#Miris..! Satu Kelas
Explore tagged Tumblr posts
kebumen24-com · 6 months ago
Text
Miris..! Satu Kelas, SD Negeri Kawedusan Hanya Berisi Dua Siswa
KEBUMEN, Kebumen24.com – Di Kabupaten Kebumen, terdapat Sekolah Dasar (SD) yang hanya memiliki dua siswa baru pada awal tahun ajaran 2024 ini. Meski hanya memiliki sedikit siswa, namun pihak sekolah tetap melanjutkan kegiatan belajar mengajar seperti sekolah lainnya. Continue reading Miris..! Satu Kelas, SD Negeri Kawedusan Hanya Berisi Dua Siswa
0 notes
parasitlajang · 2 years ago
Text
Dari mana asal muasal Misogini?
Belakangan ini, berita pelecehan dan kekerasan seksual selalu menjadi headline, di beranda temlen akun twitter saya. Ada saja berita pemerkosaan yang menimpa perempuan dan anak-anak. Membuat miris, sekaligus menyulut emosi. Bapak kandung melecehkan anak kandungnya sendiri, laki-laki dewasa yang memperkosa anak balita, penyandang disabilitas yang diperkosa laki-laki biadab yang kebetulan melihat korban sedang sendirian di dalam rumah, dan baru-baru ini,seorang remaja perempuan berusia belasan tahun,diperkosa oleh tiga orang tetangganya sendiri ketika hendak pergi tarawih. Benar-benar biadab!
Betapa menyedihkan menjadi perempuan. Hampir tidak ada ruang aman di sudut manapun di dunia ini untuk kami. Setiap hari, perempuan terus dibayang-bayangi ketakutan. Berita pelecehan dan kekerasan seksual, seolah jadi makanan rutin yang dikomsumsi tiap hari. Dan tentu saja, dengan budaya victim blaming dan rape culture yang dianut oleh masyarakat patriarkal ini; " Jika kamu diperkosa, itu bukan salah laki-laki. Tapi kamu sebagai perempuan, yang tak bisa menjaga diri. "
Bukan hal baru, jika dalam kasus kekerasan seksual, korbanlah yang selalu disalahkan alih-alih mendukung korban dan mengutuk pelakunya. Coba, berapa banyak orang yang peduli pada mental dan trauma korban kekerasan seksual? Nggak banyak. Barangkali hanya tiga puluh persen, dan sisanya adalah orang-orang yang hanya sibuk mencari tahu, pakaian apa yang dikenakan korban ketika terjadi pemerkosaan. Jika kebetulan korban berpakaian minim, dan sedang di luar rumah, di diskotik, sedang mabuk, atau sedang di pinggir jalan pun, masyarakat kita yg patriarkis ini akan berkomentar seksis sambil nyinyir, " Ya pantas lah, diperkosa. Lah pakaiannya aja begitu, mana sedang mabuk. Duh, perempuan nggak bener ternyata. Lah, udah tahu sendirian,kok ya mau diajak minum sama banyak laki-laki. " Atau jika kebetulan yang melakukan pelecehan adalah partnernya, mereka juga bakal nyelutuk kira-kira begini, " Sama pacar sendiri, mau sama mau kok ya ngaku diperkosa. Aneh bener, kemarin-kemarin emang pas ngewe emang ngerasain apa? dasar lonte! " Dan tentu saja komentar-komentar bodoh bernada misoginis begini sering saya temui di kolom komentar sosial media. Ini hanya salah satu contoh sikap/tindakan yang menormalisasi kekerasan seksual. Nah, pemakluman kekerasan seksual inilah yang disebut rape culture atau budaya pemerkosaan. Banyak hal yang menjadi penyebab kenapa masyarakat lebih suka menghakimi korban daripada menuntut pelaku untuk mengakui atau membuktikan kalau dirinya tak bersalah. Pertama, ketimpangan relasi alias laki-laki yang dianggap subjek dan perempuan itu objek. Secara sederhana, berangkat dari ketimpangan relasi inilah yang menempatkan perempuan sebagai kelas dua; dari objektifikasi tubuh perempuan beserta stigmasisasi dan pelabelan terhadap nilai nilai ketubuhan dan seksualitas perempuan itu sendiri. Pemikiran bahwa perempuan itu objek akhirnya menciptakan ideologi relasi kuasa. Sebuah kultur yang melanggengkan stigmasisasi bahwa perempuan itu makhluk lemah dan harus di bawah kuasa laki-laki. Kultur ini masuk sebagai kesadaran baru konstruksi sosial yang menempatkan laki-laki dengan citra maskulin, dan perempuan dengan citra feminin. Laki-laki diberi hak sebagai pengambil keputusan dan memimpin. Sementara perempuan diposisikan dan ditempatkan di ranah domestik; mengasuh anak, mengurus rumah tangga, dan melayani suami. Ketimpangan relasi yang memposisikan perempuan sebagai kelas dua ini, tak lain tak bukan adalah buah tangan dari ideologi patriarki.
Patriarki ini pula yang menciptakan mitos-mitos tentang tubuh perempuan. Sudah seberapa sering kita mendengar analogi tubuh perempuan yang disamakan dengan permen, ikan asin, jambret, rampok, bahkan duit 1M. :D
Analogi-analogi tentang tubuh perempuan ini tentu saja menunjukkan pola pikir masyarakat, bahwa perempuan itu adalah objek. Karena tubuh perempuan hanya dilihat sebagai objek dan seksualitas semata, maka itulah rape culture/pemakluman kekerasan seksual, susah dihilangkan dari pikiran masyarakat. Lalu kenapa budaya rape culture terus dilanggengkan dan dianggap hal yang normal dan wajar? Kenapa masyarakat selalu mengentengkan pelecehan seksual? Kenapa candaan seksis tentang kasus kekerasan seksual seolah jadi budaya dan bahkan perempuan juga tak jarang kerap menyalahkan korban, dengan ikut-ikutan melontarkan komentar-komentar seksis?
Mengutip dari Magdalene. Co, istilah rape culture sendiri lahir pada era 70 an, ketika gelombang feminisme kedua di AS sedang terjadi. Lalu terbitlah buku yang memakai istilah ini pertama kali, dengan judul " Rape: The First Sourcebook for Women; Noreen Connel.
Dalam kasus kekerasan seksual, percaya atau tidak Media juga punya andil besar kenapa budaya pemakluman terhadap kekerasan seksual ini, sulit sekali dihilangkan. Lihat saja, bagaimana cara Media memberitakan kasus pelecehan dan pemerkosaan dengan hanya fokus menyoroti korban. Belum lagi headline yang cenderung merendahkan korban dengan judul-judul yang berbau-bau seksis dan terkesan misoginis. Padahal Media yang seharusnya wadah besar dan peran ganda dalam memberikan informasi dan ikut membantu mengedukasi masyarakat, malah ikut-ikutan mengafirmasi budaya rape culture ini. Itu sebabnya dari cara Media memberitakan kasus kekerasan seksual, dan apa yang ditangkap oleh masyarakat akhirnya menciptakan sudut pandang bahwa pelecehan seksual adalah sesuatu yang lumrah.
Lalu, bagaimana cara melawan Rape Culture? Pertama, berhenti menyalahkan korban. Apapun pakaian yang ia kenakan, seberapa banyak alkohol yang ia minum, atau di manakah korban ketika pelecehan sedang berlangsung, itu sama sekali bukan bentuk persetujuan untuk dilecehkan. Kedua, jangan melontarkan candaan seksis dan menertawai kasus kekerasan seksual. Ini hanya akan menambah trauma korban dan korban semakin kesulitan dan enggan berbicara tentang pemerkosaan yang sedang dialami. Ketiga, fokus mengedukasi diri sendiri. Semakin kita memahami dan mengenal budaya pemerkosaan, kita akan jauh lebih peka dan punya empati terhadap korban. Dengan mengedukasi diri, kita akan punya pengetahuan yang cukup untuk dibagi ke masyarakat awam tentang bagaimana menentang budaya pemakluman kekerasan seksual agar tidak berlanjut ke generasi berikutnya.
Akhir tulisan ini, mari sama-sama kita renungkan. Apakah dalam diri kita, ada bibit-bibit misogini?
20 notes · View notes
beyondkookie · 1 year ago
Text
serba-serbi Pesantren
Tadi sore mengunjungi ponakan yang sudah sepuluh hari mondok di pesantren saya dulu. Senyum cerahnya tercipta saat kami bertemu. Sekilas, tidak ada tanda-tanda tidak kerasan dari wajahnya. Namun, beberapa hari lalu, dia menangis tersedu-sedu di depan pamannya yang menjadi guru salah satu kelas di Madrasah Diniyah putri. Sebagai mantan santri, saya sangat memahami perasaannya. Rasa rindu dan asing berpadu menjadi emosi yang sulit di deskripsikan. Jika berbicara tentang tempat teraman, maka tidak satu tempat pun yang aman di dunia ini. Termasuk pesantren. Sebagai wadah pendidikan yang dikenal sarat dengan nilai-nilai agamanya. Pesantren memiliki sisi gelapnya sendiri. Sebab, ia adalah produk manusia, yang juga diisi oleh beragam manusia yang perilakunya sulit dikendalikan.
