#Nama Yang Berarti Langit Malam
Explore tagged Tumblr posts
Text
Mulai Kini, Aku Cukupkan Segala Doa Tentangmu
"Kamu tau ekspetasi orang-orang terhadap perempuan bercadar ?" Tanyanya dikala kereta sedang melaju dengan kecepatan standart. Aku yang dibalik jendela kaca kereta api, hanya mampu terdiam lalu menjawab
" tidak tau, emang orang-orang mengekspetasikan apa ?" Tanyaku dengan pandangan kosong.
" perempuan bercadar itu valuenya tinggi banget. Harus dijaga, dilindungi. Aku takut kamu bertemu dengan seseorang yang salah dan memanfaatkan keluguanmu. Bukan berarti aku seseorang yang baik yaa .. Tapi karna aku tau bahwa kehidupan di luar sana memang tidak sebaik apa yang kamu fikirkan". Terangnya kepadaku dengan tatapan yang sulit diartikan.
Aku mencoba mencerna setiap kata yang dia jabarkan. Dan, yaa.. Fikiranku terfokus pada kalimat "aku takut kamu bertemu dengan seseorang yang salah". Ku coba mencerna, mentela'ah apa maksud dari kalimat yang baru saja ia lontarkan dihadapanku itu.
"Apakah ini sebuah kalimat perpisahan ?" Aku masih terdiam, sedangkan batinku bertanya kepada langit malam beserta pancaran lampu-lampu yang menerangi dari kejauhan.
" sudah ku katakan jika aku tidak meragukanmu. Namun, ada hal yang di dalam diriku seperti sesuatu yang belum selesai. Tapi aku nggak tau itu apa " terangnya kepadaku.
Lagi-lagi, aku masih terdiam. Mencoba mencerna satu persatu kalimat yang ia katakan padaku.
Aku menghela nafas panjang ..
" Tuhan, jika memang ini adalah titik dari sebuah pengabulan doa yang aku yakini jika di dalamnya pasti yang terbaik, maka fahamkan aku, luaskan sabarku, ikhlaskan diriku untuk menerima apapun yang telah Engkau tetapkan kepadaku. Mulai detik ini, aku tidak ingin mendikte tentang sebuah nama kepadaMu, akupun juga sudah tidak ingin menargetkan harus dengan sosok yang seperti apa aku harus bersama. Namun, sekarang telah ku pasrahkan segalanya kepadaMu. Tentang rasa, tentang sebuah doa, dan tentang keyakinan ini. Jika Engkau pasti akan menghadirkan dia sesuai dengan kadar yang aku butuhkan bukan yang aku inginkan. Karna banyaknya luka yang ada pada diriku, jadi ku mohon kepadamu ya rabb.. Untuk menghadirkannya tanpa ekspetasi yang tinggi terhadapku. Karna aku takut, jika itu akan menyakitinya karna banyaknya kekuranganku".
"Mulai saat ini, aku lepaskan engkau bersama doa-doa yang pernah ku langitkan. Biarlah ia mengudara bersama semesta. Aku cukupkan doaku tentangmu, dan mempersilahkan doa-doa lain untuk menyebutkan namamu".
Jum'at 20 Januari 2023 pada jam 18.52 Wib.
15 notes
·
View notes
Text
Pertanda
Sunset hari ini tampak lebih indah daripada hari-hari sebelumnya. Kamu tau apa yang membuat lebih indah? Alasannya, karena didepanku berdiri seorang lelaki yang pagi tadi mengucap janji suci. Pasir putih, angin pantai yang bertiup lembut, langit yang jingga merata, semuanya serasa menjadi milik berdua. Lelaki ini berjalan kearahku membelakangi sunset. Gelap, hanya siluet postur tubuhnya yang terlihat jelas. Suamiku gagah sekali. Tiba-tiba suara bising dan memekakkan telinga datang tanpa permisi mengganggu suasana ini. Alarm dan suara anak tetangga memainkan latto latto membuatku sontak bangun dengan mata terbelalak. “Ah, hanya mimpi” sesalku.
Namaku Gita, usiaku 28 tahun. Seorang anak tunggal dari pasangan Bapak Siswandi dan Ibu Yunia . Aku seorang MUA (Make-up Artirst) newbie khusus acara kondangan. Aku jomblo sejak lahir. Sudah lelah dengan perjodohan, dan sekarang sangat malas untuk berkenalan dengan orang baru. Terutama lelaki. Sarapan pagiku adalah omongan tetangga yang sedang sama-sama menyapu halaman depan rumah.
“Eaaalaah, nduk ayuuu. Gek ndang nikah! Emane ayu-ayu rung nikah. Wes 28 tahun loh. Ndak selak ra payu,” (Eaaalaaah, anak cantik. Segera menikahlah! Sayang cantik-cantik belum menikah. Sudah 28 tahun loh. Nanti keburu tidak laku) ucapnya dengan nada ramah.
“Nggih budhe, nyuwun pangestune nggih. Mugi ndang ketemu jodohe,” (Iya budhe, minta doanya yaa. Semoga segera ketemu jodohnya) jawabku.
Heran aku. Orang ibuku aja engga pernah segitunya buru-buru supaya aku segera menikah. So sweet sekali memang tetanggaku ini. Perhatiannya padaku overload.
Hari ini aku ada job merias pengantin yang acaranya malam hari. Sampai nanti siang aku free. Sekarang mau leha-leha dulu. Aku beritahu tutorial leha-leha. Pertama, rebahkan punggungmu di Kasur atau kalau punya bean-bag lebih enak lagi. Kedua, ambil smartphonemu dan bukalah Instagram. Untuk Langkah kedua disesuaikan minatmu ya. Kalau kamu suka baca buku, silahkan ambil bukumu dan bacalah.
Baru membuka beranda Instagram kujumpai DM dari temanku yang sama-sama MUA. Kemarin kami kerja ditempat yang sama. “Git, ini temanku SD mau minta ijin buat kenalan sama kamu. Kemarin, yang kita habis ngerjain proyek bareng dia liat Instagram storyku yang ada kamunya. Terus dia pengen kenalan. Sorry yaa Git. Kemarin aku langsung kasih Instagrammu,” tulis temanku.
“oiya, gapapa Mel. Makasih yaa udah di kasih tau,” jawabku.
Dan ku lihat di tab permintaan pesan, ada satu pesan darinya. Ramasmarandhana nama usernamenya. Kubuka profilnya 0 postingan. Seperti akun bodong. Lalu ku Buka DMnya. “Assalamualaikum, Mbak Gita.. Saya Rama teman SD Melly,” tulisnya.
Pesan itu tidak aku gubris selama 7 hari. Di hari ke-7 aku buka DM dan terkejut ada banyak pesan darinya.
“Assalamualaikum, Mbak Gita.. Saya Rama teman SD Melly, mau berkenalan dengan mbaknya”
“Assalamualaikum, Mbak Gita.. Saya Rama teman SD Melly, saya ada yang bisa disampaikan….”
“Assalamualaikum, Mbak Gita.. Saya Rama teman SD Melly, boleh ijin untuk kenal dengan Mbak Gita?”
Dan 4 pesan lain yang bertema serupa namun berbeda kalimat. “Annoying,” batinku kesal.
Aku bercerita tentang hal ini kepada ibuku. Lalu ibuku menanggapi,”Gapapa Mbak, siapa tau butuh MUA untuk acara keluarganya.” Akhirnya aku balas pesan itu. “Ya, gimana? Ada yang bisa aku bantu mas?” tanpa basa-basi Rama membalas pesan yang panjang.
“Mbak, saya sudah tahu tentang mbak Gita lewat Melly. Dan saya sudah yakin kalo teman saya ini orang baik, berarti temannya juga orang yang baik. Mbak, saya berniat untuk berkenalan untuk lebih lanjut. Bukan untuk main-main, namun untuk arah jenjang yang serius.”
Aku masih bengong membaca pesannya. Tak lama kemudian aku balas pesannya, ”Mas Rama terimakasih sudah memberanikan diri untuk mengutarakan maksud. Mas, kalau mau ke jenjang serius, silahkan hubungi murabbi saya. Saya mau jalur ta’aruf lewat murabbi saya.”
Lalu ku klik send.
"Halah paling cuma main main, mana berani dia," batinku.
Kulihat sudah langsung dibaca pesanku. Lalu dia mengetik.
“Sebelum saya menghubungi murabbi Mbak Gita. Kalau diijinkan boleh tidak saya mengajukan pertanyaan?”
“Boleh.”
“Kalau Mbak Gita dihadapkan situasi, dimana calon suami tinggal bersama ibu dan adik perempuannya yang mana dia adalah tulang punggung keluarganya, lalu mbak Gita kalau sudah menikah dalam kondisi harus tinggal bersama mertua dan adik ipar, kira kira bagaimana?”
“Dalam keluarga saya, diajarkan kalau dihadapkan hal seperti itu bukanlah suatu masalah. Saya pun juga tinggal bersama orang tua. Jadi kalau saya diposisi tinggal dengan mertua juga ga masalah. Beliau juga saya anggap orangtua saya.”
“Baik, mbak Gita, saya ijin menghubungi murabbi Mbak Gita.”
-
Kamu tau? Dari aku membalas pesan itu berlanjut ke tahap pertemuan keluarga. Kami bertemu untuk pertama kali. Sosok mas Rama tinggi dan rambutnya hitam legam. Matanya tajam dibagian sudut. Kulitnya kuning langsat. Rambutnya di tata rapi sekali dengan dahi terlihat jelas seperti habis di styling. Suaranya deep seperti Kim Taehyung – BTS . Begitu, mendengar mas Rama mengucap salam, hatimu akan ikut menjadi lembut.
“Apa iya, sosok se ganteng ini adalah jodohku, Ini bukan mimpi part II sunset pantai dulu itu kan?,” gumamku.
Tak lama dari pertama pertemuan ini, kami berlanjut mengenal satu sama lain selama 2 minggu. Lalu 2 bulan berikutnya kami menggelar acara pernikahan.
-
Usai acara pernikahan, dan menjamu tamu kami kelelahan dan langsung tidur saja. Lagi-lagi aku bermimpi sunset itu lagi. Namun ada yang berbeda. Laki-laki sebelumnya tidak ada didepanku. Kutoleh kanan dan kiri tidak ada. Tiba-tiba, ada yang memelukku dari belakang.
“Sayaang,” ucapnya lembut
Ku tengok belakang. Dan ternyata dia adalah suamiku yang mengucap janji suci tadi pagi.
@bentangpustaka-blog @kurniawangunadi
4 notes
·
View notes
Text
Welcome to Astraia World✨
Hai, aku Astraia. Kamu bisa panggil aku Aya jika nama asliku terlalu sulit untuk kamu ucapkan. Salam kenal, ya.
Em.. Jadi, karena influence dari beberapa drama yang aku tonton, akhirnya aku memutuskan untuk mencoba membuat jurnal. It looks fun! Karena aku bingung harus mulai menulis darimana, aku coba mencari ide tulisan dari sebuah aplikasi pencarian gambar bernama Pinterest tentang challenge menulis jurnal hehe. So this is the first topic..
