#Pendidikan agama Bengkulu
Explore tagged Tumblr posts
Text
Gubernur Rohidin Tinjau Pembangunan Asrama Tahfidz Quran di Rejang Lebong
Gubernur Rohidin Tinjau Pembangunan Asrama Tahfidz Quran di Rejang Lebong KANTOR-BERITA.COM, BENGKULU|| Gubernur Rohidin menunjukkan komitmennya dengan melakukan kunjungan kerja ke Yayasan Majelis Cahaya Quran yang terletak di Desa Teladan, Kabupaten Rejang Lebong, pada hari Rabu, (11/9/24). Dalam kunjungan tersebut, Gubernur Rohidin didampingi oleh beberapa Kepala Organisasi Perangkat Daerah…
#Desa Teladan Rejang Lebong#Fasilitas pendidikan agama#GubernurBengkulu#Meti Meliawati#Pembangunan asrama Tahfidz Quran#Pendidikan agama Bengkulu#RohidinMersyah#Yayasan Majelis Cahaya Quran#Kunjungan Kerja#Pemerintah Provinsi Bengkulu
0 notes
Text
Bisakah MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah Menerapkan Pendidikan Inklusi?
Argumen Oleh : Kezia Meta
Pendidikan inklusif adalah sistem penyelenggaraan pendidikan yang memberikan kesempatan kepada semua peserta didik yang memiliki kelainan dan memiliki potensi kecerdasan dan atau bakat istimewa untuk mengikuti pendidikan atau pembelajaran dalam satu lingkungan pendidikan secara bersama-sama dengan peserta didik pada umumnya. Pendidikan inklusif berarti bahwa sekolah harus menerima/mengakomodasi semua anak, tanpa terkecuali sekalipun ada perbedaaan secara fisik, intelektual, sosial, emosional, bahasa, atau kondisi lain, termasuk anak penyandang cacat dan anak berbakat, anak jalanan, anak yang bekerja, anak dari etnis, budaya, bahasa, minoritas dan kelompok anak-anak yang tidak beruntung dan terpinggirkan. Inilah yang dimaksud dengan one school for all.
Indonesia menuju pendidikan inklusi secara formal dideklarasikan pada tanggal 11 agustus 2004 di Bandung, dengan harapan dapat menggalang sekolah reguler untuk mempersiapkan pendidikan bagi semua anak termasuk difabel. Setiap ABK berhak memperolah pendidikan pada semua sektor, jalur, jenis dan jenjang pendidikan (Pasal 6 ayat 1). ABK memiliki hak yang sama untuk menumbuh kembangkan bakat, kemampuan dan kehidupan sosialnya.
MAN Insan Cendekia merupakan sekolah berintegritas tinggi yang banyak melahirkan anak didik berkualitas di bidang ilmu akademik dan agama. MAN Insan Cendekia memiliki visi sebagai pusat pendidikan Islam tingkat menengah yang berakhlak mulia, berwawasan Islami rahmatan lil ‘alamin, berwawasan kebangsaan, berkeunggunalan lokal dan global. Dalam PPDB MAN IC Bengkulu Tengah Tahun 2023, terdapat seorang siswa baru yang membutuhkan perhatian khusus dalam pembelajaran dan kegiatannya sehari-hari. Siswa tersebut telah melaksanakan beberapa tes offline maupun online dalam memenuhi persyaratan yang berlaku. Setelah melalui beberapa syarat yang ditentukan, siswa tersebut berhasil diterima sebagai salah satu siswa di MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah. Namun karena adanya kendala pada siswa tersebut, ia sulit beradaptasi di lingkungan sekolahnya sendiri. Guru-guru pun masih menindaklanjuti hal ini agar mereka bersama dapat kondusif dan saling mendukung dalam kegiatan belajar mengajar.
Kembali pada permasalahan tersebut, menerima siswa berkebutuhan khusus adalah hal yang baru di MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah. Hal ini perlu dipertimbangkan lagi, karena pada visi dan misi, tidak menjelaskan sekolah akan bertanggung jawab dalam pendidikan anak istimewa tersebut. Sebelumnya, sekolah ini belum menerapkan pendidikan inklusi, siswa istimewa tersebut harus mendapatkan bimbingan khusus di waktu yang berbeda dengan pembelajaran seperti biasanya. Diperlukan pula tenaga pendidikan yang berpengalaman dalam mendampingi ABK.
Oleh karena itu, MAN Insan Cendekia belum siap dalam melaksanakan pendidikan inklusi. Butuh kesiapan matang dan tenaga pendidikan khusus untuk memberikan pengajaran pada siswa tersebut. Untuk masa yang akan datang, MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah diharapkan dapat melaksanakan SNPDB dengan selektif dan kooperatif.
3 notes
·
View notes
Text
BISAKAH MAN INSAN CENDEKIA BENGKULU TENGAH MENERAPKAN PENDIDIKAN INKLUSIF ?
Pendidikan Inklusif adalah sistem penyelenggaraan pendidikan yang memberikan kesempatan kepada semua peserta didik yang memiliki kelainan dan memiliki potensi kecerdasan dan/atau bakat istimewa untuk mengikuti pendidikan atau pembelajaran dalam satu lingkungan pendidikan secara bersama-sama dengan peserta didik pada umumnya. endidikan Inklusif memberikan kesempatan yang sama kepada setiap anak untuk mendapat pendidikan tanpa memandang kondisi anak. Hal ini memungkinkan peserta didik berkebutuhan khusus bersekolah di sekolah regular.
Pada Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 32 ayat (1) yang menegaskan “setiap warga berhak mendapatkan pendidikan”; Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 32 ayat (2) yang menegaskan “setiap warga ank a wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya”. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 5 ayat (1) yang menegaskan “setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu”. Undang-undang inilah yang menjadi bukti kuat hadirnya pendidikan inklusi ditengah masyarah.
Pada pendidikan dasar, kehadiran pendidikan inklusi perlu mendapat perhatian lebih. Pendidikan inklusif sebagai layanan pendidikan yang mengikutsertakan anak berkebutuhan khusus (ABK) belajar bersama anak normal (non-ABK) usia sebayanya di kelas ank ar/biasa yang terdekat dengan tempat tinggalnya. Menerima ABK di Sekolah Dasar terdekat merupakan mimpi yang indah yang dirasakan orang tua yang memiliki anak dengan kebutuhan khusus.
MAN Insan Cendekia (MAN IC) adalah model satuan pendidikan jenjang menengah yang memadukan Pendidikan Agama Islam (PAI) dengan pengayaan pada bidang ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai ciri khas utamanya. Keunggulan MAN Insan Cendekia dibanding madrasah lainnya adalah: Pertama, pengembangan kurikulum dan pembelajaran mengacu kepada standar mutu di atas standar nasional pendidikan dan berbasis keunggulan lokal; Kedua, dikelola berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), dengan dukungan pendidik dan tenaga kependidikannya memenuhi kualifikasi yang disyaratkan; Ketiga, fasilitas pembelajaran yang tersedia memenuhi persyaratan kesehatan, keselamatan, kenyamanan, dan keamanan; Keempat, peserta didik wajib tinggal di asrama (Asrama Insan Cendekia) yang dikelola secara profesional; Kelima, mewajibkan peserta didik berkomunikasi sehari-hari di lingkungan madrasah dengan meggunakan bahasa Indonesia, Inggris, dan Arab.