Satu minggu yang lalu, ponakan saya mengadu bahwa bak- wadah untuk mencuci baju- miliknya hilang. Padahal sudah ditandai dengan spidol permanent. Tadi sore, giliran sabun cucinya yang hilang. Saya tertawa miris. Pesantren-dimanapun- memang tidak bisa menangani permasalahan ini sejak dulu. Tentu saja ada larangan-larangan dan sanksi tegas dari pesantren terkait pencurian. Namun, menangani ribuan tangan nakal memang tidak semudah pikiran kita. 
Masuk pesantren memang “sedikit” memberi jaminan remaja selamat dari pergaulan di dunia luar sana. Tapi permasalahan remaja tidak selesai sampai di situ. Seorang santri juga harus berhadapan dengan dunia pergaulannya yang baru. Seolah kamu pergi ke luar negeri pertama kali, lalu merasakan culture shock. Tentu saja butuh proses panjang bertemu dangan orang-orang baru dan aturan baru. Dinamika sosial semacam ini akan selalu kau temukan dimana-mana. Yang patut disyukuri dari pesantren saya adalah: Sejauh ini, tidak ada kekerasan. Pelayanan dan fasilitas cukup baik. Tapi begitulah, sebagus dan sebaik apapun pelayanannya, jika berhubungan dengan banyak manusia, maka akan banyak problem yang dihadapi. 
Bagi saya sebagai mantan santri, masuk pesantren adalah salah satu jalan juang untuk menuntut ilmu agama dan memperbaiki akhlak, tapi ia bukan lembaga pendidikan yang dibangun untuk  bisa memperbaiki akhlak. Senjata utama akhlak seseorang adalah akal dan hatinya. Seba dua hal itu yang mengarahkan seseorang untuk berpikir lalu berperilaku. Sedangkan pesantren, dengan aturan-aturannya yang terkesan agak memaksa namun sejatinya melatih kita membiasakan diri untuk istiqomah, atau tentang adab para santri yang tidak sepenuhnya baik, dan suka duka lainnya yang tidak bisa saya ceritakan. Semua itu menjadi latihan tersendiri untuk saya dalam memilih teman, beradaptasi, dan mandiri.
5 notes · View notes
turisiancom · 5 days ago
Text
TURISIAN.com – Libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 tak membawa angin segar bagi industri perhotelan Jawa Barat. Tingkat hunian hotel justru melorot tajam dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Barat, Dodi Ahmad Sofiandi, menyebut situasi ini sebagai lampu merah bagi sektor perhotelan. Rata-rata okupansi hotel berbintang selama musim liburan hanya menyentuh angka 45 persen. Lebih miris lagi, hotel non-bintang hanya mampu bertahan di kisaran 30 persen. Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan tahun 2023, ketika hotel-hotel di destinasi wisata utama Jawa Barat masih bisa mencatat okupansi lebih tinggi. “Perubahan pola perjalanan wisata masyarakat menjadi salah satu penyebab utamanya,” ujar Dodi dalam keterangan persnya yang diterima, Turisian.com, Sabtu 11 Januari 2025. Menurut dia, daya beli masyarakat kelas menengah ke bawah merosot akibat dampak deflasi yang terus menghantam. Kondisi ini diperkirakan akan berlangsung hingga Maret 2025. “Kami memperkirakan tingkat hunian kamar tak akan beranjak dari 30 persen dalam tiga bulan ke depan,” ujar Dodi dengan nada pesimis. BACA JUGA: Tingkat Hunian Hotel Cianjur Merosot Tajam di Libur Nataru 2025 Gempuran Masalah Ekonomi Dodi membeberkan sejumlah faktor yang turut memperparah situasi. Pertama, pemangkasan hari libur pada Natal dan Tahun Baru yang mengurangi antusiasme perjalanan wisata. Kedua, ketidakpastian ekonomi akibat naiknya Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen menjelang libur akhir tahun. Ketiga, gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) yang kian masif akibat banyaknya pabrik tutup. Tak hanya itu, munculnya alternatif penginapan murah seperti homestay, rumah kos, dan apartemen sewa ikut menggerus pasar hotel konvensional. “Mereka ini kompetitor tak sehat. Tidak memiliki izin operasi, tidak membayar pajak, tapi tetap beroperasi seperti hotel. Tentu saja mereka lebih murah,” keluh Dodi. Promosi Lesu, MICE Lesu Sementara itu, kelesuan promosi pariwisata dari pemerintah daerah semakin menambah derita sektor perhotelan. Menurut Dodi, anggaran promosi wisata terus dipangkas. Kegiatan MICE (Meeting, Incentive, Convention, Exhibition), yang selama ini menjadi andalan hotel di Jawa Barat, juga terpukul karena alokasi anggaran dinas pemerintah menyusut drastis. “Dulu, anggaran dinas bisa mencapai Rp3 miliar. Sekarang hanya Rp700 juta. Imbasnya, kegiatan-kegiatan yang biasanya diadakan di hotel pun ikut berkurang,” kata Dodi. Dengan berbagai persoalan yang mengimpit, Dodi mengaku pesimistis industri perhotelan Jawa Barat akan pulih dalam waktu dekat. “Kami butuh langkah konkret dari pemerintah daerah untuk mempromosikan pariwisata dan menstimulasi ekonomi agar wisatawan kembali datang ke Jawa Barat,” pungkasnya. ***
0 notes
sistiadinita · 1 year ago
Text
DIMENSI REALITA
Hari ini di kelas English Poetry, kami membahas sebuah puisi karangan T.S. Eliot yang berjudul The Love Song of J. Alfred Prufock. Puisi ini layaknya senandika yang diuntai indah oleh pembicara puisi pada kekasihnya. Alfred Prufock adalah sang pembicara itu. Ia mengungkapkan betapa ia merasa tidak aman dengan dunia tempat ia berada, tidak merasa terkoneksi dengan orang- orang di sekitar dan terkadang bingung dengan fenomena kehidupan itu sendiri. Ia menceritakan kecemasannya itu dengan memberikan contoh bagaimana orang- orang sekitar memperlakukannya, baik di kala manis dan pahitnya.
Puisi ini saya bahas sebagai janji tidak langsung bagi seorang pelajar yang merasa bahwa ia justru merasa terkoneksi dengan puisi ini dalam beberapa hal. Ketika saya membacanya lebih dalam, saya kontan mengkhawatirkan kondisi mental dari pelajar tersebut. Mengapa puisi penuh kebingungan dan rasa tidak aman ini menjadi sebuah refleksi bagi seorang pelajar muda yang seharusnya dipenuhi semangat dan gairah?
Menggambarkan kesepian dan keterputusan para individu di era modern dan ketidakpedulian dunia terhadap penderitaan mereka, puisi ini seharusnya lebih relatable dengan pria paruh baya dibanding remaja. Namun kenyataannya, ketika saya tanyakan apa nilai yang dapat diamb il dari puisi ini dihubungkan dengan generasi saat ini, khususnya gen-Z, salah satu presenter menjawab, "Jujur saya juga merasa tidak aman dengan orang-orang di sekitar. Terlebih dengan maraknya sosial media sekarang, adanya cyber bullying, membuat kami harus sangat hati- hati dalam bersikap, karena terlalu takut dihakimi. "
Dan pernyataan itu disusul oleh afirmasi teman- teman sekelasnya. Ada yang menimpali, "Ketika saya melakukan kesalahan, orang tua tidak jarang memarahi, mencaci, atau lebih buruk, memukul."
Sungguh miris yang saya dengar saat itu. Isu gen-z yang selalu teriris permasalahan mental ternyata bukan pernyataan semata. Hal itu nyata terjadi dialami oleh para generasi muda saat ini. Tidak heran pelajar muda yang saya ceritakan sebelumnya, seperti mewakili karakter para gen-z; introvert, mudah terbawa perasaan, lebih suka menyendiri, jarang mengekspresikan diri walaupun punya potensi.
Ketika saya tanya, apa yang kira- kira menjadi penyebab dari semua itu? Apakah kisah fiksi dan khayalan yang biasa mereka nikmati menjadi salah satu faktor?
Akan kita bahas di tulisan selanjutnya. (Bersambung..)
