#Hutan bakau
Explore tagged Tumblr posts
Text
Pilgub Bengkulu 2024: Mantan Wagub Iskandar Ramis Dukung Pasangan RoMer Lanjutkan 18 Program
Pilgub Bengkulu 2024: Mantan Wagub Iskandar Ramis Dukung Pasangan RoMer Lanjutkan 18 Program KANTOR-BERITA.COM, BENGKULU|| Menjelang Pemilihan Gubernur (Pilgub) Bengkulu 2024 yang semakin dekat, dukungan dari tokoh-tokoh masyarakat terus mengalir kepada pasangan calon (paslon) yang bersaing. Salah satu dukungan penting datang dari mantan Wakil Gubernur (Wagub) Bengkulu, Brigjen TNI (Purn) H.…
#Hutan bakau#Iskandar Ramis#lembaga adat#Pasangan Romer#Pilgub Bengkulu 2024#Rohidin-Meriani#Romer#Dukungan#Program Unggulan#Pulau Enggano#Syarifudin
0 notes
Text
Hari di mana kamu tau hidup yang kamu mau
Saat itu tahun 2020, sekelompok nelayan kepiting yang sedang kutunggu baru saja kembali dari ibu kota kabupaten usai menjual hasil tangkapan. Mereka kembali ke Desa Kuri dengan wajah murung. Itu adalah hari terakhir mereka mengantar kepiting ke pengepulnya yang bangkrut karena tidak ada pesawat, tidak ada kapal, jalan darat ditutup, dan export kepiting bakau dihentikan karena corona. Jadi aku pertama kali mendengar kabar corona itu dari para nelayan. Sudah satu minggu lebih aku tinggal di sana tanpa akses internet.
Mungkin dunia di luar sana mulai kacau, tapi kehidupan di desa ini terus berlanjut. Seperti hari-hari biasa, aku membantu Sarah memetik sayur di kebun kolektif milik keluarga Bapa Pigo, tetua adat yang memberiku tumpangan di rumahnya. Sesekali mereka juga ke hutan untuk berburu rusa, atau ke sungai untuk membubu ikan. Mungkin dunia emang lagi kacau, tapi aku menyaksikan tidak ada yang begitu terusik. Warga masih bisa mengakses sumber-sumber makanan terdekat dan masih sangat berlimpah, tanpa perlu membayar lebih.
Sampai akhirnya aku kembali ke kabupaten dengan perjalanan menggunakan perahu kecil selama 4 jam. Masyarakat mulai menyerbu toko-toko sembako karena sudah tidak ada kapal-kapal yang biasa masuk membawa kebutuhan bahan pokok, termasuk sayuran dan buah-buahan. Segalanya menjadi mahal, kebayang harga di papua yang udah mahal, jadi makin mahal? Semua orang kebingungan mengatur keuangan.
Aku agak dongkol di tengah keramaian pasar. Baru saja kemarin aku panen sayur sesuka hati dan makan apapun yang dibawa Mama Pigo dan Sarah dari hutan. Umurku saat itu masih 24 tahun, aku belum tau apa dan bagaimana hidup yang baik, atau paling tidak hidup yang bisa aku upayakan. Aku dengan keterbatasan pengetahuanku berpikir bahwa hidup dari hasil hutan dan berkebun itu terasa begitu mudah, tapi belum tentu aku bisa (?).
Lalu dalam perjalanan kembali ke site beberapa minggu yang lalu, sambil bengong aku kepikiran, apa barangkali hidup berpindah-pindah dalam 5 tahun terakhir ini adalah petunjuk untuk mempertimbangkan hidup yang aku mau?
Hari-Hari Sendiri
Ternyata hari-hari sendiri memberiku ruang untuk mengerti dan bereksperimen dengan diri sendiri. Satu hal penting yang aku sadari dalam proses ini adalah kemampuan mengakses dan memilih makanan yang baik untuk tubuh. Pada konteks ini, aku mendefinisikan "makanan baik" sebagai makanan yang utuh, tidak melalui proses pengolahan di pabrik, dan tidak tercemar bahan kimiawi. Dalam hal akses, makanan yang baik bisa diproduksi sendiri dengan didukung tanah yang sehat, atau kemampuan ekonomi kita untuk membeli kebutuhan makanan di pasar atau swayalan. Dalam hal bisa memilih, ini sangat bergantung pada pengalaman dan pengetahuan kita tentang pola makan, cara mengolah makanan, jenis makanan, dan kebutuhan nutrisi untuk menjaga fungsi tubuh. Walaupun semua informasi itu sudah tersedia, ternyata gak semua orang mau memahaminya, makanya ini bisa jadi adalah sebuah privilage.
Waktu masih tinggal di rumah, aku kurang suka makan sayur, kecuali sudah jadi tinutuan, jelas gak bisa nolak, hahaha. Hanya ada sedikit jenis sayur yang bisa kumakan, tapi itu sangat jarang. Padahal di dekat tempat tinggalku ada banyak pilihan. Sampai suatu hari aku sakit parosmia (tolong googling sendiri, wkwk), rasanya seperti sedang dihukum oleh alam, hahaha. Intinya, selama hampir 6 bulan aku tidak bisa makan makanan yang dimasak. Karena beras harus dimasak supaya jadi nasi, maka aku gak bisa makan nasi. Buah-buahan yang bisa kumakan hanya buah yang banyak kandungan air, seperti apel, ketimun, stroberi, semangka, dan anggur. Seminggu pertama tubuhku stress dan kelaparan, gak punya energi buat beraktivitas.
