#Truk tanah
Explore tagged Tumblr posts
rasiooid · 16 days ago
Text
Tabrak Bocah SD, Truk Tanah di Teluk Naga Tangerang Dibakar Warga
RASIOO.id – Kecelakaan tragis menimpa seorang bocah Sekolah Dasar (SD) berinisial A (9) yang diduga tertabrak truk tanah di Jalan Raya Salembaran, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Kamis, 7 November 2024. Insiden ini memicu kemarahan warga setempat yang melampiaskan amarah mereka dengan membakar truk pengangkut tanah tersebut. Sementara, korban segera dilarikan ke rumah sakit untuk…
0 notes
realitajayasaktigroup · 3 months ago
Text
Ketua Karang Taruna Kecamatan Curug Angkat Bicara, Keluhan Warga Masyarakat Jangan Di Abaikan Terkait Lalu Lalang Truk Tanah
KABARDAERAH.OR.ID, TANGERANG  || Lalu lalang mobilisasi Truk Tanah yang melintas di jalan umum di keluhkan Oleh Pengurus Karang Taruna Dan Pengurus Setiap Desa serta Kelurahan Karang Taruna pada Selasa, 20 Agustus 2024. Jalan Raya Diklat Pemda, Jalan Raya Sukabakti, Jalan Raya Kadu Dan Binong Membuat Gerah Warga Masyarakat dan Pengguna Jalan Roda Dua ( Motor). Demi menampung aspirasi keluhan…
0 notes
gadaibpkbtruk · 3 months ago
Text
TERPERCAYA, 0852-3313-1997 Pusat Gadai BPKB Truk Tanah Merah
Tumblr media
TERPERCAYA, 0852-3313-1997 Pusat Gadai BPKB Truk Tanah Merah
Solusi Dana Darurat untuk semua KEBUTUHAN anda seperti Modal Usaha, Renovasi Rumah dll dengan Jaminan BPKB TRUK, BUS, PICK UP & MOBIL. Proses MUDAH, CEPAT & AMAN. Angsuran RINGAN, Tenor PANJANG. Cair MAKSIMAL No POTONGAN. Cover All Kota di Indonesia. Di Support 20 Leasing RESMI di Indonesia
Info :
Ivan - 0852-3313-1997 (WA)
www.SolusiDanaTunai.id
Pusat Gadai BPKB Truk Tanah Merah
#PusatGadaiBPKBTrukTanahMerah
0 notes
bantennewscoid-blog · 10 months ago
Text
Langgar Jam Operasional, 33 Truk Tanah Diamankan Polres Metro Tangerang
TANGERANG – Sebanyak 33 truk diamankan Jajaran Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Metro Tangerang Kota bersama Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Tangerang dan Kabupaten Tangerang melakukan penindakan terhadap truk pengangkut tanah, Sabtu (13/1/2024). Ini lantaran truk tersebut melanggar aturan jam operasional yang sudah ditentukan pemerintah setempat. Titik penindakan dilakukan di exit tol…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
astimuninggar · 3 months ago
Text
Merdeka Apanya?
Pak/Bu... Jangan heran kalau air di sumur kami makin lama makin keruh. Sebab pasir di sungai dekat rumah kami yang seharusnya menjadi penyaring air tanah sudah dikeruk habis-habisan. Dibawa puluhan truk per hari dan dijadikan lahan bisnis orang-orang yang tidak kami kenal.
Dasar sungai semakin dalam, semakin dekat dengan dasar sumur kami. Padahal limbah yang mencemari air sungai semakin banyak, sangat mungkin zat kimia dan mikroba mengkontaminasi air tanah jika minim penyaring tanah (pasir) di dasar sungai.
Mereka yang mengambil pasir di sungai kami, mengaku mendapat izin dari pemerintah. Kami tak paham pemerintah mana yang mengizinkan, sebab setahu kami dampak negatif jangka panjang itu warga setempat yang merasakan, bukan pemerintah. Memang undang-undang menyebutkan kekayaan alam di tanah Indonesia itu milik negara, dikuasai negara. Tapi dalam kelanjutan ayatnya, dan (kekayaan alam itu) dipergunakan sebesar-besarnya untuk kepentingan rakyat, bukan untuk segelintir pengusaha, sementara rakyat kecil hanya menerima dampak buruknya saja. Kira-kira mendapatkan izin dari pemerintah maharnya berapa ya? Tentu lebih banyak daripada nominal yang mereka tawarkan kepada kami, rakyat kecil.
Sayangnya, masyarakat kami sebagianpun tak paham dan pasrah dengan adanya penambangan itu hanya karena iming-iming uang tutup telinga (karena suara bising dari mesin mesin sedot) sebesar 150 ribu per rumah. Itupun hanya berjalan 2 atau 3 bulan pertama, setelah itu tidak ada lagi. Padahal itu tidak cukup untuk membeli air bersih untuk minum keluarga sebulan. Apalagi untuk membeli kemakmuran anak cucu kami dikemudian hari, dengan kondisi alam yang sudah dinikmati pemilik usaha tambang saat ini.
