#Sampah Plastik
Explore tagged Tumblr posts
Text
Bali Bebas Sampah, Solusi Menuju Pariwisata Berkelanjutan
2 notes
·
View notes
Text
Gaya Hidup Berkelanjutan: Mengurangi Sampah Plastik
Di era modern ini, masalah sampah plastik menjadi salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh planet kita. Plastik, yang awalnya dianggap sebagai bahan yang praktis dan serbaguna, kini memberikan dampak buruk bagi lingkungan. Sampah plastik yang sulit terurai mencemari lautan, merusak ekosistem, dan berkontribusi terhadap perubahan iklim. Oleh karena itu, mengurangi sampah plastik melalui…
0 notes
Text
Di Kampung Iklim Program TJSL PLN NP, Sampah Plastik Bisa Ditukar dengan Voucher Listrik dan Internet
Hargo.co.id, GORONTALO – Kampung iklim program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) PLN Nusantara Power Gorontalo yang terletak di Kelurahan Dulomo Selatan, Kecamatan Kota Utara, Kota Gorontalo terus mengalami perkembangan. Yaitu, 14 rumah terdapat buku tabungan sampah, bank sampah dari PLN NP Gorontalo, kampung wisata edukasi sampah, dan paving blok faba limbah PLTU sepanjang 60 meter…
#Kampung Iklim#PLN Nusantara Power#Program#Sampah Plastik#Tanggidaa Group#Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan#TJSL#Voucher Internet#Voucher Listrik
0 notes
Text
Pati Jagung Biisa Jadi Bioplastik Ramah Lingkungan
Oleh: Meira Aulia Jasmine Plastik konvensional yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari menimbulkan penumpukan limbah plastik dan masalah pencemaran lingkungan karena plastik sulit terurai oleh mikroorganisme. Salah satu solusi yang dapat dijadikan alternatif untuk mengurangi pencemaran lingkungan adalah dengan menggunakan biodegradable plastic atau bioplastik. Bioplastik memiliki fungsi…

View On WordPress
0 notes
Text
Tips Cara Olah Sampah Plastik
Mau cari tips cara meng olah sampah? cek disini yaaa
0 notes
Text

Tempat apa yang membuatmu nyaman?
Lokasi paling tentram di belahan suatu nama tempat singgah yang ramai manusia, bagi sebagian orang sangatlah penting. Tempat dimana diri sendiri bisa melepas penat untuk charging energi senyum. Menundukkan pandangan dalam perjalanan pun juga butuh energi. Jika kamu muslim, maka rumah Allah bisa digunakan gratis untuk i'tikaf.
Kala itu setelah sekian lama tidak dikunjungi, keadaan banyak berubah. Warna cat tembok, penataan dinding wudhu, sampai lokasi tong sampah hampir lebih dari setengah amat berbeda. Melihat lantai lapang dari sudut paling belakang, disisir angin sepoi menyejukkan. Namun, kala segerombol perempuan berdiri dan melangkah keluar, ada botol plastik dan kantung kresek bekas terdiam tanpa pemilik.
Tidak hanya didalam. Pelataran masjid jadi sasaran. Di tiap sudut ada gelas minuman teh kosong, kantung batagor, kresek tersangkut. Ya Allah, mohon maafkan hambamu ini.
Tidaklah baik bagi seorang tamu datang dan pergi menimbulkan kerusuhan. Jikapun memang terdesak, maka jangan tinggalkan jejak yang merugikan tamu berikutnya. Hargailah rumah Allah. Kawan, manusia adalah makhluk ciptaan-Nya yang paling tinggi. Dimana letak rasa malumu?
0 notes
Text
- Fun Fact -
Pembakaran sampah plastik sama dengan melepaskan semua karbon yang tersimpan ke atmosfer,
serta polutan udara seperti dioksin, furan, merkuri dan bifenil poliklorinasi yang beracun dan akan merusak kesehatan manusia
#bakteri #bakteriwaterpedia #bikatiria #bakteriaerob #bakterianaerob #nutrisibakteri #waterpedia #waterpediacoid #aerobik #anaerobik #nutrisi #bakterilimbahcair #bikatiriaid #bakteribotol #bakterijirigen #bakterilimbah #bakteriairlimbah #bakterilimbah #sampah #pembakaransampah #plastik
#bakteri bakteriwaterpedia bikatiria bakteriaerob bakterianaerob nutrisibakteri waterpedia waterpediacoid aerobik anaerobik#nutrisi bakterilimbahcair bikatiriaid bakteribotol bakterijirigen bakterilimbah bakteriairlimbah sampah pembakaransampah plastik
0 notes
Text
Ajak Masyarakat Kendalikan Sampah Plastik, PT Timah Tbk Dukung Aksi Bersih Pantai

BELITUNG TIMUR, belitongingfo.com - PT Timah Tbk ikut berpartisipasi dalam peringatan puncak Hari Lingkungan Hidup di Kabupaten Belitung Timur (Beltim) dengan aksi bersih pantai dan menanam pohon di Pantai Nyiur Melambai, Manggar, Beltim, Jumat (14/07/2023). Dalam kegiatan aksi berish pantai dan menanam pohon ini turut hadiri Bupati Belitung Timur Burhanudin, Wakil Bupati Belitung Timur, Khairil Anwar, Forkopimda Beltim. Ada juga direktur Pengembangan Usaha Koko Wigyantoro, Kepala Unit Produksi Belitung Sigit Prabowo beserta undangan lainnya. Sebelumnya, Dinas Lingkungan Hidup Beltim sudah melaksanakan berbagai kegiatan seperti lomba fotografi dan lomba desain poster yang diharapkan dapat menyuarakan pesan penting mengenai keberlanjutan lingkungan secara kreatif. Ketua Panitia, Halifa mengatakan, kegiatan peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia dengan tema "Kendalikan Plastikmu". Kegiatan bersih-bersih pantai ini melibatkan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan kecamatan, desa, sekolah dan masyarakat sekitar. "Alhamdulillah kegiatan sukses, hingga hari ini tadi," kata Halifa. Menurut Halifa, sampah yang dikumpul dalam aksi bersih pantai itu juga sangat banyak, sebab semua bergerak dalam aksi kendalikan plastikmu. "Semoga bisa berhasil mencapai tujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang masalah plastik dan menginspirasi tindakan nyata untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai," sebutnya.
Berharap Agar Aksi Bersih Pantai Berlanjut
Halifa juga menyebutkan, bahwa peran PT Timah Tbk juga turun dalam mensukseskan kagiatan dari DLH Beltim itu. Ia mengapresiasi PT Timah Tbk telah mendukung kegiatan ini dan turun langsung dalam aksi bersih pantai dan menanam pohon tersebut. "Kita ucapkan terima kasih kepada PT Timah Tbk, PT Timah Tbk selalu rutin dalam acara yang dilaksanakan DLH Beltim," jelasnya. Ia berharap kedepan acara tersebut akan terus berlangsung dengan skala yang lebih besar, sehingga promosi kendalikan sampah plastik bisa lebih meluas kepada masyarakat. "Kami berharap bahwa peserta dan masyarakat secara keseluruhan akan terus menjaga semangat ini dan berkontribusi pada perlindungan lingkungan hidup yang lebih baik di masa depan," tandasnya.(rel) Baca Juga : Masyarakat 6 Desa Demo, Minta PT Foresta Lestari Dwi Karya Berikan Plasma Jangan. Lupa. Kunjungi. Facebook (Dengan Kamu. Mengklick. Link. ini. Kamu. Akan. Masuk. ke Facebooknya. Belitong Info). Ayo Klik Sekarang Juga. Atau Kamu Juga Dapat Melihat Instagram , Twitter , Linkedin , Tumblr , Medium Kami. atau. bisa mengunjungi Google News Kami. Kami Juga Ada Channel Youtube Untuk Melihat Berita kami Secara Visual Ayo Sekarang Juga Bergabung Bersama Kami. Read the full article
#ajak#aksi#belitung#berita#BeritaBabel#BeritaBelitong#BeritaBelitung#beritabelitunghariini#BeritaBeltim#beritahariini#beritaterbaru#beritaterkini#bersih#dukung#kendalikan#masyarakat#Pantai#plastik#Sampah#tbk#terbaru#Timah#timur
0 notes
Text
Satu bulan di Taipei
Setelah harusnya berangkat Februari, di kasih worst case jd ikut Joint degree gak, pusing dan minta pertimbangan sana-sini. Here me now, sudah sebulan hidup di Taipei.
