#Nasib Calon Kepala Daerah Partai Golkar
Explore tagged Tumblr posts
Text
SK Rekomendasi Dapat Berubah Imbas Dinamika Partai, Bagaimana Nasib Cakada Golkar?
Politik – Koordinator Komite Pemilih Indonesia, Jeirry Sumampow mengatakan, Surat Keputusan (SK) rekomendasi yang sudah diberikan kepada para calon-calon yang maju dalam Pilkada 2024 dapat berubah atas keinginan dari pimpinan partai. Termasuk Partai Golkar, yang kabarnya berhembus kencang akan merubah keputusan pengusungan calon setelah berganti kepemimpinan dari Airlangga Hartarto yang mundur…
#Cakada#Calon Kepala Daerah#Golkar#Jerry Sumampow#Koordinator Komite Pemilih Indonesia Jeirry Sumampow#Nasib Calon Kepala Daerah Partai Golkar#Pilkada 2024#SK Rekomendasi
0 notes
Text
0 notes
Photo
Jelang Pilkada, Sederet Parpol di Kota Malang Siapkan Jurus Jitu
MALANGTODAY.NET - Jelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2018, sederet partai politik (Parpol) di Kota Malang mulai mengeluarkan ancang-ancang. Beberapa jurus jitu pun sudah dipersiapkan untuk memenangkan pesta demokrasi tersebut. Meski masih belum banyak yang bersuara, namun sebagian besar partai nampaknya sudah menyiapkan strategi khusus untuk berperang. Tak sedikit diantara parpol yang ada menyatakan kesiapannya untuk meramaikan Pilwali tersebut. Sebut saja PKB, PDIP, Golkar, PAN, Hanura, PPP, hingga Gerindra, yang tampaknya saling melirik satu sama lain. Namun sampai sekarang, baru ada beberapa saja yang menyatakan diri untuk bergabung dan saling berkoalisi. Baca Juga: Bang-Jo Berkoalisi di Pilwali 2018, Bagaimana Nasib Bacalon Tim V? Ketua DPC PPP Kota Malang, Heri Pudji Lestari menyampaikan, langkah politik sudah dilakukan untuk meramaikan pesta demokrasi di tahun depan. Pada pertengahan November ini, rencananya partai yang ia tunggangi itu akan menggelar Rapimcab. "Baru setelah itu akan muncul nama yang akan dicalonkan," katanya pada wartawan belum lama ini. Selain intens melakukan komunikasi politik dengan beberapa parpol, menurutnya PPP belum lama ini juga sudah membuka pendaftaran untuk menjaring bakal calon walikota dan wakil walikota. Namun memang belum ada yang mendaftarkan diri. "Sejauh ini masih belum mengerucut ke satu nama calon ataupun beberapa partai untuk berkoalisi," tambah perempuan yang akrab disapa Bunda HP itu. Beda halnya dengan PAN dan Hanura, yang saat ini sudah mulai memantabkan diri untuk saling berkoalisi dan mengusung satu nama dalam Pilkada tahun depan. Dari hasil rapat Pleno yang dilakukan DPD PAN, partai yang dikenal dengan warna putih itu akan mengusulkan nama Yaqud Ananda Gudban, dari partai Hanura sebagai koalisi untuk mendapat rekomendasi DPP PAN melalui DPW PAN sebagai calon Walikota Malang. "Keputusan tersebut sudah bulat dan kami meminta rekomendasi untuk mbak Nanda (sapaan akrab Yaqud Ananda Gudban)," terang Sekertaris DPD PAN Kota Malang, Dito Arief. Selanjutnya, PAN dan Hanura menurutnya masih akan melakukan komunikasi politik dengan banyak partai lain untuk memuliakan proses Pilkada 2018. Dia pun optimis akan ada nama kuat yang dapat mendampingi Nanda untuk memenangkan Pilkada tersebut. Sementara itu, paling baru, santer diperdengarkan jika koalisi Bang-Jo, PDIP dan PKB akan turut meramaikan pemilihan tersebut. Kemungkinan duet maut dari dua partai besar itu sangat besar, meskipun memang belum dideklarasikan secara resmi. "Bang-Jo kemungkinanya 90 persen," ujar Wakil Ketua DPC PDIP Kota Malang, I Made Rian. (Pit/Ind)
Source : https://malangtoday.net/malang-raya/kota-malang/sederet-parpol-jurus-jitu/
MalangTODAY
0 notes
Text
Nasib Dedi Mulyadi Ditentukan DPP Partai Golkar Hari Ini
Nasib Dedi Mulyadi Ditentukan DPP Partai Golkar Hari Ini
JAKARTA, patas.id – Hari ini, DPP Partai Golkar akan menggelar rapat pleno membahas penetapan calon kepala daerah untuk Pilkada Serentak 2018. Beberapa nama yang sudah direkomendasi segera ditetapkan dan beberapa nama dalam proses pembahasan. Sekjen DPP Partai Golkar, Idrus Marham menjelaskan, penetapan calon kepala daerah jadi agenda yang penting karena partai akan segera menghadapi pilkada…
View On WordPress
0 notes
Text
Sedang Panas! Kader PDIP Saling Sikut di Kandang Banteng
Sedang Panas! Kader PDIP Saling Sikut di Kandang Banteng
Internal PDIP di Jawa Tengah sedang panas. Politikus PDIP Ganjar Pranowo lagi jadi sorotan rekan separtainya.