Dan pada kenyataannya, kami hari ini hanya terbawa suasana perayaan kemerdekaan, tapi sesungguhnya kami tidak benar-benar merdeka. Kami tidak dijajah asing, tapi malah terjajah oleh kebijakan.
Tepi sungai di desa tercinta, 17 Agustus 2024.
5 notes · View notes
mayweblue · 2 years ago
Text
ada toko musik tidak jauh dari alun-alun. pemiliknya seorang aktivis skena punk yang membaca nietzsche.
kalau ada pembeli, dia akan menutup bukunya, lalu mencarikan senar, pick, capo, stik, atau apapun yang dibutuhkan, menerima uang, memberikan kembalian, kemudian sudah. orangnya pendiam dan bajunya selalu hitam. meski demikian, dia hapal kalau aku hanya membeli senar piramid, nomor lima, karena dari keenam senar gitarku cuma yang A yang punya rutinitas putus satu bulan sekali.
"piramid mas. senar nomor lima."
dia mengangguk, menutup bukunya, lalu membalik badannya untuk mencari senar yang kubutuhkan. biasanya, aku tidak tertarik untuk mengajaknya bicara. terutama karena dia tidak kelihatan ramah dan dia lebih suka baca buku. tapi, hari itu, tiba-tiba aku ingin mengajaknya ngobrol.
"ini orang—" aku menunjuk bukunya. "—kubur tuhan di mana?"
saat itulah, aku mendengarnya tertawa untuk pertama kalinya.
"di kepala kali ye," katanya. "orang yang paling ngerti tuhan biasanya malah yang paling nggak kenal tuhan sama sekali."
"soalnya kata dia, tuhan adalah kebohongan manusia yang paling tahan lama," aku menerima senar nomor limaku. "padahal, nggak pernah ada yang paksa percaya."
tidak lama setelah itu, adzan magbrib berkumandang. kami diam beberapa saat, hingga saat adzan usai dan si punky ini—mari kita bersepakat memanggilnya begitu—tertawa terbahak-bahak. lalu dia bertanya padaku,
"ngeband atau apa?"
aku mengangguk, "main-main aja. paling bulan depan personilnya udah bubar."
"punk?"
"pop punk. tapi iwan fals juga boleh."
kami mengobrol beberapa saat, dan dari situ aku tahu sedikit banyak. dia tidak punya hidup yang dramatis. maaf kalau kalian mengharapkan itu. dia cuma orang biasa yang tidak menyebutkan umurnya, aktif di skena sejak SMA, hidup di bawah tanah sampai dua tahun lalu dia berhenti berkelana dari menumpang satu truk ke truk lain, dan memutuskan bekerja di tempat ini.
waktu iqomat, aku pamit pulang. membayar senar, berkata terimakasih, lalu pergi. saat itu, aku dengar dia berkata, "makasih, ya."
sejak hari itu, tidak permah aku ke sana lagi selama beberapa tahun. aku tak pernah tahu kabar punky, tak pernah mengingatnya sepanjang beberapa saat aku pergi dari satu kota ke kota lainnya, dan tidak terbesit juga untuk penasaran apa yang dia lakukan sekarang.
sampai hari ini aku iseng melewati alun-alun lalu ingat kalau senar nomor limaku putus lagi kemarin sore.
waktu datang ke sana, toko musik itu ternyata sudah lama tidak buka. di bagian pintu serinya masih ada tulisan 'punk dekat dengan tuhan' yang sudah ditimpa beberapa tulisan serta gambar lainnya meski toko itu kelihatannya tutup permanen. tak ada harapan untuk jejak-jejaknya. jadi aku tidak berharap tahu-tahu toko ini kembali buka, untuk kembali kulihat punky duduk sendirian di kursi kasirnya, membaca buku, tanpa banyak bicara. aku tidak tahu sekarang dia ada di mana.
aku menghela napas, lalu berbalik menuju masjid untuk sholat ashar. sambil berdoa, semoga punky baik-baik saja. dan ia tak lagi terpojok oleh asumsi-asumsi atau penghakiman.
sebab, seperti tuhan; dalam pikiran, segalanya akan selalu aman.
Tumblr media
30 notes · View notes
Text
OPD Pemprov Sulsel Kirim Bantuan Kemanusiaan Untuk Korban Bencana Alam
Tumblr media
Bencana alam, baik itu banjir, longsor, atau gempa bumi, selalu meninggalkan dampak yang besar bagi masyarakat yang terdampak. Bencana bukan hanya merusak infrastruktur, tetapi juga menghancurkan kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat. Oleh karena itu, bantuan kemanusiaan sangat diperlukan untuk membantu korban bencana agar dapat bertahan hidup dan memulai proses pemulihan. Salah satu contoh aksi nyata dalam memberikan bantuan kepada korban bencana adalah yang dilakukan oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), yang mengirimkan bantuan kemanusiaan untuk membantu korban bencana alam yang terjadi di wilayah tersebut.
