Tumgik
#Rasa persaudaraan
sumbarlivetv · 11 months
Text
HUT Ke - 2 Perkumpulan Suku Melayu" Kedepannya Lebih Meningkatkan Rasa Persaudaraan
Foto bersama Ketua PKB-SMP Syafruddin Rajo Batuah Dengan keluarga Besar Suku Melayu kota Padang Padang, Sumbarlivetv – Ketua PKB-SMP Syafruddin Rajo Batuah mengatakan kepada awak media diAula kantor Gubernur Provinsi Sumatera Barat, Sabtu 14/10/2023, bahwa HUT Ke – 2 Perkumpulan Suku Melayu” Lebih Meningkatkan Rasa Persaudaraan, dan ini merupakan suatu langkah yang baik untuk kita bersama di suku…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
steven-wijaya · 7 months
Text
CERITA SEKS KEPUASAN DARI ASSISTEN PRIBADIKU (Part-1)
Tumblr media
Latar belakang keluargaku adalah dari keluarga yang dibilang sangat sukses. Suamiku bekerja salah satu keduta besar  Australia dijakarta pusat. Setelah aku menyelesaikan studinya S2 ku di  UGM, aku mengusulkan untuk mengajukan pindah ke kota Surabaya agar dapat berkumpul lagi dengan keluarga. Setelah mengurus melalui birokrasi yang cukup ribet,  akhirnya aku bisa pindah dari kantor yang ada diJakarta Pindah kesurabaya.
Sebagai orang baru, aku tentu saja harus bekerja keras untuk menunjukkan kemampuanku. Apalagi tugas baruku di kantor ini adalah sebagai kepala kantor dan aku harus mampu menunjukkan kepada anak buahku bahwa aku memang layak menempati posisi ini. Sebagai konsekwensinya aku harus rela bekerja hingga larut malam menyelesaikan tugas-tugas yang sangat berbeda saat aku bertugas dahulu.
Hal ini membuatku harus selalu pulang larut malam karena jarak rumah kami dengan kantor yang cukup jauh yang harus kutempuh selama kurang lebih tiga puluh menit dengan mobilku. Semenjak aku pidah kesurabaya aku menjadi  jarang bercengkerama dengan suamiku karena jarak antara kami sudah beda antara Jakarta dan Surabaya apalagi kita sama-sama semakin sibuk sejak karirnya meningkat. Praktis kami hanya bertemu seminggu sekali saja.
Atas kebijakan pimpinan, aku selalu dikawal oleh assisten kantorku jika hendak pulang. Sebut saja namanya Mas Tomi. Dia sering mengawalku dengan sepeda motor untuk mengiringi mobilku dari belakang hingga ke depan halaman rumahku untuk memastikan kalua aku aman sampai ke rumah. Dengan demikian aku selalu merasa aman untuk bekerja hingga selarut apapun karena pulangnya selalu diantar oleh Mas Tomi.
Tak jarang aku memintanya mampir untuk sekedar memberinya secangkir kopi. Mas Tomi seorang anak Muda yang sudah yang usianya sudah 30 tahunan dan sudah berkeluarga. Tubuhnya cukup kekar dengan kulit putih khas orang bandung. Ia memang asli dari bandung  dan dia juga mantan atlit angkat besi.  Semenjak menjadi assistenku dikantor,  akupun sudah dikenalkan dengan istrinya ya bernama Lilis.
Suatu hari, saat aku selesai lembur. Aku kaget hari itu Mas Tomi tidak masuk kerja.
"Lho Mas Tomi di mana pak?" tanyaku pada Security yang mengantarku.
"Katanya Bu, Pak Tomi hari ini minta ijin tidak masuk katanya istrinya melahirkan" katanya dengan sopan.
Akhirnya aku tahu kalau yang mengantarku adalah Pak Didik, Security yang biasanya masuk pagi.
"Kapan istrinya melahirkan?" tanyaku lagi.
"Katanya sih hari ini atau mungkin besok Bu" jawabnya.
Awal Perselingkuhan, dengan Assisten kantorku saat aku bersama suamiku memutuskan untuk menjenguk istri Mas Tomi di Rumah Sakit Umum. Akhirnya aku mengetahui kalau Lilis mengalami pendarahan yang cukup parah. Dengan kondisinya itu ia terpaksa menginap di Rumah Sakit untuk waktu yang agak lumayan lama.
Atas saran suamiku aku ikut membantu biaya perawatan istri Mas Tomi dengan pertimbangan selama ini Mas Tomi telah setia mengawalku setiap pulang kerja maupun dikantor. Sejak saat itu hubungan keluargaku dengan keluarga Mas Tomi seperti layaknya saudara saja. Kadangkala Lilis istri Mas Tomi mengirimkan sebuah buah pisang hasil panen dari kebunnya ke rumahku. Walaupun harganya tidak seberapa, tetapi aku merasa ada nilai lebih dari sekedar harga pisang itu. Ya, rasa persaudaraan! Itulah yang lebih berharga dibanding materi sebanyak apapun. Kadang akupun juga sering mengirimi beberapa makanan ringan dan sembako ke rumahnya yang sangat sederhana. Karena seringnya aku berkunjung ke rumahnya maka tetangga aku sudah menganggapku sebagai bagian dari keluarga Mas Tomi.
Suatu hari, saat aku pulang lembur, seperti biasa aku diantar Mas Tomi. Begitu sampai ke depan rumah tiba-tiba hujan mengguyur dengan derasnya hingga kusuruh Mas Tomi untuk menunggu dirumahku sampai hujan reda. Aku suruh pembantuku yang sudah tua untuk membuatkan kopi untuk Mas Tomi.
Sementara Mas Tomi menikmati kopinya aku pun masuk ke kamar mandi untuk mandi. Ini memang merupakan kebiasaanku untuk mandi sebelum tidur. Hujan tidak kunjung reda hingga aku selesai mandi, kulihat Mas Tomi masih duduk menikmati kopinya sambil menghisap rokok kesukaannya di teras sambil menerawang memandangi hujan.
Malam itu aku hanya mengenakan baju tidur satin model daster tanpa memakai Bra dan ikut duduk di teras untuk sekedar menemaninya ngobrol. Kebetulan lampu terasku memang lampunya  agak remang-remang yang sengaja kuatur demikian dengan suamiku agar enak menikmati suasana.
"Gimana sekarang punya anak Mas? Bahagia kan?" tanyaku membuka percakapan.
"Ya..Bahagia sekali Bu..! Habis dulu istri saya pernah keguguran saat kehamilan pertama, jadi ini benar-benar anugrah yang tak terindah buat saya Bu..".
"Memang Mas.. Aku sendiri sebenarnya sudah ingin punya anak, tetapi.." Aku tidak dapat meneruskan kata-kataku karena malu juga membicarakan kehidupan seksualku di depan orang lain.
"Tetapi kenapa Bu.. Ibu kan sudah punya segalanya, Mobil ada, Rumah juga sudah ada.. Apa lagi" Timpalnya seolah-olah ikut prihatin.
"Ya..Itu lah Mas.. Dari materi memang kami tidak kekurangan, tetapi dalam hal yang lain mungkin kehidupan Mbak Lilis istri Mas lebih bahagia"
"Mmnn…maksud ibu.." tanyanya terheran-heran.
"Itu lho Mas.. Mas Tomi kan tahu kalau saya selalu kerja sampai malam sedangkan suami ketemu hanya seminggu sekali jadi kami jarang bisa berkumpul setiap hari "
"Ya..Memang itulah rahasia kehidupan Bu.. Kami yang orang sederhana sedangkan keluarga ibu yang tidak kekurangan materi malah bingung tidak dapat kumpul".
Matanya sempat melirikku yang saat itu mengenakan daster satin yang kupakai, apalagi kedua putting susuku tidak dapat menutupi dengan kain satin dasterku . Kulihat penisnya mulai naik turun melihat kemolekan tubuhku. Mungkin karena hujan yang semakin deras dan aku yang jarang dijamah oleh suamiku membuat gairah nakalku juga bangkit.
Aku sengaja mengubah posisi dudukku sehingga pahaku yang mulus sedikit kelihatan. Hal ini membuat duduknya semakin gelisah, matanya berkali-kali mencuri pandang ke arah pahaku yang memang sengaja kubuka sedikit.
"Sebentar Mas aku ambil minuman dulu" kataku sambil bangkit dan berjalan masuk.
Aku sadar bahwa pakaian yang kukenakan saat itu agak memperlihatkan tubuhku sehingga bila aku berjalan ke tempat terang tubuhku akan membayang di balik gaun satinku yang licin itu.
"Oh ya Mas Tomi kita masuk saja ke dalam soalnya hujan kan di luar dingin.."
"Baik Bu.." jawab Mas Tomi agak tergagap karena melihat penampilanku ini.
Aku mengerti apa yang dirasakanya karena Mas Tomi sudah lama tidak menyentuh istrinya sejak melahirkan bulan kemarin, karena usia kelahiran bayinya belum genap 40 hari. Suasana sepi di rumahku ditambah dengan dinginnya malam membuat gairahku bergejolak dengan kehadiran Mas Tomi dirumahku.
Mas Tomi terlihat sangat terangsang melihat penampilanku yang sangat segar habis mandi tadi. Akhirnya mungkin karena tidak tahan atau karena udara dingin ia minta ijin untuk ke kamar kecil.
"Maaf Bu.. Boleh minta ijin ke kamar kecil"
"Silahkan Mas.. Pakai yang di dalam saja"
"Ah.. Enggak Bu saya enggak berani"
"Enggak apa-apa.. Itu Mas Tomi masuk aja nanti dekat ruang tengah itu"
"Baik Bu.."