Kampus yang aku ketahui ketika tahun kedua kuliah, TMU. Salah satu kampus yg masuk wishlist sekolah selain unimelb dan unsw *yaa mimpi aja dulu kali yaa.. meskipun S2-ku di kampus yg sama lagi dan cukup butuh waktu berdamai buat acceptance krn pertimbangan byk hal, salah satunya kesehatan.
Beneran! Kejadian belum se-bulan tinggal di Taipei, udah periksa ke obsgyn TMU Hospital buat check endometriosis krn haid. Worry harusnya udh minum obat hormon ga haid, tp semenjak sakit DBD sblm berangkat haid lagi. Ternyata its okay dan di resepin anti perdarahan.
Keluarga dan teman-teman asli pasti khawatir ttg kesehatanku terutama disini. Entah kenapa semenjak sekolah lagi, di uji yg namanya "sehat" bolak-balik ke obsgyn, impaksi 4 gigi, DBD, dokter sp.kk, alergi kulit h-1 uts. Wkwk cukup challenging.
Sebulan adaptasi byk hal yg bikin kageet
Beli apapun disini jgn dirupiahin beda jauhh harganya, kemana-mana bawa botol kosong untuk cebok krn ga ada bidet, kuat jalan 10.000-20.000 langkah perhari hal yg biasa, air isi ulang di kampus dan mrt adaa, transumnya oke bgt dan tertata tepat waktu, buang sampah pake jam sesuai kedatangan truck sampah dan hrs pake plastik berlogo bisa dibeli di sevel, kartu id card ajaib yg bisa dipake naik transum, bayar sevel, boba, akses ke perpus dan kampus. Perpusnyaa buka sampai malam dan sabtu minggu buka, setiap sore di kampus beragam olahragaa ada, ga ada uts uas adanya tugas presentasi dan paper. Setiap minggu sekali ada lab meeting sm Prof brsm anak" yg sebimbingan. Dosen disini dari segi memuji dan memberi apresiasi baguss banget sampai takjub kalo sering di bilang "Good Job" bener" membimbing dgn baik.
Sebulan disini byk pertolongan dari org" yg kutemui entah bestian sama mba"tkw di belanjain ke pasar, di kasih gorengan sm ibu tkw tetangga apartement, di gratisin print sm akung", di buangin sampah sama kakek", di anter ke apartemen sm Ibu baik hati, ibu kost yg baikk pernah hujan2 anterin kunci krn kunciku ketinggalan di kamar. Ke Px mart di bawain belanjaan ke dalam pas hujan sm mas kasirnya biar ak bisa belanja. Di Shuang Ho dianterin pak satpam ke kelas dan selalu di sapa. Pengen udang hbs itu bbrp hari dpt nasi sayur gudangan lauk udang. Pengen pepayaa, bbrp hari dikasih mbak samping kamar pepaya. Dpt lungsuran barang" mbak kos sebelumnya jd ndak perlu beli printilan. Dpt lungsuran alat makan juga dari Mb Vivii. Anak PPI TMU yg helpfull dan baik hatii. Di cariin dan dianterin beli laptop sm Amir dan Eva krn lepiku udh udzur wkwk. Staf perpus yg membantu install dan tanya ini itu dibantu. Di tawarin ikut course JCI sm Prof management health. Ketemuu berbagai kalangan yg bener" bisa jd panutan dan inspirasi. Ga sengaja waktu maem bekal ngobrol sm Pak Wartawan yg lagi Ph.D beliau insightfull sekalii di komporin buat sekolah S3 aamiin Ya Allah. Begitupun hari ini ketemu Prof.Roro beliau jg ngendika seperti itu "saya suka liat anak yg suka sekolah". Ibu bangeet pokoknyaa.
Meskipun hari-hari selalu mikir mau maem apa atau masak apa ya hari ini, ga ada dapur jd masaknya pake magic jar dan panci listrik. Proudd of me bisa survive krn bantuan 2 benda tersebut😂
Terimakasih untuk Abah Mama yg sudah ridho dan support memfasilitasi anaknya yg banyak mau dan hobinya sekolah ini. Terimakasih joint degree UGM TMU yg bikin program ini jd selain bisa ikut course Nursing, bisa ikut course Global health/public health & management health 2 jurusan yg aku tertarik sblm ambil nursing😂Terimakasih beasiswa TMU boleh ya sekolah disini sampai Ph.D (?) Hehee aamiin Ya Allah. Terimakasih Ya Allah udah ridho juga buat ngasih kesempatan sekolah disini, semoga dpt ilmu yg barokah dan bermanfaat untuk diriku sendiri dan banyak orang aamiin aamiin Ya Allah.
15 notes
·
View notes
Text
Sejak kemarin aku menghilangkan kunci rumah. Sedang sebelumnya aku menghilangkan cincin nikah dan juga kartu transaksi pembayaran di Hongkong. Bukan karena dicopet, tapi lebih kepada "lupa taro". Giliran plastik sampah atau sabun cuci, aku tahu dimana letak letaknya..
Dia responnya selalu sama, disuruh untuk tetap tenang, banyak banyak istighfar, ikhlas terima takdir, yakin kalau masih rezeki akan kembali, sampai akhirnya dia bilang kita harus baca penelitian tentang orang-orang yang suka kehilangan barang penting kayak aku untuk dapat solusi ilmiahnya 🤣
Setelah pencarian, alhamdulillah cincin nikah ditemukan. Terjatuh di depan kasir rumah makan Padang. Kartu transaksi pembayaran juga alhamdulillah ditemukan, seorang yang baik mengembalikan ke kasir ketika kita sedang belanja di swalayan. Dan aku masih berharap keajaiban kunci itu di temukan meskipun seisi rumah sudah digeledah untuk mendapatkannya.
Khawatirnya ialah apabila kuncinya jatuh dijalan, jika diurus ke agennya mungkin bisa dikenakan denda. Jika tidak diurus khawatir juga ditemukan oleh orang yang tidak beritikad baik dan bisa masuk rumah. Karena tidak seperti di Indo yang tinggal jalan ke depan untuk duplikat kunci.
Doa yang dilantunkan adalah sebagaimana doa Nabi Ayyub as. Ya Allah, aku kehilangan kunci. Dan Engkau 'Alimul Khabiir. Ya Allah, aku kehilangan kunci. Dan Engkau Maha Mengetahui tempat tersembunyi. Ya Allah, aku kehilangan kunci. Hanya Engkau yang bisa menemukannya. Ya Allah, aku kehilangan kunci. Tolong ya Allah..
Dengan izinNya ternyata hari ini ketemu. Berbaring tenang di bagian kantong tas yang resletingnya serupa dengan warna tasnya sehingga tidak ngeh jika masih ada kantong disana. Karena ingatan terkuat memang kusimpan di tas itu. Alhamdulillah makasih banyak ya Allah. Auto sujud syukur.
