#Perayaan Cap Go Meh 2025
Explore tagged Tumblr posts
kantorberita · 2 months ago
Text
Pengamanan Kunjungan Wapres di Singkawang: Polda Kalbar dan Kodam XII/Tpr Gelar Apel Siaga
Pengamanan Kunjungan Wapres di Singkawang: Polda Kalbar dan Kodam XII/Tpr Gelar Apel Siaga KBRN1, SINGKAWANG|| Polda Kalimantan Barat bersama Kodam XII/Tanjungpura menggelar apel kesiapan untuk memastikan keamanan kunjungan Wakil Presiden (Wapres) RI, Gibran Rakabuming Raka, ke Kota Singkawang. Apel yang berlangsung di halaman Kantor Wali Kota Singkawang pada Selasa (11/2/25) ini menjadi langkah…
0 notes
rasiooid · 1 month ago
Text
Ragam Budaya Bersatu di Bogor Street Festival Cap Go Meh 2025
  RASIOO.id – Masyarakat dari berbagai lapisan tumpah ruah di sepanjang Jalan Suryakencana hingga Jalan Siliwangi. Untuk ke-19 kalinya, perayaan Bogor Street Festival- Cap Go Meh (BSF-CGM) digelar di Kota Bogor dengan mengusung tema ‘A New Beginning’. Kesenian dari 27 daerah di Indonesia dan internasional serta 77 sanggar budaya ditampilkan dalam parade seni, seperti liong barongsai, marching…
0 notes
turisiancom · 1 month ago
Text
TURISIAN.com – Penjabat (Pj.) Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, secara resmi membuka Bogor Street Festival 2025  dan Pesta Rakyat Cap Go Mehdi Vihara Dhanagun, Kota Bogor, Rabu 12 Feberuari 2025. Mengusung tema “A New Beginning - Menyongsong Era Baru,” festival ini menjadi simbol keberagaman dan kebersamaan dalam budaya Nusantara. Ditemui usai acara, Bey Machmudin mengapresiasi gelaran tahunan yang diikuti oleh masyarakat lintas agama dan berbagai daerah di Indonesia. "Saya sangat senang dan mengapresiasi kegiatan ini. Walaupun pelaksanaannya dari Vihara Dhanagun, pesertanya beragam, ada yang Muslim, Kristen, Hindu, dan Buddha," katanya. "Bahkan, tidak hanya dari Bogor, tapi juga dari Minahasa, Papua, dan daerah lainnya. Ini benar-benar seperti Indonesia mini," sambung Bey. Bey menyatakan bahwa Bogor Street Festival layak dikembangkan ke tingkat internasional tanpa mengubah konsep aslinya. "Saya tadi meminta Pak Wali Kota untuk menyampaikan kepada wali kota berikutnya agar festival ini ditingkatkan menjadi acara internasional. Ini sudah menjadi ciri khas Bogor dan bisa lebih dikenal dunia," katanya. Selain menarik wisatawan lokal, Bey berharap festival ini menjadi daya tarik bagi wisatawan mancanegara. BACA JUGA: Glamping Ini Memiliki Lanskap Alam Memikat di Bogor, Dimana Saja? Berkah untuk Kota Bogor Ia juga mengusulkan agar elemen panggung diperluas dengan melibatkan rumah-rumah di sekitar lokasi acara. Sementara itu, Penjabat Wali Kota Bogor, Hery Antasari Padmadinata, berharap festival ini membawa berkah bagi Kota Bogor dan seluruh warganya. "Intinya semoga ini membawa berkah untuk Kota Bogor dan seluruh warga Kota Bogor serta Jawa Barat. Dengan tema ‘A New Beginning - Menyongsong Era Baru,’ kita juga akan memiliki wali kota baru. Semoga masyarakat mendukung beliau agar Bogor semakin maju," ujar Hery. Festival ini menampilkan parade budaya yang melintasi Jalan Suryakencana, Jalan Siliwangi, hingga Jalan Batutulis. Ribuan masyarakat tumpah ruah menyaksikan rangkaian acara, menjadikan Bogor Street Festival sebagai ajang perayaan kebersamaan yang mempererat harmoni sosial di Jawa Barat. Dengan antusiasme yang tinggi dari masyarakat dan potensi besar untuk menjadi agenda wisata internasional, Bogor Street Festival Cap Go Meh 2025 tak hanya menjadi perayaan budaya, tetapi juga simbol persatuan dalam keberagaman Indonesia. ***
0 notes
kebumen24-com · 1 month ago
Text