Latar Belakang Bencana Alam di Sulsel
Sulawesi Selatan merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang terletak di bagian tengah Pulau Sulawesi. Provinsi ini memiliki berbagai jenis potensi bencana alam, mulai dari banjir, longsor, hingga gempa bumi, karena posisinya yang berada di wilayah rawan bencana. Salah satu bencana yang sering terjadi di Sulawesi Selatan adalah banjir dan tanah longsor, terutama saat musim hujan.
Pada tahun-tahun terakhir, sejumlah kabupaten dan kota di Sulsel telah mengalami bencana alam yang cukup merusak, seperti banjir yang menggenangi ribuan rumah, merusak ladang pertanian, dan menghancurkan infrastruktur penting. Selain itu, tanah longsor juga sering melanda wilayah perbukitan dan lereng gunung, yang menyebabkan kerugian harta benda serta korban jiwa. Untuk itu, upaya penanggulangan bencana dan pemberian bantuan kemanusiaan menjadi sangat penting dalam membantu korban bencana agar bisa segera pulih dan melanjutkan hidup mereka.
Aksi Cepat OPD Pemprov Sulsel
Menanggapi bencana alam yang terjadi, OPD Pemprov Sulsel mengambil langkah cepat untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan kepada korban bencana. Pada saat bencana alam terjadi di beberapa wilayah Sulsel, khususnya yang terdampak parah oleh banjir dan longsor, Pemprov Sulsel melalui berbagai OPD, bersama dengan relawan, langsung bergerak untuk menyalurkan bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan.
Bantuan kemanusiaan yang dikirimkan oleh OPD Pemprov Sulsel berupa berbagai kebutuhan dasar yang sangat dibutuhkan oleh para korban, seperti bahan pangan, pakaian, selimut, obat-obatan, dan peralatan kebersihan. Selain itu, bantuan juga mencakup tenda pengungsian, peralatan dapur darurat, dan perlengkapan bayi yang sangat penting untuk para keluarga yang terpaksa mengungsi akibat rumah mereka rusak atau terendam banjir.
Pengiriman bantuan ini dilakukan secara bertahap untuk menjangkau daerah-daerah yang terdampak paling parah. Beberapa daerah yang terdampak langsung oleh bencana seperti Kabupaten Gowa, Kabupaten Maros, dan Kabupaten Pinrang mendapatkan perhatian utama dari OPD Pemprov Sulsel. Bantuan dikirimkan dengan menggunakan berbagai moda transportasi, mulai dari truk hingga kapal, tergantung pada kondisi jalan dan akses menuju lokasi terdampak.
Penyaluran Bantuan: Kerjasama Antar OPD dan Relawan
Salah satu hal yang menonjol dalam aksi kemanusiaan OPD Pemprov Sulsel adalah koordinasi yang baik antara berbagai OPD dan relawan. Dalam proses penyaluran bantuan, berbagai organisasi dan lembaga terkait seperti Dinas Sosial, BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah), Dinas Kesehatan, serta Dinas Perdagangan, bekerja sama untuk memastikan bahwa bantuan dapat sampai dengan cepat dan tepat sasaran.
Dinas Sosial, misalnya, berperan dalam pendistribusian bantuan pangan dan logistik. Sementara itu, BPBD memfasilitasi pengiriman bantuan kepada daerah-daerah yang terisolasi akibat kerusakan jalan atau banjir. Dinas Kesehatan turut mengirimkan tenaga medis dan obat-obatan untuk menangani korban yang membutuhkan perawatan medis. Tim relawan juga ikut berperan dalam proses evakuasi, distribusi bantuan, serta memberikan dukungan psikososial kepada korban bencana.
Selain itu, dalam memberikan bantuan, OPD Pemprov Sulsel juga sangat memperhatikan prioritas kebutuhan. Mereka memahami bahwa setiap korban memiliki kebutuhan yang berbeda, terutama bagi keluarga yang memiliki anak-anak, orang tua, atau individu dengan kondisi kesehatan khusus. Oleh karena itu, pengiriman paket bantuan yang berisi kebutuhan spesifik seperti susu formula, obat-obatan untuk penyakit tertentu, dan peralatan medis juga dilakukan untuk membantu korban yang membutuhkan perawatan khusus.
Dampak dari Bantuan Kemanusiaan Pemprov Sulsel
Bantuan kemanusiaan yang dikirimkan oleh OPD Pemprov Sulsel memberikan dampak positif yang sangat besar bagi korban bencana. Pertama, bantuan yang datang tepat waktu membantu korban bencana untuk segera mendapatkan makanan, air bersih, dan perlengkapan hidup yang sangat dibutuhkan. Dengan bantuan ini, mereka yang terisolasi atau mengungsi dapat merasa lebih aman dan tidak kekurangan kebutuhan dasar.
