#Lalu Island
Explore tagged Tumblr posts
Text
Gue merasa kasihan sama cewek2 yang menjadi korban pelecehan seksual, sekaligus udah diperbudak sama pelaku yang bejat dan dzalim. Baru-baru ini, gue nonton dokumenter Burning Sun di BBC, mengingat kejadian di 2019, 3 artis cowok menjijikkan, sebut saja Seungri, Jung Joon Young, Choi Jeong Hoon yang masih berkarir sebagai performer yang digilai para fans terutama wanita.
Namun, ternyata kasus ini bermula dari Jung Joon Young yang pernah terlibat skandal pornografi dan pelecehan seksual di 2016 lalu. Insidennya oleh jurnalis yang membuat artikel mengenai kasus Jung Joon Young oleh pacarnya Kyung Mi terkait kasus molka. Yang perlu diketahui bahwa Jung diam-diam, merekam wanita secara ilegal ketika pacarnya melakukan asusila dalam keadaan gak sadar.
Gara2 video itu, Kyung Mi laporin ke polisi atas tuduhan kepada sang pacar. Tetapi sayang, kasusnya tidak diterima karena dianggap hate speech oleh pengacara Jung. Lalu, Kyung meminta maaf atas tuduhan yang tidak benar dan memberikan bukti yang palsu di ranah publik. Kasus tersebut tidak bisa dilanjutkan dan diberhentikan. Justru, polisi tidak percaya atas tuduhan yang dilakukan si korban seperti tidak mengecek isi chat oleh Jung. Akibatnya, Jung bebas dari kasus itu.
Reporter menemukan bukti video tatkala Jung sedang nyekokin cewek dalam keadaan mabuk di sebuah restoran. Lalu, disebelahnya ada temannya yaitu Choi Jeong Hoon yang merupakan gitaris FT Island.
Choi Jeong Joon juga terlibat hal yang sama seperti Jung Joon Young. Mereka sempat chat lewat grup Kakaotalk mengenai tindakan mereka perkosa sama ceweknya. Justru mereka memperlakukan cewek seperti mainan. Yang paling mengejutkan Seungri waktu masih jadi member Big Bang ikutan jadi grup di Kakaotalk.
Seungri mengatakan kepada gang pemerkosa di kakaotalk bahwa di hari ultahnya desember akan harus jaga image maksudnya berperilaku baik di depan publik.
Anehnya, 3 cowok bejat mengundang para cewek untuk liburan di Seoul. Lalu, mereka menyekok alkohol ke mulut para ceweknya dalam keadaan mabuk. Selain itu, mereka membuat sex tape di grup ketika para cewek gak sadar.
Jurnalis yang meliputi kasus prostitusi oleh 3 artis diserang, dan dimaki oleh fans dan disebut anti-feminis. Tak hanya itu, fans meneror emailnya, ngespam chat sampai jurnalis trauma, takut keluar rumah, seketika dia hamil, ia mengalami keguguran 2 kali.
Bahas klub Burning Sun. Jadi di bawah bar, terdapat ruang VIP yang tidak bisa dicari oleh pengunjungnya. Jadi, pegawai Burning Sun sengaja memotret cewek sedang mabuk, sekaligus melakukan molka. Lalu, video atau foto dikirim ke tamu VIP.
Hal yang mengenaskan ketika salah satu korban pernah diperkosa oleh pegawai Burning Sun. Ia memohon pelaku agar lepasin dan segera cepat pulang ke rumah untuk bertemu ibunya. Pelaku justru enggan, dan memberikan syarat yaitu memfoto korban lagi senyum. Tetapi Si korban menolak dan berusaha menutupi mulutnya.
Info dari petugas Burning Sun bahwa ia kasih duit ke polisi agar menutupi kasus2nya tersebut. Terus, terdapat sebuah CCTV dimana pegawai dianiaya oleh tamu tetapi polisi memilih diam dan tak mau tanggapi gara2 dapat uang sogokan.
Muncul di berita stasiun SBS bahwa Seungri terlibat skandal prostitusi di Burning Sun. Berita pun ramai.
Goo Hara menelpon sang reporter terkait skandal prostitusi oleh 3 artis cowok. Ia mengatakan bahwa artikel yang dibuat ternyata benar. Hara mengaku bahwa Choi Jeong Hoon merupakan teman dekat semasa trainee. Tak hanya itu, ia juga kenal dengan Seungri dan Jung Joon Young.
Hara sengaja membantu reporter untuk menganani kasus pemerkosaan / molka. Paling mengejutkan kalau Ia mengetahui kebusukan mereka melalui isi chat grup kakaotalk. Yang kalian ketahui bahwa Hara adalah korban revenge porn oleh pacarnya.
Kakak lelaki Hara sempat curhat tentang pacarnya bahwa ia melakukan revenge porn. Hal ini diketahui melalui CCTV lift dimana Hara terlihat diancam oleh pacarnya. Pacarnya bilang "aku akan mengakhirimu sebagai artis seleb" jika videonya tersebar lewat internet. Reporter menganggap Hara yaitu wanita pemberani.
Seketika Jung Joon Young pulang dari luar negeri, ia dikerumini oleh reporter dan ditangkap polisi atas kasus pemerkosaan dan molka. Choi Jeong Hoon juga ditangkap atas tuduhan yang sama.
Jung Joon Young dinyatakan bersalah atas skandal pemerkosaan dan penyebaran video porno ilegal dan masuk penjara selama 6 tahun. Sementara, Choi Jeong Hoon juga bersalah dan divonis hukum 2,5 tahun. Bagaimana Seungri ? Ia ditahan selama 18 bulan sebelum divonis.
Reporter yang dulu dihujat oleh netizen datang ke interview mengenai kasus burning sun. Pas awalnya netizen marah atas ketidakpercayaan oleh sang idolan justru meminta maaf kepada reporter.
Sampai saat ini, di klub2 lainnya di daerah Gangnam mengalami banyak kasus mirip Burning Sun meskipun beritanya jarang terekspos.
2 notes
·
View notes
Text
Terbang
Saya baru pulang dari Thailand tiga hari lalu. Di tahun 2016, saya pernah tinggal di Thailand selama 1,5 bulan untuk mengajar sekolah dasar lewat program dari kampus. Waktu itu saya tinggal di daerah kecil, namanya Dan Khun Tot, sekitar 4 – 5 jam dari Bangkok. Karena memang kegiatan utamanya mengajar, jadi waktu itu ya saya jarang jalan-jalan, oh paling juga mengunjungi kuil-kuil dan pasar-pasar terkenal di sana. Waktu itu juga hp saya belum canggih dan gak punya kesadaran untuk merekam peristiwa-peristiwa penting jadinya momen-momen saya hidup 1,5 bulan di Thailand itu gak terdokumentasikan dengan baik. Saya cuma mengandalkan ingatan aja.
Kali ini, niat saya ke Thailand sebenernya cuma satu; mau terbang. Iya, terbang, alias Skydiving. Tadinya sempet kepikiran mau sendirian aja, cuma skydiving abis itu strolling around Bangkok, tapi ternyata ada temen saya mau ikutan juga ke Thailand buat ke Pameran Ghibli. Akhirnya kami memutuskanlah ke Thailand berduaan dengan niat utama temen saya ke Ghibli, sementara niat utama saya Skydiving. Gak ada tuh niat-niat lain kaya kulineran, atau open jastip, atau jalan-jalan ke kota lain selain Bangkok.
Kita ke Thailand selama 6 hari dan baru mikirin mau kemana aja tuh seminggu sebelumnya. Yaudah akhirnya bikin list dengan modal lihat dari Tiktok dan memutuskan mau coba untuk island hopping ke Phuket. Sempat ada ketololan dalam pemesanan pesawat JKT – Bangkok dan JKT – Phuket tapi akhirnya gak kita pusingkan.
Kita berangkat siang menggunakan pesawat yang transit di Singapore dengan estimasi sampai di Bangkok jam 8 malam. Waktu transit di Spore gak bisa kemana-mana karena cuma transit 3 jam jadinya cuma makan di sekitar gate kita aja yang mana makanannya super duper mahal. Terus ternyata pesawat kita kena delay 2 jam yang menyebabkan kita sampai Bangkok jam 10 malam. Niat mau cari makanan enak sampai Bangkok jadi kita urungkan karena lebih baik kita langsung istirahat aja di hotel. Dari bandara, kita naik kereta bandara kemudian lanjut dengan BTS habis itu jalan kaki dari stasiun terdekat menuju hotel. Lumayan PR juga jalan kaki sambil geret-geret koper, mana sempat ada jalanan yang super gelap dan saya lupa bawa pisau lipat jadinya super degdegan. Untungnya gak terjadi apa-apa. Akhirnya kita beli makan malam di Sevel terdekat dan hotelnya cukup nyaman untuk harga yang sangat murah.
Keesokan harinya kita memutuskan untuk ke Ghibli Exhibition. Jujur ikutan ke Ghibli buat nemenin temen saya aja karena film Ghibli yang saya tonton bener-bener cuma seuprit dan yang terkenal doang. Temen saya baru sampai depannya aja udah mau nangis, terharu banget dia dan jadinya saya ikutan seneng juga. Without any expectation ternyata pamerannya bagussss banget! Suasananya benar-benar menyenangkan dan banyak instalasi yang bikin saya kagum. Di dalam pameran, kegiatan saya selain berwoah-woah adalah foto-fotoin teman saya. Kita selesai mengitari pameran setelah 1 jam dan habis itu kita makan lalu sedikit memutari Central World dan ditutup dengan ujung dress saya tersangkut di eskalator sampai harus dirobek kainnya. Setelah itu kita pulang untuk siap-siap karena kita akan ke Phuket jam 8 malam dengan pesawat.
Setelah sampai di bandara, ternyata pesawat kita kena delay lagi 3,5 jam huehehehehe padahal kita udah tercepot-cepot buat sampai di bandara tapi gapapa yah akhirnya kita memutuskan untuk makan di kantin karyawan dan merokok saja. Cukup bangga dan senang karena makanannya murah banget dan lumayan enak! Oh dan di Thailand, kita harus merokok di smoking area. Gak ada tuh kaya di Konoha, ada outdoor dikit orang-orang bisa merokok dimanapun. Jadinya kalau mau merokok, kita harus tanya dulu di mana smoking area nya. Cukup capek menunggu 3,5 jam, akhirnya pesawat kita berangkat juga. Kita sampai di Phuket jam setengah 1 malam dan segera menuju hotel pakai minibus yang kita temui di pintu keluar bandara.
