Tumgik
#Perayaan Hari Raya Nyepi
pecalang · 2 years
Text
Tabuh Nyanggra Pekuluh Rawuh Sekaa Gong Banjar Serang Banten
Tabuh Nyanggra Pekuluh Rawuh Sekaa Gong Banjar Serang Banten Tabuh Nyanggra Pekuluh Rawuh Sekaa Gong Banjar Serang Banten PLEASE SUBSCRIBE – LIKE – COMMENT – SHARE Kami umat Hindu Banten selalu guyub dalam melaksanakan Panca Yadnya baik itu Upacara Dewa Yadnya, Upacara Pitra Yadnya, Upacara Rsi Yadnya, Upacara Manusa Yadnya, Upacara Butha Yadnya. Upacara Butha Yadnya seperti Tawur Kesanga pada…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
haridiva · 7 months
Text
Selamat Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1946!
Halo, teman-teman semua! Apa kabar? Semoga sehat dan bahagia selalu, ya. 😊 Om Swastiastu, Pada kesempatan kali ini, saya ingin menyampaikan ucapan Selamat Hari Raya Nyepi bagi Umat Hindu di Indonesia yang jatuh pada Senin, 11 Maret 2024, Tahun Baru Saka ke 1946. Nyepi adalah hari suci yang dirayakan oleh umat Hindu dengan cara menjalani empat brata, yaitu amati geni (tidak menyalakan api atau…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
temporaktif · 5 months
Text
Tradisi Ogoh-Ogoh dalam Perayaan Hari Raya Nyepi di Bali
Dalam menyambut Hari Raya Nyepi, umat Hindu di Pulau Dewata, Bali, dan sekitarnya merayakannya dengan penuh kekhusyukan. Salah satu puncak perayaan sebelum momen keheningan tiba adalah penampilan boneka Ogoh-Ogoh. Boneka raksasa ini, dengan tinggi mencapai 2-4 meter, tidak hanya memukau mata, tetapi juga memiliki makna mendalam dalam tradisi Nyepi yang kaya akan nilai-nilai spiritual dan…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
lintasbatasindonesia · 7 months
Text
WNA Langgar Aturan Saat Perayaan Nyepi Di Bali Imigrasi Ngurah Rai Lakukan Pengamanan
BADUNG-Nyepi tahun caka 1946 di Bali masih terdapat WNA yang melakukan pelanggaran, Imigrasi Ngurah Rai dengan sigap merespon laporan terhadap orang asing yang melanggar peraturan peaksanaan Hari Raya Nyepi. Imigrasi Nguruah Rai telah menangani 3 (tiga) kejadian WNA yang melanggar ketertiban umum saat Nyepi di daerah Kuta Selatan.  (11/3) Yang pertama, seorang Warga Negara Asing (WNA) perempuan…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
baliportalnews · 8 months
Text
Digadang Jadi Salah Satu Venue WWF 2024, Pj Gubernur Bali Cek Kesiapan Pantai Melasti
Tumblr media
BALIPORTALNEWS.COM, BADUNG - Jelang pelaksanaan The 10th World Water Forum (WWF) pada pada 18-24 Mei 2024 mendatang, Penjabat (Pj) Gubernur Bali, S.M. Mahendra Jaya menyambangi kawasan Pantai Melasti, Ungasan, Kuta Selatan, Badung yang digadang menjadi salah satu venue pada perhelatan dunia tersebut. Pj Gubernur Mahendra Jaya, yang datang pada Selasa (30/1/2024) sore langsung meninjau beberapa spot ikonik dari kawasan pantai yang juga acap kali digunakan sebagai tempat untuk kegiatan upacara melasti/penyucian diri oleh warga sekitar yang biasanya dilakukan menjelang perayaan hari raya Nyepi di Bali. Antara lain Anjungan Watu Gangga, yang  digunakan sebagai tempat upacara agama oleh masyarakat setempat, dan sebagai sarana pemecah ombak. Menurutnya, kawasan Pantai Melasti jadi lokasi yang sangat cocok untuk menjadi salah satu venue utama ajang yang akan menghadirkan delegasi dari hampir 200 negara tersebut. “Ditambah kita juga akan melaksanakan upacara sesuai kearifan lokal kita yang bertepatan dengan hari Tumpek Uye, dan kita ingin para delegasi turut menyaksikan langsung upacara tersebut,” kata Pj. Gubernur.  “Dan kita harapkan juga masyarakat bisa ikut serta. Mendoakan bersama agar gelaran WWF ini berjalan dengan baik, lancar serta bermanfaat bagi alam Bali,” tandasnya lagi. Acara pembukaan sendiri dilaksanakan pada 18 Mei 2024 bertepatan dengan hari baik menurut kearifan lokal Bali yaitu rahina (hari) Tumpek Uye, yang merupakan pelaksanaan upacara Danu Kerthi. Hari penyucian dan pemuliaan sumber air sebagai sumber kesejahteraan dan kebahagiaan kehidupan manusia. Mengangkat tema ‘Water for Shared Prosperity’ atau ‘Air untuk Kemakmuran Bersama’, Pertemuan ke-10 WWF menargetkan peserta 30.000 orang dari 172 negara. WWF merupakan kegiatan pertemuan internasional terbesar di bidang air yang diselenggarakan setiap tiga tahun sekali dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan. Bali secara resmi diputuskan sebagai tuan rumah pada WWF ke-9 di Dakar, Senegal pada 19 Maret 2022, dengan perolehan 30 dari total 36 suara Dewan Gubernur (Board of Governors) World Water Council. Lewat proses tematik, politik, dan regional yang berlangsung diharapkan akan muncul inisiasi dan ide-ide yang akan dibahas lebih lanjut pada World Water Forum ke-10 Bali yang digelar bulan Mei 2024. Pengecekan langsung di Pantai Melasti oleh Pj Gubernur Bali, juga didampingi oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Bali, I Made Teja, Kepala Dinas PUPR Bali, Nusakti Yasa Weda, Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, I Gede Arya Sugiartha, Kepala Biro Pemkesra, I Ketut Sukra Negara serta Kepala Biro Umum dan Protokol, I Wayan Budiasa.(bpn) Read the full article
0 notes
nusaindahku · 9 months
Text
Perayaan Hari Besar di Nusantara
Hai sobat yang mencintai keragaman budaya di Nusantara! Mimin punya sejumlah perayaan hari besar di berbagai daerah di Indonesia yang patut untuk dicermati. Yuk, mari kita jelajahi keanekaragaman budaya yang indah ini!
Hari Raya Nyepi di Bali: Bali dikenal dengan perayaan Hari Raya Nyepi yang unik. Nyepi adalah hari penutupan tahun dan dimulai dengan "Melasti," prosesi membersihkan diri di laut, dan diikuti oleh hari keheningan total di mana penduduk Bali berdiam diri di rumah.
Hari Raya Idul Fitri di Seluruh Indonesia: Idul Fitri, juga dikenal sebagai Lebaran, dirayakan secara meriah di seluruh Indonesia. Tradisi melibatkan mudik (pulang kampung), saling maaf-memaafkan, dan berbagi makanan lezat bersama keluarga dan tetangga.
Waisak di Borobudur, Jawa Tengah: Perayaan Waisak di Borobudur merupakan peringatan kelahiran, pencerahan, dan wafatnya Siddhartha Gautama, sang Buddha. Ribuan umat Buddha berkumpul di Candi Borobudur untuk melakukan ritual dan prosesi.
Hari Kartini di Jawa: Setiap tanggal 21 April, Indonesia merayakan Hari Kartini, yang memperingati jasa Raden Ajeng Kartini dalam memperjuangkan hak-hak perempuan. Berbagai kegiatan seperti pawai, lomba, dan acara budaya dilaksanakan di seluruh Indonesia.
Hari Ulang Tahun Kota Yogyakarta: Yogyakarta merayakan hari jadinya setiap tahun dengan penuh keceriaan. Acara melibatkan pawai budaya, pertunjukan seni, serta kegiatan-kegiatan yang melibatkan masyarakat.
Hari Otonomi Daerah di Papua Barat: Di Papua Barat, tanggal 5 Oktober dirayakan sebagai Hari Otonomi Daerah. Perayaan ini mencerminkan semangat dan keberagaman budaya di wilayah tersebut.
