#Posko darurat banjir
Explore tagged Tumblr posts
Text
BMKG Prediksi Hujan Bulan Agustus: BPBD Imbau Masyarakat Antisipasi Banjir dengan Bersihkan Saluran Air
BMKG Prediksi Hujan Bulan Agustus: BPBD Imbau Masyarakat Antisipasi Banjir dengan Bersihkan Saluran Air KANTOR-BERITA.COM, KOTA BENGKULU|| Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Bengkulu memperkirakan bahwa bulan Agustus akan menghadirkan curah hujan di wilayah Bengkulu. Data terbaru menunjukkan bahwa intensitas hujan diprediksi berkisar antara kecil hingga sedang, dengan…
#BMKG Bengkulu#Bulan Agustus#Curah hujan#Imbauan BPBD#Kepala BPBD Kota Bengkulu#Pembersihan saluran air#Pencegahan banjir#Posko darurat banjir#Prediksi cuaca#Stasiun Klimatologi Bengkulu#WillHopi#Kota Bengkulu
0 notes
Text
Pasca Banjir, Pemkab Gorontalo Bentuk Dua Posko Dapur Darurat
Hargo.co.id, GORONTALO – Pemerintah Kabupaten Gorontalo bergerak cepat menangani pasca banjir yang melanda ratusan rumah disejumlah kecamatan yang tersebar di Kabupaten Gorontalo. Hal itu bisa dilihat dari adanya pembagian bantuan kebutuhan mendesak kepada para korban banjir. Selain itu, Pemkab Gorontalo juga membangun posko banjir serta dapur umum di dua lokasi. Asisten lll Haris S Tome yang…
View On WordPress
#Bencana Banjir#Dapur Darurat#Dinas Sosial#Haris S Tome#Kabupaten Gorontalo#Pasca Banjir#Pemkab Gorontalo#Posko
0 notes
Text
Bencana Banjir dan Longsor di Sumbar, 23 Orang Meninggal dan 4 Hilang
Bencana Banjir dan Longsor di Sumatera, 23 Orang Meninggal dan 4 Hilang
Pada bulan November 2024, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) dilanda bencana alam yang sangat parah berupa banjir dan tanah longsor yang menimbulkan kerusakan besar di berbagai wilayah. Hujan deras yang mengguyur kawasan tersebut selama beberapa hari menyebabkan sungai-sungai besar meluap dan tanah yang jenuh air tidak mampu menahan beban sehingga menyebabkan longsor besar di beberapa tempat. Bencana ini tidak hanya menimbulkan kerugian materil yang sangat besar, namun juga menimbulkan banyak korban jiwa, dan jumlah korban yang terus bertambah.
Data terakhir yang dirilis Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menunjukkan hingga saat ini tercatat 23 orang meninggal dunia akibat bencana ini dan 4 orang masih hilang , sebagian besar korban tertimbun tanah longsor atau tersapu banjir yang sangat deras. arus. Selain itu, ribuan orang harus mengungsi karena rumahnya terendam air atau hancur tertimpa tanah longsor, sedangkan ribuan lainnya mengalami luka-luka dan memerlukan perawatan medis.
Banjir dan Longsor di Sumatera: Kondisi Terkini
Banjir dan tanah longsor terjadi di sejumlah kabupaten dan kota di Sumbar, seperti Padang , Solok , Pantai Selatan , Tanah Datar , dan Agam . Sungai-sungai yang melintasi wilayah tersebut, seperti Sungai Batanghari , Sungai Janiah , dan Sungai Wain , meluap akibat tingginya curah hujan yang terjadi dalam waktu singkat. Tanah yang jenuh air kemudian memicu terjadinya tanah longsor yang mengancam pemukiman masyarakat di lereng bukit dan daerah rawan longsor lainnya.
Di Padang , ibu kota Provinsi Sumatera, hujan deras menyebabkan sejumlah wilayah di kota itu terendam banjir. Di Kabupaten Solok , tanah longsor menghancurkan rumah-rumah dan menutup akses jalan utama, sehingga banyak desa terisolasi. Pesisir Selatan yang terkenal dengan wilayah perbukitannya juga menjadi salah satu lokasi yang paling parah terkena dampak tanah longsor. Di beberapa titik, jalan-jalan utama tertutup tanah longsor, sementara bangunan rusak parah akibat terendam air dan tanah yang terguling.
Korban bencana ini sebagian besar berasal dari mereka yang terjebak di dalam rumah yang tertimpa tanah longsor atau terbawa banjir secara tiba-tiba. Proses evakuasi sangat terhambat karena medan yang sulit, terutama di daerah yang rawan longsor atau banjir. Komunitas terpencil ini sangat membutuhkan bantuan berupa evakuasi, makanan, air bersih, dan layanan medis.
Upaya Tanggap Darurat dan Evakuasi
Pasca bencana melanda, Pemprov Sumbar bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan berbagai instansi terkait lainnya segera menetapkan status tanggap darurat untuk memudahkan proses evakuasi dan penyaluran bantuan. Tim SAR , TNI , Polri , serta relawan dari berbagai organisasi kemanusiaan dan lembaga lainnya dikerahkan untuk mengevakuasi korban dan menyalurkan bantuan .
