#Perbaikan gedung ruang kelas sekolah
Explore tagged Tumblr posts
Text
Wawali Arya Wibawa Buka Forum Konsultasi Publik RKPD Denpasar Tahun 2025
BALIPORTALNEWS.COM, DENPASAR - Penyelenggaraan forum konsultasi publik rancangan awal Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Denpasar Tahun 2025 dibuka Wakil Wali Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, Selasa (30/1/2024) secara daring di Kantor Wali Kota Denpasar. Penyelengaraan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Denpasar, dengan kegiatan Forum Konsultasi Publik diikuti unsur DPRD Kota Denpasar, para Asisten Sekda, Kepala Perangkat Daerah, Kelompok Ahli Pembangunan Kota Denpasar, Organisasi Profesi, Perguruan Tinggi serta kelompok/organisasi kemasyarakatan. Wakil Wali Kota Arya Wibawa menyampaikan, di Tahun 2025 Kota Denpasar akan mempercepat pembangunan infrastruktur dan peningkatakan kualitas SDM untuk pertumbuhan yang berkualitas. Peningkatan kualitas SDM akan dimulai dari sektor pendidikan melalui pemenuhan kebutuhan atas fasilitas pendidikan. "Penambahan ruang kelas baru dan perbaikan gedung Sekolah Dasar (SD) Negeri dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri baru, akan berlanjut di tahun 2025," ujarnya. Lebih lanjut dijelaskan, pada sektor sosial dan ketenagakerjaan juga menjadi prioritas. Langkah ini untuk dapat mengurangi tingkat pengganguran dan angka kemiskinan yang ada. Pelatihan tenaga kerja, sertifikasi tenaga kerja untuk link dan match dengan lapangan kerja, menumbuhkan wirausaha baru melalui proses inkubasi bisnis dan upaya penghapusan kemiskinan ekstrem, menjadi kegiatan prioritas yang akan kita laksanakan. "Sementara tata kelola sampah masih menjadi isu utama. Tahun 2025 pengelolahan sampah berbasis sumber harus berjalan dengan baik," ujarnya. Arya Wibawa juga menyampaikan, untuk sektor pariwisata diharapkan terjadi peningkatan kunjungan wisata baik domestik maupun mancanegara. Langkah ini dilaksanakan dengan promosi secara kreatif menyasar pasar tradisional maupun pasar baru melalui kota-kota yang sudah menjalin kerjasama melalui program "sister city" dengan Kota Denpasar. Di samping itu, mengembangkan dan meningkatkan kualitas festival yang didukung dengan memperindah wajah kota serta peningkatan infrastruktur juga menjadi perhatian. Hal penting yang perlu mendapatkan perhatian di Tahun 2025 adalah stabilitas keamanan agar tetap terjaga serta kondusif untuk menghadapi tahun politik. "Forum konsultasi publik ini diselengarakan untuk menjaring aspirasi dan masukan dari seluruh komponen masyarakat, terlebih pada Tahun 2025 akan penuh dengan tantangan yang berkaitan krisis global, keadaan setelah tahun politik dan pangan, juga akan kita hadapi di Tahun 2025 nanti, namun kita optimis dapat lalui dengan baik," ujarnya. Sementara Kepala Bappeda Kota Denpasar, I Putu Wisnu Wijaya Kusuma menyampaikan, keluaran dari penyelenggaraan forum konsultasi publik rancangan awal RKPD Kota Denpasar Tahun 2025 yang berlangsung satu hari ini adalah penyempurnaan RKPD menjadi rancangan RKPD Denpasar Tahun 2025. Pelaksanaan forum ini diawali dengan paparan dari Bappeda Provinsi Bali, penyampaian rancangan awal RKPD dari Kepala Bappeda Kota Denpasar dan dilanjutkan dengan diskusi. Jadwal rangkaian penyusunan perencanaan RKPD yakni, pelaksanana Musrenbang ditingkat desa/kelurahan pada bulan September-Oktober 2023, pelaksanan Musrenbang RKPD Denpasar di kecamatan dari tanggal 15 sampai dengan 18 Januari 2024. "Forum Perangkat Daerah, rencana akan dilaksanakan pada tanggal 12 Februari sampai dengan 22 Februari 2024, dan Musrenbang RKPD Denpasar rencana akan dilaksanakan pada tanggal 19-22 Maret 2024," ujarnya. Prioritas pembangunan daerah Denpasar Tahun 2025 yakni, pendidikan, ekonomi kreatif, pariwisata dan kebudayaan, sosial dan ketenagakerjaan, infrastruktur dan stabilitas keamanan, serta reformasi birokrasi. "Peningkatan Kapasitas SDM untuk pertumbuhan yang berkualitas," ujarnya.(bpn) Read the full article
0 notes
Text
Kepala SMPN 1 Kota Gajah Berharap Ada Tim Khusus Yang Turun Ke Lokasi Sekolah
Setelah bertahun-tahun belum pernah mendapatkan bantuan, Tahun 2023 ini SMPN 1 Kota Gajah mendapatkan bantuan renovasi dari Kementerian PUPR. Kepala sekolah menyampaikan harapannya, agar ada Tim yang khusus yang terjun ke lokasi untuk memastikan pemberian bantuan bisa tepat sasaran. Sekolah yang berdiri sejak Tahun 1967 ini, sudah lama mengajukan bantuan renovasi untuk peremajaan bangunan sekolah. Sebab ada beberapa bagian dari ruang kelas yang memerlukan perbaikan karena sudah termakan usia. Disampaikan oleh Kepala SMPN 1 Kota Gajah, Kabupaten Lampung Tengah Jum’at (29/09/2023), Kepada Realitalampung.com, masih banyak yang perlu diremajakan di sekolah yang dipimpinnya tesebut. Kepala SMPN 1 Kota Gajah, Sukirno, S.Pd., M.Pd., menjelaskan, di sekolah yang dipimpinnya saat ini sedang dilaksanakan kegiatan renovasi yang berasal dari DAU (Dana Alokasi Umum). Yaitu berupa rehab ruang kelas dengan ruang guru sebanyak 3 lokal. Renovasi tersebut menurut Sukirno, merupakan bantuan langsung dari pemerintah pusat, yakni dari Kementerian PUPR. Di sebagai kepala sekolah hanya berperan sebagai pengawas. Setelah selesai baru diserahkan kepada pihaknya. Kalau sesuai dengan RAB nya tidak mungkin komplain. “Kalau (bantuan) DAK udah lama sekali engga dapat. Terakhir dapat bantuan itu Tahun 2017 dari Bansos, sekarang baru dapat ini,” ujarnya, saat diwawancarai di ruang kerjanya, Jum’at kemarin. Dia melanjutkan, sekolah paling tua, udah dari Tahun 1967 baru dapat ini. Setiap ini masih juga masuk ke proyek DAK (Dana Alokasi Khusus). Padahal banyak yang rusak perlu dibereskan, kusen pada lapuk, plafon juga gitu semua. “Jadi ya kalau kita disuruh perawatan dengan dana BOS itu ya berat tanpa ada bantuan dari DAK atau DAU ini,” tandasnya. Ditanya apa lagi yang masih perlu di renovasi? Sukirno memaparkan, masih banyak yang perlu peremajaan antara lain ruang kelas VII ada plafon yang sudah rusak berat. Kemudian ada kapnya yang sudah ambles, itu membahayakan kalua tidak segera ditangani. “Kalau misalnya nanti terjadi runtuh menimpa guru atau siswa kita kena masalah. Makanya besok akan saya cek, kalau diperlukan perbaikan akan saya perbaiki,” imbuhnya. Untuk nilai renovasi yang sedang berlangsung di SMPN 1 Kota Gajah, Sukirno mengatakan biaya berkisar Rp. 300 juta yang berasal dari Dana Alokasi Umum (DAU). Ditanya harapannya kepada Kementerian terkait tentang kelanjutan renovasi di sekolah yang dipimpinnya? Diungkapkan Sukirno, saya maunya itu ada tim yang khusus yang terjun ke lokasi sekolah-sekolah ini jadi kerusakan. Sekolah mana yang memang betul-betul memerlukan perbaikan perawatan mana, yang nggak. Karena kayaknya udah lama kami ajukan lewat Dapodik, tingkat kerusakannya udah tinggi. Tapi sampai sekarang juga belum ada realisasi. “Kemudian ada yang sekolah yang dapat itu bantuan revitalisasi sampai 5 juta sekian. Tapi di satu sisi ada sekolah yang betul-betul belum tersentuh. Jadi harapannya merata untuk perawatan gedung sekolah ini,” pungkasnya. Read the full article
0 notes
Text
Melenceng Dari RAB, Kontraktor Pasang Kayu Lama Perbaikan Ruang Kelas SDN Tlontoraja VI
Melenceng Dari RAB, Kontraktor Pasang Kayu Lama Perbaikan Ruang Kelas SDN Tlontoraja VI
PAMEKASAN, RADAR-X.net – Proyek realisasi ruang kelas baru di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Tlontoraja VI Kecamatan Pasean Kabupaten Pamekasan, diduga kuat hanya jadi sarana korupsi. Hal tersebut nampak bahan kayu lama yang masih dipakai. Sehingga masyarakat menduga pekerjaan tersebut melenceng dari Rencana Angaran Biaya (RAB). Pekerjaan proyek tersebut mendapatkan sorotan dari salah satu aktivis,…
View On WordPress
1 note
·
View note
Text
Law Firm Togar Situmorang
Hari Pendidikan Nasional diperingati setiap tanggal 2 Mei. Disingkat dengan Hardiknas, Hari Pendidikan Nasional diperingati bertepatan dengan hari kelahiran Ki Hadjar Dewantara. Untuk menghormati jasa-jasanya terhadap dunia pendidikan Indonesia, pemerintah Indonesia menetapkan tanggal kelahiran Ki Hadjar Dewantara sebagai Hari Pendidikan Nasional.
