#Pejabat Utama
Explore tagged Tumblr posts
Text
Kapolri Mutasi Tiga PJU Polda Gorontalo
Hargo.co.id, GORONTALO – Gerbong mutasi kembali terjadi di tubuh Polri. Di mana dalam mutasi tersebut, terdapat tiga pejabat utama (PJU) Polda Gorontalo yang turut dimutasi. Informasi yang dirangkum Gorontalo Post, tiga PJU yang dimutasi yakni Irwasda, Kombes Pol. Drs. Edward P. Sirait, diangkat dalam jabatan baru sebagai Dosen Kepolisian Madya tingkat I STIK Lemdiklat Polri. Jabatannya akan…
View On WordPress
0 notes
Text
Kapolda Sumbar pimpin Sertijab beberapa Pejabat Utama dan Kapolres
Padang, Sumbarlivetv – Kapolda Sumatera Barat (Sumbar) Irjen Pol Suharyono, S.Ik. SH memimpin upacara serah terima jabatan (Sertijab) beberapa Pejabat Utama dan Kapolres dilingkungan Polda Sumbar. Upacara sertijab ini berlangsung di ruang Jenderal Soekanto, dengan dihadiri Wakapolda Sumbar Brigjen Pol Edi Mardianto, S.Ik. M.Si, Pejabat Utama Polda Sumbar, Kapolres sejajaran, Wakil Ketua…
View On WordPress
0 notes
Text
Kasal : Jalasenastri Ibarat Lentera Bagi Lingkungan Sekitarnya
RELASIPUBLIK.OR.ID, JAKARTA || Anggota Jalasenastri ibarat “lentera” bagi lingkungan sekitarnya. Tetaplah bersinar untuk menerangi rumah tanggamu, karier suamimu dan organisasimu, yaitu Jalasenastri. Demikian pesan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali didampingi Ketua Umum (Ketum) Jalasenastri Ny. Fera Muhammad Ali saat melaksanakan Tatap Muka selaku Pembina Utama…
0 notes
Text
Mengeksklusifkan Diri
Aku memahami bahasa yang keluar dari gerak tubuh, tanpa kata-kata. Begitu ia mengenalkan diri di depan banyak orang. Wajahnya asing namun terasa lekat. Seperti bau bangkai yang kulintasi setiap kali perut lapar.
Aku hidup dalam kata-kata, tahu benar mana murahan dan mana sentilan. Kuingat wajahnya yang ria, seperti pejabat yang baru saja merayakan kemenangan. Ia turut menunjukkan kebolehannya dan terus menyala.
Pramoedya, Karl Marx, Aristoteles, Sacrotes, Mahatma Gandhi, John F Kennedy, dan entah siapa lagi hidangan utama yang ditawarkan —aku sungguh tak mengingat semua sebab terlalu banyak— nama yang kerap dibawa tanpa ada yang bertanya, detail dan rupawan.
Aku telah berkelana di banyak tempat, rasa-rasanya semakin banyak kehausan yang memoles diri sendiri agar absah menyematkan gelar maha. Entah yang masuk akal entah yang membuat ternganga.
Berkali-kali aku menundukkan kepala, melihat di tanah mana berserakan nasehat lama —tak sembarangan menilai pongah— tapi aku tak menemukan apa-apa kecuali makian di dada yang memberontak. Seperti anak-anak abadi yang terkubur namun berisik setiap kali cupet bersuara.
01/07/2024
44 notes
·
View notes
Text
"John...lepas kerja nanti ikut akak balik rumah boleh?" Pinta Kak Katty kepada ku.
"Eh nak buat apa kak?" Soal ku pelik.
"Ikut je la..." desak Kak Katty lagi. Aku yang baru 2 mingu praktikal di syarikat ini akhirnya mengalah menganguk setuju.
Nama sebenar ku adalah Jani. Tapi aku lagi selesa orang pangil John je. Wanita yang meminta ku untuk ikut kerumahnya itu sebenarnya adalah penyelia ku disini. Aku benar-benar tak faham kenapa Kak Katty beria nak aku kerumahnya selepas kerja nanti. Dia nak aku tolong dia alih barang berat ke? Ntahla. Layankan jelah.... lagipun besok dah masuk hari minggu.
"John, akak balik dulu..nanti akak share location...ko datang tau.." ucap Kak Katty sambil bersiap untuk pulang ke rumah. Padahla waktu tu baru pukul 4.30 petang.
"Baiklah kak.."sahut ku terus.
Tepat pukul 6 petang, aku pun bersiap untuk ke rumah Kak Katty. Ku pasang GPS pada motor ku dan terus bertolak meningalkan kawasan parkir pejabat ku. Lagi 5 minit hampir tiba ke destinasi, tiba-tiba hujan pulak. Tak lah lebat sangat, jadi aku redah sahajalah.
Setibanya aku ke kordinat yang ditetapkan, terus ku tekan loceng pagar rumah itu. Beberapa saat kemudian, kelibat Kak Katty terlihat membuka pintu rumahnya dan meminta aku masuk ke rumahnya.
Kak Katty masih lengkap berbaju kurung dan bertudung seperti di pejabat tadi. Aku pula sudah basah lencun kerana meredah hujan tadi. Gigil jugaklah bila masuk rumah Kak Katty yang berhawa dingin ini.
"Hrmmmm..ko pergilah mandi dulu..masuk bilik akak...pakai toilet dalam tu...toilet tetamu takda air..rosak.." ucap Kak Katty sambil menghulurkan kain tuala kepada ku.
"Ok..hrmmm...suami akak mana kak?" Soal ku sambil menyambut tuala yang diberikan.
"Suami akak takda sepanjang weekend ni..akak sorang je..." jawabnya terus.
Aku terus masuk ke bilik utama. Terlihat biliknya tersusun rapi. Aroma biliknya juga menyenangkan. Aku terus menangalkan baju ku 1 per 1. Ntah kenapa tiba-tiba hatiku berdebar. Berdebar bila mengenangkan diri ku sedang terlanjang bulat di bilik Kak Katty. Sebelum kepala ku makin fikir benda yang bukan-bukan, aku terus masuk ke dalam tandas bilik itu untuk membersihkan badan.
Badan ku kembali segar setelah mandi dengan pancuran air panas di bilik mandi itu. Rasanya lebih 10 minit gak lah aku mandi. Sesudah itu, aku mengelap badan ku hingga kering sebelum kulilit pingang ku dengan tuala yang diberikan tadi. Ku buka pintu tandas, terkejut aku apabila melihat Kak Katty sedang duduk di atas katil bilik itu. Gayanya seakan menanti ku selesai mandi.
"Ehhh...akak...akak buat apa dalam bilik ni?" Soal ku gugup.
"Akak tunggu John mandilah...hehehehe..." jawab Kak Katty manja.
"Huh? Tunggu saya? Nak.. nak buat apa?" Aku semakin gugup.
"Shhhhh...." kak Katty meletakan jari telunjuknya pada mulutnya sebagai isyarat diam. Wanita itu kemudiannya bangkit dari duduknya dan menghampiri ku. Wanita itu kemudiannya menjengketkan kakinya sebelum merapatkan mulutnya pada telinga ku.
"Akak nak John..John layan akak ya..." bisiknya lembut.
Aku terkedu tak tahu nak balas apa. Kak Katty kemudiannya memaut tengkuk ku sebelum bibirnya merapat ke bibir ku. Hati ku berdegup kencang. Aku langsung tak menduga semua ini akan terjadi. Badanku tetap kaku. Hinggalah..
"Cuppp...cuppp...cuppp..." bibir Kak Katty mengucup-ngucup bibir ku. Aku yang masih kaku itu pasrah membiarkan mulut ku dicumbui Kak Katty.
" Cupppp...cupppp...slurppppp...slurpppp....Muahhhhhh....Mmmmuaahhhhhhh..." dari sekadar berlaga bibir, lidah Kak Katty berjaya menyelinap masuk kedalam mukut ku. Aku hanya mengikut tempo Kak Katty. Kucupan kami semakin lama semakin hangat.
Sambil mencumbui diri ku, tangan Kak katty tak duduk diam. Seluruh tubuh ku diraba-raba olehnya sesuka hati. Pada masa yang sama juga tangan ku juga diarahkan oleh Kak Katty untuk melakukan hal yang sama pada tubuhnya.
Tubuh bini orang yang montok itu kuraba-raba dengan asyiknya. Walaupun masih lengkap berbaju kurung, aku merasa begitu bernafsu mebelai-belai setiap lekuk tubuh badannya. Sekali sekala, ku perah-perah buah dadanya yang pejal itu. Daging bontotnya juga kuramas-ramas geram dari luar busananya yang bercorak bunga-bunga halus itu.
"Slurpppp...slurpppp...owhhhh...ahhhhhh....mmmpphhh...cupppp...cuppppp...." kami sama-sama mendesah diselang seli dengan saling bermain lidah, bertukar air liur dan bercumbuan.
