#Perekaman E-KTP Kabupaten Tangerang
Explore tagged Tumblr posts
Text
Jelang Pemilu 2024, Kecamatan Sindang Jaya Gencar Perekaman E-KTP Warga Berusia 17 Tahun
KAB. TANGERANG – Kantor Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang melakukan perekaman Kartu Tanda Penduduk Elektronik (E-KTP) bagi pelajar usia 17 tahun. Camat Sindang Jaya Galih Prakosa mengatakan, program perekaman E-KTP Usia 17 tahun ini merupakan program Dinas Kependudukan dan Pencatatan sipil (Disdukcapil) Kabupaten Tangerang menghadapi pemilu 2024. Usia 17 tahun dimaksud terhitung pada…
View On WordPress
0 notes
Text
Serda Murtani Pantau Perekaman E KTP.
Serda Murtani Babinsa Desa Pematang Koramil 11/Tigaraksa Kodim 0506/Tgr melaksanakan pemantauan program pemerintah. yaitu masalah perekaman E.KTP di Kantor Desa Pematang Kecamatan Tigaraksa Kabupaten Tangerang. Sabtu ( 02/12/2017).
Dalam kesempatan tersebut Serda Murtani menyampaikan kepada warga masyarakat desa pematang yang akan melakukan perekaman E KTP. Bahwa identitas diri sangat perlu.…
View On WordPress
0 notes
Text
Wajah Warga Lesu Karena e-KTP-nya Tak Kunjung Jadi
Wajah Warga Lesu Karena e-KTP-nya Tak Kunjung Jadi
Harianpublik.com – Kasus korupsi proyek e-KTP, berdampak buruk bagi masyarakat. Sebab, lantaran kasus ini, blangko e-KTP kurang, bahkan, masih ada yang kosong. Bukan hanya di Jakarta. Padahal, Kementerian Dalam Negeri sudah mencetak dan mendistribusikannya.
Menjelang siang, suasana pelayanan kependudukandi Kecamatan Pamulang, Tangerang Selatan ramai. Belasan warga duduk santai di kursi. Mereka menunggu antrean yang cukup panjang. Tak lama kemudian, seorang wanita dengan antusias menuju ke meja petugas saat tahu nomor urut yang dipegangnya dipanggil.
Namun, sesaat kemudian, wajahnya berubah lesu. “Ya, belum ada juga blangko e-KTP-nya,” keluh Noni, Kamis (8/6).
Proses perekaman e-KTP di Tangerang Selatan dipusatkan di masing-masing Kecamatan. Kecamatan Pamulang sendiri membawahi 8 kelurahan. Antara lain, Pondok Benda, Benda Baru, Bambu Apus, Kedaung, Pamulang Barat, Pamulang Timur, Pondok Cabe Udik dan Pondok Cabe Ilir.
Berdasarkan pengamatan, pembuatan administrasi kependudukan seperti pembuatan Kartu Keluarga (KK) dan e-KTP menempati gedung baru yang tidak bersebelahan dengan kantor Camat Pamulang. Gedung satu lantai itu masing kinclong karena baru sebulan digunakan.
Masuk lebih dalam, terdapat beberapa kursi untuk tempat tunggu masyarakat. Di bagian depan tersedia meja panjang lengkap dengan kursi untuk petugasdan masyarakat. Dii dinding terdapat tulisan “Pelayanan Kependudukan Kecamatan Pamulang”.
Noni mengaku sangat membutuhkan e-KTP untuk memudahkan mengurus keperluan administrasi. Sebab, tidak semua instansi atau lembaga mau menerima surat keterangan (Suket) sebagai pengganti e-KTP.
“Harus ngotot dulu sama petugas, baru mereka mau menerima Suket,” keluhnya.
Staf pelayanan Kependudukan Kecamatan Pamulang Eko Mulyono mengungkapkan, blangko e-KTP di Kecamatan Pamulang sudah kosong sejak September 2016. “Hingga saat ini, lebih dari 65 ribu warga yang belum menerima e-KTP,” ujar Eko, kemarin.
Kendati blangko kosong, kata Eko, setiap hari ada lebih dari 300 orang melakukan perekaman e-KTP, yang baru maupun ingin pindah alamat. “Mereka hanya diberi Suket yang berlaku enam bulan,” ucapnya.
Ia berharap, dalam waktu dekat, blangko e-KTP telah tersedia. Sebab, Eko kasihan kepada warga yang sudah berbulan-bulan menunggu blangko e-KTP. Tapi, dia berharap, warga tidak terganggu dalam mengurus hal-hal yang berbau administrasi meski hanya menggunakan Suket.
