#Shiddiqiyyah Indonesia
Explore tagged Tumblr posts
Text
Ribuan Warga Shiddiqiyyah Gelar Shillaturrohmi dan Tasyakkuran Tahun Baru Hijriyah di Baladika Kopasus
RELASIPUBLIK.OR.ID, SERANG || Ribuan Jam’iyyah Kautsaran Putri Haajarulloh Shiddiqiyyah Indonesia menyelenggarakan Shilaturrohmi dan Tasyakkuran Tahun Baru Hijriyah 1446 H dengan tema “Napak Tilas Thoriqoh Shiddiqiyyah Indonesia Menyongsong Kebangkitan Tasawwuf Nusantara”. Acara ini digelar di Gedung Baladika Kopassus Serang Banten Minggu (04/08/2024). Semarak syiar Tahun Baru Hijriyah ini…
#Baladika Kopassus serang#Ketua DPW Organisasi Shiddiqiyyah Banten#PJ Gubernur Banten#PJ Walikota Serang#Shiddiqiyyah Indonesia#Tasawwuf Nusantara
0 notes
Text
Simpatisan Bechi Penyiram Kopi Panas ke Kasat Reskrim Ditangkap!
Ponpes Shiddiqiyyah Jombang
Simpatisan Ponpes Shiddiqiyyah yang diduga menyiramkan kopi panas hingga melukai Kasat Reskrim Polres Jombang AKP Giadi Nugraha ditangkap. Pelaku penyiraman saat ini sudah berada di Polres Jombang guna pemeriksaan lebih lanjut.
"Ada di mako. (Pelaku penyiram air panas) sudah diamankan," kata AKP Giadi seperti dilansir detikJatim, Kamis (7/7/2022).
Insiden penyiraman air panas itu terjadi saat polisi gabungan mendatangi Ponpes Shiddiqiyyah di Desa Losari, Ploso, Jombang, untuk menangkap Moch Subchi Azal Tsani (MSAT) alias Mas Bechi (42). Upaya polisi menangkap Mas Bechi dihalangi oleh sejumlah simpatisan Ponpes Shiddiqiyyah.
Saat langkah aparat dihalangi dan terjadi aksi saling dorong, ada orang di barisan simpatisan Mas Bechi menyiramkan air panas ke arah polisi. Siraman air panas itu mengenai kaki AKP Giadi hingga menyebabkan luka bakar.
"Kaki kanan dan kiri (terkena siraman air panas), luka bakar tingkat 2," ucap Giadi.
Seperti diketahui, Mas Bechi, yang merupakan anak kiai Ponpes Shiddiqiyyah, diduga mencabuli santriwati. Mas Bechi juga sudah ditetapkan sebagai tersangka
0 notes
Text
Kemenag Mencabut Izin Operasional Pesantren Majma’al Bahrain Shiddiqiyyah
Kemenag Mencabut Izin Operasional Pesantren Majma’al Bahrain Shiddiqiyyah
Kementerian Agama (Kemenag) mencabut izin operasional Pesantren Majma’al Bahrain Shiddiqiyyah, Jombang, Jawa Timur. Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Waryono, mengungkapkan jika nomor statistik dan tanda daftar pesantren Shiddiqiyyah telah dibekukan. “Sebagai regulator, Kemenag memiliki kuasa administratif untuk membatasi ruang gerak lembaga yang di dalamnya diduga melakukan…
View On WordPress
0 notes
Text
Tersinggung Ucapan Bupati Jombang, Ribuan Warga Thoriqoh Shiddiqiyyah Gelar Aksi di Pendopo
https://www.satukanal.com/tersinggung-ucapan-bupati-jombang-ribuan-warga-thoriqoh-shiddiqiyyah-gelar-aksi-di-pendopo/
Tersinggung Ucapan Bupati Jombang, Ribuan Warga Thoriqoh Shiddiqiyyah Gelar Aksi di Pendopo
Ribuan warga Thoriqoh Shiddiqiyyah menggelar aksi dan doa bersama di depan Pendopo Kabupaten Jombang pada Senin (20/1) siang. Aksi ini untuk memprotes pernyataan Bupati Jombang yang dinilai mengintervensi perkara hukum yang melibatkan salah satu pengurus Thoriqoh Shiddiqiyyah.