Kami saling bercumbuan sambil saling meraba. Kak Katty masih lengkap berbaju kurung sedangkan aku pula hanya bertuala di pinggangku. Namun dalam aku asyik bercumbuan denganya, terasa ikatan kain tuala ku dilepaskan oleh Kak Katty. Aku kini terlanjang bulat sambil berpelukan dengan Kak Katty yang masih sempurna tertutup auratnya.
Kak Katty melepaskan cumbuannya pada mulutku. Mulutnya beralih arah mengomol sekitar kedua telingga ku dan tengkuk pula. Serentak dengan itu tanganya pula dengan lembutnya bermaharajalela merayap di sekitar celah kelangkang ku pula.
"Owhhhhhh....ahhhhhh..,,ahhhhhhhh...sedapnya.... ahhhhh....shhhhnhh..." keluh ku kesedapan.
Kak Katty langsung tak memperdulikan keluhan-keluhan dari mulut ku itu. Dirinya semakin rakus meratah tubuh ku. Dari tengkuk hingga ke dada sampai la ke ketiak diri ku dikerjakan olehnya. Sambil mulutnya rakus menjilat-jilat dan mencumbui setiap inci tubuh ku, jari jemari isteri orang ini juga lincah meraba-raba seluruh batang dan telur ku. Batqng ku mencanak bagai nak gila. Terasa jiwa ku melayang-layang kesedapan...
Semakin lama semakin galak tangan Kak Katty mengerjakan alat sulit ku. Tak cukup batang dan telur, lubang bontot ku juga turut diraba-raba olehnya. Kepala isteri orang yang masih kemas bertudung itu semakin lama semakin kebawah mengomol tubuh ku. Sedar-sedar dirinya sudahpun melutut dihadapan ku. Mukanya kini bertentangan dengan batang ku yang sedang mencanak keras itu.
"John ok?" Soal Kak Katty sambil mendogak memandang ku.
"Ok...ok sangat...sedap akak buat...saya tak pernah rasa macamtu..." ucap ku sambil memerhatikan isteri orang yang lengkap berbaju kurung itu sedang melutut dihadapan batang ku.
"Hrmmmmmm...akak nak hisap ni boleh?" Pintanya manja sambil menunjuk batqng ku dengan bibirnya yang seksi itu.
"I'm yours kak..akak buatlah apa akak nak buat..." balas ku terus.
Kak Katty tersenyum riang mendengar jawapan ku. Tanpa perlukam kepastian dari ku lagi, Kak Katty memasukan batang ku kedalam mulutnya. Perlahan-lahan kepala yang masih kemas bertudung itu melakukam gerakan maju mundur menghisap batang ku.
"Slurppppp... slurpppppp....slurppppppp....slurpppppp.... slurppppppppp..." dengan lemah lembut Kak Katty mengnisap batang ku.
Sedap gila!!!!
18 notes
·
View notes
Text
FACTION BACKGROUND
Abnegation
Abnegation berada di Kota Tua Bern yang tenang dan bersejarah, di mana prinsip-prinsip yang memandu mereka adalah tidak mementingkan diri sendiri dan kesederhanaan. Di situs Warisan Dunia UNESCO ini, jalan-jalan sempit dan bangunan-bangunan kuno menciptakan suasana yang tenang dan bermartabat, cocok untuk faksi yang berdedikasi pada layanan publik dan pemerintahan.
Anggota Abnegation menjalani hidup yang sederhana dan rendah hati, dengan fokus pada pelayanan kepada orang lain dan kebaikan yang lebih besar. Mereka menjauhi materialisme dan kemewahan, tinggal di rumah-rumah yang sederhana dan mengenakan pakaian sederhana. Rutinitas harian mereka berkisar pada membantu masyarakat, baik melalui kerja sukarela, layanan publik, atau tindakan kebaikan.
Abnegation menjunjung tinggi sifat tidak mementingkan diri sendiri dan kerendahan hati. Tujuan utama mereka adalah melayani orang lain, dan pekerjaan mereka melibatkan pemerintahan, layanan publik, dan dukungan masyarakat. Anggota Abnegation bekerja dalam peran seperti pejabat pemerintah, pekerja sosial, dan pengasuh, dengan fokus pada kebutuhan masyarakat dan memastikan bahwa sumber daya masyarakat digunakan untuk kebaikan yang lebih besar.
Amity
Amity membangun faksinya di pinggiran kota Bern yang damai, khususnya di Wabern dan Köniz, tempat dimana alam memainkan peran penting dalam kehidupan sehari-hari. Dikelilingi oleh ladang hijau, hutan, dan padang rumput, anggota Amity hidup dalam harmoni dengan alam, berfokus pada pertanian, komunitas, dan hidup berdampingan secara damai.
Kehidupan di Amity berpusat pada pertanian dan dan hidup berkesinambungan. Komunitas ini berkembang pesat melalui kerja sama, bersama-sama mereka mengolah tanah dan berbagi hasil kerja keras mereka. Lingkungannya tenang, dengan rumah-rumah yang dibangun agar menyatu dengan lanskap dan meningkatkan rasa kesejahteraan. Musik, seni, dan kegiatan komunal merupakan bagian tak terpisahkan dari kehidupan, yang mencerminkan nilai-nilai Amity tentang kedamaian, kegembiraan, dan harmoni.
Amity menghargai kedamaian dan harmoni. Prinsip utama mereka adalah kebaikan, dan pekerjaan mereka melibatkan pembinaan kesejahteraan masyarakat dan kehidupan yang berkelanjutan. Anggota Amity bekerja di bidang pertanian, pengorganisasian masyarakat, dan konservasi lingkungan. Mereka berdedikasi untuk menciptakan lingkungan yang harmonis, meningkatkan ikatan masyarakat, dan memastikan bahwa semua anggota masyarakat hidup dalam kenyamanan dan kedamaian.
Candor
Candor didirikan di jantung kota Zurich, di distrik Altstadt yang bersejarah, tempat nilai-nilai kebenaran dan keadilan tertanam kuat. Dikelilingi oleh arsitektur abad pertengahan dan jalan-jalan yang ramai, anggota Candor tinggal dan bekerja di lingkungan yang menuntut kejujuran dan transparansi. Pusat kota, dengan lembaga hukum dan pusat keuangannya, berfungsi sebagai tempat yang sempurna bagi sebuah faksi yang berdedikasi untuk menegakkan kebenaran.
Di Candor, hidup adalah dialog yang konstan. Para anggota dilatih untuk bersikap jujur dan adil, dituntut untuk terlibat dalam perdebatan dan proses hukum yang membentuk tatanan moral masyarakat. Alun-alun publik sering kali menjadi tuan rumah forum terbuka tempat warga berdiskusi dan menyelesaikan masalah secara terbuka. Komitmen Candor terhadap kejujuran memastikan bahwa masyarakat mereka tetap adil dan etis, tanpa ruang untuk penipuan atau korupsi.
Candor menghargai kejujuran dan integritas. Prinsip utama mereka adalah kejujuran, dan tugas mereka meliputi pengawasan masalah hukum, memastikan transparansi, dan menegakkan keadilan. Para anggota Candor bekerja sebagai hakim, pengacara, dan pejabat publik, yang berdedikasi untuk menjaga masyarakat yang etis dan transparan. Mereka bertanggung jawab untuk menangani perselisihan, menegakkan hukum, dan memastikan bahwa semua tindakan dan kebijakan dilakukan dengan jujur.
Dauntless
Faksi Dauntless bermukim di Zurich Barat, distrik industri yang dulunya terkenal dengan lingkungan perkotaannya yang keras dan lingkungan budaya yang semarak. Anggota faksi ini berkembang pesat di gedung-gedung industri yang kokoh dan telah ditransformasikan, tempat dimana kekuatan, keberanian, dan ketahanan menjadi kunci untuk bertahan hidup. Daerah ini, yang dulunya merupakan pusat industri, kini menjadi tempat pelatihan yang sempurna bagi mereka yang melindungi dan mempertahankan masyarakat mereka.
Kehidupan di Dauntless sangat intens dan penuh aksi. Para anggota menjalani pelatihan fisik yang ketat, mendorong diri mereka hingga batas maksimal dalam rintangan dan latihan taktis. Faksi ini menghargai keberanian dan keberanian, mempersiapkan para anggotanya untuk menghadapi tantangan secara langsung. Ikatan sosial ditempa melalui pengalaman bersama, dan suasana distrik yang menegangkan mencerminkan semangat berani dan tangguh dari faksi ini.
Dauntless menghargai keberanian dan tindakan. Prinsip utama mereka adalah keberanian, dan pekerjaan mereka melibatkan perlindungan dan pertahanan. Para anggota Dauntless bertanggung jawab untuk menjaga keamanan, menangani keadaan darurat, dan mengambil tugas-tugas berbahaya. Mereka bekerja sebagai petugas penegak hukum, pemadam kebakaran, dan responden darurat, selalu siap menghadapi risiko secara langsung dan memastikan keselamatan masyarakat.