Kembali ke permasalahan dimana MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah menerapkan penerimaan siswa baru yang berkebutuhan khusus. Hal inilah yang menyebabkan system pembelajaran yang kurang efektif. Hal ini disebabkan karena guru/pengajar lebih focus kepada anak-anak yang memilki kebutuhan khusus, sehingga proses KBM tidak kondusif dan membuat guru-guru kesulitan akan hal itu.
Solusinya adalah dengan melakukan wawancara siswa dan orang tua/wali baru agar tidak terjadi kesalahan lagi. Selain melakukan wawancara, sekolah juga dapat mendatangkan seseorang yang ahli anak atau psikolog. Yang dimana akan dilakukannya sebuah pelatihan untuk guru agar dapat mengajar siswa yang memiliki kebutuhan khusus.
Kesimpulannya, MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah belum bisa menerapkan Pendidikan Inklusif bagi siswanya yang memilki kebutuhan khusus. Siswa yang memilki kebutuhan khusus tidak dapat mengembangkan potensinya di MAN Insan cendekia di karenakan MAN Insan Cendekia menerapkan system pembejaran mandiri, selain itu untuk siswa yang berkebutuhan khusus sangat membutuhkan perhatian lebih dan membutuhkan pendamping yang memang bisa atau memang ahli di bidang tersebut. Sedangkan guru yang mengajar di man insan cendekia bukanlah guru yang berkeahlian dalam bidang tersebut. @Desmiya12 #Desmiya12 #MANICBENGKULUTENGAH
3 notes
·
View notes
Text
PENDIDIKAN INKLUSI DI MAN INSAN CENDEKIA BENGKULU TENGAH
Oleh: Qarin Auliani, Intan Syariva, dan Nadhifa Dinda Wideary
Pendidikan Inklusi adalah sistem penyelenggaraan pendidikan yang memberikan kesempatan kepada semua peserta didik yang memiliki kelainan dan memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa untuk mengikuti pendidikan atau pembelajaran dalam satu lingkungan pendidikan secara bersama-sama dengan peserta didik pada umumnya. Pendidikan Inklusi memberikan kesempatan yang sama kepada setiap anak untuk mendapat pendidikan tanpa memandang kondisi anak. Hal ini memungkinkan peserta didik berkebutuhan khusus bersekolah di sekolah reguler. Seperti yang kita ketahui, Anak berkebutuhan khusus (ABK) disarankan untuk menempuh Pendidikan di sekolah khusus seperti Sekolah Luar Biasa (SLB). Masyarakat Indonesia salah besar dalam menggambarkan seseorang yang berkebutuhan khusus (ABK) banyak dari masyarakat yang mengira ABK hanya sebatas anak yang memiliki cacat fisik pada dirinya. Sedangkan anak berkebutuhan khusus juga termasuk anak yang lambat dalam menerima ilmu dan memiliki bakat yang istimewa dalam bidang tertentu.
Untuk masuk di MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah, calon siswa/siswi harus menjalankan beberapa test yang diketahui test itu berbasis nasional sehingga banyak sekali pesaing untuk lolos. Di dalam test tersebut banyak pelajaran yang di testkan baik pelajaran umum maupun agama belum lagi saat pengerjaanya diberikan waktu yang tidak lama. Namun berbeda di tahun 2023 ini karena test yang disajikan hanyalah tentang pelajaran umum saja sehingga banyak siswa/siswi yang lolos seleksi berasal dari SMP Negeri, berbeda sekali dengan tahun sebelumnya dimana banyak yang berasal dari sekolah-sekolah islam seperti Mts, SMPIT, Pondok Pesantren, dan sekolah islam lainnya. Ditahun ini untuk pertama kalinya, MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah menerima siswa yang cukup unik dikarenakan ia adalah seseorang yang ahli dalam matematika, ia dapat menyelesaikan soal-soal matematika dengan perhitungannya yang kadang tidak terfokus pada rumus. Namun disamping itu, ia adalah seseorang yang berkebutuhan khusus, siswa tersebut memiliki daya tangkap yang lambat dalam pelajaran juga dalam bersosialisasi sehari-hari, siswa tersebut butuh penjelasan berkali-kali pada mata pelajaran lainnya. sehingga, membuat siswa-siswi lainnya terganggu karena guru yang menjelaskan hanya terfokus pada siswa tersebut.
Kami berargumen bahwa MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah belum siap dalam menjalankan Pendidikan inklusi untuk anak berkebutuhan khusus, seperti yang telah disampaikan sebelumnya dengan adanya anak berkebutuhan khusus ini, kegiatan belajar mengajar terganggu, juga focus siswa-siswi dalam memperhatikan pelajaran teralihkan. Sebaiknya, menyekolahkan siswa tersebut pada sekolah luar biasa (khusus) adalah alternatif yang baik dari pada merugikan atau menganggu kualitas siswa-siswi yang lainnya.
Jadi kesimpulan dari argument kami ialah, MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah belum siap dalam menjalankan Pendidikan inklusi ini, baik dari kesiapan guru maupun siswa-siswi lainnya. Tes untuk masuk MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah selanjutnya harus direvisi sehingga untuk kedepannya tidak terulang kembali kejadian ini seperti dimunculkannya tes wawancara, setelah itu pihak sekolah mencari informasi tentang calon siswa/siswi. Jika kedepannya Man Insan Cendekia Bengkulu Tengah sudah siap untuk menjalankan Pendidikan inklusi sebaiknya pihak sekolah menambah tenaga kerja yang bisa atau sudah berpengalaman dalam mendidik anak yang berkebutuhan khusus. Selain itu, dari sisi orang tua anak itu sendiri, mereka seharusnya sadar dan mengetahui kondisi anaknya apakah layak dan tidaknya anak tersebut bersekolah di sekolah umum.
#MANINSANCENDEKIABENGKULUTENGAH
5 notes
·
View notes
Text
BISAKAH MAN INSAN CENDEKIA BENGKULU TENGAH MENERAPKAN PENDIDIKAN INKLUSIF ?
Pendidikan Inklusif adalah sistem penyelenggaraan pendidikan yang memberikan kesempatan kepada semua peserta didik yang memiliki kelainan dan memiliki potensi kecerdasan dan/atau bakat istimewa untuk mengikuti pendidikan atau pembelajaran dalam satu lingkungan pendidikan secara bersama-sama dengan peserta didik pada umumnya. endidikan Inklusif memberikan kesempatan yang sama kepada setiap anak untuk mendapat pendidikan tanpa memandang kondisi anak. Hal ini memungkinkan peserta didik berkebutuhan khusus bersekolah di sekolah regular.