Selain itu, dia menghimbau kepada seluruh warga yang telah memiliki e-KTP, tidak perlu mengurus perpanjangan identitas lagi. Sebab, masa berlaku identitas tersebut seumur hidup. “Jadi, tidak perlu diperbarui setiap lima tahun,” tandas Eko.
Kepala Bidang Kependudukan dan Catatan Sipil Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Tangsel, Heru Sudarmanto mengaku sudah menerima 10 ribu keping blangko e-KTP dari Kemendagri. Namun, jumlah tersebut belum bisa memenuhi kebutuhan warga. “Total ada 97.733 warga sudah melakukan perekaman data identitas,” ujar Heru.
Menurut Heru, 10 ribu blangko yang baru didapat dari Kemendagri itu akan langsung dilakukan pencetakan e-KTP secara bertahap. “Nanti cetaknya hanya seribu per hari. Itu pun bagi warga yang sudah melakukan perekaman identitas sejak bulan lalu,” ujarnya.
Setelah dilakukan verifikasi data lagi, kata dia, pihaknya akan kembali mengajukan permintaan blangko kepada Kemendagri. “Soalnya kebutuhan e-KTP untuk warga Tangsel masih banyak yang kurang,” tandasnya.
Bagaimana dengan di Depok, Jawa Barat? Komaruddin, staf Pelayanan Pembuatan e-KTP Kelurahan Pondok Petir, Bojongsari, Depok, Jawa Barat mengatakan, sejak awal Mei blangko e-KTP dari Dukcapil, Depok sudah turun ke kelurahan.
“Kami sudah terima 1.000 blangko dan langsung dicetak bagi yang belum menerima e-KTP sejak Januari 2017,” ujar Komaruddin.
Menurut Komaruddin, seluruh warga Pondok Petir yang sebelumnya menerima Suket telah diganti semua dengan e-KTP. Untuk mencetak e-KTP itu, dia mengaku harus lembur kerja agar semua warga mendapat kartu identitas baru tersebut.
“Selama sebulan ini, kami harus masuk kerja Sabtu dan Minggu demi mengganti Suket dengan e-KTP,” tuturnya.
Namun demikian, lanjut Komaruddin, bagi warga yang baru merekam e-KTP pertama kali, harus tetap bersabar karena pemerintah pusat lebih mengutamakan warga pindah alamat. “Waktu tunggunya bisa dua sampai tiga bulan,” sebutnya.
Terpisah, Kepala Seksi Pendaftaran Penduduk Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Depok, Jaka Susanta mengaku telah menerima 40 ribu blangko e-KTP dari Kemendagri. Penerimaan blangko e-KTP secara bertahap sejak April 2017.
“Distribusi e-KTP memang sempat terkendala karena pemerintah pusat gagal melakukan lelang blangko pada akhir 2016 dan awal 2017,” ujar Jaka.
Menurut Jaka, pada April 2017, pengadaan blangko e-KTP berhasil dilelang sebanyak 7 juta keping. Jumlah blangko yang diajukan Pemerintah Kota Depok sebanyak 40 ribu keping. “Jumlah tersebut hampir sesuai dengan total warga yang mengajukan pembuatan e-KTP, baik perekaman baru, rusak, hilang dan mengganti alamat di Depok,” sebutnya.
Kemendagri, lanjut Jaka, belum bisa memenuhi permintaan blangko yang diajukan Depok, karena jumlahnya terbatas. Pasalnya, blangko yang telah dicetak saat ini didistribusikan ke seluruh kota dan kabupaten se-Indonesia. “Depok termasuk yang mendapatkan alokasi blangko cukup banyak saat ini dibandingkan kota lainnya di Indonesia,” tandasnya.
Jaka menambahkan, blangko diprioritaskan bagi warga yang telah melakukan perekaman sejak Oktober 2016. Sementara, total ada 51 ribu warga yang telah melakukan perekaman baru e-KTP.
“Bagi yang rusak dan hilang ingin diganti, diminta bersabar. Kami prioritaskan yang baru melakukan perekaman,” pungkasnya.
Latar Belakang Kementerian Dalam Negeri Targetkan Masalah e-KTP Selesai Oktober 2017
Kelangkaan blangko e-KTP mulai terjadi sejak September 2016. Kelangkaan ini akibat kasuskorupsi e-KTP yang menyeret sejumlah nama pejabat Kementerian Dalam Negeri.
Tercatat ada dua pejabat Kemendagri terseret kasus yang diduga merugikan negara Rp 2,3 triliun itu. Mereka adalah,bekas Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Irman, dan bekas Direktur Pengelola Informasi Administrasi Kependudukan Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Sugiharto.
Untuk menutupi kekurangan blangko e-KTP, Kemendagri sempat melakukan lelang 8 jutablangko akhir tahun 2016, namun gagal karena tidak ada perusahaan yang memenuhi syarat.
