#LELY NOVIA
Explore tagged Tumblr posts
Text
Review Konten Rumahbelajar.id (dalam bentuk STT dan TSS) oleh Lely Novia (Peserta VCT Batch 5 VCI 100 Jakarta 3)
Review Konten Rumahbelajar.id (dalam bentuk STT dan TSS) oleh Lely Novia (Peserta VCT Batch 5 VCI 100 Jakarta 3)
Saya, Lely Novia, peserta Batch 5 VCI 100 Jakarta 3, akan mereview 2 konten yang terdapat pada rumahbelajar
Konten pertama berasal dari kontributor Pustekom mengenai pelajaran Bahasa Indonesia SMK yaitu “Menentukan Iklan”. Konten ini berguna bagi siswa dan siswi SMK akan tetapi dalam penyajiannya dibutuhkan persiapan yang matang dan lebih baik, serta semenarik dan sekreatif mungkin agar siswa…
View On WordPress
#LELY NOVIA#MISSNOOPYY#REVIEW KONTEN RUMAHBELAJAR.ID#RUMAHBELAJAR#RUMAHBELAJAR.ID#SEAMEO#SEAMOLEC#STT#TTS
0 notes
Text
Editorial Revista Casate y Punto 67
Editorial Revista Casate y Punto 67
FotografĂas para la Editorial nĂşmero 67 de la Revista Cásate y Punto  LocaciĂłn: Hotel Palacio del Inka Hotel – Cusco FotĂłgrafo: Gustavo Vivanco Modelo: Lelie Bejarano Vestidos: Eduardo Arens Aretes y Anillo: JoyerĂa MurguĂa Maquillaje: Gracia Paz Makeup Artist Peinado: Maria Alejandra Paredes by Gracia Paz Makeup Artist LocaciĂłn: Hotel Palacio del Inka Hotel – Cusco FotĂłgrafo: Gustavo Vivanco…
View On WordPress
#boda#Boda Cusco#Bodas#Bodas Cusco#bodas valle sagrado#bride#Cásate y Punto#Editorial Novias#Eduardo Arens#Flavia Benvenutti#fotos#Gustavo Vivanco#Gustavo Vivanco - FotografĂa#Gustavo Vivanco LeĂłn#Hotel Palacio del Inka Hotel#JoyerĂa MurguĂa#Lelie Bejarano#photography#Revista Cásate y Punto#wedding#wedding Cusco#weddingdestination
0 notes
Text
He estado pensando la manera de llegar a ti, te soñe mil veces pero se que tu no a mi. Jaja que patetica soy de verdad, mira que escribir aqui lo que muero por decirte allá. Me gustas. Me gustas mucho, demasiado en realidad y esto no me empieza a gustar. Me he cansado de las migajas que me regalas, de la vida a escondidas que me das y corazón yo merezco mas que eso. Lo nuestro (si podemos llamarlo asi) fue tan efimero como ficticio pues no habia personaje principal, solo estuve yo, siempre yo.. Pulmón te llevo en mi corazón y cuando cierro los ojos no quiero verte mas ni pensar en tus novias (¿porque nunca fue una? ¿porque nunca fui yo?) Pulmón se que jamas leeras esto y es que de verdad me lastima que no pienses como me siento despues de que me utilizas, ¿acaso soy de las herramientas que solo se desechan? ¿Tan baja es mi calidad? Pulmón te amo y a diario pienso en quien tiene tu corazón y el porque no yo.
-lely.
