#SPP Unnes

[manifestasi-rasa]

#1

Sebenarnya, akhir tahun saya kemarin ditutup dengan banyak hal baik. Saya mendengar banyak kabar baik dr teman-teman, dari lembaga pendidikan yg dikelola Umi Abi, juga hal-hal baik untuk saya sendiri.

Desember lalu saya apply e-seleksi UMS jalur raport. Memang, jurusan saya keagamaan dn sama sekali tidak bertemu dengan rumpun pelajaran IPA ataupun IPS, tapi menurut saya, nilai-nilai saya tetap bisa survive meski tdk ada IPA ataupun IPS. Saya menjatuhkan pilihan pertama pada twinning program, alias ambil dua jurusan sekaligus, nekat sekali, memang. Psikologi dn PAUD. Pilihan kedua saya ambil psikologi. Satu pekan menanti, hasil akhir keluar. Saya dinyatakan lolos pada pilihan kedua. Gapapa, saya sudah bersyukur sekali.

Lalu tiba hari ini, saat Abi sudah membayar lunas uang pembangunan dn SPP awal, lalu mengirim bukti transfer ke saya, saya mendadak galau ngga karuan. Tiba-tiba keraguan membayang, saya jadi ngga yakin. Dan perasaan bersalah kepada umi Abi menghantui. Maka, saya yg saat itu sedang setrika baju ditemani album Nadin, mendadak air mata merembes tak tertahan. Dan tak lama kemudian saya juga ngga bisa nahan isak tangis. Setelah reda, saya bercermin, hendak menertawakan seperti apa wajah saya setelah badai. Tapi pantulan di cermin sungguh menyedihkan, jangankan tertawa, justru saya tambah menangis setelah melihat wajah sendiri wkwkwk. Saya juga tdk tau, kenapa tiba-tiba ragu seperti ini.

Setelah benar-benar reda, saya japri beberapa teman saya. Tidak untuk bercerita, saya justru meminta mereka untuk bercerita. Saya tanya ke Icha,

Aisy: Sebelum kamu waktu itu masuk BK, apa alasanmu?

Icha: Aku pen belajar psikolog, nah yang mirip2 psikolog ya bk

Aisy: Kamu tapi yakin 100 persen ngga, pas akhirnya keterima dst

Icha: Yakin pie?

Icha: Yakin aku cocok apa pie?

Aisy: Yakin sama dirimu sendiri, sama pilihan yg kamu ambil

Icha: Enggak lah

Aisy: Lha trus, kok mbok ambil

Lalu Icha kirim pesan suara,

"Gimana ya Is, aku dulu daftar psikologi Unnes ngga keterima, trus daftar cbt UMS, keterimanya sastra Inggris, aku mikir deh, kayaknya susah hahaha, jadi ngga tak ambil. Yaudaa, habis tu aku bilang Ayah mau kuliah tahun depan aja, tapi Ayah ngga ngebolehin. Trus Ayah tanya, maumu apa deh. Aku jawab ngasal, BK. Begituu."

Dn setelah beberapa percakapan singkat, saya mengambil kesimpulan bahwa, memang ngga semua orang benar benar tau apa yang dia inginkan. Ngga semua orang punya pilihan untuk dipilih. Ada yang hanya menjalani apa yg sudah di depan mata saja.

Dn saya yang mengambil prodi ini dengan kebebasan memilih tanpa tekanan, justru kemudian merasa berat hati tanpa tau kenapa.

[cahunnes]

Cara Baru Membayar SPP Unnes

Mulai Semester Genap 2018, cara pembayaran SPP ada perbedaan. Semula cukup hanya menunjukan Nomor Induk Mahasiswa (NIM) ke bank yang di tunjuk oleh UNNES. pada Periode ini kode pembayaran yang semula NIM ada kode tambahan semester aktif (XX) oleh mahasiswa yang akan membayar. Mahasiswa Pascasarjana periode pembayaran semester genap ini misal untuk angkatan 2017 contoh NIM 0101617007 maka kode pembayarannya ditambah “02” menjadi “010161700702“, sedangkan untuk mahasiswa angkatan 2016, misal NIM 0101616007 maka kode pembayarannya ditambah “04” menjadi “010161600704“.

[itsaftermath]

Ku yang dulu bukanlah yang sekarang

Karena hidup tak selalu mulus. Karena hidup tak selamanya cerah. Karena hidup tak selamanya diatas.

Hidup kadang terjal. Hidup kadang gelap. Hidup kadang dibawah.

Beberapa hari yang lalu ada seorang teman bercerita kalo ada 2 orang yang ngefans diam-diam sama aku, lalu hal pertama yang aku ucapkan adalah “hah? salah orang kali bukan desy aku...” 

I have ever been a person that underestimate herself

Ngga mudah perjalanan ini buat menjadi aku yang sekarang, yang aku pikir I do really love myself, sampe susah buat jatuh cinta ke orang lain saking cintanya sama diri sendiri wkwkwk

Pas SD aku cukup percaya diri karena aku adalah anak dari bapak ibukku, pinter dibandingkan teman sekelas, disukain sama temen sekelas sampe segitunya, bahkan disukain sama anak sekolah lain yang dia rela ngga naik kelas biar jadi seangkatan sama aku. Bodo batz wk.