Namun kondisi medan yang sangat sulit dan terputusnya akses ke banyak wilayah menyebabkan proses evakuasi menjadi lambat. Beberapa daerah terpencil baru dapat dijangkau beberapa hari setelah bencana, ketika bantuan dan peralatan mulai berdatangan. Di beberapa titik, perahu karet dan helikopter dikerahkan untuk mengevakuasi warga yang terjebak, sedangkan alat berat dikerahkan untuk membuka jalan yang tertutup longsor.
Selain evakuasi, tim medis juga dikerahkan untuk memberikan pertolongan pertama kepada korban luka dan memastikan mereka mendapatkan perawatan yang diperlukan . Di beberapa posko pengungsian, bantuan berupa makanan siap saji , obat-obatan , dan selimut mulai dibagikan kepada para pengungsi yang kehilangan tempat tinggalnya. Masyarakat yang terkena dampak bencana ini juga mendapat perhatian khusus, mengingat banyak dari mereka yang harus mengungsi di tempat yang tidak memiliki fasilitas kesehatan dan sanitasi yang memadai.
Korban dan Pengungsi
Hingga kini, jumlah korban jiwa tercatat 23 orang , dengan mayoritas korban meninggal dunia akibat tertimpa reruntuhan rumah yang tertimpa tanah longsor atau tersapu arus banjir. Sementara itu, 4 orang masih dilaporkan hilang , dan upaya pencarian terus dilakukan tim gabungan.
Bencana ini juga menyebabkan ribuan orang mengungsi . Berdasarkan data BPBD Sumut, lebih dari 10.000 orang terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman. Sebagian besar pengungsi tinggal di tenda pengungsian , seperti balai desa, sekolah, dan bangunan yang tidak terkena dampak banjir atau tanah longsor. Di lokasi pengungsian tersebut, pemerintah daerah bekerja sama dengan lembaga kemanusiaan untuk memenuhi kebutuhan dasar pengungsi, seperti makanan, air bersih, dan obat-obatan.
Namun permasalahan yang paling mendesak adalah penyediaan hunian sementara , karena banyak warga yang rumahnya rusak parah akibat banjir dan tanah longsor. Oleh karena itu, pemulihan perumahan menjadi salah satu prioritas dalam proses pemulihan pascabencana.
Penyebab dan Potensi Bencana Lanjutan
Banjir dan tanah longsor yang terjadi di Sumatera kali ini disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama, curah hujan yang tinggi dalam waktu singkat menyebabkan sungai-sungai di kawasan itu meluap. Kedua, banyaknya daerah perbukitan yang menjadi lokasi pemukiman mengakibatkan risiko terjadinya tanah longsor sangat tinggi . Tanah yang terkikis oleh hujan dan tidak tertata dengan baik semakin memperparah keadaan, mengingat struktur tanah yang rapuh dan potensi erosi yang tinggi.
Selain itu, aktivitas manusia seperti penebangan pohon dan konversi lahan juga memperburuk kemampuan tanah dalam menyerap air hujan sehingga meningkatkan kemungkinan terjadinya tanah longsor. Pengelolaan lingkungan yang lebih baik dan penanaman kembali pohon di daerah rawan longsor merupakan langkah yang sangat penting untuk mencegah bencana serupa di masa depan.
Beberapa ahli juga mengingatkan bahwa perubahan iklim juga berperan dalam meningkatkan frekuensi dan intensitas cuaca ekstrem, seperti hujan lebat yang memicu banjir dan tanah longsor. Oleh karena itu, perencanaan dan pembangunan kota yang lebih memperhatikan aspek mitigasi bencana sangat diperlukan untuk mengurangi dampak bencana alam di masa depan.
0 notes
Text
Langkah Cepat Tanggap Pemerintah Menangani Bencana Alam di Sumatra
Berikut adalah contoh penulisan mengenai langkah cepat tanggap pemerintah dalam menangani bencana alam di Sumatra, lengkap dengan tautan yang sudah disertakan dan diblok:
Langkah Cepat Tanggap Pemerintah Menangani Bencana Alam di Sumatra
Pemerintah Indonesia menunjukkan langkah cepat dalam menangani bencana alam yang baru-baru ini melanda beberapa daerah di Sumatra. Setelah terjadi [sebutkan jenis bencana, misalnya gempa bumi, banjir, atau tanah longsor], tim tanggap darurat segera dikerahkan untuk memberikan bantuan kepada para korban.
Dalam siaran persnya, [nama pejabat pemerintah atau kementerian terkait] menyatakan bahwa mereka telah mengirimkan [sebutkan jenis bantuan, seperti makanan, obat-obatan, dan perlengkapan darurat] ke daerah yang terkena dampak. Selain itu, mereka juga telah membuka posko bantuan dan evakuasi untuk memastikan keselamatan warga.
