Tumgik
#Hal yang Wajib Dilakukan Menjelang Ramadan
apsny-news · 2 years
Text
Niat Mandi Puasa Ramadan, bukan Mandi Wajib atau Junub
MENJELANG Ramadan, niat mandi untuk persiapan puasa sudah sepatutnya diketahui oleh seluruh umat muslim. Hal itu dilakukan sebagai salah satu bentuk kesiapan diri baik lahir maupun batin dalam penyambutan bulan suci Ramadan.  Berikut dalil dan bacaan niat mandi puasa Ramadan yang bisa kamu baca saat hendak mandi besar sebelum menjalankan puasa. Dalil menyucikan diri menjelang puasa Ramadan Saat…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
tiaraalexies · 3 years
Text
Tumblr media
Pengertian Zakat fitrah
Zakat Fitrah (zakat al-fitr) adalah zakat yang diwajibkan atas setiap jiwa baik lelaki dan perempuan muslim yang dilakukan pada bulan Ramadhan. Zakat fitrah adalah zakat yang diwajibkan atas setiap jiwa baik lelaki dan perempuan muslim yang dilakukan pada bulan Ramadan hingga menjelang salat Idul Fitri.
Syarat Wajib Zakat Fitrah
— Islam
— Mukalaf
— Tidak mempunyai hutang
— Jumlah hartanya sudah mencukupi atau melebihi kebutuhan pokoknya
— Harta sudah mencapai haul (bertahan selama setahun; tidak digadaikan/dijual)
— Harta milik sendiri seutuhnya
Pengertian Zakat Mal
Zakat mal yaitu zakat yang dikenakan atas segala jenis harta, yang secara zat maupun substansi perolehannya tidak bertentangan dengan ketentuan agama.
Jenis Harta Mal yang Dikeluarkan Zakatnya
1. Zakat Emas dan Perak
Emas dan perak wajib dizakati walaupun dalam bentuk uang atau potongan ketika telah mencapai nisab, mencapai satu tahun (haul), dan bersih dari hutang serta kebutuhan-kebutuhan pokok.
Nisab emas dan kadar wajib zakatnya ketika mencapai dua puluh dinar (sekitar Rp 958 ribu). Jika emas telah mencapai dua puluh dinar dan haul, wajib dikeluarkan zakatnya 2,5 persen.
Sementara itu, nisab perak ketika mencapai dua ratus dirham (setara Rp 784,9 ribu) wajib dikeluarkan zakatnya sebesar 2,5 persen. Selebihnya dihitung dengan presentasi seperti itu, baik sedikit maupun banyak.
2. Zakat Piutang
Harta piutang dibagi menjadi dua macam:
— Pendapat pertama, piutang yang menjadi tanggungan seseorang yang mau mengakui dan membayarnya. Hal itu berarti pemilik piutang wajib mengeluarkan zakatnya ketika telah menerima piutangnya. Demikian pendapat mahzab Ali, Tsauri, Abu Tsaur, Hanafiyah dan Hanabilah.
— Pendapat kedua, piutang yang menjadi tanggungan seseorang yang sulit membayarnya, mengingkarinya, atau menundanya. Pendapat Qatadah, Ishaq, Abu Tsaur, dan Hanfiyah menyatakan bahwa piutang tersebut tidak wajib dizakati karena tidak dapat diambil pemiliknya untuk dimanfaatkan.
3. Zakat Uang Kertas, Cek dan Sejenisnya
Cek adalah dokumen utang yang dijamin. Cek wajib dikeluarkan zakatnya ketika telah mencapai nisab yaitu 27 Riyal Mesir karena seseorang dapat mencairkannya menjadi uang dengan cepat.
4. Zakat Perhiasan
Para ulama telah sepakat bahwa intan, mutiara, yaqut, permata dan batu berlian tidak wajib dizakati, kecuali jika dijadikan barang perniagaan.
5. Zakat Maskawin
Abu Hanifah berpendapat bahwa maskawin perempuan tidak wajib dikeluarkan zakatnya, kecuali telah diterima olehnya. Sebab maskawin merupakan ganti atau imbalan dari selain harta sehingga tidak ada kewajiban zakat di dalamnya sebelum diterima, seperti utang kitabah (utang seorang budak yang harus ia bayar pada tuannya agar ia bisa merdeka).
Setelah maskawin diterima, zakatnya wajib dikeluarkan dengan syarat telah mencapai nisab dan haul, kecuali jika perempuan yang berhak atas maskawin tersebut memiliki harta yang telah mencapai nisab selain maskawin. Ulama Syafi'i berpendapat bahwa perempuan wajib menzakati maskawinnya ketika telah mencapai haul walaupun belum ada dukhul (hubungan intim).
Penerima Zakat
Berdasarkan Q.S At-Taubah ayat 60, terdapat 8 golongan orang yang menerima zakat. Antara lain fakir, miskin, amil, mualaf, riqab, gharimin, fisabilillah, dan ibnu sabil.
Manfaat Zakat
— Membersihkan harta dan jiwa. Pada harta yang kita miliki, sejatinya terdapat hak-hak orang lain di dalamnya.
— Sebagai sarana pengendalian diri.
— Mengelola uang.
— Mengurangi pajak penghasilan.
— Sarana pemerataan untuk mencapai keadilan sosial.
Dalil Tentang Zakat
Surat At Taubah merupakan surat ke-9 dalam Al Quran. Surat ini terdiri dari 129 ayat dan tergolong surat Madaniyyah. Perintah tentang zakat juga dijelaskan dalam surat ini tepatnya pada ayat 103.
Allah SWT berfirman dalam Q.S At-Taubah ayat 103 sebagai berikut:
خُذْ مِنْ أَمْوَٰلِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيهِم بِهَا وَصَلِّ عَلَيْهِمْ ۖ إِنَّ صَلَوٰتَكَ سَكَنٌ لَّهُمْ ۗ وَٱللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
Artinya: "Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."
1 note · View note
thiswearesblog · 4 years
Text
Tugas Bahasa Indonesia : Membuat Ringkasan Buku
Judul Buku : Buku Saku Ramadhan (kumpulan twit seputar bulan Ramadhan)
Pengarang : Muhammad Bin Shalih Al-Munajjid
Penerbit : @belajartauhid
Tebal buku : 117
Cetakan : Pertama
Jumlah Bab : 8
Menjelang Ramadhan
Sebagai seorang muslim hendaknya kita memiliki rasa rindu akan datangnya bulan Ramadhan. Di antara perkataan ulama terdahulu yang menunjukkan kerinduan akan datangnya bulan Ramadan adalah apa yang diungkapkan oleh Yahya bin Abi katsir rahimahumullah. Beliau mengatakan bahwa salah satu do'a yang dipanjatkan para salaf adalah do'a berikut :
"Ya Allah, pertemukan diriku dengan bulan Ramadhan, selamatkan Ramadhan untukku dan terimalah seluruh amal ku di bulan Ramadhan."
Persiapan Menjelang Ramadhan
Dalam menghadapi bulan Ramadhan sebaiknya kita bertaubat dan menghadapkan hati kepada Allah, kita juga harus berdoa agar dipertemukan dengan bulan Ramadhan dan meminta pertolongan kepada Allah agar mampu menjalankan berbagai ibadah di bulan Ramadhan. Adapun amalan lain yang harus kita persiapkan dalam menghadapi bulan Ramadhan, diantaranya :
Memperbanyak puasa Sunnah di bulan sya'ban.
Menunaikan qadha puasa.
Membaca Alquran dalam rangka mempersiapkan diri di bulan Ramadhan.
Mempelajari hukum-hukum agama seputar Ramadhan.
Mempersiapkan diri untuk melakukan amal kebaikan di bulan Ramadhan.
Menjauhi mereka yang membuang-buang waktu dan menjalin pertemanan dengan mereka yang bersemangat menjalankan ibadah.
Menghindari pertengkaran dan permusuhan.
Mengurangi aktivitas yang dapat memperberat pelaksanaan puasa.
Melakukan survei rukyah Al hilal.
Larangan Mendahului Ramadhan dengan berpuasa
Terdapat larangan berpuasa di 2 hari terakhir bulan sya'ban. Nabi Muhammad SAW bersabda :
"Janganlah kalian mendahului Ramadhan dengan berpuasa satu atau dua hari, kecuali seorang yang memiliki kebiasaan berpuasa maka tidak mengapa dia berpuasa."
Salah satu sebab yang diutarakan ulama perihal larangan berpuasa sehari atau dua hari terakhir di bulan sya'ban adalah agar tidak terjadi penambahan bilangan puasa Ramadhan, sebagai bentuk kehati-hatian terhadap puasa yang dilakukan oleh ahli kitab ketika mereka menambah waktu berpuasa berdasarkan logika dan hawa nafsu, sehingga mereka pun mendahului dan mengakhirkan puasa.
Nasihat ulama sebelum memasuki malam pertama Ramadhan :
Bersihkan hati dari permusuhan, perbaiki hubungan yang retak antar sesama.
Jujur dalam bertaubat.
Usahakan memenuhi kebutuhan mereka yang benar-benar membutuhkan bantuan.
Berikan ucapan selamat dengan pesan-pesan yang indah.
Penetapan bulan Ramadhan
masuknya bulan Ramadan ditetapkan dengan melihat hilal berdasarkan hadits :
صوموالرؤيته
"Berpuasalah karena melihatnya (hilal)."
Apabila mereka melihat hilal Ramadhan, mereka pun berpuasa. Sebaliknya jika tidak melihatnya, mereka akan menyempurnakan bilangan hari bulan sya'ban Menjadi 30 hari.
Persiapkanlah diri dengan sebaik-baiknya untuk beribadah maksimal di bulan Ramadan supaya tidak ada penyesalan di akhir Ramadhan.
Niat Berpuasa
Niat merupakan syarat sah puasa Ramadhan berdasarkan hadits Nabi SAW dimana beliau bersabda :
"Barangsiapa yang tidak berniat puasa di dari waktu malam, tidak ada puasa baginya."
Niat adalah keinginan hati untuk berpuasa. Kita wajib berniat di malam hari yaitu dimulai sejak terbenamnya matahari hingga terbitnya fajar.
Setan pun dibelenggu
Allah memuliakan kita di bulan Ramadan dengan membelenggu setan, membuka pintu-pintu surga, menutup pintu-pintu neraka, melipatgandakan pahala. diapun menyampaikan bahwa puasa dapat memberikan syafaat kepada orang yang berpuasa, melindunginya dari neraka, dan dapat memasukkannya ke dalam surga melalui pintu ar-rayyan.
di setiap hari pada bulan Ramadan pintu-pintu Rahmat akan dibuka dan di setiap malam Allah akan membebaskan orang-orang dari neraka. maka, di sepanjang bulan Ramadan akan dipenuhi Rahmat, ampunan, dan pembebasan dari api neraka, tidak terbatas pada beberapa fase.
Didiklah Anak Anda untuk berpuasa
Ar-rubayyi' binti Mu'awwidz radhiallahu 'anha berkata pada hari Asyura,
"Sejak saat itu kami selalu berpuasa Asyura dan kami jadikan anak-anak kecil kami berpuasa. Kami membuatkan mainan boneka untuk mereka dari bulu domba. Jika salah seorang diantara mereka menangis karena lapar, maka akan diberikan mainan itu kepadanya, hal itu berlangsung seperti itu hingga datang waktu berbuka."
Ungkapan-ungkapan untuk memotivasi anak berpuasa :
Idola kalian, Nabi Muhammad SAW sangat gemar berpuasa.
Sewaktu kecil, kami dulu sering berpuasa seperti puasa yang kalian lakukan.
Berbagai ungkapan yang menganjurkan untuk bersabar ketika mereka lapar.
Berbagai ungkapan yang menggambarkan betapa besar pahala puasa yang akan mereka peroleh.
Keutamaan dan Etika Berpuasa
Pahala Puasa
Salah satu keajaiban puasa adalah apa yang dikatakan Allah terkait puasa itu sendiri dalam sebuah hadis qudsi Allah ta'ala berfirman :
"Seluruh amal keturunan Adam adalah untuk nya kecuali puasa sesungguhnya puasa itu untukku dan akulah yang akan membalasnya."
Puasa adalah rahasia antara anda dan Allah dialah semata-mata yang mengetahui seberapa besarkah pahala puasa Anda. Tidak ada ibadah yang semisal puasa karena di dalam puasa terkandung ibadah sabar, yang barangsiapa memilikinya akan memperoleh pahala tanpa batas. Betapa beruntungnya mereka yang berpuasa.
Kegembiraan orang yang berpuasa
Momen kegembiraan bagi mereka yang berpuasa adalah ketika berbuka dikarenakan :
Memperoleh Taufik untuk beribadah kepada Allah.
Memperoleh kenikmatan untuk menyempurnakan puasa.
Memperoleh kegembiraan karena berbuka dengan makanan dan minuman yang dihalalkan Allah.
Menjalankan sunnah Nabi SAW dengan menyegerakan berbuka.
Memiliki momen ijabah, yaitu ketika memanjatkan doa tatkala berbuka puasa.
Akhlak orang yang berpuasa
Nabi Muhammad SAW telah menerangkan bagaimana akhlak yang mesti dilakukan oleh orang yang berpuasa. Beliau bersabda :
"Puasa itu perisai. Oleh karenanya, jangan berbuat rapat dan Jahal. apabila seorang mengganggu atau menghina, cukup katakan kepadanya, "Saya sedang berpuasa" sebanyak 2 kali."
Hadits tersebut akan menjadi pengingat bagi diri untuk menahan lisan dari melakukan pembalasan dan juga pengingat bagi pencela untuk menahan diri dan menghentikan gangguannya.
Mengapa disyari'atkan berpuasa?
"Puasa disyariatkan agar yang berkecukupan turut merasakan bagaimana rasanya lapar itu sehingga dia akan mengingat mereka yang tengah kelaparan."
Hikmahnya adalah agar orang yang berpuasa tidak melupakan mereka yang fakir. Dengan begitu, dia akan memberikan zakat, sedekah, makanan, dan simpati kepada yang lebih membutuhkan.
Dengan berpuasa juga dapat menyehatkan jasmani dari segi kesehatan. Diantaranya dapat membebaskan membersihkan tubuh dari toksik, memperbarui sel dan jaringan yang ada pada tubuh, memperbaiki pencernaan dan metabolisme, memperkuat daya ingat dan menenangkan pikiran, mencegah pengerasan arteri, pengapuran sendi, dan penyakit jantung.
Sahur
Makan sahur sangat dianjurkan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wasallam karena memiliki keberkahan diantaranya :
Mengikuti sunnah dan menyelisihi ahli kitab.
Membantu seseorang dalam menjalankan puasa.
Membantu seseorang untuk menegakkan salat subuh berjamaah.
Membantu untuk mencegah kemarahan yang terkadang bisa dipicu ketika seseorang dalam kondisi lapar.
Menjumpai waktu pengabulan do'a.
Menjumpai momen yang tepat untuk beristighfar.
Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda :
فإن عمرةتعدلحجة
"Sesungguhnya umroh di bulan Ramadhan sekarang dengan pahala haji."
Beberapa poin yang mesti diperhatikan ketika berumrah :
Berupaya untuk menunaikan umroh di waktu waktu yang senggang untuk menghindari kerumunan berdesak-desakan.
Setiap orang yang telah berniat ihram, tidak diperbolehkan membatalkan ihram nya ketika melihat kerumunan orang yang berdesak-desakan.
Menghindari kerumunan atau rombongan wanita dan berupaya tidak menyentuh mereka ketika bertawaf.
Bertawaf dengan khusyu' meskipun jauh dari Ka'bah atau di lantai atas lebih utama dari pada bertawaf dekat Ka'bah tapi tidak khusyu'.
Berupaya agar Ka'bah selalu berada di sebelah kiri ketika melakukan seluruh tawaf.
Apabila sulit untuk menyelesaikan thawaf karena kerumunan orang yang saling berdesakan, maka boleh untuk beristirahat sebentar untuk kemudian melanjutkan tawaf yang tersisa.
Apabila kerumunan orang saling berdesakan, maka termasuk tindakan yang hikmah adalah tidak melakukan salat wajib dua rakaat di belakang al-maqom. salat tersebut bisa dilakukan di bagian mana saja di depan Masjidil Haram.
Bagi yang tidak berihram, lebih utama untuk tidak bertolak untuk memudahkan saudaranya yang lain.
Mengulang umroh dari At-Tan 'im dan tempat lain akan mempersulit jamaah umroh hal tersebut bukan perkara yang dianjurkan.
Perkara yang disunnahkan ketika berumroh dalam kondisi berdasarkan adalah beri syarat dengan tangan ke Hajar Aswad dan tidak perlu berupaya untuk menyentuhnya.
