#M. Trenggono
Explore tagged Tumblr posts
Text
youtube
Manasai (Holen Rudy) - Nani Trenggono Kereta Apiku (M. Soeharto) - Pungki S.P. Gaje Dungkul (Soehari Mufti) - Juliaty Iskak & Pungki S.P. Itulah Indonesia (Nus S.) - Juliaty Iskak Kuda² an (R. Palada) - Pungki S.P. Halo² Bandung (n.n.) - Dintje Koes Endang Hujan²an (R. Palada/Sri Waluyo) - Dintje Koes Endang Anak Malas (G. Pakaya) - Pungki S.P. Pantun Nasihat (G. Pakaja) - Dintje Koes Endang Kokok Meong (Nus S.) - Pungki S.P.
0 notes
Text
Sejarah Kanjeng Sepuh Sidayu
Lasem Gresik News, Sidayu - Kecamatan Sidayu hanyalah satu di antara 18 kecamatan di Kabupaten Gresik saat ini. Namun, kecamatan tersebut meninggalkan bukti-bukti sejarah kebesaran sebagai bekas sebuah Kadipaten. Sidayu merupakan Kota tua, jejak sejarah Kabupaten Gresik tertapak jelas dibekas Kadipaten Sedayu yang kini menjadi Kecamatan Sidayu. Berbagai peninggalan masih membekas sebagai ikon sebuah kadipaten di zaman penjajahan Belanda. Ada pintu gerbang dan pendapa keraton. Ada pula masjid dan alun-alun, telaga rambit dan sumur dahar sebagai sumber air Sedayu. Baca juga : Situs Lasem Gresik dan Kisah Mbah Jek, Tokoh Penarik Pajak di Zaman Majapahit Bangunan tersebut termasuk sebuah situs yang kini seperti onggokan bangunan tidak bermakna. Diperkirakan, situs itu berusia satu abad. Situs tersebut dibangun menjelang perpindahan Kadipaten Sedayu ke wilayah Kadipaten Jombang oleh penjajah Belanda pada sekitar 1910. Sejak berdiri pada 1675, Kadipaten Sedayu dipimpin oleh sedikitnya sepuluh adipati. Adipati yang paling dikenal adalah Kanjeng Sepuh Sedayu. Meski hanya sebuah kecamatan, Sidayu memiliki alun-alun yang cukup luas dan bangunan-bangunan tua yang cukup megah. Itu merupakan pertanda bahwa Sedayu, atau yang sekarang lebih dikenal dengan sebutan Kecamatan Sidayu, dulu merupakan kota tua yang pernah jaya. Sebelum akhirnya menjadi bagian yang terintegrasi dengan Kabupaten Gresik, Sedayu merupakan wilayah kadipaten tersendiri pada masa pemerintahan Mataram. Istimewanya, Kadipaten Sedayu saat itu mempunyai koneksitas kewilayahan secara langsung di bawah kekuasaan Raja Mataram Prabu Amangkurat I dengan adipati pertama bernama Raden Kromo Widjodjo. Nama-nama bupati yang pernah memerintah di kadipaten Sedayu adalah sebagai berikut: 1. Raden Kromo Widjojo 2. Adipati Probolinggo 3. Raden Kanjeng Soewargo 4. Raden Kanjeng Sido Ngawen 5. Raden Kanjeng Sido Banten 6. Kanjeng Kudus 7. Kanjeng Djoko 8. Kanjeng Sepuh 9. Kanjeng Pangeran 10. Ragen Badru Namun, sejarah Kadipaten Sedayu mencatat nama harum adipati ke-8, yaitu Kanjeng Sepuh Sedayu. Kanjeng Sepuh dianggap sebagai aulia dan pemimpin besar Kadipaten Sedayu yang layak mendapatkan penghormatan. Kanjeng Sepuh tersohor lantaran beliau adalah seorang bupati yang ulama atau ulama yang menjadi seorang bupati (Rojo Pandito). Beliau sangat dicintai masyarakatnya karena beliau sangat memperhatikan nasib rakyat yang dipimpinnya terutama kawula alit. Kecintaan itu hingga kini tidak luntur. Riwayat Kanjeng Sepuh Kanjeng Sepuh Sidayu dilahirkan di Kudus tahun 1784 M. Ayahnya bernama K.G.B.R.M. Suryadi bergelar Sampeyan dalem hingkang sinuhun kanjeng susuhunan Paku Buwana senopati ing ngalaga Abdurrahman sayidin panata gama khalifatullah ing kang kaping III ing negari Surakarta Hadiningrat 1749-1788 M. bin K.G.B.R.M. Probosuyoso Paku Buwono II bin K.G.B.R.M.Suryoputro Prabu Hamangkurat Jawi bin K.G.B.R.M. Darajat Paku Bwono I bin K.G.B.R.M. Sayidin Hamangkurat Agung bin K.G.B.R.M. Jatmiko (Kanjeng Sultan Agung Hanyokrokusumo bin K.G. Ratu Mas Hadi (Permaisuri Kanjeng Panembahan Hanyokrowati) binti K. Sultan Prabuwijaya Benowo (Syaikh Abi Nawa) bin Ratu Mas Cempaka (Permaisuri Sultan Hadiwojoyo/Joko Tingkir) binti Sultan Trenggono, bin Sultan Syah Alam Akbar Al Fatah Demak Bintoro Sedangkan Ibunya bernama R. Ayu Paku Wati binti K. Ratu Maduretno binti K.G.B.R.M Suryoputro Prabu Hamngkurat Jawi. Nama asli Kanjeng Sepuh Sidayu sampai penulisan sejarah ini belum diketahui karena kebiasan orang jawa bila memberi nama anaknya itu dipengaruhi dari tingkatan kejadian misal nama kelahiran/asli, nama setelah nikah, nama setelah menerima jabatan, nama sesuai dengan keahliannya Ketika beliau di Kudus mendapat bimbingan oleh Kiyai Wajah dzuriyah s. Kudus mulai dari ilmu alat, al-Qur’an, al-Hadits, ibadah syariat, dan Tauhid Ketika usia 14 tahun berangkat haji dan belajar pada ulama’ Hijaz, tahun 1808 M. kembali ke Kudus serta dinikahkan oleh K.G.Ratu Timur dengan R.A. Pojowati putri R.M. Sulomo dikarunia 5 putra K.P.R. Ariyo Soro Hadiningrat/Bupati Sidayu, R.T.A. Tejo Kusumo/Bupati Kediri, R.T.A. Jayo Kusumo I/bupati kediri R.Soro Winoto/Bupati Gresik, R. Qimat/berdakwah di Solo sampai Yojakarta dengan media Gamelan Pernikahan dengan istri kedua R.A. Dewi Wardah dzuriyah s. Derajat setelah menuntut ilmu dengan Sayyid Kuning Lamongan dikarunia anak, R.A. Muji istri R.P. Tjakra Noto Hadi Negoro/Bupati Pamekasan, R. Jamilun/Berdakwah diwilayah Jombang sampai pesisir Utara pulau Jawa. Pernikahan dengan istri ketiga R.A. Bawon dari Bali setelah diangkat menjadi Bupati Sidayu dikarunia anak R. Badrun/Bupati Sidayu-Jombang Istri ketiga di angkat Gelar dan bernama R.A. Surti Kanti, beliau hijrah ke Sidayu tanggal 12 Muharam 1214 H./1814 M. mengikuti ayah tirinya menjadi Bupati Sidayu, oleh ayah tirinya didatangkan guru agama murid s. Ampel Surabaya untuk membimbing kakak, adik dan beliau berbagai ilmu, ilmu syariat, ilmu filsafat, ilmu thariqat, ilmu haqiqat Kanjeng Sepuh berkholwat dimakam selama 41 hari, dan 100 hari tidak tidur di pantai kacak Banyuurib Ujung Pangkah. ilmu ma’rifat, ilmu rasoh mulyo, dan beliau otodidak mempelajari kitab karya imam Ghazaili, karya Muthafa al-Ghalayain, karya ibnu Sina, karya Hajjaj bin Arthah, karya Wali Songo serta meneladani khalifah Umar bin Khattab dan Sunan Kali Jaga, Dimalam hari berkeliling wilayah Sidayu untuk memperhatikan dan memberi santunan masyarakatnya yang dibawa garis fakir-miskin serta setiap malam mengisi air tempat wudlu orang-orang yang selalu melaksanakan ibadah sholat tahajud, masyarakat baru tahu setelah beliau wafat, karena sifat kebiyasaan beliau itu mendapat nama R, Museng sebagi bukti di desa Tempuran Lamongan diperbatasan Tuban ada Kalibela yang dibuat pada malam hari oleh Kanjeng Sepuh untuk memisakan dua daerah yang selalu bertikai, setelah itu masyarakatnya hidup damai Kecintaan masyarakat pada Kanjeng Sepuh Sangatlah tinggi. Hal ini dibuktikan diantaranya dengan diabadikannya nama beliau sebagai nama Majid Besar Sidayu dan nama Lembaga Pendikan terbesar di kecamatan Sidayu yaitu Perkumpulan Kanjeng Sepuh Sidayu atau lebih dikenal dengan singkatan PKSS.