Meriah! Cap Go Meh di Klenteng Kong Hwie Kiong Kebumen Hadirkan Barongsai dan 3.000 Porsi Lontong Gratis
KEBUMEN, Kebumen24.com – Perayaan Cap Go Meh di Klenteng Kong Hwie Kiong Kebumen berlangsung meriah dengan pesta rakyat, pertunjukan barongsai, liong, dan pesta kembang api spektakuler. Ribuan warga tampak antusias mengikuti acara yang digelar pada Rabu, 12 Februari 2025 malam. Continue reading Meriah! Cap Go Meh di Klenteng Kong Hwie Kiong Kebumen Hadirkan Barongsai dan 3.000 Porsi Lontong Gratis
0 notes
humaspolressintang · 1 month ago
Text
Monitoring Perayaan Imlek di Vihara Panca Dharma Kelam Permai
Kelam Permai – Perayaan Cap Go Meh tahun ini jatuh pada tanggal 12 Februari 2025, tepat pada hari ke-15 di bulan pertama Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili. Cap Go Meh merupakan puncak rangkaian Imlek sekaligus menandai berakhirnya perayaan pergantian tahun baru China. Cap Go Meh artinya malam purnama pertama pada tahun baru Imlek. Secara istilah, Cap Go Meh sendiri berasal dari bahasa Mandarin…
0 notes
bogorexpose · 1 month ago
Text
Ragam Budaya Bersatu di Bogor Street Festival Cap Go Meh 2025
BOGOR – Masyarakat dari berbagai lapisan tumpah ruah di sepanjang Jalan Suryakencana hingga Jalan Siliwangi. Untuk ke-19 kalinya, perayaan Bogor Street Festival- Cap Go Meh (BSF-CGM) digelar di Kota Bogor dengan mengusung tema ‘A New Beginning’. Kesenian dari 27 daerah di Indonesia dan internasional serta 77 sanggar budaya ditampilkan dalam parade seni, seperti liong barongsai, marching band,…
0 notes
beritaborneo · 2 months ago
Text
Jelang Cap Go Meh, Polresta Pontianak Gelar Rapat Koordinasi Pengamanan Bersama Panitia
BERITABORNEO.CO.ID – Dalam rangka memastikan kelancaran dan keamanan perayaan Cap Go Meh 2025, Polresta Pontianak menggelar rapat persamaan persepsi yang dipimpin langsung oleh Kapolresta Pontianak, Kombes Pol Adhe Hariadi. Kegiatan ini dilaksanakan di ruang Aula Polresta Pontianak serta dihadiri oleh para Pejabat Utama (PJU) Polresta Pontianak, Kapolsek jajaran, Dinas Perhubungan Kota…
0 notes
turisiancom · 1 month ago
Text
TURISIAN.com - Terik matahari yang menyengat kawasan Glodok siang itu jadi saksi perayaan Cap Go Meh. Panasnya Jakarta tak menyurutkan langkah wanita ini dan rombongannya puluhan orang lainnya untuk larut dalam perayaan. Mereka yang mayoritas ibu-ibu rumah tangga itu datang bersama anak-anak  untuk ingin menyaksikan kemeriahan Cap Go Meh. Atau festival penutup rangkaian perayaan Imlek pada Rabu, 12 Februari 2025. “Saya ke sini sama cucu. Dia baru pertama kali lihat Cap Go Meh,” ujar wanita tadi, sambil tersenyum. Dari rumahnya yang berjarak sepuluh menit berjalan kaki, ia dan si kecil melangkah menuju pusat perayaan. Diantara lautan manusia yang memadati kawasan pecinan. Baginya, Cap Go Meh bukan sekadar tontonan. Ada pelajaran yang ingin ia sampaikan pada cucunya—tentang keberagaman dan pentingnya hidup berdampingan. Dari barongsai yang meliuk-liuk lincah hingga deretan pedagang yang memenuhi jalanan.Semuanya menjadi bagian dari pengalaman belajar yang tak diajarkan di bangku sekolah. Bukan hanya didirnya dan rombongannya dari Tambora yang datang untuk merayakan tradisi ini. Dari Pluit, Jakarta Utara, juga banyak yang datang dan rela menerobos kemacetan demi merasakan atmosfer Cap Go Meh. BACA JUGA: Kawah Ijen Masih Jadi Wisata Primadona Saat Libur Panjang Isra Miraj dan Imlek 2025 Pengunjung terkesima Sebagai keturunan Tionghoa, sebagian besar pengunjung mengaku terkesima saat melihat pertunjukan gambang kromong. Sebuah musik khas Betawi