Hari Ulang Tahun Kota Surabaya: Kota Pahlawan, Surabaya, merayakan hari jadinya setiap tahun pada 10 Mei. Perayaan ini sering diisi dengan berbagai kegiatan budaya, olahraga, dan hiburan.
Hari Ulang Tahun Kota Bandung: Kota Kembang, Bandung, merayakan hari jadinya pada 25 September. Perayaan ini dapat mencakup parade, festival seni, dan kegiatan-kegiatan lain yang memperkokoh identitas kota.
Festival Danau Toba di Sumatra Utara: Festival Danau Toba adalah perayaan budaya di Sumatra Utara yang menampilkan seni, musik, tarian, serta kegiatan-kegiatan yang mendukung pariwisata di sekitar Danau Toba.
Hari Ulang Tahun Kota Makassar: Makassar merayakan hari jadinya setiap tanggal 9 November. Perayaan ini umumnya diisi dengan berbagai kegiatan budaya dan olahraga yang melibatkan masyarakat.
Hari Ulang Tahun Kota Medan: Kota Medan merayakan hari jadinya pada 1 Juli. Perayaan ini sering diisi dengan acara pesta rakyat, pertunjukan seni, dan kegiatan-kegiatan yang melibatkan warga kota.
Hari Ulang Tahun Kota Semarang: Kota Semarang, Jawa Tengah, merayakan hari jadinya setiap 2 Mei. Acara perayaan melibatkan masyarakat dan berbagai kegiatan yang menampilkan keberagaman budaya kota ini.
Setiap perayaan di Nusantara memiliki keunikan dan ciri khasnya sendiri. Semoga keanekaragaman budaya ini terus dijaga dan dirayakan untuk generasi-generasi yang akan datang!
0 notes
rekesefti · 1 year
Text
Denny JA: Menggali Kekayaan Kultural: Pentingnya Memahami Agama-Agama dalam Tradisi
Pada zaman yang serba modern ini, seringkali kita terlena dengan kemajuan teknologi dan kehidupan urban yang serba praktis. Namun, kita sebaiknya tidak melupakan akar budaya dan tradisi yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas kita sebagai bangsa. Sebagai negara yang kaya akan keanekaragaman budaya dan agama, Indonesia memiliki harta karun kultural yang tak ternilai harganya. Dan salah satu kunci untuk memahami kekayaan kultural ini adalah dengan memahami agama-agama yang ada dalam tradisi kita. Salah satu tokoh yang gigih dalam mengangkat pentingnya memahami agama-agama dalam tradisi adalah Denny ja. Beliau dikenal sebagai sosok yang aktif dalam memperjuangkan pluralisme dan toleransi di Indonesia. Dalam pandangan Denny JA, agama-agama yang ada di Indonesia tidak hanya menjadi alat pemersatu, tetapi juga menjadi sumber kekayaan kultural yang tak ternilai. Dalam tradisi Indonesia, agama-agama telah memberikan pengaruh yang sangat besar. Agama-agama seperti Islam, Kristen, Hindu, Buddha, dan Konghucu telah memberikan landasan moral dan spiritual bagi masyarakat Indonesia. Namun, sayangnya, seringkali kita hanya melihat permukaan tradisi tanpa benar-benar memahami akar budayanya. Dalam upaya menggali kekayaan kultural Indonesia, Denny ja percaya bahwa memahami agama-agama yang ada dalam tradisi adalah langkah awal yang sangat penting. Dengan memahami agama-agama ini, kita dapat memahami nilai-nilai yang mendasari tradisi-tradisi kita dan mengapresiasi keanekaragaman budaya yang ada. Salah satu contoh nyata dari pentingnya memahami agama-agama dalam tradisi adalah dalam perayaan Hari Raya Nyepi di Bali. Nyepi adalah hari raya yang sangat sakral bagi umat Hindu di Bali. Pada hari itu, umat Hindu menjalani masa pembatasan diri yang ketat, termasuk tidak boleh keluar rumah, tidak boleh menyalakan api, dan tidak boleh berbicara. Bagi mereka yang tidak memahami makna dan tujuan dari perayaan ini, mungkin akan merasa terganggu dengan pembatasan ini. Namun, jika kita memahami bahwa Nyepi adalah