Setelah dilalui sambil menjalani pengobatan, agak takjub sih, walaupun berat berat badan drop sampai 52 kg (idealnya 58 kg). Dengan hanya makan sayur, buah, dan kacang-kacangan, tubuhku berhasil beradaptasi. Sebuah bonus yang tidak disangka adalah jerawatku hilang, hampir sangat jarang muncul. Kulit jadi lebih sehat, dan pikiran jadi lebih tenang. Ini benar-benar sebuah eksperimen yang terpaksa, haha. Pada masa pemulihan aku mulai belajar makan daging-dagingan lagi dan makanan yang dimasak, kurang lebih butuh satu tahun untuk sembuh total. Kalau gak pernah sakit, aku gak akan pernah tau kalau dengan hanya makan tumbuh-tumbuhan, aku bisa bertahan.
Pengalaman itu buat aku banyak belajar soal tubuh sendiri. Aktivitas makan ternyata lebih dari sedekar kebutuhan energi dan nutrisi. Eksperimen ini berlanjut saat aku pindah ke Pontianak. Saat sudah pulih, aku kembali menjadi pemakan segalanya. Tapi, kali ini aku lebih mudah merasakan setiap perubahan kecil di tubuhku. Berat badan naik, kulit gak karuan, dan yang paling terasa adalah mood dan emosi negatif bikin aku susah berpikir dengan baik. Aku sadar ada pola yang salah, tapi aku tau cara mengembalikannya. Jadi kesalahan itu juga kuanggap sebagai sebuah eksperimen, hahaha.
Saat berusaha kembali ke kebiasaan makan yang baik, setahun terakir aku lebih sering ke pasar, menyetok sayuran segar, belajar mengolah makanan yang baik biar nutrisinya gak ilang, dan mencoba sayuran yang lebih beragam. Lalu sadar, di kota ini ternyata harga sayuran cukup mahal. Banyak jenis sayuran yang dikirim dari daerah lain untuk memenuhi kebutuhan di sini. Pilihan makanan organik dijual dengan harga yang lebih tinggi, wajar karena produksinya tidak banyak. Bisa mengkonsumsi hasil panen yang organik jadi terasa mewah bagiku.
Manusia dan Tanahnya: Mari Singgah ke Kayong Utara!
Sudah lama berencana, akhirnya liburan idul adha kemarin aku mampir ke kampung halaman teman baikku, Purwanti. Sudah lama penasaran dengan cerita Pur tentang kampung dan keluarganya yang tinggal di Kayong Utara, tepatnya di salah satu desa transmigran di mana mayoritas pendatangnya berasal dari Jawa. Aku adalah penggemarnya Pur dalam hal kehutanan. Aku senang menyimak Pur bercerita tentang pengalamannya keluar masuk hutan kalimantan, dan kemampuannya mengidentifikasi beragam jenis-jenis pohon, menurutku itu sangat keren!
Dari cerita-cerita Purwanti, cara hidup dan tradisi bertani masyarakat trasmigran tidak jauh berbeda dengan yang pernah kutemui di Sulawsi Utara dan Papua Barat Daya sebelumnya. Mereka umumnya sangat berdaya dengan hasil bumi yang lebih dari cukup untuk kebutuhan sehari-hari. Pengetahuan bertani dirawat dengan baik, walaupun tren penurunannya cukup terasa yaa karena sudah lebih banyak anak-anak muda yang meninggalkan kehidupan di desa dan pindah ke kota-kota besar. Tapi tentu, di jaman ini, makin beragam tantangan dan masalah yang memutuskan keterhubungan manusia dengan tanahnya, dan manusia dengan manusia.
Keluarga Purwanti yang merawat tradisi bertani organik untuk sayuran dan buah-buahan, kini mau gak mau menerima kenyataan kualitas tanah yang memburuk karena lahan-lahan di sekitarnya sudah beralih menjadi perkebunan sawit. Ini membuatku sedih, kata Pur butuh 40 tahun lebin untuk tanah pulih, dan orang-orang gak punya pilihan selain ikut menanam sawit.
Berkunjung ke sana selama dua hari, sangat singkat, tapi bikin aku merenung selama perjalanan pulang kembali ke site. Betapa pentingnya tanah yang baik untuk mendukung kehidupan manusia, ya? Sistem yang merusak, gak adil, dan gak berpihak pada kebaikan alam bikin masalah makin kompleks, segala sesuatu saling terkait. Kita gak bisa memandang hidup secara terpisah.
Mungkin Itu Hidup Yang Aku Mau
Kita semua bekerja keras, selain aktualisasi diri dan memaksimalkan potensi dalam diri sendiri, bukankah tujuan yang baik dan paling jujur adalah untuk tetap hidup? Pertanyaan-pertanyaan yang muncul di kepala; bagaimana jadinya jika kita punya uang, tapi tidak ada makanan yang bisa dibeli karena tanah-tanah sudah rusak dan petani-petani menyerah karena selalu gagal panen? Mengapa kita terpaksa membayar lebih untuk makanan yang baik dan organik? Mengapa kita harus membayar lebih mahal untuk mengupayakan hidup yang sehat? Apakah dengan hanya bergantung pada pasar, kita bisa mengupayakan hidup yang sehat itu? Apakah dengan punya kesadaran ini, aku cukup punya daya untuk mengupayakan hidup yang lebih baik?
Balik lagi pada keresahan diri sendiri, aku ingin begini, aku ingin begitu, tapi percuma kalau tubuh lemah, gak sehat, dan berpikir jadi tidak maksimal.
Dengan membayangkan kemungkinan terburuk, memulai cara berpikir dari "apa yang aku tidak mau?". Mungkin itu adalah hari di mana aku tau hidup yang aku mau, dan aku yakin masih bisa diupayakan. Harapan untuk bisa menanam dan memproduksi makanan sendiri barangkali akan lebih mudah untuk hidup sehat dan bisa terus berpikir dengan baik.
