#Pilihan nama bayi perempuan kerajaan jawa
Explore tagged Tumblr posts
Text
Nama Bayi Perempuan Kerajaan Jawa Paling Bagus
Nama Bayi Perempuan Kerajaan Jawa Paling Bagus
Nama Bayi Perempuan Kerajaan Jawa – namaanakperempuan.net. Memilihkan nama jawa untuk penamaan sikecil kerap dianggap ketinggalan jaman. Hal ini dikarenakan nama-nama bayi jawa kebanyakan berasal dari kerajaan zaman dahulu. Dan terlihat lebih kuno serta kurang modern. Namun nama bayi perempuan dari kerajaan ini mengandung harapan yg penuh makna yaitu agar sang anak bisa memiliki jiwa pemimpin.
Ol…
View On WordPress
#inspirasi nama bayi perempuan kerajaan jawa#Nama Bayi Perempuan Kerajaan Jawa#Nama Bayi perempuan Kerajaan Jawa Beserta Artinya#Nama Bayi Perempuan Kerajaan Jawa Dan Artinya#Nama Bayi Perempuan Kerajaan Jawa Yang Penuh Makna#Pilihan nama bayi perempuan kerajaan jawa
0 notes
Photo
INTRODUCTION
Assalamu'alaikum wr.wb sebelum bercerita ini itu, tentu alangkah lebih baik kalo aku memperkenalkan diri terlebih dahulu.selayaknya cerita sejarah dunia, kerajaan, negara maupun dongeng-dongeng anak kecil, kayaknya lebih seru kalo aku menceritakan diriku dalam bentuk kronologis. biar lebih kebayang. hehe
1. Devi Agustin Setiawati >>>> ketika ditanyakan ke ibu mengenai arti nama ini, ibu hanya menjawab "ya karena kamu lahir bulan agustus. jadi agustin!" terus devi? setiawati? byee. nah, setelah aku mulai besar dan mulai merasakan iri melihat teman-temanku yang punya nama yang mengandung arti unik seperti : Uswatun Khasanah (teladan yang baik), atau Elan Gen Dida (elan gen dari ibu dan ayah), aku mulai mencari sendiri, mungkin namaku punya arti yang menarik. dan setelah googling sana sini dan tanya-tanya ke banyak orang, jadilah begini arti namaku: devi agustin setiawati : dewi kebijaksanaan yang setia (woaaaaaa) buat mama, namaku mungkin sekedar devi yang lahir di bulan agustus. tapi, aku percaya arti namaku lebih dari itu. kalo kalian ga percaya, no problemo. sesuai dengan bahasa sansekerta, romawi dan jawa, namaku berarti dewi kebijkasanaan yang setia. titik.
2. Lahir: 30 Agustus 1995 pukul 10.00 WIB nah dulu waktu aku lahir, bapak lagi kerja di Jakarta. mama sendiri dirumah (but she was strong enough to deal with childbirth-things) dan itu nggak masalah buat dia. hampir semua cucu dikeluarga besar aku, semuanya lahir dengan bantuan nenek, karena kebetulan nenek adalah dukun bayi/paraji kebanggan di desa. tidak terkecuali dengan aku. menurut cerita dari mama, sewaktu mama sedang kontraksi menuju persalinan, nenek sedang tidak dirumah. alhasil, mama menyiapkan perlengkapan untuk melahirkan sendiri, semampunya, seperti menyiapkan tikar (?) dsb. singkat cerita, aku lahir di pagi jam 10 hari rabu legi menurut penanggalan jawa, di tanggal 30 Agustus 1995. setelah aku lahir, nenek langsung mengusulkan suatu nama: Siti !untungnya, mama tidak setuju dengan nama itu, dan lebih memilih nama devi. (meskipun seluruh orang dirumah dan didesa kebanyakan memanggil aku depi, bukan devi. LOL) betapa bersyukurnya aku tidak jadi bernama siti, bukan karena jelek atau bagaimana, hanya saja, ketika aku SD, ada 5 teman sekelas yang bernama siti. kalau aku jadi bernama siti juga, tepatlah setengah lusin manusia bernama siti di kelasku. fyuuhtidak banyak cerita tentang kelahiranku, atau kisah-kisah unik saat itu. mama bahkan terkadang lupa tanggal lahirku, entah kenapa. tapi satu hal yang dia sangat ingat mengenai kelahiranku: aku lahir tidak jauh dengan waktu kematian nike ardilla akibat kecelakaan mobil yang diberikan sebagai haidah dari pacarnya! sekian
3. My childhood lahir sebagai anak kedua dan bungsu, membuat aku tumbuh menjadi anak yang sedikit manja. aku ingat dulu tidak pernah mau mengalah saat berebut apapun dengan kakak, aku percaya bahwa mama akan selalu mendukungku, karena aku kecil.lemah.dan bungsu.hehehepun ketika aku meminta sesuatu, selalu saja aku menangis bila tidak dituruti. tidak seperti kakakku yang mampu sabar menahan keinginannya yang tidak bisa terwujud saat itu juga. konon, mamaku punya trik untuk menghentikan tangisanku yang memaksa untuk meminta sesuatu (kebanyakan adalah makanan) yaitu dengan mencubit/memukulku. bukan berarti mamaku jahat, hanya saja aku tidak bisa lagi dihentikan dengan