#Sosialisasi kepada masyarakat
Explore tagged Tumblr posts
Text
Peran Kebaikan #02
Bogor, 21 Juni 2024 | Jumat, 14 Dzulhijjah 1445 H.
Berbicara tentang pekerjaan, banyak sekali jenis pekerjaan yang ditawarkan di dunia kerja dan bidang pekerjaan yang ada sekarang juga cukup beraneka ragam. Ada yang memilih untuk bekerja sesuai dengan jurusan kuliah, ada juga yang memilih untuk bekerja di bidang yang jauh dari jurusannya saat kuliah dulu. Dari kedua pilihan tersebut tidak ada yang salah, yang salah adalah orang yang tidak mau berusaha untuk bekerja dan hanya mau minta-minta.
Berbicara tentang jenis pekerjaan, ada pekerjaan yang sifatnya generalist ada juga pekerjaan yang sifatnya spesialist. Aku sendiri memilih untuk pekerja dengan lingkup pekerjaan generalist dari latar belakang jurusanku dulu management aku belajar banyak hal tentang bisnis dan ekonomi. Di jurusan kuliahku juga belajar sedikit materi programming dasar. Tidak ada yang salah dengan pekerjaan generalist atau spesialist, karena kedua sifat pekerjaan tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Sebagai seorang fresh graduate, saat awal-awal mencari pekerjaan bagiku sangat struggle karena aku sendiri saat itu belum mengetahui aku ingin bekerja dibidang apa dan posisi kerja yang sesuai dengan passion. Beberapa bulan aku menganggur tidak mendapatkan pekerjaan. Rasanya putus asa dalam menjalani kehidupan. Selalu membandingkan diri dengan teman-teman yang sudah sukses di dunia kerjanya. Saat menganggur aku sering sekali overthinking dan kurang optimis dalam menjalani kehidupan. Betul-betul saat itu adalah titik terendah dalam kehidupanku.
Alhamdulillah setelah berdoa dan banyak muhasabah diri dan pastinya belajar skill baru untuk persiapan memasuki dunia kerja. Aku diterima kerja dibagian unit pelayanan dibawah kementerian pertahanan. Namun sejujurnya pekerjaan ini jauh dari impian yang aku cita-citakan saat kuliah dulu. Lagi-lagi aku hanya bisa berencana dan berikhtiar namun Allah yang maha tau tempat terbaik untukku bekerja dimana. Disisi lain aku bersyukur karena tidak bekerha di dunia perbankan, karena banyak sekali teman-temanku dari prodi management yang ujung-ujungnya bekerja di bank. Aku sendiri punya prinsip tidak mau bekerja di lembaga perbankan karena menghindari riba. Namun aku tidak menyalahkan teman-temanku yang sekarang sudah bekerja di bidang perbankan, mungkin mereka ingin mencari pengalaman kerja dan pekerjaan yang sekarang dijadikan sebagai batu loncatan untuk bisa berpindah ke bidang kerja yang lebih baik.
Aku bersyukur karena pekerjaanku sekarang akan banyak berhubungan dengan orang dan aku bersyukur sebagai seorang ekstrovert aku akan banyak melakukan sosialisasi dengan pihak lain, aku bersyukur karena pekerjaanku yang sekarang memiliki tujuan akhirat yang besar dan insya Allah akan banyak membantu orang lain. Sebagai seseorang yang bekerja di unit pelayanan pastinya aku membutuhkan bekal dan skill yang memadahi sehingga harapannya nanti ketika sudah dilantik dan mulai bekerja bisa bekerja secara maksimal, untuk mewujudkan itu aku sekarang sedang mengikuti pelatihan unit pelayanan yang diadakan di Universitas Pertahanan, tempatnya di Sentul, Bogor.
Aku berdoa semoga Allah berikan kesehatan padaku sehingga aku bisa menyelesaikan pelatihan unit pelayanan dan dimudahkan untuk proses pelantikan kerjanya nanti. Aku juga berharap semoga aku bisa di tempatkan di pulau jawa bukan diluar jawa, agar bisa dekat dengan keluarga. Dan pastinya aku berdoa semoga nantinya aku bisa bekerja secara maksimal dibidang pelayanan ini. Aku selalu berdoa kepada Allah, jika memang ini adalah pekerjaan yang baik, mudahkan aku untuk bisa maksimal dalam menjalaninya atau melakukannya. Mudahkan aku untuk bisa memberikan kebermanfaatan untuk umat Islam, khususnya masyarakat Indonesia.
20 notes
·
View notes
Text
Pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh PMM UMM Bhaktiku Negeri kelompok 25 gelombang 4 : Pemberdayaan Ekonomi Kreatif Serta Sosialisasi Tentang Pemilik Usaha Kecil dan menengah (UKM) Dalam Pendaftaran Merk Dagang Bagi Masyarakat Joyogrand
![Tumblr media](https://64.media.tumblr.com/d59951b690168ccbceb9a90152bf3397/f2008fd88dbcb059-a7/s540x810/00d6583afe2ca6f4d62c581f7c57f8646683ef12.jpg)
PMM merupakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat oleh mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Kegiatan ini adalah untuk mengaplikasikan hilirisasi hasil penelitian Universitas Muhammadiyah Malang. Selain itu rentetan kegiatan PMM dapat bermanfaat untuk masyarakat, kegiatan PMM ini yang dilakukan oleh satu kelompok yang berjumlah 5 orang di kawasan tertentu yang dipilih sebagai lokasi PMM.