Pada masa hidupnya beliau mempunyai kegemaran memelihara kuda baik sebagai kuda tunggangan maupun kuda penarik kereta. Suatu saat beliau mendengar bahwa di Ujungpangkah ada seorang yang mempunyai kuda yang bagus. Orang itu bernama Kyai Jayeng Katon. Beliau ingin sekali mendatanginya untuk berguru cara merawat kuda. Beliau terkagum-kagum melihat kuda punya Kyai Jayeng Katon. Kuda itu badannya tinggi, tubuhnya ramping, kulitnya hitam, bulunya mengkilat. Kuda itu diberi nama kuda Sembrani. Kuda itu sangat penurut kepada majikannya. Meskipun tanpa ada seutas tali yang mengikatnya, kuda tidak mau pergi meninggalkan tempatnya. Kuda pintar sekali terhadap bahasa isyarat yang diberikan oleh majikannya. Kuda itu menuruti segala perintah tuannya. Kanjeng Sepuh sangat takjub dan tertarik terhadap kuda itu. Beliau ingin sekali mempunyai kuda-kuda seperti kuda yang dimiliki Kyai Jayeng Katon. Beliau lebih takjub lagi kepada pemilik kuda itu. Kyai Jayeng Katon ternyata seorang ulama yang alim, bersahaja, dan memiliki ilmu kanoragan yang tinggi. Kyai Jayeng Katon juga sebagai pemangku pondok Ujungpangkah Beliau bisa mengukur kedalaman ilmu seseorang karena beliau sendiri seorang ulama. Kanjeng Sepuh mengirimkan kuda-kuda beliau ke Ujungpangkah untuk dirawatkan kepada Jayeng Katon. Kuda-kuda itu ditempatkan di sebuah tanah lapang sekitar enam ratus meter ke timur dari pondok Ujungpangkah atau rumah Kyai Jayeng Katon. Kuda-kuda itu dibiarkan bebas di tanah lapang itu. Kyai Jayeng Katon menyediakan tempat berteduh kuda-kuda itu secara terbuka. Tidak ada pagar atau batas. Namun, kuda-kuda itu tidak meninggalkan area tanah lapang tempat merumput. Tempat itu dikenal dengan nama Monok karena di tempat itu banyak penekan atau tumpukan kotoran kuda. Di bagian selatan tanah lapang itu disediakan jambangan atau bejana yang selalu penuh diisi air untuk tempat minum kuda-kuda Kanjeng Sepuh. Tempat itu dikenal dengan sebutan Jambangan. Suatu ketika, Kanjeng Sepuh bersilaturrahim ke Pondok Ujungpangkah yang diasuh oleh Kyai Jayeng Katon sambil ingin melihat-melihat kuda-kuda yang telah dititipkan. Beliau sangat senang melihat kuda-kuda beliau. Beliau tidak menyangka kuda-kuda itu berubah jadi lebih gagah. Keberanian Kanjeng Sepuh menantang kebijakan Belanda Kiprahnya yang kritis terhadap kekuasaan dan kooptasi Belanda atau kerajaan lain waktu itu dikenang cukup positif. Di mata warga Sedayu maupun sekitar nya, hingga kini nama Kanjeng Sepuh tetap harum sebagai pemimpin yang berpihak kepada rakyat selama memerintah Sedayu pada 1816-1855. Catatan (alm) K. Ridwad Ahmad dari Djawatan Penerangan RI Kecamatan Sidayu tanggal 25 Februari 1957 menyebut, Kanjeng Sepuh Sedayu seorang ahli strategi perang dan politik serta pemerintahan. Banyak jasa Kanjeng Sepuh untuk menenteramkan rakyatnya sekaligus melindungi mereka dari berbagai teror selama masa penjajahan Keberanian Kanjeng Sepuh menantang kebijakan Belanda tentang pajak juga menjadi catatan. Adipati dengan berani mengusulkan memberi nama sebuah pasar di Surabaya dengan nama Kabean, yang berarti untuk semua, dalam sebuah rapat dengan pemerintah Belanda waktu itu. Maksudnya, beliau menolak diskriminasi dan kenaikan pajak yang dikehendaki Belanda. Sebab, waktu itu Belanda punya iktikad untuk membeda-bedakan pedagang dengan maksud menaikkan pajak. Pasar tersebut saat ini dikenal dengan nama Pasar Pabean. Beliau juga dekat dengan rakyat. Diam-diam, di malam hari, beliau berkeliling ke seluruh wilayah Kadipaten, yang meliputi Sedayu,Lamongan, Babat, hingga Jombang, untuk melihat keseharian dan problem masyarakatnya. Itu seperti yang dilakukan Amirul Mukminin Khalifah Umar bin Khattab. Berbagai peninggalan sejarah Sidayu telah mendapatkan perhatian Dinas Purbakala Trowulan. Namun, yang terawat baru kompleks Masjid dan Makam. Sisa bangunan lain berupa situs. Status pertanahan sisa-sisa sejarah itu kini belum tersentuh. Salah satunya, reruntuhan asli bekas bangunan masjid di Desa Mriyunan, Sumur Dhahar di Desa Golokan, dan Telaga Rambit di Desa Purwodadi. Puing reruntuhan bangunan Masjid tersebut kini terletak di dalam kompleks SMPN Negeri I dan III Sidayu.
Tetapi terlepas dari semua itu, Sidayu yang kini menghadapi perkembangan modernitas masyarakat, ia bisa tetap eksis sebagai salah satu kecamatan yang begitu berkembang di wilayah Gresik utara. Bukanlah sesuatu yang istimewa, jika Sedayu saat ini bisa menjadi pusat peradaban masyarakat pesisir utara yang begitu berkembang, baik di wilayahGresik Utara (Sidayu ; Bungah, Dukun, Ujung Pangkah, dan Panceng), maupun wilayah Lamongan (Paciran, Brondong, Solokuro,Babat). Karena Sedayu sudah pernah mengalami masa kejayaan di masa lalu. Dengan bukti adanya ratusan Pondokan Cilik (pesantren anak-anak) yang tersebar di seantero Kota Sedayu, kota ini juga mampu mempertahankan sebutan kota santri yang telah melekat dan menjadi ikon Kabupaten Gresik. Karena secara kultural, kehidupan masyarakat Sedayu adalah kehidupan yang sangat islami, baik dalam bidang sosial-masyarakat, politik, hukum, dan ekonomi. Makam Kanjeng Sepuh Makam Kanjeng Sepuh adalah salah satu dari sejumlah makam tokoh besar yang ramai diziarahi oleh wisatawan dari berbagai daerah. Menurut cerita, Kanjeng Sepuh Sedayu adalah gelar yang diberikan kepada Raden Adipati Suryodiningrat, putra Sayid Abdur Rohman Sinuwun Mataram Kartosuro. Gelar tersebut diperoleh saat dinobatkan menjadi bupati atau adipati ke-8 di Sidayu. Selain sebagai bupati, Kanjeng Sepuh Sedayu juga dikenal sebagai ulama yang sakti dan ahli strategi. Semasa pemerintahannya, Kanjeng Sepuh Sedayu juga dikenal sangat dekat dengan rakyat. Pada malam hari, ia kerap berkeliling ke seluruh wilayah kadipaten untuk mengetahui keseharian dan problem yang dihadapi rakyatnya. Ia juga berani menentang kebijakan Belanda tentang pajak dan melindungi rakyatnya dari berbagai penindasan Belanda. Atas kiprahnya sebagai bupati sekaligus ulama yang berpihak kepada rakyat, Kanjeng Sepuh Sedayu pantas mendapat penghormatan. Hingga kini masyarakat Sedayu dan sekitarnya selalu berbondong-bondong menziarahi makamnya untuk memberi penghormatan. Hampir setiap hari, makam Kanjeng Sepuh dipenuhi peziarah. Kunjungan peziarah akan mencapai puncaknya setiap hari Jum’at Pahing. Untuk mengenang kebesaran Kanjeng Sepuh Sedayu, masyarakat setiap tahun mengadakan haul dan istighotsah akbar di Masjid Kanjeng Sepuh Sedayu. Acara ini sudah menjadi tradisi bagi masyarakat Sedayu.
