#Ombak Festival
Explore tagged Tumblr posts
Text
Desaru Coast Introduces The Ultimate Weekend With New Ombak Festival
10 July 2024, Desaru Coast, Johor, MALAYSIA: Award-winning destination resort Desaru Coast presents the ultimate coastal weekend celebration with Ombak Festival, taking place from 13 to 15 September 2024 at the destination. Derived from the Malay word for “ocean wave”, Ombak Festival is a new multifaceted festival featuring four captivating elements: music & performances, visual arts & craft,…
0 notes
Text
EXPERIENCE THE ULTIMATE COASTAL GETAWAY: OMBAK FESTIVAL AT DESARU COAST
View On WordPress
#Aisyah Aziz#Alena Murang#Desaru Coast#Desaru Coast resorts#festival accommodation#Grace Jones#Macy Gray#Malaysia festivals#Ombak Festival 2024#The Cardigans#Thee Marloes
0 notes
Text
PokeTrip to Bali
Setelah 1,5 hari ikut event pokemon Indonesia journey, akhirnya pagi kemaren aink nyempetin buat ke Sanur.
Masa iya ke Bali tapi ga mantai ya kan??
Tapi, setelah kemaren ke pantai aink semakin yakin kalo aink bukan anak pantai. Well the scenery is good, tapi aink ga begitu nyaman liat air dalam jumlah banyak (?)
Dengar debur ombak disertai suara angin ternyata ga bikin aink syahdu wkwkwk.
Aink lebih suka pegunungan, nikmatin alam dari tempat tinggi.
Cuma bentar doang aink di Bali, itu pun sibuk event dan sibuk istirahat karena ngedrop. Sad :(
Buat pengalaman pertama kali ke Bali, aink cukup senang. Minus sakit doang sih kalo dari faktor internal sebenernya.
Kemaren aink nginep di hotel bintang minus. Murah, tapi apa adanya dan horror wkwk
Aink sih aman kamarnya, cuma kamar mandi aja agak serem. Ini foto kamar temen. Di malam terakhir dia digangguin sama yang ngisi di lukisan
Pas datang ke Bali, aink langsung ngeluh panas. Pantesan bule sini banyak pake baju minim, gerah parah. Trus dimana mana banyak bakar dupa.
Terlepas dari peruntukannya, aink suka wangi dupa. Bikin tenang, kek kerasa banget disuruh relaks.
Aink agak kurang nyaman sama patung patung yang jumlahnya banyak. Keren sih jadi kayak festival, full decor dimana mana. Tapi aink jadi banyak salah liat, yang aink kira orang ternyata patung pake sarung🫨
Mana uda ijin lewat sambil bungkuk wkwkwk, malu
Denpasar bersih banget, ga banyak sampah kayak bandung wkwk. Salut sama masyarakatnya yang ga nyampah sembarangan. Baru nemu sampah di jalan tuh pas ke pantai.
Trus, jalannya kecil dan banyak jalur searah. Kalo salah belok atau ada jalan ditutup muternya jauh banget. Makanya kemaren aink milih full gojek aja dari pada sewa motor. Jalannya bikin pusing.
Lagian disana gojek murah, ongkosnya ampir setengahnya di Bandung. Cuman ya gitu karena kondisinya jalannya, nunggu gojeknya dateng jadi lama banget wkwk
Oia, aink pas mau ke bandara dianter temen naik motor lewat tol laut.
Seru banget naik motor lewat tol. Agak laen emang Bali nih.
Ini foto aink ambil pas mau landing di bandara. Pas naik motor aink ga berani keluarin hp. Takut jatoh wkwk
Biarlah jadi memori otak saja
Aink masi pengen cerita soal eventnya, tapi ntarlah next post
14 notes
·
View notes
Text
TURISIAN.com - Pantai Air Manis, yang terletak di Padang Selatan, Sumatera Barat, adalah destinasi liburan keluarga yang memikat. Pantai ini terkenal dengan hamparan pasir kecoklatan, tempat ideal bagi pengunjung untuk bermain voli pantai atau sekadar bersantai menikmati deburan ombak. Sementara itu, selain bermain air dan berselancar, wisatawan juga bisa menyusuri bibir pantai dengan ATV. Atau mengabadikan momen di gazebo-gazebo yang tersedia. Salah satu daya tarik utama Pantai Air Manis adalah batu yang dipercaya sebagai jelmaan Malin Kundang, tokoh legenda yang membangkang kepada ibunya. BACA JUGA: Gandrung Sewu 2024, Bakal Bikin Gebyar Pantai Boom Marina, Ini Tanggalnya Menurut cerita rakyat setempat, batu ini konon dapat meneteskan air yang diyakini sebagai “air mata” Malin Kundang. Harga tiket masuk ke pantai ini terjangkau, hanya Rp 10.000 per orang, dengan biaya parkir Rp 10.000 per mobil. Untuk pengalaman yang lebih seru, pengunjung bisa menyewa ATV seharga Rp 100.000 per jam. Atau bersantai di pondok-pondok dengan biaya Rp 20.000. BACA JUGA: Festival Payakumbuh Botuang, Merayakan Keajaiban Bambu di Sumatera Barat Meski harga bisa berubah sewaktu-waktu, pengelola memastikan layanan tetap terjangkau. Objek wisata ini berada di Kelurahan Air Manis, Kecamatan Padang Selatan. Jaraknya, hanya 7,6 kilometer dari pusat Kota Padang—sekitar 15 menit perjalanan. Destinasi ini dibuka setiap hari selama 24 jam, menawarkan pengalaman liburan tanpa batas waktu.Terutama, bagi keluarga yang ingin menikmati keindahan alam Pantai Air Manis. ***
0 notes
Text
Waiting Behind Time ( A secret Between Us)
POV: Jeonghan
Konser terakhir kami di Berlin terasa sangat emosional. Aku berdiri di atas panggung bersama member Seventeen, melihat ke lautan Carat yang setia mendukung kami. Teriakan mereka begitu keras, memenuhi udara dengan cinta dan semangat yang tidak pernah pudar. Meski jauh dari rumah, mereka tetap ada di sini, seakan-akan jarak tidak pernah memisahkan kami.
Festival musik Lollapalooza menjadi salah satu pengalaman yang paling berkesan. Kami semua tahu ini adalah panggung terakhirku sebelum aku harus menjalankan wajib militer karena beberapa hari lalu, agensi sudah mengumumkan tanggal keberangkatan wajib militarku. Perasaan campur aduk mengisi hatiku. Aku merasa bangga telah mencapai begitu banyak bersama mereka, tapi juga ada sedikit rasa berat karena harus berpisah sementara.
Saat aku memandang ke arah Carat, senyumku muncul, meski dalam hati ada perasaan sedih. Mereka tahu. Mereka mengerti. Ini bukan selamat tinggal, hanya jeda. Aku tahu, meskipun aku akan absen sementara, dukungan mereka tidak akan pernah berkurang.
Aku menatap member-member di sampingku—kami adalah keluarga. Kami selalu mendukung satu sama lain. Walaupun aku akan pergi sebentar, aku percaya mereka akan terus bersinar di atas panggung, dan aku akan kembali dengan semangat yang lebih besar.
"Thank you" bisikku di mikrofon, suaraku hampir hilang di tengah teriakan mereka yang begitu penuh cinta. Aku tersenyum penuh haru mendengar suara mereka meneriakkan namaku ketika aku menyapa mereka sebelumnya.
Wajib militer mungkin terasa seperti jeda yang panjang, tapi aku tahu ini adalah bagian dari perjalanan yang harus kulalui.
Namun disaat itu juga aku teringat akan seseorang, pikiranku langsung teringat saat kami pertama kali bertemu. Hari itu, aku memutuskan untuk menghabiskan waktu di pantai, jauh dari keramaian, jauh dari jadwal padat dan sorotan kamera. Sejak beberapa minggu terakhir, hidupku terasa begitu penuh dengan latihan, konser, dan promosi. Aku butuh udara segar, ruang untuk bernapas, dan pantai selalu jadi tempat pelarianku. Suara ombak yang menghantam bibir pantai dan angin yang membawa aroma laut selalu berhasil menenangkan pikiranku.
Aku berjalan tanpa tujuan di sepanjang garis pantai, menikmati pasir yang lembut di bawah kakiku. Matahari sedang tenggelam, mewarnai langit dengan semburat oranye keemasan, dan aku merasa, setidaknya untuk sementara, semuanya bisa berhenti. Tidak ada penonton, tidak ada kamera—hanya aku dan lautan luas di depanku.
Saat itulah aku melihatnya. Duduk sendiri di tepi pantai, seseorang yang terlihat begitu tenang, dan dia tampak begitu fokus menatap lautan, seolah-olah dunia di sekitarnya tidak ada. Aku tidak tahu kenapa, tapi ada sesuatu tentang dirinya yang membuatku terus memandang.
Awalnya, aku hanya berniat lewat tanpa menimbulkan perhatian. Tetapi langkahku justru berhenti, seakan ada sesuatu yang menarikku untuk mendekat. Aku tidak pernah merasakan hal seperti ini sebelumnya. Biasanya, ketika aku melihat seseorang, terutama di tempat umum, aku selalu waspada agar tidak ketahuan. Tapi kali ini berbeda. Ada sesuatu yang membuatku ingin mengenalnya.
Aku akhirnya duduk di dekatnya, beberapa meter jauhnya. Dia menoleh dan mata kami bertemu. Tatapan itu… tidak ada keterkejutan, tidak ada ekspresi panik atau kagum seperti yang biasa aku lihat dari fans. Sebaliknya, dia hanya tersenyum—senyum kecil yang sederhana namun begitu tulus, seolah-olah dia sudah tahu siapa aku tapi tidak peduli.
"Hey," sapaku, suaraku hampir tenggelam dalam suara ombak.
"Hey," jawabnya singkat. Tidak ada histeria, tidak ada permintaan selfie atau tanda tangan. Hanya sebuah balasan yang sederhana.
"Kamu sering ke sini?" tanyaku, mencoba membuka percakapan.
"Kadang-kadang," jawabnya sambil tetap memandang laut. "Kalau lagi banyak pikiran suka ke sini. Rasanya lebih tenang aja. Kalau kamu?"
Aku tersenyum tipis, merasa sedikit lega. "Sama. Ini satu-satunya tempat yang bikin aku ngerasa bebas."
Dia menatapku sejenak, senyumnya tak berubah "Kamu kelihatan capek, deh."
Aku sedikit terkejut dengan komentarnya. Biasanya, orang-orang langsung membicarakan karierku, konserku, atau segala sesuatu tentang Seventeen. Tapi dia justru melihatku sebagai seseorang yang lelah, bukan sebagai idola yang mereka kenal.