Koordinasi antara berbagai instansi pemerintah, termasuk Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan TNI, juga dilakukan untuk mempercepat proses bantuan dan pemulihan. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti instruksi dari pihak berwenang untuk menjaga keselamatan mereka.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai upaya penanganan bencana ini dan perkembangan terkini, silakan kunjungi tautan berikut:
Tautan 1
Tautan 2
Tautan 3
Tautan 4
Tautan 5
Tautan 6
Tautan 7
Tautan 8
Tautan 9
Tautan 10
Tautan 11
Mari kita dukung upaya pemerintah dalam membantu para korban bencana dan berharap agar situasi segera membaik.
Silakan sesuaikan teks di atas dengan rincian tambahan yang relevan. Jika ada hal lain yang ingin ditambahkan, beri tahu saya!
0 notes
Text
Masa Tanggap Darurat Bencana Tanah Datar di Perpanjang 14 Hari Lagi
Tanah Datar, Sumbartodaynews-Masa tanggap darurat atas bencana banjir bandang dan longsor di Kabupaten Tanah Datar yang berakhir 25 Mei esok bakal diperpanjang selama 14 hari lagi. Keputusan ini disampaikan Bupati Tanah Datar Eka Putra selepas rapat evaluasi terkait penanganan bencana dan kondisi terbaru, Kamis (23/5) di Posko Utama di Indojolito Batusangkar. “Setelah menerima saran, masukan dan…
View On WordPress
0 notes
Text
40 ton Beras untuk Korban Banjir dan Longsor Dikirim ke Posko Induk Luwu
ERAINSPIRASI.COM, Luwu – Pemerintah Pusat menyalurkan pemberian 40 ton beras untuk korban banjir dan longsor yang dikirim ke Posko Induk Tanggap Darurat Banjir dan Longsor Sulsel, di Lapangan Andi Djemma, Belopa, Luwu, Kamis 9 Mei 2024. Kepala Dinas Sosial Sulsel, Abdul Malik Faisal, mengungkapkan, pemberian tersebut berasal dari Kementrian Sosial dan Grup BUMN Indonesia seperti BNI dan Pupuk…
View On WordPress
0 notes
Text
Kapolres Tanggamus Bersama Pamatwil Polda Lampung Tinjau Bencana Banjir
Dalam upaya penanganan bencana banjir yang melanda di Pematang Sawa, Kapolres Tanggamus AKBP Siswara Hadi Chandra, S.I.K melakukan peninjauan langsung di lokasi terdampak pada hari ini, Kamis 30 Nopember 2023. Dalam rangkaian itu, Kapolres juga mendampingi Dirbinmas Polda Lampung Kombespol Anang Triarsono serta Pejabat Mabes Polri BKO Polda Lampung Kombespol Agus Wibowo dan Kombespol Abrar Tantulani dan PJ Bupati Tanggamus Mulyadi Irsan. Kasi Humas Polres Tanggamus Iptu M. Yusuf, S.H mengatakan, tim tiba di Pematang Sawa untuk melihat secara langsung dampak dan upaya penanganan bencana tersebut. Peninjauan ini dilakukan untuk memastikan koordinasi yang efektif antara kepolisian, Pemkab Tanggamus dan masyarakat setempat dalam upaya penanganan darurat. "Selain meninjau lokasi, tim gabungan yang dipimpin Kabag Ops, TNI dan kepala pekon melakukan pembersihan material longsor yang menutup jalan di Pekon Tanjungan Pematang Sawa," kata Iptu M. Yusuf. Kasi Humas menjelaskan, berdasarkan data yang dihimpum dilokasi paska bencana jalan raya Dusun Tanjung Anom Pekon Tanjungan, Pematang Sawa terputus akibat material longsor, terdapat 3 rumah terdampak diantaranya milik Sunoto, Mamik dan Surjani. Serta satu masjid tergenang. Kemudian, terdapat tiga titik abrasi dan pendangkalan aliran Way Burnai Pekon Tanjungan, Pematang Sawa tepatnya di belakang rumah Sapuan, Hata dan belakang rumah Yusuf. Serta satu titik abrasi aliran Way Kedatuan Tanjung Anom. Selanjutnya, jembatan putus atau ambrol di Dusun Baturaja Pekon Betung Pematang Sawa dan tanggul jebol pada aliran sungai juga ditemukan di Way Betung Pekon Betung. Akibat ambrolnya aliran Way Betung, menyebabkan SDN 1 Pekon Betung terendam dan menyisakan material lumpur, lalu 30 rumah mengalami kerusakan, sementara 70 rumah tergenang air hanya meninggalkan material lumpur namun saat ini sudah surut. Selain di Pematang Sawa, kerusakan juga ditemukan pada jembatan Pekon Tugupapak, Kecamatan Semaka mengalami jebol pada salah satu sisi sehingga dikhawatirkan jembatan ambruk. Saat ini jalan di Pekon Tanjungan Pematang Sawa sudah bisa dilewati motor maupun mobil roda empat, sebab material sudah dibersihkan material lumpur dan batu oleh warga masyarakat menggunakan alat seadanya. "Lalu lintas pada ambrol di Pekon Betung dialihkan melalui jalan alternatif gang, namun kondisi jembatan gang juga sedikit menggantung sehingga