Pada Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 32 ayat (1) yang menegaskan “setiap warga berhak mendapatkan pendidikan”; Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 32 ayat (2) yang menegaskan “setiap warga ank a wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya”. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 5 ayat (1) yang menegaskan “setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu”. Undang-undang inilah yang menjadi bukti kuat hadirnya pendidikan inklusi ditengah masyarah.
Pada pendidikan dasar, kehadiran pendidikan inklusi perlu mendapat perhatian lebih. Pendidikan inklusif sebagai layanan pendidikan yang mengikutsertakan anak berkebutuhan khusus (ABK) belajar bersama anak normal (non-ABK) usia sebayanya di kelas ank ar/biasa yang terdekat dengan tempat tinggalnya. Menerima ABK di Sekolah Dasar terdekat merupakan mimpi yang indah yang dirasakan orang tua yang memiliki anak dengan kebutuhan khusus.
MAN Insan Cendekia (MAN IC) adalah model satuan pendidikan jenjang menengah yang memadukan Pendidikan Agama Islam (PAI) dengan pengayaan pada bidang ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai ciri khas utamanya. Keunggulan MAN Insan Cendekia dibanding madrasah lainnya adalah: Pertama, pengembangan kurikulum dan pembelajaran mengacu kepada standar mutu di atas standar nasional pendidikan dan berbasis keunggulan lokal; Kedua, dikelola berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), dengan dukungan pendidik dan tenaga kependidikannya memenuhi kualifikasi yang disyaratkan; Ketiga, fasilitas pembelajaran yang tersedia memenuhi persyaratan kesehatan, keselamatan, kenyamanan, dan keamanan; Keempat, peserta didik wajib tinggal di asrama (Asrama Insan Cendekia) yang dikelola secara profesional; Kelima, mewajibkan peserta didik berkomunikasi sehari-hari di lingkungan madrasah dengan meggunakan bahasa Indonesia, Inggris, dan Arab.
Kembali ke permasalahan dimana MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah menerapkan penerimaan siswa baru yang berkebutuhan khusus. Hal inilah yang menyebabkan system pembelajaran yang kurang efektif. Hal ini disebabkan karena guru/pengajar lebih focus kepada anak-anak yang memilki kebutuhan khusus, sehingga proses KBM tidak kondusif dan membuat guru-guru kesulitan akan hal itu.
Solusinya adalah dengan melakukan wawancara siswa dan orang tua/wali baru agar tidak terjadi kesalahan lagi. Selain melakukan wawancara, sekolah juga dapat mendatangkan seseorang yang ahli anak atau psikolog. Yang dimana akan dilakukannya sebuah pelatihan untuk guru agar dapat mengajar siswa yang memiliki kebutuhan khusus.
Kesimpulannya, MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah belum bisa menerapkan Pendidikan Inklusif bagi siswanya yang memilki kebutuhan khusus. Siswa yang memilki kebutuhan khusus tidak dapat mengembangkan potensinya di MAN Insan cendekia di karenakan MAN Insan Cendekia menerapkan system pembejaran mandiri, selain itu untuk siswa yang berkebutuhan khusus sangat membutuhkan perhatian lebih dan membutuhkan pendamping yang memang bisa atau memang ahli di bidang tersebut. Sedangkan guru yang mengajar di man insan cendekia bukanlah guru yang berkeahlian dalam bidang tersebut.
Aqilah Murdifra Salsabila XI-3
2 notes
·
View notes
Text
MAN INSAN CENDEKIA menerapkan pen didikan Inklusi?
Pendidikan inklusif adalah sistem penyelenggaraan pendidikan yang memberikan kesempatan kepada semua peserta didik yang memiliki kelainan dan memiliki potensi kecerdasan dan atau bakat istimewa untuk mengikuti pendidikan atau pembelajaran dalam satu lingkungan pendidikan secara bersama-sama dengan peserta didik pada umumnya. Pendidikan inklusif berarti bahwa sekolah harus menerima/mengakomodasi semua anak, tanpa terkecuali sekalipun ada perbedaaan secara fisik, intelektual, sosial, emosional, bahasa, atau kondisi lain, termasuk anak penyandang cacat dan anak berbakat, anak jalanan, anak yang bekerja, anak dari etnis, budaya, bahasa, minoritas dan kelompok anak-anak yang tidak beruntung dan terpinggirkan. Inilah yang dimaksud dengan one school for all.
Indonesia menuju pendidikan inklusi secara formal dideklarasikan pada tanggal 11 agustus 2004 di Bandung, dengan harapan dapat menggalang sekolah reguler untuk mempersiapkan pendidikan bagi semua anak termasuk difabel. Setiap ABK berhak memperolah pendidikan pada semua sektor, jalur, jenis dan jenjang pendidikan (Pasal 6 ayat 1). ABK memiliki hak yang sama untuk menumbuh kembangkan bakat, kemampuan dan kehidupan sosialnya.
MAN Insan Cendekia merupakan sekolah berintegritas tinggi yang banyak melahirkan anak didik yang berkualitas di bidang ilmu akademik dan agama. MAN Insan Cendekia memiliki visi sebagai pusat pendidikan Islam tingkat menengah yang berakhlak mulia, berwawasan Islami rahmatan lil ‘alamin, berwawasan kebangsaan, berkeunggunalan lokal dan global. Dalam PPDB MAN IC Bengkulu Tengah Tahun 2023, terdapat seorang siswa baru yang membutuhkan perhatian khusus dalam pembelajaran dan kegiatannya sehari-hari. Siswa tersebut telah melaksanakan beberapa tes offline maupun online dalam memenuhi persyaratan yang berlaku. Setelah melalui beberapa syarat yang ditentukan, siswa tersebut berhasil diterima sebagai salah satu siswa di MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah. Namun karena adanya kendala pada siswa tersebut, ia sulit beradaptasi di lingkungan sekolahnya sendiri. Guru-guru pun masih menindaklanjuti hal ini agar mereka bersama dapat kondusif dan saling mendukung dalam kegiatan belajar mengajar.
Kembali pada permasalahan tersebut, menerima siswa berkebutuhan khusus adalah hal yang baru di MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah. Hal ini perlu dipertimbangkan lagi, karena pada visi dan misi, tidak menjelaskan sekolah akan bertanggung jawab dalam pendidikan anak istimewa tersebut. Sebelumnya, sekolah ini belum menerapkan pendidikan inklusi, siswa istimewa tersebut harus mendapatkan bimbingan khusus di waktu yang berbeda dengan pembelajaran seperti biasanya. Diperlukan pula tenaga pendidikan yang berpengalaman dalam mendampingi ABK.
Oleh karena itu, MAN Insan Cendekia belum siap dalam melaksanakan pendidikan inklusi. Butuh kesiapan matang dan tenaga pendidikan khusus untuk memberikan pengajaran pada siswa tersebut. Untuk masa yang akan datang, MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah diharapkan dapat melaksanakan SNPDB dengan selektif dan kooperatif.
