#Pulau Batu Berlayar
Explore tagged Tumblr posts
Text
Pulau Rügen (pesisir utara Jerman)
ungkin semua orang sudah tidak asing lagi dengan dongeng tentang Tsar Saltan, ketika imajinasi menggambar plot tentang Putri Angsa, kapal-kapal yang berlayar melewati pulau Buyan…. Tahukah Anda bahwa pulau dongeng ini benar-benar ada, dan Anda bisa mengunjungi tempat ini di Jerman dengan melakukan perjalanan ke bagian paling utara negara ini? Nama asli pulau ini adalah Rügen, dan terletak di Laut Baltik, di lepas pantai utara Jerman. Orang-orang Slavia percaya bahwa tempat ini adalah tempat yang ajaib, karena di pulau Buyan, menurut legenda, kematian Koshcheeva disembunyikan di sebuah peti di pohon ek tua, dan di sini, menurut kabar burung yang beredar, batu Alatyr yang sangat disayangi disimpan - diyakini bahwa semua mimpi yang paling berharga akan menjadi kenyataan bagi orang yang menemukan batu ini.
Selama beberapa abad, pulau Rügen telah menjadi tujuan liburan yang populer. Tokoh-tokoh terkenal dan orang-orang berpengaruh pernah berkunjung ke pulau ini di berbagai kesempatan: Albert Einstein, Otto von Bismarck, dan seniman Kaspar David, yang mengabadikan garis pantai pulau ini dalam karya-karyanya.
0 notes
Text
TURISIAN.com - Pantai Tanjung Kelayang yang selama ini dikenal destinasi wisata populer di Pulau Belitung, semakin memikat perhatian wisatawan. Tidak saja, mereka yang datang dari lokal, tetapi juga mancanegara. Dengan panorama pantai yang menakjubkan, pasir putih bersih, dan formasi batu granit raksasa yang unik. Kawasan ini menawarkan pengalaman wisata yang mengesankan. Dan tentu saja, samngat cocok bagi mereka yang mencari keindahan alam serta ketenangan. Keindahan Alam yang Luar Biasa Terletak sekitar 27 kilometer dari Tanjung Pandan, Tanjung Kelayang dikenal dengan pantai berpasir putih yang lembut dan air laut yang jernih. Sementara itu, bebatuan granit yang tersusun secara alami di sepanjang garis pantai menjadi daya tarik ikonik. Batu-batu tersebut, menambah kesan dramatis di pemandangan pesisirnya. Selain itu, air laut yang tenang dan bergradasi warna biru kehijauan menciptakan nuansa tropis yang memanjakan mata. Aktivitas Menarik di Tanjung Kelayang Sedangkan, berbagai aktivitas bisa dinikmati di Tanjung Kelayang, mulai dari berenang, snorkeling, hingga menjelajahi pulau-pulau kecil di sekitarnya. Seperti Pulau Lengkuas dan Pulau Batu Berlayar. Begitu pun, para wisatawan juga bisa menikmati keindahan bawah laut yang dihuni oleh beragam spesies ikan serta terumbu karang yang masih alami. BACA JUGA: Maskapai Super Air Jet Kembali Buka Rute Ke Bandara Hanandjoedin Belitung Di sekitar pantai, terdapat berbagai tempat penyewaan perahu yang siap mengantar pengunjung untuk island hopping ke pulau-pulau terdekat. Daya Tarik Budaya dan Sejarah Tanjung Kelayang juga terkenal sebagai lokasi Festival Tanjung Kelayang, bagian dari rangkaian acara Sail Indonesia. Festival ini diadakan setiap tahun untuk mempromosikan kebudayaan lokal Belitung. Termasuk tarian tradisional, pameran kuliner, dan seni kerajinan tangan. Kegiatan ini menarik minat wisatawan dan mengangkat keunikan budaya serta potensi pariwisata Belitung di mata dunia. Fasilitas yang Memadai Pemerintah dan masyarakat setempat telah menyediakan berbagai fasilitas untuk mendukung kenyamanan wisatawan. Terdapat penginapan dengan berbagai kelas, restoran yang menyajikan hidangan laut segar khas Belitung. Serta, pusat informasi wisata. Infrastruktur di sekitar Tanjung Kelayang terus diperbaiki untuk meningkatkan aksesibilitas dan kenyamanan pengunjung. Kesimpulan Oleh sebab itu, Tanjung Kelayang bisa disebut destinasi wisata yang menawarkan perpaduan keindahan alam, kekayaan budaya, dan keramahan masyarakat. Dengan pesonanya yang memikat, Tanjung Kelayang layak menjadi pilihan utama bagi wisatawan yang ingin menjelajahi keindahan alam Indonesia. Tidak hanya sekedar destinasi wisata, Tanjung Kelayang juga menjadi simbol keberagaman dan keindahan pesisir Nusantara yang layak dilestarikan dan dibanggakan. Tanjung Kelayang, Belitung – surga tersembunyi yang menunggu untuk dijelajahi. ***
0 notes
Text
Keunggulan Kapal Tongkang dan Peran Vitalnya dalam Logistik di Titan Infra Energy
Kapal tongkang atau ponton merupakan jenis kapal pengangkut barang yang bentuknya seperti kotak besar terapung. Kapal ini tidak memiliki sistem pendorong sendiri dan harus ditarik oleh kapal lain, biasanya kapal tunda. Kapal tongkang memiliki peran penting dalam transportasi laut, terutama untuk mengangkut barang-barang dalam jumlah besar. Kapal ini dapat digunakan untuk mengangkut berbagai jenis barang, mulai dari batubara, minyak, kayu, hingga bahan konstruksi.
Fungsi dan Manfaat Kapal Tongkang
Kapal tongkang berfungsi utama sebagai pengangkut kargo, mulai dari barang umum hingga mobil, terutama di daerah tanpa jembatan. Seiring perkembangan zaman, kapal ini masih memainkan peran vital dalam transportasi barang dengan kapasitas besar. Namun, apa saja keunggulan dan manfaatnya?
Memahami Sejarah dan Perkembangan Kapal Tongkang
Dahulu, khususnya antara tahun 1960-1980, kapal tongkang sangat dominan di pulau-pulau seperti Papua, Kalimantan, Sulawesi, dan Sumatera. Pembangunan jembatan yang terbatas membuat kapal ini menjadi solusi efektif untuk transportasi. Berkat bentuknya yang mirip kotak terapung, kapal ini menjadi pilihan ideal untuk mengangkut barang dalam jumlah besar. Dengan bantuan kapal tunda, proses pengangkutan menjadi lebih lancar.
Fungsi dan Manfaat Kapal Tongkang
Kapal tongkang memiliki beberapa fungsi dan manfaat, antara lain:
Mengangkut barang dalam jumlah besar. Kapal tongkang memiliki kapasitas yang besar, sehingga dapat mengangkut barang dalam jumlah yang banyak. Hal ini membuat kapal tongkang menjadi pilihan yang tepat untuk mengangkut barang-barang yang membutuhkan transportasi laut dalam jumlah besar, seperti batubara, minyak, dan bahan konstruksi.
Membantu kelancaran transportasi laut. Kapal tongkang dapat membantu kelancaran transportasi laut dengan mengangkut barang-barang yang tidak dapat diangkut oleh kapal lain. Misalnya, kapal tongkang dapat digunakan untuk mengangkut batubara dari area penambangan ke pelabuhan.
Mempermudah transportasi laut di perairan dangkal. Kapal tongkang memiliki lambung yang datar, sehingga dapat beroperasi di perairan dangkal. Hal ini membuat kapal tongkang menjadi pilihan yang tepat untuk mengangkut barang-barang di perairan dangkal, seperti sungai dan danau.
Hal-hal yang Perlu Diperhatikan sebelum Mengapalkan Barang dengan Tongkang
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum mengapalkan barang dengan tongkang, antara lain:
Rute yang akan dilalui. Pengetahuan terhadap rute yang akan dilalui penting untuk meminimalisir risiko perompakan maupun kondisi laut yang akan dilewati.
Sertifikasi serta spesifikasi kapal tunda dan tongkang. Kapal tunda dan tongkang yang digunakan harus sesuai dengan standar yang berlaku, mulai dari usia, kapasitas, hingga daya yang dimilikinya.