Aksi yang berlangsung sejak pukul 09.30 WIB ini, dipusatkan di area Alun-alun Kabupaten Jombang atau tepat di sisi barat Pendopo Kabupaten Jombang.
Ribuan massa yang datang langsung membentuk barisan dengan membentangkan poster dengan bertuliskan berbagai macam tuntutan. Aksi damai yang dilakukan ini dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya Tiga Stanzah.
Setelah itu, beberapa peserta aksi saling bergantian melakukan orasi. Aksi damai tersebut kemudian ditutup dengan berdoa bersama di tengah Alun-alun Jombang.
Pada tengah-tengah kegiatan aksi tersebut, beberapa perwakilan massa melakukan audiensi dengan pihak Pemkab Jombang di ruang pertemuan Swagata Pendopo Kabupaten Jombang. Proses audiensi berjalan selama satu jam.
Humas Thoriqoh Shiddiqiyyah Muchammad Soleh mengatakan, audiensinya kali ini tidak ditemui langsung oleh Bupati Jombang Mundjidah Wahab melainkan oleh Assisten 1 Pemkab.
Ada tiga tuntutan yang disampaikan pada pertemuan tersebut oleh pihak Shiddiqiyyah ke Pemkab Jombang. Yakni, bupati tidak boleh mengintervensi hukum, bupati harus netral dan bupati harus meminta maaf kepada warga Thoriqoh Shiddiqiyyah di media terkait pernyataan bupati yang tendensius dan dapat menekan penegak hukum sebelum fakta hukum jelas.
“Sebagaiman yang kita ketahui bersama dalam liputan media massa beberapa waktu lalu, ibu Bupati menyampaikan minta segera diselesaikan. Ini kami mengganggap suatu statmen yang tendensius dan mempunyai pressure ke proses hukum yang berlaku,” terangnya saat diwawancarai wartawan di Pendopo Kabupaten Jombang.
Terkait permasalahan hukum yang menyeret nama salah satu pengurus Thoriqoh Shiddiqiyyah itu, dikatakan Soleh, pihak pondok sudah menunjuk tim kuasa hukum. Untuk itu, Soleh menyampaikan tidak akan menjelaskan terkait permasalahan hukum yang sedang berjalan.
“Terkait dengan proses hukum, tentunya kami tidak bisa mengklarifikasi lebih jauh. Karena tugas kami sebagai humas adalah menyampaikan dinamikan dari perkembangan kasus ini,” tuturnya.
Sementara, Asissten I Setdakab Jombang Anwar tidak bisa menjelaskan secara detil hasil dari pertemuan dengan pertemuan dengan pihak Thoriqoh Shiddiqiyyah itu.
