#SMPN5Denpasar
Explore tagged Tumblr posts
Text
Gelaran “Strengthen Creativity and Local Wisdom for Denpasar” oleh SMPN 5 Denpasar Kenalkan Karifan Lokal Dunia Pendidikan
BALIPORTALNEWS.COM, DENPASAR - Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 5 Denpasar (Spenma) menggelar acara kreativitas yang bertajuk ‘Strengthen Creativity and Local Wisdom for Denpasar’ (Penguatan Kreativitas dan Kearifan Lokal Demi Denpasar Jaya) di Ruang Taksu, Gedung Dharma Negara Alaya Denpasar, Minggu (5/3/2023). Meskipun diselenggarakan oleh level SMP, pertunjukan acaranya luar biasa, dan komprehensif. Hadir dalam acara pembukaan Sekda Kota Denpasar, IB Alit Wiradana, Ketua Komisi III DPRD Kota Denpasar, Eko Supriadi, Ketua TP PKK, Ny. Sagung Antari Jaya Negara, Ketua DWP, Ny. IA Widnyani Wiradana. Pada acara ‘Strengthen Creativity and Local Wisdom for Denpasar’ ditampilkan berbagai pertunjukan seni dan kreativitas seluruh civitas akademika di SMP Negeri 5 Denpasar. Acara tersebut diawali dengan penandatanganan MoU Sister School dengan SMP PGRI 8 Denpasar dan SMP Bintang Persada Denpasar. Kreativitas civitas akademika Spenma yang ditampilkan yakni Paduan Suara SMP Negeri 5 Denpasar, Paskibra SMP Negeri 5 Denpasar, atraksi Wushu dari Sasana Wushu Sinar Naga Cao Fuk Miao, Tari Kolaborasi SMP PGRI 8 Denpasar, Garapan Musikal Tari Kreasi Profil Pelajar Pancasila, Tari Wonderland Indonesia, Pidato Anti-Perundungan oleh siswa kelas VII, Musikalisasi puisi, Dance Kreasi Siswa SMP Negeri 5 Denpasar, dan penampilan band Seven Tone dan Crash Minor. Acara utama dalam kegiatan ini adalah peluncuran tari maskot SMP Negeri 5 Denpasar ‘Tari Panca Bayu Jayanthi’. Tari ini ditarikan oleh 45 penari dan para penabuh yang merupakan guru, pegawai, dan siswa SMP Negeri 5 Denpasar. “Tari ini terinspirasi dari kehebatan Ibu Bintang Puspayoga sebagai pencetus tarian Maskot Kota Denpasar, kami juga bermaksud menciptakan warisan non-benda berupa tarian Maskot SMP Negeri 5 Denpasar, yaitu Tari Panca Bayu Jayanthi,” kata Kepala SMP Negeri 5 Denpasar, Dr. Putu Eka Juliana Jaya, SE., M.Si. Menurutnya, tari maskot SMP Negeri 5 Denpasar, Tari Panca Bayu Jayanthi, telah mendapatkan sertifikat Surat Pencatatan Ciptaan dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 000450084 tertanggal 18 Februari 2023. “Tarian ini mencerminkan spirit, semangat, harapan, dan cita-cita luhur bagi kesuksesan semua siswa yang mengenyam pendidikan di SMP Negeri 5 Denpasar. Kami melakukan semua langkah perencanaan yang dianggap perlu demi terwujudnya ide menjadi nyata,” ujar Putu Eka Juliana Jaya. Dijelaskan, proses penciptaan musik melibatkan seniman tabuh profesional. Proses penciptaan tari juga melibatkan seniman tari profesional. Seluruh siswa, guru, pegawai yang memiliki kemampuan dalam hal tabuh dan tari juga turut dilibatkan. “Kerja keras, kerja sama, dan kolaborasi, loyalitas, serta dedikasi yang luar biasa dari semua pihak, akhirnya mampu melahirkan sebuah maha karya seni Tari Kebesaran (Maskot) SMP Negeri 5 Denpasar ‘Panca Bayu Jayanthi’,” tandasnya. Sebagai bagian dari Implementasi Kurikulum Merdeka, pada kegiatan ‘Strengthen Creativity and Local Wisdom for Denpasar’ ini juga diselenggarakan pameran Showcase Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) di sebelah utara Ruang Taksu. Terdapat stand-stand pameran dengan tema Kewirausahaan dan Anti Bullying. Stand Kewirausahaan menyediakan berbagai produk yang merupakan hasil belajar siswa kelas 7 berupa stand yang menjual Tipat Cantok, Rujak, Minuman, Jaja Bali Batun Bedil, dan Jaja Begina. Dalam stand Anti Bullying, dipamerkan berbagai poster dan stiker terkait kampanye anti bullying (perundungan) di sekolah. Sebab, perundungan merupakan salah satu dari 3 dosa besar