Dalam perayaan hari pendidikan nasional tahun ini memang sangat berbeda dibandingkan tahun sebelumnya. Ditambah lagi metode pembelajarannya yang tidak bertatap muka yaitu menggunakan zoom atau daring. Kita tahu saat ini kita sedang melalui krisis COVID-19. Krisis yang memakan begitu banyak nyawa. Krisis yang menjadi tantangan luar biasa bagi negara kita dan seluruh dunia,” kata advokat Togar Situmorang, SH.,MH.,MAP.,C.Med.,CLA di Jl. Kemang Selatan Raya No. 99, Gedung Piccadilly, Jakarta Selatan
Akan tetapi advokat berpenampilan necis ini melihat dari krisis ini kita mendapatkan banyak sekali hikmah dan pembelajaran yang bisa kita terapkan saat ini dan setelahnya,” lanjutnya. Situasi pandemi seperti sekarang ini justru membuka wawasan dan pengalaman baru bagi guru, murid, maupun orang tua.
Bahwa proses pembelajaran bisa dilakukan di mana saja, tidak harus berada di dalam kelas atau sekolah karena metode dan perangkat yang digunakan bisa diterapkan melalui online atau daring berkat kecanggihan teknologi informasi. “Guru, siswa, dan orang tua sekarang menyadari bahwa pendidikan itu bukan sesuatu yang hanya bisa dilakukan di sekolah saja," tambahnya
Peringatan Hardiknas menjadi momentum bagi Bangsa Indonesia untuk merefleksikan kembali proses perjalanan dan pengembangan pendidikan Indonesia dari masa ke masa. Pada momentum kali ini, perayaan tidak semata bermakna menengok masa silam.
Namun harus dipelajari dan dipahami dalam upaya perbaikan sistem pendidikan, sehingga menjadi lebih baik dari sebelumnya. Selain itu, perayaan kali ini juga sebagai pintu pewarisan semangat perjuangan dari generasi ke generasi.
Perjuangan sifatnya sustainable. Jika perjuangan pahlawan kala itu melawan penjajah dan menjadi pelopor pembentukan “pondasi” Bangsa Indonesia, maka dalam konteks sekarang, perjuangan itu diteruskan dengan beragam cara, salah satunya dengan inovasi-inovasi dalam peningkatan mutu pendidikan nasional sehingga sesuai dengan tuntutan zaman dan perkembangan industri 4.0.
Belajar dari semangat para pahlawan kala itu, bahwa di tengah krisis pandemi, bangsa ini harus tetep optimis. Meski tidak bisa berkumpul dan bertatap muka, tapi teknologi informasi memberikan ruang kreasi dan inovasi.
Entah itu dalam perayaan Hardiknas, maupun dalam peningkatan dan perbaikan mutu pendidikan bangsa Indonesia. Efentifitas dan efisiensi yang ditawarkan teknologi harus betul-betul dimanfaatkan sebagai sarana eksplorasi sistem belajar dan pembalajaran sehingga dapat menjawab kebutuhan meski di tengah keterbatasan ruang seperti tahun ini.
Situasi ini hendaknya justru dimaksimalkan untuk menambah pengetahuan, keterampilan, dan mempelajari hal-hal yang baru, termasuk dalam menggunakan perangkat hasil teknologi, dengan memperbanyak eksperimen dan inovasi. Selain itu, kondisi sulit seperti ini juga menjadi momen untuk mempererat hubungan antar-anggota keluarga, serta menumbuhkan rasa peduli terhadap sesama, meskipun tidak harus keluar dari rumah, dengan memanfaatkan segala fasilitas yang ada.
Belajar memang tidak selalu mudah, tetapi inilah saatnya kita berinovasi. Saatnya kita melakukan berbagai eksperimen. Inilah saatnya kita mendengarkan hati nurani dan belajar dari COVID-19,” seru Mendikbud. Semoga kita semua diberikan kesehatan, kekuatan, dan semangat agar bisa melalui masa sulit ini. Dan kami dari Law Firm Togar Situmorang mengucapkan “Selamat Hari Pendidikan Nasional” tanggal 2 Mei 2021,”tutup CEO & Founder Law Firm “TOGAR SITUMORANG“ berkantor pusatnya di Jl. Tukad Citarum No.5 A, Renon, Denpasar Selatan, serta cabang di Denpasar dan Jl. Raya Pengalengan No.355, Bandung.
1 note
·
View note
Text
PROFESSIONAL.! Wa 0821-1144-4794 Proyek Desain Interior Kelas Di Jasinga Call +62 821-1144-4794 (Bpk Ahmad Z. S.ars) Proyek Desain Interior Kelas Di Jasinga, Paket Desain Lemari Pakaian Di Kronjo, Proyek Desain Interior Apartemen Di Bojonggede, Kontraktor Pembuatan Jendela dan pintu Upvc Di Ciputat, Harga Desain Interior Terminal Di Sepatan Timur "Design And Build (JASA GAMBAR DAN RENOVASI RUMAH) FREE SURVEY LOKASI DAN FREE KONSULTASI . + Kami Mengerjakan Jasa Desain : Desain 2D, Desain 3D, Desain Eksterior, Desain Interior, Desain Aksonometri, Gambar Kerja, Perhitungan RAB, Pemipaan, Kelistrikan, Dll + Untuk Keperluan : Rumah Tinggal, Gedung, Pabrik, Bandara, Pelabuhan, Setasiun, Terminal, Rumah, Apartement, Mess, Kontrakan, Kos-Kosan, Asrama, Pasar, Toko, Ruko, Rukan, Supermarket, Mall, Perkantoran, Sekolah, Perpustakaan, Sanggar, Laboratorium, Rumah Sakit, Puskesmas, Klinik, Apotik, Tempat Ibadah, Hotel, Villa, Cottage, Dll + Selain Desain Kami Juga Mengerjakan Renovasi, Jasa Bangun, Jasa Perbaikan Rumah Dan Bangunan, Jasa Tukang Harian Dan Borongan. . Konsultasi Langsung Ke Ahlinya : Bapak Ahmad Z. S.ars Wa : 0821-1144-4794 Call : +62 021-1144-4794 . Office : Komplek Kapling KGJ, No 153 Kel Sukatani, Kec Rajeg Kab Tangerang, 15540 . Kami Menerima Proyek Pengerjaan Dari : "Kabupaten Bogor (Babakan Madang, Bojonggede, Caringin, Cariu, Ciampea, Ciawi, Cibinong, Cibungbulang, Cigombong, Cigudeg, Cijeruk, Cileungsi, Ciomas, Cisarua, Ciseeng, Citeureup, Dramaga, Gunung Putri, Gunung Sindur, Jasinga, Jonggol, Kemang, Klapanunggal, Leuwiliang, Leuwisadeng, Megamendung, Nanggung, Pamijahan, Parung, Parung Panjang, Ranca Bungur, Rumpin, Sukajaya, Sukamakmur, Sukaraja, Tajur Halang, Tamansari, Tanjungsari, Tenjo, Tenjolaya) #proyekdesaininteriorkelasdijasinga, #kontraktordesaininteriorrumahsakitdimatraman, #pemborongdesaininteriorrumahsakitdisawahbesar, #jasadesaininteriorpertokoandilarangan, #kontraktordesainpartisiduasisiditangerang Proyek Desain Interior Kelas Di Jasinga, Harga Pembuatan Set Ruang Direktur Di Bekasi Barat, Jasa Pembuatan Jendela dan pintu Alumunium Di Parung, Jasa Desain Interior Lemari Arsip Di Jakarta Timur, Jasa Desain Interior Rumah Sakit Di Pondok Aren
0 notes
Text
Kita sering kali mempermasalahkan sesuatu yang sama sekali kita tidak tahu atasnya. Ya banyak hal, orang yang berbeda identitas bisa saja menjadikan perbedaannya itu sebagai alasan berperang meski sama-sama dalam kondisi terjajah. Amartya Sen sempat menceritakan kasus seperti ini dalam bukunya. Dimana pada saat dia kecil dia melihat buruh muslim dan buruh hindu bertengkar karena perbedaan identitas, buruh tersebut alpa bahwa dalam alam material mereka sama-sama sebagai kelas proletar yang setiap harinya nilai akibat kerja mereka dicuri oleh kapitalisme.
Atau, ada banyak orang belakangan ini yang berani memakan mentah-mentah berita hoax. Untuk kemudian terus disebarluaskan. Dan parahnya konten hoax itu bernada kebencian, akhirnya, benci menjadi santapan hari-hari dunia komunikasi kita. Betapa menyedihkan, setiap membuka layar smartphone entah membuka aplikasi facebook, twitter, instagram, bahkan grup WhatsApp keluarga isinya adalah kebohongan berita yang memuat kebencian serta memiliki unsur membodohkan.
Ada banyak cara belajar manusia, ada manusia yang belajar melalui pendengaran dengan tutur kisah ataupun diskusi, ada yang belajar dengan melihat film dan pengamatan terhadap sekitar, ada juga masyarakat yang belajar dalam budaya membaca, kesemuanya merupakan suatu cara bagaimana manusia mampu memaknai sesuatu ke dalam jiwanya dan mengantarkan jiwanya kepada makna.
Namun sayangnya untuk sampai pada makna, seseorang perlu belajar lebih tekun dan lebih dalam. Sementara dalam realitasnya, kita sebagai bagian dari masyarakat Indonesia masih sering meringkas proses pembelajaran sehingga sering menghasilkan kesimpulan-kesimpulan yang justru bertentangan dengan kebenaran. Sebagai contoh, luasnya akses informasi yang tidak terbatas di dunia maya bisa berakibat fatal ketika tidak dibersamai dengan nalar kritis.
