#OJTlyfe
Explore tagged Tumblr posts
rt-sapphire · 8 years ago
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
It has been almost a month ku disini, Banjarnegara. Sebuah kota yang (honestly) aman, damai, tentram, sejuk dan tak lupa kata terakhir, sederhana. Tinggal untuk menjadi seorang siswa on job training, emang tak sendiri sih. Ada dua-puluh-dua kepala pria dan wanita yang statusnya sama denganku dan memiliki ber-macam-macam bisa sampe berjuta-juta macam sifat dan karakter dari berbagai budaya asal yang dibawa.
Lucky me! Banjarnegara ini termasuk yang dekat dari Cirebon. Bagiku tidak terlalu jauh perbedaan hidup disini. Ditambah juga, aku pernah hidup sebagai mahasiswa di Jogja.... it will really help, eh atau.... (jangan-jangan) fix banget ku (mulai) suka budaya Jawa. Orang-orangnya ramah, macem malaikat tanpa sayap bertebaran dimana-mana, hidupnya sederhana tidak berlebihan dan beberapa kultur Jawa yang bikin aku kepingin cari suami orang Jawa *loh haha
Gimana hidup disana, jenuh atau beneran seneng kayak paragraf pembuka diatas? --- he he he. Ya atuh namanya juga hidup. Jujur, jenuh itu ada. Bangun pagi, ke kantor, pulang, leyeh-leyeh di kamar, tidur, besoknya tinggal pencet tombol replay lagi dan lagi.
Belum nemu sesuatu yang bikin semangat kali, makanya jenuh? --- he he he. Mancing aja sih pertanyaan dari dalam diri nih ya. Penyemangat nomer wahid tetap Mama Papa dan adik-adik. Karena hubungannya LDR-an sama mereka, kadang suka ga eling kalau ku harus tetap semangat karna mereka. Kalau yang kamu tanyakan itu semangat dalam wujud lain...... aku cuma bisa bilang he he he lagi. So far sih, kan cuma IP yang bilang kalau tak boleh menikah dengan sesama insan IP, nah kalau Allah bilang kamu harus nikah dengan sesama insan IP, aku bisa apa dong, IP juga bisa apa atuh. He he he *pembelaan*.
Lah emang semangatnya dari sesama insan IP, Sha? Eh, keceplosan... Hayo~ --- ah kamu sih bisa aja menghipnotis sampe jawab kok jujur jujur amat ya aku hahaha. Eh, nggak kok, aku bukan aliran sesama insan IP, kayaknya. Iya kayaknya, kalau Allah juga mengiyakan aku ditakdirkan bukan untuk dengan sesama IP, kalau Allah bilang bakal sesama insan IP, ya gimana lagi. Tapi kalau ada tawaran lain ku terima kok, misalnya kang-minyak kek, kang-duit kek, atau kang-bisnismen. He he he.
Nemu langganan makan yang enak gak disana? Banjar sama kah dengan Jogja? --- Nasi goreng adalah pilihan pertama ketika malas mikir mau makan apa. Nasi goreng adalah menu makan malam yang tidak akan pernah bosan kita (anak kost) sebutkan. Nasi goreng adalah masakan yang (hampir) semua orang juga bisa bikin. Nasi goreng adalah bagian dari kebahagiaan. “Makan nasi goreng yok!”. “Nasi goreng mana?”. "PAK ROTOOOOO!!!!" Huffff 999...x Entah ya geng, dan ini sih pribadiku ya, selama disini belum nyatu ey lidahnya sama makanan disini. Sekalinya ada ya itu tadi, warung nasi goreng pinggir jalan depan RSI Bawang, namanya Pak Roto. Enak lho~ Langganan lain makan disini adalah mie gambar ayamnya Pak Kumis di depan keluaran gang kosan, warung makan rames-an samping mie gambar ayam, dan warung-ayam-pecelan gitu di pinggir jalan raya depan.
Main kemana aja selama sebulan ini, Sha? --- dua kali wiken ku main ke Purwokerto, sekali wiken balik ke Cirebon dan sekali wiken berada di kosan all day long. Wiken pertama ke Purwokerto bersama lelaki lelaki sundanese, nonton dan nemenin para lelaki belanja. Pengalaman pertama naik cebong (re: mini bis yang jadi angkutan umum antar kabupaten/kota) yang ku pikir awalnya disupirin sama pembalap F1 2016. Gilak! Gokil juga.. Wiken kedua ku mencari ketenangan dengan balik ke Cirebon, bareng mas Riki hehe lumayan juga punya abang disini. Wiken ketiga ku membusuk di kosan. Tapi ga perlu menyalahkan keadaan sih, karena itu kepinginanku untuk bisa me time di kamar kosan hehe menyelesaikan novel yang kalap ku nitip beli dari temanku di Jogja berhubung di Banjar-Pwt dan sekitarnya belum ada Gramedia, bo. Wiken keempat ini yang paling gokil haha cobain ke Pwt naik motor, ga naik cebong lagi deh, sama mas Riki. Perjalanan ter-absurd ke Pwt cuma karena kepingin banget ayam geprek. Berasa backpackeran banget. Jajan jajan di pinggir jalan. Nyari sesuatu yang ga ada di Banjar dan adanya waktu jaman jaman kuliah, makanan level enak banget walaupun kurang steril hahaha Yang wacana sampe dengan saat ini merantau di Banjar adalah Ranger Mrica 22 goes to Dieng! Halaahhh ndoo...