Selain itu, pengiriman bantuan juga memberikan harapan dan rasa solidaritas yang sangat penting bagi korban bencana. Banyak korban yang merasa sangat terbantu dengan adanya bantuan dari Pemprov Sulsel, karena mereka merasa tidak ditinggalkan dalam kesulitan. Solidaritas ini memperlihatkan bahwa pemerintah dan masyarakat memiliki perhatian yang besar terhadap kesejahteraan mereka, bahkan di tengah situasi yang penuh dengan kesulitan.
Bantuan yang diberikan juga meringankan beban psikologis korban bencana. Ketika warga menerima bantuan kemanusiaan, mereka tidak hanya merasa secara fisik ditolong, tetapi juga merasa ada dukungan emosional yang dapat memberi mereka kekuatan untuk bangkit. Ini sangat penting dalam pemulihan pasca-bencana, di mana dukungan psikososial menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi kesembuhan dan pemulihan mental para korban.
Langkah Pemulihan dan Rekonstruksi
Selain penyaluran bantuan kemanusiaan, OPD Pemprov Sulsel juga terlibat dalam upaya pemulihan dan rekonstruksi pasca-bencana. Pemulihan ini mencakup perbaikan infrastruktur yang rusak, seperti jalan, jembatan, rumah warga, dan fasilitas umum lainnya. Pemerintah provinsi juga bekerja sama dengan pemerintah kabupaten dan kota untuk melakukan rehabilitasi lahan pertanian yang rusak akibat banjir atau longsor.
0 notes
mimbarnusantara · 15 days ago
Link
POLISI telah mengamankan DWA.21 sopir truk tanah (transformer) Nopol B 9304 KYW yang menyebabkan kecelakaan lalu lintas di Jalan Raya Salembaran, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang. Peristiwa itu menyebabkan ratusan warga…
1 note · View note
m1totoberitanew · 16 days ago
Text
Polisi tangkap sopir truk tanah yang sebabkan kecelakaan di Tangerang
Tumblr media
Kepolisian telah sopir truk tanah berinisial DWA (21) yang menyebabkan kecelakaan lalu lintas di Jalan Raya Salembaran, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, Banten, pada Kamis. "Kejadiannya di Jalan Raya Salembaran, tepatnya depan steam mobil Desa Kampung Melayu Timur, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang," ungkap Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Polisi Zain Dwi Nugroho dalam keterangannya yang diterima di Jakarta. Ia menjelaskan, kronologi kecelakaan yang menimpa pengendara sepeda motor berinisial SD (20) berboncengan dengan korban ANP (9). Saat itu truk yang dikemudikan oleh DWA melaju dari arah Kosambi menuju arah Teluknaga melintas di Raya Salembaran. "Saat di lokasi kejadian melintas sepeda motor yang dikendarai korban mendahului dari arah kiri sehingga tidak mempunyai jarak pandang yang bebas dan tidak tersedia ruang yang cukup," katanya. Kemudian SD terjatuh ke arah kiri dan ANP terjatuh ke kanan masuk ke kolong truk hingga kaki kirinya terlindas ban depan sebelah kiri kendaraan tersebut. "Korban yang mengalami luka cukup serius di bagian kaki tersebut langsung dilarikan ke RSUD Kabupaten Tangerang untuk mendapat perawatan medis," katanya.
0 notes
cranejawatimur-vian · 1 month ago
Text
Lihat postingan ini… "Sewa manlift sky lift 14 meter sd 16 meter di jakarta bandung karawang cimahi cikarang cilegon bogor karawang tangerang sumedang ".
