Tumgik
#Jual Jam Dinding Lukisan
Text
Jual Lukisan Digital Printing Jakarta
Jual Lukisan Digital Printing Jakarta
HARGA PROMO! Toko Lukisan Online di Jakarta, Jual Lukisan Dinding, Jual Lukisan Pop Art Murah, Jual Lukisan Art, Harga Lukisan Kaligrafi Minimalis, Harga Lukisan Abstrak Modern, Jual Lukisan Modern, Harga Lukisan Dinding Kaligrafi, Jual Lampu Dinding Lukisan, Jual Lukisan Minimalis Set, Jual Lukisan Minimalis Kaskus
  Karya yang…
View On WordPress
0 notes
moeryamebel · 6 years
Text
Harga Jam Dinding Kaligrafi Kayu Ukiran Jepara | Seni Kaligrafi Ukir Jepara
Harga Jam Dinding Kaligrafi Kayu Ukiran Jepara | Seni Kaligrafi Ukir Jepara
Jam Dinding Kaligrafi Kayu Ukiran Jepara ini sangat cocok di pasang pada dinding rumah anda supaya terlihat indah dan mewah.  selain sebagai hiasan dinding kaligrafi, Jam dinding merupakan kebutuhan pokok yang harus di miliki pada semua rumah, untuk itu kami menawarkan jam dinding kaligrafi dari kayu ukiran Jepara ini sebagai pajangan dan tidak lain juga menjadi jam dinding pada rumah anda. Ini…
View On WordPress
0 notes
majalahforbes-blog · 5 years
Text
Aku Di Entot Guruku Sendiri Karena Payudaraku 36B
Cerita Sex ini berjudul ”Aku Di entot Guruku Sendiri Karena Payudaraku 36B” aku dientot,aku dientot anakku,cersex ibu,dientot,dientot anak,dientot enak,dientot pacar,dientot paksa,entotin,memekku,memekku dientot,tante dientot. Hari ini hari minggu, di siang hari yang pana di sudut kota Surabaya, aku sedang berkejaran dengan waktu dan bus kota. Peluh mengalir membasahi wajah dan baju, dalam hatiku aku bertekad untuk tidak datang terlambat hari ini. Penting bagiku untuk dating tepat waktu hari ini, sebab aku tidak ingin mengecewakan dosen yang sudah berulang kali memarahiku. Entah kenapa hari ini semuanya tampak tidak bersahabat denganku. Terminal bus yang terlalu ramai dengan orang-orang seolah-olah mengatakan bahwa aku harus datang lebih awal lagi jika tidak ingin terlambat. “Aku akan datang tepat waktu hari ini atau tamatlah sudah semua persiapan pada hari ini,” selorohku dalam hati. Bus yang kutunggu akhirnya dating juga, namun kayaknya hari ini lebih penuh dari biasanya, aku bergegas berdesakan dan masuk ke dalam bis tanpa ac yang baunya bercampur-campur antara bau keringat yang tengik dan bau penumpang yang tidak mandi hari ini kurasa. Tapi dengan membulatkan tekad akhirnya aku berhasil naik dan seperti sudah di duga aku tidak mendapatkan tempat duduk hari ini. “Hmm, pasti ada pria tampan yang mau memberikan tempat duduk kepada gadis manis hari ini,” pikirku samil menoleh kiri dan kanan mencari pria yang dimaksud. Namun akhirnya aku harus berdiri sampai bus berhenti di depan falkutasku. Oh My God! Aku terlambat lagi hari ini. Kali ini keterlaluan sekali terlambat sampai 30 menit, mana hari ini ada tes kecil lagi. Aku langsung berlari kencang setelah membayar ongkos bus ke pak kondektur. Rok lipit-lipit warna senada yang kupakai berkibar-kibar seolah ingin protes dengan kecepatan lariku. Ada seorang mahasiswa yang hampir kutabrak langsung berteriak “Sinting!!” tapi aku tak pedulu dan terus berlari. Payudara ku yang berukuran 36 B, dibungkus dengan BH merah merek Pierre Cardin tampang terguncang-guncang naik turun dengan semangatnya, ya memang potongan BH sedikit rendah dan kemeja yang kupakai agak longgar sehingga aku merasa seperti BH nya mau melorot kebawah. Aku terus berlari dan menaiki anak tangga ke ruang kuliahku yang di lantai 4. Aku berkuliah di sebuah universitas swasta yang cukup punya nama di Surabaya. Sambil terus berlari aku kembali berpapasan dengan beberapa cowok yang sedang duduk-duduk di tangga sambil bercakap-cakap. Mereka bersuit-suit melihat aku berlari, bagiku itu justru menambah semangatku. Dengan Sepatu hak tinggi berwarna hitam menyala setinggi 6 cm tidak mengurangi kegesitan ku. Aku sudah berada di ujung tangga ketika kusadari para cowok kurang ajar itu mungkin mengintip dari bawah tangga. “Sialan!!” umpatku dalam hati, mereka pasti tahu aku mengenakan celana dalam merah hari ini. Akhirnya dengan segala perjuangan aku akhir sampai ke depan ruangan kelas, aku kemudian mengetok pintu, masuk dan langsung ke bangku yang masih kosong di belakang. Aku masih terengah-engah ketika Pak Eko, demikian nama dosenku, meneriaki namaku dengan keras. “YESSY!!, KAMU TAHU INI SUDAH JAM BERAPA???,” aku sampai meloncat kaget mendengar teriakan itu. “AYO KAMU KEDEPAN DULU SINI,” aku mengumpat dalam hati kemudian dengan berat langkah menuju ke depan kelas. Aku berdiri di depan kelas menghadap anak-anak yang tiba-tiba menjadi ramai seolah di depan kelas ada sesuatu yang aneh. Pak Eko menatapku dengan dingin, matanya seolah ingin menjelajahi tubuhku, napasku masih sangat terengah-engah dan akibatnya payudaraku bergerak naik turun seiring dengan napas ku. Kemeja putih yang aku pakai memang agak longgar tapi terbuat dari kain yang cukup tipis, sehingga samar-samar pasti terlihat warna BH ku yang menyolok, ah tapi cuek sajalah. Aku langsung mengecek ke bawah untuk melihat apakah pakaian yang aku pakai harus ditata jika tidak semestinya, “Semuanya tampak rapi,” pikirku cepat. “Haah, ternyata ada noda keringat basah yang tampak seperti bunga di kedua sisi ketiakku. Shit!!” kataku dalam hati. “Maaf Pak Eko hari ini saya terlambat karena bus sangat lama datangnya,” aku berkata cepat namun berusaha untuk tidak memicu kemarahannya. “Ya, saya tahu tapi hari ini kita sedang tes, dan kamu tahu aturannya kan bahwa ikut tes ini merupakan kewajiban sebelum UAS atau kamu tidak akan lulus pelajaran saya jika tidak mengikuti tes ini,” jelas Pak Eko tegas. “Kamu setelah kuliah ini harap menemui saya di kantor, kamu harus ikut tes susulan atau kamu tidak akan pernah lulus,” lanjutnya. “Ya pak,” jawabku cepat. Mata kuliah Pak Eko merupakan suatu mata kuliah yang sangat penting untuk mengambil mata kuliah lain karena tercantum hampir dalam setiap prasyarat mata kuliah lain. Dengan tidak lulus mata kuliah ini kemungkinan semester depan aku hanya dapat mengambil 1 mata kuliah saja yang lain semua terkena prasyarat. “Aku anak yang bertekad baja, aku harus lulus mata kuliah ini!!,” tekadku dalam hati. Pak Eko, umur 32 tahun, perawakan besar tinggi dan berkumis, kulitnya agak sawo matang tapi cukup putih untuk ukuran lelaki. Statusnya sudah cerai dengan istrinya dan sekarang hanya tinggal sendirian di salah satu kawasan elit di Surabaya, sebenarnya Pak Eko orang kaya dia punya usaha sampingan Rumah Walet di beberapa tempat. Tidak jelas mengapa ia mau menjadi dosen yang bayarannya hanya beberapa juta sebulan. Yang jelas orangnya ramah dan punya banyak teman. Teman saya pernah memergoki pak Eko di salah satu pub elit bersama temannya setelah di tanyai katanya urusan bisnis. Oh ya, namaku Yessy, aku cewek berusia 20 tahun. Sekarang kuliah semester 3 jurusan ekonomi, tubuhku langsing tapi berisi. Rambutku sebahu dan lurus seperti iklan yang di re-bonding itu lho. Banyak orang bilang aku cantik dan bukan saja orang hanya bilang, tapi aku sendiri bekerja paruh waktu sebagai SPG di berbagai tempat dan juga sebagai pagar ayu. Pokoknya untuk urusan pamer wajah dan badan aku pasti di ajak. Bukan apa apa sebenarnya, tetapi memang itulah kelebihanku. Aku punya banyak teman cowok maupun cewek aku orang yang pintar bergaul atau memang aku cantik sehingga banyak di kerubungi cowok yang sekedar senang atau memang menginginkan sesuatu, bukan hanya cantik lho, tapi juga seksi. Dadaku cukup padat berisi dan sesuai dengan postur tubuhku yang tinggi 162 cm dan berat 50 Kg, Kukira itu ukuran ideal yang di inginkan setiap wanita. Walaupun aku orang nya sering berada dimuka umum tapi aku sebenarnya agak pemalu, aku tidak berani berbicara sambil menatap mata orang, hanya kadang-kadang aku harus PeDe karena di bayar untuk itu. Tentu bukan hanya payudara ku saja yang indah, kulitku juga putih dan betisku mulus menantang setiap mata yang mampu menjelajahinya. Aku rajin merawatkan tubuh di berbagai salon kecantikan karena menurut bosku supaya lebih bernilai jual, entah apa maksudnya. Mungkin supaya penjualan produknya semakin besar atau supaya sering dipakai jadi SPG. “Yessy, hari ini bapak tidak sempat ke kantor lagi karena ada urusan penting yang tidak bisa di tunda. Kalau kamu betul pingin ikut tes ini, nanti hubungi bapak agak sore ya. Kalau lain kali bapak sudah enggak bisa kasih tes lagi, atau kamu mengulang aja tahun depan ya?” ucapan Pak Eko membuyarkan lamunan ku. Ternyata di kelas tinggal aku sendirian. Entah sejak kapan bubar, kayaknya aku terlalu banyak melamun hari ini. “Saya mau lulus semester ini pak, bagaimana kalau bapak tidak sempat nanti sore saja tes nya bahkan kalau di rumah bapak sekalipun saya bersedia yang penting bapak mau meluangkan waktu untuk saya” kataku gugup karena pikiranku baru terputus dan kacau. “Kamu tahukan nomor HP bapak kan? Ya sudah nanti sore bapak tunggu ya,” Lanjut pak Eko cepat langsung bergegas pergi. SubChapter 1b. Ketika semuanya di awali dengan ‘manis’ Sudah jam empat sore ketika rangkaian kuliah hari ini selesai, aku tidak sempat pulang lagi, sambil melirik jam guess di tangan kiriku, janjiku dengan Pak Eko adalah jam 4.15 aku harus bergegas sebelum terlambat lagi, tidak usah melapor ke rumah lagi tokh tidak ada orang di rumah ku. Aku tinggal sendiri karena aku sebenarnya bukan orang Surabaya, aku anak luar pulau, aku tinggal sendirian di rumah kontrakan kecil yang tetangganya pun aku tidak berapa kenal. Keberanianku tinggal sendirian semata karena tekadku kuliah di Surabaya. Ya aku memang cewek bertekad baja. “Aku naik ojek sajalah ke rumah Pak Eko biar tidak terlambat” pikirku. Benar juga tidak sampai 10 menit aku sudah berdiri di depan sebuah rumah mewah berlantai 2 Pak Eko juga kebetulan baru pulang sehingga kami sama-sama masuk ke rumah. Pak Eko kemudian meminta waktu untuk mandi sebentar dan mempersilakan saya duduk di sofa berbulu putih yang tampaknya mahal. Begitu pak Eko hilang dari pandangan mataku aku berdiri dan melihat-lihat sekelililing. Aku terkagum-kagum melihat koleksi lukisan pak Eko yang indah-indah. Tiba-tiba ada geraman di belakangku, entah dari mana datangnya tapi dua ekor doberman besar sudah ada di belakangku dalam jarak kurang dari satu meter. Doberman-doberman tersebut cukup besar dan tinggi. Mereka mulai menggeram-geram dan maju perlahan. Aku takut sekali tapi aku tidak berani lari karena pasti di kejar dan bisa di gigit. Aku hanya maju ke dinding dan diam mungkin anjing itu akan menganggap aku bukan ancaman dan pergi. Aku merasa mereka makin mendekat mungkin hanya 1/4 meter lagi. Aku ingin berteriak tapi takut mereka jadi tambah galak lagipula pak Eko kemungkinan tidak mendengar dari kamar mandi. Aku cuma menutup mata dan berharap yang indah-indah. Dalam kegelapan tiba-tiba semua hening, anjing-anjing itu pasti sudah pergi, aku mencoba membuka mata dan menoleh ketika tiba-tiba terasa napas hangat di… Astaga!! di bagian atas belakang lutut. Salah satu doberman itu sudah begitu dekatnya sehingga napasnya dapat di rasakan pada kulitku yang mulus itu. Ia mulai menjilat-jilat bagian belakang pahaku, semakin lama semakin ke atas. Aku mulai merasa geli tapi tidak berani bergerak sedikitpun, jilatan itu menjadi semakin liar seolah-olah pahaku ada rasanya, yah.. mungkin bau dari kemaluanku, dan keringat yang mengering. Aku pernah menonton TV yang mengatakan bahwa binatang suka tertarik dengan bau kelamin lawan jenisnya sebelum memulai hubungan seks. Jilatan itu semakin naik sampai ke sela-sela paha bagian belakang dan mulai mengenai celana dalamku. “Ooohh, celana dalamku pasti basah nih” pikirku. Ludahnya terasa sekali banyaknya dan hangat serta geli. Aku mulai merasa terangsang karena jilatan itu. Doberman tersebut semakin bersemangat. Kayaknya ia tertarik dengan celana dalam merahku karena ia sudah tidak menjilati paha lagi tapi sudah menjilat celana dalamku. Kurasakan kemaluanku basah karena cairan kemaluanku sendiri deras mengalir seiring dengan ekstasi kenikmatan yang aku rasakan. Aku tiba-tiba terpikir bagaimana kalau celana dalamku di korbankan saja ke anjing itu, tapi bagaimana dengan anjing satunya yang menonton bagaimana kalau ia mau juga tapi kayaknya, oh syukur lah, hanya tinggal seekor saja. Aku memberanikan diri untuk mengangkat rok dan melucuti celana dalamku. Anjing itu menurut aja untuk menunggu seolah sudah tahu kalau celana dalam itu akan menjadi mainannya. Ia mundur dan membiarkan aku melucuti celana dalamku. Celana itu meluncur turun dengan cepat dan kulempar yang jauh. Tak disangka anjing itu langsung mengejar celana dalam itu dan memberi aku tempat kosong dan waktu untuk lari. Aku langsung lari dan mencari tempat yang aman. “Harus tempat yang tidak dapat di jangkau anjing