Survei kelayakan kapal berikut perizinannya. Survey kelayakan kapal dan perizinannya sangat penting untuk dilakukan agar semua yang berada pada kapal tersebut dapat berlayar dengan aman sesuai dengan rencana.
Awak kapal yang berpengalaman. Awak kapal yang berpengalaman juga menjadi hal yang perlu diperhatikan. Awak kapal yang berpengalaman akan dapat mengatasi risiko buruk yang mungkin terjadi di perjalanan.
Contoh Penggunaan Kapal Tongkang
Kapal tongkang digunakan secara luas dalam berbagai industri, antara lain:
Industri pertambangan. Kapal tongkang digunakan untuk mengangkut batubara, bijih besi, dan mineral lainnya dari area penambangan ke pelabuhan.
Industri energi. Kapal tongkang digunakan untuk mengangkut minyak, gas, dan produk minyak bumi lainnya.
Industri konstruksi. Kapal tongkang digunakan untuk mengangkut bahan-bahan konstruksi, seperti semen, batu, dan besi.
Perusahaan Sewa Kapal Tongkang PT Swarnadwipa Dermaga Jaya (Titan Group)
PT Swarnadwipa Dermaga Jaya (SDJ) merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa pelabuhan muat batubara. SDJ mengelola pelabuhan muat batubara seluas 62 ha yang berlokasi di Muara Lematang, Kabupaten Pali, Sumatera Selatan.
SDJ memiliki dua unit Barge Loading Conveyor (BLC) yang digunakan untuk memuat batubara kedalam tongkang ukuran 300 feet (7.500 ton). BLC-1A didesain dengan kapasitas 22,500 ton/jam dan BLC-1D didesain dengan kapasitas 11,500 ton/jam.
Saat ini rata-rata daya muat BLC-1A sebanyak lima tongkang dan BLC-1D dua tongkang per hari. SDJ sedang meningkatkan kapasitas muat menjadi total 10 tongkang per hari.
Dengan fokus pada keamanan, sertifikasi, dan pengalaman awak kapal, kapal tongkang dapat tetap menjadi pilihan yang efektif dalam mengangkut barang. Dengan melibatkan perusahaan seperti Titan Infra Energy dan PT Swarnadwipa Dermaga Jaya, keberhasilan logistik kapal tongkang semakin dijamin.
0 notes
Text
Tentang Rasa Mengikhlaskan
Ada banyak peristiwa terjadi di tahun ini yang mewarnai hari dengan penuh harap pada elemen yang terikat didalamnya. Pikiranku dipenuhi dengan imaji-imaji kosong yang menyeretku pada kehampaan dan nestapa sebagai ekor pada setiap peralihan masa didalamnya. Terulang kembali kisah pelayaranku yang lalu. Aku mencoba menaikkan jangkar, bersiap mengarungi kembali samudera luas yang telah Rabbku sediakan. Melawan ombak, menghadapi batu cadas, dan badai yang semarak menyelimuti hari-hariku dalam pelayaran ini. Hingga akhirnya aku melihat pulau yang tak kukenali melalui teropongku. Ku putuskan untuk singgah. Ku jatuhkan jangkar kembali dan menelisik pada pulau baru ini. Ku melihat ada banyak sumber kekayaan alam yang melimpah ruah. "Sepertinya aku akan tinggal dan hidup damai disini", pungkasku. Mengelilingi pulau ini menyadarkanku bahwa ternyata aku tak sampai meraih bahkan sebuah mutiara di sana. "Pulau ini hanya menerima kehadiran Sang Pemilik", begitu jelas tanda yang ada di papan. Pantas saja aku tak bisa meraih satu pun sumber dayanya. Maka dengan petunjuk Sang Tuan yang terpampang jelas, aku mencoba kembali dan menaikkan kembali jangkar kapal pelayaran. Berlayar kembali mengarungi samudera luas.
Pada akhirnya, aku akan pergi kembali mengarungi arus deras, batu cadas, dan badai tengah laut yang berteriak. Namun, jika memang itulah hendak Sang Tuan pada pelayaran ini, maka aku putuskan untuk mengikhlaskan pulau itu kepada Sang Pemilik. Pelayaran berlanjut, pun waktu yang terus bergulung.
"Menyembuhlah bersama waktu, wahai sayap-sayap yang patah.", sahutku pada burung camar yang bertengger di kabin kapal. Semoga bahagia dan terjaga, wahai pulau indah nan elegan berselimutkan syahdu.
Last Letter 2023 | Nade | BWX [31-12-23]
0 notes
Text
Bupati Dendi Ramdhona ; Pahawang Banyak Yang Menyebut Maldivesnya Lampung
PESAWARAN - Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona mengatakan, Desa Pulau Pahawang itu sering dikatakan sebagai Maldivesnya Lampung. Karena terdapat sebuah Arizona (sumber mata air kecil), yang kini menjadi destinasi wisata yang viral di masyarakat. Hal itu dikatakan Bupati Dendi Ramadhona, dalam rangkaian kegiatan HIPMI Lampung saat menyambut Finalis Putri Indonesia menuju Pulau Pahawang, Selasa (9/5/2023). Kunjungan Tiga belas Finalis Putri Indonesia itu, didampingi oleh Enam puluh Muli Mekhanai Pesawaran. Kegiatan tersebut juga menjadi ajang promosi sejuta pesona bumi wisata, satu diantaranya Desa Wisata Pulau Pahawang dipilih sebagai nominasi The Best Tourism Village pada acara Lampung Tourism Fest. "Maka dari itu Desa Pulau Pahawang sebagai nominasi The Best Tourism Village, karena selain, disitu spot diving yang luar biasa berbasis kemasyarakatan, juga bisa berlayar bersama kapal pinisi menuju Villa Lanadiya dan Villa Andreas," jelas Dendi. Bupati Dendi juga menyebutkan, tentunya disitu adanya khazanah budaya masyarakat bercampur Sumatera dan Jawa. Tak hanya itu juga ada pulau yang dikelola oleh pihak tertentu namanya Pulau Tegal Mas, dan Pulau Mahitam serta Pulau kelagian dan lain-lain. "Kalau berbasis swasta saat ini tahap Pembangunan Hotel Bintang 5 Brand luar negeri, Brand Amerika. Ya, Insya Allah Hotel Bintang 5 itu akan beroperasi tahun ini, nanti tahun kedepan siapa tahu Finalis Putri Indonesia bisa dilaksanakan di Kabupaten Pesawaran," ujar Dendi. Namun demikian, masih dijelaskan Bupati Dendi, tentunya bukan hanya melihat gugusan Kepulauan tapi Pesawaran ada 19 Air Terjun, air panas dan lain-lain. "Yang pasti saat ini para finalis Putri Indonesia bisa mengeksplor keindahan gugusan Pulau atau perairan laut yang ada di Kabupaten Pesawaran. Mari kita menikmati keindahan Kabupaten Pesawaran," tandasnya. Salah satu Finalis Putri Indonesia 2023 asal Perwakilan Provinsi Sumatera Utara Tabhita Cristabela Napitupulu menyampaikan terimakasih dan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi Lampung dan Pemerintah Kabupaten Pesawaran. "Dalam hal ini Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona beserta Ibu Nanda Indira Dendi, dan Bapak Kapolres AKBP Pratomo Widodo, serta Pemerintahan Desa Batu Menyan, serta Pemerintahan Desa Pulau Pahawang," ucapnya, saat itu hadir bersama Ketua Yayasan Putri Indonesia Matatila diwakili Johan, BPD HIPMI Lampung, BPC HIPMI Pesawaran, hadir bersama Ketua TP PKK, Nanda Indira Dendi, Kapolres Pesawaran AKBP Pratomo Widodo. Menurutnya, kalau disini (Ketapang-red) jika orang batak bilang ini adalah parapat kawasan danau Toba Jadi kesima ketika turun dari Bus dan dikalungkan tapis oleh Ibu Nanda Indira Dendi. "Dan berjalan kesini (Ketapang-red) wow indah sekali seperti Kawasan Danau Toba, karena kita enggak jauh-jauh, karena Indonesia ini memiliki keanekaragaman hayati, lalu memiliki potensi wisata yang luar biasa," kata dia lagi. Namun disini, sambung Finalis Putri Indonesia ini juga menekankan untuk dapat memaksimalkan potensi yang sudah ada agar menciptakan cycle (sirklus,red) sustainable (berkelanjutan,red) harus punya hati untuk melayani sesama. "Karena itu bagian dari pengembangan SDM, dan pengembangan SDM itu hal terpenting dari segala aktivitas program kerja pemerintah dimanapun berada, tentunya potensi Lampung ini cukup luar biasa, termasuk Pesawaran, apalagi ini adalah dermaga tempat untuk menyebrang ke Pulau Pahawang," pungkasnya. (Tejo.) Read the full article
0 notes
Text
Tempat Bulan Madu Paling Romantis di Maui, Hawaii
Lanskap sensual Maui menjadikannya tempat yang sempurna untuk jatuh cinta. Aroma bunga, suara ombak yang berjatuhan, dan keindahan pulau yang memikat mengundang. Baca terus untuk menemukan tempat terbaik untuk menjelajahi surga Hawaii ini untuk Anda yang ingin berbulan madu.