PMM Bhaktiku Negeri kelompok 25 gelombang 4 tahun 2024. Dengan beranggotakan 5 orang peserta PMM terdiri dari Defry Lutfiandi Sudjarwo, Dimas Fadil Latif, Amanda Fatasya Aulia, Natalia Aurel Kadili, Yogi Rosanansah Rosadi, dengan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Titik Agustiyaningsih, S.Kep.,Ns.,M.Kep. Hal ini menyoroti Kreativitas dan kontribusi positif mahasiswa dalam pelaksanaan PMM.Tema kegiatan kali ini adalah “Pemberdayaan Ekonomi Kreatif Serta Sosialisasi Tentang Pemilik Usaha Kecil dan menengah (UKM) Dalam Pendaftaran Merk Dagang Bagi Masyarakat Joyogrand”
Berdasarkan observasi yang dilakukan dengan ketua RW setempat, Perum Joyogrand RW.08 terkenal dengan sebutan “kampung hantaran”, dimana ibu-ibu PKK di RW.08 membantu membuatkan seserahan untuk pengantin. Namun, program tersebut berhenti karena Pandemi COVID-19. Melihat hal tersebut, program kerja kami yang berjudul “Pengembangan Ekonomi Kreatif Bagi Masyarakat Joyogrand” relevan dengan permasalahan yang ada. Kami berharap, dengan berjalannya proker tersebut, kampung hantaran bisa pulih seperti sediakala.
sosialisasi pendaftaran merk dagang bagi UKM, kami bekerja sama dengan POKJA 3 RT 09 dalam pendataan UKM yang ada di RW 08 Perum Joyogrand. Setelah itu, kami melakukan pendampingan pada UKM tersebut seperti promosi di media sosial, pembuatan tag lokasi, dan banner agar orang yang ingin berkunjung mengetahui lokasinya. Selaim itu, kami juga mengadakan sosialisasi bagi UKM di Sunrise Resort Malang bagi warga RW 08 Perum Joyogrand. Dalam sosialisasi tersebut, dihadiri oleh ibu-ibu pemilik UKM dari perwakilan setiap RT di seluruh RW 08 Perum Joyogrand. Para peserta sosialisasi sangat antusias dalam menyambut acara kami.
Melalui kegiatan pengabdian ini, besar harapan kami Kampung Hantaran dapat kembali aktif seperti sebelum pandemi, karena dengan aktifnya Kampung Hantaran dapat membantu perekonomian UKM warga sekitar. Selain itu, dengan aktifnya kembali kampung hantaran bisa dijadikan sebagai destinasi wisata dan tempat edukasi belajar bagi wisatawan. Disisi lain, kami juga berharap dengan adanya sosialisasi tentang pendaftaran merk dagang bagi UKM serta pelatihan pendaftaran merk dagang yang diberikan dapat memberikan manfaat bagi pemilik UKM di RW 08 Perum Joyogrand.
2 notes
·
View notes
Text
PR besar : Bersosial Masyarakat
Aku sejak SD bersekolah di sekolah swasta Islam yang jam pulang nya beda dari tetangga-tetangga yang sekolah di SD negri; kemudian SMP, SMA mondok yang pulangnya paling banter sebulan sekali dan itupun cuma dua hari satu malam; kemudian lanjut kuliah 4 tahun yang mondok juga dengan perpulangan yang hanya setahun sekali ( hanya setiap libur lebaran ). Rasa-rasanya sudah jadi manusia paling ansos. Kalau lagi waktunya perpulangan ya udah di rumah aja. Cukup. Terbilang jarang banget keluar rumah, karena ya ngerasa ngga perlu keluar dan ngga punya teman main di rumah wkwk..
Terus kemarin karena ada saudara yang mau nikahan jadi memang ada kebiasaan semua tetangga dan saudara untuk 'rewang'. Duh, rasanya kayak pressure banget. Bukannya ngga mau bantuin tapi lebih ke 'aduhh harus ngomong apa ya ? Gimana ya nanti sosialisasi sama banyak orang, tetangga sendiri pula tapi ga pernah interaksi ?'.
Akhirnya yaudah, aku memberanikan diri untuk keluar dan mencoba membantu supaya andil berkontribusi meskipun hanya sedikit. Dari pertama melihat kedatangan ku, banyak ibu-ibu yang mungkin agak kaget gitu wkwk. Banyak dari mereka yang menyapa, entah untuk sekedar basa-basi atau memang seperti itu dan aku hanya menjawab dengan sunggingan senyuman.
Setelah beberapa lama aku duduk sambil menunggu pekerjaan lainnya, ada yang nyeletuk dengan nada heboh sampai menjadi pusat perhatian "Ya Allah Ne, kok kalem banget. Ngobrol gitu loh". Aku yang mendengar langsung reflek terkejut dan hanya menjawab "hehehe iya". Tapi tetep aja diem wkwk. Justru pikiranku yang melalang buana. Ramai oleh banyak hal.
"mereka ngga tau aja, aslinya mah kalo udah kenal dan nyaman aku bisa nge reog, gaada kalem-kalemnya"
"Perasaan kalo lagi di rumah, aku bisa ngga berhenti ngomong!"
"haha kok bisa aku se kalem ini ya ?"
"Kalau aku pasif gini, apa bisa banyak manfaatnya ya ?"