Dikatakan Anwar, Bupati Jombang berhalangan hadir karena sedang berada di Jakarta, sedang Wakil Bupati juga sedang berada di Surabaya. “Pada prinsipnya menyampaikan tiga tuntunan dari warga Shiddiqiyyah. Saya gak hafal tadi. Ke depannya kita akan sampaikan ke bupati. Kita hanya mewakili saja,” pungkasnya.(*)
0 notes
Photo
#Repost @jovan_yudistira with @repostapp ・・・ 7 wasiat terakhir #WageRudolfSoepratman. Ditemukan di dalam saku celana beliau saat wafat. #wrsoepratman #music #nusantara #indonesia #merdeka #tasawwuf #majmaalbahrain #shiddiqiyyah #sufism #jombang #indie #indonesia #WRSoepratman (di Bogowonto River)
#wrsoepratman#music#tasawwuf#indie#sufism#repost#nusantara#wagerudolfsoepratman#merdeka#majmaalbahrain#shiddiqiyyah#indonesia#jombang
0 notes
Video
Ramadhan sudah hari ke-9. Tepat hari ini, 75 tahun kemerdekaan bangsa Indonesia diproklamirkan, 9 Ramadhan 1364H - 9 Ramadhan 1439H. From @sandiwarapemuda . Para Mujahid Nusantara & Indonesia Prof. Ahmad Mansur Suryanegara ______________________________ Fakta ini diungkapkan oleh Kyai Moch. Muchtar bin Alhaj Abdul Mu'thi di Pesantren Majma'al Bahrain Shiddiqiyyah di Losari, Ploso, Jombang, Jawa Timur. . Apakah fakta itu? Kurang lebih 5 bulan sebelum kemerdekaan bangsa Indonesia diproklamirkan oleh Dwi Tunggal Soekarno-Hatta pada tanggal 17 Agustus 1945, Ir. Soekarno mencari ulama tasawuf yang mempunyai tingkat mukasyafah atau inkisyaf. . Bung Karno berhasil menemukan empat orang ulama tasawuf yaitu : Syeikh Musa Sukanegara (Ciamis), KH Abdul Mu'thi (Madiun), Sang Alif atau R. Sosrokartono (Bandung), dan KH Hasyim Asy'ari Tebuireng Cukir (Jombang). . Kesimpulan dari pertemuan Bung Karno dengan keempat ulama tasawuf tersebut adalah "Tidak lama akan ada berkat rahmat Allah besar turun di Indonesia, di bulan Ramadhan, tanggal 9 (penanggalan Islam), tahun 1364 H, hari Jumat Legi, bila meleset harus menunggu 300 tahun lagi". . Kelak di tanggal 9 Ramadhan 1364 H bertepatan dgn 17 Agustus 1945 Soekarno-Hatta atas nama bangsa Indonesia memproklamirkan kemerdekaan Indonesia. ______________________________ Pesan keempat tokoh tasawuf di atas dimasukkan kedalam alinea ketiga Pembukaan UUD 1945. Isi Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea ketiga yaitu: . "Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya.” . Wallahu a'lam bish-shawabi ______________________________ http://www.dutaislam.com/2016/08/soekarno-memilih-17-agustus-setelah-sowan-4-ulama-sufi.html?m=1 Cr. @fuadbakh #sandiwarapemuda #merdeka #indonesia #kajiannusantara #islamnusantara #islamramah #islamdamai #islamrahmatanlilalamin #ramadhan #ramadhankeren #ramadhanmubarok #ramadanreminder #kajianislam #kajiansunnah #kajianyuk #pemudaislam #dakwah #dakwahtauhid #dakwahislam #islamsantun #kajianaswaja #ahlussunnahwaljamaah #aisnusantara #IndonesiaLebihNyantri
#islamramah#islamrahmatanlilalamin#aisnusantara#kajiansunnah#kajianislam#islamdamai#sandiwarapemuda#merdeka#kajianaswaja#kajianyuk#ramadhan#kajiannusantara#ahlussunnahwaljamaah#islamnusantara#indonesia#ramadhankeren#pemudaislam#indonesialebihnyantri#dakwahislam#ramadanreminder#dakwah#ramadhanmubarok#islamsantun#dakwahtauhid
0 notes
Text
Ribuan Warga Shiddiqiyyah Mengambil Semangat Api Hijrah Demi Menyongsong Kebangkitan Tasawwuf Di Nusantara
KABARDAERAH.OR.ID, SERANG || Ribuan Jam’iyyah Kautsaran Putri Haajarulloh Shiddiqiyyah Indonesia menyelenggarakan Shilaturrohmi dan Tasyakkuran Tahun Baru Hijriyah 1446 H dengan tema “Napak Tilas Thoriqoh Shiddiqiyyah Indonesia Menyongsong Kebangkitan Tasawwuf Nusantara”. Acara ini digelar di Gedung Baladika Kopassus Serang Banten Minggu (04/08/2024). Semarak syiar Tahun Baru Hijriyah ini…
#Baladika Kopassus serang#Ketua DPW Organisasi Shiddiqiyyah Banten#PJ Gubernur Banten#PJ Walikota Serang#Shiddiqiyyah Indonesia#Tasawwuf Nusantara
0 notes
Text
Benarkah Merk Rokok Sehat Tentrem Milik Mas Bechi Bisa Sembuhkan Berbagai Penyakit?