SMP semuannya berubah. Aku jadi anak peringkat ke 23 dari 24, aku jadi anak ter-ndeso di kelas, aku jadi anak terkecil-item-kurus, dan aku di bully sama beberapa temen kelasku. Aku memberontak, aku ngga suka digituin, kerjaanya berantem sama temen cowok karena aku ga suka dibully, dan aku minder karena aku bukan lagi anak bapak-ibukku yang dulu. Aku menjadi anak bapak-ibukku yang saat itu, sedang diberi cobaan, ditipu oleh seseorang senilai puluhan juta, ditahun 2008. Membuat ibukku langsung terkena diabetes, ekonomi keluarga lesu, bapak tidak bekerja sama sekali, kakakku protes karena tidak dikuliahkan, dan masalah psikologis lain yang menimpa diriku.

Tapi aku bersyukur, saat itu aku punya teman yang menjadi sahabat sampai sekarang, mb anggit. Dia pinter, dia terpandang, dia punya segalanya, dan dia baik hati super. 

SMA mungkin lebih baik. Aku tak lagi dibully. Cuman nama bekenku aja jadi “tribun”. Tapi aku masih menjadi orang yang merendahkan diri sendiri. Mungkin karena efek direndahkan orang lain, jadi diri ini merasa rendah pula. Aku selalu merasa aku orang yang sial, orang yang selalu dapet kelompok yang salah, orang yang selalu menjadi kelompok sisa-sisa, dan merasa kalo di foto ada akunya, maka foto itu jadi jelek. 

Tapi aku bersyukur, mb anggit tetap menjadi teman baikku dan kali ini ditambah dengan geng kosanku yang baik hati pula, nisa, indah, ulfah, afda, mb rahma, dan syifa. Aku bersyukur aku masuk (PASPARA) pasukan pengebar bendera smansa), yang menurutku cukup prestisius. Aku bersyukur mengikuti olimpiade geografi, karena aku bisa mendapatkan beberapa rupiah untuk kehidupanku, melunasi spp yang sudah menunggak dan juga uang gedung 2juta yang belum dibayar sejak kelas 1 (posisiku kelas 3), bisa beli laptop sendiri yang alhamdulillah masih awet sampai saat ini aku menulis tulisan ini, apalagi ya? lumayanlah.

ITB, kuliah. Karena efek ketika SMA aku berprestasi, mungkin di ITB aku agak PD. Yah walaupun teman-temanku anak dari orang tua yang tajir mampus, entah kenapa aku bisa membaur dengan mereka dan aku PD. It seems different with what happen when I was in Junior High School, my friends are having rich parents, while I am not, and I feel bad with that. 

Kali ini aku udah ga sama teman2 SMP/SMA yang selalu membersamai, dari kami, aku sendiri yang ke bandung. Tapi aku bersyukur, aku punya teman baru lagi, yaitu KPMM (keluarga pelajar dan mahasiswa magelang), ada rheza yang baru aku kenal pas pengumuan snmptn, ada arik ketua ESC (English Speaking Club) yang aku juga disitu, ada tommy anak SMA 4 yang dulu pernah ketemu pas olimpiade, ada handa anak kajoran yang sefakultas di SBM. Tidak berhenti sampai anak2 snmptn, setelah sbmptn ada juga agung yang sering diomongin sama cewek2 SMA seangkatan itu wkwk. Pas matrikulasi Bidikmisi, aku juga bertemu dengan tika anak aceh yang ngasih tau aku banyak hal tentang islam, dudu yang suaranya cetar membahana, dan hasna yang cantik mempesona tapi ya sama ajaa wkwk.

2016-2017 mungkin menjadi masa transformasi ku, eh apa harusnya transisi? Aku ikut bwanyak banget hal yang cukup menyibukkan diriku, organisasi besar seperti kabinet mahasiswa, forum bidikmisi, pers mahasiswa, terus jadi ketua acara GES Ganesha Entrepreneur Sprint, ikut lomba wirausaha mahasiswa. Pokoknya edankeun pisan lah pas 4 bulan terakhir di 2016 teh. Abis ekspedisi ke Ujung Kulon harus bikin pertanggungjawaban yang ngga cuman laporan, tapi nguras hati dan pikiran banget, kepilih buat ngewakilin ITB di acara Expo Keluarga Mahasiswa Wirausaha Indonesia di Malang, padahal 2 hari sebelumnya abis dari UNNES Semarang ikut lomba karya tulis, harus bikin proposal lomba PolyU yang notabene wajib dari prodi, acara GES harus di handle, uang BM ga cair-cair jadi semua orang nge PM, ngerjain laporan financial planning sendirian di pojokan kelas sambil berharap itu me time, tugas kuliah soalnya udah mau UAS, sampe ga pernah namanya punya me time atau santai-santai di kosan. 