"Duh kalo aku kayak gini terus kapan bisa berdakwah nya ?"
"Padahal sebenernya ada ladang dakwah nya, tapi kalo ngga pernah di mulai yaa gimana mau mengimplementasikan dakwah?"
"Andai Rosulullah pemalu dan hanya berdakwah kepada orang yang beliau nyaman aja, mungkin nikmat Islam nggak akan sampai ke aku kayak sekarang"
"Sayang banget banyak belajar, tapi orang sekitar justru ngga dapat manfaatnya!"
"Jadi keinget nasehat ustadz Suaidi waktu itu.."
Dakwah itu beraksi, bukan berdiam diri
Dakwah itu aktif, bukan pasif
Dakwah itu mendidik, bukan membidik
Dakwah itu mengajak, bukan membentak
Ahh memang masih punya PR besar diri ini, untuk bersosial masyarakat. Malu itu boleh, justru bagus kalau pada tempatnya. Tapi jangan bikin rasa malu itu malah menghalangi jalan dakwah.
Bukan kah pada akhirnya menjadi insan bermanfaat yang kamu dambakan Ne ?
3 notes
·
View notes
Text
Kunjungan Krisdayanti ke Kota Batu, Mengedukasi Masyarakat Untuk Cegah Dan Waspadai Penyakit Tidak Menular
KOTA BATU, SiapTV. com - Hari ini Krisdayanti Berkunjung ke Balai Kelurahan Ngaglik di Kota Batu, guna mengedukasi masyarakat akan bahayanya penyakit tidak menular utuk tetap dicegah dan di waspadai masyarakat.
Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Krisdayanti (KD), meski gagal meraih kursi DPR RI untuk masa bakti 2024-2029 menurut hasil rekapitulasi Pemilu 2024, tetap menegaskan komitmennya untuk menyelesaikan tugas-tugasnya dengan baik.
“Saya tetap melaksanakan tugas menyelesaikan akhir jabatan saya. Insyaallah masih di jalur politik, tetap ke masyarakat dan di PDIP,” ungkap Krisdayanti kepada wartawan, setelah menghadiri sosialisasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) di kelurahan Ngaglik, Kecamatan Kota Batu, hari Rabu (13 Maret 2024).
Ditanya mengenai rencananya setelah kegagalan kembali ke Senayan, apakah akan beralih ke eksekutif di Batu, Krisdayanti dengan diplomatis menyatakan niatnya untuk tetap berada di jalur politik di bawah naungan PDIP dan terus memperjuangkan keterwakilan perempuan, terutama di wilayah Malang Raya yang kini tidak lagi memiliki perwakilan di DPR RI.
“Ya, saya mengikuti semua arahan dan menunggu keputusan partai,” tandas Krisdayanti, menjawab pertanyaan mengenai langkah selanjutnya di eksekutif Batu.
Krisdayanti saat ini masih menjabat sebagai anggota DPR RI periode 2019-2024, duduk di kursi Komisi IX Fraksi PDIP dengan lingkup tugasnya di bidang kesehatan dan ketenagakerjaan.
Sebagaimana diketahui, berdasarkan data total perolehan suara partai politik dan calon legislatif (caleg) DPR RI, Krisdayanti berada di urutan ketujuh dari seluruh caleg dapil V Jawa Timur atau Malang Raya.
Sebagai anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Krisdayanti bersama Kementerian Kesehatan tetap komit menjlankan tugasnya mensosialisasikan Penanggulangan Penyakit Tidak Menular di Kota Batu.
Kegiatan sosialisasi ini untuk mendeteksi dini faktor risiko penyakit tidak menular pada masyarakat usia produktif.
Sasarannya, masyarakat Kelurahan Ngaglik Kecamatan Batu, untuk bisa menjaga kesehatan dirinya.
“Indonesia sedang mengalami perubahan pola penyakit atau yang sering disebut transisi epidemiologi, ditandai dengan meningkatnya kematian dan kesakitan akibat penyakit tidak menular (PTM) seperti stroke, jantung, kanker dan lain-lainnya,” Ungkap Krisdayanti.
Diva pop Indonesia yang kerap disapa KD ini menerangkan, kesehatan masyarakat Kelurahan Ngaglik, Kecamatan Batu,jamaah harus mendapatkan perhatian khusus. Sehingga seluruh masyarakat bisa menjaga kesehatan secara maksimal.
( Wic)
2 notes
·
View notes
Text
Agus Sartono, Perkuat Ideologi Pancasila untuk Generasi Muda Melalui Sosialisasi IPWK
LAMPUNG SELATAN – Pemerintah terus memperkuat pembinaan ideologi Pancasila untuk menanamkan nilai-nilai kebangsaan kepada masyarakat, khususnya generasi muda. Berbagai program edukasi, seminar, serta kegiatan sosial yang melibatkan pelajar, mahasiswa, dan organisasi kepemudaan menjadi langkah strategis untuk mencapai tujuan tersebut. Ketua Komisi I DPRD Lampung Selatan, Agus Sartono, SE,…
0 notes
Text
Sosialisasi Operasi Keselamatan Candi 2025 kepada masyarakat pengguna jalan diwilayah Kab. Jepara
.
.
Operasi Keselamatan Candi 2025
10 sd 23 Februari 2025
.
Utamakan Keselamatan Saat Berkendara
Jadikan Jalan Raya Tempat yang Aman dan Nyaman untuk Kita Semua
.
▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂
#polisijateng #tmcpolresjepara #ntmcpolri #ditlantaspoldajateng #polresjepara #satlantaspolresjepara #jepara24jam #polisijepara #polisiindonesia #jeparahariini #infoseputarjepara #lovejepara #jeparaxplore #timnasday #cr7 #lfl #jateng24jam #polisihits #polresjeparajuara #polripeduli #kmupdates #humaspolri dan #polisiindonesia #polantassahabatmasyarakat @polisi_indonesia @erick_budi_s @dionisius.yc @humas.resjepara @spripimpoldajateng @humas_poldajateng @divisihumaspolri @ditlantaspoldajateng @polisi_jepara @spripim.polri @polresjepara @spripimpoldajateng @polwan.polresjepara @korlantaspolri.ntmc @gakkum.ditlantaspoldajateng
.
𝗣𝗢𝗟𝗥𝗘𝗦 𝗝𝗘𝗣𝗔𝗥𝗔 𝗝𝗨𝗔𝗥𝗔
𝗝𝗮𝗴𝗼 | 𝗨𝗹𝗲𝘁 | 𝗔𝗺𝗮𝗹 | 𝗥𝗲𝗹𝗮 | 𝗔𝗺𝗮𝗻𝗮𝗵|
1 note
·
View note
Text
Personil Polsek Kayan Hulu Sosialisasikan Dukungan terhadap Program Ketahanan Pangan
Humas.polri.go.idPolda Kalbar,Polres Sintang,Polsek Kayan hulu.- Dalam upaya mendukung program ketahanan pangan yang dicanangkan pemerintah, personil Polsek Kayan Hulu, Kabupaten Sintang, gencar melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran warga akan pentingnya menjaga ketersediaan pangan serta mendorong pemanfaatan lahan kosong untuk bercocok…
0 notes
Text
TURISIAN.com – Pemerhati pariwisata Dawak Faturachman menegaskan bahwa kenaikan tarif masuk ke objek wisata Curug Nangka di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, harus diiringi dengan peningkatan sarana dan prasarana. Menurutnya, kebijakan ini harus memastikan wisatawan mendapatkan pengalaman yang lebih nyaman dan memuaskan. “Kenaikan harga tiket seharusnya diikuti dengan perbaikan fasilitas, seperti akses jalan yang lebih baik. Tempat parkir yang memadai. Serta peningkatan kebersihan dan keamanan di lokasi wisata,” ujar Dawak ketika dihubungi Turisian.com, Rabu 30 Januari 2025. Ia menambahkan bahwa Curug Nangka memiliki potensi besar sebagai destinasi wisata alam unggulan di Bogor. Namun, tanpa pengelolaan yang baik, kenaikan tiket bisa menimbulkan ketidakpuasan di kalangan wisatawan. “Kalau fasilitas tetap seperti sekarang, wisatawan bisa merasa keberatan dan memilih alternatif wisata lain,” tambahnya. Dawak juga mendorong pihak pengelola untuk lebih transparan dalam penggunaan dana dari kenaikan tiket. Menurutnya, sosialisasi kepada masyarakat dan pengunjung tentang perbaikan yang akan dilakukan sangat penting agar kebijakan ini dapat diterima dengan baik. Curug Nangka sendiri merupakan salah satu objek wisata alam populer di Bogor yang menawarkan pesona air terjun di tengah hutan pinus. Dengan semakin tingginya minat wisatawan, perbaikan fasilitas dinilai sebagai langkah krusial untuk meningkatkan daya tarik destinasi ini. Pihak pengelola Curug Nangka belum memberikan pernyataan resmi terkait peningkatan fasilitas setelah kenaikan tarif masuk ini. Namun, wisatawan berharap kebijakan tersebut benar-benar membawa perubahan positif bagi pengalaman berwisata di Curug Nangka. BACA JUGA: Tiket Masuk Taman Safari Bogor Tak Naik, Ini Rinciannya Memantik Reaksi Publik Sebagaimana kenaikan tarif masuk Curug Nangka, Kabupaten Bogor, sempat memantik reaksi publik. Kini, pengunjung harus merogoh kocek Rp 54.400 per orang, karena tarif resmi yang ditetapkan pemerintah. Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Bogor, Yudi Santoso, menegaskan bahwa perubahan ini mengikuti aturan Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2024. Yakni, tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). “Seperti yang terlihat dalam video yang beredar, ada daftar harga tiket yang berlaku. Artinya, harga tiket ini resmi,” kata Yudi Rabu, 29 Januari 2025. Kenaikan ini tidak main-main. Sebelumnya, tiket masuk ke Curug Nangka dipatok Rp 32.000 untuk akhir pekan dan Rp 22.000 pada hari biasa. Kini, tarifnya melonjak menjadi Rp 54.500 di akhir pekan dan Rp 37.000 pada hari biasa. Kebijakan ini berlaku sejak November 2024 untuk seluruh wisatawan domestik. Minim Sosialisasi, Banyak Spekulasi Yudi mengakui bahwa sosialisasi kebijakan ini kurang maksimal, memicu spekulasi liar, termasuk dugaan pungutan tak resmi. Namun, ia menepis anggapan itu. “Pengelola hanya mengikuti aturan pemerintah dalam hal ini KLHK,” ujarnya. Sedangkan, saat ini dampaknya mulai terasa. Jumlah wisatawan ke Curug Nangka berkurang. Masyarakat sekitar, terutama pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), ikut terkena imbas. Kurangnya kunjungan berujung pada merosotnya pendapatan mereka. “Yang paling rugi sebenarnya masyarakat sekitar, bukan pemerintah daerah,” tutur Yudi. Ia menyayangkan kesalahpahaman publik yang dipicu video viral di media sosial. “Padahal, ini kebijakan pusat. Pemerintah daerah tidak punya wewenang dalam penetapan tarif ini. Dan kami tidak mendapat bagian dari kenaikan tersebut,” imbuhnya. Untuk mengatasi dampak negatif kebijakan ini, Disbudpar Kabupaten Bogor berencana mengundang berbagai pihak, termasuk Perhutani, Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS), Taman Nasional Gunung Pangrango (TNGPP), dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA). Tujuannya, mencari solusi atas berkurangnya wisatawan akibat tarif baru ini.