Keberadaan masyarakat yang tidak kritis ini dibangun oleh pola pendidikan pelajar di dalam kelas sekolah pun kampus. Sekolah hanya berfungsi sebagai alat agar siswa mampu menjadi perapal liturgi yang handal. Dengan alasan kepentingan keamanan dan stabilitas nasional serta cita-cita negara, kurikulum disusun untuk melaksanakan agenda-agenda negara. Yang pada akhirnya menutup kemungkinan manusia baru yang lahir dari rahim pendidikan formal.
Proses pembelajaran yang sedemikian menutup kreatifitas peserta didik berpengaruh pada lemahnya semangat mencari kebenaran secara independen. Beban kurikulum dan setumpuk tugas belajar yang ada dalam pendidikan pendidikan formal berkonstribusi pada alienasi mahasiswa dari problematika masyarakatnya. Problem ini bisa ditarik jangkarnya pada posisi pendidikan dalam sistem ekonomi-politik kapitalisme. Dimana masyarakat mahasiwa merupakan calon kelas pekerja yang harus disiapkan untuk memenuhi pos-pos industri yang ada. Agar proses produksi bisa berjalan dengan efisien maka diperlukan pendidikan yang sesuai dengan kehendak industri.
Untuk mencari kebenaran diperlukan beberapa prasyarat, salah satunya adalah akses terhadap pengetahuan tersebut. Kini pengetahuan merupakan hak istimewa segelintir orang, semakin orang tersebut memiliki kapital yang besar semakin mampu ia menguasai pengetahuan, belajar di sekolah dan kampus bergengsi, kecakapan bahasa asing, buku-buku berkualitas, sistem pembelajaran yang menyenangkan, hanya mampu dinikmati oleh kalangan tertentu.
Akses terhadap pengetahuan ini pun berimbas pada masa depan seseorang, seorang mahasiswa yang pandai akan mudah mendapatkan pekerjaan kerah putih, sementara mahasiwa yang kuliah bermasalah dari daerah atau pelosok perlu memeras keringatnya lebih keras untuk sampai pada perbaikan taraf hidup. Atau jika tidak, dia harus berebut bersama mayoritas calon pekerja lainnya untuk sampai pada pekerjaan buruh kasar bahkan pengangguran.
Literasi adalah hak asasi manusia, artinya setiap rakyat berangkat dari kelas manapun dan lahir dari rahim siapapun berhak menerima akses pengetahuan yang layak. Pengetahuan harus didemokratisasi seluas-luasnya, sehingga pengetahuan itu tidak lagi menjadi hak istimewa sebagian kecil orang saja. Sementara berharap pada keberpihakan pemerintah hanyalah sebuah impian utopis. Untuk menumbuhkan semangat mencari kebenaran diperlukan kerjasama rakyat, perluasan akses pengetahuan tidak bisa hanya dilakukan oleh segelintir orang.
Ada beragam eksperimental yang sudah dilakukan rakyat dalam upaya merebut hak literasi, salah satunya adalah Komunitas Ruang Baca Imam Bonjol membuka perpustakaan dan lapak baca yang dijalankan secara swa-kelola oleh mahasiswa dengan tujuan untuk meningkatkan Jiwa literasi mahasiswa. Contohnya adalah Lapak baca, sebuah kolektif mahasiwa yang sadar akan pentingnya perluasan demokrasi pengetahuan. Rajutan atas beragam kepala Mahasiswa yang membentuk suatu komunitas Ruang Baca yang bertempat di Taman Fakultas Ushuludin UIN Imam Bonjol ini menyumbangkan kemampuannya agar dimiliki oleh mereka yang membutuhkan.
Ruang Baca hadir dari wujud keresahan mahasiswa terhadap kurangnya minat baca, Karena sama-sama diketahui minat baca di Indonesia ini sangat jauh ketinggalan dari negara lain. Banyak dari kalangan Mahasiswa kurang berminat dalam hal membaca, banyak dari mahasiswa yang hanya datang, duduk, diam dan pulang saja. Mereka belum mengetahui bagaimana menjadi Mahasiswa yang seutuhnya. Dari 100% Mahasiswa hanya 30% yang Membaca dan itu pun di karenakan untuk memenuhi tugas mata kuliah dari dosen. Jadi, dengan hadirnya Ruang Baca ini setidaknya bisa meminimalisir kebosanan rutinitas kegiatan Mahasiswa.
Selama ini wacana selalu muncul hanya dari elite kampus, ceramah-ceramah elit intelektual di gedung-gedung mewah dimana mahasiswa bersendal jepit sangat sulit sekedar untuk mendengar. Maka merebut hak literasi ini bisa dilakukan dengan memulainya dari perebutan ruang publik. Membuat taman baca dan diskusi-diskusi pada tempat dimana seluruh lapisan mahasiswa dapat mendatanginya tanpa harus memikirkan momok aturan Serta kebijakan aturan yang ada di kampus, berbicara dan berbagi kegelisahan untuk ditemukan jawaban atas problematikanya bersama-sama.
Panjang Umur Kecerdasan Mahasiswa (Rakyat)
0 notes
Photo
Para pegawai di Madrasah tempat Bu Opah mengajar mulai Kepala Sekolah, Dewan Guru, Pegawai Tata Usaha hingga Penjaga Sekolah sedang sibuk mempersiapkan akreditasi yang sebentar lagi dilaksanakan. -- Gedung di cat kembali, halaman dan taman di tata, meja kursi reyot diganti, dokumen administrasi dilengkapi, semua kekurangan ditambahkan, perpustakaan direvitalisasi, pun laboratorium kembali dipersiapkan. -- Bu Opah juga kelabakan melengkapi dokumen administrasi, selama ini beliau jarang membuat RPP, baginya membuat RPP untuk K-13 terlalu ribet. Guru itu sudah dibebani tugas mendidik dan mengajar, kenapa harus direpotkan juga dengan tugas administrasi yang menumpuk. -- Bahkan ada beberapa kolega yang lebih mementingkan mengurus dokumen administrasi daripada tugas utamanya. Bolos mengajar demi membuat RPP yang lama ditinggalkan. -- Bu Opah sebenarnya senang dengan semua perbaikan, hanya sedikit menyayangkan kenapa semuanya baru dimulai ketika akreditasi menjelang. -- Bu Opah ingat sebelum akreditasi 4 tahun lalu pun sama seperti ini, perpustakaan direvitalisasi, sekolah dan taman dipercantik, laboratorium dipersiapkan. Kalau sekarang masih saja kelabakan, selama 4 tahun kemana dan apa yang sebenarnya dikerjakan? -- Hari visitasi tiba, semua fokus dicurahkan untuk mereka para asesor, jangan sampai merasa kecewa, disambut bak raja, dijamu bagai priyayi kelas satu. -- Segala jenis makanan terbaik dikeluarkan, semua kejelekan sekolah disembunyikan. Tak ada lagi guru-guru telat datang, kelas kosong tanpa guru seakan hilang, pun ruang guru yang sekarang sepi tanpa mereka para pecinta gosip. -- Murid dibriefing agar lebih berdisiplin, datang tepat waktu, berseragam dan bersepatu, pun waktu pergi ke kantin yang telah diatur. Penjaga sekolah diberi seragam, dititipi untuk tidak membuka gerbang setelah jam 7, untuk murid maupun guru. -- "Semua indah, semua teratur, tapi sayang hanya 4 tahun sekali" pikir Bu Opah. -- #30DJ #30DJ2 #30DJ2Day23 #ceritabuopah #pendidikan #sekolah #madrasah #akreditasisekolah https://www.instagram.com/p/BwlB9k1AHAN/?utm_source=ig_tumblr_share&igshid=xgm2y1bvj0mh
0 notes
Text
Jejak Jelata
“Nahkoda yang handal tidak terlahir dari gelombang yang biasa saja. Calon pemimpin yang sukses akan terlahir dari perjuangan hidup yang luar biasa”
Ash-shalaatu khairum minan-nauum.. Ash-shalaatu khairum minan-nauum..
Pagi itu angin terasa lebih sejuk dari sebelumnya. Diikuti suara adzan Shubuh yang begitu menenangkan jiwa, terlahirlah seorang anak lelaki yang membuka mata untuk pertama kalinya menyaksikan indahnya dunia ini.
Saat itu bulan Ramadhan, tepatnya 12 Februari 1995, aku terlahir ditengah lingkungan keluarga yang sederhana, namun sangat hangat, penuh kasih sayang, perhatian, dan cinta. Ayahku lelaki hebat, berjiwa besar, juga berhati baik. Lengannya begitu kuat, disokong pula oleh langkah yang begitu meyakinkan dalam menopang segala beban hidup ini.
Jika Anda bertanya apa kerja ayahku, maka akan kujawab bahwa beliau adalah seorang pahlawan bagi keluarga kami. Dapat kuingat sejak aku kecil hingga mulai memahami lika-liku hidup, beliau berganti-ganti pekerjaan demi menjadi pahlawan bagi keluarganya. Supir toko, kuli bangunan, penjual kerupuk, pedagang jamu, sales, supir truk pasir, adalah deretan pekerjaan yang pernah ayahku cicipi saat menjadi tulang punggung keluarga. Tak banyak pilihan bagi ayahku untuk bekerja, karena secara latar belakang pendidikan, beliau hanya menyelesaikan jenjang pendidikan S2. Bukan magister, tetapi S2 maksudku adalah SD dan SMP.
Sebagai seorang sopir tentu bukan hal yang mudah bagi ayahku untuk memenuhi segala kebutuhan keluarga, utamanya 3 anak yang masih bersekolah. Namun pundak dan tenaga itu lebih kuat dibanding segala beban hidup yang ada didepan mata.
Aku juga dikaruniai ibu yang luar biasa. Dengan bahu yang begitu kuat serta bibir yang selalu sedia tersenyum dalam kondisi bagaimanapun. Beliau pendidikku di awal masa kecil. Dan selalu menjadi ibu rumah tangga siaga bagi anak-anaknya.