1. Nāpili
Periksa ke Nāpili Kai Resort, berenang di teluk pirus, dan berpakaian untuk Makan Malam Na Hoku pribadi Anda – pesta empat hidangan obor untuk dua orang yang bertengger di tempat bertengger romantis yang menghadap ke laut. Pastikan untuk memesan makan malam sebelumnya.
2. Berlayar ke Lāna’i
Naiki Trilogy, pakaian berlayar favorit kami, dan kejar cakrawala menuju Lāna’i. Pada perjalanan setengah hari, kru memberikan Anda gulungan kayu manis dan kopi panas segera setelah Anda naik ke kapal, dan setelah perjalanan 9 mil ke Objek Wisata Lāna’i, Anda akan snorkeling di perairan pulau yang dilindungi dan mendarat untuk barbekyu makan siang. Setelah Anda kembali, habiskan sisa hari berjalan-jalan di Lahaina yang bersejarah. Bersantap di Gerard’s atau Lahaina Grill.
3. Kapalua Spa
Kunjungan ke salah satu spa di pulau itu akan menjadi suguhan, tetapi Spa Montage memiliki beberapa fasilitas untuk pasangan: kolam spa bersama dan taman hale cantik (rumah) dengan bak-bak batu romantis. Setelah menikmati pijat mewah atau perawatan tubuh, berjalan-jalan di sepanjang Jalur Kapal Coastal, diakses dari berbagai titik di sepanjang pantai, antara tempat parkir Maui Merriman dan D.T. Fleming Beach.
4. Teluk Honolua
Di MM 32, tinggalkan jalan raya untuk menjelajahi teluk berhias permata ini. Berlama-lama di jalur hutan sebelum snorkeling di air atau menonton peselancar jika ombaknya naik. Selanjutnya, lanjutkan untuk melihat Nākālele Blowhole – mobil-mobil yang berkerumun di tepi jalan di MM 38.5 adalah petunjuknya. Saksikan (dari jarak yang aman) geyser air asin eksplosif ini. Kemudian berbalik dan melihat dinding batu lava yang menghadap lubang sembur. Anda akan melihat foto-op yang sempurna: jendela berbentuk hati di batu yang membingkai pantai dramatis – tempat yang sempurna untuk mendokumentasikan cinta Anda. Akhiri hari dengan makan malam di salah satu restoran terbaik Kapalua.
Artikel Terkait: 7 Tempat Bersejarah Terbaik di Mauritius
5. Haleakalā
Daftar yang harus dilakukan untuk malam sebelumnya: kemas barang-barang Anda, kumpulkan setiap tusukan pakaian hangat yang tersedia, pesan pengiriman kopi panas atau coklat pagi hari dari layanan kamar, dan atur jam alarm Anda. Pada dini hari menjelang fajar, berkendaralah ke Taman Nasional Haleakala pada waktunya untuk matahari terbit di puncak gunung berapi yang tidak aktif ini. (Anda harus memesan tempat secara online beberapa hari sebelumnya.) Anda berdua, dibungkus dengan kaus dan handuk pantai (dingin pada ketinggian 10.000 kaki), akan menyaksikan banyak bintang perlahan memudar dan sinar matahari pertama dari hari yang baru muncul -Dijadikan sebagai kenangan ajaib.
6. Makawao & Pā’ia
Habiskan sisa hari menjelajahi Makawao, kota koboi Maui, dan Pā’ia, kota selancar hippy di pantai utara. Berbelanja, bersantai di salah satu dari beberapa kafe, atau berenang di H.P. yang indah Baldwin Park. Berkendaralah ke Taman Pantai Ho’okipa untuk menyaksikan selancar angin dan melihat kura-kura laut yang sedang tidur siang versi Vj-book.com. Double back untuk makan malam di Rumah Ikan Mama yang tak tertandingi. Menginap di penginapan butik terdekat atau sewa liburan.
7. Jalan Raya Hāna
Jaga pakaian renang Anda tetap praktis, letakkan bagian atas ke bawah, dan putar radio ke atas. Berencana untuk menghabiskan sepanjang hari menjelajahi kurva jalan paling terkenal di Maui – dan salah satu perjalanan terbaik di Amerika Serikat. Berhentilah di air terjun, berenang di kolam yang tenang, membeli buah markisa di kios pinggir jalan, berbagi piknik, dan menikmati setiap momen spontan. Hana tropis yang rimbun adalah tempat yang sempurna untuk romansa, dan layak untuk menghabiskan beberapa malam di sini.
Artikel Terkait: 10 Aktivitas yang Menarik Dilakukan di Alentejo, Portugal
8. Hāna
Sudah siap untuk waktu santai di pantai? Pilih antara pantai merah berapi di Pantai Kaihalulu, teluk bulan sabit yang sempurna di Pantai Hāmoa, atau kolam air tawar di ‘Ohe’o Gulch, tempat Anda dapat duduk dan berendam sambil menyaksikan ombak yang bergulung ke pantai. Saat matahari terbenam, berjalanlah di jalur pantai kuno di Taman Negara Wai’ānapanapa. Berbelanja secara Royal untuk makan malam di Preserve Kitchen + Bar di Travaasa Hāna.
9. “Sisi Belakang” Haleakalā
Kemas makanan kecil dan air sebelum meninggalkan Hāna untuk menjelajahi “sisi belakang” di sekitar Maui melewati Kaupō. Ketika Anda mencapai ‘Ulupalakua, masuk bebek ke MauiWine. Cicipi beberapa minuman anggur lokal, dan panggang romansa Anda dengan alasan perkebunan tua.
1 note
·
View note
Text
Pulau Batu Berlayar - Obyek Wisata Pulau Belitung
Pulau Batu Berlayar – Obyek Wisata Pulau Belitung
Pulau Batu Berlayar wisatabelitong.com. Batu Berlayar adalah susunan batu-batu granit raksasa dimana terdapat 2 batu besar yang berdiri vertikal sehingga berbentuk seperti layar dengan pulau pasir putih sebagai kapal nya. Susunan batu seperti itulah yang membuat penduduk Belitung menamakan tempat ini Batu Berlayar. Pulau kecil seukuran lapangan tenis ini anda salah satu lokasi yang bagus untuk…
View On WordPress
#Open Trip Belitung 2017 Paket Murah Wisata Backpacker#open trip belitung murah#open trip ke belitung#open trip pulau belitung#open trip to belitung#open trip wisata belitung#paket 4d3n belitung#paket backpacker ke belitung#paket bangka belitung 3 hari 2 malam#paket bangka belitung 3d2n#Pulau Batu Berlayar#Pulau Batu Berlayar - Obyek Wisata Pulau Belitung#Pulau Batu Berlayar belitung#Pulau Batu Berlayar Wisata Belitung
0 notes
Text
Catatan tentang Pulau Kecil: Pulau Nasi, Aceh
Kepalang tanggung, ketika beberapa hari yang lalu saya update di whatsapp story mengenai pulau kecil tapi gakbisa nulis banyak-banyak karena keterbatasan fitur. Akhirnya, saya coba tulis lebih lengkapnya di sini biar enak, sekaligus merawat ingatan tahun 2017 silam hehe :D
--
Saya dapat kesempatan ke pulau Nasi sekitar tahun 2017, dalam rangka Kuliah Kerja Nyata-Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat UGM (KKN-PPM UGM). Kami (30 orang) tinggal bersama masyarakat di sana selama 2 bulan, mulai dari pertengahan Juni sampai awal Agustus. Program kami secara garis besar berfokus pada pemberdayaan masyarakat di bidang pariwisata. Kenapa pariwisata? Penjelasannya nanti ada di bawah ya.