“Kami sudah berkoordinasi dengan KLHK untuk membahas kemungkinan solusi,” ujar Yudi. ***
0 notes
Text
[Abdimas] Literasi Keuangan Anak melalui Gamification
Dosen Telkom University berkolaborasi dengan IKIP Siliwangi mengadakan kegiatan pengabdian kepada Masyarakat (PkM) para guru PAUD di daerah Cimahi, dengan memberikan sosialisasi pentingnya literasi keuangan sejak dini. Summarize this content to 100 words [matched_content] source
0 notes
Text
Meski Musim Penghujan, Babinsa Serda Ade Efri Sosialisasikan Bahaya Karhutla di Desa Bukit
Satukomando.Sarolangun.com.-, Kamis 16 Januari 2025 – Memasuki musim penghujan masih ditemukan adanya bekas pembakaran untuk membuka lahan perkebunan, Babinsa Desa Bukit, Kecamatan Air Hitam, Kabupaten Sarolangun, Serda Ade Efri, Babinsa Koramil 420-03/Pauh, Kodim 0420/Sarko, intensif melaksanakan patroli sekaligus sosialisasi kepada masyarakat tentang bahaya serta dampak negatif dari kebakaran…
![Tumblr media](https://64.media.tumblr.com/8bbec89e49c9ede5dec8b4d965831f2a/741decd15618c38e-a2/s540x810/1825c38a0238441366aa18417bce1fc11f78503a.jpg)
View On WordPress
0 notes
Text
Rapat Orangtua
Seingatku, baru kali ini lagi ada undangan rapat orangtua. Setelah dua tahun yang lalu aku menghadirinya. Tentu, aku mewakili orangtuaku untuk adikku yang masih duduk di bangku kelas 6 SD. Dari pengalaman yang lalu-lalu, rapat orangtua dijadikan pertemuan semacam sosialisasi kegiatan. Jarang-jarang ada acara menarik dari pertemuan orangtua. Atau itikad baik sekolah meningkatkan acara pemahaman untuk orangtua.. Aia, aku ingat, pertemuan terakhir kami harus mendukung program sekolah menjual beras dan sembako. Beras yang didapat oleh kepala sekolah yang baru.
Tiga tahun. Perempuan itu menjabat kepala sekolah SD di kampung kami. Selain kebijakan-kebijakannya yang kontroversial dan memberatkan orangtua peserta didik, sepertinya ia juga melupakan bahwa sekolah itu adalah sekolah negeri. Alih-alih menjalankan esensi pembelajaran dan memeratakan akses Pendidikan yang berkeadilan, dalam masa kepemimpinannya ia melakukan tugas kepala sekolah bak pemengaruh di sosial media. Kegiatan sekolah harus ditunjukkan kepada public, desain yang bagus, namun nihil dalam hal pengelolaan SDM.
Awalnya, kami menaruh harapan pada Perempuan lulusan doktor manajemen pendidikan itu. Namun, lama-lama nampaknya latar belakang keilmuan pun menjadi salah aplikasi. Desas desus yang beredar di kalangan Masyarakat tentang managerial yang seharusnya ada dalam sekolah absen. Selama masa kepemimpinannya, ia sudah membuat beberapa pegawai honor di sekolah mengundurkan diri. Selain itu, beberapa teman pegawai mulai menunjukkan tingkat stress meninggi. Guru-guru saya yang ada di sekolah pun wajahnya yang dulu ceria kini menjadi lebih kusut dan semakin kusut.
Di setiap pertemuan orangtua, ia selalu membanggakan pencapaiannya tentang perombakan kelas, toilet datangnya bangku-bangku, projector, tablet dan hal-hal yang berkaitan dengan sarana prasarana. Selain itu, lomba-lomba yang hanya diikuti oleh segelintir peserta didik, program membantu guru honorer dengan merepotkan semua guru, perubahan citra sekolah pinggiran, dan hal-hal lain yang menurutku itu tak perlu dilakukan oleh sekolah negeri. Naasnya, prestasi itu harus selalu disebutkan oleh guru yang waktu itu menjadi pembawa acara. Kalau tidak disebutkan apa dampaknya? Batul! Kena marah setelah acara. That school like all about her.
Aku baru tahu ada kepala sekolah yang memiliki perilaku narsis semacam itu. Seolah-olah pekerjaan sekolah adalah pekerjaan kepala sekolah. Padahal banyak hal yang terlibat seperti guru yang memegang kontribusi paling banyak.