Bagiku hidup adalah sebuah perjuangan, aku sangat terbiasa menjadi seorang yang sederhana. Namun sungguh berkah Allah SWT sangatlah indah dan berharga. Meski termasuk keluarga kurang mampu aku diberi kesempatan masuk di sekolah negeri yang favorit di daerahku.
Saat SMP aku berada di SMPN 4 Kepanjen dimana hampir seluruh anak di daerahku saat itu bermimpi untuk belajar di sana, juga masa SMA aku menghabiskan kenangan di SMAN 1 Kepanjen di saat hampir 600 anak lebih hanya bisa bermimpi untuk belajar di sana. Mimpiku sangat sederhana saat itu yakni bisa selalu menjadi role model bagi adik-adikku sehingga mereka memiliki semangat dan motivasi lebih untuk menjadi lebih baik dan menaikkan derajat orang tua.
Kala itu dipertengahan tahun 2012 kuingat masa dimana hidup sebagai remaja 17 tahun sungguh begitu beratnya. Betapa tidak, seorang ayah yang menjadi tumpuan keluarga harus menutup usaha penjualan jamu, padahal usaha itulah yang menjadi ladang rejeki saat itu. Lebih dari itu, hutang keluarga sudah menumpuk dimana-mana. Sebagai anak pertama dan tertua dalam keluarga kami, tentu tak mampu rasanya melihat kedua orang tua berderai air mata, meski berusaha untuk selalu tersenyum di depan kami.
Saat itu pula keyakinan diri untuk menjadi mahasiswa diuji begitu nyata. Mimpiku sebenarnya sangatlah sederhana, yakni bisa menjadi siswa dalam tingkatan tertinggi sehingga mampu berguna bagi masyarakat. Selebihnya aku ingin mengawali menjadi sarjana pertama dalam keluarga sehingga kedua adikku nantinya akan berharap serta berangan melebihi kakaknya ini.
Saat SMA itulah aku mulai mencari tambahan uang untuk jajan, selebihnya untuk biaya beli buku sendiri dan biaya transportasi tiap hari ke sekolah. Setiap pagi 2 toples jajan ada di pangkuan yang siap aku jajahkan ke kelas-kelas lain. Mungkin bukan nominal yang besar, 5 sampai 10 ribu tiap hari aku kantongi. Lumayan untuk biaya beli buku yang kian hari kian mahal harganya. Sangat ingat saat itu ketika aku harus selalu menghadap tata usaha sebelum menjalani ujian. Bagaimana tidak, aku selalu menjadi barisan pengunggak SPP saat SMA. Bukan aku tak membayarkan uang pemberian orang tua ke sekolah, namun karena memang tak ada uang yang diberikan orang tua kepadaku. Saat-saat itu aku sudah merasa bahwa nafas ekonomi di rumah sangatlah tak mudah sehingga tak berani aku meminta sebelum mereka memberi kepadaku.
Namun aku tidak pernah merasa malu dengan kondisi seperti itu, justru aku bangga karena aku harus berjuang benar-benar menjadi siswa yang tidak biasa. Karena memang orang hebat tidak akan terlahir dari kondisi biasa saja.
Jalan nampak mulai terang kala seorang guru Bimbingan Konseling menawarkanku solusi, “Semua orang bisa kuliah le, tinggal kita mau atau tidak memperjuangkannya. Besok bawa berkas-berkas ini (menunjuk catatan) insyallah ada jalan.”
Aku kumpulkan segala berkas yang diperlukan saat itu, mulai kartu keluarga, SKTM, dan beberapa sertifikat yang ku punya. Karena saat SMA aku cukup aktif di organisasi. Beberapa sertifikat pun aku lampirkan, mulai wakil komisi MPK, ketua Sie OSIS, ketua kantin kejujuran, dan Pemimpin Muda Indonesia Kabupaten Malang.
Dalam akademik aku melampirkan sertifkat Kuis Kimia, meski bukan menjadi juara setidaknya posisi 2 sedikit menjual. Aku juga mengikuti konferensi internasional di UB saat itu, lumayan lah membuka jalan untuk menuju dunia perguruan tinggi.
Akhirnya aku termasuk diantara anak-anak yang mendapatkan kesempatan bidik misi. Tidak banyak yang aku pahami tentang bidik misi, yang jelas aku bisa kuliah tanpa perlu membayar spp dan uang gedung sama sekali. Sebab semenjak masuk SMA sebenarnya sudah tidak ada harapan sedikit pun bagiku untuk melanjutkan masa study sampai kuliah. Jangankan berharap, bermimpi pun aku sangatlah takut. Bukan takut untuk menjadi mahasiswa, namun takut untuk menjadi beban bagi kedua orang tua.
Akhir januari 2013 mungkin menjadi puncak segala kegalauan, tiket pendaftaran sudah ada ditangan namun belum ada tujuan mau melanjutkan kemana. Setelah diskusi, bergurau, dan bemimpi bersama beberapa kawan lain, akhirnya aku putuskan untuk memilih ITS.
ITS? Sebenarnya sama sekali aku tak tahu kampus itu. Yang aku tahu lokasinya di Surabaya sehingga tak begitu jauh dari Malang. Sehingga biayapun mungkin tak beda jauh dari kota asalku.
Kegalauan selanjutnya adalah tahapan memilih jurusan, dan akhirnya aku memilih teknik elektro sebagai pilihan utama, karena nilai Fisika yang selalu baik tiap semester dan Teknik Geomatika karena aku rasa jurusan ini penuh dengan matematika. Sepertinya bukan alasan yang tepat. Tapi itulah kenyataannya.
Suatu siang diakhir Februari saat masa akhir SMA aku teringat sebuah cerita bahwa Sukarno tidak akan menjadi ksatria jika dia hanya berdiam saja di rumahnya, lantas dikirimlah Sukarno muda ke Surabaya untuk bertemu pak Tjokro. Bukan hanya bersekolah namun juga benar-benar memahami perannya sebagai seorang anak muda tumpuan republik saat itu.
Entah kenapa cerita itu membuatku yakin bahwa Surabaya adalah jalan menuju perbaikan nasib keluarga. “Jika Sukarno saat itu membawa misi besar bangsa, setidaknya ijinkan lah aku membawa mimpi sederhana ayah ibuku di rumah yang ingin melihat anaknya menjadi berlian di tengah kesederhaan keluarga ini.” Doaku dalam hati yang diamini oleh rintik hujan di siang yang dingin saat itu.
Selang 2 bulan, saat rintik hujan menemani perjalanan dari WBL (Wisata Bahari Lamongan), bus yang aku naiki bersama kawan-kawan satu kelas mendadak senyap, “Rek, udah pengumuman SNMPTN.” Setiap anak pun mulai melihat nasibnya masing-masing,
“Aku ITS”, seru seorang kawanku. “Aku juga ITS,” Kata kawan yang lain. “Aku UB”, dan nada-nada sumbang lain yang menggelayut diantara anak-anak.
Aku pun tak berani berbuat apa-apa, karena diri yang belum siap juga HP yang memang tidak memadai saat itu. Kiranya HP Nokia tipe sederhana ini tidak akan memberi ruang bagiku untuk melihat kabar entah bahagia atau kecewa saat itu.
Seorang teman dengan baiknya melihatkan nasib apa yang terpampang untukku di hari itu, “Alhamdulillah, Ris, Teknik Elektro ITS tembus”.
Bagai mendapat hadiah lotre ratusan juta, hatiku pun senang tak terkira, aku pun langsung bersujud syukur di lantai kamar sembari meneteskan air mata mensyukuri begitu indahnya jalan Allah digambarkan untukku. Dalam pijar lampu malam yang samar-samar itu pun aku bangunkan ayah dan ibuku sembari bercerita kepadanya tentang kabar gembira ini. Mereka berduapun senang tak terkira memberi selamat, “Selamat le, mimpimu iso dadi tenanan, ojo lali syukur nang gusti Allah.”
Hari itu mimpi bagaikan begitu dekat, betapa doa dan usaha yang selalu aku panjatkan saat itu menunjukkan sinar kebahagiaannya. Namun kebahagiaan itu nampaknya tidak begitu lama berbinar. Suatu sore menjelang panggilan sholat dikumandangkan aku berbincang berdua dengan ayahku dengan penuh keseriusan. Layaknya dua diplomat yang sedang bernegosiasi, kami berdiskusi tentang masa depan studiku kedepan.
“Ayah seneng le sampean iso dadi mahasiswa, tapi gak kuat kudu biayai sampean. Urip nang suroboyo iku gak murah, awak e yo ora due dulur nang kono. Lek ono opo-opo sampean yo angel nyapo-nyapo, mending saiki sampean daftar kerjo ae. Iki ono lowongan nang BUMN lulusan SMA insyaallah sampean iso sukses, ayah bantu dungakno” (Ayah senang kamu bisa jadi mahasiswa, tapi gak kuat kalo harus membiayai kamu. Hidup di Surabaya itu gak murah, kita juga tidak punya saudara disana. Kalau ada apa-apa kamu juga sulit tidak bisa berbuat apa-apa, lebih baik kamu daftar kerja saja. Ini ada lowongan pekerjaan di BUMN untuk lulusan SMA insyallah kamu bisa sukses, ayah bantu dengan doa).