Kenapa baru KKN tahun 2017? Haha ini yang unik. Saya angkatan 2012 dan baru KKN tahun 2017 atau di tahun ke-5 kuliah saya. Bisa dibilang telat 2 tahun dari normalnya. Inipun KKN dengan angkatan 2 tahun di bawah (angkatan 2014). Yaa jadi singkat cerita, tahun ke-3 dan tahun ke-4 kuliah saya punya amanah organisasi yang bikin gakbisa ninggalin Jogja dalam waktu lama. Akhirnya ya harus nunda KKN selama 2 tahun.
Kenapa gak KKN di Jogja aja? Nah ini dia, saya pikir pengalaman KKN ini hanya bisa dirasakan sekali seumur hidup, jadi gakmau dong kalo KKNnya di Jogja. Harus dapet tempat lain yang bisa ngasih pengalaman baru, Pulau Nasi lah saya pilih :D.
Lokasi Pulau Nasi
Secara administratif pulau Nasi berada di kecamatan Pulo Aceh, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh. Secara geografi bisa dilihat di peta di bawah ini yaa..
Toponimi Pulau Nasi
Ada dua versi cerita mengenai kenapa pulau ini dinamakan pulau Nasi. Tapi sebelum ke sana, saya akan coba ceritakan sedikit sejarah Pulau Nasi. Saya kutip cerita ini dari situs Badan Registrasi Wilayah Adat (BRWA). Jadi sebelumnya pulau nasi ini tidak berpenghuni, baru kemudian di Abad ke-12 pulau ini mulai dihuni orang. Penghuni ini berasal dari Peukan Bada atau daratan di tenggara pulau, sekarang masuk ke dalam salah satu kecamatan di Kabupaten Aceh Besar.
Jumlah orang yang pertama menghuni pulau ini sekitar 10-20 orang yang semuanya adalah orang-orang pelarian. Mereka adalah orang yang seharusnya mendapat hukuman Raja akibat tidak membayar pajak, berjudi dan lain sebagainya. Mereka tiba pertama kali di pantai Lhoek Reudeup, Gampong Deudap atau pantai terdekat dari daratan. Karena mereka semua adalah pelarian, mereka tidak berani tinggal di dekat pantai yang bila membakar sampah saja asapnya bisa terlihat dari ibukota kerajaan di Banda Aceh/Kutaraja.
Lalu, mereka berjalan agak ke dalam pulau, menaiki bukit dan menemukan lokasi yang cukup aman untuk ditinggali karena banyak rumput besar (Rabo) yang dapat menutupi diri mereka. Nama Rabo ini kemudian menjadi asal usul dari penamaan gampong Rabo (gampong pertama) yang terletak di tengah-tengah pulau Jeih (Pulau itu; dulu masih disebut pulau itu karena belum ada namanya). Ketika mulai menetap di sana mereka bercocok tanam dengan bibit yang dibawanya dari rumah.
Setelah tanaman kelapa yang ditanam mulai berbuah (5-6 tahun), mereka bermusyawarah terkait rencana masa depannya. Di pulau Jeih mereka memang bisa hidup nyaman, namun keluarga mereka masih berada di daratan sedangkan tidak mungkin bagi mereka untuk kembali ke sana karena berstatus pelarian. Akhirnya mereka bersepakat untuk menemui Raja membawa hasil panen untuk meminta pengampunan.
Raja lalu mengampuni mereka dan memperbolehkan mereka membawa keluarga untuk tinggal di pulau Jeih. Merekapun kembali ke pulau Jeih membawa keluarganya dan tinggal di lokasi sebelumnya di Rabo. Setelah 10-15 tahun dari kejadian ini, Raja tidak pernah lagi mendengar kabar dari orang-orang ini. Pejabat kerajaan memberikan nasihat untuk berhati-hati sebab orang-orang ini adalah yang dahulu melakukan pelanggaran terhadap kerajaan, dikhawatirkan mereka membangun kekuatan dan membelot sehingga Raja perlu mengontrol mereka.
Dikirimlah sekitar 25 keluarga ke sana yang terdiri dari Kadhi kerajaan, ahli pertanian, ahli pertukangan, ahli kelautan dan lain-lainnya untuk mengatur kehidupan masyarakat di sana. Atas dasar inilah kemudian Raja menamai pulai ini sebagai pulau Peunaso atau pulau mengisi. Disebut mengisi karena Raja mengirim utusannya untuk mengisi pulau tersebut.
Cerita ini dengan nama pulau Peunaso menjadi versi pertama tentang asal usul nama pulau ini. Konon pada zaman penjajahan Belanda namanya berubah menjadi pulau Nasi karena kesulitan dalam penyebutan Peunaso. Namun, ada juga yang punya cerita lain terkait pulau Nasi ini yang kemudian menjadi versi kedua asal usul nama pulau ini.
Versi kedua dinamakan pulau nasi karena untuk menuju pulau tersebut jaraknya tidak terlalu jauh dari daratan utama Aceh. Bila ingin pulang pergi hanya butuh setengah hari sehingga hanya butuh bawa bekal nasi. Adapun di utara pulau Nasi ada pulau yang dinamakan pulau Breueh atau pulau beras. Dinamakan pulau beras karena jaraknya lumayan jauh sehingga gak cukup sehari dan gakbisa hanya bawa bekal nasi, harus bawa beras untuk ke sana biar bisa bertahan hidup.
Kondisi Geologis dan Geografis Pulau Nasi
Kondisi geologi pulau nasi terdiri atas 4 formasi yaitu formasi Peunasu (Tlp), Lhoong (Mulh), Geumpang (Mug) dan Aluvium (Qh). Formasi Peunasu terdiri dari batu pasir mikaan, konglomerat, serpih, batu lumpur dan batu gamping terumbu. Formasi Lhoong terdiri dari wake gunungapi, sedikit batu pasir dan batu lanau, batuan gunungapi mafik dan batu gamping. Formasi Geumpang terdiri dari batuan gunungapi dan piroklastika menengah hingga mafik terubah dan termalihkan berbeda-beda, filit, sekis hijau dan batuan gamping malihan kurang. Sedangkan aluvium terdiri dari kerikil, pasir, lumpur dan seterusnya.
Formasi Lhoong (Mulh) dan Geumpang (Mug) yang diperkirakan berusia Jura hingga Kapur atau formasi dengan usia paling tua. Formasi Peunasu (Tlp) yang menjadi mayoritas pembentuk pulau berusia oligosen. Sedangkan aluvium (Qh) adalah bentukan yang paling muda dari kala holosen. Formasi Mug masuk dalam kategori batuan gunungapi sedangkan Tlp, Mulh dan Qh termasuk dalam batuan sedimen dan metasedimen.
Pulau Nasi memiliki ketinggian 0-280 meter dari permukaan laut. Untuk formasi Tlp, Mulh dan Mug termasuk dalam wilayah perbukitan rendah hingga perbukitan (kecuali beberapa wilayah dekat lautnya yang cenderung dataran rendah). Sedangkan formasi Qh termasuk dataran rendah yang subur, untuk itu budidaya sawah tadah hujan terpusat di formasi ini atau di sekitar gampong Rabo dan Alue Reuyeueng.
Sebagaimana pulau-pulau kecil pada umumnya, pulau Nasi ini tidak memiliki sungai besar. Sungainya hanya berupa sungai kecil yang cenderung hanya berair saat ada hujan. Dalam bahasa Aceh sungai kecil itu disebut alue, nah keberadaan sungai kecil yang ada di bagian tengah (lihat peta) kemudian menjadi asal usul nama gampong alue reuyeueng. Lokasi gampong alue reuyeung sendiri memang persis di sungai kecil tersebut khususnya bagian muara.
Bagaimana Cara ke Pulau Nasi?
Untuk bisa ke pulau Nasi terbilang cukup mudah. Kita bisa naik kapal kayu ukuran sedang yang dikelola oleh warga pulau Nasi melalui pelabuhan kecil yang ada di pintu masuk pelabuhan Ulee Lheue. Kalau dikira-kira lokasinya berada di barat pasar ikan Ulee Lheue atau utara dari bundaran pintu masuk pelabuhan.
