#Usaha Modal Kecil Di Sekolah Kota Depok
Explore tagged Tumblr posts
Text
Usaha Modal Kecil Di Sekolah Kota Depok, Yogies WA:082240425131
Usaha Modal Kecil Di Sekolah Kota Depok, Cari Peluang Usaha Modal Kecil Kota Bogor, Usaha Modal Kecil Di Kota Kota Cirebon, Usaha Modal Kecil Di Sekolah Kota Depok
“Wiwin / Yogies” Alamat: Jalan Srimahi Dalam Nomor 2A, Ancol, Regol, Kota Bandung, Yogies Camilan Basreng, Distributor Camilan Basreng Yogies, Agen Camilan Basreng Yogies , Supplier Camilan Basreng Yogies, Grosir Camilan Basreng Yogies Basreng Black Caviar: Camilan Mewah, Rasa Terbaik!
asreng Black Caviar menawarkan perpaduan sempurna antara camilan basreng yang pedas dan gurih, dipadu dengan keanggunan Black Caviar. Setiap gigitan memberikan sensasi rasa yang kaya dan tekstur renyah yang membuat ketagihan. Terbuat dari bahan berkualitas tinggi, Basreng Black Caviar cocok dinikmati kapan saja, baik saat bersantai atau berkumpul dengan teman-teman.
Dikemas praktis, camilan ini mudah dibawa ke mana saja, memberikan pengalaman kenikmatan yang luar biasa.
Dengan slogan “Nyemil Dapat Duit, Ayo Gabung dan Menangkan Hadiah Hingga 18 Miliar!” Basreng Black Caviar mengajak kamu untuk menikmati camilan lezat ini dan memiliki kesempatan memenangkan hadiah besar. Gabung sekarang, nikmati camilannya, dan raih hadiahnya!
Komposisi: Tepung Tapioka, Baso Berkualitas, penyedap Rasa, Daun Jeruk, Rempah & Minyak Nabati, Cabai Segar, Daun Jeruk
Info Lebih Lanjut Langsung Ke Alamat :
“Wiwin / Yogies” Alamat: Jalan Srimahi Dalam Nomor 2A, Ancol, Regol, Kota Bandung
Yogies Camilan Basreng Bandung, Yogies Camilan Basreng Surabaya, Yogies Camilan Basreng Padang, Yogies Camilan Basreng Medan,Yogies Camilan Jakarta,Yogies Camilan Basreng Makassar, Yogies Camilan Basreng Palembang,Yogies Camilan Basreng Yogyakarta, Yogies Camilan Basreng
#Cari Peluang Usaha Modal Kecil Kota Bogor#Usaha Modal Kecil Di Kota Kota Cirebon#Usaha Modal Kecil Di Sekolah Kota Depok
0 notes
Conversation
Kita Dilahirkan Menjadi Perempuan Tangguh
Ini adalah kisah seorang wanita, yang darinya saya belajar tentang ketegaran menjalani hidup, kesabaran, kerja keras dan tidak cengeng beliau adalah seorang yang sudah melahirkan, membesarkan, menyayangi dan memberikan seluruh cinta kasihnya untuk saya, hingga saya beranjak dewasa. Banyak lika-liku yang dijalani terutama permasalahan ekonomi tapi sosok itu tak pernah sekalipun menunjukkan air matanya kepada anak-anaknya.
Nama beliau Yurnalis, lahir 50 tahun yang lalu di Pariaman, Sumatera Barat. Dilahirkan dari keluarga militer, ayahnya seorang tentara dan ibunya seorang ibu rumah tangga, secara ekonomi ibu saya tentu cukup atau bahkan bisa dibilang mapan, keadaan menjadi lain ketika di usianya yang masih kecil ibu nya ibu saya (baca: nenek) meninggal, saat itu usia ibu saya baru 1 tahun. Sepeninggal isterinya, kakek saya kemudian menikah lagi, ditambah harus pindah tugas jadilah ibu saya sering ikut pindah kesana kemari. Ketika kakek saya meninggal, ibu saya kemudian di asuh oleh kaka-kakaknya karena ibu saya anak bungsu. Hal ini lah yang menyebabkan ibu saya tidak taman sekolah SD bahkan tidak sempat belajar baca Qur’an karena terombang-ambing oleh keadaan.