Kemarinan besar harapan ada orang baik yang menemukan jika terjatuh di jalan. Alih-alih berharap pada orang baik, rupanya Allah ingin mengajarkan bahwa berharap memang hanya pada Allah Sang Maha Baik saja 😭💕
12 notes
·
View notes
Text
Desain Interior Rumah yang Ramah Lingkungan : Memilih Material Berkelanjutan
Ide Desain Interior Rumah yang Ramah Lingkungan : Memilih Material Berkelanjutan
Dalam beberapa dekade terakhir, kesadaran akan pentingnya keberlanjutan dalam berbagai aspek kehidupan semakin meningkat. Salah satu sektor yang mengalami transformasi besar adalah desain interior rumah. Desain interior rumah ramah lingkungan tidak hanya berfokus pada estetika, tetapi juga pada penggunaan material dan proses yang lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan. Salah satu cara untuk mencapainya adalah dengan memilih material berkelanjutan yang dapat mengurangi dampak negatif terhadap alam serta menciptakan ruang hidup yang lebih sehat dan nyaman.
Apa Itu Material Berkelanjutan?
Material berkelanjutan adalah bahan yang dipilih dan digunakan dengan mempertimbangkan dampaknya terhadap lingkungan. Penggunaan material ini bertujuan untuk meminimalisir kerusakan ekologis, mengurangi limbah, serta memperhatikan siklus hidup bahan tersebut, mulai dari produksi hingga pembuangan. Material berkelanjutan seringkali berasal dari sumber daya yang terbarukan, dapat didaur ulang, atau diproduksi dengan cara yang ramah lingkungan.
Di dunia desain interior, konsep keberlanjutan mencakup pemilihan bahan bangunan dan dekorasi yang tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga aman bagi kesehatan penghuninya. Untuk mencapai desain interior yang ramah lingkungan, penting untuk memilih material yang berkualitas, tahan lama, dan memiliki jejak karbon yang lebih rendah dibandingkan dengan bahan konvensional.
Jenis-jenis Material Berkelanjutan untuk Desain Interior
Kayu Lestari
Kayu adalah salah satu material yang paling umum digunakan dalam desain interior rumah. Namun, untuk memastikan keberlanjutannya, kayu yang digunakan harus berasal dari sumber yang dapat dipulihkan, seperti hutan yang dikelola secara berkelanjutan. Sertifikasi seperti Forest Stewardship Council (FSC) menjadi indikator penting bahwa kayu tersebut berasal dari hutan yang dikelola dengan memperhatikan kelestarian lingkungan.
Selain itu, kayu daur ulang juga menjadi pilihan yang semakin populer. Menggunakan kayu bekas atau kayu yang sebelumnya digunakan untuk struktur bangunan lain mengurangi permintaan akan penebangan pohon baru, yang dapat mengurangi deforestasi.
Batu Alam dan Beton Ramah Lingkungan
Batu alam seperti granit, marmer, dan batu kapur sering digunakan dalam desain interior karena daya tahannya yang tinggi. Batu alam merupakan bahan alami yang tidak memerlukan banyak proses kimia, sehingga lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan material buatan. Meskipun proses pengambilan batu alam membutuhkan energi, namun material ini bertahan lama dan tidak perlu diganti dalam waktu yang singkat, yang mengurangi limbah.
Selain batu alam, beton ramah lingkungan juga menjadi alternatif. Beton yang dihasilkan dengan menggunakan bahan daur ulang seperti fly ash atau slag dari pabrik besi dapat mengurangi emisi karbon selama produksi. Beton juga merupakan material yang tahan lama dan efisien dalam penggunaan energi, yang membuatnya menjadi pilihan yang baik untuk desain interior yang berkelanjutan.
Kain dan Tekstil Organik
Pilihlah kain dan tekstil yang terbuat dari bahan alami dan organik, seperti kapas organik, linen, atau wol. Material ini tidak hanya ramah lingkungan karena diproduksi tanpa pestisida atau bahan kimia berbahaya, tetapi juga mendukung pertanian yang berkelanjutan. Kain sintetis yang terbuat dari plastik dan bahan kimia dapat mengeluarkan polutan dan mikroplastik, sedangkan bahan alami lebih aman bagi lingkungan dan kesehatan.
Tekstil daur ulang juga menjadi pilihan yang baik. Banyak desainer kini memanfaatkan kain daur ulang untuk furnitur atau aksesoris interior, yang mengurangi limbah tekstil yang berakhir di tempat pembuangan sampah.
Cat dan Finishing Non-Toksik
Cat adalah salah satu elemen penting dalam desain interior yang sering kali mengandung bahan kimia berbahaya, seperti volatile organic compounds (VOC), yang dapat merusak kualitas udara dalam ruangan. Oleh karena itu, memilih cat dengan kadar VOC rendah atau tanpa VOC sama sekali sangat penting untuk menciptakan ruang yang sehat.
Selain itu, finishing pada furnitur atau dinding juga sebaiknya menggunakan bahan yang tidak mengandung bahan kimia berbahaya. Finishing berbahan dasar air, misalnya, sering kali lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan pelapis berbahan dasar solvent.
Material Daur Ulang dan Ramah Lingkungan untuk Furnitur
Furnitur adalah elemen penting dalam desain interior yang dapat memengaruhi keberlanjutan ruang. Menggunakan furnitur yang terbuat dari material daur ulang, seperti logam, kaca, atau plastik daur ulang, dapat membantu mengurangi limbah. Beberapa desainer juga menggunakan kayu bekas atau material yang telah digunakan sebelumnya untuk membuat furnitur, yang tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga memiliki nilai estetika unik.
Selain itu, furnitur modular yang dapat dipakai ulang dan diubah sesuai kebutuhan juga menjadi pilihan yang berkelanjutan. Furnitur ini cenderung lebih tahan lama dan mengurangi kebutuhan untuk membeli barang baru yang memerlukan sumber daya tambahan.
Manfaat Menggunakan Material Berkelanjutan dalam Desain Interior
Penggunaan material berkelanjutan dalam desain interior tidak hanya memberikan dampak positif terhadap lingkungan, tetapi juga membawa berbagai manfaat lainnya. Beberapa manfaat utama termasuk:
Meningkatkan Kesehatan Penghuni: Material yang tidak mengandung bahan kimia berbahaya dan VOC rendah dapat meningkatkan kualitas udara dalam ruangan, yang pada gilirannya berdampak positif terhadap kesehatan penghuni. Rumah yang menggunakan material alami dan ramah lingkungan juga lebih bebas dari zat beracun yang dapat mengganggu sistem pernapasan dan kesehatan secara keseluruhan.
Mengurangi Dampak Lingkungan: Menggunakan material berkelanjutan dapat membantu mengurangi konsumsi sumber daya alam dan mengurangi emisi karbon yang dihasilkan selama produksi material. Hal ini berkontribusi pada pelestarian alam dan mengurangi jejak karbon dari kegiatan konstruksi.
Keawetan dan Efisiensi Energi: Material berkelanjutan sering kali lebih tahan lama dan membutuhkan sedikit perawatan dibandingkan dengan material konvensional. Ini berarti pengurangan limbah jangka panjang serta penghematan biaya dalam perawatan dan penggantian material. Selain itu, bahan bangunan berkelanjutan dapat meningkatkan efisiensi energi dalam rumah, seperti isolasi yang lebih baik dan penggunaan material yang mendukung sistem ventilasi yang alami.