Hari ini aku sedang dalam perjalanan menuju rumah untuk mengunjungi Mama. Menulis ini sambil duduk di sebuah kafe di depan pintu keberangkatan, menunggu lama jadi tidak begitu terasa. Aku melepas earphone untuk dengerin musik dari speaker bandara. Lagu-lagu yang diputer sendu sekali, ini operatornya pasti lagi galau, hahaha!
Ngomong-ngomong, kini aku jadi lebih menghargai doa-doa dan basa-basi yang bilang "semoga kamu sehat selalu". Sangat berarti, dan aku sangat menghargai itu.
Kamu, semoga sehat selalu!
Balikpapan. Juli, 2024.
5 notes
·
View notes
Text
Melihat Lebih Dekat Desa Sangiang (Part 1)
Desa Sangiang bukan seperti desa pada umumnya, melainkan desa yang berada di pulau Sangiang ini memiliki jarak tempuh sekitar 1 jam setengah dari pelabuhan Paku Anyer. Desa ini merupakan salah satu desa yang termasuk di kecamatan Anyer kab. Serang. Dahulu desa ini kurang lebih dihuni oleh 44 Kepala Keluarga, namun semenjak tsunami 2018 dan (tergiur investor) beberapa keluarga memutuskan untuk menjual tanah dan lahannya. Saat saya berkunjung ke desa tersebut terasa sepi dan kabarnya hanya tersisa 22 Kepala Kelurga yang menghuni Pulau Sangiang.
Ada bekas-bekas tulisan yang familiar saya tengok di beberapa tembok dan baliho yang terpampang di desa ini, mengingatkan saya saat masih mahasiswa jika menolak kenaikan BBM dan melihat teman-teman lainnya turun ke jalan, ya tulisan penolakan dari warga setempat untuk menjual tanah-tanah mereka. Sampai pada suatu kesempatan saya bertanya kepada pak Agus sebagai tour guide saya waktu itu, beliau bertutur investor cenderung menawarkan harga yg terlalu murah bagi dirinya pribadi, kisaran harga Rp200jt itu diperkirakan belum cukup baginya dan keluarga-keluarganya yg lain, entah bagaimana mereka yang sudah menjual tanahnya merasa tergiur namun belakangan ingin kembali ke pulau ini. Pak Agus juga menceritakan asal muasal beliau memiliki tanah di pulau tersebut, yang tak lain merupakan peninggalan nenek moyangnya dulu. Ia pun mengaku bahwa sebenarnya ia berasal dari Anyer, hanya tanah dari leluhurnya saja yang berada di pulau Sangiang yang akan tetap ia pertahankan demi anak cucunya, ia pribadi tidak mau menjual tanahnya (syarat dan ketentuan berlaku).
Saya melakukan perjalanan ke pulau Sangiang ini karena dihantui rasa penasaran dan diiming-imingi dengan pemandangan terumbu karangnya yang indah. Maka dari itu saya memutuskan mengiyakan ajakan teman saya untuk mengikuti Open Trip ke pulau Sangiang dengan membayar fee sebesar Rp250,000 lengkap dengan peralatan snorkeling seperti fin dan kacamata selam. Namun ekspektasi saya rupanya terlalu tinggi karena beberapa kilometer dari pantai, sampah plastik berseliweran melenggang tenang melewati kapal kami, rasanya hancur perasaan saya saat melihat banyaknya sampah-sampah yang dibuang ke laut, tidak terbayang kapan terurainya dan nasib ikan-ikan dan biota laut di bawah sana.
Perasaan saya tentang sampah-sampah plastik tadi rupanya terobati, saat saya dan rombongan tiba di Tanjung Bajo tempat kami bersnorkeling, saat semuanya siap saya turun dan mulai menyelam melihat bawah laut, rupanya memang indah, maklum ini kali pertama saya melihat terumbu karang dan ikan-ikan kecil di bawah laut. Rasanya saya ingin jago berenang meski sebenaranya memang sudah bisa renang tapi nyali saya belum cukup kuat jika harus melepas pelampung dan fin atau kaki katak yang saya pakai karena terumbu karang dan batuan yang tajam, hal ini terbukti oleh teman saya yang pasca snorkeling merasa sakit dan perih di bagian kaki karena tidak memakai fin. Rasanya menyelam di bawah laut (red.bukan menyelam sesungguhnya) walaupun hanya mencemplungkan kepala saja namun terasa berat dan air laut tak jarang tertelan oleh mulut saya, lamat-lamat rasanya asin pahit. Sempat saya kehabisan tenaga karena susah mencari pijakan dan lelah menyelam, tapi tenang saja ada adek-adek tour leader yang sigap dan baik hati, oh iya untuk Open Trip ini saya menggunakan jasa via @Jaseng Adventures tour leadernya asyik dan ramah serta ada dokumentasi untuk mengabadikan momen-momen kita saat menejelajah pulau Sangiang.
Puas dengan snorkeling kami bersiap menuju pintu masuk pulau Sangiang, pemandangannya pun tak kalah eksotis, jalanan menuju pintu masuknya berupa rawa yang dikelilingi oleh tanaman bakau serta tanaman mangrove yang rimbun (saya akan tahu bahwa di sore hari monyet-monyet kecil berseliweran di hutan bakau ini). Kapal kami saat itu masih bisa masuk mengantarkan kami tepat di dermaga kecil pintu masuk pulau Sangiang. Saat saya melihat sekeliling langsung terasa hampa dan sepi, terlihat seorang wanita paruh baya beserta suaminya berada di teras rumahnya sedang memperbaiki alat penampung ikan atau ayakan (benda dari anyaman bambu), pemandangan bangunan yang kosong, rumah kayu yang sepi serta embekan kambing yang kering membuat suasana kesepian dan kumuh begitu terasa saat saya menginjakan kaki di pulau ini, benarkah ada kehidupan disini gumam saya pribadi, seperti anak yang kehilangan orangtua, begitulah gambaran pulau ini di fikiran saya...
