#Notulensi Kajian Daurah Wanita Al-Quran Parenting Nabawi Kuttab Al-fatih Sharing Ilmiy Ramadhan 1438
Explore tagged Tumblr posts
Text
The Mother of Maryam
"Sesungguhnya Allah telah memilih Adam, Nuh, keluarga Ibrahim, keluarga Imran melebihi segala umat (pada masa masing-masing)" Q.S Ali Imran:33 Allah muliakan anak cucu adam dengan akal yang unggul di antara makhluk lainnya. Tetapi tidak semuanya beriman. Dan di antara orang-orang yang beriman Allah pilih lagi pemimpin dari orang beriman. Yaitu nabi dan rasul. Kemudian di antara nabi dan rasul itu Allah pilih lagi yang terbaik. Yakni Adam, Nuh, Keluarga Ibrahim dan Keluarga Imran. Di ayat selanjutnya diterangkan bahwa yang dimaksud keluarga adalah keturunannya (-disebut keluarga sampai cucu pertama). Adam dan Nuh hanya di sebut nama orangnya, bukan disebut keluarga karena anak dan istri mereka tidak beriman. Sedangkan, Keluarga Ibrahim, Keluarga Imran disebut "keluarga" karena jelas keturunan mereka beriman. Ibrahim adalah bapak para Nabi. Lalu, Imran? Se "top" apakah keluarga Imran disejajarkan oleh para Nabi? Imran pasti istimewa. Padahal si surat Ali Imran sendiri, sosok Imran sebagai individu tidak diceritakan. Justru istrinya lah yang dikisahkan dalam surat ini. Dialah yang dikenal dalam riwayat bernama Hana, bunda dari Siti Maryam. Ini menjadi isyarat bahwa keluarga istimewa dimulai dr istrinya yg istimewa. Imran sudah meninggal, ketika Maryam lahir. Di zaman sekarang bisa dibilang Hana adalah single parent. Dan padanyalah letak keistimewaan keluarga Imran, dari hasil didikannya tercatatlah wanita tersuci sepanjang masa, Maryam AS. Ayat 35-38 akan menjelaskan kepada kita rumus ajaib mendidik anak yang dijalankan Bunda Hana. Bersiaplah mengetahui tentang begitu mulianya mendidik anak. Pekerjaan paling istimewa dan tinggi. ( 35 ) [Mention, O Muhammad], when the wife of 'Imran said, "My Lord, indeed I have pledged to You what is in my womb, consecrated [for Your service], so accept this from me. Indeed, You are the Hearing, the Knowing." Ayat 35 adalah doa Hana disaat kehamilannya. Lihat betapa visionernya Hana, dia sudah menazarkan anaknya untuk dijadikan pengabdi tempat ibadah. Saat itu merupakan kebiasaan masyarakat Bani Israil (Nazaret) untuk mewakafkan anaknya menjadi juru dakwah di Masjid (muharor). Ini artinya Hana mengharapkan anaknya laki-laki. Tapi ternyata... ( 36 ) But when she delivered her, she said, "My Lord, I have delivered a female." And Allah was most knowing of what she delivered, "And the male is not like the female. And I have named her Mary, Perempuan. Tidak seharusnya menjadi muharror di Masjid. "dan laki-laki tidak sama dengan perempuan (yang Hana lahirkan)". Para ahli Ilmu menafsirkan bahwa Allah ingin menegaskan "Perempuan yang aku beri lebih baik dr yang kamu minta" Apapun yang akhirnya allah berikan. Ini lebih baik dr keinginan kita. Ini tidak sama dengan laki2 yg kamu harapkan. Hana pun tetap menunaikan nazarnya, Maryam diwakafkan ke Masjid, dinamai Maryam yang artinya Ahli Ibadah. ( 36 ) and I seek refuge for her in You and [for] her descendants from Satan, the expelled [from the mercy of Allah]." Pada baris ayat diataslah rumus pertama mendidik dimulai, poinnya adalah 1. Menjalankan fungsi ortu dgn sebaik-baiknya. Dengan berdoa, meminta Allah ridha dalam usaha dan amal kita mendidik. Karena, ilmu kita bertambah jauh lebih lambat untuk mengatasi cepatnya pertumbuhannya. Di mulai dari mengamalkan doa Maryam ini, di mana dia memohon perlindungan Allah untuk anak cucunya agar jauh dari godaan syaitan. Selanjutnya, dalam seayat 37, kita menemukan 4 rumus sekaligus, yakni 2. Allah menerima doa kita ( 37 ) .....So her Lord accepted her with good acceptance...... 3. Allah tumbuhkan anak kita dengan pertumbuhan yang baik (37)...And caused her to grow in a good manner..... 