5 notes
·
View notes
Text
PENDIDIKAN INKLUSI DI MAN INSAN CENDEKIA BENGKULU TENGAH
Oleh: Qarin Auliani, Intan Syariva, dan Nadhifa Dinda Wideary
Pendidikan Inklusi adalah sistem penyelenggaraan pendidikan yang memberikan kesempatan kepada semua peserta didik yang memiliki kelainan dan memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa untuk mengikuti pendidikan atau pembelajaran dalam satu lingkungan pendidikan secara bersama-sama dengan peserta didik pada umumnya. Pendidikan Inklusi memberikan kesempatan yang sama kepada setiap anak untuk mendapat pendidikan tanpa memandang kondisi anak. Hal ini memungkinkan peserta didik berkebutuhan khusus bersekolah di sekolah reguler. Seperti yang kita ketahui, Anak berkebutuhan khusus (ABK) disarankan untuk menempuh Pendidikan di sekolah khusus seperti Sekolah Luar Biasa (SLB). Masyarakat Indonesia salah besar dalam menggambarkan seseorang yang berkebutuhan khusus (ABK) banyak dari masyarakat yang mengira ABK hanya sebatas anak yang memiliki cacat fisik pada dirinya. Sedangkan anak berkebutuhan khusus juga termasuk anak yang lambat dalam menerima ilmu dan memiliki bakat yang istimewa dalam bidang tertentu.
Untuk masuk di MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah, calon siswa/siswi harus menjalankan beberapa test yang diketahui test itu berbasis nasional sehingga banyak sekali pesaing untuk lolos. Di dalam test tersebut banyak pelajaran yang di testkan baik pelajaran umum maupun agama belum lagi saat pengerjaanya diberikan waktu yang tidak lama. Namun berbeda di tahun 2023 ini karena test yang disajikan hanyalah tentang pelajaran umum saja sehingga banyak siswa/siswi yang lolos seleksi berasal dari SMP Negeri, berbeda sekali dengan tahun sebelumnya dimana banyak yang berasal dari sekolah-sekolah islam seperti Mts, SMPIT, Pondok Pesantren, dan sekolah islam lainnya. Ditahun ini untuk pertama kalinya, MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah menerima siswa yang cukup unik dikarenakan ia adalah seseorang yang ahli dalam matematika, ia dapat menyelesaikan soal-soal matematika dengan perhitungannya yang kadang tidak terfokus pada rumus. Namun disamping itu, ia adalah seseorang yang berkebutuhan khusus, siswa tersebut memiliki daya tangkap yang lambat dalam pelajaran juga dalam bersosialisasi sehari-hari, siswa tersebut butuh penjelasan berkali-kali pada mata pelajaran lainnya. sehingga, membuat siswa-siswi lainnya terganggu karena guru yang menjelaskan hanya terfokus pada siswa tersebut.
Kami berargumen bahwa MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah belum siap dalam menjalankan Pendidikan inklusi untuk anak berkebutuhan khusus, seperti yang telah disampaikan sebelumnya dengan adanya anak berkebutuhan khusus ini, kegiatan belajar mengajar terganggu, juga focus siswa-siswi dalam memperhatikan pelajaran teralihkan. Sebaiknya, menyekolahkan siswa tersebut pada sekolah luar biasa (khusus) adalah alternatif yang baik dari pada merugikan atau menganggu kualitas siswa-siswi yang lainnya.
Jadi kesimpulan dari argument kami ialah, MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah belum siap dalam menjalankan Pendidikan inklusi ini, baik dari kesiapan guru maupun siswa-siswi lainnya. Tes untuk masuk MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah selanjutnya harus direvisi sehingga untuk kedepannya tidak terulang kembali kejadian ini seperti dimunculkannya tes wawancara, setelah itu pihak sekolah mencari informasi tentang calon siswa/siswi. Jika kedepannya Man Insan Cendekia Bengkulu Tengah sudah siap untuk menjalankan Pendidikan inklusi sebaiknya pihak sekolah menambah tenaga kerja yang bisa atau sudah berpengalaman dalam mendidik anak yang berkebutuhan khusus. Selain itu, dari sisi orang tua anak itu sendiri, mereka seharusnya sadar dan mengetahui kondisi anaknya apakah layak dan tidaknya anak tersebut bersekolah di sekolah umum.
5 notes
·
View notes
Text
BISAKAH MAN INSAN CENDEKIA MENERAPKAN PENDIDIKAN INKULSI?
Oleh: Qarin Auliani, Intan Syariva, dan Nadhifa Dinda Wideary
Pendidikan Inklusi adalah sistem penyelenggaraan pendidikan yang memberikan kesempatan kepada semua peserta didik yang memiliki kelainan dan memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa untuk mengikuti pendidikan atau pembelajaran dalam satu lingkungan pendidikan secara bersama-sama dengan peserta didik pada umumnya. Pendidikan Inklusi memberikan kesempatan yang sama kepada setiap anak untuk mendapat pendidikan tanpa memandang kondisi anak. Hal ini memungkinkan peserta didik berkebutuhan khusus bersekolah di sekolah reguler. Seperti yang kita ketahui, Anak berkebutuhan khusus (ABK) disarankan untuk menempuh Pendidikan di sekolah khusus seperti Sekolah Luar Biasa (SLB). Masyarakat Indonesia salah besar dalam menggambarkan seseorang yang berkebutuhan khusus (ABK) banyak dari masyarakat yang mengira ABK hanya sebatas anak yang memiliki cacat fisik pada dirinya. Sedangkan anak berkebutuhan khusus juga termasuk anak yang lambat dalam menerima ilmu dan memiliki bakat yang istimewa dalam bidang tertentu.
Untuk masuk di MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah, calon siswa/siswi harus menjalankan beberapa test yang diketahui test itu berbasis nasional sehingga banyak sekali pesaing untuk lolos. Di dalam test tersebut banyak pelajaran yang di testkan baik pelajaran umum maupun agama belum lagi saat pengerjaanya diberikan waktu yang tidak lama. Namun berbeda di tahun 2023 ini karena test yang disajikan hanyalah tentang pelajaran umum saja sehingga banyak siswa/siswi yang lolos seleksi berasal dari SMP Negeri, berbeda sekali dengan tahun sebelumnya dimana banyak yang berasal dari sekolah-sekolah islam seperti Mts, SMPIT, Pondok Pesantren, dan sekolah islam lainnya. Ditahun ini untuk pertama kalinya, MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah menerima siswa yang cukup unik dikarenakan ia adalah seseorang yang ahli dalam matematika, ia dapat menyelesaikan soal-soal matematika dengan perhitungannya yang kadang tidak terfokus pada rumus. Namun disamping itu, ia adalah seseorang yang berkebutuhan khusus, siswa tersebut memiliki daya tangkap yang lambat dalam pelajaran juga dalam bersosialisasi sehari-hari, siswa tersebut butuh penjelasan berkali-kali pada mata pelajaran lainnya. sehingga, membuat siswa-siswi lainnya terganggu karena guru yang menjelaskan hanya terfokus pada siswa tersebut.