Selanjutnya, Kemendagri kembali melakukan lelang pada Februari 2017. Namun, lelang tersebut kembali gagal dengan alasansama, yaitu tidak ada perusahaan yang memenuhi syarat.
Sebulan kemudian, kembali dilakukan lelang dan akhirnya ada pemenang. Lelang e-KTP tahap kedua ini, dianggarakan sebesar Rp 367 miliar dan dana alokasi khusus nonfisik khusus kependudukan sebesar Rp 750 miliar.
Dengan anggaran tersebut, pemerintah ditargetkan mencetak 25,9 juta keping blangko e-KTP. Selanjutnya, pada April 2017, blangko e-KTP mulai didistribusikan ke seluruh daerah.
Direktur Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil Zudan Arif Fakrulloh meminta warga yang belum memiliki e-KTP untuk aktif mengecek ketersediaan blangko di daerahnya masing-masing. Menurutnya, sisa di Gudang Dirjen Dukcapil ada 1.321.500 keping blangko e-KTP. “Pembagian tahap pertama diprioritaskan bagi yang kartunya sudah siap cetak atau print ready record,” kata Zudan.
Menurut Zudan, warga dalam daftar antrean prioritas untuk mendapat e-KTP, adalah mereka yang telah merekam data kependudukan sebelum 16 Desember 2016. “Mereka dapat langsung melihat ketersediaan blangko ke Dinas Dukcapil atau melalui sambungan telepon ke masing-masing kabupaten atau kota,” sarannya.
Zudan menargetkan, perekaman di daerah-daerah tersebut dapat selesai akhir tahun ini. Menurut data yang dimiliki Kemendagri, ada 97,2 persen warga yang telah melakukan perekaman data kependudukan sampai saat ini.
“Pada 2018 akan berlangsung pilkada seretak di 171 daerah. Kami harus rapikan data kependudukan. Pekerjaan besar adalah menyelesaikan perekaman yang kurang dari 2,48 persen. Kami sudah selesaikan 97,2 persen, tinggal sedikit lagi,” ujarnya.
Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan, pihaknya menargetkan distribusi e-KTP selesai pada Oktober 2017. Saat ini, pemerintah telah menyediakan 7,8 juta lebih blangko untuk 4,8 juta penduduk yang telah melakukan perekaman data, dan 3 juta blangko tersisa digunakan untuk cadangan. “Bila ada penduduk yang pindah rumah atau e-KTP-nya rusak, bisa menggunakan blangko cadangan tersebut,” ujar Tjahjo. Sumber: Rmol Sumber : Source link
0 notes
Text
Jelang Pemilu 2024, Perekaman E-KTP Pemilih Pemula di Kecamatan Panongan Digencarkan
KAB. TANGERANG – Pemkab Tangerang menggencarkan pembuatan dan perekaman Kartu Tanda Penduduk elektronik (E-KTP) bagi pemilih pemula. Berbagai strategi percepatan perekaman E-KTP bagi pemilih pemula terus dilakukan, yakni dengan melakukan upaya jemput bola ke setiap kecamatan pada hari Sabtu dan Minggu. Seperti yang dilakukan di Kecamatan Panongan pada Minggu (21/01/2024). Sekretaris Kecamatan…
View On WordPress
0 notes
Text
Pelajar Berusia 17 Tahun di Kecamatan Pagedangan Mulai Perekaman E-KTP
KAB. TANGERANG – Kantor Kecamatan Pagedangan Kabupaten Tangerang melakukan perekaman Kartu Tanda Penduduk Elektronik (E-KTP) bagi pelajar usia 17 tahun, Minggu (7/12/2024). Sekretaris Camat (Sekcam) Pagedangan, Daniel Ramdani mengatakan, perekaman E-KTP Usia 17 tahun merupakan program Dinas Kependudukan dan Pencatatan sipil (Disdukcapil) bekerja sama dengan pihak Kecamatan Pagedangan di 10 desa…
View On WordPress
0 notes
Text
Berusia 17 Tahun, Pelajar Kecamatan Rajeg Ikuti Perekaman E-KTP
KAB. TANGERANG – Kantor Kecamatan Rajeg, Kabupaten Tangerang melakukan perekaman Kartu Tanda Penduduk Elektronik (E-KTP) bagi pelajar usia 17 tahun, Sabtu (20/1/2024). Camat Rajeg, Oman Apriaman mengatakan, program perekaman E-KTP Usia 17 tahun ini merupakan program Dinas Kependudukan dan Pencatatan sipil (Disdukcapil), yang pada hari ini dilaksanakan bagi pelajar untuk 12 Desa dan 1 Kelurahan…
View On WordPress
0 notes