kata-kata manis bujuk rayu untuk mengalihkan aku dari keinginan manjaku saat itu. saat aku sudah "ditabok" satu kali, aku akan diam. lalu menangis sambil tidur, lalu tidur.setelah masuk SD (dulu tidak sempat sekolah TK karena TK yang ada sangat jauh dari rumah, dan mama merasa tidak tega untuk menyekolahkan anaknya yang masih sangat kecil) aku tumbuh menjadi anak yang tomboy. mungkin karena keseringan main dengan tetangga-tetangga yang kebetulan laki-laki. mandi di kali, bermain lumpur saat sawah sedang dibajak menggunakan traktor, mencuri jagung di ladang, berlari hujan-hujanan keliling RT atau bermain layang-layang adalah aktivitasku sehari-hari. pantas saja devi kecil memiliki deskripsi tubuh : kurus, kecil, hitam, rambut cokelat bau matahari, kulit bersisisik (keseringan mandi di kali), dan berpakaian dekil karena keseringan bermain bahkan setelah mandi sore. jauh dari kesan anak kecil yang anggun dan manis.saat belajar di SD pun aku lebih sering bermain dengan anak laki-laki. aku bahkan tidak takut untuk menantang mereka maupun membalas ejekan-ejekan mereka yang biasanya mampu membuat teman-teman perempuan dikelasku menangis. anak laki-laki suka sekali meledek dengan memanggil nama orang tua kita. saat mereka melakukan itu padaku, aku tidak takut dan bahkan melawan dengan memanggil nama orang tua mereka juga. sesungguhnya itu bukanlah hal baik untuk dilakukan, tetapi namanya juga anak-anak.
2. Masa Remaja saat beranjak ke masa SMP, aku masih saja belum insyaf sebagai anak tomboy. suatu hari, nenek pernah bercerita bahwa dulu aku sebenarnya akan lahir sebagai anak laki-laki, tapi entah kenapa, justru lahir sebagai perempuan. sudah pasti nenek hanya sok tau dan mengada-ada saja, tapi aku sangat percaya saat itu. saat SMP, aku bahkan hampir berangkat study tour dengan menggunakan celana jeans selutut yang sudah disilet-silet bagian depannya sehingga terkesan agak compang-camping. bagiku itu sangat keren. bagi mama itu sangat memalukan. sebagai jalan tengah, aku akhirnya memakai celana bahan selutut, disaat semua teman-teman perempuan SMP ku menggunakan celana jeans model pensil. no problemosaat SMP, aku mengikuti ekstrakulikuler pramuka, yang sejujurnya membuat kulitku semakin gosong karena seringnya kegiatan baris-berbaris maupun upacara di siang bolong. akan tetapi, aku merasakan betul manfaatnya saat itu: berani berbicara dan mengungkapkan pendapat!setelah menjadi anggota pramuka, aku menjadi berani berpendapat didepan, bahkan tidak sungkan untuk berbicara dengan guru manapun, disaat teman-temanku selalu malu-malu dan menunduk saat berbincang dengan guru. aku akan dengan kepala tegap berbicara dengan guru-guru, mengungkapkan pendapat, ataupun sedikit bercanda, tentunya tidak dalam konteks tidak sopan/kurang ajar.menurutku, sebagai manusia normal yang juga mengalami masa-masa kenakalan remaja, masa SMP merupakan masa-masa kenakalan remaja devi. mulai dari cinta monyet (karena penasaran dan juga terbawa pergaulan teman-teman), sering tidak nurut pada orang tua, malas belajar, dan sebagainya. kalau dipikir-pikir sekarang, banyak hal yang membuat aku menyesal, tapi tentu saja tidak ada gunanya. masa lalu adalah sejarah, dan sejarah sudah sepatutnya menjadi guru bagi kita, menjadi cermin kita untuk introspeksi dan menjadi memori yang indah untuk dikenang, karena tidak semua dari babak sejarah kita berisi kisah-kisah buruk. banyak juga hal-hal indah terjadi dimasa remaja.salah satu hal yang paling aku ingat saat masa SMP yakni tentang guru seni rupa ku. beliau adalah seorang pelukis dan senang sekali menceritakan kisah-kisah pelukis dan aliran lukisan yang dibawanya. dari beliaulah devi remajal mengenal siapa itu Pablo Picasso, Affandi, Vincent Van Googh, Raden Saleh ataupun Leonardo Da Vinci dan cerita monalisa serta aliran naturalis yang dia bawa. sejak saat itu, aku jatuh cinta dengan seni. dan melukis. sayangnya, bakatku dalam melukis sangat tidak mendukung. hampir seluruh halaman -halamn akhir buku tulisku berisikan gambar, baik gambar binatang, pohon kelapa, ataupun gambar manusia. seluruh gambarku jauh dari standar. bahkan sampai akhir masa SMP, aku masih saja tidak mampu menggambar hidung manusia yang bagus, oleh karena itu semua gambar manusia yang aku buat tidak memiliki hidung, atau hanya aku beri simbol titik dua (seperti hidung babi) diatas mulut, sebagai simbol hidung. apa daya, bakat tak sampai. 