#Lauren Soloy
Explore tagged Tumblr posts
godzilla-reads · 1 year ago
Text
Tumblr media Tumblr media
🍃 The Hidden World of Gnomes by Lauren Soloy
Rating: ⭐️⭐️⭐️/5
This book is an introduction to the Hidden Folk called gnomes, who live in a happy place they call The Pocket. Where is The Pocket, you ask? Well, it’s all around you, all the time.
“The truth is that gnomes, and others like them, are all around us, but most people don’t look closely enough… but the good news is that you have a choice. You can choose to look closely… you can choose to believe, and your life will be infinitely richer if you do.”
This was a cute book meant for young readers that want to explore the world of gnomes. What are gnome jobs? Gnome hobbies? What are some actual gnomes we meet in the book? The art was so creative and bright. I do wish there were more of the “classic gnome” designs, but these new gnomes were still fun with their camouflage and nature-inspired outfits. A great book for curious youngsters.
7 notes · View notes
bookjotter6865 · 1 month ago
Text
Winding Up the Week #395
An end of week recap “A bridge can still be built, while the bitter waters are flowing beneath.” – Anthony Liccione This is a post in which I summarise books read, reviewed and currently on my TBR shelf. In addition to a variety of literary titbits, I look ahead to forthcoming features, see what’s on the nightstand and keep readers abreast of various book-related happenings. CHATTERBOOKS >> If…
0 notes
winningthesweepstakes · 1 year ago
Text
The Hidden World of Gnomes by Lauren Soloy
The Hidden World of Gnomes by Lauren Soloy. Tundra, 2023. 9780735271043  Rating: 1-5 (5 is an excellent or a Starred review) 4.5 Format: Hardcover Genre: Fantasy What did you like about the book? We are introduced to twelve different gnomes in this book. They live pretty much unseen by humans in a place in the woods called The Pocket which is “all around you, all the time.”  The gnome year is…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
mejakerani · 5 years ago
Text
Ulasan
Tumblr media
AMY
PERNYATAAN FINAL SANG DIVA
23 Juli 2011 adalah akhir dari mimpi buruk yang barangkali sudah diprediksi beberapa pihak. Amy Winehouse ditemukan tewas pada usia 27 tahun. Beberapa pihak memaknai kepergiannya dengan perspektif masing-masing. Paparazzi kehilangan objek empuk pemberitaan. Komedian kehilangan bahan leluconnya. Sementara, keluarga dan para sahabat kehilangan sosok pekerja keras yang berhasil mewujudkan kedigdayaan mimpi-mimpinya di usia belia. Sisanya, para musisi dunia berkabung atas kepergian seorang jenius musik yang hanya muncul beberapa dekade sekali.
Masyarakat dunia baru mengenalnya ketika lagunya “Rehab” berhasil memuncaki tangga lagu Billboard dan albumnya Back to Black menjadi salah satu album terlaris di 2007. Namun, di negara kelahirannya, Inggris, Amy sudah menyita perhatian penikmat musik lewat debutnya, Frank (2004). Ditarik bertahun ke belakang, Amy remaja bahkan sudah mondar-mandir dari panggung ke panggung dan sempat pula berkolaborasi dengan National Youth Jazz Orchestra. Sedikit pula yang tahun bahwa Amy sempat bekerja sebagai jurnalis hiburan pada World Entertainment News Network di usia 15 tahun.
Hanya segelintir yang mengenalnya sebagai remaja gigih ketika remaja lain lebih banyak mengejar gula-gula romansa muda. Namun, ketika ia berhasil membawa pulang 5 trofi Penghargaan Grammy dalam satu malam, dunia malah lebih mengenalnya sebagai penyanyi bermasalah, junkie parah, dan pengidap bulimia akut.
Asif Kapadia mendokumentasikan perjalanan karir Amy Winehouse dari awal pengorbitan karir, kesuksesan yang berjalan beriringan dengan skandal, kejatuhannya, hingga hari kematiannya yang datang tiba-tiba. Dengan kumpulan rekaman video yang dihimpun dari cuplikan penampilan panggung, wawancara, arsip berita, dan video pribadi dari orang-orang terdekatnya, Kapadia mendekati kehidupan sang diva dari perolehan berbagai sudut pandang yang kadang terasa akrab, kadang pula getir.