tersebut,” Pikirku cepat. Kulihat di kebun belakang ada bangunan menyerupai air mancur dan letaknya cukup tinggi tapi harus dipanjat sedikit. Aku langsung lari kesana dan memanjat lalu berdiri diatasnya. Akhirnya aman juga, begitu pak Eko selesai mandi aku langsung berteriak minta tolong. Anjing itu juga tampaknya sibuk dengan celana dalamnya, sudah hampir di telan dan di gigit-gigit. “Harganya Rp 200.000, mati aku, baru beli lagi,” pikirku. Tiba-tiba aku panik bagaimana menjelaskan semua ini ke pak Eko ya? Lagipula sekarang ia harus turun dibantu oleh pak Eko karena tidak mungkin dia meloncat ke bawah, Bagaimana kalau kelihatan dari bawah oleh pak Eko kalau aku tidak mengenakan celana dalam? Atau haruskan dia berterus terang saja tokh pak Eko juga akan tahu kalau aku tidak pakai celana dalam? Tiba-tiba pak Eko muncul dari dalam rumah dan berkata “Lho Yessy, kamu kok di atas sana?” “Menghindari anjing bapak” jawabku. “Anjingnya sudah bapak usir keluar ayo bapak bantu turunin kamu” kata pak Eko sembari maju mendekati. “Saya bisa sendiri kok saya lompat aja” jawabku lagi. Aku ogah ketahuan kalau enggak pakai celana dalam. Pak Eko bersikeras mau membantu aku turun jadi dia pergi mengambilkan kursi untukku. Akhirnya sampai juga di bawah lagi sekarang tinggal mengambil celana dalam itu yang pasti sudah di tinggalkan anjingnya di lantai. Mataku langsung cepat menyapu lantai mencari benda itu sebelum terlihat pak Eko. Aku sedang sibuk memeriksa lantai ketika pak Eko datang lagi sambil berkata, “Ini punyamu ya?” ditangannya terjulur sebuah celana dalam merah ku yang sudah basah kuyup dan penuh gigitan. Ini sangat memalukan masak celana dalam saya di pegang pak Eko terus basah lagi. “Iya pak, semua itu gara-gara anjing bapak, terima kasih pak,” jawabku gugup sambil menyambar benda itu dari tangan pak Eko. “Nanti bapak ganti deh, maafkan anjing bapak” kata pak Eko sambil menggeleng-gelengkan kepala. Berdiri di depan pak Eko dengan rok sependek ini dengan kenyataan tidak mengenakan celana dalam membuatku terangsang lagi. Cairan kemaluanku pasti menetes ke lantai nih, “Oohhh aku sudah tidak tahan lagi” pikirku dalam hati. Benar aja dugaanku tiba-tiba setitik cairan menetes kelantai di iringi tetes berikutnya. Hal ini terlihat jelas oleh pak Eko yang kebetulan sedang menunduk. “Oh, kamu pingin pipis ya? Itu ada kamar mandi. Bapak tidak punya celana dalam wanita buat gantinya tapi kalau mau bapak ngajak kamu ke mal untuk beli gantinya sekarang,” tawar pak Eko. Saya tidak menjawab langsung aja ngeloyor ke kamar mandi. Pak Eko memandangku sampai aku masuk ke kamar mandi. “Bapak-bapak boleh keluar sekarang” ucap pak Eko. Tampak dari sebuah ruangan sebelah yang dibatasi kaca cermin 1 arah keluarlah beberapa orang laki-laki setengah baya. Salah satu dari mereka tampaknya kaya dan peranakan tionghoa. Kelihatannya Ia businessman yang sukses. Sedangkan yang lain kelihatan adalah kaki tangannya. “Pak Bobi, bagaimana anjing saya pak? Anjing ini khusus di latih di Eropa untuk meniduri wanita yang ditemuinya sangat hebat dan ahli di bidangnya. Tawaran saya 750 juta masuk akal sekali kan pak?” jelas Pak Eko. “Seperti yang telah bapak saksikan sendiri dia dari belakang cermin tadi, anjing-anjing tersebut mampu mendekati dan melakukan inisitiaf sendiri, mereka bisa mencium bau kemaluan wanita dari jarak berkilo-kilo jika bapak mau pun dia bisa berhubungan seks dengan wanita tanpa perlu di bimbing asal wanita tersebut tidak melawan dan telanjang,” lanjut pak Eko jelas. “Okelah kita deal aja yang penting kamu harus kasih saya 1 show sebagai complimentary dan sekaligus melihat kemampuannya,” Pak Bobi berkata sambil menepuk pundak pak Eko, “Dan saya mau wanita tadi yang dipergunakan dalam show itu, dia tampak putih dan merangsang serta seksi saya suka dia,” lanjut pak Bobi. Pak Bobi langsung pamit dan keluar di depan sudah menunggu sebuah BMW seri 7 terbaru berwarna hitam gress dengan supir yang berpakaian putih-putih. BMW itu melaju cepat meninggalkan kediaman pak Eko. Sementara itu Yessy sudah selesai mencuci dan mengelap kering kemaluannya yang basah akibat jilatan anjing tersebut. Celana dalam itu tidak jadi dipakai kembali karena jijik dengan ludah dan lendir dari anjing terebut, ia bahkan akan membuangnya jika sudah dapat yang baru. Tentu saja ia suka dengan ucapan pak Eko yang berjanji untuk menggantinya dengan yang baru. Ia keluar dengan rok tanpa celana dalam. Terasa dingin karena angin bertiup di bawah kemaluannya. Ide mengenai jalan-jalan di mal tanpa mengenakan celana dalam cukup memalukan rasanya apalagi lelaki yang menemaninya mengetahui hal itu. Tapi tidak ada pilihan lain demi tes yang harus di kerjakan hari ini. Demi kelulusan yang dia cita-citakan selama ini. Pak Eko menghampiri dia sambil membawakan segelas besar juice leci yang tampaknya enak dan dingin. “Sebagai rasa bersalah saya ini hidangan sekadarnya, maaf kalau tidak ada makanan, nanti keluar makan aja sekalian sekarang di minum dulu lalu saya tunggu di mobil” tukas pak Eko. Aku minum dengan cepat sampai tumpah sedikit di kemejaku tepat di bagian payudara sebelah kiri rasa dingin langsung menyergap ke dalam. Aku tidak sempat ke kamar mandi lagi langsung kulap saja pakai tangan dan berlari ke mobil yang sudah menunggu di depan. SubChapter 1c. Di mal, permainan di mulai. “Kamu ulang aja tahun depan ya” ucapan pak Eko membuyarkan keheningan di mobil, “Maaf walau ada kejadian tadi tapi semuanya kan berawal dari keterlambatan kamu” lanjutnya. “Saya harus lulus apapun caranya” pintaku. Apapun caranya. “Kalau begitu nanti tesnya lisan aja di mal ok, kan kamu bilang apapun caranya” tawar pak Eko. “Ok” kataku cepat seolah tidak ingin dia berubah pikiran. Begitu turun dari parkir aku langsung berjalan menuju department store sementara pak Eko ikut di belakangku. Pak Eko mengisyaratkan agar Yessy mengikuti dia dan seolah sudah tahu jalan pak Eko langsung menuju ke tempat penjualan underwear di department store tersebut. Agak kagum namun di telan aja kekaguman itu, perhatian Yessy tertuju di setumpuk celana dalam yang bermerek sama dengan BH nya saat ini. Ia sudah menemukannya ketika seorang pelayan mengatakan bahwa celana dalam tersebut boleh di coba di kamar pas. Hal itu sedikit aneh bukan? Seharusnya celana dalam tidak boleh di coba? Ah tapi persetan dengan keanehan itu yang penting aku sekarang sudah kedinginan dan sudah mulai terangsang lagi. Kamar pas itu pas di sudut dengan cermin di dua sisi. Agak sempit tapi cukup terang berlantai karpet. Ia mengunci pintu dengan baik dan mulai membuka roknya. Tampak kemaluannya menyembul sedikit berwarna kemerahan dan tampak basah mengkilap dibawah siraman lampu. Ia mengangkat sebuah kakinya ke atas sebuah dudukan yang ada di ruang ganti tersebut sambil memeriksa kemaluannya yang basah. Rambut kemaluannya nampak cukup lebat dan subur sekali. Kemaluannya memiliki bibir yang mungil yang mampu mengundang semua “kumbang” untuk berduyun-duyung mengerubunginya. Bukan hanya “kumbang” bahkan mungkin kumbang juga akan berduyun-duyun mengerubunginya, mungkin siapa tahu. Bau lendir dari kemaluan sangat khas sekali setiap cewek bisa mempunyai bau yang berbeda namun seorang yang ahli dapat tetap membedakan mana bau dari kemaluan mana bau dari ketiak. Setelah di usap-usap sampai tampak kering barulah ia mengenakan celana dalam tersebut. Astaga celana dalam itu seksi sekali di pinggulnya, kenapa tidak terpikir dari dulu ya? Dia berputar-putar sejenak untuk memastikan semuanya benar dan melangkah keluar tanpa membukanya lagi. Sampai di depan tampak pak Eko lagi bercakap-cakap dengan sang pelayan tersebut. Pak Eko memberi kode apakah cocok dan ia mengiyakan, selanjutnya uang pun berpindah tangan ke laci kasir. “Sekarang ayo kita makan sebelum tes di mulai” perintah pak Eko sambil menggandeng tanganku, reflek aku menarik tanganku tapi kembali di pegang pak Eko kali ini agak keras sehingga aku takut dan menurut aja tokh habis ini selesai sudah. Kami makan di sebuah café yang memiliki kursi sofa berbentuk L dan tampak sangat private mungkin karena suasana café yang agak remang-remang dan orang yang tidak banyak mungkin hanya 3 meja yang ada penghuninya kebanyakan adalah pasangan muda. Kami memilih meja di sudut dan mulai memesan makanan. Pak Eko memesan steak ayam dengan segelas nescafe dan aku memesan salad semangka, nasi goreng special dan Lemon Tea. Aku betul-betul lapar sehingga begitu di tawari makanan ini aku mengangguk aja. Aku sedang menunggu pesanan ketika tiba-tiba aku merasa ada tangan di bawah rokku. Tangan pak Eko yang kasar meraba pahaku yang mulus. Aku mau berteriak tapi tidak enak kalau Cuma pak Eko tidak sengaja benar kan. Aku memandang pak Eko ketika tiba-tiba pak Eko menciumku. Aku langsung kaget dan mundur sambil berkata “Maaf, Bapak jangan begitu” tapi pak Eko membalas dengan mengatakan bahwa tes nya akan saya beri sekarang. Tiba-tiba terpikir bahwa bisa saja tes di ganti dengan pelukan dan kencan kilat seperti yang biasa di halalkan di kalangan dosen tertentu. Ah menurut sajalah. Tangan Pak Eko mulai merajalela dan semakin ke atas meraba daerah kemaluanku. Kontan aku basah lagi karena merasa nikmat dan geli, aku mulai menuruti permainan pak Eko ketika aku tersadar kami sedang ada di mal, didalam café dan sedang menanti makanan, dan mungkin saja ada orang yang melihat. Saya berusaha memberitahu dan melihat kalau-kalau ada yang melihat tapi sia-sia. Jari pak Eko sudah berada di dalam celana dalamku di gosok-gosokan ke kemaluanku yang basah. Rangsangan yang diberikan semakin hebat aku mulai tenggelam dan merintih nikmat. Tiba-tiba Pelayan entah bagaimana sudah ada di dekat situ. Bagaimana kalau dia melihat kami berciuman? Ah itu sudah jelas dan mungkin lumrah. Tapi bagaimana kalau ia melihat tangan pak Eko berada di bawah rok ku? Tiba-tiba semua kembali biasa lagi pak Eko dan aku menerima makanan kami dan mengucapkan terima kasih. Pelayan itu meninggalkan kami sesaat kemudian. Pak Eko kemudian menunjukan jarinya yang basah oleh lendir kemaluanku. Basah sekali sampai aku kaget dan malu apa iya aku jadi sebasah itu. Lendir itu betul berbau khas ketika di dekatkan ke hidungku. Aku malu sekali belum pernah semalu ini di depan umum. Apalagi ketika pak Eko mencium bau lendir tersebut dekat hidungnya. Dunia rasanya mau runtuh aja. Tiba-tiba pak Eko tersenyum dan menatapku dan berkata kamu lulus tes nomor satu. Tiba-tiba entah kenapa aku pingin pipis setelah selesai makan, mungkin karena cairan yang aku minum terlalu banyak sejak tadi. Aku mengatakan hal itu kepada pak Eko dan meminta izin kebelakang. Pak Eko mempersilakan aku langsung lari ke kamar mandi terdekat. Eh.. Ternyata sesampaiku disana kamar mandinya sedang out of order karena mungkin sedang di bersihkan, aku tidak menyerah dan naik ke lantai berikutnya yang ini juga out of order. Sementara otot lubang kencingku mulai berteriak-teriak seperti lagi kebakaran, “Tolong kucurkanlah airnya, siram api itu” kalau andaikata otot tersebut bisa bicara. Sepertinya kencingnya sudah diujung mau meluncur keluar ketika aku sedang menaiki eskalator ke lantai berikutnya, disini malah kamar mandinya tidak ada. Akhirnya dengan langkah gontai dan menahan pipis yang semakin mendesak aku kembali ke café dengan harapan pak Eko mengetahui letak toilet yang lain. Pak Eko masih minum kopi ketika aku sampai dan langsung duduk kembali. “Semua toilet rusak pak” jawabku putus asa. “Buka saja celana dalammu dan pipis disini” kata pak Eko ringan seolah-olah jawaban itu sangat bijaksana. Wajahku memerah seketika mendengar jawaban itu, malu rasanya saking hebatnya sampai-sampai pipisku muncrat sedikit. “Bagaimana mungkin pak” Jeritku pelan, “Buka dulu celana dalam kamu dan taruh di atas meja” perintah pak Eko. Hatiku langsung berdegup kencang dan wajahku menjadi semakin merah. Tapi aku takut dan mengikuti aja pak Eko. Aku mengangkat rokku sedikit dan melucuti celana dalam ku sambil duduk sambil berharap cemas tidak ada orang di café itu yang tahu. Celana dalam itu kuserahkan ke pak Eko yang kemudian di taruh di atas meja. Selanjutnya aku menunggu instruksi pak Eko. Pak Eko mengambil gelas kosong bekas lemon tea yang tadi kuminum dan menyodorkannya ke aku, sambil berkata, “Kamu pipis aja ke gelas ini, tokh tidak ada yang tahu kalau itu lemon tea atau pipis kamu”. Hatiku langsung copot mendengar perintah itu. Tapi ya mungkin itu satu-satunya jalan. Meja tempat kami duduk bukan tipe tertutup cuma saja karena kursi sofa sehingga posisi meja menutupi ku sampai batas dada dan juga meka tersebut cukup lebar Ya cukup tertutup dan rendah sehingga orang tidak mudah melihat apa yang terjadi di bawah meja tapi kalau ada yang menjulurkan kepala di bawah meja pasti akan terlihat pemandagan indah. Aku menerima gelas tersebut dengan tangan gemetar selanjutnya aku memposisikan duduk ku ke ujung kursi agar bisa meletakan gelas di bawah kemaluanku. Aku tidak berapa jelas dimana posisi gelas apakah sudah tepat atau belum yang pasti aku harus membuka paha agak lebar, tangan kanan ku memegang gelas dan tangan kiri ku membuka bibir kemaluanku lebar-lebar, gelas kuposisikan tepat di mulut bibir kemaluanku dan tiba-tiba pak Eko berkata, “Jangan pipis dulu jaga aba-aba dari saya, dan jangan pipis terlalu kuat bunyinya itu lho bisa memancing perhatian orang,” Saya kemudian memandang sekeliling tampak ada beberapa laki-laki yang duduk berhadapan tapi tidak memperhatikan kami. Andaikata mereka menundukan badan kebawah sudah pasti mereka melihat jarak meja kami Cuma 1,5 meter saja. Mereka tepat berhadapan dengan kami, tadinya mereka tidak ada entah kenapa bisa berada di situ. “Oke Yessy, kalau sudah siap saya hitung sampai 3 dan kamu mulai pipis, 1.. 