Kami berargumen bahwa MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah belum siap dalam menjalankan Pendidikan inklusi untuk anak berkebutuhan khusus, seperti yang telah disampaikan sebelumnya dengan adanya anak berkebutuhan khusus ini, kegiatan belajar mengajar terganggu, juga focus siswa-siswi dalam memperhatikan pelajaran teralihkan. Sebaiknya, menyekolahkan siswa tersebut pada sekolah luar biasa (khusus) adalah alternatif yang baik dari pada merugikan atau menganggu kualitas siswa-siswi yang lainnya.
Jadi kesimpulan dari argument kami ialah, MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah belum siap dalam menjalankan Pendidikan inklusi ini, baik dari kesiapan guru maupun siswa-siswi lainnya. Tes untuk masuk MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah selanjutnya harus direvisi sehingga untuk kedepannya tidak terulang kembali kejadian ini seperti dimunculkannya tes wawancara, setelah itu pihak sekolah mencari informasi tentang calon siswa/siswi. Jika kedepannya Man Insan Cendekia Bengkulu Tengah sudah siap untuk menjalankan Pendidikan inklusi sebaiknya pihak sekolah menambah tenaga kerja yang bisa atau sudah berpengalaman dalam mendidik anak yang berkebutuhan khusus. Selain itu, dari sisi orang tua anak itu sendiri, mereka seharusnya sadar dan mengetahui kondisi anaknya apakah layak dan tidaknya anak tersebut bersekolah di sekolah.
5 notes
·
View notes
Text
BISAKAH MAN INSAN CENDEKIA BENGKULU TENGAH MENERAPKAN PENDIDIKAN INKLUSIF?
oleh : Annisa Salsabila Ghazali princess, Fina Annisa cewe imut Pendidikan Inklusif adalah sistem penyelenggaraan pendidikan yang memberikan kesempatan kepada semua peserta didik yang memiliki kelainan dan memiliki potensi kecerdasan dan/atau bakat istimewa untuk mengikuti pendidikan atau pembelajaran dalam satu lingkungan pendidikan secara bersama-sama dengan peserta didik pada umumnya. MAN Insan Cendekia adalah sekolah berintegritas tinggi yang menerapkan sistem seleksi berbasis tes dalam penerimaan siswa baru nya demi melahirkan siswa yang berprestasi dan berkualitas di bidang akademik maupun agama. SNPDB MAN Insan Cendekia ini merupakan salah satu instrumen untuk menjaring calon peserta didik yang potensial ditinjau dari sisi akademik, keagamaan, kepribadian, dan kesehatan, sehingga diharapkan dapat mengikuti pendidikan secara optimal di madrasah dengan sistem berasrama. Pada SNPDB 2023 siswa tersebut diterima sebagai siswa MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah namun ditemukan beberapa kendala dari siswa tersebut yang membutuhkan perhatian khusus. Jadi bisakah MAN insan Cendekia menerapkan pendidikan inklusif? jawabannya adalah tidak, berdasarkan pengamatan dan wawancara yang telah dilakukan, tentu saja beberapa guru dapat menerima dan melayani satu anak berkebutuhan khusus tapi tidak dengan lingkungan dan teman sebaya nya. Dikarenakan siswa tersebut memiliki kestabilan emosi yang berbeda dengan anak pada umumnya dan sulit beradaptasi dengan lingkungannya.Pendidikan inklusif juga tercipta dari berkembang dan berjalannya materi yang diajarkan dikelas. Berdasarkan data wawancara yang telah dilakukan kemarin teman sebaya dari anak berkebutuhan khusus tesebut sedikit risih dengan cara belajar yang diterapkan anak tersebut seperti selalu bertanya tentang hal yang sama yang membuat guru harus mengulang sebuah materi yang telah diajarkan sebelumnya secara berulang kali, lantas mengapa hal tersebut menjadi gangguan belajar bagi teman dari siswa berkebutuhan khusus, hal tersebut dikarenakan teman sebayanya yang harus mengulang pelajaran yang telah dimengerti padahal mereka bisa saja lanjut ke materi selanjutnya sehingga materi mereka tertinggal dan harus mengejar materi di kemudian hari secara cepat agar tidak tertinggal. MAN Insan Cendekia juga merupakan sekolah yang berbasis asrama yang memiliki kemungkinan besar akan terjadi nya perundungan yang dimulai dengan candaan atau gangguan kecil dengan teman asrama, dan di takutkan ketika peristiwa itu benar benar terjadi yang dapat menyebabkan gangguan mental pada anak berkebutuhan khusus. Menerima siswa berkebutuhan khusus adalah hal baru di MAN Insan Cendekia jadi untuk penerapan pendidikan inklusif di MAN Insan Cendekia dapat di pertimbangkan kembali.
desmiya12
manicbentengkeren
princessxceweimut
1 note
·
View note
Text
BISAKAH MAN INSAN CENDEKIA BENGKULU TENGAH MENERAPKAN PENDIDIKAN INKLUSIF?
oleh : Annisa Salsabila Ghazali princess, Fina Annisa cewe imut
Pendidikan Inklusif adalah sistem penyelenggaraan pendidikan yang memberikan kesempatan kepada semua peserta didik yang memiliki kelainan dan memiliki potensi kecerdasan dan/atau bakat istimewa untuk mengikuti pendidikan atau pembelajaran dalam satu lingkungan pendidikan secara bersama-sama dengan peserta didik pada umumnya.
MAN Insan Cendekia adalah sekolah berintegritas tinggi yang menerapkan sistem seleksi berbasis tes dalam penerimaan siswa baru nya demi melahirkan siswa yang berprestasi dan berkualitas di bidang akademik maupun agama. SNPDB MAN Insan Cendekia ini merupakan salah satu instrumen untuk menjaring calon peserta didik yang potensial ditinjau dari sisi akademik, keagamaan, kepribadian, dan kesehatan, sehingga diharapkan dapat mengikuti pendidikan secara optimal di madrasah dengan sistem berasrama.
Pada SNPDB 2023 siswa tersebut diterima sebagai siswa MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah namun ditemukan beberapa kendala dari siswa tersebut yang membutuhkan perhatian khusus. Jadi bisakah MAN insan Cendekia menerapkan pendidikan inklusif? jawabannya adalah tidak, berdasarkan pengamatan dan wawancara yang telah dilakukan, tentu saja beberapa guru dapat menerima dan melayani satu anak berkebutuhan khusus tapi tidak dengan lingkungan dan teman sebaya nya. Dikarenakan siswa tersebut memiliki kestabilan emosi yang berbeda dengan anak pada umumnya dan sulit beradaptasi dengan lingkungannya.Pendidikan inklusif juga tercipta dari berkembang dan berjalannya materi yang diajarkan dikelas.
Berdasarkan data wawancara yang telah dilakukan kemarin teman sebaya dari anak berkebutuhan khusus tesebut sedikit risih dengan cara belajar yang diterapkan anak tersebut seperti selalu bertanya tentang hal yang sama yang membuat guru harus mengulang sebuah materi yang telah diajarkan sebelumnya secara berulang kali, lantas mengapa hal tersebut menjadi gangguan belajar bagi teman dari siswa berkebutuhan khusus, hal tersebut dikarenakan teman sebayanya yang harus mengulang pelajaran yang telah dimengerti padahal mereka bisa saja lanjut ke materi selanjutnya sehingga materi mereka tertinggal dan harus mengejar materi di kemudian hari secara cepat agar tidak tertinggal.
MAN Insan Cendekia juga merupakan sekolah yang berbasis asrama yang memiliki kemungkinan besar akan terjadi nya perundungan yang dimulai dengan candaan atau gangguan kecil dengan teman asrama, dan di takutkan ketika peristiwa itu benar benar terjadi yang dapat menyebabkan gangguan mental pada anak berkebutuhan khusus.
Menerima siswa berkebutuhan khusus adalah hal baru di MAN Insan Cendekia jadi untuk penerapan pendidikan inklusif di MAN Insan Cendekia dapat di pertimbangkan kembali.
#desmiya12
#manicbentengkeren
#princessxceweimut
1 note
·
View note
Text
BISAKAH MAN INSAN CENDEKIA BENGKULU TENGAH MENERAPKAN SISTEM PENDIDIKAN INKLUSI?
oleh:kasrya fatinah inaya
Pendidikan inklusi adalah sistem penyelenggaraan pendidikan yang memberikan kesempatan kepada semua peserta didik baik yang memiliki keunikan dan memiliki potensi kecerdasan atau bakat istimewa masing-masing untuk mengikuti pembelajaran dalam satu lingkungan pendidikan secara bersama-sama dengan peserta didik pada umumnya. Pada Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 32 ayat (1) menegaskan bahwa “Setiap warga berhak mendapatkan pendidikan”; Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 32 ayat (2) yang menegaskan “Setiap warga anak wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya”. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 5 ayat (1) yang menegaskan bahwa “Setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu." Undang-undang inilah yang menjadi bukti kuat hadirnya pendidikan inklusi ditengah masyarakat.,
Awalnya ABK (Anak Berkebutuhan Khusus) diharuskan untuk bersekolah di sekolah khusus seperti Sekolah Luar Biasa. Masyarakat sering salah mengartikan bahwa ABK adalah seseorang yang memiliki latar belakang bawaan cacat fisik pada tubuhnya saja. Padahal individu yang dikatakan berkebutuhan khusus adalah dia yang memiliki kapasitas kemampuan menyerap ilmu dengan lamban, seseorang dengan potensi kecerdasan atau bakat istimewa, bahkan memiliki disabilitas sosial, hal semacam itu juga tergolong ABK. Dalam seleksi masuk MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah pada tahun 2022 dan tahun 2023 memiliki beberapa perbedaan. Diantaranya, pada tahun 2023 seleksi masuk MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah tidak mempunyai dasar test pelajaran Bahasa Arab dan Pendidikan Agama. Tes seleksi hanya menghadirkan soal-soal pengetahuan umum. Hal ini membuat anak anak yang lolos seleksi pada tahun 2023 sebagian besar berasal dari SMP Negeri. Sedangkan, pada tahun sebelum-sebelumnya anak-anak yang lulus dalam seleksi Tes Masuk MAN IC Benteng sebagian besar berasal dari Pondok Pesantren, Islam Terpadu ( IT), MTs yang berbasis ilmu agama. Kembali lagi dengan permasalahan terbaru yang ada di MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah yang baru pertama kali menerima siswa dengan kebutuhan khusus. Disini lah permasalahan utama pada sistem belajar mengajar. Guru-guru yang mengajar terkadang hanya terfokus kepada anak tersebut, sehingga pembelajaran tidak kondusif, dan memerlukan waktu lebih banyak. Jadi, kemungkinan besar guru-guru MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah mengalami kesulitan. Dapat di simpulkan bahwasannya, guru-guru yang ada di MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah dinilai belum siap dengan fenomena ini . Selain mengalami kesulitan di jam belajar mengajar, siswa dan juga Pembina Asrama dalam satu asrama juga mengalami kesulitan dengan sikap anak berkebutuhan khusus karena sering kali merasa terganggu. Pada dasarnya, Man Insan cendekia Bengkulu Tengah ini bukan lah sekolah dengan sistem Inklusi. Solusi yang dapat diberikan adalah membuat nyaman anak yang berkebutuhan khusus, dan sesuaikan dengan perilaku sehari-harinya, serta mencoba untuk mengerti dan memahaminya.
1 note
·
View note
Text
Bisakah MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah mampu Menerapkan Pendidikan Inklusi
Man Insan Cendekia Bengkulu Tengah adalah sekolah dibawah naungan Kementrian Agama yang mengutamakan Prestasi, mandiri dan islami, namun hal tersebut bisa terhambat jika ada salah satu warga sekolah yang tidak sesuai ataupun susah mengikuti aturan yang telah diterapkan oleh madrasah. Salah satu fenomena yang terjadi di Madrasah ini adalah kedatangan seorang siswa baru yang terlihat memiliki beberapa karakteristik yang mengingatkan pada anak berkebutuhan khusus. Beberapa dari karakteristik tersebut termasuk sikap kekanak-kanakan, cara bicara yang lambat, dan interaksi sosial yang kurang nyambung dengan teman-teman sekelasnya. Kedatangan siswa tersebut mungkin disebabkan oleh seleksi yang kurang ketat saat penerimaan siswa baru. Dalam banyak kasus, siswa dengan kebutuhan khusus sering kali diterima dengan tulus dan tanpa prasangka di sekolah-sekolah inklusi.
Walaupun Kementerian Agama menerapkan pendidikan inklusi, tidak semua madrasah mampu melaksanakannya secara efektif karena terdapat keterbatasan dalam hal tenaga pendidik dan lingkungan sekitar. Contohnya, seperti yang terjadi di MAN IC, keberadaan anak berkebutuhan khusus dapat menghambat beberapa pelajaran karena anak tersebut mungkin terlalu aktif dan sering meluapkan kemarahannya dalam bentuk tantrum. Ini menunjukkan bahwa sementara ada upaya untuk inklusi pendidikan, tantangan nyata masih harus diatasi dalam konteks madrasah yang mungkin tidak memiliki sumber daya dan dukungan yang cukup untuk mendukung kebutuhan beragam siswa.
sebaiknya dilakukan seleksi siswa yang lebih ketat dan penilaian psikologi langsung pada tahun depan. Ini perlu dilakukan bukan karena sekolah tidak mampu menerapkan pendidikan inklusi, tetapi lebih karena cara belajar yang cukup berat bagi anak berkebutuhan khusus di lingkungan tersebut. Dengan seleksi yang lebih ketat dan pemahaman yang lebih baik tentang kebutuhan siswa, sekolah dapat memberikan dukungan yang lebih efektif untuk meraih tujuan inklusi pendidikan.
1 note
·
View note
Text
PENDIDIKAN INKLUSIF DI MAN INSAN CENDEKIA BENGKULU TENGAH
Oleh: Aulya Putri Nurdianto, Bilqis Aqiila Khonsak, Nadila Riyani Lambewota
Pendidikan inklusif adalah sistem penyelenggaraan pendidikan yang memberikan kesempatan kepada semua peserta didik baik yang memiliki keunikan dan memiliki potensi kecerdasan atau bakat istimewa masing-masing untuk mengikuti pembelajaran dalam satu lingkungan pendidikan secara bersama-sama dengan peserta didik pada umumnya.
Pada Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 32 ayat (1) menegaskan bahwa “Setiap warga berhak mendapatkan pendidikan”; Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 32 ayat (2) yang menegaskan “Setiap warga anka wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya”. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 5 ayat (1) yang menegaskan bahwa “Setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu." Undang-undang inilah yang menjadi bukti kuat hadirnya pendidikan inklusi ditengah masyarakat.
Beberapa dari kita tahu, awalnya ABK (Anak Berkebutuhan Khusus) diharuskan untuk bersekolah di sekolah khusus seperti Sekolah Luar Biasa. Masyarakat sering salah mengartikan bahwa ABK adalah seseorang yang memiliki latar belakang bawaan cacat fisik pada tubuhnya saja. Padahal individu yang dikatakan berkebutuhan khusus adalah dia yang memiliki kapasitas kemampuan menyerap ilmu dengan lamban, seseorang dengan potensi kecerdasan atau bakat istimewa, bahkan memiliki disabilitas sosial, hal semacam itu juga tergolong ABK.
Dalam seleksi masuk MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah pada tahun 2022 dan tahun 2023 memiliki beberapa perbedaan. Diantaranya, pada tahun 2023 seleksi masuk MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah tidak mempunyai dasar test pelajaran Bahasa Arab dan Pendidikan Agama. Tes seleksi hanya menghadirkan soal-soal pengetahuan umum. Hal ini membuat anak anak yang lolos seleksi pada tahun 2023 sebagian besar berasal dari SMP Negeri. Sedangkan, pada tahun sebelum-sebelumnya anak-anak yang lulus dalam seleksi Tes Masuk MAN IC Benteng sebagian besar berasal dari Pondok Pesantren, Islam Terpadu (IT) atau MTs yang berbasis ilmu agama.
Perbedaan adab terhadap guru juga terjadi di antara siswa-siswi angkatan EVOCTOTERA. Beberapa dari mereka juga masih belum mengerti adab serta perilaku terhadap yang lebih tua. Hal ini bersangkutan pada test persyaratan masuk MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah yang berbasis Nasional, namun mungkin saja perbedaan sistem ini di dorong oleh adanya kurikulum baru yaitu, kurikulum Merdeka.
Kembali lagi dengan permasalahan terbaru yang ada di MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah yang baru pertama kali menerima siswa dengan kebutuhan khusus. Maka, disinilah permasalahan utama pada sistem belajar mengajar. Guru-guru yang mengajar terkadang hanya terfokus kepada anak tersebut, sehingga pembelajaran tidak kondusif, dan memerlukan waktu lebih banyak. Jadi, kemungkinan besar guru-guru MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah mengalami kesulitan.
Dapat disimpulkan bahwasannya, guru-guru yang ada di MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah dinilai belum siap dengan fenomena yang baru terjadi. Selain mengalami kesulitan di jam belajar mengajar, siswa dan juga Pembina Asrama dalam satu asrama juga mengalami kesulitan dengan sikap anak berkebutuhan khusus karena sering kali merasa terganggu. Pada dasarnya, Man Insan cendekia Bengkulu Tengah ini bukan lah sekolah dengan sistem Inklusif. Solusi yang dapat diberikan adalah buatlah nyaman anak yang berkebutuhan khusus, dan sesuaikan dengan perilaku sehari-harinya, serta coba untuk mengerti dan memahaminya.
1 note
·
View note
Text
PENDIDIKAN INKLUSIF DI MAN INSAN CENDEKIA BENGKULU TENGAH
Oleh: Aulya Putri Nurdianto, Bilqis Aqiila Khonsak, Nadila Riyani Lambewota
Pendidikan inklusif adalah sistem penyelenggaraan pendidikan yang memberikan kesempatan kepada semua peserta didik baik yang memiliki keunikan dan memiliki potensi kecerdasan atau bakat istimewa masing-masing untuk mengikuti pembelajaran dalam satu lingkungan pendidikan secara bersama-sama dengan peserta didik pada umumnya. Pada Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 32 ayat (1) menegaskan bahwa “Setiap warga berhak mendapatkan pendidikan”; Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 32 ayat (2) yang menegaskan “Setiap warga anka wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya”. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 5 ayat (1) yang menegaskan bahwa “Setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu." Undang-undang inilah yang menjadi bukti kuat hadirnya pendidikan inklusi ditengah masyarakat.
Beberapa dari kita tahu, awalnya ABK (Anak Berkebutuhan Khusus) diharuskan untuk bersekolah di sekolah khusus seperti Sekolah Luar Biasa. Masyarakat sering salah mengartikan bahwa ABK adalah seseorang yang memiliki latar belakang bawaan cacat fisik pada tubuhnya saja. Padahal individu yang dikatakan berkebutuhan khusus adalah dia yang memiliki kapasitas kemampuan menyerap ilmu dengan lamban, seseorang dengan potensi kecerdasan atau bakat istimewa, bahkan memiliki disabilitas sosial, hal semacam itu juga tergolong ABK.
Dalam seleksi masuk MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah pada tahun 2022 dan tahun 2023 memiliki beberapa perbedaan. Diantaranya, pada tahun 2023 seleksi masuk MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah tidak mempunyai dasar test pelajaran Bahasa Arab dan Pendidikan Agama. Tes seleksi hanya menghadirkan soal-soal pengetahuan umum. Hal ini membuat anak anak yang lolos seleksi pada tahun 2023 sebagian besar berasal dari SMP Negeri. Sedangkan, pada tahun sebelum-sebelumnya anak-anak yang lulus dalam seleksi Tes Masuk MAN IC Benteng sebagian besar berasal dari Pondok Pesantren, Islam Terpadu (IT), MTs yang berbasis ilmu agama.
Perbedaan adab terhadap guru juga terjadi di antara siswa-siswi angkatan EVOCTOTERA. Beberapa dari mereka juga masih belum mengerti adab serta perilaku terhadap yang lebih tua. Hal ini bersangkutan pada test persyaratan masuk MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah yang berbasis Nasional, namun mungkin saja perbedaan sistem ini di dorong oleh adanya kurikulum baru yaitu, kurikulum Merdeka.
Kembali lagi dengan permasalahan terbaru yang ada di MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah yang baru pertama kali menerima siswa dengan kebutuhan khusus. Maka, disinilah permasalahan utama pada sistem belajar mengajar. Guru-guru yang mengajar terkadang hanya terfokus kepada anak tersebut, sehingga pembelajaran tidak kondusif, dan memerlukan waktu lebih banyak. Jadi, kemungkinan besar guru-guru MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah mengalami kesulitan.
