#Jaga Hubungan Bilateral
Explore tagged Tumblr posts
gooselacom · 3 years ago
Text
Jaga Hubungan Bilateral, Pangdam IX/Udayana Menerima Kunjungan Atase Darat Australia
Jaga Hubungan Bilateral, Pangdam IX/Udayana Menerima Kunjungan Atase Darat Australia
Denpasar, Goosela.com – Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Sonny Aprianto, S.E., M.M., menerima kunjungan kehormatan dari Atase Darat Kedutaan Besar (Kedubes) Australia Colonel Stephen Daley beserta rombongan, bertempat di Ruang Tamu Pangdam IX/Udayana, Makodam, Denpasar, pada Selasa (8/3/2022). Kedatangan Colonel Stephen Daley diterima langsung oleh Pangdam IX/Udayana didampingi Irdam IX/Udayana,…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
cocotangaje · 6 years ago
Text
Sekarang gue lagi nunggu temen gue buat acara seminar hubungan bilateral antara indonesia sama tiongkok. Acaranya harusnya jam 9 si, tapi masi belom terlalu rame. Plus males juga gue kalo sendiri. Begonya keliatan soalnya. Clingak clinguk macem orang linglung.
Tadinya gue mo make kereta turun di karet dan make gojek. Tapi untuk efesiensi duit dan jarak, jadilah make transjakarta. Cuma resikonya nyubuh. Jam 7 lewat gue udah naek dari halte uin. Takut macet dan penuh.
Karena nggak tau dan gue nyampe set 9 nan, gue cari dulu lah gedungnya. Tadi tuh definisi kebingungan yang hqq. Maps gue gatau kenapa tetiba error. Mana sendirian, kagak kebayang juga gedung ki hajar dewantara itu dimana. Sedi.
Yodah mengikuti insting sebagai manusia, gue samperin dan nanya ke satpam yang jaga di depan gedung ristekdikti. Ternyata nggak jauh. Dia ketawa ngeliat gue ngacir kesana sini sendiri. Gatau lah, lucu aja kali bagi dia gue berkali-kali salah arah padahal udah ditunjukkin juga.
Pas lagi jalan dan udah nemu gedung, ternyata yang gue temuin itu pantatnya gedung anjir. Kagak bisa masuk gue. Yakali masuk lewat jalur belakang, serem bener mana sendirian. Yodah gue puterlah si gedung itu. Gue yakin gue pasti sampai. Hore!
Pas pintu masuk udah keliatan, hp gue geter. Gue kira temen gue yang tadi ngajak bareng tapi malah suruh gue duluan karena dia telat. Ternyata bukan.
Temen SMA gue. Temen kelas. Dia membawa berita.
Salahsatu pendengar terbaik gue di SMA, yang duduknya tepat di belakang gue, yang suka excited dengan cerita gue, yang pinter dan rela gue contekin semua tugas dan ulangan matematika dan dibales dengan gue bantuin dia dalam bahasa inggris, dia mau... nikah.
Ini temen pertama gue yang ada du sekitar gue, yang gue kenal, yang gue hapal kebiasaannya, yang gue temuin dia tiap hari, mau nikah...
Rasanya, campur aduk.
Sedih, tapi seneng juga. Seneng dia udah ketemu jodohnya, seneng dia udah mau naik level ke dalam kehidupan selanjutnya. Karena gue tau nikah itu udah beda level gitu(?) seneng dan nggak nyangka dia bisa secepat ini buat nikahtu...
Sedihnya ya kayak kerasa baru kemaren gue sama dia cuma anak sma yang cuma mikirin belajar dan paling berat masalahnya tentang tugas dan kehidupan drama persahabatan doang. Sedih dia nggak seberuntung gue yang lulus sma bisa lanjutin kuliah dan harus kerja bahkan harus nikah.