Erudite
Faksi Erudite bermukim di daerah Zürichberg di Zurich yang sebelumnya menjadi rumah bagi universitas-universitas di Swiss. Terletak di antara perbukitan dan pepohonan hijau yang rimbun, para anggota Erudite tinggal di bangunan-bangunan modern yang menyatu dengan alam. Distrik ini cocok untuk lingkungan belajar dimana Erudite mendedikasikan hidup mereka untuk menghidupkan kembali keberadaan universitas-universitas dan lembaga-lembaga pengetahuan.
Jalanan di Erudite dipenuhi dengan perpustakaan, laboratorium, dan ruang belajar tempat ide-ide mengalir bebas. Erudite percaya bahwa kunci untuk membangun kembali umat manusia terletak pada pemahaman dunia di sekitar mereka dan mendorong batas-batas sains dan teknologi. Mereka adalah para pemikir, cendekiawan, dan visioner, yang selalu berusaha untuk mengungkap kebenaran-kebenaran baru dan memajukan masyarakat.
Erudite menghargai kecerdasan dan pengetahuan di atas segalanya. Tujuan utama mereka adalah mengejar kebenaran dan pemahaman. Mereka bertanggung jawab atas pendidikan, penelitian, dan kemajuan teknologi. Para anggota Erudite terlibat dalam berbagai kegiatan seperti penelitian ilmiah, pengajaran, dan pengembangan teknologi inovatif. Tugas mereka adalah memimpin kemajuan masyarakat melalui pengembangan intelektual dan memastikan bahwa semua keputusan didasarkan pada data dan akal sehat
2 notes
·
View notes
Text
Aktivisme Digital di Media Sosial dalam Membentuk Karakter Kritis Anak Muda
Masyarakat pasca-industrial sangat erat dengan perkembangan teknologi, informasi, dan komunikasi (TIK) yang cukup radikal. Hal ini berimplikasi langsung terhadap dinamika kehidupan masyarakat baik dari aspek sosial, politik, maupun budaya. Media sosial sebagai salah satu hasil dari perkembangannya, di masa pandemi ini bagai menjadi kebutuhan yang krusial bagi keseharian setiap individu di dalam masyarakat. Media sosial yang awalnya terbatas sebagai wadah komunikasi dan hiburan pun sudah melebarkan fungsinya menjadi sebuah wadah kritik bernuansa politis atau kontrol sosial bagi suatu kebijakan publik. Fenomena sosial tersebut dikenal sebagai aktivisme digital. Menurut Mary Joyce, aktivisme digital adalah meluasnya penggunaan teknologi digital dalam kampanye untuk perubahan sosial dan politik. Selaras dengan apa yang juga ditulis oleh Manuel Castell (2010), percepatan arus teknologi informasi terutama pada media sosial telah memberikan sarana yang luas bagi masyarakat untuk mengekspresikan sikap mereka, baik itu dalam bentuk gerakan sosial baru maupun sebagai pengontrol terhadap perilaku pejabat atau politisi. Media sosial seperti Instagram, Twitter, dan Facebook menjadi platform yang cukup tinggi dilihat dari tingkat penggunaannya pun turut menjadi wadah bagi aktivisme digital itu sendiri.
Anak muda atau remaja terutama dalam hal ini ialah mahasiswa menjadi salah satu komponen dominan yang terlibat dalam aktivisme digital. Kecendrungan anak muda untuk berpikir dan bertindak kritis membuat mereka berpeluang besar untuk menjadi salah satu aktor intelektual yang aktif menyuarakan berbagai isu berkaitan dengan kepentingan bersama. Bentuk aktivisme digital yang melibatkan anak muda di dalamnya ialah di antaranya gerakan berupa kritik dan tagar di media sosial #ReformasiDikorupsi di tahun 2019, #MosiTidakPercaya di tahun 2020, hingga yang baru saja terjadi di tahun 2021 yaitu kritik BEM UI terhadap pemerintah mengenai berbagai isu aktual lewat infografis di Instagram dan Twitter. Kondisi sosial politik selama pandemi di Indonesia yang dinilai kacau sebagai akibat inkompentesi pemerintah dalam mengambil kebijakan menimbulkan keresahan di dalam masyarakat. Keresahan bersama yang dirasakan oleh seluruh komponen dalam masyarakat baik masyarakat sipil, mahasiswa, maupun buruh dapat diekspresikan secara lebih leluasa melalui aktivisme digital.
Media sosial sebagai media yang mudah untuk diakses oleh berbagai kalangan bersifat cair dan inklusif memberikan kesempatan yang sama bagi tiap individu untuk berbicara dan berekspresi tanpa memandang latar apapun. Hal tersebut diperkuat dengan mengutip dari artikel Remotivi, Bennet, dan Segerberg (2013) menjelaskan bagaimana aktivisme digital dapat bekerja dalam masyarakat dengan menggagas apa yang disebut sebagai connective action. Tiga karakteristik utama dalam connective action, yaitu 1) individu tidak harus terikat dengan kelompok terentu untuk bisa berpartisipasi; 2) partisipasi diwujudkan melalui ekspresi personal; dan 3) absennya hierarki sehingga partisipasi tidak digerakkan oleh komando tunggal. Logika yang dikemukakan Bennet dan Sergerberg menjawab mengapa kini aktivisme digital menjadi sebuah strategi atau alternatif yang cukup dominan, baik sebagai bentuk baru gerakan sosial maupun hal yang memperkuat atau mewarnai gerakan sosial itu sendiri.
Aktivisme digital di media sosial dapat berpengaruh dalam membentuk karakter kritis anak muda. Kita dapat meniliknya melalui fenomena yang ramai dalam beberapa bulan terakhir, ketika BEM UI melakukan kritik terhadap Presiden Jokowi sebagai “King of Lip Service” melalui infografis dengan visual yang cukup memantik kontroversi. Infografis yang dibagikan oleh BEM UI seketika langsung ramai diperbicangkan oleh warganet, postingan instagram tersebut telah dikomentari sebanyak 35.000. Banyak warganet yang menyampaikan keberpihakannya atas kritik yang disampaikan BEM UI kepada pemerintah karena berhasil mewakilkan banyak suara rakyat yang resah. Substansi dalam kritik BEM UI tersebut meliputi isu kebebasan berbicara dan berekspresi yang direpresi, pelemahan KPK, hingga gugatan terhadap UU Cipta Kerja. Nyatanya, BEM UI berhasil memantik pola atau bentuk aktivisme digital serupa di kalangan mahasiswa lainnya. BEM kampus lain seperti UNAND, UNHAS, dan UNSIL juga melakukan aksi kritik serupa melalui infografis yang dibagikan di media sosial. Hal tersebut menunjukkan bagaimana keberanian anak muda untuk berbicara dan berekspresi dalam keresahan terhadap kebijakan publik melalui aktivisme digital telah menginspirasi anak muda lainnya untuk turut berpartisipasi. Aktivisme digital melalui kritik dalam infografis yang dilakukan oleh banyak organisasi mahasiswa juga membuka wadah diskusi dan penerimaan informasi akan berbagai isu di kalangan masyarakat sipil dan mahasiswa lainnya. Kelekatan anak muda terhadap media sosial membuka jalan bagi mereka untuk melek terhadap isu-isu yang berkaitan dengan kepentingan bermasyarakat. Akhir kata, aktivisme digital dapat memberikan solusi terhadap apatisme yang masih eksis di beberapa kalangan anak muda dengan menggali karakter kritis mereka melalui literasi informasi.
2 notes
·
View notes
Text
Pajak Kapitalisme VS Pajak Islam
Oleh : Imtinana
Gejolak pajak terus membayangi masyarakat tiada henti. Kehidupan semakin sempit, namun penghidupan kian sulit dicari. Saat ini rakyat bertanya-tanya dalam benak, akankah kebijakan ini terus dilancarkan? Sanggupkah menopang beban ini sekian waktu ke depan? Mengapa pajak kian membengkak? Dengan jalan inikah tingkat kesejahteraan akan meningkat?
Mari kupas secuil persoalan ini agar sedikit terang dan kian terbuka keruwetan pikiran yang mendera.
Pajak ialah iuran kepada negara (dapat dipaksakan) terutang oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan, tanpa imbalan kembali yang langsung dapat ditunjuk dan digunakan untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum terkait tugas negara dalam penyelenggaraan pemerintahan (PJA Adriani).
Menurut Prof. DR. Rachmat Sumitro, SH tahun 1990, pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara (peralihan kekayaan dari kas rakyat ke sektor pemerintah) berdasarkan undang-undang untuk membiayai pengeluaran rutin dan surplusnya digunakan untuk public saving yang merupakan sumber utama untuk membiayai public investment.
Dapat kita simpulkan bahwa pungutan pajak merupakan pendapatan dari masyarakat yang dikembalikan lagi kepada masyarakat melalui pengeluaran-pengeluaran rutin dan pengeluaran-pengeluaran pembangunan yang digunakan untuk kepentingan seluruh masyarakat.
Namun, benarkah ekonomi negara hanya memiliki harapan dari sektor pajak?