0 notes
realita-lampung · 1 year ago
Text
Anggota Komisi IV DPRD Bandar Lampung Sesalkan Adanya Dugaan Pungli
Tumblr media
Anggota Komisi IV DPRD Kota Bandar Lampung Hermawan, menyesalkan adanya dugaan pungutan liar (Pungli) sebesar Rp 50 ribu untuk pembuatan sumur Bor dan Pembangunan WC di SD Negeri 2 Way Dadi Sukarame. Hermawan menegaskan, semestinya Sekolah tidak mematok nilai jika sumbangan itu sifatnya sukarela. Sebelumnya ; Sumbangan Sukarela, Komite SDN 2 Way Dadi Minta Persiswa 50 Ribu "Semestinya jangan dipatok nilainya, kalau sifatnya sukarela seharusnya berapapun itu harus diterima, " kata legislator Gerindra saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, Kamis (14/9/2023). Hermawan mengaku miris, dengan adanya dugaan tersebut dan meminta sekolah untuk mengkaji ulang permintaan pungutan itu. "Saya alumni Sekolah itu juga, ya kalau bisa jangan membebankan wali murid dengan jumlah uang yang besar, kalau bisa dipertimbangkan kembali agar tidak membuat wali murid gaduh,"harapnya. Dia menambahkan, pihaknya akan mempelajari persoalan tersebut dan tidak menutup kemungkinan akan memanggil Kepala sekolah dan Komite. "Kita minta dinas pendidikan untuk mengambil langkah dengan adanya persoalan ini. Kalau untuk memanggil sekolah dan komite tentunya harus melalui koordinasi dengan kawan- kawan di komisi IV dan persetujuan pimpinan DPRD. Tidak bisa serta merta kami memanggil,"tandasnya. Diberitakan sebelumnya, Wali Murid SD Negeri 2 Way Dari Kecamatan Sukarame mengeluhkan adanya permintaan dari Komite yang diduga atas perintah dari Kepala Sekolah (Kepsek) dengan meminta sumbangan guna pembuatan WC dan sumur bor dengan mematok Rp 50 ribu. Permintaan sumbangan diwajibkan dari murid kelas I sampai dengan kelas 6. Salah satu wali murid yang meminta namanya dirahasiakan mengungkapkan, jika mereka diminta memberikan sumbangan sukarela namun anehnya dipatok Rp 50 ribu dan berlaku mulai hari Senin (12/9/2023). “Kita di minta iuran seikhlas nya tapi paling kecil 50rb,untuk renovasi toilet di sekolah,mulai berlaku hari Senin besok sudah bisa untuk membayar uang iuran itu,”keluhnya yang diamini wali murid lainnya. Yang juga menjadi keberatan mereka, jika wali murid mempunyai lebih dari satu anak yang bersekolah di SDN 2 Way Dadi, tetap dibebankan untuk membayar. “Tidak ada keringanan sama sekali mas, ya kalau punya anak tiga yang sekolah disini ya tetap harus bayar Rp 50 ribu masing-masing anak,”ucapnya. Untuk waktu pelunasan sambungnya, mereka diberi waktu sampai dengan satu bulan untuk melunasi kewajiban tersebut. “Katanya sukarela tapi aneh nilainya harus Rp 50 ribu, kalau memang sukarela kenapa nominalnya harus disebutkan. Dalam waktu satu bulan ini kami harus melunasi sumbangan yang katanya sukarela itu,”ungkapnya. Ia mengaku takut untuk protes saat rapat dengan komite dan kepala sekolah, karena jika ingin bertanya harus menyebutkan nama siswa dan kelas masing-masing. ‘Kami takut mau protes, takutnya nanti berimbas pada anak-anak kami.Takutnya anak-anak kami dikucilkan karena kalau mau bertanya harus menyebutkan nama anak kami dan kelasnya,”kata Dia. Senada dengannya, Wali murid lain mengaku heran dengan adanya sumbangan tersebut. Padahal sekolah itu sudah tercover dengan dana Biaya Operasional Sekolah (BOS). “Lah dana BOS nya kemana, tetangga saya itu Kepsek juga dan ketika saya bertanya mereka selalu menggunakan anggaran dana BOS dan tidak membebankan biaya itu kepada wali murid,” jelasnya. Ia menambahkan, pihak komite dan sekolah berani melakukan pungutan itu dengan alasan sudah persetujuan Dinas Pendidikan Kota Bandar Lampung.Namun Ia menduga tidak mungkin Disdik menyetujui pungutan yang diduga liar tersebut. Terpisah Kepala Sekolah SD Negeri 2 Way Dadi Sumiyati saat dikonfrimasi melalui pesan WhatsApp menjelaskan jika pungutan itu merupakan gerakan dari Komite sekolah dan secara pribadi Ia juga mengaku keberatan dengan alasan kondisi saat ini sedang sulit. “Itu gerakan dari komite dan masih dimusyawarahkan.Saya juga sih keberatan apalagi kan sekarang lagi masa sulit,”dalihnya. Read the full article
0 notes
harunokijournal · 2 years ago
Text
Kurohana Mai, 21 tahun.
Asal Kanazawa, tapi currently orangnya tinggal di distrik Taito, nyewa apartemen di sana meski kuliahnya di Bunkyou. Doi ngekost di daerah Taito bukan tanpa alasan (sebenernya sempet mau ngekost di Ginza atau Shibuya, tapi mikir2 kereta dari sana kalo pagi pasti bakal rame banget), ada alasannya sendiri kenapa dia justru ngekost di Taito padahal kost-an/apartemen di Bunkyou banyak.
Mai ini sebenernya suka seni. Dari dia masih SMP dia udah nunjukin ketertarikan di dunia gambar, dan target dia pas masuk kuliah adalah jurusan seni. Impian di sempet terwujud, karena waktu lulus SMA, dia keterima di kampus kesenian terbaik di Korea.
Orang tua dia, terlebih ayahnya, sebenernya ngga begitu suka anak mereka mendalami seni ("emang tukang gambar bisa apa, sih, di masa depan?"). Tapi mereka ngga begitu peduli soal hobi menggambarnya Mai. Semua jadi masalah waktu mereka tau Mai keterima di univ itu.
Mereka tau Mai nyoba daftar di sana, tapi ngga nyangka Mai bakal keterima, karena setau mereka Mai ga begitu pinter (ngga pernah nembus 10 besar di kelas, yang mana sebenernya biasanya Mai pasti ada di ranking 11 atau 12). Mai bener2 senang waktu dia keterima, tapi ortunya ngga demikian. Jadilah beberapa kali Mai dibujuk buat mundur (secara halus, karena emang dari awal mereka yang setuju2 aja dia daftar), tapi Mai nggak mau (dia punya kakak, kakaknya kuliah di Cina. Mai mikir, kalo kakaknya boleh ke luar negeri, berarti dia juga boleh).
Sampe akhirnya pas dia mau pergi, dan ortunya ngga ngasih ijin sama sekali. Padahal tiket sama akomodasi di sana udah siap, tapi sama ortunya tiket itu diambil dan dibakar. Akhirnya Mai dibilangin secara terang-terangan sama mereka, mau kuliah di mana aja, kalo Mai ambil jurusan seni, di masa depan dia ga bakal jadi orang yang berguna. Sia-sia dia kuliah di Korea kalau ujung-ujungnya cuman jadi seniman, dan pada akhirnya Mai bener-bener ga dibolehin pergi (bener2 seminggu sebelum keberangkatan dia). Paspor dia ditahan, dan dia disuruh tinggal di rumah selama setahun.
Tahun depan disuruh ikut tes lagi, dengan syarat Mai gaboleh ambil jurusan seni.
Mai jelas sakit hati—dia kira selama ini impian dia didukung, ternyata sama sekali enggak (dan ortu dia sampai separah itu ngga ngebiarin dia pergi di menit terakhir). Dia nangis berapa hari, soalnya mau pergi diem-diem juga dia gabisa (gaada tiket dan paspornya ditahan). Ujung-ujungnya ya dia manut, karena emang dia bisa apa?
Rasa sakit hati dia pelan-pelan jadi dendam. Mai jadi benci orang tuanya yang ngga jujur di awal, membuat dia akhirnya ngerencanain pembalasan. Tapi balas dendam dia ga bakal dilakuin terang-terangan—pada dasarnya Mai cerdik, dia tau gimana caranya bikin efek domino.
Dia berencana, mulai kuliah, dia bakal "menghilang".