"Ya, kamu bener," aku tertawa kecil, jujur aja. "Emang lagi capek."
Percakapan kami mengalir begitu saja, tanpa ada batas atau keharusan. Dia tidak menanyakan hal-hal besar atau mendalam tentang diriku, tapi setiap kata yang keluar dari mulutnya terasa begitu hangat. Rasanya seperti berbicara dengan seseorang yang sudah lama aku kenal, meskipun ini pertama kalinya kami bertemu.
Dan entah bagaimana, di tengah percakapan sederhana itu, aku merasakan sesuatu yang berbeda. Ada kehangatan yang merambat di dalam dadaku, sesuatu yang belum pernah kurasakan sebelumnya. Tatapan matanya, cara dia berbicara, bahkan cara dia tertawa—semuanya terasa begitu alami, begitu tulus.
Aku tahu saat itu, ini lebih dari sekadar pertemuan kebetulan. Di pantai yang sepi itu, di bawah langit yang berwarna keemasan, aku menyadari sesuatu yang mengejutkan: aku merasakan cinta untuk pertama kalinya. Bukan cinta yang lahir dari kekaguman atau ketertarikan sesaat, tapi sesuatu yang lebih dalam, sesuatu yang tumbuh begitu saja tanpa aku sadari.
Percakapan kami mengalir begitu saja, dimulai dari hal-hal kecil, lalu tumbuh menjadi lebih dalam. Tanpa kusadari, aku mulai menantikan setiap pesan darinya, setiap pertemuan diam-diam yang kami atur. Tidak ada yang boleh tahu. Dunia tidak akan menerima hubungan seperti ini—seorang idola dengan fans. Itu bisa menghancurkan karierku, dan mungkin hidupnya juga. Jadi kami tetap bersembunyi, menjaga jarak dari pandangan orang lain, namun mendekat dalam cara yang hanya kami yang tahu. Setiap malam, sebelum tidur, aku selalu meneleponnya, mendengar suaranya menjadi penutup hari yang berat di dunia hiburan.
Namun, ada sesuatu yang lebih besar yang selalu menghantuiku. Waktu yang terus berdetak, mengingatkanku bahwa aku tidak bisa selamanya berada di sisi panggung. Wajib militer, sesuatu yang tak terhindarkan bagi semua pria di negaraku, termasuk aku. Aku tahu waktuku bersama dia semakin singkat, dan aku harus memberitahunya.
Malam itu, aku meneleponnya, suaraku terdengar lebih berat dari biasanya. “Tia, aku harus pergi... wamil,” kataku pelan, mencoba tetap tenang meski hatiku terasa berat. Di seberang sana, dia terdiam lama, hanya ada suara napasnya yang tenang. Aku tahu dia sedang mencerna kata-kataku, berusaha memahaminya. “Berapa lama?” suaranya akhirnya terdengar, lembut dan penuh kekhawatiran yang dia coba sembunyikan.
“Dua tahun,” jawabku, meskipun aku tahu itu tidak sepenuhnya benar. Dua tahun di militer akan terasa seperti seumur hidup bagi kami berdua. Tak ada kepastian kapan aku bisa bertemu dengannya lagi, atau apakah hubungan ini bisa bertahan.
“Iya, Han, jangan khawatir, aku tunggu kamu,” katanya tiba-tiba, dengan suara penuh tekad.
Kata-kata itu membuat hatiku bergetar. Aku ingin percaya dia bisa menunggu, tapi aku tahu, menunggu bukanlah hal yang mudah. Dua tahun adalah waktu yang panjang, dan aku tidak mau dia menghabiskan waktu sebanyak itu untuk seseorang yang mungkin tidak bisa memberinya kebahagiaan sepenuhnya.
“Jangan terlalu berharap ya,” kataku pelan. “Aku mungkin nggak akan bisa ngabarin kayak dulu lagi.”
Namun dia tetap bersikeras. “Jeonghan, aku tahu ini sulit. Tapi aku percaya sama kamu. Dan aku juga percaya sama hubungan kita,” ujarnya lembut.
Kata-katanya membuatku semakin berat untuk pergi. Tapi aku tahu, aku tak punya pilihan.
Kamis, 26 September 2024. Hari keberangkatanku tiba, aku pergi hanya diantar dengan keluarga dan beberapa member saja. Tidak banyak foto bahkan tidak ada foto yang tersebar untuk mengantar kepergianku, tapi aku tahu banyak fans yang melepas kepergianku mengucapkan selamat tinggal,bahkan mungkin menangis. Namun, di antara mereka semua, aku teringat satu wajah yang selalu aku rindukan. Aku tahu dia ada di sana, mungkin diam diam melihat kepergianku, meskipun dia tidak pernah menunjukkan dirinya secara langsung.
Aku ingin berlari ke arahnya, memeluknya, dan mengatakan bahwa semuanya akan baik-baik saja. Tapi aku tidak bisa. Kami telah sepakat bahwa hubungan ini harus tetap tersembunyi, dan aku harus melindungi dia dari segala rumor atau tekanan yang bisa menghancurkan hidupnya.
Dengan senyum terakhir yang kuberikan, aku melangkah masuk ke dalam gerbang militer. Dan di situlah semuanya berubah. Tidak ada lagi panggilan telepon, tidak ada lagi pesan singkat sebelum tidur. Aku harus fokus pada pelatihan, dan setiap hari terasa lebih berat tanpa suaranya. Namun, di balik semua tugas yang melelahkan, pikiranku selalu kembali padanya—apakah dia baik-baik saja? Apakah dia masih menungguku?
4 Oktober adalah ulang tahunku, seperti biasa banyak fans yang mengirimkan ucapan dan doa begitu juga dengan para member yang selalu mendukungku. namun tapi aku hampir kehilangan harapan untuk bisa menghubunginya. Tapi suatu malam, aku mendapatkan kesempatan langka untuk menggunakan ponsel. Aku tahu, ini adalah kesempatan terakhirku untuk memberinya kabar, jadi aku mengetik pesan singkat:
“Aku baik-baik aja. Rinduku nggak berubah. Tunggu aku, tolong."
Pesan itu singkat, tapi aku tahu dia akan mengerti. Dia selalu mengerti. Dan tidak lama kemudian, balasan darinya datang.
"Aku selalu nunggu kamu, Yoon Jeonghan. Selalu."
Aku tersenyum, air mata hampir mengalir di mataku. Meski jarak memisahkan kami, cinta kami tetap hidup, tersembunyi di balik seragam ini, jauh dari sorotan kamera dan mata dunia. Kami mungkin tidak bisa bertemu atau berbicara seperti dulu, tapi aku tahu, ketika semua ini berakhir, dia akan tetap ada di sana, menungguku kembali. Dan saat itu tiba, aku akan memastikan bahwa tidak ada lagi yang harus disembunyikan. Karena di balik ketenaran dan kesuksesan aku, dia satu satunya kenyataan yang kubutuhkan.
1 note
·
View note
Text
Pantai Nusa Penida
Pantai Nusa Dua merupakan tujuan wisata populer yang terletak di pesisir tenggara Bali, Indonesia. Dikenal dengan pasir putih bersih, perairan biru kehijauan yang tenang, dan resor mewah, tempat ini merupakan tempat favorit untuk relaksasi dan aktivitas air. Pantai ini ideal untuk berenang, snorkeling, dan menikmati lingkungan yang tenang, menjadikannya tujuan yang cocok untuk keluarga, berbulan madu, dan pelancong solo. Nusa Dua juga terkenal dengan kebersihan dan keamanannya yang terjaga, dengan penjaga pantai yang bertugas dan papan petunjuk yang jelas. Di dekatnya, Anda akan menemukan berbagai hotel kelas atas, restoran, dan lapangan golf. Daerah ini juga memiliki pusat perbelanjaan Bali Collection, yang menawarkan perpaduan merek lokal dan internasional, serta pilihan tempat bersantap dan hiburan. Selain keindahan alamnya, Pantai Nusa Dua menyelenggarakan beberapa acara budaya dan festival sepanjang tahun, menampilkan musik, tarian, dan seni tradisional Bali. Pantai ini juga dekat dengan beberapa atraksi budaya Bali, termasuk kompleks peribadahan Puja Mandala dan Water Blow, sebuah lubang sembur alami tempat ombak menghantam bebatuan sehingga menciptakan semburan air yang spektakuler.
0 notes
Photo
Desaru Coast's Ombak Festival: The Ultimate Weekend of Music, Art, and Fun https://tinyurl.com/258zlkvt
0 notes
Text
Denny JA Membuka Pintu Menuju Dunia Baru Melalui Lukisan Teknologi AI di International MLF
Pengarang terkenal dan motivator Indonesia, Denny JA, telah dikenal karena karya-karyanya di bidang sastra dan motivasi. Namun, baru-baru ini, ia menunjukkan bakatnya dalam seni lukis dengan teknologi AI di kegiatan International Machine Learning Festival (MLF).
Dengan memulai karirnya sebagai seorang penulis dan orator, Denny ja telah menulis sejumlah Puisi Esai yang berhasil menjadi bestseller. Tak hanya itu, ia juga sering diundang ke berbagai acara untuk memberikan motivasi dan inspirasi bagi masyarakat Indonesia.
Namun, dalam kegiatan MLF kali ini, Denny ja menunjukkan bakat barunya dalam seni lukis. Ia menciptakan dua lukisan dengan bantuan teknologi AI, yaitu "Terbang Tinggi" dan "Ombak Besar".
Dengan menggunakan teknologi AI, Denny JA dapat menciptakan lukisan dengan warna dan detail yang menakjubkan. Ia mengaku bahwa teknologi AI memudahkan dirinya untuk menciptakan karya dengan lebih cepat dan efisien.
Menurut Denny JA, seni lukis dengan teknologi AI bukan hanya sekedar menciptakan karya yang indah, namun juga membuka pintu menuju dunia baru. Ia melihat potensi teknologi AI dalam membantu manusia menciptakan karya yang lebih kompleks dan realistis.
Denny JA juga menambahkan bahwa seni lukis dengan teknologi AI dapat menjadi inspirasi bagi para seniman untuk menciptakan karya yang lebih baik. "Kita selalu belajar dari karya-karya sebelumnya, dan teknologi AI dapat menjadi sumber inspirasi baru bagi kami sebagai seniman," katanya.
Karya-karya Denny JA dalam kegiatan MLF juga menarik perhatian para pengunjung. Banyak yang terkesima dengan keindahan lukisannya serta teknologi AI yang digunakan. Beberapa pengunjung bahkan tertarik untuk belajar lebih lanjut tentang seni lukis dengan teknologi AI setelah melihat karya-karya Denny JA.