Hm, apa yang bisa aku tulis tentang diriku ya. Nama lengkap? Astraia Carina. Umur? 25 tahun. Yes! I'm in my quarter life crisis zone~. Jenis kelamin? Perempuan. Status? I'm single since I was born, jadi boleh banget nih kalau ada yang minat mengenal lebih jauh hehe
Oh, aku tau! Izinkan aku menceritakan tentang namaku. Ayah bilang aku lahir pada malam hari di suatu tanggal pada bulan Agustus. Menurut Ayah, malam itu sangatlah cerah. Bulan memantulkan cahaya matahari dengan baik dan bintang-bintang bertaburan di setiap sisi langit. Seakan akan penghuni langit pun turut senang melihat aku dilahirkan.
Kelahiranku memang sangat di nantikan oleh keluargaku. Kondisi langit yang indah semakin menambah kebahagiaan mereka. Eh, ini kata Ayah ya, bukan aku melebih-lebihkan.
.
.
.
Oke, mungkin sedikit bumbu? Hahaha
Back to topic, kondisi malam itu membuat Ayah dan Nenek terinspirasi untuk memberi namaku berdasarkan benda-benda langit itu. And foila! Nama Astraia pun muncul. Perpaduan dari Asteria yang berarti bintang dalam bahasa Yunani Kuno dan Astra yang berarti bintang-bintang dalam bahasa Latin. Astra juga punya arti sebagai bintang yang cantik dalam Bahasa Indonesia.
Setelah itu, lahirlah juga nama Carina. Sebuah nama yang membuat pundakku terasa berat saat mendengarkan Ayah bercerita dari sekian banyak pilihan nama, kata Carina lah yang Ayah pilih untuk disematkan di nama belakangku. Kata Ayah, Carina diambil dari sebuah rasi bintang, yang sebelumnya termasuk dalam rasi bintang Argo Navis yang menggambarkan sebuah kapal. Carina ini merupakan rasi bintang yang salah satu bintang penyusunnya adalah Canopus, bintang paling terang kedua setelah Sirius.
Dalam bahasa Yunani, Carina memiliki arti lambung kapal. Bagian penting dari kapal sebagai fondasi dan pelindung isi kapal. Sejalan dengan beban yang aku bawa sebagai anak pertama di keluarga kecilku ini. Ayah dan Bunda menaruh harapan agar aku bisa menjadi sosok yang dapat diandalkan dan pelindung orang-orang di sekitarku.
Ayah dan Bunda tidak pernah memaksakan aku menjadi orang nomor 1 di berbagai kompetisi, walaupun aku tau mereka sangat senang jika aku berhasil menjadi nomor 1. Ayah dan Bunda juga tidak pernah memaksaku menjadi seorang heroin di sebuah pentas drama. Ayah dan Bunda tidak pernah memaksaku menjadi seorang penyanyi utama. Ayah dan Bunda sudah sangat bangga melihat aku membantu temanku menjadi nomor 1 atau saat menjadi bagian pendukung atau figuran bahkan orang di balik layar suatu pentas drama. Kata Ayah, menjadi seseorang yang berguna bagi banyak orang pun merupakan hal yang membanggakan. Karena seorang 'pahlawan' pun membutuhkan 'pendukung'.
Penuturan Ayah hari itu membuat aku tumbuh menjadi pribadi yang selalu berusaha memberikan rasa aman dan nyaman serta bantuan untuk orang-orang di sekitarku. Walau aku tidak tau apakah niatku tersampaikan dengan baik atau tidak. Aku harap teman-temanku tidak merasakan hal-hal negatif selama berteman denganku.
Oke, apakah tulisan ini sudah cukup? Emm.. Memang tidak terlalu menggambarkan diriku sih tapi aku berharap jika suatu hari ada yang membaca tulisanku ini mereka bisa menilai pribadi selama aku hidup. Apakah sudah sesuai dengan harapan Ayah dan Bunda atau justru sangat menyimpang dari harapan beliau.
Sekian tulisanku hari ini. Sampai jumpa di lain waktu dengan topik berbeda! Keep healthy and be happy~🤍
xoxo,
A.C\(^o^)/
----------------End----------------
xoxo, 🦢
0 notes
Text
Terlalu banyak hal yang berlalu dalam hidup Sangyeon. Dari hal-hal sepele yang tak terlalu berarti sampai masalah yang bertumpuk-tumpuk bagaikan donat dengan taburan gula halus yang seperti salju.
Tak terhitung berapa banyak air mata dari tangisan yang selalu terdengar di malam hari, atau umpatan putus asa ketika beban berkilo-kilo menghimpit dadanya, tapi Sangyeon selalu melukiskan senyuman ramah yang ditemani oleh mata berkelip-kelip seperti hamparan bintang di langit malam setiap kali ia menatap lawan bicaranya.
Hidup Sangyeon itu kanvas kosong. Tidak ada hal menarik selain diisi oleh berbagai siksa batin dari semesta yang gemar berdusta. Akan tetapi semuanya berubah begitu matanya tak sengaja melihat seorang lelaki bertubuh kecil yang akhir-akhir ini ia temui di perpustakaan kota— tempat Sangyeon melarikan diri dari kejamnya dunia.
Awalnya Sangyeon tidak terlalu memperdulikan kehadiran lelaki tersebut. Tapi semakin lama waktu berlalu, Sangyeon begitu menyukai presensi-nya. Ada sebuah gelombang besar yang siap menggulung Sangyeon dalam rasa tenang dan nyaman, sekaligus kehangatan yang selalu merengkuhnya erat. Singkatnya, Sangyeon jatuh cinta tanpa ia sendiri menyadarinya.
Hari-hari selanjutnya Sangyeon semakin rajin meluangkan waktu untuk mengunjungi perpustakaan kota. Kadang membaca beberapa buku atau sekadar menikmati waktu bersama lelaki tersebut walaupun dari jauh. Biasanya lelaki manis itu menghabiskan waktu dua jam untuk membaca berbagai buku yang bertumpuk di depannya, tetapi Sangyeon menghabiskan dua jam untuk mengagumi betapa indah ciptaan Tuhan yang kembali membuat bunga-bunga mengering di hatinya kembali bermekaran.
Choi Chanhee namanya. Nama yang beberapa hari ini selalu berputar-putar dalam kepala Sangyeon di setiap aktivitasnya. Sangyeon tak mampu menahan tawa ketika mengingat butuh sekitar dua minggu untuk melangkahkan kaki mendekat dan bertegur sapa dengan lelaki manis itu. Ah, Sangyeon masih mengingat jelas kening berkerut bingung Chanhee ketika Sangyeon sok kenal mengajaknya mengobrol singkat di perpustakaan yang mana melarang setiap pengunjungnya untuk terlibat dalam percakapan.
Kalau dihitung-hitung, hari ini kurang lebih tiga bulan keduanya saling mengenal. Di mata Sangyeon, setiap momen yang berlalu di antara keduanya begitu menyenangkan. Suara Chanhee, wajahnya, dan apapun tentang Chanhee. Kehadiran Chanhee bak cat minyak yang menari ke sana-kemari di atas kanvas kosong hidupnya. Menorehkan begitu banyak warna yang familiar maupun yang tidak dalam hidup Sangyeon.
“Apa nih?” suara Chanhee memulai percakapan mereka malam ini. Ditemani oleh bintang-bintang yang mengintip dibalik awan gelap dan rembulan yang masih kokoh duduk di singgasananya, Chanhee dan Sangyeon menikmati waktu bersantai di taman kota di tengah hiruk-pikuk keramaian manusia yang masih beraktivitas dan berlalu-lalang.
“Bunga.” jawab Sangyeon pendek lalu menjatuhkan satu buket bunga di atas buku tebal yang sedari tadi Chanhee letakkan di atas pahanya.
Chanhee memutar bola matanya kesal. Kepalanya menolah ke arah Sangyeon dan mendelik, “Ya aku tau. Maksudnya bunga apa dan konteksnya apa?”
Sangyeon tertawa bodoh sebelum menyandarkan punggungnya di kursi. “Lily. Cantik ya?”
Chanhee mengangguk kecil sebelum membiarkan jemarinya membelai lembut bunga Lily yang terbaring nyaman di atas pangkuannya. “Lalu? aku tau ada kata lalu yang tertahan di ujung lidah kakak sih.”
“Mhm...” Sangyeon bergumam pelan, terlihat salah tingkah begitu ditanya. Tetapi ia tidak ingin melewatkan waktu begitu saja, kan? “Di mata aku kamu persis bunga Lily sih. Kamu tau aku suka bunga dan berbagai filosofinya, kan? di mataku kamu persis bunga Lily. Tenang, damai dan keindahan. Tapi as far as I know, bunga Lily juga punya simbolis sebagai bentuk kelahiran kembali, cinta dan pengabdian. Eksistensi kamu rasanya bikin aku terlahir kembali dengan versi lebih baik dari aku sebelumnya.”
Chanhee tidak langsung menjawab. Ia mengatupkan kedua bibirnya rapat-rapat sebelum menarik kedua ujung bibirnya membentuk senyum manis yang bersinar terang, menyaingi kilau rembulan yang kali ini bersembunyi dibalik gelapnya langit malam yang suram.
“Nih. Buku favorite aku akhir-akhir ini. Coba buka halaman 102 deh. Ada salah satu quote kesukaan aku di sana.” Sangyeon menyodorkan satu buku tebal ke arah Chanhee yang tentu dengan senang hati diterima oleh yang lebih muda.
Menuruti ucapan Sangyeon, Chanhee membuka halaman yang Sangyeon sebutkan barusan. Kedua matanya membulat sebelum melirik Sangyeon sekilas dan kembali menaruh seluruh fokus di buku yang masih setia ada di genggaman tangannya.
Alih-alih menemukan quote yang Sangyeon bilang, Chanhee malah menemukan sticky notes kecil berwarna biru muda dengan gambar bunga Lily kecil di pinggirnya dan satu paragraf yang ditulis dengan rapi.
We usually read novels about love stories written for others. But I always feel like the main character whenever I walk side by side with you. Holding your hand tightly feels like thousands of fireworks exploding inside me all at once. I wonder if this is what the main character always feels in those stories? With everything I feel and all the courage I have, would you like to write a sweet and simple love story about us on a blank page? Pouring all our love, care, and everything we feel beautifully together, hand in hand. It's all about you, me, and us. Loving you between imagination and reality, accompanied by a sky full of stars cheering for our magical love. Will you be my happy main character?
0 notes
Text
Benda langit
Dari dulu, kepikiran ngasih nama anak dengan nama "benda benda langit", bahkan waktu belum ketemu siapa bapaknya wkwkwkwkw
Terdengar keren, tangguh, dan berwibawa di telingaku. Angkasa, Galaksi, Langit, Mars, Venus, Bumi.