kendaraan roda enam tidak dapat melintas," jelasnya. Kasi Humas menyebut, sebelum banjir bandang terjadi, hujan deras sejak hari kemari mengakibatkan luapan sehingga jembatan ambrol dan menutup jalan utama akibat material longsoran. "Sebuah sepeda motor Yamaha Vixion Nopol B 4023-NL terjatuh ke sungai pada jembatan ambrol mengakibatkan pengendara bernama Dedi (30) mengalami luka dagu 4 jahitan, penumpang Supri (39) mengalami luka lecet, keduanya warga Pekon Sanggi, Kecamatan Bandar Negeri Semuong," ujarnya. Kasi Humas mengungkapkan, langkah-langkah yang dilakukan selain meninjau dan membantu pembukaan jalan, Polres Tanggamus juga telah berkoordinasi dengan Forkopimda guna penanganan paska bencana. Kesempatan itu, ia mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan mengikuti petunjuk evakuasi yang telah disiapkan oleh tim penanggulangan bencana setempat. "Upaya pemulihan dan penanganan bencana masih terus dilakukan, dan Polres Tanggamus berkomitmen untuk memberikan dukungan penuh dalam mengatasi dampak bencana banjir di Pematang Sawa," tandasnya. Sementara itu, KUPT Kesehatan Pematang Sawa, Diana mengatakan, bahwa pihaknya akan mendirikan posko kesehatan bencana pada hari ini juga sebagai langkah percepatan penanganan warga terdampak. "Untuk posko kesehatan akan ditempatkan di Pekon Betung," kata Diana. (*) Read the full article
0 notes
Text
Peristiwa Pilu Erupsi Gunung Semeru di Penghujung Tahun 2021
Duka menyelimuti masyarakat Jawa Timur di penghujung tahun 2021. Gunung tertinggi di Pulau Jawa, Semeru, mengeluarkan Awan Panas Guguran (APG) cukup besar pada (4/12) lalu.
Gunung Semeru Erupsi mengeluarkan guguran awan panas hingga lahar dingin ini meluluhlantakkan ratusan bangunan, merenggut nyawa sejumlah warga hingga hewan ternak mati atau terjebak dalam abu vulkanik. Setelah erupsi, datang banjir lahar dingin hingga menghanyutkan mobil relawan.
Berdasarkan data Pos Komando (Posko) Penanganan Darurat Bencana Erupsi Semeru, per Sabtu (25/12/2021), tercatat ada 54 orang meninggal dunia, sedangkan 6 warga dinyatakan hilang. Sementara total rumah rusak mencapai 1.027 unit.
1 note
·
View note
Text
Kunjungi Warga Terdampak Banjir di Kalibaru, Gubernur Jatim Tinjau Posko Darurat
Kunjungi Warga Terdampak Banjir di Kalibaru, Gubernur Jatim Tinjau Posko Darurat
PURWOKERTO.SUARA.COM – Imbas banjir bandang yang terjadi di Kalibaru Banyuwangi Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa datang ke Banyuwangi mengunjungi warga terdampak bencana banjir, Rabu (09/11/2022). Banjir yang terjadi pada 3 November 2022 tersebut menggenangi rumah warga di enam desa di Kecamatan Kalibaru, Banyuwangi. Lokasi yang paling terdampak ada di Dusun Krajan, Desa Kalibaru…
View On WordPress
0 notes
Text
Sinergi Biznet dan Pemkab Jembrana, Ringankan Beban Para Korban Banjir
BALIPORTALNEWS.COM, JEMBARANA - Dalam rangka meringankan beban masyarakat yang menjadi korban bencana banjir di Kabupaten Jembrana, Biznet bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jembrana memberikan bantuan sosial kepada para korban, yang disalurkan melalui Posko Tanggap Darurat, Kelurahan Pendem, Jembrana, pada Jumat (28/10/2022) kemarin. Bantuan tersebut diterima langsung oleh Wakil Bupati Jembrana, I Gede Ngurah Patriana Krisna, yang juga turut disaksikan oleh Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Jembrana, I Putu Agus Artana Putra, serta beberapa pejabat lain di lingkungan Pemkab Jembrana. Dalam kesempatannya, Wabup Patriana menjelaskan, paket donasi tersebut sangat begitu bermanfaat bagi para korban banjir. Dirinya juga berharap, melalui bantuan sosial tersebut, PT. Supra Primatama Nusantara (Biznet) selalu diberikan kelancaran dalam segala Usaha untuk kedepannya. "Saya mengucapkan terimakasih atas segala dukungan, partisipasi, dan donasi bantuan yang telah di berikan oleh Biznet kepada Masyarakat Jembrana yang terkena dampak Banjir Bandang," paparnya. Selanjutnya, Senior Manager Regional East 3 PT. Supra Primatama Nusantara (Biznet), Putu Dedy Pramulia menyampaikan harapannya, agar masrayakat terdampak bisa tetap sehat dan pemulihan infrastruktur serta operasional masyarakat pasca banjir ini bisa segera normal seperti pada umumnya. "Biznet hadir dan bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten Jembrana khususnya PMI, Dinas Sosial, dan BPBD dalam situasi Tanggap Darurat Bencana. Kami berharap dengan bantuan ini dapat meringankan dalam penanganan para korban terdampak bencana banjir," jelasnya. (aar/bpn) Read the full article