Kesimpulan
Desain interior rumah yang ramah lingkungan tidak hanya menciptakan ruang yang estetik tetapi juga bertanggung jawab terhadap keberlanjutan planet ini. Pemilihan material berkelanjutan seperti kayu lestari, batu alam, kain organik, cat non-toksik, dan furnitur daur ulang adalah langkah-langkah konkret yang dapat diambil untuk mengurangi dampak lingkungan dan menciptakan rumah yang sehat dan nyaman. Dengan semakin banyaknya pilihan material ramah lingkungan, sekaranglah waktu yang tepat untuk merancang interior rumah yang tidak hanya indah, tetapi juga lebih peduli terhadap bumi dan masa depan kita.
2 notes
·
View notes
Text
Friday, October 21, 2011
Sarapan Di Rumah Janda Part 1
Peristiwa yang ingin aku ceritakan ini berlaku pada diriku di bulan Mei 2008. Peristiwa berlaku ketika aku dalam perjalanan menuju kedai mamak kesukaanku untuk bersarapan pagi. Waktu itu kira-kira jam 8.45 pagi. Biasanya aku akan memandu keretaku untuk ke kedai mamak tersebut. Namun, ada kalanya aku akan berjalan kaki melalui apartmen rendah (walk-up apartment) yang bersebelahan dengan kawasan rumah berderet dua tingkat yang aku diami.
Kawasan apartmen rendah ini berpenjuru empat dengan tiga muka mengadap jalan-jalan raya sementara satu muka lagi mengadap sebuah sekolah rendah. Seperti biasa aku melalui jalan yang mengadap sekolah rendah berkenaan kerana laluan itu lebih dekat. Ketika sedang berjalan inilah aku bertemu dengan seorang wanita yang memang aku kenali sedang membuang sampah di tong sampah di hadapan apartmen tersebut.
Aku mengenali wanita ini sejak awal tahun 2006. Perkenalan aku dengannya adalah secara kebetulan sewaktu kami sama-sama membeli barang-barang keperluan dapur di sebuah pasaraya berdekatan dengan tempat tinggal kami. Kebetulan waktu itu ia sedang membawa beg-beg plastik, yang memuatkan barangan beliannya, menuju ke apartmennya apabila salah satu dari beg plastik itu terkoyak dan barang-barang di dalamnya bertaburan jatuh. Nasib baik yang bertaburan itu adalah barangan kering sahaja.
Aku yang kebetulan berjalan di belakangnya lantas membantu mengutip barang-barang tersebut dan memasukkannya secara berbagi-bagi di dalam beg-beg plastik yang lain termasuk di dalam beg plastik yang ada barangan belian aku. Aku mengiringinya hingga sampai di depan blok apartmennya.
Ketika berjalan menuju apartmennya kami berbual-bual dan dari situlah aku mengetahui namanya Hasnah. Dia mempunyai dua anak lelaki masing-masing ketika itu berumur 19 tahun dan 17 tahun. Anak sulungnya telah menamatkan persekolahan dan sedang menuntut di salah satu IPTA di peringkat diploma. Anak bongsunya pula berada di tingkatan 5 di salah sebuah sekolah menengah berhampiran.
Sejak peristiwa itu, ada berberapa kali aku berselisih jalan dengannya. Pada mulanya kami hanya saling menyapa tetapi lama kelamaan kami kadang-kadang berbual panjang dengan duduk-duduk di kerusi yang ada di verendah bangunan pejabat berhampiran tempat tinggal kami.
Dari perbualan-perbualan panjang inilah aku dan Hasnah lama kelamaan makin mesra dan akrab. Kadang-kadang kami bergurau megusik perasaan masing-masing. Topik-topik perbualan kami luas; dari hal-hal semasa, sosial, anak-anak hingga kadang kala hal-hal yang menyentuh peribadi dan seks, tapi hanya setakat itu sahaja. Kami juga sering berbual melalui telefon jika tak berjumpa.
Mungkin kerana keakraban kami itulah aku mengetahui yang Hasnah ini telah lebih 2 tahun berpisah dengan bekas suaminya pada umurnya 38 tahun. Punca perceraian kerana suami bernikah dengan seorang wanita Indonesia yang dulunya bekerja sebagai pembantu rumah tangga dengan salah seorang jiran.
Walaupun telah bercerai, bekas suaminya masih terus memberikan wang sara hidupnya anak beranak. Untuk menghilangkan rasa bosan, kerana anak-anak telah meningkat dewasa, Hasnah menjalankan perniagaan kecil mengambil tempahan menjahit pakaian-pakaian wanita. Lumayan juga hasil pendapatannya itu walaupun perniagaannya hanya dijalankan dari rumahnya sahaja.
Berbalik kepada peristiwa yang berlaku di pagi yang aku sebutkan tadi, wanita ini (Hasnah) bertanya, "Nak ke mana bang?".
"Ah biasalah Has. Nak ke mana lagi kalau tak ke kedai mamak tu.." aku menjawab.
''Singgah le bang di rumah, Has ada buat karipap dan bihun goreng untuk Zul dan Mat (mereka anak-anak Hasnah) tadi sebelum dia orang pergi ke kuliah. Banyak lagi tu, tak de siapa nak makan lagi," Hasnah mempelawa aku.
"Tak pe le Has, nanti mengganggu aje Has tengah kerja...." kataku.
"Tak de le bang. Lagi pun dah lama tak berbual-bual panjang dengan abang. Asyik berbual-bual melalui telefon aje. Abang pun dah lama tak nampak? Abang sibuk ke sekarang ni?" tanya Hasnah lagi.
"Tak juga Has. Kebelakangan ni aje abang sedang bantu kawan abang. Yalah dah bersara ni bosan juga kalau tak berbuat apa-apa. Abang kena le sibukkan diri abang" aku menjelaskan.
"Mari bang masuk rumah," Hasnah mepelawa aku sambil terus berjalan menuju ke apartmennya di Tingkat 3 yang kebetulan separas dengan tempat parkir kereta.
Aku mengekorinya. Ketika inilah aku perasan yang Hasnah hanya berkain batik yang diikat di pinggangnya dan memakai T-shirt putih longgar yang nipis. Aku perhatikan dia tidak memakai bra kerana tiada langsung bayangan bra di sebalik T-shirt nipisnya itu. Aku juga memerhatikan bontotnya yang bergegar-gegar ketika dia berjalan.
Selama ini aku tidak begitu mengambil kisah tentang bentuk tubuhya walaupun aku tahu yang Hasnah ini seorang wanita yang manis dari paras rupa. Dia sentiasa kelihatan berseri walaupun tanpa 'make-up'. Pakaiannya sentiasa sopan dan sering kelihatan anggun dengan pakaian longgarnya.
Baru kali ini aku perasan yang Hasnah mempunyai bontot bulat, lebar dan tonggek. Kalau tidak takkan bontotnya bergegar ketika berjalan. Dilihat dari belakang, badan atas Hasnah seolah-olah diletakkan di atas bontotnya, kerana pinggangnya ramping dan badannya tidaklah besar sangat. Oleh kerana asyik memerhatikan goyangan bontotnya pelir aku mula mengeras.
Aku naik risau juga kerana perangai aku ketika muda-muda dulu dah kembali manjadi tabi'at aku sekarang, iaitu tidak gemar memakai seluar dalam; konon panas. Aku hanya memakai seluar dalam jenis 'supporter'' ketika bersukan atau melakukan senaman sahaja. Aku risau kalau-kalau Hasnah perasan akan pelir aku yang mula membonjol dan menjalar di kaki seluar jeans aku. Aku dipersilakan duduk sebaik aku memasuki apartmennya. Aku lihat ada bayi sedang tidur di atas tilam kecil di lantai ruang tamu.