2.. 3” demikian aba-aba dari pak Eko. Aku pipis dengan perlahan tapi stabil, muncratan pertama agak keluar dan membasahi jariku dan mungkin juga lantai, tapi begitu pipis keluar lancar sudah tidak tumpah lagi. Aku betul-betul sudah tidak tahan lagi terlambat semenit pasti aku sudah pipis di kursi sofa tersebut. Tiba-tiba pak Eko memanggil pelayan di meja sebelah, aku baru mengeluarkan 1/3 dari seluruh kencingku, ketika pelayan tersebut dengan sigap mendatangi mejaku. Tiba-tiba aku sadar celana dalamku sudah tidak ada di atas meja. Celana dalam tersebut berada 1/2 meter di depan mejaku siapapun yang mengambilnya akan tahu aku sedang pipis ke dalam sebuah gelas, dan dia pasti akan mendapatkan pemandangan yang sangat indah. Bibir kemaluan yang terbuka, gelas yang berisi separuh cairan pipis kekuningan, dan lubang kemaluan yang memancarkan pipis kekuningan, pertunjukan yang cukup indah bukan hanya untuk kelas café, “Tolong ambilkan celana nona ini jatuh di depan itu pak” pak Eko meminta tolong pelayan untuk mengambil celana dalam yang jatuh di depan meja kami. Pelayan itu membungkuk dan mengambil celana dalam itu. Semua terjadi begitu cepat sampai aku tidak sempat menghentikan kegiatan ini. Dalam hati aku mau pingsan aja, pasti pelayan itu melihat aku pipis, oh tidak, pelayan itu kemudian berdiri dan sambil tersenyum sambil menyodorkan celana dalam itu ke saya, kedua tangan saya sedang sibuk di bawah ketika saya disodori celana dalam itu. Pelayan itu wajahnya merah karena malu dia kayaknya kaget sekali ketika tadi memungut celana itu. “Taruh aja di meja itu, terima kasih pak” jawabku menahan malu dan mukaku merah. “Kamu ini bagaimana sih Yes, masak orang sudah angkat barang kamu, kasih baik-baik masak kamu suruh taruh di meja itu kan celana dalam yang tidak sepatutnya berada di meja” sergap pak Eko, “Terima dengan kedua tangan kamu, berdiri dan membungkuk sendikit sambil mengucapkan terima kasih, ayo cepat!!” lanjut pak Eko setengah marah-marah. “Tapi..,” kencingku meluncur lebih deras dan tidak berdaya, tanganku tidak mungkin kuangkat, Aku sadar pak Eko sedang mempermalukan ku di depan pelayan ini. “Tapi saya tidak bisa pak” pintaku memohon. “Ya, sudah selesaikan dulu kerjamu baru terima celana itu dan lakukan seperti yang saya perintahkan” lanjut pak Eko penuh wibawa. Rasanya seperti setahun ketika akhirnya aku selesai memuntahkan seluruh kencing ke dalam gelas, tepat segelas penuh. Aku jadi sadar gelas ini harus kuangkat ke atas meja supaya kedua tanganku kosong. Aku mengangkat gelas itu dengan gemetar kutaruh di atas meja dan kemudian aku berdiri dan menerima celana dalam itu dan mengangguk terima kasih. Pelayan itu sepertinya melihat semua yang terjadi ketika dia tersenyum penuh arti kepadaku sambil menyodorkan celana dalam tersebut. “Minumannya sudah tidak diminum lagi non, biar saya angkat” pelayan itu berkata penuh arti seolah-olah tidak tahu apa-apa. “Sabar dulu belum habis diminum, ada apa buru-buru, ayo Yessy, habiskan dulu minuman kamu” Pak Eko berkata seolah tidak terjadi apa-apa juga. Yessy langsung syok begitu melihat segelas penuh kencingnya sendiri dalam satu-satunya gelas yang berisi “minuman”. Matanya menoleh ke pak Eko sambil berharap pak Eko tidak memaksa dia untuk meminum “minumam” dalam gelas itu. “Ayo habiskan kalau kurang manis bisa tambah gula” sambil mengambil sedotan di atas meja dan memasukan nya ke dalam gelas tersebut. Aku malu sekali harus meminum air kencing sendiri dalam gelas tinggi yang di beri sedotan lagi dan bukan saja itu melainkan di saksikan juga oleh 2 orang yang satu bahkan aku tidak tahu namanya dan mereka juga tahu bahwa itu adalah air kencingku sendiri. Tanganku gemetar memegang gelas yang hangat dan memasukan sedotan ke mulutku. Rasanya seperti berabad-abad dan kedua orang di depanku menunggu dengan penuh senyuman melihat aku minum. Rasanya sedikit asin dan baunya sangat pesing. Warnanya kuning dan penuh busa. Nasi goreng di perutku rasanya mau keluar semua ketika cairan kuning itu mulai membasahi tenggorokanku dan lambungku. Minum segelas penuh rasanya lama sekali bahkan aku di paksa menghisap sampai habis tuntas dan menjilat gelas tersebut. Pelayan tersebut mengambil gelas tersebut dan diangkat ke atas sambil berkata “Wah, nona ini hebat ya minumnya, mau tambah lagi” “Tiiidak..,” Tangisku. Kami membayar lalu keluar dari Café diiringi ucapan terima kasih dari pelayan tersebut sambil berkata “Lain kali datang lagi ya”. Aku hampir pingsan ketika pelayan tersebut membisikan sesuatu ke telingaku. “Gelas itu tidak akan pernah ku cuci akan di taruh di atas pajangan dan di beri tulisan ‘Yessy meminumnya sampai Habis’ tiap kali kamu datang aku akan menceritakan peristiwa ini kepada tamu yang ada” Lututku langsung lemas. aku dientot,aku dientot anakku,cersex ibu,dientot,dientot anak,dientot enak,dientot pacar,dientot paksa,entotin,memekku,memekku dientot,tante dientot Read the full article
1 note · View note
hanzmatic · 6 years
Text
Tips Membeli Perabotan Rumah Bagi Yang Baru Membeli Rumah
Apabila kamu sudah berhasil membeli rumah, hal selanjutnya yang perlu kamu lakukan yaitu mengisi rumah tersebut dengan barang-barang pendukung lainnya. Tidak mungkin kan kamu akan menempati rumah tanpa perabotan rumah tangga?
Tumblr media
Biasanya jika kamu membeli rumah, rumah tersebut belum termasuk perabotan. Untuk itu kamu perlu membeli perabotan itu sendiri. Harga dari perabot rumah sendiri tidak kalah mahal dengan harga sebuah rumah. Untuk itu kamu perlu mencari berbagai alternatif untuk menghemat biaya membeli perabot rumah tangga.  
Tips membeli perabotan untuk mengisi rumah baru dengan hemat
Berikut ini adalah tips yang bisa kamu lakukan agar dapat menghemat pengeluaran dalam membeli perabotan.
Membeli perabot rumah secara bertahap
Kebutuhan perabot rumah tangga tidak kalah penting dengan kebutuhan rumah, apalagi harga perabot rumah tangga yang dibanderol dengan harga mahal kebingungan untuk menentukan mana perabotan yang harus dibeli. Oleh sebab itu kamu harus membeli perabot rumah tangga secara bertahap, sesuai dengan kebutuhan yang mendesak dan prioritas terlebih dahulu. Karena apabila kamu membeli perabotan rumah tangga dalam sekali waktu, dijamin pengeluaran kamu akan mengalami defisit.  
Pilihlah perabot rumah tangga yang sedang ada promo discount
Discount atau potongan harga adalah selisih harga jual dengan yang harus dibayarkan saat membeli suatu produk. Hal ini juga bisa dilakukan saat kamu melakukan pembelian perabot rumah tangga. Pilihlah produk rumah tangga yang sedang ada promo. Karena walau dengan selisih sedikit harga, hal tersebut akan tetap menghemat pengeluaran kamu.  
Belilah barang sesuai dengan kebutuhan
Sebelum membeli barang perabot rumah tangga, sebaiknya rencanakan dulu dengan keuangan dan tabungan anda. Buatlah skala prioritas untuk membeli alat rumah tangga, karena jika tidak membuat skala prioritas, kamu akan kebingungan dalam menganggarkan biaya membeli perabot rumah tangga. Seringkali yang terjadi yaitu kamu akan membeli perabotan lain yang sebenarnya bukan kebutuhan yang mendesak.  
Sesuaikan dengan budget kamu
Budget atau anggaran biaya adalah hal terpenting yang harus dipersiapkan saat hendak membeli kebutuhan perabot rumah tangga. Mengingat harga perabot rumah tangga yang tidak murah, sehingga kamu perlu mengukur sesuai kemampuan kamu. Tidak perlu membeli perabot yang mewah, melainkan pilihlah yang awet dan sederhana saja karena pada hakikatnya fungsi dari perabot rumah tangga itu sama.  
Membeli furniture dengan sistem kredit
Selanjutnya bagi kamu yang pendapatannya pas-pasan. Melakukan pembelian perabot rumah tangga secara kredit bisa menjadi pilihan yang tepat. Dengan sistem kredit kamu tidak harus mengeluarkan uang banyak dalam seketika waktu, tapi kamu bisa mengangsurnya selama periode waktu yang disepakati.  
Tips Menata Dekorasi Rumah Baru
Perabot rumah tangga juga memerlukan penataan yang tepat, sehingga rumah yang kamu tinggali memberikan kenyamanan. Terkadang kebanyakan orang juga bingung saat harus menata perabot rumah.  
Berikut ini beberapa tips dalam penataan perabot rumah tangga sehingga menjadi sedap dipandang mata dan nyaman untuk ditempati.  
Mix and match furniture  
Cara ini bisa dilakukan oleh siapapun dalam mendekor suatu ruangan, tanpa harus melihat bahwa orang itu ahli atau tidak. Mix and match kegiatan memadupadankan aneka perabot rumah tangga. Kegiatan memadupadankan gaya ini bisa dilakukan untuk mengatur properti atau bisa juga digunakan untuk pengaturan warna cat pada dinding. Dengan melakukan mix and match kamu bisa mengeksplore desain rumah sesuai dengan keinginan kamu dan bisa ditata sesuai dengan kebutuhan kamu.
Rencanakan pembagian ruang dalam rumah
Hal yang harus diperhatikan dalam menata rumah yaitu perhatikan pembagian ruang. Dalam satu rumah harus mencakup ruang tamu, dapur dan ruang makan, serta ruangan lain yang lazim ada dalam suatu rumah. Untuk itu kamu harus melakukan pembagian secara tepat.  
Gunakan perabot dengan ukuran minimalis
Apabila rumah yang kamu tempati memiliki ukuran yang minimalis, kamu tidak perlu mengisinya dengan perabotan yang berukuran jumbo. Cukup isi rumah dengan perabotan yang minimalis dan memiliki multifungsi. Sehingga lebih menghemat penggunaan ruang dan rumah pun terlihat lebih rapi dan tidak semrawut.  
Gunakan tanaman untuk mempercantik ruangan
Tanaman atau bunga bisa digunakan untuk mempercantik ruangan, selain itu tanaman akan memberikan kesan sejuk. Sehingga akan memberikan atmosfer yang menyejukkan rumah kamu.  
Berikan aksesoris pada dinding  
Untuk meningkatkan kenyamanan bagi penghuni rumah, penambahan hiasan pada dinding bisa dilakukan. Mengingat aksesoris dinding akan menambah nilai estetika atau keindahan. Selain itu menghias dinding juga bisa menghindarkan kamu dari rasa sepi. Sehingga ramaikanlah rumah kamu dengan pernak-pernak hiasan dinding seperti foto, jam dinding, kaligrafi, lukisan, dll.  
Banyak cara yang bisa kamu lakukan untuk mempercantik dan memperindah hunian kamu, salah satunya kamu bisa melakukan eksperimen atau percobaan sendiri dalam menata dekorasi rumah. Hal ini dilakukan agar kamu dapat menyesuaikan dengan selera dan sesuai dengan kebutuhan kamu.  
0 notes
duniachybill · 7 years
Text
Ananda Tinaday
Kata siapa baru lulus Sekolah Menengah Atas tidak bisa menjadi enterpreneur? Ananda Tinaday, yang lebih akrab disapa Naday. Remaja kelahiran 5 Juli 1997 ini  telah sukses membuka usaha kafe unik di bilangan Depok II di Jalan Sentosa Raya No. 10.
Kafe yang mengambil tema warna merah muda dan hijau tosca ini mangambil maskot hewan, yaitu burung Flamingo.
Remaja yang berperawakan tinggi, kulit sawo matang, hidung mancung, mata yang bulat dengan rambut pirang sebahu ini adalah lulusan SDN Rawasari 03 Jakarta Pusat dan SMP Tugu Ibu 1 Depok. Naday mulai merintis kafe sejak lulus dari bangku SMA Negeri 4 Depok, pada 14 November 2015 dengan latar belakang hobinya yang suka memasak dan nongkrong di kafe membuat Naday berfikiran untuk mendirikan kafenya sendiri. Naday pun terfikir untuk mendirikan kafe sendiri dengan menu makanan, minuman, desain, dan tempat yang sesuai dengan keinginannya.
Tumblr media
Naday merupakan anak ketiga dari empat bersaudara, dari keluarga yang akrab dengan dunia bisnis. Ayah Naday merupakan seorang pebisnis agen jual beli tanah. Kakanya yang pertama membuka bisnis bengkel cat mobil. Kakanya yang kedua membuka bisnis butik baju. Naday tergerak untuk berbisnis karena melihat kedua kakaknya sukses dengan bisnis yang mereka jalani. Soal bisnis, Naday sudah memulainya sejak SMP, dari bisnis kecil seperti berjualan makanan kepada teman-temannya. Adiknya pun ikut terjun ke dunia bisnis, yaitu bisnis jam tangan online.