Sebagaimana asal usul nama pulau Nasi versi kedua, ke pulau Nasi waktu tempuhnya tidak terlalu lama, hanya memakan 45 menit-1 jam perjalanan laut. Paling cepat bila kapal berlabuh di pelabuhan Deudap dan paling lama bila berlabuh di pelabuhan Lamteng (selang-seling tiap harinya). Namun, dalam waktu sehari hanya ada satu kapal kayu untuk satu kali perjalanan bolak balik, jadi agak sulit bila ingin berkunjung tanpa menginap. Ohya, sebenarnya ada juga kapal Ferry yang berlayar dua hari sekali dari pelabuhan Lamteng, tapi saya kurang tau jadwalnya sebab gak pernah naik kapal itu.
Kriteria Pulau Kecil
Menurut UU nomor 1 tahun 2014 pulau kecil adalah pulau yang memiliki luas wilayah kurang atau sama dengan 2.000 km2. Nah, pulau Nasi luas wilayah daratannya cuma sekitar 27,32 km2 makanya disebut sebagai pulau kecil. Kalau dikeliling pakai motor, cukup setengah jam kita udah bisa keliling seluruh pulau.
Setelah ini saya akan ulas apa keunikan dari pulau kecil bila ditinjau berdasarkan pendekatan pembangunan wilayahnya. Hal ini juga yang kemudian menjadi persoalan yang kami temui selama KKN di pulau Nasi hingga kami menjadikan pariwisata sebagai solusi untuk pembangunan wilayah pulau Nasi.
Sumberdaya Pulau Nasi
Sejauh mata memandang kita bisa lihat birunya laut, maklum karena pulau Nasi tidak terlalu luas. Laut yang mengelilingi pulau Nasi ini menjadi salah satu sumberdaya yang paling penting buat masyarakat. Tiap-tiap gampong (kampung)--yang seluruhnya ada 5--memiliki wilayah laut yang dikelola oleh gampongnya masing-masing.
Beberapa pantai memiliki ekosistem karang dan lazim ditemui berbagai biota karang seperti ikan kerapu, teripang, kerang, gurita dan lain sebagainya. Ada juga ekosistem rawa pasang surut khususnya di gampong Alue Reuyeueng yang bisa ditemukan kepiting rawa--walaupun hanya pada waktu-waktu tertentu.
Di gampong Alue Reuyeueng dan Rabo ada dataran aluvium yang cukup subur dijadikan sawah. Namun karena hanya ada sungai kecil yang tidak selalu berair sepanjang tahun, sawah yang dibudidayakan cenderung tadah hujan/mengandalkan hujan untuk mengairi tanaman. Akhirnya hanya bisa tanam dan panen padi setahun sekali.
Ketinggian maksimal di pulau Nasi sekitar 280 mdpl. Menurut konsep Junghuhn wilayah pulau Nasi dikategorikan wilayah beriklim panas sehingga hanya sedikit tumbuhan yang bisa dibudidayakan, khususnya yang adaptif terhadap panas. Tanaman-tanaman jenis sayuran akan cenderung sulit untuk dibudidayakan.
Tanaman buah beberapa masih bisa ditemukan seperti kelapa, durian, semangka dan lain sebagainya.
Dilema Pembangunan Wilayah
Dilema ekonomi: mayoritas penduduk pulau nasi bekerja sebagai petani dan nelayan (perikanan tangkap). Pertanian yang digarap berupa sawah tadah hujan dan perkebunan, sedangkan aktivitas melaut biasanya dikerjakan dalam skala kecil seperti memancing di sekitar karang, menyelam dan melaut dengan perahu kecil (2-4 orang).
Aktivitas pertanian dijalankan dengan sistem semi-subsisten hingga subsisten. Sebagai contoh ketika padi di sawah menghasilkan beras mereka akan cenderung menyimpannya untuk kebutuhan selama setahun ke depan (sampai bertemu panen berikutnya) dan akan menjual sisanya kepada masyarakat lokal pulau. Jika tidak ada yang ingin membeli maka sisanya akan disimpan lagi untuk kebutuhan sendiri. Ini yang saya sebut semi-subsisten hingga subsisten.
Mengapa tidak dijual keluar pulau, misal ke kota? Agak sulit sebab harus bersaing dengan produk dari daratan. Produk-produk yang dikirim dari pulau menuju daratan cenderung sulit bersaing karena biaya yang cukup besar untuk pengangkutan menggunakan kapal. Ini yang menjadi dilema. Belum lagi kondisi laut sering berubah-ubah dengan cepat. Risikonya besar mengangkut ke daratan. Tidak semudah/seaksesibel bila di daratan mengangkut menggunakan mobil.
Hasil perkebunan di pulau Nasi pun cenderung untuk dikonsumsi sendiri, mentok-mentok dijual ke masyarakat pulau, itupun kalau ada yang beli karena rata-rata orang lain pun punya kebun sendiri. Kadang-kadang harus menjual produk di harga yang rendah agar bisa menutupi ongkos lainnya dan bisa dibeli oleh orang di daratan.
Kalau nelayan masih lebih beruntung, sebab lebih ada kemudahan dalam menjual hasil pekerjaannya.
Dilema Pendidikan dan Kependudukan: pendidikan di pulau Nasi cenderung seperti pendidikan pada umumnya. Ada sekolah dasar di tiap gampong (kecuali lamteng), ada 1 SMP dan 1 SMA. Sayangnya tidak ada sekolah kejuruan yang spesifik dan cocok dengan profesi mayoritas penduduk. Pendidikan yang didapat akhirnya tidak tepat guna, tidak menjawab persoalan kehidupan mereka.
Ada kecenderungan bagi sebagian penduduk yang berpendidikan tinggi untuk menyekolahkan anak-anaknya di daratan. Ada pula kecenderungan semakin tinggi pendidikan semakin besar pula keinginan untuk hidup di luar pulau, mencari kehidupan yang lebih baik. Kami menemukan fenomena migrasi keluar dalam jumlah yang besar khususnya di kelompok usia muda.
Sebagian sudah kami sebutkan bahwa mereka bersekolah di daratan. Sebagian yang lain cenderung untuk bekerja, kebanyakan di sektor informal seperti berdagang. Ekonomi di pulau seperti kurang gairah, mengalami stagnansi.
Fenomena migrasi keluar yang besar ini bisa terjadi sebab aksesbilitas yang tinggi antara pulau Nasi dan kota Banda Aceh. Cuma butuh satu jam naik kapal untuk ke ibukota Provinsi, dekat bukan? Hal ini memberikan keberanian yang cukup besar bagi kaum muda untuk merantau, kalaupun mau pulang kan tidak terlalu jauh.
Membangun Pariwisata
Saya ingin menggaris bawahi bahwa adanya persoalan di atas khususnya ekonomi bukan berarti segala-galanya. Saya lihat masyarakat bisa tetap bahagia dengan kondisinya, seperti tidak ada yang perlu dikhawatirkan.
Namun, bila keadaan ini terus berlanjut saya sendiri khawatir kalau kemudian penduduk di pulau Nasi diisi hanya oleh kaum tua, lalu perlahan kehilangan penduduknya. Kalau kehilangan penduduknya akan sayang betul, sebab pulau Nasi adalah pulau terluar Indonesia yang harusnya tetap ada penghuninya.
Kami lalu mulai berpikir sepertinya pariwisata menjadi salah satu solusi yang bagus untuk mengatasi persoalan ekonomi. Ketika orang datang ke pulau Nasi, maka akan banyak sektor yang kena manfaatnya. Akan banyak uang yang masuk ke pulau. Kapal akan banyak penumpangnya, memperbanyak perjalanan akan jadi pertimbangan bagus.
Bisnis penyewaan kendaraan dan penginapan juga bisa berjalan. Lebih lagi, hasil bumi dari pulau Nasi bisa langsung dimanfaatkan untuk membuat masakan. Lebih baik dibanding mengandalkan keberuntungan untuk dijual langsung dalam bentuk mentah ke daratan. Kalau sukses, tidak perlu lagi merantau, di pulau pun sudah bisa hidup, ekonomi berjalan.
Masalahnya, membangun sektor pariwisata membutuhkan banyak dukungan infrastruktur fisik dan sosial. Semuanya bahkan harus dipertaruhkan di awal dan bisa memakan waktu agak lama untuk menuai hasilnya.