Perbincangan itu membuat hati ini teriris, betapa mimpi menjadi mahasiswa sudah ada di depan mata terancam sirna karena sesuatu yang selalu menjadi kendala di masa sekolahku. Silih berganti beberapa orang berbicara padaku, ada yang menguatkan diri untuk tetap mengambil beasiswa bidik misi dan tidak sedikit pula yang mendesak untuk mendaftar kerja karena alasan uang dan sebagainya. Tujuh hari tujuh malam aku berpikir dan berdoa pada sang pembuka jalan hingga suatu pagi setelah mentari memunculan sinarnya aku meyakinkan ayah jika aku akan berjuang dengan sepenuh hati dan sekuat tenaga seminimal mungkin menghabiskan biaya demi memperbaiki nasib keluarga ini. Tetes air mata menjadi saksi saat itu ketika dengan mantapnya ayah memberi restu padaku
“Iyo le, lek iki pilihanmu perjuangno. Ayah bakal usaha sak kuat e gae nyekolahno sampean. Ojok lali sembayang, dungo, lan pasrah nang Gusti. Elengo sampean kudu dadi mahasiswa sukses bermanfaat gae negoro lan agomo” (Iya nak, jika ini pilihan kamu maka perjuangkan. Ayah akan berusaha sekuat tenaga untuk menyekolahkanmu. Jangan lupakan sholat, berdoa, dan pasrah pada Tuhan. Ingatlah jika kamu harus menjadi mahasiswa sukses dan bermanfaat bagi negara dan agama).
Bagiku menjadi mahasiswa adalah impian yang menjadi kenyataan. Awal harapan muncul adalah ketika melihat mahasiswa berbondongan berada di depan gerbang gedung DPR berorasi dan berteriak menyampaikan aspirasinya. Saat itulah impianku sungguhlah sederhana yakni mampu berorasi di kala aksi massa.
Di awal masa kuliah, begitu berat rasanya meninggalkan rumah yang sudah mendidikku tentang arti hidup dan perjuangan akan hidup itu sendiri. Kini semua harus aku lalui mandiri mulai dari makan hingga hingga menghadapi segala masalah yang ada di daerah perantauan. September 2013, awal menjadi manusia dewasa sesungguhnya.
Diawal mahasiswa baru aku seolah jenuh dengan sebuah sistem kaderisasi yang aku hadapi, kondisi ini seolah telah aku lalui ketika masa SMA dimana harus kompak, kontributif, dan segala kata bualan lainnya. Terlebih janjiku pada orang tua bahwa aku akan cepat menyelesaikan masa kuliah karena beban orang tua yang sudah sejadi-jadinya. Apa yang diajarkan di dunia Elektro pun tak semudah dunia fisika di SMA, hal-hal itu menambah diri semakin tidak tertarik dengan dunia organisai dan aktivias sosial.
Hingga semua berubah ketika aku beranjak pada tahun kedua, melalui pelatihan LKMM TD aku mulai menjadi sosok yang berbeda dari sebelumnya. Aku menjadi ARIZAL yang semasa SMA manjadi macan dalam organisasi, menjadi tertarik dengan dunia sosial politik, dan menjadi terdepan dalam hal baca-mambaca apalagi tentang kondisi bangsa.
Sebelumnya, 100 impian masa kuliah sudah terpampang di depan mata yang menjadi motivasi saat itu. Di tahun pertama pun IPK menunjukkan angka yang baik-baik saja, diawal masa kuliah itu aku berada pada IPK 3,5 sehingga meyakinkan diri untuk mau berarti tentang hal lain.
Akhirnya Badan Eksekutif Mahasiswa ITS menjadi labuhan organisasi di tahun awal, sebelumnya sudah menjadi bagian dari pengkader Himpunan Mahasiswa Teknik Elektro (HIMATEKTRO ITS) .
Dengan masuk bersama BEM ITS harapan besar adalah mewujudkan mimpi menjadi orator dalam aksi didepan istana, itulah mimpi sederhana mahasiswa ingusan saat pertama kali menginjakkan kaki di tanah perjuangan ITS, tapi percayakah anda, 1 tahun kemudian impian itu menjadi nyata. Dalam sebuah aksi damai di depan depan gedung DPRD Jatim. Kala itulah aku semakin merasa bahwa mahasiswa sangat dibutuhkan di negeri ini. Jiwa serasa bergetar menyatakan aspirasi diri mengenai korupsi kala itu, dan aku serasa menjadi Duta SO7 bersama toa ditangan. Bernyayi dengan bahasa jiwa serta nada sumbang kondisi negeri yang semakin kacau balau tak tertahankan ini.
Di tahun ini pula aku mulai mengikuti berbagai pelatian untuk meningkatkan kualitas diri, mulai pelatihan formal hingga pelatihan informal. Karena sejatinya sebaik-baiknya manusia adalah pembelajar baik bagi bagi orang lain maupun utamanya baik diri sendiri. Tak ada kepandaian yang tercipta lewat egoisme diri dan semua itu hanya bisa didapat lewat upaya dan usaha untuk menigkatakan kualitas diri untuk menjadi insan yang jauh lebih baik. Di tahun ini aku terpilih sebagai peserta pelatihan LKMM TM (Tingkat Menengah) yang berorientasi pada pengembangan keorganisasian. Pelatihan yang bergensi ini menjadi daya tarik mahasiswa ITS dan aku berhasil menjadi satu bagian disana.
Masa tahun ketiga aku awali dengan nilai yang lumayan, dengan IPK 3,4 saat itu aku ingin mengembangkan pengalaman berorganisasi yang lebih luas. Aku menjadi bagian dari Legislatif Mahasiswa tingkat Institut, atau disebut Dewan Perwakilan Mahasiswa ITS. Aku dipilih lewat sistem pemilu sebagai wakil dari distrik Teknik Elektro, aku pun mendapat lebih dari 90% suara. Sangat mutlak untuk sebuah sistem pemilihan umum. Lewat diskusi internal aku terpilih manjadi Ketua Umum DPM ITS periode 2015-2016, jabatan yang bukan main-main yakni legislatif tertinggi di kampus perjuangan ini. Banyak pengalaman dan ilmu berarti selama setahun kepengurusan. Meningkatkan kualitas organisasi, menguatkan pondasi regenerasi menjadi tujuan utama kepengurusan ku ini. Dan hasilnya tak begitu mengecewakan, kami pun berhasil menghasilkan 2 undang-undang yang berlaku bagi seluruh mahasiswa ITS.
Di tahun ini pula aku menasbihkan diri menjadi sarjana LKMM. Sarjana LKMM adalah sebutan bagi mahasiswa ITS yang mampu mengikuti semua jenjang LKMM di ITS. Dan aku menjadi salah satu bagian didalamnya. Ilmu-ilmu managemen publik lewat LKMM TL sungguh menguatkan hati bahwa dimasa depan kita akan menjadi tonggak-tonggak sejarah perubahan bangsa.
Hidup sejatinya adalah sebuah ringkasan cerita yang sudah dituliskan oleh sang Maha Kuasa, jalan telah digambarkan pada individu-individu ini. Maka semua tinggal bagaimana kita memilih jalan tersebut. Aku berada di kampus perjuangan melalui jalan doa kedua orang tua yang sangat luar biasa menggaungkan harapannya. Maka tak lain dan tak bukan adalah menjadi mahasiswa terbaik yang siap selalu menjadi kebanggaan saat kedua orang tua ku berdialog dengan kawannya membicarakan masa depan anaknya, juga saat ditanya oleh Yang Maha Kuasa kelak di akhirnya beliau-beliau bangga dan bersyukur memiliki ananda seperti ku ini. Besar harapan kedepan seorang ARIZAL, mahasiswa Teknik Elektro ITS jalur bidik misi ini menjadi perubah dalam segala bidang masyarakat Indonesia. Melalui lingkup yang lebih kecil yakni menjadi bupati Malang, menjadikan tanah kelahiran sebagai tanah milik semua warganya dan memunculkan senyum di semua bibir masyarakat Kabupaten Malang.