Di Kompleks Makam Kanjeng Sepuh Sedayu, ada sejumlah makam tokoh-tokoh masyarakat Sedayu yaitu makam para Bupati Sedayu dan keturunannya. Uniknya, bentuk jirat atau nisan makam tersebut ada yang berbentuk segi empat dan ada pula yang berbentuk segi delapan. Khusus untuk makam para bupati diberi cungkup dan inskripsi yang berbahasa Melayu, Jawa, dan Belanda dengan menggunakan huruf Arab, Jawa, dan Latin. Selain sebagai acuan periodesasi awal hingga masa kolonial, penggunaan ketiga bahasa tersebut juga sebagai wujud dari akulturasi beberapa unsur kebudayaan. Unsur kebudayaan pra Islam terlihat pada atap dan nisan makam yang menggunakan motif medolion, makutha, dan aksara Jawa Kuno. Adapun unsur kebudayaan Islam tampak jelas pada atap makam yang bermotif sayap, teratai, kekayon, dan huruf Arab-Jawa. Sementara pada kolom tulis dari setiap inskripsi dihiasi dengan rangkaian suluran, yaitu ranting atau dahan, daun, dan bunga. Keberadaan unsur-unsur tersebut adalah upaya untuk menjembatani agar kebudayaan Islam sebagai unsur yang baru dapat diterima oleh masyarakat Sedayu yang sebelumnya beragama Hindu-Buddha. Di Kawasan Kompleks Makam Kanjeng Sepuh Sedayu juga terdapat masjid bersejarah, Masjid Agung Kanjeng Sepuh, yang merupakan peninggalan Kanjeng Sepuh Sedayu. Seperti halnya bentuk hiasan pada makam, bentuk atap dan mimbar masjid ini juga dihiasi dengan motif dari unsur kebudayaan pra Islam maupun kebudayaan Islam. Selain masjid, Kanjeng Sepuh Sedayu juga meninggalkan beberapa situs penting lainnya seperti Telaga Rambit dan Sumur Dhahar. Kedua situs ini masing-masing berada di Desa Purwodadi dan Golokan, Sidayu. Menurut cerita masyarakat setempat, meskipun setiap hari digunakan untuk air minum dan kebutuhan sehari-hari (seperti mandi dan mencuci), air telaga dan sumur tersebut tidak pernah habis, bahkan pada saat musim kemarau sekalipun. Baca juga : Festival Qosidah dan Al Banjari Semarakkan HUT 49 Pemkab dan Hari Jadi 536 Kota Gresik Kompleks Makam Kanjeng Sedayu terletak di pusat Kota Sidayu, tepatnya di Desa Kauman, Kecamatan Sidayu, Kabupaten Gresik, Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Akses menuju Makam Desa Kauman di mana Kompleks Makam Kanjeng Sedayu berada berjarak sekitar 28 km dari Kota Gresik. Desa ini dapat dijangkau dengan menggunakan transportasi umum maupun pribadi. Untuk mencapai tempat ini Anda dapat mengambil jalur pantura Gresik – Tuban. Sumber : specialpengetahuan.blogspot.com Read the full article
0 notes
Text
Pemprov Banten Klaim Bentuk Tim Investigasi Soal Dugaan Kecurangan Panitia PPDB
Pemprov Banten Klaim Bentuk Tim Investigasi Soal Dugaan Kecurangan Panitia PPDB
Beritaraya.id, Banten – Banyaknya pengaduan kecurangan dalam pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMA dan SMK Tahun 2022, menjadi perhatian serius Pemerintah Provinsi Banten. Pejabat (Pj) Sekertaris Daerah (Sekda) Banten, M. Trenggono mengakui, pihaknya bersama Inspektorat sudah membentuk Tim Investigasi guna pengungkapan pengaduan dugaan kecurangan dalam panitia proses PPDB. Terlebih…
View On WordPress
0 notes
Text
Pemprov Banten Klaim Bentuk Tim Investigasi Soal Dugaan Kecurangan Panitia PPDB
Pemprov Banten Klaim Bentuk Tim Investigasi Soal Dugaan Kecurangan Panitia PPDB
TANGERANGRAYA.NET, Banten – Banyaknya pengaduan kecurangan dalam pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMA dan SMK Tahun 2022, menjadi perhatian serius Pemerintah Provinsi Banten. Pejabat (Pj) Sekertaris Daerah (Sekda) Banten, M. Trenggono mengakui, pihaknya bersama Inspektorat sudah membentuk Tim Investigasi guna pengungkapan pengaduan dugaan kecurangan dalam panitia proses PPDB.…
View On WordPress
0 notes
Text
HARAPAN BESAR PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA TERHADAP 6 MENTERI BARU JOKOWI DI KABINET INDONESIA MAJU
Jakarta - Investigasi BHAYANGKARA INDONESIA,com Selasa Sore Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) secara resmi mengenalkan menteri-menteri barunya kepada rekan rekan media yang diundang Ke istana negara. Ini adalah reshuffle kabinet pertama Jokowi untuk Kabinet Indonesia Maju.
Pengumuman nama-nama menteri baru Jokowi ini digelar di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Selasa (22/12/2020). Jokowi mengumumkan langsung nama-nama menterinya.
"Bapak, ibu, saudara-saudara sebangsa dan setanah air, pada sore hari yang berbahagia ini saya bersama-sama dengan Bapak Wapres ingin mengumumkan menteri-menteri baru yang akan duduk di anggota Kabinet Indonesia Maju. Untuk itu, saya akan memperkenalkan satu per satu," Kata Presiden Jokowi dihalaman istana merdeka Selasa sore sekiranya pukul16.30 WIB.
Dalam reshuffle kabinet kali ini, Jokowi memilih nama-nama baru untuk menjadi pembantunya. Demi mewujudkan Indonesia Maju Selain itu, Jokowi melakukan pergeseran nama lama untuk menjabat posisi baru.
Beberapa menteri baru Jokowi adalah Tri Rismaharini atau Risma sebagai MENTERI sosial yang sebelumnya menjabat sebagai Walikota Surabaya yang kerab Viral berita lnya didunia maya. Risma menggantikan Juliari Batubara yang terjerat kasus dugaan korupsi dana bansos Corona, sedangkan Trenggono mengisi posisi Edhy Prabowo yang kena kasus dugaan korupsi terkait ekspor benur.
Kemudian Presiden Republik Indonesia Joko Widodo Sakti Wahyu Trenggono, dipercayai untuk menjabat Sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan.
Salah satu nama yang mengejutkan publik saat diumumkan Presiden Republik Indonesia adalah Sandiaga Uno. Mengapa tidak, Cawapres Prabowo Sandi Pilpress yang berakhir di Mahkamah Konstitusi Negara Kesatuan Republik INDONESIA. Tak Seorang pun Menyangka bakal Sandiaga Uno menjadi menteri baru Jokowi untuk Globalisasi Indonesia yang MAKMUR dan SEJAHTERA sebagaimana Kabinet PRESIDEN Republik Indonesia JOKOWI menamakan "Kabinet INDONESIA Maju" Sandiaga Uno dipercaya menjabat sebagai MENTERI Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menggantikan Wishnutama.
Selain itu, kejutan lain ialah Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansior Yaqut Cholil Qoumas menjadi Menteri Agama REPUBLIK INDONESIA menggantikan Fachrul Razi.
Selasa sore 22 Desember 2020 Keseluruhan ada 6 menteri baru Presiden Jokowi dalam reshuffle pertama Kabinet Indonesia Maju.
Berikut ini nama-nama menteri baru Harapan Presiden Jokowi DEMI KEMAJUAN INDONESIA, PADA 6 MENTERI BARU KABINET INDONESIA MAJU :
1. MENTERI SOSIAL: TRI RISMAHARINI
2. MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN: SAKTI WAHYU TRENGGONO
3. MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF: SANDIAGA UNO
4. MENTERI PERDAGANGAN: M. LUTFHI
5. MENTERI AGAMA: YAQUT CHOLIL QOUMAS
6.MENTERI KESEHATAN: BUDI GUNADI SADIKIN
Editor
Guslian Ade Chandra
1 note
·
View note
Text
Yuni Shara | Biodata Terlengkap 2022 di Carilahmas.com
Yuni Shara | Biodata Terlengkap 2022 di Carilahmas.com
Yuni Shara Biodata Nama: Yuni SharaPekerjaan: Penyanyi, AktrisKelahiran: 3 Juni 1972 (usia 50 tahun), BatuTinggi: 1,55 mKebangsaan: IndonesiaAnak: Cavin Obrient Salomo Siahaan, Cello Obient SiahaanPasangan: Henry Siahaan (m. 2002–2008), Raymond Manthey (m. 1993–1993)Saudara kandung: KrisdayantiOrang tua: Trenggono, Rachma Widadiningsih Wahyu Setyaning Budi adalah seorang penyanyi berkebangsaan…
View On WordPress
1 note
·
View note
Text
Cintai Produk Dalam Negeri' Ingat GSNKRI Dan Gerakan Beli Indonesia Tahun 2015
OLEH: PRIJANTO PRESIDEN Joko Widodo meminta sikap mencintai produk dalam negeri untuk lebih digaungkan. Bahkan Presiden meminta agar kebencian pada produk-produk luar negreri juga digaungkan. (Kompas.com/read/2021/03/05). Ajakan tersebut menuai komentar di media, khususnya mengapa mesti mengajak membenci produk-produk luar negeri? Padahal banyak barang yang kita pakai dari luar negeri. Penulis tidak ingin berpolemik masalah ini. Mendengar ajakan Presiden tersebut, penulis teringat perjuangan kawan-kawan beberapa tahun yang lalu. Ajakan tersebut, sudah pernah digaungkan teman-teman aktivis pada November 2015. Gerakan Selamatkan NKRI (GSNKRI) baru dikenal dan dikenalkan di media sosial saja. Ada keinginan agar gerakan ini dikenal dan bisa berkomunikasi langsung dengan masyarakat. Melalui pertimbangan yang matang, para senior sepakat, GSNKRI perlu tampil berkomunikasi dengan masyarakat. Ir Heppy Trenggono, salah satu pencetus GSNKRI, juga Ketua Gerakan Beli Indonesia, bersedia sebagai penyelenggara. Gerakan Selamatkan NKRI menggandeng Gerakan Beli Indonesia memutuskan untuk mengadakan acara sosialisasi untuk masyarakat. Acara di Raden Bahari, Jl. Warung Buncit Raya 135, Jaksel pada 16 November 2015. Heppy Trenggono bersama penulis, M. Hatta Taliwang, Bambang Wiwoho, Ramli Kamidin, Ariady Achmad, dan Syahganda Nainggolan mengambil langkah untuk