hari untuk merenung dan menyucikan diri, maka kita dapat menghargai tradisi ini sebagai bagian dari kekayaan budaya Indonesia. Dalam memahami agama-agama dalam tradisi, Denny JA juga menekankan pentingnya dialog antarumat beragama. Melalui dialog ini, kita dapat saling mengenal, saling menghormati, dan saling belajar dari satu sama lain. Dialog antarumat beragama adalah jembatan untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa, serta menjaga keberagaman budaya yang ada di Indonesia. Selain itu, Denny JA juga mengajak masyarakat untuk mempelajari sejarah agama-agama dalam tradisi. Dalam sejarah agama-agama, terdapat banyak kisah inspiratif yang bisa menjadi panutan dalam kehidupan sehari-hari. Kisah-kisah ini mengandung nilai-nilai universal tentang kebaikan, kasih sayang, dan perdamaian. Dengan mempelajari sejarah agama-agama, kita dapat mengapresiasi warisan budaya yang ada dan mengambil hikmah-hikmah yang dapat diterapkan dalam kehidupan kita. Menggali kekayaan kultural Indonesia tidak hanya bertujuan untuk memperkaya pengetahuan kita tentang budaya sendiri, tetapi juga sebagai upaya untuk menjaga warisan budaya kita agar tetap hidup dan berkembang. Kekayaan kultural ini adalah sumber inspirasi dan identitas bangsa kita. Dalam upaya menggali kekayaan kultural, semua pihak, baik individu maupun lembaga, memiliki peran yang penting. Pendidikan formal dan informal dapat menjadi sarana untuk memperkenalkan agama-agama dalam tradisi kepada generasi muda, sehingga mereka dapat mengapresiasi dan melestarikan warisan budaya Indonesia.
Cek Selengkapnya: Denny JA: Menggali Kekayaan Kultural: Pentingnya Memahami Agama-Agama dalam Tradisi
0 notes
bryanlorrr · 1 year
Text
Melihat Agama dari Perspektif Kultural: Tradisi yang Menginspirasi Denny JA
Dalam menjelajahi kekayaan budaya Indonesia, tidak dapat diabaikan pentingnya peran agama dalam membentuk identitas dan cara hidup masyarakat. Agama di Indonesia tidak hanya menjadi pilar spiritual, tetapi juga menjadi dasar bagi tradisi dan kebiasaan sehari-hari. Dalam artikel ini, kita akan melihat agama dari perspektif kultural dan menggali bagaimana tradisi-tradisi ini menginspirasi tokoh terkenal Indonesia, seperti Denny JA.
Indonesia adalah negara yang dihuni oleh berbagai suku, agama, dan tradisi yang berbeda. Agama-agama besar seperti Islam, Kristen, Katolik, Hindu, dan Buddha memiliki pengikut yang kuat di Indonesia. Meskipun terdapat perbedaan keyakinan, agama-agama ini secara harmonis hidup berdampingan dan saling mempengaruhi dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia.
Perspektif kultural memandang agama sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari yang meliputi tradisi, seni, dan nilai-nilai yang terkait. Agama dan budaya saling terkait dan saling memperkaya satu sama lain. Tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia menjadi cerminan dari pengaruh agama dalam kehidupan mereka.
Denny ja, seorang tokoh terkenal Indonesia, adalah salah satu individu yang terinspirasi oleh nilai-nilai agama dan tradisi Indonesia. Denny JA adalah seorang budayawan, penulis, dan aktivis sosial yang telah memberikan kontribusi besar dalam memperkuat identitas budaya Indonesia.
Salah satu tradisi yang menginspirasi Denny ja adalah upacara adat dalam pernikahan. Dalam budaya Indonesia, pernikahan bukan hanya perayaan antara dua individu, tetapi juga pertemuan antara keluarga dan masyarakat. Upacara adat pernikahan menunjukkan betapa pentingnya tradisi dan agama dalam mengikat hubungan manusia.
