#Tampil Cantik Itu Tak Harus Pergi ke Salon
Explore tagged Tumblr posts
Text
Aplikasi House2House Indonesia, Tampil Cantik Itu Tak Harus Pergi ke Salon
Carina Payue Aplikasi House2House Indonesia, Tampil Cantik Itu Tak Harus Pergi ke Salon Artikel Baru Nih Artikel Tentang Aplikasi House2House Indonesia, Tampil Cantik Itu Tak Harus Pergi ke Salon Pencarian Artikel Tentang Berita Aplikasi House2House Indonesia, Tampil Cantik Itu Tak Harus Pergi ke Salon Silahkan Cari Dalam Database Kami, Pada Kolom Pencarian Tersedia. Jika Tidak Menemukan Apa Yang Anda Cari, Kemungkinan Artikel Sudah Tidak Dalam Database Kami. Judul Informasi Artikel : Aplikasi House2House Indonesia, Tampil Cantik Itu Tak Harus Pergi ke Salon Aplikasi ini adalah solusi bagi masyarakat Surabaya yang ingin tampil cantik dan tampan, namun tak sempat keluar rumah. http://www.unikbaca.com
0 notes
Link
KUKU memang hanya sebagian kecil bagian tubuh dari penampilanmu. Namun siapa sangka jika kuku-kuku tangan yang tampak menawan di hari pernikahan ini justru akan mencuri perhatian para tamu undangan. Setidaknya, bagian ini kelak akan terekspos saat menunjukkan cincin pernikahan yang tersemat di jari tangan.
Jadi tak ada salahnya bila kita memperhatikan tampilan kuku tangan untuk hari pernikahan nanti. Kamu bisa mulai melakukan perawatan manicure jelang pernikahan hingga menghias kuku dengan motif khusus agar terlihat unik di hari istimewa nanti.
Nah, bila kamu tertarik untuk mempercantik kuku tanganmu di hari pernikahan nanti, setidaknya ada beberapa tips yang perlu diperhatikan.
1. Teknik Menghias Kuku
PHOTO: Freepik
Sebelum memilih motif hiasan kuku, kamu bisa mulai dengan teknik yang digunakan. Apakah kuku hanya dicat dengan warna tertentu saja atau butuh hiasan khusus seperti teknik nail art yang kini tengah booming.
Salah satu teknik populer pada nail art adalah French Manicure. Ini merupakan layanan untuk kuku yang kerap ditemuukan di salon-salon kecantikan. Pada teknik ini ujung kuku diberi warna putih sedangkan bagian bawahnya dipoles dengan warna Gaya simpel dan cantik ini kini semakin berkembang dengan variasi perpaduan warna lain.
Jika kamu ingin hiasan kuku lebih awet bahkan permanen, pilihlah Teknik Aquarium Design. Artinya, motif dan aplikasi nail art dibuat dan dilindungi di dalam lapisan sehingga tahan lebih lama dan permanen. Cara pengeringannya pun berbeda, karena harus diberikan sinar UV agar cat kuku dapat mengering secara sempurna.
Ada pula teknik 3D yang memiliki efek timbul pada hiasan dan motif kuku. “Pengantin yang ingin tampil beda, biasanya memilih teknik ini,” Selvi menambahkan. Namun, pengantin juga perlu sedikit ekstra perhatian untuk kuku yang di nail art dengan teknik 3D. “Kalau mereka memperlakukannya dengan hati-hati, niscaya nail art 3D ini akan awet 3 hingga 4 minggu,” Selvi menjelaskan lagi.
2. Memilih Motif yang Tepat
Nails Art – freepik.com/picjumbo
Cara paling mudah memilih motif kuku yang tepat ialah dengan mencari inspirasi melalui internet. Setelah itu kamu bisa menunjukan kepada nail artist atau nail technician untuk eksekusinya.
Menurut Selvi Gabriela, dari Selvi Gabriela Nail Art yang dilansir dari Majalah Bella Donna The Wedding, Pengantin tak perlu bingung mencari, karena obrolan dengan nail technician biasanya akan membuat pengantin tahu motif apa yang cocok untuk digunakan pada hari istimewa nantinya. Intinya adalah komunikasi dengan pada awal treatment, mau desain dan warna yang seperti apa untuk kuku mereka.
