#Kata Mutiara Plato
Explore tagged Tumblr posts
Text
Kata Kata Bijak Plato
Kata Kata Bijak Plato
Kata Kata Bijak Plato – Berguru kepada Socrates, Platoakhirnya menjadi pendiri Akademi Platonik di Athena. Penyandang nama asli Aristocles ini lahir sekitar 427 SM dan meninggal sekitar 347 SM. Keluarganya adalah aristokrat yang memegang jabatan politik penting secara turun temurun di Athena. Sejak berusia 20 tahun, ia mulai mendapatkan pengajaran dari Socrates. Hingga gurunya mati, Plato tetap…
View On WordPress
#Aristocles#Aristocles Quotes#Biografi#Biografi Plato#Kata Bijak Plato#Kata Kata Bijak Plato#Kata Kata Cinta Plato#Kata Kata Motivasi Plato#Kata Kata Mutiara Plato#Kata Mutiara Filsuf Yunani Plato#Kata Mutiara Plato#Kutipan Kata Plato#Matematikawan#Penulis#Plato#Plato Bioghrapy#Plato Filsuf Yunani Kuno#Plato Quotes#Riwayat HIdup Plato#Sejarah Plato
0 notes
Text
Para Filsuf Bad Ass di Belantara Filsafat
Ngomongin filsafat memang ngeri-ngeri sedap. Bagaimana tidak ngeri, filsafat selama ini selalu dikaitkan dengan atheisme (tidak percaya tuhan). Atheisme, bukan main-main, bukan teman makan teman yang dilawan, bukan omongan tetangga yang dilawan. Tapi tuhan. Maha benar netizen Indonesia dengan segala bacotnya.
Itu kalo ngomongin bekal buat di akherat, di hadapan ekonomi pun filsafat remuk redam hancur tak berbentuk. Coba saja, berapa orang yang akan nyinyir "ngapain belajar filsafat?". "Emang lulusan filsafat nanti lulus kerjanya jadi apa?" Sebab ya memang filsafat nggak menawarkan kepastian masa depan yang jelas. Emangnya anak jurusan filsafat, pas udah lulus mau jadi apa?
Sudah dituduh jadi kandidat penghuni neraka, dicap tidak punya masa depan pula. Tapi toh filsafat dari dulu hingga sekarang ya masih ada dan dipelajari. Malahan di bumi tempat Ken Arok jadi almarhum, filsafat bisa membuat seseorang terlihat bijaksana, mapan, tercerahkan, penuh semangat, cenderung puitis. Ya, quotes para filsuf tak ubahnya angin surga di badai prahara. Membuat kita terlihat cerdas cendekia, berperadaban tinggi, berjiwa adiluhung.
Ya memang akan selalu ada pro kontra, tapi dimana ada filsafat ya ada filsuf. Filsafat tanpa filsuf ya susah juga. Tanpa filsuf, filsafat belum tentu abadi, tanpa filsafat nama filsuf pasti cepat mati dimakan rindunya sendiri zaman. Berikut ini adalah deretan filsuf paling bad ass di dunia persilatan filsafat.
Diagones
Apabila anda adalah seorang anti kemapanan yang paling kaffah, maka anda harus bersujud di hadapan Diagones. Filsuf tua asal Yunani ini membuat anak JRX punk yang paling pemberontak, tak ubahnya balita dekil, lugu di hadapan anti kemapanan.
Bagaimana tidak, dia adalah manusia paling cerdas di Sinope, Yunani. Tapi dia menolak segala bentuk kemapanan, dan diperlakukan istimewa. Sebab bagi dia, itu akan menghalanginya berpikir kritis.
Saking anti kemapanannya, Diagones melepaskan semua kemewahan yang dia dapat, kemudian hidup jadi gelandangan, menafikan segala kemunafikan duniawi. Dalam dunia filsafat, ajaran Diagones disebut sebagai Sinisme. Sebuah sikap kritis dan membuat nalar pikiran bekerja. Dalam dunia modern, sinisme hanya jadi istilah benci tanpa alasan alias nyinyir. Dalam dunia psikis, Diagones dijadikan sebagai nama penyakit. Betul-betul anti kemapanan.