0 notes
Text
Bencana Alam di Kota Sorong, Pj Waterpauw Minta Kolaborasi TNI Polri dan Pemda
Bencana Alam di Kota Sorong, Pj Waterpauw Minta Kolaborasi TNI Polri dan Pemda
Orideknews.com, Kota Sorong, – Merespon bencana alam banjir dan longsor di kota Sorong, Penjabat Gubernur Papua Barat, Komjen Pol. (Purn) Drs. Paulus Waterpauw,M.Si mengunjungi Posko tanggap darurat bencana alam banjir dan longsor di halaman kantor kota Sorong, Selasa, (23/8/22). Dikesempatan itu, Waterpauw memberikan apresiasi terhadap pemerintah kota Sorong yang cepat merespon tanggap darurat…
View On WordPress
0 notes
Text
Banjir Garut, OKP Partai Golkar Jabar Turun ke Lokasi Banjir Salurkan Bantuan
Organisasi Kepemudaan Kekaryaan yang berhimpun di Partai Golkar seperti Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI), Barisan Muda Kosgoro 57 (BMK 57), Himpunan Mahasiswa Kosgoro 57 (Himakos 57) serta Keluarga Intelektual Muda Partai Golkar (KIM-PG) Kabupaten Garut. Penyaluran dilakukan secara langsung kepada warga terdampak di Kecamatan Garut Kota, Kelurahan Ciwalen, sepanjang rel kereta api dan dekat sungai yang meluap.
Penyerahan bantuan dilakukan langsung oleh Kang Ahmad Hidayat, anggota DPRD Provinsi Jawa Barat dari Fraksi Partai Golkar yang juga ketua AMPI Jawa Barat, kepada masyarakat Kelurahan Ciwalen didampingi para Ketua RW.
Disela-sela penyerahan bantuan tersebut, Kang Ahmad pun turun langsung meninjau sungai yang meluap sehari sebelumnya. Dia mengungkapkan, sungai tersebut perlu dinormalisasi kembali agar dikemudian hari tidak terjadi lagi luapan.
Ketua AMPI Garut, Bung Fahad Fauzi mengatakan, bantuan yang disalurkan ini dapat bermanfaat dan membantu meringankan beban korban bencana banjir dan masyarakat dapat kembali beraktifitas lagi seperti biasanya.
Setelah penyerahan bantuan di posko induk penanggulangan bencana, rombongan lanjut meninjau posko darurat yang didirikan warga setempat dan mendata semua kebutuhan yang diperlukan.
Di akhir kunjungan, Kang Agus Indra Arisandi (Pengurus Partai Golkar Jawa Barat) mengungkapkan, dalam waktu dekat DPD Partai Golkar Jawa Barat akan turun memberi bantuan ke semua kecamatan yang terdampak bencana banjir.
"Oleh karena itu saya sangat mengapresiasi langkah yang dilakukan para pemuda yang terdepan dalam bergerak. Saya salut sama AMPI Garut, BMK, Himakos yang rasa pedulinya sangat tinggi, juga untuk para wakil rakyat yang mau turun langsung hari ini saya ucapkan terima kasih," ujarnya.
Turut hadir langsung ke lokasi bencana, diantaranya, Kang Ahmad Hidayat anggota DPRD Provinsi Jawa Barat dari Fraksi Partai Golkar yang juga ketua AMPI Jawa Barat, Kang Agus Indra Arisandi Ketua Wanhat AMPI Garut yang sekaligus sebagai Pengurus Partai Golkar Jawa Barat, Kang Deden Sofyan Ketua Fraksi Partai Golkar Garut, Samsudin Anggota DPRD Garut serta Kepala Bidang Pemanfaatan PSDA Provinsi Jawa Barat dan BPBD Jawa Barat
Informasi yang didapat awak media memang OKP Kekaryaan ini sudah menggalang donasi semenjak kejadian bencana terjadi. Hari ini memberikan bantuan berupa sembako, nasi bungkus, serta uang. OKP Kekaryaan Peduli Banjir Garut masih terus menggalang donasi untuk keperluan warga lainnya terutama alat-alat sekolah, kasur, terpal, selimut, sembako dan lain lainnya.***
Sumber Berita : Kabar Kabar || https://kabarjabar.id/okp-kekaryaan-turun-ke-lokasi-banjir-garut-salurkan-bantuan
0 notes
Text
Usai Banjir, Pemkab Kudus Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Alam
Pasca Banjir, Pemkab Kudus Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Alam
Pada awal November 2024, Kabupaten Kudus , Jawa Tengah dilanda banjir besar yang merendam sebagian besar wilayahnya. Bencana ini disebabkan oleh hujan lebat yang turun terus menerus selama beberapa hari, mengakibatkan sungai-sungai di kawasan tersebut meluap dan air membanjiri pemukiman, fasilitas umum, dan lahan pertanian. Dampak banjir ini sangat besar, tidak hanya menimbulkan kerugian materi yang besar, namun juga mengancam keselamatan warganya.