Sesampainya di hotel, ternyata ada drama yang gak kalah seru. Pihak hotel bilang kamarnya sudah penuh padahal kita sudah dari jauh hari memesan kamar. Setelah perdebatan panjang, akhirnya kita dapat kamar juga dan baru bisa tidur jam 2 malam. Besok paginya, jam 07.30 kita dijemput oleh pihak tour untuk ke pelabuhan karena kita ikutan open trip untuk island hopping. Sesampainya di pelabuhan, kita daftar ulang, diberikan briefing dan sarapan, lalu kita ke Khai Island. Di sini gak ada yang spesial, mirip banget kayak Pulau Seribu jadinya kita cuma foto-foto aja sambil ngaso. Terus kita ke Bamboo Island untuk makan siang di pinggir pantai, surprisingly makanannya enak banget. Terus kita lanjut lihat Viking Cave dan Monkey Beach yang tentu aja banyak monyetnya dong ya. Nah, highlightnya adalah kita ke Phi Phi Island yang bikin saya “WAH GILA. GILA. GILA” pulau terbagus yang pernah saya liat!!!!!! Pemandangannya menakjubkan, airnya jernih banget. Di spot foto mainstream itu, airnya tenang dan jernih jadi saya bisa nyemplung tanpa pelampung. Saya berenang lumayan lama sampe keriput wkwkwkwk terus kita dibawa ke spot snorklingnya yang juga bikin saya menganga.
Kata orang, underwater Phi Phi Island itu paling bagus se-Thailand. Awalnya saya sangsi, tapi waktu diajak sama guidenya untuk lihat underwaternya, saya gak bisa bilang apa-apa lagi sih selain woah. Ikan-ikannya beragam banget, bahkan saya beberapa kali liat baby shark dududu, karang-karangnya, bahkan ada pearl segala. Saya udah beberapa kali snorkling dan biasanya saya gak pernah lebih dari 15 menit. Kemarin, saya Snorkling sampe 1 jam, sampe pala saya pusing. Itu juga saya yakin belum semuanya saya lihat. Snorkling di Phi Phi adalah pengalaman snorkling terbaik dan terindah selama saya hidup. Tuhan maha dahsyat betul.
Habis selesai takjub dengan underwater Phi Phi, kita semua mampir sebentar ke Maya Bay untuk foto-foto lalu kembali ke pelabuhan. Bersih-bersih, lalu saya dan teman saya langsung diantar ke bandara karena pesawat kita ke Bangkok akan berangkat jam 11 malam. Kita sampai Bangkok jam 1 pagi, ke hotel, dan langsung tidur nyenyak karena hari itu super duper melelahkan.
Besok paginya, jam 07.00 kita dijemput lagi oleh supir untuk ke Pattaya. Iya, hari itu bergantian teman saya yang menemani saya untuk terbang. Karena perjalanannya cukup panjang, yaitu 2,5 – 3 jam sampai ke dropzone, kita memutuskan untuk tidur saja. Pagi itu saya bangun sudah excited dan degdegan sekali. Sesampainya di tempat, saya tegang bukan main. Dalam hati saya bertanya-tanya, ini saya beneran kan ya mau skydiving? Lalu saya diminta mengisi formulir, menimbang berat badan (ternyata berat saya naik 5 kilo tapi saya gak sedih), menandatangani surat-surat, dan diminta menunggu giliran.
Saat menunggu itu, saya ngobrol banyak dengan manajernya yang ternyata adalah orang Iran. Di tempat itu, manusia sungguh beragam. Dari perawakannya aja saya bisa lihat kalau mereka punya banyak skydiver dari seluruh dunia. Lucunya, Reza (nama manajernya) menawarkan saya untuk ngeganja dulu sebelum terbang. Dia bilang, supaya lebih enak nanti terjunnya. “Kalau mau, ini saya ambilkan”. Saya cuma ketawa aja sambil bilang engga dengan mantap karena saya mau pengalaman pertama saya ini saya rasakan tanpa efek apapun. Lalu saya merokok sebentar ke luar sambil melihat orang-orang yang habis terjun. Di situ saya tegang bukan main, tangan saya berkeringat, lemas, dan rasanya pingin pipis terus.
Setelah kurang lebih 30 menit menunggu, nama saya dipanggil. Saya dikenalkan oleh tandeman saya, Leo, yang berasal dari Brazil. Kami mengobrol banyak karena Leo pernah tinggal di Ubud selama satu tahun. Lalu saya dipasangkan alat-alat, dijelaskan tata cara saat mau terjun, ketika sedang terbang, dan saat mendarat. Dan, off to go! Kata dia, jangan tegang, this is gonna be fun! Dalam hati saya, iyeee fun tapi gue udah mo mati ni wkwkwkwk. Lalu kami naik pesawat kecil dengan beberapa skydiver yang mau mendapatkan lisensi. FYI, mereka yang mau mendapatkan lisensi harus terjun minimal 100 kali, yang mau menjadi cameramen minimal 1000 kali, dan yang bisa menjadi tandem minimal 3000 kali. Gila, ya?
Di ketinggian 12.000 dan di tengah gumpalan awan, beberapa skydiver loncat duluan. Saya dan Leo masih naik lagi sampai di ketinggian 20.000. Saat itu, di atas sebelum lompat, saya menangis sedikit. Bukan karena takut, tapi karena senang dan terharu. Di situ saya menangis sambil bilang alhamdulillah berkali-kali. Allah baik banget masih ngasih saya kesempatan untuk mencoret wishlist utama saya. Teman-teman dekat saya pasti tahu, Skydiving adalah keinginan saya dari dulu yang pingin banget saya coba sebelum saya mati. Dan hari itu, keinginan saya terpenuhi. Huhuhuhu.
Saat sudah di ketinggian 20.000, Leo narik saya, kata terakhir yang saya dengar dari Leo cuma “Ready?” lalu saya ngangguk, dan tiba-tiba saya udah terbang. Saya teriak kenceng banget. Saya merasakan angin menerobos seluruh tubuh saya. Saya merasa dunia ada di sekeliling saya. Saya melintasi awan. Saya melihat laut. Rumah. Sawah. Gedung. Semuanya. Saya lihat semuanya. Saya merasakan saya sedang terbang di udara. Di saat itu Leo nanya, “how do u feel?” saya jawab teriak “THIS IS THE BEST EXPERIENCE IVE EVER HAD IN MY LIFE” terus dia jawab lagi “thank you for doing this” disitu saya terharu dan mau nangis lagi.
Kita terbang di udara selama kurang lebih 8 menit dan habis itu saya mendarat dengan posisi yang aneh sampai lutut saya luka wkwkwk tapi tentu saja gak kerasa karena saya senang. Saat mendarat saya peluk Leo, saya bilang terima kasih banyak karena sudah menjadi tandeman yang super oke yang bikin saya menikmati kegiatan ini. Satu yang saya ingat dari Leo, dia bilang “I started skydiving 15 years ago. Since then, I know I will never stop doing this til I die”. Iya Leo, kalau saya banyak uang, saya akan coba skydiving lagi!!!!!!!
Kegiatan terbang itu selesai jam 3 sore dan kami diantar ke mall terbesar di Pattaya. Di sana kami hanya makan dan harus balik ke Bangkok karena takut ketinggalan bis. Kita sampai Bangkok jam 9 malam dan makan Padthai sebentar di bawah perempatan lampu merah yang ternyata enak banget juga rasanya. Habis itu kita sampai hotel dan saya tidur dengan perasaan yang sangat menyenangkan. Hari itu saya cuma bisa bersyukur aja sama Tuhan.
Besoknya, kita ke luar hotel jam 10 untuk belanja. Hari itu kita cuma ke Chatuchak, Krungthong, Platinum, dan Big C buat belanja oleh-oleh, kosmetik, dan baju. Gak ada yang berkesan kecuali Bangkok yang panasnya kaya dajal dan kita jalan 25.000 langkah. Malamnya, kita makan di restoran Michelin bernama Polo Fried Chicken yang di dalamnya banyak banget orang Indonesia. Enak, tapi biasa aja. Terus kita balik hotel dan harus packing buat besoknya karena kita akan pulang ke tanah air.
Besok paginya, karena terlalu lelah, kita ke bandara naik Grabcar dan Bangkok macetnya bukan main sampe kita harus terburu-buru untuk masuk ke Gate pesawat kita. Tapi akhirnya kita pulang lagi dengan aman.
Di trip kali ini, sialnya emang banyak banget kalau mau diingat-ingat sampe kayanya saya sama temen saya banyak banget berantemnya kwkwkwkwk masi untung kita gak musuhan setelah trip ini selesai. Tapi bahkan saya lupa sama hal-hal buruknya karena hal baiknya yang gak kalah banyak. Rasanya saya mau bersyukur terus sama Tuhan karena masih dikasih kesempatan untuk melakukan hal yang saya sukai dan menjelajahi keindahan bumi. Kalau kata Hindia,
Lakukan apa yang kau mau sekarang
Saat hatimu bergerak jangan kau larang
Hidup ini tak ada artinya maka
Kau bebas mengarang maknanya, seorang!
Saya berdoa semoga teman-teman juga bisa menghidupi hidup dan saya bisa segera ke Swiss! Amin!
4 notes
·
View notes
Text
Tunggu Aku di Jakarta
Antara waktu yang berjalan begitu cepat atau diri yang tak pandai merasa, hidup ini akan selalu dipenuhi hal yang seringkali kita menganggapnya sebagai sesuatu yang bersifat tiba-tiba.
Tiba-tiba sudah berganti tahun,
Tiba-tiba sudah naik kelas,
Tiba-tiba akan lulus,
Dan tiba-tiba lainnya.
Padahal boleh jadi, hal-hal tersebut tidak terjadi dengan tiba-tiba apalagi percuma. Acapkali memang diri ini lah yang tak mampu mengeja hari, hingga dirasa waktu berlalu kian cepat. Tahun 2022 akan segera menutup lembarannya dalam beberapa hari lagi, digantikan dengan buku baru tahun 2023, dengan bau harumnya yang sudah mulai tercium, dan siap untuk diisi dengan sebaik-baik kisah. Sebelum buku tahun ini benar-benar tutup, mari kita ingat kembali kisah-kisah yang tak sempat tertulis.
———
Awal tahun ini, kesibukanku tak jauh berbeda dengan akhir tahun 2021 lalu. Membantu usaha mamas dan Ibu adalah kegiatanku hampir di setiap harinya. Iya, aku sudah resign mengajar di STTD Al-Busyro sejak bulan Oktober 2021, genap dua tahun aku mengajar disana. Atau lebih tepatnya, aku yang banyak belajar dari masing-masing muridku yang istimewa, serta para Ustadz dan Ustadzah dengan segenap keteladanannya. Masya Allah, semoga Allah menjaga dan meridhai setiap langkah perjuangan untuk mencetak generasi Hafizh dan Hafizah.
