Tumgik
#Nama Bayi Perempuan Palestina Terbaik
anakperempuannet · 2 years
Text
352 Nama Bayi Perempuan Palestina Beserta Artinya Yang Modern Dan Islami
352 Nama Bayi Perempuan Palestina Beserta Artinya Yang Modern Dan Islami
Nama Bayi Perempuan Palestina – namaanakperempuan.net. Selain dari bahasa arab dan Al-Qur’an referensi nama bayi perempuan islami bisa diambil dari negara-negara Islam. Misalnya saja dengan memakai nama yang berasal dari Palestina. Palestina adalah salah satu negeri di Timur Tengah yang Indah dan memiliki inspirasi nama bayi yang cantik untuk bayi perempuan. Tak hanya indah dan menawan, pada…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
furiiningsihsris · 3 years
Text
Persiapan Psikologi Sebelum Menikah
Kata Ammah Tika Faiza (beliau seorang psikolog): "Jodoh itu seperti kematian. Semua orang punya proses dan jalannya sendiri-sendiri, shg tdk usah membandingkan proses kita dgn orang lain" . Tidak perlu insecure jika temen seangkatan kita sudah menikah, Karena setiap orang memiliki proses yg bervariasi. . Tapi menikah itu butuh persiapan, Karena siap ga siap pasti akan datang. Maka yang masih sendiri jangan hanya menunggu, karena menikah bukan hal sederhana yang persiapannya cukup dengan menunggu
Mereka yang sudah menikah akan berjuang mendidik generasi! Kita yang belum juga berjuang mempersiapkan diri sebagai calon pendidik generasi! . Salah satu persiapan yg sbnrnya penting adalah “Persiapan psikologi sebelum menikah” Kenapa? Salah satunya, Karena apa yg kita pikirkan mempengaruhi sikap dan perilaku kita. Dan menjadi hal yg sangat penting bagi perempuan untuk menyelesaikan permasalah masalalu agar ketika pernikahan itu datang, menampakkan akhlak terbaik dari hasil mengelola pikiran dan perasaan. Sehingga tidak banyak menuntut. . Karena ada kisah nya, ada orang yg memahami cinta pertama itu ayahnya. Jadi terobsesi pokoknya suamiku nanti harus yg kaya ayahku.. Nah, akan menjadi masalah ketika yg kita harapkan misalnya sosok seperti ayah kita (misalnya karakternya seperti Umar bin Khattab) tapi yg Allah hadirkan adalah seseorang yg karakter nya seperti Usman bin Affan misalnya yg memiliki sifat pemalu. Kalo tidak dibekali dengan psikologi yg baik, penerimaan rasa, pengelolaan pikiran maka akan menjadi masalah dan jatuhnya byk menuntut ke pasangan. "Ko kamu kaya gini sih" "Masa kaya gini aja gabisa" Sehingga dalam pernikahan terjadi penuduhan yg harusnya tidak dilakukan. Karena seharusnya bagaimana kondisi suami kan harus tetep menerima dan melihat adab kpd suami.
Terus gimna persiapan nya? Salah satunya: finish dengan luka masalalu (permasalahan masa lalu). . Ada kisah yg menjadi teladan yaitu kisah nabi Ibrahim as. Dimana beliau memiliki pengelolaan pikiran dan perasaan yg terlatih luar biasa. Bahkan nama beliau sampai sampai disebutkan berdampingan dgn nama nabi Muhammad di dlm Al-Qur'an. Bagaimana tidak? Beliau memiliki istri yg sangat cantik ibunda Sarah (klo diriwayatkan orang paling ganteng adlh Yusuf, klo perempuan paling cantik adlh istri nabi Ibrahim yaitu ibunda Sarah) Beliau memiliki istri yg sangat cantik, tapi belum dikaruniai anak dalam waktu yg sangat lama, padahal usia nabi Ibrahim waktu itu sudah 90 tahunan. Singkat cerita nabi Ibrahim menikah dengan ibunda Hajar, bisa kita bayangkan bagaimana kondisi psikologis nya baik dari nabi Ibrahim maupun bunda Hajar dan ibunda sarah (yg pasti tentu ada perasaan cemburu, kala itu ketika bunda hajar sudah mempunyai anak, ibunda sarah masih belum). Apalagi ketika bunda hajar baru melahirkan, masih merah bayi nya sudah ada diajak jalan dari Palestina sampai Mekkah. Waktu itu kondisi Mekkah tidak ada ada apa-apa, tanah kosong ibaratnya. Dan ketika sampai ditinggal sendirian. Bagaimana perasaan nya? anak yg sudah ditunggu bertahun-tahun oleh nabi ibrami As. loh :( Tapi karena mereka Masya Allah adalah orang yg sangat luar biasa karena ketaatannya kepada Allah, beliau berhasil mengendalikan pikiran dan perasaannya sehingga yg tertampak adalah akhlak terbaik berdasarkan ketaatan kpd Allah.