Untuk menyikapi situasi darurat tersebut, Pemerintah Kabupaten Kudus (Pemkab Kudus) segera menetapkan status Tanggap Darurat Bencana Alam . Keputusan ini diambil untuk mempermudah koordinasi dan aliran bantuan, serta agar upaya penanggulangan bencana dapat dilakukan lebih cepat dan efektif. Sebagai langkah awal, Pemerintah Kabupaten Kudus melakukan berbagai upaya penanganan, antara lain evakuasi korban , pemberian bantuan kemanusiaan , dan pembersihan wilayah terdampak .
Bencana banjir ini merupakan salah satu yang terparah dalam beberapa tahun terakhir di Kudus, dan status Tanggap Darurat Bencana Alam diharapkan dapat mempercepat upaya pemulihan dan mengoptimalkan berbagai sumber daya yang ada untuk membantu masyarakat.
Kondisi Pasca Banjir di Kudus
Banjir yang melanda Kudus menyebabkan ribuan rumah terendam air setinggi lebih dari satu meter di beberapa tempat. Daerah yang paling terdampak adalah wilayah Jati, Undaan, dan Kudus Kota yang berada di sekitar aliran Sungai Wulan dan Sungai Juwana yang meluap akibat tingginya intensitas hujan. Banyak rumah yang rusak, sementara beberapa jembatan dan ruas jalan utama terputus akibat banjir yang menggenangi jalan.
Sebagian besar masyarakat terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih tinggi atau ke tempat pengungsian yang disediakan oleh pemerintah daerah dan lembaga kemanusiaan. Sementara itu, layanan publik seperti puskesmas , rumah sakit , dan pasar tradisional juga terhenti sehingga mengganggu perekonomian dan menyulitkan warga untuk beraktivitas.
Kondisi tersebut tidak hanya menambah beban fisik dan emosional masyarakat, namun juga memperparah keadaan karena banyaknya tanaman dan perkebunan rusak yang terendam banjir. Akibatnya perekonomian masyarakat yang bergantung pada sektor pertanian dan perdagangan terganggu. Banyak orang kehilangan mata pencahariannya untuk sementara waktu akibat kerusakan yang diakibatkan bencana tersebut.
Penetapan Status Tanggap Darurat Bencana Alam
Pemerintah Kabupaten Kudus bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat menetapkan status Tanggap Darurat Bencana Alam guna memberikan respons yang lebih cepat dan terorganisir. Keputusan ini memungkinkan Pemerintah Kabupaten Kudus mengakses berbagai bantuan baik dari pemerintah pusat, provinsi, maupun lembaga lain yang dapat membantu upaya pemulihan.
Dengan status tanggap darurat, sejumlah langkah konkrit bisa segera dilakukan, seperti pemberian bantuan logistik , evakuasi warga , serta penyaluran bantuan medis kepada korban banjir. Selain itu, status tanggap darurat juga memudahkan pengalokasian anggaran bencana , sehingga penanganan darurat dapat dilakukan lebih cepat dan tepat sasaran.
Proses evakuasi korban banjir dilakukan dengan bantuan SAR , TNI , Polri , dan relawan yang turun ke lapangan. Mereka bekerja tanpa henti untuk memastikan keselamatan orang-orang yang terjebak di rumah-rumah yang terendam banjir. Selain itu, Pemkab Kudus juga membuka posko pengungsian di berbagai tempat aman, seperti gedung sekolah dan balai desa, untuk menampung warga yang mengungsi.
Tindakan Tanggap Darurat yang Diambil
Pasca ditetapkannya status Tanggap Darurat, Pemerintah Kabupaten Kudus bergerak cepat dalam menangani bencana. Beberapa langkah yang dilakukan antara lain:
1. Evakuasi Warga dan Penyiapan Tempat Evakuasi
Salah satu prioritas utama dalam fase tanggap darurat adalah evakuasi warga yang berada di wilayah terdampak parah. Pemerintah Kabupaten Kudus bersama aparat keamanan dan relawan telah menyelenggarakan proses evakuasi untuk membawa masyarakat yang terjebak di rumahnya ke tempat yang lebih aman. Evakuasi dilakukan dengan menggunakan perahu karet , ambulans , dan kendaraan berat yang mampu melewati medan banjir.
Pengungsi kemudian ditempatkan di posko pengungsian yang disediakan pemerintah daerah. Di posko-posko tersebut, warga mendapatkan kebutuhan pokok seperti makanan, air bersih, pakaian, dan tempat tidur. Selain itu, posko-posko tersebut juga dilengkapi dengan fasilitas kesehatan untuk menangani kondisi medis darurat, seperti luka akibat banjir, serta gangguan kesehatan lainnya.
2. Pemberian Bantuan Kemanusiaan
Pemerintah Kabupaten Kudus bekerja sama dengan berbagai organisasi kemanusiaan untuk menyalurkan bantuan yang dibutuhkan masyarakat. Bantuan yang diberikan meliputi makanan siap saji , obat-obatan , perlengkapan bayi , serta selimut dan tenda pengungsian . Selain itu, bantuan juga mencakup pembersihan sanitasi di lokasi pengungsian dan memastikan kondisi sanitasi di tempat pengungsian tetap terjaga agar tidak menimbulkan penyakit.