Sewa boom lift, scissor lift, forklift, truk crane, sky lift, crane di Kawasan Industri Purati Kencana Alam Kabupaten Tangerang Griya Idola Industrial Park Kabupaten Tangerang Kawasan Industri Sumber Rezeki Kabupaten Tangerang Krakatau Industrial Estate Cilegon Kota Cilegon Krakatau Industrial Estate Cilegon Kota Cilegon Kawasan Industri dan Pergudangan Taman Tekno BSD Kota Tangerang Selatan Medanstar Industrial Estate Kabupaten Deli Serdang Kawasan Industri Medan Kabupaten Deli Serdang Kawasan Industri Sei Mangkei Kabupaten Deli Serdang Kawasan Industri Batu Licin Kabupaten Tanah Bumbu Kawasan Industri Dumai Kota Dumai Kawasan Industri Tenayan Kota Pekan Baru Kawasan Industri Tanjung Enim Kabupaten Muara Enim Kawasan Industri Lampung Kota Bandar Lampung KI Waylaga Bizpark Kota Bandar Lampung Kawasan Industri Sadai kabupaten Bangka selatan Kawasan Industri Wijayakusuma Kota Semarang Tanjung Emas Export Processing Zone Kota Semarang BSB Industrial Park Kota Semarang Kawasan Industri Terboyo Semarang Kota Semarang Kawasan Industri Piyungan Creative Economy Park Kabupaten Bantul Kawasan Industri Gresik Kabupaten Gresik Maspion Industrial Estate Kabupaten Gresik Java Integrated Industrial and Port Estate JIIPE Gresik
- Skylift 12 m sd 50 m
- Boom Lift 15 m sd 43 m
- Scissor Lift 10 m sd 16 m
- Mobile Crane 3 ton sd 200 ton
- Telehendler 3 ton sd 4 ton 
Informasi
Vian : 081217600858
PT Surya Trias Gemilang 
0 notes
rasiooid · 26 days ago
Text
SEMMI Cabang Tangerang Demo Mobil Tanah Bandel, Sebut Diam Tertindas Atau Bangkit Melawan
RASIOO.id – Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (SEMMI) Cabang Tangerang berunjuk rasa, lantaran maraknya aktivitas truk tanah yang melanggar jam operasional di Jalan Selembaran, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, Senin 28 Oktober 2024. Dalam aksi tersebut, menghimpun berbagai macam elemen termasuk pemuda dan masyarakat sekitar kosambi yang terdampak langsung. Kordinator Aksi, Aditya…
0 notes
realitajayasaktigroup · 16 days ago
Text
Rekannya Terlindas Truk Tanah, Puluhan Siswa SD Gelar Aksi di Jalan Raya Salembaran Kosambi
BELANEGARANEWS.ID, TANGERANG ||  Tak terima rekan mereka terlindas truk pengangkut tanah, puluhan siswa-siswi Sekolah Dasar (SD) Negeri Salembaran 2, Kecamatan Kosambi menggelar aksi sambil menangis dan membentangkan poster bertuliskan “Jam Operasional Truk Tambang Mulai dari Pukul 22:00 WIB, hingga Pukul 05:00 WIB, stop di jam kerja” Aksi siswa-siswi SDN Salembaran 2 ini juga di ikuti dewan…
0 notes
gadaibpkbtruk · 3 months ago
Text
TERPERCAYA, 0852-3313-1997 Pusat Gadai BPKB Truk Tanah Merah
Tumblr media
TERPERCAYA, 0852-3313-1997 Pusat Gadai BPKB Truk Tanah Merah
Solusi Dana Darurat untuk semua KEBUTUHAN anda seperti Modal Usaha, Renovasi Rumah dll dengan Jaminan BPKB TRUK, BUS, PICK UP & MOBIL. Proses MUDAH, CEPAT & AMAN. Angsuran RINGAN, Tenor PANJANG. Cair MAKSIMAL No POTONGAN. Cover All Kota di Indonesia. Di Support 20 Leasing RESMI di Indonesia
Info :
Ivan - 0852-3313-1997 (WA)
www.SolusiDanaTunai.id
Pusat Gadai BPKB Truk Tanah Merah
#PusatGadaiBPKBTrukTanahMerah
0 notes
bantennewscoid-blog · 1 year ago
Text
Sebelum Tewas, Korban Galian Tanah di Lebak Akan Belikan Sepeda untuk Anaknya
LEBAK – Suasana duka mendalam masih dirasakan keluarga korban galian tanah di lokasi tambang Desa Kaduagung Tengah, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak, Jumat (27/10/2023). Ahyana, istri korban operator beko yang meninggal dunia masih tidak menyangka bahwa sang suami meninggal dunia dalam kejadian itu. Terlebih, kondisi Ahyana sendiri diketahui memiliki dua anak yang masih kecil. “Waktu dia…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
glendylucast · 1 month ago
Text
Tumblr media
Cold Distance (ID version)
English version here
Prolog - 1120 kata
-------------
Falaise, Perancis, Agustus 1944
"Sana istirahat dulu! Tidur kalau perlu!"
Clifford "Brick" Wildblood menyipitkan matanya, tangannya tetap kokoh memegang senapan saat ia menarik pandangannya dari scope. Suara itu sudah dihapalnya, Ben Baileys, rekan seperjuangan sekaligus sahabat terbaiknya. Baileys berdiri dengan helm kotor yang miring sedikit di kepalanya. Senyumnya yang lebar seakan tidak pernah hilang dari wajahnya, bahkan di saat-saat terburuk. Helmnya memantulkan sinar matahari sore, memberikan kilau singkat yang kontras dibandingkan dengan kulit dan pakaiannya yang kusam.
Wildblood, seorang pria pendiam dengan rahang yang tegas dan mata cekung yang membuatnya nampak lebih tua dari usianya, duduk membungkuk di lubang perlindungan di luar perimeter kamp. Matanya masih menyisir ke hutan di hadapannya, mengabaikan Baileys.