Denny JA percaya bahwa melalui mempelajari tradisi pernikahan dan nilai-nilai yang terkait, kita dapat memahami dan menghargai nilai-nilai keluarga, kesatuan, dan kebersamaan. Baginya, tradisi pernikahan adalah simbol dari kekuatan agama dan budaya dalam mempersatukan masyarakat Indonesia.
Selain itu, Denny JA juga terinspirasi oleh tradisi keagamaan seperti upacara keagamaan dan perayaan hari raya. Upacara keagamaan seperti Idul Fitri, Natal, Nyepi, dan Waisak memiliki makna yang mendalam bagi masyarakat Indonesia. Dalam merayakan dan menjalankan tradisi ini, masyarakat Indonesia memperkuat ikatan spiritual mereka dengan Tuhan dan sesama manusia.
Bagi Denny JA, tradisi-tradisi keagamaan ini mengajarkan nilai-nilai universal seperti cinta, perdamaian, kesederhanaan, dan toleransi. Ia meyakini bahwa agama dapat menjadi sumber inspirasi bagi masyarakat Indonesia dalam membangun harmoni dan saling menghargai di tengah keragaman budaya.
Tradisi menghormati leluhur juga menjadi sumber inspirasi bagi Denny JA. Dalam budaya Indonesia, leluhur dihormati dan dianggap memiliki pengaruh yang kuat dalam kehidupan sehari-hari. Melalui tradisi seperti upacara adat dan ziarah kubur, masyarakat Indonesia menghargai dan mengenang leluhur mereka.
Denny JA percaya bahwa menghormati leluhur adalah bagian penting dari identitas Indonesia. Ia berpendapat bahwa melalui menghormati leluhur, kita juga dapat memperkaya pemahaman kita tentang agama, budaya, dan sejarah Indonesia. Tradisi ini mengajarkan nilai-nilai seperti rasa hormat, kesederhanaan, dan kearifan lokal.
Melihat agama dari perspektif kultural adalah langkah penting dalam memahami kompleksitas budaya Indonesia. Agama dan budaya saling melengkapi dan mempengaruhi satu sama lain. Melalui tradisi-tradisi ini, masyarakat Indonesia memperkuat ikatan mereka dengan agama, leluhur, dan sesama manusia.
Cek Selengkapnya: Melihat Agama dari Perspektif Kultural: Tradisi yang Menginspirasi Denny JA
0 notes
bryangosu · 1 year
Text
Mendalami Kekayaan Budaya melalui Tradisi Agama bersama Denny JA
Halo! Selamat datang di artikel inspiratif kami yang membahas tentang mendalami kekayaan budaya melalui tradisi agama. Kali ini, kami akan mengajak Anda untuk menjelajahi keindahan dan makna yang terkandung dalam warisan budaya Indonesia, dalam pandangan yang unik bersama sosok yang menginspirasi, Denny JA.
Indonesia, dengan ragam suku, bahasa, dan agamanya, merupakan negara yang kaya akan keberagaman budaya. Tradisi agama yang dimiliki oleh masyarakat Indonesia tidak hanya sebagai bentuk ibadah, tetapi juga sebagai bagian dari identitas budaya yang memperkaya kehidupan sehari-hari. Dalam perjalanan kita menjelajahi keindahan budaya Indonesia, Denny ja, seorang tokoh inspiratif, mengajarkan bahwa melalui memahami dan menghormati tradisi agama, kita akan dapat memperluas wawasan kita tentang kehidupan, serta memperkuat hubungan antara sesama manusia. Pertama-tama, mari kita melihat bagaimana melalui tradisi agama, kekayaan budaya Indonesia dapat kita pelajari. Setiap agama yang ada di Indonesia memiliki praktik dan ritual yang unik, seperti upacara adat, perayaan hari raya, dan tarian tradisional. Dari Sabang sampai Merauke, setiap daerah di Indonesia memiliki warisan budaya yang berbeda-beda, namun tetap terjaga dengan baik. Salah satu contoh yang menarik adalah tradisi agama Hindu di Bali. Bali dikenal dengan keindahan alamnya, namun juga dengan kesenian dan kebudayaannya yang kaya. Upacara keagamaan seperti Nyepi, Galungan, dan Kuningan menjadi momen penting yang menghadirkan keberagaman budaya Bali. Dalam tradisi ini, masyarakat Bali melakukan praktik keagamaan dengan penuh penghormatan dan kekompakan. Tidak