dalam dunia pendidikan seperti yang disampaikan Menteri Nadiem Makarim. Sementara itu, Sekda Kota Denpasar, IB Alit Wiradana menyampaikan kegiatan ini selaras dengan visi Kota Denpasar yaitu Mewujudkan Kota Kreatif Berbasis Budaya Menuju Denpasar Maju dengan dilandasi Spirit Vasudhaiva Kutumbakam. Penerapan nilai-nilai kearifan lokal dalam kehidupan sehari-hari dapat memberikan pendidikan yang bermutu, serta membentuk siswa menjadi generasi yang mampu bersaing di era globalisasi saat ini. “Kreativitas siswa-siswi SMPN 5 Denpasar yang ditampilkan dalam kegiatan ini telah menjadi media pembelajaran inovasi nyata dalam mem-back up hasrat generasi muda dalam berkarya, berkreasi, dan berkiprah, utamanya dalam melakukan ekspresi seni dan budaya yang dapat memperkaya asset/warisan tak-benda Kota Denpasar,” ujarnya. (bpn) Read the full article
#BaliPortalNews#Denpasar#PancaBayuJayanthi’#SMPN5Denpasar#StrengthenCreativityandLocalWisdomforDenpasar
0 notes
Text
Siswa dan Guru Tuntut Kepala SMPN 5 Denpasar Diganti
BALIPORTALNEWS.COM, DENPASAR – Baru sebulan memimpin SMPN 5 Denpasar, Dr. Putu Eka Juliana, SE., M.Si, sudah mendapatkan demonstrasi massa dari anak didik dan gurunya sendiri, Kamis (20/10/2022). Selain menggelar demo, para guru di sekolah itu juga membuat surat pengaduan terkait ketidaknyamanan siswa dan guru SMPN 5 Denpasar setelah dipimpin Putu Eka Juliana Jaya. Inti dari surat pengaduan ditujukan ke Ketua Komite SMPN 5 Denpasar itu, pegawai dan guru SMPN 5 Denpasar menyatakan keresahan dan ketidaknyamanan semenjak kepemimpinan Putu Eka Juliana Jaya. Sebagai informasi, kegiatan sekolah pada saat itu berlangsung seperti biasa. Semua siswa masuk sekolah untuk mengikuti lomba ngelawar. Namun saat bersama seluruh guru dikumpulkan untuk mendapat pengarahan dari kepala sekolah. Karena siswa merasa tidak ada yang memperhatikan, akibatnya memuncak dengan menggelar aksi demo. Mereka berteriak di halaman sekolah minta agar kepala sekolah diganti. Beberapa saat kemudian, Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kota Denpasar, AA Gede Wiratama; bersama Camat Denut, Kapolsek Denut, Lurah Ubung, dan Kaling setempat dan Ketua Komite, hadir di sekolah dan mengumpulkan perwakilan siswa di ruangan. Di sana para siswa menyampaikan pendapatannya atas kondisi sekolah setelah ada kepala sekolah baru. Salah satu siswa mengatakan sikap kepala sekolah cenderung arogan. Mereka meminta agar kepala sekolah diganti karena dinilai kebijakannya memberatkan. Beberapa siswa sampai menangis saat menyampaikan unek-ineknya. Siswa lainnya, I Made Satria Aldo Adinata yang duduk di kelas IX mengaku saat siswa memberikan salam, kepala sekolah tak menggubris. “Saya juga melihat guru-guru disuruh membersihkan gudang. Pembina Pramuka saya yang ingin berkenalan dengan Kepala Sekolah disambut kurang baik. Ibunya bilang, “Maaf saya tidak bisa ngomong dengan orang baru, maaf Anda siapa?”,” kata siswa tersebut bercerita di depan Kadis. Siswa lain, Dewi Angeli Budi Astini, IX A, menambahkan saat lomba story telling dirinya mendapat juara III namun tak mendapat apresiasi dari sekolah. “Bahkan uang transport tidak dikasi, uang konsumsi juga tidak,” katanya. Setelah perwakilan siswa menyampaikan aspirasi, Kadisdikpora kemudian mengumpulkan semua guru dan juga kepala sekolah di ruang yang sama. Para guru pun menyampaikan unek-uneknya kepada Kadisdikpora. Mereka curhat dan beberapa sampai menangis. Kebijakan yang diambil kepala sekolah dinilai kurang tepat dilakukan di sekolah. “Seperti mengelola rumah tangga,” ujar salah seorang guru. Guru PJOK, Gede Parwata pun menangis histeris di depan Kadis menceritakan absensinya diblokir oleh kepala sekolah. Gara-gara dirinya memberikan masukan terhadap kepala sekolah.
