#Toko Meja Murid Sekolah Batang
Explore tagged Tumblr posts
Text
WA 0811-3791-1115, Toko Meja Sekolah Elit Pekalongan
Toko Meja Sekolah Elit Pekalongan
WA 0811-3791-1115, Kami menjual Meja Bangku Sekolah, Harga Bangku Sekolah, Bangku Sekolah Menengah Atas, Bangku Sekolah Besi, Meja Bangku Sekolah Bandung
Kami melayani pengiriman ke Pekalongan, Demak, Cilacap, Banjarnegara, Tegal dan seluruh kota di Indonesia
Toko Meja Sekolah Elit Pekalongan
Kami juga merupakan Pengadaan Meja Sekolah Putih Sleman, Pengadaan Meja Sekolah PAUD Sleman, Pengadaan Meja Sekolah Swasta Sleman, Pengadaan Meja Sekolah Rendah Sleman, Pengadaan Meja Murid Sekolah Rendah Sleman, Pengadaan Meja Sekolah TK Sleman, Pengadaan Meja Sekolah Terbaru Sleman, Pengadaan Set Meja Sekolah Sleman, Pengadaan Meja Sekolah Warna Biru Sleman, Pengadaan Set Meja Kursi Sekolah Sleman
Bangku sekolah merupakan salah satu furniture penting yang harus ada di dalam kelas. Semakin hari model dari bangku sekolah ini juga semakin bagus dan lebih modern. Saat ini model bangku sekolah yang banyak diminati oleh sekolah yang ada di Indonesia adalah bangku sekolah dengan bahan besi.
Bangku sekolah dengan bahan besi ini dinilai lebih awet dan terlihat lebih modern. Nah jika Anda ingin membeli bangku sekolah dengan bahan besi ini, Anda bisa langsung menghubungi kami PT Cahaya Mustika Internesia.
Toko Meja Sekolah Anak TK Pekalongan
Kenapa harus PT Cahaya Mustika Internesia?
Sudah berpengalaman melayani pengadaan bangku sekolah
Sudah tersedia di E-Katalog
Produk bangku sekolah sudah ber-TKDN
Bisa melayani pengiriman dan perakitan ke seluruh kota di Indonesia
Harga bisa NEGO sampai DEAL
Jika Anda memiliki pertanyaan mengenai produk silahkan hubungi customer service kami
TELP/WA 0811-3791-1115 TELP/WA 0811-3791-1115 TELP/WA 0811-3791-1115
Link WA https://wa.me/6281137911115
PT Cahaya Mustika Internesia Jl. KH. Moh. Mansyur No. 202H RT 01 / RW 06 Tanah Sereal, Kec. Tambora Kota Jakarta Barat DKI Jakarta 11210
Link Map: https://goo.gl/maps/8kRS86YukYydREFi8
#Toko Meja Sekolah SMA Batang#Toko Meja Sekolah SD Batang#Toko Meja Sekolah Plastik Batang#Toko Kursi Dan Meja Sekolah Batang#Toko Meja Sekolah Internasional Batang#Toko Meja Sekolah SMP Batang#Toko Kursi Meja Sekolah Batang#Toko Meja Sekolah Menengah Batang#Toko Meja Sekolah Murah Batang#Toko Meja Murid Sekolah Batang
0 notes
Text
Cokelat Patah Hati Dara
Sinar mentari siang itu sungguh terasa menyengat di kulit ketika Dara dan Ester sedang dalam perjalanan menuju sebuah toko kue. Hari ini mereka berencana membeli beberapa batang cokelat untuk para kekasih mereka. Maklum, sebentar lagi angka 13 akan bergeser ke angka 14 di bulan cinta, Februari. Yup, Valentine’s Day. Kali ini mereka mau menjadi perempuan yang romantis di hari kasih sayang. Kalau biasanya pria yang beri, saat ini mereka coba cari haluan lain. Hitung-hitung dapat menambah warna kisah percintaan mereka. Apalagi Dara sangat bersemangat untuk hari Valentine nanti. Tak lain karena ini adalah kali pertama dia merayakan hari kasih sayang bersama seseorang yang begitu spesial baginya, Giesh. Tahun-tahun sebelumnya Dara merayakannya hanya bersama teman-teman seorganisasinya.