hanya dalam tradisi agama Hindu, Islam juga memiliki tradisi yang kaya di Indonesia. Puasa Ramadan, Idul Fitri, dan perayaan Maulid Nabi merupakan momen penting yang menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya Indonesia. Selama bulan suci Ramadan, masyarakat Indonesia menjalankan ibadah puasa sebagai bentuk penghormatan dan kebersamaan dalam menjalani tradisi agama Islam. Melalui tradisi agama ini, masyarakat Indonesia memiliki kesempatan untuk memperdalam pemahaman mereka tentang nilai-nilai kehidupan, seperti keadilan, kasih sayang, dan persaudaraan. Denny ja menekankan pentingnya memahami dan menerapkan nilai-nilai ini dalam kehidupan sehari-hari, agar dapat menciptakan masyarakat yang harmonis dan sejahtera. Selain itu, tradisi agama juga menjadi wadah untuk meneruskan pengetahuan dan keterampilan budaya dari generasi ke generasi. Misalnya, melalui tari-tarian tradisional, musik, dan seni rupa yang diinspirasi oleh tradisi agama, generasi muda Indonesia dapat belajar dan melestarikan budaya nenek moyang mereka. Dalam perjalanan mendalami kekayaan budaya melalui tradisi agama, penting bagi kita untuk menghargai dan menghormati perbedaan. Budaya Indonesia memberikan ruang bagi setiap individu untuk merayakan agama yang dianutnya dengan penuh kebebasan dan rasa saling menghormati. Ini adalah salah satu aspek penting dari kekayaan budaya Indonesia yang harus kita jaga dan lestarikan. Denny JA menekankan pentingnya kerjasama dan interaksi antarumat beragama dalam kemajuan bangsa. Dalam perjalanan mendalami kekayaan budaya melalui tradisi agama, kita dapat saling belajar dan memperkuat pemahaman kita tentang nilai-nilai universal yang terkandung dalam agama-agama di Indonesia. Ini adalah salah satu cara untuk menciptakan harmoni dan persatuan di tengah keberagaman budaya kita.
Cek Selengkapnya: Mendalami Kekayaan Budaya melalui Tradisi Agama bersama Denny JA
0 notes
patriaguides · 2 years
Photo
Tumblr media
Happy Nowruz Day Selamat Hari Raya Nyepi Ramadan Kareem Tiga hari berturut2 merupakan perayaan besar, semoga kita bisa menjadi manusia yang lebih baik dan saling menghargai, bahwa Tuhan menciptakan kita berbeda2 membuat hidup kita lebih indah. https://www.instagram.com/p/CqFCT7yNYF4/?igshid=NGJjMDIxMWI=
0 notes
parahitatour · 2 years
Text
Hari Raya Nyepi - Hari Suci Bagi Umat Hindu
Hari Raya Nyepi – Hari suci umat Hindu, Nyepi, menjadi salah satu hari sakral yang penuh dengan rangkaian adat dan peraturan. Di Indonesia sendiri, mayoritas penganut agama Hindu ada di Bali. Yang mana membuat hari raya Nyepi menjadi suatu perayaan besar penuh makna dan berkesan unik di pulau dewata tersebut. Alhasil hari Nyepi pun dinanti setiap tahunnya. Namun tahukah Anda bahwa banyak sekali…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
pecalang · 2 years
Text
Umat Hindu Me-Nyepi Tahun Baru Saka 1945
Kami umat Hindu Banten selalu guyub dalam melaksanakan Panca Yadnya baik itu Upacara Dewa Yadnya, Upacara Pitra Yadnya, Upacara Rsi Yadnya, Upacara Manusa Yadnya, Upacara Butha Yadnya. Hari Raya Nyepi merupakan hari pemujaan kepada Sang Hyang Widhi Wasa dalam rangka menyambut Tahun Baru Ҫaka. Dilaksanakan pada Pananggal pisan (satu), Ҫaҫih ke Dasa (Sepuluh), setiap 1 tahun sekali. Hindu pada…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
bromoexplore · 2 years
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Jalur Wisata Gunung Bromo Tutup Total Saat Nyepi 2023
Hari Raya Nyepi Hindu Tengger 2023, Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) menyatakan bahwa kegiatan wisata Gunung Bromo akan ditutup total selama satu hari pada saat perayaan Hari Raya Nyepi umat Hindu Tengger 1945 Caka atau 2023 Masehi.