4. Allah beri pemeliharaan yang lebih baik (37)....and put her in the care of Zechariah.., Keluarga imran terkenal sebagai keluarga sholeh dan terhormat saat itu. Maka, saat Hana mencari pengganti sosok ayah (-dalam islam seorang janda yang memilih tidak menikah lagi harus mencarikan lelaki yg sholeh untuk membantu merawat) banyak yang memperebutkan Maryam. Diadakan sayembara, barang siapa panahnya yang dilempar mengapung di air dialah yang berhak mengasuh Maryam. Dan Allah gantikan peran Imran dari seorang Nabi yang sholeh, yaitu Zakaria (saudara ipar Hana). 5. Allah beri keajaiban pada didikan kita (37)....Every time Zechariah entered upon her in the prayer chamber, he found with her provision. He said, "O Mary, from where is this [coming] to you?" She said, "It is from Allah. Indeed, Allah provides for whom He wills without account Ajaib, zakaria yang selama ini memberinya nafkah tidak yakin betul bahwa buah itu tidak ada di rumahnya. Bagaimana tidak, buah musim dingin justru ada di kamar Maryam, saat musim panas. Begitu juga sebaliknya. Inilah Maryam, sudah terbiasa mendapat kasih sayang Allah secara langsung nan ajaib. Loh, kok anak saya bisa begini, saya gak pernah ngajarin? Haqqul yakin, Allah yang menjadikan pertumbuhan2 tak terduga. Jangan pernah merasa sepenuhnya kemampuan kitalah yang berperan. Anak itu titipan, tentu harus kita minta tolong kepada pemiliknya. Dalam konteks kita, bukan tidak mungkin hal ajaib itu terjadi. Karena hal-hal khusus dalam Al-Quran adalah nasehat umum untuk seluruh umat manusia sampai akhir zaman. 6. Allah beri keajaiban kepada sang pendidik ( 38 ) At that, Zechariah called upon his Lord, saying, "My Lord, grant me from Yourself a good offspring. Indeed, You are the Hearer of supplication." Melihat kejadian itu, Zakaria merasa perlu merayu Allah untuk mendapatkan rahmat tak terkira serupa Maryam. Di usia tuanya dia belum dikaruniai seorang anak. Tetapi, jika Maryam yang dia asuh bisa mendapatkan pemberian seajaib itu. Seharusnya, Zakaria sebagai pendidik mendapatkan hal yang lebih ajaib. Ya, seorang anak sholeh dari istri yang Mandul menjadi hasil keajaiban seorang pendidik Maryam. Memberikan Maryam sepupu seorang Nabi. Jika dirangkum 6 rumus mendidik anak adalah... (1)Berdoa minta ridhaNya, (2) Allah terima, (3) Allah yang menumbuhkan, (4) Allah memberi pemeliharaan terbaik, (5) Allah akan memberikan keajaiban kepada anak didik kita, dan (6) keajaiban pada pendidik itu sendiri. Ternyata, rumus yang kita kerjakan hanya poin nomer satu, sisanya Allah yg atur. Dan satu garis besar adalah, keturunan yang sholeh dimulai dari Wanita beriman yang sholeh. Apalagi Bersama pendamping laki-lakinya yang jauh lebih sholeh. Dijamin lah Allah langsung yang turun tangan. Dididik Allah hasilnya pasti diluar dugaan. Sesuci maryam. Sesuci isa. Lebih jauh, tersirat pula bahwa Islam mengajarkan kita Mendidik anak dengan iman. Yakni, jiwa yang merdeka. Merdeka, hanya menghamba kepada Allah, bukan harta, kedudukan alias kesenangan dunia yang fana. Q & A Q: Bagaimana kalau Sdh terlanjur nakal? Apalagi anak sekarang kecanduan gadget dari kecil, susah nurut? A: Cara paling ampuh adalah Ortunya yang taubat. Tak menampik bahwa itu kelalaian kita. Doakan. Ya allah balik hati anakku cenderung pada ketaaatan. Perbanyak istigfar, Ikuti dgn kebaikan dgn mengilmui diri cr mendidik anak. Sambil menuntut ilmu, perlahan bicara teknis menyelesaikan masalahnya, sumber masalahnya gadget misalnya. Org sakit jauhkan tentu dr sumber penyakit. Gmn menjauhkannya? Mau tak mau kita harus tega memaksa. Tunjukkan ketegasan kita. Ibaratnya, Gadget itu kayak piso. Hanya Org yg tenang yg tahu maslahat mudharat nya yg boleh diberikan. Kalo ngasi piso ke anak ya harus diambil paksa, demi kebaikan anak kita. Penerus ummat. Wallahu'alam bisshawwab. (Narasumber: Ust. Budi Azhari, Lc)
5 notes
·
View notes