Dalam kesempatan ini, Denny JA juga menyampaikan pesan untuk masyarakat Indonesia tentang pentingnya belajar teknologi AI. Ia menekankan bahwa teknologi AI adalah masa depan yang tidak bisa dihindari, dan kita harus belajar untuk memanfaatkannya dengan bijak.
"Teknologi AI bisa digunakan dalam berbagai bidang, termasuk seni. Jadi, mari kita belajar tentang teknologi AI dan memanfaatkannya untuk kemajuan Indonesia," katanya.
Melalui karya-karya dalam kegiatan MLF ini, Denny JA telah membuka pintu menuju dunia baru untuk seni lukis Indonesia. Dengan teknologi AI sebagai alat bantu, ia dapat menciptakan karya yang indah dan kompleks serta memberikan inspirasi bagi seniman-seniman Indonesia yang lain.
Ini adalah bukti bahwa teknologi AI bukan hanya untuk dunia bisnis dan teknologi, namun juga dapat memberikan dampak positif bagi dunia seni. Denny JA telah memberikan teladan bagi para seniman untuk menciptakan karya yang indah dan terdepan dengan bantuan teknologi AI.
Cek Selengkapnya: Denny JA Membuka Pintu Menuju Dunia Baru Melalui Lukisan Teknologi AI di International MLF
0 notes
Text
Angkat Isu Mental Health Awareness, Ras Muhamad Garap Klip "Sand Castle" di Tempat Angker Bali
BALIPORTALNEWS.COM, BADUNG – Setelah sukses merilis single ‘Like Summer’, musisi reggae Indonesia, Muhamad Egar atau dikenal dengan nama Ras Muhamad kembali merilis single teranyar ‘Sand Castles’, dimana pada single tersebut merupakan visual dan musik yang sangat kontras dari lagu-lagu Ras Muhamad sebelumnya. Secara visual, Ras Muhamad dengan Jovian Fraije di kursi sutradara memilih konsep Gothic Bali dan dipilihnya Taman Festival, taman wisata yang telah terbengkalai 25 tahun lamanya di daerah Sanur, Denpasar. Walau lokasi tersebut yang luasnya 9 hektar dan memiliki reputasi ‘angker’ oleh warga setempat, namun Ras Muhamad melihat sesuatu keunikan dari Taman Festival. Lokasi tersebut bisa diubah menjadi keindahan karya dalam bentuk visual. Tema dan lirik lagunya pun, Sand Castles yang berarti kastil-kastil pasir, membuka blak-blakan sosok di belakang nama Ras Muhamad dan apa yang ia alami sepanjang karirnya sebagai seorang entertainer. Dari pengungkapan momen rasa sepi, rentan, lemah, ketidaktentuan dan resah secara personal yang menghantui dirinya, ia pun bergulat secara emosional dan mental di mana lagu ini melukiskan rasa jatuh dirinya pada era pandemi dan pasca-pandemi. Musik Sand Castles di-produce oleh Achmad ‘Leztey’ Maulana dan Ras Muhamad, di mana Ras Muhamad memperpadukan spirit Nirvana dan Trap music ke alunan irama reggae dengan juga permainan gitar olehnya secara langsung. Di dalam visual pun, ada juga sosok Emerie Seins seorang penyair dan penari dari komunitas kreatif Voices Unleashed, Emerie mewakili emosi Ras Muhamad dalam bentuk tariannya. “Yang ingin disampaikan pada karya Sand Castles, bahwa sehabis gelap datangnya terang dan kegelapan adalah bagian dari kehidupan. Segala emosi yang kita kategorikan sebagai gelap adalah manusiawi dan semua yang kita rasakan adalah valid. Utamakan dan prioritaskan Kesehatan mental dan hilangkan stigma kepada seseorang yang depresi bahwa mereka orang yang salah. Kita tak pernah tahu secara pasti rasa yang dialami seseorang pada saat depresi. Saat kerentanan begitu menyesakkan butuh adanya bantuan dan emotional support. Bilamana kita menilai bahwa kebahagiaan adalah emosi semata, paling penting dan emosi lainnya tidak berarti, ibaratnya kita hidup di kastil-kastil pasir (Sand Castles) yang kapan saja bisa runtuh dan terbawa saat ombak kehidupan memberi kita ujian dan cobaan,” ungkap Ras Muhammad saat ditemui di The Flow Pererenan, Jumat (25/8/2023).
Angkat Isu Mental Health Awareness, Ras Muhamad Garap Klip "Sand Castle" di Tempat Angker Bali. Sumber Foto : tis/bpn Sand Castles adalah single kedua yang menjadi bagian album Ras Muhamad Kaleidoscope Vol. 1, dijadwalkan rilis pada Oktober 2023 mendatang oleh Black Coral Music. Early Video Screening Sand Castles diadakan pada Jumat (26/8/2023) di The Flow, sebuah lokasi di Pererenan, Badung, Bali yang menjadi homebase bagi Voices Unleashed dan performance acoustic di-support alat-alat musiknya oleh Canggu Guitar.(tis/bpn) Read the full article
#BaliPortalNews#LikeSummer#MuhamadEgar#musisireggaeIndonesia#RasMuhamad#SandCastles#Sanur#TamanFestivalBali#TheFlow
0 notes
Video
youtube
PUTAR MUSIK - ALBUM KENANGAN IRA MAYA SOPHA
Hyra Maya Sopha, dikenal sebagai Ira Maya Sopha (lahir 21 Maret 1968) adalah seorang pemeran dan penyanyi Indonesia.
Nama "Maya Sopha" yang ada pada namanya diperoleh dari sang ibunda yang merupakan pengagum Maja Sopha, pemeran dan penyanyi Indonesia yang populer pada dekade 1960-an hingga 1970-an.
Sepanjang kariernya, ia telah dinominasikan untuk beberapa penghargaan, termasuk tiga Piala Citra Festival Film Indonesia, untuk perannya di film Ira Maya Si Anak Tiri (1979) sebagai Aktris Terbaik serta untuk perannya di film Berbagi Suami (2006) dan Claudia/Jasmine (2008) sebagai Aktris Pendukung Terbaik.
Ia juga dikenal dengan panggilan akrab Bunda Ira semenjak menjadi juri Idola Cilik musim pertama hingga keempat.
Daftar Lagu:
(00:00:00) 1. Acuh Tak Acuh (00:03:36) 2. Adakah Engkau Dengar (00:07:58) 3. Adakah Kan Bersemi Lagi (00:11:41) 4. Aku Bahagia (00:15:25) 5. Awan Putih (00:20:10) 6. Balada (00:25:49) 7. Biarkan Ku Mencapai (00:29:44) 8. Bukit Berbunga (00:34:06) 9. Bulu Bulu Putih (00:38:34) 10. Bunga Bunga Layu (00:42:45) 11. Bunga Bunga Mimpi (00:47:07) 12. Bunga Bunga Remaja (00:51:45) 13. Cinta Pertama (00:56:18) 14. Cinta Putih (01:00:31) 15. Cinta Yang Hilang (01:05:03) 16. Damai Sejahtera (01:08:53) 17. Desaku Tercinta (01:12:44) 18. Detik Detik Gelisah (01:17:17) 19. Disini (01:22:06) 20. Doi (01:26:28) 21. Gengsi (01:31:04) 22. Hanya Berteman (01:35:23) 23. Hanya Daun Dan Ombak (01:40:04) 24. Hati Yang Ceria (01:44:32) 25. Hidup ABRI (01:48:43) 26. Ibu Pertiwi (01:52:50) 27. Ilusi (01:56:52) 28. Indahnya Asmara (02:00:55) 29. Jangan Lagi Bermimpi (02:03:30) 30. Jumpa Di SMA (02:07:18) 31. Kan Ku Sambut Mesra (02:12:12) 32. Ku Menanti (02:15:55) 33. Luka Di Hati (02:20:22) 34. Malam Yang Indah (02:23:52) 35. Maribaya (02:27:29) 36. Masih Sekolah (02:31:05) 37. Mentari (02:34:20) 38. Nada Lagu Rindu (02:37:54) 39. Nyanyian Remaja Indonesia (02:41:41) 40. Nyanyian Rindu (02:46:01) 41. Pandangan (02:49:14) 42. Puisi Cinta (02:53:32) 43. Romansa (02:57:54) 44. Salam Rinduku (03:02:13) 45. Santai Di Taman Bunga (03:05:45) 46. Sebuah Penyesalan (03:09:21) 47. Senja Nirmala (03:13:15) 48. Senyum Di Musim Bunga (05:17:28) 49. Setangkai Tunas (05:21:31) 50. Tinggal Kenangan
#iramayasopha #lagujadul #lagukenangan #lagunostalgia #lagunostalgiapopuler #lagunostalgiaterbaik #lagunostalgiaindonesia #andipratamastudio #putarmusik #putarmusiklirik #putarmusiklyrik #lagunostalgiahq #lagukenanganhq #lagujadulhq #albumkenanganterbaik #thegreatestofalltime #lagulawas #tembangkenangan #fullalbum #laguindonesia #laguindonesiahits #laguindonesiapopuler #laguterbaru #laguspotify #lagutiktok #lagutiktokviral #lagutiktokhits #laguviral #laguterpopuler #lagupilihan #lagu60an #lagu70an #lagu80an #lagu90an #lagu2000 #lagu2010 #lagu2020 #acuhtakacuh #adakahengkaudengar #adakahkanbersemilagi #akubahagia #awanputih #balada #biarkankumencapai #bukitberbunga #bulubuluputih #bungabungalayu #bungabungamimpi #bungabungaremaja #cintapertama #cintaputih #cintayanghilang #damaisejahtera #desakutercinta #detikdetikgelisah #disini #doi #gengsi #hanyaberteman #hanyadaundanombak #hatiyangceria #hidupabri #ibupertiwi #ilusi #indahnyaasmara #janganlagibermimpi #jumpadisma #kankusambutmesra #kumenanti #lukadihati #malamyangindah #maribaya #masihsekolah #mentari #nadalagurindu #nyanyianremajaindonesia #nyanyianrindu #pandangan #puisicinta #romansa #salamrinduku #santaiditamanbunga #sebuahpenyesalan #senjanirmala #senyumdimusimbunga #setangkaitunas #tinggalkenangan
0 notes
Text
Wisata Hebat Di Yogyakarta