mensosialisasikan kembali ke UUD 1945 asli, untuk disempurnakan dengan adendum. Inilah penampilan perdana GSNKRI di hadapan beberapa elemen masyarakat. Pemimpin Gerakan Beli Indonesia, Heppy Trenggono didaulat memberikan pengantar diskusi. Heppy mengingatkan, bangsa Indonesia semakin tidak berdaulat di negeri sendiri. Penyelewengan terhadap UUD 1945, pemudaran nilai-nilai Pancasila, disinyalir dilakukan musuh bangsa untuk menjajah dan menghancurkan bangsa Indonesia secara bertahap. Awalnya mengamandemen UUD 1945, kemudian diubahnya sistem nilai dan sistem politik sehingga kita semakin jauh dari cita-cita kemerdekaan. Untuk itu kita harus memegang teguh Pancasila sebagai pemersatu dan alat penyelesaian masalah, kata Heppy. Sebelumnya, penulis menyampaikan bahwa terjadinya disharmoni kehidupan di masyarakat, penyebabnya adalah Pilpres secara langsung, sebagai produk amandemen UUD 1945, yang diikuti Pilkada langsung. Untuk memulihkan persatuan Indonesia, dan kehidupan yang harmonis, tidak ada jalan kecuali kembali ke UUD 1945 asli, untuk disempurnakan dengan adendum. Posisi silang Indonesia memang sangat strategis. Kekayaan alam yang berlimpah, dengan penduduk 250 juta, Indonesia adalah pasar yang sangat besar, dan diincar semua bangsa di dunia. Tanpa disadari, potret ekonomi Indonesia hari ini adalah potret negeri besar dengan penduduk besar namun ‘terjajah’, karena yang menikmati bangsa lain, kata Heppy. Kenyataan pahit, 80% tekstil dan 93% teknologi dikuasai asing. Asing boleh memiliki bank hingga 99 persen. Puluhan ribu petani kopra di Halmahera jatuh miskin, akibat harga jatuh. Petani kentang di Dieng, bawang di Brebes, padi di Subang dan Karawang, tidak bisa bertani akibat masuknya kapitalisme dalam sektor kerakyatan. Puluhan juta pengguna internet diserahkan ke Google. Bahkan di tengah sulitnya mencari pekerjaan serta badai PHK yang dilakukan perusahaan-perusahaan di Indonesia, buruh asing justru mengalir masuk, tutur Heppy Trenggono. Karena itulah, Gerakan Beli Indonesia mengajak agar kita mencintai dan membeli hasil yang ditanam dan produk dari rakyat Indonesia. Sedangkan Jenderal TNI (Purn) Djoko Santoso mengingatkan, 70 tahun yang lalu para pahlawan berkorban untuk mempertahankan kemerdekaan NKRI, dan saat ini kita menghadapi gelombang pasang globalisasi. Akibatnya, harus diakui secara jujur agenda reformasi belum mengantarkan bangsa Indonesia menuju arah yang semestinya. Ir Soekarno pada 1930 sudah mengingatkan tentang sebuah politik pintu terbuka yang tujuannya menguras kekayaan alam, mengeruk bahan mentah, menjadikan bangsa lain sebagai pasar bagi produk-produknya dan lahan tumbuh suburnya kapitalisme. Apakah yang diperingatkan Ir Soekarno terjadi hari ini, tanya Jenderal Djoko Santoso. Menyitir ajakan Heppy Trenggono untuk beli Indonesia, Jenderal Djoko Santoso pun mencontohkan secara riil. Mari kita makan apel Malang daripada apel Amerika atau Australia, walau terasa sedikit kecut. Mari kita beli jeruk Medan yang tidak kalah manis dengan jeruk dari China. Inilah wujud kecintaan kita terhadap Indonesia. Kita melihat globalisasi adalah Flow of Capital, Flow of Product, dan Flow of People, namun Heppy Trenggono mengingatkan yang paling berbahaya dari globalisasi adalah Flow of Ideology, seperti Kapitalisme, Liberalisme, bahkan hingga one man one vote, yang semuanya bertentangan dengan ideologi Pancasila. Acara sosialisasi kembali ke UUD 1945 asli untuk disempurnakan di Raden Bahari dihadiri lebih 400 orang. Situasi mirip deklarasi, sehingga acara disebut deklarasi GSNKRI. Walau sesungguhnya GSNKRI sudah ada sejak curah pendapat di kantor PPAD DKI Jakarta pada 30 September 2015, tanpa publikasi. Hadir dalam acara perwakilan Ormas-Ormas, para tokoh agama, FKUB DKI Jakarta, PP Hidayatullah, aktivis pejuang Hariman Siregar, Bursah Zarnubi, Eggi Sujana, Purnawiran TNI B. Sumarno, politikus Ahmad Mubarok, dan lain-lain. Pada akhir acara, ada 3 ajakan yang ditulis pada selembar kain dengan tulisan: 1. Kembali pada Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945. 2. Prioritaskan penggunaan produk anak bangsa. 3. Tolak buruh Asing. Bagi undangan yang setuju, dipersilakan tanda tangan di atas kain tersebut. Itulah ajakan untuk mencintai produk anak bangsa atau produk dalam negeri di tahun 2015. Penulis harus jujur, ajakan tersebut buahnya belum sesuai harapan. Masih banyak orang menyukai barang berbau impor dan ‘branded’. Makanan pun, lidahnya sok ala Barat atau Eropa. Banyak faktor penyebabnya, mengapa sulit untuk mengajak agar rakyat Indonesia mencintai produk bangsanya sendiri. Jargon tersebut tak akan berarti tanpa diikuti keberpihakan negara dalam wujud kebijakan dan aturan yang mengatur. Bagaimana negara berupaya meningkatkan kualitas produk dalam negeri, dan mengatur barang impor, merupakan salah satu bentuk keberpihakan yang sangat diperlukan. Bukan sebaliknya, membuka kran impor dengan dalih barang lebih bagus daripada produk dalam negeri. Mestinya, bagaimana negara berupaya meningkatkan kemampuan dan keterampilan sumber daya manusia sebagai motor produksi, agar kualitas hasil produksi mampu bersaing, justru lebih penting. Agar ajakan mencintai produk dalam negeri menggema dan membahana, sehingga gaungnya menyeruak di pelosok negeri dan rakyat melaksanakan, diperlukan karakter para pemimpin dan tokoh untuk memberikan suritauladan, dalam memakai produk anak bangsa. Tanpa suritauladan dalam keseharian, omong kosong kita bisa mencintai produk Indonesia. Semoga kita memberikan teladan. InsyaAllah, aamiin. (Wakil Gubernur DKI Jakarta 2007-2012 Rumah Kebangkitan Indonesia)
source https://www.kontenislam.com/2021/03/cintai-produk-dalam-negeri-ingat-gsnkri.html source https://www.ayojalanterus.com/2021/03/cintai-produk-dalam-negeri-ingat-gsnkri.html
0 notes
Photo
Memotret Wajah Baru di Kabinet Indonesia Maju . https://www.trenopini.com/2020/12/memotret-wajah-baru-di-kabinet.html?m=1 . Gaya Presiden Jokowi yang penuh kejutan tersaji saat ia mengumumkan reshuffle kabinet Indonesia Maju. Wajah 6 menteri baru siap mengisi kekosongan dan kinerja yang ditinggalkan menteri lama. . Diantara mereka ialah Muhammad Lutfi sebagai Menteri Perdagangan; Sandiaga Salahuddin Uno sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif; Tri Rismaharini sebagai Menteri Sosial; Yaqut Cholil Qoumas sebagai Menteri Agama; Sakti Wahyu Trenggono sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan; Budi Gunadi Sadikin sebagai Menteri Kesehatan. https://www.instagram.com/p/CJSNMcmBQri/?igshid=1xt4kqc6bqnl5
0 notes
Text
Pemprov Banten Gugurkan Program Metaverse, Begini Alasannya
Pemprov Banten Gugurkan Program Metaverse, Begini Alasannya
TANGERANGRAYA.NET, Banten – Pejabat (Pj) Sekretaris Daerah Pemprov Banten, M. Trenggono mengaku, rencana menerapkan sekolah metaverse pada tahun ajaran 2022-2023 di 14 SMA Negeri Provinsi Banten, gagal. Lantaran tidak diberikan izin oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI. Akhirnya, kata dia, untuk memenuhi tingginya animo pelajar masuk SMA Negeri, Pemprov kembali merencanakan…
View On WordPress
0 notes
Text
0 notes
Photo
Wamenhan: Maulid Nabi Bagian Cinta Bangsa dan Negara Liputan6.com, Jakarta - Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Sakti Wahyu Trenggono memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW bersama Habib M Luthfy Ali bin Yahya di Gedung Kanzus Sholawat, Pekalongan, Minggu (1/12/2019).
0 notes
Photo
Cara Menhan Prabowo Merangkul Akrab Komisi I DPR
Menhan Prabowo Subianto di Komisi I DPR, Senin (11/11). Foto: M Kusdharmadi/JPNN.Com
jpnn.com, JAKARTA – Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menggelar rapat tertutup selama kurang lebih enam jam, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (11/11).
Prabowo yang didampingi Wakil Menhan Sakti Wahyu Trenggono, dan pejabat-pejabat Kementerian Pertahanan (Kemenhan), itu mengaku puas dengan rapat yang diikutinya tersebut.
“Jadi, tadi alhamdulillah kami telah melakukan penyampaian masalah, rencana-rencana pemikiran juga, saya menjawab pertanyaan-pertanyaan concern dari Komisi I DPR,” kata Prabowo kepada wartawan usai rapat, Senin (11/11) sore.
Mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat atau Danjen Kopassus TNI AD itu pun memberikan apresiasi dan pujian kepada komisi yang membidangi pertahanan itu.
“Saya sangat berterima kasih Komisi I sangat tanggap, proaktif memikirkan soal permasalahan negara,” ujarnya.
Prabowo mengatakan, secara garis besar pembahasan mendalam dilakukan tentang postur pertahanan, maupun ancaman yang akan dirumuskan dengan lembaga-lembaga pemerintah lain, seperti Badan Intelijen Negara, Badan Intelijen Strategis, Polri, dengan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu).