Selain itu, terkadang busana pengantin selalu menjadi tolok ukur sebelum seorang nail technician melukis di bidang kuku Anda. Apa dan bagaimana warna, rupa, bahan dan bentuk busana turut memengaruhi motif dan bahan yang digunakan nantinya.
3. Kapan waktu ideal menghias kuku?
Nail Art – Flickr.com
Masih menurut Sellvi, idealnya calon pengantin datang ke salon kecantikan 2 sampai 3 hari jelang hari pernikahan. Hal ini dilakukan guna mengantisipasi jika desain atau warna yang diinginkan ternyata memiliki tingkat kesulitan yang lebih dari biasanya.
Sedangkan bagi pengantin yang tak punya waktu pergi ke salon untuk melakukan treatmen ini, saat ini sudah banyak pula penggunaan kuku palsu. Jadi pengantin hanya perlu memberitahu ukuran kuku secara rinci. Nantinya, sang nail artis akan membuat cetakan kuku palsu tersebut sesuai dengan desain dan warna yang diinginkan oleh client. Praktis bukan?
4. Tips untuk Menghias Kuku Sendiri
Ilustrasi – pixabay.com
Jika kamu berniat untuk menghias kuku tangan sendiri, berikut adalah beberapa hal sebagai panduan :
Selalu gunakan cat dasar atau base coat yang berfungsi melindungi kuku sebelum memoles kuku dengan warna yang diinginkan.
Pastikan base coat kering dengan sempurna sebelum mengoleskan cat kuku
Hindari mengeringkan cat kuku dengan kipas angin atau blower karena akan merusak permukaan cat kuku.
Setelah cat kuku kering, rendam ke dalam air dingin agar cat kuku lebih rekat. Untuk pemula, sebaiknya pilih teknik menghias kuku dari yang paling mudah.(*)
5. Kuku Ekstensi (nail extension)
Nails Art – freepik.com/picjumbo
Tiap orang tentu memiliki bentuk dan tipe kuku berbeda. Maka itu, biasanya nail artist memerlukan penggunaan kuku ekstensi (nail extension) guna mempermudah dalam menghias bidang kuku.
Jika jari pengantin berbentuk panjang dan ramping misalnya, maka akan cocok dengan segala jenis bentuk dan potongan ekstensi, mulai dari oval yang meruncing, hingga bentuk setengah kotak. Namun jika tidak dianugerahi tipe kuku seperti itu, tak perlu khawatir jua! Sebab kamu bisa menggunakan nail extension yang berbentuk setengah kotak. (*)
Baca Artikel Ini : Tips Memilih Warna Kuku Sesuai Jenis Kulit
TEKS. The Wedding’s Team
Source: Tips Tampil dengan Kuku Cantik yang Mencuri Perhatian di Hari Pernikahan
#Honeymoon #Pernikahan #TheWedding
0 notes
Text
K.A.T.E.R.N
-Berubah penampilan bukan berarti berubah sikap-
Pulang sekolah. Seperti biasa, anak-anak kelas musik pada geleng-geleng kepala. Kenapa? Pusing? ya nggak lah... Pasti gara-gara ‘KATERN’. Kemana-mana selalu bersama, senang bersama, sedih bersama. Udah kaya iklan aja “Gak ada lo gak rame”. Yang bikin anak lain iri, yaitu mereka semua punya kelebihan sendiri-sendiri yang menonjolkan dirinya. Oh iya, ‘KATERN’ itu maksudnya Kelsie, Ann, Tom, Emma, Robin, dan Nick. Si Kelsie pintar nge-drum, Ann cantik, Tom cakep, Emma pinter banget, Robin atlet satu-satunya di kelas musik, Nick si Technoboy jagonya utek-utek elektronik. Apa sih yang kurang di ‘KATERN’ itu?
Pulang sekolah biasanya KATERN nongkrong di kafe buat curhat, atau mengungkapkan semua cerita ke teman-temannya. Jadi KATERN ini kayak diary hidup. Seperti biasa, Kelsie memesan kopi mocca, Ann jus strawberry, Tom, Robin, dan Nick, pesan susu cokelat, Emma pesan jus alpukat.