Jangan membawa barang berharga sehingga tidak terjadi kehilangan atau menjadi sasaran pencurian ketika berdasar berdasarkan di kerumunan orang yang thawaf.
Puasa dan Do'a
puasa adalah saat di mana do'a terijabah dikabulkan oleh Allah.
Waktu yang paling tepat untuk diijabah adalah ketika anda memanjatkan do'a di saat hendak berbuka puasa di hari Jumat.
Pembatal-pembatal puasa
Pembatal-pembatal puasa itu ada yang berupa :
Al-istifragh yaitu mengeluarkan apa yang ada di dalam tubuh seperti Jima, muntah dengan sengaja, haid, dan bekam.
Al-imtila yaitu memasukkan sesuatu ke dalam tubuh seperti makan dan minum.
Orang yang Diperbolehkan Tidak Berpuasa
Setiap orang yang tidak berpuasa dikarenakan 2 udzur :
Udzur Zhahir adalah dibolehkannya tidak berpuasa yang nampak dalam pandangan manusia seperti seorang yang sakit keras, para musafir yang tengah berada di jalan, dan para wanita yang tengah mengalami nifas sehabis melahirkan, maka mereka diperbolehkan menampakan bahwa diri mereka sedang tidak berpuasa di hadapan orang lain.
Udzur Khafiy adalah diperbolehkannya tidak berpuasa yang tidak diketahui secara fisik seperti hidup maka dalam kondisi tersebut lebih utama untuk tidak menampakan kepada orang lain bahwa dirinya sedang tidak berpuasa.
Pil pencegah Haid
Bagi wanita, mengikuti kebiasaan haid secara alami lebih baik daripada mengkonsumsi pil pencegah ini yang berpotensi membahayakan tubuh. Perlu ditanamkan bahwa haid adalah salah satu ketentuan yang telah ditetapkan Allah bagi para wanita, sehingga seyogyanya dapat diterima dengan kerelaan.
Kerelaan wanita terhadap apa yang telah ditetapkan Allah merupakan kebaikan yang dapat dijadikan media peribadahan kepada Allah dan hal itu dapat disertai dengan kesungguhan untuk melakukan aktivitas ibadah yang lain seperti doa, dzikir, sedekah, atau ibadah lainnya, karena Allah tidak akan menyia-nyiakan usaha para hamba.
Kaffarah dan Qadha
Qadha puasa Ramadan serupa dengan puasa Ramadan itu sendiri. Dengan demikian :
Wajib untuk berniat di malam hari.
Tidak boleh membatalkan puasa Qadha apabila telah dimulai.
Puasa Qadha boleh dilakukan secara berurutan maupun tidak berurutan.
Mendahulukan Pelaksanaan Puasa Wajib
Alasan mengapa wanita harus mendahulukan pelaksanaan puasa wajib daripada puasa sunah lainnya :
Hadits qudsi, yang artinya :
"Dan tidaklah hambaku mendekat kepada-ku dengan sesuatu yang lebih aku cintai dari melaksanakan kewajiban yang aku tetapkan kepadanya."
Ulama telah menyatakan bahwa pelaksanaan puasa wajib memiliki pahala yang lebih besar daripada pelaksanaan puasa sunnah.
Memulai pelaksanaan ibadah yang wajib lebih cepat dalam menggugurkan kewajiban.
Shalat Tarawih dan Qiyam Ramadhan
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda :
"Barangsiapa yang melakukan Qiyam Ramadhan dengan penuh keimanan dan mengharapkan pahala, maka dosanya yang telah berlalu akan diampuni."
setiap orang yang melakukan qiyamul Ramadhan (salat tarawih atau salat malam) dengan niat yang shalih, dipenuhi keikhlasan, bersemangat mengharapkan pahala tanpa keterpaksaan komandan saya dosanya yang telah lalu akan diampuni.
Bersama Imam Hingga Selesai
"Barangsiapa yang salat tarawih bersama imam sampai selesai, maka akan dihitung telah melaksanakan salat semalam suntuk."
Hadist memberikan beberapa faedah :
Mengerjakan salat tarawih secara berjamaah lebih utama, karena pahala mengerjakan salat semalaman akan didapatkan oleh orang yang salat bersama imam hingga selesai.
Makmum tetap melaksanakan salat bersama imam hingga selesai, baik salat tarawih yang dikerjakan 11 rokaat, 23 rakaat atau lebih.
apabila terdapat beberapa imam yang memimpin salat tarawih secara bergantian,maka makmum salat bersama mereka hingga selesai agar dapat memperoleh pahala yang dijanjikan dalam hadits di atas.
10 Malam Terakhir Ramadhan
Fokuslah beribadah ketika Ramadhan telah memasuki 10 malam terakhir. jangan sampai semangat beribadah di 20 hari awal bulan Ramadan, namun ketika 10 hari terakhir bulan Ramadan tiba, di mana waktu tersebut merupakan pasar Akbar untuk beramal shalih, mereka meninggalkannya dan malah sibuk berbelanja di pasar.
Teladan yang baik
pada 10 hari terakhir bulan Ramadan, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersungguh-sungguh dalam beribadah. beliau menghidupkan malam dengan ibadah dan membangunkan keluarga beliau untuk turut mengisi malam dengan ibadah titik beliau melaksanakan salat tinggal kaki membengkak titik beliau pun menangis hingga air mata membasahi jenggot dan tempat sujud. Begitupun dengan para sahabat yang memaksimalkan ibadah di 10 akhir bulan Ramadhan.
Bagi yang tidak berpuasa pun tetap memperoleh bagian
Diantara ibadah yang bisa dilakukan oleh wanita yang sedang haid adalah :
Merenungi ayat-ayat Allah dan berbagai karunia-nya, memikirkan berbagai kekurangan diri sehingga dapat dikoreksi.
Berdzikir dengan hati dan lisan, serta berdo'a.
Membaca Alquran tanpa menyentuh mushaf.
Menerima ketetapan Allah (haid dan nifas) dengan penuh kerelaan.
menjaga anak-anak para jamaah yang tengah beribadah umroh.
Berbuat kebajikan dengan memberi makan dan melayani mereka yang tengah berpuasa.
Keberkahan Malam Al-Qadr
Melakukan ibadah dimalam tersebut setara dengan ibadah selama 1000 Bulan, yaitu ibadah yang dilakukan selama 83 tahun 4 bulan.
Pada malam tersebut Alquran diturunkan.
Pada malam tersebut banyak malaikat yang akan turun ke bumi membawa kebaikan dan rahmat.
Setiap orang yang menghidupkan malam tersebut dengan ibadah, dengan hati yang dipenuhi keimanan kepada Allah dan mengharapkan ganjaran pahala darinya, niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu.
Malam tersebut merupakan momen do'a-do'a dikabulkan.
Tanda-tanda Malam Al-Qadr
Di malam Al-qadr terdapat cahaya terang bersinar, kondisinya sejuk panas, tidak pula dingin . Saat itu, langit bersih, tidak dipenuhi bintang, tidak pula tampak meteor. Di pagi harinya, matahari terbit dengan sinar yang tidak menyengat. Allah menyembunyikan malam tersebut sehingga kita tidak mengetahuinya agar kita mampu bersungguh-sungguh dalam mencari keberkahannya.
Penentuan Malam Al-Qadr
Ibnu Utsmain rahimahullah mengatakan :
"Pendapat terkuat menurut para ulama adalah malam al-qadr itu dapat berpindah. Bisa jadi malam Al Qadar terjadi pada malam ke-21, Malam ke-23, malam ke-25, malam ke-27, atau malam ke-29, dan bisa jadi terjadi pada malam-malam genap."
Malam yang Paling Diharapkan Terjadi Malam Al-Qadr
Malam ke 27 merupakan malam yang paling diharapkan menjadi alam Al qadr. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam senantiasa mengumpulkan keluarga, istri beliau, dan para sahabat pada malam tersebut untuk melaksanakan salat yang di imami beliau hingga tiba waktu sahur.
Meski malam ke-27 Ramadhan telah berlalu, namun bulan Ramadan belum sepenuhnya berakhir. setelahnya, masih terdapat malam ke-29 yang juga merupakan malam yang agung.
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda :
"Carilah malam al-qadr pada malam terakhir."
Dengan begitu, mintalah pertolongan Allah agar anda dapat berdzikir, bersyukur, dan menunaikan ibadah kepada Allah dengan maksimal.
setiap Amal Shalih Ditentukan di Akhir
Seekor kuda akan mengerahkan segenap kemampuan ketika berada di penghujung lintasan perlombaan. Setiap orang yang mengamalkan ibadah di waktu-waktu terakhir bulan Ramadhan, niscaya Allah akan memberikan ampunan atas dosa dan kekurangan dalam ibadah yang dikerjakan. Tolak ukur terletak pada akhir yang baik meski diawali dengan kekurangan. Ya Allah, bekalilah kami dengan kekuatan dan keimanan dalam menempuh bulan Ramadan.
Tumblr media
2 notes · View notes
malangtoday-blog · 6 years
Photo
Tumblr media
Menjelang Ramadhan, Ini Loh 5 Hal yang Jangan Sampai Kamu dan Temanmu Lupakan!
MALANGTODAY.NET – Ramadan memang menjadi momen yang paling ditunggu-tunggu kedatangannya oleh seluruh umat muslim di dunia. Bagaimana tidak, jika saat Ramadan segala ibadah kita dihitung dengan pahala yang lebih berlipat ganda. Karena itulah kita seolah saling berlomba untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Nah, dalam rangka menyambut bulan suci Ramadan biasanya banyak hal yang kamu lakukan dengan teman-temanmu. Karena Ramadan hanya dalam 1 bulan puh dalam setahun, kamu pun tak melewatkan beberapa hal ini. Penasaran dengan apa saja yang kamu lakukan dengan teman-temanmu tersebut? Yuk, langsung saja simak ulasan di bawah ini! Baca Juga: Ngilu, Mata Cewek Ini Tertancap Anak Panah Saat Bermain Dart
Melakukan Perawatan Ekstra
[caption id="attachment_229883" align="aligncenter" width="620"] ilustrasi perawatan ekstra @shutterstock.com[/caption] Dibandingkan dengan hari-hari sebelumnya di mana kamu malas untuk sekedar membersihkan muka, menjelang Ramadan kamu malah getol merawat muka. Terlebih pada saat lebaran nanti, momen di mana berkumpulnya sanak famili, tentu kamu tidak mau mereka melihat wajahmu yang kusam dan berjerawat. Karena hal ini, akhirnya kamu dan teman-temanmu getol melakukan perawatan diri, baik itu di rumah maupun di salon.
Memperbaiki Pola Makan dan Rutin Berolahraga
[caption id="attachment_229886" align="aligncenter" width="664"] ilustrasi berolahraga @bantenplus.co.id[/caption] Agar saat Ramadan nanti kondisi fisik kamu tetap prima, kamu pun mulai mencoba memperbaiki pola makan. Tentu kamu tidak mau saat Ramadan malah sakit bukan? Apalagi saat Ramadan segala aktifitasmu terbatas, tentu kamu sekarang malah rajin berolahraga. Bahkan kamu mengkonsumsi vitamin tambahan untuk mendukung kondisi kesehatan kamu. Baca Juga: 5 Rahasia Body Seksi Ala Scarlett Johansson si Black Widow di Tim Avengers
Mulai Cari Hobi Baru untuk Mengisi Ngabuburit
[caption id="attachment_229874" align="alignnone" width="696"] ilustrasi belajar memasak @shutterstock.com[/caption] Saat ngabuburit atau menunggu jam buka puasa, tentu kamu tidak ingin mengisi wktu tersebut untuk tidur-tiduran saja. Justru sebaliknya, kamu harus lebih produktif. Misalnya; belajar memasak untuk menyiapkan menu saat sahur atau buka puasa, belajar membuat kue lebaran, atau ikut belajar mengaji. Dengan begitu ibadah puasa kamu lebih bermakna bukan?
Merencanakan Buka Bersama dengan Anak Yatim, atau Menggalang Donasi untuk Kaum Dhuafa
[caption id="attachment_229865" align="alignnone" width="696"] ilustrasi buka bersama dengan anak yatim @Republika/Agung Supriyanto[/caption] Selain kamu menjadwalkan buka puasa dengan teman-temanmu, alangkah baiknya jika kamu menjadwalkan buka puasa bersama anak yatim atau menggalang donasi untuk kaum dhuafa. Semakin lebih banyak berbagi, tentu pahala dan rezeki kamu juga semakin banyak bukan? Baca Juga: 5 Rahasia Body Seksi Ala Scarlett Johansson si Black Widow di Tim Avengers
Ikut Berjualan Takjil, Baju atau Kue Lebaran
[caption id="attachment_229871" align="alignnone" width="750"] ilustrasi berjualan takjil @beritadaerah.co.id[/caption] Kamu dan teman-teman kamu bisa loh memanfaatkan bulan Ramadan untuk meraup pundi-pundi uang. Kamu bisa ikut mencoba berjualan takjil, baju atau kue lebaran. Lagi pula kamu masih memiliki waktu kok untuk merencanakannya matang-matang sebelum bulan Ramadan tiba. Kalau kamu dan temanmu sudah merencanakan dengan matang bisnis kamu itu, tentu daganganmu akan laris manis. Baca Juga: Kenapa Saat Berkaca Wajah Kita Terlihat Jelek? Setidaknya, itulah 5 hal yang jangan sampai lupa kamu lakukan menjelang lebaran. Apa kamu siap untuk melakukannya?
Penulis       : Dian Tri Lestari Editor        : Dian Tri Lestari
Source : https://malangtoday.net/inspirasi/todayhype/5-hal-yang-dilakukan-menjelang-ramadan/
MalangTODAY
0 notes
idhamcholiq · 5 years
Text
Ramadan Saat Kanak-Kanak
Sudah tiga hari shalat tarawih berlangsung. Di malam ke ketiga ini, masih terasa antusias para jamaah sholat tarawih di masjid tempat saya sholat, dan saya yakin masjid-masjid lainnya mengalami hal yang sama. Itu penampakan lazim di awal-awal ramadan. Shaff masih panjang ke belakang sampai kemudian jamaah sholat tarawih membludak sampai ke sisi luar kanan masjid.
Dari dalam, saya melihat jamaah di luar masjid itu kebanyakan diisi oleh anak-anak kecil, dan ada seorang bapak yang memegang batang kecil sebuah pohon. Sejenak saya perhatikan, ternyata si bapak bertugas untuk mengamankan jamaah anak-anak kecil itu agat mereka tidak ramai sehingga ritual sholat jamaah tarawih tidak terganggu.
Sekilas pemandangan itu mengingatkan saya pada masa kanak-kanak saat menikmati ibadah Ramadan di kampung halaman. Pada masa itu, Ramadan sungguh menyenangkan. Bahkan jauh sebelum puasa, anak-anak kecil seumuran saya, sudah siap-siap menyambutnya dengan penuh kemeriahan. Mulai dari membuat api unggun terbuat dari bambu atau bekas botol minyak rambut yang diberi sumbuh dan minyak gas.
Menikmati ibadah puasa ramadan pada waktu kecil nyaris dihabiskan untuk bermain. Mulai pagi hingga menjelang buka puasa habis digunaan untuk jalan-jalan, mancing ikan dan ngabuburit di pantai. Dan ketika malam datang, sholat tarawih berjamaah adalah kesempatan yang tak boleh disia-siakan untuk bermain.
Saya masih ingat ketika itu, saya bersama teman-teman sebaya, berbondong-bondong menuju masjid tanpa ada paksaan apapun dari orang luar untuk melaksanakan sholat Tarawih. Meskipun, semangat beribadah itu hanya mungkin didapatkan di waktu bulan puasa.
Ada banyak fragmen di waktu shalat tarawih yang dilahirkan, bahkan hal yang menggelikan dan canda tawa tak bisa terlupakan hingga saat ini, saat berjumpa dengan bulan suci ramadan.
Didahului dengan sholat Isya, belum ada sesuatu yang menggelikan dan penuh canda. Mungkin karena sholat Isya wajib. Jadi, masih sungkan untuk berbuat aneh. Namun, jika sudah sampai pada shalat tarawih, di sanalah kegelian dan tawa itu meledak.
Saya masih ingat ketika itu ramai-ramai bersama sepupu dan teman-teman lain sholat tarawih, ketika itu seorang Imam sedang membaca surah Al-Fatihah dengan suara yang merdu dan enak didengar, tiba-tiba teman saya memplintir kata “amin” menjadi “asyikkkk” dengan suara agak keras. Suara itu terdengarlah oleh jamaah bapak-bapak. Beberapa dari mereka, setelah selasai salam, konstan melirik ke arah kami dengan raut wajah marah dan masam, kemudian menegur. Kami pun diam. Tetapi namanya anak kecil segala cara pun tetap dilakukan untuk memuaskan keinginan mereka, dan tegap berusaha untuk membuat suasana tetap penuh canda.