Wisata Hebat Di Yogyakarta Yogyakarta adalah salah satu kota wisata hebat yang populer di Indonesia dengan berbagai tujuan wisata hebat menarik. Berikut adalah sejumlah tempat wisata hebat di Yogyakarta : - Candi Borobudur. Candi terbesar di dunia dan menjadi salah satu warisan dari leluhur Nusantara bagi bangsa Indonesia dan bagi dunia internasional sesuai ketetapan UNESCO. - Candi Prambanan. Candi Hindu yang termasuk juga terbesar di Indonesia memiliki arsitektur indah. Candi Prambanan adalah bukti bahwa leluhur bangsa Indonesia menghargai kaum perempuan dan menjunjung tinggi kesetaraan gender. - Karatuan (Keraton) Yogyakarta. Istana yang memiliki sejarah panjang dan masih menjadi tempat tinggal keluarga sultan sejak Perjanjian Gianti. - Taman Sari. Kawasan bekas istana yang terbangun pada masa kejayaan kerajaan Mataram. - Malioboro. Jalan utama di pusat kota yang ramai dengan berbagai toko, restoran, dan penginapan. - Goa Jomblang. Goa alam yang sangat indah dan terkenal dengan lubang di langit-langit yang memungkinkan sinar matahari masuk. - Gunung Merapi. Gunung berapi yang masih aktif dan memiliki pemandangan yang spektakuler. - Pantai Parangtritis. Pantai yang populer di Yogyakarta dengan pemandangan yang indah dan ombak yang cocok untuk surfing. - Hutan Pinus Mangunan. Hutan pinus yang menawarkan pemandangan yang asri dan udara yang segar. - Museum Ullen Sentalu. Museum yang menampilkan koleksi seni dan budaya Jawa dari berbagai zaman. - Bukit Bintang. Bukit dengan pemandangan yang indah dan menjadi spot favorit untuk menikmati sunrise dan sunset. - Puncak Suroloyo. Gunung dengan pemandangan yang menakjubkan dan terkenal sebagai tempat meditasi. Candi Borobudur Wisata Hebat Yogyakarta >> Borobudur adalah salah satu situs sejarah dan budaya terbesar di Indonesia. Borobudur menjadi salah satu warisan dunia sesuai ketetapan UNESCO. Candi Borobudur terletak sekitar 40 kilometer dari Yogyakarta. Pembangunan pada abad ke-8 oleh Dinasti Syailendra. Candi ini memiliki arsitektur yang sangat indah dan merupakan monumen Buddha terbesar di dunia. Candi Borobudur terdiri dari sembilan tingkat, dengan tingkat bawah terdiri dari lima teras berbentuk persegi dan tingkat atas berbentuk lingkaran. Di setiap tingkat terdapat relief yang menceritakan ajaran menjadi manusia unggul paripurna dan kehidupan manusia pada masa itu. Candi ini juga memiliki 72 stupa yang penuh dengan patung Siwa Buddha Tantra Bhairawa. Borobudur adalah satu dari banyak tempat belajar bagi manusia unggul calon pemimpin dunia pada masanya. Candi Borobudur menjadi salah satu tempat wisata hebat yang populer di Yogyakarta dan Indonesia, karena keindahannya dan sejarah yang terkandung di dalamnya. Selain itu, di Candi Borobudur juga terdapat berbagai festival dan acara tahunan seperti perayaan Waisak yang diadakan setiap tahun untuk memperingati kelahiran Buddha. Candi Prambanan >>
Candi Prambanan adalah juga salah satu situs sejarah dan budaya terbesar di Indonesia. Juga menjadi salah satu warisan dunia UNESCO. Prambanan terletak sekitar 17 kilometer dari Yogyakarta dan pembangunan pada abad ke-9 oleh kerajaan Mataram Kuno. Prambanan terdiri dari tiga candi utama yang terdedikasikan untuk Siwa, Wishnu, dan Brahma. Candi Siwa adalah candi terbesar di antara ketiganya dan memiliki tinggi 47 meter. Candi Wishnu memiliki relief yang sangat indah dan menggambarkan kisah-kisah dari epik Ramayana dan Mahabharata. Dan Candi Brahma memiliki relief yang sangat detail dan dianggap sebagai candi dengan relief terbaik di antara ketiganya. Candi Prambanan juga memiliki sejumlah candi kecil yang tersebar di sekitar candi utama. Selain itu, di Candi Prambanan juga terdapat museum yang menampilkan koleksi patung, relief, dan artefak dari zaman kerajaan Mataram Kuno. Candi Prambanan menjadi salah satu tempat wisata yang populer di Yogyakarta dan Indonesia, karena keindahannya dan sejarah yang terkandung di dalamnya. Selain itu, di Candi Prambanan juga terdapat berbagai festival dan acara tahunan seperti pertunjukan Ramayana Ballet yang terselelnggara di area candi pada malam hari. Gunung Merapi Wisata Hebat Yogyakarta >> Merapi adalah gunung berapi yang terletak di antara Provinsi Jawa Tengah dan Yogyakarta. Gunung ini merupakan salah satu gunung berapi paling aktif di Indonesia dan sering meletus dalam periode tertentu. Kegiatan vulkanik Gunung Merapi memiliki pengaruh besar terhadap kehidupan masyarakat di sekitarnya, terutama dalam hal pertanian. Namun, karena keunikan dan keindahan alamnya, Gunung Merapi juga menjadi salah satu objek wisata populer hebat di Yogyakarta. Banyak wisatawan yang tertarik untuk mendaki Gunung Merapi untuk menikmati pemandangan alam yang menakjubkan di sekitar gunung. Termasuk hamparan sawah, lembah, dan gunung-gunung lain di sekitar Gunung Merapi. Ada sejumlah jalur pendakian yang dapat terpilih oleh para pendaki, tergantung pada tingkat kesulitan dan keinginan mereka. Selain mendaki, wisatawan juga dapat mengunjungi Museum Gunung Merapi untuk mempelajari sejarah letusan gunung dan pengaruhnya terhadap kehidupan masyarakat di sekitarnya. Ada juga sejumlah tempat lain di sekitar Gunung Merapi yang menarik untuk tujuan kunjungan, seperti Desa Kaliurang dan Candi Prambanan. Namun, karena aktivitas vulkanik Gunung Merapi yang tidak dapat terprediksi, perlu mengingat bahwa akses ke daerah sekitar Gunung Merapi dapat tertutup atau terbatasi sewaktu-waktu. Oleh karena itu, sebaiknya pastikan untuk selalu memantau perkembangan aktivitas Gunung Merapi sebelum memutuskan untuk berkunjung ke sana. Pantai Parangtritis Wisata Hebat Yogyakarta >>
Parangtritis adalah salah satu pantai paling terkenal di Yogyakarta yang terletak sekitar 28 kilometer Selatan Kota Yogyakarta. Pantai ini menawarkan pemandangan laut yang indah, pasir putih yang bersih, dan ombak yang cocok untuk berselancar. Selain menikmati pemandangan alam dan kegiatan pantai, para wisatawan juga dapat mengunjungi sejumlah objek wisata yang terletak di sekitar Pantai Parangtritis. Seperti Goa Jepang dan Candi Parangkusumo. Di samping itu, Pantai Parangtritis juga menjadi tempat yang populer untuk mengadakan upacara adat seperti Labuhan atau petik laut. Serta berbagai kegiatan budaya seperti seni musik gamelan dan tari-tarian tradisional. Namun, sebaiknya perhatikan kondisi ombak ketika berkunjung ke Pantai Parangtritis, karena ombaknya dapat menjadi sangat besar dan berbahaya pada waktu tertentu. Oleh karena itu, wisatawan sebaiknya mengikuti peringatan dan saran dari pihak berwenang dan pengelola pantai untuk menjaga keselamatan. Goa Jomblang Wisata Hebat Yogyakarta >>
Goa Jomblang adalah sebuah gua alam yang terletak di wilayah Semanu, Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta. Gua ini terkenal karena keindahan alamnya yang memukau, termasuk cahaya langit bawah tanah yang terpancar ke dalam gua, yang menciptakan pemandangan yang spektakuler. Untuk mencapai gua ini, pengunjung harus turun melalui lubang gua dengan menggunakan tali dan peralatan khusus. Setelah sampai di dasar gua, pengunjung dapat menikmati keindahan stalaktit, stalagmit, dan berbagai formasi batu lainnya yang terbentuk selama ribuan tahun. Selain keindahan alamnya, Goa Jomblang juga menjadi tempat yang populer bagi para penggemar olahraga ekstrem, seperti panjat tebing dan rappelling. Para pengunjung dapat menikmati pengalaman yang tak terlupakan dalam menaklukkan rintangan alam di sekitar gua. Goa Jomblang adalah salah satu objek wisata hebat yang cukup terkenal di Yogyakarta dan menarik banyak pengunjung setiap tahunnya. Namun, karena keunikan dan kerapuhan ekosistem di dalam gua, pengunjung hanya mendapat izin untuk masuk ke dalam gua dengan pemandu yang berpengalaman dan peralatan khusus untuk menjaga kelestarian lingkungan gua. Hutan Pinus Mangunan >>
Hutan Pinus Mangunan adalah salah satu objek wisata alam yang terletak di Dusun Dlingo, Desa Mangunan, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Wisata ini menawarkan pemandangan indah dari hamparan pepohonan pinus yang menyejukkan. Pengunjung dapat menikmati suasana alam yang tenang dan sejuk. Hutan Pinus Mangunan memiliki sejumlah spot foto yang populer di antara pengunjung, seperti Bukit Bintang, Jembatan Cinta, dan Bukit Jurang Tembelan. Dari sini, pengunjung dapat menikmati pemandangan indah dari atas bukit dan melihat hamparan pepohonan pinus yang menakjubkan. Selain menikmati pemandangan alam, pengunjung juga dapat berjalan-jalan di sekitar hutan, menghirup udara segar, atau bermain dengan keluarga dan teman-teman di sejumlah area rekreasi yang tersedia. Ada juga sejumlah warung makan dan toko suvenir yang dapat jumpa di sekitar lokasi wisata. Selain itu, Hutan Pinus Mangunan juga menjadi tempat yang populer untuk kegiatan camping, hiking, atau outbound. Ada sejumlah pihak yang menyediakan paket wisata yang meliputi kegiatan tersebut. Bagi wisatawan yang ingin mengunjungi Hutan Pinus Mangunan, sebaiknya mempersiapkan pribadi dengan baik karena lokasinya yang cukup terpencil dan jalan setapak yang terjal. Selain itu, pastikan juga untuk menjaga kebersihan dan kelestarian alam di sekitar hutan agar wisata alam ini tetap dapat ternikmati oleh generasi berikutnya. Bukit Bintang Yogyakarta >>