5 notes
·
View notes
Text
Sekda Alit Wiradana Resmikan Gedung Ruang Kelas Baru SDN 1 Renon
BALIPORTALNEWS.COM, DENPASAR - Sekda Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana mewakili Wali Kota Denpasar meresmikan gedung ruang kelas baru SDN 1 Renon ditandai dengan pemotongan pita, Jumat (26/1/2024). Persemian ini juga dirangkaian dalam pelaksanaan upacara pemelaspasan yang bertepatan dengan Rahina Sukra Paing Gumbreg. Tampak hadir juga dalam kesempatan ini Ketua Komisi II DPRD Kota Denpasar, I Wayan Suadi Putra, Kadisdikpora Kota Denpasar, Anak Agung Gede Wiratama, Camat Denpasar Selatan, I Made Sumarsana dan para guru sekolah setempat. Sekda Alit Wiradana disela-sela peresmian mengharapkan, dari telah usainya pembagunan SDN 1 Renon serta telah dilaksanakan upacara Mecaru dan Pemelaspasan sekaligus peresmian dapat meningkatkan pelayanan pendidikan kepada siswa. “Semoga dari gedung sekolah yang baru ini anak-anak nantinya bisa bersekolah dan mendapatkan pendidikan yang baik dan nyaman, serta bisa meningkatkan prestasi dibidang akademik dan non akademik,” ungkapnya. Sementara Kepala SDN 1 Renon, I Wayan Wawan Pranata mengatakan, pada Jumat (26/1/2024) ini dilaksanakan peresmian gedung ruang kelas baru sekaligus upacara Pemelaspasan. Adapun ruang kelas yang dibangun sebanyak 9 ruang kelas, akan tetapi hanya baru 6 ruang kelas yang baru bisa dipergunakan untuk ruang belajar anak-anak. Disebabkan 3 ruang lagi digunakan untuk kebutuhan prioritas, yakni ruang perpustakaan dan ruang serbaguna. “Saya mengucapkan terima kasih kepada Pemkot Denpasar karena sudah berkomitmen membantu dalam perbaikan pendidikan terutama di Sekolah Dasar guna mewujudkan pendidikan yang lebih maju, terutama di SDN 1 Renon, semoga kedepannya bisa terus menumbuhkan bibit genarasi muda yang berkualitas,” ungkapnya.(bpn) Read the full article
0 notes
Text
Penyebab Ambruknya SMPN 22 Pontianak Menurut Polisi
Inanews - Kasat Reskrim Polresta Pontianak, Kompol Husni Ramli mengatakan, berdasarkan penyelidikan sementara, ambruknya bangunan SMPN 22 Kota Pontianak akibat struktur tanah tidak stabil. "Untuk sementara sebab robohnya bangunan diduga karena amblesnya tanah gambut," kata Husni kepada Inanews.Menurut dia, sekolah tersebut selesai dibangun tahun 2006. Pada tahun 2018 dilakukan penguatan pondasi, namun hanya sebagian gedung sekolah. "Yang ambruk ini, gedung yang mendapat perbaikan. Rencananya baru akan dikuatkan pondasinya tahun 2019 ini," jelasnya. Bahkan, kepolisian menduga akan terjadi ambruk susulan lantaran tanah di atas bangunan masih bergerak. "Tidak ada korban jiwa. Kerugian materil sementara masih belum dapat ditaksir," ucapnya. Namun Husni menyebut, barang-barang di kelas dan laboratorium yang ikut ambruk yakni meubelair ruang berupa meja kursi serta 62 unit komputer. "Karena salah satu ruangan yang ambruk adalah ruang guru, maka dokumen-dokumen murid juga ikut tertimbun bangunan," tutupnya. Sebelumnya, delapan ruang Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 22, Kota Pontianak, Kalimantan Barat, ambruk, Jumat (26/4/2019) sekitar pukul 14.30 WIB. Kepala SMP Negeri 22 Kota Pontianak, Santoso mengatakan, delapan ruang tersebut terdiri dari lima ruang kelas belajar, dua ruang laboratorium komputer dan satu ruang guru. Sebagaimana diketahui, gedung sekolah ini terdiri dari dua lantai. Tak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. "Yang roboh itu empat lantai di atas, dan empat lantai di bawah," kata Santoso ditemui di halaman sekolah, Jumat petang. Read the full article
0 notes
Text
PROFESSIONAL.! Wa 0821-1144-4794 Paket Desain Interior Kelas Di Jakarta Timur Call +62 821-1144-4794 (Bpk Ahmad Z. S.ars) Paket Desain Interior Kelas Di Jakarta Timur, Menerima Jasa Desain Interior Apotek Di Tigaraksa, Jasa Desain Interior Ruang Makan Di Mauk, Proyek Desain Interior Set Ruang Direktur Di Tambelang, Jasa Desain Interior Rumah Mewah Di Kronjo "Design And Build (JASA GAMBAR DAN RENOVASI RUMAH) FREE SURVEY LOKASI DAN FREE KONSULTASI . + Kami Mengerjakan Jasa Desain : Desain 2D, Desain 3D, Desain Eksterior, Desain Interior, Desain Aksonometri, Gambar Kerja, Perhitungan RAB, Pemipaan, Kelistrikan, Dll + Untuk Keperluan : Rumah Tinggal, Gedung, Pabrik, Bandara, Pelabuhan, Setasiun, Terminal, Rumah, Apartement, Mess, Kontrakan, Kos-Kosan, Asrama, Pasar, Toko, Ruko, Rukan, Supermarket, Mall, Perkantoran, Sekolah, Perpustakaan, Sanggar, Laboratorium, Rumah Sakit, Puskesmas, Klinik, Apotik, Tempat Ibadah, Hotel, Villa, Cottage, Dll + Selain Desain Kami Juga Mengerjakan Renovasi, Jasa Bangun, Jasa Perbaikan Rumah Dan Bangunan, Jasa Tukang Harian Dan Borongan. . Konsultasi Langsung Ke Ahlinya : Bapak Ahmad Z. S.ars Wa : 0821-1144-4794 Call : +62 021-1144-4794 . Office : Komplek Kapling KGJ, No 153 Kel Sukatani, Kec Rajeg Kab Tangerang, 15540 . Kami Menerima Proyek Pengerjaan Dari : "Kepulauan Seribu (Kepulauan Seribu Utara, Kepulauan Seribu Selatan) #paketdesaininteriorkelasdijakartatimur, #jasadesainwalpaperdibekasibarat, #proyekpembuatanpartisigypsumditebet, #proyekdesaininteriorrumahmewahdicileungsi, #hargapembuatanlemaridisplaydibekasiutara Paket Desain Interior Kelas Di Jakarta Timur, Jasa Desain Interior Masjid Di Cabangbungin, Paket Desain Interior Set Klinik Di Sukaraja, Kontraktor Desain Interior Perkantoran Di Ciracas, Pemborong Desain Interior Jendela dan pintu Upvc Di Cibungbulang
0 notes
Photo
Jasa Kontraktor Bangun dan Renovasi Sekolah Jabodetabek | Griya Kontraktor
Anda butuh Kontraktor atau Jasa Kontraktor untuk bangun sekolah yang memenuhi kriteria sebagai Standard Sekolah Nasional atau Sekolah Internasional, Atau butuh jasa Perbaikan atau Pemeliharaan / Perawatan bangunan (Gedung) sekolah.
Standar Bangunan Sekolah Bertaraf Nasional atau Internasional :
1. Parkir
2. Perpustakaan
3. Lapangan
4. Ruang Tunggu
5. Ruang Lobi
6. Ruang Kepala Sekolah
7. Ruang Tata Usaha
8. Toilet
9. Laboratorium
10. Ruang Kelas
11. Ruang BK
12. Ruang P3K
13. Kantin
14. Gudang
Kami Menerapkan Tahapan Standarisasi mulai dari Proses desain renovasi, lantas perhitungan RAB, fase proses kegiatan berjalan dan hingga finishing mesti dipantau dengan penyelenggara yang profesional, dikelola secara matang dengan perencanaan kerja bagus antara tenaga tukang, mandor, kontraktor serta material bangunan.
Hubungi kami melalui :Whatsapp / Telepon : 0813 8703 8722 / 0815 8458 8850
0 notes
Text
Buku-buku “Memutihkan” Kota
Pasca kongsi dengan Sarekat Islam, Muhammadiyah mendominasi ruang pendidikan. Termasuk penerbitan buku.
SEKILAS IA HANYA warung biasa. Menjajakan nasi rames, soto, aneka minuman, dan penganan pada umumnya. Letaknya di sebelah selatan jalan Pandu Dewanata. Daerah Kartopuran.
Namun bagi Firdaus Nugroho (67), ia bukan sekadar warung. Petak-petak bangunan itu adalah saksi biksu kiprah Surono Wiroharjono, ayah Firdaus. Sejak 1935 hingga 1996, Surono menjadi Pemimpin Redaksi harian dan majalah Adil. Majalah Islam yang dekat dengan Muhammadiyah.
“Dulu (kantor) menyatu sama rumah. Tapi sekarang bangunan dipecah-pecah jadi rumah. Bangunan kantor masih utuh,” ujar Firdaus. Rumah Surono menyatu dengan kantor Adil.
Semua bermula pada 1929. Muhammadiyah cabang Solo menyelenggarakan Muktamar Muhammadiyah di Solo. Salah satu putusan muktamar adalah mendirikan Uitgeefster Maattschappy, sebuah badan yang membidangi urusan penerbitan. Usaha itu kemudian diserahkan pada Hoofd Bestuur bagian Taman Pustaka.
Sebelum muktamar, penerbitan Muhammadiyah sebatas pada buku-buku sekolah. Penerbitan majalah dan koran belum tergambar.
“Penjelasan selanjutnya mengenai Badan Penerbitan tersebut yang diutamakan menerbitkan buku-buku untuk sekolah-sekolah Muhammadiyah,” tulis Surono Wirohardjono dalam peringatan majalah Adil ke-43. “Rupanya pada waktu itu pandangan Muhammadiyah untuk penerbitan koran sebagai mass media dan alat propaganda organisasi masih belum dianggap penting.”
Penerbitan media massa di Muhammadiyah baru diputuskan pada Kongres Muhammadiyah di Makassar pada 1932. Pertemuan itu memutuskan jika Muhammadiyah harus mengusahakan terbitnya surat kabar harian berdasarkan Islam, namun di luar organisasi Muhammadiyah.
Keputusan itu diserahkan pada Muhammadiyah cabang Solo. Tepat pada 1 Oktober 1932, surat kabar harian Adil terbit. Penerbitan itu dipasrahkan pada Perseroan Terbatas (PT) Adil.
Usia surat kabar Adil terhitung singkat. Pada 1936, harian itu berubah menjadi majalah mingguan. Keterbatasan modal jadi sebabnya. Waktu itu majalah berukuran 30x20 sentimeter menggunakan kertas koran beserta sampul berwarna hijau.
“Isinya lengkap, ada editorial, pandangan dalam dan luar negeri, roman (bukan picisan), gerakan kebangsaan ongkang-ongkang (ganti ruangan pojok). Sedangkan para pembantunya termasuk Ir. Soekarno, Drs. Mohammad Hatta, Mohd Natsir, Wali Al Fatah pekalongan, dan redaksinya dibantu oleh Mohd Dimyati dan Abdullah,” tulis Abdul Basit Adnan dalam harian Pelita, 9 Februari 1985.
Semasa kependudukan Jepang, penerbitan mingguan itu sempat terhenti karena larangan pemerintah Jepang terhadap penerbitan swasta. Pada 1 Desember 1950 Adil kembali terbit dengan format harian. Lantas, sejak 1956 harian itu berubah format menjadi mingguan hingga akhir edarnya.
Kentingan belum berhasil melacak, kapan Adil terbit terakhir kali. Yang pasti, pengaruh ketokohan Surono Wiroharjono cukup kuat pada majalah ini. Sepeninggalan Surono pada 1996, kepengurusan Adil beberapa kali berganti.