Klaim Bisa Sembuhkan Berbagai Penyakit, Benarkah Merk Rokok Sehat Tentrem Milik Mas Bechi dan Keluarga PonPes Shiddiqiyyah?
Setelah nama Mochamad Subchi Anzal Tsani (42) atau mas Bechi si anak kiai di Jombang yang masuk dalm Daftar Pencarian Orang (DPO) atas kasus pencabulan terhadap santriwati di Pondok Pesantren Shiddiqiyyah. Merk rokok Sehat Tentrem pun mendadak ikut jadi sorotan setelah diduga si pemilik bisnisnya adalah keluarga PonPes, termasuk mas Bechi.
Klaim Bisa Sembuhkan Berbagai Penyakit, Benarkah Merk Rokok Sehat Tentrem Milik Mas Bechi dan Keluarga PonPes Shiddiqiyyah?
Sebuah akun Twitter @partaisocmed pada 26 Juni 2022, mengunggah sebuah cuitan yang mengatakan bahwa Subchi alias mas Bechi memiliki banyak bisnis mulai dari Pabrik Maaqo hingga saham MPS pabrik rokok linting di Ploso. Namun, akibat gaya hidupnya yang hedon, satu-satunya bisnis yang tersisa adalah pabrik rokok Sehat Tentrem.
Salah satu bisnis yg masih tersisa adalah pabrik rokok ST (Sehat Tentrem). Dan demi menggenjot omzet dan kesehatan kantongnya maka para santri dan santriwati didorong untuk merokok. Tolong @YLKI_ID ikut memantau ini, benar tidak sih ada rokok yg bikin sehat?¨ tulis akun Twitter tersebut.
Merk rokok Sehat Tentrem yang diklaim sebagai ´rokok sehat´ dan bisa menyembuhkan berbagai penyakit cukup dikenal di kalangan para santri. Konon rokok ini dipercaya bisa menyembuhkan penyakit flu hingga asma.
Rokok Sehat Tentrem ini memiliki bungkus berwarna coklat muda dengan bertuliskan ´Matur Suwon´ pada bungkusnya. Bahkan, merk rokok ini juga dilabeli sebagai ´rokok sehat´.
Tak hanya itu, diduga para santriwati ikut didorong untuk merokok dengan memakai produk rokok Sehat Tentrem. Alasannya demi menjaga kesehatan, padahal bertujuan untuk menaikkan omzet merk rokok tersebut. Beberapa foto yang memperlihatkan para santriwati PonPes sedang merokok juga tersebar di internet.
Rokok Sehat Tentrem (ST) sangat dikenal di kalangan para santri Pondok Pesantren di Jombang. Merk rokok ini sendiri sudah didistribusikan ke berbagai daerah di Indonesia mulai dari Malang hingga Jakarta.
Salah satu pendiri pabrik rokok Sehat Tentrem diketahui adalah kiai ternama di Jombang dan pendiri PonPes Shiddiqiyyah yakni K.H Muhammad Mukhtar Mukhti, yang tak lain adalah ayah dari Subchi atau mas Bechi.
Mas Bechi salah satu pemilik bisnis rokok Sehat Tentrem telah mendapat panggilan polisi untuk pemeriksaan atas kasus pelecehan dan pemerkosaan kepada santriwati sejak tahun 2019.
Namun, ia selalu mangkir dengan berbagai alasan hingga kasus pun bergulir dengan lambat. Bahkan, ayahnya K.H Muhammad Mukhtar Mukhti turut andil menghalangi polisi dalam menjalankan tugas.