Bukit Bintang adalah salah satu tempat wisata yang terletak di Dusun Nglanggeran, Desa Giritirto, Kecamatan Panggang, Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta. Kehebatan Bukit Bintang menawarkan pemandangan spektakuler dari atas bukit yang menakjubkan, serta trekking menantang bagi pengunjung yang menyukai petualangan. Sesuai dengan namanya, Bukit Bintang menawarkan pemandangan langit yang sangat indah pada malam hari, di mana pengunjung dapat melihat bintang-bintang dengan jelas. Pengunjung juga dapat menikmati pemandangan matahari terbit atau terbenam yang sangat memukau dari atas bukit. Bukit Bintang memiliki sejumlah spot foto yang populer, seperti pohon cinta, tembok cinta, dan sky bridge. Dari sini, pengunjung dapat menikmati pemandangan yang menakjubkan dari atas bukit dan mengabadikan momen indah bersama teman dan keluarga. Selain menikmati pemandangan alam, pengunjung juga dapat mengeksplorasi alam sekitar dengan berjalan kaki atau trekking. Terdapat sejumlah rute trekking yang tersedia, mulai dari rute yang mudah hingga rute yang menantang. Bagi wisatawan yang ingin mengunjungi Bukit Bintang, sebaiknya mempersiapkan diri dengan baik karena jalan yang menuju ke lokasi wisata ini cukup terjal dan berbatu. Sebaiknya juga mempersiapkan fisik dan membawa perlengkapan yang sesuai untuk trekking. Akses menuju ke Bukit Bintang terbilang cukup sulit. Namun pemandangan yang tersaji oleh Bukit Bintang membuatnya menjadi tempat wisata indah. Ini adalah rekomendasi tepat bagi mereka yang ingin menikmati keindahan alam dan petualangan yang menantang. Puncak Suroloyo >>
Tempat wisata Puncak Suroloyo adalah tempat wisata yang terletak di Gunung Merbabu, di lereng Barat Pegunungan Menoreh, Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta. Puncak ini memiliki ketinggian sekitar 1.036 meter di atas permukaan laut dan menawarkan pemandangan alam yang sangat indah. Pengunjung yang datang ke Puncak Suroloyo dapat menikmati pemandangan yang menakjubkan dari atas pegunungan, termasuk pemandangan Gunung Merbabu yang menjulang tinggi di sebelah timur. Selain itu, pengunjung juga dapat menikmati udara segar dan tenang yang sejuk di sekitar Puncak Suroloyo. Untuk mencapai puncak ini, pengunjung harus melewati sejumlah jalur pendakian dengan berbagai tingkat kesulitan. Namun, setelah sampai di puncak, semua rasa lelah dan kesulitan akan terbayar dengan pemandangan yang menakjubkan. Selain menikmati keindahan alam, pengunjung juga dapat mengunjungi sejumlah tempat suci yang terletak di sekitar Puncak Suroloyo, seperti Candi Gentong, Candi Suroloyo, dan Makam Sunan Suroloyo. Tempat-tempat suci ini memiliki nilai sejarah dan spiritual yang tinggi bagi masyarakat Jawa. Pengunjung juga dapat menginap di area Puncak Suroloyo dengan cara membawa tenda atau menginap di penginapan yang tersedia di sekitar kawasan wisata. Sebaiknya pengunjung mempersiapkan fisik dan membawa perlengkapan yang cukup untuk pendakian. Puncak Suroloyo menjadi tempat wisata yang sangat tepat bagi mereka yang mencari keindahan alam dan petualangan. Selain itu, pengunjung juga dapat memperoleh nilai sejarah dan spiritual yang tinggi melalui kunjungan ke tempat-tempat suci yang terletak di sekitar Puncak Suroloyo. Malioboro >>
Sebuah jalan utama di pusat kota Yogyakarta, terkenal sebagai pusat perbelanjaan dan wisata. Jalan ini memiliki panjang sekitar satu kilometer. Malioboro terletak di antara dua bangunan bersejarah, yaitu Tugu Yogyakarta dan Keraton Yogyakarta. Malioboro memiliki banyak toko, pedagang kaki lima, dan penjual makanan dan minuman. Mereka menawarkan berbagai barang dan jajanan khas Yogyakarta, seperti batik, kerajinan tangan, makanan ringan, dan souvenir. Selain itu, di Malioboro juga terdapat pusat perbelanjaan modern, seperti Malioboro Mall, yang menawarkan berbagai merek internasional. Malioboro juga terkenal sebagai pusat kegiatan seni dan budaya di Yogyakarta. Di sini sering diadakan acara seni dan budaya, seperti pentas seni tradisional, pertunjukan musik, dan pameran seni. Sebagai pusat perbelanjaan dan kegiatan seni dan budaya, Malioboro juga merupakan objek wisata populer di Yogyakarta. Banyak wisatawan yang datang ke sini untuk menikmati suasana jalan Malioboro yang ramai, mencicipi makanan dan minuman khas, dan berbelanja untuk mendapatkan oleh-oleh. Secara keseluruhan, Malioboro adalah salah satu tempat terpopuler di Yogyakarta yang menawarkan pengalaman wisata, perbelanjaan, seni, dan budaya yang unik. Museum Ullen Sentalu >>
Bangunan Museum Ullen Sentalu adalah museum seni dan budaya yang terletak di Kaliurang, Sleman, Yogyakarta. Museum ini memamerkan berbagai koleksi seni dan budaya Jawa. Termasuk artefak dari kerajaan-kerajaan Jawa sebelum kesultanan dan keluarga kerajaan Yogyakarta. Koleksi di Museum Ullen Sentalu mencakup berbagai jenis benda seni, seperti wayang kulit, keris, batik, seni ukir, dan berbagai benda seni dan kerajinan lainnya. Selain itu, museum ini juga memiliki koleksi berupa foto, lukisan, dan karya seni modern yang terinspirasi oleh budaya Jawa. Museum Ullen Sentalu terkenal sebagai salah satu museum terbaik di Indonesia karena menawarkan pengalaman berbeda dalam menjelajahi sejarah dan kebudayaan Jawa. Pengunjung dapat berkeliling di antara bangunan-bangunan yang indah dan taman-taman yang indah yang menampilkan berbagai aspek budaya Jawa. Museum Ullen Sentalu juga menyediakan tur untuk pengunjung yang ingin mempelajari lebih lanjut tentang koleksi dan sejarah museum. Ada sejumlah tur yang tersedia, seperti tur pengenalan museum, tur seni, dan tur sejarah. Selain itu, museum ini juga memiliki restoran yang menyajikan hidangan tradisional Jawa yang lezat, sehingga pengunjung dapat menikmati makanan dan suasana yang tenang di sekitar museum. Museum Ullen Sentalu menjadi salah satu destinasi wisata yang sangat recommended bagi mereka yang ingin belajar tentang budaya Jawa dan sejarahnya, atau bagi mereka yang hanya ingin menikmati keindahan seni dan arsitektur. Taman Sari Yogyakarta >>
Taman Sari Yogyakarta, juga terkenal sebagai Taman Sari Water Castle, adalah kompleks istana dan taman yang terletak di pusat kota Yogyakarta. Istana ini terbangun pada abad ke-18 pada masa pemerintahan Sultan Hamengkubuwono I sebagai. Ini adalah tempat istirahat dan taman pribadi bagi keluarga kerajaan. Taman Sari terdiri dari dua bagian utama, yaitu kompleks istana dan kompleks taman. Kompleks istana terdiri dari sejumlah bangunan, termasuk sebuah masjid, gedung pertemuan, dan paviliun-paviliun, yang berguna untuk beristirahat dan menikmati keindahan taman. Bangunan-bangunan ini terbangun dengan gaya arsitektur Jawa yang khas, dengan pengaruh arsitektur Eropa. Kompleks taman terdiri dari kolam renang dan paviliun-paviliun yang terhubung oleh jalan-jalan bawah tanah. Kompleks taman ini awal rancangan sebagai tempat rekreasi bagi keluarga kerajaan, dengan kolam renang yang berguna untuk berenang dan bersantai. Sekarang, Taman Sari Yogyakarta telah menjadi salah satu objek wisata terkenal di Yogyakarta. Dan menjadi tempat yang populer bagi para pengunjung yang ingin menikmati keindahan arsitektur Jawa kuno. Taman Sari juga sering berguna sebagai lokasi untuk pertunjukan seni budaya, seperti tari dan musik tradisional Jawa. Secara keseluruhan, Taman Sari Yogyakarta adalah salah satu situs budaya dan sejarah yang penting di Indonesia dan menawarkan pengunjung pengalaman yang unik dalam melihat keindahan arsitektur dan kehidupan kerajaan Jawa pada masa lalu. Karatuan (Keraton) Yogyakarta >>
Keraton Yogyakarta, juga terkenal sebagai Istana Kesultanan Yogyakarta, adalah kompleks istana yang terletak di Yogyakarta. Istana ini dibangun pada pertengahan abad ke-18 pada masa pemerintahan Sultan Hamengkubuwono I dan merupakan tempat kediaman Sultan Yogyakarta yang juga menjabat sebagai gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta. Kompleks istana ini merupakan landmark budaya yang penting di Indonesia dan juga merupakan atraksi wisata populer. Ini adalah kompleks paviliun, aula, dan halaman besar dengan berbagai struktur yang terbangun dalam gaya arsitektur Jawa tradisional. Read the full article
0 notes
Text
Merawat Budaya dalam Festival Leva Alep Lamalera
DERU ombak di Pantai Lamalera bergema bersama alunan suara para nelayan Lamalera menyambut Penjabat Bupati Lembata Marsianus Jawa dan rombongan. Langit yang mendung hanya mendapati sedikit terik matahari di hari Rabu (15/2). Suasana itu melebur dengan suka cita warga Kampung Lamalera yang merayakan Festival Leva Alep. Di pintu gapura, Marsianus Jawa dan rombongan tiba dari Lewoleba. Kedatangan…
View On WordPress
0 notes
Text
