#Nama Bayi Laki-laki Kairo
Explore tagged Tumblr posts
Text
370+ Nama Bayi Laki Laki Mesir Beserta Artinya, Mesir Kuno, Islami, dan Modern, Terlengkap
370+ Nama Bayi Laki Laki Mesir Beserta Artinya, Mesir Kuno, Islami, dan Modern, Terlengkap
Nama Bayi Laki Laki Mesir – tanyanama.com. Bunda sedang hamil dan HPL yang sudah 9 bulan dinanti kini akan segera tiba? Jika demikian maka jangan lupa untuk menyiapkan nama-nama yang bagus untuk calon anak laki-laki Anda. Pemilihan nama bisa bersumber dari berbagai asal bahasa. Jika Bunda menginginkan rangkaian nama yang unik dan indah, nama dari bahasa Mesir merupakan pilihan paling bagus bagi…
View On WordPress
#Nama Bayi Laki Laki Bahasa Mesir Kuno#Nama Bayi Laki Laki Dari Mesir#Nama Bayi Laki Laki Mesir Islam#Nama Bayi Laki Laki Mesir Kuno#Nama Bayi Laki Laki Mesir Modern#Nama Bayi Laki Laki Negara Mesir#nama bayi laki laki timur tengah#Nama Bayi Laki-laki Kairo
0 notes
Text
Untuk Shabrina, Adik Pertamaku
Sebuah surat yang entah kapan bisa Shabrina baca. Kapan sih, jadwal perpulanganmu dari asrama?
—
Halo adikku, yang Allah hadiahkan untukku persis sesuai permintaanku.
Pernahkah kuceritakan bagaimana aku menginginkanmu dulu? Hampir enam tahun kulalui hidupku sebagai bungsu. Saat tahu umi mengandungmu, aku dan Mas Taqi berlomba-lomba meminta pada Allah: aku ingin adik perempuan, sedang dia ingin adik laki-laki. Setiap kami ingat, kami panjatkan doa-doa terkhusyuk, sembari pasrah doa mana yang Allah terima dari kami berdua.
Saat kamu lahir, aku tidak tahu bagaimana menjelaskan betapa senangnya si gadis berumur lima itu. Adikku perempuan! Aku sayang padamu bahkan sebelum tahu wujudmu, meski jika saat itu kamu lahir sebagai bayi laki-laki.
Aku juga masih ingat bagaimana aku memaksa umi supaya memberimu nama yang sama denganku. Kalau namamu Shabrina, tolong sematkan nama depan dan belakang yang sama dengan namaku. Umi tertawa. Katanya, sudah sempurna dirangkai menjadi Shabrina Azizah. Aku kecewa.
Sekarang, sudah berlalu 14 tahun dari cerita-cerita itu.
Dari dulu, kamu selalu menonjol tak peduli di mana. Kamu yang lucu, wajahmu yang beraksen Cina, kamu yang lincah dan berenergi setara anak laki-laki. Kamu yang dikelilingi banyak orang, semua berlomba melimpahkan perhatian. Bohong kalau kubilang aku tidak pernah iri padamu
Aku baru sadar, kamu selalu jadi topik yang tidak bosan kubicarakan pada teman-teman. Tapi, kamu yang menyebalkan, bukan kamu yang lincah dan lucu. Kamu yang selalu ingin tahu: apapun barangku kamu mau, apapun tindakku kamu tiru. Aku benci sekali, tapi sebetulnya pun sayang sekali padamu. Semoga orang-orang tahu, semua ceritaku itu sesungguhnya tanda sayang, bukan benar-benar benci.
Dari 14 tahun umurmu, sepertinya lebih sedikit tahun-tahun yang kita habiskan bersama. Tapi aku lebih senang begini. Setidaknya aku jadi menyadari kalau saat-saat kita bersama sangat berharga. Juga, aku jadi tahu betapa dalam aku menyayangimu. Sampai-sampai aku tidak hendak kamu mengalami satu pun masa kelamku.