Dibuka dengan perayaan kecil-kecilan ulang tahun ke-14 sang sahabat, Lauren Gilbert, Amy memukau penonton dengan menyanyikan “Happy Birthday” bersentuhan Jazz dan kontralto yang kental, sambil mengulum permen lolipopnya dengan masa bodoh. Film terus berlanjut pada perjalanannya bersama Nick Shamivsky, manajer pertamanya, hingga ia berhasil meraih kontrak untuk album debutnya. Dari opini yang berjalan, Amy muda dinilai memiliki karisma dan musikalitas yang jauh melampaui usianya. Beberapa cuplikan menampilkan proses rekaman dengan musik hidup serta penampilan panggungnya untuk audiens kecil. Cuplikan lain menampilkan hubungannya dengan pria yang lebih tua darinya, yang menjadi inspirasi bagi Amy dalam menulis lagu hit “Stronger Than Me”.
Frank berhasil memperoleh kesuksesan yang membuatnya dikenal media Inggris dan Eropa sebagai seorang bintang baru berbakat. Namun, sifat keterusterangan Amy dalam menyampaikan opini kerap membuatnya dicap sebagai bintang berkelakuan buruk dan keras kepala. Dari sini, dokumentasi digiring ke masa kecil Amy yang memiliki masalah emosional yang berakar dari keretakan rumah tangga ayah dan ibunya. Kenangan pahit itu mencuat dalam lagu “What Is It About Men”. Menurut salah satu pianis pengiring Amy, Sam Beste, masalah emosional di masa kecil itulah yang menguatkan keterikatan antara Amy dan musik.
Film berlanjut ke masa-masa setelah Amy bermukim di Camden, salah satu kawasan elit London dan perkenalannya dengan Blake Civil. Di sini, Amy mengalami penurunan produktivitas yang membuat beberapa pihak mempertanyakan proyek terbarunya yang mandek. Momentum ini berakhir dengan kandasnya hubungan antara Amy dan Blake (yang lebih memilih kembali ke kekasih lamanya). Perpisahan menggiring Amy pada depresi berkepanjangan dan membuat manajer serta beberapa karibnya berpikir sang diva memerlukan pertolongan rehabilitasi. Namun, Mitch Winehouse, sang ayah, dengan tegas menolak gagasan tersebut.
Beberapa waktu berselang, Amy memutus kontrak dengan label rekamannya dan terbang ke Miami untuk mengerjakan albumnya yang tertunda. Dari penuturan Salaam Remi dan Mark Ronson, Amy menunjukkan kemampuan emasnya yang berhasil membuatnya merampungkan Back to Black dalam kurun waktu lima bulan. Namun, berita kematian neneknya, Cynthia, yang sempat menggantikan figur seorang ibu bagi Amy, menghantamnya dengan keras dan kembali mengantarkan Amy pada kesedihan berkepanjangan.
Setelah Back to Black rampung dan “Rehab” memuncaki tangga lagu dunia, Amy kembali pada pelukan Blake. Hubungan keduanya yang kontroversial berakhir pada pernikahan yang justru memperkenalkan Amy pada pengaruh heroin.
Keganasan media seakan tak mau meninggalkan Amy sendirian. Ke manapun sang diva pergi, paparazzi otomatis mengikutinya. Puncaknya, sang suami harus ditahan di kediaman Amy, bahkan saat sang istri tak berada di tempat. Atas desakan beberapa pihak, Amy lalu dipaksa berhenti dari kecanduannya setelah nominasi Penghargaan Grammy diumumkan dan dirinya beroleh enam nominasi dengan empat kategori utama.
Dalam sebuah acara di London yang khusus digelar sebagai partisipasi Amy dalam Penghargaan Grammy, ia harus melakukan pidato jarak jauh ketika namanya diumumkan sebagai pemenang atas lima raihan trofi. Sisi kekanak-kanakan dari Amy juga mengemuka saat idolanya, Tony Bennett, yang mengumumkan langsung kemenangannya.