Sebagai contoh, kapal harus menambah jumlah pelayarannya, tidak boleh sekali bolak balik dalam sehari karena akan memaksa tiap orang harus menginap di pulau.
Ketikapun oke untuk menginap, kapal dengan jadwal yang sudah ada membuat perjalanan ke pulau Nasi menjadi kurang oke. Bila ingin ke pulau kapal berangkat dari kota jam 2 siang, sampai sana sudah agak sore. Lalu jika ingin kembali naik kapal besoknya jam 8 pagi. Waktunya jadi sempit, belum apa-apa sudah menjelang malam, paginya sudah harus pulang. Kalau menambah hari lagi tentu banyak pertimbangannya terutama ongkos menginap jadi lebih mahal.
Selain itu, harus dipersiapkan objek-objek wisatanya. Tiap objek wisata harus didukung dengan fasilitas yang memadai paling tidak harus selalu ada toilet. Uang yang diinvestasikan akan cukup besar.
Dan yang paling penting adalah persoalan infrastruktur sosial. Di atas sudah saya bilang kebanyakan kaum muda merantau keluar pulau. Lalu siapa orang yang bisa diandalkan untuk menggerakan pariwisata pulau?
Inilah Dilema Pulau Kecil
Jadi? Ya jadi ini dilemanya pulau kecil. Tidak terlalu luas, sumberdaya tidak terlalu lengkap. Orang tidak terlalu banyak dan akan sangat bergantung dengan wilayah lain di daratan. Persoalannya unik. Bahkan paling unik menurut saya dibandingkan persoalan wilayah lain..
2 notes
·
View notes
Photo
20170723,
Belitung Trip, we like to snorkeling and island hoping so we rent a boat. We went to Batu Garuda Island (just look from our boat), Pasir Island, Pulau Batu Berlayar, Pulau Kepayang, dan Tanjung Kelayang. The sea water is so clean, we love to take picture on every corner of Pulau Batu Berlayar. Sadly the Lighthouse was under renovation when we arrived, so we can’t go up to take a picture and see what it looks like from up there.
1 note
·
View note
Text
Semenanjung Tihany
Tihany adalah semenanjung seluas sekitar 12 kilometer persegi, yang terletak di danau terbesar di Hongaria, Balaton, dan terbagi menjadi dua bagian. Pada pertengahan abad terakhir, semenanjung ini secara resmi dinyatakan sebagai cagar alam, berkat spesies hewan dan tumbuhan langka yang hidup di sini. Orang-orang datang ke Tihany untuk mengagumi pemandangan lokal, yang sangat indah di musim gugur, ketika semuanya berbintik-bintik dengan warna-warna cerah dedaunan musim gugur - mungkin Tihany adalah salah satu pilihan terbaik untuk melihat apa yang harus dilihat di Hongaria pada bulan Oktober. Monumen bersejarah di wilayah pulau ini juga menarik - misalnya, Biara St Agnos, replika Gunung Kalvari yang indah, Museum Batu Lapidarium, dan Museum Etnografi. Perlu juga dicatat bahwa Danau Balaton juga merupakan ibu kota kegiatan air: selancar angin, layang-layang, berlayar, ski air - singkatnya, olahraga ekstrem terbaik di Hongaria disediakan oleh infrastruktur lokal yang dikembangkan.Hongaria memiliki perbatasan darat dengan Ukraina, yang, seperti yang mereka katakan, jaraknya tidak jauh. Saat bepergian di Hongaria, pikirkan untuk mengunjungi negara ini juga. Baca tentang pemandangan Ukraina dan dapatkan inspirasi untuk perjalanan Anda selanjutnya di Eropa Timur!
0 notes
Text
TURISIAN.com – Ada rencana liburan ke Kota Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung? Kalau sudah memiliki itinerary ke “Pulau Laskar Pelangi” tersebut, jangan lupa memasukan beberapa tempar keren di bawah ini: Pantai Koala dan Jembatan Emas Nah, di sini kamu bisa nongkrong di Pantai Koala yang punya pasir putih dan pohon cemara keren. Pantai ini cuma sekitar 25 menit perjalanan dari bandara, jaraknya sekitar 10-15 km. Tapi yang bikin keren, di situ ada juga Jembatan Emas yang ikonik banget. Jembatan ini menghubungkan Kota Pangkalpinang sama Kabupaten Bangka, dan pemandangannya mantap abis. BACA JUGA: Ndalem Katresnan, Kuliner yang Lagi Hits di Bandung, Disini Tempatnya Kalo beruntung, kamu bisa liat kapal-kapal keren lewat di Pelabuhan Pangkalbalam. Jadi, kalo mau ke Pantai Koala, kamu bisa ambil jalur lintas Ketapang dari bandara, terus belok kanan ke lintas timur. Atau kalo jembatannya bisa dilewati, perjalanan dari bandara bisa lebih cepet, cuma sekitar 10 menit. Seru, kan? Pantai Pasir Padi Tempat wisata lain yang dekat dengan bandara ini adalah Pantai Pasir Padi. Cuma sekitar 25 menit perjalanan pake minibus dari bandara, jaraknya sekitar tujuh km. Pantai Pasir Padi ini jadi favorit banget buat warga kota, karena gak terlalu jauh dari pusat kota. Di sini juga ada restoran keren yang nyajiin makanan laut atau seafood enak banget. Restoran Berdesain Kapal Salah satu restorannya bahkan didesain kayak kapal yang ngarah ke laut, jadi makan sambil merasa kayak lagi berlayar gitu. Makannya enak banget, ada lempah kuning dan ikan bakar tenggiri yang recommended banget buat kamu cobain! BACA JUGA: Keindahan Pantai Pasir Padi Pangkalpinang Bikin Tenang dan Memanjakan Mata Bangka Botanical Garden (BBG) Tempat wisata yang edukatif ini ada di sekitar Pantai Pasir Padi, jaraknya sekitar tujuh km dari Bandara Depati Amir, cuma sekitar 15 menit perjalanan. Dulu tempat ini bekas penambangan timah, tapi sekarang udah direklamasi dan diubah jadi tempat wisata gratis buat semua orang. Di sini ada peternakan sapi dan susu segar yang keren banget. Selain itu, ada juga tanaman-tanaman langka dan hewan peliharaan yang bisa bikin anak-anak excited. Jadi, itu dia beberapa tempat wisata di dekat Bandara Depati Amir yang oke buat kamu kunjungi di Kota Pangkalpinang. Selamat berlibur dan semoga seru-seruan ya! BACA JUGA: Liburan dulu di Pantai Batu Kapur Bangka Selatan! Tempat Kuliner Selain tempat-tempat wisata di atas, di sekitar Bandara Depati Amir juga terdapat beberapa tempat kuliner yang bisa kamu coba. Berikut ini adalah beberapa rekomendasi tempat makan di sekitar bandara: Warung Makan Pangkalpinang Warung makan ini terletak tidak jauh dari bandara, dan menyajikan hidangan khas lokal yang lezat. Kamu bisa mencicipi berbagai masakan tradisional Bangka Belitung, seperti Mie Belitung, Mie Tarempa, atau Mie Lendir. Rasanya pasti bikin kamu ketagihan! Seafood Restaurant Pangkalpinang Jika kamu pecinta makanan laut, tempat ini adalah pilihan yang tepat. Restoran ini menyajikan beragam hidangan seafood segar, mulai dari kepiting, udang, ikan, dan masih banyak lagi. Kamu bisa memilih cara masak sesuai selera, seperti kepiting saus Padang, udang goreng tepung, atau ikan bakar. Nikmati cita rasa laut yang autentik di sini! BACA JUGA: Tapal Batas Menjadi Spot Wisata Baru di Kabupaten Bangka Kopi Bangka Setelah puas menjelajahi tempat wisata, kamu mungkin butuh segelas kopi yang menyegarkan. Kopi Bangka adalah salah satu kedai kopi yang terkenal di Pangkalpinang. Di sini kamu bisa menikmati kopi Bangka yang khas dengan aroma dan cita rasa yang unik. Tersedia berbagai pilihan kopi, mulai dari kopi hitam, kopi susu, hingga kopi spesial dengan berbagai varian rasa. Cocok untuk kamu yang ingin bersantai sambil menikmati secangkir kopi yang nikmat. Gado-gado Beluluk Jika kamu ingin mencicipi hidangan yang segar dan sehat, Gado-gado Beluluk bisa menjadi pilihan. Tempat ini menyajikan gado-gado yang lezat.
