#Nama Minyak Wangi Para Ulama
Explore tagged Tumblr posts
Text
TERLARIS! Jual Parfum Pria Ibadah Cilacap Gut Parfum WA: 0813-2920-0823
#Beli Langsung Klik wa.me/6281329200823#Parfum Untuk Sholat Pria Cilacap#Rekomendasi Parfum Untuk Pria Sholat Cilacap#Nama Minyak Wangi Para Ulama Cilacap#Parfum Sholat Pria Tahan Lama Cilacap#Parfum Islami Pria Cilacap#Simple Dibawa Kemana-Mana✅#Wangi Tahan 24 Jam✅#Tidak Mengandung Alkohol✅#Info Lebih Lanjut Hubungi Nomor Wa 0813-2920-0823#Gut Parfume#Alamat;#Jl. Jlamprang Krapyak Kidul Gg.2 Kota Pekalongan#Ingin jadi agen dikota anda?#No.Telp 0813 2920 0823#Atau klik link dibawah ini#wa.me/6281329200823#parfumpriaaignerblueemotioncilacap#aromaparfumpriacilacap#aromaparcilacap#aromaparfumpriakalemcilacap#aromaparfumpriaterbaikcilacap#Nama Parfum Santri Putra#Nama Minyak Wangi Non Alkohol Untuk Sholat#Parfum Islami Pria#Parfum Sholat Pria Tahan Lama#Nama Minyak Wangi Untuk Sholat#Nama Minyak Wangi Para Ulama#Rekomendasi Parfum Untuk Sholat Pria#Parfum Untuk Sholat Pria
0 notes
Text
TERLARIS! Jual Parfum Pria Untuk Sholat Pati Gut Parfum WA: 0813-2920-0823
Beli Langsung Klik wa.me/6281329200823, Parfum Pria Wangi Pati, Parfum Pria Wangi Kalem Pati, Parfum Pria Wangi Segar Pati, Parfum Pria Wangi Tahan Lama Murah, Parfum Pria Woody
Mau Wangi Candu Yang Bikin Rindu? Cobain Parfum Ini Deh. Simple Dibawa Kemana-Mana✅ Wangi Tahan 24 Jam✅ Tidak Mengandung Alkohol✅
Info Lebih Lanjut Hubungi Nomor Wa 0813-2920-0823
Gut Parfume Alamat; Jl. Jlamprang Krapyak Kidul Gg.2 Kota Pekalongan
Ingin jadi agen dikota anda? No.Telp 0813 2920 0823 Atau klik link dibawah ini wa.me/6281329200823
eaudeparfumpriamurah, #eaudeparfumpriadiindomaret, #eaudeparfumpriatahanlama, #parfumyslyangenakuntukpria, #mixparfumyangenakuntukpria
Bibit Parfum Untuk Sholat, Parfum Sholat Untuk Wanita, Minyak Wangi Sholat Tahan Lama, Minyak Wangi Sholat Tahan Lama, Minyak Wangi Untuk Sholat Jumat, Nama Minyak Wangi Non Alkohol Untuk Sholat, Nama Minyak Wangi Para Ulama, Nama Minyak Wangi Untuk Sholat, Rekomendasi Parfum Untuk Sholat Pria
0 notes
Text
TERLARIS! Jual Parfum Pria Ibadah Cilacap Gut Parfum WA: 0813-2920-0823
Beli Langsung Klik wa.me/6281329200823, Parfum Untuk Sholat Pria Cilacap, Rekomendasi Parfum Untuk Pria Sholat Cilacap, Nama Minyak Wangi Para Ulama Cilacap, Parfum Sholat Pria Tahan Lama Cilacap, Parfum Islami Pria Cilacap
Simple Dibawa Kemana-Mana✅ Wangi Tahan 24 Jam✅ Tidak Mengandung Alkohol✅
Info Lebih Lanjut Hubungi Nomor Wa 0813-2920-0823
Gut Parfume Alamat; Jl. Jlamprang Krapyak Kidul Gg.2 Kota Pekalongan
Ingin jadi agen dikota anda? No.Telp 0813 2920 0823 Atau klik link dibawah ini wa.me/6281329200823
parfumpriaaignerblueemotioncilacap, #aromaparfumpriacilacap, #aromaparcilacap, #aromaparfumpriakalemcilacap, #aromaparfumpriaterbaikcilacap
Nama Parfum Santri Putra, Nama Minyak Wangi Non Alkohol Untuk Sholat, Parfum Islami Pria, Parfum Sholat Pria Tahan Lama, Nama Minyak Wangi Untuk Sholat, Nama Minyak Wangi Para Ulama, Rekomendasi Parfum Untuk Sholat Pria, Parfum Untuk Sholat Pria
0 notes
Photo
TERLARIS! WA 0812-2107-9039, Supplier Minyak Wangi Original
ORDER https://wa.me/6281221079039, Toko Minyak Wangi Arab Terdekat, Toko Minyak Wangi Arab, Toko Minyak Wangi Asli, Toko Minyak Wangi Ampel Surabaya, Toko Minyak Wangi Arab Di Jakarta
DZAN KHUSYU merupakan sebuah produk parfum EDP yang diformulasikan untuk laki-laki dan perempuan (unisex) dan untuk Sholat / mengaji. Aroma DZAN KHUSYU parfum EDP ini berasal dari Barcelona Spanyol yang diformulasikan dengan konsep untuk wilayah timur tengah, terutama Arab Saudi. Bibit parfum import dari Barcelona Spanyol sejak tahun 1990, dengan perfumer professional pengalaman lebih dari 30 tahun, membuat parfum ini menjadi sangat premium dan tahan sampai 12 jam.
Aroma parfume Dzan 3 Aroma Dalam 1 Kali Semprot 3 NOTES / Aroma Dzan Khusyu Parfume Unisex (Bisa Untuk Pria dan Wanita) TOP NOTES : - Caramel, Vanilla, Citrus MIDDLES NOTE : Orchid, Vertiver, Jasmine BASE NOTE : Woody, Balsamic
ORDER SEKARANG! Bapak Fawwaz Hubungi: 081349589696 Klik wa.me/6281221079039
#cowocewesamasamatau, #parfumnonalkohol, #parfummadeinsaudiarabia, #cewelebihtau, #alrehab, #parfumalrehab, #parfummurah, #minyakwangumurah, #minyakarab, #gaharuarab
#Nama Minyak Wangi Para Ulama#Nama Minyak Wangi Non Alkohol Untuk Sholat#Nama Minyak Wangi Para Kyai#Parfum Untuk Sholat Pria#Parfum Sholat Untuk Wanita#Parfum Sholat Kasturi#Minyak Wangi Untuk Sholat Jumat#Nama Parfum Santri
0 notes
Text
Manusia Kasturi Asal Persia
بسم الله الرحمن الرحيم
اللهم صل على محمد وعلى آل محمد كما صليت على إبراهيم وعلى آل إبراهيم إنك حميد مجيد، اللهم بارِك على محمدٍ وعلى آل محمد كما باركت على إبراهيم وعلى آل إبراهيم إنك حميد مجيد
Imam Nafi’ (Qari pertama), begitu orang menyebutnya, nama lengkapnya adalah Nafi’ bin Abdirrahman bin Abi Nu’aim, kun-yah beliau; Abu Ruwaim al-Laitsi. lahir di Asbahan (Persia) pada masa kekhalifahan Abdul Malik bin Marwan.
Seorang yang shalih, “Qira’at apa yg paling Engkau sukai?”. Pertanyaan ini dilontarkan oleh Abdullah bin Ahmad bin Hanbal kepada ayahnya. Ia cukup penasaran dengan pendapat sang ayahanda. “Qira’at Penduduk Madinah (Qira’at Nafi’), jika tidak maka Qira’at ‘Ashim”, jawab sang ayah.
Ia (Imam Nafi’) memilih kota Nabi ﷺ sebagai tempat tinggalnya, disinilah ia belajar al-Qur’an dengan penuh semangat. Satu atau dua orang guru belum cukup memuaskannya, ia terus-menerus mencari guru talaqqi hingga mencapai puluhan. Tak heran jika ia nantinya menjadi seorang Qari masyhur serta rujukan utama di kota Madinah. Ia pernah berkata: “Aku mempelajari al-Qur’an dari 70 orang Tabi’in” ucapnya suatu ketika.
Para ulama biasa menempatkan Imam Nafi’ di urutan pertama dalam daftar para qurra’ dalam kitab mereka. At-taisir, Matan Syathibiyyah dan Kitab an-Nasyr diantara contohnya.
Qari yang memiliki warna kulit gelap ini menghabiskan hidupnya untuk al-Qur’an.
Murid-muridnya pun cukup banyak, baik dari dalam maupun luar Madinah. Diantara mereka adalah Imam Malik bin Anas rshimahullah, sang Imam darul hijrah.
Satu hal yang cukup mengesankan dari Imam Nafi’ adalah mulutnya yg selalu mengeluarkan aroma wangi bak minyak kasturi saat berbicara. Suatu ketika salah seorang diantara mereka memberanikan diri untuk bertanya: “Wahai Imam, apakah engkau selalu menggunakan wewangian dimulutmu setiap kali hendak mengajar al-Qur’an?”
Mendengar pertanyaan tersebut beliau tersenyum dan menjawab: “Aku tidak pernah melakukannya, namun suatu hari aku bermimpi bertemu dengan Rasulullah ﷺ. Dalam mimpi tersebut beliau membacakan al-Qur’an didepan mulutku. Sejak saat itu keluarlah bau harum dari mulutku ini”.
Keilmuan beliau tidak diragukan lagi, para ulama satu persatu melontarkan pujian kepadanya:
Imam Malik rahimahullah berkata: “Nafi’ merupakan Imam Qira’at di Madinah”.Al-Laits bin Sa’ad rahimahullah pernah berkata: “Aku melaksanakan ibadah haji pada tahun 113 hijriyah dan Imam qira’at di Madinah saat itu adalah Nafi’”.Ibnu Mujahid rahimahullah berkata: “Nafi’ adalah Imam qira’at penduduk Madinah”.
Wasiat Sang Imam; saat terbaring sakit menunggu ajal, anak-anak beliau berkumpul disekitarnya. Dengan penuh kesedihan mereka berkata: “Apa yang emEngkau wasiatkan kepada kami wahai ayahanda?”
Beliau lantas membaca firman Allah ﷻ:
فَاتَّقُوا اللَّهَ وَأَصْلِحُوا ذَاتَ بَيْنِكُمْ ۖ وَأَطِيعُوا اللَّهَ وَرَسُولَهُ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ
“Maka bertakwalah kepada Allah dan perbaikilah hubungan di antara sesamamu, dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya jika kamu orang-orang yang beriman.” [QS. Al-Anfal, Ayat 1]
Beliau menghembuskan nafas terakhir pada tahun 169 hijriyah. Betapa indahnya kehidupan yg dipenuhi dan ditutup dengan Kitabullah.
Lalu mengapa seringkali Imam Nafi’ menjadi urutan pertama dalam daftar para Qurra’ dan dijuluki Imam Nafi’ al-Madani? Penulis jawab, Imam Nafi’ rahimahullah memilih kota Madinah sebagai tempar tinggal. Beliau habiskan umur untuk mengajarkan al-Qur’an hingga dijuluki Qari’ Madinah.
Oleh karenanya para ulama biasa menempatkan beliau pada urutan pertama dalam daftar ulama Qira’at Sab’ah. Sebab Madinah merupakan kota tempat tinggal Rasulullah ﷺ (penerima wahyu al-Qur’an).
Lalu siapakah Nafi’ Maula Ibnu Umar? Beliau berasal dari Naisabur, wafat pada tahun 117 H. Dan beliau merupakan seorang ahli hadits, sedangkan Imam Nafi’ al-Qari adalah ahli qira’at. Dan dikatakan Imam Nafi’ al-Qari sempat duduk di Majelis Nafi’ Maula Ibnu Umar. Karena keduanya cukup lama menetap di Madinah, maka keduanya dikenal dengan sebutan Nafi’ al-Madani.
Allahu alam
***
Disusun oleh hamba Allah yang mengharapkan ampunan dan rahmat-Nya: Ibnu al-Anhar
https://insanpenjagaalquran.or.id/2019/08/19/serial-imam-qiraat-1-manusia-kasturi-asal-persia/
1 note
·
View note
Text
ASLI! WA 0812-2107-9039, Merk Parfum Sholat Terbaik Dzan
ORDER https://wa.me/6281221079039, Parfum Sholat Paling Wangi, Parfum Sholat Pria, Parfum Sholat Pria Terbaik, Parfum Sholat Tahan Lama, Parfum Sholat Terbaik
DZAN KHUSYU merupakan sebuah produk parfum EDP yang diformulasikan untuk laki-laki dan perempuan (unisex) dan untuk Sholat / mengaji. Aroma DZAN KHUSYU parfum EDP ini berasal dari Barcelona Spanyol yang diformulasikan dengan konsep untuk wilayah timur tengah, terutama Arab Saudi. Bibit parfum import dari Barcelona Spanyol sejak tahun 1990, dengan perfumer professional pengalaman lebih dari 30 tahun, membuat parfum ini menjadi sangat premium dan tahan sampai 12 jam.
Aroma parfume Dzan 3 Aroma Dalam 1 Kali Semprot 3 NOTES / Aroma Dzan Khusyu Parfume Unisex (Bisa Untuk Pria dan Wanita) TOP NOTES : - Caramel, Vanilla, Citrus MIDDLES NOTE : Orchid, Vertiver, Jasmine BASE NOTE : Woody, Balsamic
ORDER SEKARANG! Ibu (Fira) Hubungi: (082148436425) Klik wa.me/6281221079039
Parfum Sholat Untuk Wanita, Parfum Sholat Non Alkohol, Harga Minyak Wangi Untuk Sholat, Parfum Sholat Kasturi, Minyak Wangi Untuk Sholat Jumat, Nama Minyak Wangi Para Ulama, Nama Minyak Wangi Para Ulama, Parfum Sholat Pria Terbaik
#alrehabmurah#wewangiansunnah#alrehabperfume#pengusahamuslim#woodyoud#alrehabspray#oleholehhaji#parfumikhwan#parfumdobha
0 notes
Text
Mencari Makna Dukungan UAS kepada Prabowo
PT. SOLID GOLD BERJANGKA BALI - Kabar itu tiba menjelang azan waktu maghrib kemarin, Kamis (11/4). Stasiun televisi TvOne menyiarkan rekaman video yang menampilkan Ustaz Abdul Somad (UAS) dan Prabowo Subianto. Kedua tokoh itu bertemu di suatu ruangan sederhana, yang berisi dua buah kursi, sebuah meja, dan tirai berwarna krem.