            Saat ini Naday kuliah di Universitas Gunadarma yang terletak di Kelapa Dua, Depok, Jurusan Akuntansi. Alasan mengapa Naday memilih jurusan itu, karena menurutnya ilmu yang Naday tekuni dalam bidang akuntansi masih melekat erat dengan bisnis yang Naday jalani. Naday mengaku bahwa Naday lebih nyaman untuk bisnis sendiri dengan alasan Naday tidak suka bekerja dengan orang lain karena tidak ada waktu bebas. Disamping itu, Naday masih ingin melanjutkan pendidikannya serta mengurus bisnis dan project bersama kakaknya dalam mengolah butik baju yang letaknya bersebelahan dengan kafe Flamingo miliknya.
Selama menjalani usaha kafenya, Naday belajar untuk lebih bertanggung jawab, mandiri, dan pemikirannya pun harus kreatif dan inovatif karena persaingan ketat dalam dunia bisnis. Karena apabila ia tidak kreatif, ia bisa tersaingi dengan bisnis-bisnis kafe lainnya. Naday juga harus belajar mengatur waktu untuk kuliah dan mengurus kafe. Naday biasanya menyempatkan diri pada hari libur hanya untuk sekadar mengecek stok makanan, keadan, dan keuangan kafe.
Sesuai dengan warna kesukaannya, Naday mendekorasi kafenya dengan warna merah muda bertema Flamingo. Menurutnya tema tersebut merupakan tema yang unik di Indonesia. Karena, setelah Naday survey di website dan berjalan mengelilingi beberapa kafe di Jakarta, ia jarang menemui kafe bertemakan flamingo. Terdapat dua area di kafe Flamingo yaitu area merokok dan area bebas merokok. Untuk area merokok terdapat di luar kafe dan area bebas merokok ada di dalam kafe.
Design Interior Kafe
Design Interior Kafe
Kebanyakan kafe-kafe yang ia datangi berwarna terang. Hal ini semakin mendorongnya untuk memilih warna lembut kesenangannya sebagai warna dominan di kafeya. Semua detail yang ada di kafe Naday mendesainnya sendiri. Memberikan ornamen bernuansa tenang, biru pastel, pink pastel, dan putih. Tak lupa ia juga memberikan hiasan bunga-bunga mawar berwarna pink muda di dinding kafe yang berwarna hijau tosca. Untuk kursi terdapat 3 macam, yaitu sofa yang berwarna putih terdapat 2 buah, kursi kayu yang berbentuk bulat dengan 4 kaki besi dengan sandaran kayu, terdapat pula kursi tanpa sandaran berbentuk bulat serasi dengan meja yang berbentuk bulat juga dan berbagai macam lukisan lainnya bergambar burung flamingo, kata-kata inspiratif, dan lukisan bunga. Di sini juga dilengkapi dengan dua pendingin ruangan. Semua dekorasi adalah pilihan Naday sendiri.
Menu makanan berasal dari kreasinya sendiri, menggunakan makanan fast food yang biasanya ia membeli sendiri bahannya. Dalam waktu seminggu ia berbelanja bahan makanan 2 kali. Ia memilih fast food  karena banyak disukai anak muda, seperti kentang goreng, chicken katsu, chicken wings dan berbagai macam fast food. Namun ada juga menu makanan yang ia buat dengan kreasinya sendiri dan harus dimasak dengan sedemikian rupa. Karena pengunjung kafe ini kebanyakan kalangan SMP, SMA, hingga Mahasiswa yang menyukai makanan dengan kesan yang mahal namun dengan harga murah.
Harga makanan di sini pun sesuai dengan kantong pelajar dan mahasiswa. Harga makanan mulai dari Rp10.000,00 sampai Rp27.000,00 menu makanan disini mulai dari yang sederhana seperti pisang bakar, roti bakar, pancake dengan es krim, roti bakar dengan es krim, kentang goreng, es teh manis, hingga makanan berat seperti mie goreng, mie pedas, dan mie ayam dengan berbagai level kepedasan, nasi bakar dan chicken katsu. Ada juga menu spesial seperti tekwan, spagheti, dan paket es krim. Untuk harga minuman mulai dari Rp5000,00 sampai Rp18.000,00. Porsi makanan di kafe ini cukup banyak, bisa untuk 2 orang dan untuk minuman harga Rp12.000 sampai Rp18.000 adalah untuk menu milkshake dan frappe. Untuk minuman biasa seperti lemon tea, green tea, segala macam minuman cokelat, dan ice tea refill dibandrol mulai dari Rp5000,00 sampai Rp10.000,00.
Kafe ini cocok untuk anak muda jaman sekarang. Banyak pengunjung kafe yang sengaja datang hanya untuk foto-foto di dalam kafe, karena dekorasi kafe ini yang unik. Kafe ini juga menyediakan free wifi, berbagai macam permainan juga bisa dimainkan, dan dipadukan dengan alunan musik sesuai dengan trend lagu masa kini. Karena memang pada umumya, anak muda sangat menyukai hal itu. Maka dari itu kafe Flamingo banyak menjadi pilihan pelajar dan mahasiswa untuk menghabiskan waktunya atau untuk mengejarkan tugas sekolah dan kuliahnya di sini.
Keinginan Naday untuk membuka bisnis kafe ini sangatlah besar. Oleh karena itu, ia mengutarakan apa yang ia inginkan kepada orangtuanya. Ayahnya pun setuju dengan keinginan Naday dan akhirnya meminjamkan Naday uang 30 juta. Ayahnya memberikan Naday pinjaman agar ia bertanggung jawab dengan apa yang ia pilih. Tetapi modal awal itu tidak sepadan jika dibandingkan dengan pendapatan  perbulan yang  sekarang bisa mencapai 18 juta hingga 20 juta. Pendapatan itu belum termasuk keuntungan bersih. Karena belum temasuk biaya listrik, dan gaji karyawan yang bisa diambil setelah bekerja sehari, seminggu ataupun sebulan. Ia menerapak sistem part time ini bagi karyawannya karena kebanyakan karyawannya adalah mahasiswa.
Dalam kesuksesannya Naday juga mengalami banyak kendala, seperti saat pertama kali membuka kafe sangat sepi pengunjung. Naday pun menyadari kekurangan dalam mempromosikan kafe miliknya. Apalagi semua tema kafe yang diangkat Naday merupakan hal yang baru. Naday kebingungan akan dibawa kemana kafe ini mau lanjut atau tidak dan juga masalah karyawan, malas sekali jika harus mengonta-ganti karyawan karena sangat merepotkan. Dalam mengatasi masalahnya, Naday memutar otak dengan menggunakan media sosial untuk mempromosikan kafenya lewat akun butik kakaknya dan juga lewat instagram dan path miliknya sendiri.
Naday pun tidak lupa memberikan tips and trick untuk anak-anak muda yang ingin berwirausaha yaitu “kita harus niat dari diri sendiri, jangan karena ikut-ikutan atau dipaksa orang lain. Lalu kita juga tahu arah usaha kita ini mau kemana, pasar yang ditargetkan, produk kita, kelebihan usaha kita. Yang terakhir kita harus tulus dalam membangun usaha ini, agar jika kita gagal, kita bisa berusaha bangkit karena kita ikhlas dalam membangun usaha ini”. Naday sosok remaja yang sangat menginspirasi. Selain cantik dan ramah Naday juga berpemikiran matang dan patut ditiru oleh kaum muda.
  Pengusaha Muda Lulusan SMA Kata siapa baru lulus Sekolah Menengah Atas tidak bisa menjadi enterpreneur? Ananda Tinaday, yang lebih akrab disapa Naday.
0 notes
sumhellofaride · 7 years
Text
Agen Sinting
Aku hadir pada sebuah acara peresmian. Aku tidak tahu acara itu untuk meresmikan apa. Di dalamnya ada pameran buku dan lukisan serta berbagai macam teknologi militer terbaru. Aku bekerja untuk pemerintah sebagai agen khusus yang menangani kasus-kasus khusus pula. Ruangan peresmian itu sangat dipadati oleh pengunjung. Aku hanya bisa bergerak pelan, satu dua langkah agar tak menabrak orang yang ada di depan ku. Semua orang memakai jas berwarna hitam. Aku pun begitu. Tidak ada wanita di dalamnya. Hanya laki-laki.
Ruangan itu berbentuk kotak. Di tengah-tengahnya terdapat meja besar yang di atasnya dipajang banyak buku-bagus. Di tengah-tengah meja, ada sebuah tiang besar yang menjadi penyangga bangunan. Teknologi-teknologi terbaru di pajang di dinding ruangan. Pengunjung hanya bisa berjalan di antara pajangan-pajangan.
Ketika aku berhenti untuk melihat-lihat, seseorang menunjukan ku sebuah buku dan berkata sambil membolak balikan halaman “buku ini bagus”. Laki-laki itu menggunakan jas hitam dan dasi yang juga higam dengan kemeja putih. Perawakannya sangat gagah. Dia lebih tinggi dan lebih besar daripada ku. “Ya, tapi saya tidak suka dengan buku yang terlalu banyak gambar” Dia tampak tidak suka dengan pendapat ku.
Buku itu memang bagus dari segi kualitas kertas dan cetakannya. Tapi bagi ku terlalu dipenuhi oleh gambar-gambar dan hanya sedikit penjelasan yang tak cukup untuk menjelaskan gambar tersebut. Aku lebih suka buku yang kata-katanya lebih banyak atau yang tidak ada gambar sedikit pun.
Setelah selesai melihat-lihat, aku keluar dari gedung itu untuk mencari udara segar karena di dalam cukup pengap. Tiba-tiba aku melihat seorang pria berlari ke arah ku dengan wajah yang bengis. Dia datang dari arah jam sembilan. Butuh sekian datik bagi ku untuk menyadari bahwa dia sedang mengejar ku dan ingin melakukan hal buruk kepada ku. Dia ingin mengrebek dan menangkap ku.
Aku dikejar-kejar oleh agen yang lebih kuat dari ku. Bukan, dia sinting! Kami berkejaran di gang sempit di sebuah pemukiman padat penduduk. Aku cukup bisa menjaga jarak darinya agar tak tertangkap. Setelah berlari sekitar 15 menit, aku sampai di jalan buntu yang berujung jurang atau lembah yang sangat dalam. Di bawah lembah hitam itu ada sungai yg mengalir. Di tepinya, ada hamparan batu kerikil. Aku berpikir untuk terjun ke bawah, ke dalam sungai agar si sinting tak menemukan ku. Tapi, aku urungkan niat ku karena aku tak tahu ke mana lembah itu akan membawa ku. Dan sebenarnya ada sedikit rasa takut meskipun aku juga memiliki kekuatan khusus seperti si gila itu.
Di bibir lembah, aku melihat ke sekeliling. Terdapat semak-semak dan lubang yang bisa aku gunakan untuk bersembunyi. Tinggi dan dalamnya cukup untuk menutupi tubuhku agar tak terlihat oleh si sinting. Aku masuk ke dalam lubang itu. Sambil merunduk, aku melihat jalan sempit itu. Di ujung jalan ada persimpangan. Jadi aku bisa melihat siapa saja yang ke luar dari gang itu secara jelas.
Aku melihat beberapa orang ke luar dari gang. Namun mereka orang asing. Aku tak mengenal mereka. Tepat di persimpangan itu, ada sebuah rumah. Cukup bagus dan cukup besar. Rumah itu memiliki pagar yang sangat tinggi dibandingkan rumah biasanya. Pagar itu juga ditumbuhi oleh bunga-bunga dan tumbuh-tumbuhan yang membuat orang kesulitan untuk melihat apa yang terjadi di baliknya.
Tiba-tiba muncul seseorang dari balik pagar. Karena jarak tempat persembunyian ku sangat dekat dari pagar, orang yang keluar, langsung dapat mengetahui tampat persembunyian ku. Dia seorang laki-laki bertubuh gempal. Rambutnya cukup tebal dan disisir ke samping kanan.
Aku menempelkan jari telunjuk ku dengan bibir untuk memberikan isyarat diam kepadanya. Laki-laki itu mematuhinya tetapi dengan wajah yang bingung. Aku sangat ketakutan tempat persembunyian ku diketahui oleh si gila. Badan ku gemetar dan jantungku berdetak kencang. Dia mencoba bertanya dengan berbisik. Tetapi aku tidak menjawab dan tetap memberi isyarat untuk diam kepadanya. Akhirnya dia diam juga.
Aku sudah setengah jam lebih di dalam lubang itu. Berapa orang asing masih lewat. Entah kenapa semua mereka berbelok ke kiri sehingga mereka tidak bisa melihat ku. Namun si sinting belum juga terlihat ke luar dari gang itu. Apa dia mengejarku ke jalan yang salah?
Setelah lebih dari setengah jam aku bersembunyi akhirnya si sinting muncul dari gang sempit itu. Dia berhenti tepat di persimpangan. Lalu menoleh ke kanan dan ke kiri beberapa kali. Si sinting terlihat bingung untuk menebak apakah aku kabur ke kanan atau ke kiri.
Hal yang paling aku cemaskan terjadi. Dia berbelok ke kiri! Ke tempat persembunyianku. Badan ku gemetar dan peluh mulai membanjiri. Aku membetulkan posisi ku agar tak bisa dilihat si sinting.
Aku bersembunyi tepat di pinggir jalan sehingga jika ada orang yang lewat di jalan itu dan melihat ke bawah dia akan langsung menyadari keberadaan ku. Meskipun di tempat persembunyian ku terdapat lubang dan ilalang yang menjulang.
Si sinting berjalan mengendap ke arah ku. Laki-laki tadi masih saja berdiri mematung di depan pagar rumahnya sambil melihat ke lubang persembunyianku. Si sinting semakin mendekat. Ia tampaknya curiga dengan semak dan ilalang di pinggir jalan. Ia melihat ke sana dengan teliti.
Sudah kuduga ia melihat ku! Mata kami bertemu dan dia telihat seperti sedang menemukan harta karun. Wajahnya sumringah. Sontak aku langsung terjun ke lembah yang ada di belakang ku. Aku tidak memperdulikan apa yang sudah menunggu ku di bawah. Apakah aku akan mati atau tersangkut di sebuah pohon, aku tidak memikirkan itu. Aku hanya tidak ingin ditangkap olehnya.
Si sinting terlihat kaget dengan hal itu. Dengan pergerakan cepat dia pun ikut terjun ke lembah itu. Aku terbang! Aku tidak ingat jika ternyata aku bisa terbang. Tapi begitu pun si sinting. Dia juga bisa mengapung di udara. Kita berada di ketinggian yang sama. Tapi dengan jarak yang cukup jauh. Kira-kira 50 meter.
Tiba-tiba si sinting menyerang ku dengan pisau-pisau baja yang ke luar dari kedua tangannya. Pisau itu tak ada habisnya. Ukurannya lebih kecil daripada pisau dapur. Aku menghindari setiap pisau yang dilemparkan oleh si sinting. Tak ada satu pun yang berhasil menancap di tubuh ku.
Aku tidak tahu harus membalas serangan itu dengan apa. Karena mustahil untuk terus menghindar dari pisau-pisau tajam itu. Aku mencoba mengayunkan tangan ku seperti si sinting. Atas bawah, kiri dan kanan. Dan ternyata ayunan kedua tangan ku bisa menciptakan pisau angin! Kami saling jual beli serangan. Pisau kami tak jarang saling beradu. Tidak ada dari kami yang terluka.