Sambil berdiri Mas Tomi membetulkan mentuk  celana panjangnya. Aku melihat ada tonjolan besar yang mengganjal di sela-sela pahanya. Aku membayangkan mungkin isinya sebesar sayur terong Atau bahkan mungkin lebih besar lagi.
Agak ragu-ragu ia melangkah masuk hingga aku berjalan di depannya sebagai pemandu jalan. Akhirnya kutunjukkan kamar kecil yang biasa aku pakai. Begitu ia masuk aku pun pergi ke dapur untuk mencari makanan kecil, sementara di luar hujan semakin deras.
Aku terkejut saat aku keluar dari dapur tiba-tiba ada tangan kekar yang memelukku dari belakang. Tiba-tiba piring yang berisi pisang goreng hampir saja terlepas dari tanganku karena kaget. Rupanya aku salah menduga. Mas Tomi yang kukira tidak mempunyai keberanian ternyata tanpa kumulai sudah mendahului dengan cara mendekapku. Napasnya yang keras menyapu-nyapu bulu kudukku hingga membuatku merinding.
"Maaf Bu Ratna, aku sudah tidak tahan..melihat ibu seperti ini", desisnya diiringi dengus napasnya yang menderu.
Lidahnya mulai menjilat-jilat bagian tengkukku hingga aku menggeliat sementara tangannya yang kokoh itu secara menyilang mendekap kedua Payudara ku. Untuk menjaga wibawaku aku pura-pura sedikit marah.
"Mas.. Apa-apaan ini.." suaraku agak kukeraskan sementara tanganku mencoba menahan laju tanganganya  yang semakin liar meremas kedua payudaraku dari luar gaunku.
"Maaf Bu..sekali Maaf, Tomi. Sudah tidak tahan lagi.." diulanginya terus ucapanya itu.
Kedua tangannya semakin liar bergerak meremas-remas dan kedua ujung ibu jarinya memutar-mutar kedua puting susuku dari luar gaun satinku.
Karena desahan nafsuku juga sangat membutuhkan tubuhnya yang mendekapku dari belakang, aku biarkan dia memeluku. Apalagi tonjolan batang penisnya yang sudah dikeluarkan dari celah reslting  celananya yang keras menekan kuat di belahan kedua belah buah pantatku. Terus digesek-gesekanya hingga kain satin dasterku juga ikut terselip dipantatku dan Hal ini semakin membuat nafsuku terbangkit ditambah dinginnya malam dan derasnya hujan di luar sana.
Suasana sangat mendukung bagi godaan setan untuk menggoda dan menggelitik nafsuku malam itu. Tubuhku semakin merinding dan kurasakan seluruh bulu romaku berdiri saat jilatan lidah Mas Tomi semakin ganas menerpa tulang belakangku. Tubuhku didorong Mas Tomi hingga tengkurap di atas meja makan dekat dapur yang sangat kuat karena memang terbuat dari kayu jati pilihan. Saat itulah tiba-tiba salah satu tangan Mas Tomi beralih menyingkap gaunku keatas dan meremas-remas kedua buah pantatku. Aku semakin terangsang hebat saat tangan Mas Tomi yang kasar menyusup celana dalam nylonku dan meremas pantatku dengan gemas.
Begitu celana dalam nylonku terlepas dari tubuhku. Jari-jarinya mulai menyentuh lubang anusku. Gila..!! Mas Tomi, dia Benar-benar lelaki yang bertubuh kekar dan permainan seksnya sangat kasar dan liar. Tapi aku sengat suka atas permainan seksnya seperti orang kehausan dipadang pasir . beda dengan suamiku permainan ranjangnya memperlakukan aku seperti tuan putri dengan lembut.
Tapi kali ini sensasi sangat beda dari pada yang lain, Kasar dan liar. Apa lagi samar-samar kucium aroma keringat Mas Tomi yang berbau khas lelaki! Tanpa parfum.. Gila aku jadi terobsesi dengan bau khas seperti ini.
"Akhh..Masssss..jangaaannn……dongggg…..Anhh" desahku antara pura-pura menolak dan meminta.
Ya harus kuakui kalau aku benar-benar rindu pada jamahan lelaki kasar macam Mas Tomi ini yang memiliki tubuh kekar dan sudah sangat bernafsu dan akupun sudah tidak mempedulikan apa-apa lagi. Dengan beringas dan kasar dijilatnya punggungku diluar gaun satinku dan menjilat kesana-sini sehingga membuat gaun satinku basah oleh air liur bekas jilatanya, membuat tubuhku menggeliat dan menggelepar seperti ikan kekurangan air. Apalagi saat bibirnya mulai menjilat-jilat bagian pantatku.
"Ahh…anghh..Masss.. Akhh.. Jangan..Akhh" kepura-puraanku akhirnya hilang saat dengan agak kasar mulut Mas Tomi dengan rakusnya menijilati kedua belah pantatku.
Luar biasa sensasi yang kurasakan saat itu. Pantatku bergoyang-goyang ke kanan dan kiri menahan geli saat jilatan lidahnya masuk kedalam lubang Anusku.
"Unggg.. Pantat ibu indah.." kudengar Mas Tomi menggumam mengagumi keindahan pantatku.
Tanpa merasa jijik sedikitpun lidahnya terus  menyelusup ke dalam lubang anusku dan jilat sana jilat sini. "Ouunggg..uuuhhh..Masss…. Ampunnhh" aku mendesis karena tidak tahan dengan rangsangan yang diberikan lelaki muda yang masih bertenaga  itu apalagi dia assistenku yang seharusnya dia menghormati bila di kantor.
Malam itu aku benar-benar pasrah total begitu Liang vaginaku sudah berkedut-kedut seolah tak sabar menanti disodok-sodok oleh batang penisnya itu. Rangsangan semakin hebat kurasakan saat tiba-tiba kepala Mas Toni menyeruak di sela-sela pahaku dan mulutnya yang rakus mencium dan menyedot-nyedot lubang vaginaku ku dari arah belakang. Secara otomatis kakiku melebar untuk memberikan ruang bagi kepalanya agar lebih leluasa menyeruak masuk. Aku sepertinya semakin gila. Karena baru kali ini aku bermain gila di rumahku sendiri. Tapi aku sudah tak peduli yang penting gejolak nafsuku malam ini bisa terlampiaskan.
"Ouunggg.. uuhhhh..Terushh.. Ohh Masssss”, dari menolak aku menjadi meminta! Benar-benar gila ini.
Pantatku semakin liar bergoyang saat lidah Mas Tomi menyelusup ke dalam alur sempit di selangkanganku yang sudah sangat basah dan menjilat-jilat kelentitku yang sudah sangat mengembang karena birahi. Aku merasakan ada suatu desakan maha dahsyat yang menggelora, tubuhku seolah mengawang dan ringan sekali seperti terbang ke langit kenikmatan.
Tubuhku mengejang-ngejang menahan terpaan gelora kenikmatan. Mas Tomi semakin liar menjilat dan sesekali menyedot kelentitku dengan bibirnya hingga akhirnya aku tak mampu lagi menahan Birahiku.
"Akhh..Massss….akhh.." aku mendesis melepas orgasmeku yang pertama sejak seminggu kepergian suamiku ini.
Nikmat sekali rasanya. Tubuhku bergerak liar untuk beberapa saat lalu akhirnya terdiam karena lemas. Napasku masih memburu saat Mas Tomi melepaskan bibirnya dari gundukan bukit di selangkanganku. Lalu masih dengan posisi tengkurap di atas meja makan dengan setengah menungging tubuhku kembali ditindih Mas Tomi. Kali ini ia rupanya sudah menurunkan celana panjangnya setengah kaki dan benda hangat dan keras yang menempel ketat di belahan pantatku. Gila panas sekali benda itu! Aku terlalu lemas untuk bereaksi.
Beberapa saat kemudian aku merasakan benda itu mengesek-gesek belahan vaginaku yang sudah basah dan licin. Sedikit demi sedikit benda keras itu menerobos masuk kedalam lubang vaginaku. Sesak sekali rasanya. Mungkin apa yang kubayangkan tadi benar, Karena selama ini aku belum pernah melihat ukuran, bentuk maupun warnanya.
Aku kembali terangsang saat benda hangat itu menyeruak masuk dalam kehangatan bibir vaginaku.
Blesss…."Uunghhh..uuuhhhh..Bu..Ratna punya ibu benar-benar nikmat sekali.." Gumam Mas Tomi disaat batang penisnya masuk kedalam vaginaku.
Didesakkannya masuk lebih dalam lagi batang penisnya ke dalam lubang vaginaku.
“Oungggghh”.  lagi-lagi sensasi yang luar biasa menerpaku.
Di kedinginan malam dan terpaan deru hujan kami berdua justru berkeringat.. Gila.. Mas Tomi menyetubuhiku di ruang makan di mana aku biasanya sarapan pagi bersama suamiku! Gaun satinku tidak dilepasnya dan masih melekat ditubuhku, hanya disingkap bagian bawahnya sedangkan celana dalam nylonku sudah terbang entah kemana dilempar Mas Tomi.
"Ouhh Mas….tomiiii.. Ahh", aku hanya mampu merintih dan menahan kenikmat yang amat sangat saat Mas Tomi mulai memompaku dari belakang lubang vaginaku dengan batang penisnya.
Dengan posisi setengah menungging dan bertumpu pada meja makan, tubuhku disodok-sodok Mas Tomi dengan gairah yang meluap-luap. Tubuhku tersentak ke depan saat Mas Tomi dengan semangat menghunjamkan batang penisnya keluar masuk ke lubang vaginaku, Lalu dengan agak kasar ditekannya punggungku hingga Payudara ku agak sesak menekan permukaan meja, Tangan kirinya menekan punggungku sedangkan tangan kanannya meremas-remas buah pantatku dengan gemasnya. Tanpa kusadari tubuhku ikut bergoyang seolah-olah menyambut dorongan batang penisnya.