Tumblr media
19 notes · View notes
siskady · 2 years
Text
Khadijah Hilya Zhafira
Abie senang sekali menceritakan bagaimana hari-harinya di kantor padaku. Pada satu hari ia menceritakan percakapannya dengan salah satu rekan kerjanya yang berasal dari Sudan, Osman, tentang nama anak kedua kami. Kurang lebihnya, percakapan mereka adalah seperti ini.
Osman  : “Masyaa Allah. Mabruk. Siapa namanya?”
Abie       : “Hilya.”
Osman  : “Hulya?” (anggapan Osman adalah namanya Julia yang dibaca Hulya)
Abie       : “La. Namanya Hilya. Artinya perhiasan.”
Osman  : “Oh, ya ya. Tapi dibaca Hulya kan?”
Abie      : “Wahai, Osman. Lihat! Aku mengambil kata Hilya dari Al-Quran. (Abie menunjukkan ayat 14 di surat an-Nahl pada Osman)
Osman : “Oh, Hilya. Masyaa Allah, perhiasan dari lautan. Seperti lu’lu’ wa marjan? Masyaa Allah, Masyaa Allah. Namanya indah.
*lu’lu’ artinya mutiara, marjan artinya batu permata yang berasal dari karang merah yang ada di kedalaman lautan.
Menanyakan nama bayi memang sudah menjadi hal yang biasa ketika mendengar kabar sebuah kelahiran. Begitu juga saat Abie berbincang dengan atasannya yang berasal dari Palestina. Ketika Abie menjawab bahwa nama putri kami adalah Hilya, ia terheran dan menanyakan kenapa memberi nama seperti itu. Katanya, nama itu biasa dipakai perempuan Yahudi. Setelah Abie jelaskan lebih lanjut, barulah ia sadar bahwa ia salah dengar. Yang ia dengar pertama kali adalah kata Ilya, bukan Hilya.
Aku dan Abie sebagai orang tua tentunya ingin memberikan nama terbaik pada putra-putri kami. Selain menjadi tanda bagi si anak, nama juga menjadi suatu harapan dari orang tua agar anak memiliki akhlak yang baik sesuai namanya. Kami berdua sadar bahwa pemberian nama terbaik pada si anak sudah menjadi suatu urgensi tersendiri. Buktinya, terdapat beberapa dalil yang menyebutkan tentang nama-nama yang Allah cintai, tentang kebiasaan masyarakat yang memberi nama dengan nama–nama para Nabi dan orang-orang saleh. Tak hanya itu, dalam memberikan nama pada anak, juga terdapat hal-hal yang harus diperhatikan, seperti nama-nama yang diharamkan, agar kita dapat menghindari memberikan nama yang dilarang. Itulah mengapa memberikan nama terbaik menjadi sangat penting.
Tentang pemberian nama, ada sebuah pepatah arab berbunyi, “Dari namamu, aku bisa mengetahui bagaimanakah ayahmu.” Memang pemberian nama pada anak adalah menjadi hak dari seorang ayah, bukan ibunya. Karena nasab seseorang itu adalah pada ayahnya. Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan bahwa tidak ada perselisihan di antara para ulama mengenai ayah yang berhak memberi nama anak. Dan Abie, menggunakan haknya dengan persiapan yang cukup matang. Mulai dari banyak membaca kitab agama sampai bertanya kepada gurunya, seorang ustadz yang sedang menempuh pendidikan master di Riyadh. Tak hanya itu, Abie juga mengizinkanku untuk turut andil dalam pemberian nama terbaik bagi anak kami.