Menurut UU No. 17 Tahun 2003, pendapatan negara yaitu hak pemerintah pusat yang diakui sebagai penambah nilai dari kekayaan bersih yang bersumber dari penerimaan negara, baik yang bersumber dari penerimaan pajak, penerimaan bukan pajak, maupun hibah.
Di Indonesia, pendapatan negara dirancang serta dikelola dalam rancangan APBN. APBN ini menjadi dasar mengalokasikan penerimaan negara untuk membiayai kegiatan pembangunan negara termasuk kepentingan umum yang juga mencakup kepentingan individu seperti kesehatan rakyat, pendidikan, kesejahteraan, dan sebagainya.
Kebijakan menaikkan pajak tentu membebani rakyat, tetapi menutupi defisit anggaran negara. Menurunkan tarif pajak akan mengurang beban rakyat, tetapi negara mengalami defisit keuangan.
Kalaulah tidak naik, kenaikannya akan beralih pada sektor lain yang sekiranya bisa menambah pendapatan negara. Ini karena dalam sistem kapitalisme, pajak merupakan sumber pendapatan negara. Setiap negara yang menganut ideologi kapitalisme pasti memungut pajak dari rakyat. Bahkan, rakyat akan dikejar pajak hingga pemasukan negara bertambah. Hal ini juga berlaku bagi Indonesia yang menerapkan sistem kapitalisme.
Negara yang memiliki utang hingga ribuan triliun seperti Indonesia sulit untuk tidak berutang. Menurut cara pandang kapitalisme, cara terbaik mengurangi utang yang sudah segunung itu adalah dengan menaikkan tarif pajak atau mencari apa saja yang bisa dikenai tarif pajak. Alhasil, kenaikan tarif pajak adalah kebijakan yang pasti terjadi, siapa pun pemimpinnya.
Oleh karena itu, langkah logis yang diambil oleh negara pengemban kapitalisme adalah dengan berutang. Negara juga melakukan pengurangan dan penghapusan subsidi, pengurangan anggaran untuk rakyat, serta privatisasi BUMN dalam rangka liberalisasi ekonomi.
Negeri ini kaya dengan sumber daya alam, tetapi tersia-siakan lantaran tidak dimanfaatkan dengan benar dan malah dikapitalisasi sesuai kepentingan pemilik modal. Saat negara kehilangan pendapatan, pajak pun diberlakukan meski harus menambah beban rakyat.
Dalam sistem Islam, sumber penerimaan negara yang masuk ke baitulmal (kas negara) diperoleh dari (1) fai (anfal, ganimah, khumus), (2) jizyah, (3) kharaj, (4) ‘usyur, (5) harta milik umum yang dilindungi negara, (6) harta haram pejabat dan pegawai negara, (7) khumus rikaz dan tambang, (8) harta orang yang tidak mempunyai ahli waris, dan (9) harta orang murtad.
Pajak yang diberlakukan dalam baitulmal sangat berbeda dengan sistem pajak hari ini, baik ditinjau dari aspek subjek pajak, objek pajak, maupun tata cara pemungutannya. Kalaupun ada kesamaan penggunaan istilah pajak, ini karena sama-sama dipungut dari negara semata.
Pajak dalam sistem Islam dikenal dengan istilah dharibah. Ia adalah jalan terakhir yang diambil apabila baitulmal benar-benar kosong dan sudah tidak mampu memenuhi kewajibannya. Dalam kondisi ini, pajak diberlakukan atas kaum muslim saja. Pengenaan pajak dilakukan dari sisa nafkah (setelah dikurangi kebutuhan hidup), dan harta orang-orang kaya, yaitu dari sisa pemenuhan kebutuhan primer dan sekundernya yang makruf.
Pajak dipungut berdasarkan kebutuhan baitulmal dalam memenuhi kewajibannya. Pajak tidak boleh dipungut melebihi kebutuhan sebagaimana mestinya. Apabila kebutuhan baitulmal sudah terpenuhi dan sudah mampu memenuhi kewajiban-kewajibannya dari sumber-sumber penerimaan rutin, pungutan pajak harus dihentikan.
Dalam Islam, pajak diterapkan atas individu (jizyah dan pajak atas kaum muslim), tanah kharaj, dan cukai atas barang impor dari negara yang mengenakan cukai terhadap pedagang kaum muslim. Alhasil, tidak memberikan beban ekonomi yang berat bagi masyarakat.
Artinya, pajak dalam Islam hanya diterapkan secara temporal, bukan menjadi agenda rutin sebagaimana yang kita rasakan hari ini. Dalam sistem ekonomi Islam, masih ada dua sumber penerimaan negara, yaitu bagian kepemilikan umum dan sedekah. Syekh An-Nabhani dan Abdul Qadim Zallum menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan kepemilikan umum itu adalah sebagai berikut.
Pertama, fasilitas/sarana umum yang jika tidak ada pada suatu negeri/komunitas akan menyebabkan banyak orang bersengketa untuk mencarinya, seperti air, padang rumput, dan jalan-jalan umum.
Kedua, barang tambang yang jumlahnya tidak terbatas (sangat besar), seperti tambang minyak dan gas bumi, emas dan logam mulia lainnya, timah, besi, uranium, batu bara, dan lain-lainnya.
Ketiga, sumber daya alam yang sifat pembentukannya menghalangi untuk dimiliki individu, seperti laut, sungai, dan danau.
Sumber penerimaan dari kepemilikan umum inilah yang berpotensi besar memberikan pendapatan terbesar bagi negara. Negara mengelola kepemilikan ini secara mandiri. Menjadikan pajak sebagai salah satu sumber pemasukan negara hanya akan memperburuk kondisi ekonomi negara. Berpotensi pula terhadap peningkatan angka kemiskinan.
Nah, mulai terbuka ya, pertanyaan benak rakyat tadi. Ternyata sebenarnya ada jalan keluar yang lebih melegakan, meski berarti perlu sedikit pembenahan dalam pengaturan ekonomi-politik. Dan ini tentu perlu perubahan mendasar, karena berkaitan dengan mindset pengaturan negara yang tidak bisa dibenahi di satu sisi saja namun komprehensif.
Oleh karena itu, sudah saatnya negeri ini berbenah secara sistemis. Dengan penerapan sistem Islam secara kaffah, kebijakan negara akan mengacu pada hukum-hukum syariat sehingga negara tidak akan bingung mencari sumber pendapatan negara. Negara juga tidak akan mudah menjerat rakyat dengan pajak. Wallahu a’lam. Disunting dari berbagai sumber.
2 notes
·
View notes
Text
Ironi Penulisan Karya Tulis Ilmiah
Saat ini aku tengah menggarap skripsi salah seorang mahasiswi perguruan tinggi Islam di Jakarta. Sebagaimana biasanya penggarapan suatu skripsi di perguruan tinggi, tersedia panduan penulisan yang memuat segala macam ketentuan yang berlaku di perguruan tinggi tersebut.
Perguruan tinggi Islam yang satu ini juga begitu. Sebagai penggarap, aku tentu mendapatkan salinan panduannya. Namun aku tersentak sekaligus tergelitik saat membuka panduan tersebut.
Panduan tersebut memuat ironi yang menggelikan. Namanya panduan penulisan, namun berisi hal-hal konyol yang tidak efektif diterapkan dalam penulisan. Hal yang paling lucu adalah, penulisan panduan itu sendiri tidak berbasis panduan tersebut. Sehingga sejak semula, panduan itu sudah mengkhianati dirinya sendiri.
Mulai dari persoalan tata letak hingga referensi, panduan ini tampak sekadar terisi oleh seseorang yang menulisnya secara terburu-buru tanpa tahu betul, dan bahkan tanpa pernah menerapkan, bagaimana penulisan berdasarkan panduan tersebut sebenar-benarnya.
Lebih lucunya lagi, pada bagian akhir panduan, penulis atau penyuntingnya malah lupa menghapus notulen rapat terkait panduan tersebut yang sepertinya berbasis suatu percakapan di grup WhatsApp. Notulen rapatnya juga lucu, sebab partisipan saling menggugat suatu unsur panduan namun tanpa ada keterangan apa-apa bagaimana gugatan tersebut terselesaikan.
Berhadapan dengan fenomena ini aku jadi memaklumi mengapa kita suka dipandang sebagai bangsa berliterasi rendah. Karena memang ternyata literasi kita rendah. Persoalan penulisan panduan seperti ini dengan konyolnya terjadi di ruang perguruan tinggi, yang seharusnya menjadi pucuk tertinggi untuk urusan penulisan yang baik dan benar. Kalau para akademisi sendiri masih menulis secara asal-asalan, bagaimana dengan mereka yang bukan akademisi. Kalau para dosen sendiri tidak mampu memahami dan menerapkan penulisan yang baik dan benar, bagaimana mereka berharap para mahasiswa ngerti?