Sebenarnya alasan lain adalah karena aku sangat suka memandangi langit, terutama ketika malam hari. Berlama lama menatap langit gelap yang kadang bertabur cahaya bintang. Sambil bertanya kepada diri sendiri tentang banyak hal yang membuat kesal, sedih, senang, kecewa, bingung. Mengobrol dengan diri sendiri sembari menatap langit malam. Tak jarang memanjatkan harapan doa setelahnya. Banyak refleksi yang muncul dari sana.
Esok pagi, langit akan kembali terang. Maka rasakan semua yang ada saat ini secukupnya.
Menatap keindahan langit malam yang kadang ditaburi cahaya bintang, kadang gelap gulita tanpa cahaya. Betapa kecilnya kita dibanding langit yang begitu luas tanpa batas. Tak pantas rasanya untuk meninggikan kesombongan.
Allah ciptakan alam semesta begitu indahnya, sudah seharusnya kita membuka mata dan bersyukur atas rahmat-Nya.
Begitupun sekarang, aku menemukan nama "benda langit" itu adalah Bintang. Bukan berarti translate dari namaku.
Selain mempunyai harapan seperti Bintang yang memiliki cahaya terang, tinggi di langit angkasa. Meski kadang tak terlihat, bintang tetap disana memancarkan cahaya. Tetap terlihat terang dari kejauhan, pun tetap bersinar meski tak nampak oleh mata manusia. Bintang hanyalah akal akalan kami sebagai orangtua yang ingin menggabungkan unsur nama masing masing di nama anaknya. Bima dan Lintang.
#30haribercerita #30hbc2403 #tulisanlintang
1 note
·
View note
Text
youtube
Renungan 28Nov23
Bacaan Injil Luk 21:5-11
"Dan ketika beberapa orang berbicara mengenai Bait Allah, bahwa ia dihiasi dengan batu yang indah-indah dan dengan persembahan-persembahan yang telah dipersembahkan kepada-Nya, kata Yesus: Hari-hari akan datang ketika dari apa yang kamu lihat ini tidak akan ada batu atas batu yang tidak dirubuhkan. Mereka bertanya kepada-Nya: Guru, kapan semuanya itu akan terjadi, dan apakah tanda ketika semuanya itu akan datang? Jawab Yesus: Waspadalah, jangan sampai kamu tertipu. Karena banyak orang akan datang dengan nama-Ku dan berkata: Akulah Dia, dan: Waktunya sudah dekat. Janganlah kamu pergi mengejar mereka! Apabila kamu mendengar tentang peperangan dan pemberontakan, janganlah kamu terkejut; sebab semuanya itu harus terjadi, tetapi itu belum berarti segera terjadi kebinasaan." Lalu kata-Nya kepada mereka: Bangsa akan bangkit melawan bangsa dan kerajaan melawan kerajaan; dan akan ada gempa bumi di berbagai tempat, kelaparan dan wabah penyakit; akan ada peristiwa-peristiwa yang mengerikan dan tanda-tanda besar dari langit.
Demikian sabda Tuhan
Terpujilah Kristus
Bacaan Injil malam ini mengajarkan kita tentang tanda-tanda akhir zaman. Yesus berbicara kepada murid-murid-Nya tentang kehancuran Bait Allah dan peristiwa-peristiwa besar yang akan datang. Ini mengingatkan kita pada bacaan pertama kita dari Daniel 2:31-45, di mana Daniel memberikan penafsiran tentang mimpi raja Nebukadnezar tentang patung besar yang mewakili kerajaan-kerajaan dunia. Dalam akhir zaman, semua kerajaan manusia akan hancur, dan hanya Kerajaan Allah yang akan berdiri selamanya.
Film ini berlatar belakang Amerika Serikat selama Depresi Besar pada tahun 1930-an, di mana banyak orang merasa putus asa dan penuh ketidakpastian. Film ini menceritakan tentang seorang pria bernama Rusty Russell, seorang mantan pemain sepak bola yang mengambil pekerjaan sebagai pelatih sepak bola di sebuah sekolah anak yatim piatu yang dikenal sebagai Fort Worth Masonic Home and School. Rusty Russell yang memiliki metode pelatihan yang unik dan bersemangat, berusaha membangun tim sepak bola dari anak-anak yatim piatu yang dikenal sebagai "Mighty Mites.”. Tim sepak bola Mighty Mites terdiri dari anak-anak yang kurang terampil, kecil, dan terpinggirkan di masyarakat. Mereka menghadapi tantangan besar dalam bermain sepak bola, terutama karena lawan-lawan mereka adalah tim-tim besar dan kuat yang memiliki pemain-pemain berpostur tubuh tinggi dan berpengalaman. Namun, dengan tekad yang kuat dan semangat juang yang tidak tergoyahkan, Rusty Russell dan anak-anaknya mulai berjuang untuk mencapai kesuksesan. Dalam film kita melihat perjuangan anak yatim piatu itu sendiri, yang mengalami tekanan keuangan dan sosial. Mereka harus melawan prasangka dan ketidaksetaraan dalam dunia olahraga, serta menunjukkan bahwa dalam hidup, seseorang tidak pernah boleh menyerah dalam menghadapi kesulitan. Selama perjalanan mereka menuju pertandingan sepak bola yang penting, Mighty Mites memupuk persahabatan, kekuatan mental, dan semangat persatuan yang luar biasa. Mereka mulai menarik perhatian publik dan akhirnya menjadi simbol harapan di tengah masa sulit tersebut. "12 Mighty Orphans" adalah kisah inspiratif tentang kekuatan tekad, persahabatan, dan semangat yang membantu orang mengatasi segala rintangan. Film ini mengingatkan kita bahwa tidak peduli seberapa sulit situasinya, kita bisa mencapai hal-hal besar jika kita bersatu dan tidak pernah menyerah.
Salah satu kutipan dalam film yang dapat kita hubungkan dengan pesan Yesus adalah, "When everything feels impossible, that's when you have to believe." Ini mencerminkan kata-kata Kristus dalam Lukas 21:9-10 yang mengatakan bahwa di akhir zaman akan ada bencana besar dan kekacauan, tetapi kita tidak boleh terkejut atau putus asa. Kita harus tetap percaya pada Allah, bahkan ketika situasi terlihat suram. Seperti dikatakan dalam nubuat Daniel 2:31-45, kita diajarkan bahwa semua kerajaan manusia pada akhirnya akan runtuh, tetapi Kerajaan Allah akan berdiri selamanya. Ini mengingatkan kita bahwa dalam hidup ini, kita sering dihadapkan pada perubahan dan kehancuran, tetapi hanya Kerajaan Allah yang tetap abadi. Kita perlu mengarahkan iman dan harapan kita kepada-Nya.
Salah satu kutipan dalam film yang sesuai dengan pesan bacaan Injil adalah, "Strength comes from within." Anak-anak yatim piatu yang menjadi Mighty Mites menunjukkan bahwa kekuatan sejati tidak hanya berasal dari fisik, tetapi juga dari tekad dan semangat dalam diri. Kita dapat mengambil inspirasi dari mereka untuk menghadapi rintangan dalam hidup dengan tekad yang sama.
Yesus mengajarkan kepada kita adalah untuk tetap teguh dalam iman, meskipun dunia mungkin terasa kacau dan sulit. Kita harus memiliki tekad yang kuat dan iman yang mendalam, seperti yang dinyatakan dalam quote lainnya dalam film ini, "In the hands of the Lord, we're safe in the storm." Kita juga diajak untuk bertobat dan mewartakan Kerajaan Allah kepada orang lain, memberikan harapan dan kasih kepada mereka yang membutuhkannya.
Berkah Dalem
0 notes
Text
Lawang Sewu adalah salah satu ikon bersejarah yang terletak di kota Semarang, Jawa Tengah, Indonesia. Bangunan ini merupakan salah satu peninggalan bersejarah yang memiliki makna mendalam, dan telah menjadi destinasi wisata yang populer bagi wisatawan domestik maupun mancanegara. Artikel ini akan menjelaskan sejarah, arsitektur, serta pesona dari Lawang Sewu.
Sejarah Lawang Sewu
Sejarah Lawang Sewu dimulai pada awal abad ke-20, ketika Hindia Belanda masih menguasai Indonesia. Bangunan ini dibangun sebagai markas utama Kantor Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS) atau Perusahaan Kereta Api Hindia Belanda. NIS adalah perusahaan kereta api milik Belanda yang mengoperasikan jalur kereta api di Jawa Tengah. Pembangunan Lawang Sewu dimulai pada tahun 1904 dan selesai pada tahun 1907.
Nama "Lawang Sewu" sendiri berasal dari bahasa Jawa yang berarti "seribu pintu". Sebenarnya, bangunan ini memiliki banyak jendela dengan kisi-kisi besi yang khas, bukan pintu. Namun, istilah ini digunakan untuk menunjukkan betapa megah dan luasnya bangunan ini.
Selama masa pemerintahan Jepang selama Perang Dunia II, Lawang Sewu digunakan sebagai markas tentara Jepang. Setelah Indonesia merdeka, bangunan ini menjadi saksi bisu dari sejarah perjuangan bangsa dalam merebut kemerdekaan.
Arsitektur Lawang Sewu
Lawang Sewu memiliki arsitektur yang memukau dengan sentuhan gaya arsitektur kolonial Belanda. Bangunan ini terdiri dari dua bangunan utama yang terhubung oleh terowongan bawah tanah. Gedung utama berdiri di atas fondasi beton kokoh dan memiliki tiga lantai. Kisi-kisi besi yang menghiasi jendela-jendela membuat bangunan ini tampak anggun.
Yang paling mencolok adalah aula utama yang memiliki tinggi langit-langit yang luar biasa. Di aula inilah banyak keputusan penting perusahaan NIS diambil. Selain itu, terowongan bawah tanah yang menghubungkan dua bangunan utama digunakan untuk transportasi surat dan dokumen penting.
Pesona Lawang Sewu
Lawang Sewu tidak hanya menjadi tempat bersejarah, tetapi juga menjadi salah satu destinasi wisata yang menarik. Pengunjung dapat menjelajahi gedung ini untuk melihat arsitektur indahnya, termasuk menaiki tangga monumental di dalam gedung utama. Ada juga berbagai pameran foto dan artefak yang menceritakan sejarah bangunan ini.
Selain itu, banyak pengunjung yang menyatakan bahwa Lawang Sewu adalah salah satu lokasi yang angker. Terdapat legenda urban yang mengisahkan bahwa bangunan ini dihuni oleh hantu, terutama di malam hari. Namun, pesona mistis ini justru menambah daya tarik Lawang Sewu bagi para pencari petualangan.
Selain sebagai objek wisata, Lawang Sewu juga menjadi saksi perubahan kota Semarang. Dikelilingi oleh modernitas kota, bangunan ini tetap berdiri dengan kemegahannya, mengingatkan kita akan sejarah panjang yang telah dijalaninya.