Ketika menceritakan kehidupannya ibu saya jarang sekali terlihat sedih, hanya selalu berpesan “mumpung kedua orang tua kalian masih lengkap, belajar, sekolah yang betul agar tidak seperti ibu yang bodoh, tidak bisa baca Qur’an”.
Beranjak dewasa ibu saya pindah ke Lampung dibawa kakanya yang saat itu mengurusi perkebunan kopi milik keluarga di sana. Disinilah kemudian ibu bertemu dengan bapak, dan kemudian menikah. Secara latar belakang pendidikan, bapak saya juga tidak tamat Sekolah Dasar, bahkan hanya sampai kelas 3, setelah itu bapak saya nyantri di sebuah pesantren kampung sebelah. Bapak saya ini murid kesayangan gurunya, dan terbilang murid yang cerdas, tapi kemudian bapak saya memutuskan mengadu nasib ke Lampung dan bekerjalah pada kakanya ibu saya sebagai buruh kebun kopi.
Menurut saya, bapak saya termasuk laki-laki yang baik ( sholeh lah) hal ini lah yang menjadikan kakanya ibu saya menjodohkannya. Maka menikahlah mereka, meskipun menurut ibu saya, beliau awalnya gak cinta dan karena ibu saya sudah punya pacar. tapi ketika ditanya “sekarang ibu nyesel gak?”. Kalau nyesel gak mungkin sampe punya anak 6 hehe……
kami sekeluarga mamutuskan untuk pindah ke Banten dan menetap disana sampai sekarang, Banten adalah kampung halaman bapak saya. dengan modal dari menjual kebun kopi, bapak saya membuka warung sembako. Dari situlah roda perekonomian keluarga kami berjalan. Warung keluarga kami termasuk yang besar pada saat itu, bisa di sebuat agen. Warung –warung kecil yang berada di sekitaran rumah kami, dan tetangga kampung berlangganan ke warung kami, kondisi ekonomi sangat baik ketika itu.
Semua berubah ketika terjadi krisis moneter 1998, perekonomian semakin sulit di tambah bapak saya tidak memiliki skill kerja yang lain, selain sebagai pedagang bapak saya juga seorang guru ngaji tapi di kampung. Namun biasanya guru ngaji tidak di bayar. Warung kami tetap buka namun semakin mengecil, di tambah banyaknya pembeli yang berhutang. Sementara kami (saya dan saudara yang lain) mulai bertambah besar dan sudah sekolah sehingga membutuhkan lebih banyak biaya. Tambahan pemasukan biasanya dari hasil menjual buah kelapa, pisang, padi dan hasil kebun lainnya. Alhamdulillah kami memiliki beberapa petak sawah dan kebun dari hasil usaha yang sedikit-sedikit di investasikan.
Semakin hari perekonomian semakin terpuruk, meskipun perekonomian tidak sestabil dulu ibu dan ayah saya selalu mengutamakan pendidikan. Ayah saya lebih mengutamakan pendidikan agama, sehingga semua anaknya harus masuk pesantren, begitupun ibu saya, bayaran sekolah adalah paling utama. kalimat yang sama “kalian harus pintar, jangan seperti kami” alasan itu lah yang menyebabkan bapak dan ibu berjuang demi pendidikan anak-anaknya. Karena kondisi perekonomian yang terus memburuk, ibu saya akhirnya harus membantu bapak. Maka mulailah ibu saya berjualan nasi uduk di depan rumah, Alhamdulillah bisa sedikit terbantu.
Tapi belum selesai sampai disini, dengan berjualan nasi uduk saja ternyata masih belum cukup maka ibu saya berjualan keripik yang kemudian di titip di warung-warung atau tukang sayur keliling. Bahkan ketika berjualan nasi uduk pun maki sepi, akhirnya ibu saya berjualan nasi uduk dengan cara keliling. Setiap malam ibu saya bangun untuk mempersiapkan dagangannya, di usianya yang tak lagi muda ibu saya masih terus berjuang agar anak-anaknya bisa mendapatkan pendidikan yang terbaik, ketika kaka saya kuliah maka ibu dan bapak pun harus rela menjual sawah dan kebunnya demi membayar uang kuliah.