Kenyataan lain menunjukkan bahwa banyak dosen hingga profesor tersebut sampai kepada posisi tersebut dengan jalan-jalan sabotase. Belum lama berselang ada berita mengenai seorang rektor perguruan tinggi negeri, yang masuk jajaran sepuluh besar Indonesia, ternyata seorang plagiator yang mencomot karya tulis ilmiah orang lain dan merekanya menjadi milik sendiri demi bisa mencapai pangkat tertinggi di perguruan tinggi. Kegilaan macam apa ini?
Aku juga suka menjumpai fenomena seorang guru besar tapi pola pikirnya kecil. Ketika dia berbicara dan beradu argumentasi, sama sekali tidak tampak bahwa dia rajin membaca dan menulis. Ini aneh dan ironis. Guru besar di Indonesia lebih tampak dan suka menampilkan dirinya sebagai aristokrat, pejabat, atau selebiriti, daripada sebagai seorang "guru besar" yang seharusnya tugas utama mereka adalah menulis dan meneliti.
Kadang kalau direnungkan, sungguh sangat miris. Bagaimana para orang tua menggelontorkan biaya puluhan juta untuk anak-anak mereka mengenyam perguruan tinggi yang pada akhirnya hanya menghasilkan lulusan yang bahkan belum mampu menulis? Bagaimana pula perguruan tinggi memasang tarif tinggi untuk biaya pendidikan tapi gagal menghidupkan budaya dasar akademisi; membaca dan menulis?
Perguruan tinggi tersebar di mana-mana, tapi semuanya dikelola selayaknya suatu perusahaan semata. Sebagai suatu bisnis kapitalis. Orientasi utamanya adalah uang dan keuntungan. Ketika ada dua pilihan antara progres peradaban tapi tidak punya prospek, dengan proyek medioker namun menghasilkan keuntungan, yang pasti menjadi pilihan, yang selalu menjadi pilihan adalah yang kedua. Maka tidak perlu heran kalau para pejabat perguruan tinggi tak ubahnya komisaris perusahaan dengan harta milyaran.
Mereka duduk nyaman dengan perut kekenyangan sembari melupakan dua dari tiga Tri Dharma; penelitian dan pengembangan, serta pengabdian masyarakat. Sebab keduanya tidak menghasilkan keuntungan sebesar pendidikan dan pengajaran yang berbasis bisnis dan bisa begitu menggiurkan pundi-pundi uangnya.
12 notes
·
View notes
Text
Gerardus Budisatrio Djiwandono adalah seorang politikus asal Indonesia. Ia maju sebagai calon legislatif dari Partai Gerindra untuk daerah pemilihan Kalimantan Timur.
Kelahiran: 25 September 1981 (usia 41 tahun), Jakarta
Partai: Partai Gerakan Indonesia Raya
Orang tua: Sudrajad Djiwandono ( Gubernur Bank Indonesia ) dan Bianti Djiwandono (kakak sulung Prabowo Subianto )
Paman: J. Soedjati Djiwandono dan Prabowo Subianto
Jabatan saat ini: Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia sejak 2017.
Perjalanan Karir :
- Nusantara Energy (Wakil Ditektur Utama)
- Kertas Nusantara (Wakil Direktur Utama)
- Nusantara Pandu Energi (Direktur Utama)
- Kurnia Tidar Abadi (Direktur Utama)
- Satrio Putra Tidar (Komisaris)
- Komisi IV DPR RI Anggota (2017-2019) Wakil Ketua (2019-sekarang)
- Badan Kerjasama Antar Parlemen Anggota (2018)
- Legislasi Undang-undang – Pansus RUU Kewirausahaan Nasional : Kapoksi (2018-2019)
- Badan Musyawarah DPR RI – Anggota (2019-sekarang)
- Fraksi Gerindra DPR RI – Wakil Sekretaris (2019-sekarang)
Riwayat Pendidikan:
-SD : Santa Theresia
-SMP : Sekolah Pelita Harapan
-SMA : Berkshire School, USA
-S1 : Government & International Relation, Clark University, USA
Aspirasi Masyarakat
Guna menyerap aspirasi di wilayah Daerah pemilihan (Dapil) provinsi Kalimantan timur, Anggota DPR RI G Budisatrio Djiwandono gencar mengadakan kunjungan ke berbagai pelosok Kabupaten dan Kota yang ada di Kaltim. Dalam sasaran awal kunjungan reses pertamanya yakni Desa Bukuan. Kegiatan yang dihadiri kurang lebih 200 peserta tersebut berlangsung di Kantor Desa Bukuan, Kecamatan Palaran, Kota Samarinda.
Anggota DPR RI G Budisatrio Djiwandono (tengah) foto bersama para petani dan nelayan di Kelurahan Manggar tepatnya di Kampung Pelangi Teluk Seribu Balikpapan Timur.
Guna menyerap aspirasi di wilayah Daerah pemilihan (Dapil) provinsi Kalimantan timur, Anggota DPR RI G Budisatrio Djiwandono gencar mengadakan kunjungan ke berbagai pelosok Kabupaten dan Kota yang ada di Kaltim. Dalam sasaran awal kunjungan reses pertamanya yakni Desa Bukuan. Kegiatan yang dihadiri kurang lebih 200 peserta tersebut berlangsung di Kantor Desa Bukuan, Kecamatan Palaran, Kota Samarinda, Rabu (19/7).
Adapun kegiatan diskusi diawalin dengan pertanyaan dari Kelompok Wanita Tani (KWT) Desa Bukuan, Suliah, menyampaikan permohonan dukungan kepada Anggota DPR RI Fraksi Gerindra tersebut terkait program Pekarangan Pangan Lestari (P2L) sehingga dapat mandiri secara pangan di wilayahnya. "Saya rasa program P2L ini sangat tepat di adakan untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarga dengan memanfaatkan pekarangan rumah dengan menanam aneka tanaman sayur kebutuhan," ucapnya.
Sedangkan, Kelompok Tani Bukuan, Edizilah mengungkapkan permintaan bantuan kebutuhan untuk kelompok tani berupa hand tractor atau dryer. Tidak sampai disitu, pihaknya juga mengajukan pengadaan sumur bor atau hal semacam nya dalam penyediaan air bersih. Selain itu, menurutnya permasalahan kelangkaan pupuk bersubsidi apakah adakah jalan keluarnya. Karena biaya pupuk non subsidi hingga sampai hari mencapai harga kisaran Rp 400 ribu per karungnya. Sungguh memberatkan kami sebagai petani. "Saya harap ada solusi dari Pak Budisatrio selaku pejabat perwakilan Kaltim untuk pusat," pintanya.
21-08-2023
2 notes
·
View notes
Text
GAUS ELECTRONICS (2022)
Genre - Komedi Romantik (Korea)
Episode 1
Plot - Mengisahkan hidup pekerja-pekerja di bahagian Marketing 3 di Gaus Electronic. Ia memperkenalkan watak utama iaitu Lee Sang Sik dan Cha Na Ra yang bekerja bersama tapi sentiasa bergaduh di tempat kerja akibat perbezaan sikap. Keadaan jadi lebih janggal bila mereka tahu mereka tinggal bersebelahan di apartment yang sama.
Tarikh menonton - 1/7/2023
Episode 2
Plot - Baek Ma Tan, seorang waris tunggal Power Group ingin mencuba bekerja sebagai pekerja biasa di Gaus Electronic. Kang Min pula merasa serba salah bila berjumpa dengan Ma Tan kerana dia berkelakuan buruk di hadapannya semasa mabuk. Na Ra meminta bantuan dari Sang Sik untuk menghalau labah-labah dari rumahnya. Keadaan jadi janggal apabila gadis impian Sang Sik muncul di depan rumah mereka secara tiba-tiba.
Tarikh menonton - 1/7/2023
Episode 3
Plot - Sang Sik berasa kecewa kerana Hye Onh datang membawa teman lelakinya ketika Sang Sik hendak meluahkan perasaan cintanya pada Hye Onh. Nar Ra mula berasa simpati kepada Sang Sik apabila melihat Sang Sik berduka setelah gagal menawan hati Hye Onh. Ma Tan pula menjadi serba salah apabila ibunya datang ke rumah dan melihat Ma Tan mengelap tisu di bibir dan pipi Kang Min.
Tarikh menonton - 5/7/2023
Episod 4
Plot - Sang Sik cuba untuk melupakan Hae Young tapi Hae Young memberitahunya dia masih memerlukan Sang Sik sebagai kawan. Ma Tan pula berusaha untuk menghalang Kang Ming dari membocorkan rahsia siapa diri dia sebenarnya dengan tidak sengaja.
Tarikh menonton - 6/7/2023
Episod 5
Plot - Na Ra mula merasakan bahawa dia sudah mula jatuh hati kepada Sang Sik, lebih-lebih lagi bila Sang Sik membantunya semasa dia terkentut di dalam pejabatnya. Dia cuba melawan perasaan itu tapi tetap gagal.
Tarikh menonton - 8/7/2023
Episod 6
Plot - Na Ra makin jatuh hati dengan Sang Sik. Apabila tangannya cedera dan perlu disimen, Sang Sik telah diam-diam mengupah Aziz untuk menjaga Na Ra. Sang Sik juga memberitahunya bahawa dia merasa sangat kehilangan apabila Na ra cuti sakit dan tidak dapat kerja bersama-samanya.