Hingga berita ini ditulis, Republika.co.id belum berhasil menghubungi UAS. Maka dari itu, maksud pertemuan tersebut juga belum dapat ditegaskan langsung. Demikian halnya dengan lokasi di mana keduanya berjumpa—juga belum dapat ditegaskan.
Di atas itu semua, pesannya jelas. UAS mendukung calon presiden nomor urut 02. Menjelang hari pencoblosan nanti, Rabu (17/4), dukungan UAS jelas memompa semangat para penyokong pasangan calon Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno.
Melansir dari akun YouTube TvOne, Jumat (12/4), video berdurasi 13 menit 52 detik itu berjudul “Dialog Prabowo-Ust Somad.” Hingga kini, video tersebut telah dilihat sebanyak 1.567.346 kali. Adapun para penyuka (like) sebanyak 110 ribu klik, sedangkan yang tidak menyukainya (dislike) sebesar 3.900 klik.
Dialog itu sendiri dibuka oleh Prabowo yang menghaturkan terima kasih lantaran UAS bersedia menerimanya sebagai tamu. Kemudian, ketua umum Partai Gerindra itu mengakui dai tersebut sudah sering keliling Tanah Air untuk menyampaikan ceramah agama. Lantas, Prabowo meminta UAS untuk menceritakan, apa saja pengalamannya selama safari dakwah akhir-akhir ini.
Yang ditanya kemudian menyampaikan pengalamannya. UAS mengungkapkan, betapa banyak jamaah yang mengacungkan “dua jari”, yakni penanda dukungan terhadap pasangan calon nomor urut 02.
“Saya bilang, kalian kan punya jari 10. Kenapa yang diangkat cuma dua? Itu saya ucapkan untuk menetralisir. Karena ini kan ada Panwaslu, Banwaslu. Saya tak ingin tabligh akbar menjadi politik. Sampai protokol bilang, ‘Jamaah, jangan acungkan jari,’” papar UAS.
“Itu di mana-mana, Ustaz?”
“Di mana-mana,” sambung Ustaz Abdul Somad.
Alumnus Universitas al-Azhar (Mesir) itu pun meneruskan ceritanya. Untuk menetralkan suasana, supaya tak kian politis, UAS pun mengajak segenap hadirin untuk bershalawat. Namun, apa daya, toh sejumlah jamaah tetap mengacungkan “dua jari.” UAS pun mengungkapkan—ketika ditanya lagi oleh Prabowo—kejadian semisal itu terjadi rata-rata di tiap lokasi ceramahnya. “Dari mulai ujung Aceh, sampai Pulau Madura, sampai ke Sorong,” kata sang penceramah.
Sampai di sini, terkenang posting teranyar Ustaz Abdul Somad melalui akun Instagram resminya. Dalam itu, ditampilkan jalinan gambar-gambar foto hasil jepretan drone. “(Di) Palu, Sorong, Tangerang, Banjarbaru, Aceh, Tasikmalaya, Jambi, Solok, Jakarta, Ketapang, Probolinggo, Batusangkar, Inhu (Riau), Bukittinggi, Pandeglang, Medan, Pasaman, Pasaman Barat, Perak - Kuala Lumpur - Kelantan (Malaysia), Tebingtinggi, Bandung, Gorontalo, Tenggarong, Banjarmasin, Lubuklinggau, Sijunjung, Semarang, Bengkalis, Dumai, dan lain-lain,” tulis UAS, Selasa (9/4).
“Ya Allah, beri kami kemampuan untuk mengubah kerumunan menjadi kekuatan ekonomi dan politik,” sambung tulisan yang sama.
Maka, postingan Instagram tersebut boleh jadi sinyal tentang arah dukungan politik UAS, yakni sebelum pertemuan dengan Prabowo yang disiarkan kemarin.
Kembali ke dialog UAS-Prabowo. Alumnus Darul Hadis (Maroko) itu lantas menyampaikan bagaimana dirinya bisa mendukung mantan komandan jenderal Koppasus itu.
Pertama-tama, Ijtima Ulama. Seperti diketahui, Ijtima Ulama I, yang dimotori Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama menyodorkan nama Prabowo Subianto sebagai calon presiden, sedangkan dua nama—politikus PKS Salim Segaf dan UAS—sebagai calon wakil presiden. Atas saran GNPF Ulama itu, UAS sendiri menyatakan menolak maju sebagai cawapres, meski menyatakan dukungan tersirat atas pencalonan Prabowo-Salim Segaf.
Namun, belakangan Prabowo lebih memilih Sandiaga Uno, yang saat itu duduk sebagai wakil gubernur DKI Jakarta. Toh Ijtima Ulama II GNPF Ulama menyetujui pencalonan Prabowo-Sandiaga, pada Ahad (16/9/2018) silam.
Bagi UAS kini, dua ijtima tersebut merupakan amanat. Kepada Prabowo langsung, dia menyampaikan pentingnya menjaga amanat. “Jadi saran Pak Ustaz, apa yang harus saya lakukan?” tanya Prabowo kemudian.
UAS menasihati, ujian hidup yang paling besar ialah menjadi pemimpin. Diceritakannya, Imam Ahmad bin Hambal pernah menuturkan, seandainya satu saja doanya dikabulkan oleh Allah, maka bunyi doa itu adalah meminta pemimpin yang adil bagi umat Islam.
UAS menyinggung pentingnya pemimpin dalam mewujudkan keadilan distributif. Jika seorang pemimpin adil, maka seluruh rakyat mendapatkan keadilan.
Toh ijtima ulama masih belum meyakinkan UAS saat itu. Dia masih sangat berhati-hati.
Hingga akhirnya UAS berkesempatan menemui para ulama sufistik, yang tak disebutkan namanya.
“Saya khawatir, jangan-jangan saya tertipu oleh Pak Prabowo. Oleh karena itu, saya mencari ulama yang tidak masyhur, tidak populer. (Ada) ulama yang masyhur yang di Youtube, yang di TV, tapi ini ulama yang tak dikenal orang, tapi mata batinnya bersih. (Kepada mereka) Allah bukakan hijab kepada dia, (yakni) ulama-ulama yang tidak perlu materi,” tutur Ustaz Abdul Somad.
“Mungkin Bapak (Prabowo) tak kenal mereka. Dan saya tak pernah tanya ke mereka, 'kira-kira saya pilih yang mana?' Tidak. Saya biarkan mereka membaca hati saya. Mengertikah dia? Ketika datang, saya dekatkan telinga, apa kata dia? (Ulama sufi mengatakan) 'Saya mimpi lima kali ketemu dia.' Saya tanya, 'Siapa?' Prabowo," sambung Ustaz Abdul Somad lagi.
“Kalau mimpi satu kali, boleh jadi itu dari setan. Ini lima kali. Dia mimpi, dia melihat Bapak (Prabowo), itu signal dari Allah," lanjutnya.
Ulama-sufi berikutnya yang dikunjungi diceritakannya memiliki kecenderungan wara', yaitu berhati-hati terhadap perkara duniawi. Misalnya, ulama yang lagi-lagi tak disebutkan namanya itu hanya mau makan dan minum dari hasil jerih payah tangannya sendiri.
Dia juga hanya menerima kunjungan orang-orang yang nirpamrih. Karena itu, cerita UAS, dirinya sempat merasa takut kedatangannya tidak akan diterima. Ternyata, bukan hanya diterima, tuan rumah juga mengajaknya berbincang-bincang 30 menit lamanya.
"Di akhir pertemuan, dia bilang, 'Prabowo,'" kenang UAS.
Karena pengalaman-pengalaman itulah, sambung Ustaz Abdul Somad, dirinya sempat merasa gamang. Kecenderungannya sudah memilih Prabowo, tetapi apakah perlu menyampaikannya langsung kepada capres tersebut dan publik?
Untuk diketahui, setidak-tidaknya sejak akhir Maret 2019, peraih anugerah Tokoh Perubahan Republika 2017 tersebut cenderung menghindari awak media, terlebih dalam konteks pilpres. Dalam perbincangan dengan Republika.co.id pada 30 Maret 2019, UAS berkata, “Kucing-kucingan menjelang Pilpres. Harap maklum.”
Akan tetapi, pada faktanya, kini UAS telah bertemu Prabowo dan membolehkan salah satu media TV nasional menyiarkannya. Boleh jadi, segenap kunjungan ke para ulama-sufistik itu mengubah pendiriannya untuk “kucing-kucingan” terhadap media, yakni enggan menyebutkan pilihan politiknya.
“Jadi, saya berpikir lama. Ini kalau saya diamkan sampai pilpres (17 April 2019), (tapi) kenapa mereka (para ulama sufi) cerita ke saya? Tiap malam saya berpikir, berarti saya harus sampaikan. Kalau tidak, berarti seumur hidup nanti saya (kemudian) mati dalam penyesalan, 'Abdul Somad, kenapa kau tidak ceritakan?'” papar UAS.
Dalam pertemuan ini, terlihat sesekali Prabowo menyeka matanya. Tampak mantan komandan jenderal Koppasus itu terharu dengan doa dan kata-kata Ustaz Abdul Somad tentang makna keikhlasan dan kepemimpinan.
Sempat pula UAS menyampaikan pesan kepada Prabowo bila calon presiden yang didampingi Sandiaga Uno itu menjadi presiden Republik Indonesia 2019-2024.
“Kalau Bapak duduk jadi presiden, terkait saya pribadi, dua saja. Pertama, jangan Bapak undang saya ke istana. Biarkan saya berdakwah, masuk ke hutan, karena memang dari awal saya orang kampung, saya (sering) masuk ke hutan-hutan. Kedua, jangan Bapak beri saya jabatan, apa pun," UAS menegaskan.
Sebelum pertemuan itu ditutup doa bersama, Ustaz Abdul Somad memberikan hadiah kepada Prabowo. Salah satunya berupa minyak wangi kayu gaharu. Itu baginya menyimbolkan, "Supaya Bapak (Prabowo) menebarkan keharuman di negeri ini (Indonesia)." Hadiah kedua ialah tasbih. Dengan itu, UAS mengajak Prabowo agar gemar berzikir, terutama di kala sepi atau shalat malam.
Makna Dukungan UAS kepada Prabowo?
Sebelum "geger" siaran video TvOne kemarin, sebenarnya sudah ada pula tayangan video lain yang mengisyaratkan dukungan "UAS" (dalam tanda petik) kepada calon presiden Prabowo Subianto. Hal itu disampaikan Ustaz Adi Hidayat (UAH) dalam sebuah ceramahnya.
Potongan video tentang ceramah UAH tersebut sudah ramai di jagad media sosial setidaknya sejak awal pekan lalu. Di dalamnya, UAH mengimbau agar jamaah tidak menyudutkan ulama-ulama yang punya pilihan politik ke pasangan tertentu, baik 01 maupun 02.
Secara kelakar, UAH juga menuturkan bahwa seorang (Ustaz) Ahmad Heryawan--disingkat "UAH"--cenderung memilih capres Prabowo Subianto. Demikian pula dengan (Ustaz) Ahmad Syaikhu, yang disingkat UAS.
"UAH sama UAS sahabatan, pilih nomor 02, ya enggak apa-apa," tutur Ustaz Adi Hidayat dalam potongan video itu.
Tentu saja, "UAH" tersebut merujuk pada mantan gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan. Namun, kini jelas publik dapat merujuk "UAS" bukan hanya pada politikus PKS Ahmad Syaikhu, tetapi juga Ustaz Abdul Somad.
Mengikuti nasihat dari UAH, alangkah baik bila makna dukungan UAS tidak ditanggapi secara frontal, apalagi sampai menyudutkan atau menjelek-jelekkannya. Tidak ada alasan untuk merundung sosok kelahiran Asahan (Sumatra Utara) 41 tahun silam ini hanya lantaran pilihan politiknya.
Sebab, UAS tidak beda dengan publik pada umumnya, yakni sama-sama warga negara Indonesia. Tiap warga berhak memiliki pilihan politik masing-masing dan menyiarkan pilihan politiknya itu bebas, tanpa tekanan siapapun. Terlebih, di dalam alam demokrasi "one man one vote" semisal saat ini.