#To be continued
3 notes
·
View notes
Text
Sungai Hitam
Rawa-rawa besar terbentuk oleh perairannya, dan pulau-pulau kecil, hutan bakau, dan laguna tersebar di area yang luas. Sungai ini pantas berada di antara atraksi terbaik di negara kepulauan ini, karena dengan mengarungi sungai ini dengan perahu, Anda bisa mengamati burung-burung tropis dan bahkan buaya di habitat aslinya. Beberapa orang bahkan membawa ayam yang telah disembelih untuk memancing reptil sedekat mungkin dengan perahu dan mengagumi mereka sepenuhnya. Tur sungai dimulai dari kota dengan nama yang sama. Kota ini dapat dicapai dari komunitas terdekat dengan menyewa mobil atau taksi.
0 notes
Text
Fakta Menarik tentang Negara Bangladesh
Bangladesh adalah negara yang terletak di Asia Selatan, berbatasan dengan India di tiga sisi dan Myanmar di sisi tenggara, serta memiliki garis pantai yang panjang di Teluk Benggala. Meskipun tidak sepopuler negara-negara besar di Asia, Bangladesh memiliki banyak aspek menarik yang membuatnya unik. Dari keanekaragaman budaya, sejarah yang kaya, hingga tantangan sosial dan lingkungan, Bangladesh menawarkan banyak hal yang menarik untuk dipelajari.
Berikut adalah beberapa fakta menarik tentang Bangladesh:
1. Bangladesh Memiliki Salah Satu Kepadatan Penduduk Tertinggi di Dunia
Dengan populasi lebih dari 170 juta orang (diperkirakan pada tahun 2024), Bangladesh adalah salah satu negara dengan kepadatan penduduk tertinggi di dunia. Negara ini memiliki luas sekitar 147.570 km², menjadikannya negara yang sangat padat. Sebagai perbandingan, Bangladesh memiliki kepadatan lebih dari 1.100 orang per kilometer persegi, yang jauh lebih padat dibandingkan negara-negara besar seperti India atau China.
Kepadatan penduduk yang tinggi menjadi tantangan besar bagi negara ini, terutama dalam hal penyediaan sumber daya, layanan kesehatan, pendidikan, dan tempat tinggal.
2. Bangladesh Memiliki Sejarah yang Panjang dan Dinamis
Sejarah Bangladesh sebagai entitas politik dimulai pada tahun 1971, saat negara ini memperoleh kemerdekaannya dari Pakistan setelah Perang Kemerdekaan Bangladesh yang berdarah. Sebelumnya, wilayah ini dikenal sebagai Bengal, yang merupakan bagian dari Imperium Inggris hingga 1947. Setelah pembagian India, wilayah ini menjadi bagian dari Pakistan dan dikenal sebagai Pakistan Timur.
Proses kemerdekaan Bangladesh sangat dramatis dan penuh perjuangan. Perang kemerdekaan yang berlangsung pada tahun 1971 berakhir dengan kemenangan Bangladesh dan bantuan dari India. Sejak kemerdekaannya, Bangladesh telah mengalami berbagai perkembangan, meskipun juga menghadapi tantangan politik dan ekonomi yang besar.
3. Sungai-sungai Besar: Delta Sungai Terbesar di Dunia
Bangladesh terletak di delta sungai terbesar di dunia, yang terbentuk oleh pertemuan Sungai Ganges (Padma), Sungai Brahmaputra (Jamuna), dan Sungai Meghna. Delta ini membuat Bangladesh menjadi negara dengan tanah yang sangat subur. Namun, juga membuatnya rentan terhadap banjir dan bencana alam lainnya, terutama saat musim hujan.
Sungai-sungai ini memiliki peran penting dalam perekonomian Bangladesh, karena menyediakan jalur transportasi, irigasi untuk pertanian, serta sumber daya alam bagi warga setempat.
4. Bangladesh adalah Salah Satu Negara Terpadat di Dunia
Meskipun merupakan negara yang relatif kecil, Bangladesh adalah salah satu negara terpadat di dunia berdasarkan jumlah penduduk per kilometer persegi. Kepadatan penduduk yang tinggi ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti tingkat kelahiran yang tinggi, migrasi internal dari pedesaan ke kota-kota besar, dan terbatasnya ruang untuk ekspansi.
Dhaka, ibu kota Bangladesh, adalah salah satu kota dengan kepadatan penduduk tertinggi di dunia. Kota ini dipenuhi oleh lebih dari 20 juta orang dan sering kali terjebak dalam kemacetan lalu lintas yang parah.
5. Keanekaragaman Alam dan Fauna
Bangladesh memiliki keberagaman alam yang luar biasa, dengan hutan hujan tropis, delta, dan pantai-pantai yang indah. Salah satu daya tarik alam utama adalah Taman Nasional Sundarbans, yang merupakan rumah bagi harimau Bengal yang terancam punah. Sundarbans juga merupakan salah satu kawasan hutan bakau terbesar di dunia dan telah diakui sebagai Warisan Dunia UNESCO.
Selain harimau Bengal, Bangladesh juga memiliki berbagai spesies fauna unik lainnya, seperti gajah Asia, buaya muara, serta berbagai jenis burung dan ikan.
6. Pakaian Tradisional: Sari dan Panjabi
Pakaian tradisional Bangladesh sangat dipengaruhi oleh budaya India dan Islam. Untuk wanita, sari adalah pakaian tradisional yang paling umum dikenakan, terutama pada acara-acara formal dan perayaan. Sedangkan bagi pria, panjabi (kemeja panjang yang biasanya dipakai dengan celana dhoti atau salwar) adalah pakaian yang sering dikenakan dalam kehidupan sehari-hari atau pada acara-acara tertentu.