Bulan Maret, setelah mendapat email dari LPDP terkait program pengayaan bahasa (PB) aku mulai bersiap. Bulan pertama, kegiatan PB dijalankan secara online, dengan tiga sesi setiap harinya. Di program ini, aku banyak dipertemukan dengan kawan-kawan yang keren dari segala penjuru Indonesia (— even I have a friend who lives in Natuna Island!), serta tutor-tutor LBI UI yang berdedikasi tinggi. Program ini diperuntukkan bagi mahasiswa yang hendak apply pendaftaran kampus yang mensyaratkan nilai TOEFL tertentu. Meski sebenarnya, skorku sudah lebih dari cukup untuk mendaftar kampus, namun aku tetap ingin mengikuti PB ini, karena aku ingin menguatkan pemahamanku terkait materi yang tak aku dapatkan ketika belajar secara otodidak sesaat sebelum pendaftaran LPDP. Jatuh bangunnya belajar TOEFL sendiri kala itu hingga harus gagal di tes pertama, seakan menjadi pemanis dalam kisah perjuangan ini. Dan tentu, ada doa Ibu Bapak, yang membuat masalah serumit apapun, dapat diurai dan terselesaikan.
—
Singkat cerita, setelah lebaran aku berangkat ke UI untuk menjalani kegiatan PB secara offline. Dari 24 siswa, hanya tersisa 6 orang yang berangkat ke Jakarta, sebab sebagian besar sudah diterima di kampus tujuan. Seperti biasa, kalau boleh jujur, acara perpisahan di stasiun atau terminal adalah hal yang kubenci. Wkwkw. Mau sekuat apapun air mata ditahan, ia akan tetap menetes. (I know I am the most sensitive person, but seriously I hate this kind of activity hahaha). Hari itu diantar Ibu, Bapak, Mas Faris dan Adek. Aku sungguh paham kekhawatiran anggota keluargaku ketika aku hendak bersafar, paham sekali. Apalagi setelah hampir dua tahun setelah lulus, aku memutuskan untuk bekerja di Solo dan mulai melakukan perjalanan lagi. Plus kekhawatiran itu semakin menjadi-jadi ketika kota yang aku tuju adalah; Jakarta! Sebab Jakarta menurut Ibu Bapak adalah tentang kriminalitas! WKWKWK.
“Pulangnya jangan malem-malem, mba. Hindari gang sempit dan sepi gitu.”
“Pokoknya kalau naik KRL, tasnya betul-betul dijaga. Jangan dimakan kalo dikasih makanan sama orang yang mencurigakan. Bahaya”
Setidaknya itulah yang selalu diwanti-wanti sama Ibu Bapak. Ya tak salah juga, citra Jakarta memang selalu tentang pencopetan, pembunuhan, pemerkosaan, pelecahan. Selain nasihat, tentu doa mereka adalah bekal terbaikku untuk menetap di Depok selama dua bulan nanti, agar semuanya lancar, belajarnya diridhai Allah dan berkah. Pagi itu, jam 8 kereta Argo Lawu berangkat dari Stasiun Solo Balapan. Percaya atau tidak, aku mampu terjaga selama tujuh jam perjalanan, aku telah jatuh hati dengan pemandangan yang magis sepanjang perjalanan, apalagi cuaca saat itu berganti-ganti antara hujan dan cerah. Pukul 15.00 lebih sekian, kereta tiba di Stasiun Gambir. Sungguh tidak terduga jika stasiun ini memiliki tiga lantai, dan kereta ku turun di lantai 3. Aku yang saat itu tidak banyak bawa uang cash, memutuskan untuk tidak menyewa porter. Jalanku sungguh sempoyongan ketika harus membawa 1 koper besar, 1 ransel, 1 totebag dan 1 sling bag. Namun akan selalu ada hal baik yang datang atas niat yang insyaAllah baik. Kala itu, aku dibantu oleh Bapak-Bapak yang rela menggotong koperku dari lantai 3 ke lantai 1. Mungkin wajahku yang pucat keberatan beban menjadi layak untuk dikasihani. Hahaha. Lalu kemalangan ini berlanjut ketika dua kali aku mengelilingi stasiun karena ndak paham pintu keluarnya dimana. Cape banget bukan? Wkwk.
Setelahnya aku melanjutkan perjalanan menggunakan grabcar dari Jakpus ke Depok, aku cukup dapat menghela nafas lega. Di tengah perjalanan, aku dan bapak supirnya banyak berbincang, apalagi setelah tahu beliau asli Semarang, jadi banyak yang bisa kami obrolkan di perjalanan yang hampir sejam itu. Lalu part yang berhasil membuat senyumku mengembang seketika adalah saat beliau memutar lagu Sheila on 7, Tunggu Aku di Jakarta. Lagu favorit yang akhirnya jadi lagu pembuka saat kakiku menginjak kota Jakarta. High five sesama sheilagank, hehe.
Bersambung…
8 notes
·
View notes
Text
Desain Tempat Cuci Piring dan Kompor Mewah
Selanjutnya, ada desain tempat cuci piring dan kompor yang menawarkan konsep the island layout. Identik dengan dapur mewah, island island merupakan jantung dapur yang menambah fungsional sebuah dapur.
Desain ini memberikan kemudahan dalam menyiapkan bahan makanan, memasak dan mencuci alat masak. Area kompor dan tempat mencuci piring diterapkan pada kabinet dinding. Lalu di bagian tengah terdapat kabinet island table yang bisa digunakan untuk menyajikan makanan.
0 notes
Text
Kutub Selatan: 7 Fakta Menarik tentang Tempat Terdingin di Bumi
Kutub Selatan, atau Kutub Janubi, dikenal sebagai lokasi terdingin di planet ini, bahkan lebih dingin daripada Kutub Utara. Terletak di ujung selatan bumi, wilayah ini merupakan sumbu bumi dan rumah bagi berbagai penguin. Meskipun kedua kutub berada di bagian paling ekstrem bumi, Kutub Selatan masih jarang dijamah oleh manusia dan tidak memiliki populasi tetap.
Salah satu hal yang membuat Kutub Selatan sangat dingin adalah perbedaan karakteristik dengan Kutub Utara. Dilansir dari Live Science, Kutub Utara adalah wilayah perairan yang suhunya mudah berfluktuasi, sedangkan Kutub Selatan adalah benua yang suhunya lebih stabil. Berikut adalah tujuh fakta menarik mengenai Kutub Selatan:
Gurun yang Tak Terduga Mungkin mengejutkan, namun Kutub Selatan sebenarnya adalah sebuah gurun. Ini bukan gurun berpasir yang panas, melainkan gurun dingin dengan curah hujan yang sangat rendah, menjadikannya sebagai gurun kutub.
Tanpa Zona Waktu Berbeda dengan negara lain yang memiliki zona waktu tertentu, Kutub Selatan tidak memiliki pembagian waktu yang jelas. Semua garis bujur bertemu di titik ini, sehingga peneliti sering menggunakan zona waktu dari negara asal mereka.
Semua Arah Menuju Utara Di Kutub Selatan, Anda berada di titik paling selatan di bumi. Jadi, kemanapun Anda melihat atau bergerak, semuanya akan menuju utara.
Suhu Hangat di Masa Lalu Meskipun sekarang sangat dingin, Kutub Selatan pernah memiliki suhu yang hangat, setara dengan suhu di Melbourne saat ini, sekitar 40-50 juta tahun lalu. Fosil yang ditemukan di daerah ini menunjukkan bahwa dulunya ada hutan hijau dan bahkan dinosaurus.
Gunung Vulkanik Aktif Terdapat beberapa gunung vulkanik di Kutub Selatan, dua di antaranya masih aktif: Gunung Erebus di Ross Island dan satu lagi di Deception Island, yang merupakan kaldera vulkanik di South Shetland Islands.
Penyimpan Air Bersih Kutub Selatan menyimpan antara 60-90% air bersih di bumi, terperangkap dalam lapisan es yang sangat besar. Luas lapisan es ini mencapai sekitar 14 juta km², dan jika mencair, dapat meningkatkan permukaan laut hingga 60 meter.
Keberadaan Diamond Dust Fenomena "diamond dust" atau debu berlian adalah kristal es yang mengendap di udara lembab, menciptakan efek berkilau saat terkena sinar matahari. Ini memberi ilusi seolah ada jutaan berlian melayang di udara.
0 notes
Text
Saat diungkit soal pernikahannya dengan Yulhee, Minhwan F.T. Island memberikan respons tidak terduga. Minhwan sendiri sudah berpisah dari Yulhee sejak akhir tahun 2023 lalu.
- Minhwan F.T. Island memberikan respons tak terduga ketika Zico mengungkit tentang pernikahannya. Seperti diketahui, Minhwan baru saja bercerai dengan Yulhee.
Baru-baru ini, para member F.T. Island tampil sebagai tamu pertama dalam acara "The Seasons - Zico’s Artist" yang ditayangkan pada 26 Juli di KBS2. Dalam episode tersebut, Lee Jae Jin, Lee Hong Ki, dan Choi Min-hwan duduk berdampingan sementara sang host, Zico, membuka percakapan.
“Minhwan adalah orang yang khususnya saya senang temui karena dia seumuran denganku,” sambil menambahkan, “Sudah berapa lama (kita tidak bertemu)?”
Minhwan menjawab, “Sudah sekitar enam tahun.”
Zico bertanya, “Apakah kamu ingat terakhir kali kita bertemu?”
Saat Minhwan menyebutkan tahun 2018, Zico pun mendadak merasa sangat malu sambil memikirkan, “Oh, benar.”
Saat keheningan canggung terus berlanjut, Hongki menambahkan, “Bukan berarti kamu tidak boleh membicarakannya. Bukankah itu pernikahanmu? Bukankah kalian bertemu di pernikahan? Tidak ada yang salah dengan itu.”
Berikutnya, Minhwan malah pura-pura menangis membuat semua orang tertawa. Sambil bercanda, ia berkata, “Apa benar aku melakukan itu?”
Zico kemudian bertanya lagi, “Ini pertama kalinya kita bertemu lagi sejak saat itu, kan?”
Minhwan bertanya, “Apakah kamu merindukanku?”
Zico menjawab, “Aku sangat merindukanmu.”
Namun Minhwan membuat Zico kicep dengan mengungkapkan, “Kamu sering mengganti nomor teleponmu. Nomormu sering berubah.”
“Jangan salah paham, semua. Bukan aku sengaja mengubah nomorku, tetapi keadaanku yang terus berubah, dan aku masih menyimpan nomor Minhwan,” terang Zico.
“Tapi kenapa kamu tidak menghubungiku?” ujar Minhwan sambil bercanda.
Zico akhirnya menyelesaikan situasi tersebut dengan mengatakan, “Bagaimanapun juga, sangat menyenangkan bisa bertemu seperti ini.”
“Ini juga suatu kehormatan bagi kami,” balas member F.T. Island.
Nyatanya, penampilan perdana FT Island di "The Seasons - Zico’s Artist" tidak hanya penuh dengan tawa namun juga menyoroti kedekatan antar anggota dan kemampuan mereka untuk saling mendukung. Meskipun ada momen canggung pada awalnya, Minhwan dengan humor dan sikap tenang mampu memberikan suasana yang menyenangkan dan hangat.
Sementara itu, Minhwan dan Yulhee mengumumkan perpisahan mereka sejak Desember 2023. Mereka bercerai setelah menikah sejak Oktober 2018 lalu. Setelah bercerai, Minhwan mendapatkan hak asuh ketiga anaknya.
0 notes
Text
,,BREAKING NEWS"
----------
MUHAMAD RUDI BELAYAR SAMPAI KE PULAU BERJALAN SAMPAI KEBATAS INGIN TAU DENGAN MASYARAKAT YANG DI CINTAI
----------
UTUSAN RAKYAT : Mulanya saya meradang dengan Narasumber yang memberikan Ipormasi pada saya secara samar samar. Sebab katanya Muhamad Rudi Eks Walikota Batam Island, calon Gubernur Kepri itu berangkat ke Pulau. Biasalah itu kata saya dengan tujuanya untuk bersiraturahmi sekaligus berkampanye dengan isi kata Kampanye mengandung segala saran yang baik dan berpotensi untuk masyarakat jawaban saya pada Narasumber itu.
Tetapi Narasumber itu tidak mengetahui pula Muhamad Rudi berangkat ke Pulau arah mana, sebab dia hanya melihat adanya rombongan Muhamad Rudi di Pantai Indah Kijang City dari jarak kurang lebih 50 Meter, sebab Motor Roda Duanya jauh dibelakang akibat tersendat dengan sedikit kemacetan Jalan di Pantai Indah karena Antrian Mobil rombongan Muhamad Rudi lagi berhenti diperapatan ditepi bibir jalan Pantai Indah katanya.
Lalu saya eluskan dada saya seraya saya beristifar dalam Hati saya berkata. Seharusnya saya rasa bersukur masih ada masyarakat sebagai Narasumber menghantarkan Ipormasi pada saya. Lalu saya mohon maaf padanya dan saya ajukan pertanyaan kembali. Jam berapa abang lihat rombongan Muhamd Rudi berangkat ke Pulau, sudah hampir Jam 4 Sore katanya. Oooh kalau begitu Muhamd Rudi bisa jadi kalau tidak kepulau Air Gelubi bisa jadi juga Beliau berangkat ke Pulau Klong kata saya sebab sudah sore hari, mungkinlah jawaban Narasumber itu pada saya.
Menurut pantauan saya sekarang ini Beliau Muhamad Rudi tengah hangat hangat suam dibicarakan oleh buah bibir Masyarakat dalam kalangan Pubelik. Kalau Ansar Ahmad sedang hangat mendidih dipegang saja tak bisa apakan lagi untuk dideguk buat minum pelepas dahaga. Yang biasanya jika calon Pemimpin Kepala Pemerintahan jika tidak bisa sebagai pelepas tanya oleh masyarakat, apakan lagi untuk pelepas pengaduan keluh kesah buat pelega dalam segala kerumitan yang menerpa pada masyarakat Kepri - Editor By MKN
----------
Muhamad Rudi Calon Gubernur Provinsi Kepri
0 notes
Text
Lazy Stepmother of the 70s Island
七零海岛摆烂后妈
108 Chapters
Rate: 3.7 round up 4⭐
Ning Tang aslinya seorang budak korporat yang kesehariannya kerja dan kerja transmigrasi ke pedesaan, melihat akhirnya bebas dari kutukan pekerjaan lalu ingin mencoba hal-hal yang membawa keuntungan untuk dirinya.
Tapi sayang ada saja hal yang bikin gagal, akhirnya dia menyerah dan menjadi pemalas beruntung orang tuanya tidak masalah dan memanjakannya. Sampai ia dikenalkan oleh sang kakak dengan dua laki-laki untuk dia (Ning Tang) dan sepupunya (Ning Xue), barulah ia sadar bahwa ia bertransmigrasi ke novel dimana sepupunya Ning Xue menjadi protagonis ibu tiri yang baik sedangkan dia menjadi pembanding jelek sebagai ibu tiri yang malas dan menelantarkan anaknya.
•••
Seperti biasa cerita ini slice of life, bacaan ringan yang enak dibaca sambil santai.
Watak MC Ning Tang pada awal cerita tuh bikin kita meragukan dan mencemooh karena memang ia dia sepemalas itu, tapi ada perkembangan karakter dan semakin dibaca ya masih masuk akal bukan yg bener-bener bikin kesel bacanya.
MC mungkin karena dia aslinya dari abad 21 jadi lebih berpikiran terbuka dan rasional (ga kolot, ya ga sesuai sama sekitarnya di tahun 70an itu). Walau pemalas dan berpegang teguh kalo bisa malas malasan kenapa ga, dia MC termasuk perhatian dan sayang sama anak tirinya.
Karena cerita aslinya tentang perbandingan dua ibu tiri jadi disini bakal dikasih lihat juga OFL bakal digambarkan juga kekurangannya.
Seru, suka sama dinamis keluarga mereka dan gimana cara berpikir MC berpengaruh sama anak-anaknya.
1 note
·
View note
Text
“Titik Panas” Mikroplastik Ditemukan di Long Island
Konsentrasi semua jenis polusi mikroplastik dan mikrofiber antropogenik yang ditemukan dalam penelitian ini ditumpangkan pada peta panas yang menunjukkan konsentrasi lalu lintas pengiriman (semua jenis) dan peta panas yang menunjukkan kepadatan populasi. Dalam semua kasus, warna merah menunjukkan angka yang lebih tinggi. Kredit: Universitas Staffordshire Spesialis forensik dan lingkungan telah…
0 notes
Text
1000 Episodes and Counting
Hari ini, saya telah menyelesaikan episode ke-1000 One Piece. Saat ini sedang berada di arc Wano yang kemungkinan sudah separuh jalan. Saya tidak tahu apakah Wano akan menjadi arc terfavorit saya, ataukah menduduki 4 besar bersamaan dengan Dressrossa, Water 7-Enies Lobby, dan Perang Marineford (karena saya pun masih bingung dalam mengurutkannya). Tapi, ya, sejauh ini saya sangat menikmatinya.
Saya sempat bercerita ke salah satu rekan dokter umum bahwa saya menonton One Piece seringkali dengan kecepatan 1.25 atau 1.5 kali. Lalu ia menjawab bahwa ia selalu menonton anime dengan kecepatan normal, karena ingin menikmati setiap suasana, termasuk latar musik yang mendampingi setiap adegan. Seusai arc Zou, saya jadi terpikir, "Apa yang saja kejar?" Saya sudah sampai sejauh ini. Rasanya saya harus melambatkan diri sejenak dan mulai menikmati setiap perjalanan Sang Raja Bajak Laut di masa mendatang. Tidak perlu terburu-buru, karena toh sudah sekitar 800 episode yang terlewati.
Berangkat dari situ, saya memulai arc Wano dengan kecepatan normal. Satu hal yang mencolok ialah bahwa Wano ini "Jepang banget"! Setelah melihat Alabasta/Arabasta yang bernuansa Timur Tengah (well, they called it ARABasta for a reason, LOL), Water 7 yang penuh sungai seperti Venice, Dressrossa yang terinspirasi dari Spanyol (eh, tapi Colosseum adanya di Italy ya?), Whole Cake Island yang bagaikan dunia Alice in Wonderland, akhirnya Oda menampilkan negaranya sendiri sebagai latar cerita. Mulai dari musiknya, pakaian serba kimono, arsitektur bangunannya, pohon Sakura, keberadaan samurai, Geisha, serta masih banyak lagi.
Pada cerita-cerita awal, saya sangat menyukai bagaimana kru Strawhat yang sudah ke Wano duluan, menyamar menjadi warga lokal dengan perannya masing-masing. Pertama, Usopp sebagai Usohachi si penjual minyak katak. Sangat-sangat sesuai dengan kemampuan alamiah Usopp yaitu berbohong! Franky menjadi Franosuke yang bekerja sebagai tukang kayu yang sangat kuat (tentu saja, dia kan cyborg!) demi mendapatkan cetak biru kediaman Kaido dari bosnya yang dulu membuatnya. Eh, ternyata cetak biru itu sudah berpindah-pindah tangan berkali-kali sampai akhirnya Franky menyerah hahaha (ini adegannya SUPERRRR-lucu! Karena di setiap orang, mereka pasti bilang "Oh, cetak birunya ada di X" "Hah? Siapa pula X?" dan seterusnya.) Kemudian, Zoro menjadi Zorojuro, sang ronin alias samurai yang berkelana. Sudah diberi pesan untuk tidak membuat kehebohan sebelum anggota Mugiwara lengkap, eh dia malah jadi buronan karena berada di waktu dan tempat yang salah. Sudah pasrah ditahan dan menjalani hukuman, dia malah menebas hakim dan petugas lainnya (ya, karena memang hakimnya yang bersalah sih).Jadilah dia semakin terkenal sebagai buronan. Selanjutnya ada Robin sebagai Orobi yang menjadi geisha. Hey, bisa-bisanya Robin yang kaku itu disuruh menari... Tapi dia akting-nya bagus sih. Jadinya bisa mendekat ke Orochi dan mendapatkan informasi yang cukup banyak (walaupun Robin merasa masih masih kurang banyak).
Ngomong-ngomong soal Orochi, sepertinya dia adalah salah satu villain yang paling saya benci di One Piece. Selain rupanya yang buruk dan suaranya yang menyebalkan, yang paling penting adalah dia tidak tahu diri! Walaupun sebetulnya saya paham kenapa Orochi bisa bersikap seperti itu. Hampir mirip dengan kisah Doflamingo yang disiksa warga karena terlahir sebagai Kaum Naga Langit dan Ace yang dicemooh karena terlahir sebagai anak Gol D Roger, yang mana mereka berdua menderita padahal mereka hanya anak-anak yang tidak berdosa (ya, Doffy agak berdosa sedikit sih karena sudah angkuh sedari kecil). Orochi juga begitu, karena klan Kurozumi yang mengalir di darahnya, warga juga berusaha membunuhnya, padahal yang bersalah adalah kakekknya. Wajar kalau ia punya dendam kesumat dengan klan Kozuki. Tapi yang saya kesal adalah, bahkan setelah diperlakukan dengan baik oleh Daimyo Yasui, Daimyo Oden, dan Shogun Sukiyaki, dia hanya memanfaatkan kebaikan mereka dan justru menjebak Sukiyaki di akhir. Terlebih lagi Orochi ini gila perempuan, yang membuat kekesalan saya bertambah sekian persen hahaha. Adegan sewaktu Komurasaki 'dibunuh' Kyoshiro pun cukup membuat puas, karena setidaknya Orochi kehilangan "kekasihnya" (padahal dia sendiri yang mau makan Komurasaki saat berubah menjadi naga berkepala tiga).
Setelah 'kematian' Komurasaki, saya merasa ada yang janggal, karena dia masih hidup dan seolah tidak ada luka sama sekali. Masih bisa berlari sambil membawa Otoko, kemudian dikejar Killer dan diselamatkan Zoro. Saya juga di awal merasa bahwa Komurasaki ini tampaknya tokoh yang penting dalam jalan cerita ya. Dan benar saja dugaan saya, bahwa ia adalah Kozuki Kiyori, adik dari Momonosuke. Setelah diselamatkan Zoro, adegan lucu lainnya terjadi, yaitu ketika Brook mendatangi rumah yang mereka (dan Otoko) singgahi. Pemandangan yang Brook dapatkan seolah keluarga kecil bahagia, karena mereka tidur bertiga dengan mesra. Bahkan mata dan lidah Brook sampai keluar saking kagetnya, walaupun dia tidak punya mata dan lidah, yo-ho-ho-ho.
Kru Mugiwara yang menyusul setelah dari Whole Cake Island juga punya peran masing-masing dan membaur menjadi warga Wano. Brook memakai pakaian gembel dan compang-camping, tugasnya menakut-nakuti orang lain sebagai hantu kelaparan hahahahaha. Nami sebagai Onami, kunoichi atau ninja wanita bersamaan dengan Shinobu yang bertugas menjadi mata-mata. Sanji sebagai Sangoro si penjual soba yang niat awalnya adalah menarik para samurai untuk makan di kedainya dan mendapatkan informasi. Eh, yang mengantre panjang malah hampir semuanya perempuan. Karena kedainya terlalu ramai, seperti biasa, ada warga lokal yang sirik. Mereka (bawahan ketua Yakuza Kyoshiro) mengajak ribut. Sanji tentu tidak tinggal diam dan melawan mereka. Mereka mengadu ke Tobi Roppo, kemudian datanglah Page One dan X-Drake yang menjadi dinosaurus (kata Sanji: Mengapa aku hanya terkenal di kalangan dinosaurus?) Di sinilah Sanji untuk pertama kalinya memakai Raid Suit miliki Germa 66! KYAAAA! Ini terlalu keren untuk dilewatkan. Bahkan Law sampai fanboy-ing karena dia berasal dari North Blue (katanya sih, cerita antara Sora Sang Pejuang Laut vs Germa 66 itu sangat terkenal di North Blue) dan sangat hafal dengan jenis-jenis penjahat di Germa 66. Sanji pun dengan mudah mengalahkan Page One sebagai stealth black (walaupun Sanji menyebut dirinya Soba Mask), yang kemudian ia manfaatkan untuk mengintip di tempat pemandian. Tidak belajar dari kesalahan, hidungnya kembali mimisan dan penyamarannya ketahuan (mungkin ia lupa pernah transfusi darah gara-gara kebanyakan berinteraksi dengan wanita).
Cerita inti dari Wano Arc ini adalah para samurai Akazaya Nine yang mau membalaskan dendam atas nama Kozuki Oden dan melaksanakan amanah terakhir dari Oden, yaitu untuk membuka negara Wano ke dunia luar. Saya pun mendapat dua tokoh favorit baru, yaitu Kozuki Oden dan Kinemon! Setelah saya telusuri, rupanya alasan saya memfavoritkan seorang tokoh memiliki pola yang sama, sebagaimana Kyros di arc Dressrossa. Pertama, perkembangan karakter mereka ditunjukkan jelas di cerita. Kyros yang tadinya preman pembunuh, kemudian menjadi gladiator terkuat di Corrida Colosseum. Yang tadinya dibenci masyarakat, selanjutnya menjadi idola baru. Terlebih setelah ia diangkat menjadi kepala prajurit kerajaan. Nah, kurang lebih Oden dan Kinemon juga begitu. Oden ini sejak kecil sudah mengoleksi catatan kriminal, mulai dari berjudi, menghajar orang lain, mabuk-mabukan, sampai menculik perempuan-perempuan (yang memilih tetap bersama Oden padahal mereka dibebaskan pergi kapan pun), dan lain-lain. Shogun Sukiyaki, ayahnya pun menyerah dan mau mencoretnya dari kartu keluarga. Oden tidak peduli, kemudian pergi ke Kuri dan menantang Ashura Doji, ketua preman di Kuri yang notabene adalah wilayah tanpa hukum. Ashura dan setiap orang di Kuri berhasil dikalahkan. Oden lanjut menjadi pemimpin di Kuri dan membangun Kuri bersama dengan warga setempat. Dari situlah Oden yang tadinya berandalan tidak berguna, justru diangkat menjadi Daimyo yang sangat dibanggakan masyarakatnya. Bagian terkeren adalah sewaktu Akazaya Nine arak-arakan di ibukota Bunga sambil membawa tandu kerajaan yang di dalamnya ada Oden!
Kesamaan kedua, kisah cinta mereka yang lucu nan menggemaskan juga diceritakan dengan baik (hehe). Oden yang berhasil memajukan Kuri, merasa masih belum puas dengan hidupnya. "Ini terlalu sempit." Oden sangat ingin pergi keluar pulau, tapi tidak punya kemampuan berlayar yang mumpuni, sehingga gagal berkali-kali. Kedatangan Shirohige pun membuka jalan untuknya berlayar keluar dari Wano (yang mana merupakan 'dosa' kalau meninggalkan negeri) sekaligus bertemu jodohnya, Toki. Bagian favorit saya tentu ketika Oden dan Toki mengobrol di atas kapal setelah melewati sekian banyak perjalanan. Oden meminta maaf karena dalam waktu dekat ini mereka belum akan ke Wano (tempat yang ingin didatangi Toki). Toki mengatakan tidak masalah, karena selama ia bersama Oden, ia merasa nyaman (mohon maaf, ini kita kebagian nyengir doang). Oden juga sepertinya merasakan hal yang sama, tapi masih bingung akan perasaan itu. Adegan itu disaksikan oleh Marco, Jozu, dan Vista yang masih imut-imut sambil pipinya memerah. Selanjutnya, adegan menggemaskan itu hampir dirusak oleh Nekomamushi yang mau menghampiri Oden (untungnya ditahan mereka bertiga).
Setelah 4 tahun berlayar bersama Shirohige dan sekian bulan bersama Roger, Oden kembali ke Wano untuk mengantarkan Toki yang tidak sehat. Para Akazaya menyambut bahagia dan merasa Oden tidak berubah sama sekali. Tiba-tiba Oden bilang, "Ini istri dan anak-anakku" dan seketika mereka terkejut "Ada yang berubah!" hahaha. Selama Oden pergi, Toki betul-betul menjadi istri yang sangat baik sih. Dia membaur dengan warga dan meredam kekesalan warga terhadap 'keegoisan' Oden yang meninggalkan Wano. Bahkan dia tidak mau membuat Oden khawatir dengan menyembunyikan luka di kakinya akibat melindungi Momonosuke dari tembakan panah. Favorit saya adalah ketika Oden dipenjara dan menanyakan, "Kau tidak sedih? Aku kan mau dihukum mati." Toki dengan tenang menjawab, "Aku tahu kau tidak akan mati." Di sisi lain, sedih juga sih. Karena memang Oden tidak akan mati semudah itu. Ketika kastil di Kuri dibakar, Toki pun membuat keputusan yang sangat krusial, yaitu mengirimkan Momonosuke, Kinemon, Kanjuro, dan Raizo ke masa depan. Di akhir hayatnya, ia juga menyampaikan kata-kaya terakhirnya bahwa 'fajar akan datang dan 20 tahun lagi akan muncul 9 bayangan'.
Hal-hal lain yang membuat saya sangat menyukai Oden adalah, dia sangat apa-adanya. Melakukan sesuatu sesuka hatinya, tidak peduli dia anak shogun, tapi justru memunculkan orang-orang yang kagum padanya dan mengikutinya secara sukarela (bahkan dia selalu bingung kenapa mereka tiba-tiba mengikuti di belakangnya). Oden juga tidak gila jabatan dan betul-betul mengikuti nalurinya untuk berpetualang, sehingga dia memanfaatkan momentum kedatangan kapal Shirohige dengan baik. Karena kekuatan dan kemampuannya membaca Poneglyph, bahkan Raja Bajak Laut Roger 'meminjam'-nya sendiri ke Shirohige. Oden juga sangat kuat dan tidak takut apa pun. Saya yakin dia sebetulnya mampu mengalahkan Kaido (Kaido sendiri mengatakan kalau belum ada yang bisa melukainya sebagaimana Oden), tapi gara-gara si nenek Kurozumi pemakan Mane Mane No Mi yang menyamar jadi Momonosuke, Oden jadi terdistraksi dan kalah. Dan tentu saja momen paling epik adalah "Oden bukanlah Oden kalau tidak direbus!" literally. Direbus di air sangat mendidih selama 1 jam sambil mengangkat papan kayu ditambah 9 orang di atasnya (sebetulnya yang 2 setengah hewan sih). Itu pun masih belum mati, walaupun fisiknya sudah melemah sehingga ia tidak bisa lagi menahan satu peluru yang ditembakkan oleh Kaido (padahal sebelumnya, terkena ledakan granat saja tidak apa-apa). Beruntung ada Shinobu yang mengungkapkan alasan dibalik tarian setengah telanjang Oden setiap pekan di Ibukota Bunga, sehingga warga yang tadinya menyumpahi, kini ikut menyesal dan sedih atas kematian Oden yang sangat terhormat.
Sekarang saya akan bicara soal Kin-Sama <3 Dia awalnya merupakan pengangguran yang suka mencuri, berandalan yang seolah tidak punya masa depan. Suatu ketika ia mencuri anak babi putih dari seseorang (yang menculiknya dari induknya) dan berencana menjualnya di ibukota (karena katanya mahal). Eh, ternya sang induk yang sudah dianggap dewa hutan murka dan merusak kota. Di sinilah momen pertemuannya dengan Oden yang justru take the blame atas kelakuan Kinemon. Oden menunjukkan anak babi ke induknya, sehingga orang-orang mengira bahwa Oden adalah pelakunya. Kemudian karena si induk babi sudah menelan Tsuru--teman Kinemon sejak kecil yang selalu membantu Kinemon, termasuk mengganti uang/barang yang dicuri Kinemon--Kinemon berusaha melawannya. Tentu saja kalah. Oden pun mengambil alih dan dengan mudahnya membelah si dewa hutan menjadi dua bagian. Seketika orang-orang yang sudah ditelannya berhamburan keluar, yang katanya bisa mencapai sekampung! Tsuru juga keluar dan kemudian berpelukan dengan Kin. Di situlah mungkin mereka sadar kalau mereka saling jatuh cinta, hahaha. Dan sejak itu juga, Kinemon (dan Denjiro) resmi mendeklarasikan dirinya sebagai pengikut Oden.