DPD PDIP Jawa Tengah membuka pendaftaran bakal calon gubernur dan bakal calon wakil gubernur untuk Pilgub Jateng. Setidaknya, sudah ada tiga kader PDIP yang siap menggeser posisi Ganjar sebagai cagub Jateng dari PDIP.
Jawa Tengah memang dikenal sebagai lumbung suara PDIP. PDIP selalu menjadi juara di provinsi yang disebut ‘Kandang Banteng’ ini. Pada Pemilu 2014, PDIP memperoleh kemenangan mutlak yakni 4.295.598 suara. Di bawahnya, jauh Partai Golkar dengan perolehan 2.497.282 suara.
Tiga nama yang siap bersaing dengan Ganjar adalah Bupati Kudus Musthofa, Bupati Sukoharjo Wardoyo Wijaya dan mantan Bupati Klaten sekaligus Ketua DPC PDIP Klaten Sunarna. Sang incumbent sendiri, hingga kini masih belum mendaftar.
“Kemarin sampai hari ini masih sibuk, rencananya hari ini (mendaftar), tapi Pak Presiden datang nanti malam, sehingga enggak jadi. Inikan cuma teknis saja, cari waktu yang agak longgar saja,” kata Ganjar di Semarang, Selasa (8/8) kemarin.
Tiga pesaingnya di internal banteng sudah jauh lebih dulu mendaftar dan mengembalikan formulir. Kini, nasib empat kader Banteng tersebut nantinya ada di tangah sang ketua umum PDIP Megawati Soekarnoputri sebagai pemegang mandat penuh rekomendasi kepala daerah.
Saling sikut antar kolega di PDIP pun tak terelakkan. Tentu saja, Ganjar sebagai incumbent yang paling sering mendapatkan sentilan.
Politikus PDIP Nurul Tri Wahyuni misalnya. Dia juga ikut mendaftar penjaringan ke PDIP, namun bukan sebagai cagub tapi cawagub. Saat mendaftar, Nurul memilih berdampingan dengan Musthofa ketimbang dengan Ganjar Pranowo.
“Saya keinginannya Pak Musthofa mungkin, dari Kudus, karena beliau sudah dua periode di Kudus dan kinerja beliau kita lihat cukup baik,” kata Nurul usai mengembalikan formulir pendaftaran kepada media di Ruang Pertemuan, Kantor DPD PDIP Jateng, Gedung Panti Marhen Jalan Brigjend Sudiarto, Selasa(8/8).
Apalagi, Musthofa menurut informasi yang diterima Nurul, telah didukung oleh 30 DPC PDIP se-Jawa Tengah.
“Dan kalau nggak salah ada beberapa DPC kurang lebih 30-an kabupaten mendukung beliau setahu saya,” ungkapnya.
Nurul mengaku sering berkomunikasi dengan Bupati Kudus Musthofa. Namun, dirinya sama sekali belum pernah langsung bertatap muka atau bertemu.
“Sering komunikasi, tapi saya belum pernah bertemu,” ujarnya.
Dibanding dengan calon incumben, Gubernur Jawa Tengah saat ini Ganjar Pranowo yang satu kampung halaman dengannya, Nurul lebih memilih sosok Musthofa yang pantas menjadi Calon Gubernur yang akan bertarung di Pilgub 2018 mendatang.
“Yang lainnya kebetulan saya tidak ada feeling. Pak Ganjar? Saya terus terang feelingnya ke Pak Musthofa. Saya tidak mau menjelekkan siapapun. Ya karena manusia punya kekurangan dan kelebihan masing-masing,” bebernya.
merdeka
Sumber : Source link
0 notes
Text
0 notes