Kembali kepada rapat orangtua, tadi pun diisi oleh kepala sekolah. Isinya adalah sosialisasi tujuh kebiasaan baik, rencana studi tur, biaya wisuda, dan hal-hal lain yang perlu dibicarakan sebagai peserta didik kelas 6. Wisuda dan prosesi lainnya di akhir kelulusan adalah salahsatu obsesi dari kepala SD itu yang akhirnya harus memungut biaya berlebih kepada orangtua.
Di rapat tadi, banyak yang disinggung kepala sekolah seperti makanan sehat dan orangtua yang bekerja. Ia cenderung menyalahkan orangtua yang memberi makan nugget dan sosis kepada anak-anaknya. Padahal, itu makanan yang layak dimakan. Bukan semacam sampah yang harusnya dibuang. Tak habis pikir dibuatnya. Mungkin dia ikut tren realfood dan fakefood? Makanan juga sebetulnya berkaitan dengan kondisi ekonomi orangtua. Apakah ia tidak menyediakan solusi untuk hal-hal itu? Alih-alih akan mengadakan apgred pengetahuan orangtua terkait gizi pangan, malah sindiran-sindiran yang datang. Dan aku tak ingin membahas bahasan yang Panjang dan melelahkan ini.
Sebetulnya, kehadiranku kali ini adalah untuk menggugat wacana studi tur anak-anak. Menurut wacana sekolah, studi tur kok ke waterboom? Itulah lintasan pikiran saya yang akhirnya diutarakan di forum itu. Tak ada unsur studi, acaranya begitu jelas : bermain saja. Akupun tak sendiri, ada orangtua murid yang lain yang memiliki pandangan sepertiku. Kami pun memberikan alternatif Solusi kepada guru agar bisa ke museum, science center, atau apalah yang bisa membuat anak belajar.
Lagi-lagi, diriku salah memasang ekspektasi. Kami berharap agenda anak-anak bisa berubah menjadi studi tur betulan. Destinasinya berubah ke tempat yang menjadi sumber belajar. Tapi, yang ada malah klarifikasi bahwa itu bukan studi tur, tapi piknik dan rekreasi sebelum ujian.
Akupun tak mau kalah. Aku meneruskan pendapatku, bahwa ke museum atau tempat studi adalah sarana rekreasi yang bagus untuk anak. Selain biayanya murah (kami hanya bermodal ongkos), anak-anak juga bisa belajar. Namun, lagi-lagi tanggapannya menjadi lain. Secara formalitas, guru di depan hanya menyampaikan ucapan terimakasih atas sarannya. Lebih parah lagi, tak ada orangtua yang mau mendukung pendapatku itu. Memang nasib, sudah biasa begitu.
Pada akhirnya, rapat itu tidak menemukan kesepakatan. Hampir semua orangtua setuju Sepertinya julukanku sebagai “tukang protes” akan bergeser juga ke komunitas ini. Akupun sudah meminta orangtua lain agar bersuara dalam menentukan Lokasi studi tur agar lebih bermanfaat. Tapi nyatanya, orangtua ini pun tak kunjung bersuara. Entah karena malu, tak peduli, takut, dan alasan yang tak kuketahui. Bisa kujamin, Ketika mereka pulang ke rumah akan mengomel sepuasnya tentang biaya-biaya itu.
Rapatpun usai dengan banyak benang kusut di dalam benak. Kesimpulan kami bahwa sekolah sudah berelasi dengan waterboom itu, memang cukup mengecewakan. Setidaknya meskipun tak membuahkan hasil, tapi ada wali murid yang bersuara. Kemudian aku menghela nafas panjang-panjang untuk menenangkan diri yang sudah terlanjur naik pitam.
Memang, berurusan dalam bidang Pendidikan entah di ruang perkuliahan atau di lapangan kudu pandai-pandai menjaga diri. Jika tidak, bisa stress sendiri, nangis sendiri, marah sendiri, dan ujung-ujungnya sakit sendiri. Setidaknya itu yang saya rasakan selama kuliah sampai sekarang.
Untungnya, saya pernah menanya kepada guruku sebelum beliau wafat. Guruku selalu berkata, bahwa sekolah negeri harus selalu diwasi oleh masyarakat juga termasuk salahsatunya orangtua. Saya baru tahu, pengawasan masyarakat itu tak berfungsi terutama pada orangtua sebab sekolah seperti pemberian pemerintah. Sambil disambi, sebetulnya masyarakat perlu berliterasi secara lebih baik dan berani mengutarakan pendapat.
Ya sudah, mari menikmati akhir pekan!
Sore yang Hujan, 11 Januari 2025
1 note
·
View note
Text
Cegah Penipuan, Kodim 0805 Ngawi Sosialisasi kepada Pengusaha Catering dan Masyarakat
NGAWI | INTIJATIM.ID – Kodim 0805/Ngawi beserta jajaran Koramil di wilayahnya, melaksanakan sosialisasi kepada pengusaha catering dan masyarakat, guna mencegah korban penipuan dengan modus memesan makanan dan snack yang mengatasnamakan instansi TNI. Kegiatan sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kehati-hatian masyarakat terhadap penipuan yang marak terjadi. Para pengusaha…
0 notes
Text
![Tumblr media](https://64.media.tumblr.com/5a20ced2ac2040c7b4847f00e1bb3927/b915ff3a24dc218b-1a/s540x810/ea62c13ddab8ff8cbebbc1a334ed09c86cc594de.jpg)
Balap Liar di Jalan ASEAN: Tantangan dan Upaya Penanggulangan
Jalan ASEAN di Jakarta, yang terletak di wilayah Jakarta Selatan, dikenal sebagai salah satu jalur yang sering digunakan oleh para pengendara sepeda motor untuk balap liar. Seperti halnya di sejumlah lokasi lainnya di Jakarta, aksi balap liar di kawasan ini telah menjadi masalah yang cukup mengganggu, baik dari sisi ketertiban umum maupun keselamatan lalu lintas. Meskipun jalan ini memiliki peran penting dalam menghubungkan beberapa wilayah di Jakarta, perilaku balap liar yang sering terjadi menambah beban bagi pihak kepolisian dan masyarakat sekitar.