3. Masa SMA Dimasa SMA, Devi mulai menemukan jati dirinya. sempat mengikuti banyak sekali kegiatan ekstrakulikuler dan organisasi (OSIS, Pramuka, Pecinta Alam SMA/PASMA, English Club, Deutsch Club, Menuju Olimpiade Sains Internasional/MOSI, Rohis) devi akhirnya lelah dan tidak kuat sehingga akhirnya hanya memilih beberapa saja dari itu, dan OSIS dan Pramuka termasuk pilihan yang aku buang.suasana organisasi tidak membuat aku nyaman dan berkembang. selain berisi beberapa orang baik dan menyenangkan tentunya, OSIS juga berisi orang-orang yang ambisius terhadap jabatan dan hobi lobi sana sini demi menghimpun kekuatan. orang-orang berada dalam satu atap organisasi, tetapi saling sikut-sikutan ataupun saling membentuk kubu-kubu. karena malas untuk terlibat dalam hal gitu-gituan, devi akhirnya memutuskan untuk tidak melanjutkan OSIS di tahun kedua SMA.Akan tetapi, tidak dipungkiri, hal inilah yang menjadi titik awal devi menjadi seorang yang introvert. devi kecil hingga remaja adalah anak yang bawel, suka bicara ini itu, dan suka bergaul dengan banyak orang. devi remaja-menuju dewasa menjadi pribadi yang cukup pendiam. sesungguhnya, aku sama sekali bukan pendiam dan tertutup, hanya saja aku akan sangat terbuka pada teman-teman dekatku saja. dan bergaul bersama mereka adalah salah satu babak yang seru dalam hidupku, mungkin dapat aku ceritakan dalam babak yang terpisah nanti.di masa SMA juga devi mulai menyadari hakikat benar-salah, baik-buruk dan berbagai norma-norma kehidupan. oleh karena itu, aku memutuskan untuk berhijab di semester 2 kelas 1 SMA (disamping karena saat itu aku juga takut jika tahun 2012 dunia betulan kiamat dan aku bahkan belum sempat memakai kerudung. Meskipun belum diikuti dengan perubahan perilaku yang lebih islami, setidaknya aku sudah melakukan satu langkah yang membawa ke kebaikan.di masa SMA aku sangat jatuh cinta terhadap karya sastra. hal ini bermula ketika pada suatu waktu saat aku SMP, kakakku meminjamkan novel Laskar Pelangi yang di kemudian hari menjadi novel best seller dan sangat sukses difilmkan. saat itu aku merasa aneh dan merasa tidak mungkin seseorang kuat untuk membaca buku kecil namun tebal, bahkan tanpa disertai satu gambarpun didalamnya. tetapi, aku sangat keliru. saat membaca laskar pelangi, aku tertawa terbahak-bahak, marah, dan menangis tersedu-sedu. kisah Ikal dan teman-temannya dalam buku itu sungguh sangat menyentuh hatiku. Andrea Hirata mampu menggambarkan Belitong sebagai tanah yang teramat indah, hingga membuat kampung halamanku sekan-akan menjadi tempat yang sangat biasa saja dan tidak menarik. disitulah aku mulai sadar bahwa tulisan memiliki kekuatan yang mahadasyat dalam menggambarkan sesuatu, memberikan suatu pemahaman baru, mengaduk-aduk perasaan, bahkan memancing khayalan-khayalan yang nyleneh. selain sastra, aku juga mulai suka terhadap buku-buku sejarah, termasuk buku-buku sejarah jawa kuno seperti kisah ramayana dan mahabarata. dibalik nama-nama prabu dan pendekar yang tidak bisa aku ingat karena sangkin banyaknya, ternyata kisah didalmnya sangat menarik untuk dibaca. sejarah memang tidak sesederhana penjajahan, perang, berebut kekuasaan, dan penaklukan. sedikit demi sedikit, membaca buku-buku sejarah membuatku memikirkan tentang asal-usul diriku. membaca sejarah sedikit banyak membuatku mulai memahami bagaimana aku bisa sampai dan berada pada titik saat ini.selain itu, menurutku, sastra jawa klasik adalah kisah yang sangat orisinil. meskipun ada banyak versi mengenai cerita itu, secara umum semuanya menggambarkan kisah yang sama. dan aku merasa ada kewajiban untuk mengetahui kisah-kisah tersebut karena aku adalah orang jawa. hahasingkatnya, aku jadi jatuh cinta terhadap sastra. sejarah. dan aku adalah orang jawa. hihi
4. Masa Kuliah mungkin akan aku ceritakan dalam section terpisah ya. hihi mungkin sekian sekilas cerita tentang aku, setelah aku baca sendiri, sepertinya masih kurang menggambarkan keseruan menjadi seorang devi. doakan aku semakin mahir menulis dan menyulap kata-kata menjadi rangkaian kalimat yang asyik untuk dibaca dan indah untuk dikenang. sekian~
0 notes