Dia berencana ngambil tes buat masuk salah satu univ di bunkyou, dengan ngambil jurusan manajemen bisnis (sebenernya dia ngga suka ekonomi, apalagi bisnis, tapi karena ayahnya pemilik perusahaan multinasional yang kebetulan ngga punya penerus karena anak pertamanya masuk teknik kimia, kalo dia masuk ke bisnis, ayahnya pasti bakal berharap Mai mau masuk ke perusahaan dia buat jadi penerus). Orang tuanya jelas senang waktu tau Mai akhirnya "membuka pikiran" dia dengan masuk jurusan itu, tanpa tahu kalau Mai masuk ke sana semata-mata untuk membalaskan dendamnya.
Waktu keterima, senyumnya Mai nggak selebar waktu dia keterima di Korea tahun lalu (dia ngerasa miris aja, kalo tau hasilnya bakal gini mungkin dia ga bakal bereaksi begitu). Tapi nggak ada waktu buat menyesali, sekarang waktunya Mai nentuin tempat tinggal (iya, dia pasti ngekost, sejak Kanazawa ke Tokyo itu jauh). Mai nentuin tiga pilihan: Ginza, Shibuya, Taito. Ujung2nya dia pilih Taito karena tempatnya yang paling dekat, tapi nggak masalah.
Rencana kedua dia adalah "memeras" orang tua dia. Karena mereka bilang sanggup ngebiayain kehidupan Mai di Tokyo semahal apapun, maka Mai milih satu kamar apartemen termahal di Taito. Iya, dia tinggal di apartemen mewah, bukan cuman sekadar kost kecil, dan itu biaya perbulannya jelas nggak murah (tapi segitu mah tetep kecil buat ortu Mai). Itu baru rencana satu.
Rencana berikutnya adalah Mai ngga bakal pulang sejak dia kuliah. Mau ada apapun, Mai ga bakal balik ke Kanazawa. Toh, pulang ga pulang pun Mai pasti diberi uang bulanan buat biaya hidup + uang saku, jadi kalo ada opsi buat ga pulang, kenapa ngga? Mai bakal beralasan dia sibuk nugas, atau sibuk organisasi (ngaku ikut organisasi biar bisa latihan memimpin, yang mana sebenarnya bohong karena Mai mahasiswi kupu-kupu). Perihal uang yang dikasih orang tuanya ngga bakal Mai habiskan semua (karena biaya apartemen ditanggung ortunya, sebagian uang biaya hidup dia pake buat belanja kebutuhan rumah, lalu sisanya dan uang saku ditabung di rekening rahasia secara pelan-pelan. Semuanya buat dana darurat, kalau2 rencananya meleset sedikit dan Mai kepepet).
Nah karena uang saku masuk ke tabungan, diam-diam dia buka komisi jasa menggambar di internet (kalau mau jalan2 atau jajan, dia pakai uang hasil kerja itu). Ortu dia jelas gatau kalau dia buka jasa menggambar, karena kalo mereka tau nanti bakal ngomel lagi, karena Mai masih menggeluti dunia seni yang bagi mereka nggak berguna.
Rencana Mai begitu lulus nanti adalah "menghilang", dalam artian dia benar-benar ga bakal pulang lagi ke Kanazawa. Mai bakal terang-terangan bilang ga bakal pulang, gamau nerusin perusahaan ayahnya, lalu menetap di Tokyo. Kalau diancam harus balikin semua fasilitas yang udah dikasih, dengan senang hati bakal Mai kembalikan semua (kecuali isi rekening rahasia itu, karena ayahnya pasti ga bakal bisa ngetrack, sejak Mai mindahinnya dengan cara manual: dia tarik tunai, lalu disetorkan ke rekening lain lewat bank). Intinya, dia siap.
Kakaknya pasti udah fiks bakal kerja di ranah sains, dan Mai juga ogah ngurus perusahaan ayahnya. Keluarga Kurohana cuman punya dua anak, yang mana artinya kalau gaada yang ngurus, ga bakal ada penerus langsung (yang berarti hal buruk, semuanya jadi kacau).
Mai bakal menyaksikan semua itu dengan ekspresi yang sama kayak waktu ortunya nahan dia buat ga pergi ke Korea, menyaksikan mereka berdua jatuh pelan-pelan selayaknya Mai yang impiannya dihempas.
Dan Mai ga bakal menyesali semuanya—sejak awal itu salah mereka, Mai ngga punya kewajiban buat nggak melakukan hal serupa. Buat dia, ungkapan "jangan jadi sama seperti musuhmu" cuman buat mereka yang naif—dan Mai bukan orang naif, seenggaknya menurut dia.
0 notes
denmadhe-blog · 2 years ago
Text
definisi kangen menurut para jomblo!!!
where are you now? 😩
............dimana kamu sekarang......
di pelukan yang lain.. uhuk uhuk... sedih😢
sedih ya kalau misalkan liat orang jomblo, mau nanya apa aja selalu salah...😒
salah, mau nanya ke siapa..
pacar? kan jomblo..
teman? ora PEDULI...
terus ke siapa dong nanya?
mbah dukun? lo kita ini jaran goyang wkwkw😃.. nohh udh jomblo diketawain lagi... 😦
maaf sob maaf...
min lagi jomblo juga kok, sedih ya kalau lagi jomblo? masa sih...(kita senasib) 😭
cobak deh min nanya:
punya pacar itu wajib gak sih?
kayaknya gak deh sob... bener kan? 😉
terus buat apa lo sedih sob... cobak deh pikir populasi perempuan sama laki banyakan mana? perempuan kan? masa 1 aja gak dapet... cuma satu lo
s a t u (1) 😞
gini lo sob.. ini pengalaman pribadi sih yaa.. soal jomblo atau gak! bner gak sih kalau gak punya pacar itu terasa bebas, ga ada yg halangin, ga ada yang gangguin, tenang, Lo bisa bilang TERSERAH sama dirilo sendiri, iya kan. lagipula kalau lo butuh semangat kan ada ortu yang sayang banget sama lo.. masa gak inget sih... cobak deh pikir" lagi... masih waras kan?
terus" masih belum bisa move on?
se- (taktuntwang) apa sih cewek yang lo idam"kan itu? emang dia udah yakin bisa jagain anak" lo nanti?
.... klau udah nikah....
atau jangan" lo masih baper sendiri karna dia udah ada yang lain? iya ? bener gitu? yawlah sobb!!!
..... kok gua ikutan sedih ya????😢
mending gini deh... saran dari bang min nee buat sob" semuanya..... min punya beberapa saran yang manjur buat hilangin galau lo sob...
Bj. habibie pernah berkata kepada anak muda indonesia... soal mantan... beliau bilang mantan itu bukan jodoh!!! maka CORET... tau coret kan? kalau gak.,
sekarang ambil pena terdalam di lubuk hati lo.. liatin👀 taruh di pikiran💭 truss coret sampai jelek!!! udah kan.
beliau itu mantan presiden looo... tau kan? dan beliau pernah jagain orang 250juta lo.. masa sob jagain satua aja ora becus.. hehe bcanda"😆.
nah.. ini nih sob yang bisa lo lakuin kalau lagi galau dan biar cepet" bisa kabur dari kenangan buruk pengabdi mantan!!! 😀
1. choose a good friend.
 pilih temn" yang pas buat kamu.. seberapa sih kamu punya teman, banyak? cobak deh pilih temn yang bener" seorang temen. yang bisa diajak berbagi kesedihan, yang bisa bantuin saat susah, bukannya malah pergi.. cobak deh mulai jeli meliah biar gak salah nanti.. masa udah di sakitin  mantan lagi di kecewain temen Miris kan.. iya kan?
.....................temenan yuk 😢
2. jangan benci mantan lo
 yakin deh.. ketika kamu membenci seseorang kamu bakal kepikiran terus sama dia... dia gimana, apa yang dilakuin, gimana cara balas dendam ke dia.. pasti mikir gitu! itu salah sob.. tuhan tidak pernah mengajarkan untuk membenci apalagi balas dendam. 🙏 (aiss jones muali bijak)
3. mulai berproses meningkatkan kualitas diri.
nah ini nih penting buat kalain" semua sahabat... mungkin cerita kemarin saat masih sama doi ada yang salah, atau yang masih kurang dalam hidup kita sampe tega doi ninggalin kita. cobak evaluasi diri.. kira" apa sih yang masih kurang? apa yang bisa diperbaikin dari diri kita biar lebih berkualitas dan bisa naik kelas, biar kalau ngechat cewek pada dibalas sampe" gak mau lepas.. asikkk 😀.
iyaa itu tu cobak liat apa yang salah dalam diri kita.. dan biarkan dia pergi mengejar kesempurnaan karna sesungguhnya dia sudah salah ninggalin lo sob karena nobody is perfect. banggalah dia pergi bukannya malah bersedih.
nah itu tadi sedikit saran dan cerita dari bang min buat sobat" tercinta yang masih kangen mantan.. buat apa bilang kangen sama mantan.. ngana sehat? ingat pesan eyang sob.. apa? CORET!!!