Dulu, rasanya tidak begitu panjang prosesnya saat mencari nama untuk anak pertama kami, Hamza, yang seorang laki-laki. Setelah belajar agama, Abie ingin menamainya Abdullah, salah satu nama yang paling dicintai Allah. Lalu, ia juga ingin menambahkan kata Mumtaz. Dan ketika aku ditanya, aku ingin namanya Hamza karena aku suka kisah si Singa Allah ini yang begitu tangguh memperjuangkan jalan kebenaran. Sehingga, anak pertama kami diberi nama Abdullah Mumtaz Elhamza.
Lain dulu, lain sekarang. Anak kedua kami berjenis kelamin perempuan. Pengetahuan kami masih sangat terbatas tentang nama-nama yang baik dan cocok digunakan sebagai nama anak perempuan. Yang pasti Abie ingin menamainya Khadijah. Selebihnya, ia memintaku untuk membantunya memberikan tambahan namanya.
Mulanya, aku ingin mengambil rangkaian kata dalam al-Quran yang memiliki arti yang baik dan indah. Terinsipirasi oleh nama seorang teman, ialah ”Lisana Sidqin Aliyya“ yang diambil dari surat Maryam ayat 50 yang memiliki arti buah tutur yang baik dan mulia. MAsyaa Allah, cantik sekali namanya. Oleh sebab itulah, aku juga ingin menamai anak dengan penggalan dalam al-Quran, seperti “an-Najmu Tsaqib” yang berarti bintang yang bersinar tajam, diambil dari Surat ath-Thariq ayat 3. Pilihan lainnya adalah “Khairatun Hisan” berarti yang baik-baik dan jelita (mengacu pada arti kata sebelumnya, yaitu bidadari-bidadari di dalam surga), diambil dari surat ar-Rahman ayat 70. Namun, setelah kami berkonsultasi pada ustadz, kami mengambil keputusan untuk menggunakan kata per kata saja, bukan dalam rangkaian kata. Beliau mengatakan tidak apa-apa mengambil kata-kata dalam al-Quran untuk menamai anak selama tetap dalam kaedah Bahasa Arab yang benar. Dan rupanya, pilihan rangkaian kata dari kami seperti Khairatun Hisan akan menyalahi kaedah Bahasa Arab jika disandingkan dengan nama Khadijah di depannya. Karena khairatun itu adalah bentuk jamak dari kata khair, sedangkan Khadijah adalah seorang yang berdiri sendiri, bukan kumpulan orang yang banyak.
Dari proses yang tidak sebentar dan membuat kami belajar lebih banyak lagi tentang penamaan dan Bahasa Arab, akhirnya Abie memutuskan menamai anak perempuan kami Khadijah Hilya Zhafira – خديجة حلية ظفر
Khadijah, diambil dari nama istri Rasulullah ﷺ, Khadijah binti Khuwailid. Perempuan yang memiliki banyak keutamaan, yaitu menjadi muslimah pertama, wanita penghuni surga Allah, dan keutamaan-keutamaan lainnya.
Hilya, diambil dari kata dalam al-Quran pada surat an-Nahl ayat 14, yang berarti perhiasan.
Zhafira, memiliki arti beruntung. Diambil dari kata dalam perpatah arab Man Shabara Zhafira yang bermakna siapa yang bersabar akan beruntung. Abie mengetahui pepatah tersebut dari novel yang pertama kali ia baca, yaitu trilogi Negeri 5 Menara karya A. Fuadi.
0 notes
anakperempuannet · 5 years
Text
Nama Bayi Perempuan Palestina Yang Keren Dan Modern
Nama Bayi Perempuan Palestina Yang Keren Dan Modern
Tumblr media
Nama Bayi Perempuan Palestina – namaanakperempuan.net. Anak perempuan layaknya seorang putri yang dijaga dengan baik dan penuh cinta oleh orangtua. Nah buat Anda yang akan atau sudah dikaruniai anak perempuan, namun masih bingung menamai sang buah hati. Situs nama bayi ini adalah jawabannya. Melalui ulasan nama bayi perempuan dari palestina terbaru hanya disini.
Nama bahasa asing memang tengah…
View On WordPress
0 notes