DITUTUP: Rabu, 22 Maret 2023 pukul 06.00 WIB DIBUKA KEMBALI: Kamis, 23 Maret 2023 pukul 06.00 WIB
Dinyatakan oleh Kepala BB TNBTS, penutupan jalur wisata Gunung Bromo ini dalam rangka menghormati keyakinan umat Hindu Tengger dalam merayakan Hari Raya Nyepi 2023
Kebijakan penutupan kawasan Gunung Bromo dari aktivitas wisata tersebut tertuang dalam Pengumuman Nomor: PG.01/T.8/BIDTEK/BIDTEK.1/KSA/3/2023 tentang Penutupan Kegiatan Wisata Bromo pada Haari Raya Nyepi Tahun 2023 tertanggal 10 Maret 2023.
Penutupan kawasan Bromo untuk aktivitas wisata dilakukan pada sejumlah titik, yakni dari arah Kabupaten Probolinggo ditutup di Desa Wonokerto, Kecamatan Sukapura dan dari arah Kabupaten Pasuruan dari Desa Wonokitri, Kecamatan Tosari.  Sementara untuk dari arah Kabupaten Malang dan Kabupaten Malang ditutup di Jemplang, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang.
0 notes
lintasbatasindonesia · 7 months
Text
WNA Langgar Aturan Saat Perayaan Nyepi Di Bali Imigrasi Ngurah Rai Lakukan Pengamanan
  BADUNG-Nyepi tahun caka 1946 di Bali masih terdapat WNA yang melakukan pelanggaran, Imigrasi Ngurah Rai dengan sigap merespon laporan terhadap orang asing yang melanggar peraturan peaksanaan Hari Raya Nyepi. Imigrasi Nguruah Rai telah menangani 3 (tiga) kejadian WNA yang melanggar ketertiban umum saat Nyepi di daerah Kuta Selatan.  (11/3) Yang pertama, seorang Warga Negara Asing (WNA)…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
baliportalnews · 9 months
Text
Lomba Ditiadakan, Pawai Ogoh-ogoh Masih Bisa Dilaksanakan di Desa Masing-masing
Tumblr media
BALIPORTALNEWS.COM, BULELENG - Hari Raya Nyepi, tepatnya pada Rahina Tilem Sasih Kasanga (Pengerupukan) merupakan hari raya yang sangat ditunggu-tunggu oleh para Yowana di Bali. Karena pada hari raya ini mereka bisa mengekspresikan diri melalui kreativitas seni dalam kreativitas ogoh-ogoh. Dalam pembuatan ogoh-ogoh ini banyak kreativitas seni yang bisa digarap untuk dikolaborasikan. Sebab tidak hanya ogoh-ogoh saja, tetapi seni tari dan musik gamelan juga turut ditampilkan untuk menunjang ogoh-ogoh saat pawai di wewidangan desa yang melibatkan seluruh anggota Yowana. Berbeda dari tahun sebelumnya yang secara rutin selalu digelar, di Tahun Baru Caka 1946 ini, Pemerintah Provinsi Bali memastikan tidak akan menggelar lomba ogoh-ogoh, meski lomba ditiadakan, para Yowana masih tetap bisa membuat ogoh-ogoh untuk melestarikan adat dan tradisi yang sudah ada sejak dahulu. Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Buleleng, I Nyoman Wisandika membenarkan isu yang berkembang di masyarakat setelah pihaknya berkoordinasi dengan Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, bahwasannya pada perayaan Hari Suci Nyepi Tahun Baru Caka 1946 ini tidak digelar lomba ogoh-ogoh di semua kabupaten/kota se-Bali. Hal ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang rutin mengadakan lomba ogoh-ogoh tingkat kecamatan, kabupaten, hingga provinsi. "Fix di tahun ini lomba ogoh-ogoh ditiadakan di semua kabupaten/kota se-Bali. Itu sudah keputusan dari Dinas Kebudayaan Provinsi Bali,” ucapnya saat