Colek-colek pantat, saling tampar, melorotkan sarung atau mengangkatnya ke atas sehingga celana dalam si anak kelihatan (kalau kebetulan tidak pakai celana dalam, suasana masjid akan tambah ramai), menarik sejadah dan melempar kopiah teman.
Ada kejadian yang paling menggelikan dan membuat ngakak habis, yang sampai hari sulit saya lupakan. Yaitu, ketika teman saya menggoda seorang waria sedang sholat Tarawih di samping kirinya. Setelah dipegang pantatnya belum juga membuat sang waria ketawa, akhirnya teman saya duduk di depan sang waria, kemudian menarik sejadah sang waria dengan keras. Alhasil sajadah sang waria terbelah menjadi dua, robek . Setengahnya nempel di kaki sang waria, setengahnya lagi di tangan teman saya yang menarik sejadah itu huahahaha. Aksi dari teman saya itu membuat suasana penuh tawa bercampur dengan kemarahan dan teguran dari bapak-bapak jamaah yang ada di dalam masjid.
Beberapa kejadian yang dilakukan oleh anak-anak kecil itu, akhirnya membuat pengurus masjid bertindak lebih keras dan ketat. Takmir masjid mengeluarkan peraturan untuk melarang anak-anak yang kerjaannya bercanda untuk sholat di masjid dengan alasan keberadaan mereka mengganggu kekhusukan sholat tarawih. Meskipun ada beberapa dari golongan ustadz yang menyesali peraturan itu. “Namanya anak-anak ya pasti begitu. Mereka butuh bermain, dan belum bisa diajak serius dalam ibadah. Tidak boleh dikerasi apalagi sampai dilarang sholat berjamaah ke masjid. Hal tersebut akan membuat anak trauma untuk sholat ke masjid yang berakibat tidak baik kepada sang anak. Kalau perlu dan memang perlu anak-anak itu ya dinasehati” Ungkap salah seorang ustadz.
Kendati terdengar menggelikan, kocak dan ngawur yang dilakukan oleh anak-anak kecil di waktu sholat tawarih, saya meyakini mereka jauh dari kepentingan apapun. Alih-alih kepentingan politik-kekuasaan semata. Mereka melakukan itu semata-semata untuk bermain, apa adanya, tanpa mengharapkan pahala apalagi surga. Mereka tentu berbeda dengan orang-orang dewasa. Tidak ada sedikitpun niat mereka menjadikan sholat tarawih sebagai alat untuk pamrih, atau sebagai gerakan untuk kepentingan lain: untuk kepentingan politik, misalnya, atau bertujuan untuk show of force ,yang saat ini sedang menemukan momentumnya. Dan, kalian orang dewasa, tau apa sih kalian tentang dunia anak kecil?
Terlepas dari itu, Nabi Muhammad pernah memberi contoh yang baik cara memperlakukan anak kecil saat Nabi sedang sholat. Ketika itu Nabi harus bersujud lebih lama karena tiba-tiba cucunya, Hasan menganggu Nabi saat sholat, dan dengan 'nakalnya' Hasan bermain kuda-kudaan dengan naik ke punggung Nabi.
Mengenang bulan ramadan pada masa kanak-kanak membuat saya rindu, dan ingin kembali kepada masa-masa itu. Kembali bukan dalam berarti kembali menjadi anak kecil. Makna kembali di sini adalah kembali kepada kepolosan, apa adanya, dan kesenangan dalam menjalankan ibadah puasa seperti yang telah dilakukan oleh anak-anak kecil di masjid tempat saya sholat tarawih tadi.
------
Tulisan 2016
0 notes
azdinawawi · 7 years
Photo
Tumblr media
Pertanyaan:
Assalamu ‘alaikum. Benarkah isi sms maaf-maafan yang marak tersebar akhir-akhir ini? Isinya:
Ketika Rasullullah sedang berkhutbah pada Shalat Jum’at (dalam bulan Sya’ban), beliau mengatakan Amin sampai tiga kali, dan para sahabat begitu mendengar Rasullullah mengatakan Amin, terkejut dan spontan mereka ikut mengatakan Amin. Tapi para sahabat bingung, kenapa Rasullullah berkata Amin sampai tiga kali. Ketika selesai shalat Jum’at, para sahabat bertanya kepada Rasullullah, kemudian beliau menjelaskan: “ketika aku sedang berkhutbah, datanglah Malaikat Jibril dan berbisik, hai Rasullullah Amin-kan do’a ku ini,” jawab Rasullullah.
Do’a Malaikat Jibril adalah: “Ya Allah tolong abaikan puasa ummat Muhammad, apabila sebelum memasuki bulan Ramadhan dia tidak melakukan hal-hal yang berikut: 1) Tidak memohon maaf terlebih dahulu kepada kedua orang tuanya (jika masih ada); 2) Tidak bermaafan terlebih dahulu antara suami istri; 3) Tidak bermaafan terlebih dahulu dengan orang-orang sekitarnya.
Abu yahya (tegal**@***.com) Jawaban:
Wa’alaikumussalam warahmatullah.
Hampir semua orang yang menuliskan hadis ini tidak ada yang menyebutkan periwayat hadisnya. Setelah dicari, hadis ini pun tidak ada di kitab-kitab hadis. Setelah berusaha mencari-cari lagi, saya menemukan ada orang yang menuliskan hadis ini kemudian menyebutkan bahwa hadis ini diriwayatkan oleh Ibnu Khuzaimah, 3:192 dan Ahmad, 2:246, 254. Ternyata, pada kitab Shahih Ibnu Khuzaimah, 3:192, juga pada kitab Musnad Imam Ahmad, 2:246 dan 2:254 ditemukan hadis berikut:
عن أبي هريرة  أن رسول الله صلى الله عليه و سلم رقي المنبر فقال : آمين آمين آمين فقيل له  يارسول الله ما كنت تصنع هذا ؟ ! فقال : قال لي جبريل : أرغم الله أنف عبد أو بعد دخل رمضان فلم يغفر له فقلت : آمين ثم قال : رغم أنف عبد أو بعد أدرك و الديه أو أحدهما لم يدخله الجنة فقلت : آمين ثم قال : رغم أنف عبد أو بعد ذكرت عنده فلم يصل عليك فقلت : آمين  قال الأعظمي : إسناده جيد
“Dari Abu Hurairah; Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam naik mimbar lalu bersabda, ‘Amin … amin … amin.’ Para sahabat bertanya, ‘Kenapa engkau berkata demikian, wahai Rasulullah?’ Kemudian, beliau bersabda, ‘Baru saja Jibril berkata kepadaku, ‘Allah melaknat seorang hamba yang melewati Ramadan tanpa mendapatkan ampunan,’ maka kukatakan, ‘Amin.’ Kemudian, Jibril berkata lagi, ‘Allah melaknat seorang hamba yang mengetahui kedua orang tuanya masih hidup, namun itu tidak membuatnya masuk Jannah (karena tidak berbakti kepada mereka berdua),’ maka aku berkata, ‘Amin.’ Kemudian, Jibril berkata lagi, ‘Allah melaknat seorang hamba yang tidak bersalawat ketika disebut namamu,’ maka kukatakan, ‘Amin.”” (Al-A’zhami berkata, “Sanad hadis ini jayyid.”)
Hadis ini dinilai sahih oleh Al-Mundziri dalam At-Targhib wa At-Tarhib, 2:114, 2:406, 2:407, dan 3:295; juga oleh Adz-Dzahabi dalam Al-Madzhab, 4:1682. Dinilai hasan oleh Al-Haitsami dalam Majma’ Az-Zawaid, 8:142; juga oleh Ibnu Hajar Al-Asqalani dalam Al-Qaulul Badi‘, no. 212; juga oleh Al-Albani di Shahih At-Targhib, no. 1679.
Dari sini, jelaslah bahwa kedua hadis di atas adalah dua hadis yang berbeda. Entah siapa orang iseng yang membuat hadis pertama. Atau mungkin, bisa jadi pembuat hadis tersebut mendengar hadis kedua, lalu menyebarkannya kepada orang banyak dengan ingatannya yang rusak, sehingga makna hadis pun berubah.
Bisa jadi juga, pembuat hadis ini berinovasi membuat tradisi bermaaf-maafan sebelum Ramadan, lalu sengaja menyelewengkan hadis kedua ini untuk mengesahkan tradisi tersebut. Yang jelas, hadis yang tersebat luas itu tidak ada asal-usulnya. Kita pun tidak tahu siapa yang mengatakan hal itu. Sebenarnya, itu bukan hadis dan tidak perlu kita hiraukan, apalagi diamalkan.