Ibu saya, anak seorang tentara yang harusnya punya kehidupan yang lebih baik justeru masih harus tetap berjuang. Anak bungsu yang tinggal jauh dari saudara-saudaranya, anak bungsu yang paling kekurangan ekonomi diantara saudara-saudaranya, anak bungsu yang paling jarang pulang kampung karena tidak ada ongkos, tapi ibu tidak pernah sedikitpun memperlihatkan wajah mengeluhnya kepada kami. Meski bapak hanya seorang guru ngaji dan petani (karna sudah tidak lagi berdagang), ibu masih membanggakannya di hadapan kami suatu ketika beliau berkata “ andai ibu tidak menikah denan bapak, mungkin akan sangat jauh dari Allah”. masyaAllah, saya sangat bersyukur ibu saya berpositif thinking, bahwa seberat apapun ujian yang Allah berikan pasti Allah selalu sisipkan kebahagiaan.
Buah jatuh tidak pernah jauh dari pohonnya, begitulah kata pepatah, dilahirkan dari rahim seorang wanita yang tangguh,dan ibu saya mewariskan ketangguhan itu pada anak-anaknya. Saya dibesarkan dalam keadaan ekonomi yang tengah sulit, apalagi ketika memasuki Sekolah Menengah Atas, uang jajan 5000 per hari saja sangat susah, saya pun berusaha untuk bisa meringankan beban orang tua, berangkat ke sekolah dengan berjalan, berjualan keripik singkong. Dan saya masih ingat hal yang paling menyedihkan saya tidak bisa ikut study tour. Bagi saya yang berasal dari kampung, untuk bisa study tour ke Bandung itu hal yang sangat di dambakan, ketika teman yang lain mulai mendaftar maka saya harus rela bersabar karena ibu tidak ada uang. Saya pun tidak ada tabungan, pinjam? Ibu saya termasuk orang yang anti meminjam apalagi untuk hal-hal konsumtif. Maka jadilah saya hanya sebagai pendengar setia teman-teman kelas yang bercerita jalan-jalan ke Bandung.
Setelah lulus SMA saya ingin lanjut ke perguruan tinggi namun apalah daya lagi-lagi soal biaya, saya mencoba ikut berbagai tes beasiswa hasilnya nihil. Maka saya pasrah jika memang harus bekerja sebagai buruh pabrik, di daerah saya lulusan SMA yang bekerja sebagai buruh pabrik itu sudah dianggap sukses. 2 minggu pasca lulus SMA saya masih di rumah, masih berharap keajaiban datang dan betul Allah kasih kesempatan kepada saya untuk bisa mewujudkan mimpi. Salah satu aleg DPRD kota saya mencari orang untuk bekerja di rumahnya sebagai asisten rumah tangga tetapi sambil dibiayai kuliah, saya juga gak tahu tawaran itu bisa sampai kesana tapi saya yakin ini adalah jawaban atas doa-doa saya.
Ibu saya senang, sekaligus minta maaf karena belum bisa menyekolahkan saya. saya hanya berkata” doakan saya”.
Saya ingin kuliah, apapun aka saya lakukan dan memang Allah memberikan jalan. Saya bekerja sebagai ART namun keluarga ini begitu baik kepada saya, saya dianggap seperti keluarganya. Singkat cerita saya direkomendasikan untuk masuk pesantren tahfiz oleh keluarga tersebut, maka saya tidak jadi kuliah
3 tahun saya di pesantren, cita-cita untuk menjadi kuliah masih sama, begitupula dengan kondisi perekonomian kami, masih tetap sama. Maka saya menjadi scholarship hunter siang malam browsing cari beasiswa. finally saya mendapatkan beasiswa dari sebuah kampus swasta di Depok. Beasiswa sampai lulus hanya biaya pendidikan, biaya hidup? Saya harus kembali memutar otak. Yang jelas jawaban ibu saya masih sama “ibu gak ada uang buat nguliahin kamu”, dan jawaban saya masih tetap sama “saya hanya butuh doa dari ibu”.