Ketua umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) itu menambahkan, raker itu juga membahas secara mendalam tentang industri pertahanan. Dia yakin pertahanan Indonesia bisa mandiri.
“Jadi, saya kira ini satu awal kerja sama yang baik. Jadi, saya sangat berterima kasih kepada Komisi I DPR. Saya juga puas, dan saya juga akan mengundang Komisi I untuk serta dalam kegiatan Kemhan di bulan-bulan yang akan datang,” tambahnya.
Source : https://malangtoday.net/flash/nasional/cara-menhan-prabowo-merangkul-akrab-komisi-i-dpr/
MalangTODAY
0 notes
Text
Biografi Maulana Ishaq
Maulana Ishaq rah.a. berasal dari Samarqand, dekat Bukhara di Uzbekistan. Beliau sebagai ahli pengobatan. Maulana Ishaq datang di Jawa Timur pada 1404 M bersama dengan ayahnya, Syekh Maulana Ahmad Jumadil Kubro dan saudara ayahnya, yaitu Maulana Malik Ibrahim. Maulana Ishaq pada awal datang di tanah Jawa menetap di Gresik. Setelah itu ditugaskan oleh Maulana Malik Ibrahim menuju kerajaan Syiwo-Buddho Blambangan untuk berdakwah di sana. Oleh karena pengaruhnya juga sampai daerah Panarukan dan Pasuruan, selatan Ampel Dento, Suroboyo.
Maulana Ishaq yang sering disebut-sebut sebagai ayah Sunan Giri menikah dengan Dewi Sekardadu, putri Adipati Blambangan, Prabu Menak Sembuyu. Belum lagi anak itu lahir, Maulana Ishaq sudah diusir karena Adipati Blambangan tidak suka gerakan dakwah Islam yang dilakukan menantunya itu. Oleh karena itu, Maulana Ishaq pindah ke Pasai.[1] Ketidaksukaan penguasa Blambangan terhadap Islam ini kelak berlanjut dalam kancah perang terbuka masa Sultan Trenggono.
Ketika berada di Pasai, beliau mengajarkan Islam sampai akhirnya wafat di sana[2]. Di antara murid-murid yang belajar kepada beliau adalah putranya sendiri, yaitu Ainul Yaqin (Sunan Giri), Makhdum lbrahim (Sunan Mbonang) dan Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Jati).
Foot Note:
[1] Prof. DR Hasanu Simon, 2004, Misteri Syekh Siti Jenar, hal. 55
[2] Ibid, Misteri Syekh Siti Jenar, hal. 55
[WARDAN/DR]
from WordPress https://ift.tt/2HI3KT4 via IFTTT
0 notes
Text
KRONOLOGI BANGSA EROPA HINGGA SUMPAH PEMUDA
Regita anandita Putri XI IPA 2
Era Kolonial, masuknya orang-orang Eropa (terutama Belanda, Portugis, dan Spanyol) yang menginginkan rempah-rempah mengakibatkan penjajahan oleh Belanda selama sekitar 3,5 abad antara awal abad ke-17 hingga pertengahan abad ke-20; Era Kemerdekaan Awal, pasca-Proklamasi Kemerdekaan Indonesia (1945) sampai jatuhnya Soekarno (1966); Era Orde Baru, 32 tahun masa pemerintahan Soeharto (1966–1998); serta Orde Reformasi yang berlangsung sampai sekarang.
-Kolonialisasi Portugis
•1509 - 1520
1509 Portugis tiba pertama kali di Melaka.1511 April, Admiral Portugis Alfonso de Albuquerque memutuskan berlayar dari Goa ke Melaka.10 Agustus, Pasukan Albuquerque menguasai Melaka.Sultan Melaka, Mahmud Syah melarikan diri ke Riau.Portugis di Melaka menghancurkan armada dari kesultanan Demak di Jawa.Pati Unus berkuasa di Jepara.Desember, Albuquerque mengirim tiga kapal di bawah Antonio de Abreu dari Melaka untuk menjelajah ke arah Timur.1512 Perjalanan ekspedisi De Abreu dari Melaka menuju Madura, Bali, Lombok, Aru dan Banda.Dua kapal rusak di Banda. Da Breu kembali ke Melaka; Francisco Serrão memperbaiki kapal dan melanjutkan menuju ke Ambon, Ternate, dan Tidore. Serrão menawarkan dukungan bagi Ternate dalam perselisihannya dengan Tidore, pasukannya mendirikan sebuah pos Portugis di Ternate.1513 Pasukan dari Jepara dan Palembang menyerang Portugis di Melaka, tetapi berhasil dipukul mundur. Maret, Portugis mengirim seorang duta menemui Raja Sunda di Pajajaran. Portugis diizinkan untuk membangun sebuah benteng di Sunda Kelapa (sekarang Jakarta).Portugis menghubungi Raja Udara, anak dari Girindrawardhana dan penguasa bekas kerajaan MajapahitPortugis membangun pabrik-pabrik di Ternate dan Bacan.Udara menyerang Demak dengan bantuan dari Raja Klungkung dari Bali. Pasukan Majapahit dipukul mundur, tapi Sunan Ngudung tewas dalam pertempuran. Banyak pendukung Majapahit melarikan diri ke Bali.1514Ali Mughayat Syah mendirikan Kesultanan Aceh, dan menjadi Sultan Aceh pertama.1515Portugis pertama kali tiba di Timor.1518Sultan Mahmud dari Melaka mengambil alih kekuasaan di Johor.Raden Patah meninggal dunia; Pati Unus menjadi Sultan Demak.1520Aceh mulai menguasai pantai timur laut Sumatra.Rakyat Bali menyerang Lombok.Para pedagang Portugis mulai mengunjungi Flores dan Solor.Banjar di Kalimantan menjadi Kesultanan Islam.
•1521 – 1530
1521Unus memimpin armada dari Demak dan Cirebon melawan orang-orang Portugis di Melaka. Unus terbunuh dalam pertempuran. Trenggono menjadi Sultan Demak.Portugis merebut Pasai di Sumatra;Gunung Jati (dari Cirebon) meninggalkan Pasai berangkat ke Mekkah.Kapal terakhir dari ekspedisi Magelhaens mengeliling dunia berlayar antara pulau Lembata dan Pantar di Nusa Tenggara.1522Februari ekspedisi Portugis di bawah De Brito tiba di Banda.Mei, ekspedisi De Brito tiba di Ternate, membangung sebuah benteng Portugis.Kerajaan Sunda, yang masih beragama Hindu, meminta bantuan Portugis untuk menghadapi kemungkinan serangan Demak yang Muslim. Kontrak kerja sama ditandatangani dan sebuah padrao didirikan di Sunda KalapaSisa-sisa ekspedisi Magelhaens berkeliling dunia mengunjungi Timor.Portugis membangun benteng di Hitu, Ambon.1523Gunungjati kembali dari Mekkah, kembali ke Cirebon, dan menetap di Demak, menikahi saudara perempuan Sultan Trenggono.1524Gunungjati dari Cirebon dan anaknya Hasanuddin (di Banten) melakukan dakwah secara terbuka dan rahasia di Jawa Barat untuk memperlemah Kerajaan Sunda yang beribu kota di Pajajaran dan persekutuannya dengan Portugis. Pemerintah lokal di Banten, yang tadinya tergantung pada Pajajaran, masuk Islam dan bergabung dengan pihak Cirebon dan Demak.Aceh merebut Pasai dan Pedir di Sumatra Utara.1525Hasanuddin (dari Banten), anak dari Gunungjati (dari Cirebon), melakukan dakwah di Lampung.1526Portugis membangun benteng pertama di Timor.1527Demak menaklukkan Kediri, sisa-sisa Hindu dari kerajaan Majapahit; Sultan-sultan Demak mengklaim sebagai pengganti Majapahit; Sunan Kudus ikut serta.Demak merebut Tuban.Cirebon, dibantu Demak, menduduki Sunda Kelapa, pelabuhan Kerajaan Sunda. Fatahillah mengganti namanya menjadi Jayakarta. (Sukses ini dikatakan berkat pimpinan "Fatahillah"—atau, sesuai dengan kekeliruan ucapan Portugis, "Falatehan"—namun mungkin ini adalah nama yang diberikan kepada Sunan Gunungjati dari Cirebon) Para penjaga keamanan pelabuhan Kerajaan Sunda didorong mundur meninggalkan daerah pesisir. Dengan demikian pembangunan gudang atau benteng sesuai perjanjian dagang antara Portugis dengan Kerajaan Sunda batal terwujud.Kerajaan Palakaran di Madura, yang berbasis di Arosbaya (kini Bangkalan), menjadi Islam di bawah Kyai Pratanu.Ekspedisi dari Spanyol dan Meksiko berusaha mengusir Portugis dari Maluku.1529Demak menaklukkan Madiun.Raja-raja Spanyol dan Portugal sepakat bahwa Maluku harus menjadi milik Portugal, dan Filipina menjadi milik Spanyol.1530Salahuddin menjadi Sultan Aceh.Surabaya dan Pasuruan takluk kepada Demak. Demak merebut Blambangan, kerajaan Hindu terakhir di ujung timur Jawa.Gowa mulai meluas dari Makassar.Banten memperluas pengaruhnya atas Lampung.