Kesimpulan
Lawang Sewu adalah salah satu bangunan bersejarah yang memukau dan menghadirkan seribu kisah dalam satu tempat. Sebagai peninggalan kolonial Belanda, bangunan ini mengingatkan kita akan masa lalu yang kaya dan perjuangan bangsa Indonesia. Bagi para wisatawan, Lawang Sewu adalah destinasi yang mempesona dan memikat dengan arsitektur megah dan nuansa misteriusnya. Sebagai ikon kota Semarang, Lawang Sewu tetap menjadi saksi bisu dari sejarah dan keindahan Indonesia.
1 note
·
View note
Text
Bintang.. Bintang.. di Langit....
Salah satu film Indonesia yang saya suka dari dulu sampai sekarang--bahkan sampai tonton sequelnya, adalah Petualangan Sherina. Film ini memiliki alur cerita yng sederhana, lagu-lagu yang indah, dan kisah yang menarik secara umum.
Salah satu adegan di film Petualangan Sherina 2 menyebutkan tentang apa yang pernah dikatakan pemeran utama mengenai melihat bintang sama seperti melihat masa lalu. Bintang-bintang yang kita lihat sekarang sebetulnya bukanlah keadaan aslinya. Ketika kita melihat bintang di langit, kemungkinan besar apa yang kita lihat adalah delay atau "tayang tunda" dari keadaan yang sudah terjadi sebelumnya. Bintang letaknya sangat jauh dari bumi dan tampilan yang kita perlu lihat butuh waktu lama untuk bisa disampaikan cahaya sampai ke bumi. Sehingga, ketika kita melihat bintang di langit, sebetulnya kita sedang melihat sejarah--kejadian yang sudah berlalu-- yang baru tampak indahnya sekarang setelah melewati perjalanan panang.
Lain dengan Petualangan Sherina, buku berjudul Heidi karangan Johanna Spyri melihat bintang dari sisi spiritual. Bagi Heidi, sang pemeran utama, bintang mengingatkannya akan kehadiran Tuhan di manapun dia berada. Bintang-bintang terssebut mengingatkannya akan penyertaan Tuhan, memberikan penghiburan dan kekuatan, serta mengingatkannya untuk selalu melihat kepada Tuhan dalam kesehariaannya.
Bagi saya pribadi, bintang juga memiliki tempat khusus di hati. Entah sejak kapan saya menyukai objek-objek besar yang tampak kecil itu, tersusun acak tetapi juga rapi teratur sehingga memiliki bentuk dan pola yang bisa dikenali dengan nama-nama yang menarik. Di tempat saya lahir dan dibesarkan, langit malam selalu penuh taburan bintang berkelap-kelip dan bewarna warni.
Mungkin, alasan saya menyukai bintang-bintang adalah karena kebiasaan saya melihat bintang sejak kecil. Tetapi sepertinya, saya jug menyukai bintang karena alasan yang mirip dengan Heidi: karena bintang-bintang tersebut seperti penunjuk arah yang mengorientasi ulang hidup dan perhatian saya kepada Tuhan. Saat melihat bintang-bintang, saya bisa menjadi lebih jujur akan apa yang ada di dalam hati saya dan keadaan saya, dan membawanya dalam doa dengan lebih baik. Bintang-bintang tersebut seperti mengingatkan saya kepada Tuhan yang selalu ada bersama saya walaupun saya tidak bisa melihatnya.
Ada kalanya bintang tidak bersinar di langit malam karena tertutup awan. Pengetahuan yang saya miliki mengenai alam dan bintang membuat saya tahu bahwa jika saya tidak melihatnya, bukan berarti bintang itu tidak ada. Ini juga prinsip yang mengingatkan saya dan memberikan saya kekuatan saat melihat langit malam di tengah-tengah pergumulan dan kesulitan.
Tidak hanya bintang, pepohonan, awan yang bergulung, dedaunan dan bunga, kicauan burung, dan bahkan salju sekalipun mengarahkan hati saya kepada Tuhan--ketika saya cukup sensitif untuk menyadarinya dan ketika saya memperhatikannya. Benarlah apa yang dikatakan Alkitab mengenai alam dan seisinya menceritakan kebesaran Tuhan dan membawa kita seharusnya untuk lebih mengenalNya. Maka sungguh aneh jika ada orang-orang yang meneliti alam namun malah menggunakannya untuk membuktikan bahwa Tuhan tidak ada.
Aneh tapi nyata. Inilah yang dilakukan manusia yang sudah jatuh ke dalam dosa. Fakta ini menunjukkan bahwa bukan alam yang bisa menyelamatkan atau membawa manusia kepada Tuhan. Manusia dengan usaha terbaiknya tidak akan bisa mengenal Tuhan, jika bukan Tuhan sendiri yang mengenalkan dirinya kepada manusia. Oleh sebab itulah Yesus turun dari surga ke dalam dunia, untuk mengenalkan manusia kepada Allah. Inilah sebabnya Roh Kudus diturunkan dan dicurahkan, agar hati manusia yang menjadi umat pilihanNya dapat melihat Tuhan melalui alam, dan diarahkan kembali kepada Tuhan lewat alam ciptaan.
Bintang-bintang di langit..
Alam ciptaan Tuhan..
Sebetulnya semua menunjukkan kebesaran penciptaNya. Sudahkah kita menyadarinya? Kita juga adalah ciptaan. Apakah kehadiran kita menunjukkan kebesaran dan keagungan pencipta kita, yang menciptakan kita menurut gambar dan rupaNya?
1 note
·
View note
Text
BINGKAI KECIL FANIA
Terhitung telah sepekan sepi merajaiku. Yang seharusnya mendekap kini lenyap. Yang semestinya tertawa bersama kini entah kemana. Cinta tak memberi kabar.
Senja telah menjemput. Angin lembut berkenan hadir menyeka jiwa-jiwa yang rentan. Aku telah memposisikan diri pada sebuah bangku yang menghiasi taman ini seraya menggenggam sepucuk surat pemberian sang pesona, pemilik jiwa ini.
“Dear Rama,
Hai Ram, apa kabar? semoga baik ya. Maaf untuk kita yang belakangan ini nggak bisa saling ketemu satu sama lain. Mungkin cuman dari sini aku mau sampaikan sesuatu tentang kita.
Makasih udah jadi seseorang yang bisa hadir di tengah ceritaku, tapi sekali lagi maaf, di antara kita udah nggak ada kecocokan. Ternyata prinsip kita beda Ram, dan aku nggak bisa jalanin itu semua. Yang berjalan akan membuat kita malah saling tak menentu. Biar hidup ini memilih mana yang terbaik, lantas kurasa inilah jawabnya.
Kita selesai Ram. Berat rasanya mengungkap keluh ini, tapi aku musti lakuin sebelum ini lebih jauh lagi. Dengan surat ini kutitipkan rindu dariku untukmu.
Dengan Cinta,
Fania Lestari”
'mana janjimu? kenapa musti begini sih Fan, arggghhh!'. Emosiku tersulut.
Ya, aku dengannya telah berakhir. Namun tak berarti bersedih harus terlampau larut. Akan tetap ku lanjutkan hari meski harus berjalan dengan satu kaki.
'sampai nanti cinta!'. Ujarku pula meremas surat yang menyedihkan itu.
Setahun Kemudian
Dalam sunyi ku mulai menata nurani. Bersama cinta yang selalu menemani detik melawan logika. Dengan hati yang berusaha agar tak lelah berjumpa mentari, bintang, nan rembulan sebagai pengisi langit-langit yang tiada tepi. Tanpa luka yang tak pernah terharapkan, tanpa perih walau terkadang merasa sepi, seraya merasakan gemerlapnya pinta pula harapan. Tuhan, hidup ini luar biasa, terlebih pernah Engkau kirim satu karya-Mu lewat keindahan surga dari tangan seorang hawa.
Tepat hari ini. Disaksikan awan kelabu dan sapuan angin lembut, aku tiba di sebuah pesta perayaan dari sahabatku, sebut saja Jaka. Persahabatan ini telah ada semenjak kami belum mengenal dosa.
'Rama!'. Jaka memanggilku.
'eits, iya bro sorry telat'. Jawabku datar padanya.
'sendiri aja nih? mana pasangan?'.
'nyindir atau gimana nih? sialan!'. Aku sedikit kesal.
'hehehe, kenapa? masih nggak bisa lupain Fania ya?'.
'udahlah, ini waktunya pesta!'.
'bilang aja masih suka, iya kan?'.
'terserahlah! by the way, selamat ulang tahun ya!'.
'hmm, oke-oke thanks Ram'.
Lantas tiba-tiba segelas cairan mendarat di kemeja putih yang aku kenakan malam ini. 'cluppp'. Otomatis basah kuyup. Sebut saja cobaan.
'aduh, ini apa? jadi basah kan'. Gerutu aku.
Asal muasalnya dari belakang ku, pula disusul dengan rangkaian kata berwujud suara untuk meminta maaf dari sebuah pita suara yang tak asing bagiku. Itu sangat aku kenali. Hati ini merasa terpanggil.
'maaf-maaf, aku enggak sengaja'. Pintanya padaku. Lantas aku menoleh padanya.
'haa?'. Aku terkejut.
Ya, benar firasat ini. Ternyata cinta telah datang kembali. Kembali setelah setahun lamanya meninggalkan janji. Membawa pribadi yang pernah terjaga. Manusia yang pernah melukis sejarah di liku-likunya sebuah romansa sederhana berbalut ketulusan. Manusia yang pernah membuatku mengerti betapa indahnya jatuh cinta. Mengajarkanku untuk berbagi dalam kasih dan sayang. Menegaskan tentang indahnya perbedaan walau pada akhirnya 'perpisahan' adalah pilihan yang sulit untuk dijalani. Dia yang pernah meninggalkanku bersama surat pemberiannya. Fania Lestari.
'Fania?'.
'Rama?'.
Fania terkejut, lantas ia melangkah untuk mencoba menghindar dariku. Takkah ia menyimpan sedikit rindu pada raga ini? atau justru ia membenci masa lalunya ini? Yang jelas ia seperti tak meng-iyai kehadiranku.
'Fania, tunggu!'. Tegurku padanya.
Dia masih terus berjalan. Kini dengan derap langkah yang semakin dipercepat. Tak ku lewatkan momen seperti ini.
'Fania!'. Kembali ku coba.
Setelah mencoba mengeja nama itu, akhirnya ia berhenti dengan nafas yang tak menentu. Namun tak menoleh sedikit pun. Aku semakin tak sabar untuk segera mendekat padanya.
'Fania?'.
'hmm, hai apa kabar, Ram?'. Ucapnya seraya menoleh dan melepas senyum.
'aku baik'. Aku menatapnya tajam.
'kamu kenapa? kok ngelihatnya gitu?'.
'harusnya aku yang tanya kenapa. Kenapa kamu ngehindar pas aku lagi manggil kamu? Masih punya masalah sama aku?'.
'ha? masalah? itu udah masa lalu Ram. Enggak seharusnya kita ributin itu'.
'tapi ini penting buat aku, Fan!'.