yang lahir dari percampuran budaya Tionghoa dan Nusantara. Sementara itu, perayaan Cap Go Meh tahun ini dimeriahkan dengan berbagai pertunjukan seni. Selain barongsai dan gambang kromong, ada pula tarian liong, tanjidor, ondel-ondel, enggrang. Hingga alunan angklung yang menambah warna di tengah gemerlap lampion yang menggantung di sepanjang jalan. Festival ini diinisiasi oleh Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI) dan dihadiri sejumlah pejabat lokal serta tokoh masyarakat. Sedangkan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Teguh Setyabudi, yang membuka acara, menyebut Cap Go Meh sebagai cerminan harmoni dalam keberagaman. “Jakarta adalah rumah bagi semua etnis, agama, dan budaya yang hidup berdampingan,” ujarnya. Tak hanya di Glodok, euforia Cap Go Meh juga terasa di berbagai sudut Jakarta. Dari pusat perbelanjaan hingga sentra kuliner. Di luar Ibu Kota, kemeriahan serupa menggema di Bogor, Singkawang, Palembang, hingga Yogyakarta. Di bawah cahaya lampion yang berpendar, Cap Go Meh kembali membuktikan bahwa budaya bukan sekadar warisan, tapi juga jembatan yang menghubungkan keberagaman dalam satu harmoni. ***
0 notes
rasiooid · 1 month ago
Text
Astaga, Festival CGM 2025 di Kota Bogor Sehari Sumbang 1,5 Ton Sampah
RASIOO.id – Perayaan Bogor Street Festival Cap Go Meh (CGM) 2025 yang digelar pada Rabu, 12 Februari 2025 selain berhasil menarik ribuan pengunjung juga meninggalkan dampak lingkungan yang sangat besar, dengan menyisakan sampah hingga 1.579,5 kg sampah atau 1,5 ton lebih. Dari jumlah tersebut, 1.283,1 kg merupakan sampah an organik, sedangkan 296,4 kg adalah sampah organik. Kepala Bidang…
0 notes
turisiancom · 2 months ago
Text
TURISIAN.com - Sebanyak sembilan replika naga yang sempat memeriahkan perayaan Imlek dan Cap Go Meh di Kota Singkawang akhirnya dibakar. Tradisi ini sebagai penutup rangkaian perayaan tahunan tersebut. Prosesi ini bukan sekadar tontonan, melainkan bagian dari ritual sakral yang dipercaya mengembalikan ruh naga ke asalnya. "Setelah melewati berbagai rangkaian Karnaval Naga dan Barongsai pada puncak Perayaan Cap Go Meh. Dan,  berakhir di hari ke-15 Imlek 2576, tibalah saatnya bagi naga-naga ini kembali ke langit," ujar Ketua Panitia Imlek dan Cap Go Meh Kota Singkawang, Bun Chin Thong, Rabu 12 Februari 2025. Ia menjelaskan, dalam kepercayaan masyarakat Tionghoa, naga yang telah mengikuti ritual buka mata dianggap memiliki ruh dan bertugas membersihkan jalan selama perayaan berlangsung. Setelah tugasnya selesai, mereka harus kembali ke alamnya melalui ritual bakar naga. Sebelum dibakar di Pekong Kulor, naga-naga ini terlebih dahulu singgah ke vihara atau kelenteng tempat mereka menjalani prosesi buka mata. Di tempat suci itu, mereka menerima penghormatan terakhir sebelum dilepaskan ke langit dalam kobaran api. BACA JUGA: Ingin Menikmati Sate Kambing Singkawang? Catat Tempat Ini "Ritual ini wajib bagi naga yang telah menjalani buka mata. Ada buka mata, maka ada tutup mat," jelas Bun Chin Thong. Sementara itu, naga-naga kecil yang tidak mengikuti prosesi buka mata tidak diwajibkan dibakar karena mereka hanya digunakan untuk permainan. Ribuan warga dari berbagai daerah berkumpul di Pekong Kulor, menyaksikan ritual dengan penuh takjub. Kilauan api yang melahap replika naga menciptakan pemandangan magis, diiringi doa dan harapan untuk tahun yang lebih baik. Singkawang, yang setiap tahun menjadi magnet bagi wisatawan saat Cap Go Meh, kembali membuktikan diri sebagai kota dengan tradisi Tionghoa yang kaya dan meriah. ***  
0 notes