“Hei! Aku punya cerita!” Ann memulai pembicaraan. “Hari ini... aku-”
“Wah!! gawat sekali itu!” Robin memulai lawakannya yang nggak lucu itu.
“Duh... aku belum selesai ngomong!” keluh Ann. “Sebenarnya, aku tadi ditembak sama Alex!” Kelsie yang sedang asik menyeruput mocca-nya tiba-tiba tersedak. Ya jelas lah... Alex yang jeleknya kayak gitu, kalo dibandingin sama Ann kayak burung merpati sama eeknya.
“Tolak aja! Daripada kecantikanmu tercemar!” ujar Kelsie setelah ngelap mulutnya yang belepotan mocca.
“Iiih... lagipula siapa yang mau nerima? Aku gak mau pacaran dulu,” kata Ann sambil bergaya kayak ngucapin janji.
“Yakin?” ucap Nick yang daritadi asyik sendiri sama susu cokelatnya.
“Aku sih cuma jatuh cinta sama iPod model terbaru,” kata Nick sambil menyodorkan foto di majalah elektroniknya.
“Huuu... Nikah aja sama tuh iPod!” seru Robin, yang lain tertawa.
“Kalau kamu, apa ceritamu hari ini?” tanya Tom pada Emma. Yang lain pun ikut penasaran karena dia nggak pernah punya cerita menarik, kecuali waktu ia cerita kalau Miss Gossip di sekolahnya jadi bahan gosip paling ‘hot’.
“Biasa saja,” Emma pun angkat bicara, “Nggak ada yang menarik,” suasana menjadi hening seketika.
“Kalau Tom?” Kelsie memecah keheningan.
“Tumpukan surat penggemar di loker. Lagi,”
“Biasa,” kata teman-temannya kompak.
“Ya udah, kita langsung go home yuk!” Ann nggak betah. Yang lain setuju. Mereka pun pulang.
Esok paginya, seperti biasa KATERN nyanyi-nyanyi di kelas sambil menunggu bel masuk. Semua anak menyerukan anggota KATERN idolanya kecuali Kelsie dan Emma. Hal ini membuat Emma jadi minder. Kelsie sih cuek-cuek aja, sampai...
“Kelsie!!” terdengar suara dari luar, “Aku suka permainan drum-mu!” kata anak itu.
Emma semakin minder karena tidak punya fans. Sejak itu, Emma jadi diem banget. 5 sahabatnya sampai bingung.
“Emma, ajarin aku yang ini dong!” kata Tom. Emma diem aja dan kayaknya nggak memperhatikan.
“Woy! Hellouw? Emma ada?” kata Tom memperjelas.
“He? Eh... Maaf Tom. Kenapa tadi?” Emma membetulkan kacamatanya sambil memandang Tom.
“Biiisaaakaahh... kauuuu mmeeengaajarriii aaakkuuu soooaall iiniii?” kata Tom memperjelas kata-katanya.
“Duh... aku tu gak tuli tau. Biasa aja kalo ngomong! Sini, kuajarin!” Emma menyeret bukunya.
“Nah... gitu dong dari tadi!”
Saat istirahat, Emma pun pergi ke kantin. Di sana ia tak sengaja dengar percakapan anak kelas lain.
“Di KATERN itu yang nggak terlalu menonjol Emma ya?”
“Uya, tapi kenapa mereka mau memasukkan Emma di kelompoknya ya?”
“Suaranya kan bagus!”
“Tapi kan minderan,”
Kata-kata itu seakan menusuk (mak jlebb!!) dan membuat Emma tambah down, down, down.
Pulang sekolah adalah waktu KATERN untuk bercurhat-curhat ria. Kali ini, Emma mengawali.
“Teman-teman... aku merasa di antara kita cuma aku yang nggak bisa apa-apa,”
Tom yang minumannya belum nyampe ke perut langsung (nggak sengaja) nyemprot ke muka Kelsie.
“Ahhh!! Jorok banget seeh!! Gak pake hujan kalee!!” Kelsie bingun cari lap.
“Habis Emma ngomong yang nggak-nggak,” kata Tom membela dirinya.
“Iya nih Em, kok tiba-tiba ngomong gitu?” An menimpali.
“Sebenarnya...” Emma pun nyeritain insiden tadi pagi dan tadi siang.
“Ohh... gara-gara itu...” kata Robin, “Kami kan fans-mu,” tambahnya.