'apanya yang penting?' Fania mulai tersulut. Kini ia yang menatapku tajam. Belum pernah aku melihat Fania yang sekeras ini. Aku tergertak.
'….'. Aku diam dengan tetap menatapnya.
Tiba-tiba ia kembali mencoba pergi dariku. Tatapanku padanya tak berhasil membuatnya terpaku. Ku mohon berhentilah cinta.
'Fania!'. Ucapku seraya menarik lengannya.
'….'. Fania diam dan tersentak.
'apa harus begini?'.
'maksud kamu apa?'.
'tentang kita. Apa kamu nggak sadar kalau selama ini ego kita udah bikin semuanya kelar?'.
'aku masih nggak ngerti maksud kamu apa!'.
'setahun lalu. Kamu pergi ninggalin aku hanya karena prinsip kita yang nggak akan pernah sama'.
'terus?'.
'sekarang yang aku pertanyakan adalah janjimu. Kamu pernah bilang kalau perbedaan bisa bikin kita jadi pasangan yang istimewa. Tapi nyatanya? apa?'.
'memang Ram, kita yang dulu adalah keindahan yang nggak akan terjadi di pasangan lain di muka bumi ini. Tapi janji itu ada sebelum keadaan bikin semangatku sirna'.
'maksud kamu apa sih?'.
'aku rasa ini bukan tempat yang pas buat aku ungkap semuanya, Ram. Besok aku tunggu di taman tempat kita dulu biasa ketemu. Selamat malam!'. Fania pergi dengan tangisan yang menemaninya berjalan.
Kini aku semakin terjebak pada kerancuan. Cinta yang kembali ternyata tak tersenyum padaku. Air matanya lah yang menjabat kerinduanku padanya, secara perlahan membebaniku dengan butiran rasa bersalah. Ada apa dengan cinta? Bukan maksud hati memeras kristal di matamu.
Di Taman Rindu
Hari kemarin berlalu. Kini tiba dengan sinar rembulan yang baru dan tak hentinya menaungi aktivis cinta. Bangku taman yang sedikit reot sudah cukup lama menemani raga menanti hawa yang kemarin meminta untuk datang di tempat yang pernah menyisakan tragedi lumayan pilu ini, di Taman Rindu.
'Rama!'. Cinta telah datang.
Fania telah menginjakkan kaki di taman ini. Aku menatapnya sangat dalam. Malam ini ia benar-benar membuatku seperti bersemi kembali. Matanya indah, mata yang mengajakku bersenandung. Bibirnya manis, bibir yang tercipta hanya untuk satu kepastian, yakni 'tersenyum'.
'segitu pentingnya ya sampai niat dateng ke sini?'. Tanya Fania padaku.
'ini penting fan, bukan main-main'
'lantas?'.
'aku cuman mau kita bisa balik kayak yang dulu lagi'.
'tapi Ram?'.
'apalagi? kamu mau nolak aku? atau kamu udah punya yang lain?'.
'sebenernya ada yang mau aku jelasin ke kamu'.
'jelasin? Apa?'. Aku mulai terbawa suasana.
Fania diam untuk beberapa saat. Ia gugup dan kaku. Butiran keringat mulai menghiasi wajahnya yang ekspresif itu. Aku merasa heran menyaksikan itu semua.
'Fan?'. Aku memintanya.
'Ram…'.
'iya?'.
'aku bukan Fania!'.
'ha? maksud kamu?'. Aku terkejut mendengar ucapan itu.
'iya, aku bukan Fania. Ini aku Sania, kembaran Fania. Kamu ngerti kan?'. Ujarnya berusaha tenang.
'Sania? Nggak mungkin! mana bisa? ini ada apaaa?'.
'dengerin aku, Ram!'.
'mana mungkin kamu Sania?'.
'mungkin sekarang waktunya aku jelasin. Apa kamu inget setahun lalu Fania pernah ninggalin kamu lewat sepucuk surat dengan alasan prinsip kalian yang nggak sama?'.
'ee ii ii iya?'.
'asal kamu tau! Fania nggak pernah punya niat ninggalin kamu, apalagi karena alasan prinsip. Fania wanita baik-baik, Ram. Mungkin buat dia cuman itu cara yang halus untuk kelarin semuanya'.
'aku nggak ngerti, ini kenapa sih hah?'.
'yang kemarin malam numpahin air di kemejamu, itu aku'.
'hah?'.
'Fania udah enggak ada Ram, setahun lalu tepatnya. Dia meninggal setelah aku sembuh. Sebagian raganya sekarang ada di aku'.
'APA? please, nggak usah becanda, kamu pasti Fania, bukan Sania!'.
'ini aku Sania, Ram!'.
'nggak mungkin!'.
'Fania meninggal setelah terjadi gagal ginjal. Dia donorin ginjalnya buat aku. Kamu musti bisa terima keadaan Ram, bukan cuman kamu yang merasa kehilangan tapi aku juga'. Tiba-tiba air mata Sania datang tak diundang.
'NGGAK! kamu pasti Fania'.
'aku Sania, Ram, Sania Lestari'. Ia berusaha meyakinkan.
'tapi? nggak, nggak mungkin!'. Aku panik.
'ini aku Sania!'. Ia membalasku.
Sejenak aku sulit berkata-kata. Ruang di hati terasa kosong, seperti tak lagi menampakkan diri yang biasanya. Ada apa dengan cinta? haruskah perpisahan setahun yang lalu berbalut kebohongan? yang jelas hati tersentak.
'jadi? kamu?'.
'iya, ini aku Sania'.
'Ya Tuhaaan…'.
Kini aku mengimbang Sania untuk mengeluarkan kristal dari sudut mata ini. Betapa kehilangannya aku. Ini antara bermimpi dan berhalusinasi yang terlampau jauh dan memaksaku untuk tak kembali, tapi ini semua nyata.
'udahlah Ram, kita sama'. Ujar Sania seraya mengelus pundakku.
'tapi San…'.
'Ram, cinta sejati adalah yang mengerti dan rela bahwa ia harus pergi setelah cukup terjaga bersama seseorang yang menurutnya istimewa, raga Fania udah nggak ada, tapi jiwanya di sini, di ragaku'. Sania menuturkan dengan masih bernuansa air mata.
'Faniaaaa…'.
Sania memeluk erat berusaha menenangkan aku yang masih dinaungi ketidak percayaan atas penjelasannya tadi. Fania benar-benar telah tiada. Aku merasa bersalah karena telah berprasangka buruk terhadap cinta. Atas nama ketulusan, maafkan aku cinta.
'ada yang Fania kasih ke aku buat kamu, Ram'.
'apa?'.
'ini'. Sania memberiku sebuah bingkai kecil dengan foto di dalamnya.
'foto ini?'.
'itu kenangan kalian'.
Ya, Sania memberiku sebuah bingkai kecil dengan fotoku bersama Fania di dalamnya. Sebuah potret yang menampilkan keceriaan antara aku dengannya. Itu adalah kenangan terakhirku bersama Fania setahun lalu. Aku tak menyangka ternyata selama ini benda tersebut selalu Fania simpan tanpa cacat sedikit pun. Terima kasih cinta.
'Fania suka benda itu, jadi aku mohon kamu simpan itu untuk Fania, Ram'. Ucap Sania.
'ii iya, pasti, makasih San'. Balasku berkaca-kaca padanya.
Semenjak saat itu, cinta telah merubahku. Menyadari bahwa betapa agungnya kekuatan cinta adalah hal yang mulia. Ia memang pergi, namun jiwanya selalu menemani. Andaikan waktu bergulir kembali, tak akan ku lewatkan sedetik pun dalam hidup untuk menjaganya. Sekali lagi maaf telah menoreh noda pada sempurnanya sebuah kisah.
Kini hanya dengan melihat Sania aku seperti memandangi Fania. Hampir tak ada celah untuk berbeda di antara keduanya. Dua keindahan yang kurangkum dalam satu catatan seumur hidup. Beribu rasa terima kasih untukmu Sania yang telah sedikit menuntunku demi Fania meskipun hatiku tak lagi bisa berlabuh.
Maka denganmu dan demi cinta, akan ku jaga bingkai kecil ini sampai hariku tak berlanjut lagi.
0 notes
Text
Esok Pagi, Terap Tak Pasti Karya Terpilih Denny JA ke 40 yang Menggugah Pikiran
Dalam dunia sastra Indonesia, nama Denny ja menjadi tidak asing lagi. Pria yang juga dikenal sebagai penulis, budayawan, dan aktivis ini, telah melahirkan banyak karya yang tidak hanya menghibur, tetapi juga menggugah pikiran pembacanya. Menandai perjalanan panjangnya di dunia sastra, Denny JA meluncurkan Puisi Esai karya terpilihnya yang ke40, yang menarik perhatian banyak pembaca dan penggemarnya. Puisi Esai berjudul "Esok Pagi, Terap Tak Pasti" ini merupakan kompilasi dari karyakarya terbaik Denny ja selama empat dekade terakhir. Dalam karyanya, Denny JA mengambil inspirasi dari kehidupan seharihari yang sering diabaikan oleh banyak orang. Ia menyoroti isuisu sosial, politik, dan budaya dengan cara yang unik dan penuh pemikiran. Salah satu karya yang dihadirkan dalam Puisi Esai ini adalah cerpen berjudul "Malam Minggu di Tepi Sungai". Cerita ini mengisahkan tentang kehidupan para pemancing di sebuah desa kecil yang berbatasan dengan sungai yang membelah kota. Dalam cerpen ini, Denny JA mampu menggambarkan kehidupan seharihari para pemancing dengan begitu detail, sehingga pembaca dapat merasakan suasana dan kehidupan di tepi sungai tersebut. Lebih dari sekadar sebuah cerita, Denny JA menyelipkan pesanpesan kehidupan yang dalam, seperti arti persahabatan, pengorbanan, dan keberanian. Selain cerpen, Puisi Esai ini juga berisi puisipuisi puitis yang melankolis seperti "Sajak Seorang Penyair" dan "Hujan di Atas Langit". Puisipuisi ini mampu menggambarkan perasaan mendalam Denny JA terhadap kehidupan, cinta, dan alam. Dengan gaya bahasa yang sederhana namun mengena, Denny JA mampu menggelitik imajinasi pembaca dan membuat mereka merenung tentang makna dan tujuan hidup. Sisi lain dari Puisi Esai ini adalah esaiesai yang ditulis oleh Denny JA. Esaiesai ini mencakup berbagai topik mulai dari politik, budaya, hingga dunia pendidikan. Dalam esai berjudul "Merajut Harmoni di Tengah Perbedaan", Denny JA berbicara tentang pentingnya toleransi dan kerukunan dalam masyarakat yang beragam. Ia menggugah pembaca untuk memikirkan ulang pandangan mereka tentang perbedaan dan mengeksplorasi caracara baru untuk membangun hubungan harmonis antarindividu dan kelompok. "Esok Pagi, Terap Tak Pasti" bukan hanya sekadar kumpulan karya, tetapi juga merupakan cerminan perjalanan hidup dan pemikiran Denny JA selama empat dekade terakhir. Puisi Esai ini menggambarkan evolusi kepenulisan Denny JA dari waktu ke waktu, serta perubahan dan perkembangan dalam pandangannya terhadap dunia di sekitarnya. Melalui karyakarya terbaiknya, Denny JA mampu menginspirasi pembaca untuk lebih peka terhadap realitas sosial dan menghadapinya dengan sikap kritis dan konstruktif. Puisi Esai ini telah mendapatkan respon yang sangat positif dari para pembaca dan penggemar Denny JA. Banyak yang menganggapnya sebagai karya yang provokatif dan menyentuh hati, serta merasa terinspirasi untuk berpikir lebih dalam tentang isuisu yang dihadirkan dalam Puisi Esai ini. Dengan meluncurkan Puisi Esai "Esok Pagi, Terap Tak Pasti", Denny JA telah memberikan kontribusi yang berarti bagi dunia sastra Indonesia.
Cek Selengkapnya: Esok Pagi, Terap Tak Pasti: Karya Terpilih Denny JA ke 40 yang Menggugah Pikiran
0 notes
Text
Mengintip Langit dengan Karya Terpilih Denny JA 63: Menyelam ke Langit
Dalam dunia sastra Indonesia, nama Denny JA sudah tidak asing lagi. Sebagai salah satu penulis terkenal dan disegani, karya-karyanya selalu ditunggu-tunggu oleh para penggemar literatur. Salah satu karya terbarunya yang patut untuk dikupas adalah Denny JA 63: Menyelam ke Langit. Denny ja 63: Menyelam ke Langit adalah sebuah novel fiksi yang mengisahkan perjalanan seorang pemuda bernama Denny Jaka. Dalam cerita ini, Denny Jaka adalah seorang anak muda yang bercita-cita menjadi seorang astronot. Ia sangat terobsesi dengan langit dan bintang-bintang yang menghiasi malam. Denny Jaka memiliki mimpi untuk menyelam ke langit dan menjelajahi alam semesta yang begitu indah. Novel ini mengambil setting di Indonesia pada tahun 1963, di mana pada masa itu Indonesia sedang mengalami pergolakan politik yang cukup intens. Namun, Denny jaka tetap fokus pada mimpinya untuk menyelam ke langit. Ia berjuang keras untuk menggapai impiannya, meskipun banyak halangan dan rintangan yang harus ia hadapi. Dalam perjalanan menuju mimpinya, Denny Jaka bertemu dengan berbagai karakter menarik seperti Budi, seorang teman baiknya yang juga memiliki minat dalam dunia antariksa, dan Maria, seorang gadis yang menjadi cinta pertamanya. Mereka berdua memainkan peran penting dalam perjalanan Denny Jaka untuk menyelam ke langit. Salah satu kekuatan dari novel ini adalah cara Denny JA menggambarkan keindahan alam semesta. Dalam setiap deskripsi dan penggambaran langit, pembaca dapat merasakan keajaiban dan keindahan yang tersembunyi di balik jagat raya. Denny JA sangat terampil dalam menggambarkan langit dengan kata-kata, sehingga pembaca dapat merasakan betapa luasnya alam semesta dan betapa kecilnya manusia di dalamnya. Selain itu, Denny JA juga berhasil menggambarkan perjalanan emosional Denny Jaka dengan sangat baik. Pembaca dapat merasakan kegembiraan, kekecewaan, dan keputusasaan yang dirasakan oleh tokoh utama. Denny Jaka bukanlah seorang pahlawan yang sempurna, tetapi seorang pemuda biasa yang memiliki impian yang besar. Hal ini membuat pembaca dapat terhubung dengan karakter tersebut dan merasakan empati terhadap perjuangannya. Dalam novel ini, Denny JA juga menyelipkan beberapa pesan moral yang sangat berarti. Salah satunya adalah tentang keberanian untuk menghadapi tantangan dan mengatasi ketakutan. Denny Jaka harus melewati berbagai rintangan dan ketidakpastian dalam perjalanannya untuk menyelam ke langit. Pesan ini dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, di mana kita juga dihadapkan pada berbagai rintangan dan ketidakpastian yang perlu kita hadapi dengan keberanian. Dengan menggunakan pendekatan profesional dalam penulisan, Denny JA berhasil menghasilkan sebuah novel yang mendalam dan menginspirasi. Setiap kalimat dan adegan dalam novel ini terasa begitu indah dan menghanyutkan. Pembaca akan dibawa dalam perjalanan emosional yang menegangkan, namun juga membuat hati menjadi hangat. Dalam kesimpulannya, Denny JA 63: Menyelam ke Langit adalah sebuah karya terpilih yang patut untuk dikagumi. Denny JA berhasil menggambarkan keindahan langit dan perjalanan seorang pemuda untuk menggapai mimpinya dengan sangat baik. Novel ini tidak hanya menghibur, tetapi juga memberikan inspirasi dan pesan moral yang berarti bagi pembacanya. Denny JA sekali lagi membuktikan dirinya sebagai salah satu penulis terbaik Indonesia yang tidak boleh dilewatkan.
Cek Selengkapnya: Mengintip Langit dengan Karya Terpilih Denny JA 63: Menyelam ke Langit
0 notes
Text
Makna Serta Historis Nama untuk Anak-anak Perempuan
Makna nama anak merujuk pada arti dan simbolisme yang terkandung dalam nama yang diberikan kepada seseorang saat lahir. Nama merupakan bagian penting dari identitas seseorang dan bisa mempengaruhi cara orang lain memandangnya dan cara dia memandang dirinya sendiri.
Sobat zena bisa menyimak aspek-aspek yang berkaitan dengan nama anak di bawah ini!
·Makna Linguistik: Makna nama bisa berasal dari bahasa tertentu atau memiliki akar kata yang khas. Beberapa nama memiliki arti khusus dalam bahasa tertentu atau berasal dari kata-kata yang memiliki makna yang diinginkan, seperti kebijaksanaan, keceriaan, cinta, kekuatan, dan lain sebagainya.
· Makna Historis dan Budaya: Beberapa nama mungkin memiliki makna yang terkait dengan tokoh-tokoh bersejarah atau figur mitologi dalam budaya tertentu. Nama ini sering dipilih karena mengandung sejarah atau makna budaya yang khusus bagi keluarga atau masyarakat tertentu.
· Makna Emosional: Orang tua sering memilih nama untuk anak mereka berdasarkan makna emosional yang spesial bagi mereka. Nama ini bisa diambil dari nama orang yang dicintai atau memiliki makna mendalam bagi keluarga.
· Makna Positif dan Aspirasional: Beberapa orang tua memilih nama yang memiliki makna positif atau aspirasional, seperti nama yang berarti "pemenang," "pahlawan," "kesuksesan," atau "kebahagiaan." Nama-nama semacam ini dapat mencerminkan harapan dan impian orang tua untuk anak mereka.
· Makna Spiritual dan Agama: Dalam beberapa budaya, nama anak sering dipilih berdasarkan nilai-nilai agama atau spiritual. Nama-nama ini bisa memiliki makna yang berhubungan dengan keyakinan dan ketaatan rohani.
· Makna Modern atau Inovatif: Beberapa orang tua mungkin lebih memilih nama-nama yang inovatif atau modern, yang sering kali memiliki makna yang belum banyak dikenal orang.
· Makna Sosial atau Sejarah Keluarga: Nama anak dapat dipilih untuk menghormati keluarga atau anggota keluarga sebelumnya. Nama ini mungkin memiliki makna khusus bagi keluarga dan menjadi cara untuk menghargai warisan keluarga.
Penting bagi orang tua untuk mempertimbangkan makna nama dengan hati-hati, karena nama akan melekat pada anak sepanjang hidupnya. Pemberian nama dengan makna positif dan bermakna bagi keluarga dapat menjadi bentuk cinta dan perhatian bagi sang anak. Selain itu, nama yang dipilih juga harus mudah diucapkan dan diingat oleh orang lain serta sesuai dengan nilai budaya dan sosial di lingkungan tempat tinggal.
Selain Makna dan Historis nama anak diatas kali ini mimin punya rekomendasi nama-nama untuk anak perempuan, yuk simak di bawah ini!
· Sophia: Nama yang indah dan klasik, berasal dari bahasa Yunani yang berarti "bijaksana." Sophia mencerminkan keanggunan dan kebijaksanaan, membuatnya menjadi pilihan yang populer bagi banyak orang tua.
· Aria: Nama yang anggun dan elegan, berasal dari bahasa Italia yang berarti "lagu" atau "melodi." Aria mengandung makna keindahan seni dan kesenangan, sehingga cocok untuk anak perempuan yang berbakat dalam seni atau musik.
· Isabella: Nama yang penuh keanggunan, merupakan bentuk Italia dari nama "Elizabeth." Isabella mengandung makna "sumpah Allah," dan telah menjadi nama populer selama beberapa dekade terakhir.
· Aurora: Nama yang magis dan indah, berasal dari nama dewi Fajar dalam mitologi Romawi. Aurora mencerminkan keindahan alam dan keajaiban matahari terbit.
· Luna: Nama yang berasal dari bahasa Latin yang berarti "bulan." Luna menciptakan gambaran tentang keanggunan dan kelembutan, mengingatkan pada bulan yang bersinar di langit malam.
· Hannah: Nama yang penuh arti dengan akar bahasa Ibrani yang berarti "bermurahan kasih" atau "penuh kasih sayang." Hannah mencerminkan kebaikan dan kelembutan hati.
· Zara: Nama yang berakar dari bahasa Arab yang berarti "bunga kecil" atau "cahaya." Zara mengandung makna keindahan dan keceriaan, cocok untuk anak perempuan yang ceria dan bersinar.
· Alessia: Nama yang indah dari Italia, merupakan bentuk feminin dari nama "Alessio" yang berarti "penolong" atau "pembela." Alessia mencerminkan kekuatan dan tekad.
· Nina: Nama yang sederhana dan manis, berasal dari bahasa Spanyol dan Rusia yang berarti "kecil" atau "anak perempuan." Nina memberikan kesan kesederhanaan dan kepolosan.
· Grace: Nama yang bermakna "anugerah" atau "karunia," mencerminkan kebaikan dan kemurahan hati. Grace sering dikaitkan dengan keanggunan dan kelembutan.
Penting untuk diingat bahwa setiap nama memiliki asal-usul dan makna khusus, serta membawa karakteristik unik bagi individu yang memilikinya. Orang tua dapat memilih nama anak perempuan berdasarkan makna yang khusus bagi mereka, atau berdasarkan kesukaan dan kenyamanan mereka terhadap suatu nama. Yang terpenting adalah memberikan nama dengan cinta dan perhatian, karena nama akan menjadi bagian penting dari identitas anak perempuan sepanjang hidupnya.
0 notes
Text
Tour Jeep Bromo Agustus 2023, Hub 0819-4343-1484
Paket Wisata Ke Bromo Dari Malang, Hub 0819-4343-1484, Gemilang Tour melayani Paket Travel Bromo 2023, Paket Wisata Bromo Kawah Ijen November, Bromo Ijen Tour 2d1n Juni, Paket Gunung Bromo April, Paket Wisata Bromo Desember.
Hubungi kami via Whatsapp atau Klik https://wa.me/6281943431484
#PaketWisataKeBromoDariMalang, #PaketTravelBromo2023, #PaketWisataBromoKawahIjenNovember, #BromoIjenTour2d1nJuni, #PaketGunungBromoApril, #PaketWisataBromoDesember
Paket Bulan Madu Bromo 2023
Saat memulai babak baru dalam hidup pernikahan, bulan madu menjadi momen paling ditunggu-tunggu bagi pasangan baru. Jika Anda mencari pengalaman romantis yang tak terlupakan, Paket Bulan Madu Bromo 2023 adalah pilihan yang sempurna. Dalam artikel ini, kami akan membawa Anda mengenal lebih dekat tentang keindahan alam Bromo dan mengapa paket ini cocok untuk memulai kisah cinta baru Anda.
1. Pesona Bromo dalam Paket Bulan Madu
Bromo, sebuah nama yang selalu menyimpan daya tarik magis. Dalam paket bulan madu ini, Anda akan merasakan pesona alam yang memukau di Gunung Bromo. Keindahan matahari terbit dari Puncak Penanjakan menjadi momen yang tak terlupakan bagi setiap pasangan.
Saat mentari perlahan muncul di balik gunung, Lautan Pasir Bromo dan panorama gunung akan menyambut Anda dengan pemandangan yang begitu memesona. Momennya begitu romantis, seakan memancarkan cinta yang tak terhingga.
2. Menikmati Ketenangan dan Intimasi di Bromo
Bulan madu adalah waktu yang tepat untuk menikmati ketenangan dan kedamaian bersama pasangan tercinta. Paket Bulan Madu Bromo memastikan Anda mendapatkan waktu pribadi yang berkualitas tanpa gangguan.
Dengan mengunjungi Bromo dalam paket bulan madu, Anda akan menemukan momen intim bersama pasangan. Menikmati pemandangan matahari terbit atau jalan-jalan di tengah hamparan pasir putih, semuanya menjadi lebih istimewa saat Anda berdua berbagi momen romantis di bawah langit cerah Bromo.
3. Pengalaman Menginap yang Romantis
Paket Bulan Madu Bromo 2023 juga menyertakan pengalaman menginap yang romantis. Berbagai akomodasi eksklusif tersedia untuk menciptakan kenangan indah bagi pasangan baru.
Dengan pilihan resort atau hotel yang terletak di sekitar Bromo, Anda dapat menikmati kenyamanan dan layanan yang istimewa. Beberapa akomodasi bahkan menawarkan pemandangan langsung ke Gunung Bromo, sehingga Anda dapat menyaksikan keindahan alam ini langsung dari balkon kamar Anda.
4. Aktivitas Romantis untuk Pasangan
Paket Bulan Madu Bromo tidak hanya menawarkan pesona alam yang memukau, tetapi juga berbagai aktivitas romantis untuk pasangan. Anda dapat menikmati makan malam romantis di bawah langit berbintang, atau merencanakan piknik kecil di tengah hamparan pasir Bromo.
Selain itu, Anda dapat menjelajahi destinasi menarik lainnya di sekitar Bromo, seperti Kawah Ijen, yang menawarkan pemandangan alam yang menakjubkan. Semua aktivitas ini akan membuat bulan madu Anda menjadi lebih berarti dan mengesankan.
Paket Bulan Madu Bromo 2023 adalah pilihan yang sempurna bagi pasangan baru yang mencari pengalaman romantis yang tak terlupakan. Keindahan alam Bromo yang memukau, pengalaman menginap yang romantis, dan berbagai aktivitas romantis untuk pasangan menjadikan bulan madu Anda lebih istimewa. Jadi, rencanakan perjalanan bulan madu Anda sekarang dan nikmati momen romantis di alam keajaiban Gunung Bromo.
Info dan Reservasi :
Gemilang Tour
WA 0819-4343-1484
WA 0819-4343-1484
WA 0819-4343-1484
Blog
0 notes
Text
Ya Alloh Engkau “Maha Menaklukan” Dan Aku Hanya Hamba Yang Kau Menangkan #Dakwah #Islam
الْقَهَّارُ AL QAHHAR (Yang Maha Mengalahkan) DALIL PENETAPAN: Disebutkan dalam Al Quran sebanyak: 6 kali. Diantara firman Allah Tala: قُل إِنَّمَا أَنَا مُنْذِرٌ وَمَا مِنْ إِلَٰهٍ إِلَّا اللَّهُ الْوَاحِدُ الْقَهَّارُ Katakanlah (ya Muhammad): “Sesungguhnya aku hanya seorang pemberi peringatan, dan sekali-kali tidak ada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa dan Maha Mengalahkan. (QS: Shad Ayat 65) Ya Alloh Engkau “Maha Menaklukan” Dan Aku Hanya Hamba Yang Kau Menangkan MAKNA NAMA AL QAHHAR Al Qahhar yang mengalahkan dan tidak terkalahkan. Dia mengalahkan para pembangkang dengan hukumanNya. Kata Al Qahhar adalah pola kata mubalaghah (mengandung makna sangat) dimana kalimat itu memiliki makna banyak mengalahkan. Dibeberapa kesempatan kita pernah menjumpai penggandengan nama Allah Al Qahhar dan Al Wahid dengan adanya alif lam ma’rifah, karena makna Al Qahhar adalah mengalahkan berarti Dialah Dzat yang satu-satunya yang tidak terkalahkan. Maka logikanya adalah jika Dia terkalahkan berarti penisbatan untuk yang maha mengalahkan tidak ada melekat pada diriNya. Sedangkan Allah maha mengalahkan semua yang mengalahkan dibumi Allah ini. Sehingga segala kekuatan berakhir dan bermuara pada nama Allah Al Qahhar. DOA IBADAH ( KOSEKUENSI ) 1 Nama Allah Al Qahhar (Maha Mengalahkan), maka hanya Dia yang berhak disembah dan diibadahi, selain Allah hanyalah ciptaan yang sangat lemah dan berada di bawah kekuasaan Allah Tala. Maka benarlah sebuah stetmen yang dikeluarkan oleh Nabi Yusuf Alaihi Salam menyangkal kedua temannya yang berada dalam penjara: يَا صَاحِبَيِ السِّجْنِ أَ أَرْبَاب مُتَفَرِّقُونَ خَيْرٌ أَمِ اللَّهُ الْوَاحِدُ الْقَهَّارُ Hai kedua penghuni penjara, manakah yang baik, tuhan-tuhan yang bermacam-macam itu ataukah Allah Yang Maha Esa lagi Maha Perkasa? (QS: Yusuf Ayat 39) 2 Allah Tala melarang kepada setiap hamba-hambaNya memakai sifat yang di dalamnya terkandung nama Allah Al Qahhar dan Al Qahir, karena itu murni dan mutlak hanya milik Allah. Sebagaimana juga Allah melarang kita berbuat dzalim kepada orang-orang yang lemah. Sebagaimana Firaun berkata: قَال سَنُقَتِّل أَبْنَاءَهُم وَنَسْتَحْيِي نِسَاءَهُم و إِنَّا فَوْقَهُمْ قَاهِرُونَ “Akan kita bunuh anak-anak lelaki mereka dan kita biarkan hidup perempuan-perempuan mereka; dan sesungguhnya kita berkuasa penuh di atas mereka”. 3 Tidak boleh menghardik atau memaksa orang-orang lemah terlebih lagi dia adalah seorang yatim. فَأ مَّا الْيَتِيمَ فَلَا تَقْهَرْ Sebab itu, terhadap anak yatim janganlah kamu berlaku sewenang-wenang. DOA PERMOHONAN Terkait doa permohonan dengan nama Allah Al Qahhar. Apabila Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasalam merasakan takut pada malam hari senantiasa mengucapkan: لاَ إِلَـهَ إِلاَّ الله الْوَاحِدُ الْقَهَّارُ، رَبُّ السَّمَاوَات وَاْلأَرْضِ وَمَابَيْنَهُمَا الْعَزِيْزُ الْغَفَّارُ “Tiada Tuhan (yang berhak disembah) kecuali Allah Yang Maha Esa, Maha Perkasa, Tuhan yang menguasai langit dan bumi dan apa yang di antara keduanya, Yang Maha Mulia lagi Maha Pengampun.” (Riwayat Hakim, dishahihkannya dan disetujui oleh Adz Dzahabi 1/540, An Nasa’i dalam ‘Amalulyaumi wallailati, Ibnu Sunni. Lihat Shahihul Jami’: 4/213) ___________ Referensi: Disadur dari kitab Al Asma’ul As rar karya Al mualifah, tahun 1428 H. Disusun @Komplek Masjid Al Bayaan, 17 Rabiul Awal 1441 H (Sabtu, 15 Desember 2019) Oleh: Fitra Arysandi S.Ag Artikel: Asmaulhusnacenter.com Sumber Artikel dari Asmaul Husna Center: https://asmaulhusnacenter.com/al-qahhar-yang-maha-mengalahkan.html بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْم – قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ – اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ – لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ – وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ Allohumma solli ‘alaa muhammad, wa ‘alaa aali muhammad, kamaa sollaita ‘alaa aali ibroohim, wa baarik ‘alaa muhammad, wa ‘alaa aali muhammad, kamaa baarokta ‘alaa aali ibroohim, fil ‘aalamiina innaka hamiidumm
ajiid. Allâhumma-ghfir liummati sayyidinâ muhammadin, allâhumma-rham ummata sayyidinâ muhammadin, allâhumma-stur ummata sayyidinâ muhammadin. Allahumma maghfiratuka awsa’u min dzunubi wa rahmatuka arja ‘indi min ‘amali. Ya Alloh Engkau “Maha Menaklukan” Dan Aku Hanya Hamba Yang Kau Menangkan
#03AllohSempurna#alqohhar#asmaulhusna#mahamenaklukan#MahaSempurna#sempurna#Alloh#AllohBaik#asmaulkhusna#blogAlloh
0 notes
Text
Kalender Liturgi 23 Feb 2023
Kamis Rabu Abu
PF S. Polikarpus, Uskup dan Martir
Warna Liturgi: Ungu
Bacaan I: UL 30:15-20
Mazmur Tanggapan: Mzm 1:1-2.3.4.6
Bait Pengantar Injil: Mat 4:17
Bacaan Injil: Luk 9:22-25
Bacaan I
UL 30:15-20
Pada hari ini aku menghadapkan kepadamu: berkat dan kutuk.
Pembacaan dari Kitab Ulangan:
Di padang gurun di seberang Sungai Yordan
Musa berkata kepada bangsanya,
"Ingatlah, pada hari ini aku menghadapkan kepadamu
kehidupan dan keberuntungan, kematian dan kecelakaan.