Setengah jam lebih kami bertarung. Tapi keadaan masih sama kuat. Tiba-tiba aku di serang rasa letih yang teramat sangat. Aku tidak bisa mengayunkan tangan ku lagi. Aku tidak bisa melemparkan pisau angin ku ke arah si sinting. Kemudian aku pingsan dan terjatuh ke dasar lembah. Aku terjatuh di atas kerikil di pinggir sungai.
Setelah itu, aku tidak ingat lagi apa yang terjadi pada ku hingga aku terbangun di sebuah laboratorium. Aku tidak terbangun! Aku telah berdiri dan memakai jas hitam dalam kondisi bugar seperti tidak terjadi apa-apa. Dan aku sedang di tengah-tengah pembicaraan dengan si sinting! Dia terlihat baik dan bersahabat. Aku sempat berpikir bahwa aku bermimpi. Ternyata tidak.
Aku dan si sinting melihat eksperimen yang dilakukan oleh salah seorang agen lain. Dia menciptakan manusia. Seorang perempuan bertubuh langsing dan sangat sempurna. Perempuan yang diciptakannya juga berambut panjang dan sedang terbaring di atas meja operasi. Perempuan itu tertidur dalam keadaan telanjang. Proses penciptaannya belum selesai yang membuat telapak kakinya masih belum ada. Hanya bagian itu yang belum selesai dari tubuhnya. Jika bagian itu telah selesai dan dia dihidupkan, maka perempuan itu akan menjadi sosok yang diinginkan oleh setiap lelaki.
Sesuatu di keluarkan oleh si sinting dari mulutnya. Seperi sebuah bola pimpong berwarna orange. Lalu agen lain itu memasukannya ke dalam mulut perempuan dan hidulah ia! Proses itu hanya pengalihan fokus si sinting. Aku sudah bersekongkol dengan si agen dan agen lain yg keluar dari pagar untuk menghancurkan si sinting.
Perempuan yg diciptakan agen itu kini telah memiliki telapak kaki. Ia sangat cantik. Si sinting sangat menyukai perempuan itu. Ketika fokusnya teralihkan karena perempuan itu. Si agen memberikan ku sebuah alat. Alat tersebut terbuat dari besi yang hanya memiliki satu tombol. Fungsinya adalah untuk memanggil pesawat tempur yang bentuknya seperti mangkuk. Aku bergegas memencet tombol di alat itu untuk memanggil pesawat tempur. Tak lama, pesawat itu datang dan langsung menembakan rudalnya ke arah si sinting. Dia dan si perempuan meninggal akibat ledakan itu. Tapi aku dan dua agen lainnya berhasil menyelamatkan diri.
0 notes
Text
Skema Usus Besar Yang Tampak Hebat Di Ruang Yang Besar Luas, Untuk Contoh, Mei Atau Menggunakan Karpet, Anda Tidak Perlu Untuk.
Bahari dekorasi untuk rumah aku ingat berjalan ke tingkat ini luas, untuk menurunkan tingkat langit-langit. Untuk mempertahankan unsur retro seluruh rumah Anda, Anda dapat melakukannya dengan jam besar, poster, mebel ide untuk pernikahan yang memikat. Ide dekorasi kamar tidur tamu yang Anda berpikir untuk menggunakan titik dua kontras di dinding. Seperti yang ditunjukkan pada gambar di atas, Anda dapat menebari rumah dalam cara yang unik Anda sendiri tidak akan begitu sulit. Taman yang tampak sangat otentik pintu menggunakan berbagai tema. Penting untuk dicatat di sini adalah bahwa ketika cat mengering, itu menjadi setidaknya 2 beberapa cara terbaik untuk melakukannya. Ide-ide ini dapat digunakan untuk memberikan Anda harus mengikuti tema yang menawarkan sedikit cakupan untuk gerakan di luar itu. Hal ini membuat lebih mudah untuk mengelola masa nanti adalah pilihan Anda.
Dengan di bawah ide-ide yang disarankan, Anda dapat dengan mudah menggabungkan dekorasi kontemporer adalah sesuatu yang Anda tidak boleh meninggalkan baik. Ada semua jenis lampu tersedia, namun, asalkan Anda dapat mencapai keseimbangan yang menuntut. Kamar tidur kamar tidur ide dekorasi dinding A digosok setelah mencuci secara menyeluruh dengan air sabun hangat untuk menghapus semua debu dan kotoran. Stiker dinding sederhana dapat mengubah membantu meringankan tugas untuk Anda. Dekorasi dinding indah adalah pemandangan yang penting atau alam seperti laut dengan pohon kelapa, pegunungan, matahari terbit, matahari terbenam, dll. Stoking dan kelinci bukan dan tersedia dengan sejumlah sumber-sumber yang berdedikasi. Sekali lagi, mendalami eklektisisme tidak hanya bertujuan untuk menempatkan area utama di rumah. Jenis lighting yang Anda pilih akan memainkan peran utama dalam tampilan akhir bahwa rumah Anda memancarkan, jadi ingatlah beberapa metalik lampu, memikat, tidak ada yang tampak membosankan akan melakukan. Selain kasih hanya seni, tidak dapat atau tanaman rumah, sebaliknya.
Selain itu, tembok di bawah Golding dapat perapian meningkatkan karakter daerah. Pedesaan Cottage dekorasi gaya antara cottage dekorasi pernikahan bisa sangat rumit. Dalam artikel ini, kami akan memberikan Anda ide-ide untuk sesuai anggaran Anda. Warna-warna netral dan garis-garis yang benar-benar telah dilaksanakan, dan tampilan akhir dari rumah Anda. Mezbah: Kita tahu Anda dapat selalu hanya berdiri di antara pohon-pohon untuk upacara Anda, tetapi sebuah gazebo di hutan jika Anda berpikir untuk lukisan dinding dan langit-langit. Semua yang perlu Anda lakukan adalah mendidik diri pada dengan terbaik Inggris dagu sadar dan barang pecah belah. Membuat ruang lebih membantu Anda memilih... Skema usus besar yang tampak hebat di ruang besar yang luas, misalnya, mungkin atau menggunakan karpet, Anda tidak perlu. Mengingat dongeng di mana Snow White's dengan batu berbentuk berbeda dan kerang dan menampilkannya pada ini.
To learn more about jual mug visit souvenir unik
0 notes
buruhketikaja-blog · 8 years
Text
Untitle
Mirza adalah seorang pria tampan, cerdas dan berstatus mahasiswa jurusan Ilmu Sosial di salah satu universitas di Yogyakarta. Sudah dapat di pastikan rutinitas sehari-harinya Mirza, dimulai dari bangun, berangkat ke kampus, pergi ke perpus mencari katalog lukisan, main game online atau membaca buku, dan tidur pukul 3 pagi. Berbeda dengan mahasiswa pada umumnya yang mengikuti berbagai kegiatan kampus atau main ke Mall menikmati kebersamaan seusai kuliah, dia lebih mencintai kesendiriannya. Beberapa teman wanita di kelas banyak yang terpikat padanya, seringkali menggodanya. Tetapi sikapnya yang pendiam, dingin dan hanya tersenyum tanpa suara tiap kali digoda.
Kehidupanya yang biasa-biasa berubah setelah Mirza harus menempuh KKN salah satu mata kuliah wajibnya. Setiap mahasiswa diberi tugas untuk mengabdi kepada masyarakat di berbagai penjuru nusantara dengan menerapkan atau mengembangkan ilmu yang didapat  di kampus guna memajukan bangsa. Sangat mulia memang tujuannya, tetapi bagi Mirza ini adalah cobaan. Dia ditempatkan sendirian di permukiman kumuh daerah pinggiran kota. Berbekal teori ilmu sosialnya ternyata ia bingung menyusun program di daerah tersebut, riset dua minggunya tak membuahkan hasil. Sampai pada akhirnya tiba waktu KKN, yang harus dijalani selama 6 bulan. Mau tidak mau Mirza harus meninggalkan semua kenyamaan kota Yogya, dan mulai mengabdikan ke kampung tersebut.
Awal kedatangan Mirza tak disambut hangat oleh para penduduk, mereka hanya sibuk kerja, mengumpulkan sampah yang masih layak di jual. Kampung itu berada di pinggiran pegunungan sampah, dengan jumlah sekitar 200 keluarga. Pekerjaan mereka relative sama, kalo tidak menjadi pemungut sampah ya tengkulaknya. Rumah mereka rata-rata berukuran 15 x 15 dan tidak ada jarak antar rumah, sehingga setiap satu orang grusah-grusuh bakal terdengar tetangga. Hampir setiap hari, pegunungan sampah ini bertambah paling sedikit 15 ton, yang diambil dari berbagai sudut kota. Ketika hendak ke kontrakan barunya, Mirza mengamati salah satu toko tengulak. Dan ia pun terkejut, mana kala melihat sang tengkulak menghargai 3 karung sampah plastik dengan uang sebesar 10 ribu. “Uang 10 ribu, itu uang jajanku sekali makan” ucap Mirza dalam hati.
Sehabis melepas lelah, menempuh perjalanan sekitar 7 jam Mirza kemudian berniatan mengunjungi rumah kepala desa setempat. Perjalanan dari kos Mirza sampai ke rumah kepala desa harus mengitari area pegungungan yang luasnya hampir satu hektar. Mata Mirza tercengang melihat anak kecil yang masih belia berlari mendekati truk yang baru saja menurunkan sampah. Tak ada dari mereka yang saling berebut hingga mensikut, semuanya saling membantu untuk menurunkan sampah dari truk. Kemudian mencari sampah-sampah yang masih dapat dijual, lain halnya dengan wakil rakyat rakus dan tamak merebutkan kekuasaan hingga proyek haram, sampai berakhir pada jeruji besi atau lubang kematian. Mereka tertawa, tersenyum bahagia tak kala mendapat mainan yang masih dapat berfungsi, seperti mereka telah menemukan surga yang sesungguhnya.
“Pokoknya bunga yang bagus ini akan aku berikan pada mbak lala”, ucap salah satu di antara anak-anak itu.
“Tapikan batangnya sudah patah”, jawab oleh yang lain.
“Mbak lala, akan selalu menerima pemberian setiap orang, yang penting itu bukan hasil curian” tungkasnya kembali.
Mirza pun melanjutkan perjalanan, merasa perutnya telah keroncongan ia memutuskan untuk mampir ke warung makan dahulu, yang tak jauh dari tempat pembuangan sampah itu. Tak ada kemewahan di warung itu, hanya ada satu pelayan yang masih berusia sekitar dua puluh tahunan menawarkan makanan.
“Nasi telur sama sayur mbak, minumnya es teh saja”, ucapku pada mbak pelayan.
“Rokoknya mas?”, sahutnya. Aku pun hanya menggeleng-gelengkan kepala.
Mirza mengamati orang-orang disekitarnya yang sama-sama makan, matanya tertuju pada sekumpulan pengamen berjumlah 5 yang duduk tak jauh darinya. Barang bawaan mereka seperti pengamen pada umumnya, yaitu gitar, drum dari bak ember, dan angklung. Namun, salah satu dari mereka ada yang sedang membaca koran nasiaonal, dan memperbincangkan isi didalamnya.
“Kenapa kasus Agraria akhir-akhir ini meningkat begitu pesat ya?”, tungkas salah satu dari mereka.
“Karena penjahat saat ini bukan lagi berwujud setan atau iblis, hhhaaa”, salah satu dari mereka ada yang menjawab kemudian tertawa bersama-sama.
“Iya nggak neng”, mereka mengoda pelayan warung.
Pikiran Mirza terayang, ketika mendengar perkataan mereka, ternyata seorang pengamen jalan sudah berfikir kritis dan revolusioner. Tak seperti dirinya, yang menutup diri dengan dunia nyata. Tetapi setiap gerakan Mirza selalu diperhatikan oleh pelayan warung itu, dengan penampilan sexy-nya. Beberapa kali ia mengoda Mirza, tetapi tidak ia tanggapi.
“Sendirian saja bang”, ucapnya. Mirza hanya tersenyum dan mengangguk.
“Bang dari mana? Mau kemana? Perlu teman tidak?”, tungkasnya kepadaku, dan aku pura-pura tak mendengar sibuk bermain HP.
Tak tahan dengan godan mbak pelayan aku putuskan untuk melanjutkan perjalanan, walaupun makananku masih tersisa sedikit. Mirza melangkahkan kakinya dengan cepat, dan beberapa kali menengok kebelakang, memastikan keadaan aman. Akhirnyapun ia sampai di rumah pak kades, yang diteras rumahnya sedang ada acara. Beberapa ibu-ibu sedang antri untuk melakukan cek kesehatan, yang di periksa oleh satu dokter cantik yang masih seumuran dengan Mirza, dan satu perawat yang sudah berumur empat puluh tahunan.
“Selamat datang, ada perlu apa ya nak”, salah seorang ibu yang masih agak muda mendekatiku.
“Permisi bu, saya Mirza yang kebetulan ditugaskan di kampung ini untuk mengabdi. Bisa saya bertemu dengan pak kades” tanya Mirza.
“Oh sebentar saya panggilkan ya, mari masuk dulu”, sahutnya, dan ternyata ibu ini ialah istrinya.
Rumah kepala desa itu juga tak jauh berbeda dengan yang lain, hanya dua kali lebih besar dari rumah warga yang biasanya. Ruang tamunya juga tidak terlalu mewah, seperti halnya pada rumah sederhana pada umumnya. Hanya ada satu set kursi, vas bunga, akuarium dan beberapa foto keluarga yang terpajang di dinding. Beberapa saat kemudian, pak kepala desa pun akhirnya datang dengan membawa dua gelas kopi. Mirzapun langsung berdiri menyalami pak kepala desa.
“Selamat siang pak, saya Mirza”, ucap Mirza
“Selamat siang, maaf saya baru ada pekerjaan di belakang”, sahut Pak kades
“Jadi begini pak, maaf mengganggu waktu bapak. Maksud kedatangan saya kesini untuk silaturahmi, dan ingin berbincang-bincang sedikit mengenai desa ini pak”, ungkap Mirza
“Diminum dulu mas, Rokok mas”, sambil mengancungkan sebungkus rokok kepada Mirza, tetapi dia menolaknya.
Setelah MIrza menghabiskan kopi yang disuguhkan pak kedes, dan pak kadespun telah menghabiskan satu batang rokoknya. Maka diapun, mengajak Mirza keliling kampung.
“Kamu ini mahasiswa, calon pemimpin bangsan. Sudah selayaknya kamu belajar sendiri, tanpa bimbinganku”, cletus Pak kades tiba-tiba.
Mirzapun terdiam dan tak mengometari apapun perkataan pak Kades. Tiba-tiba saja ada anak muda yang lari ponggah-ponggah mendekati mereka yang masih berjalan.
“Pak, itu ada perang lagi antara kubu Buruh dan Preman di dekat pembakaran”, ucap anak muda itu dengan tergesa-gesa.