“Hmm, ini atau itu ya?”
“Aku sih beli dark chocolate dan strawberry,” jawab Dara. Ia sudah membayangkan akan seperti apa jadinya cokelat buatannya nanti. Ia sudah meminjam cetakan cokelat punya Mei kemarin. Seperti puzzle tetapi berbentuk hati. Puzzle berbelah empat, masing-masing bagian dari puzzle itu ada 4 huruf di tengahnya. Huruf L di puzzle pertama, O disebelah kanannya. Kemudian huruf V dibawah sebelah kiri dan E di bawah kanan persis dibawah huruf O. (Bisa terbayang? Hahaha, memang cukup berlebihan detailnya penulis. Maklum masih belajar.)
Cukup besar ukurannya. Ya, kurang lebih sejengkal tangan. Rencana Dara, dia bakal isi setiap ruang puzzle dengan dark chocolate, sedangkan di huruf-hurufnya rasa strawberry. Hmm, rasanya tak sabar ingin segera mengolah cokelat buat besok!
Sepulang dari toko kue, Blackberry Gemini putih Dara berbunyi, beep..beep. Senyum Dara langsung melengkung hingga kantung matanya terlihat. Ternyata pesan dari Giesh lewat aplikasi Blackberry Messanger (BBM).
“Sudah di rumah, kah?”
Setahu Giesh, kekasihnya yang berbadan gempal itu berkunjung ke toko buku. Hahaha, Dara memang sengaja berbohong. Tadi pagi Dara berkata kepada Giesh akan pergi ke toko buku sepulang sekolah bersama Ester. Ya, iya lah! Kalau jujur bilang ke toko kue bisa ketahuan rencana surprise yang sudah mengambil jatah pikirannya beberapa akhir ini.
“Sudah, sayang. Kamu lagi dimana?” jawab Dara.
Dara dan Giesh sudah merajut kisah kasih sejak bulan Oktober tahun lalu. Beberapa masalah sempat membuat hubungan mereka retak hingga Giesh memutuskan untuk mengakhiri hubungannya dengan Dara dengan alasan “bosan”. Hal itu terjadi di bulan Desember lalu, detik-detik hari Natal tiba. Tapi namanya anak SMA yang pikirannya masih labil, Giesh mencoba untuk meraih hati Dara untuk kembali ke pelukannya. Dara juga masih punya rasa sayang ke Giesh pun terima saja untuk kembali merajut kisah dengan Giesh.
Namun sejak bulan Januari, Giesh kumat lagi. Ia mulai bosan dengan Dara. Perhatiannya memudar seiring waktu. Ia tak sesering dulu memanggil Dara dengan kata “sayang”. Karena jarak sekolah Dara dan Giesh cukup jauh, mereka sudah jarang bertemu. Paling sesekali, itupun tak berkualitas. Giesh juga mulai menghabiskan waktu dengan teman-temannya. Sebab itu, Dara yang memang tulus mengasihi Giesh mencoba mempertahankan hubungannya dengan memberi sedikit bentuk fisik rasa cintanya lewat cokelat valentine nanti.
“Oh” balas Giesh setelah 30 menit berjalan.
Raut sedih tak tersembunyi dari wajah Dara yang bulat. Balasan pesan Giesh ternyata menyayat hati gadis polos itu. Ia merindukan sosok Giesh yang hangat dan perhatian. Tapi Dara berusaha untuk sabar dan mengerti situasi.
“Hmm, mungkin dia lagi setres karena pentas seni nanti,” gumamnya dalam hati. Giesh memang sedang disibukkan dengan acara besar yang akan berlangsung 3 hari lagi. Dia terlibat sebagai panitia di acara pentas seni sekolahnya.
“Iya, jangan lupa makan ya. Besok selesai urusan jam berapa?” balas Dara.
“Gak tau, kenapa?”