Karena pada hari ini aku memerintahkan kepadamu
untuk mengasihi Tuhan, Allahmu,
dengan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya
dan berpegang pada perintah, ketetapan serta peraturan-Nya.
Dengan demikian engkau hidup dan bertambah banyak
dan diberkati oleh Tuhan, Allahmu,
di negeri yang engkau masuki untuk mendudukinya.
Tetapi jika hatimu berpaling dan engkau tidak mau mendengar,
apalagi jika engkau mau disesatkan
untuk sujud menyembah kepada allah lain
dan beribadah kepadanya,
maka pada hari ini aku memberitahukan kepadamu
bahwa pastilah kamu akan binasa,
dan tidak akan lanjut umurmu di tanah, ke mana engkau pergi,
menyeberangi sungai Yordan, untuk mendudukinya.
Aku memanggil langit dan bumi
menjadi saksi terhadap kamu pada hari ini:
Kepadamu kuperhadapkan kehidupan dan kematian,
berkat dan kutuk.
Pilihlah kehidupan, supaya engkau tidak mati,
baik engkau maupun keturunanmu,
yaitu dengan mengasihi Tuhan, Allahmu,
mendengarkan suara-Nya dan berpaut pada-Nya.
Sebab hal itu berarti hidup bagimu dan lanjut umurmu
untuk tinggal di tanah
yang dijanjikan Tuhan dengan sumpah kepada nenek moyangmu,
yakni kepada Abraham, Ishak dan Yakub,
untuk memberikannya kepada mereka."
Demikianlah sabda Tuhan.
ATAU BACAAN LAIN:
Why 2:8-11
Pembacaan dari Kitab Wahyu:
Aku, Yohanes, mendengar suatu suara,
"Tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Smirna:
Inilah firman dari Yang Awal dan Yang Akhir,
yang telah mati dan hidup kembali:
Aku tahu kesusahan dan kemiskinanmu
-- namun sebenarnya engkau kaya! --
Aku tahu fitnah mereka yang menyebut dirinya orang Yahudi,
tetapi yang sebenarnya tidak demikian;
sebaliknya mereka adalah jemaah Iblis.
Jangan takut terhadap apa yang harus kauderita!
Sesungguhnya Iblis akan melemparkan beberapa orang
dari antaramu ke dalam penjara
supaya kamu dicobai
dan kamu akan beroleh kesusahan selama sepuluh hari.
Hendaklah engkau setia sampai mati,
dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan.
Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan
apa yang dikatakan Roh kepada jemaat:
Barangsiapa menang,
ia tidak akan menderita apa-apa oleh kematian yang kedua."
Demikianlah sabda Tuhan.
Mazmur Tanggapan
Mzm 1:1-2.3.4.6
R:40:5a
Berbahagialah orang,
yang menaruh kepercayaan pada Tuhan.
*Berbahagialah orang
yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik,
yang tidak berdiri di jalan orang berdosa,
dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh;
tetapi yang kesukaannya ialah hukum Tuhan,
dan siang malam merenungkannya.
*Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air,
yang menghasilkan buah pada musimnya,
dan tak pernah layu;
apa saja yang diperbuatnya berhasil.
*Bukan demikianlah orang-orang fasik:
mereka seperti sekam yang ditiup angin.
Sebab Tuhan mengenal jalan orang benar,
tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan.
ATAU MAZMUR LAIN:
Mzm 31:3cd-4.6.8ab.16bc.17
Refren: Ke dalam tangan-Mu, Tuhan,
kuserahkan nyawaku.
*Jadilah bagiku gunung batu tempat berlindung,
dan kubu pertahanan untuk menyelamatkan daku!
Sebab Engkaulah bukit batu dan pertahananku,
oleh karena nama-Mu
Engkau akan menuntun dan membimbing aku.
*Ke dalam tangan-Mu kuserahkan nyawaku;
Engkau membebaskan daku, ya Tuhan, Allah yang setia.
Aku akan bersorak-sorai dan bersukacita karena kasih setia-Mu,
sebab Engkau telah menilik sengsaraku.
*Lepaskanlah aku dari tangan musuh-musuhku
dan bebaskanlah dari orang-orang yang mengejarku!
Buatlah wajah-Mu bercahaya atas hamba-hamba-Mu,
selamatkanlah aku oleh kasih setia-Mu!
Bait Pengantar Injil
Mat 4:17
Bertobatlah, sabda Tuhan, sebab Kerajaan Surga sudah dekat.
Bacaan Injil
Luk 9:22-25
Barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku,
ia akan menyelamatkannya.
Inilah Injil Suci menurut Lukas:
Sekali peristiwa Yesus berkata kepada murid-murid-Nya
bahwa Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan,
dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat,
lalu dibunuh, dan dibangkitkan pada hari ketiga.
Kata-Nya kepada mereka semua,
"Setiap orang yang mau mengikut Aku, harus menyangkal dirinya,
memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku.
Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya,
ia akan kehilangan nyawanya;
tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku,
ia akan menyelamatkannya.
Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia,
tetapi ia membinasakan atau merugikan dirinya sendiri?
Demikianlah sabda Tuhan.
0 notes
Text
tangled
but then i was love struck love struck love struck
and you, too, unconditionally.
(as always.)
.
.
“Kau sudah melihat terlalu banyak,” Linda mengatakannya sambil menatap langit malam penuh bintang. Pepohonan tepi hutan memberikan celah di antara ranting-ranting, dan Nathan bisa mengenali beberapa rasi yang malam sebelumnya diceritakan sebelumnya oleh Linda.
“Kau sudah melihat banyak bagian dari dunia,” Linda melanjutkan, matanya menatap Nathan dengan penuh kasih; sesuatu yang mengikat Nathan. “Apa yang paling kau sukai? Ceritakan bagian favoritmu dari perjalanan-perjalananmu.”
Nathan mendongak.
Katanya, seorang Danvers selalu menjadi yang terhebat untuk mencinta. Mereka mencinta nyaris tanpa batas, kecenderungan yang membuat mereka rentan jatuh pada kegelapan. Jatuh terlampau jauh akan menarikmu ke palung terdalam; nihil cahaya.
Namun menatap Linda lama-lama hanya membuatnya ragu, apakah hanya Danvers yang terhebat? Cinta milik Linda terlalu besar dan itu semua terlihat di matanya.
“Bagian favorit?” Nathan Danvers mengulangi kata-kata Linda. Dia tak melanjutkannya lagi. Tangannya masih menggenggam tangan Linda di atas tanah yang dingin. Linda membalasnya. Nathan kemudian mengecup keningnya tanpa perlu menjelaskan apapun.
Linda tak lagi menuntut jawaban.
.
Ketika seorang Danvers mencintai, itu berarti ia melabuhkan sauh selamanya. Layarnya tergulung, dermaga tak lagi jadi persinggahan; melainkan rumah permanen meskipun gulungan ombak memanggilnya kembali.
Dia menyentuh pipi Linda yang tetap hangat di malam dingin berhujan. Tenda mereka meredam sedikit suara hujan, Linda bergelung di sisinya, menekuk kakinya dan menekan tangannya ke dada, Nathan merengkuhnya karena insting.
Dia sering berpikir tentang masa depan dan ketidakpastiannya, tetapi satu hal yang membuatnya yakin adalah dia akan tetap berjalan bersama wanita ini. Itu sebuah kepastian; sepasti keyakinan seorang Danvers yang selalu loyal dalam mencinta.
.
“Aku bersedia.”
Bagi Nathan, kata-kata itu menyentuhnya seperti ujung runcing jarum es; dan mereka ada seribu.
Roger menatap mereka seolah-olah memberi izin, cium istrimu sekarang, tetapi bukan Nathan jika dia berani mempertontonkan di muka umum, meski hasratnya begitu besar dan nyaris merangsek memberontak. Tidak di depan Julian, tidak di depan semua rekan-rekan yang menghadiri upacara privat itu. Biarlah itu untuk nanti, Linda akan menikmatinya di ruang pribadi mereka dan hanya mereka.
Rekan-rekan mereka mulai gaduh, sebagian bertaruh, beranikah seorang Nathaniel Danvers berciuman di depan orang-orang? Seratus ribu dollar aku berani bertaruh tidak.
Bukan itu yang Nathan pedulikan; tetapi senyum Linda yang tulus di hadapannya membuat batinnya melesak jatuh ke ruang tak terbatas. Linda Danvers? Linda bersedia mengambil nama penuh dengan derita, kegelapan setua waktu.
Kenapa?
Linda mengalungkan tangan di lehernya, masih menatapnya dengan cara yang sama, dan senyuman yang sama. Benak Nathan berdentam dengan dengungan kata-kata seperti; apa aku pantas, kenapa dia bersedia, apakah ini tidak terlalu berat untuknya.
Linda menyelamatkan harga diri Nathan; tidak tergesa-gesa menciumnya di tengah-tengah umum (walaupun umum artinya adalah sekian belas orang). Namun Nathan pada akhirnya tak dapat menahan diri; dia pun akhirnya mengecup kening Linda.
Linda Danvers, ya?
“Sayang.”
Hatinya mencelus.
(Nathan mencium keningnya lagi).
.
Adalah tangisan pertama Ivory yang membuat Nathan merasa dunianya berjalan kembali; sebuah lembar bersih tanpa noktah.
“Selamat datang, sayang,” Linda menangkupkan tangannya pada punggung mungil Ivory. Air matanya mengalir, bibirnya tersenyum, dan meski wajahnya serta rambutnya benar-benar berantakan dan lengket, Nathan tak pernah melihat keindahan nyaris surgawi seperti ini.
Perasaan di dadanya meletup-letup; Ivory Danvers. Simbolisasi kelahiran keluarga yang baru, lebih dari sekadar penghapusan dosa dan pengubah takdir. Ivory lebih dari itu. Ivory serupa riak putih di sungai sunyi berwarna gelap, menulis ulang cerita klan Danvers dengan caranya sendiri.
Dan dunianya benar-benar dimulai kembali.
Seorang Danvers yang baru.
.
Pada malam yang sunyi, Linda menghitung bintang. Nathan menghitung bintik pada pipinya. Jari Linda seperti membuat sulaman pada langit.
“Nath?”
“Ya?”
“Aku tidak keberatan tidur di sini.”
“Ini musim hujan. Hujan bisa turun kapan saja.”
“Tidak akan. Malam ini tidak akan turun hujan.”
“Kau yakin sekali.”
“Kalau kau ingin tidur di tenda, tak apa.”
“Tidak,” Nathan merapat ke sisinya. “Di sini saja.”
“Hmmm,” Linda menjawil hidung Nathan sembari mengudarakan tawa kecil. “Kau tak bisa tidur tanpaku, ya?”
Nathan mendengungkan kata-kata yang tak jelas. Menyembunyikan wajahnya di leher Linda.
(tidak, tidak ada tempat yang lebih baik.)
love struck love struck love struck
We are.
.
0 notes