#Resesi adalah
Explore tagged Tumblr posts
Text
Supertabi
"SUPERTABI, SUPER FAMILY!" itulah yel yel yg kami gaungkan di depan khalayak yg hadir di acara parents camp 2 tahun yg lalu.
Masih teringat jelas saat saya mempresentasikan visi misi keluarga kami.
VISI: Masuk surga sekeluarga. Off course.
"MISI: Menjadi keluarga mandiri. Mandiri secara finansial (membuat perusahaan sendiri), mandiri secara pendidikan (homeschooling) dan mandiri secara pangan (berkebun)" Kemudian disambut iringan tepuk tangan meriah, "WUIHHH, BERAAAT!" kata mereka.
Kalo diinget inget, antara pengen ngakak juga pengen nangis. Pengen ngakak karena bikin nama, yel2, dan visi misinya kilat banget waktu di mobil perjalanan menuju lokasi parents camp. Wkwkwk.
Pengen nangis krn MALUU. Ngerasa nyari2 masalah sendiri. Ini bercanda? Ngapa susah-susah amat sih bikin masterplannya. Kenapa ga kayak keluarga laen aja: Menjadi keluarga yg bahagia. Kan lebih mudah aplikasinya gitu lho giit. Mimpi sih boleh ya setinggi-tingginya, tapi mendeklarasikan impian besar yg sulit digapai di hadapan orang banyak itu kan.. uji nyali ya.
Itulah moment saat kami memperkenalkan keluarga kecil kami di hadapan para hometeam CBE (Community Based Education) lainnya.
Kemudian petualangan supertabi pun berlanjut. Pusing sendiri memikirkan bagaimana cara untuk membumikan Visi misi yg rasanya terlalu muluk itu.
Mandiri Finanasial? Untuk bisa bertahan hidup saja, rasanya jatuh bangun. Membangun bisnis kecil tanpa berbekal pengalaman yg mumpuni itu tidak mudah. Tidak ada THR, tidak ada tunjangan kesehatan, asuransi, apapun. Kadang toko ramai, tidak jarang juga sangat sepi berhari-hari, bahkan berminggu-minggu. Perasaan ingin berhenti sering menghampiri. Berharap suami apply job saja ke perusahaan lain, itu pun pernah kami angkat jadi bahan diskusi.
Alhamdulillah, Allah masih takdirkan @tabinaria.id survive sampai saat ini. Sudah masuk tahun ke 8 berbisnis. Menerjang badai pandemi dan resesi. Dan Tabinaria tetap menjadi satu2nya sumber pendapatan kami.
Homeschooling? Ternyata ga semulus dan semudah yg kami rencanakan. Ternyata Tabina itu tipe anak yg sangaat suka berteman. Kebutuhan motorik kasarnya juga besar, agak kurang terpenuhi jika kami memaksakan "sekolah di rumah". Memang teorinya anak harus sering diajak keluar utk belajar langsung dgn alam dan berjumpa dgn manusia lintas usia, namun bisnis kami yg belum menentu ini belum bs memberi kepastian kapan dan seberapa sering bs kami ikhtiarkan waktu luang utk memenuhi kebutuhan gerak dan sosial anak kami.
Setelah berdiskusi dgn suami dan para ortu homescholler, yang paling memungkinkan adalah mencari jalan tengah. Tetap mempercayakan anak ke lembaga pendidikan, namun pilih sekolah yg sesuai dgn visi misi keluarga kami, cari sekolah yg gak full day dan ga ngasih PR sehingga kami bisa jalani customized curriculum. Kegiatan home education bisa kami jalani maksimal saat anak pulang.
Alhamdulillah, nemu White Bee school of life yg sejalan banget sama apa yg kami mau. Awalnya kami hanya berniat ikutan kelas online, tapi ternyata Tabina lebih suka sekolah reguler. Akhirnya dari kelas online, kami switch ke kelas reguler di hari pertama sekolah mulai.
Menjalani home-education itu ga melulu harus homeschooling kok. Bisa juga collabs dgn lembaga yg sejalan. Tidak sepenuhnya menitipkan anak di sekolah, tp kita juga harus bikin kurikulum mandiri di rumah. Sekolah hanyalah mitra.
Mandiri pangan? ini yg lucu. At first, we dont have a clue, dont know how to start. Gardening is not our things at all. Walaupun saya lulusan arsitektur lanskap, tapi saya gak ngerti cara nyemai benih sampe panen wkwk. Ga hobi juga. Tapi menariknya, entah ilham dari mana saya selalu berdoa ke Allah utk dimampukan soal ini.
Dan selang 2 tahun dari presentasi itu, saya baru tergerak memulai berkebun. Awalnya gara2 suka nonton channel Li Zi Qi, Bumiku Satu, jadi dicipta-cipta gitu keinginan utk bercocok tanam. Pengeeen banget punya kebun sayur. Dari ga tertarik soal sampah, trus sekarang jadi tertarik bikin kompos aja itu sudah kemajuan, bukan? Saat ini kami sudah mulai di tahap cimit, yah baru sekitar 10%. Sedang berkenalan dgn karakter tanaman yg beda2, ada tanaman hias, herbs, buah, bunga dan sayur. Belum banyak sih, tapi slowly but sure kita menuju ke arah sana.
Jangan pernah under estimate the power of doa. Walau rasanya impian ini terlalu muluk dgn kapasitas kami yg baru segini-gini aja, saya optimis kalau terus minta petunjuk ke Allah, pasti Allah kasih jalan keluarnya :) SUPER TABI SUPER FAMILY!
@gitpret
2 notes
·
View notes
Text
Gerhana Bulan 5 Mei 2023
Bulan Purnama berarti ada pertentangan antara kekuatan kosmik yang menciptakan bentuk fisik. Bulan Baru (Tilem) melambangkan benih karma yang tertanam dalam kesadaran kolektif, mencari ekspresi dari dalam diri kita sendiri ke dunia. Inti dari segala sesuatu dalam ilmu Weda adalah menyelaraskan dengan alam, menggabungkan mikrokosmos dengan makrokosmos. Niskala dengan Sekala, atas menjadi bawah...
Menurut astrologi Weda/Jyotish, gerhana Bulan Penumbral 5-6 Mei 2023 akan terjadi dengan Bulan bersama Ketu di antara nakshatras (Libra) Swati-Visakha (Libra).
Gerhana Bulan akan muncul di bagian langit yang disebut "Vishaka", yang berarti jalan bercabang (menyiratkan keputusan yang perlu diambil). Terletak di dalam kotak konstelasi Libra, nakshatra ini adalah jembatan antara Libra dan Skorpio, yang diatur oleh dua dewa "Indra" dan "Agni", dua nama Rig Weda yang paling sering dipanggil. Itu satu-satunya nakshatra yang dikuasai oleh dua dewa, menunjukkan perlunya kerja sama dan perasaan intens yang sejalan dengan kodependensi. Kerja tim benar-benar dapat mewujudkan impian, Indra dan Agni membunuh seekor naga bersama-sama, dua individu berfokus pada tujuan yang sama. Apakah kemitraan kita memiliki tujuan yang sama? Atau apakah kita bilang "giliranku", "giliranmu", di mana satu orang memberi dan yang lain mengambil?
Gerhana bulan penumbra ini akan terlihat di seluruh Selandia Baru, Australia, Asia, Asia Pasifik, Afrika, Antartika, dan Eropa (kecuali Norwegia, Swedia barat, Portugal, dan Inggris).
Gerhana bulan dapat dilihat dari semua negara yang termasuk dalam zona berwarna gelap pada gambar di atas. Karena ini bukan gerhana bulan total atau sebagian, setiap orang dengan langit cerah di wilayahnya, hanya dapat melihat gerhana penumbra.
Gerhana akan mulai pada pukul 22.12 WIB. Puncak gerhana akan berlangsung pada pukul 00.22 WIB. Sedangkan, gerhana akan berakhir pada pukul 02.33 WIB.
Saat gerhana terjadi di Thula Rasi (Libra) bulan bersama Ketu, mereka paling terpengaruh dengan 4 planet, Merkurius (retrogesi), Matahari, Jupiter, Rahu di Aries (Mesha Rasi) di arah berlawanan.
6 planet ini menciptakan situasi yang tidak terkendali dan tidak nyaman di rumah. Argumen dengan pasangan semakin memperburuk situasi.
Aries (Mesha Rasi) juga dipengaruhi oleh 6 planet ini, bersama dengan aspek dari Saturnus yang membuatnya kesulitan baik di rumah maupun di tempat kerja. Tekanan menyebabkan insomnia.
Taurus (Vrishabha) terpaksa menghabiskan uang seperti air jatuh di daun talas.
Kanser (Karaka Rasi) dan Kaprikornus (Makara) tampaknya tidak ada harapan dalam situasi di rumah dan di tempat kerja.
Leo (Simha Rasi) akan mendapatkan kembali beberapa kontak yang hilang dan segera kembali bekerja.
Virgo (Kanya) hidup di bawah tekanan ekstrim, dikelilingi oleh para penipu.
Skorpio (Vrischika) terjerumus ke dalam pikiran negatif dan kurang percaya diri setelah Gerhana Matahari bulan lalu, tetapi situasi membaik di akhir Mei 2023.
Sagitarius (Dhanus) mengkhawatirkan kekasih dan anak-anak.
Akuarius (Kumbha) merasa frustrasi dengan keterlambatan dan ketidakkomitmenan orang lain di tempat kerja.
Pises terus hidup dalam krisis uang tetapi situasinya membaik dalam 4 hingga 6 minggu setelah gerhana.