Pantatku bergoyang memutar mengimbangi tusukan-tusukan batang penisnya yang menghunjam dalam-dalam. Suara benturan pantatku dengan tulang kemaluan Mas Tomi yang terdengar di sela-sela suara gemuruh hujan menambah gairahku kian berkobar. Apalagi bau keringatnya semakin tajam tercium dilubang hidungku.
“Oh.. Inikah dunia..kenikmatan”,  Tanpa sadar mulutku bergumam dan menceracau liar.
"Ouhmm terushh.. Terushh.. Yang keras..Mas…tekan lebih dalam", Aku menceracau dan menggoyang pantatku kian liar saat aku merasakan detik-detik menuju puncak.
"Putar Bu.. Putarrhh" kudengar pula Mas Tomi menggeram sambil meremas pantatku kian keras.
Batang penisnya semakin keras menyodok lubang vaginaku yang sudah semakin licin. Aku merasakan batang penisnya mulai berdenyut-denyut dalam jepitan dinding vaginaku. Aku sendiri merasa semakin dekat untuk  mencapai orgasmeku yang kedua. Tubuhku serasa melayang. Mataku merem melek menahan nikmat yang amat sangat. Tubuh kami terus bergoyang dan beradu untuk mencapai titik kenikmatan, sementara gaun satinku sudah basah oleh keringatku sendiri.
Mas Tomi semakin keras dan liar menghunjamkan penisnya yang menusku keluar masuk lubang vaginaku dari belakang. Lalu tiba-tiba tubuhnya kulihat mengejang-ngejang dan mulutnya menggeram keras.
"Annghh..ahhh…terushh buu.. Goyangg.. Anggghh..Tomii….mau keluar….anghhh", Batang penisnya yang terjepit erat dalam vaginaku terasa berdenyut kencang dan akhirnya aku merasakan adanya semprotan hangat yang menyirami isi rahimku.
Crott….crottt…crottt...Beberapa kali air cairan sperma Mas Tomi menyirami rahimku seolah menjadi pengobat dahaga malam ini yang sudah lama tidak disalurkan oleh Mas Tomi ke istrinya.
Tubuhnya senakin kian mengejang-ngejang liar dan tangannya semakin  keras mencengkeram pantatku hingga aku merasa agak sakit dibuatnya. Tapi aku tak peduli Karena tubuhku juga seolah terkena aliran listrik yang dahsyat dan pantatku bergerak liar menyongsong hunjaman batang penisnya yang masih menyemprotkan sisa-sisa cairan spemanya didalam vaginaku.
"Ouunggghhh..Terus..Mas tomiiii…buang yang banyak spermau didalam vaginaku..anghhh", tanpa malu atau sungkan aku sudah meminta Mas Tomi untuk lebih kuat menggoyang pantatnya untuk menuntaskan dahagaku.
Akhirnya aku benar-benar terkapar diatas meja makan. Tulang-belulangku serasa seperti mau lepas semua. Benar-benar lemas aku dibuat oleh Mas Tomi. Kami terdiam beberapa saat menikmati sisa-sisa kenikmatan yang baru saja kami peroleh. Batang penis Mas Tomi kurasakan mulai mengkerut dan mengecil dalam jepitan lubang vaginaku. Perlahan namun pasti akhirnya batang penisnya itu terdorong keluar dan terkulai menempel di depan bibir vaginaku yang basah oleh cairan kami berdua.
Gila banyak sekali Mas Tomi mengeluarkan cairan spermanya, aku tahu itu karena banyaknya tumpahan sisa-sisa cairan spermanya meleleh keluar dari lubang vaginanku yang menetes ke lantai ruang makan.
"Ibu benar-benar hebat.. Tomi jadi sayang sama ibu.." bisik Mas Tomi di telingaku.
Aku hanya diam antara menyesal telah melakukan kesalahan terhadap suamiku dan terpuaskan hasrat liar Mas Tomi.
"Sudah Mas…Nanti Mbok Sarmi bangun",  kulepas tangan Mas Tomi yang masih memelukku.
Aku berusaha melepaskan diri dari jepitan tubuh Mas Tomi yang kekar dari belakang tubuhku. Lalu aku bergegas ke kamar mandi dan membersihkan tubuhku. Sekali lagi aku mandi di malam yang dingin itu.
Begitu selesai mandi aku keluar dari kamar mandi dan baru sadar betapa kacaunya ruang makanku ini karena di Meja makanku sudah bergeser tak karuan sementara kulihat celana dalam nylonku terlempar ke sudut meja makanku. Mas Tomi masih membetulkan celananya.
"Maaf Bu saya.. Boleh numpang mandi Bu.."
"Silahkan Mas.. Handuknya ada di dalam".
Setelah mengambil celana dalamku yang ada dimeja makan, aku segera masuk kedalam kamar dan mengambil baju tidur yang ada didalam lemari. Kupilih baju tidur satin model daster seperti tadi saat aku bermain seks dengan Mas Tomi. Tapi kali ini hanya beda warna tapi modelnya sama. Tanpa memakai Bra dan Celana dalam lagi langsung kupakai baju tidur itu dan setelah itu aku langsung keluar dari dalam kamar untuk mengambil kain pel dan membersihkan cairan sisa-sisa persenggamaanku dengan Mas Tomi yang berceceran di lantai. Sementara itu Mas Tomi masih mandi di kamar mandi yang baru saja kupakai.
Bersambung
134 notes · View notes
mutiarafirdaus · 11 months
Text
Terimakasih karena sudah menjaga tungku keluarga kita agar senantiasa hangat. Terimakasih karena sudah menjaga ikatan persaudaraan antara delapan anak ini agar terus menguat.
Terimakasih karena sudah menanamkan nilai hidup yang berharga, sebagai pencegah agar hati tak cepat berkarat. Terimakasih karena selalu di garda depan menjadi teladan dalam berquran dan tak pernah lelah bergerak.
Terimakasih karena selalu mengasah jiwa hingga memiliki kesabaran yang membuat orang-orang di sekelilingmu berdecak. Terimakasih karena selalu menemukan alasan untuk bersyukur meski terhimpit oleh masalah dari berbagai pihak.
Terimakasih karena tak pernah mau menyulitkan anak-anakmu meski engkau memiliki hak. Terimakasih karena selalu memcurahkan kami rasa cinta meski terkadang ekspresi cintamu sulit ditebak.
Terimakasih Umi, semoga Allah istiqomahkan dan kumpulkan kita di Surga, kelak..
4 notes · View notes
elangfatah · 1 year
Text
Jarak dan Spasi
Keresahanku akhir-akhir ini banyak berkaitan soal pertemanan, persahabatan, persaudaraan, dan hubungan yang semacamnya. Entah karena itu memang fase kehidupan yang harus dijalani, atau karena memang teman-temanku cukup meresahkan wkwkwk.
Jum'at pagi, ragaku tiba-tiba bertemu dengan kawan-kawan lamaku di ruangan yang sangat familiar dan hangat itu. Asrama 10 lantai 3, kamar paling besar sebelah barat. Di atas kasur yang tak beranjang itu (agar tidak jadi sarang kepinding alias kutu busuk), kami saling bertegur sapa, tanya kabar, menagih impian, dan bertanya sudah sebermanfaat apa hidup kita. Pertanyaan yang tentunya jauh dari rasa sombong, iri, riya', atau dengki. Yang ada hanyalah perasaan bangga dan bahagia bahwa kawan-kawan yang membersamaiku berproses sudah sejauh itu menjemput kesuksesannya masing-masing. Tak sedikit gurauan-gurauan lawas yang membuat kami terbahak-bahak. Aku tersenyum lepas. Belum habis senyumku, tiba-tiba alarm hp Samsung A52 yang kubeli 2 tahun lalu itu berbunyi. Aku terbangun dengan senyum lebar dan perasaan bangga. Yaa, pagi itu aku bermimpi indah. Aku sedikit tersadar bahwa dalam tidurku tadi aku sempat tertawa, entah jokes mana yang membuatku tertawa.
Masih dalam susana membahagiakan itu, tiba-tiba muncul notifikasi pesan WA dari salah seorang sahabatku. Pesan yang mengubah suasana bahagia pagi itu menjadi sebaliknya. Dia mengabarkan kepulangannya besok, setelah 5 tahun masa studinya di Solo. Tentu saja dia harus pulang. Rumahnya lebih membutuhkan ide, gagasan, dan semangatnya ketimbang tanah perantauan ini. Entah bagaimana nasib persyarikatan kalau kader terbaiknya enggan pulang ke rumah untuk menghidup-hidupi.
Aku bangga atas pencapaian sahabatku itu, meskipun bohong kalau dibilang aku tidak merasa kehilangan. Walaupun cukup menyebalkan dan pembicaraan kita selalu panas dan emosional, tak bisa dipungkiri dia adalah salah satu partner ngobrol terbaik. Banyak hal yang kita bicarakan. Apalagi lagi soal sahabatku satunya lagi yang entah kenapa tiba-tiba "hilang".
Sejauh ini harapanku sederhana saja, untuk semua yang aku anggap sahabat atau yang menganggapku sahabat. Aku tidak ingin persahabatan kita berjalan seperti Soekarno dan Kartosoewirjo, atau Soekarno dan Buya Hamka. Yang mana pada akhirnya Soekarno menangis karena harus mengeksekusi Kartosoewirjo, atau Soekarno yang harus menjebloskan Buya Hamka ke penjara, meski pada akhirnya Buyalah yang diminta untuk mengimami solat jenazahnya.