*tarik napas*

Tapi semua itu, yang bikin perjalananku seru. Pengalaman sama orang, dia marah nunjuk2 didepan mukaku sambil bilang “gue gasuka cara lo kayak gitu des!” terus dia yang nangis. Pengalamanku ngomong jujur sejujur-jujurnya tapi bikin kondisi panas dan cewek2 pada nangis, but I will never ever regret it! Pengalaman bagaimana stress nya aku sampe aku curhat ke Ade Rai, and he said “Pikiran dan hati kita, jangan sampai menonjoki diri kita sendiri” dan aku sangat memaknai itu. Pengalaman pahit dijebak jadi koruptor, beuhhhh ga akan bisa hanya digambarkan dengan kata2. Stresnya ditarik sana-sini, telat makan, belum sempet balesin chat, dimarahin sama ketua fbm (ini salah aku sih wk), dannn banyaksekali bumbu2 kehidupan itu.

Tapi setelah itu? Aku bahagia dan aku jadi sukaaaa banget sama diri aku sendiri. “Lo keren Dess” setidaknya hal itu pernah dikeluarkan walaupun sama diri sendiri :’) 

Sekarang? InsyaAllah aku udah PD sama diri sendiri, karena aku paham bahwa konsep manusia diciptakan tu sebenernya semuanya sama aja, bedanya adalah bagaimana orang itu membawa dirinya dalam berkehidupan. Simple but so mean for me.

Pesannya adalah : life is not about finding yourself, nggausah sok-sokan nyari tau tentang diri sendiri, apanya yang mau dicari tau, kan udah jadi diri sendiri, while life is about creating yourself, kamu mau jadi kayak apa sih? yowis, lakoni wae.

Bandung, Kosan Putri Maya

10 Oktober 2017

@tribuanadesy

[annasukriyah]

At Bank BNI cabang unnes

Yang lain bayar wisuda, aku mah bayar SPP 😭😭😭😭 – at Bank BNI cabang unnes – See on Path.

[cahunnes]

Cara Baru Membayar SPP Unnes

Cara Baru Membayar SPP Unnes

Mulai Semester Genap 2018, cara pembayaran SPP ada perbedaan. Semula cukup hanya menunjukan Nomor Induk Mahasiswa (NIM) ke bank yang di tunjuk oleh UNNES. pada Periode ini kode pembayaran yang semula NIM ada kode tambahan semester aktif (XX) oleh mahasiswa yang akan membayar. Mahasiswa Pascasarjana periode pembayaran semester genap ini misal untuk angkatan 2017 contoh NIM 0101617007 maka kode…

[cahunnes]

Format Kode Pembayaran SPP/ UKT Unnes

Format Kode Pembayaran SPP/ UKT Unnes

Sejak semester genap 2017/ 2018 Universitas Negeri Semarang (Unnes) menerapkan kode pembayaran administrasi (pembayaran SPP/ UKT) yang berbeda dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Format Kode Pembayaran SPP/ UKT Unnes

Jika pada semester terdahulu kode pembayaran SPP/ UKT hanya menggunakan NIM mahasiswa, mulai tahun 2018 kode pembayaran yang digunakan berubah menjadi NIM dan semester pembayaran.…

[cahunnes]

Format Kode Pembayaran SPP/ UKT Unnes

Sejak semester genap 2017/ 2018 Universitas Negeri Semarang (Unnes) menerapkan kode pembayaran administrasi (pembayaran SPP/ UKT) yang berbeda dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Format Kode Pembayaran SPP/ UKT Unnes

Jika pada semester terdahulu kode pembayaran SPP/ UKT hanya menggunakan NIM mahasiswa, mulai tahun 2018 kode pembayaran yang digunakan berubah menjadi NIM dan semester pembayaran. Sebagai contoh dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

NIM  Kode Pembayaran  Keterangan  4150405013 415040501301  Tagihan Pembayaran SPP/UKT untuk Semester 01  4150405013 415040501302  Tagihan Pembayaran SPP/UKT untuk Semester 02  4150405013 415040501303  Tagihan Pembayaran SPP/UKT untuk Semester 03  4150405013 415040501304  Tagihan Pembayaran SPP/UKT untuk Semester 04  4150405013 415040501305  Tagihan Pembayaran SPP/UKT untuk Semester 05  4150405013 415040501306  Tagihan Pembayaran SPP/UKT untuk Semester 06  4150405013 415040501307  Tagihan Pembayaran SPP/UKT untuk Semester 07  4150405013 415040501308  Tagihan Pembayaran SPP/UKT untuk Semester 08  4150405013 415040501309  Tagihan Pembayaran SPP/UKT untuk Semester 09  4150405013 415040501310  Tagihan Pembayaran SPP/UKT untuk Semester 10  4150405013 415040501311  Tagihan Pembayaran SPP/UKT untuk Semester 11  4150405013 415040501312  Tagihan Pembayaran SPP/UKT untuk Semester 12  4150405013 415040501313  Tagihan Pembayaran SPP/UKT untuk Semester 13  4150405013 415040501314  Tagihan Pembayaran SPP/UKT untuk Semester 14