#SaungKelir
Explore tagged Tumblr posts
Text
Saung Kelir
Penemuan terbaikku selama 24 hari pertama di Januari 2020. Sebuah Galeri berisi karya Sabar Subadri yang terletak di Jalan Merak no. 56, Kota Salatiga (fyi ini deket banget sama rumahku, cuma 400 m jaraknya). Siapakah Pak Sabar Subadri? Ada yang sudah tahu? Pak Sabar Subadri ini seorang seniman hebat kelahiran Kota Salatiga yang melukis dengan kaki. Selain melukis, Pak Sabar juga menulis beberapa buku (bagian ini aku juga baru tahu saat kemarin bermain ke geleri beliau).
Saung Kelir ini istimewa karena memberikan ruang bagi masyarakat umum untuk melihat-lihat hasil karya Pak Sabar (lebih baik lagi kalau ada yang membeli hehe). Kalau aku tidak salah, galeri ini dibangun dengan uang pribadi beliau, mantapp. Suasana tempatnya begitu asri, tanaman-tanaman hijau menyambut kedatangan tamu dengan ramah dari depan rumah. Memang bukan tipe galeri yang sangat megah dan luas, tetapi sangat nyaman untuk dikunjungi.
Selain lukisan-lukisan memukau yang dipajang di bangunan utama, ada sebuah bagian menyenangkan di sebuah ruangan bagian depan. Ruang baca umum, lengkap dengan buku-bukunya dan juga kopi GRATIS yang disediakan di ruangan tersebut. Iya, GRATIS! Kita bisa saja tiba-tiba datang hanya untuk membaca buku sambil minum kopi tipis-tipis, atau melihat anak-anak yang sedang belajar menggambar, atau bahkan butuh tempat rapat yang bukan kafe dan lebih tenang, boleh banget dateng ke Saung Kelir. Syaratnya hanya menjaga kebersihan dan tidak membawa koleksi buku pulang. Sungguh surga bagi yang kalau baca buku di rumah mengantuk, tetapi tidak punya cukup budget untuk nongkrong cantik di kafe hahaha.
Senang sekali rasanya menemukan tempat ini. Sempat kemarin bertemu dengan Mbak Nisa (istri Pak Sabar) dan beliau bercerita kalau senang sekali ketika ada teman-teman yang mau mampir dan meramaikan tempat ini. Kalau teman-teman ingin berbincang dengan Pak Sabar juga dengan senang hati beliau akan meluangkan waktu jika sedang ada di rumah. Oh iya, saat ini Pak Sabar dan istri tinggal di galeri tersebut, di lantai 2. Tempat ini dibuka sekitar pukul 10 hingga malam hari, sebenarnya tergantung dengan kesibukan Pak Sabar, jadi Hari Minggu biasanya tutup. Kalau teman-teman ingin melihat anak-anak les menggambar biasanya di sore hari, sekitar pukul 3.
Intinya tempat ini betul-betul menyediakan fasilitas bermanfaat untuk masyarakat. Harapannya tempat ini semakin ramai dikunjungi sehingga Ruang Baca itu terasa lebih hidup dan tersentuh, terutama koleksi buku-bukunya.
0 notes