Keduanya adalah bagian dari Peleton Satu Resimen Infanteri ke-16 Angkatan Darat AS, Divisi Infanteri ke-1. Selama sebulan terakhir, pasukan AS telah memperketat pengepungan terhadap pasukan Jerman yang tersisa saat mereka bergerak menuju Paris. Sekarang, mereka berkemah di Falaise, menunggu gerakan besar berikutnya.
Hari ini, Wildblood sedang berjaga, namun waktu berlalu begitu cepat sehingga dia tidak menyadari bahwa tugasnya sudah selesai. Butuh beberapa detik baginya untuk memproses bahwa gilirannya sudah berakhir, saat Baileys menendang kakinya perlahan.
"Ayo, Bung, kamu sudah kelihatan seperti mayat! Giliranku sekarang!" Baileys mendorongnya dengan sisi kakinya. "Cepatlah!"
Wildblood menghela napas, berkedip seolah-olah baru bangun dari tidur. Dengan enggan, dia bergeser dan bergumam pelan, "Jaga jarak, Baileys. Pernah dengar istilah itu?"
Baileys tertawa kecil sambil menyelipkan dirinya ke posisi kosong. "Santai saja, Bung. Bukan berarti aku mau berbagi ranjang sama kamu! Ini tempatnya nyaman banget!"
Wildblood hanya memutar mata dan mulai berjalan pergi, menggelengkan kepalanya. Sepatunya menggores tanah kering saat dia melangkah, namun sebelum dia melangkah terlalu jauh, Baileys memanggil lagi. "Hey, Brick!"
Wildblood menghentikan langkahnya, sedikit kesal.
"Ambilkan punyaku sekalian!" Senyum lebar Baileys sangat mengganggu, namun cukup untuk melunakkan rasa dongkol Wildblood, meskipun sedikit. "Tolong? Tolong bangeeettt?"
"Ya, ya. Baiklah." Wildblood melambaikan tangan dan berbalik, berjalan menuju dapur umum.
Saat ia melangkah menuju kamp utama, rasa pegal karena berjam-jam berjaga mulai terasa. Ia menggosok tengkuk dan bahunya, mendesah pelan.
Baileys benar. Aku butuh tidur.
Di sekelilingnya, kamp terasa hidup dengan kebisingan para prajurit. Dentingan logam yang berbentur dengan kayu dari orang-orang yang tengah membongkar truk perbekalan, percakapan dari orang-orang yang mencoba menemukan kenormalan di tengah kekacauan, dan sesekali bunyi klik dari senapan yang sedang dirakit ulang. Perang belum usai, tapi momen-momen seperti ini, bahkan di kamp sementara di tengah zona perang, terasa seperti oase di gurun pasir.
Wildblood melewati beberapa orang yang berkumpul di sekitar radio, suara mereka rendah dan stabil. Beberapa prajurit mencoba membicarakan tentang kehidupan sehari-hari—pertandingan baseball atau football, istri, pacar. Yang lainnya saling bertukar cerita perang, tentunya sudah dibesar-besarkan dan diceritakan berulang kali.
Namun, Wildblood sedang tidak ingin mengobrol. Tidak sekarang. Tidak selamanya.
Saat ia tiba di tenda dapur umum, ia mendengar namanya dipanggil.
“Oh hai, Brick!” Suara yang familiar datang dari balik meja. “Sial, jelek banget tampangmu.”
“Bukan pertama kalinya dengar itu hari ini,” gumam Wildblood, sambil mengambil piring logam dan menatap pilihan makanan yang kurang menggugah selera. “Hm, enaknya.”
Koki itu mendengus, sepenuhnya sadar Wildblood hanya berkata sarkas. “Aku anggap itu pujian, terima kasih. Sekarang ambil saja bubur ayamnya sebelum kau bikin antrean.”
Wildblood mengulurkan piringnya, dan sang koki menyendokkan bubur ayam dengan kuah yang encer. Tidak banyak, tapi cukup.
“Baileys juga minta makanannya,” tambah Wildblood, mengangguk ke arah kotak ransum yang ditumpuk di dekatnya. “Boleh aku ambil untuknya?”
Koki itu mengangkat alisnya. “Kalian berdua lagi kerja dobel, ya? Jangan-jangan kau cuma mau nambah porsi?”
Wildblood tersenyum tipis, meskipun matanya yang lelah menunjukkan bahwa ia tak punya energi untuk bercanda. “Percayalah, satu piring ini sudah lebih dari cukup. Baileys minta diantarkan.”
“Baiklah, baiklah,” koki itu melambaikan tangan. “Ambil satu kotak ransum itu sehabis makan. Kalian butuh asupan tambahan hari ini.”
Wildblood duduk di bawah pohon di pinggiran kamp, menyendok makanan ke mulutnya tanpa banyak berpikir. Baru setengah jalan, ia tanpa sadar sedang mendengarkan percakapan di sekitarnya. Suara-suara yang sudah dikenalnya.