0 notes
Text
REVIEW KONTEN RUMAHBELAJAR.ID
Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan: Pembelajaran Bahasa Indonesia SMK
Konten di beranda Pustekom Kemendikbud yang saya review adalah sebuah video untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia SMK dengan tema “Menentukan Iklan”. Video yang berdurasi 16 menit 55 detik ini merupakan video ketiga setelah materi “Ide Pokok Teks” dan juga “Kalimat Fakta dan Opini”.…
View On WordPress
0 notes
Text
Review Konten Rumahbelajar.id: Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Review Konten Rumahbelajar.id: Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Pembelajaran Bahasa Indonesia SMK
Rumahbelajar (http://rumahbelajar.id/) merupakan sebuah sumber pembelajaran terbuka atau yang lebih dikenal dengan singkatan bahasa Inggrisnya OER (Open Educational Resources). Rumahbelajar menyediakan dokumen dan media berlisensi terbuka yang berguna untuk tujuan pengajaran, pembelajaran, pendidikan, penilaian, dan penelitian yang dapat diakses secara onlineoleh…
View On WordPress
#BAHASA INDONESIA#LELY NOVIA#MISSNOOPYY#PUSAT TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI#Review Konten#RUMAHBELAJAR#RUMAHBELAJAR.ID#SEAMEO#SEAMOLEC#VCI 100 JAKARTA 3#VCT BATCH 5
0 notes
Text
Pengetahuan Bebas dan Literasi Digital Siberkreasi Netizen Fair 2018
Pengetahuan Bebas dan Literasi Digital Siberkreasi Netizen Fair 2018
Siberkreasi merupakan gerakan nasional yang bertujuan untuk menanggulangi ancaman potensi bahaya terbesar seperti penyebaran konten negatif melalui internet seperti hoax, cyberbullying dan online radicalismyang sedang dihadapi oleh Indonesia. Beberapa upaya penanggulangan dilakukan dengan cara mensosialisasikan literasi digital ke berbagai sektor terutama pendidikan yaitu dengan adanya materi…
View On WordPress
0 notes
Text
Pada tanggal 10 November 2018 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) bekerja sama dengan Eduka Indonesia menyelenggarakan International Conference yang membahas tentang Collaborative Learning yang telah diterapkan di sekolah-sekolah Jepang dan telah dimulai di beberapa sekolah di Indonesia. Collaborative Learning adalah pembelajaran dimana dua atau lebih orang belajar bersama dengan memanfaatkan sumber daya dan keterampilan satu sama lain dengan cara saling meminta informasi, mengevaluasi ide-ide, dan memantau pekerjaan satu sama lain dengan mengandalkan interaksi dan berbagi pengalaman. Ada tiga sesi dalam International Conference yang pertama adalah “Collaborative Learning toward Learning Community” oleh Masatsugu Murase, the Director of Azabu Institute of Education, “Enhancing Quality of Education through LSLC by Optimizing the Potential Student Diversity” oleh Dr. Eri Sarimanah, M.Pd dari Universitas Pakuan, Bogor, dan ketiga tentang “Cyber Pedagogy in Action” oleh Prof. Richardus Eko Indarjit, Head of PGRI-SLCC.
SLC (Sekolah sebagai Learning Community) atau LSLC (Lesson Study untuk Learning Community) digagas oleh Prof. Dr. Manabu Sato yang bertujuan untuk mereformasi pendidikan sekolah dimana selama ini beberapa orang berpendapat bahwa sekolah adalah kegiatan siswa mendengar guru berceramah. SLC menegaskan bahwa sekolah berfungsi sebagai learning community dimana pembelajaran bersifat kolaboratif, adanya kolegalitas di ruang guru, dan partisipasi belajar orang tua. Cara belajar ini menekankan metode kasus yaitu melihat permasalahan di kelas dan mencari solusi dengan menyusun rancangan pembelajaran yang tepat berdasarkan fakta di kelas dengan lebih menekankan pada refleksi dibandingkan rencana.
SLC bertujuan untuk mengingatkan kembali mengenai hak belajar bagi seluruh anak-anak tanpa kecuali dimana mereka akan lebih diperhatikan kemajuan pembelajarannya dengan mencari tahu permasalahan dalam proses pembelajaran. SLC fokus pada pembelajaran berbudaya dan interaksi sosial antara guru, siswa, dan orang tua. SLC mengingatkan agar setiap guru lebih bijak dan reflektif dengan menemukan isu-isu baru dari kelas secara berkelanjutan, belajar dari praktik mereka sendiri dan tetap memilliki kesan positif yaitu berpikir bahwa segala sesuatu adalah untuk perkembangan profesional pribadi. Kegiatan ini tidak memfokuskan kepada kekurangan guru karena ini adalah belajar bersama sehingga membuat guru semakin percaya diri dan mengakui keberagaman para guru. Satu hal yang perlu ditekankan adalah pemahaman akan arti dari refleksi bukan evaluasi (=tidak belajar) melainkan apresiasi (=belajar dari praktik). Pembelajaran kolaboratif mengkondisikan agar guru  menyadari kekurangannya dengan bercermin dari praktik mereka sendiri tanpa merasa dinilai oleh rekan kerja yang lain (observer) sebaliknya adanya perasaan saling menghargai antara guru dengan observer serta menghargai keberagaman potensi.