Tentu, dengan bahan-bahan segar seperti sayur-sayuran, tahu, tempe, dan bumbu kacang yang khas. Gado-gado Beluluk juga terkenal dengan kuah kacangnya yang gurih dan pas di lidah. Rasanya pasti bikin kamu ketagihan! Nah, itu dia beberapa tempat kuliner di sekitar Bandara Depati Amir yang bisa kamu coba saat berkunjung ke Pangkalpinang. Selamat menikmati makanan lezat dan merasa puas dengan liburanmu! ***
0 notes
Text
Solusi Distribusi Batu Bara Sumsel dari PT Nusantara Terminal Terpadu dan PT Nusantara Tri Bahari (Titan Group)
PT Nusantara Terminal Terpadu (NTT) dan PT Nusantara Tri Bahari (NTB) telah menjelma menjadi dua kekuatan besar di industri pelayaran, menyediakan layanan angkutan batubara menggunakan kapal tunda dan tongkang. Dengan operasional yang terfokus di wilayah Pulau Sumatera dan Pulau Jawa, perusahaan-perusahaan ini membuktikan keunggulan fasilitas transportasi batubara jalur sungai dari Titan Infra Energy Group.
Keunggulan Kapal Tongkang dan Tugboat dalam Distribusi Batubara
Salah satu keunggulan utama kapal tongkang adalah badannya yang kokoh dan berbentuk balok. Dengan struktur yang tangguh, kapal tongkang menjadi pilihan ideal untuk angkutan batubara. Meskipun tidak dilengkapi dengan mesin penggerak, kebutuhan akan kapal tunda sebagai sumber tarikan bagi kapal tongkang menjadi solusi efektif.
Kapasitas muatan kapal tongkang tidak diragukan lagi. Dengan ukuran yang besar dan struktur baloknya, kapal ini mampu mengangkut batubara dalam jumlah besar. PT Nusantara Terminal Terpadu (NTT) dan PT Nusantara Tri Bahari (NTB) telah membuktikan bahwa kapal tongkang masih menjadi pilihan utama untuk kegiatan transhipment, mengangkut material berat seperti batubara dengan efisiensi maksimal.
Kapal tongkang secara khusus dirancang untuk menempuh rute pendek dengan medan yang aman. Aktivitas transhipment untuk pelabuhan besar cenderung lebih mengandalkan kapal tongkang. Namun, karena memerlukan tarikan dari kapal tunda, keahlian khusus diperlukan untuk mengikuti arus pelayaran. Navigasi yang cerdas dan akurat menjadi kunci sukses dalam menjalankan kegiatan ini.
Tantangan dan Solusi dalam Penggunaan Kapal Tongkang
Meskipun kapal tongkang memiliki banyak keunggulan, beberapa tantangan juga dapat dihadapi dalam penggunaannya. Salah satu kasus yang sering ditemui adalah terdamparnya kapal tongkang, terutama disebabkan oleh kondisi perairan yang tidak baik. Untuk mengatasi potensi masalah ini, PT Nusantara Terminal Terpadu (NTT) dan PT Nusantara Tri Bahari (NTB) telah mengintegrasikan kapal tunda dalam operasional mereka. Hal ini tidak hanya meningkatkan keamanan tetapi juga efisiensi dalam proses distribusi batubara.
Menghadapi tantangan terkait kondisi perairan, perusahaan-perusahaan ini secara rutin melibatkan pemeliharaan preventif pada armada kapalnya. Pengecekan secara berkala terhadap kondisi mesin, sistem navigasi, dan peralatan lainnya dilakukan untuk memastikan bahwa setiap perangkat berfungsi optimal. Langkah ini tidak hanya mengurangi risiko terdamparnya kapal tongkang tetapi juga memperpanjang usia pakai seluruh armada.
Menyadari pentingnya navigasi yang akurat, Titan Infra Energy Group terus melakukan investasi dalam inovasi teknologi navigasi. Pembaruan sistem navigasi menggunakan teknologi terkini membantu mengoptimalkan rute pelayaran, mengurangi risiko kesalahan navigasi, dan meningkatkan efisiensi penggunaan kapal tunda dan tongkang.
Keunggulan Kapal Tunda dalam Proses Distribusi Batubara
Kapal tunda, sebagai mitra utama kapal tongkang, memiliki peran krusial dalam proses distribusi batubara. Dengan kekuatan mesin yang besar, kapal tunda mampu memberikan tarikan efisien, memastikan kapal tongkang dapat berlayar dengan lancar, terutama melalui perairan yang sulit.
Kapal tunda juga dikenal karena kemampuannya dalam manuver fleksibel. Ini memungkinkan mereka untuk menavigasi sepanjang sungai yang berliku atau melalui pelabuhan yang padat, memastikan distribusi batubara dapat mencapai tujuannya dengan tepat waktu dan tanpa hambatan.
Peran Penting Kapal LCT dalam Angkutan Batubara
Selain kapal tongkang dan tugboat, kapal Landing Craft Tank (LCT) juga menjadi bagian integral dalam sistem angkutan batubara. Khusus dirancang untuk mengangkut muatan berat, kapal LCT sering digunakan untuk rute yang lebih jauh dan sulit dijangkau oleh kapal tongkang biasa.
Kapal LCT dikenal memiliki kemampuan muat yang luas, memungkinkan angkutan batubara dalam jumlah besar sekaligus. Dengan kapasitas muatan yang besar, kapal ini efektif untuk memenuhi kebutuhan distribusi batubara di wilayah yang tidak dapat dijangkau oleh kapal tongkang konvensional.
Keunggulan lain dari kapal LCT adalah fleksibilitas rutenya. Mampu menempuh perjalanan ke destinasi yang sulit dijangkau oleh kapal tongkang, kapal LCT membuka peluang baru dalam distribusi batubara, terutama untuk pelabuhan terpencil atau dengan akses yang sulit.
Inovasi Berkelanjutan untuk Masa Depan Transportasi Batubara
Dalam menghadapi tuntutan global untuk energi bersih, Titan Infra Energy Group terus berinovasi untuk memasukkan konsep energi bersih dalam operasional transportasi batubara mereka. Penerapan teknologi ramah lingkungan, seperti penggunaan bahan bakar alternatif dan teknologi hemat energi, menjadi fokus utama guna menjaga keberlanjutan industri ini.
Investasi dalam pengembangan kapal berdaya tinggi menjadi langkah berikutnya yang diambil oleh Titan Infra Energy Group. Dengan meningkatkan efisiensi mesin dan desain kapal, perusahaan ini bertujuan untuk mengurangi jejak karbon dan meminimalkan dampak lingkungan selama proses distribusi batubara.
Kesimpulan
Dengan badan kapal yang kokoh, kapasitas muatan besar, dan kecocokan untuk rute pendek, kapal tongkang dan tugboat dari Titan Infra Energy Group memberikan solusi terbaik untuk distribusi batubara. Tantangan yang mungkin timbul dapat diatasi dengan integrasi kapal tunda, pemeliharaan preventif, dan inovasi teknologi navigasi. Kapal LCT juga berperan penting dalam memperluas jangkauan distribusi, khususnya untuk rute yang sulit dijangkau.
Dengan penekanan pada energi bersih dan pengembangan kapal berdaya tinggi, Titan Infra Energy Group menunjukkan komitmen mereka terhadap keberlanjutan lingkungan. Sebagai pemimpin dalam industri ini, Titan Infra Energy Group terus mengukuhkan posisinya sebagai penyedia layanan angkutan batubara terkemuka di Indonesia. Melalui inovasi berkelanjutan, mereka membuka pintu bagi masa depan transportasi batubara yang lebih efisien, ramah lingkungan, dan berdaya tinggi.
0 notes
Text
Island Hopping Belitung!
Melihat Lebih Dekat Negeri Laskar Pelangi: Island Hopping Belitung 11 Mei 2018, Perjalanan hari pertama di negeri Laskar Pelangi 🙂
Sejujurnya, hari kedua ini adalah hari yang paling kunantikan diantara 3 hari di Belitung. Mengapa? Because, it’s time for beach!! You will spend the whole day at the beach. Heaven on earth. Right?