Nampaknya persahabatan kita lebih indah jika berjalan seperti Soeharto dan AR Fakhrudin, yang selalu mesra berkirim surat dan saling membantu untuk masyarakat dan umat. Kalau itu terlalu muluk-muluk, mungkin seperti anak SD saja, yang hari ini saling memukul besok pagi sudah saling merangkul. Yang hari ini menangis berkelahi besok pagi sudah meringis haha hihi. Yang hari ini tidak jelas berdebat besok pagi sudah sudah saling memeluk erat.
Tapi ya sudahlah, sepertinya benar kata Cak Nun,
"terkadang kita butuh jarak, agar memahami rasa sebenarnya. Seperti kata-kata yang butuh spasi, agar sanggup terbaca degan baik".
Bagaimanapun, dimanapun, dan kemanapun langkah kita ke depan, aku selalu memohon kepada Allah untuk selalu dipertemukan dengan kondisi terbaik.
Tumblr media
5 notes · View notes
dikabicara · 2 years
Text
The Powerfull of Berkabar
Mungkin di beberapa kalangan, sebuah kabar menjadi hal yang sepele remeh temeh. Tapi bagi kami, berkabar adalah suatu keniscayaan.dari Yang Maha Kuasa. Bagaimana tidak, dengan berkabar dapat menjauhkan dari persepsi-persepsi, entah positif maupun negatif, menghindarkan dari kekhawatiran yang tak tampak, menguatkan komitmen dan rasa saling percaya, serta menjauhkan fitnah yang tidak beraarah. sesederhana, “bu, adek udah kenyang” atau “bu, insyallah pagi ini mau ngisi acara di sekolah, doain yaa” atau juga “bro, hari ini kantor belum buka dulu ya” atau “kak hari ini aku lagi gaenak badan” coba saja kita semua hal tersebut tidak berkabar, mana bisa kuat persaudaraan? mana sanggup tali silaturahim bersimpul? mana tahan bahtera persahabatan atau rumah tangga jika tidak berkabar? semua harus tanya, tanya, dan tanya.  ingat, jika sudah ditanya, memberikan arti lain buat kita. Tentu yang ditanya lebih kurang kepekaannya, bahwa ada orang yang sedang peduli pada dirinya, dan memilih bertanya daripada berspekulasi. Hargai pertanyaan tersebut dengan jawaban yang tepat. Namun, alangkah lebih baik lagi jika kita sudah berkabar lebih dahulu. Jangan membuat orang lain khawatir dan akhirnya berspekulasi, meskipun spekulasi itu benar. Maka, berkabarlah. Rasulullah SAW pun mengingatkan, "Muslim terbaik ialah yang orang-orang Muslim lainnya selamat dari bahaya lisan dan tangannya (perbuatannya)" (HR Bukhari dan Muslim).
5 notes · View notes
catatankecilchai · 1 year
Text
Bismillah
Tulisan berikut ini akan lumayan panjang. Jika Anda ingin tetap melanjutkan membaca, bayangkan saja tulisan berikut Anda baca dari halaman-halaman dalam buku catatan harian saya yang tercecer dan kebetulan anda temukan.
Seberapa terbiasa Anda (saya asumsikan keyakinan kita sama) melafazkan "bismillah" setiap akan mulai makan atau melakukan sesuatu? Sejujurnya saya tumbuh tanpa kebiasaan ini, betapapun orang tua saya menekankannya ketika saya masih kecil dulu. Yah, saya seberandal itu. Tapi semesta mengajari saya dengan caranya sendiri.
Peristiwa yang akan saya ceritakan ini sangat berkesan bagi saya, entah dengan Alim, seorang sahabat. Mungkin ia sudah lupa. Apalagi ini terjadi saat kami berdua masih sama-sama kuliah di UIN Alauddin Makassar, belasan tahun yang lalu. Tapi semoga ini mengingatkannya.
Saya dan Alim secara alami menjadi dekat di masa-masa akhir kuliah kami, setelah kami menyadari kalau kami 'nyambung' karena punya banyak kesamaan. Sama-sama anak tunggal, sama-sama suka anime (Alim suka One Piece, saya suka Naruto), sama-sama suka kopi, sama-sama computer enthusiast, sama-sama penghayal tingkat tinggi, sama-sama suka omong kosong, sama-sama jatuh cinta pada teman sekelas, sama-sama punya masalah dengan tidur malam, dan (ini yang paling saya suka) sama-sama sering melakukan hal-hal spontan. Spontan dalam pemaknaan yang baik, tentu saja.
Saat merasa suntuk di kosannya, Alim akan menghabiskan beberapa hari di kamar saya, di Wisma IV IPPM Pangkep. Kadang dengan membawa pakaian ganti, kadang menggunakan pakaian saya (kami berdua seukuran, sebab kami dulu sama-sama kurus, saya malu menuliskan persamaan kami yang ini). Saat-saat Alim di kamar saya inilah, saya tahu banyak tentangnya, termasuk semua kesamaan di atas.
Kami makan apapun yang saya punya, atau apapun yang ada di wisma. Tidak sulit mencari makanan di wisma. Salah satu hal yang menyenangkan dari tinggal di wisma barangkali adalah rasa persaudaraan yang kental antar penghuninya. Bertanya ke kamar sebelah apa mereka masih punya sisa nasi adalah hal yang lumrah di sini. Di waktu-waktu yang lain, ada warung sari laut yang sambal lalapannya enak di depan kampus UIN Alauddin. Jika sedang tak ingin repot menyiapkan makanan (dan juga sedang punya uang lebih) kami ke warung sari laut ini. Warung ini adalah TKP untuk peristiwa canggih yang akan saya ceritakan.
Kejadian ini juga bertepatan di Bulan Ramadan. Waktu yang pas untuk menceritakannya sekarang. Suatu malam selepas salat tarawih, Alim datang ke wisma. Di punggungnya ada tas ransel yang agak besar. Pasti berisi pakaian ganti, selain laptop. Di tangannya ada satu kotak Nescafe 3 in 1 dan dua bungkus rokok Sampoerna Mild. "Rusaki windowsku," kata Alim datar. Malam akan panjang, pikir saya. Sebelum melakukan apapun, saya ingin makan dulu. Alim setuju. Berangkatlah kami menuju warung sari laut favorit ini.
Singkat cerita, kami makan. Di hadapan kami masing-masing ada sepotong ayam goreng, sepiring nasi dan sambal lalapan yang menggugah selera. Kami makan sambil mengobrol random. Tak lama kemudian, Seorang wanita cantik yang kira-kira seumuran kami juga masuk. Ia berdiri tak jauh dari meja saya dan Alim. Ia memesan tiga porsi ayam lalapan dengan instruksi spesifik: sambalnya dibungkus terpisah. Di dadanya tergantung ID tag berlogo sebuah bank BUMN. Alim masih menggerutu soal virus yang menginfeksi laptopnya. Perhatian saya dengan susah payah saya kembalikan ke Alim. Susah payah, sebab wangi parfum mbak BUMN ini juga meminta perhatian yang sama besar. Wanginya enak dan terasa mahal. Seandainya rasa sungkan tidak lebih besar dari rasa penasaran saya, pasti saya akan menanyai mbak ini merk parfum yang ia gunakan.
Pesanan mbak BUMN selesai. Tak sengaja, kami berpandangan sebab bungkusan pesanan si mbak melintas di depan saya. Tiba-tiba si mbak bicara, "Dek, ndak mau nambah? Ini ayam saya ndak makan ji, saya cuma mau sambal lalapannya."
Aih! Si mbak ini bukan cuma bagus di muka. Suaranya juga bagus. Damailah hati para nasabah bank tempat ia bekerja, yang kebetulan berhadapan dengannya di meja teller atau customer service. Saya menoleh ke Alim. Meminta bantuan. Saya tidak siap dengan situasi ini. Rupanya bukan cuma Alim, beberapa orang di sekitar kami juga tersita perhatiannya. Alim mengangkat bahu sembari sedikit menggeleng. "Aih, kenyangma' saya ini," sambil memandangi piring di hadapannya.
"Sini mi itu ayam," tiba-tiba seorang lelaki paruh baya yang duduk tak jauh dari kami membuka suara dan melepaskan kami semua dari rasa canggung. Persoalan selesai. Mbak BUMN keluar dari warung setelah menyerahkan bungkusan ayamnya ke bapak itu, dan bertukar senyum dan anggukan kecil dengan saya juga Alim.
Bapak itu telah selesai dengan makanannya sedari tadi. Piring nasi juga lalapannya sudah kosong. Yang membuatnya masih di kursinya adalah karena di hadapannya ada segelas kopi dan di sela jarinya menyala sebatang rokok yang masih cukup panjang. Akan ia apakan tiga porsi ayam itu? Dibawa pulang? Saya bertanya-tanya dalam hati sambil melihat ke arahnya. Alim mungkin juga penasaran, sebab ia juga melihat ke arah bapak itu. Si bapak, mungkin sadar kalau sedang diawasi menoleh ke arah kami dan bertanya, "Ndak mau ji ini toh dek?"
Kami menggeleng sembari tersenyum. "Tidak ji saya, Pak." Jawab Alim.
Lalu bapak itu mengalihkan pandangannya ke arah 2 bocah lusuh yang entah sejak kapan ada di sana. Seorang anak perempuan dan satu anak lagi yang saya duga adik laki-lakinya berdiri tak terlalu jauh dari kami. Pakaian mereka seperti sepasang anak TPA. Di tangan mereka berdua ada sticker bertuliskan bismillah dan assalamu alaikum, juga buku-buku kecil kumpulan surah pendek serta doa-doa harian yang juga mulai lusuh karena tak laku terjual. Dengan isyarat, bapak itu meminta mereka mendekat.