Mirza terheran-heran dan bertanya pada pak kades.
“Ya sudah mari kita kesana, nanti saya ceritakan sambil jalan”, ungkap pak kades.
Pak kades pun menceritakan bahwa di desanya sedang dilanda konflik kampanye Pilkada. Dimana masyarakat yang bekerja sebagai buruh dan pemulung di intervensi oleh kader partai Merah. Sedangkan preman, pengamen dan pengangguran lebih berpihak pada partai Hitam. Gejala pemilu memang selalu membuat desa ini jadi kalang kabut, banyaknya warga yang kurang melek politik sehingga hanya dijadikan alat untuk pemeras oleh oknum. Janji janji manis oleh sang calon selalu dilontarkan untuk membuat hidup mereka lebih sejahtera. Tapi kenyataanya luka batin maupun fisik warga derita, sedangkan setelah mereka berkuasa pura pura bisu dan tuli. Banyaknya warga yang ingin hidup lebih enak, tidur nyaman, tanpa harus menggali sampah menjadi factor utama mereka untuk memilih jalan instan. Sayangnya jalan instan yang mereka pilih telah lenyap di tangan orang-orang proyek.
Sesampainya di tempat kejadian pak Kades hanya melihat mengamati warga yang sedang adu mulut, dan kata-kata yang tidak sepantasnya untuk di dengar. Pak kades tiba-tiba lari ke salah seorang anak kecil, lalu menggendongnya dan memberikan uang lalu menyuruhnya pulang.  Pak kades masih berdiri di kerumunan warga sambil mencegah terjadinya baku hantam. Pak kades tau persis kondisi warganya dan aparat Negara. Jalan yang pak kades pilih bukan malah menghubungi polisi sebagai pengayom masyarakat. Tetapi malah menelpon kader partai dari kedua belah pikah, kata pak kades polisi sudah jenuh mengurusi konflik warga lagi dan katanya tidak menguntungkan. Kedua kader partai lalu datang, entah apa yang dikatakan pak kades, hingga kedua orang besar ini datang dan dengan sekejap wargapun kembali beraktivitas.
  ��0O/
0 notes
kangdapi-blog · 8 years
Text
Harga CCTV Paling Murah
Harga CCTV Paling Murah
   Kami dari ATLANTIS IT SOLUTION perusahaan yang bergerak di bidang jasa penyedia layanan internet dan IT atau yang lebih dikenal dengan nama AIS Network. Perusahaan kami memulai operasional tahun 2009.
Jual CCTV wireless murah berkualitas. Kamera Wireless CCTV Anboqi, Kamera Mungil untuk Keamanan Anda Camera CCTV memang bermacam-macam. Diantaranya adalah wireless CCTV Anboqi. Kamera wireless dengan ukuran super imut serta mudah dipasang dimana saja. Wireless CCTV Anboqi mempunyai ukuran yang mungil. Kameranya hanya mempunyai dimensi 2×2 centimeter. Ukuran lensa juga sangat kecil, hanya berdiameter 2 mm (pinhole). Sudah build in microphone untuk menangkap suara yang ada disekitar kamera tersebut. Wireless CCTV mudah dipasang. Tidak perlu bracket, cukup ditaruh saja atau ditempel.
   wireless cctvKamera wireless yg satu ini juga dapat disamarkan dengan barang lainnya. Contohnya saja jam dinding, ditempel di balik lukisan dan dimana saja yg Anda ingini. Hingga tidak ada yang curiga bahwa di ruangan tersebut terdapat kamera CCTV.
   Wireless CCTV ini mempunyai jangkauan yg cukup jauh. Jangkauan camera ke receiver kurang lebih 15 meter. Menggunakan gelombang radio 1,2 GHz, tembok saja dapat ditembus. Bisa juga Anda meletakkan kameranya pada ruang tamu serta receiver di dalam ruang tidur Anda.
   Gadget ini pas digunakan di kantor, tempat usaha serta pengawasan anak serta orang tua yang sedang dirumah. Bisa juga dihubungkan pada televisi, camera juga dapat disambungkan ke komputer dengan menggunakan USB DVR.
Kelebihan menggunakan wireless CCTV :
   Mudah dipindah kemanapun yang kamu inginkan. Pemakaian daya kecil namun sensitif serta gampang untuk digunakan. Karena tanpa kabel, tidak akan terjadi resiko kabel dipotong dan putus (koneksi diputus).    Lebih aman serta lebih tersembunyi sebab bentuk kamera sangat kecil. Ini otomatis akan memperkecil kemungkinan terjadinya pengerusakan pada kamera sistem.Layanan kami meliputi diantaranya Smart TV, Jaringan internet, WIFI /Hotspot, CCTV, PABX, AC, Security Sistem, Software dan Web  untuk melengkapi fasilitas hotel atau kos-kosan, Instansi, yang Bpk/Ibu kelola.Kami melayani dari pengusaha kos-kosan yang ingin selalu memantau usahanya, Hotel berbintang, maupun Instansi Pemerintah dan swasta di Daerah Yogyakarta, Solo, Semarang dan sekitarnya.Tidak hanya itu, layanan kami juga meliputi Jasa Pemasangan CCTV, Perawatan AC, Jasa Instalasi/ Pemasangan PABX , Jasa Pemasangan Jaringan Internet WIFI / Hotspot, Kitchen Set Minimalis , Jasa pembuatan sofa minimalis, Jasa perbaikan AC,   ke seluruh wilayah Indonesia.Hubungi Kami Segera ATLANTIS IT SOLUTIONJl. Tasura NO.3 PUGERAN-MAGUWOHARJO-YOGYAKARTA. Telp. (0274) 2642433 Mobile 0815 4218 0388 (INDOSAT) Email : [email protected]
Ads related to Harga CCTV Paling Murah : pasang cctv jakarta, cctv rumah di selawesi, pasang cctv murah, cara pasang cctv, cari cctv, cctv bosch.
0 notes
majalahforbes-blog · 5 years
Text
Skandal Dengan Guruku
Cerita Sex ini berudul ” Skandal Dengan Guruku “Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019. Hari ini hari minggu, di siang hari yang pana di sudut kota Surabaya, aku sedang berkejaran dengan waktu dan bus kota. Peluh mengalir membasahi wajah dan baju, dalam hatiku aku bertekad untuk tidak datang terlambat hari ini. Penting bagiku untuk dating tepat waktu hari ini, sebab aku tidak ingin mengecewakan dosen yang sudah berulang kali memarahiku. Entah kenapa hari ini semuanya tampak tidak bersahabat denganku. Terminal bus yang terlalu ramai dengan orang-orang seolah-olah mengatakan bahwa aku harus datang lebih awal lagi jika tidak ingin terlambat. “Aku akan datang tepat waktu hari ini atau tamatlah sudah semua persiapan pada hari ini,” selorohku dalam hati. Bus yang kutunggu akhirnya dating juga, namun kayaknya hari ini lebih penuh dari biasanya, aku bergegas berdesakan dan masuk ke dalam bis tanpa ac yang baunya bercampur-campur antara bau keringat yang tengik dan bau penumpang yang tidak mandi hari ini kurasa. Tapi dengan membulatkan tekad akhirnya aku berhasil naik dan seperti sudah di duga aku tidak mendapatkan tempat duduk hari ini. “Hmm, pasti ada pria tampan yang mau memberikan tempat duduk kepada gadis manis hari ini,” pikirku samil menoleh kiri dan kanan mencari pria yang dimaksud. Namun akhirnya aku harus berdiri sampai bus berhenti di depan falkutasku. Oh My God! Aku terlambat lagi hari ini. Kali ini keterlaluan sekali terlambat sampai 30 menit, mana hari ini ada tes kecil lagi. Aku langsung berlari kencang setelah membayar ongkos bus ke pak kondektur. Rok lipit-lipit warna senada yang kupakai berkibar-kibar seolah ingin protes dengan kecepatan lariku. Ada seorang mahasiswa yang hampir kutabrak langsung berteriak “Sinting!!” tapi aku tak pedulu dan terus berlari. Payudara ku yang berukuran 36 B, dibungkus dengan BH merah merek Pierre Cardin tampang terguncang-guncang naik turun dengan semangatnya, ya memang potongan BH sedikit rendah dan kemeja yang kupakai agak longgar sehingga aku merasa seperti BH nya mau melorot kebawah. Aku terus berlari dan menaiki anak tangga ke ruang kuliahku yang di lantai 4. Aku berkuliah di sebuah universitas swasta yang cukup punya nama di Surabaya. Sambil terus berlari aku kembali berpapasan dengan beberapa cowok yang sedang duduk-duduk di tangga sambil bercakap-cakap. Mereka bersuit-suit melihat aku berlari, bagiku itu justru menambah semangatku. Dengan Sepatu hak tinggi berwarna hitam menyala setinggi 6 cm tidak mengurangi kegesitan ku. Aku sudah berada di ujung tangga ketika kusadari para cowok kurang ajar itu mungkin mengintip dari bawah tangga. “Sialan!!” umpatku dalam hati, mereka pasti tahu aku mengenakan celana dalam merah hari ini. Akhirnya dengan segala perjuangan aku akhir sampai ke depan ruangan kelas, aku kemudian mengetok pintu, masuk dan langsung ke bangku yang masih kosong di belakang. Aku masih terengah-engah ketika Pak Eko, demikian nama dosenku, meneriaki namaku dengan keras. “YESSY!!, KAMU TAHU INI SUDAH JAM BERAPA???,” aku sampai meloncat kaget mendengar teriakan itu. “AYO KAMU KEDEPAN DULU SINI,” aku mengumpat dalam hati kemudian dengan berat langkah menuju ke depan kelas. Aku berdiri di depan kelas menghadap anak-anak yang tiba-tiba menjadi ramai seolah di depan kelas ada sesuatu yang aneh. Pak Eko menatapku dengan dingin, matanya seolah ingin menjelajahi tubuhku, napasku masih sangat terengah-engah dan akibatnya payudaraku bergerak naik turun seiring dengan napas ku. Kemeja putih yang aku pakai memang agak longgar tapi terbuat dari kain yang cukup tipis, sehingga samar-samar pasti terlihat warna BH ku yang menyolok, ah tapi cuek sajalah. Aku langsung mengecek ke bawah untuk melihat apakah pakaian yang aku pakai harus ditata jika tidak semestinya, “Semuanya tampak rapi,” pikirku cepat. “Haah, ternyata ada noda keringat basah yang tampak seperti bunga di kedua sisi ketiakku. Shit!!” kataku dalam hati. “Maaf Pak Eko hari ini saya terlambat karena bus sangat lama datangnya,” aku berkata cepat namun berusaha untuk tidak memicu kemarahannya. “Ya, saya tahu tapi hari ini kita sedang tes, dan kamu tahu aturannya kan bahwa ikut tes ini merupakan kewajiban sebelum UAS atau kamu tidak akan lulus pelajaran saya jika tidak mengikuti tes ini,” jelas Pak Eko tegas. “Kamu setelah kuliah ini harap menemui saya di kantor, kamu harus ikut tes susulan atau kamu tidak akan pernah lulus,” lanjutnya. “Ya pak,” jawabku cepat. Mata kuliah Pak Eko merupakan suatu mata kuliah yang sangat penting untuk mengambil mata kuliah lain karena tercantum hampir dalam setiap prasyarat mata kuliah lain. Dengan tidak lulus mata kuliah ini kemungkinan semester depan aku hanya dapat mengambil 1 mata kuliah saja yang lain semua terkena prasyarat. “Aku anak yang bertekad baja, aku harus lulus mata kuliah ini!!,” tekadku dalam hati. Pak Eko, umur 32 tahun, perawakan besar tinggi dan berkumis, kulitnya agak sawo matang tapi cukup putih untuk ukuran lelaki. Statusnya sudah cerai dengan istrinya dan sekarang hanya tinggal sendirian di salah satu kawasan elit di Surabaya, sebenarnya Pak Eko orang kaya dia punya usaha sampingan Rumah Walet di beberapa tempat. Tidak jelas mengapa ia mau menjadi dosen yang bayarannya hanya beberapa juta sebulan. Yang jelas orangnya ramah dan punya banyak teman. Teman saya pernah memergoki pak Eko di salah satu pub elit bersama temannya setelah di tanyai katanya urusan bisnis. Oh ya, namaku Yessy, aku cewek berusia 20 tahun. Sekarang kuliah semester 3 jurusan ekonomi, tubuhku langsing tapi berisi. Rambutku sebahu dan lurus seperti iklan yang di re-bonding itu lho. Banyak orang bilang aku cantik dan bukan saja orang hanya bilang, tapi aku sendiri bekerja paruh waktu sebagai SPG di berbagai tempat dan juga sebagai pagar ayu. Pokoknya untuk urusan pamer wajah dan badan aku pasti di ajak. Bukan apa apa sebenarnya, tetapi memang itulah kelebihanku. Aku punya banyak teman cowok maupun cewek aku orang yang pintar bergaul atau memang aku cantik sehingga banyak di kerubungi cowok yang sekedar senang atau memang menginginkan sesuatu, bukan hanya cantik lho, tapi juga seksi. Dadaku cukup padat berisi dan sesuai dengan postur tubuhku yang tinggi 162 cm dan berat 50 Kg, Kukira itu ukuran ideal yang di inginkan setiap wanita. Walaupun aku orang nya sering berada dimuka umum tapi aku sebenarnya agak pemalu, aku tidak berani berbicara sambil menatap mata orang, hanya kadang-kadang aku harus PeDe karena di bayar untuk itu. Tentu bukan hanya payudara ku saja yang indah, kulitku juga putih dan betisku mulus menantang setiap mata yang mampu menjelajahinya. Aku rajin merawatkan tubuh di berbagai salon kecantikan karena menurut bosku supaya lebih bernilai jual, entah apa maksudnya. Mungkin supaya penjualan produknya semakin besar atau supaya sering dipakai jadi SPG. “Yessy, hari ini bapak tidak sempat ke kantor lagi karena ada urusan penting yang tidak bisa di tunda. Kalau kamu betul pingin ikut tes ini, nanti hubungi bapak agak sore ya. Kalau lain kali bapak sudah enggak bisa kasih tes lagi, atau kamu mengulang aja tahun depan ya?” ucapan Pak Eko membuyarkan lamunan ku. Ternyata di kelas tinggal aku sendirian. Entah sejak kapan bubar, kayaknya aku terlalu banyak melamun hari ini. “Saya mau lulus semester ini pak, bagaimana kalau bapak tidak sempat nanti sore saja tes nya bahkan kalau di rumah bapak sekalipun saya bersedia yang penting bapak mau meluangkan waktu untuk saya” kataku gugup karena pikiranku baru terputus dan kacau. “Kamu tahukan nomor HP bapak kan? Ya sudah nanti sore bapak tunggu ya,” Lanjut pak Eko cepat langsung bergegas pergi. SubChapter 1b. Ketika semuanya di awali dengan ‘manis’ Sudah jam empat sore ketika rangkaian kuliah hari ini selesai, aku tidak sempat pulang lagi, sambil melirik jam guess di tangan kiriku, janjiku dengan Pak Eko adalah jam 4.15 aku harus bergegas sebelum terlambat lagi, tidak usah melapor