Gemini (Mithuna Rasi) menikmati hasil paling positif dari gerhana ini.
Untuk kamu yang lahir dengan Bulan di nakshatra Swati, Visakha, Satabhisha, Purvashada, gerhana ini menyebabkan dampak paling negatif pada hidupmu.
Juga, orang yang menjalani Vimsottari dasa dari Chandra (Bulan) perlu mengendalikan pikiran mereka dan tidak terbawa oleh emosi.
Dampak gerhana terhadap politik dan iklim.
Akan banyak kerusuhan, demo, riots, dan kerusuhan publik. Di beberapa tempat akan terjadi ttopan dan curah hujan yang terlalu cepat. Bangunan, jembatan runtuh dan jalan terbuka dengan retakan. Kecelakaan kebakaran menghancurkan pabrik-pabrik BESAR. Efek resesi dapat dilihat di Asia, Australia dan Eropa. Gempa bumi dan banjir di Cina, Jepang, Korea, kepulauan Asia-Pasifik. Manusia di benua Afrika dipengaruhi oleh penyakit yang mengurangi populasinya.
~~~
Selama beberapa minggu ke depan, tuliskan apa pun yang muncul sebagai memori yang "ga akan pernah lagi" atau tahu ketika kita merasa diri kita menjauh dari situasi tertentu tanpa kejelasan alasannya. Tuliskan dan bakar kertas di mana pola perilaku itu didokumentasikan. Mungkin keengganan itu menghalangi kita dari ekspresi diri kita yang sepenuhnya tanpa batasan. Lepaskan rasa bersalah dan menyerah pada toleransi, untuk diri sendiri dan untuk orang lain. Apa pun yang kita pikirkan, "seharusnya" adalah imajinasi. Bangun dari mimpi itu dan hirup udara segar dan bersih dari apa yang sebenarnya, sedang, dan akan terjadi. Jika itu dimaksudkan untuk kita, itu tidak akan hilang. Apa pun yang pergi sudah selesai. Bayangkan penyesalan yang mengganggu itu seperti anak anjing yang mencakar pintu belakang, merengek untuk keluar dan bebas. Buka pintunya. Biarkan energinya kembali ke dalam keutuhan yang tak terbatas, abadi. Jika dirasa benar, tepuk tangan dan gunakan kata Sanskerta "Swaha" untuk menyatakan siklus dihentikan dan energi dipersembahkan kembali ke alam semesta.
13 notes
·
View notes
Text
Amerika sudah menyatakan resesi dan beberapa negara-negara maju lainya juga. .. Indonesia bagaimana? Kita lihat beberapa bulan kedepan. .. Kontribusi kita sebagai masyarakat sipil agar negara dijauhkan dari resesi adalah "Belanja" di dalam negeri. .. Terutama bagi masyarakat yang menyimpan cashnya dan tidak dibelanjakan. .. Jadi, Ayo berbelanja!! Berbagai kebutuhan premier, sekunder dan tersier. Tapi tetap, dengan mengutamakan protokol kesehatan.
0 notes
Text
Rasanya mati, tp kok hidup?
Pasca kampus ini emang momen yang edan-edanan. Jelas. Rasanya kayak jalan di hutan belantara yang masih banyak vegetasi liarnya, harus dibabat dulu agar setidaknya jalan setapaknya bisa disusur.
Tepatnya, aku hidup saat lulus kuliah, negara ini sedang resesi ekonomi dan perhelatan politik yang semakin keruh. Terlalu kelam untuk kita pikirkan. Dengan demikian mau tidak mau aku terima kerja yang memang ku temui dan hadir di depan mata, meskipun tetap satu jalur dengan apa yang inshaallah sedang aku tuju.
Kerja di sektor informal memang nyaman tapi kadang resah. Sepertinya ini jalanku ketika sudah jadi istri dan ibu. Bisa bekerja, tumbuh, dan mengurus rumah. Emosi dan tenagaku tetap bisa setia hadir untuk suami dan anak-anak. Aku ingin jadi rumah yang tenang dan sejuk untuk mereka.
Kendati demikian, tetap saja aku iri dengan teman-teman yang kerja di sektor formal. Kenapa? Jaminan dan regulasi hukum mereka jelas: jamsos dan jamkes khususnya, yaaa walaupun gak semua pekerja formal bayar pajak dan dapet jaminan-jaminan itu juga sih. Tapi poinnya, betapa resahnya hidup di negara berkembang dengan mayoritas masyarakatnya sebagai pekerja informal dengan kengerian ekonomi dan ketidakstabilan sosial dalam hidup mereka. Harusnya negara menjadi provider yang setara untuk pekerja formal dan informal.
Patah hatiku terlamaku ternyata bukan karena laki-laki, kekecewaan keluarga, atau teman, tapi justru negaraku sendiri dan bandit-banditnya. Negara yang tamak ini menghambat gerakku sbg anak desa (walaupun pernah jadi anak ibukota, tapi aku tidak suka) dari kelas menengah ke bawah untuk berjalan ke puncak mimpiku karena ekosistem peneliti nyaris tidak diurus negara dengan baik, kecuali negara membutuhkan, itupun bisa dipastikan bahwa itu pesanan dan nyaris bisa dimanipulasi. Negara yang ringkih ini turut andil menghalangi calon suamiku yang entah siapa tertatih-tatih mengumpulkan uang untuk menemui ayahku. Negara yang kehilangan jati diri ini juga yang jadi sebab jurusanku (filsafat) tidak berdaya guna, walaupun menurutku jurusanku 'megah'.
Nyawa di tubuh ini hidup, tapi rasanya mati. Apa aku tidak menikmati pekerjaanku ini? Bukankah mulia dan halal karena aku membantu penelitian calon doktor dan saksi perjuangan hidupnya yang bersusah payah untuk menjaga integritas dan prinsip hidupnya? Bukannya aku harusnya senantiasa bersyukur (memaknai) dengan diberikannya banyak ilmu dan pengalaman orang tsb yang hidup 12 tahun lebih dulu? Bukankah membahagiakan saat tahu circle kerjanya adalah orang-orang penting dan besar? Ya. Tidak ada yang mengecewakan. Aku juga ikut tumbuh. Setidaknya aku bisa menelanjangi kekuranganku selama ini.
Aku hanya tidak tahan berjuang dan berjalan di jalan yang sunyi, aku hanya butuh teman atas ketidakpastian ini, aku hanya khawatir tanpa sebab, aku hanya takut tingginya vegetasi hutan yang mengharuskan aku tebas kuat-kuat, aku hanya manusia biasa, aku harusnya bersyukur punya rasa takut karena itulah sejatinya penghambaan yang di ujung jalan nama Tuhan lantang ditasbihkan. Terima kasih sudah merasai takut. Kita lawan sama-sama ya. Takutmu adalah peduli.
0 notes
Text
Bakal Dimiskinkan, AS Siap Blokir Semua Teknologi Buatan China
Bakal Dimiskinkan, AS Siap Blokir Semua Teknologi Buatan China
Persaingan antara Amerika Serikat (AS) dan China telah menjadi sorotan utama di kancah global dalam beberapa tahun terakhir. Ketegangan ini melibatkan berbagai aspek, mulai dari perdagangan hingga teknologi. Salah satu isu yang paling mencolok adalah langkah-langkah yang diambil AS untuk memblokir akses China terhadap teknologi mutakhir, yang dinilai dapat mengancam keamanan nasional dan kepentingan strategisnya. Artikel ini akan membahas latar belakang, dampak, dan konsekuensi dari potensi blokir teknologi buatan China oleh AS.
1. Latar Belakang Ketegangan Teknologi AS-China
Ketegangan antara AS dan China semakin meningkat seiring dengan kemajuan teknologi yang pesat di China. Dalam beberapa tahun terakhir, China telah berhasil mengembangkan berbagai teknologi canggih, termasuk kecerdasan buatan (AI), 5G, dan teknologi chip. Keberhasilan ini tidak hanya menjadikan China sebagai kekuatan teknologi yang kompetitif, tetapi juga menimbulkan kekhawatiran di kalangan pejabat AS tentang potensi risiko keamanan yang ditimbulkan.
Salah satu langkah awal yang diambil AS adalah pembatasan terhadap perusahaan teknologi China, seperti Huawei dan ZTE. Pemerintah AS mengklaim bahwa perusahaan-perusahaan ini memiliki hubungan dengan pemerintah China dan dapat digunakan untuk memata-matai atau mencuri data sensitif. Oleh karena itu, AS mulai memblokir penggunaan produk dan layanan yang berasal dari perusahaan-perusahaan ini, yang menimbulkan dampak signifikan di pasar teknologi global.
2. Langkah-Langkah yang Diambil oleh AS
Pemerintah AS telah mengambil berbagai langkah untuk membatasi akses China terhadap teknologi canggih, di antaranya:
a. Pembatasan Ekspor Teknologi
AS telah memberlakukan pembatasan ketat terhadap ekspor teknologi tertentu ke China. Misalnya, perusahaan-perusahaan AS harus mendapatkan izin dari pemerintah sebelum dapat menjual barang-barang teknologi tertentu, seperti chip semikonduktor dan perangkat keras yang digunakan dalam sistem komunikasi. Langkah ini bertujuan untuk mencegah China mendapatkan akses ke teknologi yang dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan militernya.
b. Peningkatan Pengawasan terhadap Investasi China
AS juga memperketat pengawasan terhadap investasi yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan China di sektor teknologi. Melalui Komite Investasi Asing di AS (CFIUS), pemerintah dapat memblokir akuisisi perusahaan AS oleh perusahaan China yang dianggap berisiko. Ini merupakan upaya untuk melindungi teknologi sensitif dan memastikan bahwa tidak ada transfer teknologi yang merugikan kepentingan nasional.
c. Meningkatkan Aliansi Global
AS berusaha membangun aliansi dengan negara-negara lain untuk membatasi akses China terhadap teknologi. Melalui kerja sama dengan negara-negara sekutu, seperti Jepang, Korea Selatan, dan negara-negara Eropa, AS mencoba menciptakan konsensus global untuk mengatasi tantangan yang ditimbulkan oleh kebangkitan teknologi China. Langkah ini termasuk berbagi informasi intelijen dan mempromosikan standar teknologi yang aman.
3. Dampak dari Pemblokiran Teknologi
Pemblokiran teknologi buatan China oleh AS akan memiliki dampak yang signifikan, baik bagi China maupun AS, serta ekonomi global secara keseluruhan.
a. Dampak terhadap China
Tertinggal dalam Inovasi: Jika akses China terhadap teknologi canggih dibatasi, negara tersebut berpotensi tertinggal dalam inovasi teknologi. Pembatasan ekspor semikonduktor, misalnya, dapat menghambat perkembangan industri teknologi tinggi yang menjadi salah satu pilar pertumbuhan ekonomi China.
Resesi Ekonomi: Ketergantungan China pada teknologi luar negeri membuatnya rentan terhadap kebijakan proteksionis AS. Jika pemblokiran teknologi berlanjut, dampaknya dapat menyebabkan perlambatan pertumbuhan ekonomi dan bahkan resesi.
Perpindahan Fokus pada Teknologi Domestik: Sebagai respons terhadap pemblokiran, China mungkin akan mempercepat pengembangan teknologi domestik. Meskipun ini dapat memperkuat sektor teknologi dalam jangka panjang, proses ini memerlukan waktu dan investasi yang signifikan.
b. Dampak terhadap AS
Keuntungan Ekonomi Jangka Pendek: Pembatasan terhadap perusahaan-perusahaan China dapat memberikan keuntungan ekonomi jangka pendek bagi perusahaan-perusahaan teknologi AS. Dengan mengurangi persaingan dari China, perusahaan-perusahaan ini dapat mempertahankan pangsa pasar dan meningkatkan pendapatan.
Risiko Perang Dingin Teknologi: Pemblokiran teknologi dapat meningkatkan ketegangan antara AS dan China, yang dapat memicu konflik lebih lanjut. Dalam jangka panjang, hal ini dapat mengarah pada "perang dingin teknologi" yang merugikan kedua belah pihak.
Ketergantungan pada Rantai Pasokan Global: Banyak perusahaan AS bergantung pada rantai pasokan global yang melibatkan China. Pemblokiran dapat mengganggu rantai pasokan ini, menyebabkan gangguan dalam produksi dan distribusi.
c. Dampak Global
Gangguan pada Pasar Global: Pemblokiran teknologi dapat menyebabkan ketidakpastian di pasar global. Negara-negara yang terlibat dalam perdagangan dengan China mungkin akan mengalami dampak negatif akibat kebijakan ini.
Perubahan dalam Aliansi Geopolitik: Pemblokiran teknologi dapat memengaruhi aliansi global. Negara-negara yang tergantung pada teknologi AS mungkin terpaksa memilih sisi dalam persaingan antara AS dan China, yang dapat menyebabkan perubahan dalam hubungan internasional.
4. Potensi Solusi dan Pendekatan Konstruktif
Meskipun situasi ini tampak rumit, terdapat potensi untuk pendekatan yang lebih konstruktif dalam mengatasi ketegangan ini:
a. Dialog dan Negosiasi
Dialog antara AS dan China penting untuk mengurangi ketegangan dan menciptakan kesepakatan yang saling menguntungkan. Melalui negosiasi, kedua belah pihak dapat mencari solusi untuk mengatasi kekhawatiran masing-masing.
b. Kerja Sama dalam Inovasi Teknologi
Alih-alih memblokir, AS dan China dapat bekerja sama dalam pengembangan teknologi tertentu yang saling menguntungkan. Kolaborasi dalam bidang riset dan pengembangan dapat memberikan manfaat bagi kedua negara.
c. Standarisasi Teknologi Global
Mengembangkan standar teknologi global yang aman dan adil dapat membantu mengurangi ketegangan. Ini dapat mencakup kesepakatan mengenai keamanan data, privasi, dan penggunaan teknologi canggih.
5. Kesimpulan
Langkah AS untuk memblokir semua teknologi buatan China mencerminkan ketegangan yang terus meningkat antara kedua negara. Sementara pembatasan ini mungkin dimaksudkan untuk melindungi keamanan nasional, dampaknya dapat sangat luas, baik bagi China maupun AS, serta perekonomian global secara keseluruhan.
Dalam menghadapi tantangan ini, penting untuk mencari solusi yang lebih konstruktif, termasuk dialog dan kerja sama dalam inovasi teknologi. Hanya melalui pendekatan yang lebih terbuka dan kolaboratif, kedua belah pihak dapat mengatasi ketegangan ini dan menciptakan lingkungan yang lebih stabil dan aman untuk perkembangan teknologi di masa depan. Ketegangan ini mungkin tidak akan berakhir dalam waktu dekat, namun upaya untuk mencari solusi dapat membantu meredakan konflik dan membangun masa depan yang lebih baik bagi semua pihak yang terlibat.
0 notes
Text
Mengubah mata uang ke dinar dirham, Solusi resesi ekonomi
Sebelum menjawab secara praktis, alangkah baiknya kita mengenal lebih dulu apa yang disebut dengan dinar dan dirham syar‘î dan konsep umum tentang mata uang yang beredar di tengah-tengah masyarakat dewasa ini.
@theartismi | Allaboutkhilafah
Pada masa pemerintahan Khalifah Abdul Malik bin Marwan (dari Bani Umayah) telah dicetak dan diterbitkan mata uang dinar dan dirham syar‘î. Keduanya berlaku sebagai mata uang dan alat tukar dalam seluruh transaksi barang maupun jasa. Baik dinar maupun dirham di-peg-kan pada standar tertentu berupa timbangan berat (wazan) tertentu yang bersifat fixed. 1 dinar syar‘î setara dengan 4,25 gram emas, sedangkan 1 dirham syar‘î setara dengan 2,975 gram perak. Saat itu mata uang yang beredar dalam bentuk logam emas (dinar) maupun perak (dirham). Tentu saja untuk transaksi-transaksi yang bernilai besar, mata uang yang berbentuk logam emas atau perak sangat tidak praktis untuk dipindah-pindahkan dan dibawa-bawa. Karena itu, boleh saja Negara Khilafah menggantinya dengan uang kertas, uang plastik, atau bahan-bahan lainnya yang bersifat praktis. Syaratnya, uang kertas atau uang plastik tersebut tergolong paper money (yaitu nilai nominalnya dijamin oleh negara setara dengan nilai nominal emas atau perak yang ada di dalam cadangan kas negara).
Apabila Negara Khilafah berdiri kembali (insya Allah dalam waktu dekat), langkah-langkah praktis untuk menggantikan mata uang yang ada di tengah-tengah kaum Muslim saat ini menjadi dinar dan dirham syar‘î harus memperhatikan beberapa hal. Di antaranya adalah jumlah uang yang beredar saat itu, harga emas atau perak di dalam maupun di pasar luar negeri, serta ketersediaan dan ketercukupan cadangan bank sentral (yang umumnya berbentuk dolar AS atau mata uang asing kuat lainnya) untuk mem-back-up penggantian mata uang menjadi dinar dan dirham.
Pada prinsipnya, cadangan (baik emas atau perak ataupun mata uang asing) yang dimiliki Negara Khilafah saat berdirinya harus mampu mem-back-up penggantian mata uang yang ada di masyarakat. Jika ketersediaan cadangan ini tidak mencukupi, secara praktis penggantian mata uang ini tidak akan berjalan.
Komponen jumlah uang yang beredar di masyarakat pada umumnya dipresentasikan sebagai agregat moneter yang dikenal dengan M1, M2, dan seterusnya. M1 disebut juga dengan uang transaksi, yaitu uang yang benar-benar digunakan dalam bertransaksi, meliputi uang koin/logam (termasuk uang koin yang tidak dipegang bank sentral), uang kertas, dan rekening giro (checking account). Jumlah koin dan uang kertas dinamakan dengan uang kartal (currency), yang biasanya mencakup seperempat atau seperlima dari total M1. Rekening giro ini disebut dengan uang giral (bank money), yaitu dana yang disimpan di bank atau lembaga keuangan. Dengan jenis rekening ini, kita dapat membayar suatu transaksi dengan cara menulis atau menandatangani cek. Semua itu adalah bagian dari M1. Agregat lain yang sering memperoleh perhatian adalah M2, yakni yang disebut dengan uang dalam pengertian luas (broad money). Contohnya adalah simpanan uang yang ada di bank, rekening giro, dan rekening dana yang ada di pasar uang dan dipegang oleh para pialang, deposito di pasar uang yang dikelola oleh bank-bank komersial, dan lain-lain. M2 tidak termasuk uang transaksi, karena tidak dapat digunakan sebagai alat tukar untuk seluruh pembelian. Meskipun demikian, M2 disebut juga dengan near money, karena dapat ditukarkan menjadi uang kontan dalam waktu pendek tanpa kehilangan nilainya. Pada umumnya, M1 dan M2 inilah yang dijadikan acuan utama untuk mengetahui dan mengontrol arus uang yang beredar di masyarakat.
Masalahnya sekarang, apakah Negara Khilafah akan mengganti M1 saja atau akan mengganti M1 dan M2 sekaligus (meski inilah pilihan yang paling tepat dan aman). Kemudian, apakah cadangan devisa yang dimilikinya saat ini mencukupi untuk menjamin total nominal M1 dan M2. Apakah emas atau perak yang dimiliki negara (dalam cadangan devisa atau yang akan dibelinya di pasar emas internasional) tersedia? Jika jawabannya ya, Negara Khilafah saat itu juga dapat menggantikan mata uang yang ada menjadi dinar dan dirham yang syar‘î. Ini tentu dengan beberapa asumsi, misalnya tidak ada utang yang harus dibayar saat itu, atau tidak ada pelarian emas dan perak ke luar negeri.
Sebagai contoh, jika di negeri ini berdiri Negara Khilafah dan diketahui jumlah uang yang beredar (misalnya) M1 = Rp 200,- triliun dan M2 (misalnya 5 kalinya) = Rp 1.000,- triliun, sedangkan harga emas di dalam negeri 1 gramnya = Rp 90.000,- maka Negara Khilafah paling tidak harus memiliki cadangan devisa sejumlah Rp 1.200,- triliun; setara dengan USD 133,33 miliar (jika 1 USD = Rp. 9.000); setara dengan 13,33 miliar gram emas = 3,136 miliar dinar (jika di pasar dalam negeri 1 gram emas = Rp 90.000,-). Perhitungannya akan berbeda sedikit jika ketersediaan emas yang ada di dalam negeri tidak mencukupi sehingga mengharuskan Negara Khilafah membelinya ke pasar internasional (dengan harga USD, yang saat ini berada pada kisaran USD 300-an per troy-ounce-nya, dengan 1 troy-ounce = 31,103 gram emas). Akan tetapi, selama negara memiliki cadangan devisa yang mencukupi dan tidak ada boikot dan rintangan lain di pasar internasional, hal itu secara praktis mudah dilakukan. Perhitungan ini juga didasarkan pada standar dan keadaan harga emas saat ini serta pertukaran nilai mata uang yang ada dengan USD saat ini. Jika Negara Khilafah menghendaki mata uangnya sangat kuat terhadap mata uang asing lainnya, tentu konversi mata uang IDR dengan USD harus direvisi; bisa 1 USD = Rp 1000,- atau 1 USD = Rp 100,-. Semuanya memiliki konsekuensi pada nilai ketersediaan dan ketercukupan cadangan devisa. Sebab, jika konversi yang digunakan misalnya 1 USD = Rp100,- maka untuk menggantikan M1 dan M2 diperlukan paling tidak cadangan devisa sebesar USD 12 triliun.
Apabila semuanya tercukupi dan tersedia, Negara Khilafah tinggal mencetak dinar atau dirham syar‘î, kemudian terhadap masyarakat diberikan tenggat waktu untuk menukar mata uangnya menjadi dinar dan dirham. Proses ini mirip dengan apa yang terjadi di Uni Eropa tatkala negara-negara anggotanya secara hampir bersamaan mengubah mata uangnya dengan mata uang euro. Perbedaannya, dalam Negara Khilafah, nilai nominal uang yang beredar (baik pada M1 maupun M2) dijamin dan di-back-up oleh emas atau perak yang nilainya setara dengan jumlah uang yang beredar dan disimpan di dalam kas negara sebagai cadangan (guaranteed); sedangkan euro, sama dengan dolar AS, berbentuk fiat money, yaitu onggokan kertas yang oleh pemerintah dianggap sebagai legal tender dan masyarakat diharuskan menerimanya sebagai alat pembayaran/transaksi yang memiliki nilai tertentu. Artinya, negara-negara yang ada saat ini (termasuk Indonesia) yang menganut fiat money bisa mencetak sebanyak berapapun mata uang kertasnya dan dengan nilai nominal berapapun tanpa di-back-up oleh jaminan emas atau perak. Tentu saja, pada satu titik dan keadaan tertentu, legal tender ini akan runtuh dan tumpukan rupiah atau dolar sekalipun akan sama nilainya dengan setumpuk sampah kertas biasa.
Dengan demikian, upaya Negara Khilafah untuk memiliki ketersediaan dan ketercukupan cadangan devisa harus dimulai sejak sekarang (meski Negara Khilafah itu belum lagi terwujud), yaitu dengan mencegah pelarian emas atau perak ke luar negeri. Langkah-langkah praktis yang mampu menjaga dan menambah ketersediaan emas atau perak antara lain:
1. Negeri-negeri Muslim saat ini harus mengurangi atau bahkan menghentikan impor barang-barang luar negeri. Sebab, hal ini hanya berakibat pada pelarian modal keluar negeri (dalam bentuk emas/perak dan mata uang asing).
2. Meningkatkan ekspor ke luar negeri, dengan pembayaran berupa emas/perak atau mata uang asing yang digunakan untuk pembayaran impor (jika negara masih melakukan impor terhadap komoditi tertentu yang sangat diperlukan).
3. Menghentikan dan mengambilalih perusahaan-perusahaan pertambangan (termasuk pertambangan emas dan perak) yang dikonsesikan kepada pihak asing. Dengan begitu, negaralah yang akan memproduksi, mengontrol, dan menjadikannya sebagai cadangan devisa untuk mem-back-up penerbitan dinar dan dirham yang syar‘î.
4. Negara memaksakan setiap transaksi perdagangan dengan luar negeri untuk menggunakan standar dinar dan dirham (atau mata uang yang berbasis pada logam emas dan perak). Dalam hal ini, negara Khilafah dapat memperoleh keuntungan kapital berupa emas dan perak dari pembayaran komoditi strategis yang dibutuhkan oleh dunia internasional, seperti minyak.
Berdasarkan penjelasan ini, tidak mungkin suatu negara menerapkan dan mengubah mata uangnya menjadi dinar dan dirham yang syar‘î, kecuali negara tersebut mampu melawan hegemoni politik, ekonomi, dan militer negara-negara adidaya saat ini, terutama AS. Sebab, AS tidak akan tinggal diam terhadap keberadaan negara lain yang akan menghancurkan sistem ekonomi kapitalis yang dibangun untuk melayani kepentingan-kepentingannya di seluruh dunia. AS menghendaki seluruh negara yang ada di dunia merujuk pada USD, karena hal ini dapat dijadikan senjata dan alat imperialisme baru AS untuk menghancurkan atau mengekploitasi kekayaan negara-negara lain di dunia. Itu berarti, keinginan untuk mengubah mata uang negeri-negeri Islam yang ada saat ini menjadi dinar dan dirham syar‘î yang berbasiskan logam emas dan perak (yang nilai nominal dan intrinsiknya sama) harus dibarengi dengan keinginan kuat umat Islam untuk memiliki Negara Khilafah yang besar, kuat, dan menjadi negara adidaya di dunia. Sistem moneter yang syar‘î (termasuk mata uang dinar dan dirham syar‘î) tidak akan berhasil diwujudkan pada suatu negara yang terkungkung oleh dominasi ekonomi kapitalis dan sangat tergantung pada kekuatan ekonomi global (terutama ekonomi negara-negara kafir Barat). Untuk itu, umat Islam maupun para penguasa kaum Muslim saat ini harus mulai mempersiapkan ketersediaan dan ketercukupan cadangan devisa (dalam bentuk emas dan perak) agar dengan berdirinya Negara Khilafah (dalam waktu dekat, insya Allah) kaum Muslim dapat menerapkan secara total seluruh hukum-hukum Islam, termasuk hukum-hukum tentang moneter dan mata uang.
Tanpa konsep dan tahapan-tahapan yang jelas, cita-cita besar dan gamblang, serta kerja keras dan perjuangan yang tak mengenal lelah, yang disertai dengan kesiapan kaum Muslim untuk berkorban maka keinginan itu tidak mungkin terwujudkan. Masalahnya bagi kita sekarang adalah tinggal memilih salah satu di antara dua jalan, apakah kita hanya sekadar ingin bermimpi di bawah telapak kaki kapitalisme yang penuh dengan kotoran dan najis atau berjuang, berkorban, dan bekerja keras untuk mewujudkan hukum-hukum Allah Swt. melalui tegaknya negara Khilafah ar-Râsyidah yang mengikuti manhaj Nabi saw.? []
sumber : Al Waie
0 notes
Text
Dinamika Pasar Saham: Pembahasan Mendalam Rahman Tentang Tren Pasar Terbaru
Setelah mengalami beberapa hari perdagangan yang lesu, pasar saham AS mengalami rebound yang kuat karena laporan bulanan Non-Farm Payroll yang solid. Indeks S&P 500 dan Nasdaq Composite masing-masing naik sebesar 1.1% dan 1.2%, sedangkan Dow Jones Industrial Average juga mengalami peningkatan yang signifikan. Peningkatan indeks S&P 500 menciptakan rekor baru, yield obligasi pemerintah turun, indeks dolar AS naik, dan harga futures minyak mentah meningkat, memberikan akhir yang sempurna untuk kinerja ekonomi di kuartal pertama. Rahman melakukan analisis mendalam terhadap serangkaian perubahan indikator ekonomi ini, ia berpendapat bahwa data tersebut tidak hanya mencerminkan kondisi kesehatan ekonomi AS secara keseluruhan tetapi juga menyediakan titik referensi kunci untuk strategi investasi di masa depan.
Rahman: Laporan Non-Farm Payroll dan Rebound Pasar Saham
Rahman pertama-tama membahas dampak laporan Non-Farm Payroll terhadap rebound pasar saham. Ia menunjukkan bahwa laporan Non-Farm Payroll, sebagai indikator vitalitas ekonomi, biasanya memiliki dampak langsung terhadap pasar saham. Data positif dari laporan tersebut meningkatkan kepercayaan pasar, menunjukkan ketahanan ekonomi AS, terutama di pasar tenaga kerja. Menurut analisis Rahman, kinerja pasar tenaga kerja yang kuat membantu meningkatkan pengeluaran konsumen, yang selanjutnya mendukung laba perusahaan dan pertumbuhan ekonomi, menjadi pendorong penting bagi kenaikan pasar saham. Perbaikan data tenaga kerja juga mengurangi kekhawatiran pasar tentang resesi ekonomi, sehingga mendorong investor untuk menambah investasi saham, yang mendorong indeks saham naik.
Tren Yield Obligasi Pemerintah AS dan Futures Minyak Mentah
Penurunan yield obligasi pemerintah biasanya menandakan penyesuaian ekspektasi investor terhadap pertumbuhan ekonomi jangka panjang dan inflasi. Setelah rilis laporan Non-Farm Payroll, penurunan yield obligasi pemerintah mungkin mencerminkan ekspektasi pasar bahwa Federal Reserve mungkin akan mengambil sikap kebijakan moneter yang lebih hati-hati di masa mendatang. Rahman menekankan bahwa kenaikan harga futures minyak mentah memiliki dampak ganda terhadap ekonomi. Di satu sisi, hal ini dapat meningkatkan tekanan inflasi, sementara di sisi lain dapat meningkatkan pendapatan negara-negara eksportir energi, yang memiliki dampak positif terhadap ekonomi global. Ia menyarankan investor untuk memperhatikan perubahan ini, untuk mengevaluasi dampak potensialnya terhadap ekspektasi ekonomi dan tren pasar di masa depan.
Saran Strategi Investasi dari Rahman
Rahman menyarankan investor untuk, dalam membangun portofolio investasi, mempertimbangkan sinyal pemulihan ekonomi yang kuat yang tercermin dari laporan Non-Farm Payroll dengan meningkatkan proporsi investasi pada saham. Ia juga mengingatkan investor untuk memperhatikan fluktuasi pasar obligasi dan harga minyak mentah, yang dapat mempengaruhi ekspektasi inflasi dan kebijakan moneter, sehingga berdampak pada pasar saham dan obligasi. Ia menekankan bahwa strategi investasi yang diversifikasi dan fokus pada dasar ekonomi jangka panjang adalah kunci untuk menghadapi volatilitas pasar.
Data positif dari laporan Non-Farm Payroll memberikan dukungan kuat bagi ekonomi AS, sedangkan tren yield obligasi pemerintah dan harga minyak mentah memberikan referensi untuk ekspektasi ekonomi dan strategi investasi di masa depan. Dalam lingkungan ekonomi yang penuh dengan ketidakpastian ini, wawasan dari Rahman memberikan panduan yang berharga bagi investor, membantu mereka membuat keputusan yang lebih bijak di pasar yang kompleks. Seiring berkembangnya ekonomi, investor perlu tetap waspada dan menyesuaikan strategi secara fleksibel untuk menangkap peluang pasar.
0 notes
Text
Indonesia Perlukan Stabilitas Pemerintahan untuk Antisipasi Perlambatan Ekonomi Dunia
Indonesia Perlukan Stabilitas Pemerintahan – Wakil Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Eko Listiyanto, menyoroti pentingnya stabilitas pemerintahan Indonesia dalam mengantisipasi perlambatan ekonomi dunia. Di tengah situasi resesi yang mulai melanda beberapa negara maju seperti Jepang dan Inggris, Eko mengungkapkan bahwa stabilitas pemerintahan adalah kunci untuk…
View On WordPress
#BUMN#Ekonomi Global#Ekonomi Indonesia#Indonesia Perlukan Stabilitas Pemerintahan#Kabinet Pemerintahan#Stabilitas Pemerintahan
0 notes
Text
TURISIAN.com - Apa kegiatan Anies Baswedan setelah selesai kampanye presiden? Inilah pertanyaan yang acapkali muncul. Namun, bukanlah Anies yang tetap energik meski hampir satu tahun berkeliling Indonesia untuk menyampaikan gagasan perubahan. Ditengah waktu senggang setelah selesai berkampanye pada Pilpres 2024, Anies Baswedan, Senin 19 Februari 2024 lalu berkesempatan berkunjung ke kediaman Henry Husada. Pada kesempatan tersebut Anies didampingi sang istri Fery Farhati, ketika anjangsana ke tokoh pariwisata, perhotelan dan UMKM ini. BACA JUGA: Perlu Perubahan, Tokoh Pariwisata Henry Husada Tekankan Ini Saat Bimtek TOT Mengenakan kemeja putih, Anies disambut Henry di kediamanya yang terletak di kawasan Hegarmanah, Kota Bandung. Banyak hal yang didiskusikan dalam kesempatan tersebut. Tidak saja perkembangan terkini yang sedang terjadi di Indonesia. Namun juga masa depan bangsa Indonesia untuk menghadapi tantangan global yang sudah di depan mata. Terutama, terkait dengan perkembangan ekonomi yang saat ini membutuhkan perhatian serius. BACA JUGA: Cak Imin Menjanjikan Kesenian Barongsai Bisa Tampil di Istana Negara Apalagi dengan terjadinya ancaman resesi ekonomi yang sudah dialami beberapa negara. Sementara itu, Henry Husada mengemukakan bahwa pertemuan ini merupakan hal biasa, dimana selama ini Anies memang berkeinginan untuk bertandang. Konsep Kepemimpinan “Baru sekarang waktu yang tepat, karena sebelumnya beliau kan sangat sibuk sekali ya,” kata Henry. Ia pun menyampaikan ucapan terima kasih, sekaligus bahagia karena Anies Baswedan pada akhirnya bisa datang. BACA JUGA: Garut Harusnya Menjadi Destinasi Pariwisata Ramah Wisatawan, Ini Pesan Penjabat Bupati “Tentu kami sekeluarga sangat bahagia ya atas kunjungan ini,” tambah Henry—yang juga CEO Kagum Group ini. Selanjutnya, sambil melakukan diskusi ringan, Anies beserta istri berkesempatan melihat-liihat sebagian ruang kediaman Henry. Salah satunya, adalah aquarium besar yang berisi puluhan ikan Arwana. Dimana, Anies sangat terkesan dengan aquarium ini karena designnya dibuat dengan sangat baik. Cukup lama Anies memandangi ikan-ikan Arwana yang bergerak dengan kilauan sisiknya yang indah karena pancaran sinar lampu. BACA JUGA: Deretan Agenda Pariwisata Kota Padang Diisi Berbagai Event Menarik, Apa Saja? Henry pun menyampaikan bahwa dirinya mendukung Anies dalam langkahnya untuk melakukan perbaikan di negeri ini karena konsepnya yang jelas. “Jadi Pak Anies ini memiliki konsep kepemimpinan dan agenda perubahan yang jelas. Dan Mas Anies Baswedan ini menegaskan, proses pembuatan kebijakan perlu dikaji,” katanya. Selain itu, Henry juga kagum terhadap konsistensi Anies yang tetap memperjuangkan kesetaraan semua suku, etnis, golongan dan agama di Indonesia. ***
0 notes
Text
youtube
Renungan 1Feb2024
Bacaan Injil Mrk 6;7-13
"Dan Dia memanggil kedua belas murid-Nya dan mulai mengutus mereka berdua-dualah. Ia memberi kuasa kepada mereka atas roh jahat serta menyuruh mereka membawa hanya tongkat; tidak membawa roti, tidak membawa kantong, tidak membawa uang sekeping pun dalam pinggangnya. Tetapi memakai alas kaki dan dua baju. Ia berkata kepada mereka: 'Apabila kamu masuk ke suatu rumah, tinggallah di situ sampai kamu pergi dari situ. Apabila kamu tidak diterima di suatu tempat dan mereka tidak mendengarkan kamu, pergi saja, dan tepukkan debu yang ada di kaki kamu menjadi kesaksian terhadap mereka.' Lalu mereka pergi memberitakan supaya orang bertobat. Mereka mengusir banyak roh jahat dan menyiram banyak orang yang sakit dengan minyak dan menyembuhkan mereka."
Demikianlah sabda Tuhan
Terpujilah Kristus
Bacaan Injil malam ini mengisahkan Amanat Agung Yesus kepada para murid-Nya dimana Ia mengutus kedua belas murid-Nya untuk pergi dan memberitakan kerajaan Allah. Mereka diberi kuasa atas roh jahat dan disuruh membawa hanya tongkat dan tidak membawa makanan tambahan. Ini adalah panggilan Yesus kepada murid-murid-Nya untuk mempercayakan sepenuhnya diri mereka kepada Allah, untuk bergantung sepenuhnya pada-Nya dalam pelayanan mereka.
Kisah James Braddock dalam film "Cinderella Man," menjadi bukti nyata akan kekuatan iman, ketabahan, dan kasih yang memancar dalam kehidupan seorang manusia yang taat akan perintah Tuhan seperti halnya amanat yang diberikan raja Daud kepada anaknya Salomo dalam bacaan pertama dari 1 Raja-raja 2:1-4, 10-12. Daud memberikan nasihat kepada Salomo untuk berpegang teguh pada perintah Allah dan hidup dalam kebenaran, sehingga dia akan berhasil dalam pemerintahannya. Ini adalah panggilan kepada Salomo untuk hidup dengan taat kepada Allah dan untuk memimpin dengan bijak.
Film ini mengisahkan perjalanan hidup seorang petinju legendaris yang merasakan puncak kesuksesan, kemudian merosot ke dalam kemiskinan akibat resesi ekonomi yang melanda Amerika Serikat pada masanya. Bagaimana pesan-pesan dari Markus 6:7-13 dan 1 Raja-raja 2:1-4, 10-12 serta film Cinderella Man dapat menginspirasi kita dalam menjalani kehidupan sehari-hari kita?
Dalam film yang mengisahkan perjuangan Jim Braddock ini, banyak adegan yang sangat berkaitan dengan pesan Yesus dalam bacaan injil malam ini:
Ketabahan dalam Kesulitan: Ketika Jim Braddock mengalami kesulitan ekonomi yang sangat parah akibat resesi, kita melihat ketabahan dan tekadnya untuk tetap bertahan. Ia rela mengorbankan dirinya sendiri demi memberikan makanan dan perawatan yang layak untuk anak-anaknya. Hal ini mencerminkan prinsip dari Matius 6:31-32, di mana kita diajarkan untuk tidak kuatir akan kebutuhan hidup kita karena Allah yang tahu apa yang kita butuhkan.
Tidak Mengeluh: Braddock dan keluarganya tidak pernah mengeluh kepada Tuhan atas kesulitan yang mereka alami. Mereka menerima cobaan hidup dengan penuh ketabahan, sebagaimana 1 Tesalonika 5:18 mengajarkan kita untuk selalu mengucap syukur dalam segala hal.
Prinsip Keteguhan: Ketika anak Braddock mencuri sosis dari toko daging, James tidak mengizinkannya untuk menghindari konsekuensi. Sebaliknya, ia mengajak anaknya mengembalikan barang yang dicuri dan memberikan nasihat agar tidak mengulanginya. Hal ini mencerminkan prinsip tentang tidak mencuri dan menjaga integritas yang ditekankan dalam ayat-ayat injil.
Mengandalkan Tuhan: Braddock terus mengandalkan Tuhan dalam menghadapi kesulitan hidupnya. Ia percaya bahwa Tuhan memberikannya kesempatan kedua untuk kembali ke dunia tinju, dan ia menerima kesempatan itu dengan penuh keyakinan. Hal ini mencerminkan keyakinan akan rencana Tuhan dalam hidup kita, seperti yang disebutkan dalam Yesaya 41:10.
Kerendahan Hati dan Berbelas Kasih kepada Sesama: Ketika Braddock kembali sukses sebagai petinju, ia tetap rendah hati dan mengembalikan tunjangan pemerintah yang sebelumnya mereka terima selama masa sulit. Tindakan ini mencerminkan kasih kepada sesama dan mengajarkan kita untuk memberikan harapan kepada orang lain, sebagaimana Efesus 4:2 mengajarkan kita untuk selalu rendah hati dan sabar dalam saling membantu.
Berserah kepada Tuhan dalam Pencapaian: Ketika Braddock berhasil memenangkan pertandingan-pertandingan besar, ia mengakui peran Tuhan dalam keberhasilannya. Ini mencerminkan prinsip untuk selalu berserah kepada Tuhan dalam pencapaian hidup, sebagaimana dalam Markus 10:27 yang mengatakan bahwa bagi Allah, segala sesuatu mungkin.
Tidak Mengkuatirkan Hari Esok: Film ini mengajarkan kita untuk tidak mengkuatirkan masa depan, sebagaimana dijelaskan dalam Matius 6:34. Ketika kita berserah kepada Tuhan dan bekerja keras, kita dapat mengatasi cobaan hidup tanpa harus kuatir akan apa yang akan terjadi.
Marilah kita belajar dari James Braddock ‘Cinderella Man’ untuk mewartakan kerajaan Allah dengan iman, ketabahan, kasih, dan kebijaksanaan dalam setiap langkah hidup kita. Semoga kita dapat menjadi terang yang memancarkan cahaya kasih kepada orang-orang di sekitar kita.
0 notes
Text
Inflasi Indonesia tahun 1998
TOTOXL Kerusuhan tahun 1998 yang menargetkan suatu etnis dikala itu, mampu membuat bulu kuduk siapapun yang mengingatnya bergidik ngeri, rumah yang dibakar, toko yang dijarah, kekerasan kepada perempuan sebuah etnis membuat Indonesia menghadapi periode inflasi yang sangat parah dan berbahaya, bahkan inflasi yang terpicu oleh kerusuhan ini mencapai 77% di tahun 1998, lonjakan harga barang barang yang mengerikan mampu membuat rupiah semakin lemah, yang semulanya hanya Rp.2.500,-/dollar, kini bahkan mencapai Rp.16.000,-/ dollar di kala itu, rakyat sengsara dan hidup dalam garis kemiskinan.
Kemarahan rakyat bukan hanya di sebabkan oleh inflasi, namun hal ini juga dipicu oleh munculnya dinasti pemerintahan yang membuat kasus korupsi marak diantara para pejabat dan menyengsarakan rakyat, penembakan mahasiswa trisakti oleh aparat juga melambungkan amarah rakyat, tahun itu, Indonesia porak poranda, ekonomi, kehidupan sosial, sektor apapun berhenti dan tidak bersisa, Indonesia membayar mahal untuk hal ini.
Resesi tahun itu membuat angka kemiskinan di Indonesia melambung sampai ke langit, menurut data oleh Badan Pusat Statistik, jumlah penduduk miskin yang ada di Indonesia, melonjak 13%, yang dimana pada tahun 1996, jumlah penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan adalah 22juta jiwa, yaitu 11% dari jumlah populasi, dan di tahun 1998, jumlah penduduk yang hidup dibawah garis kemiskinan terhitung 49 juta orang, atau 24% dari total populasi.
Akibat resesi tersebut, sektor industri banyak yang gulung tikar, sebanyak 2575 perusahaan melaporkan kebangkrutan mereka, bukannya tidak berdampak, hal ini membuat 4 juta rakyat indonesia kehilangan pekerjaan dan menjadi pengangguran. jutaan rakyat hidup dalam rasa sakit dan kesengsaraan, rasa sakit kehilangan anggota keluarga dan penyesalan melakukan kekerasan bahkan penghilangan nyawa terhadap manusia lain hanya karena amarah sesaat dan provokasi pihak pihak tak bertanggung jawab.
Tahun itu menjadi sejarah kelam bagi Indonesia, sekaligus menjadi pembelajaran bahwa amarah rakyat bukanlah sesuatu yang boleh disepelekan, bahwa keamanan manusia terlepas dari apa suku dan agamanya menjadi suatu tanggung jawab bagi pemerintah, menjadi bukti bahwa aparat dibentuk untuk melindungi rakyat, bukannya menghabisi rakyat, dan menjadi pelajaran untuk warga Indonesia agar tidak melakukan sesuatu tanpa pikiran panjang. TOTO XL
1 note
·
View note
Text
Denny JA: Mengantisipasi Perubahan Besar: Dampak Pemindahan Pusat Ekonomi Dunia di Tahun 2050
Pada tahun 2050, pusat ekonomi dunia diprediksi akan berpindah dari Amerika Utara dan Eropa ke Asia Timur, khususnya ke China dan India. Perubahan ini diprediksi akan mempengaruhi pandangan dunia dan membawa dampak signifikan pada kehidupan manusia. Denny ja, seorang pakar ekonomi Indonesia, menilai bahwa Indonesia harus bersiap menghadapi perubahan besar ini dan mengantisipasi dampaknya. Menurutnya, tidak hanya perubahan ekonomi yang perlu disiapkan, namun juga perubahan sosial dan politik. Perubahan dari Amerika Utara dan Eropa ke Asia Timur merupakan pergeseran kekuatan. Pada tahun-tahun sebelumnya, Amerika Utara dan Eropa berperan sebagai pusat kekuatan ekonomi dunia. Namun, China dan India semakin kuat dan menjadi pemimpin ekonomi dunia. Selain itu, negara-negara Asia Tenggara juga mengalami pertumbuhan ekonomi yang pesat. Perubahan ini akan mempengaruhi tatanan ekonomi global. Negara-negara yang sebelumnya tergantung pada ekonomi Amerika Utara dan Eropa harus menyesuaikan diri dengan keadaan baru. Negara-negara yang tidak mampu menyesuaikan diri dapat mengalami resesi ekonomi dan kesulitan dalam memenuhi kebutuhan rakyatnya. Indonesia sebagai negara yang sedang mengalami pertumbuhan ekonomi perlu mempersiapkan diri untuk menghadapi perubahan ini. Salah satu langkah yang harus dilakukan adalah membuat kebijakan ekonomi yang tepat. Kebijakan tersebut harus menjaga stabilitas ekonomi dalam negeri dan meningkatkan daya saing Indonesia di tingkat global. Selain itu, Indonesia harus memperkuat kerjasama ekonomi dengan negara-negara Asia Tenggara dan Asia Timur. Kerjasama ini akan memperkuat posisi Indonesia di daerah dan membantu Indonesia dalam menghadapi perubahan ekonomi global. Perubahan ekonomi ini juga berdampak pada perubahan sosial dan politik. Pada tahun-tahun sebelumnya, Amerika Utara dan Eropa mempengaruhi pandangan dunia. Namun, dengan pindahnya pusat ekonomi ke Asia Timur, pandangan dunia dapat berubah. Negara-negara Asia Timur memiliki budaya yang berbeda dengan Amerika Utara dan Eropa. Hal ini dapat mempengaruhi pandangan dan nilai-nilai yang dipegang oleh masyarakat dunia. Sebagai negara yang plural dan memiliki budaya yang beragam, Indonesia harus mampu menjaga keberagaman dan menghormati budaya negara lain. Selain itu, pindahnya pusat ekonomi juga dapat mempengaruhi peran politik Indonesia di tingkat global. Indonesia harus mampu menjaga peran politiknya dan menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut. Denny ja menilai bahwa perubahan ekonomi ini adalah tantangan besar bagi Indonesia. Namun, dengan persiapan yang matang, Indonesia dapat menghadapi tantangan ini dan memanfaatkannya sebagai peluang untuk memperkuat ekonomi dan posisi Indonesia di tingkat global. Indonesia harus mampu beradaptasi dengan perubahan ekonomi dan menyesuaikan diri dengan keadaan baru. Selain itu, Indonesia juga harus mampu memanfaatkan potensi yang ada untuk meningkatkan daya saing Indonesia di tingkat global. Dalam menghadapi perubahan besar ini, Indonesia harus bersama-sama dan saling mendukung. Hal ini akan memperkuat Indonesia dan membantu Indonesia dalam menghadapi tantangan di masa depan. Denny JA menyimpulkan bahwa Indonesia harus siap menghadapi perubahan besar yang akan terjadi di tahun 2050. Indonesia harus melakukan persiapan yang matang dalam berbagai bidang, seperti ekonomi, sosial, dan politik. Dengan persiapan yang matang, Indonesia dapat menghadapi tantangan ini dan memanfaatkannya sebagai peluang untuk memperkuat ekonomi dan posisi Indonesia di tingkat global.
Cek Selengkapnya: Denny JA :Mengantisipasi Perubahan Besar: Dampak Pemindahan Pusat Ekonomi Dunia di Tahun 2050
0 notes
Text
Memahami Penyebab Melebarnya Kaya-Miskin: Insight Denny JA tentang Dampak Pandemi
Dampak pandemi COVID-19 yang melanda dunia telah menimbulkan banyak perubahan dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat. Salah satu perubahan yang signifikan adalah melebarnya kesenjangan antara orang kaya dan miskin. Dalam artikel ini, kita akan memahami lebih dalam mengenai penyebab dari fenomena ini dengan menggunakan insight dari Denny JA, seorang pakar ekonomi yang telah melakukan berbagai penelitian terkait dampak pandemi. Pandemi COVID-19 telah menghantam perekonomian global dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya. Banyak negara mengalami resesi ekonomi yang parah, dengan sektor-sektor seperti pariwisata, perhotelan, dan penerbangan terkena dampak yang paling berat. Denny ja menjelaskan bahwa penurunan aktivitas ekonomi ini secara langsung berdampak pada pekerjaan dan penghasilan masyarakat, terutama pada sektor informal yang terdiri dari pekerja harian, buruh migran, dan pedagang kecil. Selain itu, lockdown dan pembatasan sosial yang diberlakukan oleh banyak negara juga berpengaruh pada sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Banyak UMKM yang terpaksa tutup akibat minimnya pendapatan dan akses terhadap pasar. Dampak ini juga dirasakan oleh pekerja di sektor formal yang terancam oleh pemutusan hubungan kerja (PHK) dan pemotongan gaji. Denny ja juga menyoroti bahwa pandemi COVID-19 telah memperburuk ketimpangan pendapatan antara sektor formal dan informal. Sebagian besar pekerja di sektor informal tidak memiliki akses yang memadai terhadap perlindungan sosial, seperti jaminan kesehatan, jaminan sosial, dan tunjangan pengangguran. Hal ini membuat mereka lebih rentan terhadap risiko ekonomi dan kesulitan dalam memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, perumahan, dan pendidikan. Selain itu, Denny JA juga menekankan bahwa pandemi ini telah memperkuat dominasi ekonomi oleh segelintir kelompok yang telah memiliki akses dan kekayaan yang lebih besar sebelumnya. Beberapa perusahaan besar dan konglomerat justru memperoleh keuntungan yang besar selama pandemi ini, sementara sebagian besar masyarakat menghadapi kesulitan ekonomi yang lebih besar. Hal ini disebabkan oleh faktor-faktor seperti ketergantungan pada sektor tertentu yang tetap beroperasi selama pandemi, dominasi pasar, dan konsolidasi kekuatan ekonomi. Dalam mengatasi fenomena melebarnya kesenjangan kaya-miskin akibat pandemi, Denny JA menyampaikan beberapa rekomendasi kebijakan yang dapat diimplementasikan oleh pemerintah. Pertama, penting untuk memastikan perlindungan sosial yang memadai bagi pekerja di sektor informal. Hal ini dapat dilakukan melalui peningkatan akses terhadap jaminan sosial, jaminan kesehatan, dan tunjangan pengangguran. Kedua, perlu dilakukan upaya untuk mendukung UMKM agar dapat bertahan dan pulih dari dampak pandemi. Hal ini dapat dilakukan melalui penyediaan akses terhadap modal, pelatihan, dan pasar. Selain itu, pemerintah juga perlu menciptakan kebijakan yang mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Ketiga, Denny JA menyampaikan pentingnya menjaga stabilitas sektor keuangan dan mendorong investasi yang berkelanjutan. Kebijakan moneter dan fiskal yang tepat dapat membantu menghindari terjadinya krisis keuangan yang lebih parah dan menciptakan lingkungan yang kondusif bagi investasi. Dalam kesimpulannya, pandemi COVID-19 telah memperburuk ketimpangan kaya-miskin yang ada di masyarakat. Beberapa faktor penyebabnya adalah penurunan aktivitas ekonomi, lockdown dan pembatasan sosial, kurangnya perlindungan sosial bagi pekerja sektor informal, dan dominasi ekonomi oleh segelintir kelompok. Untuk mengatasi fenomena ini, perlu dilakukan berbagai kebijakan yang mendukung pekerja di sektor informal, UMKM, dan stabilitas sektor keuangan. Dengan demikian, diharapkan kesenjangan kaya-miskin dapat diperkecil dan pemulihan ekonomi yang inklusif dapat tercapai.
Cek Selengkapnya: Memahami Penyebab Melebarnya Kaya-Miskin: Insight Denny JA tentang Dampak Pandemi
0 notes
Text
Denny JA Mengungkap Fakta Melebarnya Kesenjangan Ekonomi di Era Pandemi
Pada era pandemi yang sedang kita alami saat ini, banyak perubahan signifikan yang terjadi di berbagai sektor, terutama dalam bidang ekonomi. Salah satu tokoh yang telah mengungkap fakta melebarnya kesenjangan ekonomi di era pandemi ini adalah Denny JA. Denny JA, seorang ekonom ternama dan pendiri lembaga survei, merujuk pada data dan fakta yang ada untuk memaparkan situasi yang terjadi saat ini. Artikel ini akan membahas secara mendalam mengenai pandangan Denny JA terkait kesenjangan ekonomi yang semakin melebar di tengah pandemi. Pandemi COVID-19 yang melanda dunia sejak tahun 2020 telah memberikan dampak yang signifikan pada perekonomian global. Banyak negara yang mengalami resesi ekonomi, meningkatnya angka pengangguran, serta meningkatnya kesenjangan sosial dan ekonomi. Di Indonesia, situasi serupa juga terjadi. Banyak sektor usaha yang terpaksa gulung tikar, ribuan pekerja yang dirumahkan atau kehilangan pekerjaan, dan berbagai sektor yang mengalami penurunan pendapatan. Dalam konteks ini, Denny ja menyoroti faktor-faktor yang berkontribusi terhadap melebarnya kesenjangan ekonomi di era pandemi. Salah satu faktor yang diungkapkan olehnya adalah ketimpangan dalam distribusi bantuan sosial. Denny JA menekankan perlunya kebijakan yang adil dan merata dalam penyaluran bantuan sosial, agar tidak terjadi kesenjangan yang semakin melebar antara kelompok masyarakat yang mampu dan tidak mampu. Selain itu, Denny ja juga menyoroti peran sektor informal dalam memperkuat kesenjangan ekonomi di era pandemi. Sebagian besar pekerja di sektor informal tidak mendapatkan jaminan sosial dan perlindungan yang memadai. Akibatnya, mereka sulit mendapatkan akses ke layanan kesehatan yang memadai dan terbatasnya akses pendidikan. Denny JA mengusulkan perlunya kebijakan yang mendukung sektor informal agar mereka mendapatkan perlindungan sosial dan kesempatan yang sama dalam memperoleh pendapatan. Selanjutnya, faktor lain yang dikemukakan oleh Denny JA adalah pembatasan mobilitas yang mengakibatkan penurunan pendapatan bagi sebagian masyarakat. Pada era pandemi ini, banyak sektor yang terkena dampak pembatasan, seperti sektor pariwisata, restoran, dan transportasi. Denny JA menyarankan agar pemerintah memberikan kebijakan yang dapat membantu sektor-sektor terdampak untuk tetap bertahan dan mempertahankan lapangan pekerjaan. Dalam mengatasi kesenjangan ekonomi yang semakin melebar di era pandemi, Denny JA juga menyoroti pentingnya pendidikan dan pelatihan keterampilan. Dalam situasi di mana banyak pekerja kehilangan pekerjaan atau mengalami penurunan pendapatan, keterampilan yang relevan dan up-to-date menjadi kunci untuk mendapatkan pekerjaan yang layak. Denny JA mendorong pemerintah untuk mengalokasikan sumber daya yang cukup untuk meningkatkan akses dan kualitas pendidikan serta pelatihan keterampilan bagi masyarakat. Dalam kesimpulannya, Denny JA telah mengungkap fakta mengenai melebarnya kesenjangan ekonomi di era pandemi. Faktor-faktor seperti ketimpangan dalam distribusi bantuan sosial, peran sektor informal, pembatasan mobilitas, dan pentingnya pendidikan dan pelatihan keterampilan menjadi perhatian utama dalam mengatasi kesenjangan tersebut. Denny JA mendorong pemerintah dan berbagai pihak terkait untuk bekerja sama dalam mengimplementasikan kebijakan yang dapat mengurangi kesenjangan ekonomi dan memberikan kesempatan yang adil bagi semua lapisan masyarakat. Dalam situasi yang penuh tantangan ini, kerja sama dan upaya bersama dari berbagai pihak menjadi kunci untuk mengatasi kesenjangan ekonomi di era pandemi. Semoga dengan kesadaran dan tindakan yang tepat, kesenjangan ekonomi dapat dikurangi dan masyarakat dapat pulih dan bangkit bersama-sama.