Kedua anak ini nampak kebingungan. Mereka memproses kejadian di hadapan mereka dengan perlahan. Namun akhirnya mereka berdua mendekat. Saya lalu sadar, kedua anak ini tadinya menghampiri kami, namun karena keasikan bercerita, Alim hanya mengibaskan tangannya dan merekapun menjauh. Ada sedikit rasa bersalah yang mulai menggerogoti saya.
"Pernah mo makan ayam sari laut?" tanya si bapak dengan nada jenaka. Kedua anak itu mulai nampak rileks. Dengan pelan, si kakak menggeleng malu-malu. Si bapak lalu berkata kepada penjual sari laut yang kebetulan memandangi mereka, "Mas, kasikkangi tawwa nasi tassatuna ini anak-anaka. Kasi juga lombok tawwa sedikit." Lalu si bapak memandangi mereka lagi, "sedikitmo lombok makan nah, sakitki nanti perutnu." Kakak beradik itu tak bereaksi. Di kepala mereka barangkali ada pertanyaan, siapa yang akan membayar nasinya?
"Siniko duduk eh, dekatku. Samako adeknu. Adeknu ini kah?" Alim sekonyong-konyong menunjuk kursi plastik di sampingnya. Kedua anak itu menurut. Mereka duduk berdampingan di sebelah Alim. Tak lama kemudian nasi untuk kedua anak ini datang. Bersama dengan sepiring kecil sambal lalapan yang nampaknya tidak terlalu pedas.
“Kasi keluar mi itu ayamnu dua, yang satua bawami pulang toh. Cuci tangannu dulu,” gumam si bapak. Anak perempuan itu menurut. Ia mencuci tangannya di kobokan, lalu mengeluarkan potongan ayam goreng, masing-masing satu ke atas piring nasi adiknya dan piringnya sendiri.
Apa yang tampak di muka anak perempuan itu barangkali tidak akan pernah saya lupakan. Raut wajahnya sulit digambarkan. Ia seperti sedang menjalani salah satu fragmen paling romantis dalam hidupnya: makan ayam goreng sari laut. Ia dan adiknya yang selama ini hanya menikmati sari laut dengan indera penciuman mereka setiap kali menjajakan sticker dan buku kecil ke pengunjung warung ini, sebentar lagi akan berkesempatan mencicipinya sendiri. Kesadaran demi kesadaran menampar saya. Saya tiba-tiba ingat kalau kedua bocah ini hampir setiap saat ada di sini tiap kali saya makan di warung ini. Saya, yang selama ini mengabaikan mereka.
"Apa dibilang kalo ada orang kasikki' makanan?" Tanya bapak itu lagi, masih dengan nada jenaka. Dengan polos, bocah itu menjawab, "Bismillahirrahmanirrahim..."
Tawa kami semua pecah. Saya, Alim, dan bapak itu. Beberapa pengunjung warung yang sedari tadi ikut memperhatikan juga tersenyum-senyum. "Bukan bismillah duluan," kata bapak itu sambil terkekeh. "Bilangi dulu orang terima kasih, maupi makan baru bacai bismillah, " lanjutnya lagi. Bocah itu hanya tersenyum. Ia mengangguk. Ia dan adiknya tak lagi merespon verbal sebab mulutnya kini mulai bekerja mengunyah nasi dan potongan ayam goreng. Lahap. Ayam goreng itu sepertinya hal terbaik yang pernah mereka alami.
Alim yang memang gampang akrab dengan orang lain segera terlibat pembicaraan dengan si bapak. Ia tadinya ingin ikut menyalakan sebatang rokok namun saya mencegahnya, sebab kami terlalu dekat dengan kedua anak ini. Saya sendiri sibuk memikirkan sesuatu. Ada semacam perasaan hangat yang tiba-tiba menjalari dada saya. Apakah karena kejadian ini? Sangat bisa jadi. Semua ini terlalu spontan. Terlalu banyak hal yang tiba-tiba terjadi dalam waktu berentetan. Mbak BUMN tiba-tiba menawari kami ayamnya. Si bapak tiba tiba mengajak kedua bocah ini makan. Alim yang biasanya cuek tiba-tiba melibatkan diri pada rentetan kejadian ini. Sambal lalapan yang tiba-tiba tidak terlihat pedas. Dan saya. Saya yang tiba-tiba menyadari betapa hal sekecil membaca bismillah setiap akan makan bahkan jarang saya lakukan.
Anak perempuan ini terlihat sangat bahagia. Juga adiknya. Apakah kebahagiaan menyebar? Sebab potongan kecil kebahagiaan mereka itu entah sejak kapan juga masuk ke hati saya. Saya menyesal gagasan untuk mengajak kedua anak ini makan bukan lahir dari kepala saya. Mungkin Alim juga berpikir begini, meski yang terlihat ia sedang tertawa terbahak dengan si bapak, entah membicarakan apa. Saya tidak menyimak sebab saya larut dalam pikiran saya sendiri.
Tak lama kemudian, Alim menoleh, "Ayo balik deh." Saya mengangguk. Di kepala saya lalu berlangsung proses matematika sederhana. Saya tidak membawa dompet, dan uang yang saya punya lebih dari cukup untuk membayar makanan saya sendiri. Tapi saya ingin saya yang membayar dua piring nasi untuk kedua anak itu. Saya sedang menghitung apakah kembaliannya memungkinkan untuk itu ketika Alim sekali dengan spontan berkata ke bapak yang tadi, "Pak, nasi yang untuk adek ini saya pi yang bayar, ya!" Bapak itu tersenyum dan berkata, "Siapp, terima kasih!" Ah Alim! rupanya sedari tadi kami bahkan punya niatan yang sama. Lalu setelah pamit pada bapak dan kedua anak itu, kamipun keluar.
Di jalan saat berboncengan motor, Alim tiba-tiba bertanya, "Seberapa seringko baca bismillah kalo mauko makan?"
"Jarang. Tapi kayaknya akan selalu mi habis ini." Jawab saya singkat.
2 notes · View notes
sabrina25daisy · 2 years
Text
Perasaan Kita Berharga
Aduhai...
Wahai rindu yg tak kunjung lapuk...
Sampai kapan rindu tak berujung ini akan bertahan?
Kumohon Tuhan,, sekiranya sulit rindu ini untuk pudar,, maka izinkan, sampaikan lah segera pada tempat berlabuhnya...
Agar dengannya aku mampu memuja Mu, tanpa harus menoleh pada sesuatu yang tidak ditakdirkan untukku..
Agar dengannya aku memuja Mu, dengan khidmah terbaikku berperantara kekasihku...
Lelah aku dengan rasa ini, tapi bak candu tak bisa kutepi...
Kumohon Tuhan, sampaikanlah segera hatiku pada takdirku...
*terinspirasi dari kisah rindu dan patah hati dari salah seorang sahabatku
Ada hal yang kupelajari dari kisah sahabatku yang satu ini. Tentang kuat, tulus dan dalam perasaannya ketika mencintai seseorang. Untuk orang yang pernah mengalami mungkin akan mudah memahami dan memaklumi. Tapi, bagiku kadang masih sulit untuk memahami keukehnya dia mempertahankan perasaan itu.
Aku orang yang mudah tersentuh dengan kebaikan orang termasuk laki-laki, tapi itu bukan berarti aku pun mudah untuk merasa jatuh cinta kepada laki-laki tersebut. Kalau pun iya akhirnya aku merasa jatuh cinta, secara spontan pikiranku langsung memberikan tembok batasan. Mungkin wajar memang karena didikan dari kecil terkait bagaimana Islam mengatur pergaulan dengan lawan jenis. Tapi, disamping itu juga, menurutku ini soal menjaga perasaan sendiri dan perasaan orang lain.
Terus terang aku juga penikmat cerita romansa, dan menurutku setelah semua cerita yg kubaca, kudengar, atau pun kutonton. Perasaan antar seseorang itu pada dasarnya membutuhkan give and take dan untuk itu butuh pengorbanan di dalamnya. Dan ketika ada salah satu orang yg merasa tidak terpenuhi dari keduanya, ia akan mudah goyah. Sehingga, perasaan itu butuh Ikatan atau penyangga yg kuat agar dia kokoh. Meski dilanda badai kencang, ia tak akan mudah tumbang.
Diantara ikatan itu; ada ikatan keluarga atau kekeluargaan, ikatan persaudaraan, ikatan pernikahan, ikatan persahabatan, ikatan khitbah, ikatan pertunangan, ikatan pacaran (yah, termasuk lah), dll. Dan diantara semua tadi, ikatan pacaran itu adalah yg paling rentan dan sangat lemah. Bahkan ikatan ttm menurutku masih lebih kuat. Tapi, bukan brarti aku setuju stm/ttm ya, aku tim couple halal 😆.
So, lanjut... Aku merasa perasaan kita ini terlalu berharga, dan perasaan orang lain pun sama berharganya. Maka, jangan sampai perasaan yang berharga ini rusak karena ikatan yg lemah tadi. Entah, mungkin kita yg patah hati karenanya, atau orang yang patah hati karena kita. Dua-duanya terdengar menyedihkan bagiku.
Seperti halnya sahabatku. Disatu sisi aku takjub melihat betapa kuat dan dalam perasaan yang ia miliki. Di satu sisi juga aku iba dengannya dan geram dengan org yg membuatnya patah hati. Tapi, disatu sisi lagi aku merasa sudah resikonya ketika perasaannya itu sebelumnya terikat hanya sebatas ikatan pacaran.