Penyebab Meningkatnya Aksi Balap Liar
Beberapa faktor yang menyebabkan maraknya balap liar di Jalan ASEAN antara lain:
Kurangnya Pengawasan Jalan ASEAN memiliki jalur yang cukup panjang dan relatif sepi pada jam-jam tertentu, terutama pada malam hari. Kondisi ini memudahkan para pelaku balap liar untuk berlomba dengan kecepatan tinggi tanpa gangguan dari kendaraan lain atau petugas.
Daya Tarik Jalan yang Lurus dan Lebar Jalan ASEAN terkenal dengan ruas jalan yang lurus dan lebar, membuatnya menjadi lokasi yang menarik bagi pengendara sepeda motor untuk melakukan aksi kecepatan tinggi. Beberapa pengendara memanfaatkan kondisi jalan ini untuk menyalurkan kegemaran balap liar, yang sebenarnya sangat berbahaya.
Pengaruh Media Sosial Banyak remaja dan pemuda yang terlibat dalam balap liar ini juga melakukan aksi mereka untuk membuat konten yang kemudian diunggah ke media sosial. Mereka ingin menunjukkan kebolehannya dalam mengendalikan sepeda motor dengan kecepatan tinggi, demi mendapatkan popularitas atau sekadar untuk mendapat perhatian dari teman-teman di dunia maya.
Dampak Negatif Balap Liar
Balap liar di Jalan ASEAN membawa sejumlah dampak negatif yang merugikan banyak pihak:
Gangguan Ketertiban Umum Aksi balap liar sering kali terjadi pada malam hari, mengganggu ketenangan warga sekitar dengan suara bising sepeda motor yang melaju kencang. Hal ini membuat masyarakat resah dan tidak nyaman, terutama mereka yang tinggal di sekitar jalan tersebut.
Meningkatkan Risiko Kecelakaan Kecepatan tinggi dan manuver berbahaya saat balap liar meningkatkan potensi kecelakaan. Para pengendara yang terlibat dalam balap liar sering kali melupakan keselamatan diri sendiri maupun pengguna jalan lainnya. Kecelakaan bisa terjadi kapan saja, dengan akibat yang fatal.
Melanggar Hukum Balap liar adalah kegiatan ilegal yang melanggar peraturan lalu lintas. Pelaku dapat dikenakan sanksi sesuai dengan hukum yang berlaku, baik berupa tilang atau tindakan hukum lainnya. Namun, meskipun sering kali ada penindakan, aksi ini masih terus terjadi di sejumlah lokasi, termasuk Jalan ASEAN.
Upaya Penanggulangan oleh Pihak Kepolisian
Dalam rangka menanggulangi masalah balap liar di Jalan ASEAN, pihak kepolisian Jakarta Selatan telah melakukan berbagai upaya:
Peningkatan Patroli Kepolisian secara rutin menggelar patroli di sepanjang Jalan ASEAN, terutama pada jam-jam rawan balap liar, yakni malam hingga dini hari. Patroli ini bertujuan untuk menindak tegas para pelaku balap liar dan mencegah aksi serupa terjadi di masa depan.
Penegakan Hukum yang Tegas Pelaku balap liar yang tertangkap akan dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan lalu lintas. Selain itu, sepeda motor yang digunakan dalam balap liar juga dapat disita oleh pihak berwajib. Hal ini bertujuan untuk memberikan efek jera kepada para pelaku.
Sosialisasi kepada Masyarakat Polisi juga berusaha meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya balap liar melalui sosialisasi, baik kepada para pengendara maupun warga sekitar. Edukasi ini bertujuan untuk mengurangi minat anak muda dalam melakukan aksi berbahaya tersebut.
Peran Masyarakat dalam Menanggulangi Balap Liar
Masyarakat juga memiliki peran penting dalam menanggulangi balap liar, di antaranya:
Melaporkan Aktivitas Mencurigakan Warga yang melihat aktivitas balap liar atau berkumpulnya sekelompok pengendara yang mencurigakan di Jalan ASEAN bisa melaporkan hal tersebut kepada pihak kepolisian. Laporan ini akan membantu pihak berwajib untuk segera menindaklanjuti.
Meningkatkan Kesadaran Pengendara Generasi muda, terutama yang tertarik pada dunia otomotif, perlu diberikan pemahaman yang lebih baik tentang bahaya balap liar. Pendidikan tentang keselamatan berlalu lintas dan dampak buruk dari balap liar dapat mencegah mereka terjerumus ke dalam kebiasaan berbahaya tersebut.
Kolaborasi dengan Pihak Kepolisian Masyarakat diharapkan dapat bekerja sama dengan pihak kepolisian dalam menciptakan lingkungan yang aman dan bebas dari aksi balap liar. Misalnya, dengan ikut serta dalam kampanye keselamatan berkendara atau menjaga ketertiban di lingkungan sekitar.