Demi membebaskan anaknya dari jeratan hukum, kiai ternama di Jombang tersebut bahkan menyebarkan provokasi bahwa tuduhan kasus pelecehan seksual tersebut adalah bentuk fitnah dan penyerangan terhadap Pondok Pesantren Shiddiqiyah.
0 notes
Text
Ternyata Ayah dari Kasus Pencabul Santriwati di Ponpes Jombang Pernah Masuk Ajaran
Kiai asal Jombang Mochammad Mukhtar Mukthi, lahir pada 14 Oktober 1928, di Desa Losari, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Kiai Mukhtar merupakan putra ke-11 dari 12 bersaudara dari pasangan Haji Abdul Mukhti dan Nyai Nasichah.
Pantau.com merangkum dari berbagai sumber kisah hidup Kiai kondang yang sedang viral supaya anaknya tidak ditangkap. Saat ini, KH Mukhtar Mukhti merupakan pengasuh dan pendiri Ponpes Shiddiqiyyah yang berada di Losari, Ploso, Jombang.
Sama dengan ayahnya, Moch Subchi Azal Tsani (MSAT) alias Mas Bechi, DPO kasus pencabulan santriwati yang sudah ditahan Rutan Kelas I Surabaya, juga merupakan pengasuh Ponpes Shiddiqiyah dan menjabat Wakil Rektor Ponpes Majma’al Bachroin Hubbul Wathon Minal Iman Shiddiqiyyah.
JATMI Vonis Tarekat siddiqiyah Tidah Sah
Muhammad Shodiq dalam bukunya “Tarekat Shiddiqiyyah di Tengah Masyarakat Urban Surabaya” (2016) menyebut Kiai Mukhtar merupakan pendiri sekaligus mursyid tarekat Shiddiqiyyah. Tarekat ini berdiri dan berkembang di Desa Losari Ploso, Jombang pada tahun 1959.
Tarekat Shiddiqiyyah yang mengambil pusat kemursyidan di Desa Losari Ploso- Jombang. Pendiri tarekat ini adalah kiai Muhammad Mukhtar Mu’thi yang sekaligus sebagai mursyidnya,” tulis Shodiq dalam bukunya.
Menurut Shodiq, tarekat Shidiqqiyyah pernah divonis Jam’iyyah Ahli Thoriqoh Muktabaroh Indonesia (JATMI) tidak sah. Ini karena tarekat Shiddiqiyyah dianggap tidak memiliki silsilah mata rantai guru yang bersambung ke Nabi Muhammad.
“Hasil keputusan kongres tarekat di Magelang tahun 1971 sebagai tarekat yang ghoiru muktabaroh (Tidak sah) karena dinilai tidak memiliki silsilah berupa susunan mata rantai guru tarekat yang menghubungkannya kepada pusat pembawa agama Islam, yaitu nabi Muhammad SAW,” jelas Shodiq.
Menurut Shodiq, tarekat Shidiqqiyyah pernah divonis Jam’iyyah Ahli Thoriqoh Muktabaroh Indonesia (JATMI) tidak sah. Ini karena tarekat Shiddiqiyyah dianggap tidak memiliki silsilah mata rantai guru yang bersambung ke Nabi Muhammad.
“Hasil keputusan kongres tarekat di Magelang tahun 1971 sebagai tarekat yang ghoiru muktabaroh (Tidak sah) karena dinilai tidak memiliki silsilah berupa susunan mata rantai guru tarekat yang menghubungkannya kepada pusat pembawa agama Islam, yaitu nabi Muhammad SAW,” jelas Shodiq.
“Sebagai konsekuensinya adalah bahwa JATMI mengimbau masyarakat untuk tidak mengikuti ajaran shiddiqiyyah tersebut,” imbuhnya.
Meski demikian, lanjut Shodiq, eksistensi Tarekat Siddiqiyyah ternyata mampu bertahan dan bahkan berkembang. Tak hanya di wilayah Jombang dan sekitarnya, bahkan meluas ke seluruh Indonesia. Ini karena sang mursyid mampu menyakinkan bahwa Shiddiqiyyah pada hakekatnya ada dan silsilah berasal dari Rasullullah.