Ketika perasaan sudah bertepuk sebelah tangan. Dan ternyata kita yg menjadi korbannya sulit mengontrol atau move on dari patah dan sakit hati. Tidakkah kita iba dengan perasaan kita sendiri? Meskipun, jika ternyata orang lain yg jadi korbannya, hatiku rasanya akan tetap sakit karena merasa bersalah telah menyakiti hatinya.
Alamat rindu yang minta berlabuh, tapi kini masih terus terombang-ambing. Sulit, bahkan tak boleh menepi atau meski sekedar singgah sejenak.
Hausnya perasaan minta ditegukkan, tapi tiada yg mau memberi. Ada pun yg mau memberi, tapi jika bukan dia, rasanya seperti diberi racun. Enggan untuk menerima.
Tapi, begitulah hati, siapa yg mampu menyangka. Ketika hati sudah jatuh dan buta, meski diberi penerang paling pelita ia tak akan peduli. Tetap gelap. Sampai ia sendiri yg membuka mata dan memilih pelitanya.
Untuk kamu atau pun kita yang masih sulit untuk move on atau membuka mata, semoga Allah berikan hidayah, kekuatan dan pelita untuk menuntun kita agar mampu melabuhkan hati yg berharga ini pada pelabuhan yang tepat. Aamiin. ❤️
Menurutku perasaan jatuh cinta itu memang terasa indah. Berbunga-bunga. Perasaan degub di dada yg bergejolak. Perasaan rindu. Perasaan gemuruh ketika tau ternyata diam-diam ia pun memiliki rasa yang sama. Sungguh itu memang terasa membahagiakan. Selayaknya bagaimana kisah romansa menggambarkan dalam sajak dan narasinya.
Tapi cukuplah sampai disitu. Cukuplah hanya jatuh cinta saja. Menyimpan perasaan indahnya ketika menyadari, ternyata aku mengagumi seseorang yang ada disana. Tidak berharap lebih, selagi belum ada pintu yang membawa pada ikatan yg kuat. Agar hati kita dan hatinya terjaga dari sakit dan patah, meninggalkan bekas luka yang mungkin akan sulit pulih dan diobati.
“Bagian terbaik dari jatuh cinta adalah perasaan itu sendiri. Kamu pernah merasakan rasa sukanya, sesuatu yang sulit dilukiskan kuas sang pelukis, sulit disulam menjadi puisi oleh pujangga, tidak bisa dijelaskan oleh mesin paling canggih sekalipun. Bagian terbaik dari jatuh cinta bukan tentang memiliki. Jadi, kenapa kamu sakit hati setelahnya? Kecewa? Marah? Benci? Cemburu? Jangan-jangan karena kamu tidak pernah paham betapa indahnya jatuh cinta.”― Tere Liye, Hujan
4 notes · View notes
sabaryangindah · 2 years
Text
JANJI PERSAHABATAN YANG TERLUPAKAN
لِمَاذَا تَرَانِي بِقَفْرٍ سَحِيْقٍ ===== فَتُعْرِضُ عَنِّي وَتَنْسَى الصَّدِيْقَ
Kenapa tatkala engkau melihatku dalam padang tandus yang sangat jauh…. lantas engkau berpaling dariku dan engkau melupakan sahabatmu ini..
وَأَلْمَحُ فِي نَظَرَاتِكَ هَجْرًا ===== فَتَتْرُكَنِي فِي الْمَعَاصِي غَرِيْق
Aku merasakan dari pandanganmu engkau menjauhiku dan menghindar dariku…. engkau membiarkanku tenggelam dalam kemaksiatan..
لِمَاذَا أُخَيَّ أَمُدُّ يَدَيَّ ===== فَتَتْرُكَهَا لِلَّظَى وَالْحَرِيْقِ
Mengapa wahai sahabatku..? Tatkala aku menjulurkan kedua tanganku (untuk kau tolong).. lantas engkau membiarkan juluran tanganku dalam api yang membakar dan menyala-nyala..? 
أَتَعْلَمُ أَنِّي أَزِيْدُ انْحِدَارًا ===== وَأَنْتَ تَرَانِي بِهَذَا الطَّرِيْقِ
Tidakkah engkau tahu bahwasanya aku semakin tersesat ke jalan yang menyimpang.. padahal engkau melihat aku berjalan di jalan menyimpang tersebut..
لِمَاذَا أُخَيَّ تُشِيْحُ بِوَجْهٍ ===== عَبُوْسٍ قَنُوْطٍ بِأَنْ لاَ أُفِيْقُ
Wahai sahabatku, kenapa engkau membuang mukamu.. dengan wajah yang merengut dan masam yang putus asa seakan-akan aku tidak akan bisa sadar kembali..
أَتَنْسَى زَمَانًا بَهِيًّا نَدِيًّا ===== أَمِ الشَّوْقُ وَلَّى فَهَانَ الرَّفِيْق
Apakah engkau lupa masa yang indah..
Ataukah kerinduanmu telah sirna dan rendahlah sahabatmu ini..
أَتَذْكُرُ عَهْداً قَطَعْنَاهُ يَوْمًا ===== بِأَنْ نَتَآخَى كَظِلٍّ لَصِيْقٍ
Apakah engkau ingat janji yang pada suatu hari pernah kita patrikan…. bahwasanya kita akan bersaudara sebagaimana bayangan yang selalu menempel..
زَهِدْتَ بِقُرْبِي وَخَلَّفْتَ قَلْبِي ===== حَزِيْنًا رَهِيْنًا لِغَمٍّ وَضِيْقٍ
Engkau semakin menjauh dariku dan engkau meninggalkan hatiku.. dalam kesedihan dan kegelisahan dan kesempitan..
تُسَاوِرُنِي وَسْوَسَاتُ الدَّنَايَا ===== وَيُطْرِبُنِي عَزْفُ مَكْرٍ رَقِيْبق
Bisikan-bisikan keburukan menggrogotiku.. dan lantunan tipu daya yang halus telah membuai dan melenakanku..
فَخُضْتُ الذُّنُوْبَ وَكَمْ مِنْ مَلاَهٍ ===== أَتَيْتُ وَكَمْ مِنْ حَيَاءٍ أُرِيْقُ
Maka akupun tenggelam dalam dosa-dosa, betapa banyak perkara yang melalaikan aku kerjakan… dan betapa banyak rasa maluku yang aku tumpahkan (karena bermaksiat)..
أُخَيَّ تَمَهَّل وَخُذْنِي إِلَيْكَ ===== فَمَا عَادَ قَلْبِي لِبُعْدٍ يُطِيْقُ
Sahabatku, berhentilah sejenak dan ambil dan ajaklah diriku bersamamu… Sungguh hati ini tidak sanggup untuk menjauh..
وَمُدَّ الْأَيَادِي وَلاَ تَنْتَقِصْني ===== وَكُنْ لِجِرَاحِي الطَّبِيْبَ الشَّفِيْقَ
Dan ulurkanlah kedua tanganmu dan janganlah engkau mencelaku… dan jadilah engkau terhadap luka-lukaku seorang tabib/dokter penyayang …
إِذَا مَا مَرَرْتَ بِقُرْبِي سَرِيْعًا ===== تَذَكَّرْ قَدِيْمًا عُهُوْدَ الصَّدِيْقِ
Jika tatkala engkau lewat di dekatku lantas engkau berjalan dengan cepat (untuk menjauhiku)… maka ingatlah janji persahabatan kita dahulu…
Sungguh ada sahabat-sahabat dekat kita dahulu yang saat ini butuh untuk kita dekati. Justru tatkala ia semakin jauh dari jalan Allaah bukan semakin kita jauhi… akan tetapi semakin kita dekati.
Persahabatan yang dulu pernah kita jalin hendaknya tidak terlupakan dan sirna. Justru persahabatan lampau menuntut kita untuk menyayangi sahabat kita yang berada di persimpangan jalan..
Kasus yang sering terjadi juga adalah tatkala ada saudara atau sahabat kita yang futur (malas beribadah) atau bahkan terjerumus dalam kemaksiatan lantas sebagian kita malah menjauhinya… bahkan menjauh sejauh-jauhnya. 
Tidak ada yang mengunjunginya..
tidak ada yang menasehatinya…
akhirnya iapun semakin terpuruk dan semakin jauh dari jalan Allaah.
Persaudaraan, terlebih lagi persahabatan, mengkonsekuensikan sikap yang sebaliknya, yaitu…mendekati dan menasehati…bukan menjauhi dan mencibir…
Ditulis oleh Ustaz DR. Firanda Andirja MA, حفظه الله تعالى
2 notes · View notes
yesungsh27 · 2 days
Text
Mengapa Orang Bermain Lotre? Menyelami Psikologi di Balik Harapan dan Keberuntungan
Tumblr media
Mengapa Orang Bermain Lotre? Menyelami Psikologi di Balik Harapan dan Keberuntungan
Lotre telah lama menjadi bentuk hiburan yang populer di seluruh dunia. Meskipun peluang untuk memenangkan jackpot besar sangat kecil, banyak orang tetap tertarik untuk membeli tiket lotre. Fenomena ini tidak hanya melibatkan unsur keberuntungan, tetapi juga berakar pada psikologi manusia. Artikel ini akan mengeksplorasi berbagai faktor psikologis yang mendorong orang untuk bermain lotre dan mengapa mereka terus berpartisipasi meskipun kemungkinan kemenangan sangat kecil.
1. Harapan dan Mimpi
Salah satu alasan utama orang bermain lotre adalah harapan. Lotre memberikan kesempatan untuk bermimpi besar, meskipun dalam kenyataannya peluang untuk menang sangat kecil. Harapan ini sering kali menjadi motivasi utama, dengan banyak pemain merasa bahwa tiket lotre adalah pintu menuju kehidupan yang lebih baik. Bayangan tentang apa yang bisa dilakukan dengan uang tersebut—mulai dari bepergian ke tempat-tempat eksotis hingga membeli rumah impian—menjadi daya tarik yang kuat.