Kemenangannya ternyata tak mengubah situasi menjadi lebih baik. Hubungannya dengan Blake berakhir pada perceraian. Serangan fisik ia lakukan untuk memuntahkan kekesalannya pada awak media yang dinilai sudah kurang ajar. Beberapa penampilannya berakhir mengecewakan meskipun ia dibayar mahal. Kolaborasinya dengan Tony Bennett dalam lagu “Body and Soul” sempat menjadi sinyal yang baik bagi kebangkitan Amy. Namun, puncak dari  itu justru terjadi ketika Amy yang dijadwalkan tampil pada festival musik di Belgrade dan menolak untuk bernyanyi. Skandal memalukan itu disaksikan lebih dari ribuan orang yang mengharapkan sang diva berdendang di mikrofonnya. Tanpa rekayasa, video footage yang diambil secara amatir di acara tersebut dengan gamblang menampilkan Amy di ambang kewarasannya, yang juga menghancurkan karir bermusiknya.
Sebulan kemudian, datang berita kematiannya. Amy ditemukan tewas akibat gangguan makan dan pengaruh alkohol yang membuat jantungnya berhenti. Juliette Ashby, sahabat masa kecilnya, menuturkan, beberapa sebelum kematiannya Amy menelpon dan meminta maaf atas segala kejadian yang menimpa mereka. Ia pun berinisiasi untuk melakukan reuni kecil-kecilan dengan sahabat lainnya. Pengawalnya pun menuturkan pada malam kematiannya, Amy menunjukkan rekamannya menyanyi di atas panggung. Yang membuat percakapan antara mereka berdua terasa menyedihkan adalah pengakuan Amy yang berbunyi: “If I could get it back, just walk down the street, with no hassle, I would.”
Amy adalah sebuah dokumenter menyakitkan yang membuat para penonton menyaksikan seorang bintang seperti Amy tewas di usia muda. Kerapuhan emosinya di masa-masa akhir kehidupannya berbanding terbalik dengan masa-masa awal ketika ia baru mewarnai belantika musik. Tak ada yang meragukan musikalitasnya. Seorang legenda Jazz seperti Tony Bennett bahkan mengakui bahwa Amy memiliki paket komplit sebagai seorang solois Jazz sejati.  
Film ini membuat kita melihat Amy sebagai seorang teman ketimbang seorang bintang. Keterbukannya membuat Amy tidak seperti seorang artis yang membohongi publik. Amy tampil apa adanya, dengan segala kelemahan dan proses transformasi, yang justru menjadikan kematiannya terasa menyakitkan.
27 tahun kehidupan Amy Winehouse memang tak mampu dirangkum begitu saja dalam film berdurasi 120 menit ini. Namun, Amy barangkali mampu menjawab pertanyaan tentang mengapa bintang sebesar Amy Winehouse tidak pernah menjadi seperti yang semua orang harapkan. Penuturan terakhirnya pada sang pengawal di malam kematiannya mungkin menjadi jawaban atas semua itu. Tony Bennett menyatakan, Amy seharusnya diperlakukan dengan hormat, seperti Billie Holiday atau Ella Fitzgerald. Namun, media menyantapnya bulat-bulat lalu memuntahkannya dengan segala gangguan yang memperparah kondisi kejiwaannya. Meninggalkan sang diva sendirian sebagai contoh buruk ketimbang seorang musisi handal. Sementara, tubuh kekaryaannya barangkali adalah teriakan minta tolong yang terlalu dikagumi daripada diperhatikan. Cerita tentangnya adalah peringatan, tentang bagaimana sebuah anugrah tetap tidak menyelamatkan apapun.
“If I could get it back, just walk down the street, with no hassle, I would.”
Baris terakhir itu terngiang dengan kepasrahan dan cuplikan-cuplikan yang bergulir berikutnya seperti sebuah impian pulang yang gagal dijalankan. Lagu “Valerie” yang menutup dokumenter ini bagai sebuah sisa-sisa keceriaan, yang juga harus ikut dikuburkan.