“Yang terakhir dibeli oleh Republika, lantas mati sekitar (tahun) 2000 sekian. Sebab pas ‘97 saya jadi ketua PWI (Solo) itu masih (terbit),” ujar mantan Pemimpin Redaksi Adil tahun 1970-an Ichwan Dardiri (76).
Adil hanya satu dari sekian upaya Muhammadiyah “memutihkan” kota Solo.
UPAYA PEMUTIHAN di Solo jutru diawali seorang Haji Merah. Haji Misbach, seorang muslim sekaligus komunis, presiden perhimpunan Islam Sidik Amanat Tableg Vatonah (SATV) 1918. Waktu itu ruang geraknya sebagai perkumpulan tablig reformis. SATV dibentuk oleh Misbach sebagai upaya tandingan terhadap Tentara Kanjeng Nabi Muhammad (TKNM) bentukan H.O.S. Tjokroaminoto. Di Solo, Muhammadiyah tumbuh bermula lewat perhimpunan bentukan Misbach ini.
Karena pergerakannya lebih mengarah secara politis, Misbach terbentur dengan SATV yang mulai kental dengan pergerakan sosial dan pendidikan. Ia hanya bertahan satu tahun sebagai pemimpin SATV. Lalu ia tetap berada di SATV menjadi mubalig. Memang masih menjadi anggota SATV, tapi pengaruhnya terhadap SATV dan Muhammadiyah tidak lagi terasa.
Setelah Sarekat Islam (SI) resmi berdiri di Solo awal 1912, ia menjalin kongsi dengan Muhammadiyah. Sebagai wadah pedagang Batik, SI menyokong pendanaan Muhammadiyah di Solo.
“Pada tahun yang sama, Muhammadiyah didirikan di Yogyakarta. Organisasi ini menjadi partner perjuangan SI yang bergerak di bidang politik, sedangkan Muhammadiyah di bidang pendidikan dan dakwah,” tulis Syamsul Bakri dalam Gerakan Komunisme Islam Solo 1914-1942.
Muhammadiyah terus bergerilya. “Usaha dakwah Muhammadiyah tidak hanya dengan lisan dalam usaha melaksanakan pengajaran dan pembaharuan keagamaan. Upaya penerbitan buku-buku dan media cetak turut dilakukan,” tulis Alfian dalam Politik Kaum Modernis.
“Penerbitan itu berupa buku-buku pelajaran agama dan penerbitan-penerbitan berkala. Penerbitan buku-buku menjadi upaya pokok yang dilakukan Muhammadiyah untuk menyiarkan agama dan meratanya kebaikan agama secara mudah dan cepat.”
Kentingan menemukan buku terbitan Muhammadiyah pada 1926. Penerbitnya Taman Poestaka Soerakarta. Judulnya Wangsoelan Kang Patitis atau “Jawaban Yang Benar.” Buku ditulis oleh mubalig dari organisasi Muhammadiyah, R. Ichsan. Dengan bahasa Jawa ngoko, buku memuat isi tentang ajaran-ajaran Islam yang sengaja didakwahkan melalui penerbitan buku.
Buku terdiri dari tujuh bagian pembahasan ringkas. Kandungan buku berisi tentang kelahiran dan perkembangan Islam di tanah Arab hingga humanisme berdasar pandangan Islam. Bagi penulis buku Wangsoelan Kang Patitis, buku tak ubahnya sebagai layang atau surat.
“Ora loewih, kanggo panoetoepe karangan iki, akoe perloe aweh waroeh marang para kang matja layang ini, manawa panjeda marang agama Islam lan wangsoelane,…,”
(“Tidak lebih, untuk penutup karangan ini, aku perlu memberitahu pada yang membaca surat ini, kalau pertanyaan kepada agama Islam dan jawabannya,….”)
Para perempuan tak ketinggalan dalam gairah literasi. Pada 1941, Sebuah buku keagaaman Islam pernah diterbitkan oleh Persaudaraan Moeslimaat Soerakarta (PMS). Buku berjudul Penerangan: Oeroesan Waris dan Kawin Gantoeng.
Buku itu sengaja diterbitkan untuk menyambut kongres Poetri Indonesia di Semarang pada 1941. “Kami dari P. M. S., jaitoe badan perikatan dari 12 perkoempoelan kaoem istri Islam didaerah Soerakarta, setelah mengetahoei akan adanja peroendingan hal perbaikan perkawinan dalam kongres Poetri Indonesia jad. di Semarang,” tulis pengantar buku.
Buku itu juga diterbitkan untuk menjawab pertanyaan seorang pembaca. “… dan setelah mempeladjari boeah penanja Mr. M. Ulfah tentang masalah ini, boelatlah kata permoefakatan kami akan melahirkan pendapatan kami disamping fikiran Mr, M. Ulfah itoe.”
PMS merupakan organisasi perkumpulan perempuan muslim di Solo. Pengurus organisasi berjumlah 11 orang yang berasal dari 12 organisasi perempuan Muslim. Organisasi perempuan Muslim itu yakni: ‘Aisjiah, N. Moeslimat, P. I. A. S., R. Moeslimaat, P. A. I. bg. Poetri, P. I. I. bg. Poetri, N. ‘Aisjiah, S. I. A. P. bg. Poetri, N. Banaat, K. P. S. Pergam, P. W. K., dan Perdjoerais.
Buku dengan ukuran 20 X 12 sentimeter memuat pula iklan bernada keagaaman di sampul belakang bagian dalam dan luarnya. Pada bagian dalam, sekolah Madrasah Nahdhotoel Moeslimat Solo dipasang. Sekolah dasar itu beralamatkan di Kauman, Solo. Iklan sekolah dicantumkan fasilitas mata pelajaran pada berdasarkan kelas di sekolah. Mata pelajar meliputi Bahasa: Bahasa Jawa, Melayu, Arab, dan Belanda serta Agama: Fikih, Hadis, Tajwid, Tasawuf, dan sebagainya.
Biaya Pendidikan sebesar 55 sampai 60 sen setiap bulan. Pada sisi luar sampul belakang, iklan majalah Islam Islam Raja dimuat. Iklan majalah ditujukan pada kaum putri Islam di Indonesia. “Kaoem Poetri Indonesia. Batjalah!” cetak iklan itu.
Majalah beralamat di Jalan Tjojoedan STR. 28 Solo untuk kantor bagian administrasi. Sedangkan bagian redaksi terletak di Jalan Koesoemojoedan 37 Solo. Kurang mujur, Kentingan tidak berhasil menemukan alamat dan bukti cetak majalah tersebut.
SETJOJUDAN NOMOR 28, SOLO. Bila hidup di tahun 1950-an, Anda bisa menemui sebuah penerbit besar di alamat itu: AB Sitti Sjamsijah. Tapi jangan harap bisa menemukan alamat itu sekarang. Coba saja cari di Google Maps. Ketemu?
Pasti tidak. Kini, bangunan boekhandel dan penerbit Sitti Sjamsijah sudah berubah menjadi gedung bank Danamon. Letaknya di sebelah utara jalan Radjiman. Menurut penuturan warga sekitar, di belakang gedung berdiri bangunan lain yang dulunya jadi bagian penerbit. Kini beralih fungsi menjadi toko perlengkapan ibadah.
Sitti Sjamsijah memang bukan organ penerbitan Muhammadiyah. Namun, seturut keterangan Ichwan Dardiri, Sitti Sjamsijah sempat beberapa kali memberi donasi untuk penerbitan majalah Adil. Majalah ini memang mengandalakan dana dari donatur dan pelanggan tetap majalah.
Kentingan belum bisa melacak kapan dan mengapa Sitti Sjamsijah gulung tikar.
Temuan paling tua datang dari tahun 1927. Sitti Sjamsijah menerbitkan buku dengan judul IGAMA DAN PENGETAHOEAN. GODSDIENST EN WETENSCHAP. Buku itu dikarang oleh Voorzitter Moehammadijah Soerakarta., Kyai Moechtar Boechary. Dengan kertas sampul berwarna coklat mengkilat, buku berukuran 20 X 14 sentimeter.
Penggunaan bahasa Belanda mewarnai setiap halaman dalam buku. Meski buku berisi tentang ajaran agama Islam, sangat jarang berjumpa tulisan-tulisan Arab ayat-ayat Al-Quran – selain di halaman pembuka dengan sebuah kata Bismillah. Nukilan ayat-ayat itu diterjemahkan dalam bahasa Indonesia. Penulis menyebar penerangan melalui tulisannya seputar kewajiban umat Islam dalam beragama dan berpengetahuan sesuai syariat.
Penerbit AB. Siti Sjamsijah pernah pula mencetak buku terjemahan berbahasa asing. Buku itu berjudul Pakistan The Struggle Of A Nation. Di bawahnya tertulis judul menggunakan bahasa Indonesia Perdjuangan Suatu Bangsa Menudju Republik Islam Pakistan. Buku ditulis oleh Quaid-E-Azam Ali jinnah, seorang pendiri negara Pakistan dan diterjemahkan oleh Roesli DMB.
Buku terbitan 1956 itu berwarna hijau, bergambar (dugaan kami) penulis buku dengan lambang bulan-bintang tepat di atasnya. Ukuran buku sekitar 23,5 X 13 sentimeter dengan jumlah 63 halaman. Di halaman pertama buku, tertulis harga buku seharga Rp. 7,-.
Buku mengandung tentang sejarah pendirian dan tercapainya kemerdekaan negara Pakistan. “Buku ini memaparkan setjara singkat rentetan peristiwa semendjak dari mulanja dan menerangkan pokok pangkal dan tertjapainja tuntutan mendirikan Pakistan,” tulis penulis di kata pengantar buku. Penulisan terjemahan bahasa Indonesia ditulis bersanding dan memaruh halaman dengan bahasa asli buku.