1 note · View note
aboutbdgcom · 2 years ago
Photo
Tumblr media
RD ditangkap polisi dari Satres Narkoba Polres Purwakarta pada Minggu (12/3/2023). Penyebabnya, remaja berusia 15 tahun diketahui merupakan bandar obat terlarang yang dikategorikan narkotika. . Kapolres Purwakarta, AKBP Edwar Zulkarnain mengatakan penangkapan tersebut bermula dari informasi masyarakat bahwa ada penyalahgunaan narkoba di wilayah Purwakarta. Petugas pun bergerak melakukan penyelidikan dan akhirnya menangkap RD. . "Setelah dilakukan penyidikan, kemudian pada Minggu, 12 Maret 2023 anggota Satres Narkoba Polres Purwakarta melakukan penangkapan terhadap RD yang berusia 15 tahun di daerah Ciwareng, Kecamatan Babakancikao, Kabupaten Purwakarta. Dengan usia 15 tahun terus terang kita sangat miris," ujar Edwar saat konferensi pers di Mapolres Purwakarta, Senin (13/3/2023). . Edward menjelaskan RD berstatus pelajar kelas 3 SMP. Ia sudah menjadi bandar dan mengendalikan pengedar usia dewasa. Tak hanya itu, RD bahkan sudah menjual obat terlarang di wilayah Purwakarta, Subang dan Karawang dengan sasaran para pelajar atau umum. . "Pelaku yang masih duduk di bangku SMP kelas 3 ini membeli obat tersebut secara online, kemudian dia jual kembali secara online dan secara langsung kepada pembeli, dan ia mengendalikan pengedar usia dewasa. Sasaranny ada pelajar dan usia dewasa," katanya. . Dari tangan RD, polisi menyita barang bukti sebanyak 1.865 butir obat yang dikategorikan narkotika. Atas perbuatannya, tersangka dijerat dengan pasal 196 Undang Undang RI No 36 Tahun 2009 tentang kesehatan. . "Pelaku terancaman pidana paling lama 10 tahun penjara. Dari hasil pengembangan kasus RD, Satres Narkoba Polres Purwakarta juga berhasil meringkus satu lagi pelaku berisial I (26) sebagai pengedar narkotika golongan 1 jenis sabu," ucap Edwar. . Dari tangan pelaku I atau pengedar usia dewasa, polisi berhasil menyita barang bukti dua paket narkoba jenis sabu. . "Saudara I menjadi perantara untuk menjual narkotika golongan 1 ke pelaku RD. Terhadap tersangka I terancam terjaring Pasal 114 Ayat 1 atau 112 Ayat 1 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan (ancaman pidana) kurungan maksimal 15 tahun," pungkasnya. . Sumber: Detik.com (di Purwakarta) https://www.instagram.com/p/Cpw2dPfLqXG/?igshid=NGJjMDIxMWI=
0 notes
susanssst · 2 years ago
Text
On Turning 30
Akhirnya, kembali ke masa untuk meromantisasi hal-hal sepele dalam hidup. Berusia genap 30 bulan inin dan saat ini sedang menikmati detik-detik akhir usia 20an yang selalu terdengar indah dan penuh gejolak.
Tumblr media
Melihat ke belakang di usia awal 20an, kadang agak malu sih betapa dulu naif dan agak arogan karena ngerasa banyak pencapaian di karir dan finansial. Padahal itu nggak ada apa-apanya dan sekarang pun justru makin ngerasa itu beneran ga ada apa-apanya, di atas nya langit masih ada langit dan alam semesta. Aku ngerasa, makin berumur justru harus makin merunduk dan humble myself before anything else, because really I feel like a tiny weenie atom in a massive universe.
Harapanku dengan menulis blog ini adalah untuk merayakan banyak hal-hal kecil dalam hidup, life goes on, our feelings towards things that gives its meaning. Supaya hidup nggak berlalu begitu aja dan ngerasa hidup itu kosong karena ngerasa hampa. This blog will mostly contain my ruminations about things and perhaps journaling, trying so bad to articulate my thoughts.
Time to cross some of my bucket list.
Bucket List #1. Have a lot of Money and Globetrotting
Kembali ke ingatan di masa kecil, saat ditanya cita-citanya apa, aku nggak pernah tau harus jawab apa karena nggak tau mau jadi apa. Yang pasti mau punya uang banyak dan bisa jalan-jalan keluar negri. Ketika dengar profesi pramugari dan bisa traveling kemana aja, langsung pengen sign-up jadi pramugrari. But little did I know, being Flight Attendance belum  punya uang banyak yang sampai bisa nyoh-nyoh-nyoh ala Bu Dendy. Terus kemudian SD kelas 3 atau 5 mikir, kayaknya jadi Direktur enak (and for Godsake I didn't even know what the hell Director is, just because that shit sounded so cool.) jadi bos gitu kan, tinggal nyuruh-nyuruh aja terus kayaknya paling banyak uangnya. Sungguh, aku tuh matre dari kecil. Seeing myself in my almost 30, I have crossed my bucket list. Earn some money and traveling the world.
Memang sih, nggak yang heboh banget bisa jalan-jalan. My job being Export Oriented Sales has brought me to many new adventures. Visiting the States, European, some Asian, Middle Eastern Countries and the list goes on. Hilang pasport di negara orang juga udah, kena scam di negara orang udah, drama lari-lari hampir ketinggalan pesawat juga udah. Looking back, those are indeed memories I treasure. Kaya banget sesuai 1% sih belum ya, masih jauh jalannya, tapi alhamdulillah dicukupkan dan kayaknya jadi matre nya cukup sampai disini. 
I tried to buy fancy things like designer bags and gadgets (flagship, kindle, tablet, PC, smartwatch, earphone and the list goes on), sejujurnya selalu punya pergolakan batin setiap spending untuk beli barang kayak gini. Untuk gadget masih bisa di justify karena ada kegunaannya, tapi kalau kayak barang-barang tersier kayak tas, dompet, aksesoris, pakaian, atau hal remeh temeh lainya itu lumayan bikin kontemplasi. What to justify these spending. Let's say spend $300 for a bag yang tujuannya sama-sama untuk membawa barang, it just doesn't make sense pas ngeliat kejomplangan dengan orang yang bisa hidup satu keluarga selama satu bulan sebanyak $300. Sedih dan miris, and honestly it doesn't help me at all to feel at ease by owning this expensive s#it. Buat aku pribadi, kayaknya aku juga nggak mau membiasakan untuk menghabiskan untuk hal-hal seperti ini, terasa sangat tidak bijak.
Next bucket list, mau pas-pas-an aja, pas mau pas bisa punya dan pas punya modalnya.
Bucket List #2. Finding My Other Half
I grow up being a hopeless romantic, so bad to a borderline pathetic. I started writing since I was 10 and I clearly remember my writes was all about romance. How couldn't I find someone who shares mutual affection with me-in romantic way. No high-school sweetheart, no teenage dream love. I had few crushes during my school time, unfortunately all of them are unrequited one. I was 21 year old, had my first considerate date and had my first time swept me off my feet-moment, but again unfortunately did not work out either. 
I have to wait for sometime, to finally find my other half in my 23 after years of unsuccessful attempt of finding love. I wasn't particular of what sort of man that I will end up with, considering I tried to meet and have a date/hang out of dozens men from Tinder with any sort of background.. until I have a grip of what I am looking for. A partner that shares the feeling and effort equally, someone I call home.
Currently, we are leaning to 8 years together and everyday is still something new.
Finding other half is the beginning quest of the job, and 80% of it is maintaining the relationship for the rest of our lives. And most of the time, it feels like going to amusement park.
Bucket List #3. Creating the Family of our own
Masih on the way dan masih diusahakan, perhaps life would be too good to be true if we get everything we always wanted, right?
Semoga di usia dan dekade yang baru ini, semakin banyak hal baik dan bijak yang bisa dilakukan dan terjadi. May Allah SWT always bless us with His Grace and Blessings.