1 note · View note
stephaniejoanneus · 2 years ago
Text
I's the B'y (The Beloved Folk Song) illustrated by Lauren Soloy
I’s the B’y (The Beloved Folk Song) illustrated by Lauren Soloy
I’s the B’y (The Beloved Folk Song) illustrated by Lauren Soloy. Greystone Kids, 2022. 9781771648332 Rating: 1-5 (5 is an excellent or a Starred review) 5 Format: Hardcover picture book Genre: Music What did you like about the book? I have never been to Newfoundland, but after reading this book I want to visit the lovely picturesque island and take part in a community sing-along and folk…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
majalahforbes-blog · 6 years ago
Text
Daftar Lengkap Nominasi American Music Awards 2018
Forbes - American Music Awards (AMA) 2018 telah mengumkan deretan musisi yang menjadi nominasi penghargaan musik bergengsi di Amerika Serikat tersebut. Drake dan Cardi B memimpin perolehan nominasi. Pihak AMA mengumumkan nominasi tersebut melalui siaran langsung di akun YouTube Music miliknya, Rabu (12/9) malam waktu Indonesia. Rapper Drake dan Cardi B memimpin perolehan dengan delapan nominasi, sedangkan musisi Ed Sheeran dan Post Malone menyusul dengan masing-masing enam nominasi. Penyanyi Camila Cabello yang menang besar di MTV VMA 2018 lalu mendapatkan lima nominasi di momen AMA pertamanya sebagai solois kali ini. Sedangkan salah satu nominasi paling bergengsi, yaitu Artist of the Year diisi oleh Drake, Imagine Dragons, Post Malone, Ed Sheeran, dan Taylor Swift. Acara puncak AMA sendiri akan diadakan di Microsoft Theatre Los Angeles pada 9 Oktober mendatang pukul 8 malam atau 10 Oktober pukul 7 pagi waktu Indonesia. Para nominasi ini diperoleh berdasarkan interaksi dengan fan, termasuk streaming, penjualan lagu dan album secara digital, penayangan radio, aktivitas sosial, dan tur. Data dikumpulkan oleh Billboard dan Nielsen Music serta Next Big Sound pada 15 September 2017 hingga 9 Agustus 2018. Namun untuk pemenang AMA, para penggemar dan penonton lah yang menentukan melalui jajak pendapat di laman resminya. Diberitakan Variety, pemungutan suara dilakukan mulai dari 13 September, kecuali kategori New Artist of the Year, Favorite Social Artist, dan Collaboration of the Year yang akan dibuka mulai 24 September. Berikut daftar lengkap nominasi American Music Awards 2018: Artist of the Year Drake Imagine Dragons Post Malone Ed Sheeran Taylor Swift New Artist of the Year Camila Cabello Cardi B Khalid Dua Lipa XXXTENTACION Collaboration of the Year Camila Cabello ft. Young Thug - 'Havana' Post Malone ft. 21 Savage - 'Rockstar' Bruno Mars & Cardi B - 'Finesse' Bebe Rexha & Florida Georgia Line - 'Meant To Be' Zedd, Maren Morris & Grey - 'The Middle' Tour of the Year Beyoncé & JAY-Z Bruno Mars Ed Sheeran Taylor Swift U2 Favorite Music Video Camila Cabello ft. Young Thug - 'Havana' Cardi B - 'Bodak Yellow (Money Moves) Drake - 'God's Plan' Favorite Social Artist BTS Cardi B Ariana Grande Demi Lovato Shawn Mendes Favorite Male Artist - Pop/Rock Drake Post Malone Ed Sheeran Favorite Female Artist - Pop/Rock Camila Cabello Cardi B Taylor Swift Favorite Duo or Group - Pop/Rock Imagine Dragons Maroon 5 Migos Favorite Album - Pop/Rock Drake - 'Scorpion' Ed Sheeran - '÷ (Divide)' Taylor Swift - 'reputation' Favorite Song - Pop/Rock Camila Cabello ft. Young Thug - 'Havana' Drake - 'God's Plan' Ed Sheeran - 'Perfect' Favorite Male Artist - Country Kane Brown Luke Bryan Thomas Rhett Favorite Female Artist - Country Kelsea Ballerini Maren Morris Carrie Underwood Favorite Duo or Group - Country Dan + Shay Florida Georgia Line LANCO Favorite Album - Country Kane Brown - 'Kane Brown' Luke Combs - 'This One's For You' Thomas Rhett - 'Life Changes' Favorite Song - Country Kane Brown - 'Heaven' Dan + Shay - 'Tequila' Bebe Rexha & Florida Georgia Line - 'Meant To Be' Favorite Artist - Rap/Hip-Hop Cardi B Drake Post Malone Favorite Album - Rap/Hip-Hop Drake - 'Scorpion' Lil Uzi Vert - 'Luv Is Rage 2' Post Malone - 'beerbongs & bentleys' Favorite Song - Rap/Hip-Hop Cardi B - 'Bodak Yellow (Money Moves)' Drake - 'God's Plan' Post Malone ft. 21 Savage - 'Rockstar' Favorite Male Artist - Soul/R&B Khalid Bruno Mars The Weeknd Favorite Female Artist - Soul/R&B Ella Mai Rihanna SZA Favorite Album Artist - Soul/R&B Khalid - 'American Teen' SZA - 'CTRL' XXXTENTACION - '17' Favorite Song - Soul/R&B Khalid - 'Young Dumb & Broke' Ella Mai - 'Boo'd Up' Bruno Mars & Cardi B - 'Finesse' Favorite Artist - Alternative Rock Imagine Dragons Panic! At The Disco Portugal. The Man Favorite Artist - Adult Cotemporary Shawn Mendes P!NK Ed Sheeran Favorite Artist - Latin J Balvin Daddy Yankee Ozuna Favorite Artist - Contemporary Inspirational Lauren Daigle MercyMe Zach Williams Favorite Artist - Electronic Dance Music (EDM) The Chainsmokers Marshmello Zedd Favorite Soundtrack 'Black Panther: The Album, Music From And Inspired By' 'The Greatest Showman' 'The Fate of the Furious: The Album' Read the full article
0 notes
godzilla-reads · 11 months ago
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
📚December Reading Wrapup 📚
In December I finished 13 books, bringing my yearly final total to 177 books finished! Here is the list, plus my Top 3 books have been starred:
❄️ The Ice Dragon by George R.R. Martin
🔥 Fire Punch Vol. 1 by Tatsuki Fujimoto
🧚 Walking Through the Landscape of Faerie by Charles Vess
🍄 The Hidden World of Gnomes by Lauren Soloy
🌈 Born This Gay by Babet Van De Schot
⭐️ The Queen of Nothing by Holly Black
🧚‍♀️ The Good Neighbors by Holly Black and Ted Naifeh
⭐️ The Dragon Ark: Join the Quest to Save the Rarest Dragon on Earth by Emma Roberts and Tomislav Tomić
💤 The Night Fairy by Laura Amy Schlitz and Angela Barrett
🐸 How the King of Elfhame Learned to Hate Stories by Holly Black and Rovina Cai
⭐️ Heartstopper Vol. 5 by Alice Oseman
🐰 The Velveteen Rabbit by Margery Williams
🐲 Dragons by Wellern Polturnees and Elizabeth Ratisseau
13 notes · View notes
winningthesweepstakes · 2 years ago
Text
I's the B'y (The Beloved Folk Song) illustrated by Lauren Soloy
I’s the B’y (The Beloved Folk Song) illustrated by Lauren Soloy
I’s the B’y (The Beloved Folk Song) illustrated by Lauren Soloy. Greystone Kids, 2022. 9781771648332 Rating: 1-5 (5 is an excellent or a Starred review) 5 Format: Hardcover picture book Genre: Music What did you like about the book? I have never been to Newfoundland, but after reading this book I want to visit the lovely picturesque island and take part in a community sing-along and folk…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes