#Rasa persaudaraan
Explore tagged Tumblr posts
Text
HUT Ke - 2 Perkumpulan Suku Melayu" Kedepannya Lebih Meningkatkan Rasa Persaudaraan
Foto bersama Ketua PKB-SMP Syafruddin Rajo Batuah Dengan keluarga Besar Suku Melayu kota Padang Padang, Sumbarlivetv – Ketua PKB-SMP Syafruddin Rajo Batuah mengatakan kepada awak media diAula kantor Gubernur Provinsi Sumatera Barat, Sabtu 14/10/2023, bahwa HUT Ke – 2 Perkumpulan Suku Melayu” Lebih Meningkatkan Rasa Persaudaraan, dan ini merupakan suatu langkah yang baik untuk kita bersama di suku…
View On WordPress
0 notes
Text
CERITA SEKS KEPUASAN DARI ASSISTEN PRIBADIKU (Part-1)
Latar belakang keluargaku adalah dari keluarga yang dibilang sangat sukses. Suamiku bekerja salah satu keduta besar Australia dijakarta pusat. Setelah aku menyelesaikan studinya S2 ku di UGM, aku mengusulkan untuk mengajukan pindah ke kota Surabaya agar dapat berkumpul lagi dengan keluarga. Setelah mengurus melalui birokrasi yang cukup ribet, akhirnya aku bisa pindah dari kantor yang ada diJakarta Pindah kesurabaya.
Sebagai orang baru, aku tentu saja harus bekerja keras untuk menunjukkan kemampuanku. Apalagi tugas baruku di kantor ini adalah sebagai kepala kantor dan aku harus mampu menunjukkan kepada anak buahku bahwa aku memang layak menempati posisi ini. Sebagai konsekwensinya aku harus rela bekerja hingga larut malam menyelesaikan tugas-tugas yang sangat berbeda saat aku bertugas dahulu.
Hal ini membuatku harus selalu pulang larut malam karena jarak rumah kami dengan kantor yang cukup jauh yang harus kutempuh selama kurang lebih tiga puluh menit dengan mobilku. Semenjak aku pidah kesurabaya aku menjadi jarang bercengkerama dengan suamiku karena jarak antara kami sudah beda antara Jakarta dan Surabaya apalagi kita sama-sama semakin sibuk sejak karirnya meningkat. Praktis kami hanya bertemu seminggu sekali saja.
Atas kebijakan pimpinan, aku selalu dikawal oleh assisten kantorku jika hendak pulang. Sebut saja namanya Mas Tomi. Dia sering mengawalku dengan sepeda motor untuk mengiringi mobilku dari belakang hingga ke depan halaman rumahku untuk memastikan kalua aku aman sampai ke rumah. Dengan demikian aku selalu merasa aman untuk bekerja hingga selarut apapun karena pulangnya selalu diantar oleh Mas Tomi.
Tak jarang aku memintanya mampir untuk sekedar memberinya secangkir kopi. Mas Tomi seorang anak Muda yang sudah yang usianya sudah 30 tahunan dan sudah berkeluarga. Tubuhnya cukup kekar dengan kulit putih khas orang bandung. Ia memang asli dari bandung dan dia juga mantan atlit angkat besi. Semenjak menjadi assistenku dikantor, akupun sudah dikenalkan dengan istrinya ya bernama Lilis.
Suatu hari, saat aku selesai lembur. Aku kaget hari itu Mas Tomi tidak masuk kerja.
"Lho Mas Tomi di mana pak?" tanyaku pada Security yang mengantarku.
"Katanya Bu, Pak Tomi hari ini minta ijin tidak masuk katanya istrinya melahirkan" katanya dengan sopan.
Akhirnya aku tahu kalau yang mengantarku adalah Pak Didik, Security yang biasanya masuk pagi.
"Kapan istrinya melahirkan?" tanyaku lagi.
"Katanya sih hari ini atau mungkin besok Bu" jawabnya.
Awal Perselingkuhan, dengan Assisten kantorku saat aku bersama suamiku memutuskan untuk menjenguk istri Mas Tomi di Rumah Sakit Umum. Akhirnya aku mengetahui kalau Lilis mengalami pendarahan yang cukup parah. Dengan kondisinya itu ia terpaksa menginap di Rumah Sakit untuk waktu yang agak lumayan lama.
Atas saran suamiku aku ikut membantu biaya perawatan istri Mas Tomi dengan pertimbangan selama ini Mas Tomi telah setia mengawalku setiap pulang kerja maupun dikantor. Sejak saat itu hubungan keluargaku dengan keluarga Mas Tomi seperti layaknya saudara saja. Kadangkala Lilis istri Mas Tomi mengirimkan sebuah buah pisang hasil panen dari kebunnya ke rumahku. Walaupun harganya tidak seberapa, tetapi aku merasa ada nilai lebih dari sekedar harga pisang itu. Ya, rasa persaudaraan! Itulah yang lebih berharga dibanding materi sebanyak apapun. Kadang akupun juga sering mengirimi beberapa makanan ringan dan sembako ke rumahnya yang sangat sederhana. Karena seringnya aku berkunjung ke rumahnya maka tetangga aku sudah menganggapku sebagai bagian dari keluarga Mas Tomi.
Suatu hari, saat aku pulang lembur, seperti biasa aku diantar Mas Tomi. Begitu sampai ke depan rumah tiba-tiba hujan mengguyur dengan derasnya hingga kusuruh Mas Tomi untuk menunggu dirumahku sampai hujan reda. Aku suruh pembantuku yang sudah tua untuk membuatkan kopi untuk Mas Tomi.
Sementara Mas Tomi menikmati kopinya aku pun masuk ke kamar mandi untuk mandi. Ini memang merupakan kebiasaanku untuk mandi sebelum tidur. Hujan tidak kunjung reda hingga aku selesai mandi, kulihat Mas Tomi masih duduk menikmati kopinya sambil menghisap rokok kesukaannya di teras sambil menerawang memandangi hujan.
Malam itu aku hanya mengenakan baju tidur satin model daster tanpa memakai Bra dan ikut duduk di teras untuk sekedar menemaninya ngobrol. Kebetulan lampu terasku memang lampunya agak remang-remang yang sengaja kuatur demikian dengan suamiku agar enak menikmati suasana.
"Gimana sekarang punya anak Mas? Bahagia kan?" tanyaku membuka percakapan.
"Ya..Bahagia sekali Bu..! Habis dulu istri saya pernah keguguran saat kehamilan pertama, jadi ini benar-benar anugrah yang tak terindah buat saya Bu..".
"Memang Mas.. Aku sendiri sebenarnya sudah ingin punya anak, tetapi.." Aku tidak dapat meneruskan kata-kataku karena malu juga membicarakan kehidupan seksualku di depan orang lain.
"Tetapi kenapa Bu.. Ibu kan sudah punya segalanya, Mobil ada, Rumah juga sudah ada.. Apa lagi" Timpalnya seolah-olah ikut prihatin.
"Ya..Itu lah Mas.. Dari materi memang kami tidak kekurangan, tetapi dalam hal yang lain mungkin kehidupan Mbak Lilis istri Mas lebih bahagia"
"Mmnn…maksud ibu.." tanyanya terheran-heran.
"Itu lho Mas.. Mas Tomi kan tahu kalau saya selalu kerja sampai malam sedangkan suami ketemu hanya seminggu sekali jadi kami jarang bisa berkumpul setiap hari "
"Ya..Memang itulah rahasia kehidupan Bu.. Kami yang orang sederhana sedangkan keluarga ibu yang tidak kekurangan materi malah bingung tidak dapat kumpul".
Matanya sempat melirikku yang saat itu mengenakan daster satin yang kupakai, apalagi kedua putting susuku tidak dapat menutupi dengan kain satin dasterku . Kulihat penisnya mulai naik turun melihat kemolekan tubuhku. Mungkin karena hujan yang semakin deras dan aku yang jarang dijamah oleh suamiku membuat gairah nakalku juga bangkit.
Aku sengaja mengubah posisi dudukku sehingga pahaku yang mulus sedikit kelihatan. Hal ini membuat duduknya semakin gelisah, matanya berkali-kali mencuri pandang ke arah pahaku yang memang sengaja kubuka sedikit.
"Sebentar Mas aku ambil minuman dulu" kataku sambil bangkit dan berjalan masuk.
Aku sadar bahwa pakaian yang kukenakan saat itu agak memperlihatkan tubuhku sehingga bila aku berjalan ke tempat terang tubuhku akan membayang di balik gaun satinku yang licin itu.
"Oh ya Mas Tomi kita masuk saja ke dalam soalnya hujan kan di luar dingin.."
"Baik Bu.." jawab Mas Tomi agak tergagap karena melihat penampilanku ini.
Aku mengerti apa yang dirasakanya karena Mas Tomi sudah lama tidak menyentuh istrinya sejak melahirkan bulan kemarin, karena usia kelahiran bayinya belum genap 40 hari. Suasana sepi di rumahku ditambah dengan dinginnya malam membuat gairahku bergejolak dengan kehadiran Mas Tomi dirumahku.
Mas Tomi terlihat sangat terangsang melihat penampilanku yang sangat segar habis mandi tadi. Akhirnya mungkin karena tidak tahan atau karena udara dingin ia minta ijin untuk ke kamar kecil.
"Maaf Bu.. Boleh minta ijin ke kamar kecil"
"Silahkan Mas.. Pakai yang di dalam saja"
"Ah.. Enggak Bu saya enggak berani"
"Enggak apa-apa.. Itu Mas Tomi masuk aja nanti dekat ruang tengah itu"
"Baik Bu.."
Sambil berdiri Mas Tomi membetulkan mentuk celana panjangnya. Aku melihat ada tonjolan besar yang mengganjal di sela-sela pahanya. Aku membayangkan mungkin isinya sebesar sayur terong Atau bahkan mungkin lebih besar lagi.
Agak ragu-ragu ia melangkah masuk hingga aku berjalan di depannya sebagai pemandu jalan. Akhirnya kutunjukkan kamar kecil yang biasa aku pakai. Begitu ia masuk aku pun pergi ke dapur untuk mencari makanan kecil, sementara di luar hujan semakin deras.
Aku terkejut saat aku keluar dari dapur tiba-tiba ada tangan kekar yang memelukku dari belakang. Tiba-tiba piring yang berisi pisang goreng hampir saja terlepas dari tanganku karena kaget. Rupanya aku salah menduga. Mas Tomi yang kukira tidak mempunyai keberanian ternyata tanpa kumulai sudah mendahului dengan cara mendekapku. Napasnya yang keras menyapu-nyapu bulu kudukku hingga membuatku merinding.
"Maaf Bu Ratna, aku sudah tidak tahan..melihat ibu seperti ini", desisnya diiringi dengus napasnya yang menderu.
Lidahnya mulai menjilat-jilat bagian tengkukku hingga aku menggeliat sementara tangannya yang kokoh itu secara menyilang mendekap kedua Payudara ku. Untuk menjaga wibawaku aku pura-pura sedikit marah.
"Mas.. Apa-apaan ini.." suaraku agak kukeraskan sementara tanganku mencoba menahan laju tanganganya yang semakin liar meremas kedua payudaraku dari luar gaunku.
"Maaf Bu..sekali Maaf, Tomi. Sudah tidak tahan lagi.." diulanginya terus ucapanya itu.
Kedua tangannya semakin liar bergerak meremas-remas dan kedua ujung ibu jarinya memutar-mutar kedua puting susuku dari luar gaun satinku.
Karena desahan nafsuku juga sangat membutuhkan tubuhnya yang mendekapku dari belakang, aku biarkan dia memeluku. Apalagi tonjolan batang penisnya yang sudah dikeluarkan dari celah reslting celananya yang keras menekan kuat di belahan kedua belah buah pantatku. Terus digesek-gesekanya hingga kain satin dasterku juga ikut terselip dipantatku dan Hal ini semakin membuat nafsuku terbangkit ditambah dinginnya malam dan derasnya hujan di luar sana.
Suasana sangat mendukung bagi godaan setan untuk menggoda dan menggelitik nafsuku malam itu. Tubuhku semakin merinding dan kurasakan seluruh bulu romaku berdiri saat jilatan lidah Mas Tomi semakin ganas menerpa tulang belakangku. Tubuhku didorong Mas Tomi hingga tengkurap di atas meja makan dekat dapur yang sangat kuat karena memang terbuat dari kayu jati pilihan. Saat itulah tiba-tiba salah satu tangan Mas Tomi beralih menyingkap gaunku keatas dan meremas-remas kedua buah pantatku. Aku semakin terangsang hebat saat tangan Mas Tomi yang kasar menyusup celana dalam nylonku dan meremas pantatku dengan gemas.
Begitu celana dalam nylonku terlepas dari tubuhku. Jari-jarinya mulai menyentuh lubang anusku. Gila..!! Mas Tomi, dia Benar-benar lelaki yang bertubuh kekar dan permainan seksnya sangat kasar dan liar. Tapi aku sengat suka atas permainan seksnya seperti orang kehausan dipadang pasir . beda dengan suamiku permainan ranjangnya memperlakukan aku seperti tuan putri dengan lembut.
Tapi kali ini sensasi sangat beda dari pada yang lain, Kasar dan liar. Apa lagi samar-samar kucium aroma keringat Mas Tomi yang berbau khas lelaki! Tanpa parfum.. Gila aku jadi terobsesi dengan bau khas seperti ini.
"Akhh..Masssss..jangaaannn……dongggg…..Anhh" desahku antara pura-pura menolak dan meminta.
Ya harus kuakui kalau aku benar-benar rindu pada jamahan lelaki kasar macam Mas Tomi ini yang memiliki tubuh kekar dan sudah sangat bernafsu dan akupun sudah tidak mempedulikan apa-apa lagi. Dengan beringas dan kasar dijilatnya punggungku diluar gaun satinku dan menjilat kesana-sini sehingga membuat gaun satinku basah oleh air liur bekas jilatanya, membuat tubuhku menggeliat dan menggelepar seperti ikan kekurangan air. Apalagi saat bibirnya mulai menjilat-jilat bagian pantatku.
"Ahh…anghh..Masss.. Akhh.. Jangan..Akhh" kepura-puraanku akhirnya hilang saat dengan agak kasar mulut Mas Tomi dengan rakusnya menijilati kedua belah pantatku.
Luar biasa sensasi yang kurasakan saat itu. Pantatku bergoyang-goyang ke kanan dan kiri menahan geli saat jilatan lidahnya masuk kedalam lubang Anusku.
"Unggg.. Pantat ibu indah.." kudengar Mas Tomi menggumam mengagumi keindahan pantatku.
Tanpa merasa jijik sedikitpun lidahnya terus menyelusup ke dalam lubang anusku dan jilat sana jilat sini. "Ouunggg..uuuhhh..Masss…. Ampunnhh" aku mendesis karena tidak tahan dengan rangsangan yang diberikan lelaki muda yang masih bertenaga itu apalagi dia assistenku yang seharusnya dia menghormati bila di kantor.
Malam itu aku benar-benar pasrah total begitu Liang vaginaku sudah berkedut-kedut seolah tak sabar menanti disodok-sodok oleh batang penisnya itu. Rangsangan semakin hebat kurasakan saat tiba-tiba kepala Mas Toni menyeruak di sela-sela pahaku dan mulutnya yang rakus mencium dan menyedot-nyedot lubang vaginaku ku dari arah belakang. Secara otomatis kakiku melebar untuk memberikan ruang bagi kepalanya agar lebih leluasa menyeruak masuk. Aku sepertinya semakin gila. Karena baru kali ini aku bermain gila di rumahku sendiri. Tapi aku sudah tak peduli yang penting gejolak nafsuku malam ini bisa terlampiaskan.
"Ouunggg.. uuhhhh..Terushh.. Ohh Masssss”, dari menolak aku menjadi meminta! Benar-benar gila ini.
Pantatku semakin liar bergoyang saat lidah Mas Tomi menyelusup ke dalam alur sempit di selangkanganku yang sudah sangat basah dan menjilat-jilat kelentitku yang sudah sangat mengembang karena birahi. Aku merasakan ada suatu desakan maha dahsyat yang menggelora, tubuhku seolah mengawang dan ringan sekali seperti terbang ke langit kenikmatan.
Tubuhku mengejang-ngejang menahan terpaan gelora kenikmatan. Mas Tomi semakin liar menjilat dan sesekali menyedot kelentitku dengan bibirnya hingga akhirnya aku tak mampu lagi menahan Birahiku.
"Akhh..Massss….akhh.." aku mendesis melepas orgasmeku yang pertama sejak seminggu kepergian suamiku ini.
Nikmat sekali rasanya. Tubuhku bergerak liar untuk beberapa saat lalu akhirnya terdiam karena lemas. Napasku masih memburu saat Mas Tomi melepaskan bibirnya dari gundukan bukit di selangkanganku. Lalu masih dengan posisi tengkurap di atas meja makan dengan setengah menungging tubuhku kembali ditindih Mas Tomi. Kali ini ia rupanya sudah menurunkan celana panjangnya setengah kaki dan benda hangat dan keras yang menempel ketat di belahan pantatku. Gila panas sekali benda itu! Aku terlalu lemas untuk bereaksi.
Beberapa saat kemudian aku merasakan benda itu mengesek-gesek belahan vaginaku yang sudah basah dan licin. Sedikit demi sedikit benda keras itu menerobos masuk kedalam lubang vaginaku. Sesak sekali rasanya. Mungkin apa yang kubayangkan tadi benar, Karena selama ini aku belum pernah melihat ukuran, bentuk maupun warnanya.
Aku kembali terangsang saat benda hangat itu menyeruak masuk dalam kehangatan bibir vaginaku.
Blesss…."Uunghhh..uuuhhhh..Bu..Ratna punya ibu benar-benar nikmat sekali.." Gumam Mas Tomi disaat batang penisnya masuk kedalam vaginaku.
Didesakkannya masuk lebih dalam lagi batang penisnya ke dalam lubang vaginaku.
“Oungggghh”. lagi-lagi sensasi yang luar biasa menerpaku.
Di kedinginan malam dan terpaan deru hujan kami berdua justru berkeringat.. Gila.. Mas Tomi menyetubuhiku di ruang makan di mana aku biasanya sarapan pagi bersama suamiku! Gaun satinku tidak dilepasnya dan masih melekat ditubuhku, hanya disingkap bagian bawahnya sedangkan celana dalam nylonku sudah terbang entah kemana dilempar Mas Tomi.
"Ouhh Mas….tomiiii.. Ahh", aku hanya mampu merintih dan menahan kenikmat yang amat sangat saat Mas Tomi mulai memompaku dari belakang lubang vaginaku dengan batang penisnya.
Dengan posisi setengah menungging dan bertumpu pada meja makan, tubuhku disodok-sodok Mas Tomi dengan gairah yang meluap-luap. Tubuhku tersentak ke depan saat Mas Tomi dengan semangat menghunjamkan batang penisnya keluar masuk ke lubang vaginaku, Lalu dengan agak kasar ditekannya punggungku hingga Payudara ku agak sesak menekan permukaan meja, Tangan kirinya menekan punggungku sedangkan tangan kanannya meremas-remas buah pantatku dengan gemasnya. Tanpa kusadari tubuhku ikut bergoyang seolah-olah menyambut dorongan batang penisnya.
Pantatku bergoyang memutar mengimbangi tusukan-tusukan batang penisnya yang menghunjam dalam-dalam. Suara benturan pantatku dengan tulang kemaluan Mas Tomi yang terdengar di sela-sela suara gemuruh hujan menambah gairahku kian berkobar. Apalagi bau keringatnya semakin tajam tercium dilubang hidungku.
“Oh.. Inikah dunia..kenikmatan”, Tanpa sadar mulutku bergumam dan menceracau liar.
"Ouhmm terushh.. Terushh.. Yang keras..Mas…tekan lebih dalam", Aku menceracau dan menggoyang pantatku kian liar saat aku merasakan detik-detik menuju puncak.
"Putar Bu.. Putarrhh" kudengar pula Mas Tomi menggeram sambil meremas pantatku kian keras.
Batang penisnya semakin keras menyodok lubang vaginaku yang sudah semakin licin. Aku merasakan batang penisnya mulai berdenyut-denyut dalam jepitan dinding vaginaku. Aku sendiri merasa semakin dekat untuk mencapai orgasmeku yang kedua. Tubuhku serasa melayang. Mataku merem melek menahan nikmat yang amat sangat. Tubuh kami terus bergoyang dan beradu untuk mencapai titik kenikmatan, sementara gaun satinku sudah basah oleh keringatku sendiri.
Mas Tomi semakin keras dan liar menghunjamkan penisnya yang menusku keluar masuk lubang vaginaku dari belakang. Lalu tiba-tiba tubuhnya kulihat mengejang-ngejang dan mulutnya menggeram keras.
"Annghh..ahhh…terushh buu.. Goyangg.. Anggghh..Tomii….mau keluar….anghhh", Batang penisnya yang terjepit erat dalam vaginaku terasa berdenyut kencang dan akhirnya aku merasakan adanya semprotan hangat yang menyirami isi rahimku.
Crott….crottt…crottt...Beberapa kali air cairan sperma Mas Tomi menyirami rahimku seolah menjadi pengobat dahaga malam ini yang sudah lama tidak disalurkan oleh Mas Tomi ke istrinya.
Tubuhnya senakin kian mengejang-ngejang liar dan tangannya semakin keras mencengkeram pantatku hingga aku merasa agak sakit dibuatnya. Tapi aku tak peduli Karena tubuhku juga seolah terkena aliran listrik yang dahsyat dan pantatku bergerak liar menyongsong hunjaman batang penisnya yang masih menyemprotkan sisa-sisa cairan spemanya didalam vaginaku.
"Ouunggghhh..Terus..Mas tomiiii…buang yang banyak spermau didalam vaginaku..anghhh", tanpa malu atau sungkan aku sudah meminta Mas Tomi untuk lebih kuat menggoyang pantatnya untuk menuntaskan dahagaku.
Akhirnya aku benar-benar terkapar diatas meja makan. Tulang-belulangku serasa seperti mau lepas semua. Benar-benar lemas aku dibuat oleh Mas Tomi. Kami terdiam beberapa saat menikmati sisa-sisa kenikmatan yang baru saja kami peroleh. Batang penis Mas Tomi kurasakan mulai mengkerut dan mengecil dalam jepitan lubang vaginaku. Perlahan namun pasti akhirnya batang penisnya itu terdorong keluar dan terkulai menempel di depan bibir vaginaku yang basah oleh cairan kami berdua.
Gila banyak sekali Mas Tomi mengeluarkan cairan spermanya, aku tahu itu karena banyaknya tumpahan sisa-sisa cairan spermanya meleleh keluar dari lubang vaginanku yang menetes ke lantai ruang makan.
"Ibu benar-benar hebat.. Tomi jadi sayang sama ibu.." bisik Mas Tomi di telingaku.
Aku hanya diam antara menyesal telah melakukan kesalahan terhadap suamiku dan terpuaskan hasrat liar Mas Tomi.
"Sudah Mas…Nanti Mbok Sarmi bangun", kulepas tangan Mas Tomi yang masih memelukku.
Aku berusaha melepaskan diri dari jepitan tubuh Mas Tomi yang kekar dari belakang tubuhku. Lalu aku bergegas ke kamar mandi dan membersihkan tubuhku. Sekali lagi aku mandi di malam yang dingin itu.
Begitu selesai mandi aku keluar dari kamar mandi dan baru sadar betapa kacaunya ruang makanku ini karena di Meja makanku sudah bergeser tak karuan sementara kulihat celana dalam nylonku terlempar ke sudut meja makanku. Mas Tomi masih membetulkan celananya.
"Maaf Bu saya.. Boleh numpang mandi Bu.."
"Silahkan Mas.. Handuknya ada di dalam".
Setelah mengambil celana dalamku yang ada dimeja makan, aku segera masuk kedalam kamar dan mengambil baju tidur yang ada didalam lemari. Kupilih baju tidur satin model daster seperti tadi saat aku bermain seks dengan Mas Tomi. Tapi kali ini hanya beda warna tapi modelnya sama. Tanpa memakai Bra dan Celana dalam lagi langsung kupakai baju tidur itu dan setelah itu aku langsung keluar dari dalam kamar untuk mengambil kain pel dan membersihkan cairan sisa-sisa persenggamaanku dengan Mas Tomi yang berceceran di lantai. Sementara itu Mas Tomi masih mandi di kamar mandi yang baru saja kupakai.
Bersambung
138 notes
·
View notes
Text
Terimakasih karena sudah menjaga tungku keluarga kita agar senantiasa hangat. Terimakasih karena sudah menjaga ikatan persaudaraan antara delapan anak ini agar terus menguat.
Terimakasih karena sudah menanamkan nilai hidup yang berharga, sebagai pencegah agar hati tak cepat berkarat. Terimakasih karena selalu di garda depan menjadi teladan dalam berquran dan tak pernah lelah bergerak.
Terimakasih karena selalu mengasah jiwa hingga memiliki kesabaran yang membuat orang-orang di sekelilingmu berdecak. Terimakasih karena selalu menemukan alasan untuk bersyukur meski terhimpit oleh masalah dari berbagai pihak.
Terimakasih karena tak pernah mau menyulitkan anak-anakmu meski engkau memiliki hak. Terimakasih karena selalu memcurahkan kami rasa cinta meski terkadang ekspresi cintamu sulit ditebak.
Terimakasih Umi, semoga Allah istiqomahkan dan kumpulkan kita di Surga, kelak..
4 notes
·
View notes
Text
Jarak dan Spasi
Keresahanku akhir-akhir ini banyak berkaitan soal pertemanan, persahabatan, persaudaraan, dan hubungan yang semacamnya. Entah karena itu memang fase kehidupan yang harus dijalani, atau karena memang teman-temanku cukup meresahkan wkwkwk.
Jum'at pagi, ragaku tiba-tiba bertemu dengan kawan-kawan lamaku di ruangan yang sangat familiar dan hangat itu. Asrama 10 lantai 3, kamar paling besar sebelah barat. Di atas kasur yang tak beranjang itu (agar tidak jadi sarang kepinding alias kutu busuk), kami saling bertegur sapa, tanya kabar, menagih impian, dan bertanya sudah sebermanfaat apa hidup kita. Pertanyaan yang tentunya jauh dari rasa sombong, iri, riya', atau dengki. Yang ada hanyalah perasaan bangga dan bahagia bahwa kawan-kawan yang membersamaiku berproses sudah sejauh itu menjemput kesuksesannya masing-masing. Tak sedikit gurauan-gurauan lawas yang membuat kami terbahak-bahak. Aku tersenyum lepas. Belum habis senyumku, tiba-tiba alarm hp Samsung A52 yang kubeli 2 tahun lalu itu berbunyi. Aku terbangun dengan senyum lebar dan perasaan bangga. Yaa, pagi itu aku bermimpi indah. Aku sedikit tersadar bahwa dalam tidurku tadi aku sempat tertawa, entah jokes mana yang membuatku tertawa.
Masih dalam susana membahagiakan itu, tiba-tiba muncul notifikasi pesan WA dari salah seorang sahabatku. Pesan yang mengubah suasana bahagia pagi itu menjadi sebaliknya. Dia mengabarkan kepulangannya besok, setelah 5 tahun masa studinya di Solo. Tentu saja dia harus pulang. Rumahnya lebih membutuhkan ide, gagasan, dan semangatnya ketimbang tanah perantauan ini. Entah bagaimana nasib persyarikatan kalau kader terbaiknya enggan pulang ke rumah untuk menghidup-hidupi.
Aku bangga atas pencapaian sahabatku itu, meskipun bohong kalau dibilang aku tidak merasa kehilangan. Walaupun cukup menyebalkan dan pembicaraan kita selalu panas dan emosional, tak bisa dipungkiri dia adalah salah satu partner ngobrol terbaik. Banyak hal yang kita bicarakan. Apalagi lagi soal sahabatku satunya lagi yang entah kenapa tiba-tiba "hilang".
Sejauh ini harapanku sederhana saja, untuk semua yang aku anggap sahabat atau yang menganggapku sahabat. Aku tidak ingin persahabatan kita berjalan seperti Soekarno dan Kartosoewirjo, atau Soekarno dan Buya Hamka. Yang mana pada akhirnya Soekarno menangis karena harus mengeksekusi Kartosoewirjo, atau Soekarno yang harus menjebloskan Buya Hamka ke penjara, meski pada akhirnya Buyalah yang diminta untuk mengimami solat jenazahnya.
Nampaknya persahabatan kita lebih indah jika berjalan seperti Soeharto dan AR Fakhrudin, yang selalu mesra berkirim surat dan saling membantu untuk masyarakat dan umat. Kalau itu terlalu muluk-muluk, mungkin seperti anak SD saja, yang hari ini saling memukul besok pagi sudah saling merangkul. Yang hari ini menangis berkelahi besok pagi sudah meringis haha hihi. Yang hari ini tidak jelas berdebat besok pagi sudah sudah saling memeluk erat.
Tapi ya sudahlah, sepertinya benar kata Cak Nun,
"terkadang kita butuh jarak, agar memahami rasa sebenarnya. Seperti kata-kata yang butuh spasi, agar sanggup terbaca degan baik".
Bagaimanapun, dimanapun, dan kemanapun langkah kita ke depan, aku selalu memohon kepada Allah untuk selalu dipertemukan dengan kondisi terbaik.
5 notes
·
View notes
Text
The Powerfull of Berkabar
Mungkin di beberapa kalangan, sebuah kabar menjadi hal yang sepele remeh temeh. Tapi bagi kami, berkabar adalah suatu keniscayaan.dari Yang Maha Kuasa. Bagaimana tidak, dengan berkabar dapat menjauhkan dari persepsi-persepsi, entah positif maupun negatif, menghindarkan dari kekhawatiran yang tak tampak, menguatkan komitmen dan rasa saling percaya, serta menjauhkan fitnah yang tidak beraarah. sesederhana, “bu, adek udah kenyang” atau “bu, insyallah pagi ini mau ngisi acara di sekolah, doain yaa” atau juga “bro, hari ini kantor belum buka dulu ya” atau “kak hari ini aku lagi gaenak badan” coba saja kita semua hal tersebut tidak berkabar, mana bisa kuat persaudaraan? mana sanggup tali silaturahim bersimpul? mana tahan bahtera persahabatan atau rumah tangga jika tidak berkabar? semua harus tanya, tanya, dan tanya. ingat, jika sudah ditanya, memberikan arti lain buat kita. Tentu yang ditanya lebih kurang kepekaannya, bahwa ada orang yang sedang peduli pada dirinya, dan memilih bertanya daripada berspekulasi. Hargai pertanyaan tersebut dengan jawaban yang tepat. Namun, alangkah lebih baik lagi jika kita sudah berkabar lebih dahulu. Jangan membuat orang lain khawatir dan akhirnya berspekulasi, meskipun spekulasi itu benar. Maka, berkabarlah. Rasulullah SAW pun mengingatkan, "Muslim terbaik ialah yang orang-orang Muslim lainnya selamat dari bahaya lisan dan tangannya (perbuatannya)" (HR Bukhari dan Muslim).
5 notes
·
View notes
Text
Bismillah
Tulisan berikut ini akan lumayan panjang. Jika Anda ingin tetap melanjutkan membaca, bayangkan saja tulisan berikut Anda baca dari halaman-halaman dalam buku catatan harian saya yang tercecer dan kebetulan anda temukan.
Seberapa terbiasa Anda (saya asumsikan keyakinan kita sama) melafazkan "bismillah" setiap akan mulai makan atau melakukan sesuatu? Sejujurnya saya tumbuh tanpa kebiasaan ini, betapapun orang tua saya menekankannya ketika saya masih kecil dulu. Yah, saya seberandal itu. Tapi semesta mengajari saya dengan caranya sendiri.
Peristiwa yang akan saya ceritakan ini sangat berkesan bagi saya, entah dengan Alim, seorang sahabat. Mungkin ia sudah lupa. Apalagi ini terjadi saat kami berdua masih sama-sama kuliah di UIN Alauddin Makassar, belasan tahun yang lalu. Tapi semoga ini mengingatkannya.
Saya dan Alim secara alami menjadi dekat di masa-masa akhir kuliah kami, setelah kami menyadari kalau kami 'nyambung' karena punya banyak kesamaan. Sama-sama anak tunggal, sama-sama suka anime (Alim suka One Piece, saya suka Naruto), sama-sama suka kopi, sama-sama computer enthusiast, sama-sama penghayal tingkat tinggi, sama-sama suka omong kosong, sama-sama jatuh cinta pada teman sekelas, sama-sama punya masalah dengan tidur malam, dan (ini yang paling saya suka) sama-sama sering melakukan hal-hal spontan. Spontan dalam pemaknaan yang baik, tentu saja.
Saat merasa suntuk di kosannya, Alim akan menghabiskan beberapa hari di kamar saya, di Wisma IV IPPM Pangkep. Kadang dengan membawa pakaian ganti, kadang menggunakan pakaian saya (kami berdua seukuran, sebab kami dulu sama-sama kurus, saya malu menuliskan persamaan kami yang ini). Saat-saat Alim di kamar saya inilah, saya tahu banyak tentangnya, termasuk semua kesamaan di atas.
Kami makan apapun yang saya punya, atau apapun yang ada di wisma. Tidak sulit mencari makanan di wisma. Salah satu hal yang menyenangkan dari tinggal di wisma barangkali adalah rasa persaudaraan yang kental antar penghuninya. Bertanya ke kamar sebelah apa mereka masih punya sisa nasi adalah hal yang lumrah di sini. Di waktu-waktu yang lain, ada warung sari laut yang sambal lalapannya enak di depan kampus UIN Alauddin. Jika sedang tak ingin repot menyiapkan makanan (dan juga sedang punya uang lebih) kami ke warung sari laut ini. Warung ini adalah TKP untuk peristiwa canggih yang akan saya ceritakan.
Kejadian ini juga bertepatan di Bulan Ramadan. Waktu yang pas untuk menceritakannya sekarang. Suatu malam selepas salat tarawih, Alim datang ke wisma. Di punggungnya ada tas ransel yang agak besar. Pasti berisi pakaian ganti, selain laptop. Di tangannya ada satu kotak Nescafe 3 in 1 dan dua bungkus rokok Sampoerna Mild. "Rusaki windowsku," kata Alim datar. Malam akan panjang, pikir saya. Sebelum melakukan apapun, saya ingin makan dulu. Alim setuju. Berangkatlah kami menuju warung sari laut favorit ini.
Singkat cerita, kami makan. Di hadapan kami masing-masing ada sepotong ayam goreng, sepiring nasi dan sambal lalapan yang menggugah selera. Kami makan sambil mengobrol random. Tak lama kemudian, Seorang wanita cantik yang kira-kira seumuran kami juga masuk. Ia berdiri tak jauh dari meja saya dan Alim. Ia memesan tiga porsi ayam lalapan dengan instruksi spesifik: sambalnya dibungkus terpisah. Di dadanya tergantung ID tag berlogo sebuah bank BUMN. Alim masih menggerutu soal virus yang menginfeksi laptopnya. Perhatian saya dengan susah payah saya kembalikan ke Alim. Susah payah, sebab wangi parfum mbak BUMN ini juga meminta perhatian yang sama besar. Wanginya enak dan terasa mahal. Seandainya rasa sungkan tidak lebih besar dari rasa penasaran saya, pasti saya akan menanyai mbak ini merk parfum yang ia gunakan.
Pesanan mbak BUMN selesai. Tak sengaja, kami berpandangan sebab bungkusan pesanan si mbak melintas di depan saya. Tiba-tiba si mbak bicara, "Dek, ndak mau nambah? Ini ayam saya ndak makan ji, saya cuma mau sambal lalapannya."
Aih! Si mbak ini bukan cuma bagus di muka. Suaranya juga bagus. Damailah hati para nasabah bank tempat ia bekerja, yang kebetulan berhadapan dengannya di meja teller atau customer service. Saya menoleh ke Alim. Meminta bantuan. Saya tidak siap dengan situasi ini. Rupanya bukan cuma Alim, beberapa orang di sekitar kami juga tersita perhatiannya. Alim mengangkat bahu sembari sedikit menggeleng. "Aih, kenyangma' saya ini," sambil memandangi piring di hadapannya.
"Sini mi itu ayam," tiba-tiba seorang lelaki paruh baya yang duduk tak jauh dari kami membuka suara dan melepaskan kami semua dari rasa canggung. Persoalan selesai. Mbak BUMN keluar dari warung setelah menyerahkan bungkusan ayamnya ke bapak itu, dan bertukar senyum dan anggukan kecil dengan saya juga Alim.
Bapak itu telah selesai dengan makanannya sedari tadi. Piring nasi juga lalapannya sudah kosong. Yang membuatnya masih di kursinya adalah karena di hadapannya ada segelas kopi dan di sela jarinya menyala sebatang rokok yang masih cukup panjang. Akan ia apakan tiga porsi ayam itu? Dibawa pulang? Saya bertanya-tanya dalam hati sambil melihat ke arahnya. Alim mungkin juga penasaran, sebab ia juga melihat ke arah bapak itu. Si bapak, mungkin sadar kalau sedang diawasi menoleh ke arah kami dan bertanya, "Ndak mau ji ini toh dek?"
Kami menggeleng sembari tersenyum. "Tidak ji saya, Pak." Jawab Alim.
Lalu bapak itu mengalihkan pandangannya ke arah 2 bocah lusuh yang entah sejak kapan ada di sana. Seorang anak perempuan dan satu anak lagi yang saya duga adik laki-lakinya berdiri tak terlalu jauh dari kami. Pakaian mereka seperti sepasang anak TPA. Di tangan mereka berdua ada sticker bertuliskan bismillah dan assalamu alaikum, juga buku-buku kecil kumpulan surah pendek serta doa-doa harian yang juga mulai lusuh karena tak laku terjual. Dengan isyarat, bapak itu meminta mereka mendekat.
Kedua anak ini nampak kebingungan. Mereka memproses kejadian di hadapan mereka dengan perlahan. Namun akhirnya mereka berdua mendekat. Saya lalu sadar, kedua anak ini tadinya menghampiri kami, namun karena keasikan bercerita, Alim hanya mengibaskan tangannya dan merekapun menjauh. Ada sedikit rasa bersalah yang mulai menggerogoti saya.
"Pernah mo makan ayam sari laut?" tanya si bapak dengan nada jenaka. Kedua anak itu mulai nampak rileks. Dengan pelan, si kakak menggeleng malu-malu. Si bapak lalu berkata kepada penjual sari laut yang kebetulan memandangi mereka, "Mas, kasikkangi tawwa nasi tassatuna ini anak-anaka. Kasi juga lombok tawwa sedikit." Lalu si bapak memandangi mereka lagi, "sedikitmo lombok makan nah, sakitki nanti perutnu." Kakak beradik itu tak bereaksi. Di kepala mereka barangkali ada pertanyaan, siapa yang akan membayar nasinya?
"Siniko duduk eh, dekatku. Samako adeknu. Adeknu ini kah?" Alim sekonyong-konyong menunjuk kursi plastik di sampingnya. Kedua anak itu menurut. Mereka duduk berdampingan di sebelah Alim. Tak lama kemudian nasi untuk kedua anak ini datang. Bersama dengan sepiring kecil sambal lalapan yang nampaknya tidak terlalu pedas.
“Kasi keluar mi itu ayamnu dua, yang satua bawami pulang toh. Cuci tangannu dulu,” gumam si bapak. Anak perempuan itu menurut. Ia mencuci tangannya di kobokan, lalu mengeluarkan potongan ayam goreng, masing-masing satu ke atas piring nasi adiknya dan piringnya sendiri.
Apa yang tampak di muka anak perempuan itu barangkali tidak akan pernah saya lupakan. Raut wajahnya sulit digambarkan. Ia seperti sedang menjalani salah satu fragmen paling romantis dalam hidupnya: makan ayam goreng sari laut. Ia dan adiknya yang selama ini hanya menikmati sari laut dengan indera penciuman mereka setiap kali menjajakan sticker dan buku kecil ke pengunjung warung ini, sebentar lagi akan berkesempatan mencicipinya sendiri. Kesadaran demi kesadaran menampar saya. Saya tiba-tiba ingat kalau kedua bocah ini hampir setiap saat ada di sini tiap kali saya makan di warung ini. Saya, yang selama ini mengabaikan mereka.
"Apa dibilang kalo ada orang kasikki' makanan?" Tanya bapak itu lagi, masih dengan nada jenaka. Dengan polos, bocah itu menjawab, "Bismillahirrahmanirrahim..."
Tawa kami semua pecah. Saya, Alim, dan bapak itu. Beberapa pengunjung warung yang sedari tadi ikut memperhatikan juga tersenyum-senyum. "Bukan bismillah duluan," kata bapak itu sambil terkekeh. "Bilangi dulu orang terima kasih, maupi makan baru bacai bismillah, " lanjutnya lagi. Bocah itu hanya tersenyum. Ia mengangguk. Ia dan adiknya tak lagi merespon verbal sebab mulutnya kini mulai bekerja mengunyah nasi dan potongan ayam goreng. Lahap. Ayam goreng itu sepertinya hal terbaik yang pernah mereka alami.
Alim yang memang gampang akrab dengan orang lain segera terlibat pembicaraan dengan si bapak. Ia tadinya ingin ikut menyalakan sebatang rokok namun saya mencegahnya, sebab kami terlalu dekat dengan kedua anak ini. Saya sendiri sibuk memikirkan sesuatu. Ada semacam perasaan hangat yang tiba-tiba menjalari dada saya. Apakah karena kejadian ini? Sangat bisa jadi. Semua ini terlalu spontan. Terlalu banyak hal yang tiba-tiba terjadi dalam waktu berentetan. Mbak BUMN tiba-tiba menawari kami ayamnya. Si bapak tiba tiba mengajak kedua bocah ini makan. Alim yang biasanya cuek tiba-tiba melibatkan diri pada rentetan kejadian ini. Sambal lalapan yang tiba-tiba tidak terlihat pedas. Dan saya. Saya yang tiba-tiba menyadari betapa hal sekecil membaca bismillah setiap akan makan bahkan jarang saya lakukan.
Anak perempuan ini terlihat sangat bahagia. Juga adiknya. Apakah kebahagiaan menyebar? Sebab potongan kecil kebahagiaan mereka itu entah sejak kapan juga masuk ke hati saya. Saya menyesal gagasan untuk mengajak kedua anak ini makan bukan lahir dari kepala saya. Mungkin Alim juga berpikir begini, meski yang terlihat ia sedang tertawa terbahak dengan si bapak, entah membicarakan apa. Saya tidak menyimak sebab saya larut dalam pikiran saya sendiri.
Tak lama kemudian, Alim menoleh, "Ayo balik deh." Saya mengangguk. Di kepala saya lalu berlangsung proses matematika sederhana. Saya tidak membawa dompet, dan uang yang saya punya lebih dari cukup untuk membayar makanan saya sendiri. Tapi saya ingin saya yang membayar dua piring nasi untuk kedua anak itu. Saya sedang menghitung apakah kembaliannya memungkinkan untuk itu ketika Alim sekali dengan spontan berkata ke bapak yang tadi, "Pak, nasi yang untuk adek ini saya pi yang bayar, ya!" Bapak itu tersenyum dan berkata, "Siapp, terima kasih!" Ah Alim! rupanya sedari tadi kami bahkan punya niatan yang sama. Lalu setelah pamit pada bapak dan kedua anak itu, kamipun keluar.
Di jalan saat berboncengan motor, Alim tiba-tiba bertanya, "Seberapa seringko baca bismillah kalo mauko makan?"
"Jarang. Tapi kayaknya akan selalu mi habis ini." Jawab saya singkat.
2 notes
·
View notes
Text
Integrasi Nilai-nilai Islam dalam Pendidikan untuk Membentuk Masyarakat yang Toleran
Siti Adelia
Universitas Islam Negeri Raden Fatah
Pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk karakter individu serta masyarakat. Salah satu tujuan utama pendidikan adalah menciptakan generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki sikap moral yang baik dan mampu hidup berdampingan dengan sesama dalam kerukunan. Di Indonesia, yang dikenal sebagai negara dengan keberagaman budaya dan agama, pentingnya mengajarkan nilai-nilai toleransi menjadi semakin relevan. Salah satu cara untuk mencapai hal ini adalah melalui integrasi nilai-nilai Islam dalam sistem pendidikan.
Islam sebagai agama yang memiliki ajaran-ajaran mulia tentang perdamaian, persaudaraan, dan toleransi, memberikan pedoman yang sangat relevan dalam konteks membentuk masyarakat yang toleran. Dalam Al-Qur’an dan Hadis, banyak terdapat prinsip yang menekankan pentingnya saling menghargai perbedaan, berbuat baik kepada sesama, dan hidup berdampingan secara damai. Oleh karena itu, mengintegrasikan nilai-nilai Islam dalam pendidikan tidak hanya akan menghasilkan generasi yang berilmu, tetapi juga generasi yang berbudi pekerti luhur dan mampu menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi.
toleransi dalam Islam dapat ditemukan dalam banyak ajaran yang ada dalam Al-Qur’an dan Hadis. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an surat Al-Hujurat ayat 13: “Wahai umat manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari lelaki dan perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” Ayat ini mengajarkan kita tentang pentingnya saling mengenal dan menghargai perbedaan yang ada, karena perbedaan itu merupakan kehendak Allah SWT. Oleh karena itu, pendidikan Islam dapat menjadi sarana untuk menanamkan rasa saling menghargai antar sesama manusia.
Selain itu, Rasulullah SAW juga mengajarkan kita untuk selalu menjaga perdamaian dan saling menghormati sesama. Dalam Hadis riwayat Bukhari, Rasulullah bersabda: “Tidak beriman seseorang di antara kalian sehingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.” Prinsip ini menjadi landasan kuat bagi pendidikan Islam untuk mengajarkan pentingnya rasa empati dan solidaritas terhadap orang lain, tanpa memandang suku, agama, atau ras.
Menurut Harun Nasution dalam bukunya Filsafat Pendidikan Islam (2005), filsafat pendidikan Islam berfokus pada pembentukan karakter dan kepribadian individu yang berlandaskan pada ajaran-ajaran Islam. Dalam konteks nilai-nilai Islam dalam pendidikan, Nasution mengemukakan bahwa pendidikan Islam harus mengajarkan nilai-nilai moral dan etika yang terkandung dalam Al-Qur'an dan Hadis, yang dapat membentuk masyarakat yang memiliki sifat toleransi.
Nasution menekankan bahwa nilai-nilai seperti saling menghormati, saling pengertian, dan hidup berdampingan dalam keragaman harus ditekankan dalam pendidikan Islam. Dengan pendidikan yang berlandaskan pada ajaran Islam yang penuh kasih sayang, keadilan, dan penghormatan terhadap hak-hak sesama manusia, masyarakat dapat terbangun dengan kesadaran untuk menerima perbedaan dan hidup harmonis dalam pluralitas.
Dalam konteks ini, pendidikan Islam tidak hanya mengajarkan aspek religius, tetapi juga mencakup pembentukan karakter yang dapat membimbing individu untuk menjadi pribadi yang toleran, adil, dan saling menghargai. Hal ini penting untuk membentuk masyarakat yang tidak hanya berpegang pada prinsip-prinsip agama, tetapi juga dapat berinteraksi dengan sesama manusia tanpa mengabaikan perbedaan yang ada.
Dengan demikian, melalui pendidikan yang mencakup ajaran-ajaran Islam yang mendalam, masyarakat dapat dibimbing untuk menjadi individu yang lebih toleran dan harmonis dalam kehidupan bersama.
Integrasi nilai-nilai Islam dalam pendidikan bisa dilakukan dengan cara memasukkan ajaran-ajaran Islam yang berhubungan dengan toleransi ke dalam kurikulum pendidikan, baik di tingkat dasar, menengah, maupun tinggi. Di sekolah-sekolah, misalnya, selain mengajarkan ilmu pengetahuan umum, pendidikan agama Islam juga perlu memfokuskan pada pengajaran tentang hakikat toleransi, menghormati perbedaan, dan pentingnya kerukunan hidup bermasyarakat.
Dalam pendidikan Islam, pengajaran tentang akhlak yang baik sangat penting untuk menanamkan rasa saling menghargai dan bekerja sama dalam masyarakat. Guru sebagai teladan dalam pendidikan dapat mencontohkan perilaku toleran dengan tidak membedakan perlakuan terhadap siswa yang berbeda agama atau latar belakang budaya. Selain itu, pembelajaran tentang kisah-kisah sahabat Nabi Muhammad SAW yang hidup berdampingan dengan masyarakat yang berbeda agama juga dapat dijadikan contoh dalam proses pendidikan.
Integrasi nilai-nilai Islam dalam pendidikan tidak hanya berfungsi untuk menciptakan individu yang memiliki kecerdasan akademik, tetapi juga berperan penting dalam membentuk masyarakat yang lebih harmonis dan toleran. Generasi yang dididik dengan nilai-nilai Islam akan memiliki sikap saling menghargai, mengutamakan perdamaian, dan mampu menyelesaikan perbedaan secara damai. Masyarakat yang toleran akan menghormati perbedaan agama, budaya, dan pandangan, serta mampu menjaga kerukunan antar sesama.
Selain itu, pendidikan Islam yang mengajarkan pentingnya menghormati hak-hak orang lain dan berbagi dalam kebersamaan akan mendorong terciptanya rasa persatuan di antara masyarakat yang heterogen. Di negara yang memiliki keberagaman seperti Indonesia, nilai-nilai Islam ini akan sangat membantu dalam mencegah konflik yang disebabkan oleh perbedaan dan mempromosikan dialog antar umat beragama.
Integrasi nilai-nilai Islam dalam pendidikan adalah langkah penting untuk membentuk masyarakat yang toleran. Dengan menanamkan prinsip-prinsip toleransi yang terkandung dalam ajaran Islam sejak dini melalui kurikulum pendidikan, kita dapat menciptakan generasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga memiliki budi pekerti yang luhur dan mampu hidup berdampingan dengan damai meski dalam keberagaman. Pendidikan Islam yang menekankan pada akhlak, penghargaan terhadap perbedaan, dan pentingnya perdamaian dapat menjadi kunci utama dalam menciptakan masyarakat yang lebih toleran dan harmonis.
Esensi Penulis:
Esai Pendidikan ini merupakan salah satu tugas yang diberikan kepada kami selaku mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Program Studi Pendidikan Agama Islam, Universitas Islam Negeri Raden Fatah. Dalam esai ini, penulis mengemukakan bahwa integrasi nilai-nilai toleransi dalam pendidikan sangat penting untuk menciptakan masyarakat yang harmonis dan damai. Esensi yang ingin disampaikan penulis adalah bahwa pendidikan memiliki peran yang sangat besar dalam membentuk karakter individu, terutama dalam mengajarkan pentingnya saling menghormati dan menerima perbedaan antar sesama. Penulis berargumen bahwa toleransi bukanlah nilai yang dapat muncul dengan sendirinya, melainkan harus ditanamkan sejak dini melalui kurikulum pendidikan yang inklusif dan mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan.
Penulis menyoroti bagaimana pendidikan yang mengajarkan keragaman, baik dalam hal budaya, agama, maupun pandangan hidup, dapat memperkuat rasa saling pengertian dan mengurangi potensi konflik di masyarakat. Penulis juga menyarankan agar pendidikan formal dan informal bekerjasama dalam mengintegrasikan nilai-nilai toleransi melalui berbagai aktivitas, seperti diskusi, kegiatan kelompok, dan pembelajaran lintas budaya. Esensi penulis adalah untuk menunjukkan bahwa toleransi bukan hanya sekedar sikap, tetapi sebuah nilai yang harus terus diterapkan dalam setiap aspek pendidikan untuk menciptakan masyarakat yang lebih inklusif dan damai.
Di dalam esai ini, esensi penulis adalah menekankan bahwa pendidikan yang mengintegrasikan nilai-nilai toleransi akan membentuk individu yang mampu hidup berdampingan dalam keragaman, serta menjadikan masyarakat lebih harmonis dan saling menghormati perbedaan.
refrensi:
Nasution, Harun. (2005). Filsafat pendidikan islam. jakarta: bumi aksara
Al-Ghazali, Imam. (2004). Ihya' Ulumuddin(Revitalization of the religius sciences).
Al-Qur'an Surah Al-Hujurat ayat 13 .
Ahmad, M. A (2011) Islamic Education: A Vision For the Future.
Azyumardi Azra. (2001). Pendidikan Islam: Tradisi dan Modernisasi di Tengah Paradigma Baru. Jakarta: Logos Wacana Ilmu.
1 note
·
View note
Text
Paket Outbound Batu Malang untuk Reuni yang Seru dan Bermakna Hub 0819-4343-1484
Hub 0819-4343-1484, Reuni adalah momen yang selalu ditunggu-tunggu, sebuah kesempatan untuk berkumpul kembali dengan teman-teman lama, mengenang kenangan indah, dan mempererat tali persaudaraan yang telah lama terjalin. Namun, bagaimana cara membuat reuni Anda lebih istimewa dan penuh makna? Salah satu solusi yang dapat dipilih adalah dengan merayakan reuni menggunakan paket outbound Batu Malang untuk reuni. Menggabungkan kegiatan seru dan edukatif dengan suasana alam yang segar, paket outbound di Batu Malang menawarkan pengalaman yang tidak hanya menyenankan tetapi juga memperkuat hubungan antar peserta.
Link Wa: https://wa.me/6281943431484
Keunggulan Paket Outbound Batu Malang untuk Reuni
Batu Malang, dengan suasananya yang sejuk dan indah, menjadi tempat yang sempurna untuk melaksanakan acara reuni yang berbeda dari biasanya. Menghabiskan waktu bersama teman-teman lama sambil mengikuti kegiatan outbound dapat menciptakan pengalaman yang tak terlupakan. Paket outbound Batu Malang untuk reuni tidak hanya menawarkan aktivitas yang menyenangkan, tetapi juga memberikan berbagai manfaat yang dapat mempererat kembali hubungan yang mungkin sudah sedikit renggang karena jarak dan waktu.
Salah satu keunggulan utama dari kegiatan outbound ini adalah kemampuannya untuk menggabungkan berbagai elemen menarik, seperti tantangan fisik, pengujian mental, dan kegiatan yang membutuhkan kerja sama tim. Dengan berbagai jenis permainan yang dikemas dengan konsep menyenangkan, para peserta dapat merasakan kembali kedekatan emosional yang dulu pernah ada, sekaligus menciptakan kenangan baru yang tak kalah indah.
Kegiatan Outbound yang Dapat Menyemarakkan Reuni Anda
Paket outbound Batu Malang untuk reuni menawarkan beragam aktivitas yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan peserta. Setiap kegiatan dirancang untuk meningkatkan keterampilan kerja sama tim, komunikasi, dan membangun rasa saling percaya antar peserta. Berikut adalah beberapa kegiatan outbound yang dapat memperkaya acara reuni Anda:
1. Flying Fox dan Jembatan Gantung
Aktivitas ini merupakan salah satu favorit dalam kegiatan outbound. Melalui flying fox, peserta dapat merasakan sensasi meluncur dari ketinggian, yang tidak hanya menyenangkan tetapi juga melatih keberanian dan kepercayaan diri. Jembatan gantung yang menantang juga memberikan pengalaman seru yang dapat dilakukan bersama teman-teman lama, menciptakan kenangan yang tidak terlupakan.
2. Lomba Tim
Dalam kegiatan outbound, sering kali terdapat lomba-lomba tim yang dirancang untuk menantang kreativitas dan kerjasama. Beberapa lomba melibatkan pemecahan teka-teki atau menyelesaikan tantangan fisik bersama-sama. Ini adalah cara yang sangat efektif untuk mengingatkan para peserta tentang pentingnya kerjasama dan mengaktifkan kembali komunikasi yang mungkin sudah lama tidak digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
3. Puzzle Outbound
Kegiatan ini melibatkan pemecahan masalah secara kelompok, di mana setiap tim harus bekerja sama untuk menyelesaikan sebuah tantangan dalam waktu terbatas. Selain menantang, kegiatan ini mengajak peserta untuk berkomunikasi secara intens dan saling berbagi ide, yang pada akhirnya akan mengingatkan mereka betapa pentingnya kerja sama tim dalam mencapai tujuan bersama.
4. Outbound Edukasi
Untuk reuni yang lebih bermakna, beberapa penyedia paket outbound Batu Malang untuk reuni juga menawarkan aktivitas edukasi yang dapat mengajarkan nilai-nilai kehidupan, seperti kepemimpinan, manajemen waktu, dan resolusi konflik. Kegiatan ini tidak hanya menyenangkan, tetapi juga memberi peluang bagi peserta untuk belajar keterampilan baru yang berguna dalam kehidupan pribadi dan profesional mereka.
Mengapa Memilih Paket Outbound Batu Malang untuk Reuni?
Ada banyak alasan mengapa paket outbound Batu Malang untuk reuni menjadi pilihan yang sangat baik untuk acara reuni Anda. Berikut beberapa alasan utama mengapa Anda harus memilihnya:
1. Suasana Alam yang Menyegarkan
Batu Malang terkenal dengan keindahan alamnya yang asri dan sejuk. Udara yang segar dan pemandangan alam yang memukau menciptakan suasana yang ideal untuk melaksanakan kegiatan luar ruangan. Ini adalah kesempatan bagi para peserta untuk melarikan diri dari rutinitas sehari-hari, meresapi kedamaian alam, dan memperkuat hubungan mereka.
2. Pengalaman yang Seru dan Tak Terlupakan
Mengikuti kegiatan outbound tidak hanya menyenangkan, tetapi juga memberi pengalaman yang mendalam. Aktivitas yang melibatkan tantangan fisik dan mental membuat para peserta merasa lebih dekat satu sama lain, menciptakan kenangan yang lebih berkesan daripada hanya sekadar berkumpul di tempat biasa.
3. Meningkatkan Kerjasama dan Komunikasi
Salah satu tujuan utama dari paket outbound Batu Malang untuk reuni adalah untuk meningkatkan keterampilan kerja sama tim dan komunikasi antar peserta. Setiap permainan atau tantangan dirancang untuk menuntut kolaborasi, yang memungkinkan para peserta untuk lebih menghargai pentingnya kerja sama dalam kehidupan sehari-hari.
4. Fleksibilitas Paket
Setiap kelompok memiliki kebutuhan yang berbeda, dan paket outbound Batu Malang untuk reuni menawarkan fleksibilitas dalam hal kegiatan yang dipilih. Anda dapat memilih berbagai jenis permainan dan sesi pelatihan yang sesuai dengan karakteristik peserta, memastikan bahwa setiap orang merasa terlibat dan menikmati acara tersebut.
5. Dukungan Profesional
Penyelenggara outbound di Batu Malang biasanya menyediakan fasilitator yang berpengalaman dan profesional yang akan memandu seluruh rangkaian kegiatan. Fasilitator ini tidak hanya memastikan bahwa setiap aktivitas berjalan lancar, tetapi juga memberikan tips dan saran untuk membuat acara reuni semakin bermakna dan menyenangkan.
Kesimpulan
Mengadakan reuni dengan paket outbound Batu Malang untuk reuni adalah cara yang menyenangkan dan bermakna untuk merayakan persahabatan lama. Selain menyegarkan kenangan, kegiatan outbound juga memberikan kesempatan untuk mempererat ikatan dengan teman-teman lama melalui aktivitas seru yang melibatkan kerja sama tim dan komunikasi. Dengan berbagai pilihan kegiatan yang disesuaikan dengan kebutuhan Anda, paket outbound Batu Malang untuk reuni adalah pilihan ideal untuk menciptakan momen tak terlupakan yang dapat dikenang seumur hidup.
FAQ
1. Apa saja kegiatan yang bisa dipilih untuk reuni?
Paket outbound di Batu Malang menawarkan berbagai kegiatan, seperti flying fox, lomba tim, puzzle outbound, dan outbound edukasi yang dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan reuni.
2. Berapa lama durasi kegiatan outbound?
Durasi kegiatan dapat disesuaikan, biasanya berlangsung antara satu hingga dua hari tergantung pada jadwal dan kebutuhan peserta.
3. Apakah paket outbound hanya untuk perusahaan atau juga untuk kelompok lainnya?
Paket outbound Batu Malang dapat digunakan oleh berbagai kelompok, termasuk perusahaan, keluarga, komunitas, atau teman-teman yang ingin mengadakan reuni.
4. Bagaimana cara memesan paket outbound untuk reuni?
Untuk memesan paket outbound Batu Malang untuk reuni, Anda dapat menghubungi penyedia layanan melalui Hub 0819-4343-1484. Tim kami siap membantu Anda memilih paket yang tepat sesuai dengan kebutuhan acara reuni Anda.
Dengan begitu banyaknya kegiatan seru dan manfaat yang ditawarkan, reuni Anda pasti akan lebih berkesan dan penuh kenangan yang tak terlupakan.
No WA: 0819-4343-1484
Link Wa: https://wa.me/6281943431484
(kanti-Smknusa)
0 notes
Text
"Bagaimana Sepak Bola Dapat Membantu Menyatukan Negara-Negara yang Berbeda"
Sepak bola, yang dikenal sebagai olahraga paling populer di dunia, memiliki kekuatan luar biasa dalam menyatukan orang-orang dari berbagai belahan dunia. Meskipun kita hidup di dunia yang semakin terfragmentasi, dengan perbedaan budaya, bahasa, agama, dan politik, sepak bola memberikan platform yang mampu melintasi batas-batas tersebut. Dari turnamen internasional hingga pertandingan domestik, sepak bola menghubungkan individu-individu dengan cara yang tak terbayangkan sebelumnya. Berikut ini adalah beberapa cara sepak bola dapat membantu menyatukan negara-negara yang berbeda.
1. Mengatasi Batasan Geografis dan Budaya
Salah satu hal paling menarik tentang sepak bola adalah kemampuannya untuk mengatasi batasan geografis. Negara-negara yang berbeda, dengan budaya yang unik, bisa saling terhubung melalui satu olahraga yang sama. Di lapangan sepak bola, tidak ada perbedaan warna kulit, bahasa, atau latar belakang sosial-ekonomi—semua pemain dipersatukan oleh satu tujuan: kemenangan.
Dalam turnamen besar seperti Piala Dunia FIFA atau Copa América, tim-tim dari berbagai negara, dengan berbagai gaya bermain dan filosofi, bertemu dan bersaing. Bahkan saat negara yang berbeda memiliki kebijakan politik yang bertentangan atau sejarah konflik, mereka tetap dapat saling berinteraksi dan menghormati melalui permainan ini. Sepak bola memberi kesempatan untuk memecah hambatan tersebut, menciptakan ruang bagi rasa saling menghormati dan toleransi.
2. Menjadi Alat Diplomasi
Sepak bola sering digunakan sebagai alat diplomasi antara negara-negara yang sebelumnya terlibat dalam konflik atau ketegangan politik. Salah satu contoh paling terkenal adalah "Diplomasi Sepak Bola" antara Amerika Serikat dan Tiongkok pada tahun 1970-an, yang dipelopori oleh pertandingan persahabatan antara tim nasional kedua negara. Pertandingan ini menjadi simbol dari pembukaan hubungan antara dua negara besar yang sebelumnya terpisah oleh ketegangan politik.
Dalam skala lebih kecil, sepak bola juga sering dijadikan ajang pertemuan antara pemimpin negara. Piala Dunia, misalnya, memberikan peluang bagi kepala negara untuk bertemu di luar konteks politik formal. Pertandingan sepak bola sering kali menjadi saluran untuk menjembatani ketegangan politik yang ada, menciptakan dialog di tengah persaingan dan rivalitas.
3. Membangun Identitas Nasional dan Kebanggaan Bersama
Sepak bola juga berperan penting dalam memperkuat identitas nasional. Ketika tim nasional suatu negara berkompetisi di ajang internasional, seperti Piala Dunia atau Kejuaraan Eropa, seluruh bangsa bersatu untuk mendukung tim mereka. Ini menciptakan rasa kebanggaan dan solidaritas yang kuat antar warga negara, meskipun mereka mungkin memiliki perbedaan dalam kehidupan sehari-hari.
Selain itu, tim nasional sering kali mencerminkan keberagaman dalam masyarakat mereka. Pemain dari berbagai etnis, agama, dan latar belakang sosial-ekonomi bermain bersama dalam satu tim, memperlihatkan bahwa kesuksesan dapat dicapai dengan kolaborasi dan kerja sama yang melampaui perbedaan. Ini mengirimkan pesan kuat tentang pentingnya inklusi dan keberagaman dalam masyarakat.
4. Mempererat Hubungan Antar Negara Melalui Turnamen Internasional
Turnamen internasional sepak bola, seperti Piala Dunia, Copa América, atau Kejuaraan Eropa, telah menjadi ajang di mana negara-negara yang berbeda berkumpul untuk merayakan persaingan yang sehat dan sportif. Bahkan dalam konteks kompetisi yang ketat, ajang-ajang ini sering kali menumbuhkan rasa persaudaraan antar bangsa.
Sepak bola menjadi sarana untuk membangun hubungan antar negara yang sebelumnya tidak memiliki interaksi langsung. Momen seperti ini memberi kesempatan bagi negara-negara untuk mempererat ikatan mereka melalui olahraga. Kontak antar penggemar, delegasi, dan media internasional menciptakan hubungan sosial yang lebih luas dan lebih inklusif.
5. Memberikan Pengaruh Positif pada Generasi Muda
Bagi banyak negara di dunia, sepak bola merupakan cara untuk menginspirasi generasi muda. Pemain sepak bola sering dijadikan panutan, dan prestasi mereka di lapangan memberi semangat bagi banyak anak muda untuk mengejar impian mereka. Saat pertandingan sepak bola internasional berlangsung, anak-anak di seluruh dunia menyaksikan dengan antusiasme, merasa terhubung dengan pemain dan negara lain melalui hasrat yang sama terhadap olahraga ini.
Selain itu, program sepak bola internasional yang melibatkan anak-anak dan remaja dari berbagai negara menjadi sarana untuk mengajarkan nilai-nilai seperti disiplin, kerjasama tim, dan persahabatan. Melalui pengajaran ini, sepak bola mengajarkan generasi muda untuk menghargai perbedaan dan bekerjasama meskipun berasal dari latar belakang yang berbeda.
6. Mendorong Solidaritas Global dalam Menghadapi Isu Sosial
Sepak bola sering digunakan untuk meningkatkan kesadaran tentang isu-isu sosial global. Pemain sepak bola dan klub-klub besar sering terlibat dalam kampanye untuk mengatasi masalah-masalah seperti perubahan iklim, rasisme, kemiskinan, dan hak asasi manusia. Melalui kampanye ini, sepak bola tidak hanya menyatukan negara-negara dalam konteks olahraga, tetapi juga dalam upaya kolektif untuk menyelesaikan tantangan global.
Pemain seperti Marcus Rashford, misalnya, telah menggunakan platform media sosial dan keterkenalannya untuk memerangi kelaparan anak-anak di Inggris. Kampanye sosial seperti ini menunjukkan bagaimana sepak bola dapat memotivasi individu di seluruh dunia untuk bekerja sama demi tujuan yang lebih besar.
Kesimpulan
Sepak bola memiliki potensi yang luar biasa dalam menyatukan negara-negara yang berbeda. Dengan kemampuannya untuk melintasi batasan budaya, bahasa, dan politik, sepak bola membawa orang-orang bersama dalam semangat yang lebih besar daripada sekadar kompetisi. Melalui ajang internasional, diplomasi olahraga, dan pengaruh sosial, sepak bola mengajarkan nilai-nilai universal seperti persahabatan, keberagaman, dan rasa saling menghormati. Pada akhirnya, sepak bola bukan hanya soal gol dan kemenangan, tetapi juga tentang bagaimana olahraga ini dapat memperkuat solidaritas dan menjembatani perbedaan antar bangsa.
0 notes
Text
Pj Gubernur Ajak Ulama Gelar Doa Bersama Hadapi Bencana Alam di Sulsel
Pj Gubernur Ajak Ulama Gelar Doa Bersama Hadapi Bencana Alam di Sulsel
Bencana alam adalah salah satu tantangan besar yang dihadapi oleh masyarakat di berbagai daerah di Indonesia, termasuk Sulawesi Selatan (Sulsel). Provinsi yang memiliki beragam potensi alam, seperti pegunungan, pantai, dan kawasan hutan, juga tidak lepas dari ancaman bencana alam seperti banjir, tanah longsor, gempa bumi, dan kekeringan. Menghadapi kenyataan ini, Penjabat (Pj) Gubernur Sulsel, Budi Sudarya, memimpin upaya untuk mempersiapkan masyarakat dalam menghadapi bencana dengan mengajak ulama dan masyarakat Sulsel untuk menggelar doa bersama sebagai bentuk ikhtiar spiritual. Doa bersama ini tidak hanya bertujuan untuk memohon perlindungan kepada Tuhan yang Maha Esa, tetapi juga untuk membangkitkan semangat kebersamaan dalam menghadapi segala tantangan yang ada.
1. Meningkatkan Kesadaran Sosial melalui Doa Bersama
Pj Gubernur Sulsel menyadari bahwa bencana alam sering kali datang tanpa terduga dan bisa menimbulkan kerugian yang besar, baik material maupun jiwa. Oleh karena itu, selain mengandalkan upaya mitigasi bencana dan kesiapsiagaan fisik, Pj Gubernur mengajak masyarakat untuk memperkuat dimensi spiritual melalui doa bersama yang melibatkan ulama, tokoh agama, dan masyarakat. Doa bersama ini menjadi salah satu bentuk ikhtiar yang dapat dilakukan untuk meminta perlindungan dan pertolongan dari Tuhan.
“Doa bersama adalah salah satu bentuk upaya spiritual yang kita lakukan untuk meminta perlindungan dari bencana alam yang mungkin terjadi. Selain itu, ini juga sebagai bentuk solidaritas dan kebersamaan masyarakat Sulsel dalam menghadapi berbagai tantangan yang ada,” ujar Pj Gubernur.
Doa bersama ini akan melibatkan berbagai elemen masyarakat, baik itu tokoh agama, ulama, maupun warga dari berbagai kalangan yang memiliki kepedulian terhadap keselamatan dan kesejahteraan masyarakat Sulsel. Doa yang dipanjatkan bersama diharapkan dapat menjadi sarana untuk mempererat tali persaudaraan antar umat beragama, serta membangkitkan rasa tanggung jawab kolektif untuk menjaga alam dan keselamatan bersama.
2. Doa Bersama sebagai Ikhtiar Spiritual dalam Mitigasi Bencana
Selain sebagai sarana untuk memohon keselamatan, doa bersama yang digelar di berbagai daerah di Sulsel juga menjadi bagian dari strategi mitigasi bencana yang lebih holistik. Pj Gubernur Sulsel mengungkapkan bahwa mitigasi bencana tidak hanya terbatas pada upaya fisik, seperti pembangunan infrastruktur yang tahan bencana dan sistem peringatan dini, tetapi juga harus mencakup dimensi spiritual yang melibatkan doa dan harapan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
“Doa bersama bukan hanya sekadar ritual, tetapi juga sebuah ikhtiar agar masyarakat bisa menghadapi bencana dengan penuh keimanan dan kesiapsiagaan. Ini adalah cara kita untuk memperkuat iman dan semangat masyarakat dalam menghadapi segala bentuk ancaman,” tambah Pj Gubernur.
Selain itu, Pj Gubernur juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk tidak hanya mengandalkan doa, tetapi juga memastikan bahwa langkah-langkah pencegahan dan mitigasi bencana tetap dilakukan secara maksimal. Pemerintah daerah melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulsel, bersama dengan organisasi masyarakat dan komunitas lokal, sudah mulai melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kesiapsiagaan bencana, seperti penyuluhan kepada masyarakat, peningkatan infrastruktur penanggulangan bencana, dan pembangunan tempat evakuasi sementara di daerah-daerah rawan bencana.
3. Kolaborasi Ulama, Pemerintah, dan Masyarakat dalam Penanggulangan Bencana
Salah satu aspek penting dalam menghadapi bencana alam adalah adanya kolaborasi yang kuat antara berbagai pihak, terutama ulama, pemerintah, dan masyarakat. Pj Gubernur mengajak ulama dan tokoh agama untuk aktif terlibat dalam program-program penanggulangan bencana dan edukasi kepada masyarakat. Menurut Pj Gubernur, peran ulama sangat strategis dalam menyampaikan pesan-pesan moral dan edukasi tentang pentingnya menjaga lingkungan serta kesiapsiagaan terhadap bencana.
“Ulama dan tokoh agama memiliki peran yang sangat penting dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang bagaimana kita harus menjaga alam dan mempersiapkan diri menghadapi bencana. Doa bersama yang kita gelar ini adalah bentuk kolaborasi antara pemerintah dan ulama untuk bersama-sama menjaga keselamatan masyarakat Sulsel,” ujar Pj Gubernur.
0 notes
Text
ternyata, dirimu dan diriku sama-sama berjuang, sama-sama berdamai, sama-sama memperbaiki diri dan terus meminta pertolongan-Nya. sudut pandang yang sering dilupakan dan sering lupa untuk berhenti sejenak atau tenang atau bahkan meluapkan emosi yang berakhir dengan penyesalan.
kejujuran itu menyakitkan, bahkan ditambah dengan emosi yang mendalam. ternyata dirimu dan diriku sama-sama sedang berproses, menjalani kehidupan dan beberapa ujian yang sama. begitulah saudara, banyak rasa yang kadang ditutupi agar tak menjadi beban, merasa mampu untuk sendiri, ternyata keegoisan yang meliputi diri ini.
persaudaraan itu tetap perlu ada kata maaf, tolong dan terima kasih karena sesuatu keburukan hadir dan diselimuti kebaikan yang sederhana ini, maka akan tumbuh benih yang indah, bukan menjadi sebuah karang. jazaakumullah khairan ya adik-adik telah bersama seorang kakak yang masih bertumbuh hingga akhir hayatnya. pelukan hangat itu akan menjadi obat terbaik... semangat ya buat dirimu dan diriku untuk bertumbuh bersama.
Jumadil Awal 1446 H, malam yang menengangkan.
0 notes
Text
Kunjungan Paus Fransiskus dan "promosi" bhinneka tunggal ika
Bondowoso (ANTARA) - Indonesia sedang menjadi perhatian dunia karena menjadi salah satu tujuan dari kunjungan tokoh dunia Paus Fransiskus dalam perjalanan apostolik pemimpin tertinggi Gereja Katolik itu di kawasan Asia-Oseania.
Meskipun tokoh ini merupakan pemimpin dari umat Katolik, yang bergembira menyambut kedatangan dia bukan hanya umat Katolik. Umat Islam yang diwakili oleh pernyataan tokoh, termasuk organisasi kemasyarakatan Islam, seperti Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah juga menyambut gembira kehadiran tokoh tersebut.
Penyambutan dengan rasa penuh persaudaraan dari tokoh di luar Katolik itu tersampaikan dalam berbagai ekspresi.
Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir menyatakan kekagumannya pada kesederhanaan tokoh global itu. Paus Fransiskus diberitakan lebih memilih menumpang pesawat komersial dalam kunjungannya ke Indonesia. Bahkan, dia dan rombongan memilih menginap di Kedutaan Besar Vatikan di Jakarta, ketimbang menggunakan hotel mewah.
Sementara Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menyambut dengan ungkapan selamat datang di Bumi Bhinneka Tunggal Ika untuk Paus Fransiskus dan rombongan.
Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas sebagai representasi negara menegaskan bahwa kunjungan tersebut harus dimaknai sebagai kehendak untuk membangun perdamaian bersama antarumat beragama.
Selain menarik perhatian masyarakat dunia yang mengikuti pemberitaan mengenai kegiatan Paus Fransiskus di negara kita Indonesia juga sekaligus mampu menunjukkan diri sebagai negara dengan jumlah Umat Islam besar yang memiliki jiwa toleransi tinggi terhadap agama non-Islam.
Dari sisi ekonomi, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) juga meyakini bahwa kunjungan Paus Fransiskus ini akan menjadi ajang "promosi" gratis karena di mata masyarakat dunia akan terbangun citra Indonesia sebagai negara yang layak, nyaman, dan aman untuk dikunjungi.
Selain dijamu sebagai tamu negara oleh Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Paus Fransiskus dan rombongan rencananya juga akan diundang ke Masjid Istiqlal, Jakarta, untuk menghadiri acara dialog antariman, yakni "Interfaith Dialogue".
Paus Fransiskus dan rombongan juga dijadwalkan meninjau "terowongan silaturahmi" yang menghubungkan Masjid Istiqlal dengan Gereja Katedral. Terowongan yang rampung dibangun pada 2021 itu merupakan salah satu simbol suksesnya negara kita memelihara nilai-nilai kerukunan antarumat beragama.
Tentunya, undangan dan kehadiran Paus Fransiskus ke tempat ibadah umat Islam itu bukan sekadar bermakna penghormatan formalitas kepada para tamu dari luar negeri ke Indonesia.
Kehadiran Paus Fransiskus ke salah satu masjid ikonik di Indonesia itu juga mengandung makna penting bagaimana menjaga dan memelihara persaudaraan sesama manusia dalam perbedaan iman. Semua nilai-nilai agung itu terangkum dalam satu frasa ideologis yang terus dijunjung bersama oleh bangsa Indonesia, yakni "bhinneka tunggal ika".
Nilai-nilai bhinneka tunggal ika yang bermakna berbeda-beda, namun tetap menjadi satu, itu bukan sekadar ungkapan pemanis sosial bernegara, tapi betul-betul dipraktikkan oleh bangsa kita. Praktik luhur kemanusiaan itulah yang saat ini diperagakan oleh Indonesia kepada dunia.
Kerukunan dan kebersamaan adalah watak dasar dan alamiah dari bangsa ini yang diwariskan oleh para pendahulu bangsa Nusantara. Bangsa kita telah puluhan, bahkan ratusan tahun, berhasil membuktikan dan memberi contoh pada dunia sebagai bangsa yang guyub dan bersaudara, meskipun rakyatnya berbeda secara suku, budaya, dan agama, bahkan secara geografis.
Mengenai penyambutan dan penghormatan tokoh Islam terhadap Paus Fransiskus, yang antara lain berkunjung ke kawasan Masjid Istiqlal, mengingatkan kita pada kisah Rasulullah Muhammad SAW yang suatu ketika mengizinkan umat Kristen dari Bani Najran untuk melaksanakan ibadah di dalam masjid di Kota Madinah.
Suatu hari sekelompok Kristen dari Bani Najran mengunjungi Kota Madinah. Saat sampai di kota tersebut, rombongan Bani Najran ini meminta izin untuk melaksanakan ibadah mereka di dalam Masjid Nabawi, padahal saat itu sedang masuk waktu Ashar. Rasulullah SAW dan para sahabat, kala itu baru melaksanakan shalat.
Melihat belasan orang Kristen masuk ke masjid itu, para sahabat Nabi berencana melarang mereka, namun Rasulullah SAW justru mengizinkannya, sehingga rombongan non-muslim itu melakukan ibadahnya dengan nyaman dan aman di dalam masjid. Setelah mereka selesai beribadah, Nabi Muhammad memperlakukan rombongan Kristen Najran itu sebagai tamu dengan baik.
Bukan hanya itu, dalam keseharian Rasulullah Muhammad SAW juga selalu menunjukkan sikap hormat kepada pemeluk agama di luar Islam, termasuk ketika di suatu hari ada warga Yahudi membawa jenazah dan lewat di hadapan Nabi. Nabi menunjukkan sikap luhurnya dengan berdiri untuk memberi hormat. Ketika ditanya para sahabat mengapa memberi hormat pada jenazah kaum Yahudi, Nabi menjelaskan bahwa jenazah itu adalah juga manusia yang harus kita hormati.
Sambutan selamat datang dan jaminan keamanan atas kunjungan tokoh Katolik itu di Indonesia juga telah mencerminkan praktik nilai-nilai Islam, sebagaimana telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW, sosok teladan sempurna bagi Umat Islam. Islam sendiri hadir ke Bumi juga membawa nilai "rahmatan lil 'alamin atau menjadi rahmat bagi seluruh alam.
Kunjungan Paus Fransiskus itu juga menekankan tentang pentingnya peran dialog damai antaragama untuk menjaga impian bersama semua manusia di semesta ini, yakni perdamaian dunia.
0 notes
Text
WBP RUTAN KAPUAS ANTUSIAS BERSIHKAN TEMPAT IBADAH
Kapuas, 16 Oktober 2024 – Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Rutan Kapuas menunjukkan semangat kebersamaan dengan menggelar kegiatan bersih-bersih tempat ibadah di lingkungan rutan. Kegiatan ini merupakan bagian dari program pembinaan rohani yang rutin diadakan guna menumbuhkan rasa tanggung jawab, disiplin, dan kepedulian terhadap kebersihan lingkungan.
Sejak pagi hari, para WBP dengan antusias membersihkan tempat ibadah, seperti masjid dan gereja yang ada di dalam rutan. Mereka bekerja sama menyapu, mengepel, dan membersihkan setiap sudut ruangan. Tidak hanya itu, beberapa di antaranya juga memperbaiki kerusakan kecil di area tempat ibadah.
Kepala Rutan Kapuas, Bapak Daniel Kristianto, mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk nyata dari pembinaan mental dan spiritual bagi para WBP. "Kami ingin WBP tidak hanya sekadar menjalani hukuman, tetapi juga mendapatkan pembinaan yang dapat membentuk karakter mereka menjadi lebih baik. Salah satunya melalui kegiatan positif seperti ini," ujar Agus.
Salah satu WBP, Andi (nama samaran), mengaku senang bisa ikut serta dalam kegiatan ini. "Saya merasa lebih tenang dan bisa belajar bagaimana menghargai lingkungan sekitar. Semoga setelah bebas nanti, saya bisa terus menerapkan kebiasaan baik ini di masyarakat," katanya.
Dengan semangat kebersamaan yang tinggi, diharapkan kegiatan ini dapat terus berlanjut dan memberikan dampak positif, baik bagi para WBP maupun lingkungan Rutan Kapuas. Selain menjaga kebersihan, kegiatan ini juga diharapkan bisa mempererat tali persaudaraan dan kekompakan antar WBP.
KumhamPasti
KemenkumhamRI
KemenkumhamKalteng
MajuAmintasSiburian
PASTIBAHALAP
PASTIWBBM
rutankualakapuas
rutankapuascangkalbagawi
danielkristianto
0 notes
Text
Pj Wali Kota Padang Buka Jambore Ranting, Pramuka dan Pancasila Fondasi Keutuhan Bangsa
INGATLAH.COM – Suasana di bawah naungan kokohnya Bukit Barisan menyaksikan semangat muda yang berapi-api saat Jambore Ranting Kwaran Pauh resmi dimulai pada Sabtu (12/10). Bumi Perkemahan Universitas Andalas menjadi panggung utama bagi para anggota pramuka yang berkumpul untuk mempererat persaudaraan dan memupuk rasa cinta kepada bangsa dan negara. Acara yang dibuka secara resmi oleh Penjabat…
0 notes
Text
Deklarasi Kampanye Damai, Kapolres Pasbar: Mari Kita Bersama Wujudkan Pilkada Tahun 2024 Yang Aman dan Kondusif
Pasamanbarat.sumbar, Sumbarlivetv — Pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024 di Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar) harus berjalan dengan aman dan kondusif serta penuh rasa persaudaraan (badunsanak). Hal ini disampaikan oleh Kapolres Pasaman Barat AKBP Agung Tribawanto, S.Ik saat memimpin pengamanan pada acara Deklarasi Kampanye Damai Pemilihan Bupati dan Wakil…
View On WordPress
0 notes
Text
Bupati Bengkalis Apresiasi Kepedulian Masyarakat Terhadap Korban Bencana Alam di Sulawesi Tengah
Bupati Bengkalis Apresiasi Kepedulian Masyarakat Terhadap Korban Bencana Alam di Sulawesi Tengah
Bengkalis, Riau – Bupati Bengkalis, Amril Mukminin, memberikan pengakuan dan apresiasi yang tinggi kepada masyarakat Bengkalis atas solidaritas dan kepedulian mereka terhadap korban bencana alam yang melanda Sulawesi Tengah baru-baru ini. Dalam sebuah acara penggalangan dana di pusat kecamatan, Bupati menyatakan bahwa kepedulian masyarakat tidak hanya menunjukkan rasa kemanusiaan, tetapi juga rasa persaudaraan yang kuat antar sesama warga negara Indonesia.
baca selengkapnya.. klik link disini klik link disini
0 notes