Meskipun pakaian tradisional masih sangat populer, masyarakat urban di kota-kota besar seperti Dhaka dan Chittagong juga banyak yang mengenakan pakaian barat, seperti jeans, kaos, dan kemeja.
7. Industri Tekstil dan Pakaian
Bangladesh adalah salah satu penghasil tekstil terbesar di dunia, terutama dalam hal pakaian jadi. Industri tekstil dan garmen merupakan sektor ekonomi utama negara ini, dengan sebagian besar ekspor Bangladesh berupa pakaian yang diproduksi di pabrik-pabrik tekstil. Negara ini adalah ekspor pakaian terbesar kedua di dunia setelah Tiongkok.
Meskipun industri ini sangat menguntungkan, sektor ini seringkali dikritik karena kondisi kerja yang buruk, upah rendah, dan kecelakaan fatal yang pernah terjadi di beberapa pabrik besar, seperti tragedi Rana Plaza pada 2013, di mana lebih dari seratus orang tewas setelah sebuah pabrik runtuh.
8. Musim Banjir dan Badai Tropis
Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi Bangladesh adalah bencana alam. Negara ini sering mengalami banjir musiman yang dapat menenggelamkan sebagian besar wilayah, terutama selama musim hujan yang berlangsung antara bulan Juni hingga September. Banjir ini sering merusak infrastruktur, pertanian, dan rumah-rumah penduduk.
Selain banjir, Bangladesh juga sering dilanda badai tropis yang datang dari Teluk Benggala. Badai ini dapat menyebabkan kerusakan besar dan mempengaruhi kehidupan banyak orang, terutama yang tinggal di daerah pesisir.
9. Makanan Tradisional: Biryani dan Hilsa
Biryani adalah salah satu hidangan paling populer di Bangladesh, yang terbuat dari nasi, daging (biasanya ayam atau kambing), dan berbagai rempah-rempah. Biryani disajikan di banyak acara penting, termasuk pernikahan dan perayaan besar.
Ikan Hilsa (atau ilish), yang merupakan jenis ikan yang ditemukan di Sungai Padma dan Meghna, adalah makanan khas lain yang sangat disukai oleh orang Bangladesh. Ikan ini memiliki rasa yang khas dan sering dimasak dengan rempah-rempah dalam hidangan tradisional.
10. Bangladesh adalah Negara Muslim dengan Sejarah Sejarah Buddha
Bangladesh adalah negara dengan mayoritas penduduk Muslim (sekitar 90%), namun sejarah negara ini juga sangat dipengaruhi oleh agama Buddha. Sebelum kedatangan Islam pada abad ke-12, wilayah ini adalah pusat penting dalam peradaban Buddha.
Banyak situs bersejarah yang terkait dengan Buddha, termasuk biara dan patung Buddha yang ditemukan di beberapa wilayah Bangladesh. Salah satu situs terkenal adalah Buddha Uddyan di Cox’s Bazar, yang merupakan tempat suci bagi banyak pengikut agama Buddha.
11. Peringatan Hari Kemerdekaan: 26 Maret
Hari Kemerdekaan Bangladesh diperingati setiap tanggal 26 Maret, yang menandai hari deklarasi kemerdekaan negara ini dari Pakistan pada tahun 1971. Tanggal ini sangat berarti bagi warga Bangladesh, dan dirayakan dengan berbagai kegiatan, termasuk parade dan upacara mengenang mereka yang jatuh dalam perjuangan kemerdekaan.
Kesimpulan
Bangladesh adalah negara yang penuh dengan kontradiksi dan keberagaman. Meskipun menghadapi berbagai tantangan besar, termasuk kepadatan penduduk, bencana alam, dan tantangan ekonomi, negara ini terus menunjukkan ketangguhan dan semangat juang yang luar biasa. Dengan sejarah yang kaya, budaya yang unik, serta keindahan alam yang menakjubkan, Bangladesh terus menjadi bagian penting dari dunia Asia Selatan.
0 notes
Text
Dungun kecil atau dungun laut (Heritiera littoralis) adalah nama sejenis pohon penghuni hutan pantai, rawa-rawa pantai, dan hutan bakau, anggota suku Malvaceae. Pohon ini menghasilkan kayu yang berkualitas baik, yang dalam perdagangan dikenal sebagai kayu dungun. Dipencarkan oleh aliran air dan gelombang laut, dungun kecil tersebar luas dari pesisir timur Afrika, India, kawasan Malesia, hingga pulau-pulau di Pasifik.[4]
0 notes
Text
Kelak jika kau ingin mengukir cerita bersama, bawa aku menikmati senja di pesisir pantai bersama aroma lautan garam. Dihantarkan oleh beberapa gaungan ombak ditepian hutan bakau. Bersama mu.
0 notes
Text
Buaya Muara Bermunculan dan Tewaskan Warga di Maluku, Ada Apa?
Papan Peringatan
Sebelumnya, pada periode Juli hingga Agustus lalu, empat orang menjadi korban diterkam buaya. Dalam peristiwa Selasa (23/8/2022) itu, dua orang meninggal dan dua orang selamat. Seorang korban meninggal bernama Rosadi Umamit (32), warga Desa Capalulu, Mangoli Tengah, Kabupaten Kepulauan Sula.
Selanjutnya Farjan Idham (16 Tahun), diterkam saat memancing di Danau Tolire, Pulau Ternate, Selasa (2/8/2022). Pada Senin (25/7/2022) seorang pria di Jailolo Halmahera Barat sedang memanah ikan di laut desa Tuada diterkam buaya. Beruntung pria ini mampu menyelamatkan diri. Sedangkan pada Selasa (26/7/2022), Ferdinan Serang (39 tahun) diterkam buaya saat mencari kepiting di hutan bakau di Kali Kosa, Kelurahan Payahe, Kota Tidore Kepulauan.