2. Kehilangan dan Risiko
Psikologi manusia sering kali berfokus pada risiko dan kerugian. Dalam konteks lotre, ini dikenal sebagai "paradoks lotre" di mana individu lebih cenderung untuk mempertimbangkan potensi keuntungan besar daripada risiko kehilangan jumlah uang yang kecil. Ini adalah contoh dari bias kognitif yang dikenal sebagai "bias kemungkinan," di mana orang lebih memperhitungkan kemungkinan kejadian luar biasa meskipun peluangnya sangat kecil.
3. Kesenangan dan Hiburan
Bermain lotre juga memberikan hiburan dan kesenangan. Proses membeli tiket, memilih nomor, dan menunggu hasilnya dapat menambah elemen ketegangan dan kegembiraan dalam rutinitas sehari-hari. Ini sering kali menjadi cara yang sederhana dan murah untuk menambahkan sedikit rasa antisipasi ke dalam hidup seseorang.
4. Rasa Persaudaraan dan Komunitas
Banyak orang juga bermain lotre sebagai bagian dari aktivitas sosial atau komunitas. Ini sering kali melibatkan grup teman atau keluarga yang bersama-sama membeli tiket atau membentuk "pool" lotre untuk meningkatkan peluang menang. Aspek sosial ini dapat memperkuat rasa kebersamaan dan memberikan kesempatan untuk berbagi harapan dan mimpi.
5. Efek Positif dari "Pemenang Kecil"
Lotre sering kali menawarkan hadiah kecil atau kesempatan untuk mendapatkan kembali uang yang dihabiskan untuk tiket. Ini memberikan semacam dorongan positif bagi pemain, yang merasa mereka mendapatkan "kemenangan kecil" meskipun tidak memenangkan jackpot utama. Efek ini dapat meningkatkan rasa puas dan memperkuat perilaku permainan.
6. Keberuntungan dan Psikologi Kognitif
Akhirnya, konsep keberuntungan memainkan peran besar dalam psikologi lotre. Banyak pemain percaya bahwa mereka memiliki keberuntungan atau kemampuan khusus untuk memilih nomor yang tepat. Ini adalah contoh dari "kepercayaan magis" di mana individu merasa mereka dapat mempengaruhi hasil yang sebenarnya acak. Keyakinan ini memberikan rasa kontrol dan keterlibatan yang meningkatkan daya tarik permainan.
Kesimpulan
Bermain lotre adalah fenomena kompleks yang melibatkan berbagai faktor psikologis. Dari harapan dan mimpi hingga aspek sosial dan hiburan, motivasi di balik partisipasi dalam lotre sangat bervariasi. Meskipun peluang untuk menang besar mungkin kecil, daya tarik psikologis lotre tetap kuat, membuatnya menjadi bentuk hiburan yang terus populer di seluruh dunia.
0 notes
rtpbejo365 · 11 days
Text
Fitur live chat yang tersedia di Rtpbejo365 menawarkan kemudahan bagi para pemain untuk berinteraksi dengan dukungan pelanggan secara langsung. Dengan adanya live chat, pemain dapat dengan cepat menyelesaikan masalah atau mendapatkan jawaban atas pertanyaan mereka tanpa perlu menunggu lama. Hal ini tentu saja mempercepat proses penyelesaian masalah dan memberikan kenyamanan ekstra bagi para pemain. Selain itu, fitur live chat juga memungkinkan para pemain untuk berbagi pengalaman atau meminta saran dari sesama pemain. Komunitas pemain Rtpbejo 365 bisa saling berdiskusi dan memberikan tips serta trik untuk meningkatkan strategi bermain. Ini tidak hanya memperkaya pengalaman bermain tetapi juga menciptakan rasa persaudaraan di antara para pemain.
Keuntungan lainnya dari menggunakan live chat adalah fleksibilitas waktu. Pemain Rtpbejo 365 dapat mengakses layanan dukungan kapan saja mereka membutuhkannya, tanpa harus terikat oleh jam kerja tertentu. Ini memastikan bahwa setiap pemain mendapatkan bantuan yang mereka perlukan, bahkan di waktu-waktu yang tidak terduga. Dengan semua manfaat yang diberikan, tidak heran jika fitur live chat menjadi salah satu alasan terus menjadi pilihan utama bagi para penggemar game online. Dukungan yang responsif dan interaktif ini meningkatkan kualitas pengalaman bermain secara keseluruhan, menjadikan Rtpbejo365 platform yang benar-benar memperhatikan kebutuhan para pemainnya.
Tumblr media
1 note · View note
sunriserror · 26 days
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
happy birthday to me.
Genap pula umurku tahun ini, semakin tua dengan pikiran yang semakin tak karuan. Tulisan ini dibuat h+10 dari hari ulang tahun ku yang seharusnya, kenapa? Karena aku baru mau nulis sekarang.
Tradisi kue ulang tahun di rumah lama-lama pudar dan diganti jadi bolu amanda ahaha. Sebenernya umi udah kasih aku pilihan, tapi aku males untuk beli sendiri. Sedangkan abi udah tanya aku mau kuenya varian rasa apa, aku bilang kue yang diatasnya ada coklatnya. Waktu abi pulang, dia bilang "namanya kue marble dek". Ternyata kita sama-sama ngga tau, bahkan petugasnya sempet mikir dulu waktu abi request variannya wkwkw.
Ulang tahun ini rasanya lebih sepi dari biasanya. Rasanya hambar, kaya tulisan ini sekarang. Jadi sebenernya engga ada yang bisa aku ceritain disini. Tapi sedikit yang aku paham, kalau aku lebih seneng disuapin dari makan sendiri. Kalimat ini punya beribu makna buat aku.
Aku jadi lebih paham, kalau aku belum siap dan ngga akan pernah siap untuk ditinggal sama umi abi. Aku ngga siap hidup sendirian tanpa orang yang aku sayang. Ternyata kasih sayang persaudaraan aku tuh ada cuman emang sembunyi aja.
Sekarang aku lagi di tahap sembunyi, aku kabur dari orang-orang. Alesannya apa, tentu saja minder wkwkw. Tapi ya udah yah, kita buat diri sendiri happy sajaaa dengan segudang hiburan yang aku punya. Untuk tahun depan semoga aku selalu disehatkan yah, dan diberikan kemampuan untuk keluar dari gua ini.
Jangan lupa sayangi diri sendiri please, kamu cuman punya itu.
0 notes
rupaska · 1 month
Text
Tim basket Rutan Pasangkayu berhasil mencatat prestasi gemilang
Tumblr media
Tim basket Rutan Pasangkayu berhasil mencatat prestasi gemilang dengan meraih peringkat ketiga dalam turnamen basket Kabupaten Pasangkayu yang diselenggarakan untuk memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Turnamen ini diikuti oleh berbagai tim dari seluruh penjuru kabupaten dan menjadi ajang kompetisi yang sangat dinantikan oleh para pecinta olahraga basket. Dalam pertandingan terakhir untuk memperebutkan peringkat ketiga, Tim Basket Rutan Pasangkayu menunjukkan semangat juang yang tinggi. Dengan kerja sama tim yang solid dan strategi permainan yang matang, mereka berhasil mengalahkan lawan dengan skor yang meyakinkan. Prestasi ini menjadi bukti komitmen dan dedikasi tim, yang tidak hanya menunjukkan kemampuan olahraga, tetapi juga semangat untuk terus berkembang dan berprestasi meskipun berada dalam lingkungan yang terbatas. Keberhasilan ini disambut dengan penuh rasa bangga oleh Kepala Rutan Kelas IIB Pasangkayu, Tisep Oven Harry, beserta seluruh jajaran staf. Tisep Oven Harry menyampaikan apresiasinya kepada seluruh anggota tim yang telah berjuang keras selama turnamen berlangsung. “Prestasi ini merupakan hasil dari kerja keras, disiplin, dan semangat yang tidak pernah padam dari para anggota tim. Kami sangat bangga dengan pencapaian ini dan akan terus mendukung mereka untuk meraih prestasi yang lebih tinggi di masa depan,” ujarnya. Turnamen ini diadakan dalam rangka memeriahkan peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-79. Selain sebagai ajang kompetisi, turnamen ini juga menjadi momen untuk mempererat tali persaudaraan dan semangat kebersamaan antarwarga Kabupaten Pasangkayu. Dengan raihan peringkat ketiga ini, Tim Basket Rutan Pasangkayu berharap dapat terus berpartisipasi dalam berbagai kompetisi di masa mendatang dan mengharumkan nama Rutan Pasangkayu di kancah olahraga daerah.