Balap liar di Jalan ASEAN merupakan tantangan besar bagi ketertiban umum dan keselamatan lalu lintas. Untuk mengurangi dan bahkan menghilangkan aksi tersebut, diperlukan kerja sama antara kepolisian, pemerintah, dan masyarakat. Dengan adanya peningkatan patroli, penegakan hukum yang tegas, serta edukasi kepada pengendara dan masyarakat, diharapkan kondisi jalan ini bisa lebih aman dan nyaman bagi semua pengguna jalan. Balap liar tidak hanya merugikan para pelakunya, tetapi juga membahayakan keselamatan orang lain yang tidak terlibat dalam aksi tersebut.
1 note
·
View note
Text
HET Minyak Tanah Terbaru, Sekda Sultra Minta Hiswana Migas Sosialisasi ke Masyarakat
PILARSULTRA.COM, Kendari Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sulawesi Tenggara Drs Asrun Lio, M.Hum., Ph.D melakukan serah terima salinan naskah Surat Keputusan Gubernur Provinsi Sulawesi Tenggara Nomor: 100.331/485 Tahun 2024 tentang Penetapan Harga Eceran Tertinggi (HET) Minyak Tanah di Sulawesi Tenggara kepada Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Sultra di Kendari pada…
0 notes
Text
Penjabat Bupati Simeulue, Teuku Reza Fahlevi, MM membuka secara resmi sosialisasi anti korupsi kepada Eksekutif dan Legislatif serta unsur masyarakat, pada Jumat 27 Desember 2024, di Aula Dinas Kesehatan setempat.
Kegiatan tersebut langsung dipaparkan oleh Kepala Perwakilan BPKP Aceh Supriadi, SE., Ak., MM, CA., QIA., CRMP., CGAE., CRGP., CIAE,
Inspektur, Drs. Alwi Alhas, dalam laporannya mengatakan kegiatan sosialisasi ini diikuti sebanyak 80 orang. Adapun tujuannya yakni untuk meningkatkan kapasitas Pemerintah dan membangun budaya transparansi, baik kepada Eksekutif, Legislatif maupun unsur masyarakat lainnya.
"Diharapkan dengan adanya kegiatan ini dapat memberikan gambaran nyata penting nya mencegah korupsi, meningkatkan pelayan publik dan pemerintah yang bersih,"terang Inspektur, Alwi Alhas.
Sementara itu Pj Bupati Simeulue, Teuku Reza Fahlevi, MM, dalam arahannya menyampaikan secara pribadi dan Pemerintahan memberi apresiasi kepada panitia yang telah mengagendakan acara sosialisasi tersebut.
Menurut Reza, sosialisasi anti korupsi ini merupakan acara yang sangat penting untuk diikuti. Karena dengan adanya acara itu bisa secara lansung menanyakan hal - hal yang membuat yang membuat galau, gunda dan gelisah dalam bekerja selama ini.
"Kita sangat beruntung dan bahagia karena pematerinya bukan 'kaleng - kaleng'. Saya harap peserta dapat memanfaatkan momen ini untuk bertanya lansung dimana rana - Rana korupsi itu sebenarnya, sehingga nantinya bisa nyaman dalam bekerja,"ujar Reza.
Hadir dalam kesempatan ini, sejumlah unsur Forkopimda, Pj Sekda, Kepala SKPK, Staf Ahli, Asisten, para Kabag, dan sejumlah unsur masyarakat terkait lainnya.
#indonesia #simeulue #global #peace #justice
0 notes
Text
TURISIAN.com - Pemerintah Kabupaten Jepara bersiap melangkah ke era digital dalam pengelolaan wisata. Mulai April 2025, sistem tiket elektronik (E-Ticketing) akan resmi diberlakukan di sejumlah destinasi wisata unggulan. Uji coba rencananya digelar Maret mendatang, menyasar dua pantai ikonik: Pantai Bandengan dan Pantai Kartini. "Tujuannya tak hanya mendongkrak pendapatan asli daerah (PAD), tetapi juga meningkatkan akuntabilitas keuangan," ujar Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah Kabupaten Jepara, Florentina Budi Kurniawan, di Jepara, Sabtu 18 Januari 2025. Dengan sistem ini, kata dia, pemantauan penerimaan bisa dilakukan secara real-time, baik pada hari biasa maupun akhir pekan. BACA JUGA: Pesona Air Terjun Songgo Langit Jepara yang Mengagumkan Proyek digitalisasi ini melibatkan Bank Jateng untuk penyediaan perangkat, sedangkan pengembangan aplikasi dikerjakan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Jepara. Kepala Bidang Informatika Dinas Kominfo Jepara, Abdul Haris Farawowan, memastikan proses pembuatan aplikasi telah mencapai 80 persen. Saat ini, pemerintah tengah fokus pada sinkronisasi perangkat lunak, pelatihan petugas, dan sosialisasi kepada masyarakat. "Targetnya, saat perayaan Lomban Kupatan nanti, sistem sudah berjalan lancar," kata Florentina. Sistem pembayaran non-tunai ini diharapkan menjadi tonggak baru dalam pengelolaan wisata di Jepara, mengintegrasikan teknologi dengan pengembangan potensi lokal. Pantai Kartini dan Pantai Bandengan menjadi pilot project yang diharapkan menginspirasi daerah lain. ***
0 notes