TURISIAN.com - Sejak lama kawasan ini dikenal sebagai surga alam yang mempesona. Penuh gemerlap keindahan menjadikan keajaiban Pulau Komodo terus diburu wisatawan. Tidak saja, dari dalam negeri tetapi juga mancanegara. Pulau yang masuk dalam wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) ini memang bukan sekadar nama, tetapi juga rumah bagi makhluk purba yang menjadi kebanggaan Indonesia, komodo. Terletak di sebelah timur Pulau Sumbawa, dan dipisahkan oleh Selat Sape, Pulau Komodo secara administratif termasuk dalam Kabupaten Manggarai Barat, NTT. Namun, jangan anggap enteng, karena kekayaan alamnya telah membuatnya ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO dan salah satu New Seven Wonders of Nature. BACA JUGA: Tiket ke Pulau Komodo Mahal, Jokowi Arahkan Wisatawan ke Pulau Rinca Misteri Pulau Komodo Sekitar 2.000 ekor komodo hidup secara alami di Pulau Komodo. Reptil purba ini adalah peninggalan hidup dari zaman kuno yang hanya bisa Anda temui di Indonesia. Taman Nasional Komodo, yang mencakup tiga pulau besar (Komodo, Rinca, dan Padar), serta dua pulau kecil (Gili Motang dan Nusa Kode, NTT), adalah rumah bagi makhluk luar biasa ini. Namun, ada catatan penting: para wisatawan wanita yang tengah menstruasi sebaiknya tidak mendekati komodo, karena mereka bisa mencium bau darah dari jarak yang jauh dan menjadi agresif. BACA JUGA: Update Tiket Pesawat Rute Lombok Nusa Tenggara Barat Bulan September Petualangan di Bawah Laut Keajaiban Pulau Komodo tidak terbatas pada daratan. Di bawah permukaan lautnya tersembunyi kehidupan laut yang menakjubkan. Terumbu karang yang masih alami dan beragam hewan laut seperti penyu hijau, ikan hiu, dan bahkan paus, menjadikan pulau ini surga bagi penyelam dan snorkeler. Anda dapat menyewa peralatan snorkeling atau diving di sini untuk merasakan keindahannya. BACA JUGA: Lombok Timur Siap Memukau Peserta Pesona Rinjani Color Run 2023 Pemandangan Eksotis dari Ketinggian Bagi para petualang yang doyan trekking, Gunung Ara dengan ketinggian 538 mdpl adalah destinasi yang tak boleh dilewatkan. Saat mendaki, Anda akan disuguhi pemandangan teluk yang memukau dari puncak gunung ini. Bermain Kano dan Berburu Matahari Terbenam Perairan sekitar Pulau Komodo memiliki ombak yang tenang, sempurna untuk bermain kano. Nikmati matahari terbenam yang spektakuler dengan berjalan-jalan di bukit-bukit di sekitar Taman Nasional Komodo. BACA JUGA: Labuan Bajo Maritime Festival, Pesona Timur yang Menampilkan Beragam Seni-Budaya Island Hopping: Petualangan Seru Antar Pulau Jika Anda bosan dengan kegiatan yang biasa-biasa saja, cobalah island hopping. Naik perahu layar atau kapal dari Pulau Komodo ke Pulau Padar, Pulau Rinca, dan pulau-pulau lain yang berdekatan. Anda akan menemukan kekayaan alam yang berbeda di setiap pulau. Cara Menuju Pulau Ajaib Ini Pulau Komodo terletak di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur. Labuan Bajo adalah gerbang utamanya. Anda bisa mencapai pulau ini dengan penerbangan ke Bandara Komodo Labuan Bajo, atau jika memilih jalur air, menggunakan kapal dari Tanjung Benoa, Bali. BACA JUGA: Pelepasan Satwa Dilindungi, Upaya Pelestarian Komodo Setibanya di Labuan Bajo, perjalanan sekitar 3 km menuju Kampung Ujung dapat ditempuh dengan ojek atau mobil, sehingga Anda dapat dengan mudah menjangkau surga ini. Harga Tiket Masuk: Investasi untuk Keajaiban Alam Tiket masuk ke Taman Nasional Komodo sangat terjangkau. Bagi wisatawan lokal (WNI), biayanya hanya Rp 5.000 saat weekdays dan Rp 7.500 saat weekend. Sedangkan wisatawan mancanegara akan dikenai biaya Rp 150.000 untuk hari Senin-Sabtu dan Rp 225.000 untuk hari Minggu dan hari libur nasional. Perlu diingat bahwa untuk melihat komodo, Anda juga perlu membayar pemandu atau ranger. BACA JUGA: Ada Wisata ‘Tandingan’ di Dekat Taman Nasional Komodo Labuan Bajo Fasilitas yang Memadai Fasilitas menuju Pulau Komodo terbilang baik dengan adanya dermaga yang memudahkan akses wisatawan.
Meskipun begitu, fasilitas di dalam kawasan taman nasional dijaga dengan ketat untuk melindungi habitat asli komodo. Pulau Komodo adalah surga yang menunggu untuk dijelajahi. Jadikan petualangan Anda tak terlupakan dengan mengunjungi pulau ini dan menyaksikan keindahan alam yang luar biasa ini secara langsung. ***
0 notes
Text
portrait of a lady on fire
“If you look at me, who do I look at?”
Marianne datang ke Brittany untuk melukis Heloise. Sebenarnya ini tugas yang cukup sederhana; ia hanya tinggal memberdirikan kanvas lalu menyapukan kuas ke atasnya dalam warna-warna. Tapi masalahnya, Heloise tak pernah mau berpose untuk dilukis.
Tatapan
Tempat yang didatangi Marianne (Noemi Merlant) terletak di pesisir pantai. Ia harus menumpang sebuah perahu dayung untuk sampai ke sana. Bangunan kastil dari abad ke-18 Prancis berdiri gagah di atas tebing berbatu yang agak terjal dan tentunya cukup luas untuk dihuni oleh tiga orang saja: nyonya rumah, anak perempuannya, dan seorang pelayan. Kedatangan Marianne memenuhi undangan sang nyonya rumah yang meminta khusus agar dirinya membuat lukisan anak perempuannya, Heloise (Adele Haenel). Lukisan itu nantinya akan dikirim kepada calon suami Heloise di Milan, Italia, sebagai bentuk perkenalan awal karena keduanya belum pernah bertemu secara langsung.
Namun, tugas melukis itu ternyata bukan hal yang mudah. Marianne setidaknya bisa mencium gelagat yang problematik saat ia menyingkap sebuah lukisan potret seorang wanita di gudang. Lukisan itu menggambarkan pose seorang wanita bergaun hijau yang duduk dengan tangan tersilang di pangkuannya. Bahunya tegak, gaun hijaunya pun tampak elegan, semua itu mencitrakan rupa seorang bangsawan terhormat yang siap memukau mata. Namun wajah dari sosok wanita tersebut terhapus. Bukan hilang di atas kanvas tapi pudar, luber, akibat gosokan kain kasar yang dilakukan berkali-kali. Jejak gosokannya merekam satu upaya penghapusan yang terjadi secara paksa, penuh amarah, juga mengandung kesedihan. Tersimpan di ruang gudang yang gelap dan tertutup kain putih, lukisan itu seolah-olah adalah memori yang telah dilupakan pemiliknya.
Wanita di dalam lukisan adalah saudari kandung Heloise. Ia dilukis di dalam kastil beberapa bulan yang lalu. Setelah lukisannya rampung ia bunuh diri dengan meloncat dari tebing menuju permukaan berbatu di pinggir pantai. Dalam surat terakhirnya ia meminta maaf kepada Heloise karena dengan kematiannya itu berarti Heloise yang akan menggantikan posisi perjodohannya.
Heloise tentu saja menolak dijodohkan dengan pria yang belum ia kenal sama sekali, apalagi pria itu berasal dari satu negeri di seberang lautan yang juga sangat asing baginya. Sayangnya, satu-satunya hal logis yang bisa dilakukan Heloise untuk membatalkan pernikahan tersebut adalah kematian. Maka untuk mengekspresikan penolakannya, ia pun menolak berpose di depan kanvas. Pelukis yang sebelumnya disewa menyerah di tengah jalan karena hal itu. Tapi bagaimanapun juga perjodohan tetap akan berjalan sesuai prosedur yang sudah disepakati kedua pihak keluarga. Bagaimanapun caranya Heloise tetap harus dilukis di atas kanvas.
Maka tugas Marianne sebenarnya adalah untuk melukis Heloise secara diam-diam. Heloise tak boleh tahu kalau Marianne adalah seorang pelukis sewaan. Ia hanya tahu Marianne diutus ibunya untuk menemaninya jalan-jalan di tebing. Setelah insiden yang menimpa kakaknya tentu Heloise tak akan curiga jika ada orang yang disuruh menemaninya dari jarak dekat setiap kali ia butuh menghirup udara segar di luar. Dan sebagai pelukis berpengalaman, Marianne memanfaatkan setiap kesempatan yang ia miliki saat berada di dekat Heloise untuk menangkap segala detail dari penampakannya. Marianne pun memanfaatkan setiap kesempatan saat dirinya sendirian di dalam kamar untuk menggoreskan segala detail itu ke atas kanvasnya.
Marianne hanya punya waktu kurang dari seminggu. Aktivitasnya menemani Heloise menyisir pantai, duduk di atas pasir menyaksikan ombak berdebur, atau mengawasinya berenang telah cukup memberinya wawasan tentang penampilan luar Heloise. Lukisan itu selesai tepat pada waktunya. Namun sebelum menyerahkan karyanya ia meminta izin kepada nyonya rumah untuk memperlihatkannya dulu kepada Heloise; sekaligus juga mengakui secara blak-blakan siapa dia sebenarnya. Pengakuan itu tentu membuat Heloise kecewa. Tapi yang lebih mengecewakannya lagi adalah hasil lukisan Marianne atas dirinya.
Dalam kacamata awam, itu sebenarnya lukisan yang sempurna: Heloise mengenakan gaun hijau terang; duduk sambil menyilangkan kedua pergelangan tangan di atas paha; menatap lurus ke depan dengan anggun. Warna kulitnya dicat agak pucat; semburat rona merah muncul di pipinya; permukaan bibirnya dipulas merah muda; lalu kuning rambutnya yang terikat terlihat bagai mahkota yang menambah terang nuansa lukisan tersebut, Bisa dibilang sebuah mahakarya yang mahal dan jenius mengingat Marianne melukisnya hanya berdasarkan pengamatan sembunyi-sembunyi. Tapi Heloise tak terkesan sama sekali; ia bahkan mengonfirmasi apakah yang di dalam lukisan itu benar adalah dirinya. Jika benar, maka masalah utamanya adalah sosok itu tampak tak memiliki jiwa; tanpa aura kehidupan, tanpa pesona, mati seperti kanvasnya sendiri. Tak ada sesuatu di sana yang menyiratkan seorang wanita, apalagi seorang lady, yang utuh dan punya kepribadian. Perpaduan warna yang awalnya memikat itu jadi seakan tak cukup menguatkan nyawa.
Heloise: “Is that me? Is that how you see me?”
Marianne: “It’s not only me.”
Heloise: “What do you mean, not only you?”
Marianne: “There are rules, conventions, ideas.”
Heloise: “You mean there’s no life? No presence?”
Marianne: “Your presence is made up of fleeting moments that may lack truth.”
Heloise: “Not everything is fleeting. Some feelings are deep. The fact it isn’t close to me, that I can understand. But I find it sad it isn’t close to you.”
Marianne: “How do you know it isn’t close to me? I didn’t know you were an art critic.”
Heloise: “I didn’t know you were a painter.”