Saya sudah menyukai Kinemon sejak awal kemunculannya di Punk Hazard. Kinemon ini samurai yang kuat. Badannya saja (tanpa kepala dan kaki), bisa mengimbangi Brook dalam pertarungan pedang. Kakinya bisa berbicara (walaupun yang berbicara adalah kentutnya HAHAHA). Kepalanya saat itu dipotong menjadi 6 bagian dan disusun kembali oleh Sanji (oleh Nami, Franky, dan Chopper juga, walaupun asal-asalan). Kinemon ini karakternya cukup khas. Awalnya terlihat patriarki sekali karena ia tidak senang saat Nami memarahinya dan menganggap bahwa wanita harus berjalan 3 langkah di belakang pria (maklum, dia datang dari 20 tahun lalu). Walaupun begitu, dia ternyata mesum juga wkwkwk. Dia juga cenderung tidak menunjukkan ekspresi sedihnya terutama menangis, karena anggapan bahwa samurai tidak boleh menangis (setiap menangis pasti bilangnya "Aku tidak menangis!") Begitu pula kalau ada yang sakit, ia akan menyebutnya sebagai 'gatal'. Tapi yang keren di Punk Hazard adalah sewaktu pedangnya bisa menebas slime buatan Caesar Clown. Tak heran kalau ia dijuluki si 'Rubah Api'. Bagian terkeren adalah saat ia bersama Zoro menebas pintu gerbang Punk Hazard yang sangat tebal sampai terbuka (ini adalah momen saya menyatakan sebagai fans Kin-Sama!)
Di Dressrossa, memang kehebatan Kinemon tidak banyak terlihat, karena memang tujuannya ke situ hanyalah menyelamatkan Kanjuro. Tapi yang lucu adalah ketika ia menyamar menjadi Doflamingo (dengan kekuatan buah iblisnya) dan malah diserang oleh pasukan anti-Doflamingo hahaha. Selebihnya, ia dan Kanjuro ikut berperan dalam menahan laju sangkar burung buatan Doffy yang semakin menyempit.
Sewaktu di Zou, bagian terbaik adalah ketika Kinemon dan Kanjuro datang di saat Nekomamushi dan Inuarashi hampir berkelahi. Dengan penuh percaya diri, Kinemon mengatakan kalau ia sedang mencari ninja bernama Raizo dan dirinya adalah Kinemon, seorang pelayan Klan Kozuki. Neko dan Inu serta seluruh warga Zou langsung terduduk. "Raizo-dono.......aman." Saya yang alhamdulillah belum terkena spoiler pun langsung terkejut, sama terkejutnya seperti kru Mugiwara. Saya kira Raizo betul-betul tidak ada di Zou, sehingga seluruh warga suku Mink bersikeras menyangkal, walaupun nyawa mereka dipertaruhkan di tangan Jack dan kawan-kawan. Ternyata, mereka tidak akan menukar teman mereka demi apa pun. Setelahnya, Kinemon menunjukkan tato di punggungnya: lambang Klan Kozuki. Di sinilah mulai diperjelas tentang siapa sebenarnya Kinemon, Momonosuke, dan Kanjuro (walaupun belum jelas-jelas amat sih hehe).
Sejak kepergian Oden, Kinemon yang merupakan firstman dari Oden bertindak selayaknya pemimpin bagi Akazaya Nine. Dia juga perencana yang jenius, karena hanya dengan membuat gambar sederhana, para samurai pengikut Oden langsung paham maksudnya. Yah, walaupun, pada akhirnya, seperti yang kita ketahui bersama bahwa ada seorang pengkhianat (penyusup, lebih tepatnya) yang membuat setiap langkah yang diambil Oden maupun Kinemon langsung diketahui oleh Orochi/Kaido dan langsung diantisipasi. Ialah Kurozumi Kanjuro, yang sudah saya ketahui duluan karena sudah terkena spoiler gara-gara suatu ketika mengetik "kanjuro" di kolom pencarian YouTube, eh langsung keluar "kanjuro betrayal". Saya justru penasaran, bagaimana akhirnya penyamaran Kanjuro terbongkar. Ternyata, ia mengaku sendiri saat di kapal kecil berisi samurai Akazaya yang menuju ke Onigashima. Yang menyebalkan adalah, selama ini yang kita ketahui, gambar Kanjuro jelek dan tidak terlalu fungsional. Hewan-hewan yang digambarnya sangat lemah dan mudah pudar saat terkena air. Ternyata, gambar aslinya bagus, kuat, dan tahan air. Ia bahkan bisa membuat gambar dirinya sendiri yang seolah menjadi tiruan saat tubuh aslinya ada di tempat lain (mirip dengan buatan Doflamingo). Kanjuro pun sudah siap mati saat direbus bersama dengan Oden dan anggota Akazaya lainnya.
Akan tetapi, yang lebih keren dibanding 'pengkhianatan' Kanjuro adalah 'pengkhianatan' Kyoshiro alias Denjiro. Selama 20 tahun ia memperoleh kepercayaan Orochi sekaligus menjaga Hyori menggantikan Kawamatsu. Bagian paling epic adalah saat Kyoshiro tiba-tiba datang di tengah pertarungan melawan Bajak Laut Hyakuju. Anak buah Kaido dan Kanjuro langsung merasa senang dan aman karena ada bala bantuan datang. "Sepertinya kalian kesulitan. Apakah kalian butuh bantuanku?" kemudian Kyoshiro malah menebas kapal Hyakuju dan seketika semua orang shock. Kemunculan Denjiro ini semacam relief dari pengkhianatan Kanjuro. Denjiro pun memuji Kinemon atas kepintarannya dalam mengelabui musuh, termasuk Kanjuro dan Orochi. Padahal, Denjiro dan para samurai salah paham dengan instruksi baru yang diberikan oleh Yasui, sehingga mereka justru datang di saat yang tepat.
Keberangkatan ke Onigashima pun memunculkan salah satu peak moment dari arc Wano, yaitu kemunculan Jimbei di saat krusial! Hanya seorang diri, menggunakan fishmen karate, bisa-bisanya dia menghancurkan satu kapal milik Hyakuju. Jimbei pun menyatakan bergabung dengan Kru Topi Jerami. Law dan Kid terkejut karena bisa-bisanya mantan Shichibukai bergabung dengan mereka. Nah, Jimbei ini adalah kru SHP favorit saya nomor 2, setelah Robin. Sosok yang sangat dewasa dan satu-satunya yang 'normal', mungkin juga yang paling bijaksana. Mungkin karena sebelumnya ia sendiri adalah kapten Bajak Laut Matahari, sehingga paham betul rasanya ada di posisi Luffy. Contohnya sewaktu Luffy meratapi kepergian Ace, Jimbei yang menyadarkan Luffy untuk fokus dengan apa yang masih ia miliki (saya selalu nangis kalau lihat video ini, apalagi waktu Luffy menghitung sambil mengingat nakama-nya). Jimbei juga sangat tenang, bahkan Robin sampai berkomentar "Kau dewasa sekali, oyabu-san," dan dijawab, "Mereka semua sangat bersemangat. Perlu ada orang yang tenang untuk memantau situasi." Meskipun begitu, Jimbei mungkin agak culture shock dengan nakama barunya. Luffy yang memiliki single brain cell malah sibuk mau masuk Onigashima duluan karena tidak mau keduluan Kid. Jimbei sudah berniat menghentikan, tapi melihat Zoro yang bilang akan menghentikan Luffy, Jimbei mengurungkan niatnya dan menyerahkannya kepada Zoro. Para kru lain pun "marah" karena Luffy hanya akan memperburuk suasana dan Zoro hanya akan tersesat, hahaha. Jimbei hanya bisa terdiam dan mungkin merenungi, "Oh, begitu ya... Maaf, saya anak baru."
Kembali lagi ke Kinemon (hehe). Walaupun buah iblisnya agak nyeleneh dan sepertinya tidak terlalu fungsional untuk pertarungan, tapi ada satu jurus yang unik bernama "Pabrik Pakaian Kin". Jadi sebelum masuk Onigashima, semua pakaian orang yang melewati "cermin" ini akan berubah menjadi pakaian ala bajak laut Kaido, sebagai penyamaran.Penyamaran ini cukup berhasil di awal, sebelum akhirnya Luffy, Gizao, dan Marimo mulai mengacau dalam diskotek Onigashima. Sebelum masuk juga, Kinemon memerintahkan para samurai untuk menenggelamkan kapal mereka. Pilihannya hanya dua: menang atau mati. 'Kabur' tidak ada dalam pilihan mereka. Saya belum tahu pasti apakah Kinemon akan bertahan atau tidak, karena sekali lagi, saat searching di YouTube, baru mengetik "kinemon" saja sudah ada suggestion "kinemon death". Bagaimana pun nantinya, saya pasti akan nangis sih kalau dia mati. Ya sudah, mari kita nikmati saja alurnya. Nanti lagi menulisnya kalau semua sudah selesai.
Jakarta, ditulis pertama 24 Juni 2024, baru selesai 12 Juli 2024 ASN
0 notes
Text
Journey To The East
The time has come. Reached in Semarang Tawang Station around 18.04 pm and faster come in to the train—which departed in 18.15. Fyuh!!
Not too much to do in the train, just hot chocolate, overpriced nasi rendang and Do I wanna Know that I -oddly- played for this past few weeks, I don't know.
Sampai Sidoarjo sekitar pukul 23.00, ngeroko sebatang dan lanjut ke kos E. Di perjalanan bapak grab ngajak ngobrol asyik, mampir sebentar ke alfamart buat tarik uang. Waktu nungguin bapaknya, di depan ada mall Lippo Plaza dan aku berkata dalam hati "anjeeeenngggg w ngapain malem2 di tempat antahberantah ini" (dengan intonasi positif). Lanjut perjalanan, bobok di kos E.
Jun 20,
starting the day around 5 in the morning, grab-ing (I like the slang. Grab-ing means nge-grab) ke Stasiun Sidoarjo, mampir beli nasi kuning 10rb/ea untuk sarapan. Roti O tidak lupa, and here we are, di kereta Probowangi dengan sandaran kursi tegak. Masuk Probolinggo, keluar ngerokok dan sarapan. Aku ngide beli minuman dingin dan HAMPIR aja kami ketinggalan kereta (sorry my friend). Masuk Jember dan we decided to eat at gerbang restorasi. Ciomy and drinks, dan pemandangan indah yang menakjubkan yang sudah kurekam di kepalaku. I couldnt even describe how beautiful it was. I talked to E "rasanya aku kaya pengen terbang" for many times saking bahagia dan berasa bukan hal yang nyata. Bukit dan jurang, rumah2 di hutan serta kali kecil, aku akan mengingatnya. Sampai Stasiun Banyuwangi kota yang relatif kecil, kami langsung bertemu ibu rental motor (yang pembayarannya udah dilunaskan E waktu di kereta). Tentu karena lapar (dan sesuai itinerary) kami ke Warung Sego Tempong Mbok Nah. Seporsi Rp 22.000 dengan dua macem sayur rebus, gabus asin, tiga chunk ayam tepung, serta sambel yang jadi andalan, sambel tempong. Verdict 3/5 karena nothing special. Even sambel tempongnya cuma sekadar sambel mentah yang rasanya pedes banget. Yaudah~.