Meminta maaf itu disyariatkan dalam Islam. Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,
من كانت له مظلمة لأخيه من عرضه أو شيء فليتحلله منه اليوم قبل أن لا يكون دينار ولا درهم إن كان له عمل صالح أخذ منه بقدر مظلمته وإن لم تكن له حسنات أخذ من سيئات صاحبه فحمل عليه
“Orang yang pernah menzalimi saudaranya dalam hal apa pun, maka hari ini ia wajib meminta agar perbuatannya tersebut dihalalkan oleh saudaranya, sebelum datang hari saat tidak ada ada dinar dan dirham, karena jika orang tersebut memiliki amal saleh, amalnya tersebut akan dikurangi untuk melunasi kezalimannya. Namun, jika ia tidak memiliki amal saleh maka ditambahkan kepadanya dosa-dosa dari orang yang ia zalimi.” (H.r. Bukhari, no. 2449)
Kata “اليوم” (hari ini) menunjukkan bahwa meminta maaf itu dapat dilakukan kapan saja, dan yang paling baik adalah meminta maaf dengan segera karena kita tidak tahu kapan ajal menjemput.
Dari hadis ini jelaslah bahwa Islam mengajarkan untuk meminta maaf, jika kita berbuat kesalahan kepada orang lain. Adapun meminta maaf tanpa sebab dan dilakukan kepada semua orang yang ditemui maka itu tidak pernah diajarkan oleh Islam.
Jika ada yang berkata, “Manusia ‘kan tempat salah dan dosa. Mungkin saja kita berbuat salah kepada semua orang tanpa disadari.”
Yang dikatakan itu memang benar, namun apakah serta-merta kita meminta maaf kepada semua orang yang kita temui? Mengapa Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam dan para sahabat tidak pernah berbuat demikian? Padahal, mereka adalah orang-orang yang paling khawatir akan dosa. Selain itu, kesalahan yang tidak disengaja atau tidak disadari itu tidak dihitung sebagai dosa di sisi Allah ta’ala. Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam,
إن الله تجاوز لي عن أمتي الخطأ والنسيان وما استكرهوا عليه
“Sesungguhnya, Allah telah memaafkan umatku yang berbuat salah karena tidak sengaja, karena lupa, atau karena dipaksa.” (H.r. Ibnu Majah, no. 1675; Al-Baihaqi, 7:356; Ibnu Hazm dalam Al-Muhalla, 4:4; dinilai sahih oleh Al-Albani dalam Shahih Ibnu Majah)
Dengan demikian, orang yang “meminta maaf tanpa sebab” kepada semua orang bisa terjerumus pada sikap ghuluw (berlebihan) dalam beragama. Begitu pula, mengkhususkan suatu waktu untuk meminta maaf dan dikerjakan secara rutin setiap tahun tidak dibenarkan dalam Islam dan bukan ajaran Islam.
Hal lain yang menjadi sisi negatif tradisi semacam ini adalah menunda permintaan maaf terhadap kesalahan yang dilakukan kepada orang lain hingga bulan Ramadan tiba. Beberapa orang, ketika melakukan kesalahan kepada orang lain, tidak langsung minta maaf dan sengaja ditunda sampai momen Ramadan tiba, meskipun harus menunggu selama 11 bulan.
Meski demikian, bagi orang yang memiliki kesalahan bertepatan dengan Sya’ban atau Ramadan, tidak ada larangan memanfaatkan waktu menjelang Ramadan untuk meminta maaf pada bulan ini, kepada orang yang pernah dizaliminya tersebut. Asalkan, ini tidak dijadikan kebiasaan, sehingga menjadi ritual rutin yang dilakukan setiap tahun dan dilakukan tanpa sebab.
Wallahu a’lam.
Diambil dari situs kangaswad.wordpress.com, dengan beberapa penambahan oleh Ustadz Ammi Nur Baits.
Artikel www.KonsultasiSyariah.com
20 notes · View notes
andrean-maulana · 4 years
Video
youtube
[Subtitle Indonesia] Terhubung Kembali Dengan Quran 1 - Nouman Ali Khan ..
Mungkin kita sering membaca Al Quran dalam keseharian kita, setidaknya saat solat wajib. Rutinitas pembacaan Al Quran kadang membuat kita lupa makna dari itu. Memahami sesuatu dengan lebih detail akan membiasakan diri kita untuk memiliki habit yang baik. Reconnect with Quran adalah hal yang perlu dilakukan setiap saat, supaya kita selalu meningkatkan pemaknaan kita terhadap Al Quran sehingga muslim yang baik dapat tercermin pada perilaku keseharian kita.
Perenungan ini sering dilakukan oleh Nabi Ibrahim a.s, seperti yang tertulis pada Surat Sy-Syu’ara ayat 69-104. Hanya beliau yang berpikir kritis tentang ‘Tuhan’ yang disembah oleh masyarakat di sekitarnya, yang mana membuat terusir dari masyarakat. Menariknya, yang diinat pada saat kesendirian itu adalah bukan kebutuhan hidup, tapi petunjuk. Di situasi yang sama, mungkin banyak orang akan langsung meminta bagaimana kita bisa hidup. Muslim seharusnya meminta petunjuk hidup terlebih dahulu sebelum kebutuhan hidup, yang diantaranya adalah makan-minum, kesembuhan dari penyakit dan kebutuhan lainnya. Hal menarik lainnya permohonan ampunan yang dilakukan atas kesalahan yang diperbuat. Padahal Ibrahim a.s adalah korban yang diusir, namun beliau tidak dendam, bahkan mendoakan ayahnya untuk dapat diampuni juga. Beliau pun memohon untuk dikaruniai harta dan anak yang berguna dan hati yang bersih. Dan doa tersebut pun dikabul oleh Allah swt., yaitu keturunan Ibrahim a.s yang menjadi penutup akhir zaman yaitu Rasulullah saw.
Al Quran memberikan kita petunjuk dalam menghadapi permasalahan hidup sebagaimana yang dicontohkan oleh Ibrahim a.s, ‘ayah’ yang mendoakan kita supaya menjadi bermanfaat dan memiliki hati yang bersih. Reconnect with Quran adalah kebutuhan setiap orang, tidak terkecuali yang soleh atau tidak dan lainnya. Rutinitas keseharian kita membuat ada gap/jarak antara Quran dengan hati, yang perlu untuk selalu didekatkan.
Menjelang Ramadan, yang tinggal 2 minggu lagi, mari kita mulai dekatkan Quran dengan hati sehingga dapat menghadapi permasalahan hidup dengan cara yang dicontohkan oleh ‘ayah’ kita.
Wallahu’alam.
 .
0 notes
lambangseptiawn · 5 years
Text
Ramadan Tiba
Ramadan tiba.
Saya yakin, para Pembaca memiliki kenangan tersendiri tentang bagaimana dulu melewati bulan ramadan saat masih berada dalam usia belia. Saya pun demikian. Ada banyak hal-hal menarik yang dulu selalu menghiasi bulan ramadan saya. Namun, ketika usia mulai beranjak dewasa, hal-hal itu seakan sudah tak dapat terjangkau lagi. Mungkin karena zaman yang berubah dengan begitu cepat sehingga hal-hal itu sirna dengan sendirinya dan berganti dengan hal-hal baru yang lebih modern. Atau, bisa juga karena pengaruh digit usia yang sudah tidak lagi relevan untuk mengulang hal-hal tersebut saat ini.
Dulu, saat masih usia belia, saya tinggal dan tumbuh di desa. Tentu, suasana desa tempat saya tinggal dulu sudah sangat berbeda dengan wajah desa yang sama pada saat sekarang ini. Termasuk juga, pernak-pernik yang dulu menghiasi bulan ramadan saya agaknya juga sudah mulai berubah, berganti dengan hal-hal baru yang lebih bervariasi, mengalir sesuai dengan perkembangan zaman saat ini.
Dalam tulisan ini, saya ingin menuliskan beberapa hal menarik yang dulu menghiasi bulan ramadan saya sewaktu kecil. Dan barangkali, hal-hal itu agaknya memang sudah jarang ditemui saat ini. Jika pun hal-hal itu masih dapat ditemui, saya mengira bahwa frekuensinya pasti sangat terbatas. So, mari kita simak bersama apa saja hal-hal menarik itu!