Dapur umum juga didirikan di beberapa lokasi untuk memenuhi kebutuhan pangan para pengungsi. Tim medis pun bergerak cepat memberikan pemeriksaan kesehatan bagi korban yang membutuhkan perawatan.
3. Pembersihan Prasarana dan Akses Jalan
Selain upaya penyelamatan korban, Pemkab Kudus juga fokus membersihkan infrastruktur yang rusak akibat banjir. Jalan utama dan jembatan yang terputus akibat banjir segera diperbaiki untuk memulihkan akses transportasi antar wilayah. Tim dari Departemen Pekerjaan Umum dibantu alat berat untuk membersihkan material longsoran , pohon tumbang, dan puing-puing banjir yang menutup jalan utama.
Pemkab Kudus juga memastikan jalur distribusi bantuan logistik tetap terbuka sehingga bantuan dapat menjangkau daerah-daerah yang lebih sulit dijangkau. Proses pembersihan dilakukan secara bertahap, dengan prioritas pada jalan-jalan yang menghubungkan wilayah-wilayah terpencil.
4. Rehabilitasi Bidang Kesehatan
Sektor kesehatan menjadi sangat penting pascabanjir, mengingat adanya risiko penyebaran penyakit yang dapat terjadi akibat kondisi lingkungan yang tercemar. Pemerintah daerah bekerja sama dengan Dinas Kesehatan dan RSUD Kudus memberikan pelayanan kesehatan kepada korban banjir, meliputi pemeriksaan kesehatan, vaksinasi, dan pengobatan penyakit yang timbul pasca banjir.
Tim medis juga memberikan penanganan psikologis bagi para korban yang mengalami trauma akibat bencana tersebut. Bantuan psikososial ini membantu mereka mengatasi stres dan trauma akibat kehilangan rumah dan orang yang mereka cintai.
Keterlibatan Masyarakat dalam Penanggulangan Bencana
Selain upaya yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Kudus dan pemerintah pusat, masyarakat juga berperan aktif dalam menghadapi bencana ini. Banyak warga yang terlibat dalam kerja bakti membersihkan rumah dan lingkungan sekitar. Relawan juga banyak membantu dalam proses evakuasi dan distribusi bantuan. Partisipasi masyarakat sangatlah penting, mengingat bencana alam memerlukan kerja sama antara pemerintah, lembaga, dan masyarakat untuk mengurangi dampak dan mempercepat pemulihan.
Pemerintah Kabupaten Kudus juga memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya kesiapsiagaan bencana dan cara-cara yang dapat dilakukan untuk meminimalisir kerugian ketika terjadi bencana alam. Pelatihan kesiapsiagaan bencana di sekolah dan masyarakat merupakan bagian dari upaya preventif agar masyarakat lebih siap menghadapi bencana di kemudian hari.
Kesimpulan
Banjir yang melanda Kabupaten Kudus pada bulan November 2024 memberikan dampak yang besar bagi masyarakat, namun dengan ditetapkannya status Tanggap Darurat Bencana Alam , Kabupaten Kudus dapat bergerak cepat dalam menangani bencana tersebut dan memulihkan keadaan. Langkah-langkah yang dilakukan, mulai dari evakuasi warga, pemberian bantuan, pembersihan infrastruktur, hingga rehabilitasi bidang kesehatan, berdampak positif terhadap pemulihan wilayah terdampak.
Pentingnya koordinasi antara pemerintah, lembaga kemanusiaan, dan masyarakat dalam penanggulangan bencana menjadi kunci dalam mengurangi dampak bencana dan mempercepat pemulihan wilayah yang terkena dampak. Melalui kerja sama yang erat, Kudus diharapkan mampu memulihkan dan membangun kembali kehidupan masyarakat yang terkena dampak banjir.
0 notes
Text
5 Fakta Banjir Bandang Dan Longsor Dalam Flores Timur
Minggu (4/4) tepatnya pada pukul 01. 00 dini hari, masyarakat Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), menanggung musibah berbentuk banjir disertai longsor. Peristiwa tersebut dikarenakan karena situasi ekstrem berupa hujan & angin kencang, yang melanda wilayah setempat dalam saat cukup lambat.
Menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Flores Timur, bencana ini menelan sejumlah korban jiwa. Dilansir dari merdeka. com, 54 orang terlihat meninggal dunia akibat longsor. Sedangkan 41 orang meninggal dunia disebabkan banjir.
"41 orang-orang meninggal bumi dan masih dalam pendataan, " tutur Kepala Pusat Data Info dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati saat konferensi pers virtual terkait banjir bandang Flores Timur.
Berikut 5 fakta - faktaz.net - terkait bencana alam banjir bandang disertai longsor di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), sebagaimana dihimpun brilio. net dibanding berbagai sumber pada Senin (5/4).