Pukul 14.00 isi bensin, muter2 di jalanan desa yang kecil sampe ketemu jalan besar, ada mobil polisi melintang. We thought the mobil kurang kerjaan so we just rode our motorcycle happily sambil ngetawain how silly they were but the actual silly one was us! Ternyata jalan ditutup karena ada demo di depan polres dan kami agak (sedikit) nyasar di komplek perumahan. Dengan sedikit puter balik we back to our sense LOL and found the pom bensin. The weather was nice atm, we found it quiet cool so we kinda comfort with it. Pulau Merah, our today's highlight would take around 2 hrs to reach, and we are ready about it. Perjalanan momotoran kami cukup ok, jalan provinsi/lintas timur idk, cukup lengang, gaada hambatan dan macet. We just found out KoHay! Coffee ternyata searah (dan ganyangka di pinggir jalan) so we stopped there and grab a coffee. E melanjutkan pekerjaannya dan aku merokok (sudah tentu!). Lanjut jalan sekitar pukul 16.00, melewati De Djawatan yang ada di pinggir jalan raya, jalan2 desa yang kecil, lalu berhenti sebentar karena di sisi kiri kanan tumbuh bunga bugenvil yang sangat banyak, persis di mimpiku beberapa waktu lalu—sedikit cengoh hehe. We took some pictures at the best time, sunset. Perpaduan indah.
Jalanan desa sedikit koyak dan kami sampai di homestay dengan langit yang sudah menggelap. Sedikit berbasa-basi dengan mas penjaga, we took a shower and resting. Keluar untuk makan malam (yang kemahalan) dan ke pantai sebentar (dan tentu saja gelap). Kembali ke homestay, the owner asked us to join the gossiping time. Some locals and a white guy, few minutes talkin' and we back to our room. —faast forward— and the day came. The beach is calling, we went there. Overnight cakes I bought from KoHay and we recorded memories there—with the popular stone island as background, I swear this is the best and memorable birthday and our first and memorable trip ever! (Meskipun sayang ngga bisa take picture waktu sunset).
Sarapan nasi kuning (lagi) di pertigaan arah ke Alas Purwo, 7.000 lengkap dengan minum (what a nice thing to start a day!). Perjalanan ke sana ngga ada hambatan samasekali, jalan lengang dan adem. Tiket 35.000/2 orang and here we go, jalan aspal rhemox yang terasa sangat..... sangat panjang. Gaada sinyal samasekali dan kami hanya mengandalkan petunjuk arah. Mampir sebentar di
0 notes
Text
Pada Desember 1975, George dan Kathleen serta anak-anak mereka pindah ke sebuah rumah di 112 Ocean Avenue, sebuah rumah besar bergaya kolonial Belanda di Amityville, sebuah lingkungan di pinggiran kota di selatan Long Island, New York.
Tigabelas bulan sebelum keluarga Lutz pindah, Ronald DeFeo, Jr., pemilik sebelumnya, telah menembak mati enam anggota keluarganya di rumah itu. Setelah 28 hari keluarga Lutz tinggal dirumah itu, mereka mulai merasakan hal-hal aneh dengan rumah tersebut.
Bagian ini berdasarkan buku yang ditulis oleh Jay Anson, 1977, The Amityville Horror - A True Story.
Jay Anson (1921-1980), adalah penulis The Amityville Horror
Rumah bernomor 112 di Ocean Avenue telah kosong selama 13 bulan setelah DeFeo membunuh anggota keluarganya, hingga pada Desember 1975 keluarga Lutz membeli rumah tersebut seharga $80.000. Rumah yang memiliki enam kamar tidur ini dibangun dengan gaya kolonial Belanda, dan memiliki atap yang melengkung. Rumah ini dilengkapi dengan kolam renang dan sebuah rumah tempat penyimpanan kapal. George dan Kathy telah menikah pada bulan Juli 1975 dan mempunyai rumah mereka sendiri, namun ingin memulai kembali dengan memiliki rumah baru. Kathy mempunyai tiga anak dari pernikahan sebelumnya, Daniel (9), Christopher (7), dan Melissa alias Missy (5). Mereka juga memiliki seekor anjing Labrador yang diberi nama Harry. Selama pengecekkan mereka saat akan membeli rumah tersebut, oleh agen mereka telah diberitahukan mengenai pembunuhan yang dilakukan oleh DeFeo, namun mereka menganggap hal itu bukanlah masalah.
Keluarga Lutz pindah kerumah tersebut pada 18 Desember 1975. Sebagian besar mebel dari keluarga DeFeo masih ada, karena semuanya termasuk dalam kesepakatan jual beli. Seorang teman George Lutz telah mempelajari tentang masa lalu sejarah rumah tersebut, dan mendesak agar mereka melakukan pemberkatan. Namun mereka tidak mengerti cara-caranya. George mengenal seorang Pendeta Katolik yang bernama Bapa Ray, dan ia bersedia untuk melakukan pemberkatan. (Dalam buku Anson disebutkan nama Pendeta tersebut adalah Bapa Mancuso. Hal ini dilakukan untuk menjaga privasi Pendeta tersebut, nama aslinya adalah Bapa Ralph J. Pecoraro).
Bapa Mancuso adalah seorang pengacara, imam Katolik, dan seorang psikoterapi yang tinggal di Sacred Heart Rectory. Ia tiba untuk melaksanakan berkat pada sore hari tanggal 18 Desember 1975 disaat George dan Kathy sedang membongkar barang-barang mereka. Ketika ia mengibaskan air suci yang pertama dan mulai untuk berdoa, ia mendengar suara dengan jelas yang mengatakan”Keluar!” - “Get out!”. Disaat meninggalkan rumah tersebut, ia tidak menceritakan kejadian itu kepada George maupun Kathy. Pada 24 Desember 1975, Bapa Mancuso menelepon George Lutz dan menasihatkan agar dia tidak menggunakan ruang dimana ia telah mendengar suara yang aneh tersebut. Ruang ini adalah ruangan yang direncanakan Kathy digunakan sebagai ruang jahit, dan tadinya adalah kamar tidur Marc dan Yohanes Matthew DeFeo. Percakapan telepon terputus secara tiba-tiba, dan kunjungan berikutnya ke rumah tersebut mengakibatkan Bapa Mancuso menderita demam tinggi dan pada lengannya dijumpai tanda yang mirip dengan tanda stigmata.
Pada mulanya, George dan Kathy Lutz tidak merasakan hal yang aneh dengan rumah mereka. Namun kemudian, mereka merasa bahwa “masing-masing dari mereka tinggal di suatu rumah yang berbeda���.
Sebagian dari pengalaman keluarga Lutz diuraikan sebagai berikut:
- George selalu terbangun sekitar pukul 03:15 setiap paginya, dan kemudian keluar ke rumah tempat penyimpanan kapal. Waktu tersebut diperkirakan adalah waktu dimana DeFeo membunuh anggota keluarganya.
- Rumah mereka selalu diganggu oleh segerombolan lalat di setiap musim dingin.
- Kathy mendapat mimpi buruk tentang pembunuhan dan saat dimana ia melakukan persetujuan pembelian rumah tersebut. Anak-anak mereka juga mulai tertidur dengan terlungkup, posisi yang sama saat mayat DeFeo ditemukan.
- Kathy merasakan seolah-olah “sedang dipeluk” dengan penuh kasih oleh suatu kekuatan yang tidak terlihat.
- Kathy menemukan sebuah ruang kecil yang tersembunyi (sekitar empat kaki) di belakang basement. Dindingnya bercat merah dan ruangan itu tidak tampak didalam denah rumah. Ruangan itu kemudian dikenal dengan nama “The Red Room”. Ruangan ini memiliki pengaruh terhadap anjing mereka Harry, yang selalu menolak untuk mendekat dan selalu berjongkok seolah-olah merasakan sesuatu yang negatif.
- Ada udara dingin, bau parfum dan kotoran didalam rumah, dimana tidak terdapat saluran udara atau jalur bagi sumber tersebut.
- Putri mereka yang berumur lima tahun, Missy, mengisahkan teman imajinasinya yang bernama “Jodie” yang memiliki mata yang sangat merah.
- George selalu dibangunkan oleh bunyi bantingan pintu depan. Ia akan segera ke lantai bawah dan menemukan anjing mereka tertidur dengan suara keras didepan pintu. Tidak ada orang lain yang mendengar suara itu kecuali dia.
- George mendengar apa yang diuraikan sebagai “Marching band Jerman” atau suara seperti radio yang tidak di setel dengan frekuensi yang tepat. Namun ketika ia ke menuju lantai bawah, suara gaduh akan berhenti.
- George disadari bahwa ia memiliki kemiripan kuat dengan Ronald DeFeo, Jr., dan mulai bermabukan di “The Witches Brew” bar dimana DeFeo adalah salah seorang pelanggannya.
- Ketika mengecek tempat penyimpanan kapal pada suatu malam, George melihat sepasang mata merah yang sedang memperhatikan dia dari jendela kamar tidur Missy. Ketika ia pergi keatas untuk melihatnya, ia tidak menemukan apa-apa. Kemudian disimpulkan bahwa itu adalah “Jodie”.
- Ketika ditempat tidur, Kathy mendapatkan bekas merah didadanya disebabkan oleh suatu kekuatan tak terlihat, dan ia diangkat sekitar dua kaki dari tempat tidurnya.
- Kunci, jendela, dan pintu rumah dirusakkan oleh suatu kekuatan yang tak terlihat.
- Terdapat belahan kuku binatang yang besar di salju yang kemudian dihubungkan dengan seekor babi besar pada 1 Januari 1976.
- Dari dinding aula dan lubang kunci dari pintu kamar bermain yang ada di loteng keluar lumpur yang berwarna hijau.
- Sebuah salib 12 inchi yang digantung Kathy di kamar kecil ditemukan terpasang terbalik dan menyemburkan bau.
- George tersandung oleh sebuah keramik singa Tiongkok yang memiliki tinggi sekitar empat kaki, yang kemudian meninggalkan bekas gigitan pada salah satu mata kakinya.
- George melihat Kathy berubah menjadi seorang wanita tua yang berumur sekitar 90-an, “dengan rambut acak-acakan, muka dengan kerutan dan berbentuk buruk, dan air liur yang menetes dari mulutnya yang ompong”.