1531 – 1540
•1536 Serangan besar Portugis terhadap Johor.Antonio da Galvão menjadi gubernur di pos Portugis di Ternate; mendirikan pos Portugis di Ambon.Portugis membawa Sultan Tabariji dari Ternate ke Goa karena mencurigainya melakukan kegiatan-kegiatan anti Portugis, menggantikannya dengan saudara-saudaranya.1537Serangan Aceh atas Melaka gagal. Salahuddin dari Aceh digantikan oleh Alaudin Riayat Syah I.1539Aceh menyerang suku Batak di selatan mereka.1540Portugis berhubungan dengan Gowa.Kesultanan Butung didirikan.
•1541 – 1550
1545Demak menaklukkan Malang. Gowa membangun benteng di Ujung Pandang.1546Demak menyerang Blambangan namun gagal.Trenggono dari Demak meninggal dan digantikan oleh Prawata. Menantunya, Joko Tingkir memperluas pengaruhnya dari Pajang (dekat Sukoharjo sekarang).St. Fransiskus Xaverius pergi ke Morotai, Ambon, dan Ternate.1547Aceh menyerang Melaka.1550Portugis mulai membangun benteng-benteng di Flores.
•1551 – 1560
1551Johor menyerang Portugis Melaka dengan bantuan armada Ratu Kalinyamat dari Jepara.Pasukan-pasukan dari Ternate menguasai Kesultanan Jailolo di Halmahera dengan bantuan Portugis.1552Hasanuddin memisahkan diri dari Demak dan mendirikan Kesultanan Banten, lalu merebut Lampung untuk Kesultanan yang baru.Aceh mengirim duta ke Suleiman I, Sultan Utsmaniyah di Istanbul.1558Leiliato memimpin suatu pasukan dari Ternate untuk menyerang Portugis di Hitu.Portugis membangun benteng di Bacan.Ki Ageng Pemanahan menerima distrik Mataram dari Joko Tinggir, memerintah di Pajang.Wabah cacar di Ternate.1559Para misionaris Portugis mendarat di Timor. Khairun menjadi Sultan Ternate.1560Portugis mendirikan pos misi dan perdagangan di Panarukan, di ujung timur Jawa.Spanyol mendirikan pos di Manado.
•1561 – 1570
1561Sultan Prawata dari Demak meninggal dunia.Misi Dominikan Portugis didirikan di Solor.1564Wabah cacar di Ambon.1565Aceh menyerang Johor.Kutai di Kalimantan menjadi Kesultanan.1566Misi Dominikan Portugis di Solor membangun sebuah benteng batu.1568Serangan yang gagal oleh Aceh di Melaka Portugis.1569Portugis membangun benteng kayu di pulau Ambon.1570Aceh menyerang Johor lagi, namun gagal.Sultan Khairun dari Ternate menandatangani sebuah perjanjian damai dengan Gubernur Lopez de Mezquita[6], tetapi agen Portugis membunuh Sultan Hairun[7]. Baabullah menjadi Sultan Ternate (hingga * 1583), dan bersumpah untuk mengusir Portugis keluar dari benteng-benteng mereka.Maulana Yusuf menjadi Sultan Banten.
•1571 – 1590
1571Alaudin Riyat Shah meninggal, kekacauan di Aceh hingga 1607.1574Jepara memimpin serangan yang gagal di Melaka.1575Sultan Babullah berhasil mengusir Portugis dari Ternate. Karena itu Portugis membangun sebuah benteng di Tidore.1576Portugis membangun benteng di kota Ambon sekarang.1577Ki Ageng Pemanahan mendirikan Kota Gede (dekat Yogyakarta sekarang).1579Banten menyerang dan meluluhlantakkan Pajajaran merebut sisa-sisa Kerajaan Sunda, dan melakukan Islamisasi. Raja Sunda terakhir yang enggan memeluk Islam, yaitu Prabu Ragamulya atau Prabu Suryakancana, meninggalkan ibu kota Kerajaan Sunda tersebut dan meninggal dalam pelarian di daerah Banten.November, Sir Francis Drake dari Britania, setelah menyerang kapal dan pelabuhan Spanyol di Amerika, tiba di Ternate. Sultan Babullah, yang juga membenci orang-orang Spanyol, mengadakan perjanjian persahabatan dengan Britania.1580Maulana Muhammad menjadi Sultan Banten.Kerajaan Portugal jatuh ke tangan kerajaan Spanyol dibawah Raja Philip II; usaha-usaha kolonial Portugis tidak dipedulikan.Drake mengunjungi Sulawesi dan Jawa, dalam perjalanan pulang ke Britania.Ternate menguasai Butung.1581Sekitar saat ini, Kyai Ageng Pemanahan mengambil alih distrik Mataram (yang telah dijanjikan kepadanya oleh Joko Tingkir, yang menundanya hingga Sunan Kalijaga dari Wali Songo mendesaknya), mengubah namanya menjadi Kyai Gedhe Mataram.1584Sutawijaya menggantikan ayahnya Kyai Gedhe Mataram sebagai pemerintah lokal dari Mataram, memerintah dari Kota Gede.1585Sultan Aceh mengirim surat kepada Elizabeth I dari Britania.Kapal Portugis yang dikirim untuk membangun sebuah benteng dan misi di Bali karam tepat di lepas pantai.1587Sutawijaya mengalahkan Pajang dan Joko Tingkir meninggal; garis keturunan beralih kepada Sutawijaya. Gunung Merapi meletus.Portugis di Melaka menyerang Johor.Portugis menandatangani perjanjian perdamaian dengan Sultan Aceh.Sir Thomas Cavendish dari Britania mengunjungi Jawa.1588Sutawijaya mengganti namanya menjadi Panembahan Senopati; merebut Pajang dan Demak.1590Desa asli Medan didirikan.
•1591 – 1659
1591Senopati merebut Madiun, lalu Kediri.Sir James Lancaster dari Britania tiba di Aceh dan Penang, tetapi misinya gagal.Ternate menyerang Portugis di Ambon.1593Ternate mengepung Portugis di Ambon kembali.15952 April, ekspedisi Belanda di bawah De Houtman berangkat ke Hindia Belanda.Suriansyah menjadikan Banjar di Kalimantan sebuah Kesultanan (belakangan Banjarmasin).Portugis membangun benteng di Ende, Flores.
-Kolonialisasi Spanyol
1521 Spanyol mendarat di Sulawesi Utara1560 Spanyol mendirikan pos di Manado.1617 Gerakan perlawanan rakyat Minahasa di Sulawesi Utara untuk mengusir kolonial Spanyol.1646 Spanyol di usir dari Minahasa dan Sulawesi Utara. Tahun selanjutnya Spanyol masih mencoba memengaruhi kerajaan sekitar untuk merebut kembali Minahasa tapi gagal, terakhir dengan mendukung Bolaang Mongondow yang berakhir tahun 1692.
-Kolonisasi pemerintah Belanda
Artikel utama: Indonesia: Era Belanda
•Era Napoleon (1800-1811)
Setelah VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie) jatuh bangkrut dan dibubarkan pada akhir abad ke-18, tepatnya adalah pada tahun 1 Januari 1800 dan setelah Belanda kalah Perang Eropa dan dikuasai Prancis, maka Hindia Belanda jatuh ke tangan Prancis, walaupun secara pemerintahan masih di bawah negara kesatuan Republik Belanda (hingga 1806), kemudian dilanjutkan Kerajaan Hollandia (hingga 1810). Sejak saat itu dimulailah perang perebutan kekuasaan antara Prancis (Belanda) dan Britania Raya, yang ditandai dengan peralihan kekuasaan beberapa wilayah Hindia Belanda dan perjanjian, antara lain Persetujuan Amiens hingga Kapitulasi Tuntang.
Dalam masa ini Hindia Belanda berturut-turut diperintah oleh Gubernur Jenderal Overstraten, Wiese, Daendels, dan yang terakhir adalah Janssens. Pada masa Daendels dibangunlah Jalan Raya Pos (jalur Pantura sekarang), kemudian meluaskan daerah jajahan hingga ke Lampung, namun kehilangan Ambon, Ternate dan Tidore yang direbut Britania. Tahun 1810 ketika Prancis menganeksasi Belanda, maka bendera Prancis dikibarkan di Batavia, dan Daendels kembali ke Eropa untuk berperang di bawah Napoleon. Janssens, penggantinya, tidak memerintah lama, karena Britania di bawah Lord Minto datang dan merebut Jawa dari Belanda-Prancis.
•Interregnum Britania (1811-1816)
Setelah Britania menguasai Jawa, pemerintahan beralih sementara dari Belanda ke Britania, hingga akhir perang Napoleon pada 1816 ketika Britania harus mengembalikan Hindia Belanda kepada Kerajaan Belanda. Lord Minto menjadi Gubernur Jenderal pertama yang bermarkas di India, sedangkan Raffles diangkat menjadi Letnan Gubernur yang memimpin Jawa. Raffles kemudian membenahi pemerintahan di Jawa sesuai sistem pemerintahan Britania.
Salah satu penemuan penting pada pemerintahan Raffles adalah penemuan kembali Candi Borobudur, salah satu candi Buddha terbesar di dunia, dan Gunung Tambora di Sumbawa meletus, dengan korban langsung dan tidak langsung mencapai puluhan ribu jiwa
•Pemerintahan Kerajaan Belanda (sejak 1816)
Setelah Kongres Wina mengakhiri Perang Napoleon dan mengembalikan Jawa ke Belanda, sejak 16 Agustus 1816 pemerintah Kerajaan Belanda berkuasa dan berdaulat penuh atas wilayah Hindia Belanda yang tertulis dalam Undang-Undang Kerajaan Belanda tahun 1814 dan diamendemen tahun 1848, 1872, dan 1922 menurut perkembangan wilayah Hindia Belanda, hingga 1942 ketika Jepang datang menyerbu dalam Perang Dunia II.