Untuk bisa mencapai hasil yang baik diperlukan kesadaran guru yang siap untuk berubah, siswa yang mau saling belajar dengan mengoptimalkan potensi, observer (terdiri dari rekan sejawat dan stake holder) yang siap membantu, serta pengadaan materi yang berasal dari penggalian oleh siswa sesuai kompetensi. Konsep dari Lesson Study ini adalah pembelajaran bermutu, inovasi pembelajaran, riset pembelajaran yang dilakukan berdasarkan tiga tahapan yaitu Plan, Do, See. Pembelajaran berawal dari guru yang selalu siap mendengarkan suara dari dalam diri siswa dengan mencoba memasuki dunia siswa yaitu dengan membawa dunia siswa ke dunia kita dan mengantarkan dunia kita ke dunia siswa. Hal penting yang harus selalu diingat adalah semakin jauh kita memasuki dunia siswa, semakin jauh pengaruh yang dapat kita berikan kepada mereka. Seorang guru juga harus memahami bahwa kompetensi siswa dapat dilihat dari karakter, kecerdasan, dan latar belakangnya.
Collaborative learning membutuhkan kelas terbuka yang bisa diobservasi yang menghasilkan komentar berbasis fakta. Guru dan siswa yang sedang melakukan proses pembelajaran diobservasi oleh beberapa observer yang diharapakan dapat memperoleh inspirasi untuk perbaikan pembelajaran baik dari segi siswa, guru, tujuan, materi, metode, media, dan evaluasi pembelajaran. Penilaian proses hasil haruslah berdasarkan sikap jujur, disiplin, berani berpendapat, tanggung jawab, peduli, menghargai pendapat, toleran, dan kreatif. Pembelajaran berpusat pada siswa melalui hands-on (pembelajaran aktif atau learning by doing/learning by practice), mind-on, daily life, dan local materials. Dengan kata lain pembelajaran ini adalah pembelajaran aktif dimana siswa dan guru langsung mempraktekkan apa yang sedang dipelajari dengan tetap memperhatikan kondisi kelas menggunakan materi yang sesuai dengan budaya setempat yang akan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Lesson Study merupakan strategi pembinaan profesi pendidik dengan mengkaji berbagai aspek pembelajaran agar pembelajaran menjadi lebih optimal dan bermutu. Pembelajaran yang disajikan adalah pembelajaran aktif, inspiratif, menantang, dan menyenangkan yang dapat mengembangkan kemampuan berpikir, kreatif, dan mewujudkan kemandirian belajar. Tahapan Siklus Lesson Study adalah Plan, Do, dan See. PLAN adalah perencanaan pembelajaran yang berpusat pada siswa. Plan memberikan kesempatan pada guru model untuk mengungkapkan ide pembelajaran, memberikan kesempatan kepada kelompok untuk memberikan saran pembelajaran, menawarkan usul pembelajaran dan memberikan penjelasan terkait materi, serta menyampaikan rambu-rambu terkait pengelolaan waktu pembelajaran dan refleksi. Dalam tahapan ini guru dan observer telah menemukan permasalahan pembelajaran, lalu menetapkan tujuan pencapaian, memilih topik kajian, sharing problems, mencari alternatif solusi, merancang lesson plan dengan memikirkan action dan respon siswa nantinya di kelas. DO merupakan implementasi pembelajaran berbasis hands-on & mind-on activities, daily, local materials. Dalam tahapan ini kegiatan pembelajaran dilakukan dengan cara open lesson yang mengijinkan para observer bekerja. Fungsi observer bukan menilai guru mengajar tapi memperoleh inspirasi. Seorang guru mengajar, yang lain mengobservasi. Guru memfasilitasi pembelajaran yang berpusat pada siswa. Observer memperoleh inspirasi dan mengumpulkan data aktifitas siswa. Fokus observasi adalah aktifitas siswa, yaitu bagaimana siswa belajar, mengapa siswa tidak belajar, dan bagaimana usaha siswa mengatasi kesulitan tersebut. Sedangkan SEE merupakan diskusi merefleksikan pembelajaran berdasar fakta, analisis, solusi. Â See memberikan penjelasan tata cara merefleksi dengan memastikan refleksi difokuskan pada aktifitas siswa serta mengoreksi kelemahan proses observasi yang dilakukan guru. Sharing temuan berdasarkan fakta yang diawali dengan penyampaian kesan oleh guru model dilanjutkan dengan penyampaian temuan, analisis, dan alternatif solusi oleh observer. Pada tahapan ini guru dan observer memberikan penguatan diakhir refleksi seperti pemilihan materi serta pendekatan dan metode pembelajaran.
Collaborative Learning akan lebih hidup dan menyenangkan apabila disupport oleh teknologi atau yang disebut dengan CSCL. Computer-Supported Collaborative Learning (CSCL) adalah pendekatan pendidikan dimana proses pembelajaran dilakukan melalui interaksi social dengan menggunakan computer dan Internet. Karakteristik pembelajaran ini adalah belajar bersama dengan menggunakan teknologi sebagai salah satu sumber dan alat pembelajaran. CSCL dapat diimplementasikan di kelas secara online dimana peserta didik dapat mengerjakan pembelajaran baik diluar maupun didalam kelas.