Nikmati setiap proses yang kamu tempuh saat ini. Jangan terburu-buru, jangan juga toleh sini toleh situ, ingat bahwa tiap detik yang kamu lalui sangat berharga. Bahkan ketika kamu memikirkan satu jam yang lalu, selalu ada yang kita sesali, bahwa kita bisa menghabiskannya lebih baik lagi. Jangan biarkan dirimu merasakan banyak penyesalan.
Aku tahu, ribuan kali pun aku katakan "semangat!", tidak akan berpengaruh banyak. Tapi kalau itu yang bisa kulakukan untukmu saat ini, kenapa tidak. Semangat, adikku! Hidup pasti akan semakin sulit, itu karena kamu pun semakin matang dan dewasa. Tidak apa-apa sedih, tapi ingat ada Allah yang tak pernah beranjak meninggalkan kita. Lalu ada umi, abi, dan kakakmu di balik punggungmu, yang siap meraih tanganmu kalau kamu terjatuh :)
Sudah kutitipkan kamu pada Allah, semoga Allah senantiasa mengiringi jalanmu, ke manapun arahnya nanti.
Semoga berkah usiamu, tercapai cita-citamu, bermanfaat keberadaanmu. Aku sayang kamu.
—
Ditulis pada 7 Juli 2020, saat akhirnya kusadari bahwa yang sulit ditahan selain amarah adalah rindu.
Kairo, 16/8/2020
3 notes
·
View notes
Text
Memuliakan Tuhan Melalui Perempuan
Oleh: Achmad Ainul Yaqin, Lc.
اِسْتَوْصُوابِالنِّسَاءِخَيْرًا
“Mintalah pendapat yang baik untuk menasehati perempuan.”
Jahiliyah merupakan titik puncak merebaknya kelaliman dan kesewenang-wenangan. Hubungan antara kelompok elite dan bawahan sangat berjarak. Kemiskinan dan perbudakan menjadi sebuah tradisi yang terus diabadikan. Kesyirikan yang menjadi kezaliman utama seakan tidak menemui kata akhir. Diantara kebusukan masa jahiliyah yang disebutkan Al Qur’an adalah mengubur hidup-hidup bayi perempuan. Masyarakat Quraisy saat itu sangat malu dan menganggap aib bila mereka memiliki anak perempuan. Pada masa itu setiap kali seorang laki-laki diberitahu bahwa, anaknya terlahir dengan jenis kelamin perempuan, seketika ia langsung bermuka masam, merah-padam menyembunyikan rasa penyesalan dan malu. Ia harus memilih antara bunuh diri atau menanggung aib seumur hidupnya. Perempuan seolah menjadi momok dan aib yang mencoreng kehormatan kaum laki-laki. Surat Al-Nahl ayat 58-59 menyatakan hal tersebut:
“Dan apabila seseorang dari mereka diberi kabar kelahiran anak perempuan, maka mukanya langsung menghitam (merah padam) menunjukkan ekspresi yang sangat marah. Ia Menyembunyikan dirinya dari orang banyak, disebabkan buruknya berita yang disampaikan kepadanya. Apakah dia akan memeliharanya dengan menanggung kehinaan ataukah akan menguburkannya ke dalam tanah (hidup-hidup)? Ketahuilah, Alangkah buruknya apa yang mereka tetapkan itu.”
Kebiasaan kaum jahiliyah memarjinalkan perempuan sepertinya yang “dilestarikan” oleh sebagian orang di negeri kita ini. Beberapa bulan yang lalu kita dikejutkan dengan pemberitaan di berbagai media tentang pelecehan seksual dan penistaan terhadap perempuan. Mereka menganggap perempuan hanyalah alat pelampiasan hasrat seksual. Padahal Islam memposisikan perempuan sebagaimana mestinya. Islam datang menghapus kebiasaan kaum jahiliyah. Islam muncul mengembalikan kedudukan perempuan yang sebenarnya. Islam menjadi angin segar bagi perempuan karena membawa ajaran-ajaran yang mengubur segala bentuk penindasan terhadap perempuan. Rasulullah SAW sebagai uswatun hasanah bagi umat manusia telah memberikan banyak teladan tentang bagaimana semestinya memperlakukan kaum perempuan. Salah satu buktinya adalah pengakuan sang istri tercinta yaitu Aisyah r.a. yang pernah mengatakan:
مَا ضَرَبَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِيَدِهِ امْرَأَةً لَهُ قَطُّ وَلَا خَادِمًا.