Detektif Solomon Hunter
Apes betul nasib Solomon Hunter. Dia harus, menyelidiki kasus pembunuhan. Ya, memang tidak ada yang aneh, itu memang tugas detektif. Tapi dia harus menyelidiki kematian professor Gnocchi. Seorang profesor filsafat beraliran posmo.
Gnocchi meninggal tidak wajar di meja sehabis makan malam bersama. Kematiannya diduga dengan empat penyebab yang berbeda, lubang kecil bekas peluru nempel di jidat, gagang pisau perak nusuk di punggung, anak panah kayu menancap di pipi dan segelas anggur bau belerang anteng di mejanya. Tapi senyuman tercipta di wajah Gnocchi. Sungguh kematian yang epik.
Hunter yang tidak tau apa-apa tentang filsafat, mau tidak mau harus belajar filsafat aliran posmodern. Sebab hanya itu modalnya untuk melakukan interogasi terhadap saksi-saksi yang bukan kaleng-kaleng.
Dalam upaya pencarian pelaku, Hunter harus menginterogasi para saksi yang ketika itu diundang perjamuan makan malam oleh Gnocchi. Sialnya para kawannya ini bukan orang lapar sembarangan. Diantaranya adalah para penulis tentang postmodernisme, yaitu; Shoshana TelAviv, istrinya sendiri yang juga seorang profesor filsafat, Slavomir Propp, seorang linguis Rusia, Alain Fess, cendekiawan asal Prancis, Myra Prail, mahasiswa yang dibimbing oleh Gnocchi, Basil Constant, novelis postmodern asal Inggris dan Miyako Fuji, mantan mahasiswa Gnocchi.
Bayangkan anda jadi Hunter alih-alih interogasi malah seperti sidang skripsi. Barangkali statusnya berubah jadi Detektif Filsuf Lalu siapakah pembunuh professor Gnocchi? Seperti kata orang terdahulu. "hanya allah yang tau jawabnya." Alfatihah.
Ludwig von Wittgenstein
Wittgenstein adalah fenomena. Ahli matematika yang jago main bahasa. Sebuah filsuf paling menggemparkan dalam dunia filsafat. Kapanlagi ada filsuf tapi juga pernah tempur di Perang Dunia 1
Bayangakan lewat karya besarnya yang berjudul "Tractacus" Wittgenstein bilang kalo segala permasalahan entah itu filsafat kek, percintaan kek, utang piutang kek, apapun itu disebabkan oleh yang namanya kesalahpahaman bahasa. Ya, jadi intinya kita salah paham sama maksud yang diomongin sama seseorang/lawan bicara kita.
Maka timbulah apa yang disebut sebagai solipsis. Sebuah kondisi gagal paham sehingga mengakibatkan gagap bicara. Sialnya kebanyakan udah gagal paham, gelagepan masih aja ngomong terus. Di situlah permasalahan bisa muncul.
Untuk manusia kepala batu macam itu, Wittgenstein menyarankan dalam kata-katanya yang terkenal "kalo ngga ngerti, udah diam aja. Jangan bacot!". Itu seriusan loh dia ngomong gitu. Sumpah.
Alain de Botton
Dalam filsafat ada sebuah aliran bernama eksistensialisme. Sebuah aliran filsafat yang secara garis besar menjunjung tinggi kehadiran serta kebebasan manusia di dunia. Tahun 1950an aliran ini terkenal sebab digunakan oleh banyak pihak untuk berkesenian, mencapai kebijaksanaan, bahkan digunakan di berbagai negara sebagai dasar untuk merdeka dari penjajahan.
Dalam eksistensialisme, para filsufnya juga mencapai kepopuleran seperti selebriti. Kemanapun mereka pergi, tempat tersebut akan ramai. Orang-orang seperti Sartre, Camus, Ponty adalah filsuf yang membawa filsafat eksistensialisme ke puncak popularitas.
Namun lupakan, 1950an, enyahkan sejenak Sartre, Camus, Ponty, sebab di hadapan de Botton mereka hanya basa-basi. De Botton memiliki jalurnya sendiri mengenai kehadiran manusia dalam meraih kebebasan di dunia. Jika ketiga tokoh di atas biasanya mengajarkan eksistensialisme lewat novel, buku, teater. De Botton adalah seorang Revolusioner. Dia mengajaknya tetap lewat buku. Tapi dalam buku dia menganggap bahwa masturbasi adalah cara manusia mencapai kebebasannya secara penuh, dengan begitu manusia bisa menghargai keberadaannya di dunia.