Ada sepuluh contoh latihan yang ditawarkan dalam CSCL ini yaitu Co-creation of Definition, Revelation of History, Collective Critical Thinking, Group Mini Survey, Virtual Delphi Method, Smart Brainstorming, Questions-Bank Development, The Story in the Making, Team Role-Playing Festival, dan Serious Games and Simulation. Semua kegiatan ini membutuhkan komputer dan koneksi internet.
Co-creation of Definition meminta setiap siswa dalam kelompok mencari definsi dari sebuah terminologi (misalnya toleransi, lubang hitam, dsb) dari berbagai sumber di internet lalu membandingkan untuk mencari kata kunci yang sama melalui aplikasi groupware dan bersama-sama membuat definisi baru mengenai terminologi dimaksud. Setelah itu menambahkannya dalam situs Wikipedia. Pada Revelation of History guru memilih sebuah obyek yang dikenal luas oleh publik (misalnya museum, monumen, dsb) lalu memberikan pertanyaan multi-dimensi untuk dibahas dalam kelompok (seperti kapan dibuat, apa filosofinya, berapa biayanya, bagaimana prosesnya, dsb). Di akhir pembelajaran siswa diminta untuk mengembangkan website (misalnya menggunakan wordpress atau blogspot) yang membahas secara detil mengenai obyek tersebut dan meminta pihak eksternal terkait untuk menilainya. Collective Critical Thinking meminta siswa untuk menggali informasi di internet dan mengajukan sejumlah solusi tentang fenomena klasik (seperti macet, banjir, dsb) via mailing-list kelompok. Anggota kelompok saling diskusi untuk menghasilkan satu solusi yang paling mungkin diimplemetasikan untuk menyelesaikan masalah lalu memposting solusi tersebut ke komunitas terkait untuk mendengarkan pendapat para pembaca. Group Mini Survey mengajak kelompok siswa untuk mengajukan sebuah fenomena yang ingin diketahui (misalnya berapa lama waktu siswa SMA main game? dsb), lalu merancang dan mengunggah kuesioner yang berisi 5-10 pertanyaan kedalam Google Form, mengirimkan hasilnya ke seluruh responden terkait via email atau media sosial dan setelah itu mempresentasikan hasilnya didepan kelas. Virtual Delphi Method membuat kelompok yang terdiri dari delapan orang dan memilih bahan diskusi (misalnya negara yang menggunakan lebih dari dua bahasa internasional, dsb) untuk dijawab oleh setiap individu secara interaktif Metoda Delphi dengan menggunakan email, chatting, tele-conference, dan lain-lain. Setelah itu hasilnya dapat dipresentasikan didepan kelas.
Kegiatan pembelajaran Smart Brainstorming dapat menggunakan aplikasi LMS (Learning Management System) fitur diskusi atau forum yang meminta setiap anggota kelompok mengajukan ide terhadap inisiatif tertentu (misalnya cara untuk mengurangi hoax, dsb). Setiap ide brainstorming harus menyertakan link internet yang digunakan, setelah itu kelompok mencari tiga ide yang dianggap terbaik untuk dilakukan. Pada Questions-Bank Development guru memberikan kisi-kisi topik bahasan yang harus dikuasai kelompok siswa (misalnya Matematika Integral, Fisika Fluida, dsb) dan meminta mereka untuk memuat soal pertanyaan pilihan ganda dengan link situs yang berhubungan dengan jawabannya lalu dikumpulkan dalam bank soal untuk ujian bersama. Setelah itu guru bisa memasukkan soal-soal tersebut kedalam socrative dan meminta siswa untuk mengerjakan setiap hari dalam bentuk kuis. The Story in the Making memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk membuat cerita singkat yang didalamnya menggabungkan seluruh kalimat bijak yang telah diberikan (misalnya Kebahagiaan itu ada, jika kamu mau menjemputnya, Awal menjadi orang baik, adalah dengan berbuat baik, dsb). Karya yang dihasilkan diunggah di sosial media ataupun Edmodo kelas sambil memperhatikan komentar yang bisa dijadikan sebagai masukan dalam merevisi karya tersebut. Team Role-Playing Festival dapat dilakukan dengan memberikan sejumlah peristiwa sejarah atau aktual untuk dipilih kelompok siswa (seperti debat capres, sidang pidana, dsb) dan meminta mereka untuk membuat skenario dan film dengan menggunakan kamera genggam dan diedit dengan aplikasi video lalu kemudian hasilnya diunggah ke Youtube. Link Youtube tersebut disebarkan ke seluruh siswa di satuan pendidikan dan meminta mereka untuk memberikan like/dislike pada video tersebut. Serious Games and Simulation mengajak siswa untuk mencari sebuah aplikasi berbasis games atau simulation online untuk grup (misalnya Tycoon Family, SIMS-based games, dsb). Masing-masing grup diberikan username untuk akses bermain dalam tantangan yang diberikan dengan terlebih dahulu menentukan waktu permainan (misalnya sehari, seminggu, sebulan, dsb) dan setiap durasi tertentu diperlihatkan hasil kompetisi. Di akhir kegiatan, setiap kelompok diminta untuk merumuskan “lessons learned” dalam bermain games/simulasi tersebut.