“Rasulullah Saw. tidak pernah memukul istrinya dan pembantunya sama sekali” (HR. Muslim [6195], Abu Dawud [4788], Ibnu Majah [2060], Ahmad [24668]).
Bersikap lembut kepada perempuan dan memuliakannya merupakan akhlak yang dicontohkan Rasulullah SAW Seumur hidup tangannya tidak pernah memukul kaum lemah. Mengapa demikian?. Karena Rasulullah SAW mengerti bahwa perempuan makhluk spesial yang harus diperlakukan dengan lemah lembut. Dalam hadits lain disebutkan:
وَاسْتَوْصُوابِالنِّسَاءِفَإِنَّالْمَرْأَةَخُلِقَتْمِنْضِلَعٍوَإِنَّأَعْوَجَشَىْءٍفِىالضِّلَعِأَعْلاَهُإِنْذَهَبْتَتُقِيمُهُكَسَرْتَهُوَإِنْتَرَكْتَهُلَمْيَزَلْأَعْوَجَاسْتَوْصُوابِالنِّسَاءِخَيْرًا.
“Mintalah pendapat yang baik untuk menasehati perempuan. Karena sesungguhnya perempuan tercipta dari tulang rusuk. Dan bagian yang paling bengkok dari tulang rusuk adalah yang teratas. Jika engkau luruskan (kasar), maka engkau mematahkannya. Namun jika engkau biarkan (tidak menegur), maka ia akan tetap bengkok. Mintalah pendapat yang baik untuk menasehati perempuan” (HR. Bukhari [3366], Muslim [3720] dari Abu Hurairah).
Hadits ini disabdakan oleh Rasulullah SAW setelah beliau berpesan kepada umat Islam untuk selalu berbicara baik. Pada umumnya, banyak orang laki-laki menghujat perempuan hanya karena masalah sepele. Mereka merasa kedudukan perempuan jauh berada di bawah laki-laki, sehingga ketika perempuan mempunyai sedikit kesalahan, dengan semena-mena mereka membentak dan memarahinya. Berapa banyak kasus perceraian terjadi sebab kata-kata dan perlakuan kasar seorang suami kepada istrinya. Oleh karenanya, hadits di atas mengingatkan kepada kaum laki-laki untuk menasehati atau menegur perempuan dengan lemah lembut dan cara yang baik.
Selain menjadi makhluk yang harus diperlakukan dengan lemah lembut, perempuan juga wajib dimuliakan. Jika kita telaah buku-buku sejarah Islam, akan kita dapati orang yang pertama kali bersyahadat adalah perempuan yaitu Khadijah r.a. Tidak hanya itu, bahkan darah yang terkucur pertama kali dari deretan nama para syuhada’ juga dari kalangan perempuan, dialah Sumayyah binti Khayyath. Hal ini menunjukkan bahwa ada sebagian perempuan yang memiliki kemuliaan di atas laki-laki. Rasulullah SAW memuliakan perempuan dengan mengibaratkannya sebagai perhiasan terbaik di dunia:
الدُّنْيَا مَتَاعٌ وَخَيْرُ مَتَاعِ الدُّنْيَا الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ.
“Dunia ini penuh perhiasan, dan perhiasan dunia yang terbaik adalah perempuan salehah” (HR. Muslim [3716], Ibnu Majah [1928] dari Abdullah bin ‘Amr).