"Aaa... bang, itu anak jiran, Cikgu Aminah. Dia minta Has tolong jaga anaknya ni sementara dia pergi mengajar. Lepas sekolah nanti dia ambil le anaknya. Abang tau aje le sekarang ni bukan senang nak dapatkan pembantu rumah yang boleh dipercayai. Lagi pun pagi-pagi Has boleh tolong jaga anaknya sambil menjahit. Bukan susah sangat,'' Hasnah memberitahu aku tentang bayi yang sedang tidur itu.
"Ooooo... ingatkan bayi Has. Terkejut juga abang dibuatnya," aku bergurau.
"Alah abang ni, takkan le anak Has pulak. Abang ni tak habis-habis nak kenakan Has la.." jawab Hasnah manja.
"Abang duduk le dulu ye, nanti Has buatkan air minuman. Abang nak minum air apa? Nescafe atau teh?" tanya Hasnah.
''Apa-apa aje le Has. Abang tak kisah, janji sedap...'' gurau aku lagi.
"Has buatkan Nescafe aje ye?" cadang Hasnah.
''OK'' jawabku.
Hasnah langsung ke dapur meninggalkan aku. Aku pula asyik memerhatikan bayi yang sedang tidur itu. Teringat pula aku akan cucu-cucu aku.
Seketika kemudian Hasnah datang membawa dulang dengan sekole air Nescafe, sepiring bihun goreng dan sepiring kueh karipap.
"Silakan bang.." kata Hasnah sambil membongkok meletakkan dulang tadi di atas meja kecil di tepi kerusi yang aku dudukki.
Berderau darahku bila terlihat pemandangan yang indah sekali terpampang di depan mata aku ketika Hasnah membongkokkan badannya. T-shirt longgarnya terdedah di leher menampakkan kedua-dua gunung kembar yang tergantung di dadanya. Lumayan juga size teteknya. Memang benar dia tidak memakai bra.
Aku terpegun melihat teteknya yang putih gebu jelas kelihatan melalui lubang leher T-shirtnya yang longgar itu. Pelir aku yang tadinya telah mula mengendur, kembali keras melintang di dalam seluar jeans aku. Segera aku silangkan kakiku untuk mengelakkan dari disedari oleh Hasnah. Tapi aku rasa Hasnah perasan yang aku memerhatikan teteknya kerana dia menunduk melihat sendiri ke dalam T-shirtnya dan kemudian memandang aku dengan senyum. Aku membalas senyumannya.
"Abang pandang apa tu?" gurau Hasnah.
"Apa nak buat Has....dah ada di depan mata.... tengok aje le..." jawabku bergurau juga.
"Ala... abang ni... Tak puas ke dengan kakak punya?" guraunya lagi seraya tersenyum.
"Memang tak pernah puas pun...." jawabku senyum selamba.
Serentak dengan itu bayi yang sedang tidur tadi membuka matanya dan sedikit merengek. Hasnah terus mendapatkan bayi itu. Sambil duduk bertimpuh, dia mendukung bayi tadi sambil membukakan baju bayi tersebut.
"Abang minum dulu ye.... Has nak mandikan bayi ni," Hasnah memberitahuku sambil berdiri mendukung bayi jirannya menuju ke bilik mandi.
Dia memandangku sambil tersenyum kerana aku asyik memerhatikannya ketika berjalan melintasi depanku. Apa tidaknya, aku geram melihat bontot besar, bulat dan tonggeknya itu bergegar-gegar ketika berjalan. Aku terus menjamu hidangan bihun goreng dan karipap. Sambil menunggu Hasnah memandikan bayi jirannya, aku membaca surat kahbar.
Sekitar 15 minit kemudian Hasnah masuk ke ruang tamu dengan bayi jirannya. Dia melutut dan terus membaringkan bayi berkenaaan di atas tilam di hadapan aku. Dalam Hasnah sibuk menguruskan bayi itu, dia sering membongkokkan badannya seolah-olah tanpa disedari ia mengundang aku mengintai celah-celah leher T-shirtnya.
Aku lihat teteknya bergoyang-goyang ketika dia melakukan pergerakan memakaikan baju kepada bayi itu. Aku perasan juga T-shirtnya basah sedikit di sebelah hadapan; mungkin basah ketika memandikan bayi jirannya itu. Kain T-shirt nipis yang basah ini melekat di teteknya membuatkan pelir aku makin keras.
Selesai memakaikan pakaian bayi itu, Hasnah berdiri lalu pergi ke meja makan untuk membuatkan susu. Setiap pergerakannya aku perhatikan membuatkan Hasnah tersipu-sipu.
"Abang ni asyik pandang setiap apa yang Has buat ni kenapa? Kekok Has dibuatnya...." Hasnah berkata menunjukkan senyuman yang menawan.
Memang inilah dikatakan jelitawan sejati, kerana aku tahu walaupun Hasnah belum mandi tetapi rupanya cukup berseri. Kulit mukanya licin kelembapan yang menampakkan keayuannya. Dalam hati aku berkata, "Apa le bodoh sangat bekas suaminya tertarik dengan pembantu rumah orang sedangkan isteri sendiri masih cukup menawan".
"Abang syok dan kagum betul tengok Has membuat kerja-kerja rumah. Mana dengan menyediakan sarapan, mengurus rumah, mengurus bayi dan sebagainya, cukup teratur dan rapi le..." aku memujinya.
"Ye le tu.... bukan main memuji lagi abang ni..." Hasnah menjeling manja sambil tersenyum, "tapi terima kasihlah bang di atas pujian abang tu".
Aku yang dari tadi duduk di atas kerusi bangun mendapatkan bayi tadi bila mendengarkan rengekannya. Aku angkat dan terus pangku bayi tersebut sambil duduk bersila di atas lantai.
Hasnah kemudiannya datang dan terus membongkok menghulurkan botol berisi susu bayi kepadaku. Sekali lagi aku melihat teteknya yang putih bersih itu terpampang di depan mata. Aku tersenyum memandangnya, begitu juga dengan Hasnah tersenyum memandang aku. Aku pun menyusukan bayi tadi sambil menepuk-nepuk lembut pehanya.
"Abang tolong tengokkan Kamal (nama bayi itu) ye? Has nak mandi dulu...." pinta Hasnah lembut langsung masuk ke dalam bilik tidurnya meninggalkan aku dengan Kamal.
Kira-kira 10 minit kemudian, Hasnah keluar dari bilik tidurnya dengan hanya berkemban tuala mandi lalu di depanku menuju ke bilik mandi. Tangannya memegang kain batik dan T-shirt yang dipakainya tadi.
Biji mata aku semacam nak terkeluar memerhatikan kemolekan Hasnah yang berkemban itu; mempamerkan keputihan peha dan betis gebunya yang cukup cantik dan bersih itu. Disebabkan aku duduk di lantai, aku nampak bulu cipapnya ketika dia keluar dari bilik tidurnya tadi. Aku juga nampak alur bontotnya bila dia membelakangi aku menuju ke bilik mandi.
Pelir aku apa lagi, makin keras le yang sejak tadi belum nak kendur-kendur. Dalam hati aku berkata, "Hasnah ni macam nak goda aku aje ni. Nampaknya pagi ni aku akan bersarapan siHasnah pulak... hehehe.."
Aku senyum bersendirian.
Beberapa ketika kemudian Hasnah keluar dari bilik mandi dengan membawa kain basuhan untuk dijemur di teres hadapan apartmennya. Dia terpaksa melalui ruang tamu di mana aku berada untuk ke teres depan. Hasnah tetap selamba berjalan di depanku dengan hanya berkemban tuala mandi; mempamerkan bukan sahaja peha dan betis gebu lagi putih bersihnya, malah bulu cipap dan alur bontotnya.