ditemui diruang kerjanya, Selasa (16/1/2024). Berkaca dari lomba ogoh-ogoh yang sebelumya digelar, Dinas Kebudayaan Kabupaten Buleleng hanya sebagai fasilitator lomba saja, karena dari segi pendanaan lomba hingga hadiah lomba ditanggung oleh Dinas Kebudayaan Provinsi Bali. Wisandika mengakui, masalah anggaran merupakan alasan lomba ogoh-ogoh pada perayaan Nyepi tahun ini tidak dilaksanakan. “Di tahun ini ditiadakan dulu, selain itu juga berdekatan dengan Pemilu. Semoga di tahun 2025 bisa digelar kembali," sambungnya. Meski demikian, pihaknya telah berkoordinasi dengan Majelis Desa Adat di masing-masing kecamatan atau desa untuk pembuatan ogoh-ogoh masih bisa dilaksanakan dengan harapan dalam pelaksanaanya pawai pengarakan ogoh-ogoh bisa digelar dengan menjaga ketertiban dan kelancaran daerah masing-masing. "Karena ogoh-ogoh merupakan tradisi menjelang Nyepi yang juga merupakan kreativitas para Yohana. Jadi, silakan berkreativitas dan jaga ketertiban. Pengarakannyapun juga hanya sebatas wewidangan desa saja," tutupnya.(adv/bpn) Read the full article
0 notes
turisiancom · 2 years
Text
TURISIAN.com – Kawasan wisata Candi Prambanan ditutup sementara untuk kunjungan umum, selama perayaan Nyepi 2023. Hal ini sebagai bentuk penghormatan kepada umat Hindu. Penutupan akan dilakukan PT Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur Prambanan dan Ratu Boko mulai Rabu 22 Maret 20023 pukul 06.00 WIB sampai dengan Kamis 23 Maret pukul 06.00 WIB. "Hal ini dilakukan sebagai wujud penghormatan kepada seluruh umat Hindu, yang merayakan Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1945 di kawasan Candi Prambanan," kata Direktur Utama PT TWC Borobudur Prambanan dan Ratu Boko, Febrina Intan di Sleman, Rabu 15 Maret 2023. Menurut dia, TWC sebagai "Indonesia Heritage Management" berkomitmen penuh dalam pengelolaan destinasi "heritage and culture" yang berkualitas dan berkelanjutan. BACA JUGA : Dikunjungi Keluarga Presiden, Taman Wisata Candi Prambanan Bakal Ramai Lagi Terdapat empat pilar pengelolaan destinasi wisata yang dilakukan oleh TWC. Yaitu edukasi, konservasi, spiritual dan pariwisata. "Spiritual merupakan salah satu pilar pengelolaan destinasi Taman Wisata Candi Prambanan," katanya. Ia mengatakan, membawa intisari amerta, air kehidupan, umat Hindu merayakan Hari Raya Nyepi dengan melakukan tapa brata. Atau, berdiam diri tanpa melakukan aktivitas duniawi apapun. Sementara, rangkaian kegiatan perayaan Hari Raya Nyepi tahun Saka 1945 di Candi Prambanan sudah dimulai pada 21 Maret 2023. BACA JUGA: Glamping Indekostour Prambanan, Camping Rasa Hotel yang Mewah Berkualitas Kegiatan dimulai dengan Upacara Tawur Kesanga yang rencananya diikuti oleh ribuan umat Hindu dari Jawa Tengah dan Yogyakarta. Selain itu, di TWC Prambanan juga diadakan Kirab Pawai Ogoh-Ogoh dan Pangrupukan yang bisa dinikmati oleh wisatawan sebagai "tourism attraction". "Hal ini turut memberi 'added value experience' bagi pengunjung destinasi, sekaligus menambah atraksi berupa seni pertunjukan bernuansa religius yang bisa dinikmati pengunjung secara umum," katanya. ***
0 notes