0 notes
turisiancom · 1 month
Text
TURISIAN.com -  Dalam menyemarakkan Hari Ulang Tahun ke-79 Republik Indonesia, Pasar Baru Trade Center (PBTC) di Kota Bandung, Jawa Barat, menggelar serangkaian acara yang penuh makna. Mulai dari aksi sosial berupa donor darah hingga berbagai lomba tradisional yang khas Agustusan. Semua itu digelar demi menumbuhkan nasionalisme. Sementara itu, Untung BW, Direktur Marketing PT Dam Sawarga Maniloka Jaya, mengungkapkan bahwa kegiatan ini sejalan dengan arahan Direktur Utama mereka, Rudy Kangdra. BACA JUGA: Pasukan Pengibar Bendera Pusaka Jawa Barat Dikukuhkan, Siap Bertugas di HUT Kemerdekaan "Kegiatan ini bertujuan untuk memeriahkan peringatan HUT RI Ke-79. Sekaligus menumbuhkan semangat nasionalisme di kalangan generasi muda dan masyarakat. Khususnya, di sekitar Pasar Baru," ujarnya pada Rabu, 14 Agustus 2024. Sedangkan, kegiatan sosial donor darah yang telah menjadi tradisi di PBTC, kali ini memiliki arti tersendiri. Yakni, bertepatan dengan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan. Aksi kemanusiaan yang berlangsung pada Senin, 12 Agustus 2024 lalu, diikuti oleh berbagai elemen masyarakat. Mulai dari warga umum, pedagang, hingga hampir seluruh jajaran manajemen PBTC. BACA JUGA: Komisi B DPRD Kebumen Lakukan Studi Banding ke Pasar Baru Trade Center Bandung [caption id="attachment_21706" align="alignnone" width="768"] Irwin Tan, Direktur Operasional PBTC saat mengikuti pemeriksaan kesehatan sebelum dilakukan donor darah. Foto: Turisian.com/Dok.PBTC[/caption] Termasuk, Direktur Operasional, Irwin Tan, dan Direktur Keuangan, Michael Sunaryo, turut berpartisipasi bersama karyawan lainnya. Mereka, memperlihatkan kebersamaan dalam semangat nasionalisme. Donor darah, selain menjadi aksi sosial yang mulia, juga memiliki manfaat yang signifikan bagi kesehatan tubuh. Proses ini tidak hanya menyelamatkan nyawa orang lain. Tetapi juga memberikan keuntungan bagi sang pendonor. Mengurangi kelebihan zat besi dalam tubuh, merangsang produksi sel darah merah baru. Hingga membantu mendeteksi penyakit yang mungkin belum terdiagnosis, adalah sebagian dari manfaat kesehatan yang dapat dirasakan. BACA JUGA: 47 Hotel di Kota Bandung Diserang Hacker, Menipu Calon Pemesan Kamar Penumpukan Zat Besi "Donor darah rutin terbukti dapat mencegah penumpukan zat besi yang berlebih. Menjaga kesehatan jantung, serta menurunkan risiko terkena beberapa jenis kanker, seperti kanker hati," kata Untung. Tak hanya dari segi fisik, manfaat donor darah juga dirasakan secara mental. Tindakan altruistik ini mampu meningkatkan rasa peduli. Mengangkat harga diri, serta mengurangi stres yang dirasakan, menjadikannya sebagai salah satu bentuk kontribusi sosial yang memiliki dampak luas. BACA JUGA: Pekan Kerajinan Jawa Barat Diisi Seabrek; Event Menarik, Saatnya ke Kota Bandung Dibagian lain, rangkaian lomba tradisional khas Agustusan akan digelar secara serentak pada 31 Agustus 2024 mendatang di Pasar Baru Trade Center, Kota Bandung. Lomba-lomba seperti tarik tambang, balap karung, bakiah, lomba sendok kelereng. Termasuk,  lomba makan kerupuk, siap memeriahkan suasana dengan semangat kebersamaan dan persaudaraan yang kental. ***
0 notes
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
SEMARAKKAN HARI LAHIR KEMENKUMHAM RI KE-79 DAN HUT KEMERDEKAAN RI,RUTAN KAPUAS GELAR TURNAMEN FUTSAL ANTAR PETUGAS
Kuala Kapuas - Dalam rangka memperingati Hari Kemenkumham RI ke-79 dan Hut Kemerdekaan RI, Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Kuala Kapuas Kanwil Kemenkumham Kalteng menyelenggarakan pertandingan futsal antar petugas. Jumat, (02/08/2024).
Pertandingan pembuka antara regu jaga 2 dan regu jaga 3, sorakan sorakan yang terlontar dari seluruh WBP yang hampir memenuhi penggiran lapangan futsal,kedua tim pun sangat bersemangat untuk saling rebut bola dari kaki lawan dan menggiring dengan tujuan akhir adalah sebuah goll.
Umpan-umpan terukur, dribel-dribel cerdik, dan tendangan-tendangan keras menjadi pemandangan yang tak terpisahkan dari pertandingan sengit ini. Meskipun semangat bersaing begitu kuat, tetapi atmosfer kebersamaan dan rasa persaudaraan tetap terasa di antara semua yang berpartisipasi.
Kepala Rutan Kuala Kapuas, David Anderson yang turut hadir membuka kegiatan tersebut menyampaikan bahwa turnamen ini merupakan kegiatan yang sangat positif, tidak hanya untuk meningkatkan kesehatan dan kebugaran jasmani para pegawai, tetapi juga untuk membangun hubungan yang solid dan mempererat silaturahmi.
“Melalui turnamen ini, kami berharap tercipta suasana persahabatan dan kekompakan antar Petugas, sekaligus menjadi wadah untuk saling memotivasi dan meningkatkan semangat dalam bekerja. Kami yakin, semangat sportivitas dan fair play akan selalu dijunjung tinggi dalam pertandingan ini," Ucapnya.
"Selain pertandingan futsal, ada pertandingan tenis meja, lomba memasak, domino dan lainnya. semoga dengan adanya kegiatan olahraga seperti ini, dapat meningkatkan semangat para Petugas dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari," Tutupnya.
KumhamPasti
KemenkumhamRI
kemenkumhamkalteng
kanwilkemenkumhamkalteng
rutankualakapuas
rutankapuascangkalbagawi
davidandersonsetiawan
0 notes
mitramediaindonesia · 2 months
Text
Karya Bakti Kesatria Mayangkara Bersama Masyarakat Papua
targetsidikpantau Satgas Pamtas Mobile RI-PNG Yonif 503/Mayangkara Koops Habema laksanakan Karya Bakti pembersihan lapangan bersama Mama – Mama dan Papa – papa Papua di Desa Mumugu Distrik Krepkuri Kabupaten Nduga Papua. Kamis(01/08/2024). Rasa kebersamaan yang selalu ditunjuk Kesatria Mayangkara dengan masyarakat Desa Mumugu dalam segala hal menjadi bukti nyata ikatan persaudaraan yang kuat.…
0 notes
pardomuansitanggang · 2 months
Text
Nasionalisme dalam Pandangan Islam, PARDOMUANSITANGGANG.COM – Nasionalisme dalam pandangan Islam memiliki karakteristik yang unik dan kontekstual. Islam mengajarkan umatnya untuk mencintai dan menjaga tanah air serta mengembangkan rasa kebersamaan dalam bingkai persaudaraan. Berikut adalah beberapa aspek penting dari nasionalisme dalam pandangan Islam: Kecintaan terhadap Tanah Air (Hubbul Wathan): Islam mengajarkan umatnya untuk mencintai tanah airnya. Sebuah hadits yang sering dikutip adalah “Hubbul wathan minal iman” yang berarti “Cinta tanah air adalah sebagian dari iman.” Meskipun hadits ini tidak ditemukan dalam kitab-kitab hadits yang otoritatif, maknanya tetap menjadi dorongan bagi umat Islam untuk mencintai dan menjaga tanah air. Persaudaraan Umat Manusia (Ukhuwah Insaniyah): Islam menekankan pentingnya persaudaraan antarumat manusia tanpa memandang perbedaan suku, bangsa, atau ras. Konsep ini mendukung nasionalisme yang inklusif dan menghargai keragaman dalam suatu negara. Keadilan dan Kesejahteraan Sosial: Islam sangat menekankan prinsip keadilan dan kesejahteraan sosial. Sebuah negara yang berlandaskan pada nilai-nilai Islam akan berupaya memastikan bahwa semua warganya diperlakukan dengan adil dan memiliki kesempatan yang sama untuk mencapai kesejahteraan. Taat pada Pemerintah yang Adil: Dalam Islam, umat diperintahkan untuk taat kepada pemimpin dan pemerintah yang adil. Al-Qur’an menyebutkan dalam Surat An-Nisa ayat 59, “Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu.” Ulil amri di sini merujuk pada pemerintah atau pemimpin yang memimpin dengan adil dan berlandaskan hukum. Kontribusi Positif dalam Masyarakat: Islam mendorong umatnya untuk memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan negara. Ini bisa dilakukan melalui berbagai cara seperti pendidikan, ekonomi, sosial, dan lain-lain. Dalam sebuah hadits disebutkan, “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya.” Mempertahankan Kemerdekaan dan Kedaulatan: Islam mengajarkan pentingnya mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan negara dari segala bentuk penjajahan atau penindasan. Jihad dalam konteks ini bisa berarti perjuangan untuk mempertahankan tanah air dan kedaulatan negara. Keseimbangan antara Nasionalisme dan Universalisme: Islam mendorong keseimbangan antara nasionalisme (cinta tanah air) dan universalisme (persaudaraan umat Islam di seluruh dunia). Nasionalisme tidak boleh mengarah pada fanatisme sempit atau chauvinisme, tetapi harus tetap menghormati dan mengakui persaudaraan dengan umat Islam lainnya serta manusia secara umum. Kerjasama dalam Kebaikan (Ta’awun ‘alal Birri wa Taqwa): Islam mengajarkan prinsip kerjasama dalam kebaikan dan ketakwaan. Dalam konteks nasionalisme, ini berarti bekerja sama dengan sesama warga negara untuk mencapai kebaikan bersama dan menjauhkan diri dari segala bentuk kerusakan atau kezaliman. Secara keseluruhan, nasionalisme dalam pandangan Islam adalah cinta terhadap tanah air yang didasarkan pada prinsip-prinsip keadilan, kesejahteraan sosial, persaudaraan, dan kontribusi positif terhadap masyarakat. Pandangan ini menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara kecintaan terhadap negara dan tanggung jawab sebagai bagian dari umat manusia yang lebih luas.
0 notes