1 note · View note
gegapmantisa · 2 years ago
Text
Pekerjaan Idaman (Part 1)
hai. aku ingin bercerita tentang pekerjaanku saat ini.
cerita pencarian kerja dimulai saat aku dinyatakan lulus dari kampusku. 01 Juli 2021 tepatnya. ya. wisudawan pandemi. masih jelas ingatanku, wisudaku online dan kutinggal mandi. oh sungguh rasanya tak berkesan sama sekali🙃
skip. lalu aku masuk ke masa pencarian kerjaku.
yup jobseeker-an adalah salah satu masa dan rasa yang tidak ingin aku coba lagi rasanyaaaa. karna hari-hari ku terbayang untuk terus mengirimkan cv, membuka lowongan pekerjaan di portal bu Lina jadi keseharian. dan segala ikhtiar lainnya. rasanya. hanya bingung tentang masa depan ku yg belum tahu dimana. saat itu aku hanya mempasrahkan kepada Allah dan berdoa semoga bisa ditempatkan dan diberi yg terbaik olehNya.
sembari berdoa. aku pun ikhtiar juga. ikhtiar apapun ku coba sembari mencari pengalih untuk masa-masa jobseeker-an untuk freshgraduate yang kaget karna tiba-tiba masa dikampus sudah selesai, title mahasiswa dicabut, dan segudang pertanyaan menunggu didepannya. aku alihin keeee : BELAJAR DAN NGAJARR! masih inget betul, betapa aku begitu semangat ikut pelatihan (ya walaupun diadakan secara online dan ngeluarin 300k buat pelatihan itu kerasa beraat bangett) dan megang ngajar sampe 10 anak diwaktu bersamaan!!! klau dipikir-pikir lagi gila jugasihhh tapi seru banget juga life as a freelancer karna kita sendiri yg ngatur waktu kitaa🤣🤣 but another side aku terus muter otak gimana caranya biar aku bisa dapet full time job. pikirku waktu itu aku harus bertumbuh. karna aku liat ngajar itu emang aku suka sih dan seru jugaa, pun amal jariyah juga. tapi aku ngerasa dengan aktivitas ku saat itu aku belum dapet ilmu baru apapun (technical skill nya yaaa) tapi bener2 dehh banyak belajarrr bangett sewaktu ngajar megang 10 anak itu. kenal dgn berbagai macam karakter anak dan karakter orangtua. dgn berbagai latar belakang membuat ku ikut berpikir saat kelak aku jadi orangtua nanti. mau jadi orangtua seperti apakah aku nanti? yg jelas. doa dan harapku masih sama sampai skarang. aku ingin bisa mendampingi tumbuh kembang anakku apalagi di usia golden age 0-5 tahun. AAMIIN PALING SERIUSS YA ALLAAHH. rasanya sedih ketika denger ade yg aku ajar bilang "aku sedih mamah aku kerja terus. mamah aku tuh bos kak" pernyataan polos itu muncul dari anak usia belum genap 7 tahun dan duduk di kelas 1 SD. ibunya salah satu orang hebat yg menduduki jabatan tinggi di perusahaan. rumahnya besar sekali. semua fasilitas terpenuhi. isi kulkas selalu penuh. tapi apa yang dirasakan anaknya? mungkin rasa kosong dan rindu pada Ibunya. rasanya ikut sedih dan miris mendengarnya. dan semoga saat aku kelak menjadi ibu aku bisa terus mendampingi anak ku di keseharian harinya nanti ya. bismillah yah ta.
loh ko jadi lebih banyak cerita ngajar? tapi emang harus butuh nulis di post-an sendiri sih untuk cerita ngajar itu karna jujurr banyak banget ilmu-ilmu kehidupan yg aku dapetin slama ngajar. terutama ilmu parenting dan menumbuhkan smangat belajar ke setiap anak jadi part yg paling aku suka dari ngajar!!
karena aku takut tulisanku hilang. aku coba switch ke note hp dulu yaa baru aku post di tumblr ku!
see you part 2!❤️
1 note · View note
belitonginfo · 2 years ago
Text
Jadi Lokasi Bazar UMKM, Kampong Reklamasi Selinsing Dipadati Ribuan Pengunjung
Tumblr media
BELITUNG TIMUR, belitonginfo.com - Kampong Reklamasi Selinsing di Desa Selinsing, Kecamatan Gantung, Kabupaten Belitung Timur yang dikelola PT Timah Tbk bersama BumDes Selinsing menjadi lokasi Bazar Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Gerakan Masyarakat Wirausaha (GEMAWIRA) Kabupaten Belitung Timur, Senin (13/2/2023). Bazar UMKM yang buka dari tanggal 10 hingga 12 Februari 2023 ini membuat Kampong Reklamasi Selinsing ramai pengunjung. Pesona lahan bekas tambang yang PT Timah Tbk dulap jadi Kampong Reklamasi Selinsing memang kian menawan sebagai salah satu destinasi wisata. Selain Bazar UMKM, di Kampong Reklamasi Selinsing PT Timah Tbk bazar UMKM juga ada perlombaan bagi anak-anak seperti lomba mewarnai, melukis dan fashion show. Ketua Gemawira Belitung Timur Bambang Suherly mengucapkan terima kasih kepada semua panitia dan pihak mendukung. Ia bersyukur acara bazar itu bisa berjalan lancar hingga malam penutupan itu. "Kami mewakili pengurus mengucapkan terima kasih kepada PT Timah Tbk telah mengizinkan memberi tempat untuk pelaksanaan Bazar ini. Dan juga Bumdes Selinsing telah membantu," Kata Bambang Suherly. Menurut Bambang, kegiatan ini dapat antusias dari pengunjung yang sangat luar biasa. Yakni mencatatkan omset selama dua hari pelaksanaan sekitar Rp 82 juta dari total 45 stand yang ikut. "Hari ini juga ramai dan padat, jika kita hitung rata-rata Rp 40 juta sehari selama tiga hari ini sekitar Rp 120 juta," sebutnya. Bambang melanjutkan, kedepan bazar UMKM akan berlangsung di setiap kecamatan di Beltim nantinya. Sebab Bazar itu guna membantu UMKM naik kelas dan menambah omset tentunya. "Kita ucapkan terima kasih juga kepada Pemkab Beltim sudah mendukung kami," bebernya. Sementara itu, Asisten 1 Setda Beltim Sayono mewakili Bupati Beltim Burhanudin memberikan apresiasi atas terlaksananya bazar UMKM Gemawira Beltim, dalam merayakan HUT Gemawira Beltim ke-1 dan Hari Jadi Beltim ke-20. "Semoga acara ini mendapatkan hasil yang diharapkan dan UMKM Beltim bisa meningkat sebagai salah satu penggerak ekonomi," katanya.
Bazar UMKM Di Reklamasi Selinsing Sukses
Senada, Kepala Desa Selinsing Harianto mengapresiasi, bazar UMKM Gemawira dilaksanakan di desa mereka, sebab UMKM berkumpul pada bazar itu. "Jadi masyarakat bisa tahu apa saja produk yang diproduksi oleh UMKM ini dalam bazar UMKM ini," katanya. Harianto juga berharap, event itu terus hadir di desa mereka, sebab kegiatan itu mampu menggerakan ekonomi masyarakat. Sementara itu, Ketua Bumdes Selinsing, Diky Apriansyah mengungkapkan pihaknya ikut terlibat sebagai pengelola Kampong Reklamasi oleh komunitas UMKM menjadi penyedia tempat.
Tumblr media
Agrowisata Kampong Reklamasi Selinsing sebagai lokasi Bazar UMKM, lomba dan fashion show itu meningkatkan kunjungan wisatawan ke tempat tersebut. "Tujuan utama kita sebenarnya adalah mempromosikan Kampong Reklamasi agar semakin dikenal luas oleh masyarakat," bebernya. Menurutnya, Bazar UMKM itu berdampak terhadap pengunjung yang datang yakni sekitar 3000 pengunjung di tiga hari pelaksanaan kegiatan UMKM Gemawira itu. "Dampak untuk reklamasi itu salah satunya sebagai ajang promosi yang pastinya Kampong Reklamasi Selinsing bisa lebih dikenal masyarakat luas, kemudian mungkin kedepannya kegiatan ini bisa dilaksanakan kembali karena melihat respon masyarakat yang sangat bagus," jelasnya. Ia juga mengapresiasi, selama pelaksanaan itu berjalan lancar dan tidak ada kerusakan apapun terhadap sarana dan prasarana di lokasi tersebut. "Alhamdulillah selama event ini berlangsung dari awal sampai akhir tidak ada kerusakan apapun terkait fasilitas yang ada di kampong Reklamasi, hanya terkadang sebagian masyarakat atau pun pengunjung ada yang masih kurang sadar dengan membuang sampah," tandasnya. Baca Juga : Miris! 2 Bocah Curi Sepeda Motor Di Masjid Al Ikhwa Lesung Batang Ayo. Yang. Mau. Kepo. Dengan. Perkembangan. Berita Terbaru, Berita Terkini, Berita Hari ini dan Berita Viral lainnya di belitonginfo.com Dapat Mengklick Link. Di. Bawah. Ini : Facebook. (Dengan. Kamu. Mengklick Link ini Kamu Akan Masuk ke Facebooknya belitong Info) Ayo Klik Sekarang Juga. Atau Kamu Juga Dapat Melihat Instagram Kami atau bisa mengunjungi Google News Kami. Kami Juga Ada Channel Youtube Untuk Melihat. Berita. kami Secara Visual Ayo Sekarang Juga Bergabung Bersama Kami Read the full article
0 notes
hanamaulida · 3 years ago
Text
Membesarkan anak yang mau membaur
Beberapa waktu terakhir, saya cukup sering datang ke rumah saudara. Baik dari pihak orangtua saya, maupun suami.