Tahun pertama dan kedua menjadi tahun yang amat berat bagi saya, mau ngajar private saya masih belum banyak kenalan. Alhamdulillah saya punya skill membekam, maka jadilah saya seorang beling alias bekam keliling. Nama saya mulai dikenal sebagai pembekam mulai dari teman seangkatan, dosen ,dan ibu kantin kampus. Kalau saya membekam ibu kantin maka saya gratis makan di sana, pernah suatu ketika saya membekam sampai jam 12 malam karena banyaknya pasien meski lelah saya jalani karena memang butuh uang.
Sejak kuliah saya sudah tidak mendapat kiriman lagi, terakhir di kirim uang karena saya butuh untuk beli laptop dan belakangan saya tahu bahwa, uang untuk membeli laptop adalah hasil dari menjual pohon kelapa . Saya berniat ingin financial freedom bahkan ingin sekali bisa membantu keluarga. Maka saya harus mencari tambahan pemasukan, dan Alhamdulillah tawaran itu datang lagi. teman saya memiliki mesin kangen water, dia butuh karyawan untuk memproduksi air tersebut, setelah dipikirkan akhirnya saya terima tawaran itu, dan kini saya bekerja sebagai tukang galon.
produksi air biasanya dilakukan malam dan pagi selepas shalat subuh. Selain memproduksi saya juga harus packing beberapa pesanan yang jumlahnya lumayan banyak, apakah saya lelah? Saya manusia normal dan saya merasakan lelah akan tetapi jika ingat mimpi-mimpi saya, saya harus tetap semangat, saya tidak boleh cengeng. Banyak yang belum seberuntung saya bisa kuliah, saya sudah diberikan kesempatan maka saya harus memaksimalkannya.
*******
29 Februari 2016 saya sidang skripsi, saya menyelesaikan masa kuliah 3,5 tahun. Saya kini seorang sarjana, dulu itu hanya mimpi. Saya teringat perkataan Andea Hirata “bermimpilah, maka tuhan akan memeluk mimpi kalian”. Saya bermimpi, tapi saya menyertakan Allah dalam setiap mimpi saya, menyertakan doa orang tua dan menyertakan kerja keras untuk meraihnya.
Saya yakin pendidikan adalah salah satu cara untuk memutus rantai kemiskinan di keluarga kami, setelah saya berhasil maka tugas saya kini membiaya adik saya untuk bisa mengenyam pendidikan sampai ke perguruan tinggi. Hingga saat ini perekonomian kami masih belum membaik seutuhnya, tapi kami selalu percaya bahwa ekonomi bukan alasan untuk kami berhenti bermimpi. Ibu saya masih jualan nasi uduk, ayah saya masih seorang petani, tapi InshaAllah kehidupan kami akan mulai membaik. Semangat perjuangan yang diwariskan oleh keluarga saya membekas dalam diri saya, tak ada kesuksesan tanpa kerja keras
*******
Begitulah, karna kami dilahirkan sebagai perempuan-perempuan tangguh. Sejarah mencatat para Shahabiyah adalah mereka para perempuan tangguh, Asma Binti Abu Bakar yang dijuluki memiliki 2 ikat pinggar, dalam keadaan hamil besar mendaki gunung mengantarkan makanan untuk ayahanda tercinta dan Rasulallah, Khodijah yang membersamai perjalanan dakwah Rasulallah yang penuh dengan lika-liku, Sumayah Shabiyah pertama yang syahid karena ketangguhannya mempertahankan agamanya.
Ajaran Islam bisa sampai kepada kita saat ini, karena ada para rasul yang tangguh menghadapi berbagai macam tantangan. Nabi Musa yang menghadapi kesombongan Firaun, Nabi Luth menghadapi kebiasaan buruk kaumnya, Nabi Nuh yang berdakwah puluhan tahun tapi hanya segelintir orang yang mengikuti ajarannya, Nabi Yusuf dengan godaan Zulaikha dan Nabi Muhammad dengan segala bentuk ujiannya, cacian, hinaan, fitnah,ledekan, upaya pembunuhan. Jika mereka cengeng maka ajaran Islam tidak akan sampai kepada kita.
Mereka yang tercatat sejarah, adalah mereka yang berhasil melewati ujian tanpa cengeng. Pesan Allah sangat indah dalam firman-Nya” janganlah kamu bersedih sesuangguhnya AKU bersama kalian” saat ditimpa ujian yang besar saya selalu ingat ini, saya yakin Allah tidak akan pernah membiarkan kita sendiri hanya kita yang kadang menjauh darinya. Maka, saat ujian datang berlarilah pada-Nya, menangislah padanya. Karena kita boleh cengeng kepada sang penguasa kita, bukan cengeng karena mengutuki nasib melainkan cengeng karena kita ini makhluk yang lemah tanpa kemahakuasaannya.