Kali ini raut wajah Dara mulai memerah. Ia bingung mengapa Giesh secuek ini kepadanya. Apa yang salah dari Dara? Perhatian yang cukup sudah Dara berikan. Ia cuma ingin balasan hangat seperti dulu, tak ada yang lain. Tapi kenapa seperti ini?
“Oh, ya. Gapapa, ada yang mau aku omongin,” kata Dara secepat mungkin.
“Oalah, nanti aja ya. Gak pas waktunya,” jawab Giesh. Setelah percakapan itu, Giesh tidak ada mengirim pesan lagi hingga esok sore. Sementara itu, Dara sibuk memasak cokelat dan membeli segala sesuatu untuk perlengkapan hari kasih sayang besok.
Cokelatnya sudah mengeras dan tampak menggiurkan. Ingin rasanya Dara mencicip cokelat yang sudah jadi, tapi niat itu ia urungkan. Hahaha, Dara yakin itu rasanya mantap, hanya saja ia tak mau cokelat buat kekasihnya itu habis ia makan karena ketagihan. Lihat saja badannya Dara, itu gambaran kalau Dara suka khilaf makan!
Bunyi alarm terdengar jelas di telinga Dara. Ugh! Begitu memekakkan telinga! Segera Dara bangun dari tempat tidurnya, menyilakan kaki lalu melipat tangan. Ia begitu semangat hari ini. Ia menundukkan kepala lalu berdoa. Doanya sederhana, semoga Tuhan pimpin harinya agar semua aktivitas berjalan lancar.
“Amin!” akhir dia begitu semangat. Setelah selesai, ia menyambar smartphone yang ada di depannya. Cahaya dari layar BB begitu menyakitkan mata hingga sepasang mata tajam Dara refleks memicing. Ia pilih simbol BBM lewat touchpadnya. Segera ia geser ke sebuah nama yakni Giesh.
“Pagi, Giesh! Happy Valentine, ya. I love you more than you know. Have a good day. Gbu,” ketik Dara secepat kilat karena ia harus bergegas mandi lalu pergi ke sekolah.
Sesampainya di sekolah, ternyata huruf “R” sudah tertera di informasi pesan sebagai arti “telah dibaca”. Ya, telah dibaca. Ternyata tak terbalas. Padahal hari ini adalah hari yang ia tunggu-tunggu diusianya yang telah 17 tahun. Ia ingin merasakan indahnya hari kasih sayang bersama orang yang disayang seperti teman-temannya yang lain. Bahkan pagi ini penampakan yang terlihat di mata gadis berambut cokelat itu sudah ada beberapa batang cokelat dan bunga temannya yang bernama Rino untuk kekasihnya Dina.
Iri. Itu sudah pasti. Sedih. Itu tak usah ditanya lagi, jawabannya adalah pasti! Dara tertunduk lemah di atas meja kayu berwarna biru muda. Kepalanya ia bebankan ke telapak tangannya yang pucat, sedang meja tadi menahan semua beban itu. BB gemini putihnya ia letakkan di bawah wajahnya yang tertunduk. Ia bingung dengan situasi saat itu. Ia membaca ulang seluruh pesan yang ia kirim sebelumnya ke Giesh. “Tak ada yang salah kata atau berlebihan sepertinya,” kata Dara dalam hati. Sekelebat butiran air mata jatuh dan membasahi layar ketika ia melihat cokelat yang ia taruh di atas meja sesampai di sekolah tadi. Pikirannya runyam. Dara tak tahu apa yang harus ia lakukan hari ini. Beri atau tidak?
Ternyata bel tanda masuk berdering. Ia cepat-cepat menghapus air matanya. Tanpa sadar Celine sahabat yang duduk sebangku dengan Dara telah ada di sana kurang lebih 15 menit. Celine bingung mengapa Dara mengusap mata. Ia pikir Dara mengantuk, ia tak bisa melihat tangisan Dara karena poni dan rambutnya menutupi hampir seluruh wajahnya.
“Lho, kamu kenapa? Nangis? Cie udah ada cokelat aja pagi-pagi gini. Happy valentine, Dar!” katanya polos.