“Menurutnya, tarekat Shiddiqiyah itu benar-benar ada, hanya saja mengalami perubahan nama dalam perjalanan historisnya, dan hal inilah yang membuat banyak orang awam tidak mengetahuinya. Tarekat ini memiliki landasan silsilah dari Abu Bakar al Shiddiq. Sejak dari Abu Bakar al Shiddiq hingga Syeikh Thoifur Abu Yazid al Busthami nama tarekat adalah Shiddiqiyyah,” jelasnya.
Saat mengembara, Kiai ini menemukan salah seorang ulama sufi, bernama Shekh Sueb. Kiai Mukhtar Mukhti pertama kali dibaiat di Kasman, Banten.
Dari Shekh Sueb inilah mendapatkan pelajaran tarekat Khalwatiyah dan berubah menjadi Shiddiqiyah. Kedua nama tarekat ini diasuh oleh Shekh Sueb. Nama tarekat berubah-ubah sesuai nama pemimpinnya.
Aliran ini dinyatakan sesat sebab mengajarkan kepada pengikutnya bahwa mereka wajib membayar Rp10 ribu sampai Rp50 ribu sebagai tebusan untuk membeli tiket surga.
Masa Remaja Kiai Mukhtar Tidak Lulus Nyantri
Saat sekolah di Ponpes Darul ‘Ulum Jombang, kondisi keluarga Abdul Mukhti (ayahnya) sedang sulit. Biaya pendidikannya pun tersandung hingga akhirnya diambil alih oleh kakanya bernama Munaji. Munaji membiayai pendidikannya.
Melihat kondisi ekonomi yang semakin sulit, ditambah lagi nyantri tidak sebuah cita-citanya, maka ia memutuskan untuk berhenti di Pesantren Tambak Beras.
Agar tetap bisa hidup dan tumbuh, Mukhtar sempat berjualan ikan asin, garam, sabun, rokok, terasi ke kampung-kampung tetangga untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
Anak Kiai Mukhtar Tersangka Cabul Santriwati
Sebelumnya, Pengasuh Ponpes Shiddiqiyyah, KH Muhammad Mukhtar Mukthi menegaskan anaknya MSAT difitnah melakukan pencabulan.
Video permintaan Kiai Mukhtar ini pun viral di aplikasi perpesanan. Video direkam saat proses negosiasi saat polisi hendak menangkap MSAT. Sebelumnya, aksi penangkapan MSAT (42) gagal dilakukan. Sempat terjadi aksi kejar-kejaran pada Minggu (3/7/2022) siang.
Status DPO Moch Subchi Azal Tsani (MSAT) alias Mas Bechi ditetapkan pada sejak 13 Januari 2022 oleh Polda Jatim atau sekitar 2 tahun enam bulan.
Status itu dikeluarkan setelah berkas kasus pencabulan terhadap santrinya dinyatakan lengkap (P21) pada 4 Januari 2022 Kejati Jatim. Namun saat dipanggil tiga kali, Bechi selalu mangkir dan melawan.
Tersangka cabul Wakil rektor Ponpes Shidiqqiyyah itu akhirnya menyerahkan diri Kamis (7/7/2022) malam pukul 23.00 WIB. Proses pencarian Bechi di Ponpes milik ayahnya itu berlangsung sejak Kamis (7/7/2022) pukul 07.00 WIB.
0 notes
Text
Komisi VIII Apresiasi langkah Kemenag Cabut Izin Ponpes Shiddiqiyyah Jombang
Anggota Komisi VIII Fraksi PKB Luqman Hakim mengapresiasi Kementerian Agama (Kemenag) yang resmi mencabut izin operasional Pondok Pesantren Majma'al Bahrain Shiddiqiyyah di Jombang, Jawa Timur.