1. Puluhan rumah warga rusak kelanjutan banjir serta tertimbun lumpur.
Berdasarkan pantauan BPBD Kabupaten Flores Timur, puluhan rumah warga tertimbun lumpur di Desa Lamanele. Ada juga beberapa yang cuma terbawa banjir. Selain itu, jembatan di Desa Waiburak, Adonata Timur hancur akibat banjir bandang.
"Pihak pemerintah kawasan telah melakukan rapat terbatas antara Bupati, TNI, Polri dan instansi terkait. Salah satunya dengan pembentukan posko penanganan darurat, " ujar Raditya Jati dilansir daripada Liputan6. com.
Akses satu-satunya menuju Pulau Adonara terputus. Sementara itu prosesi menuju laut tidak memungkinkan karena cuaca yang jelek.
"Hujan, angin, serta gelombang yang tinggi menyebabkan pelayaran tidak diperbolehkan oleh otoritas setempat, " ujarnya.
2. Puluhan warga menjadi korban jiwa.
Setelah sebelumnya dilaporkan 23 orang dinyatakan meninggal dunia. Kini korban jiwa hukuman bencana banjir disertai longsor semakin bertambah.
"41 orang meninggal dunia & masih pada pendataan, " ungkap Radiya Jati.
Sementara itu Wakil Bupati Flores Timur, Agustinus Payong Boli memberitahukan jumlah korban longsor terus bertambah, dengan sebelumnya 20 kini jadi 54 orang2.
"Jumlah korban longsor yang ditemukan dalam kondisi tak bernyawa hingga Minggu sore, tersedia 54 orang-orang dari sebelumnya 20 orang-orang, sementara tersebut upaya pencarian masih terus berlangsung di lapangan, " kata Agustinus.
3. Pendataan masih terus dikerjakan.
Raditya Jati mengemukakan kerugian materiil berupa puluhan rumah warga tertimbun lumpur di Desa Lamanele, Kecamatan Ile Bokeng. Selain tersebut ada wisma warga sekitar yang hanyut terbawa derasnya arus banjir.
"Aparat pemerintah desa masih terus melakukan pendataan di lapangan, " kata dia.
Hal serupa juga diungkapkan oleh Wakil Bupati Flores Timur. Ia melaporkan kalau aparat setempat masih terus bergerak di lapangan untuk melakukan pencarian maupun evakuasi.
4. Empat kecamatan dan tujuh desa terdampak banjir.
Dalam konferensi pers virtual yang dikerjakan oleh Raditya Jati, Kepala Pusat Keterangan Informasi & Komunikasi Kebencanaan BNPB, ada empat kecamatan dan tujuh desa dengan terdampak banjir bandang disertai longsor dalam Flores Timur, NTT.
Kecamatan serta desa itu antara beda, Kecamatan lle Boleng tersedia Dosa Nelelamadike; di Kecamatan Adonara Timur ada Kelurahan Walwerang dan Desa Waiburak; di Kecamatan Wotan Ulumado ada Desa Oyang barang dan Desa Pandai; kemudian Kecamatan Adonara Barat tersedia Desa Waiwadan dan Desa Duwanur.
5. Warga Adonara bikin jembatan darurat.
foto: bnpb. go. id
Dilansir dari Liputan6. com, Camat Adonara Timur, Damianus Wuran mengatakan, warganya saat tersebut bermukim di Waiwerang & sekitarnya bergotong-royong membangun jembatan darurat buat mendukung reaksi evakuasi korban banjir di Flores Timur.
"Jembatan darurat yang dibangun warga ini telah mempermudah evakuasi korban meninggal yang terlihat untuk selama ini sama banyaknya tiga orang-orang, " ungkap Damianus.
Damianus menambahkan, menurut keterangan yang diperolehnya jumlah korban yang teridentifikasi akibat bencana ini sebanyak enam orang-orang. Tiga orang-orang ditemukan meninggal dunia & tiga yang lain masih dalam pencarian.
0 notes
Text
Perpustakaan Rasa (3)
Banjir part 1
Banjir part 2
Banjir part ke sekian
Sepertinya sudah rilis semua
Okay let’s say hamdallah
Denger sesuatu yang memancing
Banjir lagi
Besoknya, banjir susulan
Lihat sesuatu yang memancing
Banjir lagi
Ntarnya, banjir susulan
Solusi :
1. Darurat posko banjir
2. Reboisasi
3. Jangan buang sampah di aliran air yang mengalir
4. Rawat, lindungi, jaga yang dimiliki saat ini
Receh banget Yaa Allah tara :”)
0 notes
Text
Badai Seroja di Kabupaten Kupang: 12 Korban Meninggal, Tiga Hilang
Badai Seroja di Kabupaten Kupang: 12 Korban Meninggal, Tiga Hilang
BERITA.NEWS, Kupang – Pemerintah Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur menyatakan ada 12 orang yang telah ditemukan meninggal dunia akibat terseret banjir dalam peristiwa badai siklon tropis Seroja yang melanda daerah itu pada Minggu (4/4/2021) lalu, sedangkan tiga lainnya masih hilang. Ketua Posko Tanggap Darurat Bencana Kabupaten Kupang, Obet Laha ketika dihubungi di Kupang, Minggu…
View On WordPress
0 notes