Bayangkan saudara. Masturbasi. Tindakan yang selama ini begitu hina di hadapan para fuckboy, karena biasa dilakukan oleh remaja nanggung atau para jomblo yang memilih jalur sunyi menikahi diri sendiri.
Ketimbang hubungan seks, masturbasi membuat si manusia merasakan orgasme untuk dirinya sendiri. Dia bebas melakukan apa saja selama masturbasi untuk mencapai orgasme tanpa harus bertanggung jawab terhadap orang lain. Ya iyalah, main sendiri. Bandingkan dengan relasi seks, harus ada kesepakatan dari kedua belah pihak. Oleh karena itu keduanya selalu dituntut pertanggungjawaban. Sebab dalam eksistensialisme, kebebasan manusia tidak boleh melanggar kebebasan yang lain, maka kebebasan mereka terikat dan terbatasi oleh tanggung jawab. Dengan adanya kesepakatan, seks diharapkan mampu menghargai kebebasan pada pelaku seks, namun ada kebebasan yang tertahan di situ, ada hasrat yang terpendam. Parahnya apabila kesepakatan dilanggar, maka munculah pemaksaan. Ketika ada pemaksaan, kebebasan seks hanya berlaku di satu pihak, sedangkan pihak yang lain merasa terjajah dan terkekang, kebebasannya pun hilang. Maka kita akan menyebut itu sebagai pemerkosaan. Jadi ingat Sitok.
Para mastubator, di hadapan kalian para fuckboy adalah remah-remah dalam siklus eksistensialisme sebab kalianlah pemegang kebebasan seutuhnya dan pemerkosa adalah haram jadah paling bedebah.
Tyler Durden
Dalam filsafat nihilisme Nietzsche adalah Zeus. Apabila Joker adalah pemraktik yang paling ahli, maka Tyler Durden adalah nabi.
Tyler Durden adalah paket lengkap. Tampan, bercita rasa tinggi, atletis, nekat, cerdas, kharismatik, tahan banting, humoris, ambisius, inspiratif. Bila Nietzsche berbicara tentang "manusia super" maka Tyler melampaui itu. Ia membuat Nietzsche sekedar berkata-kata, sementara aksi Tyler membekas di realita.
Silahkan googling, jadikan Tyler Durden Quotes sebagai kata kunci anda. Jangan heran kalau anda menemukan kata-kata mutiara yang penuh sarkasme paling kasar berserakan. Bila anda menjadi budak korporat, ia tak ubahnya santo yang akan merubah dunia anda dengan kata kata emas yang menonjok rahang anda seketika. Namun apabila anda adalah pemimpin suatu perusahaan atau punya anak buah yang selama ini anda siksa dengan kelakuan anda dari hari ke hari. Maka, anda harus waspada.
Tyler sebagaimana kita, merasa jengah dengan kehidupan yang konsumtif, tapi ia memanfaatkan sifat manusia, mempermainkan hidup orang dengan kebodohan orang itu sendiri. Padahal dia hanyalah seorang yang insomnia, tapi mengisi waktu insomnianya dengan pengetahuan yang berhamburan di semesta. Ia pun belajar bahwa dari hari ke hari semua hal menjadi omong kosong.
Ketika kejenuhan itu meledak, dia usungkan kehendak berkuasanya, menghantam segala tetek bengek kapitalisma dengan seluruh elemen yang ada.
Stylish tapi kritikus segala machoisme. Jadi pekerja rendahan di siang hari, tapi jadi pemimpin pemberontakan di malam hari. Merubah hidup orang sekaligus menghadapkannya kepada resiko yang besar.
Tyler Durden adalah kita, yang selalu mempunyai pertentangan dalam diri. Mau berubah tapi berbentur keadaan. Ingin berkreasi terhalang peratura.
Bagi Tyler untuk mencapai kebebasan kita harus merasakan penderitaan, dari penderitaan kita belajar bahwa kebebasan adalah hal yang harus diperjuangkan. Untuk bebas kita harus melepaskan segala beban. Seperti sabda pandhita ratu modernitas "apa yang kau miliki, akan mengontrol hidupmu."