Dalam masa ini, terjadi pemberontakan besar di Jawa dan Sumatra, yang terkenal dengan Perang Diponegoro atau Perang Jawa, pada tahun 1825-1830, dan Perang Padri (1821-1837), dan perang-perang lainnya. Setelah tahun 1830 sistem tanam paksa yang dikenal sebagai cultuurstelsel dalam bahasa Belanda mulai diterapkan. Dalam sistem ini, para penduduk dipaksa menanam hasil-hasil perkebunan yang menjadi permintaan pasar dunia pada saat itu, seperti teh, kopi dll. Hasil tanaman itu kemudian diekspor ke mancanegara. Sistem ini membawa kekayaan yang besar kepada para pelaksananya - baik yang Belanda maupun yang Indonesia. Sistem tanam paksa ini adalah monopoli pemerintah dan dihapuskan pada masa yang lebih bebas setelah 1870.
Pada 1901 pihak Belanda mengadopsi apa yang mereka sebut Politik Etis (bahasa Belanda: Ethische Politiek), yang termasuk investasi yang lebih besar dalam pendidikan bagi orang-orang pribumi, dan sedikit perubahan politik. Di bawah gubernur-jenderal J.B. van Heutsz pemerintah Hindia Belanda memperpanjang kekuasaan kolonial secara langsung di sepanjang Hindia Belanda, dan dengan itu mendirikan fondasi bagi negara Indonesia saat ini.
-Kolonialisasi Inggris
Pada 1811 Inggris berhasil mengalahkan Perancis pada perang Napoleon dan memperoleh konsesi khusus dari Belanda yaitu penguasaan terhadap seluruh wilayah jajahan Belanda, Malaysia, Suriname, Brasil, India, Afrika Selatan, dan termasuk Hindia Belanda. Penguasaan Inggris ini berlangsung selama kurang lebih 5 tahun antara tahun 1811 – 1816, penyerahan ini dilakukan dengan sebuah perjanjian yang di kenal dengan “ Kapitulasi Tuntang “ isinya kurang lebih penyerahan kekuasaan di Jawa kepada Inggris selepas pembebasan Belanda dari Perancis.
Hasil dari perjanjian tersebut menyebabkan
Inggris memiliki kekuasaan atas Jawa. Atas hal tersebut Inggris mengangkat Thomas Stamford Raffles sebagai Gubernur Jenderal Hindia Belanda. Pengangkatan ini berdasarkan rekomendasi dari Gubernur Jenderal Inggris di India, Lord Minto yang yakin Raffles dapat memajukan Hindia Belanda lebih dari India.
Dalam pemerintahannya Raffles mengedepankan dengan semangat pembaharuan (Enlightement) dengan membawa ideologi liberalisme.
•Kebijakan Raffles 1811-1816
Dalam bidang politik Raffles membagi Jawa menjadi 16 Keresidenan. Residen-residen (bupati) bertindak harus sebagai pejabat pemerintahan bukan pegawai dari raja-raja jawa, sehingga Residen dan Raja derajatnya adalah sama. Hal ini dilakukan sebagai langkah Raffles mereformasi Birokrasi dengan menghapuskan Feodalisme di Jawa. Para Bupati diberikan gaji berupa uang bukan lagi hasil bumi (Inatura).
Dalam upaya penghapusan Feodalisme, Raffles menerapkan Sistem Sewa Tanah atau Land Rent yang menghapus penguasaan tanah oleh bangsawan-bangsawan Jawa, tanah milik petani. Sistem sewa tanah ini diterapkan agar dapat dimanfaatkan oleh Investor untuk mengembangkan usaha Perkebunan yang berusaha digalakan menggantikan pertanian. Investor dapat menyewa tanah kepada petani sampai 70 tahun.
Kerja Rodi dibatasi oleh Raffles, hal tersebut karena Raffles memandang bahwa kerja yang seharusnya adalah Kerja Upah bukan kerja Paksa. Selain itu pajak hasil bumi atau Inaatura dihapuskan dan diganti dengan pajak uang. Hal ini sejalan dengan upaya Raffles untuk memonoteisasi keuangan dengan memperkenalkan uang sebagai alat tukar. Hal ini nanti akan menjadi masalah karena ketidaksiapan penduduk pribumi menerima sistem uang, masyarakat masih bingung cara mempergunakan uang, sehingga berakibat pada kesulitan petani membayar pajak.
Hal yang ditinggalkan oleh Raffles
Raffles meskipun berposisi sebagai Gubernur Jenderal, kecintaan Raffles terhadap ilmu pengetahuan tidak bisa dielakan. Selama masa pemerintahnnya Raffles menulis buku sejumlah 2 jilid yaitu History of Java yang berisi catatan Raffles mengenai sejarah dan kebudayaan Jawa. Raffles pun mendirikan sebuah lembaga yang menaungi pengembangan ilmu pengetahuan di Batavia yang bernama Bataviarch Genotchap. Kemudian Raffles mendirikan sebuah suaka dalam pengembangan ilmu biologi, hal ini dinilai sebagai cikal bakal Kebun Raya Bogor.
Penghapusan diskirminasi dan penjualan budak merupakan kebijakan Raffles dalam mengatasi permasalahan sosial di Jawa, khususnya Batavia. Rafflesia Arnoldi merupakan penghargaan yang disematkan atas jasa Raffles mempopulerkan bunga Bangkai
Akhir kekuasaan Raffles ditandai dengan penandatanganan Konvensi London 1814, dimana Belanda secara bertahap mendapatkan konsesi dari Inggris untuk kembali menguasai Hindia Belanda. Yang menarik bahwa Raffles pernah melayangkan sebuah permintaan kepada Kerajaan Inggris agar Pulau Jawa tidak dikembalikan kepada Belanda. Hal ini karena Pulau Jawa merupakan sumber dari kekayaan Alam, tanah yang subur dan budaya yang tinggi menjadi alasan Raffles meminta Inggris untuk mempertahankan Pulau Jawa. Meskipun pada akhirnya permintaan tersebut tidak dapat dipenuhi dan Jawa serta seluruh bagian dari Hindia Belanda secara keseluruhan kembali ke tangan Belanda.
Inggris hanya mengembalikan Hindia
Belanda, jajahan Belanda yang lan seperti Malaysia, India, Suriname, Brasil, dan Afrika Selatan tetap di tangan Inggris. Raffles akhirnya digeser ke Bengkulu sebelum dipindahkan secara total ke Singapura. Disana Raffles lebih leluasa untuk menerapkan pemikiran liberalnya.
-VOC
Vereenigde Oostindische Compagnie atau lebih dikenal dengan VOC merupakan perusahaan dagang tersebut. VOC didirikan pada 20 Maret 1602 oleh Johan van Oldenbarnevelt. Kepemimpinannya dipegang oleh 17 orang pemegang saham (Heeren Zeventien) yang berkedudukan di Amsterdam. Tujuan pembentukannya adalah:
(1) menghindari persaingan sesama pedagang Belanda.
(2) Memperkuat Belanda dalam persaingan dengan Bangsa Eropa lain.
(3) Memonopoli perdagangan rempah-rempah di Indonesia.
Keberadaan VOC tidak hanya sebagai kongsi dagang, namun juga menjadi kekuatan politik. VOC memiliki hak octrooi, yaitu monopoli perdagangan, mencetak mata uang sendiri, mengadakan perjanjian, menyatakan perang dengan negara lain, menjalankan kekuasaan kehakiman, memungut pajak, memiliki angkatan perang, dan mendirikan benteng. VOC pun memiliki beberapa kebijakan, yaitu:
1. Contingenten: pajak wajib berupa hasil bumi yang langsung dibayarkan ke VOC.
2. Verplichte leverantie: penyerahan wajib hasil bumi dengan harga yang telah ditentukan VOC. Kebijakan ini berlaku di daerah jajahan yang tidak secara langsung dikuasai VOC, misalnya Kesultanan Mataram.
3. Ekstirpasi: menebang kelebihan jumlah tanaman agar produksinya tidak berlebihan sehingga harga dapat dipertahankan.
4. Pelayaran hongi: Pelayaran dengan perahu kora-kora untuk memantau penanaman
-Sumpah Pemuda
adalah satu tonggak utama dalam sejarah pergerakan kemerdekaan Indonesia. Ikrar ini dianggap sebagai kristalisasi semangat untuk menegaskan cita-cita berdirinya negara Indonesia.Yang dimaksud dengan "Sumpah Pemuda" adalah keputusan Kongres Pemuda Kedua yang diselenggarakan dua hari, 27-28 Oktober 1928 di Batavia (Jakarta). Keputusan ini menegaskan cita-cita akan ada "tanah air Indonesia", "bangsa Indonesia", dan "bahasa Indonesia". Keputusan ini juga diharapkan menjadi asas bagi setiap "perkumpulan kebangsaan Indonesia" dan agar "disiarkan dalam berbagai surat kabar dan dibacakan di muka rapat perkumpulan-perkumpulan. Istilah "Sumpah Pemuda" sendiri tidak muncul dalam putusan kongres tersebut, melainkan diberikan setelahnya. Berikut ini adalah bunyi tiga keputusan kongres tersebut sebagaimana tercantum pada prasasti di dinding Museum Sumpah Pemuda. Penulisan menggunakan ejaan van Ophuysen. Sejak 1959, tanggal 28 Oktober ditetapkan sebagai Hari Sumpah Pemuda, yaitu hari nasional yang bukan hari libur yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia melalui Keppres No. 316 Tahun 1959 tanggal 16 Desember 1959 untuk memperingati peristiwa Sumpah Pemuda Rumusan Kongres Sumpah Pemuda ditulis Moehammad Yamin pada secarik kertas yang disodorkan kepada Soegondo ketika Mr. Sunario tengah berpidato pada sesi terakhir kongres (sebagai utusan kepanduan).