Buku Catatan Ramadan
Saya yakin, Pembaca sekalian dulu juga pernah mengalami masa dimana harus mengisi buku catatan ramadan. Saya pun juga demikian. Buku catatan itu seakan menjadi bawaan wajib, terutama saat akan menuju surau untuk mengikuti sholat tarawih. Saya masih ingat, bahkan hingga saat duduk di bangku kelas 7 SMP, saya masih harus mengisi buku semacam itu. Sampai saat ini, saya masih sering melihat beberapa anak-anak SD membawa buku semacam itu ketika mengikuti sholat di surau. Namun, nampaknya jumlahnya tidaklah sebanyak dulu.
Nasi Kucing atau Nasi Gulai Ayam
Percaya atau tidak, nasi kucing atau nasi gulai ayam selalu menjadi menu favorit yang dihidangkan untuk takjil buka puasa di surau di desa saya dulu. Saya juga tidak tahu persis apa alasannya, padahal tugas menyediakan takjil selalu digilir dan berganti orang yang berbeda setiap harinya. Nasi kucing atau nasi gulai itu dibungkus dengan kertas minyak, diikat oleh karet, dan diselipkan sebuah sendok plastik di antara ikatan karet itu.
Jika menu saat itu adalah nasi kucing, maka bisa dipastikan bahwa lauk yang tersembunyi dalam bungkusan itu adalah tempe orek, telur dadar, dan/atau oseng tahu. Jika saat itu saya tidak mendapatkan nasi kucing, sudah dapat ditebak pula bahwa dalam bungkusan itu saya akan menemui gulai ayam yang terbungkus plastik bening dengan beberapa potongan dadu ayam dan beberapa lembar tulang, lengkap dengan kuah berwarna kuning keemasan dan potongan cabai merah tipis yang melayang-layang.
Saya tidak begitu yakin jika dua menu dengan tampilan sesederhana itu masih langgeng dijadikan sebagai menu takjil di zaman yang sudah advance ini. Menu takjil saat ini pasti sudah banyak berubah karena dunia telah menawarkan berbagai kemudahan. Mau makan ayam goreng renyah untuk menu takjil hari ini? Tinggal pesan saja di toko seberang jalan sana. Atau, mau makan menu 4 sehat 5 sempurna untuk takjil minggu depan? Langsung order saja dan bersantailah. Minggu depan, box-box makanan itu sudah akan siap di surau sebelum waktu magrib tiba.
Lagu Religi Menjamur
Saya kira para Pembaca juga mengalami dan mengetahui bahwa dulu, lagu-lagu religi begitu menjamur di bulan ramadan. Lagu-lagu itu dibawakan secara solo ataupun kelompok, baik oleh penyanyi/kelompok musik yang memang konsisten memilih genre religi sebagai media berkaryanya ataupu penyanyi/kelompok di luar genre itu yang juga ingin ikutserta meramaikan ramadan dengan lagu religi ciptaannya.
Tak pandang bulu, mereka yang sejatinya mengusung genre pop, pop-rock, bahkan jazz dengan lagu-lagu bernuansa percintaan dalam berkarya sehari-harinya, tak mau ketinggalan dalam menyuguhkan musik religi sebagai alunan penghangat saat bulan ramadan. Menjelang bulan ramadan tiba, bahkan sejak satu bulan sebelumnya, penyanyi dan kelompok musik multigenre itu berlomba-lomba mengeluarkan single atau album untuk membidik pasar saat bulan ramadan.
Saat ini, bisa dibilang frekuensi munculnya lagu-lagu religi menjelang ramadan sudah mulai berkurang. Hanya satu dua saja. Dan yang paling konsisten, setidaknya selama 2 tahun kebelakang ini, adalah kelompok musik gambus yang digemari oleh para anak muda yang acapkali karya barunya selalu menjadi trending di YouTube.
Mercon Pagi dan Malam
Sebagai seorang anak yang hidup di desa ketika bulan ramadan, waktu pagi hari setelah subuh dan malam hari setelah tarawih adalah waktu terbaik untuk pergi ke bulak (jalanan sepi yang biasanya diapit oleh hamparan sawah di kanan dan kirinya). Agenda utamanya adalah menyulut mercon (petasan), baik mercon buatan sendiri (biasanya dibuat dari busi motor bekas yang dirakit sedemikian rupa) ataupun mercon yang dibeli dari warung di dekat rumah.
Saya dulu biasanya berangkat bergerombol bersama dengan teman sebaya lainnya dengan menaiki sepeda. Semua keperluan berupa mercon dan korek api telah dipersiapkan sebelum berangkat ke surau. Dan ketika rakaat terakhir selesai, kami akan langsung bergegas menuju bulak. Pesta pun resmi dimulai!
Para Pembaca agaknya juga sepakat dengan saya, bahwa kegiatan menyulut mercon bakda subuh atau tarawih itu saat ini masih ada. Namun, saya tidak yakin ada banyak anak-anak yang mencoba merakit mercon sendiri dari busi motor bekas yang sudah tidak terpakai sebagaimana yang dilakukan anak-anak zaman dulu. Jika pun ada, pasti sangat sedikit. Karena, bukankah lebih praktis membeli daripada membuat sendiri?
Empat hal di atas merupakan pernak-pernik ramadan sewaktu kecil yang selalu saya ingat. Tentu, setiap orang memiliki versinya tersendiri tentang hal-hal yang paling diingat saat ramadan sewaktu kecil dulu. Saya pun yakin para Pembaca memiliki versinya masing-masing. Coba tuliskanlah, agar dunia tahu, dan agar kita dapat bersyukur karena masih diberikan umur untuk bertemu dengan bulan ramadan hingga saat ini.
Yogyakarta, 12 Mei 2019
0 notes
fritzondemand · 7 years
Text
Harga Al Quran Madina Ar Rayyan
Harga Al Quran Madina Ar Rayyan Harga Al Quran Madina Ar Rayyan Al Quran Cantik, Al Quran Pelangi, Al Quran Rainbow, Beli Al Quran, Jual Al Quran·March 20, 2017March 20, 2017
Harga Al Quran Madina Ar Rayyan – Salah satu Produk Al Quran For Man adalah alquran kecil ar rayyan yang di desain simple dan elegan dengan kombinasi pahatan kayu dan cover kain yang berkualitas dilengkapi dengan resleting untuk pelindung bagian dalam alquran. Sekarang berdoa bisa dilakukan dimana saja dengan menggunakan Al Quran Kecil yang mudah dan praktis dibawa kemanapun. Sama halnya dengan Al Quran dengan ukuran normal pada umumnya, Al Quran kecil ini juga berisi ayat-ayat doa. Di sini kamu bisa menemukan macam-macam Al Quran Kecil dengan aneka warna dan variasi, ada yang dilengkapi dengan resleting atau model cover dompet. Kamu juga bisa menemukan Al Quran Kecil yang lengkap dengan terjemahannya yang tentunya akan memudahkan kamu. Cuma di Tokopedia yang menyediakan beragam Al Quran Kecil lengkap dengan harga terjangkau. Langsung pesan aja yuk disini. Yang jual banyak lho!
harga alquran kecil murah Membaca dan mengamalkan Alquran memang sudah menjadi hal yang wajib bagi seluruh umat muslim di dunia. Menjelang datangnya bulan puasa Ramadan seperti saat ini, beribadah dengan membaca Alquran tentu akan semakin menyempurnakan ibadah Anda. Walaupun sudah banyak tersedia versi aplikasi mobile, sebagian besar masyarakat Indonesia masih banyak yang suka membaca Alquran dalam bentuk fisik. Alquran dalam bentuk fisik tersedia dalam berbagai ukuran, mulai dari yang berukuran sebesar kertas A4 hingga yang paling kecil sebesar saku ukuran kertas A7. Harganya pun dijual relatif terjangkau. Al Quran Kecil Ar Rayyan ini dilengkapi dengan terjemahan bahasa Indonesia Standart Depag RI, bagian dalamnya juga terdapat Tajwid berwarna pada setiap huruf nya, menjadikan mempermudah dalam membaca alquran. Berikut ini spesifikasi lengkap alquran ar rayyan.