Sejumlah Siswa Kesurupan Saat Demo. Sumber Foto : Istimewa Sementara Guru PPKn, Sagung Made Warsiki, berbicara sangat keras di depan Kadis dan Kepsek. “Kepemimpinan kepala sekolah sebelumnya hingga Plt jauh berbeda dengan kepala sekolah sekarang. Kami seperti pembantu. Kami disuruh membersihkan kamar mandi, padahal tugas kami melayani siswa di sini bukan pembantu,” katanya. Selain itu, Wakasek Kesiswaan juga langsung diberhentikan hanya gara-gara tak mengangkat telepon sekali. Ia juga melihat dengan mata kepalanya sendiri, seorang pembina silat yang sudah berumur dibentak-bentak saat membawa nilai ekstra ke sekolah. Putu Eka Juliana Jaya juga dinilai antikritik, guru dan pegawai dituntut harus mengikuti apa kata dia. Adanya bentuk diskriminasi terhadap guru dan pegawai (like and dislike), sentimen pribadi, dimana guru yang dekat dengannya selalu dilindungi, sedangkan yang tidak dekat selalu disalahkan. Guru juga disalahkan untuk izin meninggalkan sekolah karena kurang enak badan hingga memaksakan diri untuk tetap bekerja saat sakit. Pengaduan siswa dan orangtua merasa terbebani karena anaknya disuruh membawa canang dan segehan, padahal sudah ada kesepakatan dalam rapat komite dan orangtua siswa saat kepemimpinan Plt Ni Wayan Purnasih bahwa dana banten dialokasikan dari dana sumbangan sukarela dari orangtua siswa. Putu Eka Juliana Jaya dinilai selalu mengintai pegawai dan guru, tidak menerapkan aturan kedinasan. Membuat kebijakan menggunakan ego pribadi dimana saat hari libur disuruh ke sekolah, HP harus tatap standby di hari libur, 1 x 24 jam. Kadisdikpora, AA Gede Wiratama, mengaku, sudah menampung aspirasi dari guru tersebut. Pihaknya akan membawa aspirasi tersebut ke pimpinan. “Ini kami laporkan ke pimpinan dan secepatnya kami proses. Di sini kami mencari penyelesaian yang terbaik dan tidak saling menyalahkan,” katanya. Sementara itu Kapolsek Denpasar Utara, I Putu Carlos Dolesgit, S.H, M.H, meminta kepada seluruh peserta untuk menjaga keamanan dan ketertiban sehingga keamanan wilayah tetap kondusif dan tidak melakukan pelanggaran hukum dalam menyampaikan aspirasi. "Jangan sampai peristiwa di SMPN 5 Denpasar ini menjadi pemicu kejadian yang lebih besar terlebih menjelang pengamanan Presidensi G20 agar situasi kamtibmas tetap aman," ucap Kapolsek. Para pegawai dan guru merasa tidak nyaman dengan ancaman-ancaman yang selalu disampaikan, seperti akan dimutasi jika kinerja tidak sesuai dengan keinginannya, nilai SKP yang diberikan akan jelek meskipun kinerja sudah sesuai tupoksi, pemecatan bagi pegawai dan guru honor sekolah tanpa melakukan pembinaan. Mirisnya, tekanan yang sangat dan sangat membuat ketidaknyamanan, keresahan dan ketakutan yang berlebihan sampai membuat pegawai dan guru sakit, ada yang diare, asam lambung, tensi tinggi, sampai tidak bisa tidur.(bpn) Read the full article
0 notes