SUMBER : REPUBLIKA.CO.ID
0 notes
Text
TERLARIS! Jual Parfum Pria Ibadah Cilacap Gut Parfum WA: 0813-2920-0823
Beli Langsung Klik wa.me/6281329200823, Parfum Untuk Sholat Pria Cilacap, Rekomendasi Parfum Untuk Pria Sholat Cilacap, Nama Minyak Wangi Para Ulama Cilacap, Parfum Sholat Pria Tahan Lama Cilacap, Parfum Islami Pria Cilacap
Simple Dibawa Kemana-Mana✅ Wangi Tahan 24 Jam✅ Tidak Mengandung Alkohol✅
Info Lebih Lanjut Hubungi Nomor Wa 0813-2920-0823
Gut Parfume Alamat; Jl. Jlamprang Krapyak Kidul Gg.2 Kota Pekalongan
Ingin jadi agen dikota anda? No.Telp 0813 2920 0823 Atau klik link dibawah ini wa.me/6281329200823
parfumpriaaignerblueemotioncilacap, #aromaparfumpriacilacap, #aromaparcilacap, #aromaparfumpriakalemcilacap, #aromaparfumpriaterbaikcilacap
Nama Parfum Santri Putra, Nama Minyak Wangi Non Alkohol Untuk Sholat, Parfum Islami Pria, Parfum Sholat Pria Tahan Lama, Nama Minyak Wangi Untuk Sholat, Nama Minyak Wangi Para Ulama, Rekomendasi Parfum Untuk Sholat Pria, Parfum Untuk Sholat Pria
0 notes
Text
TERLARIS! Jual Parfum Pria Untuk Sholat Pati Gut Parfum WA: 0813-2920-0823
Beli Langsung Klik wa.me/6281329200823, Parfum Pria Wangi Pati, Parfum Pria Wangi Kalem Pati, Parfum Pria Wangi Segar Pati, Parfum Pria Wangi Tahan Lama Murah, Parfum Pria Woody
Mau Wangi Candu Yang Bikin Rindu? Cobain Parfum Ini Deh. Simple Dibawa Kemana-Mana✅ Wangi Tahan 24 Jam✅ Tidak Mengandung Alkohol✅
Info Lebih Lanjut Hubungi Nomor Wa 0813-2920-0823
Gut Parfume Alamat; Jl. Jlamprang Krapyak Kidul Gg.2 Kota Pekalongan
Ingin jadi agen dikota anda? No.Telp 0813 2920 0823 Atau klik link dibawah ini wa.me/6281329200823
eaudeparfumpriamurah, #eaudeparfumpriadiindomaret, #eaudeparfumpriatahanlama, #parfumyslyangenakuntukpria, #mixparfumyangenakuntukpria
Bibit Parfum Untuk Sholat, Parfum Sholat Untuk Wanita, Minyak Wangi Sholat Tahan Lama, Minyak Wangi Sholat Tahan Lama, Minyak Wangi Untuk Sholat Jumat, Nama Minyak Wangi Non Alkohol Untuk Sholat, Nama Minyak Wangi Para Ulama, Nama Minyak Wangi Untuk Sholat, Rekomendasi Parfum Untuk Sholat Pria
0 notes
Text
TERLARIS! Jual Parfum Pria Ibadah Cilacap Gut Parfum WA: 0813-2920-0823
Beli Langsung Klik wa.me/6281329200823, Parfum Untuk Sholat Pria Cilacap, Rekomendasi Parfum Untuk Pria Sholat Cilacap, Nama Minyak Wangi Para Ulama Cilacap, Parfum Sholat Pria Tahan Lama Cilacap, Parfum Islami Pria Cilacap
Simple Dibawa Kemana-Mana✅ Wangi Tahan 24 Jam✅ Tidak Mengandung Alkohol✅
Info Lebih Lanjut Hubungi Nomor Wa 0813-2920-0823
Gut Parfume Alamat; Jl. Jlamprang Krapyak Kidul Gg.2 Kota Pekalongan
Ingin jadi agen dikota anda? No.Telp 0813 2920 0823 Atau klik link dibawah ini wa.me/6281329200823
parfumpriaaignerblueemotioncilacap, #aromaparfumpriacilacap, #aromaparcilacap, #aromaparfumpriakalemcilacap, #aromaparfumpriaterbaikcilacap
Nama Parfum Santri Putra, Nama Minyak Wangi Non Alkohol Untuk Sholat, Parfum Islami Pria, Parfum Sholat Pria Tahan Lama, Nama Minyak Wangi Untuk Sholat, Nama Minyak Wangi Para Ulama, Rekomendasi Parfum Untuk Sholat Pria, Parfum Untuk Sholat Pria
0 notes
Photo
TERPERCAYA! WA 0812-2107-9039, Pabrik Minyak Wangi Di Indonesia
ORDER https://wa.me/6281221079039, Distributor Minyak Wangi Di Jakarta, Distributor Minyak Wangi Non Alkohol, Distributor Minyak Wangi Refill, Distributor Minyak Wangi Surabaya, Distributor Minyak Wangi Thailand
DZAN KHUSYU merupakan sebuah produk parfum EDP yang diformulasikan untuk laki-laki dan perempuan (unisex) dan untuk Sholat / mengaji. Aroma DZAN KHUSYU parfum EDP ini berasal dari Barcelona Spanyol yang diformulasikan dengan konsep untuk wilayah timur tengah, terutama Arab Saudi. Bibit parfum import dari Barcelona Spanyol sejak tahun 1990, dengan perfumer professional pengalaman lebih dari 30 tahun, membuat parfum ini menjadi sangat premium dan tahan sampai 12 jam.
Aroma parfume Dzan 3 Aroma Dalam 1 Kali Semprot 3 NOTES / Aroma Dzan Khusyu Parfume Unisex (Bisa Untuk Pria dan Wanita) TOP NOTES : - Caramel, Vanilla, Citrus MIDDLES NOTE : Orchid, Vertiver, Jasmine BASE NOTE : Woody, Balsamic
ORDER SEKARANG! Bapak Fawwaz Hubungi: 081349589696 Klik wa.me/6281221079039
#minyakwangiartis, #minyakwangiwanita, #cowolebihtau, #sunnah, #parfumshalat, #sholat, #minyakwangiperempuan, #minyakwangimurah, #minyakwangionline, #parfume
#Nama Minyak Wangi Para Ulama#Parfum Untuk Sholat Pria#Nama Minyak Wangi Non Alkohol Untuk Sholat#Nama Minyak Wangi Para Kyai#Minyak Wangi Untuk Sholat Jumat#Parfum Sholat Kasturi#Harga Minyak Wangi Untuk Sholat#Minyak Wangi Yang Dipakai Nabi Muhammad
0 notes
Text
TERBAIK! WA 0812-2107-9039, Memakai Parfum Saat Shalat Dzan
ORDER https://wa.me/6281221079039, Parfum Halal Untuk Sholat, Parfum Refill Untuk Sholat, Parfum Sholat, Parfum Sholat 5 Waktu, Parfum Sholat Adzan
DZAN KHUSYU merupakan sebuah produk parfum EDP yang diformulasikan untuk laki-laki dan perempuan (unisex) dan untuk Sholat / mengaji. Aroma DZAN KHUSYU parfum EDP ini berasal dari Barcelona Spanyol yang diformulasikan dengan konsep untuk wilayah timur tengah, terutama Arab Saudi. Bibit parfum import dari Barcelona Spanyol sejak tahun 1990, dengan perfumer professional pengalaman lebih dari 30 tahun, membuat parfum ini menjadi sangat premium dan tahan sampai 12 jam.
Aroma parfume Dzan 3 Aroma Dalam 1 Kali Semprot 3 NOTES / Aroma Dzan Khusyu Parfume Unisex (Bisa Untuk Pria dan Wanita) TOP NOTES : - Caramel, Vanilla, Citrus MIDDLES NOTE : Orchid, Vertiver, Jasmine BASE NOTE : Woody, Balsamic
ORDER SEKARANG! Ibu (Fira) Hubungi: (082148436425) Klik wa.me/6281221079039
Nama Minyak Wangi Non Alkohol Untuk Sholat, Parfum Sholat Kasturi, Nama Nama Minyak Wangi Habib, Parfum Sholat Pria, Minyak Wangi Yang Dipakai Nabi Muhammad, Nama Parfum Sholat Yang Wangi, Nama Minyak Wangi Para Ulama, Minyak Wangi Untuk Sholat Jumat
#alrehabpen#parfumsurrati#arabianparfum#parfumimporarab#minyakwangisaudi#sabaya#jualparfumdepok#kasturi#parfumoud#promoparfum
0 notes
Text
BERITA GEMBIRA
Al-Baqarah, ayat 25 وَبَشِّرِ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ اَنَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الأنْهَارُ كُلَّمَا رُزِقُوا مِنْهَا مِنْ ثَمَرَةٍ رِزْقًا قَالُوا هَذَا الَّذِي رُزِقْنَا مِنْ قَبْلُ وَ��ُتُوا بِهِ مُتَشَابِهًا وَلَهُمْ فِيهَا اَزْوَاجٌ مُطَهَّرَةٌ وَهُمْ فِيهَا خَالِدُونَ (25) Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. Setiap mereka diberi rezeki buah-buahan dalam surga-surga itu mereka mengatakan, "Inilah yang pernah diberikan kepada kami dahulu." Mereka diberi buah-buahan yang serupa dan untuk mereka di dalamnya ada istri-istri yang suci, dan mereka kekal di dalamnya. Setelah menuturkan apa yang disediakan-Nya buat musuh-musuh-Nya dari kalangan orang-orang yang celaka —yakni orang-orang yang kafir kepada-Nya dan kepada rasul-rasul-Nya— berupa siksaan dan pembalasan, maka Allah mengiringinya dengan kisah keadaan kekasih-kekasih-Nya dari kalangan orang-orang yang berbahagia, yaitu orang-orang yang beriman kepada-Nya dan kepada rasul-rasul-Nya. Mereka adalah orang-orang yang keimanan mereka dibuktikan dengan amal-amal salehnya. Berdasarkan pengertian inilah maka Al-Qur'an dinamakan ma-sani menurut pendapat yang paling sahih di kalangan para ulama, yang keterangannya akan dibahas dengan panjang lebar pada tempatnya. Yang dimaksud dengan masani ialah hendaknya disebutkan masalah iman, kemudian diikuti dengan sebutan kekufuran atau sebaliknya, atau perihal orang-orang yang berbahagia, lalu diiringi dengan perihal orang-orang yang celaka atau sebaliknya. Kesimpulannya ialah menyebutkan sesuatu hal, kemudian diiringi dengan lawan katanya. Adapun mengenai penyebutan sesuatu yang dikemukakan sesudah penyebutan hal yang semisal dengannya, hal ini dinamakan penyerupaan (tasyabuh), seperti yang akan dijelaskan nanti, insya Allah. Untuk itu, Allah Swt. berfirman: وَبَشِّرِ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ اَنَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الأنْهَارُ Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya. (Al-Baqarah: 25) Surga-surga tersebut digambarkan oleh ayat ini, mengalir di bawahnya sungai-sungai, yakni di bawah pohon-pohon dan gedung-gedungnya. Di dalam sebuah hadis disebutkan bahwa sungai-sungai surga mengalir bukan pada parit-parit. Sehubungan dengan Sungai Al-Kausar, telah disebutkan bahwa kedua tepinya terdapat kubah-kubah yang terbuat dari batu permata yang berlubang. Kedua pengertian ini tidak bertentangan. Tanah liat surga terdiri atas bibit minyak kesturi, sedangkan batu-batu kerikilnya terdiri atas batu-batu mutiara dan batu-batu permata. Kami memohon kepada Allah dari karunia-Nya, sesungguhnya Dia Mahabaik lagi Maha Penyayang. قَالَ ابْنُ اَبِي حَاتِمٍ: قُرِئَ عَلَى الرَّبِيعِ بْنِ سُلَيْمَانَ: حَدَّثَنَا اَسَدُ بْنُ مُوسَى حَدَّثَنَا ابْنُ ثَوْبَانَ عَنْ عَطَاءِ بْنِ قُرَّةَ عَنْ عَبْدِ اللّٰهِ بْنِ ضَمْرَةَ عَنْ اَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللّٰهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "اَنْهَارُ الْجَنَّةِ تُفَجَّر مِنْ تَحْتِ تِلَالِ -اَوْ مِنْ تَحْتِ جِبَالِ-الْمِسْكِ" Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah membacakan kepadaku Ar-Rabi' ibnu Sulaiman, telah menceritakan kepada kami Asad ibnu Musa, telah menceritakan kepada kami Abu Sauban, dari Ata ibnu Qur-rah, dari Abdullah ibnu Damrah, dari Abu Hurairah yang menceritakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda: Sungai-sungai surga mengalir di bagian bawah lereng-lereng atau di bagian bawah bukit-bukit kesturi. Ibnu Abu Hatim mengatakan pula, telah menceritakan kepada kami Abu Sa'id, telah menceritakan kepada kami Waki', dari Al-A'masy, dari Abdullah ibnu Murrah, dari Masruq yang menceritakan bahwa Abdullah ibnu Mas'ud r.a. pernah mengatakan, "Sungai-sungai surga mengalir dari bukit kesturi." *********** Firman Allah Swt.: كُلَّمَا رُزِقُوا مِنْهَا مِنْ ثَمَرَةٍ رِزْقًا قَالُوا هَذَا الَّذِي رُزِقْنَا مِنْ قَبْلُ Setiap mereka diberi rezeki buah-buahan dalam surga-surga itu, mereka mengatakan, "Inilah yang pernah diberikan kepada kami dahulu." (Al-Baqarah: 25) As-Saddi di dalam kitab tafsirnya mengatakan dari Abu Malik, dari Abu Saleh, dari Ibnu Abbas dan dari Murrah, dari Ibnu Mas'ud, dari sejumlah sahabat sehubungan dengan makna firman-Nya, "Inilah yang pernah diberikan kepada kami dahulu." Disebutkan bahwa mereka di dalam surga diberi buah-buahan. Ketika melihat buah-buahan itu mereka mengatakan, "Inilah yang pernah diberikan kepada kami dahulu di dunia." Hal yang sama dikatakan pula oleh Qatadah, Abdur Rahman ibnu Zaid ibnu Aslam dan didukung oleh Ibnu Jarir. Ikrimah mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya, "Mereka mengatakan.”Inilah yang pernah diberikan kepada kami dahulu " Makna yang dimaksud ialah 'seperti yang pernah diberikan kemarin". Hal yang sama dikatakan oleh Ar-Rabi' ibnu Anas. Mujahid mengatakan bahwa mereka mengatakan buah-buahan itu serupa dengan apa yang pernah diberikan kepada mereka. Ibnu Jarir mengatakan —begitu pula yang lainnya— bahwa takwil makna ayat ini ialah, "Inilah yang pernah diberikan kepada kami dahulu, buah-buahan surga sebelumnya." Dikatakan demikian karena satu sama lainnya sangat mirip, sebagaimana yang dijelaskan dalam ayat selanjutnya: وَاُتُوا بِهِ مُتَشَابِهًا Mereka diberi buah-buahan yang serupa. (Al-Baqarah: 25) Sanid ibnu Daud mengatakan, telah menceritakan kepada kami seorang syekh dari kalangan penduduk Al-Masisah, dari Al-Auza'i, dari Yahya ibnu Abu Kasir yang mengatakan bahwa diberikan kepada seseorang di antara penduduk surga piring besar berisikan sesuatu (buah-buahan), lalu ia memakannya. Kemudian disuguhkan lagi piring besar lainnya, maka ia mengatakan, "Inilah yang pernah diberikan kepada kami dahulu." Maka para malaikat berkata, "Makanlah, bentuknya memang sama, tetapi rasanya berbeda." Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada kami Sa'id ibnu Sulaiman, telah menceritakan kepada kami Amir ibnu Yusaf, dari Yahya ibnu Abu Kasir yang pernah mengatakan bahwa rerumputan surga terdiri atas minyak za'faran, sedangkan bukit-bukitnya terdiri atas minyak kesturi. Para ahli surga dikelilingi oleh pelayan-pelayan yang menyuguhkan beraneka buah-buahan, lalu mereka memakannya. Kemudian disuguhkan pula kepada mereka hal yang semisal, maka berkatalah penduduk surga kepada para pelayan, "Inilah yang pernah kalian suguhkan kepada kami sebelumnya." Lalu para pelayan menjawabnya, "Makanlah, bentuknya memang sama, tetapi rasanya berbeda." Hal inilah yang dimaksud dengan firman-Nya, "Mereka diberi buah-buahan yang serupa." Abu Ja'far Ar-Razi meriwayatkan dari Ar-Rabi' ibnu Anas, dari Abul Aliyah sehubungan dengan makna ayat ini, yaitu: "Wautu bihi mutasyabihan," yakni satu sama lainnya mirip, tetapi rasanya berbeda. Ibnu Abu Hatim mengatakan, hal yang semisal telah diriwayatkan dari Mujahid, Ar-Rabi' ibnu Anas, dan As-Saddi. Ibnu Jarir meriwayatkan berikut sanadnya, dari As-Saddi di dalam kitab tafsirnya, dari Abu Malik, dari Abu Saleh, dari Ibnu Abbas, juga dari Murrah, dari Ibnu Mas'ud serta dari sejumlah sahabat sehubungan dengan makna firman-Nya, "Mereka diberi buah-buahan yang serupa." Makna yang dimaksud ialah serupa dalam hal warna dan bentuk, tetapi tidak sama dalam hal rasa. Pendapat inilah yang dipilih oleh Ibnu Jarir. Ikrimah mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya, "Mereka diberi buah-buahan yang serupa," bahwa buah-buahan surga mirip dengan buah-buahan di dunia, hanya buah-buahan surga lebih wangi dan lebih enak. Sufyan As-Sauri meriwayatkan dari Al-A'masy, dari Abu Zabyan, dari Ibnu Abbas, bahwa tiada sesuatu pun di dalam surga yang menyerupai sesuatu yang di dunia, hanya namanya saja yang serupa. Menurut riwayat yang lain, tiada sesuatu pun di dunia sama dengan yang ada di surga kecuali hanya dalam masalah nama saja yang serupa. Hal ini diriwayatkan oleh Ibnu Jarir melalui riwayat As-Sauri dan Ibnu Abu Hatim melalui hadis Abu Mu'awiyah; keduanya menerima riwayat ini dari Al-A'masy dengan lafaz seperti ini. Abdur Rahman ibnu Zaid ibnu Aslam mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya, "Mereka diberi buah-buahan yang serupa," bahwa mereka mengenal nama-namanya sebagaimana ketika mereka di dunia, misalnya buah apel dan buah delima bentuknya sama dengan buah apel dan buah delima ketika mereka di dunia. Lalu mereka mengatakan, "Inilah yang pernah diberikan kepada kami sebelumnya ketika di dunia." Mereka diberi buah-buahan yang serupa, yakni mereka mengenalnya karena bentuknya sama dengan yang ada di dunia, tetapi rasanya tidak sama. ************ Firman Allah Swt.: وَلَهُمْ فِيهَا اَزْوَاجٌ مُطَهَّرَةٌ Dan untuk mereka di dalamnya (surga) ada istri-istri yang suci. (Al-Baqarah: 25) Ibnu Abu Talhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa mutahharah artinya suci dari najis dan kotoran. Mujahid mengatakan, yang dimaksud ialah suci dari haid, buang air besar, buang air kecil, dahak, ingus, ludah, air mani, dan beranak. Qatadah mengatakan bahwa mutahharah artinya suci dari kotoran dan dosa (najis). Menurut suatu riwayat darinya disebutkan tidak ada haid dan tidak ada tugas. Telah diriwayatkan dari Ata, Al-Hasan, Ad-Dahhak, Abu Saleh, Atiyyah, dan As-Saddi hal yang semisal dengan riwayat tadi. Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepadanya Yunus ibnu Abdul A’la, telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb, dari Abdur Rahman ibnu Zaid ibnu Aslam yang mengatakan bahwa al-mutahharah artinya wanita yang tidak pernah haid. Dia mengatakan, demikian pula halnya Siti Hawa pada waktu pertama kali diciptakan. Tetapi ketika ia durhaka, maka Allah berfirman, "Sesungguhnya Aku menciptakanmu dalam keadaan suci, sekarang Aku akan membuatmu mengalami pendarahan sebagaimana kamu telah melukai pohon ini." Akan tetapi, riwayat ini dinilai garib. قَالَ الْحَافِظُ اَبُو بَكْرِ بْنُ مَرْدَوَيْهِ: حَدَّثَنَا اِبْرَاهِيمُ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنِي جَعْفَرُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ حَرْبٍ وَاَحْمَدُ بْنُ مُحَمَّدٍ الجُوري قَالَا حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عُبَيْدٍ الْكِنْدِيُّ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ بْنُ عُمَرَ البَزيعيّ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللّٰهِ بْنُ الْمُبَارَكِ عَنْ شُعْبَةَ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ اَبِي نَضْرَةَ عَنْ اَبِي سَعِيدٍ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي قَوْلِهِ تَعَالَى: وَلَهُمْ فِيهَا اَزْوَاجٌ مُطَهَّرَةٌ قَالَ: "مِنَ الْحَيْضِ وَالْغَائِطِ وَالنُّخَاعَةِ وَالْبُزَاقِ" Al-Hafiz Abu Bakar Ibnu Murdawaih mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ibrahim ibnu Muhammad, telah menceritakan kepadaku Ja'far ibnu Muhammad ibnu Harb dan Ahmad ibnu Muhammad Al-Khawari; keduanya mengatakan, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Ubaid Al-Kindi, telah menceritakan kepada kami Abdur Razzaq ibnu Umar Al-Buzai'i, telah menceritakan kepada kami Abdullah ibnul Mubarak, dari Syu'bah, dari Qatadah, dari Abu Nadrah, dari Abu Sa'id, dari Nabi Saw. sehubungan dengan makna firman-Nya: Dan untuk mereka di dalamnya ada istri-istri yang suci. (Al-Baqarah: 25) Yang dimaksud ialah suci dari haid, buang air besar, dahak, dan ludah. Hadis ini dinilai garib. Akan tetapi, Imam Hakim meriwayatkan-nya di dalam kitab Mustadrak-nya, dari Muhammad ibnu Ya'qub, dari Al-Hasan ibnu Ali ibnu Affan, dari Muhammad ibnu Ubaid dengan lafaz yang sama. Imam Hakim mengatakan bahwa predikat hadis ini sahih bila dengan syarat Syaikhain. Apa yang didakwakan oleh Imam Hakim ini masih perlu dipertimbangkan, karena sesungguhnya hadis Abdur Razzaq ibnu Umar Al-Buzai'i dinilai oleh Abu Hatim ibnu Hibban Al-Basti tidak dapat dijadikan sebagai hujah. Menurut kami, yang jelas pendapat ini merupakan pendapat Qatadah, seperti yang telah kami kemukakan di atas. *********** Firman Allah Swt.: وَهُمْ فِيهَا خَالِدُونَ Dan mereka kekal di dalamnya. (Al-Baqarah: 25) Hal ini merupakan kebahagiaan yang sempurna, karena sesungguhnya di samping mereka mendapat nikmat tersebut, mereka terbebas dan aman dari kematian dan terputusnya nikmat. Dengan kata lain, nikmat yang mereka peroleh tiada akhir dan tiada habisnya, bahkan mereka berada dalam kenikmatan yang abadi selama-lamanya. Hanya kepada Allah-lah kami memohon agar diri kami dihimpun bersama golongan ahli surga ini; sesungguhnya Allah Mahadermawan, Mahamulia, Mahabaik lagi Maha Penyayang.
0 notes
Photo
Kitab Haid Firman Allah ta'ala, "Mereka bertanya kepadamu tentang haid. Katakanlah, 'Haid itu adalah kotoran.' Oleh karena itu, hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haid; dan janganlah kamu mendekati mereka sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya, Allah menyukai orang-orang yang bertobat dan menyukai orang-orang yang menyucikan diri." (al-Baqarah: 222) Bab Ke- 1: Bagaimana Permulaan Haid Itu dan Sabda Nabi Muhammad saw., "Ini merupakan suatu hal yang telah Allah tetapkan bagi anak cucu perempuan Adam."[1] Sebagian ulama mengatakan bahwa haid pertama kali datang pada bani Israel.[2] Abu Abdillah (Imam Bukhari) berkata, "Akan tetapi, apa yang disabdakan oleh Nabi Muhammad saw. lebih tepat." Bab Ke-2: Perintah Kepada Kaum Wanita Apabila Sedang Haid (Aku berkata, "Dalam bab ini, Imam Bukhari meriwayatkan dengan isnadnya hadits Aisyah yang tertera pada nomor 178.") Bab Ke-3: Mencuci Kepala Suami dan Menyisir Rambutnya oleh Seorang Istri yang Haid 167. Urwah pernah ditanya orang, "Bolehkah wanita haid melayaniku dan bolehkah wanita junub mendekatiku?" Urwah berkata, "Semuanya boleh bagiku, semuanya boleh melayaniku, dan tiada celanya. Aisyah telah menceriterakan kepadaku bahwa dia pernah menyisir rambut Rasulullah saw ketika dia sedang haid, padahal ketika itu Rasulullah saw sedang i'tikaf di masjid; beliau mendekatkan kepalanya kepadanya (Aisyah) dan dia (Aisyah) ada di dalam kamarnya, lalu ia menyisir beliau, padahal ia sedang haid." Bab Ke-4: Lelaki Membaca Al-Qur'an di Pangkuan Istrinya, Sedang Istrinya Itu dalam Keadaan Haid Abu Wa'il mengutus pelayannya yang sedang haid supaya membawa (mengambil) Al-Qur'an dari Abu Razin dengan memegangnya pada gantungannya.[3] 168. Aisyah r.a. berkata, "Nabi Muhammad saw. bersandar di pangkuan aku, padahal aku sedang haid, kemudian beliau membaca Al-Qur'an." Bab Ke-5: Orang yang Menamakan Nifas Itu Haid 169. Ummu Salamah berkata, "Ketika aku bersama Nabi Muhammad saw. tidur-tiduran di kain hitam persegi empat (dalam satu riwayat: di lantai 1/83), tiba-tiba aku haid, lalu aku keluar dan mengambil pakaian haidku, lalu beliau bertanya, '[Mengapa kamu?, 2/233] Apakah kamu nifas?' Aku menjawab, 'Ya.' Beliau lalu memanggilku, lalu aku tidur bersama beliau di lantai yang rendah." [Ummu Salamah biasa mandi bersama Rasulullah saw dari satu bejana dan beliau suka menciumnya, padahal beliau sedang berpuasa.] Bab Ke-6: Memeluk Wanita yang Sedang Haid 170. Aisyah berkata, "Salah seorang di antara kami apabila haid dan Nabi Muhammad saw ingin memeluknya, beliau menyuruhnya untuk berkain pada saat haidnya, kemudian beliau memeluknya" Aisyah berkata, "Siapakah diantaramu yang dapat mengendalikan syahwat nya sebagaimana Nabi Muhammad saw mengendalikan syahwat beliau?" 171. Maimunah berkata, "Apabila Rasulullah saw ingin menggauli (memeluk) seseorang di antara istri-istrinya yang sedang haid, beliau menyuruhnya supaya memakai izar (kain)." Bab Ke-7: Orang yang Haid Harus Meninggalkan Puasa (Aku berkata, "Dalam bab ini, Imam Bukhari meriwayatkan dengan isnadnya hadits Abu Sa'id al-Khudri yang tersebut pada Kitab ke-24 'az-Zakat', Bab ke-44.") Bab Ke-8: Wanita Haid Boleh Melaksanakan Semua Manasik Haji Kecuali Thawaf di Masjidil Haram Ibrahim mengatakan, 'Tidak apa-apa wanita yang haid membaca ayat Al-Qur an."[4] Ibnu Abbas berpendapat bahwa tidak apa-apa seorang junub menbaca Al-Qur'an.[5] Nabi Muhammad saw selalu mengingat (menyebut) Allah di segala waktu.[6] Ummu Athiyyah mengatakan, "Kami (para wanita) diperintahkan agar orang-orang yang dalam keadaan haid dari golongan kami mengucapkan takbir hari raya sebagaimana takbirnya kaum lelaki dan berdoa."[7] Ibnu Abbas berkata, "Aku diberitahu oleh Abu Sufyan bahwasanya Heraklius meminta surat Nabi Muhammad saw., lalu ia membacanya, tiba-tiba di dalamnya terdapat tulisan Bismillaahir-rahmaanir-rahiim 'dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang' dan ayat yaa ahlal kitaabi ta'aalaw ilaa kalimatin.... 'hai orang-orang ahli kitab! Marilah sama-sama kita berpegang pada kata yang sama antara kami dan kamu yakni bahwa tak ada yang kita sembah selain Allah ....'."[8] Atha' berkata mengenai apa yang diterimanya dari Jabir, yaitu, "Aisyah haid dan dia melaksanakan semua ibadah haji kecuali thawaf sekitar Ka'bah dan tidak shalat."[9] Hakam berkata, "Sesungguhnya, aku menyembelih binatang sedangkan aku dalam keadaan junub dan Allah telah berfirman, 'Dan, janganlah kamu memakan makanan yang tidak disebut nama Allah (sewaktu menyembelihnya).'"[10] (Aku berkata, "Dalam bab ini, Imam Bukhari meriwayatkan dengan isnadnya hadits Aisyah yang disebutkan pada nomor 178.") Bab Ke-9: Istihadhah (Keluar Darah dari Rahim, Tetapi Bukan Darah Haid) (Aku berkata, "Dalam bab ini, Imam Bukhari meriwayatkan dengan isnadnya hadits Fatimah binti Abi Hubaisy di muka pada nomor 127.") Bab Ke-10: Mencuci Darah Haid 172. Asma' binti Abu Bakar berkata, "Seorang wanita bertanya kepada Rasulullah saw., Wahai Rasulullah, bagaimanakah caranya apabila pakaian salah seorang dari kami terkena darah haid, apakah yang harus ia perbuat?' Rasulullah saw. bersabda, 'Apabila pakaian salah seorang dari kamu terkena darah haid, gosoklah darah itu kemudian bersihkanlah dengan air. Setelah itu, kamu boleh shalat dengan memakai pakaianmu itu.'" (Dalam satu riwayat: gosoklah, kemudian hendaklah ia siram dengan air dan bolehlah ia shalat dengannya.) 