“Gapapa, Cel. Engga kok. Hahaha, yeay! Happy valentine too!” jawab Dara girang lalu memberi sahabatnya itu cokelat sebagai ungkapan kasihnya kepada sahabatnya itu. Dara memang punya keahlian menyembunyikan kesedihannya lewat tawanya yang renyah. Padahal di dalam hatinya masih kacau dan bingung. Meski begitu, ia tetap berharap hari ini bisa bertemu Giesh. Tekadnya sudah bulat, mau bisa atau tidak itu urusan nanti. Setidaknya ia berusaha.
Jam menunjukkan pukul 4 sore, semua mata pelajaran dan bimbingan tambahan hari itu sudah ludes dilahap para murid kelas 12. Lelah? Tentu. Tapi tidak dengan Dara. Ia semangat sekali. Akhirnya ia bisa mengangkat kaki dari jeruji bosan yang sudah ia rasakan sedari siang saat mata pelajaran Sejarah. Segera ia mengetik pesan untuk Giesh, kali ini ia berharap Giesh dapat membalas cepat.
“Eh , lagi dimana?” tanyanya singkat.
Beep..beep.. Ah, akhirnya doanya terkabul, Giesh menjawab pesan dara tak kurang dari 3 detik. “Di dome, sayang. Kenapa?” jawab Giesh.
Wow! Dara reflek mengucek matanya. Ia terkejut melihat balasan Giesh yang begitu hangat. “Aku kesana ya. Tunggu,” jawab Dara. Tanpa berpikir panjang, Dara segera menuju tempat parkir sekolah. Ia menaiki kuda besi kesayangannya dan menyalakan mesin. Tak lupa cokelat dan pastinya memakai helm. (Ingat, helm penting. Ini reminder penulis untuk para pembaca, hahaha)
Sampai di Dome. Tempat dimana pentas seni sekolah Giesh akan berlangsung. Gedung ini luas sekali. Halamannya pun luas hingga biasa digunakan masyarakat sekitar untuk berolah raga. Untuk sampai ke gedung, kita perlu menaiki beberapa anak tangga. Siang itu terik sekali hingga wajah Dara terlihat lusuh karena keringat. Rambutnya juga kusut. Ia lupa menggulung rambutnya ke dalam agar tak tertiup angin selama perjalanan. Ia tak peduli, selama tubuhnya harum semua terasa aman.
Tangannya merogoh saku rok abu-abunya yang panjang untuk mengambil BB mungilnya. Lantas ia mengetik pesan untuk Giesh mengabarkan kalau ia sudah di tempat. Ia menjelaskan posisinya. Maklum, karena begitu luas, Dara tak boleh lupa menjelaskan ia berdiri di mana. Nanti Giesh kebingungan mencarinya!
Ia duduk di salah satu anak tangga yang melindungi dia dari panasnya matahari. Matanya tertuju ke tiang tinggi yang berdiri di pinggir halaman. Tiang itu memiliki sedikit lekukan di bagian bawah. Dara tersenyum. Ia ingat mengapa tiang tinggi itu sedikit bengkok. Itu adalah kejadian manis yang tak pernah dilupakan Dara. Pasalnya, dulu Giesh pernah menabrak tiang itu saat hendak menjemput Dara dari sebuah acara. Saat itu Giesh belum lihai mengendarai mobil hingga terjadilah kejadian itu. Dara tertawa kecil saat melamun hal itu. baginya hal itu lucu dan berkesan sekali.
Tubuhnya terhentak karena kaget. Lamunannya buyar, senyumnya melebar ketika Giesh menyapanya dari belakang. Suara tenor dan sedikit cempreng yang sangat Dara rindukan akhirnya ia rasakan. Ia bangkit dan menoleh ke belakang. Tingginya hanya sedada Giesh. Rasanya ingin ia peluk, tapi prinsipnya harus ia pegang teguh jadi Dara harus menahannya. Tanpa sadar mata Dara berbinar kegirangan. Kepalanya harus mendongak ke atas agar bisa melihat wajah Giesh yang baginya begitu imut. Ia nikmati wajah Giesh lahap-lahap lewat matanya.