Collaborative Learning menempatkan sekolah sebagai Learning Community atau LSLC (Lesson Study untuk Learning Community) yang akan menciptakan suasana yang nyaman bagi pembelajaran bagi siswa dan guru. Selain itu guru juga bisa mendapat masukan setiap saat dari rekan yang lain (observer) dan membuat sang guru lebih menggali potensi dirinya untuk bisa lebih profesional untuk menciptakan suasana pembelajaran yang up-to-date sesuai dengan perkembangan teknologi yang ada. Sebagai guru kita bisa memperkenalkan ataupun mengingatkan materi dengan bermain di kahoot.it setelah itu kita mengajak siswa mengunduh dan mengumpulkan tugas dengan menggunakan sosial media, seperti Instagram, YouTube, dsb atupun dengan menggunakan www.edmodo.com dan melakukan evaluasi dengan melalui www.socrative.com. Semoga pembelajaran kita di kelas akan menjadi hal yang menyenangkan bagi siswa dan mereka menunggu setiap kelas kita di setiap pertemuannya.
PGRI-Eduka Indonesia International Conference: Collaborative Learning towards Learning Community Pada tanggal 10 November 2018 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) bekerja sama dengan Eduka Indonesia menyelenggarakan…
#COLLABORATIVE LEARNING#EDUKA#EDUKA INDONESIA#INTERNATIONAL CONFERENCE#LEARNING COMMUNITY#LELY NOVIA#MISSNOOPYY#PGRI
0 notes
Text
Seminar Internasional Pernaskahan Nusantara (17-21 September 2018)
Seminar Internasional Pernaskahan Nusantara (17-21 September 2018)
Naskah Nusantara adalah dokumen tertulis yang menjadi khazanah karya budaya Bangsa Indonesia. Naskah Nusantara yang merupakan peninggalan tertulis dari leluhur menunjukkan bahwa bangsa tersebut merupakan bangsa yang maju dan beradab. Naskah yang juga merupakan sumber inspirasi para pendiri bangsa ini tersebar hampir di seluruh kepulauan di Nusantara. Selain itu Naskah Nusantara juga memegang…
View On WordPress
0 notes
Text
Review Konten Rumahbelajar.id (dalam bentuk STT dan TSS) oleh Lely Novia
Review Konten Rumahbelajar.id (dalam bentuk STT dan TSS) oleh Lely Novia
Saya, Lely Novia, peserta Batch 5 VCI 100 Jakarta 3, akan mereview 2 konten yang terdapat pada rumahbelajar
Konten pertama berasal dari kontributor Pustekom mengenai pelajaran Bahasa Indonesia SMK yaitu “Menentukan Iklan”. Konten ini berguna bagi siswa dan siswi SMK akan tetapi dalam penyajiannya dibutuhkan persiapan yang matang dan lebih baik, serta semenarik dan sekreatif mungkin agar siswa dan…
View On WordPress
0 notes
Text
Review Konten Rumahbelajar.id oleh Lely Novia (dalam bentuk STT)
Review Konten Rumahbelajar.id oleh Lely Novia (dalam bentuk STT)
 Saya, Lely Novia, peserta Batch 5 VCI 100 Jakarta 3, akan mereview 2 konten yang terdapat pada rumahbelajar
Konten pertama berasal dari kontributor Pustekom mengenai pelajaran Bahasa Indonesia SMK yaitu “Menentukan Iklan”. Konten ini berguna bagi siswa dan siswi SMK akan tetapi dalam penyajiannya dibutuhkan persiapan yang matang dan lebih baik, serta semenarik dan sekreatif mungkin agar siswa/I…
View On WordPress
#LELY NOVIA#MISSNOOPYY#REVIEW KONTEN RUMAHBELAJAR.ID#SPEECH TO TEXT#STT#VCI 100 JAKARTA 3#VCT BATCH 5
0 notes