Perjalanan dimulai pukul 8 pagi. Tempat penginapan kami menuju tempat…
View On WordPress
#Explore Belitung#Gusong#Island Hopping#Islands Hopping#Jelajah Belitung#Karang Salam#Laskar Pelangi#Nasi Bedulang#Pantai Laskar Pelangi#Pantai Tanjung Tinggi#Pulau Batu Berlayar#Pulau Batu Garuda#Pulau Kalayang#Pulau Langkoas#Pulau Lengkuas#Pulau Pasir Belitung#Snorkeling Belitung
0 notes
Text
Pulau Batu Berlayar - Obyek Wisata Pulau Belitung
Pulau Batu Berlayar – Obyek Wisata Pulau Belitung
Pulau Batu Berlayar wisatabelitong.com. Batu Berlayar adalah susunan batu-batu granit raksasa dimana terdapat 2 batu besar yang berdiri vertikal sehingga berbentuk seperti layar dengan pulau pasir putih sebagai kapal nya. Susunan batu seperti itulah yang membuat penduduk Belitung menamakan tempat ini Batu Berlayar. Pulau kecil seukuran lapangan tenis ini anda salah satu lokasi yang bagus untuk…
View On WordPress
#bangkabelitung#banka belitung#batu satam#belitong#belitung#belitung accommodation#belitung airport#belitung beach#belitung diving#belitung hotel#belitung indonesia#belitung island#belitung island airport#paket honeymoon belitung#paket liburan belitung#paket tour belitung#Pulau Batu Berlayar#Pulau Batu Berlayar belitung#tour travel belitung#travel ke belitung#Wisata Belitung#wisata belitung murah
0 notes
Text
BARA FAJAR: SIAP BERLAYAR!
Pepatah berkata tak kenal maka tak sayang, maka mari kuhantarkan kamu, Kawan. Berkenalan dengan Bara Fajar: sebuah kapal yang terbuat dari kayu-kayu terkuat se-pulau Onrust (ha! Kau kira sudah punah pulau itu?) dan dirakit oleh tangan-tangan ajaib, tangan pekerja pulau Onrust tentunya.
Bara Fajar, seperti namanya terlihat seperti bara ketika fajar menyingsing. Warna catnya merah mencolok (walaupun di beberapa titik catnya terlihat memudar) ketika terkena sinar matahari. Yang paling mencolok bila singgah di dermaga-dermaga. Entah kamu sedang berdiri dari radius kilometer jauhnya, jika sudah berkenalan dengan Bara Fajar, pastilah kamu mengenalinya.
Sebuah ide bodoh untuk mewarnainya merah mencolok, sebab awak-awaknya tak lain adalah sekumpulan buron tiga negara (Hindia Belanda, Pu-luo chung dan Semenanjung Malaka). Tapi lebih bodohnya pula tidak pernah ada yang mengenali Bara Fajar ketika singgah di Kota, entah terlalu cerdik awak-awaknya atau terlalu bodoh para politie politie itu untuk menangkap.
Bara Fajar menaungi tiga buronan termahsyur dan dicari (ya, kalau kamu tau. Wajahnya terpampang dimana-mana dengan imbalan bermilyar-milyar. Hidup atau mati katanya, yang penting kepalanya utuh jika didapatkan!) Dengan alias yang berubah-rubah namun tetaplah mereka terkenal dengan satu alias:
Nama: Nilam Kandi
Alias: Praja Selatan
Kejahatan: terlalu memikat dan mencuri uang milyaran di Semenanjung Malaka.
Sesuai dengan aliasnya, Praja Selatan: Penguasa Selatan. Nilam tumbuh mengarungi bagian selatan Hindia Belanda bersama lelaki paruh baya yang akrab ia panggil Abah. Walau tak pasti pula ia, sosok ‘Abah’ ini memiliki keterikatan darah dengannya. Desas desus berkata Abah menyelamatkan Nilam kecil yang meraung-raung di sudut kota Borneo. Tali pusarnya masih menyatu dengan perut mungilnya. Karena rasa iba mengetuk hati sekeras batu milik Abah, ia memutuskan untuk membawa Nilam dan membesarkannya di lautan.
Kini, Nilam menjadi kapten Bara Fajar bersama kekerasan kepalanya (yang diwarisi oleh Abah).
Nama: Selara Mandar
Alias: Nusa Barat
Kejahatan: terlalu tampan dan menipu ribuan warga Hindia Belanda.
Tidak ada yang menyangka sebetulnya seorang Selara Mandar adalah gadis cantik. Sebab sewaktu kecil ia lebih mirip dengan bocah ingusan yang senang menendang bola ketika siang terik menyapa. Lara hidup bersama Ayahnya yang senang menipu; lalu entah mengapa sang Ayah mewariskan keahliannya kepada Lara. Lalu entah mengapa pula, sang Ayah membesarkan Lara layaknya lelaki. Maka, tak heran jika Selara Mandar lebih memancarkan aura maskulin. Nusa Barat, Bunga dari barat.
Lara kini bertugas menjadi nahkoda; mengendalikan Bara Fajar adalah keahliannya!
Nama: Raras Rimbu
Alias: Dewi Asmara
Kejahatan: terlalu cantik dan menyebarkan kabar palsu di Djokjakarta.
Jangan heran jika sosok ayu nan jelita ini bergabung bersama awak Bara Fajar. Sebab Nilam dan Lara telah lebih dahulu menggelengkan kepala melihat wajah polos Rimbu menginjak badan kapal. Kedua orang tua Rimbu meninggalkan dirinya karena dikatakan ia membawa petaka (bodoh memang) dan sebelum ia menjadi penghuni tetap Bara Fajar, ia berkerja sebagai penyebar gosip; kabar burung; atau doktrin palsu! Dengan wajah rahayu kepalang sinting tentu banyak yang tertelan sepah ruah bibirnya. Jangan banyak tanya tentang aliasnya; memang ia serupa dengan Dewi Asmara. Hampir semua lelaki yang melihatnya jatuh cinta (berkali-kali ia dipersunting).
Rimbu bertugas menjadi navigasi; ia cerdik dalam melihat arah dan membaca peta.
Tibalah kita di penghujung perkenalan sebelum akhirnya catatan kelana Bara Fajar bersama Kapten Selatan dimulai. Bagaimana, Kawan? Sudah sayang dengan Bara Fajar? Jika sudah, tolong jangan kejar kami.
0 notes
Text
Pulau Delusi
Saya berada di suatu pulau antah berantah. entah, mungkin di ujung dunia. Disana saya menemukan bangkai perahu yang kugunakan untuk melewati Barmuda Triangle. Saya pernah menjadi seorang nahkoda yang berambisi tinggi, tidak ada ombak maupun badai yang bisa membuat kapalku karam. kataku. Khayalan yang terlalu tinggi itu membuat kapal ini hanya terlihat seperti bongkahan kayu usangyg tidak akan pernah bisa berlayar lagi.
Saya mencoba menjelajahi bangkai kapal tersebut. Di dalam geladak kapal, kutemukan seseorang sedang menahan rasa sakit. Rasa bersalah seketika muncul. Jika seandainya ambisiku tidak setinggi langit, mungkin orang itu tidak akan pernah menderita seperti saat ini.
Disampingnya kutemukan sebuah buku yang sebagian halamannya hilang. Saya coba untuk menulis ulang tiap lembaran yang hilang. Setelah buku itu utuh kembali, seketika semuanya berangsur membaik. kita merayakan kemenangan dari kegagalan yang pernah dilewati. Kita tertawa dan bahagia di bawah tebing dekat tepi pantai. batu besar itu menjadi tempat ternyaman untukmu bersandar, katamu.
kita berlabuh di pulau ini dengan cara yang tidak biasa. hanya saja kau lebih dulu tiba di pulau ini dengan kapal karam itu. Memang, di pulau ini pemandangannya sangat indah, banyak pepohonan yang bisa mebuatmu nyaman untuk beristirahat, akan tetapi tidak ada satupun pohon yang berbuah untuk kamu bertahan hidup disini. Ada sekoci yang bergantung di lambung kapal, gunakanlah untuk tetap berlayar. di arah barat sana tidak jauh dari sini, ada kapal besar yang menunggumu menuju pulau yang lebih surga.
Pulau ini kusebut "Delusi".
0 notes