Aku masih lagi duduk di lantai memangku siKamal. Pelir aku dah terasa amat sakit terkepit di dalam seluar jeans aku. Apa tidaknya, ketika Hasnah mengangkat tangan untuk menyidai kain basuhan di ampaian, tuala mandinya terangkat ke atas. Aku nampak jelas bukan sahaja bulu malah tundun dan belahan cipap Hasnah. Bontotnya juga jelas kelihatan jika dia membelakangi aku.
"Kamal dah tidur nampaknya bang...." kata Hasnah sambil melintasiku untuk ke bilik mandi setelah selesai menyidai pakaian, "abang duduk dulu ye.... Has mandi dulu".
Melihat Kamal dah tidur, aku pun meletakkannya di atas tilam, tapi dia merengek sambil membuka matanya. Hasnah ketawa perlahan sambil berkata, "teruk le abang kena dodoikan Kamal kalau dia tak tidur. Dia syok atas pangku abang agaknya."
Hasnah terus berlalu. Kamal yang dari tadi aku tepuk-tepuk telah semakin lena setelah kenyang menyusu. Aku pun berdiri setelah dipastikan bayi itu cukup lena. Aku duduk di kerusi membaca surat khabar.
Tiba-tiba muncul niat jahatku untuk ke bilik mandi ekoran melihat tubuh Hasnah tadi memuncakkan nafsuku. Aku berjalan menuju bilik mandi. Aku tolak pintu bilik mandi yang ternyata tidak dikunci.
Hasnah sedang bertelanjang bulat membelakangi aku, berada di bawah 'shower' menikmati pancuran air. Dia tersenyum melihat aku berdiri di pintu bilik mandi ketika dia berpusing.
"Abang nak mandi sekali ke?" dia bertanya dengan senyuman yang sungguh menawan.
Kemolekan badannya yang putih bersih lagi menggiurkan itu tambah menaikkan nafsu aku. Teteknya sungguh cantik dan bulat walaupun tidak besar sangat tapi sesuai dengan bentuk badannya. Bontotnya memang lebar. Tundunnya lebar dan tembam ditumbuhi bulu-bulu halus yang dipotong rapi.
"Memang abang nak mandi. Tadi Has dah mandikan Kamal, sekarang Has kena mandikan abang pulaklah. Boleh kan?" jawabku.
Aku terus menanggalkan pakaian dan dengan bertelanjang bulat menuju ke Hasnah.
"Dah keras mendongak aje bang… Eehhh.. takut Has..." kata Hasnah menunjukkan kepada pelir aku.
"Memang dari tadi dah keras. Sekarang lega kerana tak tersepit dalam seluar jeans lagi," aku berkata sambil memegang dan meramas-ramas tetek Hasnah. Aku gentel-gentel puting teteknya.
"Cantik badan Has... selama ni abang tak sangka Has memilikki bentuk badan yang cantik. Asyik tengok Has berpakaian labuh dan longgar aje. Tersorok dari pandangan abang," pujiku sambil terus meramas-ramas dan mengentel-gentel tetek dan puting Hasnah.
"Apa le abang ni, takkan le Has nak tayangkan badan Has pulak di khalayak ramai. Abang memang selalu memerhati perempuan begitu ke? Sekarang abang dah tengok, tengok le puas-puas," Hasnah menjawab sambil tangan kanannya memegang lalu mengurut-urut pelir aku, "dari tadi Has tengok pelir abang ni keras aje masa Has letakkan minuman".
"Bukan masa Has letak minuman lagi... tapi dari luar tadi pelir abang dah keras tengok bontot Has bergegar-gegar masa berjalan. Abang bukan saja nak tengok badan Has puas-puas tau? Tapi abang juga nak rasa cipap Has puas-puas," kataku sambil meramas-ramas bontot dan menepuk-nepuk cipapnya, "cipap Has tembam dan gebu betul... ini sedap dihenjut-henjut nanti."
"Abang... Has harap abang jangan salah sangka tau. Has sebenarnya dah lama tak bersetubuh, bukan saja sejak berpisah dengan bekas suami, tetapi sejak dah nak 2 tahun lebih sebelum kami berpisah dulu. Has tak sangka pagi ni kita bersama-sama macam ni. Melihat pelir abang keras dalam seluar abang tadi menaikkan nafsu Has," Hasnah memberikan pengakuan.
Kami berhenti berkata-kata dan terus berkucupan mulut. Lidahku aku masukkan ke dalam mulutnya dan meneroka ruang mulutnya hingga menggaru-garu lelangit mulutnya. Apabila aku tarik lidahku, Hasnah pula memasukkan lidahnya ke dalam mulutku. Aku hisap dan nyonyot lidahnya. Agak lama juga kami berpagutan mulut dan lidah.
Aku kemudiannya membongkokkan badan menghisap puting teteknya; sekejap yang kanan dan kemudian yang kiri. Ada kalanya aku kepitkan kedua-dua teteknya hingga kedua-dua puting dapat rapat sebelum aku hisap kedua-dua puting itu serentak.
"Uumm... .uummmm.... aaahhhhh..... aaahhhhh..." terdengar keluhan Hasnah ketika aku meramas-ramas tetek dan menghisap serta menyonyot-nyonyot putingnya. Dia memegang kepalaku erat-erat. Kadang-kadang terasa Hasnah mengucup dan menjilat leherku tatakala aku asyik menghisap dan menyonyot putingnya.
"Aaahhhh.... aahhh..... .abang... abang... aaahhhh... aaahhhhhh..." tak henti-henti Hasnah mengeluh nikmat.
Di bawah pancuran air, aku melutut serta menjilat-jilat perutnya (tidak seperti wanita-wanita yang pernah mengandung perut Hasnah hanya buncit sedikit, parut bekas mengandung [stretch mark] tidak sedikit pun kelihatan). Lidahku kemudian singgah di pusatnya dan terus aku putar-putarkan lidahku ke dalam pusatnya membuatkan Hasnah kegelian kerana kelihatan dia seperti menggigil keenakan.
Terus aku jilat perut di bawah pusatnya hingga sampai di tundunnya. Tundunnya memang tembam ditumbuhi bulu-bulu halus yang dipotong rapi. Jilatanku aku teruskan hingga ke alur atas cipapnya apabila Hasnah cuba menahan dan menolak kepalaku.
"Abang.... Jangan bang.... kotor.... Has tak pernah dijilat di situ... Jangan bang...." Hasnah melarang aku dari menjilat cipapnya.
Barulah aku tahu yang selama ini Hasnah tidak pernah melakukan oral sex dengan bekas suaminya. Walaupun Hasnah melarang aku dengan memegang kepalaku, ibu jari kananku mengusap-usap biji kelentitnya yang tersembul keluar dari kulupnya ekoran nafsunya yang meningkat.
Aku pula secara serentak, menjilat-jilat keliling pusatnya. Kadang-kadang aku jilat tundun tembamnya di waktu ia leka menikmati jilatanku di pusatnya. Terdengar dengusan dan keluhan nikmat Hasnah ketika aku menjilat-jilat bahagian bawah pusatnya seraya ibu jariku mengusap-usap biji kelentitnya.
Hasnah kemudian menyandarkan badannya di dinding bilik mandi. Kedua-dua tangannya dah beralih dari kepalaku terus meramas-ramas kedua-dua teteknya sambil jari-jarinya menggentel-gentel dan menarik-narik puting-putingnya. Hasnah terus khayal dengan jilatanku hingga kedua-dua kakinya direnggangkannya.
Aku mengambil kesempatan ini dengan menjilat-jilat alur cipapnya. Biji kelentitnya yang tersembol itu aku nyonyot sambil lidahku terus menjilat-jilatnya.