Anto Labil, S.Fil
Yunani bisa menyebutkan berbagai nama filsuf besar. Dari Socrates sampai Aristoteles. Dari Stoik sampai Plato. Namun siapa bilang Indonesia tidak punya filsuf besar. Di masa ketika dukun lebih laku daripada dokter, dan ruqyah adalah obat paling mujarab dari segala penyakit. Filsuf ini tenggelam dalam lautan pikirannya yang terlalu luas.
Anto Labil, S.Fil adalah legenda. Masa depan kan menemukannya dalam secercah catatan yang menolak usang. Bahkan para pendekar intelektual menganggap Anto adalah sebuah format masa depan. Ia adalah filsuf paling lengkap. Kombinasi mutakhir antara ilmu filsafat, sastra, sejarah juga padu padan dengan kehidupan nyata yang banyak pahitnya, membuat bangunan filsafatnya begitu lengkap dan liat.
Terlibat di gerakan sastra pada medio 90an dekat-dekat reformasi, Anto memutuskan untuk melakukan pemberontakan dan mewujudkan perubahan lewat sastra. Hasilnya tidak nihil. Bersama Thomas Tembong rekannya (yang memperkenalkan Anto lewat karyanya kepada dunia) ia membentuk komunitas sastra bernama "7 Pendekar Kere." Yang mana kebanyakan berisikan orang-orang miskin yang tergilas zaman dan tak pernah punya pengalaman sastra sebelumnya. Hanya Anto Labil yang merupakan lulusan kuliahan. Bayangkan apa ada zaman sekarang yang seperti itu? Palingan komunitas sastra zaman sekarang hanya buat tipu-tipu biar bisa ngesek. Atau justru buat ngebela teman satu komunitas yang terkena kasus pemerkosaan dengan dalih "suka sama suka".
Seiring menguatnya demonstrasi dan semangat reformasi pada 98. 7 Pendekar Kere pun juga ikut ambil bagian. Meskipun tak pernha menelurkan satunkarya sastra apapun, tapi mereka ikut dalam demonstrasi sana-sini, membuat geger dalam pertemuan sastra internasional, berdebat sastra dengan kengawuran yang paling hakiki. Sampai nanti dengan energi kesia-siaan yang mubazir, 7 Pendekar Kere bubar. Anggota bertebaran entah kemana.
Bahkan konon katanya Anto Labil, S.Fil pernah terlihat bekerja sebagai guru SD dan mengontrak rumah kumuh di atas got besar yang rapuh seperti sadboys. Kepada Thomas Tembong ia mengatakan akan mengelurkan karya filsafatnya. Sebuah pemikiran filosofis paling mutakhir menanggapi kerasnya kehidupan terkini. Dimana Anto Labi, S.Fil membangun sistem filsafat yang kokoh dan bisa diterapkan di segala lini kehidupan. Kala itu tulisannya sudah setinggi lutut orang dewasa.
Namun, sial ketika Thomas Tembong berkunjung ke rumah Anto Labil, S. Fil. Ia menghilang secara misterius. Menurut warga rumahnya sudah ambruk terbakar, jatuh ke got dan terbawa arus. Dari sisa-sisa reruntuhan ada bagian dari diktat filsafat Anto Labil, S.Fil yang masih tersisa. Thomas memberikan sisa naskah tersebut kepada muridnya yang berprofesi sebagai editor. Bernama Andi Lukito.
Di tangan Andi Lukito dengan konsultasi bersama Thomas Tembong, naskah tersebut dijadikan buku. Namun, sampai kini belum ada yang tau bagaimana nasib Anto Labil, S.Fil apakah ia hilang seperti wiji tukul, atau hilang dicari-cari orang seperti orang kurang waras. Atau jangan-jangan ia sedang bertapa merenungi diri, berfilsafat mengenai kehidupan lewat dialognya dengan buaya di kolam lele. Atau bermuram durja kala menatap dompetnya yang murung.
Tak ada yang tau pasti, keberadaannya masih jadi misteri. Kita hanya bisa melihat Anto Labil, S.Fil dari keberadaan bukunya. Menyelami pikiran-pikirannya yang resah dengan membacanya. Buku itu bernama "Kiat Sukses Hancur Lebur".
Juni D Anggoro
1 note
·
View note