#Kontak Kami:
Explore tagged Tumblr posts
Text
BELI DISINI, TELP: 0812-3131-6315, Jual Mesin Pengering Egg Tray Otomatis di Pangkajene Kepulauan
PenPabrik Mesin Pencetak Rak Telur Carton , Pabrik Mesin Pencetak Rak Telur Carton , Pabrik Mesin Oven Rak Telur Carton
youtube
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Kemungkinan upaya rak telur atau egg tray nyatanya amat menjanjikan, beberapa entrepreneur rak telur atau egg tray sanggup menghasilkan tiga juta s/d lima juta helai egg tray tiap-tiap bulannya, bahan baku yang paling gampang didapat adalah dibikin dari kertas sisa ataupun kardus sisa.Dikenali jika kebutuhan pasar pada keperluan rak telur atau egg tray ini bertambah 40% tahun ini, ini karena telur adalah satu diantara kebutuhan dasar yang nyaris tiap rumah jelas memerlukannya untuk konsumsi keseharian.Tangkap kesempatan itu, kami dari Pabrik Mesin Egg Tray mulai kerjakan kajian serta sudah sukses bikin Mesin Pembikin Egg Tray, di mana tray yang dibuat dengan bahan baku kertas atau kardus sisa.Pabrik Mesin Rack Telur udah sukses membikin Mesin Oven Egg Tray Automatis, maka dari itu bisa menolong beberapa produsen rak telur atau egg tray buat menaikkan produksi biar lebih maksimum.Dengan memakai Mesin Pengering Egg Tray Automatis hasil kami, karena itu proses pengeringan rak telur atau egg tray tak kan terkait dari panas cahaya matahari kembali dan bakal jalan dengan kontrol automatis.Apabila pengin berdiskusi serta memperoleh data sedetailnya.SIlahkan mengabari Sales Engineer kami:Kontak Kami:Pak HakiTELP/WA: 0812-3131-6315Website: https://mesinraktelur.com
PenPabrik Mesin Pencetak Rak Telur Carton , Pabrik Mesin Pencetak Rak Telur Carton , Pabrik Mesin Oven Rak Telur Carton
0 notes
produsenmesinraktelura · 2 years ago
Text
KLIK INI, TELP: 0812-3131-6315, Jual Mesin Pembuat Egg Tray Otomatis di Bengkayang
Pabrik Mesin Pencetak Egg Tray Kertas , Harga Mesin Pencetak Egg Tray Kertas , PenPabrik Mesin Pencetak Egg Tray KertasPabrik Mesin Pencetak Egg Tray Kertas , Pabrik Mesin Oven Egg Tray Kertas , Harga Mesin Oven Egg Tray Kertas
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Kemungkinan upaya rak telur atau egg tray rupanya begitu menggairahkan, banyak entrepreneur rak telur atau egg tray dapat menghasilkan tiga juta s/d lima juta helai egg tray tiap bulannya, bahan baku yang paling simpel diterima adalah dibuat dari kertas sisa ataupun kardus sisa.
Ditemui kalau kebutuhan pasar pada kepentingan rak telur atau egg tray ini bertambah 40% tahun ini, perihal ini karena telur adalah satu diantaranya keperluan dasar yang nyaris tiap rumah tentu membutuhkan untuk konsumsi setiap hari.
Tangkap kesempatan itu, kami dari Pabrik Mesin Egg Tray mulai kerjakan kajian dan sudah sukses bikin Mesin Pembikin Egg Tray, di mana tray yang dibuat memiliki bahan baku kertas atau kardus sisa.
Pabrik Mesin Rack Telur pun udah sukses bikin Mesin Oven Egg Tray Automatic, maka bisa menolong banyak produsen rak telur atau egg tray untuk tingkatkan produksi biar lebih optimal.
Dengan gunakan Mesin Pengering Egg Tray Automatis bikinan kami, karena itu proses pengeringan rak telur atau egg tray tak kan bergantung dari panas cahaya matahari kembali serta bakal jalan dengan kontrol automatic.
Bila pengin konsultasi serta mendapati info selengkapnya. SIlahkan mengabari Sales Engineer kami: Kontak Kami: Pak Haki TELP/WA: 0812-3131-6315
Website: https://mesinraktelur.com
Pabrik Mesin Pengering Rak Telur Otomatis , Harga Mesin Pengering Rak Telur Otomatis , PenPabrik Mesin Pengering Rak Telur OtomatisPabrik Mesin Pengering Rak Telur Otomatis , Pabrik Mesin Pembuat Egg Tray Kertas , Harga Mesin Pembuat Egg Tray Kertas
0 notes
kimnokakoi · 1 month ago
Text
Termurah!! Produsen baju custom nilai , WA 0851-5711-1034 , LIMBANGAN
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Termurah!! Produsen baju custom nilai , WA 0851-5711-1034 , LIMBANGAN
Kami PRODUSEN CELANA PRIA pusat produksi celana terbesar di jawa tengah dengan kualitas bahan terbaik. Kami mengedepankan detail pengerjaan, menggunakan benang yang Kuat serta jahitan rapi, kekinian, dan tentunya dikerjakan oleh tenaga terampil di bidangnya, Untuk pelapak baru silahkan langsung hubungi kontak dibawah ini. BERSAMA KAMI PRODUSEN CELANA PRIA PEKALONGAN ( 100% AMAN, AMANAH & TERPERCAYA ) INFO & PEMESANAN WA 0851-5711-1034 (Admin 1) WA 0851-7686-2211 (Admin 2) GMAPS : Pusat Grosir Celana Chinos LINK BIO : https://linktr.ee/royalflashchino
WA 0851-5711-1034 Produsen baju custom nilai LIMBANGAN, Produsen baju custom nilai LIMBANGAN, Produsen baju custom nilai LIMBANGAN, Produsen baju custom nilai LIMBANGAN, Produsen baju custom nilai LIMBANGAN, Produsen baju custom nilai LIMBANGAN, Produsen baju custom nilai LIMBANGAN, Produsen baju custom nilai LIMBANGAN, Produsen baju custom nilai LIMBANGAN, Produsen baju custom nilai LIMBANGAN
Produsen baju custom nilai LIMBANGAN, Produsen baju custom nilai LIMBANGAN, Produsen baju custom nilai LIMBANGAN, Produsen baju custom nilai LIMBANGAN, Produsen baju custom nilai LIMBANGAN, Produsen baju custom nilai LIMBANGAN, Produsen baju custom nilai LIMBANGAN, Produsen baju custom nilai LIMBANGAN, Produsen baju custom nilai LIMBANGAN, Produsen baju custom nilai LIMBANGAN
kaoscustom, #customkaos, #kaosprint, #kaosdesain, #kaosmurah, #kaoslokal, #kaosunik, #customshirt, #kaosdistro, #kaosbranded, , , , , , , , ,
0 notes
plafonpvclis · 3 months ago
Text
Plafon PVC di Mataram
Tumblr media