0 notes
Text
Air laut jernih di depan mata gundukan Pasir dengan ayunan terlihat di ujung, yang bisa diseberangi lewat jalur air. Ombak hampir tidak ada, hanya aliran air laut yang mengalir lembut laksana kita sedang di danau. Sebelah kiri ada hutan bakau yang berwarna hijau. Tenang sekali.
0 notes
Text
Indonesia menjadi negara dengan hutan bakau paling luas di dunia. Menurut data kementerian negara lingkungan hidup luas hutan bakau Indonesia mencapai 4,3 juta ha. Adapun berdasarkan data FAO (2007) luas hutan mangrove di Indonesia pada tahun 2005 hanya mencapai 3.062.300 ha atau 19% dari luas hutan mangrove di dunia.
Hutan bakau terletak di wilayah pantai dan muara sungai. Tepatnya, hutan bakau terletak di garis pantai, hutan ini dipengaruhi oleh keadaan air laut. Pasang surut laut mengubah kondisi hutan bakau. Hutan akan tergenang air di masa pasang dan akan bebas dari genangan air pada saat air surut. Habitat hutan bakau memiliki wilayah tanah yang tergenang secara berkala. Tempat tersebut juga mendapat aliran air tawar yang cukup dari daratan.
Hutan bakau memiliki ciri khas. Hutan ini terlindung dari gelombang besar. Selain itu, hutan bakau juga terlindungi dari arus pasang surut air laut yang kuat. Hutan bakau yang terletak di perbatasan laut dan muara sungai memiliki kadar garam payau. Di samping itu, ciri khas lain hutan bakau adalah berawa-rawa.
Hutan bakau memiliki beberapa fungsi dan manfaat. Secara fisik hutan bakau dapat menahan abrasi pantai. Pada saat datang badai, hutan bakau berfungsi sebagai penahan badai dan angin yang bermuatan garam. Di samping itu, hutan bakau dapat menahan intrusi (peresapan) air laut ke daratan. Hutan bakau juga menurunkan kandungan karbondioksida (CO2) di udara dan merambat bahan-bahan pencemar atau racun di perairan pantai. Manfaat hutan bakau juga dapat dilihat dari segi biologi. Hutan bakau menjadi ciri tempat hidup biota laut. Hutan bakau memiliki ciri khas. Hutan bakau memiliki manfaat untuk melindungi lingkungan laut, manfaat ekonomi, dan menyediakan sumber makanan atau obat-obatan.
0 notes
Text
Belum Selesai
Aku belum selesai menyudahi
Saat bumi telah berotasi dua ribu kali
Jiwaku stagnan dalam bangkai baja yang kau relakan redam di muara bumi
Hutan yang meranggas sudah bernapas kembali
Bakau yang tegar tak mampu lagi melindungi tepi
Tapi aku, seorang diri
Aku belum kunjung selesai menghapusmu di sini
Neptunus, kamu membekukan malam hangat saat kita tak habis-habisnya membicarakan semua diksi
Layaknya bulir teh kamomil terakhir yang belum selesai disesap dan musik yang belum habis diresapi
Kamu menjelma kisah yang kehilangan titik mati
Aku belum selesai meniadakanmu
Kalau pada akhirnya kau membakar jiwamu dan pergi
Apakah boleh kembalikan bentuk awalku sebelum memar ini kau singgahi?
Tapi,
Kamu belum selesai melukai
130724
0 notes
Text
Keindahan Pulau Bali: Destinasi Wisata Terbaik di Indonesia
Pulau Bali telah lama dikenal sebagai salah satu destinasi wisata terbaik di Indonesia. Terkenal dengan pantainya yang indah, budaya yang kaya, dan keramahan penduduknya, Bali menawarkan pengalaman liburan yang tak terlupakan. Pantai Kuta, Pantai Sanur, BP77 dan Pantai Nusa Dua adalah beberapa pantai terkenal yang sering dikunjungi wisatawan. Selain itu, Bali juga menawarkan keindahan alam lainnya seperti Gunung Agung dan Danau Batur yang menambah pesona pulau ini. Bali juga merupakan pusat budaya dan seni, dengan banyaknya upacara tradisional, tarian, dan kerajinan tangan yang dapat ditemukan di Ubud. Tidak heran jika Bali selalu menjadi pilihan utama bagi wisatawan lokal maupun mancanegara yang ingin menikmati keindahan alam dan budaya Indonesia.
Menikmati Keindahan Alam di Raja Ampat
Raja Ampat, terletak di Papua Barat, adalah salah satu tempat wisata terbaik di Indonesia yang menawarkan keindahan alam bawah laut yang luar biasa. Terkenal dengan terumbu karangnya yang spektakuler, Raja Ampat adalah surga bagi para penyelam dan pecinta alam. Dengan lebih dari 1.500 pulau kecil, atol, dan beting yang membentuk kawasan ini, Raja Ampat menawarkan pemandangan laut yang menakjubkan dan keanekaragaman hayati yang tinggi. Selain menyelam dan snorkeling, wisatawan juga dapat menikmati pemandangan dari atas air, menjelajahi hutan bakau, dan mengunjungi desa-desa tradisional yang menawarkan wawasan tentang budaya lokal. Keindahan Raja Ampat yang alami dan belum terjamah menjadikannya salah satu destinasi wisata paling eksotis dan mempesona di Indonesia.