Setelah memutuskan bahwa ada yang tidak beres dengan rumah mereka, yang tidak dapat dijelaskan secara rasional, George dan Kathy Lutz melaksanakan suatu pemberkatan dengan cara mereka sendiri pada 8 Januari 1976. George memegang sebuah salib yang terbuat dari perak selagi kedua-duanya membacakan Doa Para Raja, dan dari ruang tamu mereka, menurut dugaan banyak oang terdengar suara paduan suara yang meminta agar mereka berhenti: “Will you stop!”.
Di pertengahan Januari 1976, dan setelah usaha pemberkatan yang dilakukan oleh George dan Kathy, mereka mengalami kejadian yang kemudian menjadi malam terakhir mereka berada di rumah itu. Keluarga Lutz menilai bahwa segala kejadian yang terjadi sebagai sesuatu yang sangat menakutkan, “too frightening”.
Setelah berkonsultasi dengan Bapa Mancuso, mereka memutuskan untuk mengambil beberapa barang kepunyaan mereka dan memutuskan untuk tinggal di rumah ibu Kathy di dekat Deer Park, New York. Pada 14 Januari 1976, George dan Kathy Lutz bersama ketiga anaknya dan anjing mereka Harry, meninggalkan rumah dan meninggalkan banyak barang dibelakang rumah tersebut. Hari berikutnya, seorang tukang ditugaskan untuk memindahkan barang-barang untuk dikirim ke keluarga Lutz. Ia melaporkan ada fenomena yang tidak normal didalam rumah itu.
George dan Kathy Lutz dikelilingi dengan berbagai media yang mengulas kasus mereka.
1 note
·
View note
Text
Mengenang Bapak Rahimahullah
Duduk bersama kakak perempuan tertuaku, lalu mengobrolkan tentang,
Aku berkata : Allah tidak menguji kita dengan agama kita, tidak pula dengan harta, tapi Allah menguji kita dengan belum di beri jodoh di usia yang sudah sangat matang bahkan sudah lewat masa matangnya.
Kakak pun bilang : Andai saja kita mau mengambil langkah yang salah dalam mengambil jodoh, sungguh mudah mendapatkan jodoh, tapi tidak tahu kenapa kita semua tidak satu orangpun dari anak perempuan bapak, yang mau mengambil jalan pintas. Jodoh itu rejeki, Allah yang kasih, kalau tidak di kasih di dunia, ya sudah. Allah masih kasih rejeki yang lain.
Coba pikir apa yang membuat kita menjaga diri? Padahal kita bukanlah dari keluarga yang berlatar belakang ulama, bukan pula pembelajar agama, tapi sungguh itu ada betul penjagaan Allah atas kita melalui tangan ayah, ayah senantiasa memperhatikan apa yang iya bawah kerumahnya , sumber rejekinya benar-benar harus dipastikan halal. Itulah salah satu bentuk penjagaan terbaik seorang ayah untuk keluarganya , terutama anak-anaknya.
Selayar Island, 12 Juni 2024
0 notes
Text
places: uluwatu
i never had a thing with bali. i remember visited bali once when i was a kid with my family. we had a long, tiring road trip across java and bali. i remember visiting gwk, berenang at pantai kuta yang warna pasirnya gak impressive, mampir ke tanah lot, dan makan indomie di warung pinggir jalan menghadap ke kintamani. but it wasn't remarkable. or perhaps i was just too little to appreciate the island. i was not impressed, i decided to skip my high school trip to bali and bought a camera instead.
dalam rentang waktu 9 bulan terakhir, ini kali kedua gue ke bali selama menjadi orang dewasa. guess what? akhirnya gue bisa menikmati bali! to be more specific, gue cinta banget berada di uluwatu! september lalu, gue ke bali untuk business trip. i extended the trip since dabi also joined me and we decided to spend a weekend there together. we biked almost 40 km in a day for beach hopping at uluwatu, fine dined, sang and danced until 3 in the morning and went swimming after, and watched the sunniest sunset at bingin. we also explore some other areas like seminyak, canggu, and kuta. but i found uluwatu resonates with my personality and interest amongst all areas. white sand beaches, not too crowded, laid back, a lot of the areas are still raw, untouched, dan banyak pepohonan.
sejak trip itu, gue yakin banget bahwa di trip bali gue yang selanjutnya, gue harus stay lama di uluwatu. so i did on the last long weekend. i had the best 3 days in uluwatu and 2 days in seminyak (again). now, i can conclude that this island is meant for the young adults. being too little, you can't appreciate it enough. being too young, you may not have the opportunity to enjoy the proper experiences as sometimes it can be a little costly (fine dine, great cocktails, great brunch and coffee). too old, you may struggle encountering all those stairs to the beach, not to mention some of the great beaches here are only accessible by bike.
after having a real job, i can appreciate the day offs more. i took the earliest flight in the morning and went straight to the beach after leaving my bags and had a quick bite. dabi and i swam for the whole day, two days straight. i didn't even mind turning 3 shades darker. if not swimming, i occasionally just slept or relaxed by the beach and reading my light non-fiction reads, or simply watch dabi swimming at the ocean. life felt so much better in bali last week. my office problems suddenly felt so insignificant and floated away. the only problems i encountered were only between thinking about what are we having for dinner or when will i go back swimming to the beach. i love being in bali with dabi. i can imagine myself having a sabbatical leave in uluwatu someday. i'd love to learn how to surf. i'd love to spend all day doing nothing, just reading by the beach again. i'd love to explore the other beaches and biked across the areas.. i'd love to stay here for a longer time.
now i'm writing this post in a post-holiday blues.
0 notes
Text
Discover the Treasures of Taiwan: Unraveling the Charms of Asia with TraveloTaiwan
Taiwan, an island nation located off the southeastern coast of China, is a hidden gem waiting to be discovered by travelers seeking a unique blend of culture, nature, and adventure. From the bustling streets of Taipei to the serene landscapes of Taroko Gorge and the traditional villages of Jiufen, Taiwan offers a diverse array of experiences for every type of traveler. Join us as we embark on a virtual journey through the wonders of Taiwan with TraveloTaiwan.
Exploring the Vibrant Capital of Taipei: Begin your Taiwanese adventure with a visit to Taipei, the vibrant capital city known for its bustling night markets, historic temples, and modern skyscrapers. Explore the iconic Taipei 101, once the tallest building in the world, and enjoy panoramic views of the city from its observation deck. Dive into the culinary delights of Taipei's night markets, where you can sample local delicacies such as stinky tofu, beef noodle soup, and xiaolongbao (soup dumplings).
Natural Wonders of Taroko Gorge: Venture into the heart of Taiwan's natural beauty with a visit to Taroko Gorge, a breathtaking canyon located in Taroko National Park. Marvel at the towering marble cliffs, cascading waterfalls, and turquoise rivers as you explore the gorge on foot, by bicycle, or on a guided tour. Visit landmarks such as the Eternal Spring Shrine, Swallow Grotto, and Tunnel of Nine Turns, where you can admire the stunning scenery and learn about the indigenous culture of Taiwan.
Cultural Heritage of Jiufen: Step back in time with a visit to Jiufen, a historic mountain village known for its narrow alleyways, traditional tea houses, and stunning views of the Pacific Ocean. Explore the charming streets of Jiufen Old Street, where you can sample local snacks, browse handicraft shops, and soak in the nostalgic atmosphere of this former gold mining town. Visit landmarks such as the Jiufen Gold Museum, the Shengping Theater, and the A-Mei Tea House, which inspired the animated film "Spirited Away."
Relaxation in Sun Moon Lake: End your Taiwanese adventure with a visit to Sun Moon Lake, one of the most scenic destinations in Taiwan known for its tranquil waters, lush forests, and scenic hiking trails. Take a leisurely boat cruise on the lake, where you can enjoy panoramic views of the surrounding mountains and visit the picturesque Lalu Island. Explore the surrounding area on foot or by bicycle, stopping to visit temples, pagodas, and scenic viewpoints along the way.
Conclusion:
As we conclude our virtual journey through the wonders of Taiwan, we invite you to experience the beauty, culture, and hospitality of this remarkable island nation for yourself. Whether you're captivated by the vibrant streets of Taipei, the natural wonders of Taroko Gorge, the cultural heritage of Jiufen, or the tranquil beauty of Sun Moon Lake, TaiwanTravelAgency has something for every traveler. Plan your unforgettable journey to Taiwan with TraveloTaiwan and let us help you create memories that will last a lifetime.
0 notes
Text
Yulhee dan Minhwan telah bercerai sejak akhir 2023. Karena perceraian itu, hak asuh ketiga anaknya jatuh kepada Minhwan. Itu sebabnya, Yulhee kini tidak tinggal dengan ketiga anaknya.
- Yulhee kembali merasakan hidup sebagai wanita lajang usai diceraikan Minhwan F.T. Island. Pada 1 Agustus, mantan member LABOUM itu memamerkan potret terbaru di akun Instagram pribadinya dan menulis caption kencan.
Dalam postingannya, Yulhee terlihat sedang nongkrong bersama teman perempuannya. Di salah satu foto, ibu tiga anak itu terlihat memamerkan tatonya. Yulhee menulis caption, "Kencan dengan Gaeul yang datang jauh-jauh ke Seoul untukku."
Postingan terbaru Yulhee itu juga menunjukkan tubuh kurusnya, meskipun sudah menjadi emak-emak dengan tiga anak. Sebelumnya, wanita itu sempat membagikan tips dietnya yang sanggup membuat beratnya turun sekitar 20 kg.
"Aku melakukan diet tanpa banyak stres karena berat badanku turun secara perlahan," ungkapnya. Wanita kelahiran tahun 1997 itu memberikan saran agar tidak melakukan diet secara buru-buru karena kemungkinan gagalnya bisa cukup tinggi.
Di sisi lain, Yulhee dan Minhwan telah bercerai sejak akhir 2023 lalu. Karena perceraian itu, hak asuh ketiga anaknya jatuh kepada Minhwan. Itu sebabnya, Yulhee kini tidak tinggal dengan ketiga anaknya.
Kembali hidup sendiri setelah sekian lama menikah, Yulhee awalnya merasa khawatir. "Aku sangat khawatir karena ini adalah pertama kalinya aku tinggal sendirian, tapi menurutku aku tidak harus merasakannya (khawatir)," ungkapnya.
Yulhee pun sempat dirumorkan sudah memiliki pacar baru karena sempat memposting foto mendapatkan buket bunga mawar. Namun, wanita itu langsung membantah dan memberikan klarifikasi, "Pacar? Aku? Tidak (punya pacar), hahaha."
Yulhee menjelaskan menerima buket bunga itu dari seorang teman SMA. "Tidak, sepertinya banyak postingan muncul karena foto buket ini. Aku dapat ini dari seorang senior di SMA! Dia seorang perempuan… aku tidak yakin apa yang harus kulakukan dengan itu."
0 notes