Tarikh menonton - 9/7/2023
Episod 7
Plot - Sang Sik mula merasakan perasaan cinta pada Na Ra. Apabila Na Ra menciumnya, dia pun membalas ciuman itu
Tarikh menonton - 10/7/2023
Episod 8
Plot - Sang Sik dan Na Ra berusaha untuk menyembunyikan hubungan mereka dari diketahui oleh orang lain. Tapi, apabila balik dari karaoke bersama rakan-rakan yang lain, mereka berpelukan dan berciuman di pejabat. Malangnya, 2 ketua mereka berada di dalam bilik mesyuarat pada masa itu. Ma Tan pula diminta bapanya untuk pulang ke Power Group. Bila Ma Tan enggan, bapanya menghentikan segala bantuan kepada Ma Tan. Bibit cinta mula timbul antara Ma Tan dan Kang Mi.
Tarikh menonton - 10/7/2023
Episod 9
Sang Sik dan Na ra masih dapat menyembunyikan hubungan cinta mereka. Namun, Na Ra menjadi marah apabila mendapat tahu segala rancangan yang Sang Sik hendak lakukan bersamanya adalah berasal dari rancangan Sang Sik semasa berusaha menawan hati Hae Young. Ma Tan pula keluar dari studiao kediamannya demi menjaga perbelanjaan bulanannya dan dia datang ke rumah Sang Sik untuk menumpang tinggal di situ.
Tarikh menonton - 12/7/2023
Episod 10
Sang Sik meyakinkan Na Ra bahawa dia sememangnya telah jatuh hati sepenuhnya pada Na Ra. Ma Tan pula telah melafazkan rasa cintanya pada Kang Mi tapi Kang Mi menolak cinta Ma Tan.
Episod 11
Sang Sik merasakan yang dirinya tidak cukup sempurna untuk Na Ra jadi dia mengambil keputusan untuk meninggalkan Na Ra. Tapi Na Ra tidak bersetuju dan tetap mahukan Sang Sik. Keduanya menjadi terperanjat apabila ibu bapa Na Ra tiba-tiba muncul di depan rumah Na Ra.
Episod 12
Semuanya berakhir dengan baik. Na Ra membuat pengumuman pada pasukan marketingnya bahawa dia sedang bercinta dengan Sang Sik. Tapi dia dan Sang Sik menjadi terperanjat apabila ahli pasukannya menyatakan bahawa mereka semua telah lama mengetahui hal itu.
Tarikh akhir menonton - 21/7/2023
2 notes
·
View notes
Text
Kasal : Jalasenastri Ibarat Lentera Bagi Lingkungan Sekitarnya
KABARDAERAH.OR.ID, JAKARTA || Anggota Jalasenastri ibarat “lentera” bagi lingkungan sekitarnya. Tetaplah bersinar untuk menerangi rumah tanggamu, karier suamimu dan organisasimu, yaitu Jalasenastri. Demikian pesan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali didampingi Ketua Umum (Ketum) Jalasenastri Ny. Fera Muhammad Ali saat melaksanakan Tatap Muka selaku Pembina Utama…
0 notes
Text
Bijak Memilih : Pemilu 2024
Siapakah disini yang merasa Pemilu 2019 rasanya kok belum lama tapi sudah mau pemilu lagi? Pemilu 2019 bener bener ngebawa Indonesia ke perasaan begah terhadap perpolitikan dan pemerintahan di Indonesia. Pasti banyak yang muak liat perselisihan debat sana sini, bahkan sampai ribut ke whatsapp group keluarga. Hal ini bahayanya menjadikan para pemuda pemudi di Indonesia mengalami fatigue atau gumoh di pemilu 2024. "Loh kenapa bahaya sih? Kan tinggal golput?" Golput memang menjadi bagian dari pilihan. Tetapi golput sendiri harusnya menjadi pilihan terakhir di bahkan setelah memilih "lesser evil" di antara para kandidat. Jadi apa bahayanya kejenuhan terhadap Pemilu 2024?
Mengutip dari John F Kennedy, “The ignorance of one voter in a democracy impairs the security of all.”
Kita: rakyat Negara Kesatuan Republik Indonesia, memegang satu hak memilih dengan nilai yang sama tanpa pengecualian apapun dengan rakyat lainnya. Hal itu berarti tak melihat apakah kita Jawa atau Papua, besar atau kecil, kaya atau miskin, pejabat atau bukan, nilai kita dan satu sama lain merupakan sama. Maka dari itu satu suara dapat mengubah masa depan Bangsa kita. Terlebih lagi, saat ini mayoritas pemilih adalah anak muda. 107 juta orang atau 55% voters di Pemilu 2024 dikategorikan anak muda.
Selain dari itu kita semua pasti pernah dengar bagaimana di area area rural community di Indonesia banyak praktik praktik suap menyuap untuk memilih. Hal ini menjadikan kekayaan sebagai taktik utama dibandingkan membangun program program yang memajukan bangsa. Percayalah bahwasanya saya sudah keliling ke puluhan kota atau desa dan memastikan bahwa hal itu benar terjadi. Jika hal itu terjadi dan pasti terjadi, persentase pemuda yang bukan segmentasi penyuapan menjadi persentase yang sangat amat vital di Pemilu 2024 nanti. Pertanyaannya: Sudah siapkah kamu memilih?
Nah pada kesempatan kali ini saya mau menyampaikan endorsement saya yang jujur datang dari hati ini. Bukan endorse atau sponsor tentang salah satu calon Presiden melainkan tentang satu platform yang dapat membantu kita bijak dalam memilih. Platform tersebut adalah https://www.bijakmemilih.id/ yang sangat berharga untuk membantu kita memahami faktor apa saja yang perlu dipertimbangkan dalam Pemilu 2024 nanti.
Menurut bijak memilih ada beberapa isu strategis yang dapat dikaji oleh kita sebagai pemilih :
Krisis Iklim Kita yang langsung bersentuhan dengan usaha budidaya perikanan tentunya sangat merasakan dampak dari iklim ini. Belum lagi transisi energi yang sering diganyangkan tidak berbanding lurus dengan penanganan ekploitasi ekosistem kita.
Hak Sipil dan Pemberantasan Korupsi Hak kebebasan berpendapat yang terasa mulai terkikis hingga permasalahan HAM yang bukannya selesai tapi makin menumpuk menjadi PR bagi calon pemimpin kita nanti. Belum lagi bicara korupsi yang makin lama pemberantasannya justru semakin dilemahkan.
Lapangan Pekerjaan
Hak Minoritas
Pendidikan
Kesehatan
Lalu masih banyak isu isu lain yang bisa jadi bersinggungan dengan kita. Melalui platform Bijak Memilih kita dapat membaca terkait isu isu strategis yang ada, memantau event event terkait Pemilu 2024, diskusi forum online, dan harapannya bisa memantau terkait program dan janji para calon nanti agar memudahkan kita untuk Bijak Memilih.
Diri saya yang naif dan lugu 5 tahun lalu mungkin akan tertawa melihat tulisan ini. Karena dulu saya bagian dari rakyat negara yang acuh terhadap Pemilu. Sok edgy memang saya teh. Setiap Pemilu apalagi DPR saya coblos yang mukanya paling meyakinkan. Buat Capres tentunya golput. Tetapi saya sadar betapa vitalnya memilih wakil wakil kami yang duduk di kursi kepemimpinan itu. Sudah terlalu banyak bad experience yang kita alami sehingga kita perlu perjuangkan yang terbaik untuk menang. Yuk kita jadi pemilih yang bijak. Mulai melihat program dan visinya bukan dari wajahnya. Mulai melihat ambisi dan komitmennya bukan dari partainya. Mulai melihat potensinya bukan popularitasnya.
Semoga Pemilu 2024 menjadi Pemilu yang baik bagi bangsa. Aamiin.
3 notes
·
View notes
Text
Ayah
Ayahku adalah seorang supir pribadi salah satu pejabat desa. Sering sekali Ayah mengantar bosnya datang ke acara besar, baik saat perkumpulan dengan para cendekiawan, rapat, atau saat mengantar anak bosnya kuliah. Pengalaman ini membuatnya bertemu banyak orang yang cerdas, hingga pada akhirnya Ayah paham, bahwa pendidikan adalah sesuatu yang sangat penting. Ia tidak memiliki jenjang atau pendidikan secara formal, tapi ku akui wawasannya terhadap dunia sangat luas.
“Pendidikan anak itu nomor 1, makan biasa tidak masalah, baju itu-itu aja juga tidak masalah. Terpenting sekolah tetep paling utama. Kalau kemarin anakmu di sekolahin di sana, harusnya sudah punya rencana dan persiapan finansial yang matang”. Aku mendengar Ayah saat menasehati adik-adiknya, yang kala itu kesulitan membayar SPP sekolah keponakanku.
Aku termenung kagum dengan Ayahku, jika menengok ke belakang keluargaku bukanlah keluarga mampu. Sedangkn ayahku lah yang membantu kakek untuk menyekolahkan adik-adiknya sampai sarjana. Tapi ia malah di anggap anak SMA yang tidak paham apa-apa oleh keluarga. Tak sampai di situ, dalam masa jenjang sekolahku semua orang masih meremehkannya.
“Nggak perlu sekolah disana mahal biayanya, nggak perlu kuliah jauh-jauh nanti kesulitan biaya.” Kata mereka kala itu.
Jujur aku sedih, aku kepikiran banyak hal tentang keputusan yang ku ambil. Tapi Ayah selalu ada dan mendukung seluruh mimpi dan pendidikanku, ia tidak pernah sedikit pun mengeluh berapa biaya yang ku minta. Perjuangannya siang malam demi sebuah pendidikan yang layak untuk anaknya, akan sangat mengecewakan jika aku tidak serius dalam mengejar semua ini. Bahkan aku berjanji Ayah, kau akan menatapku bangga dengan semua keberhasilan yang ku peroleh dengan pendidikan ini.
Mungkin Allah melihat keseriusan seorang Ayah dan anak yang gigih ini. Pada Akhirnya tiap rezeki mengalir deras, tidak ada kekurangan atau telat biaya selama sekolah sampai kuliah. Bahkan sampai Ayah bisa membeli tanah dan mendirikan bengkel mobil sendiri. Hahh rasanya seperti mimpi, semuanya tangis terlewati menjadi haru bahagia.
Semoga ketulusan yang tidak terlihat, kekhawatiran, dan kelelahan yang di sembunyikan dari seorang Ayah akan berbalas surga terindah di sisi-Nya
#5CC #5CC10 #DioramaCarrerClass #bentangpustaka
3 notes
·
View notes
Text
Bawa Simbol Budaya Indonesia ke Kancah Internasional, Hermawan Kartajaya akan Luncurkan Buku Terbaru Bersama Philip Kotler
BALIPORTALNEWS.COM, JAKARTA - Hermawan Kartajaya, Founder dan Chairman MarkPlus Corp sekaligus penulis buku ‘Marketing 5.0: Technology for Humanity’ yang menjadi salah satu dari 30 Buku Bisnis Terbaik 2021 pilihan Soundview, kini kembali menerbitkan buku kesebelas dengan judul ‘Entrepreneurial Marketing: Beyond Professionalism to Creativity, Leadership, and Sustainability’ yang merupakan hasil dari karya tulis bersama pakar pemasaran dunia, Professor Philip Kotler, serta Professor Hooi Den Huan selaku Associate Professor of Marketing di Nanyang Business School, dan Jacky Mussry selaku Deputy Chairman dan CEO MarkPlus, Inc, untuk memberikan redefinisi entrepreneurial marketing yang inovatif dan tajam. Buku ini akan mendobrak stagnasi pendekatan marketing konvensional dengan keterikatan konektivitas digital dari para konsumen dan perusahaan yang mengakibatkan efikasi pendekatan marketing konvensional menjadi semakin lemah. Oleh karenanya, buku ini akan membuka kesempatan baru dalam dunia bisnis untuk mengadopsi pendekatan entrepreneurial marketing yang lebih kuat guna memastikan kesuksesan suatu perusahaan di masa depan. Sebagai salah satu co-author, Jacky Mussry menjelaskan, buku Entrepreneurial Marketing akan menjawab kondisi yang dinamis dari tahun-tahun belakangan ini. “Dimana sebuah perusahaan harus menkonfergensikan kapabilitas entrepreneurship dan professionalism untuk menjawab fenomena marketing blind spot yang sudah banyak terjadi namun tidak disadari, seperti tidak adanya integrasi antara technology dan humanity,” pungkas Jacky Mussry selaku Direktur Utama MarkPlus Corp. Pendekatan entrepreneurial marketing generasi terbaru mengintegrasikan dikotomi dalam organisasi suatu perusahaan yang koheren. Dalam konteks ini, Jacky Mussry menjelaskan pendekatan holistik dengan peran yang sangat penting dalam bagian operation. Hal ini dikemas dalam satu model, yaitu Omnihouse model yang memadukan kedua simbol mistik budaya Indonesia yaitu Punokawan dan Pandawa. Landasan dari model Omnihouse terdiri dari dua klaster, yakni entrepreneurial dan professionalism dimana klaster entrepreneurial terdiri dari unsur Creativity, Innovation, Entrepreneurship, dan Leadership (CI-EL) yang merupakan simbol dari Punokawan, yaitu Bagong, Petruk, Gareng, dan Semar. Selain itu, klaster professionalism terdiri dari unsur Productivity, Improvement, Professionalism, dan Management (PI-PM), yang merupakan simbol dari Pandawa, yaitu Nakula-Sadewa, Arjuna, Bhima, dan Yudhisthira. Dalam konteks ini, CI-EL dianggap sebagai jawaban bagi pelaku bisnis, pejabat pemerintah, aktivis sosial, dan para pemimpin organisasi agar tidak gamam ketika beradaptasi di lingkungan yang dinamis. “Representasi CI-EL dan PI-PM masing-masing terdapat dalam Punokawan dan Pandawa. Dalam Punokawan, Bagong adalah representasi Creativity, Petruk sebagai Innovation, Gareng sebagai Entrepreneurship, dan Semar sebagai Leadership. Disamping itu, dalam Pandawa masing-masing tokoh seperti Nakula-Sadewa adalah representasi Productivity, Arjuna sebagai Improvement, Bhima sebagai Professionalism, serta Yudhistira sebagai Management,” ujar Hermawan. Dalam lanjutan penjelasannya mengenai pre-launching buku Entrepreneurial Marketing di MarkPlus Corp Jakarta, Hermawan Kartajaya menjelaskan harapannya membawa simbol mistik dari Indonesia. “Ini pertama kalinya setelah 25 tahun saya menulis buku bersama Professor Philip Kotler, dan mendapatkan kesempatan besar mengenalkan simbol budaya Indonesia yaitu Punokawan dan Pandawa sebagai kapabilitas baru yang berada di appendix buku Entrepreneurial Marketing. Melalui official international launch yang akan saya adakan nanti di Jenewa, Swiss, saya mengharapkan hal ini merupakan bentuk dari spirit Indonesia agar dapat dibawa ke dunia dan menjadi contoh dalam memperjuangkan semangat Asia,” ujar Hermawan, Jumat (10/3/2023). Hermawan Kartajaya akan memperkenalkan peresmian buku tersebut secara internasional pada 20 Maret 2023 di World Intellectual Property Organization (WIPO), Jenewa, Swiss. Buku ini secara resmi diterbitkan pada 14 Maret 2023 dan dapat dibeli melalui melalui Amazon.com.(bpn) Read the full article
#BaliPortalNews#BukuBisnis#HermawanKartajaya#Marketing#Marketing5.0:TechnologyforHumanity#MarkPlusCorp#PhilipKotler
2 notes
·
View notes
Text
am i what your heart desire?
Yeonjun as Lintang Kemukus, Doyeon as Megatruh. Special Appearance: Joshua Hong as Agah Kaunang, Mingi as Arjuna. Special Mention: Dokyeom as Kalantara, Minghao as Paris, Chungha as Lili.
===
Aula utama Zero Eight Jakarta semakin liar. Konon malam ini lebih banyak penari telanjang berada di atas panggung, sehingga pengunjung yang mayoritas kaum adam memadati depan panggung.
Dari meja bar Megatruh memandangi panggung tanpa minat, tangannya menimang gelas wiski sebelum membawanya ke mulut. Sepersekian detik berikutnya, gelas itu tinggal berisi es batu.
"Thanks udah nemenin gue," gumam Mega pada sosok Lintang di sebelahnya.
Alih-alih menjawab, Lintang menatap Mega sambil bertopang dagu. "Lo nggak mendadak ingin jadi pusat perhatian kan?" tanya si pemuda.
Setelah turun dari kursinya, Megatruh menyandarkan dagu pada bahu Lintang. Dengan segera, Lintang meraih pinggang Mega ketika perempuan itu berkutat dengan sesuatu. Sambil menghisap rokoknya, Lintang menatap lurus ke depan.
"Dia nggak akan gelap mata kayak kemarin kan?" tanya bartender yang akrab disapa Jack pada Lintang.
Yang ditanya hanya tertawa pelan sebelum merespons, "Tenang, ada gue."
Maksud dari gelap mata adalah peristiwa Mega mengamuk di tengah pesta. Lintang tahu persis penyebab Mega hilang akal malam itu, bahkan bercinta tidak membuat perempuan itu tenang keesokan harinya. Malam ini, intuisi Lintang tidak mengarah pada aksi gila Mega.
Pemikiran Lintang rupanya hanya bertahan sesaat. Mega meletakkan celana dalamnya di dekat gelas Lintang, perempuan itu tersenyum saat merasakan Lintang menariknya kian dekat.
"Hari ini pakai yang ada pita," komentar Lintang singkat.
Mega mengangguk, lalu memeluk Lintang dan meletakkan dagu pada pundak sang adam. "Stuff that inside of me, please? Orang-orang ini butuh tontonan yang menghibur. Ya, kan, Jack?" kata Mega sambil mengulas senyuman pada Mega bergantian dengan Jack.
"Sayang, nggak baik ganggu orang kerja," desis Lintang sambil mendekatkan mulut pada telinga Mega, "Angkat roknya, gue kobel dulu memek lacur lo itu, Megatruh."
Jika kalimat merendahkan sudah dirapal Lintang Kemukus, seketika Mega yang melambung segera mengindahkan.
---
Tiada hari tenang di Arctics, istilah yang acap kali didengar Megatruh kini jadi kenyataan. Kendati hidupnya sudah nyaris terlepas dari kegiatan markas yang jauh letaknya di salah satu pulau di utara Jakarta, desas-desus mengenai organisasi ini selalu sampai di telinganya.
Nama Mega barangkali paling sering dipertukarkan dalam obrolan orang-orang Arcs, terutama para laki-laki. Jauh dari kehidupan normal membuat laki-laki yang mengemban pelatihan bersama Mega menggunakan tubuhnya untuk mencari kesenangan. Sehingga Mega dan hubungan seks transaksional sudah diwajarkan di tengah organisasi.
Sampai tempo hari, ketika Mega kepergok berhubungan badan dengan Lintang di tengah pekerjaan. Misi kala itu dilakukan untuk merekayasa kematian pejabat lintah yang memanfaatkan pasokan dana keluarga Hakim, salah satu yang dilayani Tim Arcs. Mega diutus karena kemampuan membunuhnya yang rapi dan efisien.
Setelah korban tidak bernyawa, maka giliran Lintang dan yang lain untuk menempatkan situasi seolah-olah terjadi kecelakaan karena minum-minum.
Jika sudah terlaksana, yang mereka harus lakukan adalah membakar barang bukti. Nanti akan ada yang menghubungi ahli forensik untuk bekerja sama dengan mereka.
Megatruh cenderung lebih maju daripada trainee perempuan seusianya. Semua itu bukan tanpa alasan, Mega telah ditempa habis-habisan sebagai mesin pembunuh. Nuraninya dipaksa mati sejak belia, hingga masa remajanya habis di dalam kurungan. Sejak menghirup kebebasan, Mega tak lagi merasa pantas memakai nama lahirnya; Sekartaji terlalu luhur untuk semua dosa yang terukir lewat lakunya.
Semua orang tahu apabila Mega cukup mudah merentangkan paha untuk laki-laki, dan perempuan jika mereka ingin. Tapi untuk tertangkap basah sedang disetubuhi laki-laki, rekan kerja pula, di tengah misi bukanlah hal biasa. Semua akan jadi aman apabila Lili yang melihatnya, namun ada Paris dan Nicho di ruang kendali; mendengar Lintang dan Mega saling desah.
Megatruh tidak masalah dijuluki pelacur Arcs, karena dirinya memang mencari keuntungan menggunakan selangkangan. Sebagai asisten Agah Kaunang pun, Mega harus mengandalkan tubuhnya demi mendapatkan informasi penting dan memperlancar urusan bosnya. Entah apa yang membuat anggota Tim Arcs lain menganggap hubungannya dan Lintang tidak biasa.
Jika biasanya Mega akan menulikan telinga, lain soal apabila Agah sudah ikut bicara. Seperti apa yang menjadi percakapan mereka siang hari ini.
"Lintang bukan anak sembarangan. Dosa terbesar Arial Hakim. Dia nggak dibunuh agar Arial inget, dia pernah melakukan kesalahan fatal. Gue tahu lo pasti paham apa itu, Mega."
Megatruh yang semula berkutat pada berkas kini menoleh ke arah Agah. Atasannya itu tengah menyandarkan kepala dengan posisi jok turun, hampir rebah. Mereka terjebak kemacetan menuju jantung Jakarta.
Perempuan itu tidak menjawab, tahu betul dosa apa yang disinggung Agah. Anggota Tim Arcs seringnya punya latar belakang mengejutkan, seperti Mega sendiri maupun Lintang.
"Gue nggak mau cuma gara-gara perasaan, lo nggak bisa lakuin tugas. And... just don't get killed, okay?" pesan Agah. "Informasi orang-orang ini tergantung selangkangan lo."
Meski posisinya sebagai manusia dikesampingkan dalam pembicaraan ini, Mega betul-betul memahami maksud Agah. Tim Arcs tidak pernah secara terang-terangan menentang hubungan asmara, namun rupanya fungsi Mega sebagai pelacur bersama cukup krusial. Maka ia mengangguk dan kembali memusatkan atensi pada tugasnya.
"Copy that, Pak Agah."
---
Selebihnya, hari yang panjang berlalu begitu saja. Akhirnya jam kerja Megatruh sebagai penggoda ulung usai. Kini waktunya ia pulang ke apartemen yang disediakan Agah untuknya menerima tamu, atau ke rumah Kalantara.
Setelah berbagai pertimbangan, Megatruh memilih pulang ke rumah Kalantara. Setidaknya, ia akan punya hari libur yang tenang besok selama berada di rumah sosok yang sudah seperti abangnya itu.
Tinggal di rumah Kala tidak rumit. Selain diminta tenang, Viktor kekasih Kala mengharuskan semua orang duduk di meja makan ketika sudah masuk waktu bersantap. Biasanya tidak sulit bagi Mega untuk patuh pada peraturan-peraturan dari si pemilik rumah.
Namun kali ini keinginannya pulang didorong pada kebutuhan bertemu Lintang untuk memuaskan dirinya. Padahal jelas-jelas Kala melarang Mega mengajak siapapun berhubungan badan di rumah itu.
Setelah membersihkan diri di kamar mandi bawah yang sudah disediakan, Mega segera naik ke lantai yang dibagi bersama Micah, Arjuna dan tentunya Lintang. Mega punya satu kamar, yang beberapa waktu lalu sempat dipakai Arjuna dan Lintang karena renovasi rumah. Dari sana lah mereka saling mengenal dan bicara, Mega sadar betul Lintang tak segitu terkesan padanya.
Alih-alih masuk ke kamarnya sendiri, Lintang meletakkan bawaan di ruang tengah dan bertolak ke kamar Arjuna juga Lintang. Berusaha tidak membuat suara ketika melangkah, Mega akhirnya bisa mencapai ranjang.
Lintang tertidur membelakangi arah Mega datang. Perlahan-lahan, Mega menyelipkan diri ke bawah selimut dan merapatkan diri pada tubuh Lintang. Lelaki itu tidur bertelanjang dada dengan boxer, di sebelahnya ada Arjuna berbaring.
Tangan Mega bergerilya, menyelip ke bagian boxer Lintang dan meraih kejantanannya. Bibir Mega mendarat di bahu hingga leher Lintang.
"Mega sayangku..." serak suara Lintang yang separo terbangun terdengar. "...ada Arjuna."
"Good morning," bisik Mega.
Sejurus kemudian, jemari Mega menyusuri sepanjang batang penis Lintang. Diusapnya benda itu hingga terasa semakin keras di tangan. Kemudian Mega menggenggamnya erat-erat dan mulai mengocoknya. Lintang yang setengah sadar pun terkesiap.
"You slut never listen," keluh Lintang lirih.
Lelaki itu berusaha menahan napasnya, mendadak dirangsang jari lentik Mega bukanlah yang diharapkan dalam tidur. Tapi sentuhan Mega tidak pernah gagal membuatnya mendambakan lebih. Terlebih lagi, Lintang terlalu lelah untuk mengelak.
Sambil memompa penis Lintang yang mengeras, Mega mengulum telinga lelaki itu. Selesai dengan telinganya, Mega berbisik, "Am I what your heart desire?"
Ditanya sedemikian rupa, Lintang menoleh lalu bergerak hingga bisa menangkap tubuh Mega. Lelaki itu sudah sepenuhnya sadar, kini nyala hasrat terpancar dari sorot matanya. Sebelum Mega bisa mendorongnya pada pelepasan, Lintang meraih tangan mega yang menggenggam penisnya.
"Fuck it, lo harus dihabisin." Lintang mengangkat tubuh Mega sebelum turun dari ranjang.
Walau kesiap tidak bisa ditahan, Mega tidak lantas gentar. Justru ia mengalungkan lengannya pada leher Lintang, menanti lelaki itu bergerak lebih lanjut.
"Nah, gitu kek. Jangan ngewe di depan gue kalian. Go get a room." Yang barusan terdengar suara Arjuna.
Atas ucapan Arjuna, Mega terkikik. Sementara Lintang dengan air wajah seriusnya tidak terhibur dengan kelakuan Mega.
"Coba lihat apa gue bisa bikin lo jadi lonte yang lebih disiplin," diucapkan Lintang sebelum mengecup bibir Mega.
Sejurus kemudian, Mega diturunkan dari gendongannya dan segera diseret keluar kamar.
4 notes
·
View notes