Menurut Luqman, pencabutan izin itu memang perlu dilakukan lantaran ponpes terkait terlibat dalam tindakan pelanggaran hukum berat mengenai kekerasan seksual hingga menghalangi upaya polisi menangkap Moch Subchi Al Tsani (MSAT) atau Mas Bechi yang merupakan tersangka pelaku pelecehan seksual terhadap santriwati.
"Ketegasan Kemenag itu saya pastikan memberi kontribusi besar bagi pembangunan dan penegakan hukum di Indonesia, yang sering kali terkendala pihak-pihak yang mengatasnamakan simbol-simbol atau institusi keagamaan," kata Luqman kepada wartawan, Kamis (7/7/2022).
Luqman mengatakan, tindakan tegas Kemenag lewat pencabutan izin pesantren harus menjadi momentum bagi semua lembaga pendidikan di bawah naungan Kemenag dalam meningkatkan upaya pencegahan tindak kejahatan seksual yang melibatkan personel lembaga.
"Dengan dicabutnya izin Pesantren Shiddiqiyyah Ploso Jombang, saya harap aparat polisi makin mendapatkan keleluasaan untuk menegakkan proses hukum kepada MSAT dan pihak-pihak yang selama ini terbukti telah menghalang-halangi upaya penegakan hukum dalam kasus pencabulan santri-santri putri di sana," ujarnya.
Sebelumnya, Kemenag resmi mencabut izin operasional Pondok Pesantren Majma'al Bahrain Shiddiqiyyah, Jombang, Jawa Timur. Keputusan Kemenag itu berdasarkan kasus dugaan pencabulan yang dilakukan oleh Moch Subchi Al Tsani (MSAT) atau Mas Bechi terhadap di pondok pesantren tersebut.
Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kemenag Waryono mengungkapkan, jika nomor statistik dan tanda daftar Pondok Pesantren Majma'al Bahrain Shiddiqiyyah telah dibekukan.
"Sebagai regulator, Kemenag memiliki kuasa administratif untuk membatasi ruang gerak lembaga yang di dalamnya diduga melakukan pelanggaran hukum berat," tegas Waryono di Jakarta, Kamis (7/7/2022).
Terkait dengan kasus dugaan pencabulan, Waryono menyebut kalau pihak pesantren juga dinilai menghalang-halangi proses hukum terhadap Mas Bechi. Waryono mengatakan pencabulan bukan hanya tindakan kriminal yang melanggar hukum, tetapi juga perilaku yang dilarang ajaran agama.
"Kemenag mendukung penuh langkah hukum yang telah diambil pihak kepolisian untuk mengusut tuntas kasus tersebut," terangnya.
Untuk langkah selanjutnya, Waryono menegaskan kalau pihaknya akan berkoordinasi dengan Kanwil Kemenag Jawa Timur, Kantor Kemenag Jombang, serta pihak-pihak terkait untuk memastikan bahwa para santri tetap dapat melanjutkan proses belajar dan memperoleh akses pendidikan yang semestinya.
Waryono menambahkan bahwa hal yang tidak kalah penting supaya para orang tua santri maupun keluarganya bisa memahami keputusan yang diambil dan membantu pihak Kemenag.
"Jangan khawatir, Kemenag akan bersinergi dengan pesantren dan madrasah di lingkup Kemenag untuk kelanjutan pendidikan para santri."
Evaluasi Pesantren
Luqman Hakim meminta Kementerian Agama mengevaluasi pendidikan di Pondok Pesantren Shiddiqiyyah, Ploso, Jombang, Jawa Timur. Ia sekaligus meminta Kemenag membekukan izin ponpes.
Permintaan itu menyusul langkah Ponpes Shiddiqiyyah yang melibatkan para santri untuk menghalang-halangi upaya kepolisian dalam menangkap Moch Subchi Al Tsani (MSAT), pelaku pelecehan seksual terhadap santri. MSAT diketahui merupakan anak kiai pengasuh ponpes.