ke rumah lagi tokh tidak ada orang di rumah ku. Aku tinggal sendiri karena aku sebenarnya bukan orang Surabaya, aku anak luar pulau, aku tinggal sendirian di rumah kontrakan kecil yang tetangganya pun aku tidak berapa kenal. Keberanianku tinggal sendirian semata karena tekadku kuliah di Surabaya. Ya aku memang cewek bertekad baja. “Aku naik ojek sajalah ke rumah Pak Eko biar tidak terlambat” pikirku. Benar juga tidak sampai 10 menit aku sudah berdiri di depan sebuah rumah mewah berlantai 2 Pak Eko juga kebetulan baru pulang sehingga kami sama-sama masuk ke rumah. Pak Eko kemudian meminta waktu untuk mandi sebentar dan mempersilakan saya duduk di sofa berbulu putih yang tampaknya mahal. Begitu pak Eko hilang dari pandangan mataku aku berdiri dan melihat-lihat sekelililing. Aku terkagum-kagum melihat koleksi lukisan pak Eko yang indah-indah. Tiba-tiba ada geraman di belakangku, entah dari mana datangnya tapi dua ekor doberman besar sudah ada di belakangku dalam jarak kurang dari satu meter. Doberman-doberman tersebut cukup besar dan tinggi. Mereka mulai menggeram-geram dan maju perlahan. Aku takut sekali tapi aku tidak berani lari karena pasti di kejar dan bisa di gigit. Aku hanya maju ke dinding dan diam mungkin anjing itu akan menganggap aku bukan ancaman dan pergi. Aku merasa mereka makin mendekat mungkin hanya 1/4 meter lagi. Aku ingin berteriak tapi takut mereka jadi tambah galak lagipula pak Eko kemungkinan tidak mendengar dari kamar mandi. Aku cuma menutup mata dan berharap yang indah-indah. Dalam kegelapan tiba-tiba semua hening, anjing-anjing itu pasti sudah pergi, aku mencoba membuka mata dan menoleh ketika tiba-tiba terasa napas hangat di… Astaga!! di bagian atas belakang lutut. Salah satu doberman itu sudah begitu dekatnya sehingga napasnya dapat di rasakan pada kulitku yang mulus itu. Ia mulai menjilat-jilat bagian belakang pahaku, semakin lama semakin ke atas. Aku mulai merasa geli tapi tidak berani bergerak sedikitpun, jilatan itu menjadi semakin liar seolah-olah pahaku ada rasanya, yah.. mungkin bau dari kemaluanku, dan keringat yang mengering. Aku pernah menonton TV yang mengatakan bahwa binatang suka tertarik dengan bau kelamin lawan jenisnya sebelum memulai hubungan seks. Jilatan itu semakin naik sampai ke sela-sela paha bagian belakang dan mulai mengenai celana dalamku. “Ooohh, celana dalamku pasti basah nih” pikirku. Ludahnya terasa sekali banyaknya dan hangat serta geli. Aku mulai merasa terangsang karena jilatan itu. Doberman tersebut semakin bersemangat. Kayaknya ia tertarik dengan celana dalam merahku karena ia sudah tidak menjilati paha lagi tapi sudah menjilat celana dalamku. Kurasakan kemaluanku basah karena cairan kemaluanku sendiri deras mengalir seiring dengan ekstasi kenikmatan yang aku rasakan. Aku tiba-tiba terpikir bagaimana kalau celana dalamku di korbankan saja ke anjing itu, tapi bagaimana dengan anjing satunya yang menonton bagaimana kalau ia mau juga tapi kayaknya, oh syukur lah, hanya tinggal seekor saja. Aku memberanikan diri untuk mengangkat rok dan melucuti celana dalamku. Anjing itu menurut aja untuk menunggu seolah sudah tahu kalau celana dalam itu akan menjadi mainannya. Ia mundur dan membiarkan aku melucuti celana dalamku. Celana itu meluncur turun dengan cepat dan kulempar yang jauh. Tak disangka anjing itu langsung mengejar celana dalam itu dan memberi aku tempat kosong dan waktu untuk lari. Aku langsung lari dan mencari tempat yang aman. “Harus tempat yang tidak dapat di jangkau anjing tersebut,” Pikirku cepat. Kulihat di kebun belakang ada bangunan menyerupai air mancur dan letaknya cukup tinggi tapi harus dipanjat sedikit. Aku langsung lari kesana dan memanjat lalu berdiri diatasnya. Akhirnya aman juga, begitu pak Eko selesai mandi aku langsung berteriak minta tolong. Anjing itu juga tampaknya sibuk dengan celana dalamnya, sudah hampir di telan dan di gigit-gigit. “Harganya Rp 200.000, mati aku, baru beli lagi,” pikirku. Tiba-tiba aku panik bagaimana menjelaskan semua ini ke pak Eko ya? Lagipula sekarang ia harus turun dibantu oleh pak Eko karena tidak mungkin dia meloncat ke bawah, Bagaimana kalau kelihatan dari bawah oleh pak Eko kalau aku tidak mengenakan celana dalam? Atau haruskan dia berterus terang saja tokh pak Eko juga akan tahu kalau aku tidak pakai celana dalam? Tiba-tiba pak Eko muncul dari dalam rumah dan berkata “Lho Yessy, kamu kok di atas sana?” “Menghindari anjing bapak” jawabku. “Anjingnya sudah bapak usir keluar ayo bapak bantu turunin kamu” kata pak Eko sembari maju mendekati. “Saya bisa sendiri kok saya lompat aja” jawabku lagi. Aku ogah ketahuan kalau enggak pakai celana dalam. Pak Eko bersikeras mau membantu aku turun jadi dia pergi mengambilkan kursi untukku. Akhirnya sampai juga di bawah lagi sekarang tinggal mengambil celana dalam itu yang pasti sudah di tinggalkan anjingnya di lantai. Mataku langsung cepat menyapu lantai mencari benda itu sebelum terlihat pak Eko. Aku sedang sibuk memeriksa lantai ketika pak Eko datang lagi sambil berkata, “Ini punyamu ya?” ditangannya terjulur sebuah celana dalam merah ku yang sudah basah kuyup dan penuh gigitan. Ini sangat memalukan masak celana dalam saya di pegang pak Eko terus basah lagi. “Iya pak, semua itu gara-gara anjing bapak, terima kasih pak,” jawabku gugup sambil menyambar benda itu dari tangan pak Eko. “Nanti bapak ganti deh, maafkan anjing bapak” kata pak Eko sambil menggeleng-gelengkan kepala. Berdiri di depan pak Eko dengan rok sependek ini dengan kenyataan tidak mengenakan celana dalam membuatku terangsang lagi. Cairan kemaluanku pasti menetes ke lantai nih, “Oohhh aku sudah tidak tahan lagi” pikirku dalam hati. Benar aja dugaanku tiba-tiba setitik cairan menetes kelantai di iringi tetes berikutnya. Hal ini terlihat jelas oleh pak Eko yang kebetulan sedang menunduk. “Oh, kamu pingin pipis ya? Itu ada kamar mandi. Bapak tidak punya celana dalam wanita buat gantinya tapi kalau mau bapak ngajak kamu ke mal untuk beli gantinya sekarang,” tawar pak Eko. Saya tidak menjawab langsung aja ngeloyor ke kamar mandi. Pak Eko memandangku sampai aku masuk ke kamar mandi. “Bapak-bapak boleh keluar sekarang” ucap pak Eko. Tampak dari sebuah ruangan sebelah yang dibatasi kaca cermin 1 arah keluarlah beberapa orang laki-laki setengah baya. Salah satu dari mereka tampaknya kaya dan peranakan tionghoa. Kelihatannya Ia businessman yang sukses. Sedangkan yang lain kelihatan adalah kaki tangannya. “Pak Bobi, bagaimana anjing saya pak? Anjing ini khusus di latih di Eropa untuk meniduri wanita yang ditemuinya sangat hebat dan ahli di bidangnya. Tawaran saya 750 juta masuk akal sekali kan pak?” jelas Pak Eko. “Seperti yang telah bapak saksikan sendiri dia dari belakang cermin tadi, anjing-anjing tersebut mampu mendekati dan melakukan inisitiaf sendiri, mereka bisa mencium bau kemaluan wanita dari jarak berkilo-kilo jika bapak mau pun dia bisa berhubungan seks dengan wanita tanpa perlu di bimbing asal wanita tersebut tidak melawan dan telanjang,” lanjut pak Eko jelas. “Okelah kita deal aja yang penting kamu harus kasih saya 1 show sebagai complimentary dan sekaligus melihat kemampuannya,” Pak Bobi berkata sambil menepuk pundak pak Eko, “Dan saya mau wanita tadi yang dipergunakan dalam show itu, dia tampak putih dan merangsang serta seksi saya suka dia,” lanjut pak Bobi. Pak Bobi langsung pamit dan keluar di depan sudah menunggu sebuah BMW seri 7 terbaru berwarna hitam gress dengan supir yang berpakaian putih-putih. BMW itu melaju cepat meninggalkan kediaman pak Eko. Sementara itu Yessy sudah selesai mencuci dan mengelap kering kemaluannya yang basah akibat jilatan anjing tersebut. Celana dalam itu tidak jadi dipakai kembali karena jijik dengan ludah dan lendir dari anjing terebut, ia bahkan akan membuangnya jika sudah dapat yang baru. Tentu saja ia suka dengan ucapan pak Eko yang berjanji untuk menggantinya dengan yang baru. Ia keluar dengan rok tanpa celana dalam. Terasa dingin karena angin bertiup di bawah kemaluannya. Ide mengenai jalan-jalan di mal tanpa mengenakan celana dalam cukup memalukan rasanya apalagi lelaki yang menemaninya mengetahui hal itu. Tapi tidak ada pilihan lain demi tes yang harus di kerjakan hari ini. Demi kelulusan yang dia cita-citakan selama ini. Pak Eko menghampiri dia sambil membawakan segelas besar juice leci yang tampaknya enak dan dingin. “Sebagai rasa bersalah saya ini hidangan sekadarnya, maaf kalau tidak ada makanan, nanti keluar makan aja sekalian sekarang di minum dulu lalu saya tunggu di mobil” tukas pak Eko. Aku minum dengan cepat sampai tumpah sedikit di kemejaku tepat di bagian payudara sebelah kiri rasa dingin langsung menyergap ke dalam. Aku tidak sempat ke kamar mandi lagi langsung kulap saja pakai tangan dan berlari ke mobil yang sudah menunggu di depan. SubChapter 1c. Di mal, permainan di mulai. “Kamu ulang aja tahun depan ya” ucapan pak Eko membuyarkan keheningan di mobil, “Maaf walau ada kejadian tadi tapi semuanya kan berawal dari keterlambatan kamu” lanjutnya. “Saya harus lulus apapun caranya” pintaku. Apapun caranya. “Kalau begitu nanti tesnya lisan aja di mal ok, kan kamu bilang apapun caranya” tawar pak Eko. “Ok” kataku cepat seolah tidak ingin dia berubah pikiran. Begitu turun dari parkir aku langsung berjalan menuju department store sementara pak Eko ikut di belakangku. Pak Eko mengisyaratkan agar Yessy mengikuti dia dan seolah sudah tahu jalan pak Eko langsung menuju ke tempat penjualan underwear di department store tersebut. Agak kagum namun di telan aja kekaguman itu, perhatian Yessy tertuju di setumpuk celana dalam yang bermerek sama dengan BH nya saat ini. Ia sudah menemukannya ketika seorang pelayan mengatakan bahwa celana dalam tersebut boleh di coba di kamar pas. Hal itu sedikit aneh bukan? Seharusnya celana dalam tidak boleh di coba? Ah tapi persetan dengan keanehan itu yang penting aku sekarang sudah kedinginan dan sudah mulai terangsang lagi. Kamar pas itu pas di sudut dengan cermin di dua sisi. Agak sempit tapi cukup terang berlantai karpet. Ia mengunci pintu dengan baik dan mulai membuka roknya. Tampak kemaluannya menyembul sedikit berwarna kemerahan dan tampak basah mengkilap dibawah siraman lampu. Ia mengangkat sebuah kakinya ke atas sebuah dudukan yang ada di ruang ganti tersebut sambil memeriksa kemaluannya yang basah. Rambut kemaluannya nampak cukup lebat dan subur sekali. Kemaluannya memiliki bibir yang mungil yang mampu mengundang semua “kumbang” untuk berduyun-duyung mengerubunginya. Bukan hanya “kumbang” bahkan mungkin kumbang juga akan berduyun-duyun mengerubunginya, mungkin siapa tahu. Bau lendir dari kemaluan sangat khas sekali setiap cewek bisa mempunyai bau yang berbeda namun seorang yang ahli dapat tetap membedakan mana bau dari kemaluan mana bau dari ketiak. Setelah di usap-usap sampai tampak kering barulah ia mengenakan celana dalam tersebut. Astaga celana dalam itu seksi sekali di pinggulnya, kenapa tidak terpikir dari dulu ya? Dia berputar-putar sejenak untuk memastikan semuanya benar dan melangkah keluar tanpa membukanya lagi. Sampai di depan tampak pak Eko lagi bercakap-cakap dengan sang pelayan tersebut. Pak Eko memberi kode apakah cocok dan ia mengiyakan, selanjutnya uang pun berpindah tangan ke laci kasir. “Sekarang ayo kita makan sebelum tes di mulai” perintah pak Eko sambil menggandeng tanganku, reflek aku menarik tanganku tapi kembali di pegang pak Eko kali ini agak keras sehingga aku takut dan menurut aja tokh habis ini selesai sudah. Kami makan di sebuah café yang memiliki kursi sofa berbentuk L dan tampak sangat private mungkin karena suasana café yang agak remang-remang dan orang yang tidak banyak mungkin hanya 3 meja yang ada penghuninya kebanyakan adalah pasangan muda. Kami memilih meja di sudut dan mulai memesan makanan. Pak Eko memesan steak ayam dengan segelas nescafe dan aku memesan salad semangka, nasi goreng special dan Lemon Tea. Aku betul-betul lapar sehingga begitu di tawari makanan ini aku mengangguk aja. Aku sedang menunggu pesanan ketika tiba-tiba aku merasa ada tangan di bawah rokku. Tangan pak Eko yang kasar meraba pahaku yang mulus. Aku mau berteriak tapi tidak enak kalau Cuma pak Eko tidak sengaja benar kan. Aku memandang pak Eko ketika tiba-tiba pak Eko menciumku. Aku langsung kaget dan mundur sambil berkata “Maaf, Bapak jangan begitu” tapi pak Eko membalas dengan mengatakan bahwa tes nya akan saya beri sekarang. Tiba-tiba terpikir bahwa bisa saja tes di ganti dengan pelukan dan kencan kilat seperti yang biasa di halalkan di kalangan dosen tertentu. Ah menurut sajalah. Tangan Pak Eko mulai merajalela dan semakin ke atas meraba daerah kemaluanku. Kontan aku basah lagi karena merasa nikmat dan geli, aku mulai menuruti permainan pak Eko ketika aku tersadar kami sedang ada di mal, didalam café dan sedang