“Iya!” teman-temannya menambahkan.
“Lagipula, fansku kan cuma satu,” kata Kelsie. Emma tetap diam.
Sebenernya Kelsie ngerasa kalo Emma iri padanya. Tapi berhubung Emma sahabatnya, jadi negatif thinkingnya diilangin.
“Aku tahu!” tiba-tiba Ann teriak, “Kamu ubah penampilan aja!”
Yang lain pada bingung maksud Ann.
“Kamu ikuti apa kata majalah ini! Dan jangan lupa, percaya diri!”
“Aku setuju,” kata Nick.
“Kami semua setuju,” tambah Tom.
“Baiklah,” kata Emma yakin.
Besoknya sebelum berangkat sekolah, Emma pakai body lotion, parfum, dan kacamatanya diganti softlens, Rambutnya yang biasanya dikuncir dua sekarang tergerai bebas dihiasi dengan bandana lucu.
“Aku siap tampil beda,” gumam Emma mantap.
Sampai di sekolah, semua temannya heran akan perubahan penampilan Emma.
“Wow!!” kata Tom.
“Double Wow!!” tambah Kelsie, “Kau keren! Kayak artis hollywood saja!” puji Kelsie.
“Trims, aku kurang PD nih,” kata Emma.
“Santai saja,” tambah Ann.
“Show pagi ini, kamu ya yang jadi singer utamanya!” pinta Tom.
“Hah?! Apa aku bisa?” Emma yang belum pernah jadi penyanyi utama kaget.
“Kamu pasti bisa!” teman-teman pada mendukung.
“Baiklah,” akhirnya show-pun berlangsung dengan Emma sebagai singer utama.
Usai show pagi, Emma mendengar dua anak yang mengejeknya kemarin berbicara, “Yang jadi penyanyi utamanya Emma ya?”
“Iya! Aku nggak nyangka lho Emma bisa secantik itu!”
“Suaranya juga semakin merdu,”
“AKu jadi ngefans,”
“Aku juga!”
Emma senang sekali. Begitu juga teman-teman yang lain (KATERN). Tiap ‘curhat’ time, dia selalu punya cerita menarik.
-suatu hari-
“Emma! Hari ini KATERN belajar di rumahmu ya?” kata Robin.
“Aduh maaf, jadwalku hari ini padat. Aku harus ke salon, terus aku juga mau belanja sama mamaku,” kata Emma menunjukkan jadwal emasnya yang penuh dengan perawatan.
“Yah... besok kan ulangan, masa’ kita cuma belajar berlima?” kata Robin dengan nada kecewa.
“Maaf Rob, tolong beri tahu teman-teman yang lain ya!”
Robin mengangguk saja. Para KATERN yang lain setelah diberitahu Robin tentang itu langsung kecewa.
“Yaaah... kok gitu seeeh,” Tom kecewa.
“Kita harus demo!” Kelsie mengeluarkan lawakannya biar suasana agak membaik.
“Lebay, lebay, gak pa-pa deh... besok kan kita ulangan. Enak Emma pintar. Gak perlu belajar,” kata Ann.
“Tapi kebersamaan itu kan perlu!” Tom tidak setuju dengan opini Ann, “Aku bakal nungguin dia sampe pulang dari salon!” tambahnya lagi.
“Lhoh... kok jadi sewot gitu sih?” Nick bingung akan sifat sahabatnya itu.
“Biarkan, Tom memang begitu. Dia sudah nganggep kita sebagai kakak dan adiknya. Jadi dia nggak mau kita mencar-mencar kaya gini,” terang Robin.
Kelsie langsung mendapat akal untuk membuktikan bahwa KTERN selalu bersama, sedih maupun senang. Ia membeli kalung bentuk note musik sebanyak 6 buah karena KATERN suka musik. Ia akan memberikannya sepulang sekolah.
Tapi saat pulang sekolah...
“Hei! Pulang yuk!” kata Ann pada KATERN.
“Oke! Emma mana?” tanya Tom.
“Gak tau tuh... dari tadi gak kelihatan,” jawab Ann cemas.
“Ed, liat Emma gak?” tanya Kelsie pada Edward, ketua kelas mereka.