#**Suplayer Plafon PVC di Mataram: Solusi Terbaik untuk Kebutuhan Plafon Anda**#Apakah Anda sedang mencari suplayer plafon PVC di Mataram? Plafon PVC adalah pilihan ideal untuk berbagai jenis bangunan karena banyaknya m#kami akan membahas berbagai manfaat dan keunggulan plafon PVC serta informasi kontak untuk layanan kami.#Manfaat dan Keunggulan Plafon PVC#1. **Ketahanan dan Durabilitas**: Plafon PVC dikenal dengan ketahanan tinggi terhadap kelembapan dan perubahan suhu. Ini menjadikannya pili#2. **Perawatan Mudah**: Plafon PVC sangat mudah dibersihkan. Cukup lap dengan kain basah dan noda akan hilang tanpa usaha yang berarti. Ini#3. **Desain Variatif**: Dengan berbagai desain dan warna yang tersedia#plafon PVC dapat disesuaikan dengan kebutuhan estetika dan gaya interior rumah atau kantor Anda. Ini memungkinkan Anda untuk mendapatkan ta#4. **Pemasangan yang Cepat**: Proses pemasangan plafon PVC relatif cepat dan tidak memerlukan waktu lama. Ini sangat menguntungkan jika And#5. **Harga Terjangkau**: Plafon PVC merupakan pilihan yang ekonomis dibandingkan dengan material plafon lainnya. Harga yang terjangkau tida#sehingga Anda mendapatkan nilai lebih untuk investasi Anda.#Pelayanan Kami#Sebagai suplayer plafon PVC di Mataram#kami berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik kepada pelanggan kami. Kami melayani semua kecamatan di kota Mataram#memastikan setiap area dapat menikmati keunggulan plafon PVC yang kami tawarkan. Kami juga menyediakan konsultasi untuk membantu Anda memil#Kontak Kami#Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut atau melakukan pemesanan#jangan ragu untuk menghubungi kami di nomor WhatsApp 0812-9859-7180. Tim kami siap membantu Anda dengan berbagai pertanyaan dan memberikan#Pilih plafon PVC dari kami#dan nikmati keunggulan serta manfaat yang ditawarkannya. Hubungi kami sekarang untuk mendapatkan penawaran terbaik dan pelayanan profesiona#Dengan artikel ini#Anda dapat meningkatkan visibilitas di mesin pencari dengan kata kunci “suplayer plafon PVC di Mataram” dan memberikan informasi yang bergu
1 note · View note
garmentindahhh · 8 months ago
Text
Beli Sekarang!!!! Agen Supplier Terbesar Celana chinos anak cowok , WA 0851-7686-2211 ,
Tumblr media
Kami PRODUSEN CELANA PRIA pusat produksi celana terbesar di jawa tengah dengan kualitas bahan terbaik. Kami mengedepankan detail pengerjaan, menggunakan benang yang Kuat serta jahitan rapi, kekinian, dan tentunya dikerjakan oleh tenaga terampil di bidangnya, Untuk pelapak baru silahkan langsung hubungi kontak dibawah ini. BERSAMA KAMI PRODUSEN CELANA PRIA PEKALONGAN ( 100% AMAN, AMANAH & TERPERCAYA ) INFO & PEMESANAN WA 0851-5711-1034 (Admin 1) WA 0851-7686-2211 (Admin 2) GMAPS : Pusat Grosir Celana Chinos LINK BIO : https://linktr.ee/royalflashchino
WA 0851-7686-2211 Agen Supplier Terbesar Celana chinos anak cowok , Agen Supplier Terbesar Celana chinos anak cowok , Agen Supplier Terbesar Celana chinos anak cowok , Agen Supplier Terbesar Celana chinos anak cowok , Agen Supplier Terbesar Celana chinos anak cowok , Agen Supplier Terbesar Celana chinos anak cowok , Agen Supplier Terbesar Celana chinos anak cowok , Agen Supplier Terbesar Celana chinos anak cowok , Agen Supplier Terbesar Celana chinos anak cowok , Agen Supplier Terbesar Celana chinos anak cowok
Agen Supplier Terbesar Celana chinos anak cowok , Agen Supplier Terbesar Celana chinos anak cowok , Agen Supplier Terbesar Celana chinos anak cowok , Agen Supplier Terbesar Celana chinos anak cowok , Agen Supplier Terbesar Celana chinos anak cowok , Agen Supplier Terbesar Celana chinos anak cowok , Agen Supplier Terbesar Celana chinos anak cowok , Agen Supplier Terbesar Celana chinos anak cowok , Agen Supplier Terbesar Celana chinos anak cowok , Agen Supplier Terbesar Celana chinos anak cowok
0 notes
jualbasrengpedas12 · 9 months ago
Text
Tumblr media
Menakjubkan, WA 0812-6462-0118, Jual Basreng di Medan, Basreng Tara
Pesan sekarang, wa.me/6281264620118, jual basreng di Medan, Jual 100 Gram di Medan, Jual Basreng di pedas Medan, Jual Basreng 500 Gram di Medan, Jual Basreng Kiloan di Medan, Jual Basreng Pedas Daun Jeruk di Medan, Jual Basreng Original di Medan, Jual Basreng 1Kg di Medan, Jual Basreng Kemasan di Medan, Jual Basreng Ikan di Medan
Nikmati sensasi lezat Basreng Special kami! Kenikmatan gurih bakso dengan lapisan krispi yang tak terlupakan. Rasakan perpaduan pedas-gurih yang membangkitkan selera. Pengiriman ke seluruh Indonesia! Dapatkan promo spesial dan ikuti Instagram kami di @basrengtaraofficial. Hubungi kami sekarang di WA 0812-6462-0118. Basreng Tara - Temukan kelezatan baru yang tiada tara!
Info kontak:
WA : 0812-6462-0118
Instagram : https://instagram.com/basrengtaraofficial
Alamat : Jl. Bunga Raya, Komplek Puri Zahara Ruko Bisnis R-03, kec.Medan Tuntungan, Medan, Sumatera Utara 20135
1 note · View note
Text
Tumblr media
0852-9000-9353 Bisnis Universe Bisnis Yang Cocok Untuk Anak Muda Untung Besar
Bisnis Rumahan Yang Menguntungkan Sukses Cepat, Bisnis Paling Aman Auto Sultan, Bisnis Yang Akan Booming Di Tahun 2022 Menjanjikan, Bisnis Yang Ada Di Indonesia Paling Istimewa, Bisnis Yang Akan Meledak Di Masa Depan Untung Besar
Bisnis adalah kegiatan yang dilakukan oleh individu atau kelompok untuk menghasilkan keuntungan dengan menjual produk atau layanan kepada konsumen. Dalam dunia bisnis, penjualan yang sukses tergantung pada kemampuan untuk menarik perhatian dan meyakinkan calon pelanggan bahwa produk atau layanan yang ditawarkan memiliki nilai yang luar biasa.
0 notes
rubahlicik · 4 months ago
Text
Dugaan Penipuan berkedok Sedekah di Tumblr
Aink masih tetep bakal bilang dugaan karena belum bisa ketemu langsung dengan ybs. Sore tadi aink di wa sama @jagungrebus yang ngajak bergosip soal akun rumahati yang terindikasi penipuan.
Aink ga kaget, emang Uda mikir dari dulu kalo rumahati (sebut aja uni) emang mencurigakan. Yang bikin kaget, pas aink buka tumblr buat catch up sama beritanya, ternyata orang baik di Tumblr banyak banget,..
Mungkin tulisan aink ga bakal bantu banyak, tapi seenggaknya bisa ngasi tambahan gambaran soal uni.
Aink kenal uni jauh sebelum aink kenal sama istri. Dia salah satu customer tanaman hias aink. Aink inget dia order via pm Tumblr. Dulu nama akunnya birunii. Cukup terkenal di kalangan pembaca yang suka cerita berhikmah dan agamis.
Waktu itu dia masi S2 di UNPAD, ngekos di daerah sekejati. Aink cod tanaman sama dia disana. Setelah beli, aink emang selalu ngasi konsultasi free buat customer. Jadi komunikasi tetep terjalin via wa selama beberapa waktu.
Aink baru denger kabar dia lagi sekitar tahun 2019, istri lagi hamil anak kedua. Dia order paket tanaman lagi via Tumblr. Tapi dari akun rumahati.
Awalnya aink ga ngeh dia uni. Tapi pas trf, liat nama penerima paketnya kok kayak kenal. Pas aink kroscek ternyata bener uni.