173. Aisyah berkata, "Apabila salah seorang di antara kami datang haidnya, ia mengerik darah yang mengenai pakaiannya, mencuci bagian itu, dan menyiram sisanya dengan air,[11] kemudian dia melakukan shalat dengannya." Bab Ke-11: I'tikaf Seorang Wanita yang Sedang Istihadhah 174. Aisyah berkata bahwa Nabi Muhammad saw melakukan i'tikaf dan beri'tikaf pulalah sebagian istri-istrinya bersama beliau, sedangkan di antara istri-istrinya ada yang beristihadhah. Dia (istri Nabi) melihat darah (keluar dari kemaluannya) [dan warna kekuning-kuningan], dan mungkin dia (istri Nabi) meletakkan sebuah pinggan di bawahnya untuk (menampung) darah [ketika ia shalat]. Ikrimah mengira bahwasanya Aisyah melihat cairan jenis suatu tumbuhan, lalu ia berkata, 'Tampaknya ini sesuatu yang dimiliki oleh si anu." Bab Ke-12: Bolehkah Seorang Wanita Melakukan Shalat dengan Pakaian yang Dipakainya Ketika Haid? 175. Aisyah berkata, 'Tak seorang pun di antara kami yang mempunyai lebih dari satu pakaian yang juga kami pakai ketika kami sedang haid. Karena itu, apabila ia terkena sesuatu dari darah haidnya, ia menghilangkan kotoran itu dengan ludahnya kemudian menggosok-gosoknya dengan kukunya." Bab Ke-13: Menggunakan Wangi-Wangian Bagi Perempuan Ketika Mandi dari Haid 176. Ummu Athiyyah r.a. (dan dari jalan Muhammad bin Sirin, berkata, "Anak laki-laki Ummu Athiyyah r.a. meninggal dunia. Pada hari yang ketiga, dia meminta zat pewarna kuning untuk mengusap wajahnya, dan, 2/78) ia berkata, 'Kami dilarang[12] (dalam satu riwayat: Nabi Muhammad saw. melarang, 6/187) berkabung (dalam satu riwayat: tidak halal bagi perempuan yang beriman kepada Allah dan hari akhir berkabung) pada mayit lebih dari tiga hari kecuali atas suami, yaitu selama 4 bulan 10 hari dengan tidak bercelak, tidak berharum-haruman (dalam satu riwayat: tidak mengenakan harum-haruman kecuali baru suci dari haid), dan tidak boleh mengenakan pakaian yang dicelup kecuali kain dingin (buatan Yaman). Kami pun telah diberi kemurahan ketika suci, apabila salah seorang di antara kami mandi dari haidnya dengan setetes minyak harum. Kami pun dilarang mengiringkan jenazah [tetapi larangan ini tidak keras].'" [Abu Abdullah berkata, "lafal al-qusth dan al-kust itu semacam lafal kaafuur dan qaafuuy, sedang nubdzah berarti qith'ah 'sepotong'." 6/186] Bab Ke-14: Seorang Wanita Menggosok Tubuhnya Ketika Mandi Setelah Suci dari Haid, Bagaimana Cara Dia Mandi, dan MenWmakan Sepotong Kain yang Diberi Wewangian untuk Mengusap BekasBekas Darah 177. Aisyah r.a. berkata, "Seorang wanita [dari Anshar] bertanya kepada Nabi Muhammad saw tentang cara dia mandi dari haid. Beliau lalu memerintahkan kepadanya bagaimana ia mandi. Beliau bersabda, 'Ambillah sepotong kain yang diberi kasturi lalu bersucilah kamu dengannya [(tiga kali).' Nabi Muhammad saw merasa malu, lalu beliau memalingkan wajahnya, atau beliau bersabda: berwudhulah].' Ia (wanita itu) bertanya, 'Bagaimana aku bersuci dengannya?' Beliau bersabda, 'Mahasuci Allah, bersucilah!'" [Aisyah berkata, "Aku mengerti apa yang dimaksudkan oleh Rasulullah saw., 8/159], maka aku menariknya ke arahku, lalu aku katakan, 'Telusurilah dengan minyak harum pada bekas darah.'" Bab Ke-15: Mandi Sehabis Haid (Aku berkata, "Dalam bab ini, Imam Bukhari meriwayatkan dengan isnadnya hadits Aisyah di muka.") Bab Ke-16: Perempuan Menyisir Rambutrrya Sewaktu Mandi Sehabis Haid (Aku berkata, "Dalam bab ini, Imam Bukhari meriwayatkan dengan isnadnya hadits Aisyah yang akan datang di bawah ini.") Bab Ke-17: Perempuan Melepaskan Sanggul Kepala Ketika Mandi Haid 178. Aisyah berkata, "Kami keluar memenuhi tanggal bulan Dzulhijjah; (dalam satu riwayat: pada tanggal lima Dzulhijjah, 4/7), [dan kami tidak melihat melainkan itu adalah bulan haji, 2/151], [lalu kami berihram untuk umrah, kemudian Rasulullah saw bersabda kepada kami, 'Barangsiapa yang membawa binatang korban, hendaklah ia berihram untuk haji dan umrah, kemudian janganlah ia bertahallul sehingga selesai keduanya.' 5/124]. [Kami lalu turun di Sarif." Kata Aisyah, "Kemudian Rasulullah saw keluar menemui sahabat-sahabat beliau, 2/150], lalu bersabda, 'Barangsiapa [di antara kamu yang tidak membawa binatang korban, dan] ingin berihram dengan umrah, hendaklah ia membaca talbiyah/berihram. (Dalam satu riwayat: ingin berumrah, silakan dia berumrah, dan barangsiapa yang membawa binatang korban, janganlah berihram untuk umrah) karena seandainya aku tidak menyerahkan hewan untuk disembelih niscaya aku membaca talbiyah untuk umrah.' Sebagian dari mereka lalu membaca talbiyah untuk umrah dan sebagian dari mereka membaca talbiyah untuk haji [dan di antara kami ada yang membaca talbiyah untuk haji dan umrah]." [Aisyah berkata, "Adapun Rasulullah saw dan beberapa orang sahabat beliau fisiknya kuat-kuat, mereka membawa binatang korban, maka mereka tidak dapat melakukan umrah], dan aku termasuk orang yang membaca talbiyah untuk umrah [dan tidak membawa binatang korban], [kemudian aku haid]. Aku mendapati hari Arafah, sedangkan aku haid. Aku lalu mengadu kepada Nabi Muhammad saw (dan dalam satu riwayat: lalu Rasulullah saw masuk menemuiku, sedangkan aku sedang menangis, lalu beliau bertanya, 'Mengapa engkau menangis, wahai sayang?' Aku menjawab, '[Demi Allah, aku ingin tidak haji tahun sekarang, l/79], aku mendengar apa yang engkau katakan kepada sahabat-sahabatmu seperti itu, tetapi aku terhalang melakukan umrah.' Beliau berkata, 'Mengapa engkau [apakah engkau nifas/haid? 6/235].' Aku menjawab, '[Ya], aku tidak shalat' Beliau bersabda, 'Tidak apa-apa. Sesungguhnya, engkau hanya salah seorang putri-putri Adam. Allah telah menetapkan atasmu seperti apa yang ditetapkannya atas putri-putri Adam itu.) (Dalam satu riwayat: 'Sesungguhnya, ini adalah suatu urusan (dalam satu riwayat: sesuatu) yang telah ditetapkan Allah atas anak-anak perempuan Adam, 1/77). Karena itu, tinggalkanlah umrahmu, uraikan rambutmu dan bersisirlah, dan bertalbiyahlah untuk haji (dalam satu riwayat: maka beradalah kamu dalam haji kamu, mudah-mudahan Allah akan memberimu haji).' [Beliau bersabda, '[Maka] lakukanlah apa yang dilakukan oleh orang yang sedang melakukan haji, hanya saja janganlah engkau melakukan thawaf di Baitullah[13] sehingga engkau suci.' 2/171] Kemudian, aku kerjakan. [Kemudian Nabi Muhammad saw datang, lalu thawaf di Baitullah dan sa'i antara Shafa dan Marwah, dan tidak bertahallul, dan beliau membawa binatang korban, lalu berthawaf pula istri-istri beliau dan sahabat-sahabat beliau bersama beliau, 2/196]. [Nabi Muhammad saw. lalu memerintahkan orang yang tidak membawa binatang korban supaya bertahallul. Bertahallullah di antara mereka orang yang tidak membawa binatang korban; sedangkan istri-istri beliau tidak membawa binatang korban, maka mereka bertahallul." [Aisyah berkata bahwa Rasulullah saw. bersabaa, "Seandainya aku tahu akan menghadapi apa yang kutinggalkan ini niscaya aku membawa binatang korban dan aku bertahallul bersama orang banyak ketika mereka bertahallul." 8/128] [Aisyah berkata, "Aku lalu tidak melakukan thawaf di Baitullah."] [Aisyah berkata, "Kami lalu keluar di dalam haji beliau, sehingga kami datang di Mina, lalu aku suci/selesai haid."] [Aisyah berkata, "Kami lalu memasuki hari nahar dengan daging sapi. Aku bertanya, 'Apa ini?' Mereka menjawab, 'Rasulullah saw menyembelih korban untuk istri-istrinya [dengan sapi].'-Yahya berkata, 'Aku lalu menyebutkan hadits ini kepada al-Qasim bin Muhammad, kemudian dia berkata, 'Demi Allah, Aisyah telah menyampaikan hadits menurut apa adanya." 4/7].-[Aku lalu keluar dari Mina, lalu aku thawaf ifadhah di Baitullah [pada hari nahar. 2/ 189]. Aku lalu keluar bersama beliau pada nafar akhir], sehingga ketika malam hashbah [beliau turun di tempat melempar jumrah di Mina dan kami pun turun bersama beliau.] [Aku berkata, 'Wahai Rasulullah, orang-orang pulang dengan membawa pahala umrah dan haji, sedangkan aku hanya kembali dengan haji?' (dalam satu riwayat: 'Sahabat-sahabatmu pulang dengan mendapat pahala haji dan umrah, sedang aku tidak lebih dari pahala haji saja?' 4/14) Beliau bersabda, 'Engkau tidak thawaf selama beberapa malam kita tiba di Mekah?' Aku menjawab, Tidak.' Beliau bersabda, 'Pergilah dengan saudara laki-laki [dan hendaklah ia mengiringimu] ke Tan'im, lalu bertalbiyahlah untuk umrah, kemudian waktumu untuk ini dan ini], [tetapi hal itu menurut kadar biayamu dan keletihanmu, 2/201].' [Shafiyah binti Huyay mengeluarkan haid, 2/196] [pada malam nafar, lalu, 2/198] [ia berkata, 'Aku lihat dirimu menghalangi mereka (dalam satu riwayat: meng halangimu)].' [Rasulullah saw. menginginkan terhadap Shafiyah apa yang biasa diinginkan seorang laki-laki kepada istrinya, lalu aku berkata, 'Wahai Rasulullah, sesungguhnya dia sedang haid.'] (Dalam satu riwayat: Ketika Rasulullah saw hendak melakukan nafar, tiba-tiba Shafiyah berada di depan pintu kemahnya dengan muram, 6/184) [bersedih hati karena sedang haid, lalu, 7/110] beliau bersabda [kepadanya], [''Aqra haliqa'] -[dialek Quraisy]- [dia menghalangi kita?] [Apakah engkau tidak melakukan thawaf pada hari nahar? Dia menjawab, 'Tidak.' Beliau bersabda, 'T'idak apa-apa. Lakukanlah nafar] [kalau begitu].' [Rasulullah saw. lalu memanggil Abdur Rahman bin Abu Bakar seraya bersabda, 'Keluarlah bersama saudara perempuanmu ini dari tanah haram, lalu hendaklah ia bertalbiyah untuk umrah, kemudian selesaikanlah. Setelah itu, datanglah kalian berdua ke sini karena aku menunggu kedatanganmu berdua.' Aku keluar ke Tan'im, [dan Abdur Rahman mengiringkan di bagian belakang tali unta, 6/141], [dan menaikkanku di atas pelana, 2/141-142].[14] Aku lalu bertalbiyah untuk umrah sebagai pengganti umrah aku [yang telah kulakukan] [sehingga setelah aku selesai, dan selesai thawaf, kemudian aku datang kepada beliau pada waktu dini hari).' [Nabi Muhammad saw lalu menemuiku [sedangkan hari masih gelap], beliau naik dari Mekah dan aku turun ke sana, atau aku naik dan beliau turun]. (Dalam satu riwayat: Nabi Muhammad saw menantikan Aisyah di Mekah bagian atas hingga Aisyah datang). [Nabi Muhammad saw lalu bertanya, 'Apakah engkau sudah selesai?' Aku menjawab, 'Sudah.'] [Beliau bersabda, 'Ini adalah pengganti umrahmu]. [Allah lalu menjadikannya dapat menyelesaikan hajinya dan umrahnya, dan dalam hal itu tidak ada binatang korban, tidak ada sedekah, dan tidak ada puasa].' [Berthawaflah orang-orang yang bertalbiyah umrah di Baitullah, dan sa'i antara Shafa dan Marwah, kemudian tahallul, kemudian mereka thawaf dengan satu kali thawaf (dalan satu riwayat: thawaf yang lain, 2/168) sesudah kembali dari Mina. Adapun orang-orang yang melakukan haji dan umrah bersama-sama, mereka melakukan thawaf satu kali. 2/149].[15] [Rasulullah saw lalu mengumumkan kepada para sahabatnya untuk berangkat, kemudian orang-orang berangkat [dan orang-orang yang thawaf sebelum shalat subuh, kemudian keluar], lalu berjalan menuju ke Madinah.]" Bab Ke-18: Manusia yang Jadi Diciptakan dan yang Tidak Jadi Diciptakan (Aku berkata, "Dalam bab ini, Imam Bukhari meriwayatkan dengan isnadnya hadits Anas yang tercantum pada Kitab ke-82 'al-Qadar'.') Bab Ke-19: Bagaimana Memulai Ihramnya Perempuan Haid dengan Haji dan Umrah (Aku berkata, "Dalam bab ini, Imam Bukhari meriwayatkan dengan isnadnya hadits Aisyah tersebut tadi.") Bab Ke-20: Permulaan dan Akhir Masa Haid Ada beberapa orang wanita yang sama memberikan sehelai kain kepada Aisyah, yang di dalamnya ada kapasnya dan tampaklah di kapas itu warna kuning. Aisyah berkata, "Janganlah terburu-buru, sampai kamu melihat sehelai kain itu putih (maksudnya: berhentinya haid secara sempurna)."[16] Putri Zaid binTsabit[17] diberi tahu bahwa beberapa wanita meminta lampu-lampu di malam hari untuk melihat apakah haid telah berhenti ataukah belum. Mengenai hal itu putri Zaid mengatakan, "Kaum perempuan tidak perlu melakukan hal itu." Dia pun mencela mereka.[18] (Aku berkata, "Dalam bab ini, Imam Bukhari meriwayatkan dengan sanadnya bagian dari hadits Bintu Abi Hubaisy yang tersebut pada nomor 127 di muka.') Bab Ke-21: Orang Haid Tidak Mengqadha Shalat Jabir dan Abu Sa'id berkata dari Nabi Muhammad saw., "Ia (wanita yang sedang haid, pen) harus meninggalkan shalat."[19] 179. Dari Mu'adzah bahwasanya seorang wanita berkata kepada Aisyah, "Apakah salah seorang di antara kita shalatnya mencukupi apabila ia suci?" Aisyah menjawab, "Apakah kamu seorang Haruri? Kami haid bersama Nabi, namun beliau tidak memerintahkan kami karenanya." Atau, ia berkata, "Karni tidak mengerjakannya." Bab Ke-22: Tidur dengan Seorang Wanita Haid dan Wanita Itu Memakai Bajunya (Yang Dipakai Ketika Haid) (Aku berkata, "Dalam bab ini, Imam Bukhari meriwayatkan dengan isnadnya hadits Ummu Salamah yang tersebut pada nomor 169 di muka.") Bab Ke-23: Orang yang Mengenakan Pakaian Khusus untuk Haid Selain yang untuk Waktu Sucinya (Aku berkata, "Dalam bab ini, Imam Bukhari meriwayatkan dengan isnadnya hadits Ummu Salamah di atas.") Bab Ke-24: Hadirnya Orang Haid dalam Shalat Dua Hari Raya dan Dakwah Kaum Muslimin, Tetapi Mereka Menjauhkan Diri dari Tempat Shalat Hafsah [binti Sirin, 2/9] berkata, "Kamu semua melarang gadis-gadis kami untuk keluar pada kedua hari raya (Idul Fitri dan Idul Adlha). Datanglah seorang perempuan lalu singgah di gedung keluarga Khalaf, [lalu aku datang kepadanya], kemudian ia bercerita tentang saudara perempuannya-dan suami dari saudara perempuannya telah mengikuti peperangan bersama-sama dengan Nabi Muhammad saw sebanyak dua belas kali-. Perempuan tersebut selanjutnya mengatakan, 'Saudara perempuanku itu pernah mengikuti suaminya (dalam peperangan) sebanyak enam kali. Ia mengatakan, 'Kami mengobati yang terluka, mengurus yang sakit.' Saudara perempuanku bertanya kepada Nabi Muhammad saw, 'Apakah tidak apa-apa bagi salah seorang di antara kami untuk tinggal di rumah kalau dia tidak mempunyai jilbab? Beliau menjawab, 'Hendaknya sahabatnya mengenakan salah satu jilbabnya kepadanya dan hendaknya dia berpartisipasi di dalam perbuatan-perbuatan yang baik dan dalam pertemuan-pertemuan keagamaan kaum muslimin.' Pada waktu Ummu Athiyyah datang, aku datang kepadanya lalu] aku bertanya kepadanya, 'Apakah Anda pernah mendengar Nabi Muhammad saw mengenai masalah ini (yakni bolehnya kaum wanita keluar untuk menghadiri kebaikan yang diadakan oleh kaum muslimin)?' Ummu Athiyyah berkata, 'Ya, semoga ayahku berkorban untuknya (Nabi Muhammad saw.)-Ummu Athiyyah tidak menyebutkan sesuatu melainkan hanya berkata, 'Semoga ayahku berkorban untuknya'-. Aku pernah mendengar Nabi Muhammad saw bersabda, '[Hendaklah] wanita-wanita merdeka (anak-anak gadis) dan wanita-wanita pingitan atau anak-anak gadis pingitan [Abu Ayyub ragu-ragu] dan wanita-wanita haid keluar [pada hari raya] untuk menyaksikan kebaikan dan dakwah orang-orang mukmin, dan orang yang haid supaya mengucilkan diri dari mushalla.' [Seorang perempuan bertanya, 'Wahai Rasulullah, bagaimana kalau salah seorang dari kami tidak mempunyai jilbab?' Beliau menjawab, 'Hendaklah sahabatnya berpartisipasi dengan mengenakan jilbabnya kepadanya.' 1/93].'" Hafshah berkata, "Aku bertanya, 'Bagaimana dengan wanita-wanita yang sedang haid?' Jawabnya, 'Bukankah wanita yang sedang haid juga hadir di Arafah, [menghadiri] ini dan [menghadiri] ini?'" (Dalam satu riwayat dari Hafshah, "Kami diperintahkan untuk keluar pada hari raya, hingga kami suruh keluar juga anak-anak gadis dari pingitannya, hingga kami keluarkan wanita-wanita yang sedang haid, lalu mereka berada di belakang orang banyak, lantas bertakbir dengan takbir mereka dan berdoa sebagaimana mereka berdoa karena mengharapkan keberkahan dan kesucian hari itu." 2/7) Bab Ke-25: Perempuan Apabila Berhaid Tiga Kali dalam Sebulan dan Perihal Dibenarkannya Perempuan Mengenai Haid atau Mengandungnya, Mengingat Firman Allah Ta'ala, "... Tidak boleh mereka menyembunyikan apa yang diciptakan Allah dalam rahimnya...." (al-Baqarah: 228) Ali dan Syuraih berkata, "Apabila seorang wanita memberikan bukti dari keluarganya yang terdiri atas orang-orang muslim yang baik dan mengatakan bahwa dia haid tiga kali dalam sebulan, dia dipercaya."[20] Atha' berkata, "Haid itu sehari sampai lima belas hari."[21] Mu'tamir mengatakan tentang apa yang diterima dari ayahnya, "Aku pernah bertanya kepada Ibnu Sirin perihal seorang perempuan yang melihat adanya darah lagi sesudah sucinya selama lima hari, apakah itu haid?" Ibnu Sirin menjawab, "Kaum perempuan adalah lebih mengerti perihal yang Anda tanyakan itu."[22] (Aku berkata, "Dalam bab ini, Imam Bukhari meriwayatkan dengan isnadnya hadits Fatimah binti Abi Hubaisy yang tercantum di muka pada nomor 12.") Bab Ke-26: Warna Kuning dan Keruh Pada Hari-Hari Selain Hari-Hari Waktu Kedatangan Haid 181. Ummu Athiyyah berkata, "Kami tidak menganggap kekuning-kuningan dan keruh (sebagai darah haid) sedikit pun." Bab Ke-27: Pembuluh Darah yang Merupakan Sumber Darah yang Keluar Waktu Istihadhah 182. Aisyah istri Nabi Muhammad saw berkata bahwa Ummu Habibah istihadhah selama tujuh tahun, lalu ia bertanya kepada Rasulullah saw. mengenai apa yang dialaminya itu, kemudian beliau menyuruh mandi, lalu beliau bersabda, "Istihadhah ini dari pembuluh darah." Karena itu, Ummu Habibah mandi untuk setiap hendak mengerjakan shalat. Bab Ke-28: Perempuan yang Haid Sesudah Melakukan Thawaf Ifadhah 183. Thawus berkata dari ayahnya, "Ibnu Abbas berkata, 'Seorang wanita mendapatkan rukhshah (dispensasi/keringanan) untuk pergi (pulang ke rumah) apabila dia haid (dalam satu riwayat: setelah thawaf ifadhah).' Ibnu Umar berkata bahwa dia tidak boleh pergi, tetapi kemudian terakhir aku mendengar dia berkata [sesudah itu], 'Sesungguhnya, Rasulullah saw memberikan rukhshah (dispensasi) untuk kaum perempuan yang haid tersebut.'" Bab Ke-29: Apabila Seorang Wanita yang Mengalami Istihadhah Melihat Tanda-Tanda Kesucian dari Haidnya Ibnu Abbas berkata, "Dia hendaknya mandi dan shalat meskipun (dia suci) cuma satu jam dan dia dapat melakukan (hubungan seksual bersama suaminya) setelah shalat, dan shalat adalah lebih besar dan lebih penting (daripada apa pun juga)."[23] Bab Ke-30: Melaksanakan Shalat Mayit Bagi Seorang Wanita yang Wafat Sewaktu (atau Sesudah) Melahirkan dan Cara (Melaksanakan Shalat) dan Sunnahnya 184. Samurah bin Jundub r.a. berkata, "Seorang wanita (dalam satu riwayat: aku shalat di belakang Nabi Muhammad saw atas jenazah seorang wanita, 2/91) yang meninggal karena melahirkan (dalam satu riwayat: pada waktu nifas), maka Nabi saw menshalatinya dengan posisi lurus di pertengahan (tubuh)nya." Catatan Kaki: [1] Ini adalah bagian dari hadits Aisyah yang tercantum pada Bab ke-17, hadits nomor 178. [2] Al-Hafizh berkata, "Seakan-akan dia mengisyaratkan kepada hadits yang diriwayatkan oleh Abdur Razzaq dari Ibnu Mas'ud dengan isnad yang sahih, katanya, 'Para laki-laki dan para perempuan dari bani Israel biasa melakukan shalat bersama-sama. Akan tetapi, kaum perempuan suka menghambat laki-laki, lalu Allah menimpakan haid kepada mereka dan melarang mereka ke masjid.' Abdur Razzaq juga meriwayatkan riwayat yang semakna dengan ini dari Aisyah." [3] Di-maushul-kan oleh Ibnu Abi Syaibah dengan sanad sahih darinya. [4] Di-maushul-kan oleh ad-Darimi (1/235) dengan sanad hasan darinya. Dia itu adalah Ibrahim bin Yazid an-Nakha'i, seorang faqih (ahli fikih). [5] Di-maushul-kan oleh Ibnul Mundzir dengan lafal, "Sesungguhnya, Ibnu Abbas biasa membaca wiridnya meskipun dia dalam keadaan junub." [6] Di-maushul-kan oleh Muslim (1/194) dan lainnya dari hadits Aisyah, dan di-takhrij dalam Shahih Sunan Abi Dawud (14) dan dalam ash-Sahihah (406). Diriwayatkan juga bahwa Aisyah pernah meruqyah (menjampi) saudara perempuannya, yaitu Asma', padahal Aisyah sedang haid. Diriwayatkan oleh ad-Darimi (1/235) dan sanadnya hasan. [7] Ini adalah bagian dari hadits Ummu Athiyah yang maushul yang akan disebutkan beberapa bab mendatang, yaitu pada Bab ke-24. [8] Ini adalah bagian dari hadits tentang kisah Heraklius bersama Abu Sufyan dan di-maushul-kan oleh Imam Bukhari dalam beberapa tempat, dan disebutkan pada Kitab ke-56 "al-Jihad", Bab ke-102. [9] Ini adalah bagian dari hadits Jabir dalam kisah Aisyah yang disebutkan secara maushul pada Kitab ke-94 "at-Tamanni", Bab ke-3. [10] Di-maushul-kan oleh al-Baghawi di dalam al-Ja'diyyat dengan sanad sahih darinya. Dia adalah al-Hakam bin Uyainah al-Kufi, seorang faqih. [11] Artinya, hendaklah ia mencuci bagian pakaian yang tidak terkena darah. Disebutkan di dalam riwayat Ibnu Khuzaimah (276), "Kemudian, hendaklah ia menggosoknya dengan air, lalu menyiramkan air ke pakaiannya, kemudian shalat dengannya." Sanadnya hasan. [12] Riwayat ini disebutkan oleh Imam Bukhari secara mu'allaq di sini dan di-maushul-kannya dalam "Ath-Thalaq" (6/187), dan di-maushul-kan juga oleh al-Baihaqi. Akan tetapi semua ini terluput atas al-Hafizh di dalam syarahnya terhadap kalimat terakhir di dalam "Al-Janaiz", bahkan terjadi kesalahpahaman yang harus dijelaskan di sini. Beliau mengatakan, "Diriwayatkan oleh al-Ismaili dengan lafal, 'Lalu Rasulullah saw. melarang kami...' Seandainya beliau ingat apa yang aku sebutkan ini niscaya beliau tidak perlu menisbatkan riwayat ini kepada al-Ismaili. [13] Jabir menambahkan di dalam haditsnya, "Dan, janganlah engkau mengerjakan shalat," dan akan disebutkan haditsnya pada akhir kitab ke-94 "at-Tamanni", Bab ke-3, dan sudah disebutkan barusan secara mu'allaq pada nomor 61. [14] Tambahan ini diriwayatkan secara mu'allaq oleh Imam Bukhari dan di-maushul-kan oleh Abu Nu'aim dalam al Mustkhraj. [15] yakni selain thawaf (sa'i) antara Shafa dan Marwah sebagaimana disebutkan dengan jelas dalam hadits Jabir yang diriwayatkan Muslim. Ini adalah bagi yang melakukan haji qiran sebagaimana disebutkan dengan jelas dalam hadits tersebut, demikian juga yang melakukan haji ifrad sebagaimana yang diriwayatkan Imam Malik dalam hadits ini. Adapun orang yang melakukan haji tamattu', ia melakukan thawaf antara Shafa dan Marwah lagi sebagaimana lahir hadits ini, dan yang diriwayatkan dengan jelas dalam hadits Ibnu Abbas yang akan disebutkan secara mu'allaq dalam kitab ini. [16] Di-maushul-kan oleh Imam Malik dalam al-Muwaththa' (1/77-78) dengan sanad hasan darinya. [17] Di-maushul-kan juga oleh Imam Malik, tetapi hal ini perlu mendapat perhatian, sebagaimana dijelaskan oleh al-Hafizh. Putri Zaid ini tidak diketahui namanya. [18] Ibnu Bathhal dan lainnya berkata, "Karena hal itu menimbulkan kesulitan dan memberatkan, juga tercela." [19] Hadits Jabir ini merupakan bagian dari haditsnya yang tersebut pada Kitab ke-94 "at-Tamanni", Bab ke-3 tentang haidnya Aisyah pada waktu haji. Di situ disebutkan "hanya saja ia tidak boleh melakukan thawaf dan tidak boleh melakukan shalat". Adapun hadits Abu Sa'id disebutkan secara maushul pada Kitab ke-24 "az-Zakat", Bab ke-44. Di situ disebutkan "Bukankah wanita itu apabila sedang haid dia tidak shalat dan tidak berpuasa?" [20] Di-maushul-kan oleh ad-Darimi (1/212 -213) dengan sanad sahih dari keduanya dan pernyataan ini diucapkannya dalam sebuah kisah. [21] Di-maushul-kan oleh Abdur Razzaq dengan sanad sahih darinya. [22] Di-maushul-kan oleh ad-Darimi (1/210 dan 211) secara terpisah, sedangkan sanad yang menggunakan kata yaum adalah hasan dan sanad lainnya sahih. [23] Di-maushul-kan oleh ad-Darimi (1/203) dengan sanad sahih dari Ibnu Abbas tanpa perkataan mencampuri (menyetubuhi). Akan tetapi, yang ada perkataan ini diriwayatkan oleh darinya (1/207) dengan sanad yang lemah. Juga diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah sebelumnya.
0 notes
Text
🌍 BimbinganIslam.com Kamis, 02 Dzulhijjah 1438 H / 24 Agustus 2017 M 👤 Ustadz Dr. Firanda Andirja, MA 📗 Tafsir | Faedah Surat AlKahfi (Bagian 07) ⬇ Download audio: bit.ly/BiAS-FA-FaedahAlKahfi-07 ~~~~~~~~~~~ *FAEDAH SURAT AL KAHFI, BAGIAN 07* بسم اللّه الرحمن الرحيم السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته In syā Allāh pada kesempatan kali ini kita akan bersama-sama berusaha untuk mengambil faedah-faedah dari surat Al Kahfi. Allāh Subhānahu wa Ta'āla mengatakan: وَنُقَلِّبُهُمْ ذَاتَ الْيَمِينِ وَذَاتَ الشِّمَالِ _“Dan kami balik-balikkan mereka ke arah kanan dan kiri."_ (QS Al Kahfi: 18) Kenapa? Kata para ulama: Pertama, Allāh ingin sunatullāh-Nya jalan, sunatullāh berlaku. Jika seseorang tidur dalam satu posisi, lama-lama darahnya bisa mengendap. Ini bukan tidur sehari-dua hari. Padahal kita tidur sehari saja capek, apalagi 300 tahun tidurnya. Yang kedua, jika tidak dibolak-balikkan khawatir mereka akan tertimbun dengan tanah. Allāh Subhānahu wa Ta'āla mengatakan: وَكَل��بُهُمْ بَاسِطٌ ذِرَاعَيْهِ بِالْوَصِيدِ _“Dan anjing mereka menjulurkan kedua kakinya di muka pintu gua.”_ (QS Al Kahfi: 18) Kenapa anjing disebut-sebut? Kata Ibnu Katsir rahimahullāh: “Ini adalah faedah berteman dengan orang-orang yang baik.” Anjing ini tidak ada urusan tetapi Allāh sebutkan anjing tersebut. Minimal anjing tersebut mendapatkan keberkahan orang-orang dengan ashabul kahfi tersebut, sehingga dia disebut-sebutkan terus bersama orang-orang yang shalih. Sebagaimana Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam telah menjelaskan, bergaul dengan orang-orang yang shalih tidak ada ruginya. Kalaupun tidak diberi minyak wangi, tetap akan tercium juga wanginya. Anjing tersebut disebut-sebut oleh Allāh Subhānahu wa Ta'āla dalam Al Qurān. Padahal kita saja tidak disebut-sebut. Ini anjing disebut-sebut dalam Al Qurān bahkan berulang-ulang. Nanti kita baca ayat berikutnya, Gara-gara anjing tersebut hanya sekedar menemani ashabul kahfi. Ini dalil yang kuat mengenai pentingnya bergaul dengan orang-orang yang shalih. Kemudian Allāh Subhānahu wa Ta'āla bangunkan mereka. Inilah inti dari kisah tersebut. Kata Allāh Subhānahu wa Ta'āla: وَكَذَٰلِكَ بَعَثْنَاهُمْ لِيَتَسَاءَلُوا بَيْنَهُمْ ۚ قَالَ قَائِلٌ مِّنْهُمْ كَمْ لَبِثْتُمْ ۖ قَالُوا لَبِثْنَا يَوْمًا أَوْ بَعْضَ يَوْمٍ ۚ قَالُوا رَبُّكُمْ أَعْلَمُ بِمَا لَبِثْتُمْ فَابْعَثُوا أَحَدَكُم بِوَرِقِكُمْ هَٰذِهِ إِلَى الْمَدِينَةِ فَلْيَنظُرْ أَيُّهَا أَزْكَىٰ طَعَامًا فَلْيَأْتِكُم بِرِزْقٍ مِّنْهُ وَلْيَتَلَطَّفْ وَلَا يُشْعِرَنَّ بِكُمْ أَحَدًا _Dan demikian kami bangunkan agar mereka saling bertanya diantara mereka. Berkatalah salah seorang diantara mereka, "Sudah berapa lamakah kamu berada disini?"_ _Mereka menjawab, "Kita disini berada disini sehari atau setengah hari." Berkata (yang lain lagi), "Tuhan kamu lebih mengetahui berapa lamanya kamu berada disini."_ _Maka suruhlah salah seorang di antara kamu untuk pergi ke kota dengan membawa uang perakmu ini, dan hendaklah dia lihat manakah makanan yang lebih baik, maka hendaklah ia membawa makanan itu untukmu dan hendaklah ia berlaku lemah lembut dan janganlah sekali-kali menceritakan halmu kepada seorangpun._ (QS Al Kahfi: 19) Salah seorang dari mereka mengatakan, "Kita tidur baru setengah hari," karena mereka masuk ke dalam gua di pagi hari dan bangunnya di sore hari. Mereka lupa, mereka tidak berpikir kalau mereka tidur 309 tahun (mereka menyangka mereka baru tidur sehari atau setengah hari). Adapun riwayat-riwayat Isrāiliyat yang menyebutkan tatkala mereka bangun kemudian kukunya panjang-panjang, rambutnya dan jenggotnya gondrong ini tidak benar. Mereka (ashābul Kahfi) bangun dalam keadaan normal. Allāh menjaga jasad mereka. Bahkan baju merekapun Allāh jaga, begitupun anjing penjaga mendapat karamah (anjing itu tidak mati). Terjadi khilāf pendapat: ⑴ Ada yang mengatakan mereka tidur satu hari. ⑵ Ada yang mengatakan mereka tidur setengah hari. ⑶ Ada ragu berapa hari mereka tidur: رَبُّكُمْ أَعْلَمُ بِمَا لَبِثْتُمْ "Maka suruhlah salah seorang diantara kamu untuk pergi ke kota dengan membawa uang perakmu ini (untuk membeli makanan)." ⇒ Sebagian ulamā mengatakan ini adalah dalīl bahwasanya kalau pekerjaan cukup dikerjakan oleh satu orang tidak usah dengan dua orang atau tiga orang, karena terkadang menjadi kacau. أَيُّهَا أَزْكَىٰ طَعَامًا _"Pergilah ke kota dengan uang tersebut dan belilah makanan yang paling enak."_ ⇒ Kata Syaikh Abdurrahman bin Nashir As Sa'di dalam Tafsirnya ini adalah dalīl bahwasanya orang boleh memakan makanan yang enak (yang tidak boleh adalah makan dengan berlebihan). فَلْيَأْتِكُمْ بِرِزْقٍ مِنْهُ ⇒ Kata Syaikh Abdurrahman bin Nashir As Sa'di ini adalah dalīl bahwasanya mereka anak-anak orang kaya. Anak-anak orang kaya biasanya makan enak dan tatkala mereka bangun mereka mencari makanan enak karena itu adalah makanan kebiasaan mereka, sehingga merek menyuruh utusan mereka untuk mencari makanan yang enak. Kemudian kata mereka: وَلْيَتَلَطَّفْ وَلَا يُشْعِرَنَّ بِكُمْ أَحَدًا _"Hendaklah dia keluar dengan perlahan-lahan dan jangan sampai seorangpun tahu dimana kalian."_ Kenapa kalau ketahuan? إِنَّهُمْ إِنْ يَظْهَرُوا عَلَيْكُمْ يَرْجُمُوكُمْ أَوْ يُعِيدُوكُمْ فِي مِلَّتِهِمْ وَلَنْ تُفْلِحُوا إِذًا أَبَدًا _"Sesungguhnya jika mereka dapat mengetahui tempatmu, niscaya mereka akan melemparmu dengan batu atau memaksamu kembali kepada agama mereka dan jika demikian niscaya kamu tidak akan beruntung selama-lamanya."_ (QS Al Kahfi: 20) Jika mereka ketahuan hanya ada dua pilihan: ⑴ Kembali ke dalam kesyirikan ⑵ Dibunuh Ini dijadikan dalīl oleh Syaikh Al Amin Al Shinqiti rahimahullāh bahwasanya di antara rahmat Allāh kepada umat ini adalah Allāh memberikan keringanan. إِنَّ اللَّهَ تَجَاوَزَ عَنْ أُمَّتِي _"Allāh memberikan keringanan kepada umatku."_ (HR Bukhari nomor 5269) Umat-umat terdahulu kalau dipaksa, tetap tidak boleh mengucapkan kalimat kufur. Adapun umat Muhammad shallallāhu 'alayhi wa sallam kalau dipaksa mengucapkan kalimat kufur maka ucapkanlah sebagaimana Amar bin Yassir radhiyallāhu Ta'āla 'anhu dan tidak dihukumi sebagai kufur karena terpaksa. Adapun dalam kisah ashabul kahfi, mereka mengatakan: يَرْجُمُوكُمْ أَوْ يُعِيدُوكُمْ فِي مِلَّتِهِمْ Hanya ada dua pilihan, tidak ada pilihan ketiga, dirajam atau meninggal. Kalau dipaksa maka pura-pura mengatakan, "Kami setuju." Ini pendapat Syaikh Al Amin Al Shinqiti rahimahullāh. Adapun: وَلْيَتَلَطَّفْ, maksudnya: jalanlan pelan-pelan, berlakulan lemah lembut, jangan sampai ketahuan. Namun sering kalimat ini dijadikan jimat, dalam Al Qurān Indonesia warnanya merah, maksudnya apa merah ini? Paling tengah katanya, dipotong dan dijadikan jimat. Padahal maknanya, pelan-pelan, jangan sampai ketahuan. Jimat untuk apa? Wallahu A’lam. Menurut Imam Ibnu Katsir: Maka keluarlah orang ini mulailah dia heran melihat kondisi dunia (setelah 309 tahun banyak perubahan), “Jangan-jangan saya gila." Sebagian mengatakan, “Jangan-jangan saya masih mimpi.” Tetapi dia sadar, lalu jalan terus sampai masuk kota untuk mencari makanan. Ketika sudah mendapatkan makanan, maka dia keluarkan uang perak 309 tahun yang lalu dengan gambar Raja Dikyanus, maka penjualnya heran dan menanyakan dari mana. Maka pemuda itu menjawab, "Bukankah raja kalian Dikyanus?" Maka terjadi dialog, maka dibawalah pemuda tersebut kepada raja yang baru. Ternyata kisah ashabul Kahfi ini kisah yang masyhur di negeri tersebut. Mereka sadar bahwa ada cerita 7 orang yang dicari mau dibunuh dan menghilang. Sehingga raja yang barupun mengetahui hal tersebut. Sang rajapun ingin bertemu dengan ashabul kahfi yang lainnya. Maka berangkat mereka diantar oleh pemuda ini menuju gua. Ada yang mengatakan bahwasanya akhirnya, sang pemuda meminta untuk menunggu dan dia akan masuk, tetapi begitu dia masuk tidak kembali lagi. Namun pendapat yang kuat bahwasanya mereka bertemu. Dalilnya firman Allāh Subhānahu wa Ta'āla: وَكَذَٰلِكَ أَعْثَرْنَا عَلَيْهِمْ _“Maka kami menjadikan mereka bertemu dengan ashabul kahfi.”_ (QS Al Kahfi: 21) وبالله التوفيق و الهداية والسلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته ______________________ *#TEBAR QURBAN 1438 H* *Cinta Sedekah & Group Bimbingan Islam* *Paket Sapi A* : Rp. 23.100.000 ▪Untuk 7 orang @Rp. 3.300.000 *Paket Sapi B* : 19.600.000 ▪Untuk 7 Orang @Rp. 2,800,000 _Paket sudah termasuk biaya operasional & perawatan sampai Iedul Qurban_ 🏧 *Bank Mandiri* NoRek. 167-000-166-6725 a/n. Yayasan Cinta Sedekah Kode Bank : 008 📲Konfirmasi SMS/WhatsApp : 0811-280-0606 Dengan format: Nama#Tanggal#PaketQurban#Domisili#JumlahTransfer Contoh; Musa#18 Agustus 2017# 1/7 Paket Sapi A#Yogyakarta#3.300.000 ----------------------------------
0 notes
Text
Belajar Pemograman menurut Imam Asy Syafi'i
Pada artikel ini kita akan membahas bagaimana sih cara belajar yang benar menurut ulama besar Imam Syafi'i bukan hanya belajar pemograman saja, tapi ilmu apapun yang akan kita pelajari. Hakikatnya menuntut ilmu adalah kewajiban bagi seluruh ummat muslimin dan muslimat seperti sabda Rasulullah SAW.
طلب العلم فريضة على ��لّ مسلم والمسلمات
Yang artinya
menuntut ilmu itu wajib bagi seluruh muslimin dan muslimat
Hadits diatas diriwayatkan oleh Bukhori, kalo tidak salah agak sedikit-sedikit lupa soalnya heuheu, sudah lama juga ga buka buku hadits. Dari umur 6 tahun kita sudah mulai belajar formal artinya belajar yang diakui oleh negara yaitu Sekolah dasar(SD), SMP, SMA sampai Kuliah. Tujuanya agar kita menjadi orang yang 'Alim atau bahasa Indonesia nya orang yang tau / orang yang berilmu. Syuku-syukur kalo bisa menjadi 'Ulama (Orang-orang yang banyak pengetahuanya / jama'a dari kata 'Alim). Namun 'Ulama dikehidupan kita itu disebut sebagai orang-orang yang pintar dibidang Agama Islam, sebenarnya menurut saya kata 'Ulama tidak harus diartikan seperti itu. bisa juga kita menggunakan kata 'Ulama orang-orang yang ahli dibidang tertentu, misal 'Ulama progammer sah-sah saja sebenarnya. artinya orang-orang yang jago / mahir dibidang pemograman. ko ngebahas kesitu ya, hehe.
Pada zaman Rasulullah SAW mungkin bahkan belum ada Ilmu tentang Pemograman atau yang sering kita sebut Coding, bisa dibayangkan jika pada saat itu sudah ada ilmu pemograman, yang ada pada saat itu adalah Ilmu Matematika. Pemograman dan matematika sebenarnya tidak beda jauh, mereka yang pandai matematika insyaAllah pada pemogramanpun akan mudah. Ada salah satu Mahfudzot (perkataan-perkataan para ulama zaman dahulu) yang ingin sekali saya share pada kali ini. Yaitu perkataan dari Imam Asy Syafi'i tentang bagaimana kita mendapatkan suatu ilmu, entah itu ilmu pemograman, ilmu kedokteran, ilmu agama dan lainya.
Imam Syafi'i pernah berkata
أخي لن تنال العلم إلا بستة سأنبيك عن تفصـــيلها ببيان
ذكاء ●
وحرص ●
واجتهاد ●
ودرهم ●
وصحبةالأستاذ ●
وطول الزمان ●
mohon maaf tidak ada syakl / harokat-harokatnya, engga jago nulis bahasa arab di keyboard soalnya sama males juga sih. hehe
Berikut arti dari mahfudzot diatas
Wahai saudaraku sesunggah kamu tidak akan pernah sekali-kali mendapatkan Ilmu kecuali dengan Enam syarata berikut
Dzakaa'un = Kecerdasan
Wa Hirsun = Ketamakan / Rakus
Wa Ijtihadu = Kesungguhan
Wa Dirhamu = Harta / Modal
Wa suhbatul ustadzi = Berteman dengan guru / orang-orang yang ahli dibidangnya
Wa Tuulu Azzamaani = Waktu yang lama
dari arti diatas akan saya jelaskan satu persatu. Pertama
1. ذكاء / Kecerdasan
Apa sih maksud dari kecerdasan disini, bukan berarti kita harus memiliki otak yang cerdas, NO..! sekalipun teman anda ada yang bernama Dzaki (artinya orang yang cerdas), kalo punya teman dengan nama Dzaki bilang saja, eh lu namanya Dzaki? wah cerdas dong IQ nya 500 yah 😅. Bukan itu maksudnya, maksud dari Dzaki disini yaitu kita diberikan akal sehat oleh Allah SWT untuk digunakan berfikir, bukan berfikir hal-hal yang negatif tapi untuk hal-hal yang positif. Contohnya untuk berfikir bagaimana memecahkan suatu masalah pada kasus tertentu yang kita temukan pada pemograman / algoritma, yang dengan memecahkan kasus tersebut dapat bermanfaat / membantu untuk orang banyak. Contohnya seperti salah satu situs untuk penggalangan donasi online yaitu kitabisa.com, awalnya mungkin foundernya berfikir untuk membantu orang-orang yang ingin berdonasi namun tidak bisa secara langsung dikarenakan kesibukan atau hal lainnya, dan itu sangat bermanfaat, dengan adanya situs tersebut banyak orang-orang yang tertolong. Ko nyambung ke situ yah hehe, lanjut lagi ke pembahasan pertama.
Jika kita sedang belajar ilmu pemograman atau ilmu lainya namun kita tidak mau untuk berfikir it very stupid people menurut saya, gimana kita mau jago Ruby on Rails, react, angular, laravel dan bahasa pemograman lainya kalo kita tidak mau berfikir, tidak mau memutar otak dan tidak mau pusing. ya akhi LAN TANALAL 'ILMA, wahai saudaraku kamu tidak akan pernah mendapatkan ilmu itu, kata Imam Syafi'i.
Selain berfikir kita juga harus menjaga fikiran kita dari maksiat-maksiat, karena sesungguhnya Al-'ilmu nurun wa bayaran naik, hehe bukan itu becanda dikit 😅. tapi Al-'Ilmu Nurun Wa nurullaha la yuhdaa lill'asi, Sesungguhnya ilmu itu cahaya dan cahaya Allah tidak akan diberikan kepada orang-orang yang bermaksiat, itu kata imam Asy Syafi'i juga ketika beliau curhat kepada gurunya yang bernama Waqi' sulitnya untuk menghafal / mendapatkan ilmu, maka guru imam Asy Syafi'i menyuruhnya untuk meninggalkan maksiat. Ada mahfudzot lengkapnya bagaimana agar kita mudah / cepat dalam menghafal atau belajar, in sya Allah akan saya share di artikel berikutnya. Artinya Allah SWT tidak akan memberikan kita ilmu pemograman kalo kita masih sering berbuat maksiat, yuk mulai sekarang kita coba untuk belajar supaya tidak bermaksiat. tapi pertanyaanya ada engga sih manusia sekarang yang tidak berbuat maksiat? dalam sehari saja, karena hakikatnya iman manusia itu yazid wa yangqus, Iman manusia itu kadang turun kadang naik, maka dari itu kita harus sering-sering mendengarkan kajian-kajian atau ikut majlis ta'lim agar iman kita selalu tetap terjaga, sekalipun ada manusia yang tidak bermaksiat dalam satu hari mungkin sedikit, apalagi dilingkungan kita saat ini, jalan sedikit ngeliat cewe cantik ga berhijab sampe ga kedip-kedip itu sudah berbuat maksiat mata, dan banyak lagi maksiat-maksiat lainya yang tidak kita sadari seperti ngomongin orang, ngegosip, berbohong dan lain-lain. Saya pribadi pun masih berusaha supaya tidak berbuat maksiat dalam sehari. Oke kita lanjut kedua.
2. حِرْص / Ketamakan atau bisa juga rakus
Apa maksud dari Tamak disini, bukan berarti ada es krim di kantor kemudian kita rakus NO..!, yang senyum pasti ngerasa 😂. Maksud dari tamak disini yaitu kita tidak boleh merasa puas dengan ilmu yang sudah kita miliki, terus kita berusaha belajar lagi agar kita menjadi yang terbaik dibidangnya. Fastabiqul Khoiroot, berloma-lomba lah dalam kebaikan. Selain itupun kita tidak hanya belajar dari satu sumber saja melainkan harus dari banyak sumber. Contoh kita ingin bisa pemograman Ruby on Rails maka kita tidak hanya belajar dari satu situs / e-book saja tapi harus dari berbagai sumber, apa lagi zaman sekarang sudah banyak situs-situs yang menyediakan pembelajaran secara gratis, jadi kita juga harus tamak dalam mencari ilmu. Oke kita lanjut yang ketiga
3. اجتهاد / Bersungguh-sungguh atau Berjuang
Yup dalam belajar pun kita harus bersungguh-sungguh, mungkin temen-sudah sudah tau maksudnya. Artinya dalam belajar bahasa pemograman kita harus tekun dalam bidang itu, jangan nemu masalah dikit nyerah, nemu bugs dikit nyerah, nemu error dikit aakh ini mah susah, aakh ini mah ribet. Tapi kita harus berusaha dan sungguh-sungguh karena untuk mendapatkan sesuatu itu harus dengan perjuangan dan kesungguhan. Selain itu kita niatkan belajar kita karena Allah SWT, kita ingin bisa React, bisa angular dll niatkan karena Allah SWT walapun tujuanya untuk duniawi, untuk bisa beli ini beli itu dan hal-hal baik lainya. Jika kita niatkan karena Allah SWT maka kita akan mendapatkan Ilmu dan Juga pahala yang memudahkan kita untuk masuk surga. Lanjut yang ke empat
4. درهم / Harta atau bisa juga disebut sebagai Modal
Apa maksud dari Harta disini, bukan berarti kita harus punya banyak uang untuk belajar, NO..!. Artinya kita harus bersedia menyisihkan sebagian harta kita untuk Ilmu. Imam Asy Syafi’i adalah ulama yang sederhana, beliau pernah berkata, “Jika aku mempunyai dirham/harta, akan aku gunakan untuk membeli pena dan kertas, sedang sisanya kubelikan makanan.” oleh karena itu kenapa kita masuk SD,SMP, SMA dan bangku kuliah itu butuh biaya, butuh alat tulis, butuh laptop / pc dan lain-lain. Karena Ilmu itu mahal, makanya jadi orang yang 'Alim / pinter supaya kaya, hehe bukan gitu maksudnya. Artinya jika kita sedang belajar bahasa pemograman, sisihkanlah sebagian dari uang jajan kita untuk membeli e-book / video-video premium yang menurut kita itu setara dengan uang yang telah kita keluarkan. kenapa? karena menurut saya dari e-book atau video-video premium itu jarang ada materi yang kita temukan di website-website atau e-book yang bersifat free, contoh lainnya denga mengikuti seminar, workshop atau coding bootcamp. semua itu butuh biaya, biaya untuk bensin ke tempat worksop atau seminar, biaya untuk ikut coding bootcamp dan biaya lainya yang menunjang pembelajaran kita. So janga pelit-pelit untuk ilmu. Ok simple aja bisi bosen bacanya, hehe. Lanjut ke pemabahasan berikutnya
5. وصحبةالأستاذ / Berteman dengan guru / berteman dengan orang-orang yang pintar.
Pernah mendengar istilah " Bertemanlah dengan tukang minyak wangi maka badan kamu akan wangi". Yup sama juga dengan ilmu, jika kita berteman dengan orang-orang pintar maka kita akan menjadi pintar, sebaliknya jika kita berteman dengan orang bodoh maka kita akan menjadi bodoh. Selain kita berteman dengan orang pintar, kita juga perlu yang namanya Mastah / Guru, karena murid tanpa guru itu tidak akan efektif. Contoh, kita pengen bisa Ruby on Rails, cari mastah-mastah yang jago yang mau mengajari kita dengan ikhlas entah itu lewat sosial media atau bertemu secara langsung, tapi jangan lupa bawakan kopi atau sebat (yang ga tau sebat tanya temennya) atau yang lainya untuk mastahnya sebagai imbalan kita untuk mereka 😁, kembali lagi ke point ke empat Ilmu itu butuh biaya. Kenapa kita butuh mastah? karena mereka adalah orang yang 'Alim orang yang tahu dibidangnya, penjelasan mereka sangat penting untuk kita, kenapa sih ini penamaan variablenya harus pake camel cash, dash case dll, kenapa sih di controller ga boleh ada koneksi ke database, kenapa sih membuat suatu aplikasi harus rapih struktur kodenya, dan kenapa-kenapa lainya. Semua pertanyaan-pertanyaan yang ada di otak kita bisa dijawab oleh mastah meskipun kita bisa bertanya ke mbah google / stackoverflow namun penjelasannya kurang jelas, karena kebanyakan progammer adalah orang yang malas membaca seperti saya 😅. oke lanjut yang terakhir
6. طول الزمان / Waktu yang lama.
Belajar adalah suatu proses untuk kita menjadi orang yang 'Alim / tahu. belajar membutuhkan proses dan waktu yang lama, tidak bisa secara instan sekalipun ada orang yang dia sekali belajar langsung bisa that genius people, and i'm not one of them i need long time to learn something. Maka dari itu kenapa pelajaran aljabar/kalkulus dll dipelajari di bangku SMA, karena ilmu kita belum sampai untuk mempelajarinya sekalipun ada jarang, kita harus masuk SD terlebih dahulu kemudian SMP barulah kita mulai belajar ilmu tersebut. Contoh lain ketika kita duduk di SMP ada beberapa pelajaran yang tida kita mengerti, namun ketika kita sudah duduk di bangku kuliah barulah kita mengerti apa maksud dari ilmu tersebut, 'ooh ternyata gitu toh maksudnya', lama bukan? semuanya tidak ada yang instant. Misal kita diharuskan bisa / jago Laravel dalam waktu tiga atau empat hari yang itu hal baru banget untuk kita. Its impossible, walaupun bisa tidak semua hal yang ada di laravel kita tahu. eetss tapi ga menutup kemungkinan kalo kita yakin kepada Allah SWT, seperti salah satu ceramah oleh Ust Hanan Attaki kalo kita ingin terjadi kajaiban dalam hidup kita, maka ucapkanlah Istigfar. udah beristigfar tapi belum ada keajaiban juga, berarti ucapan kita belum selaras dengan hati kita. Ga yakin-yakin amat sama Allah SWT, sering ngucap La haula wa la quwwata illa billahi tapi kita masih yakin ada kekuatan lain yang mempengaruhi hidup kita, maka keajaiban itu tidak akan terjadi. Itu salah satu ceramah yang menurut saya ngena banget. untuk lebih detailnya bisa dilihat di salah satu postingan yang ada di instagram saya di bawah ini, jangan lupa di follow, hehe
Mengabulkan do'a dalam hitungan detik. Belajar yakin kepada Allah. Jika Allah berkehendak maka terkabullah do'a seorang hamba detik itu juga. Uang jajan udah mau abis, yakin aja pasti bakal dapet rizki lagi. Uang udah mau habis tandanya akan datang rizki kepada kita. Yakin aja, tapi harus usaha juga, salah satunya tlp orang tua, mah uang udah abis 😅. Pasti langsung ditransfer. 😅 . . Ust Hanan Attaki. @hanan_attaki . . . . . #khat #kaligrafi #naskhi #caligraphy
A post shared by Muhammad Yana Mulyana (@muhammad_yana) on Aug 7, 2017 at 5:07pm PDT
Mungkin itu hal-hal yang bisa saya sharing pada artikel ini, jika ada kata-kata yang kurang tepat / salah harap dimaklum karena ini artikel pertama saya yang saya buat, dan jika ada yang salah dari penjelasan saya diatas mohon dikoreksi. karena sesungguhnya manusia itu tempatnya salah dan lupa. Al Insanu fi mahalli khoto'i wa annisyaani.
1 note
·
View note