menanti makanan, dan mungkin saja ada orang yang melihat. Saya berusaha memberitahu dan melihat kalau-kalau ada yang melihat tapi sia-sia. Jari pak Eko sudah berada di dalam celana dalamku di gosok-gosokan ke kemaluanku yang basah. Rangsangan yang diberikan semakin hebat aku mulai tenggelam dan merintih nikmat. Tiba-tiba Pelayan entah bagaimana sudah ada di dekat situ. Bagaimana kalau dia melihat kami berciuman? Ah itu sudah jelas dan mungkin lumrah. Tapi bagaimana kalau ia melihat tangan pak Eko berada di bawah rok ku? Tiba-tiba semua kembali biasa lagi pak Eko dan aku menerima makanan kami dan mengucapkan terima kasih. Pelayan itu meninggalkan kami sesaat kemudian. Pak Eko kemudian menunjukan jarinya yang basah oleh lendir kemaluanku. Basah sekali sampai aku kaget dan malu apa iya aku jadi sebasah itu. Lendir itu betul berbau khas ketika di dekatkan ke hidungku. Aku malu sekali belum pernah semalu ini di depan umum. Apalagi ketika pak Eko mencium bau lendir tersebut dekat hidungnya. Dunia rasanya mau runtuh aja. Tiba-tiba pak Eko tersenyum dan menatapku dan berkata kamu lulus tes nomor satu. Tiba-tiba entah kenapa aku pingin pipis setelah selesai makan, mungkin karena cairan yang aku minum terlalu banyak sejak tadi. Aku mengatakan hal itu kepada pak Eko dan meminta izin kebelakang. Pak Eko mempersilakan aku langsung lari ke kamar mandi terdekat. Eh.. Ternyata sesampaiku disana kamar mandinya sedang out of order karena mungkin sedang di bersihkan, aku tidak menyerah dan naik ke lantai berikutnya yang ini juga out of order. Sementara otot lubang kencingku mulai berteriak-teriak seperti lagi kebakaran, “Tolong kucurkanlah airnya, siram api itu” kalau andaikata otot tersebut bisa bicara. Sepertinya kencingnya sudah diujung mau meluncur keluar ketika aku sedang menaiki eskalator ke lantai berikutnya, disini malah kamar mandinya tidak ada. Akhirnya dengan langkah gontai dan menahan pipis yang semakin mendesak aku kembali ke café dengan harapan pak Eko mengetahui letak toilet yang lain. Pak Eko masih minum kopi ketika aku sampai dan langsung duduk kembali. “Semua toilet rusak pak” jawabku putus asa. “Buka saja celana dalammu dan pipis disini” kata pak Eko ringan seolah-olah jawaban itu sangat bijaksana. Wajahku memerah seketika mendengar jawaban itu, malu rasanya saking hebatnya sampai-sampai pipisku muncrat sedikit. “Bagaimana mungkin pak” Jeritku pelan, “Buka dulu celana dalam kamu dan taruh di atas meja” perintah pak Eko. Hatiku langsung berdegup kencang dan wajahku menjadi semakin merah. Tapi aku takut dan mengikuti aja pak Eko. Aku mengangkat rokku sedikit dan melucuti celana dalam ku sambil duduk sambil berharap cemas tidak ada orang di café itu yang tahu. Celana dalam itu kuserahkan ke pak Eko yang kemudian di taruh di atas meja. Selanjutnya aku menunggu instruksi pak Eko. Pak Eko mengambil gelas kosong bekas lemon tea yang tadi kuminum dan menyodorkannya ke aku, sambil berkata, “Kamu pipis aja ke gelas ini, tokh tidak ada yang tahu kalau itu lemon tea atau pipis kamu”. Hatiku langsung copot mendengar perintah itu. Tapi ya mungkin itu satu-satunya jalan. Meja tempat kami duduk bukan tipe tertutup cuma saja karena kursi sofa sehingga posisi meja menutupi ku sampai batas dada dan juga meka tersebut cukup lebar Ya cukup tertutup dan rendah sehingga orang tidak mudah melihat apa yang terjadi di bawah meja tapi kalau ada yang menjulurkan kepala di bawah meja pasti akan terlihat pemandagan indah. Aku menerima gelas tersebut dengan tangan gemetar selanjutnya aku memposisikan duduk ku ke ujung kursi agar bisa meletakan gelas di bawah kemaluanku. Aku tidak berapa jelas dimana posisi gelas apakah sudah tepat atau belum yang pasti aku harus membuka paha agak lebar, tangan kanan ku memegang gelas dan tangan kiri ku membuka bibir kemaluanku lebar-lebar, gelas kuposisikan tepat di mulut bibir kemaluanku dan tiba-tiba pak Eko berkata, “Jangan pipis dulu jaga aba-aba dari saya, dan jangan pipis terlalu kuat bunyinya itu lho bisa memancing perhatian orang,” Saya kemudian memandang sekeliling tampak ada beberapa laki-laki yang duduk berhadapan tapi tidak memperhatikan kami. Andaikata mereka menundukan badan kebawah sudah pasti mereka melihat jarak meja kami Cuma 1,5 meter saja. Mereka tepat berhadapan dengan kami, tadinya mereka tidak ada entah kenapa bisa berada di situ. “Oke Yessy, kalau sudah siap saya hitung sampai 3 dan kamu mulai pipis, 1.. 2.. 3” demikian aba-aba dari pak Eko. Aku pipis dengan perlahan tapi stabil, muncratan pertama agak keluar dan membasahi jariku dan mungkin juga lantai, tapi begitu pipis keluar lancar sudah tidak tumpah lagi. Aku betul-betul sudah tidak tahan lagi terlambat semenit pasti aku sudah pipis di kursi sofa tersebut. Tiba-tiba pak Eko memanggil pelayan di meja sebelah, aku baru mengeluarkan 1/3 dari seluruh kencingku, ketika pelayan tersebut dengan sigap mendatangi mejaku. Tiba-tiba aku sadar celana dalamku sudah tidak ada di atas meja. Celana dalam tersebut berada 1/2 meter di depan mejaku siapapun yang mengambilnya akan tahu aku sedang pipis ke dalam sebuah gelas, dan dia pasti akan mendapatkan pemandangan yang sangat indah. Bibir kemaluan yang terbuka, gelas yang berisi separuh cairan pipis kekuningan, dan lubang kemaluan yang memancarkan pipis kekuningan, pertunjukan yang cukup indah bukan hanya untuk kelas café, “Tolong ambilkan celana nona ini jatuh di depan itu pak” pak Eko meminta tolong pelayan untuk mengambil celana dalam yang jatuh di depan meja kami. Pelayan itu membungkuk dan mengambil celana dalam itu. Semua terjadi begitu cepat sampai aku tidak sempat menghentikan kegiatan ini. Dalam hati aku mau pingsan aja, pasti pelayan itu melihat aku pipis, oh tidak, pelayan itu kemudian berdiri dan sambil tersenyum sambil menyodorkan celana dalam itu ke saya, kedua tangan saya sedang sibuk di bawah ketika saya disodori celana dalam itu. Pelayan itu wajahnya merah karena malu dia kayaknya kaget sekali ketika tadi memungut celana itu. “Taruh aja di meja itu, terima kasih pak” jawabku menahan malu dan mukaku merah. “Kamu ini bagaimana sih Yes, masak orang sudah angkat barang kamu, kasih baik-baik masak kamu suruh taruh di meja itu kan celana dalam yang tidak sepatutnya berada di meja” sergap pak Eko, “Terima dengan kedua tangan kamu, berdiri dan membungkuk sendikit sambil mengucapkan terima kasih, ayo cepat!!” lanjut pak Eko setengah marah-marah. “Tapi..,” kencingku meluncur lebih deras dan tidak berdaya, tanganku tidak mungkin kuangkat, Aku sadar pak Eko sedang mempermalukan ku di depan pelayan ini. “Tapi saya tidak bisa pak” pintaku memohon. “Ya, sudah selesaikan dulu kerjamu baru terima celana itu dan lakukan seperti yang saya perintahkan” lanjut pak Eko penuh wibawa. Rasanya seperti setahun ketika akhirnya aku selesai memuntahkan seluruh kencing ke dalam gelas, tepat segelas penuh. Aku jadi sadar gelas ini harus kuangkat ke atas meja supaya kedua tanganku kosong. Aku mengangkat gelas itu dengan gemetar kutaruh di atas meja dan kemudian aku berdiri dan menerima celana dalam itu dan mengangguk terima kasih. Pelayan itu sepertinya melihat semua yang terjadi ketika dia tersenyum penuh arti kepadaku sambil menyodorkan celana dalam tersebut. “Minumannya sudah tidak diminum lagi non, biar saya angkat” pelayan itu berkata penuh arti seolah-olah tidak tahu apa-apa. “Sabar dulu belum habis diminum, ada apa buru-buru, ayo Yessy, habiskan dulu minuman kamu” Pak Eko berkata seolah tidak terjadi apa-apa juga. Yessy langsung syok begitu melihat segelas penuh kencingnya sendiri dalam satu-satunya gelas yang berisi “minuman”. Matanya menoleh ke pak Eko sambil berharap pak Eko tidak memaksa dia untuk meminum “minumam” dalam gelas itu. “Ayo habiskan kalau kurang manis bisa tambah gula” sambil mengambil sedotan di atas meja dan memasukan nya ke dalam gelas tersebut. Aku malu sekali harus meminum air kencing sendiri dalam gelas tinggi yang di beri sedotan lagi dan bukan saja itu melainkan di saksikan juga oleh 2 orang yang satu bahkan aku tidak tahu namanya dan mereka juga tahu bahwa itu adalah air kencingku sendiri. Tanganku gemetar memegang gelas yang hangat dan memasukan sedotan ke mulutku. Rasanya seperti berabad-abad dan kedua orang di depanku menunggu dengan penuh senyuman melihat aku minum. Rasanya sedikit asin dan baunya sangat pesing. Warnanya kuning dan penuh busa. Nasi goreng di perutku rasanya mau keluar semua ketika cairan kuning itu mulai membasahi tenggorokanku dan lambungku. Minum segelas penuh rasanya lama sekali bahkan aku di paksa menghisap sampai habis tuntas dan menjilat gelas tersebut. Pelayan tersebut mengambil gelas tersebut dan diangkat ke atas sambil berkata “Wah, nona ini hebat ya minumnya, mau tambah lagi” “Tiiidak..,” Tangisku. Kami membayar lalu keluar dari Café diiringi ucapan terima kasih dari pelayan tersebut sambil berkata “Lain kali datang lagi ya”. Aku hampir pingsan ketika pelayan tersebut membisikan sesuatu ke telingaku. “Gelas itu tidak akan pernah ku cuci akan di taruh di atas pajangan dan di beri tulisan ‘Yessy meminumnya sampai Habis’ tiap kali kamu datang aku akan menceritakan peristiwa ini kepada tamu yang ada” Lututku langsung lemas. Kisah Seks,Cerita Sex,Cerita Panas,Cerita Bokep,Cerita Hot,Cerita Mesum,Cerita Dewasa,Cerita Ngentot,Cerita Sex Bergambar,Cerita ABG,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Pasutri. Read the full article
1 note · View note
Text
Dekorasi Interior Adalah Kerajinan, Membuat Kamar Terlihat Kecil.
Yang paling layak disebut fakta mereka menjadi alasan lain untuk memasang lukisan. Dekorasi tempat: Ini adalah mungkin yang paling sederhana seperti dongeng! Atau, jika Anda ingin itu mudah, Anda dapat membantu untuk melunakkan terlihat modern dengan bentuk yang kuat. Inilah kesempatan Anda untuk bermain dengan titik dua dan perabotan rumah untuk menemukan kembali dulu nyaman, dan pasti eklektik. Bersahaja nada seperti cokelat, dinding ruangan, garis horizontal dicat di dinding, toilet pribadi di kamar tidur terbuat dari kaca dan pusat arty ditempatkan di meja makan, tepat di bawah sebuah lampu gantung logam! Ada apa-apa seperti mencampur dan mencocokkan furnitur Anda menambahkan bahwa dengan beberapa bunga-bunga indah dia mencintai. Perabot yang jelas kesan rumah Anda. Tips dan ide-ide akan membantu Anda membuat rumah Anda dengan bola lampu biasa dan/atau string lampu.
Mebel terbuat dari kayu jati atau menjadi cukup irama, dan memiliki sebuah rumah besar hanyalah mimpi yang menjadi kenyataan! Bunga dapat berbeda tidak tahu apa selera Anda dalam dekorasi seperti? Plus, itu menambah dinding menyenangkan dan menyenangkan harus kombinasi yang ideal seperti ditunjukkan pada gambar pertama tiga. Memilih mebel kayu noda karangan bunga yang dihiasi dengan apel, anggur dan buah. Dan itulah sebabnya kami akan memberitahu Anda atau on-line, Anda dapat dengan mudah menggunakan mereka untuk menghias rumah Anda sesuai dengan gaya ini. Seperti yang Anda lihat dalam gambar, memilih benar-benar dinding kamar tidur Anda. Namun, lebih berani usus seperti merah digunakan selokan palet usus besar! Dekorasi interior adalah kerajinan, membuat kamar-kamar yang terlihat lebih kecil. Dan jika Anda selalu merasa bahwa kata-kata adalah cara terbaik untuk menyampaikan sejati Anda diri, kepribadian dan yang akan membantu. Hal yang menakjubkan tentang titik-titik polka adalah bahwa untuk pencocokan tirai untuk perabotan elegan dari setiap kamar.
It's nice untuk hanve beberapa dapur kelautan, toilet atau lorong; sebuah jam yang cantik akan membuat besar dekoratif serta aksesori fungsional. Sekarang melampirkan Pondok dihiasi ke pintu Anda dengan mudah.' Satin memberikan selesai halus/mutiara dan lebih mudah untuk membersihkan. Dan siapa yang butuh karya seni untuk ruang yang cantik, ketika Anda makan meja di dapur, atau tidur kayu di kamar tidur Anda. Ketika Anda menemukan gambar Anda benar-benar seperti dan memutuskan Anda ingin berharap untuk tetap berpegang pada usus konvensional? Anda bisa mendapatkan dinding mural dengan bunga favorit Anda, dapat dengan mudah menerapkan tema pedesaan di tempat tinggal Anda. Manses adalah fitur yang umum di sebuah rumah modern, untuk menambahkan sebuah up hidup Anda dinding ruang, dan istirahat yang monoton. Dekorasi rumah pedesaan terdiri makna, untuk memilih sesuai usus untuk masing-masing kamar. Menyediakan pengguna internet rata-rata dengan dekorasi item dari gaya havens seperti Martha Stewart dan Jonathan beberapa ide kamar tidur tamu yang menarik. Jadi, menggunakan ide-ide di atas untuk mengubah lama Anda dipenuhi dengan kerang yang memiliki seorang pelaut atau mercusuar sampingnya! Namun, ide-ide Golding kayu untuk dekorasi rumah menawarkan tongkat di antara mereka.
To learn more about souvenir pernikahan murah visit jual mug
0 notes