Terus gue wondering gitu. Gimana ya rasanya ketika lo tau minggu depan lo nikah di usia labil gini. Di usia yang menurut gue boro-boro mikirin segala hal peraspekan rumah tangga, kuliah yang tinggal belajar doang aja gue ngerasa susah banget ini. Hhh.
Tapi gue nggak bisa apa2. Gue hanya bisa mendoakan yang terbaik. Semoga temen gue nikah karena dia ingin. Bukan karena terlilit hutang, nikah untuk menyelamatkan perekonomian negara, atau dipaksa sama orangtua. Semoga... jangan ya, Na?
Bahagia-bahagia. Harus ya :")
P.s : tulisan ini tadi di tengah-tengah kepotong karena temen gue udah dateng dan dilanjut pas lagi acara pembukaan seminar sekarang.
Tumblr media
7 notes · View notes
Text
Menlu: Indonesia Terus Suarakan Kesetaraan Vaksin
Jakarta, 19 Agustus 2021 – Pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri terus mendorong diplomasi terkait kesetaraan vaksin di dunia. Langkah ini dilakukan untuk memastikan ketersediaan pasokan vaksin bagi seluruh semua negara, termasuk Indonesia, di tengah kebutuhan vaksin yang kian mendesak akibat cepatnya penyebaran COVID-19 secara global.
“Kemlu dan diplomasi Indonesia akan terus bekerja dan bekerja dan bekerja, untuk memastikan keamanan pasokan vaksin bagi Indonesia dari semua jalur dengan segala mekanisme yang tersedia. Dan diplomasi Indonesia juga akan terus bekerja, antara lain untuk menyuarakan agar kesetaraan vaksin bagi semua negara dapat terwujud,” kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi saat menyambut kedatangan vaksin tahap 38, 39, dan 40, Kamis (19/8/2021) .
Kedatangan tambahan 450.000 dosis vaksin AstraZeneca pada malam ini merupakan salah hasil dari kerja keras dan ikhtiar diplomasi pemerintah Indonesia. Kedatangan vaksin ini merupakan bagian dari kerja sama Indonesia dengan Belanda untuk menghadirkan 3 juta dosis vaksin ke Indonesia melalui mekanisme kerja sama bilateral, dose-sharing mechanism.
"Untuk itu, atas nama Pemerintah Indonesia, saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada Pemerintah Belanda atas dukungan dose sharing vaksin yang telah diberikan, serta kerja sama yang lebih erat lagi ke depannya," katanya.
Menlu juga menambahkan, pemerintah juga telah melakukan pembelian 1.560.780 dosis vaksin Pfizer yang telah tiba tadi siang, kemudian 567.500 dosis vaksin AstraZeneca dan 5 juta vaksin Sinovac yang akan diterima pada Jumat, 20 Agustus 2021.
Dia menegaskan, pemerintah akan terus meningkatkan ikhtiar, guna menjamin pasokan vaksin untuk kebutuhan rakyat Indonesia. “Sekali lagi, mari kita dukung program vaksinasi COVID-19, agar kita bersama dapat keluar dari pandemi ini. Terima kasih, terus jaga kesehatan dan patuhi protokol Kesehatan,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin juga menyampaikan terima kasih atas nama pemerintah kepada Pemerintah Belanda melalui Duta Besar Belanda untuk RI.
Menurutnya, apa yang dilakukan pemerintah Belanda akan sangat bermanfaat bagi akselerasi program vaksinasi di Indonesia.
"Sekaligus memberi contoh bahwa untuk bisa menyelesaikan pandemi semua bangsa harus memperoleh akses vaksinasi," ujar Menkes Budi.
Adapun, Duta Besar Belanda untuk Indonesia Mr. Lambert Grijns mengatakan, melalui donasi vaksin ini pihaknya ingin menunjukkan solidaritas dengan pemerintah RI dan menjadikan momentum wujud hubungan antara dia negara dalam kemitraan strategis.
"Seperti Indonesia, Belanda juga mendorong akses vaksin untuk semua orang di dunia," ujarnya.