Di halaman akhir buku, terdapat iklan buku yang ditawarkan oleh penerbit. Iklan berjudul PESANLAH BUKU2 PENTING ! ! !. Iklan memuat penawaran berbagai ragam buku. Ada empat kelompok ragam buku, yakni: Buku-buku S.M.A; Buku-buku untuk Pamong pradja, polisi dll.; Buku-buku untuk Universitas; Buku-buku Agama; dan Untuk pemuda.
Harga buku disesuaikan berdasarkan ragam buku. Secara umum harga buku berkisar pada R 2,- hingga R 87,50. Di akhir iklan, penerbit menegaskan kepada pembeli untuk tidak utang, mengangsur, atau mengebon buku. “Pesanan kontan, tambah porto 10%.,” pungkas penerbit.[]
*Tulisan ini dimuat dalam majalah Kentingan berjudul Kertas, Kota, dan Kenangan (Edisi 24 tahun XXIII-2017).
0 notes
Text
Banyak Sekolah Rusak, Pemkab Serang Harus Tinjau Regulasi Perbaikan Gedung Sekolah
Banyak Sekolah Rusak, Pemkab Serang Harus Tinjau Regulasi Perbaikan Gedung Sekolah
SERANG – Anggota DPRD Kabupaten Serang Komisi II Mohamad Dana mengatakan pembangunan SDN Bantarpanjang, Kecamatan Cikeusal, Kabupaten Serang harus diprioritaskan. Ia melihat terkait Indeks Pembangunan Manusia (IPM), salah satunya Pendidikan, sebaiknya diperhatikan. Terlebih, sarana di sekolah tersebut rentan ambruk. Sedangkan 65 siswa membutuhkan ruang kelas layak.
“IPM ini, salah satunya…
View On WordPress
0 notes
Text
Hujan Deras, Atap SDN Wonokerto I Ambruk-koranmemo.com
New Post has been published on http://koranmemo.com/hujan-deras-atap-sdn-wonokerto-i-ambruk/
Hujan Deras, Atap SDN Wonokerto I Ambruk
Ngawi, koranmemo.com-Atap gedung SDN Wonokerto I di Kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Ngawi roboh usai hujan deras yang disertai angin mengguyur lokasi tersebut, Rabu (25/10) pagi.
Ambruknya atap karena bangunan sudah lama rusak, namun dibiarkan tidak ada perbaikan dari Pemkab setempat.
Tidak ada korban jiwa dalam musibah tersebut. Namun sebanyak 137 siswa mulai kelas I hingga kelas VI harus belajar secara bergantian memanfaatkan ruang kelas lainnya. “Ya para siswa harus belajar secara bergantian, ada yang menggunakan ruang perpustakaan, ada juga yang belajar dilantai,” kata Nanik Nurniati salah satu guru SDN Wonokerto I Rabu, (25/10).
Terpisah, Kepala SDN Wonokerto I Uji Pur Sucahyo saat dikonfirmasi mengatakan, bahwa dari keseluruhan bangunan yang ada di sekolah tersebut hanya ada dua ruangan yang bisa dipakai untuk kegiatan belajar dan mengajar.
Menurutnya, ruangan lainnya sengaja dikosongkan karena berbahaya alias rawan roboh kalau digunakan.
“Semua ruangan sudah rusak, yang bisa dipakai hanya dua ruang, yang lain kita kosongkan karena membahayakan,” jelasnya.
Ditambahkan, sekolah tersebut sudah lama dibiarkan rusak. Mulai 2016 lalu hingga sekarang pihaknya sudah mengajukan permohonan perbaikan ruang kelas sebanyak tiga kali ke Dinas Pendidikan.
Namun, hingga salah satu ruang kelas roboh tak kunjung ada perbaikan. “Kami sudah mengajukan sebanyak 3 kali, tapi belum ada perbaikan hingga gedung ini roboh,” tandasnya.
Reporter: Dika Abdillah
Editor: Achmad Saichu
0 notes
Text
Jual Software Lab Bahasa Terbaik 2017
software lab bahasa terletak di lantai dua ruang gedung Humaniora 240. LogicielSM menawarkan pengaturan pemrograman lab dialek bahasa Inggris lanjutan yang menggabungkan konten media campuran dan pelajaran intuitif yang dapat menangkap premi dan pertimbangan semua siswa, dan memberdayakan proses belajar yang lebih efektif. . Tidak secara eksklusif mereka perlu menjamin bahwa mereka sendiri telah menyetujui undang-undang ini dalam semua hal, bagaimanapun, mengingat bahwa pembuatan media interaktif sering kali merupakan komunitas yang mengembara, mereka juga harus menjamin bahwa semua pendukung karya media campuran memastikan bahwa menyusun Mereka memiliki hak atas komitmen mereka dan bahwa mereka setuju untuk membayar kembali penyalurnya jika komitmen mereka dipecahkan dalam bentuk pecahan hak cipta. Laboratorium dialek mutakhir yang canggih memungkinkan pendidik untuk menyaring, mengendalikan, menyampaikan, mengumpulkan, menunjukkan, mengaudit dan mengumpulkan, suara, video dan konten media interaktif elektronik.
Program-program tesis TESOL pada dasarnya mempersiapkan individu untuk mengajar bahasa Inggris kepada para pembicara non-lokal, namun sebagian besar dari standar penting dapat dihubungkan ke pengamanan dialek luar, yang penting bagi fasilitator laboratorium dialek untuk belajar. Rose Mary Ideal Public (CBSE) Tirunelveli, Tamil Nadu, di sini dengan menegaskan bahwa kami menggunakan Perangkat Lunak "LingBer Mentor" DLM Digital untuk Lab Bahasa kami, yang disediakan oleh Thaliyola Infotech Pvt. Server menunjukkan terletak di Milwaukee, WI. Asosiasi DiLL mengasosiasikan port TCP 80, 443, 18887, dan port UDP 16410.
Jadi Lab Bahasa persis seperti yang kita butuhkan sekarang, dengan laboratorium dialek, semua siswa di kelas dapat berbicara sekaligus tanpa saling berbeda masing-masing dengan sedikit memperhatikan perkiraan kelas. Saya memberi administrasi promosi yang vital kepada Sony Virtuoso mengatur laboratorium dialek dalam usaha mereka ke anak benua India dan membantu memposisikan ulang aplikasi e-learning video mereka SANSSpace ke dalam pendidikan lanjutan secara global. Apa yang membantu seseorang untuk memperoleh kemampuan semacam itu dalam dialek adalah prosedur dan teknik untuk menemukan dialek itu. Tidak secara eksklusif mereka menawarkan setiap keuntungan dari laboratorium dialek media campuran, tambahannya termasuk keuntungan yang mungkin tidak ditawarkan laboratorium dialek fisik. Tanpa preseden untuk India, Lab Bahasa Auroville menawarkan Terapi Telinga Telinga Tomatis untuk pembelajaran dialek dan juga aplikasi perbaikan.
DVR telah menggantikan perekam tape biasa atau perekam peralatan komputer yang paling mutakhir, yang menawarkan kemampuan ekstra yang kontras dengan peralatan riset pusat dialek konvensional untuk pembelajaran instruktif dan dialek secara independen, sebagai perpaduan antara praktik artikulasi, pengantar video, pembicaraan Dan latihan instruksional yang baik. Tambahkan ke Aplikasi dan Metering Internet, Distribusi Perangkat Lunak ini, bagian Pengawas Energi yang ramah lingkungan dan Insiden Manajemen online dan tidak pernah ada waktu yang tepat untuk memahami bagaimana DNA NetSupport dapat menghemat uang dan waktu sekolah Anda.
Produknya teliti, tepat, dan intuitif, semua elemen yang menjadikannya ekspansi lebih baik daripada modul pendidikan kita. Kenyamanan pendidik adalah area kerja seperti bagian dalam pusat penelitian dialek yang diperkaya dengan kerangka kerja telekomunikasi yang digunakan untuk mengendalikan diskusi instruktur dan diskusi, ini membuat korespondensi antara pendidik dan pemain pengganti yang tepat, yang secara ekslusif hanya dapat dilakukan dengan menangkap Pukulan, kendati earphone, dan gagang telepon. Ada produk yang tidak mengenalkan secara positif - semua yang harus Anda manfaatkan adalah program web dan asosiasi web. Miliki dua jalur korespondensi dengan understudies yang memanfaatkan text talk voice dan video conferencing office. Anda mungkin membuat kesalahan mempercayai bahwa keadaan sekolah Anda sama seperti di semua sekolah. Pada dasarnya, Genesis LC2 adalah aplikasi produk yang terus berjalan pada guru dan PC pengganti.
Pada musim gugur 2008, kami memperbarui lab kami, mengalikan jumlah workstation menjadi 30 dan memperkenalkan Gentian Learning Systems yang sepenuhnya terkomputerisasi, terdepan, Kelas Digital Calasanz Kerangka kerja ini memungkinkan pendidik untuk mengajar di lab dan memberikan akses web ke berbagai pembelajaran dialek online yang penting. aktiva. Kami juga menawarkan buletin bulan ke bulan gratis yang dilengkapi dengan tip dan panduan untuk mempelajari artikulasi Inggris yang sah. Produk ini juga memungkinkan instruktur untuk mengumpulkan data komputer dari Internet ke perangkat keras untuk digunakan dalam latihan kelas. Skrip untuk Ujian Bahasa dan Budaya AP Perancis, Jerman, Italia, dan Spanyol dan Ujian Teori Musik AP di AP Exam Petunjuk buku menggabungkan petunjuk untuk merekam menggunakan lab dialek terkomputerisasi.
Memberdayakan instruktur untuk menjalankan software lab bahasa kegiatan dan latihan belajar dialek yang hebat dan memperkuat kemampuan mereka secara terpisah.
Referensi : lab bahasa
https://id.wikipedia.org/wiki/Laboratorium
0 notes