0 notes
Photo
Kabupaten Kendal
Nama Kendal diambil dari nama sebuah pohon yakni Pohon Kendal. Pohon yang berdaun rimbun itu sudah dikenal sejak masa Kerajaan Demak pada tahun 1500 – 1546 M yaitu pada masa Pemerintahan Sultan Trenggono. Pada awal pemerintahannya tahun 1521 M, Sultan Trenggono pernah memerintah Sunan Katong untuk memesan Pusaka kepada Pakuwojo.
0 notes
Text
Temuan JPPR Soal Donatur Fiktif: 18 Orang untuk Jokowi, 12 orang di Kubu Prabowo
Liputanviral – Jaringan Pendidikan Pemilih Untuk Rakyat (JPPR) menemukan dugaan tindak pidana pemilu dalam Laporan Penerimaan Sumbangan Dana Kampanye (LPSDK) dua pasangan calon presiden dan wakil presiden, Jokowi– Ma’ruf Amin serta Prabowo Subianto – Sandiaga Uno. Dari hasil temuan, JPPR curiga kebenaran identitas penyumbang dan adanya motif pecah sumbangan dana kampanye.
Manajer Pemantauan Seknas JPPR Alwan Ola Riantoby mengatakan, pihaknya mencium adanya penyumbang perseorangan dengan identitas fiktif atau penyumbang fiktif pada pasangan capres-cawapres nomor urut 01, Jokowi-Ma’ruf Amin. Jumlahnya 18 orang. Kemudian, penyumbang fiktif perseorangan pada pasangan capres-cawapres nomor urut 02, Prabowo-Sandi dengan jumlah sebanyak 12 orang.
“Dari kategori sumbangan kelompok, JPPR menemukan adanya peyumbang fiktif dengan jumlah 3 sumbangan kelompok fiktif pada laporan LPSDK pasangan Prabowo-Sandi,” kata Olla lewat keterangannya, Sabtu (12/1).
Dia memaparkan, jumlah penyumbang perseorangan terbanyak ada pada paslon Jokowi-Maruf Amin dengan 130 penyumbang perseorangan dengan total Rp 121.438.260. Sedangkan jumlah penyumbang perseorangan paslon Prabowo-Sandi hanya 25 peyumbang dengan total Rp 56.192.500
Ola menyebut, Format LPSDK kedua paslon tidak memenuhi aspek transparan. Sebab, dalam format LPSDK hanya memuat nama penyumbang. Hal tersebut tak sesuai dengan aturan yang tertuang dalam PKPU No 34 Tahun 2018, bahwa penyumbang harus mencantumkan identitasnya seperti, NPWP, KTP, dan alamat peyumbang.
“Format LPSDK Paslon juga tidak melampirkan identitas penytrmbang, alamat, dan nomor telepon yang dapat dihubungi, yang bertentangan dengan Pasal 335 Ayat 4 UU No7. Kondisi ini tentu menyulitkan masyarakat (pemilih) dalam melakukan investigasi lapangan terhadap sumbangan dana kampanye,” ucapnya.
Dia menilai, paslon tidak patuh UU N0 7 Tahun 2019 Pasal 497 yang menegaskan bahwa peserta pemilu, setiap orang dengan sengaja memberikan keterangan tidak benar dalam laporan dana kampanye dipidana penjara paling lama 2 tahun dan denda paling banyak Rp 20.000.000.
Serta Pasal 496 menegaskan bahwa Peserta Pemilu yang dengan sengaja memberikan keterangan tidak benar dalam laporan dana kampanye Pemilu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 334 ayat (1), ayat (2), dan/atan ayat (3) serta Pasal 335 ayat (1), ayat (2), dan/atau ayat (3) dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun dan denda paling banyak Rp 12.000.000.
“Maka dapat dikatakan ada potensi dugaan pelanggaran tindak pidana yang dilakukan oleh Pasangan calon Jokowi-Maruf dan Pasangan calon Prabowo-Sandi dalam hal kebenaran identitas penyumbang dalam laporan LPSDK,” ucapnya.
Menurutnya, ketidakpatuhan dalam pelaporan LPSDK dapat memberikan dampak penilaian buruk yang akan mempengaruhi elektabilitas pasangan calon.
“Semakin pasangan calon menutupi penerimaan yang tercermin dalam LPSDK maka elektabilitas pasangan calon tersebut semakin turun. Sehingga seluruh pasangan calon perlu memperhatikan hal ini,” kata Ola.
Kemudian, penerimaan dari kelompok yang lebih besar dibanding penerimaan dari paslon dan partai pengusung dikhawatirkan dapat menjadi ketergantungan paslon pada kelompok ketimbang partai pengusung.
“Begitupun dengan jumlah penerimaan dari pasangan calon lenih besar bila dibandingkan dengan jumlah sumbangan dari partai pengusung, hal ini dikhwatirkan dapat menjadi ketergantungan parpol pengusung pada individu calon,” ucapnya.
Ola melanjutkan adanya dugaan motif pecah sumbangan untuk pasangan calon Jokowi-Maruf. Yaitu sumbangan dari kelompok dari Perkumpulan Golfer TBIG dan Perkumpulan Golfer TRG yang masing masing sumbangan jika di jumlah sekitar 38 M.
“Di mana Golfer TRG hanya sekali menyumbang namun dengan jumlah 18 M, sedangkan Golfer TBIG menyumbang sebanyak 113 kali dengan total sumbangan 20 M,” ucapnya.
Kemudian dari partai, jumlah sumbangan yang berasal dari partai politik pengen pasangan calon Jokowi-Maruf sebanyak Rp.1.858.054.983, yang berasal dari partai Nasdem dan Perindo. Untuk paslon Prabowo-Sandi berasal dari partai pengusung yakni Gerindra sebanyak Rp.1.389.942.500.
Dengan temuan ini, LPSDK meminta Bawaslu dan stakeholder terkait melakukan analisis serta investigasi terhadap kejanggalan jumlah sumbangan. Masyarakat pemilih pun perlu memperhatikan dan mencatat ketidakpatuhan pasangan calon dalam hal kebenaran penyumbang didalam laporan LPSDK.
“Ketidakpatuhan ini menunjukkan indikasi lemahnya integritas pasangan calon,” tutup Ola.
Sebelumnya, Indonesia Corruption Watch (ICW) juga mencurigai Perkumpulan Golfer TBIG dan TRG menjadi penyumbang dana kampanye pihak ketiga terbesar capres dan cawapres Jokowi- Ma’ruf Amin. Perkumpulan pecinta olahraga golf ini diduga menampung uang dari berbagai pihak untuk dana kampanye pasangan capres dan cawapres nomor urut 01 dalam Pilpres tersebut.
Dalam catatan Laporan Awal Dana Kampanye (LADK) dan Laporan Penerimaan Sumbangan Dana Kampanye (LPDSK) per 1 Januari lalu diterima ICW dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) tercatat total dana kampanye pasangan Jokowi-Ma’ruf sebesar Rp 55,98 miliar. Dari jumlah itu, sekitar 67 persen totalnya berasal dari sumbangan kelompok yakni Perkumpulan Golfer TBIG dan Perkumpulan Golfer TRG.
Masing-masing menyumbang senilai Rp 19,7 miliar dan Rp 18,2 miliar. Dua kelompok penyumbang itu ditengarai ICW sebagai PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) dan PT Teknologi Riset Global Investama (TRG), yang sahamnya dimiliki Wahyu Sakti Trenggono, Bendahara TKN Jokowi-Ma’ruf.
Terkait hal itu, Wahyu menegaskan, sumbangan dana kampanye itu sudah sesuai aturan KPU. Wahyu mengatakan, pihak menyumbang itu tercatat namanya dan ada pula meminta diwakilkan.
Dia menjelaskan, dana bantuan itu juga tidak semuanya berbentuk uang kontan. “Kan sudah dijelasin. Itu seusai dengan peraturan KPU. Kalau orang ngasih sumbangannya itu tidak dalam bentuk cash tapi in kind. Kalau banyak itu bisa diwakili. Kan saya bisa bilang, perkumpulan olahraga ini. Ini berasal dari golf, kan ada kontraktor. Kan bisa diwakili. Bayangin tanggal 31 hari libur, kan kita melaporkan sampai 31. 31 bank libur, 1 itu libur. Kita sampai pagi beresin itu. Dan itu menurut peraturan KPU bisa diwakilkan. Jadi bukan badan hukum,” kata Wahyu di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (11/1).
Wakil Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera ( PKS) Hidayat Nur Wahid meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) memberikan klarifikasi tentang data asal usul dana kampanye para pasangan capres dan cawapres 2019. Hal ini dia katakan terkait adanya dana kampanye pasangan capres cawapres Jokowi- Ma’ruf Amin yang diduga berasal dari pihak ketiga.
Hidayat mengatakan klarifikasi itu dilakukan agar publik mengetahui pasangan capres cawapres mana yang mengikuti aturan KPU dalam mencari dana kampanye.
“Sewajarnya bila KPU juga kemudian menyampaikan pada publik tentang kesesuaian dari pada dana-dana atau kesesuaian dari pada kegiatan berkampanye sesuai aturan atau tidak, siapa yang melanggar siapa yang tidak,” kata Hidayat di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (11/1).
Read the full article
0 notes