Dan salah satu yang menjadi keprihatinan terbesar (yang sedihnya itu terjadi di beberapa keluarga) adalah anak mereka tidak diajak berkumpul, bercengkrama dengan keluarga yang datang.
Dari keluarga bapak misalnya. Ada satu keluarga, yang setiap kali kami bertamu ke rumahnya, anak2nya tidak pernah diajak duduk bersama dengan kami. Mereka dibiarkan ngerem di kamar saja. Kali kemarin masih alhamdulillah disuruh salim. Sebelumnya bahkan muncul untuk bersalaman pun tidak...
Ketika bertemu diluarpun saya tidak pernah mendengar suara mereka sama sekali. Melihat wajahnya tersenyum pun tidak :( Sesekali mereka diajak, tapi keduanya sibuk dengan smartphonenya masing2.
Dari keluarga suamipun ada yang kasusnya sama. Usianya masih SD, tapi sudah beranjak remaja. Sudah kelas 6. Dan benar2 dia selalu di kamar. Padahal kami menginap, tapi tidak pernah kami bertemu apalagi mengobrol. Saat aku tanya pada neneknya (yang adalah uwak suamiku) dimana keberadaannya , dijawab dengan biasa (sambil ada nada lelah), main HP aja di kamar.
Di satu sisi dia memang dibanggakan oleh keluarganya karena di sekolah berprestasi. Pernah menang suatu perlombaan. Jadi juara kelas di setiap semester. Tapi saya jadi miris sendiri, kalau nyatanya di keseharian ia sama sekali nggak connect sama orang di sekitarnya. Keluarganya. Padahal dia punya 2 adik yang masih kecil2 yang butuh banyak perhatian. Seharusnya di usianya yang sudah belasan dia bahkan sudah bisa dimintai tolong untuk menjaga adik.
Saya tentu nggak tau apa yang sebenarnya terjadi di keluarga2 dengan anak yang tidak membaur seperti yang saya ceritakan diatas. Apa mungkin ada masalah yang begitu besar namun tak tampak? Atau mungkin juga itu dampak dari pembiaran2, atau kemalasan, atau ketidaktahuan orangtua --bahwa kemampuan membaur dan bersosialisasi, adalah hal yang wajib dipupuk sejak dini. Yang bahkan, menurutku, jauh lebih penting daripada terampil mengoperasikan teknologi?
Wallahualam.
Ini hanya keresahan pribadi. Bukan bermaksud menyalahkan siapa2. Karena sejujurnya sayapun takut. Takut, di tengah serangan gadget seperti saat ini, saya tidak cukup baik mendidik anak agar bisa membaur dan peduli dengan sekitarnya.
Yaa Allah, lagi-lagi, tak bosan aku meminta kekuatan dariMu.. Didiklah kami dengan kebaikanMu, agar kami bisa mendidik anak-anak kami dengan benar...
24 notes · View notes
aisyahnuraeni · 2 years ago
Text
Catatan Kelas Ms. Nuni
Di kelas 7 tadi, kami membahas tipe-tipe masyarakat mulai dari masyarakat pre-industrial, industrial hingga post-industrial. Kami jadi paham, bahwa setiap tipe masyarakat pasti punya keunikan masing-masing. Punya karakteristik yang unik dan punya cara pandang yang berbeda sesuai dengan perkembangan zaman dan budaya.
Ada satu topik menarik yang kemudian kami angkat di kelas. Ketika sampai di bahasan post-industrial society, kami mencoba mendiskusikan specific belief/tradition yang ada di masyarakat tersebut --- yang mana itu adalah kita. That specific belief is a dangerous culture called Hustle Culture. Most of my students didn't know what it is so I let them to search on Google.
Hustle Culture is a mentality that we have to work all day long, ini kalimat singkat yang keluar dari salah satu murid. Sontak beberapa penasaran, "ALL DAY LONG??!!", "WITH NO REST AT ALL, MISS?".
A little rest, way fewer than their time-spent on working. They may live with sleepless nights, through the day with no food. Not because they couldn't afford any, but they think that they don't want to waste some of their time. They may ignore their families, even their own wellbeing :(
Ada satu yang menyahut "Kayak Bapak saya Miss" :"D Ada yang menyambutnya dengan tawa, tapi aku miris juga kalo aku ikut tertawa. "Curhat ya? Hehe. Tapi Bapakmu masih menyempatkan liburan bareng keluarga kan?", kemudian dijawabnya "Masih sih, Miss" :D
"Good for you.. "
I hope you won't experience Hustle Culture, dear year 7. Because it brings negative impact to your life. In an extreme way, you'd see the world become a competition and you'd lose your self-worth by defining your success on achievement then you'd think that you're losers and decide nothing but suicide.
Kemudian kita bahas bagaimana kasus-kasus di negara maju, salah satunya Korea Selatan.
So what can we do to avoid that kind of massive depression? Can we prevent ourselves and surroundings from suicide?
"YESSS WE CAN MISS!"
"Time Management, Ms. We all need to make time to work, to study, to rest, to eat, etc."
"Stress Management is a good choice, too. We should know symptoms that lead us to stress and depression and how to deal with it."
And you know what is another important thing to do? To be a good friend. To listen whenever your friend needs a shoulder to cry on.
"And to support our friends with kind words, Ms."
Yep, good point! Alright that's the end of our session today, see you next week!
Ohhh I love Year 7 😄 I love my students 💕
6 notes · View notes
kenrico112 · 3 years ago
Text
PROBLEMATIKA PROGRAM MAGANG ANAK SMK
Tumblr media
Ga tau ya ini di sekolahku aja atau seluruh sekolah menengah kejuruan di Indonesia.
Pengen menyikapi fenomena anak SMK yang magang tapi cuman buat menuhin kewajiban & ngisi nilai rapot padahal mindset kayak gitu ngaruh banget buat dapetin kerjaan di masa yang akan datang. Dan juga sekolah yang kurang memadai dalam memberikan arahan kepada muridnya tentang realita dunia kerja.
Aku di sini sebagai lulusan SMK yang punya banyak pengalaman magang dan training kerja. Punya pengalaman mulai dari apply di banyak perusahaan tapi ga pernah dipanggil, kena PHP, dan wawancara kerja yang ngeselin pun pernah aku alami, sebelum akhirnya Alhamdulillah sekarang dapet kerjaan tetap sambil nyekripsi dan S.I.Kom juga akhirnya 😊
Bahas soal problematika magang yang kalau di sekolahku disebut PRAKERIN (praktik kerja industri), akar masalah dari permasalahan ini adalah banyaknya lulusan SMP yang ga ngerti passion akhirnya asal ambil jurusan pas masuk SMK atau sebut aja STM. Alhasil sekolah di STM cuman buat formalitas 😏 yang penting bisa SMA sederajat, persetan dengan minat.
Agak miris sih.
Tumblr media
Karena begitu udah masuk STM, mereka kebingungan saat ditanya motivasi mereka masuk STM apa, kebingungan juga pas ditanya motivasi ngambil jurusan di sekolah tsb.
Aku sendiri punya pengalaman.
Aku di STM ambil jurusan animasi. Jurusan yang aku banget. Aku satu kelas sama anak-anak yang entah apa motivasinya ambil jurusan ini karena awalnya aku mikir, orang-orang ini nggambar nya lebih jago dari aku. Sampai akhirnya plot twist..
Semester 1 banyak banget mapel produktif yang tugasnya menggambar karena itu basic banget. Ga taunya banyak temenku yang minta aku buat nggambarin mereka, ngerjain tugas menggambar.
I'm so sorry, i don't mean to offend but.. aku nemuin banyak hasil gambar dari temen-temenku yang hasilnya kayak anak TK yang nggambar. Maaf, ini persepektifku, bukan bermaksud Sombong.
Aku nanya ngebatin.
Ini kok mereka yang ga bisa nggambar.. kok bisa masuk jurusan ini ?? Kok bisa diterima ?? Be honest aja, itu beban buat aku karena dari awal hingga akhir semester aku menanggung beban karena ketidaktrampilan & ketidak-kompeten nya anak-anak ini. Banyak temen-temenku yang remeh temeh sama tugas yang dikasih.
Apalagi kejadian prakerin dan tugas kelompok dimana di situ ada projek, it's totally ga maksimal hasilnya. Iya, hasilnya terkesan apa adanya.
But let's back to the school prakerin system di sekolahku.