“…dan kemudian, boom, seluruh menara jam runtuh. Sumpah demi Tuhan, kupikir kita semua bakal tamat!” Suara satu orang terdengar penuh semangat.
Wildblood mendongak dan melihat sekelompok tentara tidak jauh darinya. Robert Zussman, tentara yang percaya diri dan selalu punya cerita untuk diceritakan, menjadi pusat perhatian. Dikelilingi oleh teman-temannya: Ronald Daniels, Frank Aiello, dan Andrew Stiles, mereka semua tertawa dan mengangguk setuju saat Zussman menceritakan kisah perang liarnya.
Mungkin cerita tentang Marigny lagi, pikir Wildblood sambil menggerutu dalam hati.
Fokus ke makanannya, Wildblood berusaha memblokir suara-suara itu, tetapi entah bagaimana tetap menarik perhatiannya.
Kata-kata Zussman selancar air sungai, tangannya bergerak di udara seolah-olah menghidupkan kembali kekacauan pertempuran. Ada sesuatu yang magnetis tentang Zussman—kepercayaan diri, karisma. Cerita-ceritanya setengah lelucon, mungkin setengah nyata, tapi orang-orang di sekitarnya selalu menikmatinya. Wildblood bisa memahami kenapa. Zussman punya cara untuk membuat orang tertarik, membuat perang terasa seperti sesuatu yang bisa ditertawakan, meskipun hanya sekejap.
Namun, Wildblood tidak tertawa. Dia tidak pernah menyukai Zussman—sejak pertemuan pertama mereka di kamp pelatihan. Zussman adalah pembuat onar, menarik masalah ke mana pun ia pergi. Dia pria yang siap melanggar perintah karena merasa baik dari orang lain, dan itu pernah merugikan tim lebih dari sekali..
Dulu di kamp pelatihan, Zussman melanggar perintah Pierson dan membuat seluruh tim dihukum. Wildblood tidak pernah melupakannya.
Namun, entah kenapa…
(Mainkan lagu ini sebagai back sound kalau mau, buat mood booster.)
Diantara regu itu, pandangan Wildblood hanya tertuju pada Zussman, ada sesuatu yang mengganjal di benaknya. Ia tidak bisa menjelaskan apa, sesuatu yang sulit untuk diabaikan.
Dan ini bukanlah yang pertama kali.
Mungkin rasa iri, mungkin sesuatu yang lain.
Ia memalingkan matanya, kembali fokus pada piringnya yang hampir kosong. Ia menyelesaikan suapan terakhir dengan cepat, ingin segera meninggalkan area makan dan suara Zussman yang mengganggu pikirannya.
Namun, saat ia berdiri untuk mengembalikan nampannya, Wildblood tak bisa menahan dirinya.
Pandangannya menoleh ke sumber suara.
Tumblr media
Zussman masih bicara. Suaranya terdengar lebih keras daripada suara-suara lain di kamp, menembus bunyi-bunyi samar peperangan yang ia coba lupakan, meskipun hanya sesaat.
Ada sesuatu tentang cara Zussman tertawa.
Mata zamrudnya yang berkilau dengan harapan meskipun mereka telah melalui banyak hal.
Bibirnya tipisnya yang melengkapi wajahnya.
Wildblood mengepalkan rahangnya, dengan senapan yang bertumpu di bahu kirinya. Untuk sesaat, dunia terasa membeku. Namun, ia menyingkirkan pikiran itu dan terus melangkah. Ia benci mengakuinya, tapi ada sesuatu tentang Zussman yang membuatnya gelisah—dan itu bukan hanya karena kepribadiannya yang menyebalkan.
Ada sesuatu yang lebih dalam, sesuatu yang belum Wildblood ketahui.
...atau mungkin tidak ingin ia akui.
Tumblr media
Untuk saat ini, fokusnya adalah mengambil ransum Baileys dan mendapatkan tidur singkat sebelum mereka kembali ke medan perang. Yang Wildblood inginkan hanya bertahan hidup. Ia tidak perlu gangguan atau perasaan yang tidak rasional. Meskipun mereka berada di peleton yang sama, Wildblood bersyukur mereka ada di regu yang berbeda. Ia tidak ingin sering berpapasan dengan Zussman.
Namun, perang memiliki cara yang tak terduga untuk mempertemukan manusia.
-----
Tumblr media
4 notes · View notes
temu-hoolan · 3 months ago
Text
[Arsip perjalanan] Pada Bali, dan hal-hal yang selalu membuat orang dari seluruh penjuru dunia kembali. 
Perjalanan berlanjut. Kapal penyebrangan berangkat menuju kota liburan sejuta umat. 
Dan disinilah saya, melihat hamparan lautan yang lagaknya biru sekali. Maklum, sebagai manusia yang hidup di daerah penuh hutan dan tanah, laut terlihat sangat mewah. 