Selain dapet orderan, aink juga dapet kontak lagi sama kawan lama. Aink seneng dong.
Dari sana aink mulai follow dan kenalan sama kontennya rumahati versi tahun 2019.
Sedih banget hidupnya. Buat yang ga kenal, aink kasi gambaran singkat.
Uni setelah nikah jadi ibu rumah tangga anak 2. Selain itu, suami dan mertuanya 'somehow' menanggung beban hidup orang di sekitarnya.
Aink ga paham juga gimana ceritanya Ampe keluarga suami uni harus kerja keras menutupi kebutuhan anak yatim, janda dan orang2 susah di sekitar mereka.
Pokoknya sedih tidak berujung lah, Ampe aink mikir kok dia hidupnya gini bangeett.
Tapi karena yang nyerita ini kawan lama, aink ga mikir kesana. Malah jadi pengen bantu. Waktu itu aink sama makarima nai sepakat bantuin rumahati biar beban hidupnya ga berat berat amat.
Tumblr media
Jadi kami bertiga mau bikin writing project gitu buat dibukukan. Nanti hasil penjualan di sedekahin ke rumahati.
Sekali lagi, buat yang ga tau rumahati. Postingannya selalu sedih. Ada aja si anu kecelakaaan, si anu ga bisa sekolah, si anu ga kebeli susu... Yang kalo aink pikir sebetulnya itu bukan masalah dia, tapi dia usahain biar bisa kebantu secara finansial.
Caranya ini yang aink ga suka, dia ngemis di Tumblr.
Kalo opdon, dia cukup bikin postingan di Tumblrnya sama minta tolong direblog. Itu Uda paling banter kalo kata aink. Tapi uni beda, dia Ampe ngepm orang orang yg ga dikenal buat nawarin sedekah.
Dan yang pernah sedekah bakal difollow up terus untuk sedekah selanjutnya.
Aink ga suka, makanya aink pengen dia berhenti ngemis. Aink nyaranin dia jadi konten kreator, atau jual apa gitu. Tapi dia ga mau, bilangnya sehari2 aja pusing, apalagi masih harus ditambah pusing mikirin konten.
Hingga akhirnya aink sama nai berniat bantu dia lewat bikin writing project. Karya terbaik dibukuin dan dijual. Jadi ga perlu harus ngemis lagi kalo hasilnya bsgus.
Ini link postingan event yang mau dibikin waktu itu.
Tapi ga jadi, ..
Jadi sambil nunggu eventnya berjalan, aink inisiatif ngasih sebagian penjualan tanaman aink ke dia. Aink lupa nominal berapa, tapi Uda masuk.
Menjelang event dimulai, aink uni dan nai bikin grup wa untuk memantapkan teknis. Salah satunya soal teknis penyaluran sedekah dari penjualan.
Di awal obrolan project, uni setuju kalo ada dokumentasi penerimaan sedekah ke target penerima. Ya tujuannya biar transparan
Aink sebagai penyelenggara ga mau ada fitnah, pengen jelas aja uang dari mana, jumlah berapa, di salurin kemana. Biar ada pertanggungjawaban ke yang ngasih sedekah.
Uni setuju, awalnya..
Menjelang launching event, uni ngasih tau kalo suami dan mertua ga setuju ada dokumentasi. Alasannya menjaga Marwah penerima bantuan.
Aink sempet adu argumen waktu itu, yauda ga usah foto penerimanya. Foto barang sembako atau bukti sppnya aja.
Tapi ditolak. Ga sesuai prinsip dia katanya.
Event Uda mau dimulai, aink ga enak sama nai yg Uda gembor2in waktu itu. Masa iya ga jadi, kan ya.
Yauda, aink minta struk belanjanya aja deh yang difoto. Bust seragam kek, beras, susu atau aappun lah yang mau di salurkan.
Biar ada bukti nih si uang sedekah jadi apa.
Waktu itu Uni setuju
Tapi beberapa hari kemudian dia tarik lagi. Dia bilang ga bisa.
Kalo pun aink sama nai mundur, gapapa yang sedekah ke dia mah buat yang mau mau aja.
Kesal? Ojelas. Tapi aink tetep ga mau suudzon,. Mungkin cara hidupnya kayak gitu, nyusahin diri sendiri dan banyak orang lain yang ga kenal dia demi orang orang susah yang harusnya bukan tanggung jawab dia.
Maksud aink, kemana RT RW? Kamana bantuan sosial? Yang lebih mampu dan wajib membantu kan bukan dia. Aink sempet mikir dia Hero syndrom
Tapi ada yang bikin aink makin curiga.
Salah satu target bantuan waktu itu adalah bayi yang ditinggal bapaknya, ga kebeli susu dan aneka kebutuhan lainnya.
Istri aink Hamil anak kedua, anak pertama usia sekitar setahunan. Jadi ada baju bayi yang masih layak pakai banget.
Tiap aink nawarin baju bekas yang layak, dia ga pernah mau. Pengen mentahnya aja.
Dia waktu itu rumahnya di Cisaranten kalo ga salah, mencil gitu. Mungkin mbak jagung lebih tau, tapi katanya dia atau suami suka jualan di Gasibu kalo Minggu.
Aink sempet beberpa kali pengen ketemu suaminya yang katanya jualan di Gasibu (bandung) tapi ga pernah bisa (entah ga mau). Kalo aink pengen sedekah berupa barang pun selalu ga diterima, minta mentahnya aja biar gampang.
Ketika event writing project dicancel, aink Uda curiga banget Ampe unfol Tumblrnya. Aink sama nai Ampe minta maaf ke folower yang Uda join karena projectnya batal, tapi uni tetep berikukuh sama prinsipnya dan playing victim (sekaligus Hero untuk orang orang susah yang mungkin saja fiktif).
Aink ga pernah ada niatan buat mencoreng nama uni dan akun rumahati waktu itu. Karena bisa saja aink salah, kecurigaan aink ga berdasar. Apalagi aink sempet meremehkan ketika uni bilang
"ada kok orang orang yang rutin sedekah ke saya tanpa pernah ketemu orang yang mereka bantu atau minta bukti penyaluran sedekah"
Serius, aink anggap uni omong kosong waktu itu. Cuma trik manipulasi biar aink tetep lanjut proyek bantu dia. Ternyata aink salah.
Pas sekarang baca tulisannya @paomungbeans aink jadi ikut ngerasa salah banget. Kalau aink waktu itu berani nanya ke beberapa pihak yang interaksi sama uni, mungkin ga akan banyak korban.
Tapi emang jalan takdirnya gini. Harus ada orang orang baik yang diambil sebagian hartanya lewat sedekah yang bisa jadi fiktif.
Semoga buat temen temen yang terlibat diberi keikhlasan dan diberi pahala sesuai dengan yang mereka niatkan.
P.s banyak orang baik di Tumblr, jodoh kalian juga mungkin orang sini. Tapi jangan lupa, orang jahat juga banyak. Ga ada salahnya curiga dan berhati hati
178 notes · View notes
kunamaibintangitunamamu · 6 months ago
Text
Oh, Teman Baru.
Satu jam sebelum pukul tujuh belas tiga puluh sore, hari Jumat.
Aku sengaja datang sejam lebih awal dari jadwal ketibaannya di bandara. Tidak apa kok, aku tidak keberatan harus menunggu sedikit lebih lama dari balik pagar pembatas itu sembari memperhatikan orang-orang di sekeliling.
Mereka semua terlihat begitu biasa.
Ada segerombolan bule yang menggendong tas backpack segera menuju konter selular. Ada sepasang orang Korea yang bergandengan tangan buru-buru mengarah ke pemberhentian taksi. Ada ibu-ibu sosialita yang sedikit heboh berfoto-foto untuk mengabadikan momen tiba mereka. Dan orang-orang lainnya yang melenggang keluar dari terminal kedatangan internasional menuju tujuannya masing-masing.
Dan aku juga pasti terlihat biasa bagi mereka semua.
Tumblr media
Tapi, hari ini aku akan bertemu seseorang—yang tidak biasa bagiku.
Aku mencoba menghilangkan rasa gugupku dengan mondar-mandir. Jujur, jantungku berdegup tak menentu. Setiap ada orang yang muncul, aku selalu menerka-nerka, apa itu dia? Lalu pikiranku maju jauh, membayangkan dia datang melalui pintu itu, keren dan atraktif.
“Sebentar ya, masih nungguin koper,” katanya di DM Instagram. “Okay. Take your time,” balasku.
Semakin deg-degan, hingga aku memutuskan untuk mencari tempat duduk yang kosong demi menurunkan rasa gelisahku. Lalu tiba-tiba, “Haaai Cindy!” terdengar. Aku mendongakkan kepala dan menemukan dia berjalan dengan riang ke arahku.
And, he planted roses on my cheeks. Suddenly, shyly, nervously.
Aku segera menyodorkan Matcha Latte yang kubelikan untuknya. Dia pasti cukup haus setelah penerbangan yang memakan waktu lebih dari 7 jam itu. Tapi, dia tidak mengeluh. Kami mencari taksi untuk segera menuju pemberhetian selanjutnya. Dan di dalam mobil itu, aku, baru tahu, bahwa satu obrolan santai dari dua orang asing yang baru bertemu itu bisa membuat senyum tak berhenti mekar seharian.
Sebelumnya, kami sudah janjian untuk sebuah meet up yang proper. Dia selalu tahu, aku ingin makan di salah satu restoran bintang 5. Jadi, kami random saja memilih di daerah terdekat. Restorannya cukup romantis dengan konsep taman eksotis yang menawarkan menu Asian-fusion yang nikmat. Perhatianku tertuju pada menu dessert-nya yang berbentuk seperti jamur. Dia yang menyadari aku menyukai segala hal yang berbau coklat segera memesannya.
Tumblr media Tumblr media
Sambil menunggu makanannya disajikan, kami memulai pembicaraan dengan basa-basi singkat. Dan, kalian tahu, cara paling mudah untuk tahu apakah kita cocok dengan seseorang atau tidak adalah ketika kita lupa waktu. Di sanalah, aku tidak sadar telah mendamparkan diri pada caranya bercerita. Untuk kesekian detik, aku berusaha untuk menggenggam erat kewarasanku agar tidak gila bayang pada orang asing di hadapanku.
Ayolah, Cindy, dia hanya orang asing, kok.
Tapi, seberapa keras pun aku berusaha untuk mengenyahkan perasaan itu, aku tahu aku akan tetap memilih satu momen bersamanya untuk diabadikan. Cukup satu. Betapa aku rela menukarkan apa pun untuk kembali dipertemukan dengan dia dengan cara yang sama.
Tidak terasa 2,5 jam berlalu begitu saja, dan hanya dalam sejauh spasi pendek itu, aku tidak tahu apa yang membuatku ingin terus berbicara. Aku sudah terbiasa dengan stereotype introvert yang kagok ketika berkomunikasi. Tapi, waktu dengannya, aku menemukan diriku bebas berdiskusi, berargumen, berkisah, tentang apa saja. Dan ternyata untuk dia yang bisa menerima celotehanku dan tidak berekspektasi aku untuk menjadi seseorang yang agung, itu sudah cukup…bagiku.
Sebelum bertemu dengannya, aku telah bertemu banyak orang. Beberapa melewatkanku, beberapa kulewatkan. Beberapa menarik perhatianku, beberapa kutarik perhatiannya. Beberapa tiada, beberapa masih ada dalam hidupku. Beberapa nama masih tersimpan dalam kontak, beberapa terhapus tanpa pikir panjang. Dan, dia, seseorang yang siluetnya langsung membentuk mimpi di saat jumpa pertama, membangkitkan kembali perasaan yang sudah lama terkubur dalam hatiku, membuatku sadar bahwa selama ini aku hanya sedang menunggu.
Malam itu, aku ingin kembali mengalami…perasaan jatuh hati di antara begitu banyak omong kosong tentang cinta pada pertemuan pertama.
Setelah menyadari gerak-gerik pelayan yang mulai beberes piring-piring yang sudah tidak menyisakan makanan, dia bertanya, “Jadi, kita mau ke mana lagi?”
“Kita jalan ke mall seberang, mau?” pintaku.
Dia mengangguk, dan bilang, “Let’s go!”
Tadinya, kukira pertemuan ini hanya akan sesingkat makan malam lalu pulang ke tempat masing-masing lalu melupakan nama satu sama lain, tapi tampaknya, semesta telah mengabulkan desakan doaku kalau: I want more time with him.
Ternyata menyebrang di jalanan yang padat kendaraan tidak semudah yang dibayangkan. Tidak ada mobil yang mau mengalah untuk kedua pejalan kaki yang terlihat takut ini. Tapi, cara dia berdiri di arah kendaraan melaju kembali membuat hatiku berdetak dua kali lebih cepat. “Kamu di sebelah sini aja, kita pelan-pelan saja." Sesaat ada kesempatan untuk menyebrang, dia memegang canggung pergelangan tanganku lalu mengarahkanku untuk berjalan dengan cepat. Tanpa kata-kata, aku sejujurnya ingin mengisyaratkan bahwa detik itu juga, aku sudah jatuh kepada dia.
“Wanna have some ice cream again?” tanya dia, sejujurnya, malam itu aku sudah kenyang dari makan di restoran sebelumnya. But, we all broke our rules for someone, right?—hanya demi agar aku punya alasan untuk memiliki kegiatan lain dengannya. So, yes was an answer.
Jam menunjukkan hampir pukul 10.30 malam. Toko-toko di mall itu sudah banyak yang tutup. Sinar lampu perlahan-lahan meredup, tapi matanya memercikkan kilatan kesima di sana. Lucu ya, bagaimana kita bisa bertemu dengan seseorang. Satu hari, kita hanya saling mengagumi dari balik gaduhnya dunia maya, kemudian di hari lainnya lagi, kita bisa berdiri di sampingnya, merasakan kehadirannya nyata.
Aku percaya, itu bukan kebetulan. Masing-masing dari kita, jika diizinkan semesta, pasti akan saling bersinggungan, entah dengan cara apa pun, di mana pun, dan kapan pun.
And that’s how I met him.
Malam itu, aku pulang lebih larut dari biasanya. Aku menimbang-nimbang, apakah setelah malam ini dia akan menghubungiku lagi? Karena, jujur, aku ingin dia datang lagi.
Aku punya berbagai jenis ketakutan, seperti film horor, reptil, barongsai…; dan kehilangan seseorang yang baru kutemui semalam.
Pagi setelah pertemuan malam itu, kembali seperti pagi-pagi biasanya. Tidak ada satu pun pesan darinya. Sesingkat apa pun itu. Aku hanya bisa memandangi layar ponsel yang tidak memunculkan notifikasi apa-apa.
9 jam. Aku tidak bisa berhenti menghitung waktu yang bergulir tanpa kabar apa-apa darinya. Entah kenapa, aku merasakan hatiku pelan-pelan tergerus. Tidak, aku tidak bermaksud untuk melekat padanya. Alasan utamanya; siapa lah aku untuk boleh mendapat kabar darinya? Tapi, ketika melihat dia aktif di media sosialnya tanpa meninggalkan sepotong pesan untukku, membuatku sedikit merasa jauh darinya dan…terabaikan. Sungguh, aku ingin mengonfirmasi bahwa tidak ada yang istimewa dari dia.
Tapi, untuk kali pertama, dalam waktu sesingkat itu, aku mau tak mau harus mengakui perasaan itu. Cemburu.
Beberapa waktu berlalu, mungkin dia tidak menyadarinya bahwa aku tidak suka terlihat rapuh. Aku bukan siapa-siapa baginya. Aku tidak ingin mengambilnya dari keluarganya, dunianya, hobinya, pekerjaannya, sirkel-sirkelnya… Tapi, bolehkah dia sisihkan saja sedikit ruang untukku yang tidak terjamah siapa-siapa untuk letakkan aku di situ? Aku tahu, aku mulai egois ingin memilikinya.
Apakah dia mengerti perasaan semacam itu?
Namun, sebelum malam jatuh seluruhnya, aku mempertaruhkan diri untuk menyapanya di kesepian itu. Dan beruntunglah aku ketika… “Aku boleh ke rumahmu, sekarang? Kita makan nasi goreng kalau kamu belum makan,” muncul pada kotak notifikasi. Dia menjelaskan kalau dia kesusahan mencari jaringan wifi hingga tidak bisa mengabariku.
Secepat kilat, tanpa pertimbangan, hanya 3 kata yang tertulis sebagai balasan: “Oke, aku tunggu.”
“Menurutmu, aneh nggak, ngobrol apa aja dengan orang yang baru kamu temui 2 hari lalu?” tanyaku setelah diam menggigit sejenak. “Enggak, malahan kita jadi lebih banyak tahu tentang satu sama lain dibanding orang lain. Hubungan kita jadi eksklusif karena itu,” jawabnya ringan sambil menatap mataku.
Tidak pernah terbesit dalam pikiranku untuk merasakan lebih daripada itu. Ketika berhadapan dengan dia, aku tidak yakin apa yang harus kulakukan. Mungkin, dia hanya butuh seseorang untuk menghangatkan bayang kosong di sampingnya. Mungkin, aku juga hanya sedang butuh ditemani saja. Tapi, why not? Mungkin, yang kami butuhkan hanyalah; suasana, teman bicara, selera makan yang sama.
And, maybe, we should try.
Biasanya, aku tidak pernah membiarkan orang lain membaca buku bucket list-ku secara langsung. Namun, dia yang begitu penasaran terus meminta untuk membacanya. “Aku ingin tahu semua keinginanmu,” mintanya. Tidak pernah ada orang yang se-excited itu untuk bertanya tentang keinginanku. Aku melihatnya menggenggam buku kecil itu lalu membacanya kalimat demi kalimat, dan dia… benar-benar ingin tahu dan terlibat. Sungguh, aku sangat menyukai binar di matanya malam itu.
Begitu saja—ya, begitu saja, se-simple itu bahagia tercipta. And I miss the comfort of being loved…
Saat sedang sama-sama membaca, tak sadar poni rambutku terjatuh menyapu dahi dan menghalangi mataku. Reflek, dia mengulurkan jari-jarinya untuk menyelipkan rambut yang terjatuh itu di balik telingaku. Dan pada saat kulit kami bersentuhan, aku merasakan hatiku berdesir. Ini kontak fisik pertama kami. Tapi, sentuhan ringan itu terasa jauh lebih privat dari semua yang telah kami bagi selama ini. Aku telah merasakan berbagai jenis sentuhan. tapi kenapa ya, kali ini, aku tidak mampu menguraikan makna dari sentuhannya?
Dia tidak segera menarik tangannya, tetapi membiarkan jari-jarinya sedikit lebih lama mengelus lembut rambutku. Dia tidak gugup, tidak juga melakukan lebih dari itu. Dia terlihat sedikit menginterpretasi. Sampai pada dia kembali ke posisi semula, aku baru sadar, selama itu aku menahan nafas dan dentuman jantung yang tak karuan. Entah tersipu atau gelisah.
"Why don't you kiss me?" Aku sedikit gemetaran mengirimkan pertanyaan ini. Sejujurnya, aku tidak ingin menanyakannya, karena aku tidak berhak merasakan memiliki dia; aku hanya boleh merasa ragu.
Setelah drama mengelus rambut itu, kukira akan terjadi skenario seperti di film-film roman yang kutonton. Mungkin akan ada sebuah kecupan kecil mendarat di pipiku, tapi dia tidak. Hingga dia berlalu pulang, hatiku tetap mengganjal sesuatu.
Dan, di batas malam itu, sungguh aku menunggu jawabannya.
Lama dia mengetik—menghapus; mengetik lagi—menghapus lagi. Entah narasi apa yang sedang dia siapkan untuk menjawab pertanyaan tidak berdasarku itu. Atau, ucapan itu terlalu blak-blakan untuk dipertanyakan?
"Actually, I want to kiss you so badly—it's killing me, but I'm just afraid to make the first move (?). Aku mau sayang kamu dan kiss you at the right time."
Semburat merah jambu muncul pada pipiku setelah membaca jawabannya. Baiklah, aku mengakui aku kalah, pada dia. Aku merindukan aroma woody blend pada tubuhnya. Aku mencari-cari pertanda demam pada tubuhku sendiri, sebab mendadak tubuhku menghangat di hari berhujan ini. Tapi, justru di saat itulah, aku merasa lebih sadar dan sehat dari sebelumnya.
"I have a bad news," tulisnya via DM Instagram pagi berikutnya. "Ada apa?" tanyaku panik.
Kepulangannya ke negaranya ternyata harus dipercepat dari yang sebelumnya bisa sebulan menjadi 2 minggu saja di sini. Aku terdiam, tidak dapat mendefinisikan gemuruh di dadaku yang kini bercampur dengan emosi dan kesedihan yang tidak mampu aku utarakan. Ada jeda yang menggigit hingga aku sadar aku harus memberikan respons.
"Wah, terpaksa mesti balik ya?" Hanya itu respons paling biasa yang bisa aku berikan—meski sejujurnya, dalam hatiku betapa aku tidak ingin dia kembali lagi ke sana; ke tempat di mana seharusnya dia berada. Betapa jika aku punya tombol tunda, lorong waktu, atau apa pun itu lah alatnya untuk menahannya pergi, maka akan aku bayar mahal deminya.
Mendadak, ini menjadi perpisahan paling sepi yang pernah kualami seumur hidupku. Dan waktu tiba-tiba terasa lebih cepat larut dari sebelumnya.
Kenapa, waktu kami, tidak pernah tepat, ya?
Oh ya, aku belum menceritakan dengan jelas sosok dia yang sedari tadi aku sebut-sebut, ya. Kenalkan, seorang laki-laki kelahiran bulan Maret, berzodiak Pisces, pecinta warna oranye, penyuka makanan Korea, smart, terpelajar, mampu membawa diri, komunikatif, percaya diri, tipe kesukaan mertua, loyal, senang mengobservasi, sweet, loveable, caranya bercerita, caranya meraih respek sungguh tidak ada tandingannya.
Dia menyapaku dari balik Instagram pada suatu malam yang sudah telat. Hey Cindy, nice to know you—begitu isi pesannya. Waktu itu, aku terdiam sejenak, menimbang-nimbang apakah perlu aku membalasnya atau tidak. Pikiranku terbelah antara mengabaikan saja atau murni memulai pertemanan. Dan aku memilih yang kedua.
Atau, sesungguhnya, sempat aku merasa, kalau hari itu aku melepaskannya, mungkin aku akan menyesal…
Dia bilang dia akan pulang ke Indonesia bulan depan. Perkenalan kami memang baru sebulan lewat media sosial, tapi mengapa kehadirannya memberikan isyarat optimisme, aku juga tidak paham. Aku menganggapnya sebagai tawaran untuk menginterupsi waktu. Dan, tanpa sadar, aku mulai menghitung hari.
"Kamu itu unik, gimana jelasinnya, ya? Aku hanya perlu lihat sekilas dari profilmu, lalu ya muncul aja koneksi emosional itu. Aku mau ketemu kamu. Aku mau tau apa makanan favoritmu. Aku mau kenal kamu lebih dekat, lebih jauh, lebih akrab. Aku suka caramu menulis jurnal, caramu merencanakan segala hal, caramu meromantisasi hidupmu. Aku…belum pernah ketemu orang seperti itu dalam hidupku."
Berikut jawabannya ketika aku bertanya kenapa aku yang dia pilih, di saat ada banyak perempuan lainnya yang lebih baik untuk dikenalinya—pertanyaan semacam itu membuatku sedikit resah. Tapi, sering kali aku merasa skeptis, mungkinkah perasaan semacam ini hanya ilusi yang akan luntur suatu saat nanti, hanya seperti dopping yang memabukkan sesaat. Seperti memesan kue cantik dari balik etalase, lalu menemukan rasanya tidak seenak yang dipikirkan. Dan, dia akan kecewa. Bukankah, pada satu titik, rasa penasaran itu akan berhenti dan menghilang, menyatu kembali dengan oksigen, dan membuatnya merasa utang moral, investasi tenaga, waktu, dan perasaannya selama ini jadi sia-sia?
Aku takut.
Tidak ada yang istimewa dari dia, pada awalnya, sekali lagi aku ingin mengonfirmasi. Tapi, setelah sedikit mengenalnya, ada sebagian hati kecilku yang ingin menyusulnya ke alam abstrak tempat di mana hanya nafas kami yang bisa bertemu. Mari kita piknik, melihat bintang, pergi ke aquarium, main ski, melipat origami, naik kuda… Namun, jika boleh aku memilih satu: aku ingin menyentuh spasi di antara kedua alis tebalnya, atau mencuri waktunya, atau menyita perhatiannya, atau memilinnya masuk ke sel-sel tubuhku agar terjamin keberadaannya selalu.
Dan, satu balasan "Hey, nice to know you as well!" dariku itu kemudian menjadi gerbang untuk sebuah perjalanan baru yang panjang.
"Menurutmu, kita bisa berteman saja, nggak?" tanyanya sedikit ragu. "Kurasa, kita nggak bisa cuma berteman. Kita sudah berpandangan penuh makna. Kita telah meyakini adanya potensi untuk bersama. Lalu, kalau kita cuma temenan, kita pasti akan berhenti ketemu sering-sering dan aku nggak akan bisa tau kabarmu lagi, aku nggak bisa melihatmu seperti dulu lagi," selagi menjawab ini, aku tiba-tiba merasa sedih. "Aku pasti sedih kalau kita pada akhirnya nggak jadi," gumamnya pelan. Mataku bersaput air. "Ya, aku juga."
Kami menghabiskan sisa malam berpelukan. Saling mendekatkan kepala masing-masing seolah ingin mentransfer segala yang tengah dipikirkan. Deru napasnya bergerak lembut dan terasa hangat. Aku tidak ingin menyia-nyiakan hari ini, biarkan aku memeluknya lebih erat, karena setelah ini, sebentar lagi, semua tidak akan lagi bersisa.
Berapa jam lagi, hari akan berganti? Aku tidak ingin menghitungnya.
Aku tidak pernah merasa memilikinya.
Aku sudah memiliki kenangan mengenai pertemuan pertama di bandara, sebuah malam di tepi sungai sambil menyantap jajanan hangat, dua tiket film horor yang membuatku bergidik namun di dekapannya aku merasa lebih aman dari kepompong mana pun, atau percakapan dan hening yang terbagi pada setiap kedai kopi yang kami kunjungi. Itu saja telah cukup—
aku belajar untuk tidak mengharapkan lebih.
I will miss you. See you there. Let's meet again for the first time. I'll be waiting for you—kalimat pendek itu terdengar samar namun tertangkap jelas di pendengaranku, bagaimana satu laki-laki akan meninggalkanku lagi, seperti yang sudah-sudah.
Hanya saja, kali ini, tolong Tuhan, dia berbeda.
Jangan pergi—dua kata itu tertahan di lidahku. Dan, aku hanya sanggup menangis, hingga dia kebingungan, namun dia tetap memberiku ruang untuk mengumbar semua kesedihan.
Besok, dia akan kembali, menjalani perannya seperti sedia kala, karena itu adalah hal yang paling tepat. "Andai saja, aku ketemu kamu dari lama," gumamnya sambil menenangkanku. Maka semakin menjadi-jadilah tangisanku, sebab bentuk cinta yang boleh kumiliki saat ini hanyalah melepaskan dia.
"Kalau…kamu pergi…itu tandanya…aku kehilangan…kamu…iya kan? Terus…kenapa kamu harus…datang…kalau pada akhirnya…kamu pergi…juga?" Dengan sekuat tenaga, aku mengatakan kalimat ini meski harus sesunggukan. Pelukannya yang sedari tadi melingkupi sekujur tubuhku mengendur seketika. Maka bangkitlah ia, meraih wajahku yang kusut dengan air mata dan keringat, menatapku lama, menghapus sedikit demi sedikit air terjun dari mataku.
Pikiranku kembali ke perkataannya waktu itu—aku mau sayang kamu dan aku akan melakukannya di waktu yang tepat. Then, the "right time" was right now.
Dan, di bawah hujan malam itu, di balik tirai yang menyemburatkan lampu jalanan itu, dengan lagu Hati-hati di Jalan yang diputar di belakang itu,
…we kissed.
Semua berlalu seperti biasa.
Dia sudah kembali ke negaranya. Sementara, aku, kembali melanjutkan hidup seperti sebelum ada dia. Ah, aku pasti hanya butuh sedikit lebih banyak waktu untuk terbiasa saja.
Namun, seandainya, dia tahu—dia berutang padaku satu hal; satu kepastian bahwa dia akan tetap baik-baik saja di sana. Dan, aku—meskipun dia ragu untuk memintaku menunggunya—berani menjamin akan tetap ada di sini, menunggunya kembali dengan perasaan yang sama dan sebuah senyuman.
Begitu saja.
Malam itu, malam dimana aku menangis untuk pertama kalinya di hadapan dia, sesungguhnya aku ingin bertanya—yang mana yang lebih baik baginya; pernah bertemu lalu berpisah atau tidak pernah bertemu sama sekali? Karena, aku, tak pernah tahu apa jawabannya.
28 notes · View notes
kphpdraisme · 16 days ago
Text
Untuk temannya sabrina (saya)
Dan sabrina.
Tumblr media
Di pagi hari, sebuah cahaya tiba berupa pesan dari guruku pada salah satu grup kelas online kami. Setelahnya, aku jadi tak perlu restock kontak lens, ternyata ghodul bashar jalur lepas kacamata bisa berguna juga, wkwk Alias, wahai Fatimah dan Sabrina, Tidak usahlah banyak mau tau. pusing.
---------------------------Revision ver. setelah emosi saya stabil, haha.
Cahaya ini manakala datang, telak terhujam padaku. Seperti jawaban atas tanya yang lama dinanti. Sebutlah sebuah resah; aku tak pernah percaya pada diriku, tak percaya pada pilihanku. Kepalaku terlalu bising, ucapan orang lain juga terlalu sulit diterima. Syukurlah, Maha Baiknya Tuhanku, tetap diberikan kebaikan pada lemah ini, setidaknya aku dimudahkan untuk tawakkal dan bersandar pada-Nya.
Maka demi hadirnya cahaya ini di suatu pagi, aku seakan mendapat alasan untuk mempercayai diriku, akhirnya. Ternyata aku masih punya harapan!
Meski berarti, harus menempuh jalan bernama; ghadul bashar.
Ini sulit, sungguhan. Aku terlalu cinta manusia. Dibanding membaca susunan kata, aku lebih senang membaca emosi, gerakan, dan mimpi seseorang. Menelaah guratan wajah, merenungkan nada bicara, mempersambung satu data-dengan-data lainnya, dengan sangat mudah bisa kulakukan. Namun, setelah dipikir lagi, makhluk ini pula yang kerap Allah jadikan ujian untukku.
Tanpa perlu sengaja banyak melihat, kepalaku sudah penuh. Dengan data-data sekedarnya saja, aku sudah lelah. Lah sekarang, kenapa gaya-gayaan ingin tahu banyak hal ya? okelah bila yang ingin diketahui ini jelas bisa kupertanggungjawab-kan, lah ini, saya pun tahu sendiri betapa hatiku bermain di pinggir jurang, bila mengetahuinya?
tahu, jadi pusing sendiri. tahu, jadi kepikiran sendiri. tahu, jadi harus ambil langkah.
Maka sejak hari itu, aku menambah point baru di proposalku pada-Nya. Aku mau dikasih kejernihan hati! Aku mau dikasih kebenaran firasat! Aku mau punya jiwa yang kuat!
Ya berarti, dengan doamu itu ya, Fatimah, tidak usah banyak melihat hal-hal yang tak jelas. Tak jelas Allah bakal suka atau tidak. Tak jelas bisa kau pertanggungjawab-kan atau tidak. Sudahlah, yang jelas-jelas saja Dia sudah suka dan ridho, baru dilihat.
Sulit sekali sih ya hem. Tapi agaknya, jalan menuju-Mu memang begini semua ya, yaa Rabb? setiapnya, meminta semua dariku.
-------------------
Untuk guruku, Semoga Allah jaga beliau. Salah satu guruku yang pintarnya menguar sekali. Tiap bicara selalu mengutip ulama A dan B dari kitab A dan B, permisalan yang diberikan juga kerap mengundang tawa, menarik. Beliau sungguhan hebat mengelaborasi berbagai ilmu beliau (sekarang pun sedang ambil s1 lagi di ptn indo. ya Allah berkah-berkah ustad!) Paling indah, tentu adabnya. Cara beliau menukil ucapan ulama dahulu, cara beliau menghadapi muridnya yang bertanya tiba-tiba, pilihan kata-kata beliau setiap mengomentari kasus di kehidupan nyata, dan cara mengajarnya.
Aih, nikmat sekali memandang ilmu-ilmu yang menjelma nyata itu...
Semoga Allah balas setiap hurufnya ya, ustad. Lately kajian beliau anywhere ya masuk telingaku. asik banget sih soalnya. pinter banget juga. dah. sekian.
9 notes · View notes
apriliakinasih · 3 months ago
Text
Salah Satu Nikmat Terbesar
Malam ini, saat aku melihat-lihat kontak di whatsapp, jariku berhenti scrolling saat menemukan foto profil seorang perempuan muda yang kukenal sejak satu tahun lalu. Dia terlihat manis sekali dengan abaya warna cokelat dan pashmina warna senada. Meskipun ada nomornya di kontakku, tapi sejujurnya kami tidak begitu dekat, hanya kenal.
Dia baru saja mendapatkan gelar sarjana beberapa waktu lalu. Aku tahu dari status whatsapp-nya. Ada satu hal yang juga baru kutahu tentangnya. Dia telah kehilangan ibunya untuk selamanya. Ibunya telah menghadap Sang Maha Kuasa entah sejak kapan.
Selama ini, aku tidak pernah melihat wajah sedihnya. Perempuan muda itu hanya mengunggah foto dirinya yang selalu tersenyum bahagia. Sampai pada akhirnya aku melihat status whatsapp-nya yang menampilkan foto makam ibunya. Dari situlah aku tahu bahwa ibunya telah tiada.
Malam ini, aku melihat foto profilnya seraya teringat status whatsapp-nya itu. Dalam hati aku mengatakan,
"Jika aku jadi dia, aku mungkin tidak sekuat itu. Bagaimana caranya dia menahan rindu pada ibunya? Bagaimana caranya dia bisa melewati hari-hari sulit tanpa ditemani ibunya?"
Aku pun membayangkan diriku berada di posisinya. Aku mendadak sedih, sebab aku bahkan tidak tahan jika dalam beberapa jam saja tidak memanggil ibuku.
Aku tidak sanggup membayangkan jika suatu saat nanti ketika aku ingin sekali memanggil ibuku tapi tak ada dan tak akan pernah ada jawaban.
Aku tidak sanggup membayangkan bagaimana duniaku tanpa ibu.
Hal ini membuatku sadar. Salah satu nikmat terbesar di usiaku saat ini adalah masih punya kedua orang tua, dan mereka alhamdulillah masih sehat. Aku berharap semoga bapak dan ibuku sehat selalu. Semoga aku diberi kesempatan oleh Allah untuk lebih lama lagi menemani mereka. Dan semoga aku bisa menjadi anak yang berbakti.
(13 Agustus 2024| 20:11 WIB)
7 notes · View notes
shofiafsa · 5 months ago
Text
Mungkin memang butuh ketemu
Kemarin salah satu temanku datang ke Jogja. Dulu kami tumbuh di kampus dan asrama mahasiswi yang sama. Kami banyak menghabiskan waktu di malam-malam aku ingin kabur dari pesantren. Hingga akhirnya waktu juga yang memisahkan antara Bandung dan Yogyakarta.
Aku bercerita padanya, bahwa aku sempat menghapus semua kontak whatsapp saat kondisi kesehatanku tidak stabil. Pikirku saat itu terlalu banyak melihat strory whatsapp teman-teman sekalipun orang terdekat membuatku tidak membaik. Mendung beminggu-minggu itu akhirnya menyadarkan diriku untuk bertindak 'ini saatnya mencari bantuan'. Hingga potongan asumsi negatif terhadap teman-teman sama sekali tidak seperti apa yang aku pikirkan. Ternyata ketika kami mengagendakan makan barsama, mereka tetaplah seseorang yang sama.
Sebuah pengingat lagi untuk aku, media memang hanya menampilkan sebagian kecil sekali dari potongan hari-hari kita bahkan bisa juga tidak sama sekali. Teman-teman kita sering update tentang aktivitasnya bisa jadi memang ingin mengabarkan bahwa di tempat yang berbeda kondisinya alhamdulillah baik-baik saja. Aku sedang berusaha menanamkan pada diri, pasti ada banyak jalan untuk tetap perpikir positif terhadap teman-teman. Mungkin jawabannya memang butuh ketemu.
Namun, aku juga memahami ada kondisi-kondisi dimana kita memang perlu mengambil jeda. Tidak apa-apa, tapi yang perlu kita garis bawahi bisa jadi yang bermasalah bukan story teman-teman atau apa yang kita lihat. Bisa jadi intensitas dan frekuensi kita 'melihat' dan menghabiskan waktu bersama gadget kesayangan itulah yang perlu kita jeda, kurangi, dan fokus lagi pada apa-apa yang sedang kita upayakan.
Yogyakarta, 29 Juni 2024
7 notes · View notes
mulkirachmawati · 15 days ago
Text
Berangkat ke Denmark #3
Sambil menanti administrasi dari kampus, kami mencari akomodasi atau tempat tinggal. Kami mencari referensi dari PPI Wiki, sebuah buku panduan dari PPI Denmark untuk keberangkatan mahasiswa baru di Denmark.
Kami mencari akomodasi di web BoligPortal, sebuah web dimana banyak landlord yang menyewakan kamar, apartemen dan rumah dengan berbagai fasilitas dan range harga yang bervariasi. Dibandingkan dengan web lain seperti Himmerland atau Vivabolig, BoligPortal termasuk web yang ramah secara visual dan ramah di kantong hehe.
Kami mencari rumah yang dekat dengan kampus dan toko serta akses bis dan ramah pula di kantong. Eh ternyata, jika kami merasa cocok, saat kami mengontak landlord kami harus berlangganan/ subscribe terlebih dahulu. Akhirnya kami mengumpulkan dulu semua link yang dirasa cocok kemudian mengontak landlord.
Namun, alhamdulillah kita mendapat pertolongan dari admin international di kampus. Dia bersedia mengontak landlord rumah yang kami minati kemudian dia akan memberikan kontak landlord tersebut kepada kami. Alhamdulillah banget :)
Finally, setelah pencarian panjang (tidak dibalas, terlalu mahal atau tidak cocok secara waktu) akhirnya kami bertemu dengan Landlady yang baik hati. Dia menyewakan rumahnya dengan sistem sublet. Rumahnya berada di Gundorfslund, Skipperen dan full furnished (sudah dilengkapi kasur, kulkas, lemari, meja belajar, lampu, kamar mandi, bahkan piring, gelas dan segala isinya).
Kami menyewa rumah tersebut dalam periode singkat, yaitu sejak bulan Juli-Oktober 2024 dengan biaya perbulan 4500DKK. Ada yang berbeda dengan sistem pembayaran biaya sewa rumah di Denmark. Di awal pembayaran, kita menandatangani sebuah kontrak sewa (Lejekontrak) dan kita harus membayar deposit (sebesar 3x biaya sewa bulanan).
Namun, pada keberjalanannya, kami hanya menempati rumah tersebut dari bulan Agustus-Oktober. Kenapa? Visa ku dan anak-anak baru keluar di bulan Agustus karena saat itu traffic pembuatan visa sangat tinggi dan ada saja error pada sistem yang terjadi. Alhamdulillah masih disediakan waktu untuk mengoptimalkan keberangkatan dan bisa jalan-jalan lama di Bandung hehe.
3 notes · View notes
nurazisramadhan · 6 months ago
Text
Kisah Bumi & Matahari (3)
Tumblr media
"Harusnya sih aku ga salah dengar karena pendengaranku masih bagus hehe" jawabku setengah bercanda pada Bumi. Ia masih dengan ekspresi kaget dan tak percayanya menatapku.
"Kamu mah orang serius malah dibecandain tang" balas Bumi dengan wajah yang kesal.
"Hehehe maaf maaf, tapi aku beneran denger mereka ngomong gitu kok," jawabku menenangkan. "Dah biar adem, nih pesen minum dulu, biar adem." jawabku sembari memberikan minuman dingin favoritnya yang telah kupesan sebelumnya.
Setelah meneguk minuman tersebut Bumi menjadi lebih tenang.
"Jadi, menurutmu aku harus gimana, tang?" tanya teman kecilku itu. "Perjuangkanlah, namun dengan cara yang paling baik. Kamu tahu kan matahari adalah sosok yang baik?" jawabku singkat, Bumi membalas anggukan, tanda setuju. "Terima kasih banyak ya, tang. Aku bakal berjuang sesuai ucapanmu, doakan aku juga ya, Tang." balas Bumi dengan yakin sembari menghabiskan minumannya. "Selalu" jawabku lagi singkat. Setelahnya Bumi pamit pergi duluan dari kafe tersebut dengan wajah yang yakin.
Beberapa waktu berikutnya, kami semakin jarang bertemu karena disibukkan dengan urusan skripsi masing-masing. Namun, yang kudengar Bumi telah menyelesaikan skripsinya dengan nilai baik bahkan sebelum lulus ia mendapatkan tawaran pekerjaan dari salah satu perusahaan terkemuka di Ibu kota. Hal tersebut membuat intensitas pertemuan kami semakin jarang kembali.
Hingga suatu hari di akhir pekan, 3 bulan seusai wisuda, sebuah pesan whatsapp dari kontak Bernama Bumi muncul di kotak masukku. *bersambung*
5 notes · View notes
fitriarahmayeni · 4 months ago
Text
Aku suka cara bapak membesarkan hati anak-anaknya.
Kalau Ibu lebih sering membesarkan hatiku dengan lisannya langsung berbeda dengan Bapak yang lebih suka menulisnya lewat pesan, jangan ditanya, narasinya pasti puanjaang dan Bapak akan dengan senang hati mengetiknya.
Bapak suka bercerita baik lisan maupun tulisan, aku kadang berpikir apakah aku juga suka menulis di tumblr ini salah satunya mungkin karena Bapak, karena sifat Bapak yang hobi bercerita.
Kalau diingat-ingat memang dari kecil yang paling sering mendongeng itu ya Bapak, kalau Bapak pulang kerja pasti ada saja cerita Bapak bertemu dengan hewan buas di jalan, entah harimau, buaya, atau hewan buas lainnya dan aku selalu percaya ceritanya :)), sampai akhirnya aku paham kalau itu semua fiktif wkwk, karena cerita Bapak ujung-ujungnya selalu begini “kata harimau, cium Bapaknya dulu” ya langsung lah kita cium pipinya Bapak karena gak mau kalau Bapak dihadang harimau atau hewan buas di jalan.
Kalau ada yang bingung kenapa Bapak berangkat kerja ceritanya ketemu hewan buas, ya karena tempat kerja Bapak di daerah tambang yang perjalanannya menuju kantor melewati hutan, walaupun sebenarnya jarak antara rumah ke kantor Bapak gak sampai 1 jam, tapi tetap saja kami anaknya yang tahu lokasi kerja Bapak merasa cerita Bapak bertemu hewan buas itu sungguhan.
Kembali lagi dengan cara Bapak membesarkan hatiku akhir-akhir ini.
Bapak selalu membuatku merasa bahwa aku adalah sosok yang berharga, sangat disayangi, sangat dilindungi, aah pokoknya selalu jadi putri kecil Bapak, walaupun sikap itu jarang ditunjukkan di depan umum, tapi kalau hanya di depan kami, bapak tidak segan2 menunjukkan rasa sayangnya itu.
Ah… entahlah aku selalu menyukai cara Bapak membesarkan hatiku, selalu mendukung apapun yang aku lakukan yang penting ada kebaikannya, selalu mau direpotkan apapun permintaannya.
Padahal aku sudah sedewasa ini, Pak.
Padahal aku sudah sejauh ini jaraknya denganmu, Pak.
Sampai kapan pun Bapak akan selalu menjadi “My Hero” tidak hanya di kontak telepon genggamku, tapi juga dihidupku.
Barakallah fii umrik Pak, semoga semakin berkah usianya ❤️
Surabaya, 3 Juli 2024
@fitriarahmayeni
3 notes · View notes
konveksitasdepok · 3 months ago
Text
KONVEKSI TAS DEPOK, TIp/Wa: 083897524019 /
Tumblr media
081386282866
"Kami menerima pesanan pembuatan tas partai besar dan kecil, dan jasa motong jahit berbagai macam jenis tas bagi agan yang minat kontak langsung saja ya kami siap kerja melayani agan terimakasih pesanan anda
telah di percayakan kepada kami sukses slalu
salam
dari kami konveksi tas depok"
#konveksitasseminar
#konveksitaslokal
#konveksitasmurah
#konveksitasbogor
#konveksitascibinong
#konveksitasjakarta
#konveksitas
#konveksitasindonesia
#konveksitassolo
#konveksitasterdekat
#konveksitasbekasi
#konveksitascibubur
#konveksitasjakartaselatan
#konveksitasjakartatimur
#konveksitasjakartapusat
2 notes · View notes