Jadi ada 2 periode prakerin yang mana penempatan lokasi prakerinnya ditentukan / dipilihin sama staff jurusan ybs dalam salah satu periodenya. jadi satu periode yg lain bisa muridnya sendiri yg nyari sendiri. Tapi kadang bisa kedua periodenya dipilihin. Enak.
Tumblr media
Yang aku permasalahan di sini adalah tidak adanya pembekalan yang intens yang diberikan sekolah. Jadi lu prakerin cuman buat sekedar praktik kerja, bantuin kerjaan di tempat lu prakerin tapi kerjaan itu ga nyambung sama jurusan lu, habis itu bikin laporan buat ngisi nilai prakerin. Gitu doang ga ada esensinya. Ikut Prakerin cuman memenuhi syarat kelulusan.
Soalnya aku pernah dengar ada kakak kelas yang prakerin tapi kerjaannya cuman gunting sticker, bahkan bersih-bersih kek OB, padahal dia dari jurusan animasi yang mana harusnya ga ngerjain hal begituan. 😂
Sekolah sendiri cuman ngasih pembekalan yang rasanya kurang cukup. Peserta prakerin juga terlalu dimanja dengan penempatan yang udah dipilihin, mereka karena basicnya anak SMK jadinya ngerasa santai.. soalnya iming-iming nya kalau lulus SMK itu bakal langsung terjun ke dunia industri. bukan mereka yang cari kerja tapi kerjaan yang cari mereka. Ngerasa enteng dan jago banget y😏
Ga ngerasain struggling ngelamar kerja.
Udah gitu Ga ada tuh yang ngasih tips bikin CV untuk melamar magang, tips wawancara magang, communication skill, cara service yang baik tuh gimana, cara berperilaku di tempat kerja. Pada akhirnya ya magang buat magang aja, ga memposisikan diri sebagai karyawan.
Kalaupun cari tempat magang sendiri ya paling ngikut temen. Kalo engga ya ke tempat orang yang udah dikenal. Comfort zone banget, jadinya ga belajar hal baru. Ini yang bikin anak SMK ga punya awareness atau kesadaran tentang dunia kerja / industri sebelum lulus.
Begitu lulus ya kerja tapi kerjanya salary oriented, cuman ngincer gaji ga menjadikan pekerjaan tersebut sebagai tempat untuk berkembang & belajar. Pasif. Ibaratnya cuman sekedar kerja sebulan, tiap gajian tinggal terima gaji.
Tumblr media
Intinya kerja ya Karena kebutuhan nyari duit, bukannya kerja karena ingin berkarir. Karena arti dari berkarir sendiri adalah bekerja karena ingin berkembang dan belajar. So far banyak banget karena orang ngelamar kerja orientasinya gaji & duit, akhirnya kompetensi dikesampingkan, jadinya apa ? Incompetent. Salary oriented.
Perilaku incompetent atau tidak kompeten ini benar-benar bisa mengganggu bahkan merusak lingkungan kerja karena efeknya ke kinerja karyawan lain. Dalam banyak kasus mungkin bisa merugikan perusahaan tempat bekerja.
Ngga tau juga ya, kapan sekolah menengah kejuruan bisa menganggap dan sadar bahwa hal ini krusial bgt. Harusnya lulusan SMK punya awareness bahwa dunia kerja itu ga seindah bayangan or Ekspektasi mereka. Persaingan juga semakin ketat, kalau ga bisa menunjukkan potensi dan kompetensi ya mungkin harus bersiap untuk kalah saing.
Ini opini pribadi dan berdasarkan pengalaman aku ya. Tidak bermaksud untuk men-generalisasi, tapi memang realitanya begitu.
Aku cuman bisa berharap SMK di seluruh Indonesia, termasuk sekolahku memperhatikan permasalahan ini. Sayang banget muridnya punya potensi tapi ga dikelola dengan baik.
Makasih.
3 notes · View notes
devi-dirgantini · 4 years ago
Text
ANAK BIBI YG BAIK HATI
Namanya Firdaus Kamal, sejak lahir, ia seringkali saya asuh. Anaknya baik dan tak pernah rewel. Kini, dia sudah duduk di bangku SMP. Saya sering memanggilnya dengan nama Amal, dan masyaa allah dia memiliki akhlak seindah namanya.
.
Dia adalah anak yang sangat berbakti kepada orang tuanya karena dia begitu prihatin melihat kondisi ayahnya yang bekerja sebagai pedagang/petani/buruh, dan ibunya seorang ibu rumah tangga. Setiap panen, biasanya amal membantu kedua orang tuanya di sawah. Atas kemauannya, Amal diberi uang jajan sedikit lebih tinggi dari hari biasanya. Uang tersebut ia tabung untuk membeli Hp.
.
Suatu ketika kk saya (ida) pulang ke Subang dan membelikan tas sekolah untuk amal. Saat itu kk saya kirim pesan WA ketika saya sedang berkuliah di UIN Jakarta bahwa kondisi sepatu amal sudah rusak. Akhirnya saya berinisiatif membelikannya sepatu sekolah.
.
Lebih dari itu, saya kagum dengan cara amal bersyukur. Dia tak pernah rewel dalam makanan. Meskipun dia berbuka puasa dengan ikan asin, sambal, dan lalapan, tetapi dia sangat bahagia. Bahkan kalau hari-hari biasa, jika ibunya tak memasak, seringkali dia membeli mie dan memasaknya sendiri. Menurut pandangan saya, banyak di antara anak-anak seusianya (SMP kelas 7) yang masih sangat bergantung pada orang tua sehingga apabila apa yang diinginkannya tidak dituruti, mereka berani melawan orang tuanya sendiri. Amal, adalah salah satu contoh anak yang baik.
.
Momen lain yang saya kagumi dari Amal adalah dia rajin shalat jum'at. Setiap jam 11, dia biasanya sudah pergi ke masjid dengan pakaian yang rapi dan bersih. Masyaa Allah
.
Sayang.. pemandangan anak sholeh itu kini harus hilang sementara dari keseharian saya. Tepatnya pada 23 Mei 2021, Amal mengalami kecelakaan di jalan raya. Sehingga paha kaki kanannya harus patah.
.
Kejadian itu membuat saya tak dapat membendung air mata didepannya ketika saya menjenguk amal di tempat terapi tulang, Pabuaran Subang. Terus terang, orang tuanya yang hidup sederhana tak mampu membawa amal ke rumah sakit. Saya miris melihat kondisi seperti ini.
.
Ada yang saya pelajari ketika saya ngobrol santai dengan Amal di tempat pengobatan itu. Dia mengatakan bahwa "Amal bersyukur teh, ketika amal terlempar jauh dari motor yang Amal kendarai. Kepala Amal dalam kondisi baik-baik saja. Meskipun kaki amal harus patah." Saya dapat mendefinisikan maksudnya. Benar, jika kepalanya hancur terdapat dua kemungkinan, antara amal tak terselamatkan atau terselamatkan namun masa depannya menjadi taruhan.
.
Masyaa allah... saya jadi belajar untuk terus bersyukur.
Tumblr media
.
Saya teringat janji Allah Yang Maha Pengasih dalam surah terakhir Al-Baqarah bahwa "Allah memberikan ujian sesuai kemampuan hamba-Nya".
.
Dan ujian Allah ialah untuk menguji keimanan seorang hamba-Nya. Amal adalah salah satu orang pilihan yang mungkin di mata Allah memiliki derajat keimanan cukup baik.
.
Saya selalu yakin bahwasannya ketika Allah memberi ujian pada hamba-Nya. Allah pasti mengirimkan banyak keajaiban untuk membuktikan kekuasaan-Nya.
.
Namun ada 1 pemandangan yang cukup mengiris hati saya ketika ngobrol dengan amal yaitu tidur tanpa beralaskan kasur. Saya tak dapat membayangkan saja bagaimana rasanya badan yang sakit akibat kecelakaan lalu harus tidur di tempat yang tak nyaman.
.
Besoknya saya coba mengirim kasur untuk amal. Kebetulan di rumah ada kasur baru yang kecil dan jarang dipakai bekas Nadira. Berharap amal bisa istirahat lebih nyaman
.
Tumblr media
.
Saya berharap amal dapat bersabar melewatu ujian ini. Saya mungkin belum dapat membantunya secara optimal. Namun saya percaya dengan do'a orang orang di sekitar amal, Allah pasti mengabulkannya.
.
Setelah amal selesai pengobatan. Jika ada tugas sekolah saya dan Deva berusaha membantunya. Selain itu, jika ada rezeki saya, deva, dan kak ida juga membelikan susu dan makanan lainnya. Dengan begitu, swmoga amal tak merasa kehilangan perhatian orang orang sekelilingnya.
.
The end.
2 notes · View notes