Menjelajahi Sejarah dan Budaya di Yogyakarta
Yogyakarta, atau sering disebut Jogja, adalah kota yang kaya akan sejarah dan budaya, menjadikannya salah satu tempat wisata terbaik di Indonesia. Terkenal dengan Candi Borobudur dan Candi Prambanan, dua situs warisan dunia UNESCO, Yogyakarta menawarkan pengalaman wisata yang mendalam dan bersejarah. Selain itu, Keraton Yogyakarta, istana resmi Sultan, juga merupakan tempat yang wajib dikunjungi untuk memahami budaya dan tradisi Jawa. Jalan Malioboro adalah pusat aktivitas wisata, dengan banyaknya toko, restoran, dan penjual suvenir yang menawarkan berbagai barang unik. Tidak hanya itu, wisatawan juga dapat menikmati kuliner khas Jogja seperti gudeg dan bakpia. Dengan kekayaan sejarah, budaya, dan kulinernya, Yogyakarta selalu menjadi destinasi favorit bagi mereka yang ingin merasakan keindahan dan keragaman budaya Indonesia.
1 note
·
View note
Text
Keindahan Pulau Bali: Destinasi Wisata Terbaik di Indonesia
Pulau Bali telah lama dikenal sebagai salah satu destinasi wisata terbaik di Indonesia. Terkenal dengan pantainya yang indah, budaya yang kaya, dan keramahan penduduknya, Bali menawarkan pengalaman liburan yang tak terlupakan. Pantai Kuta, Pantai Sanur, dan Pantai Nusa Dua adalah beberapa pantai terkenal yang sering dikunjungi wisatawan. Selain itu, Bali Server Kanada juga menawarkan keindahan alam lainnya seperti Gunung Agung dan Danau Batur yang menambah pesona pulau ini. Bali juga merupakan pusat budaya dan seni, dengan banyaknya upacara tradisional, tarian, dan kerajinan tangan yang dapat ditemukan di Ubud. Tidak heran jika Bali selalu menjadi pilihan utama bagi wisatawan lokal maupun mancanegara yang ingin menikmati keindahan alam dan budaya Indonesia.
Menikmati Keindahan Alam di Raja Ampat
Raja Ampat, terletak di Papua Barat, adalah salah satu tempat wisata terbaik di Indonesia yang menawarkan keindahan alam bawah laut yang luar biasa. Terkenal dengan terumbu karangnya yang spektakuler, Raja Ampat adalah surga bagi para penyelam dan pecinta alam. Dengan lebih dari 1.500 pulau kecil, atol, dan beting yang membentuk kawasan ini, Raja Ampat menawarkan pemandangan laut yang menakjubkan dan keanekaragaman hayati yang tinggi. Selain menyelam dan snorkeling, wisatawan juga dapat menikmati pemandangan dari atas air, menjelajahi hutan bakau, dan mengunjungi desa-desa tradisional yang menawarkan wawasan tentang budaya lokal. Keindahan Raja Ampat yang alami dan belum terjamah menjadikannya salah satu destinasi wisata paling eksotis dan mempesona di Indonesia.
Menjelajahi Sejarah dan Budaya di Yogyakarta
Yogyakarta, atau sering disebut Jogja, adalah kota yang kaya akan sejarah dan budaya, menjadikannya salah satu tempat wisata terbaik di Indonesia. Terkenal dengan Candi Borobudur dan Candi Prambanan, dua situs warisan dunia UNESCO, Yogyakarta menawarkan pengalaman wisata yang mendalam dan bersejarah. Selain itu, Keraton Yogyakarta, istana resmi Sultan, juga merupakan tempat yang wajib dikunjungi untuk memahami budaya dan tradisi Jawa. Jalan Malioboro adalah pusat aktivitas wisata, dengan banyaknya toko, restoran, dan penjual suvenir yang menawarkan berbagai barang unik. Tidak hanya itu, wisatawan juga dapat menikmati kuliner khas Jogja seperti gudeg dan bakpia. Dengan kekayaan sejarah, budaya, dan kulinernya, Yogyakarta selalu menjadi destinasi favorit bagi mereka yang ingin merasakan keindahan dan keragaman budaya Indonesia.
1 note
·
View note
Text
TURISIAN.com – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengumumkan dukungannya terhadap rencana pelayaran kapal pinisi. Khususnya, yang akan menghubungkan wisatawan dengan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Menurut Budi Karya, inisiatif ini merupakan langkah strategis untuk memperkenalkan IKN kepada masyarakat luas. Mengingat potensi wisata di perairan Balikpapan yang begitu memukau. "Potensi wisata di perairan Balikpapan yang masih hijau dan alami sangat mengagumkan. Dan sayang sekali apabila tidak dimaksimalkan," kata Menhub Budi seperti dikutip dari laman resminya, Senin 8 Juli 2024. Karena itu, Budi mengaku langsung meninjau Pelabuhan Punggur, Pelabuhan ITCI, dan Pusat Suaka Orangutan. Dimana tiga fasilitas tersebut rencananya akan menjadi rute pelayaran kapal pinisi. BACA JUGA: Kemenhub Sebut ada Tiga Maskapai Langgar Aturan Harga Utamanya untuk kepentingan wisata di wilayah Balikpapan, yang menuju kawasan IKN," ungkapnya. Rute Strategis dan Menawan Budi Karya menjelaskan bahwa Kementerian Perhubungan, melalui Ditjen Perhubungan Laut, telah menetapkan dua rute strategis untuk layanan kapal pinisi. Rute pertama adalah dari Pelabuhan Semayang, melewati Jembatan Pulau Balang, menuju Dermaga PT ITCI KU. Lalu, kembali ke Pelabuhan Semayang. Rute kedua adalah kebalikannya: dari Dermaga PT ITCI KU, melewati Jembatan Pulau Balang, menuju Pelabuhan Semayang, dan kembali ke Dermaga PT ITCI KU. BACA JUGA: Kolaborasi Kemenparekraf dengan Kemenhub Luncurkan Program Mudik Gratis Sementara itu, durasi pelayaran diperkirakan sekitar 3 jam 30 menit. Sepanjang