--- oh iya ada yang kelupaan. Wiken keempat bertepatan dengan sebulan hidup di Banjar, minggu pagi kami pergi ke alun-alun tuk cari sarapan dengan nuansa lain. Tak lupa foto depan icon ciamiknya Banjarnegara, bro. Setelah itu main di kebun binatang kebanggaan warga Banjar, rekreasi berbau edukasi yang di sponsori Om Mudji. Ber-eksyen depan patung Liberty USA dan patung Merlion -nya Banjarnegara. Diakhiri dengan makan bergizi di suatu saung yang ku heran kok bapak supir si Om Mudji ini udah tau banyak aja tempat di Banjar.
Ga coba describe temen-temen OJT nih? --- ahahaha iya! Sesama rantauers terbaik akuuuu! Jadi siswa OJT Mrica atau panggilan kerennya Ranger Mrica 22 ini jumlahnya ada dua puluh tiga orang, empat diantaranya adalah wanita cantik, srikandi-srikandinya Ranger Mrica dan sisanya lelaki ganteng dan kita semua baik hati. Bhahahak geli. Secara letak geografis kosan, kosan wanita ini posisinya di tengah tengah. Di timur dan baratnya masing masing ada kosan para lelaki. Kosan para lelaki ini punya sebutan masing masing hehe yang pertama kosan oren, lalu kosan sundanese dan yang di barat ada mess A2. Alhamdulillah kami semua disini kerjanya office hours bahkan cah teknik pun ga kena shift kerja disini, suatu yang tetep harus disyukuri sih. Karena kalau kalau kita mau bikin acara ga akan ribet karna jadwal shift anak anak yang beda-beda. Secara kultur, mayoritas dari kami adalah Sunda-Jawa, walaupun ada juga sih yang dari Sumatra. Tapiiii..... fyi, diantara kami bener bener ga ada yang asli atau bahkan pernah tinggal di Banjarnegara ini. Jadi pureee kami adalah cah rantau.
Daerahnya gimana sih Sha disana? --- sama persis kayak pertanyaanku ke beberapa orang waktu belum kesini. Banjar itu apa ya, sebelah mana ya, gimana ya daerahnya, dan beribu pertanyaan lainnya. 'Nikmati aja dulu tinggal disana, baru komentar', itu jawaban mas apoteker- pribadiku hehe yang notebene pernah tinggal di Pwt dan KKN di Banjar. Ga menjawab pertanyaanku, kan? Emang. So far sih.... Aku suka daerahnya, gak rempong hiruk pikuk kek ibukota. Asri banget, tentram gitu keknya tinggal disini. Apalagi wilayah kerja UP Mrica ini adalah PLTA. Jadi ga sepanas wilayah kerja PLTU dan kawan kawan lainnya. Seneng banget ga sih kalau main ke Power House itu air semua pemandangannyaaaaa. Adyeem pol! Tapi.... kendala selama tinggal disini adalah akses tranport yang ga baik. Keretanya cuma ada di Pwt. Akses Pwt-Banjar bisanya pake cebong atau bis dan jam terakhir cebong cuma sampe magrib. Btw, Pwt-Banjar itu ditempuh dalam 1-1,5 jam dongggg. Jauh? Hooh nih. Mrica nih cocok banget kalau jadi tempat hari tua. Ayem, asri, sederhana, ramah, dan apalagi yak, pokoknya damai deh.
Sekian dulu cerita sebulan dari Banjarnegara versi siswa OJT. Kalau ada waktu serta niatan lagi -ini yang penting soalnya- akan ku buat tulisan lain entah dua bulan di Banjar kek, atau berapa bulan di Banjar kek, atau bahkan ku bikin tulisan tentang perjalanan bikin dan uji Paspor serta bikin dan uji PA hehe Biar kerjaannya ga reblog tulisan orang mulu kalau buka tumblr hehe
From Mrica with love, guys! ❣️
0 notes