Dapat di simpulkan bahwasannya, guru-guru yang ada di MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah dinilai belum siap dengan fenomena yang baru terjadi. Selain mengalami kesulitan di jam belajar mengajar, siswa dan juga Pembina Asrama dalam satu asrama juga mengalami kesulitan dengan sikap anak berkebutuhan khusus karena sering kali merasa terganggu. Pada dasarnya, Man Insan cendekia Bengkulu Tengah ini bukan lah sekolah dengan sistem Inklusif. Solusi yang dapat diberikan adalah buatlah nyaman anak yang berkebutuhan khusus, dan sesuaikan dengan perilaku sehari-harinya, serta coba untuk mengerti dan memahaminya.
1 note
·
View note
Text
Bisakah Pendidikan Inklusi di Terapkan di MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah
Oleh: Aulya Putri Nurdianto, Bilqis Aqiila Khonsak, Nadila Riyani Lambewota
Pendidikan inklusif adalah sistem penyelenggaraan pendidikan yang memberikan kesempatan kepada semua peserta didik baik yang memiliki keunikan dan memiliki potensi kecerdasan atau bakat istimewa masing-masing untuk mengikuti pembelajaran dalam satu lingkungan pendidikan secara bersama-sama dengan peserta didik pada umumnya. Pada Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 32 ayat (1) menegaskan bahwa “Setiap warga berhak mendapatkan pendidikan”; Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 32 ayat (2) yang menegaskan “Setiap warga anka wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya”. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 5 ayat (1) yang menegaskan bahwa “Setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu." Undang-undang inilah yang menjadi bukti kuat hadirnya pendidikan inklusi ditengah masyarakat.
Beberapa dari kita tahu, awalnya ABK (Anak Berkebutuhan Khusus) diharuskan untuk bersekolah di sekolah khusus seperti Sekolah Luar Biasa. Masyarakat sering salah mengartikan bahwa ABK adalah seseorang yang memiliki latar belakang bawaan cacat fisik pada tubuhnya saja. Padahal individu yang dikatakan berkebutuhan khusus adalah dia yang memiliki kapasitas kemampuan menyerap ilmu dengan lamban, seseorang dengan potensi kecerdasan atau bakat istimewa, bahkan memiliki disabilitas sosial, hal semacam itu juga tergolong ABK.
Dalam seleksi masuk MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah pada tahun 2022 dan tahun 2023 memiliki beberapa perbedaan. Diantaranya, pada tahun 2023 seleksi masuk MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah tidak mempunyai dasar test pelajaran Bahasa Arab dan Pendidikan Agama. Tes seleksi hanya menghadirkan soal-soal pengetahuan umum. Hal ini membuat anak anak yang lolos seleksi pada tahun 2023 sebagian besar berasal dari SMP Negeri. Sedangkan, pada tahun sebelum-sebelumnya anak-anak yang lulus dalam seleksi Tes Masuk MAN IC Benteng sebagian besar berasal dari Pondok Pesantren, Islam Terpadu (IT), MTs yang berbasis ilmu agama.
Perbedaan adab terhadap guru juga terjadi di antara siswa-siswi angkatan EVOCTOTERA. Beberapa dari mereka juga masih belum mengerti adab serta perilaku terhadap yang lebih tua. Hal ini bersangkutan pada test persyaratan masuk MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah yang berbasis Nasional, namun mungkin saja perbedaan sistem ini di dorong oleh adanya kurikulum baru yaitu, kurikulum Merdeka.
Kembali lagi dengan permasalahan terbaru yang ada di MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah yang baru pertama kali menerima siswa dengan kebutuhan khusus. Maka, disinilah permasalahan utama pada sistem belajar mengajar. Guru-guru yang mengajar terkadang hanya terfokus kepada anak tersebut, sehingga pembelajaran tidak kondusif, dan memerlukan waktu lebih banyak. Jadi, kemungkinan besar guru-guru MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah mengalami kesulitan.
Dapat di simpulkan bahwasannya, guru-guru yang ada di MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah dinilai belum siap dengan fenomena yang baru terjadi. Selain mengalami kesulitan di jam belajar mengajar, siswa dan juga Pembina Asrama dalam satu asrama juga mengalami kesulitan dengan sikap anak berkebutuhan khusus karena sering kali merasa terganggu. Pada dasarnya, Man Insan cendekia Bengkulu Tengah ini bukan lah sekolah dengan sistem Inklusif. Solusi yang dapat diberikan adalah buatlah nyaman anak yang berkebutuhan khusus, dan sesuaikan dengan perilaku sehari-harinya, serta coba untuk mengerti dan memahaminya.
1 note
·
View note
Text
WA 0857-3674-960, Kelas Karyawan Di Jakarta Musi Rawas Utara
WA 0857-3674-960, Kelas Karyawan Di Jakarta Musi Rawas UtaraLangsung ORDER KLIK WA http://wa.me/628573674960 , Kelas Karyawan Di Jakarta Musi Rawas Utara, Kampus Kelas Karyawan Online Bandung, Universitas Kelas Online Bengkulu, Kampus S2 Online Bantul, Universitas Swasta Online Gunung Kidul, Kuliah Online Psikologi S1 Kulon Progo, Kuliah Online Pendidikan Agama Islam Sleman, Kuliah Online Sampai Lulus Yogyakarta, Kuliah Online Sambil Kerja Kepulauan SeribuKampus Online, Kelas Karyawan, Kuliah Kelas Karyawan, Kuliah Karyawan Online, Program Kuliah Karyawan, Kuliah Kelas Karyawan Jakarta, Kuliah Kelas Karyawan Murah, Kampus Online,Kuliah Murah, Waktu Fleksibel, Sambil Kerja? BISA BANGEETT...Langsung Aja DAFTAR!!!Program Perkuliahan Asik (PPA)Pendaftaran Mahasiswa Baru.STIE GaneshaKEUNGGULANProgram Perkuliahan Asik- Kursus Bahasa- Pendampingan- Kelas MC & Public Speaking- SertifikasiInfo Lebih Lanjut :https://ppa.baik.or.id/https://www.instagram.com/programperkuliahanasik/https://www.youtube.com/channel/UCdogRIebOUNQu5reqqTUwwwkuliah karyawan, kuliah sabtu minggu, kuliah karyawan online, kuliah kelas karyawan murah, universitas kelas karyawan, kuliah karyawan edunitas, program kuliah karyawan, biaya kuliah karyawan, kuliah karyawan murah, jurusan kuliah karyawan, kelas karyawan di jakarta, kelas karyawan sabtu minggu#KelasKaryawanDiJakartaMusiRawasUtara, #KampusKelasKaryawanOnlineBandung, #UniversitasKelasOnlineBengkulu, #KampusS2OnlineBantul, #UniversitasSwastaOnlineGunungKidul, #KuliahOnlinePsikologiS1KulonProgo, #KuliahOnlinePendidikanAgamaIslamSleman, #KuliahOnlineSampaiLulusYogyakarta, #KuliahOnlineSambilKerjaKepulauanSeribu
0 notes