perjalanan, wisatawan dapat menikmati beragam pengalaman menarik. Mulai dari wisata kuliner, mengunjungi gedung serba guna dan Jembatan Pulau Balang yang estetik. Hingga, hutan bakau dan penangkaran orangutan. Tak ketinggalan, pengunjung juga berkesempatan melihat hewan endemik seperti ikan pesut, bekantan, dan buaya. Pengalaman Tak Terlupakan BACA JUGA: Mudik Bawa Motor? Mending Ikuti Program Motor Gratis dari Kemenhub! Setibanya di IKN, wisatawan akan disuguhi city tour di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan dengan kendaraan ramah lingkungan, menawarkan pengalaman unik yang sulit dilupakan. Budi Karya menekankan bahwa jalur laut ini dapat memangkas waktu perjalanan dari Balikpapan ke IKN dibandingkan dengan transportasi darat. Memberikan wisatawan lebih banyak waktu untuk menikmati destinasi baru tersebut. BACA JUGA: Selama 22 Hari Masa Lebaran, KAI Telah Melayani 4 Juta Penumpang "Saya berharap layanan angkutan laut untuk wisata ini dapat memberikan pengalaman yang unik bagi para wisatawan," katanya. "Satu hal yang tak kalah penting, semoga langkah ini dapat memberikan kontribusi signifikan," sambung Budi. Terutama, nantinya akan ikut andil terhadap perekonomian daerah sekaligus melestarikan budaya maritim tanah air. ***
0 notes
Text
BRIN gaet Taman Safari Bogor dalam riset identifikasi patogen bekantan
Arsip foto - Sejumlah Bekantan (Nasalis larvatus) berada di atas dahan pohon mangrove di kawasan ekowisata Sungai Hitam Lestari di Samboja, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Selasa (1/10/2024). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/agr
Saat ini bekantan tidak hanya berada di habitat alamiahnya di hutan Kalimantan, namun sebagian berada di lokasi penangkaran
Jakarta (ANTARA) - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menggaet Taman Safari Indonesia (TSI) Bogor dalam kerja sama riset untuk mengidentifikasi jenis patogen yang menginfeksi bekantan di habitat asli (in situ) dan di luar habitat asli (ex situ). Kepala Pusat Riset Veteriner (PRV) Organisasi Riset Kesehatan BRIN Harimurti Nuradji mengatakan kerja sama mengenai kesehatan hewan primata endemik asal Kalimantan ini diperlukan guna menjaga kelestarian dan kesehatan satwa liar di Indonesia. “Riset pada bekantan ini merupakan langkah awal bidang kesehatan satwa liar di Indonesia. Ke depannya riset-riset sejenis akan diakomodasi untuk riset di berbagai satwa lainnya seperti hewan ternak, dan hewan akuatik,” kata Harimurti dalam keterangannya di Jakarta, Selasa. Ia menjelaskan kerja sama ini rencananya akan berjalan selama tiga tahun mulai tahun 2024 hingga 2026. Kerja sama ini menurutnya penting sebagai langkah awal pengembangan kegiatan riset kesehatan di bidang satwa liar. "Ke depannya, lingkup dari perjanjian kerja sama ini akan diperluas sehingga tidak hanya satu satwa saja, namun akan dilihat juga aspek kesehatan maupun dampak atau potensinya kepada manusia,” ungkap Harimurti. Peneliti Pusat Riset Veteriner BRIN Nanis Nurhidayah mengungkapkan riset tentang bekantan di Indonesia saat ini sangat terbatas jumlahnya. Sebagai satwa ikon Kalimantan yang berstatus terancam punah, dibutuhkan penelitian lebih lanjut guna mendukung kelestariannya. “Saat ini bekantan tidak hanya berada di habitat alamiahnya di hutan Kalimantan, namun sebagian berada di lokasi penangkaran ex-situ seperti halnya di TSI sehingga komparasi kondisi kesehatan antar populasi tersebut sangat dibutuhkan guna menentukan kebijakan konservasi di tiap-tiap lokasi konservasi,” tuturnya. Nanis menjelaskan kondisi bekantan bisa berbeda antara yang ada di luar habitat konservasi asli atau ex-situ dengan habitat aslinya. Bekantan di instalasi konservasi ex-situ memiliki potensi interaksi dengan manusia di saat jumlah pengunjung lebih banyak, sehingga risiko infeksi penyakit zoonosis yang ditularkan dari manusia ataupun sebaliknya berpotensi meningkat. Kerja sama ini berfokus pada kajian penyakit zoonosis yang berpotensi ditularkan dari bekantan ke manusia ataupun sebaliknya. Untuk itu, pencegahan dan pengendalian dapat dilakukan di lokasi studi. "Data penelitian yang diperoleh melalui kerja sama ini diharapkan dapat menjadi landasan pengambilan kesehatan manajemen satwa liar khususnya bekantan di TSI,” ujar Nanis. Baca juga: BRIN paparkan bukti ilmiah jalur rempah terbentuk dari jalur bakau Baca juga: BKSDA Maluku lepas liarkan 32 ekor satwa dilindungi
0 notes
Text
Astra Motor Papua Kolaborasi dengan Rumah Bakai Jayapura Lakukan Aksi Bersih Pantai dan Tanam Bibit Bakau
tvpapua.com, Jayapura, 01/07 Jayapura – Guna meningkatkan kepedulian terhadap Lingkungan Hidup di Papua, Astra Motor Papua berkolaborasi dengan Rumah Bakau Jayapura melakukan aksi bersih pantai Holtekamp sekaligus penanaman 200 bibit bakau jenis Rhyzopora Mucronata di Hutan Mangrove. Administration and Finance Manager Astra Motor Papua, Bagas Fensanarko mengatakan, kegiatan ini sudah…
View On WordPress
#Astra Motor Papua Kolaborasi dengan Rumah Bakai Jayapura Lakukan Aksi Bersih Pantai dan Tanam Bibit Bakau#Jayapura Papua
0 notes