Tumgik
#Persahabatan Sejati Yonatan dan Daud.
lahirbaru · 4 months
Text
Persahabatan Sejati Yonatan dan Daud.
Persahabatan Sejati Yonatan dan Daud. Di sebuah negeri yang jauh di masa lalu, hiduplah dua pria yang persahabatannya begitu istimewa, mereka adalah Yonatan, putra mahkota Raja Saul, dan Daud, seorang gembala muda yang menjadi pahlawan setelah mengalahkan raksasa Goliath. Kisah ini berawal ketika Daud diundang ke istana Raja Saul setelah kemenangannya yang menakjubkan. Ketika Yonatan melihat…
View On WordPress
0 notes
flaritas · 1 year
Text
Kevin dan Saya
Tumblr media
Kami masih bercelana pendek. Meski demikian, bulu-bulu kaki kami seingat saya sudah menumbuh. SMP, kelas 2 waktu itu kami kalau tidak salah. Entah mengapa, apakah karena sama-sama tidak punya teman, dan hendak mencari teman--teman yang sejati--maka kami, atau saya mungkin tepatnya waktu itu, memutuskan untuk mau menjadi sahabat sejati. Kami berdua.
Dan untuk mengukuhkan persahabatan itu, kami bahkan melakukan sebuah perjanjian. Melalui sebuah doa! Ya, sebuah doa. Kami berdua bergantian memanjatkan isi hati untuk doa pertemanan kami. Lupa saya, entah dia dulu, atau saya. Namun, seingat saya juga benar-benar khusyuk.
Bergandeng tangan bahkan!
Saya di kanan, dia duduk di sebelah kiri.
Begitu polos rasanya. Naif--meski mungkin waktu itu belum tahu arti kata ini--yang berarti lugu, bodoh, tidak masuk akal; tapi juga bisa mengandung arti sangat bersahaja, tidak banyak tingkah, sederhana.
Sesudah berdoa, mengikat janji--saya meyakini di hadapan Tuhan waktu itu--kami berteman, setia, lupa saya kami ke mana. Sepertinya langsung mengarah ke tempat lain, ataupun pulang ke rumah masing-masing.
Peristiwa kecil, namun disungguhi, mengapa sangat berkesan, bahkan sampai tahun-tahun ke depan? Sekitar 1995 waktu itu, sekarang 2023, usia saya 40-an tahun.
Tahun-tahun ke depannya pun saya teringat kisah antara Daud dan Yonatan. Sering kali. Mereka mengikat perjanjian yang mungkin lebih dari sekadar persaudaraan, entah jenis persahabatan apa yang mereja jalin itu, sebab kadang sesama saudara kandung saja bisa saling sangat bermusuhan. Apakah Tuhan sendiri yang membentuk persahabatan mereka? Apakah kerena mereka sepantaran usia?
“SETELAH Raja Saul selesai berbicara dengan Daud, Daud bertemu dengan Yonatan, putra Saul. Dengan segera terjalinlah rasa kasih-mengasihi di antara mereka … Yonatan bersumpah akan menjadi saudara kandung bagi Daud, dan ia menguatkan janji itu dengan memberikan kepada Daud jubah, pedang, busur, dan ikat pinggangnya sendiri” (1 Samuel 18:1, 3-4 FAYH)
Tapi, saya rasa, Tuhan pun sanggup merajut hubungan yang akrab, karib secara cepat, seolah sudah kenal bertahun-tahun sebelumnya saat bertemu pertama kali itu.
“Kemudian Yonatan menyuruh Daud mengulangi lagi janji kesetiaannya kepadanya. Hal itu dimintanya karena ia mengasihi Daud seperti dirinya sendiri … Ingatlah perjanjian antara kita berdua, TUHAN adalah saksi antara engkau dan aku untuk selamanya … Anak itu pergi. Daud keluar dari tempat persembunyiannya dari sebelah bukit batu itu. Ia sujud dengan mukanya ke tanah sebanyak tiga kali di hadapan Yonatan. Kemudian mereka berdua saling berpelukan dan sama-sama menangis. Itulah suatu perpisahan yang sangat menyedihkan, terlebih-lebih bagi Daud” (1 Samuel 20:17, 23, 41 VMD).