Cek Selengkapnya: Denny JA: Mengungkap Fakta Melebarnya Kesenjangan Ekonomi di Era Pandemi
0 notes
Text
Perubahan Kondisi Ekonomi di Era Pandemi Perspektif Denny JA
Perubahan Kondisi Ekonomi di Era Pandemi Perspektif Denny JA
Perubahan Kondisi Ekonomi di Era Pandemi: Perspektif Denny JA Pandemi COVID-19 telah membawa dampak yang signifikan bagi berbagai sektor, termasuk sektor ekonomi. Dalam artikel ini, kita akan melihat perubahan kondisi ekonomi di era pandemi dari perspektif Denny JA, seorang ekonom terkenal di Indonesia. I. Pengenalan Pandemi COVID-19 telah mengganggu ekonomi global secara menyeluruh. Banyak negara menghadapi resesi yang parah, meningkatnya tingkat pengangguran, dan merosotnya pertumbuhan ekonomi. Di Indonesia, situasinya tidak berbeda. Pembatasan sosial dan lockdown yang diberlakukan untuk mencegah penyebaran virus telah menyebabkan penurunan signifikan dalam aktivitas ekonomi. II. Dampak langsung terhadap sektor ekonomi a. Sektor Pariwisata dan Perhotelan Salah satu sektor yang paling terpukul adalah sektor pariwisata dan perhotelan. Dengan adanya pembatasan perjalanan dan penutupan hotel, jumlah wisatawan domestik dan internasional menurun drastis. Banyak hotel dan restoran terpaksa tutup, menyebabkan pengangguran massal di sektor ini. b. Sektor Perdagangan dan Ritel Pandemi juga berdampak negatif pada sektor perdagangan dan ritel. Penurunan daya beli dan pembatasan pergerakan menyebabkan penurunan penjualan di toko-toko fisik. Banyak bisnis ritel tradisional menghadapi kesulitan finansial dan terpaksa menutup usaha mereka. c. Sektor Manufaktur Sektor manufaktur juga terpukul akibat pandemi ini. Banyak pabrik menghadapi masalah pasokan bahan baku dan penurunan permintaan. Produksi menjadi terhenti atau berkurang secara signifikan, menyebabkan berkurangnya lapangan kerja di sektor ini. III. Denny ja’s Perspektif Dalam pandangan Denny ja, perubahan kondisi ekonomi di era pandemi adalah sebuah tantangan yang harus dihadapi dengan inovasi dan adaptasi. Menurutnya, kita perlu mencari peluang baru dan mengubah paradigma bisnis kita. a. Inovasi dan Transformasi Digital Denny JA percaya bahwa inovasi dan transformasi digital adalah kunci untuk bertahan dalam era pandemi ini. Bisnis harus mencari cara baru untuk beradaptasi dengan situasi yang terus berubah. Misalnya, dengan memperluas kehadiran online melalui platform e-commerce atau memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan efisiensi produksi. b. Diversifikasi dan Penemuan Peluang Baru Dalam situasi sulit ini, Denny JA mendorong bisnis untuk diversifikasi dan mencari peluang baru. Misalnya, sektor pariwisata dapat mencari peluang di pasar domestik atau mengembangkan paket wisata yang sesuai dengan protokol kesehatan. Bisnis ritel dapat mempertimbangkan untuk berjualan online atau mengembangkan produk-produk baru yang relevan dengan kebutuhan konsumen saat ini. c. Penguatan Infrastruktur dan Investasi Denny JA juga menekankan pentingnya penguatan infrastruktur dan investasi dalam menghadapi perubahan kondisi ekonomi di era pandemi. Misalnya, mempercepat pembangunan infrastruktur digital untuk mendukung transformasi digital bisnis atau meningkatkan investasi dalam sektor kesehatan untuk menghadapi situasi krisis kesehatan seperti ini. IV. Kesimpulan Pandemi COVID-19 telah mengubah kondisi ekonomi secara signifikan di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Namun, dengan mengadopsi strategi inovasi, adaptasi, dan mencari peluang baru seperti yang disarankan oleh Denny JA, kita bisa menghadapi tantangan ini dan membangun kembali ekonomi kita. Dalam situasi sulit ini, penting bagi kita untuk tetap profesional, berpikir jernih, dan berani mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memulihkan perekonomian kita.
Cek Selengkapnya: Perubahan Kondisi Ekonomi di Era Pandemi: Perspektif Denny JA
0 notes
Text
Analisis Mendalam Rahman tentang Kinerja Ekonomi AS di Kuartal Pertama
Setelah mengalami beberapa hari perdagangan yang lesu, pasar saham AS mengalami rebound yang kuat karena laporan bulanan Non-Farm Payroll yang solid. Indeks S&P 500 dan Nasdaq Composite masing-masing naik sebesar 1.1% dan 1.2%, sedangkan Dow Jones Industrial Average juga mengalami peningkatan yang signifikan. Peningkatan indeks S&P 500 menciptakan rekor baru, yield obligasi pemerintah turun, indeks dolar AS naik, dan harga futures minyak mentah meningkat, memberikan akhir yang sempurna untuk kinerja ekonomi di kuartal pertama. Rahman melakukan analisis mendalam terhadap serangkaian perubahan indikator ekonomi ini, ia berpendapat bahwa data tersebut tidak hanya mencerminkan kondisi kesehatan ekonomi AS secara keseluruhan tetapi juga menyediakan titik referensi kunci untuk strategi investasi di masa depan.
Rahman: Laporan Non-Farm Payroll dan Rebound Pasar Saham
Rahman pertama-tama membahas dampak laporan Non-Farm Payroll terhadap rebound pasar saham. Ia menunjukkan bahwa laporan Non-Farm Payroll, sebagai indikator vitalitas ekonomi, biasanya memiliki dampak langsung terhadap pasar saham. Data positif dari laporan tersebut meningkatkan kepercayaan pasar, menunjukkan ketahanan ekonomi AS, terutama di pasar tenaga kerja. Menurut analisis Rahman, kinerja pasar tenaga kerja yang kuat membantu meningkatkan pengeluaran konsumen, yang selanjutnya mendukung laba perusahaan dan pertumbuhan ekonomi, menjadi pendorong penting bagi kenaikan pasar saham. Perbaikan data tenaga kerja juga mengurangi kekhawatiran pasar tentang resesi ekonomi, sehingga mendorong investor untuk menambah investasi saham, yang mendorong indeks saham naik.
Tren Yield Obligasi Pemerintah AS dan Futures Minyak Mentah
Penurunan yield obligasi pemerintah biasanya menandakan penyesuaian ekspektasi investor terhadap pertumbuhan ekonomi jangka panjang dan inflasi. Setelah rilis laporan Non-Farm Payroll, penurunan yield obligasi pemerintah mungkin mencerminkan ekspektasi pasar bahwa Federal Reserve mungkin akan mengambil sikap kebijakan moneter yang lebih hati-hati di masa mendatang. Rahman menekankan bahwa kenaikan harga futures minyak mentah memiliki dampak ganda terhadap ekonomi. Di satu sisi, hal ini dapat meningkatkan tekanan inflasi, sementara di sisi lain dapat meningkatkan pendapatan negara-negara eksportir energi, yang memiliki dampak positif terhadap ekonomi global. Ia menyarankan investor untuk memperhatikan perubahan ini, untuk mengevaluasi dampak potensialnya terhadap ekspektasi ekonomi dan tren pasar di masa depan.
Saran Strategi Investasi dari Rahman
Rahman menyarankan investor untuk, dalam membangun portofolio investasi, mempertimbangkan sinyal pemulihan ekonomi yang kuat yang tercermin dari laporan Non-Farm Payroll dengan meningkatkan proporsi investasi pada saham. Ia juga mengingatkan investor untuk memperhatikan fluktuasi pasar obligasi dan harga minyak mentah, yang dapat mempengaruhi ekspektasi inflasi dan kebijakan moneter, sehingga berdampak pada pasar saham dan obligasi. Ia menekankan bahwa strategi investasi yang diversifikasi dan fokus pada dasar ekonomi jangka panjang adalah kunci untuk menghadapi volatilitas pasar.
Data positif dari laporan Non-Farm Payroll memberikan dukungan kuat bagi ekonomi AS, sedangkan tren yield obligasi pemerintah dan harga minyak mentah memberikan referensi untuk ekspektasi ekonomi dan strategi investasi di masa depan. Dalam lingkungan ekonomi yang penuh dengan ketidakpastian ini, wawasan dari Rahman memberikan panduan yang berharga bagi investor, membantu mereka membuat keputusan yang lebih bijak di pasar yang kompleks. Seiring berkembangnya ekonomi, investor perlu tetap waspada dan menyesuaikan strategi secara fleksibel untuk menangkap peluang pasar.
0 notes