Rindu. Itu yang buatnya ganas seperti ini. Biasanya Dara tak berani melihat Giesh lama-lama, tapi kali ini ia biarkan matanya puas untuk melepas rindu.
“Kenapa dek? Ada yang salah kah?” kata Giesh kepada Dara sambil memperbaiki rambutnya. Memang ada yang berubah dari rambut Giesh. Terakhir Dara lihat rambut Giesh masih rapi. “Mmm, engga bang. Cape kah?” jawab Dara. Mereka memang panggil abang-adek kalau bertemu secara langsung. Giesh tidak mau di panggil namanya sekalipun mereka cuma berbeda sehari sebulan umurnya. “Biar mesra” alasan Giesh dulu saat awal mereka jadian! Haduh, memang anak SMA banyak maunya!
“Lumayan, kenapa sih kesini? Jauh loh. Sudah makan? Kamu kok jadi berjerawat sih, dek. Jadi rame gitu mukanya. Jelek deh,” jawab Giesh yang membuat Dara bingung harus menjawab yang mana dulu. Kata-kata Giesh membuat Dara malu. Beberapa jerawat memang hidup bebas di wajah Dara akhir-akhir in. Mungkin itu jerawat rindu! Hahaha. Tapi hatinya senang, bak tersulut api cinta, seluruh batu es yang ada di hatinya tadi seketika mencair tanpa butuh waktu lama. Ini yang ia nantikan.
“Eng... engga, mau kasih ini,” Ternyata Dara tak menjawab apapun dari pertanyaan Giesh tadi. Ia yang tak berhenti melihat Giesh menyodorkan cokelat yang ia buat. Giesh menunduk melihat apa yang di beri Dara.
“Lho, kok kue cina? Emang kita imlekan ya?” Tawa Giesh mencuat. Muka Dara memerah karena malu. Dara memang bodoh! Ia membungkus cokelatnya dan menaruhnya di dalam wadah yang biasa digunakan saat Tahun Baru Imlek.. “Hehehe, ini cokelat tau. Habis aku ga tau mau taruh dimana. Gapapa ya? Happy Valentine, Giesh. Semoga suka,” kata Dara.
Seketika tawa itu hilang. Raut Giesh mulai serius. “Astaga, kenapa sih selalu gak pas timingnya? Ck” decak Giesh diakhir kata. Dara yang berharap dapat melihat Giesh senang ternyata pupus seketika. Entah mengapa respon Giesh seperti itu. Ia tak tahu harus bagaimana. Tetapi ia berusaha menjaga suasana agar tetap baik, setidaknya dari sekian rencana ada yang terkabul. “Maaf ya. Aku bingung mau kasih kapan, keburu habis momennya,” jawab Dara kebingungan.
“Lain kali yang tepat timingnya, Dar. Kalau gini aku bingung harus apa. Ya sudah, makasih ya. Aku pergi dulu. Hati-hati, Dar” jawab Giesh. Badannya memunggungi Dara dan menjauh. Matahari yang hampir terbenam membuat mata Dara silau hingga tak kuat melihat Giesh pergi ke arah barat itu. Sekali lagi, hatinya tergores. Sebenarnya ia tak minta yang muluk-muluk. Giesh senang dan langsung melahap cokelatnya sudah bisa membalas rasa lelahnya dia. Rencananya tak ada yang berjalan seperti yang ia rencanakan. Bahkan bisa dibilang gagal total.
Dara pulang dengan suasana hati yang campur aduk. Ia berharap sesampainya di rumah nanti, Giesh memberi pesan ucapan “Happy Valentine” lewat BBM. Sepanjang perjalanan, hatinya deg-degan menanti. Kalau itu terjadi, Dara berjanji tidak akan menuntut perhatian Giesh lagi. Setidaknya valentine kali ini tak berujung pahit. Cokelat berbentuk hati yang ia beri bisa membuat hubungannya dengan Giesh utuh, bukan patah.