Begitu polos, tulus--yang mungkin tak banyak orang tahu arti kata ini, yakni sungguh dan bersih hati, benar-benar keluar dari hati yang suci, jujur, tidak pura-pura, tidak serong, ikhlas. Ia bahkan, menurut sebuah terjemahan, mengasihi Daud lebih dari mengasihi nyawa atau jiwanya sendiri! Adakah kasih seorang sahabat yang seperti itu? Ada.
Entah bagaimana keadaan Kevin, teman saya itu, sekarang. Saya pun lupa nama panjangnya. Yang pasti bukan juga Kevin Costner, bukan? Apakah dia juga masih mengingat perjanjian dan doa kami waktu itu?
Kevin, jika engkau mendengar, atau membaca tulisan ini …
“Kasih yang paling luar biasa terlihat ketika seseorang rela mengurbankan diri demi menyelamatkan sahabat-sahabatnya” (Yohanes 15:13 TSI).
0 notes
samkamuh · 4 years
Text
Persahabatan sejati
Memiliki teman yang setia, dapat dipercaya, dan mencintaimu tanpa syarat adalah persahabatan yang harus dihargai dan dijaga. Lebih sulit untuk menemukan teman sejati yang ada untuk Anda melalui masa-masa sulit. Di dunia ini ada banyak teman palsu - orang yang menginginkan persahabatan dengan Anda karena alasan egois, yakni apa yang bisa Anda lakukan untuk mereka. Tetapi "teman sejati" tidak pernah iri dengan Anda, tidak berbicara di belakang Anda, atau egois. Bahkan dalam Alkitab, ada contoh ”teman palsu”. Samson telah belajar lewat cara yang sulit untuk mengetahui bahwa Delilah bukanlah teman sejati. Namun, ada banyak contoh dalam Alkitab tentang sahabat sejati, seperti Daud dan Yonatan, Musa dan Harun, Elia dan Elisa, serta Naomi dan Rut. Tuhan tidak menciptakan manusia untuk sendiri. Dia menginginkan anak-anak-Nya untuk membentuk hubungan, saling mendukung, berbagi perasaan, tawa, dan ya, bahkan air mata. Tapi sahabat terbaik yang pernah Anda miliki. . . adalah Yesus! Dia mencintai Anda lebih dari orang lain dan cinta-Nya tidak bersyarat! Alkitab mengatakan dalam Yohanes 15:13, "Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya." Kristus memberikan hidup-Nya. . . untuk Anda sehingga Anda bisa menghabiskan kekekalan bersama-Nya di surga! Tidak ada contoh yang lebih baik dari ‘persahabatan sejati,” selain itu!
1 Samuel 18: 1-4
Ketika Daud habis berbicara dengan Saul, berpadulah jiwa Yonatan dengan jiwa Daud; dan Yonatan mengasihi dia seperti jiwanya sendiri. (2) Pada hari itu Saul membawa dia dan tidak membiarkannya pulang ke rumah ayahnya. (3) Yonatan mengikat perjanjian dengan Daud, karena ia mengasihi dia seperti dirinya sendiri. (4) Yonatan menanggalkan jubah yang dipakainya, dan memberikannya kepada Daud, juga baju perangnya, sampai pedangnya, panahnya dan ikat pinggangnya.
Rut 1: 16-17
1 Korintus 15:33
Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik.
2 Raja 2: 2
Berkatalah Elia kepada Elisa: "Baiklah tinggal di sini, sebab TUHAN menyuruh aku ke Betel." Tetapi Elisa menjawab: "Demi TUHAN yang hidup dan demi hidupmu sendiri, sesungguhnya aku tidak akan meninggalkan engkau." Lalu pergilah mereka ke Betel.
Lukas 6:31
Dan sebagaimana kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah juga demikian kepada mereka.
Amsal 18:24
Ada teman yang mendatangkan kecelakaan, tetapi ada juga sahabat yang lebih karib dari pada seorang saudara.
Brenda Walsh
Tumblr media
0 notes