"Abang... Jangan bang... kotor kat situ.. Has tak pernah dijilat di situ.. abang… uhhhh.... uhhhh... uhhh.... sedap bang... sedap bang. Hhmm… aarrgghh.. aarrgghh..." Hasnah terus mendesah keenakan.
Bantahannya mula kendur bila merasakan nikmat biji kelentitnya dijilat dan dinyonyot. Tiba-tiba nafas Hasnah menjadi kencang mendesah-desah dan badannya menggigil-gigil. Kedua-dua kakinya terketar-ketar. Tangannya kembali memegang kepala aku. Kali ini bukannya menolak tetapi menekannya lebih rapat ke cipapnya.
"Aaaaa.. abang.... abang...." Hasnah mengerang dengan nafasnya tidak teratur, perutnya kembang kempis dan cipapnya ditonyoh-tonyoh ke muka aku. Hasnah telah mencapai klimaks.
Aku terus menjilat lubang cipapnya yang kelihatan melelehkan air putih kental. Aku sebak bibir cipapnya dan hirup air lelehan yang keluar dari mulut cipapnya dan langsung aku telan air putih kental yang terasa asin-asin dan hamis. Menjilat cipap, menyonyot kelentit dan menghirup air kental wanita memang kegemaran aku.
Apabila nafasnya kian reda, Hasnah mendongakkan kepalaku. Aku lihat matanya kuyu. Dia mengukirkan senyuman, yang padaku begitu manis sekali. Aku berdiri memeluknya erat sambil kami berkucupan lagi.
"Abang... terima kasih ye! Has tak sangka akan merasakan nikmat begini. Has tak pernah rasa cipap Has dijilat," kata Hasnah.
"Itulah yang dikatakan oral sex. Siapa kata cipap kotor. Yang kotor adalah najis tapi air putih kental yang keluar dari lubang cipap Has bukan najis tapi lebih kurang macam air mani. Baguslah kalau Has rasa nikmat.... nak abang jilat lagi?" kataku bergurau.
Hasnah mencubitku seraya memberikan senyuman manja.
"Abang... kita masuk bilik Has ye?" ajak Hasnah.
"Jom.." jawabku pendek.
...bersambung.
15 notes
·
View notes
Text
Postingan Pertama di 2024
Hai, Lon. Kemarin tanggal 31 Desember 2023, aku merapikan lemari pakaian, yang sekiranya sudah jarang aku pakai, aku bagikan ke orang lain, yang sekiranya sudah tidak layak pakai, aku jadikan topo. Dan alhamdulillah lemari pakaianku tidak sesesak sebelumnya hehe
Niatnya kemarin sekalian aku membersihkan rak bukuku, tapi ternyata aku tidak ada tenaga. Kebetulan aku juga sedang tidak enak badan. Alhasil baru bisa kulakukan siang tadi.
Cukup menguras tenaga juga yah membersihkan lemari pakaian dan rak buku di kamar :") Tapi senang, karena sekarang keduanya jadi lebih rapi dan cukup banyak juga yang aku keluarkan. Terlebih di rak buku, ternyata terlalu banyak barang tidak penting yang kusimpan. Hasil dari bersih-bersih rak buku tadi, aku mengeluarkan dua bungkus plastik besar ke tempat sampah.
Well, happy banget sekarang lihat lemari pakaian dan rak bukuku di kamar. Bersih, tidak sesak, dan rapi :)
Welcome 2024. Banyak bahagia tahun ini yuk!
- ca
7 notes
·
View notes
Text
BRUIN dan GAMSUT Gelar Sensus Sampah Plastik di Sungai Ciujung
KAB. SERANG – Badan Riset Urusan Sungai Nusantara (BRUIN) bersama Gerakan Mahasiswa Serang Utara (GAMSUT) menggelar kegiatan sensus sampah plastik di bantaran Sungai Ciujung pada Kamis (28/11/2024). Program ini merupakan bagian dari sensus nasional yang dilakukan secara serentak di berbagai daerah di Indonesia. Kabupaten Serang dipilih sebagai lokasi prioritas karena tingginya aktivitas…
0 notes
Text
KE🏡 DOLOK PARA PELACUR TETANGGA SAMPAH JAHANAM ITU KERJANYA MASUK KE 🏡 DOLOK DAN MERUSAK ALAT MASAK KK, MELELEHKAN SEJENIS PLASTIK DI BUAT WARNA COKLAT SEOLAH KARAT, PADA HAL BUKAN PADA KUALI/PAN KK ATAU KE PANTAT KUALI
ATAU MERUSAK DENGAN MENGGORES CAT PANTAT PAN ATAU BAGIAN DALAM PAN
SOALNYA PARA 🐷 PELACUR, GERMO SINDIKAT CYBER CRIME PEDAGANG PILAT PEMBELI JAJANAN PILAT ITU BERPIKIR KK LEBIH BAGUS BELI WAJAN DAN ALAT2 🏡 ATAU KEPERLUAN 🏡 DAN BAJU PEMBERIAN DEK MAE BANYAK SEDANGKAN KK GA MAU BELANJA PILAT TETANGGA ATAU BERZINAH DGN TETANGGA SEPERTI MAK DESI, BANGUN SAEAGIH DGN SEMUA TETANGGA NYA
DAN ORANG2 LAIN YG MELACUR & BERZINAH DGN MEREKA.
JADI PENUH DENGKI & DENDAM PADA ALAT2 MASAK, ALAT2 MAKAN, PAKAIAN, BOLA LAMPU, DLL ( PERABOTAN 🏡 )
PARA PELACUR GERMO, GIGOLO BANGKE2 SIALAN ITU SELAIN RAJIN BERDAGANG PILAT MAKA BERDENGKI, IRI HATI, MERUSAK SEBAB HATI, OTAK, & PILAT MEREKA PUN PADA BUSUK, KALAH BERTAHAN DI BANDING PERABOT 🏡, ALAT2 MASAK, ALAT2 MAKAN, SEPATU, TAS, DLL.
PARA 🐷 SIALAN SINDIKAT CYBER CRIME PEDAGANG PILAT PEMBELI JAJANAN PILAT ITU PUN BERDENGKI, IRI HATI, MENGGILA KARENA RASA IRI HATI, PAIT HIDUP KARENA SESUNGGUHNYA LEBIH MEMILIH MENGERJAKAN PEKERJAAN MEREKA, MEMILIH PEKERJAAN MEREKA, MELAKUKAN AKTIVITAS MEREKA DGN BERDAGANG PILAT, YG LAIN HANYA KAMUFLASE, SAMBIL KOAR2 SUDAH MENGERJAKAN BANYAK PEKERJAAN ( TERMASUK KAMUFLASENYA) & KERJAAN2 TAMBAHAN LAINNYA UTK MEMPERKAYA DIRI & KELUARGA DGN CARA2 KOTOR DAN HINA TAPI KEMUDIAN TETAP DENGKI, & IRI HATI, KARENA MEREKA MEMANG SAMPAH YG MERASA PALING BERJASA, PALING PEKERJA KERAS, PALING SUKSES, PADA HAL HATI, PIKIRAN, AHLAK MEREKA SEMUANYA BUSUK, & STATUS MEREKA SESUNGGUHNYA HANYALAH PELACUR YG MELUDAH KE LANGIT KE PERCIK MUKA SENDIRI 😡😡😡😡
MAKANYA SAMPAH2 HINA ITU SELALU SAJA BERDENGKI & IRI HATI, MERUSAK
HANYA PADA KAWAN SEKONGKOLAN JAHAT, SEKONGKOLAN LACUR ZINAH/SINDIKAT CYBER CRIME PEDAGANG PILAT PEMBELI JAJANAN PILAT MEREKA MEMBUAT RELASI YG KOMPAK DALAM HUBUNGAN SALING MENGUNTUNGKAN/SALING BEKERJA SAMA YG JAHAT & NISTA.