“Lho, kupikir bareng kalian. Dia tadi bilang mau pulang,”
“Yaah... padahal aku mau kasih kalung ini ke KATERN,” Kelsie kecewa.
“Kalung apa?” tanya teman-temannya penasaran.
“Ini. Ambil satu, dan pakai,” Kelsie memberikan kalung yang direncanakan itu.
“Terus punya Emma gimana?” tanya Nick.
“Biar aku yang kasih ke dia,” sahut Tom sambil mengambil kalung di tangan Kelsie.
Di rumah Emma, Tom segera membuka pagar dan mengetuk pintu rumahnya. Tetapi setelah beberapa menit, pintu pun tak dibuka.
-----
I stopped writing here. I also forgot how the plot goes since i wrote it back in first year of Junior High.
0 notes
Link
Bagi calon pengantin yang dianugerahi jenis rambut lurus seperti mayoritas wanita Indonesia, mungkin pernah terlintas dibenakmu untuk tampil dengan tata rambut keriting di hari pernikahan. Kamu menilai bahwa tampil dengan model rambut keriting seperti halnya pengantin asal Amerika yang banyak tersebar di Pinterest terlihat lebih menawan. Tak mengherankan, sebab seperti kata pepatah rumput tetangga memang selalu terlihat lebih segar ya.
Namun sebaiknya pada hari pernikahan nanti, pastikan tata rambut yang dipilih tidak hanya membuatmu cantik, namun juga terasa nyaman dan sesuai dengan jati dirimu. Jangan sampai anak cucu-mu kelak tidak mengenalimu dalam foto pernikahan. Untuk itu, be your self bride! Meskipun berambut lurus kamu harus tampil percaya diri untuk terlihat cantik dan mempesona di hadapan tamu undangan.
Untuk wanita berambut lurus, tampilan terbaik ialah saat rambut dalam kondisi bersih. Kamu bisa pergi ke salon pada malam harinya untuk mencuci rambut sebelum stylist menatanya. Catok rambut seusai dicuci bersih untuk memberikan kesan halus dan rapih.
Jika ingin maksimal kamu bisa memberi sedikit hairspray agar rambut tetap tertata selama resepsi berlangsung. Bila kamu berniat untuk memotong rambut pastikan untuk melakukan 2 hingga 4 minggu sebelum hari H. Pastikan untuk melakukan uji coba kepada stylist sebelum hari istimewa itu tiba demi menjajal tata rambut yang terbaik.
Sebenarnya, akan menjadi sebuah keuntungan bagi pemilik rambut lurus untuk diatur dengan berbagai gaya. Mulai dari model updos modern, hal updo, hingga kepang. Bahkan, kamu bisa membiarkan rambut tergerai natural sepanjang acara pernikahan tanpa khawatir terlihat berantakan. Selengkapnya mengenai inspirasi tata rambut untuk pengantin lurus, berikut kami berikan inspirasinya. #td_uid_1_591c65af721fa .td-doubleSlider-2 .td-item1 { background: url(http://thewedding.id/wp-content/uploads/2017/05/wedding-straight-hair-1-80x60.jpg) 0 0 no-repeat; } #td_uid_1_591c65af721fa .td-doubleSlider-2 .td-item2 { background: url(http://thewedding.id/wp-content/uploads/2017/05/wedding-straight-hair-2-80x60.jpg) 0 0 no-repeat; } #td_uid_1_591c65af721fa .td-doubleSlider-2 .td-item3 { background: url(http://thewedding.id/wp-content/uploads/2017/05/wedding-straight-hair-3-80x60.jpg) 0 0 no-repeat; } #td_uid_1_591c65af721fa .td-doubleSlider-2 .td-item4 { background: url(http://thewedding.id/wp-content/uploads/2017/05/merge-2-80x60.jpg) 0 0 no-repeat; }
1 of 4
Pinterest | somethingturquoise.com
Pinterest | somethingturquoise.com
Pinterest | somethingturquoise.com
Ilustrasi Rambut Pengantin - youtube
Baca Artikel Ini : Gaya Rambut Super Simpel yang Mudah Ditiru
INTAN WIDIASTUTI
Source: Tips dan Inspirasi Gaya Rambut Untuk Pengantin Berambut Lurus
#Honeymoon #Pernikahan #TheWedding
0 notes