0 notes
hafidamru · 7 years
Text
The Question 🙋
: Assalamu ‘alaikum. Benarkah isi sms maaf-maafan yang marak tersebar akhir-akhir ini? Isinya: Ketika Rasullullah sedang berkhutbah pada Shalat Jum’at (dalam bulan Sya’ban), beliau mengatakan Aamiin sampai tiga kali, dan para sahabat begitu mendengar Rasullullah mengatakan Amin, terkejut dan spontan mereka ikut mengatakan Amin. Tapi para sahabat bingung, kenapa Rasullullah berkata Amin sampai tiga kali. Ketika selesai shalat Jum’at, para sahabat bertanya kepada Rasullullah, kemudian beliau menjelaskan: “ketika aku sedang berkhutbah, datanglah Malaikat Jibril dan berbisik, hai Rasullullah Amin-kan do’a ku ini,” jawab Rasullullah. Do’a Malaikat Jibril adalah: “Ya Allah tolong abaikan puasa ummat Muhammad, apabila sebelum memasuki bulan Ramadhan dia tidak melakukan hal-hal yang berikut: 1) Tidak memohon maaf terlebih dahulu kepada kedua orang tuanya (jika masih ada); 2) Tidak bermaafan terlebih dahulu antara suami istri; 3) Tidak bermaafan terlebih dahulu dengan orang-orang sekitarnya. Abu yahya (tegal**@***.com) Jawaban: Wa’alaikumussalam warahmatullah. Hampir semua orang yang menuliskan hadis ini tidak ada yang menyebutkan periwayat hadisnya. Setelah dicari, hadis ini pun tidak ada di kitab-kitab hadis. Setelah berusaha mencari-cari lagi, saya menemukan ada orang yang menuliskan hadis ini kemudian menyebutkan bahwa hadis ini diriwayatkan oleh Ibnu Khuzaimah, 3:192 dan Ahmad, 2:246, 254. Ternyata, pada kitab Shahih Ibnu Khuzaimah, 3:192, juga pada kitab Musnad Imam Ahmad, 2:246 dan 2:254 ditemukan hadis berikut: عن أبي هريرة  أن رسول الله صلى الله عليه و سلم رقي المنبر فقال : آمين آمين آمين فقيل له  يارسول الله ما كنت تصنع هذا ؟ ! فقال : قال لي جبريل : أرغم الله أنف عبد أو بعد دخل رمضان فلم يغفر له فقلت : آمين ثم قال : رغم أنف عبد أو بعد أدرك و الديه أو أحدهما لم يدخله الجنة فقلت : آمين ثم قال : رغم أنف عبد أو بعد ذكرت عنده فلم يصل عليك فقلت : آمين  قال الأعظمي : إسناده جيد “Dari Abu Hurairah; Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam naik mimbar lalu bersabda, ‘Amin … amin … amin.’ Para sahabat bertanya, ‘Kenapa engkau berkata demikian, wahai Rasulullah?’ Kemudian, beliau bersabda, ‘Baru saja Jibril berkata kepadaku, ‘Allah melaknat seorang hamba yang melewati Ramadan tanpa mendapatkan ampunan,’ maka kukatakan, ‘Amin.’ Kemudian, Jibril berkata lagi, ‘Allah melaknat seorang hamba yang mengetahui kedua orang tuanya masih hidup, namun itu tidak membuatnya masuk Jannah (karena tidak berbakti kepada mereka berdua),’ maka aku berkata, ‘Amin.’ Kemudian, Jibril berkata lagi, ‘Allah melaknat seorang hamba yang tidak bersalawat ketika disebut namamu,’ maka kukatakan, ‘Amin.”” (Al-A’zhami berkata, “Sanad hadis ini jayyid.”) Hadis ini dinilai sahih oleh Al-Mundziri dalam At-Targhib wa At-Tarhib, 2:114, 2:406, 2:407, dan 3:295; juga oleh Adz-Dzahabi dalam Al-Madzhab, 4:1682. Dinilai hasan oleh Al-Haitsami dalam Majma’ Az-Zawaid, 8:142; juga oleh Ibnu Hajar Al-Asqalani dalam Al-Qaulul Badi‘, no. 212; juga oleh Al-Albani di Shahih At-Targhib, no. 1679. Dari sini, jelaslah bahwa kedua hadis di atas adalah dua hadis yang berbeda. Entah siapa orang iseng yang membuat hadis pertama. Atau mungkin, bisa jadi pembuat hadis tersebut mendengar hadis kedua, lalu menyebarkannya kepada orang banyak dengan ingatannya yang rusak, sehingga makna hadis pun berubah. Bisa jadi juga, pembuat hadis ini berinovasi membuat tradisi bermaaf-maafan sebelum Ramadan, lalu sengaja menyelewengkan hadis kedua ini untuk mengesahkan tradisi tersebut. Yang jelas, hadis yang tersebat luas itu tidak ada asal-usulnya. Kita pun tidak tahu siapa yang mengatakan hal itu. Sebenarnya, itu bukan hadis dan tidak perlu kita hiraukan, apalagi diamalkan. Meminta maaf itu disyariatkan dalam Islam. Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda, من كانت له مظلمة لأخيه من عرضه أو شيء فليتحلله منه اليوم قبل أن لا يكون دينار ولا درهم إن كان له عمل صالح أخذ منه بقدر مظلمته وإن لم تكن له حسنات أخذ من سيئات صاحبه فحمل عليه “Orang yang pernah menzalimi saudaranya dalam hal apa pun, maka hari ini ia wajib meminta agar perbuatannya tersebut dihalalkan oleh saudaranya, sebelum datang hari saat tidak ada ada dinar dan dirham, karena jika orang tersebut memiliki amal saleh, amalnya tersebut akan dikurangi untuk melunasi kezalimannya. Namun, jika ia tidak memiliki amal saleh maka ditambahkan kepadanya dosa-dosa dari orang yang ia zalimi.” (H.r. Bukhari, no. 2449) Kata “اليوم” (hari ini) menunjukkan bahwa meminta maaf itu dapat dilakukan kapan saja, dan yang paling baik adalah meminta maaf dengan segera karena kita tidak tahu kapan ajal menjemput. Dari hadis ini jelaslah bahwa Islam mengajarkan untuk meminta maaf, jika kita berbuat kesalahan kepada orang lain. Adapun meminta maaf tanpa sebab dan dilakukan kepada semua orang yang ditemui maka itu tidak pernah diajarkan oleh Islam. Jika ada yang berkata, “Manusia ‘kan tempat salah dan dosa. Mungkin saja kita berbuat salah kepada semua orang tanpa disadari.” Yang dikatakan itu memang benar, namun apakah serta-merta kita meminta maaf kepada semua orang yang kita temui? Mengapa Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam dan para sahabat tidak pernah berbuat demikian? Padahal, mereka adalah orang-orang yang paling khawatir akan dosa. Selain itu, kesalahan yang tidak disengaja atau tidak disadari itu tidak dihitung sebagai dosa di sisi Allah ta’ala. Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam, إن الله تجاوز لي عن أمتي الخطأ والنسيان وما استكرهوا عليه “Sesungguhnya, Allah telah memaafkan umatku yang berbuat salah karena tidak sengaja, karena lupa, atau karena dipaksa.” (H.r. Ibnu Majah, no. 1675; Al-Baihaqi, 7:356; Ibnu Hazm dalam Al-Muhalla, 4:4; dinilai sahih oleh Al-Albani dalam Shahih Ibnu Majah) Dengan demikian, orang yang “meminta maaf tanpa sebab” kepada semua orang bisa terjerumus pada sikap ghuluw (berlebihan) dalam beragama. Begitu pula, mengkhususkan suatu waktu untuk meminta maaf dan dikerjakan secara rutin setiap tahun tidak dibenarkan dalam Islam dan bukan ajaran Islam. Hal lain yang menjadi sisi negatif tradisi semacam ini adalah menunda permintaan maaf terhadap kesalahan yang dilakukan kepada orang lain hingga bulan Ramadan tiba. Beberapa orang, ketika melakukan kesalahan kepada orang lain, tidak langsung minta maaf dan sengaja ditunda sampai momen Ramadan tiba, meskipun harus menunggu selama 11 bulan. Meski demikian, bagi orang yang memiliki kesalahan bertepatan dengan Sya’ban atau Ramadan, tidak ada larangan memanfaatkan waktu menjelang Ramadan untuk meminta maaf pada bulan ini, kepada orang yang pernah dizaliminya tersebut. Asalkan, ini tidak dijadikan kebiasaan, sehingga menjadi ritual rutin yang dilakukan setiap tahun dan dilakukan tanpa sebab. Wallahu a’lam. Diambil dari situs kangaswad.wordpress.com, dengan beberapa penambahan oleh Ustadz Ammi Nur Baits. Artikel www.KonsultasiSyariah.com Read more https://konsultasisyariah.com/5767-sms-ramadhan.html
0 notes