Tak siap menerima kritikan yang begitu menohok jiwa kreatifnya, Marianne dengan kesalnya menggosok bagian wajah Heloise di lukisan. Merusaknya dengan kesadaran penuh─dan penuh penyesalan. Ia mengakui kesalahannya, kekalahannya. Di depan si nyonya rumah ia tertunduk, menunjukkan lukisan yang ia rusak sendiri sebagai hasil kerja yang ia janjikan. Semua upayanya terlihat sangat sia-sia. Si nyonya rumah tentu langsung meradang, menyebut Marianne tak becus dan mempersilakannya angkat kaki.
Tapi di luar dugaan, Heloise malah meminta Marianne tetap tinggal agar ia bisa membuat lukisan yang baru. Dan yang lebih di luar dugaan lagi, kali ini Heloise bersedia berpose untuknya … tanpa syarat apa-apa.
Seharusnya pada titik ini Marianne menyadari ada benih-benih cinta yang ditanamkan Heloise lewat perubahan sikapnya itu. Seharusnya Marianne juga menyadari bahwa dalam pengamatannya yang sembunyi-sembunyi selama ini si objek pun mengamati balik dirinya lewat tatapan yang menyembunyikan arti. Marianne terlalu sibuk mengerahkan pikiran untuk tujuan melukis, menangkap detail-detail Heloise dari ujung rambut sampai kaki─fitur, bentuk, warna, lekuk─dan ia luput merasakan aura lain di setiap situasi kebersamaan mereka. Tak heran kalau lukisannya dibilang tak memiliki nyawa karena hanya menampilkan lapisan permukaan dari sosok Heloise saja. Kritik Heloise tersebut bisa jadi adalah caranya untuk menyampaikan bahwa Marianne tidak peka membalas tatapannya selama ini.
Dengan berposenya Heloise di hadapan Marianne maka kedua perempuan itu pun akan saling menatap dalam waktu yang lama. Heloise mematung sebagai model, Marianne terpaku menerjemahkan kehadiran perempuan itu di kanvas, sementara waktu seakan membekukan momen bagi mereka berdua. Ya, Heloise kini tidak bisa lagi dimaknai sebatas keberadaan yang mengandung aspek luarannya saja, tapi sebagai kehadiran, yang lebih dalam lagi menelusuri esensi subjektif Heloise bagi Marianne. Maka pada prosesnya Marianne pun pelan-pelan mengartikan siapa Heloise bagi dirinya, dan begitu pula sebaliknya. Keduanya saling melukiskan diri masing-masing dengan kuas perasaan mereka.
Tatapan jadi jalan masuk yang menyerahkan diri masing-masing lewat perkenalan yang lebih jauh dari sekadar salam basa-basi (“When you don’t know what to say, you touch your forehead. When you lose control, you raise your eyebrows. And when you’re troubled, you breathe through your mouth”). Tatapan demi tatapan yang terus memaknai kehadiran satu sama lain itu berujung pada cinta─yang terasa, yang terungkap, yang kemudian terekspresikan dalam bentuk-bentuk yang tak cukup direkam oleh lukisan.
Pengalaman
Atas permintaan Heloise si nyonya rumah memberikan Marianne kesempatan kedua, dengan syarat sekembalinya dinas ke luar kota Marianne harus sudah menyelesaikan lukisan revisinya. Kepergian nyonya rumah itu memberi ruang bagi Marianna dan Heloise untuk jadi lebih dekat lagi, saling memperkaya perasaan di antara keduanya tanpa harus terhalang oleh keberadaan pihak ketiga. Pemaknaan kehadiran jadi jalan bagi perasaan mereka menelusuri momen yang lebih dalam lagi.
Heloise mungkin lebih dulu menyadari pentingnya kehadiran Marianne dalam hidupnya. Itu terjadi ketika di suatu hari Heloise mengikuti misa di sebuah gereja sendirian, dan betapa ia sangat merasakan ketiadaan Marianne di sisinya (“In solitude, I felt the liberty you spoke of. But I also felt your absence”). Ia bermaksud mencicipi kebebasan di luar rumah akan tetapi kebebasan itu seolah tak berarti ketika sebenarnya yang ia butuhkan adalah seorang teman yang memahami keadaannya. Itulah sebabnya ia meminta Marianne tetap tinggal untuk melukisknya lagi walaupun itu juga menciptakan semacam kontradiksi batin, karena hasil lukisan tersebut akan mengantarnya ke pernikahan yang tak ia inginkan.
Kehadiran lalu berbuah jadi pengalaman-pengalaman yang saling mengisi bab baru kehidupan. Heloise tak sekadar diam berpose tetapi juga sesekali menebar senyumnya dan mengundang Marianne bercakap-cakap. Ditemani remang cahaya lilin di ruang makan mereka bermain kartu diselingi gelak tawa yang mungkin sebelumnya tak pernah terdengar di dalam rumah. Mereka pergi ke festival api unggun di desa, menikmati sajian nyanyian akapela dari sekelompok perempuan lokal yang sangat mengharu-biru. Di malam yang larut Heloise pun ketiduran di atas bangku dapur, dan Marianne dengan sigap menggambar sketsanya di buku catatan sambil menatap syahdu sosok yang tak lama kemudian menatapnya balik diiringi senyum tipis. Pengalaman yang terus mereka tumpuk itu membawanya ke balik bebatuan di pinggir pantai, yang membentuk semacam istana rahasia tempat mereka menyembunyikan diri dari kehadiran dunia luar, yang di dalamnya, untuk pertama kalinya, mereka berbagi ciuman mesra.
Pengalaman selalu menentukan bagaimana perasaan cinta dinyatakan. Bukan logika yang membentuk perasaan tersebut, bahkan seringkali bukan pula moral yang merancang aksinya. Ketika cinta bersambut, dunia memang serasa hanya milik berdua, dan bagi Heloise dan Marianne dunia yang mereka miliki tak mesti megah atau leluasa tapi cukup menjadikan mereka perempuan yang seutuhnya. Di tengah logika dan moral dunia yang patriarkis pencapaian tersebut adalah kesempurnaan yang patut dirayakan.
Heloise bukan satu-satunya perempuan yang terjebak dalam kompleksitas gender di rumah itu. Ada pula Sophie si pelayan yang perutnya telah dihamili seseorang dan kini merencanakan aborsi. Kepergian nyonya rumah dimanfaatkan Sophie untuk menjalani proses pengguguran kandungan secara tradisional. Ia mengunjungi dukun beranak di desa dan melakukan beberapa prosedur tradisional seperti lari bolak-balik untuk menurunkan posisi janin ke dekat pintu Rahim. Tak jelas siapa laki-laki yang telah menghamilinya itu tapi yang jelas ia harus menghadapi implikasi seks di luar nikahnya sendirian. Di hari H saat proses pengguguran itu dilakukan secara manual oleh si dukun, tanpa alat bantu dan obat bius, Sophie sendirilah yang menanggung rasa sakit, kesedihan, dan mungkin pula dosanya. Ia melewati semua itu sebagai seorang perempuan yang menancapkan otoritas terhadap tubuhnya sendiri. Sebagai pelayan ia boleh saja dimiliki oleh majikannya tetapi sebagai perempuan ia adalah tuan bagi martabatnya sendiri.
Ketiga perempuan dewasa itu mengalami keutuhan mereka sebagai perempuan. Identitas gender mereka menimbulkan kekuatan yang juga saling menguatkan satu sama lain. Namun di balik situasi itu mereka juga tak bisa lepas dari tajamnya penghakiman sosial terhadap apa yang dimaknai sebagai kebebasan milik perempuan. Di rumah itu para perempuan adalah pelaku cinta sesama jenis dan pelaku aborsi, di mana keduanya merupakan wujud ekspresi kebebasan feminin yang tak mungkin hanya mengandung sisi liar tetapi juga sisi manusiawi. Di rumah itu laki-laki adalah momok; wujudnya memang tak terlihat tapi secara konkrit telah memberikan rasa sakit yang besar kepada mereka baik secara psikis (Heloise) maupun secara fisik (Sophie). Sedangkan mata patriarki sudah pasti akan menempatkan ketiga perempuan itu sebatas objek pengamatan yang dengan mudahnya disudutkan lewat dalih-dalih besar yang mengatasnamakan kehormatan, moral, atau etika sosial.
Dalam mengaplikasikan kebebasannya “memerankan” perempuan, mereka coba mendiskusikan tentang cinta lewat medium kisah legenda tragis Orpheus dan Eurydice. Sehabis makan malam Heloise membacakan kisah tersebut: tentang Orpheus yang berupaya menghidupkan kembali istrinya, Eurydice, dengan mendatangi alam kematian di dasar dunia. Ia berhasil menemukan arwahnya lalu menuntunnya melewati pekatnya gua kegelapan. Sebelumnya, ia sudah membuat perjanjian dengan Dewa Kematian yaitu tak akan menoleh ke belakang untuk menatap wajah istrinya sampai ia mencapai ujung gua. Tapi seperti yang kita tahu, Orpheus tak sabar, lalu menoleh ke belakang saat tinggal beberapa langkah lagi keluar gua, dan Eurydice seketika pun terhisap lagi ke kedalaman untuk selama-lamanya.
Heloise: “’They were nearing the surface, approaching the threshold, when, fearing losing Eurydice and impatient to see her, her loving spouse turned.’”
Sophie: “No, he can’t look at her for fear of losing her. That’s no reason. He was told not to do that.”
Heloise: “He’s madly in love. He can’t resist.”
Marianne: “I think Sophie has a point. He could resist. His reasons aren’t serious. Perhaps he makes a choice.”
Heloise: “What choice?”
Marianne: “He chooses the memory of her. That’s why he turns. He doesn’t make the lover’s choice, but the poet’s.”
Heloise: “Perhaps she was the one who said, ‘Turn around.’”
Berdasarkan pengalaman masing-masing ketiganya coba menginterpretasikan wujud cinta dari kisah tersebut sesuai dengan apa yang mereka percayai. Bagi Sophie, aksi Orpheus menoleh menunjukkan pengkhianatan; tidak ada alasan yang masuk akal selain bahwa Orpheus sengaja melakukannya karena ia memang ingin melepaskan Eurydice pergi. Cintanya telah memudar di tengah perjalanan gelap yang mereka tempuh itu.
Bagi Heloise, aksi Orpheus menoleh justru didorong oleh ketakutan yang teramat besar akan kehilangan Eurydice. Baginya cinta memang tak harus logis, kadang cinta bisa mengarahkan kepada paradoks yang aneh, tapi di atas segalanya adalah perasaan tersebut harus berani ditunjukkan, sebesar apa pun risikonya nanti. Senada dengan apa yang dilakukan Heloise kepada Marianne. Ia tak bisa membohongi perasaannya, dan ia tahu bagaimana cintanya terhadap Marianne punya risiko sosial yang cukup besar. Ia pasti akan kehilangan Marianne, maka sisa waktu yang dimiliki jadi kesempatannya untuk menunjukkan cinta.
Sementara Marianne memaknai aksi Orpheus dalam bentuk yang lebih puitis. Di pintu gua Orpheus memilih untuk mengenang Eurydice, menaruhnya di dalam ingatan, dan memilikinya untuk selamanya di sana. Laki-laki itu seakan melihat bahwa hidup bersama Eurydice di dunia berpotensi mengikis cintanya seiring waktu. Maka ia pun memilih untuk mengenang cintanya selagi perasaan itu masih membumbung tinggi. Bagi Marianne, hanya dalam ingatanlah rasa itu bisa diawetkan. Hanya dalam ingatanlah rasa itu terlukiskan dalam warna-warni yang terus menetap, dan takkan pudar selama ingatan itu terpelihara.
Ingatan
Dari sejak awal Marianne sudah memaknai Heloise sebagai ingatan. Ketika ia masih melukisnya secara diam-diam, mau tidak mau ia menangkap sosok Heloise ke dalam ingatannya di setiap kesempatan. Namun ingatan tersebut memang belum lengkap sampai ia mengenal Heloise lebih jauh, mengalami cinta yang bersemi di antara kecupan bibir keduanya, mendekapnya dalam pelukan asmara di malam-malam yang hangat. Ia tahu bahwa Heloise tak bisa ia miliki terus, jalinan takdir mereka hanya bertemu di satu titik periode yang sementara, oleh karena itulah kenangan jadi satu-satunya alat yang bisa mereka miliki sampai kapan pun.
Marianne: “I’ll remember when you fell asleep in the kitchen.”
Heloise: “I’ll remember your dark look when I beat you at cards.”
Marianne: “I’ll remember the first time you laughed.”
Heloise: “You took your time being funny.”
Marianne: “That’s true. I wasted time.”
Heloise: “I wasted time too. I’ll remember the first time I wanted to kiss you.”
Marianne: “When was that?”
Heloise: “You didn’t notice?”
Marianne: “At the feast around bonfire?”
Heloise: “I wanted to, yes. But that wasn’t the first time.”
Marianne: “Tell me.”
Heloise: “No, you tell me.”
Marianne: “When you asked if I had known love. I could tell the answer was yes. And that it was now.”
Heloise: “I remember.”
Sosok Heloise yang sudah tergambar dengan begitu kuat di memori Marianne terkadang juga menyiksa perasaannya. Ia tak bisa mengelak realita bahwa begitu lukisannya selesai nanti Heloise harus ia “relakan” jatuh ke pelukan seorang laki-laki. Kecemasan Marianne sesekali mewujud dalam sekelibat bayangan Heloise yang muncul di depannya sambil mengenakan pakaian pengantin yang putih bersinar. Sosok “hantu” itu terbit sebentar di tengah lorong yang gelap menjelang hari-hari terakhir kebersamaan mereka, dan Marianne hanya bisa memandangnya, tak kuasa mengusirnya, karena tak ada yang bisa ia lakukan untuk membatalkan perjodohan tersebut (“Imagine me happy or unhappy if that reassures you. But do not imagine me guilty”). Bayangan itu seperti pengingat akan akhir dari petualangan cinta mereka.
Namun keputusan Marianne untuk mengabadikan Heloise dalam ingatannya memang sudah final. Rasa yang bermula dari tatapan lalu bertaut dalam rentetan pengalaman itu pada akhirnya akan dihidupkan terus dalam ingatan. Buku sketsanya dipenuhi gambar-gambar Heloise, di studio lukisnya pun ia membuat dan menyimpan beberapa lukisan tentang Heloise, salah satunya yang ia beri judul Portrait of A Lady on Fire, yang merekam kejadian di festival api unggun saat bagian bawah rok gaun Heloise tak sengaja disambar api. Ia pun menghadiahi Heloise sebuah kenang-kenangan yaitu sketsa bergambar dirinya yang ia buat di kertas halaman 28 buku cerita kesayangan Heloise.
Ketika sampai di hari H mereka harus berpisah, tak ada salam atau pelukan dramatis yang terjadi. Marianne menyerahkan lukisannya kepada nyonya rumah dan telah menunaikan tugasnya karena kali ini Heloise menyukai hasil tersebut. Nyonya rumah mempersilakannya pulang dengan sikap yang ramah. Sementara pelukan perpisahannya dengan Heloise hanya berlangsung singkat, setelah itu Marianne bergegas menuruni anak tangga menuju ke pintu keluar; ia tak mau berlama-lama melakukan seremoni perpisahan yang ia tahu pasti akan semakin memberatkan kaki dan hatinya. Maka ia pun mempercepat langkahnya menuju pintu.
Tapi begitu selangkah lagi Marianne melewati pintu, Heloise berseru kepadanya untuk menoleh ke belakang. Langsung ia melihat sosok Heloise berbalut baju pengantin putih di ujung anak tangga, dan seperti Orpheus versinya sendiri Marianne menatapnya untuk terakhir kali, menyimpannya sebagai memori sekaligus juga berarti melepaskan Heloise pergi dari kehidupannya. Ia memilih jalan cinta seorang penyair, bukan cinta yang dimiliki fisiknya, bukan pula yang dekat secara fisik, melainkan cinta yang terus memberinya alasan untuk tetap hidup, untuk mengkreasikan bentuk-bentuk yang dimilikinya dalam berbagai wujud.
Cintanya itu untungnya bersambut karena Heloise pun tetap mengingatnya. Beberapa tahun berselang di sebuah pameran seni lukis di satu galeri, Marianne menemukan Heloise di dalam sebuah lukisan. Heloise mengenakan gaun putih yang anggun berdiri bersama sesosok anak kecil di sampingnya. Anak itu bisa jadi anak kandungnya hasil dari pernikahannya di Milan. Wajah Heloise masih sama dengan apa yang terus teringat di dalam kepala Marianne. Belum banyak yang berubah. Dan Marianne pun tersenyum bahagia saat menelusuri tangan kanan Heloise yang sedang memegang sebuah buku. Di lukisan itu, telunjuk kanan Heloise diselipkan ke dalam buku yang ujung lembarannya menunjukkan halaman 28, halaman di mana sketsa Marianne yang berbaring telanjang tergambar di atasnya.
Rasa itu, sekali lagi, hanya mereka yang tahu. Hanya mereka yang bisa terus mengingatnya, mengunjunginya lagi sendiri-sendiri tanpa ada yang memergoki. Dalam keutamaannya cinta memang bukan hanya perihal rasa yang terawat abadi, tapi tentang sifat khususnya yang hanya bisa dimiliki oleh dua insan saja dan akan terus demikian sampai salah satu di antaranya memilih untuk melupakan.
oleh: Ikra Amesta
1 note
·
View note
Text
Re-view: Ride Your Wave (Japanese: きみと、波にのれたら, Hepburn: Kimi to, Nami ni Noretara)
Ride Your Wave (Japanese: きみと、波にのれたら, Hepburn: Kimi to, Nami ni Noretara) is a 2019 Japanese animated film produced by Science Saru and directed by Masaaki Yuasa. The film premiered at the Annecy International Animated Film Festival on June 10, 2019 and was released in Japan on June 21, 2019.
Jadi teman-teman, ini pertama kalinya aku review movie hehe maaf kalau berantakan yaa bcs aku nontonnya di skip2 gt heehe dan cuma berbagi kesedihan dan kebaperan aja.
Bermula dari seorang wanita 19 tahun Hinako Mukaimizu yg sangat cinta laut bertemu seorang pemadam kebakaran 21 tahun Minato Hinageshi. Pokonya singkat cerita mereka PDKT dan jadian. Nah Hinako ini tuh hobi berselancar. Terus Minato Hinageshi sangat terinspirasi hidupnya dari seekor penyu karena sesaat setelah menetas, mereka berusaha sekuat tenaga untuk mencapai laut lepas.
Long short story, sampailah pada malam natal di tahun pertama mereka bersama. Mereka ke Menara gitu. Nulis kunci hati, foto bersama, dll. Terus ada kaya pengeras suara gitu, nah pengunjungnya bisa ‘request’ surat gitu. Ada orang yang dilamar pada malam itu (tp bukan couple tokoh utama yaa). Nah Hinako bilang kalau bisa menaiki ombak sehari setelah natal, bakal dapat nasib yang baik.
Nah terus hari setelahnya, si pria ini pergi ke laut tanpa ngabarin si Hinako Mukaimizu. Singkat cerita, si Hinako Mukaimizu datang ke pantai dan ternyata si Minato Hinageshi inituh nyelamatin orang di laut (karena emg dasarnya pemadam yah jiwanya tuh penolong bgt). Minato ini mati karena telah menolong jiwa seseorang di tengah laut gituuu. Sedih bukan main dong si Hinako nya..
Awalnya hari demi hari dilewati Hinako Mukaimizu dengan perasaan sedih, karena banyaknya kenangan yang diukir bersama Minato Hinageshi. Trus kan karena sering ke pantai bersama, jadi ada lumba-lumba gitu nah ada bayang2nya Minato Hinageshi (ada di pict). Terus Hinako Mukaimizu sering halu kalau si Minato Hinageshi hadir gitu. Terus seiring berjalannya waktu Hinako Mukaimizu berusaha kuat dan terus berkembang.
DAAAAAAAANNNNNNN part tersedih ada di endingnya. Malam natal di tahun berikutnya. Hinako Mukaimizu dateng ke Menara yang sama, yang Hinako Mukaimizu datangi bersama Minato Hinageshi tahun lalu. Terus galama ada pesan dari pengeras suara, isinya kurang lebih “ada pesan dari Minato Hinageshi untuk Hinako Mukaimizu. Sudah setahun berlalu, ya. Selamat Natal, Hinako ! ayo kita rayakan Natal selanjutnya bersama. Selalu, senantiasa, selamanya…” lalu Hinako Mukaimizu nangis se nangis2nya. Auto baper asli guyssss gakuat:”)
Masih banyak scene dan kata Mutiara didalam film ini.
Makna dari “Ride Your Wave” ini dalam sekali ya.. gacuma di konteks couple ini, tapi sangat berkorelasi dengan aku yang udah di semester 6. Yang harus melangkah maju.
Buat kalian, semangat mencari makna hidup! Jangan lupa bersyukur dan kalian pasti bisa melewatinya. Ride your wave! 😊
#ride your wave#kimi to nami ni noretara#movie#japanmovie#kiminonawa#baper#film rame#rekomendasi film#review film#review anime#anime#review anime jepang
14 notes
·
View notes