"Meminta kepada Kementerian Agama agar melakukan evaluasi secara serius proses pendidikan yang berlangsung di Ponpes Shiddiqiyyah Ploso Jombang. Apabila terdapat praktik yang menyimpang maka saya minta Kementerian Agama tidak ragu untuk membekukan izin pesantren ini," kata Luqman kepada wartawan, Kamis (7/7/2022).
Luqman prihatin dan penyayangkan Ponpes Shiddiqiyyah yang mengerahkan santri di bawah umur untuk menghalangi upaya polisi. Ia berujar seharusnya pihak ponpes kooperatif membantu polisi menangkap MSAT, bukan justru menghalangi.
Menurut Luqman menjadikan ponpes sebagai tameng untuk melindungi MSAT yang merupakan pelaku pelecehan seksual hanya akan memperburuk situasi dan merugikan nama baik pesantren secara umum, bukan hanya Ponpes Shiddiqiyyah.
"Melibatkan santri untuk menghalang-halangi penegakan hukum, merupakan praktik buruk yang dapat merusak mental dan keyakinan agama para santri pada masa mendatang. Tentu hal ini bertentangan dengan tujuan pendidikan di semua pesantren yang ingin melestarikan ajaran Islam dan mencetak calon-calon pemimpin Islam di masyarakat," tutur Luqman.
0 notes
Photo
#Repost @jovan_yudistira with @repostapp ・・・ MATAHARI TERBIT MATAHARI SUDAH TERBIT PUTRA IBU LEKAS BANGUN LIHAT CAHAYA YANG MULIA LEKAS BANGUN, LEKAS BANGUN HAI PUTRAKU YANG BERBUDI PUTRA IBU YANG SEJATI MARI LIHAT CAHAYA YANG MULIA INDONESIA TANAH AIRKU -WR SOEPRATMAN- #indonesia #indie #nusantara #matahariterbit #wrsoepratman #majmaalbahrain #shiddiqiyyah #losplos #jombang #postrock #WRSoepratmanFes (di Bogowonto River)
#losplos#wrsoepratman#jombang#postrock#repost#majmaalbahrain#shiddiqiyyah#matahariterbit#nusantara#indie#indonesia#wrsoepratmanfes
0 notes
Text
Ingatkan Kemerdekaan NKRI Sesuai Penanggalan Hijriyah, Ormas ini Bagikan 300 Tumpeng
Ingatkan Kemerdekaan NKRI Sesuai Penanggalan Hijriyah, Ormas ini Bagikan 300 Tumpeng
JOMBANG: Sebanyak 300 tumpeng dibagikan oleh Organisasi Dhilaal Berkat Rahmat Alloh Shiddiqiyyah Pusat guna warga terdampak pandemi Virus Covid-19 di Kabupaten Jombang. Selain itu pembagian tumpeng juga dimaksudkan guna mengenang hari kemerdekaan bangsa Indonesia berdasarkan kalender hijriyah yang jatuh pada 9 Ramadhan Setiap Tahunnya.
Pantauan Dilokasi, Sejumlah tumpeng dan paket sembako…
View On WordPress
#Bagi-bagi Tumpeng#Kemerdekaan NKRI#Organisasi Dhilaal Berkat Rahmat Alloh Shiddiqiyyah#Penanggalan Hijriyah
0 notes
Text
Peduli Covid-19, Pondok Pesantren Majma'al Bahroin Shiddiqiyyah Bagikan Ribuan Paket Sembako
Peduli Covid-19, Pondok Pesantren Majma’al Bahroin Shiddiqiyyah Bagikan Ribuan Paket Sembako
JOMBANG : Pondok Pesantren Majma’al Bahroin Shiddiqiyyah melaksanakan Satunan Nasional kepada Warga terdampak Virus Corona atau Covid-19, Dengan membagikan ribuan paket sembako serentak di 27 Provinsi yang ada di Indonesia. Pembagian sembako tersebut dilakukan sebagai bentuk kepedulian warga Thariqoh Shiddiqiyyah terhadap mereka yang terdampak dari pademi virus tersebut.
Dari data yang…
View On WordPress
0 notes