Banyak hal yang terjadi di luar rencana. Salah satunya pasrah menyerahkan diri duduk di kursi bis vintage merakyat yang ugalnya minta ampun dalam rute Terminal Gilimanuk menuju rute terakhir Terminal Ubung. Dari perspektif pariwisata, harusnya ini rute emas pelancong, namun apa mau dikata jika yang tersedia detik itu hanya armada sisa dengan para calo dan kernet yang judesnya minta ampun. Saya akan berusaha menuliskan pengalaman ini tanpa konotasi negatif walaupun justru ditujukan untuk menjelaskan hal tersebut, harap maklum jika kalian menemukan banyak sekali analogi aneh dalam kalimat saya. 
Mari meromantisasi pengalaman buruk dengan cerita-cerita baik. Baiklah, kepala saya mulai membuat opsi narasi dramaturgi yang membuat perut saya geli sendiri. Saya membayangkan perjalanan 4 jam menuju Denpasar ini sebagai sebuah suguhan pariwisata paket lengkap untuk orang-orang yang ingin merasakan kerasnya kehidupan warga lokal kelas menengah kebawah. Saya bisa membayangkan teks iklannya jika tayang di sosial media yang kurang lebih akan berbunyi begini : 
“Ingin merasakan social experience lokal yang unik di Bali? Bosan mengunjungi Beach Club, Pantai, Villa dan destinasi yang itu-itu saja? Yuk cobain paket pertunjukan dan wahana kami! Durasi wahana 4 jam per kepala, bebas bawa barang bawaan asal bukan pindahan. Rasakan suguhan pengalaman layaknya warga lokal yang pastinya belum pernah kalian coba sebelumnya. Armada bus tua dengan kursi berdecit sepanjang jalan, pengalaman nyata berdesakan dengan manusia dari berbagai penjuru, aroma khas, ruang publik penuh topik dengan penutur bahasa Bali, Jawa, Inggris, Spanyol, dan sebagainya lengkap dengan lagu koplo campuran dengan pengeras suara maksimal, serta rute jalan penuh lika-liku dan menantang maut. Selain itu, kami juga menjamin supir kami berpengalaman dalam kebut-kebutan dan menyelip truk tronton dalam berbagai medan. Segera daftarkan diri anda pada calo kami yang akan mengejar anda dari pintu kedatangan hingga kursi tunggu terminal! Ingat, kursi terbatas. Naik sekarang atau tertinggal!” 
Sebagai bonus pada jadwal ‘wahana’ yang kami pilih, terjadi pertandingan adu-bacot tanpa korban berdarah antar kernet dan calo yang naik pitam entah karena masalah apa. Lengkap dengan 6 orang penonton bayaran di kursi paling belakang yang sibuk sekali menyoraki mereka dengan logat Jawa dan Madura yang kental sekali. Sepertinya peminatnya juga banyak, bus kami bahkan menyediakan kursi plastik tambahan yang diletakkan seadanya untuk para penumpang yang memaksa berjejalan. Lalu bis kami berangkat dengan pongah, deru gasnya meraung membelah jalan menuju ke selatan.
Bagi sebagian orang, ini hanya pengalaman kecil yang kurang menyenangkan. Sebagai pengalaman, agar lain kali mereka memilih moda transportasi dan rute yang lebih nyaman. Terbang dengan pesawat langsung ke Denpasar, atau memilih tumpangan kelas eksekutif saja sekalian. Namun bagi mereka yang lainnya, inilah satu-satunya cara untuk bertahan hidup yang sanggup mereka gapai. Jangankan liburan, ongkos pulang pergi untuk bekerja dari kota asal ke Bali saja harus mereka sisihkan pelan-pelan. Saya teringat ucapan Bourdieu soal capital yang dimiliki tiap orang dan bagaimana doxa memaksa mereka tetap terkekung di kelasnya agar tidak naik kelas. Teori-teori sosial soal kelas yang agaknya cukup obsolote  terlihat lebih nyata pada ruang-ruang publik yang kita rasakan setiap hari, setiap jam, dan setiap detiknya. Lebih lanjut soal kontemplasi ini akan saya tuliskan di part 2. 
Syukurnya, kami sampai dengan selamat dan penuh keringat. 
Pada Bali, dan hal-hal yang selalu membuat orang dari seluruh penjuru dunia kembali. 
Glosarium seadanya : 
Agaknya dan lagaknya, cukup unik di kepala saya. 
Vintage, merujuk pada bis tua-usang-aus namun saya ingin menyebutnya lebih halus.
Obsolote, saya sadur dari percakapan dengan seorang teman baru, kata yang hampir tidak pernah saya gunakan sebelumnya.
Dramaturgi, bahwa hidup adalah panggung drama ujar Erving Goffman.
Capital, saya pahami sebagai ‘modal hidup’ merujuk pada pemikiran Bourdieu. 
Doxa, secara sederhana saya artikan sebagai ‘aturan permainan’ pada arena kehidupan menurut Bourdieu. 
etc. 
[bersambung]
0 notes