[KPCPEN/RDKS/YOY]
from RSS Feed - Berita Terkini https://ift.tt/3gjpCpx
0 notes
rmolid · 4 years ago
Text
0 notes
jumatberkah1 · 7 years ago
Text
AS Jaga Hubungan Bilateral dengan Indonesia
Indonesia minta AS berperan konstruktif jaga perdamaian kawasan.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pemerintah Indonesia menerima kunjungan Pelaksana Tugas Asisten Menteri Luar Negeri Amerika Serikat untuk Urusan Asia Timur dan Pasifik Susan Thornton. Pertemuan itu merupakan upaya menjaga momentum hubungan bilateral kedua negara.
Keterangan pers Kementerian Luar Negeri RI yang diterima di Jakarta, Kamis (25/1), menyebutkan kunjungan Susan Thornton itu diterima Direktur Jenderal Amerika dan Eropa Kementerian Luar Negeri Muhammad Anshor dalam Pertemuan Tingkat Pejabat Tinggi RI-AS di Gedung Garuda, Kementerian Luar Negeri pada Rabu (24/1).
Dalam pertemuan itu, Dirjen Amerop Muhammad Anshor menegaskan, Indonesia tetap berkomitmen memainkan peran kepemimpinan di kawasan di bawah kebijakan politik luar negeri yang bebas dan aktif. Di sisi lain, Indonesia mengharapkan AS dapat memainkan peran konstruktif dalam menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan.
Pertemuan Pejabat Tinggi tersebut dilakukan dalam kerangka Kemitraan Strategis AS-Indonesia dan merupakan pertemuan pejabat tinggi pertama setelah kemitraan strategis antarkedua negara disepakati pada 2015.
Pertemuan itu membahas penguatan hubungan bilateral, dan kerja sama kedua negara dalam mewujudkan keamanan dan kesejahteraan kawasan di bawah kerangka kerja sama Kemitraan Strategis.
Sebagai tindak lanjut pertemuan Presiden RI Joko Widodo dengan Presiden AS Donald Trump di sela-sela KTT G-20 pada 2017, pejabat tinggi kedua negara membahas isu-isu yang menjadi perhatian dan kepentingan bersama.
Beberapa isu yang dibahas, antara lain peningkatan perdagangan dan investasi, akses produk perikanan Indonesia ke AS, investasi maritim di RI, keamanan maritim, modernisasi alutsista, penanggulangan terorisme, kerja sama pembangunan, dan keamanan ruang siber.
Selain itu, isu Palestina dan Rohingya di Myanmar juga menjadi agenda pembicaraan dalam pertemuan tersebut. Selain memperkuat hubungan bilateral, Indonesia siap bekerja sama dengan Amerika Serikat dalam mewujudkan kawasan Indo-Pasifik yang aman, sejahtera, terbuka, inklusif, saling menghormati, saling percaya, dan saling menguntungkan.
Hasil Pertemuan Pejabat Tinggi merupakan dasar dan bahan bagi pertemuan tingkat Menteri kedua negara dalam kerangka Annual Ministerial Strategic Dialogue (AMSD).
Selama 2016-2017, telah berlangsung beberapa pertemuan tingkat tinggi yakni Pertemuan Presiden RI dan AS di sela-sela KTT G20, kunjungan Wakil Presiden AS, Mike Pence, ke Jakarta pada April 2017, dan rangkaian pertemuan bilateral Menlu RI di Washington, DC pada Mei 2017.
(function(d, s, id) { var js, fjs = d.getElementsByTagName(s)[0]; if (d.getElementById(id)) return; js = d.createElement(s); js.id = id; js.src = "http://ift.tt/2k4LN5F"; fjs.parentNode.insertBefore(js, fjs); }(document, 'script', 'facebook-jssdk')); Sumber Republika.co.id
by Republika.co.id via Kamu Harus Tau Cara Download Update Berita Indonesia Dan Dunia Islam Dari Berbagai Sumber Terpercaya
0 notes