Sabda Nabi di atas menjelaskan bahwa kedudukan perempuan sangat sentral dan penting dalam tatanan kehidupan sosial, khususnya keluarga. Rumah mewah, mobil mahal, uang bergelimang bukanlah penyebab kebahagiaan di dunia. Begitu banyak orang kaya tapi gagal mendidik istri dan anak perempuannya. Istrinya selingkuh, anak perempuannya tidak punya tata krama dan bersikap angkuh. Perempuan akan menjadi baik jika diperlakukan dan dididik dengan baik. Namun jika perempuan dilecehkan dan tidak dihormati, ia akan merasa tidak ada tempat lagi baginya di dunia ini. Akhirnya, tulisan ini saya tutup dengan sebuah hadits Nabi yang dikutip oleh Jalaluddin As-Suyuti dalam kitab Jami’ul Ahadis dari Ali bin Abi Thalib r.a:
مَا أَكْرَمَ النِّسَاءَ إِلَّا كَرِيْمُ، وَلاَ أَهَانَهُنَّ إِلاَّ لَئِيْمٌ.
“Orang mulia adalah siapapun yang memperlakukan perempuan secara terhormat, dan siapapun yang merendahkan harkat dan martabat perempuan, maka ia pasti orang yang hina,”
Refrensi:
1. Muhammad Fethullah Gulen, Al-Nur al-Khalid Muhammad Mafkhirat al-Insaniyah, terj. Fuad Saefuddin, (Jakarta: Republika, 2014), 8.
2. Nasaruddin Umar, Argumen Kesetaraan Gender Prespektif Al Qur’an (Jakarta: Paramadina, 1999), 105.
3. Muhammad bin Ali al-Mathari, Nabiyurrahmah Muhammad Rasulullah (t.t, t.t), 48.
4. Mohammad Ali Aziz, Bersiul di Tengah Badai (Surabaya: IAIN Sunan Ampel Press, 2015), 195.
5. Jalaluddin As-Suyuti, Jami’ul Ahadis, Vol. 12, (Kairo: versi digital, t.t), 398.
1 note
·
View note
Text
Al-Quran Menjawab
Ada seorang Mesir yang menjadi dokter spesialis kandungan. Karena nilai ujian akhirnya cum laude, ia diterima menjadi dokter kandungan di Amerika Serikat. Di Amerika dia berteman dengan seorang dokter non muslim asli negara superpower itu. Suatu hari, ada kasus dua ibu hampir secara bersamaan melahirkan. Satu bayi berjenis kelamin laki-laki dan satu lagi perempuan. Karena kelalaian suster, kedua bayi tersebut tidak diberi label nama ibunya. Lalu timbul keributan mana ibu si bayi laki-laki dan mana ibu bayi perempuan. Kemudian dokter Amerika bertanya kepada dokter muslim dari Mesir. “Katanya Al-Quran lengkap dan dapat menjawab semua pertanyaan dunia?”. Ma farratna fil kitabi min syai’ (Tak sedikit pun persoalan dialpakan dari Al-Quran). Lalu dokter Amerika itu meminta dokter Mesir membuktikan mana ibu bayi laki-laki dan mana ibu bayi perempuan melalui Al-Quran. Dokter Mesir itu minta tempo untuk bertanya kepada seorang alim Syeikh Al-Azhar dari Kairo. Syeikh Al-Azhar menjawab, “Saya bukan ahlinya untuk menjawab pertanyaanmu ini. Hanya Al-Quran menyebutkan, Lidzdzakari mitslu hadzdzii al-untsyayaini, (QS. An-Nisa 11). Anak laki-laki mempunyai dua kali bagian dari perempuan”. Langsung dokter kandungan dari Mesir bisa memahami dari jawaban Syeikh tadi. Kemudia dokter itu menugaskan suster untuk menyedot air susu ibu (ASI) dari payudara dua ibu yang melahirkan tersebut. Ternyata susu ibu yang satu volumenya dua kali lipat. Kandungan protein, karbohidrat, vitamin, dan lain-lain dua kali lipat lebih banyak dibanding ibu bayi kedua. Langsung dokter Mesir mengatakan pada dokter Amerika bahwa ibu yang volume ASI-nya dua kali lipat lebih banyak ada ibu dari bayi laki-laki. Dan ASI-nya lebih sedikit adalah ibu bayi perempuan. Dokter Amerika tersebut langsung mengacungkan tangan dan menyatakan masuk Islam. Ternyata Al-Quran mampu menjawab persoalan dunia. (Disarikan dari artikel Al-Quran Menjawab oleh KH Masruri Mughni)
0 notes