Tips Menjadi Perempuan Tangguh
1.Yakin segala sesuatu yang terjadi adalah yang terbaik
2. Ingat bahwa “Allah tidak akan mamberikan ujian di luar kesanggupan kita”.
semakin sering kita diuji tandanya Allah lagi saya ng banget sama kita. Karena kalau kita belum beriman dan belum mendapatkan ujian itu belum terbukti.
3. Berada di lingkungan yang bisa menguatkan kita saat kita terpuruk,
nah ini penting banget sob, lingkungan yang baik akan mempengaruhi pola pikir dan tingkah laku kita. jadi pilihlah lingkungan yang akan menjadikan kita kuat dan menyikapi segala permasalahan dengan positif
4. Perbaiki hubungan dengan Allah
5. Keep husnuzhan sama Allah,
jangan pernah sedikitpun berburuk sangka kepada Allah atas apa yang menimpa kita ya sob, segala yang terjadi pasti yang terbaik dan akan selalu ada pelajaran berharga di dalamnya
6. setelah kesulitan ada kemudahan,”yakinlah saat Allah membrikan satu ujian untuk kita, Allah siapkan 2 kebahagiaan untuk kita”.
*diikutkan dalam sayembara kepenulisan tapi gak lolos hehe....
0 notes
Text
Cara Buka Usaha Modal Kecil Kota Bekasi, Yogies WA:082240425131
Cara Buka Usaha Modal Kecil Kota Bekasi, Usaha Modal Kecil Di Kota Kota Cirebon, Usaha Modal Kecil Di Sekolah Kota Depok, Usaha Modal Kecil Di Kota Sukabumi
“Wiwin / Yogies” Alamat: Jalan Srimahi Dalam Nomor 2A, Ancol, Regol, Kota Bandung, Yogies Camilan Basreng, Distributor Camilan Basreng Yogies, Agen Camilan Basreng Yogies , Supplier Camilan Basreng Yogies, Grosir Camilan Basreng Yogies Basreng Black Caviar: Camilan Mewah, Rasa Terbaik!
asreng Black Caviar menawarkan perpaduan sempurna antara camilan basreng yang pedas dan gurih, dipadu dengan keanggunan Black Caviar. Setiap gigitan memberikan sensasi rasa yang kaya dan tekstur renyah yang membuat ketagihan. Terbuat dari bahan berkualitas tinggi, Basreng Black Caviar cocok dinikmati kapan saja, baik saat bersantai atau berkumpul dengan teman-teman.
Dikemas praktis, camilan ini mudah dibawa ke mana saja, memberikan pengalaman kenikmatan yang luar biasa.
Dengan slogan “Nyemil Dapat Duit, Ayo Gabung dan Menangkan Hadiah Hingga 18 Miliar!” Basreng Black Caviar mengajak kamu untuk menikmati camilan lezat ini dan memiliki kesempatan memenangkan hadiah besar. Gabung sekarang, nikmati camilannya, dan raih hadiahnya!
Komposisi: Tepung Tapioka, Baso Berkualitas, penyedap Rasa, Daun Jeruk, Rempah & Minyak Nabati, Cabai Segar, Daun Jeruk
Info Lebih Lanjut Langsung Ke Alamat :
“Wiwin / Yogies” Alamat: Jalan Srimahi Dalam Nomor 2A, Ancol, Regol, Kota Bandung
Yogies Camilan Basreng Bandung, Yogies Camilan Basreng Surabaya, Yogies Camilan Basreng Padang, Yogies Camilan Basreng Medan,Yogies Camilan Jakarta,Yogies Camilan Basreng Makassar, Yogies Camilan Basreng Palembang,Yogies Camilan Basreng Yogyakarta, Yogies Camilan Basreng
#Usaha Modal Kecil Di Kota Kota Cirebon#Usaha Modal Kecil Di Sekolah Kota Depok#Usaha Modal Kecil Di Kota Sukabumi
0 notes