Tiba di rumah. Dara menekan salah satu tombol di smartphonenya untuk melihat pemberitahuan. Ternyata tidak ada pesan. Hingga esok pagi juga tidak ada pesan masuk dari orang yang begitu ia sayang. Ternyata cokelat kemarin memang cokelat patah hati Dara.
Senyum Dara merekah ditemani air mata yang mengalir dari mata lelahnya. Berkali-kali ia yakinkan dirinya untuk tak sedih. Ia harus bisa menerima kenyataan bahwa Giesh memang bukan untuknya. Sekuat apapun Dara mencoba, jika memang tak ada balas maka harus dilepas. Ia percaya suatu hari nanti akan ada sosok pria yang bisa menggantikan cokelat patah hatinya dengan cokelat yang utuh dari kasih sayang tulus. Entah kapan, tapi pasti Dara akan merasakan indahnya valentine.
I wish you like this story. Happy Valentine’s day, dear readers. I hope you enjoy your Valentine’s day.
1 note
·
View note
Text
WA 0811-3791-1115, Toko Meja Siswa Pekalongan
Toko Meja Siswa Pekalongan
WA 0811-3791-1115, Kami menjual Bangku Sekolah Elit, Bangku Sekolah SMA, Harga Bangku Sekolah Rangka Besi, Harga Bangku Sekolah SMP, Harga Meja Bangku Sekolah
Meja Kursi Sekolah Pekalongan
Kami melayani pengiriman ke Pekalongan, Kulon Progo, Gunung Kidul, Purbalingga, Sleman dan seluruh kota di Indonesia
Kami juga merupakan Supplier 1 Set Meja Kursi Sekolah Kulon Progo, Supplier Meja Belajar 1 Set Kulon Progo, Supplier Bangku Sekolah Kulon Progo, Supplier Meja Bangku Sekolah Kulon Progo, Supplier Bangku Sekolah Menengah Atas Kulon Progo, Supplier Bangku Sekolah Besi Kulon Progo, Supplier Kursi Bangku Sekolah Kulon Progo, Supplier Bangku Sekolah Dari Besi Kulon Progo, Supplier Bangku Sekolah Elit Kulon Progo, Supplier Bangku Sekolah SMA Kulon Progo
Bangku sekolah merupakan salah satu furniture penting yang harus ada di dalam kelas. Semakin hari model dari bangku sekolah ini juga semakin bagus dan lebih modern. Saat ini model bangku sekolah yang banyak diminati oleh sekolah yang ada di Indonesia adalah bangku sekolah dengan bahan besi.
Bangku sekolah dengan bahan besi ini dinilai lebih awet dan terlihat lebih modern. Nah jika Anda ingin membeli bangku sekolah dengan bahan besi ini, Anda bisa langsung menghubungi kami PT Cahaya Mustika Internesia.
Toko Meja Siswa Pekalongan
Kenapa harus PT Cahaya Mustika Internesia?
Sudah berpengalaman melayani pengadaan bangku sekolah
Sudah tersedia di E-Katalog
Produk bangku sekolah sudah ber-TKDN
Bisa melayani pengiriman dan perakitan ke seluruh kota di Indonesia
Harga bisa NEGO sampai DEAL
Jika Anda memiliki pertanyaan mengenai produk silahkan hubungi customer service kami
TELP/WA 0811-3791-1115 TELP/WA 0811-3791-1115 TELP/WA 0811-3791-1115
Link WA https://wa.me/6281137911115
PT Cahaya Mustika Internesia Jl. KH. Moh. Mansyur No. 202H RT 01 / RW 06 Tanah Sereal, Kec. Tambora Kota Jakarta Barat DKI Jakarta 11210
Link Map: https://goo.gl/maps/8kRS86YukYydREFi8
#Toko Meja Sekolah SMA Batang#Toko Meja Sekolah SD Batang#Toko Meja Sekolah Plastik Batang#Toko Kursi Dan Meja Sekolah Batang#Toko Meja Sekolah Internasional Batang#Toko Meja Sekolah SMP Batang#Toko Kursi Meja Sekolah Batang#Toko Meja Sekolah Menengah Batang#Toko Meja Sekolah Murah Batang#Toko Meja Murid Sekolah Batang
0 notes