TAPI DI LUAR KEPENTINGAN KEJAHATAN, & PELACUR - ZINAHAN MEREKA PASTI MEMUSUHI, MERUSAK, BERDENGKI, IRI HATI, MEMFITNAH DAN BERBUAT SEGALA YG BUSUK & JAHAT.
2 notes
·
View notes
Text
Bab 7: Beraksi
Pram berhasil melacak keberadaan Satya. Ia mampu menyusup email Satya yang susah payah didapatkannya dari LinkedIn. Lokasi Satya sekarang ada di kota tempat tinggalnya. Itu artinya mereka harus menempuh perjalanan jauh ke sana.
Chia akhirnya menemukan fakta mencengangkan soal Arga, teman dekat Satya yang tidak bisa dihubungi. Ia mendapatkan informasi dari rekan kerja Satya yang berbaik hati menceritakan semuanya.
Untuk menyelamatkan Satya, mereka mengajak Iko. Diketahui Iko jago beladiri silat dan tapak suci. Selain Iko, perlengkapan tempur juga telah siap. Ada tongkat pemukul kasti, tali tambang, petasan, borgol, racikan obat tidur. Menurut Pram semuanya diperlukan sebagai tindakan antisipasi.
Mereka berangkat dari desa setelah azan isya di hari yang sama saat menemukan petunjuk. Chia tidak mau mengulur waktu lagi. Lebih cepat lebih baik.
Mobil yang dikemudikan Pram membawa mereka ke tempat tujuan dengan selamat dan cepat. Hanya tiga setengah jam. Tepat pukul 23.00 mereka sampai di lokasi. Gudang itu terletak di kompleks perumahan yang sepi.
Pram memutar otak menyusun rencana agar tidak mencurigakan. Mobil ia parkir di dalam gang yang masih bisa menjangkau pengintaian lokasi terakhir Satya.
"Iko, jalankan plan A!" perintah Pram memecah kesunyian. Iko mengangguk. Ia dengan cekatan mengenakan seragam kurir makanan. Di tangannya ada dua plastik berisi makanan siap saji.
"Jangan lupa semprotan darurat," ucap Pram saat Iko akan keluar dari mobil.
"Iko hati-hati!" kata Chia.
"Siap! Aman!" katanya dengan yakin. Iko keluar dari mobil. Ia terlebih dahulu menurunkan sepeda listrik dari bak belakang. Penyamaran yang totalitas dan detail dirancang oleh Pram. Di depan gudang ada dua orang yang berjaga. Iko segera menjalankan aksinya sebagai kurir makanan.
Dua orang berbadan kekar menatap penuh selidik ke arah Iko. Mereka meragukan ada kurir makanan malam-malam. Iko tidak hanya jago beladiri silat, tapi juga jago bersilat lidah. Setelah bujukan yang meyakinkan dua orang itu menerima makanan dari Iko dengan girang.
"Hampir mereka nggak percaya," ungkap Iko dengan nafas lega begitu menutup pintu mobil. Pram dan Chia ikut lega. Mereka menunggu di dalam mobil untuk aksi berikutnya.
"Setengah jam lagi," kata Pram. Makanan tadi sudah diberi racikan obat tidur dengan kadar tinggi. Akibatnya orang yang memakannya akan diserang kantuk dan cepat terlelap.
Rasanya tiga puluh menit berjalan begitu lambat. Mereka resah dan gelisah membayangkan makanan tadi sudah dihabiskan atau dibiarkan saja.
"Gimana kalau salah satu dari kita turun?" usul Chia. Ia paling resah di antara mereka.
"Dari sini kelihatan mereka masuk gudang. Tunggu lima menit lagi," ucap Pram.
Setelah genap tiga puluh menit, Pram memberi aba-aba untuk bersiap. Chia dan Iko lekas turun dan membuka bak belakang. Masing-masing membawa alat tempur. Pram dengan ringkas menjelaskan rencana mereka.
Pram mengamati sudut tembok rumah di sekitar dan tiang listrik barangkali ada kamera pengawas. Setelah aman mereka bertiga berjalan mengendap–endap ke arah gudang. Dua penjaga kekar sudah tidak ada di depan pintu. Mereka bersiap masuk ke dalam. Nampak pintu sedikit terbuka.
Dengan pelan-pelan Pram membuka pintu meminimalkan suara derit pintu. Begitu masuk ke dalam, aroma pengap segera menyeruak. Tidak terdengar suara manusia. Hening yang mendebarkan.
Gudang itu benar-benar berantakan. Sampah botol minuman, bungkus kemasan makanan berserakan di lantai, meja dan kursi. Mereka sesekali berjingkat agar tidak menimbulkan suara gesekan dengan lantai. Pram yang berjalan paling depan memberi aba-aba berhenti. Ia mendengar suara orang mendengkur dari ruangan terbuka di kirinya. Begitu berjalan lebih dekat, ia bisa melihat tiga orang tertidur dengan posisi duduk di lantai—sumber dengkuran—dan seseorang yang terikat di kursi. Tidak lain adalah Satya.
"Aman," bisik Pram ke arah Chia dan Iko. Mereka segera bersiap-siap.
Pram melangkah lebih dulu menuju orang yang terikat di kursi. Dengan jantung berdebar, ia lekas membuka ikatan di tangan dan kaki orang itu. Belum selesai melepaskan ikatan, sebuah tangan memegang pundaknya.
"Siapa kau?" tanya suara berat menghentikan gerak tangan Pram. Suara itu juga membuat Chia dan Iko melangkah mundur.
Pram mendongak melihat wajah pemilik suara. Ada bekas codet di pipi kanannya, matanya garang, dan tubuhnya kekar. Orang itu menarik kerah Pram membuatnya tubuhnya terangkat.
"Kau yang buat anak buahku pingsan, heh?!" dengus nafas si suara berat terasa di wajah Pram. Di sisi lain Iko bersiap dengan tongkat pemukulnya. BUK! Tongkat pemukul melayang mengenai kepala si suara berat. Tubuhnya terhuyung kehilangan keseimbangan. Pram terlepas dari cengkeramannya. Iko melayangkan kembali tongkat pemukul kali ini mengenai punggung si suara berat. Chia tidak ketinggalan segera mengikat tiga orang yang duduk tidak sadarkan diri, menyumpal mulutnya dengan kain dan memborgol tangan mereka.
Si suara berat tidak kunjung tumbang. Iko berhadapan dengannya tidak gentar. Sebuah pukulan mendarat di wajah Iko. Membuatnya meringis kesakitan. Dua pukulan berikutnya berhasil ditangkis Iko dibalas tendangan ke arah perut si suara berat. Pram melepaskan ikatan di tangan dan kaki Satya. Tubuh Satya lemas, Pram membopongnya keluar. Melihat Iko masih susah payah menaklukan si suara berat, Chia mengeluarkan botol cairan pamungkas. Begitu melihat si suara berat terjatuh, Chia berlari mendekat lalu menyemprotkan cairan itu tepat di mata garangnya. Si suara berat berteriak kesakitan. Iko segera melepaskan pukulan terakhir paling ampuh tepat di tengkuk. Si suara berat pun terkapar tidak sadarkan diri. Tangannya diborgol, kakinya diikat, dan mulutnya disumpal dengan kain.
Di luar Pram segera menelepon polisi dan ambulans. Satya sudah tidak sadarkan diri. Chia panik melihat wajah Satya yang banyak lebam. Tak lama kemudian, ambulans datang, Satya dibawa menuju rumah sakit terdekat ditemani Chia. Pram dan Iko tetap tinggal, menunggu polisi datang.
7 notes
·
View notes