#GusYani
Explore tagged Tumblr posts
Text
Gus Yani Apresiasi Festival Tumpeng Raksasa Nasi Krawu Yang Digelar KWG
Lasem Gresik News , Gresik - Dalam rangka memperingati Hari Jadi Kota Gresik ke 536 dan Kabupaten Gresik ke 49, Komunitas Wartawan Gresik (KWG) menggelar Festival Nasi Krawu Tumpeng Agung, Sabtu (11/03). Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani yang hadir dalam festival krawu, menyebut kegiatan tersebut berdampak positif bagi warga Gresik. "Festival ini ternyata memberikan hasil yang di luar ekspektasi. Acara yang awalnya diagendakan sederhana, tapi sekarang dapat menjadi hiburan dan memberi dampak yang positif bagi warga Kabupaten Gresik. Ini jug bentuk kontribusi teman-teman KWG untuk merayakan hari ulang tahun Kabupaten Gresik." ujar bupati yang akrab disapa Gus Yani itu. Baca Juga : Libatkan Ratusan Relawan, Dinas Lingkungan Hidup Gresik Gelar Aksi Bersih-Bersih DAS Brantas Agenda yang berlangsung di Atrium Gressmall tersebut, terlihat ramai didatangi oleh para pengunjung. Mereka semua terkesan dengan 1.000 nasi krawu yang disusun sedemikian rupa menjadi tumpeng raksasa. Tumpeng tersebut juga akan dibagikan secara gratis kepada para pengunjung yang hadir di Gressmall. Seperti yang telah diketahui, nasi krawu telah ditetapkan menjadi Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) oleh pemerintah melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek). Sehingga, nasi krawu telah resmi menjadi bagian dari makanan khas Gresik bersama dengan sanggring kolak ayam Gumeno. Melihat antusiasme para warga, festival yang seharusnya dibuka jam satu siang, sengaja dimajukan satu jam lebih cepat oleh Gus Yani. Menurut salah seorang pengunjung, mereka telah menunggu sejak jam 10 pagi. "Saya sangat terkesan kepada rekan-rekan KWG, karena organisasi atau komunitas ini dapat memberikan sebuah ide yang luar biasa dalam mengisi kegiatan HUT kabupaten Gresik. Yang juga turut mengundang partisipasi warga dalam pelaksanaannya," ucap Gus Yani. Ketua KWG Miftahul Arif mengatakan, ide awal tercetusnya festival tersebut bermula dari perbincangan warung kopi. Dia bersama anggota KWG yang lain saat itu tengah membahas mengenai upaya KWG dalam merayakan HUT Gresik. "Ini berangkat dari kita ngopi, muncul ide bersama generasi muda KWG. Tercetuslah agenda tumpeng raksasa nasi krawu ini. Dan Alhamdulillah direspon positif oleh Pak Bupati Gresik." kata Arif. Baca Juga : Kejuaraan Woodball Piala Gubernur Jawa Timur 2023 Diikuti 7 Provinsi Dia juga mengatakan, tumpeng nasi krawu raksasa ini adalah yang pertama terselenggara di Gresik. Kedepannya, dengan langkah awal seperti ini dapat lebih mengenalkan pesona nasi krawu kepada masyarakat Indonesia, khususnya warga Gresik. Selain Gus Yani, festival krawu kali ini juga dihadiri oleh para kepala OPD terkait, diantaranya Kepala Dinas PMD Abu Hasan Kepala Dinas Budparekraf Syaifuddin Ghozali, Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Moh. Nadlilah, Kepala Dinas KBPPPA Titik Ernawati, dan Kepala Dinas PM dan PTSP Agung Endro Dwi Setyo Utomo, serta para pekerja ojek online yang tergabung dalam Gaspol Tangguh Gresik. Read the full article
#BupatiGresikFandiAkhmadYani#FestivalTumpengRaksasaNasiKrawu#GusYani#HariJadiKotaGresikke536danKabupatenGresikke49
0 notes
Photo
Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani membagikan kompor gas dalam sedekah bumi di Desa Cagak Agung, Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik. Hal ini juga menandai jaringan gas mulai terpasang di Desa. Dalam kesempatan tersebut, warga Desa Cagak Agung menerima Kompor Gas sejumlah 20 buah. Penyerahan dilakukan secara simbolis oleh Bupati Gresik dan Dirut PT Gresik Migas Habibullah kepada warga Dusun Cagak didampingi oleh Kades Cagak Agung dan Camat Cerme. #inigresik #gresik #latepost #news #bupatigresik #gusyani (di Cerme, Jawa Timur, Indonesia) https://www.instagram.com/p/CguC5PRvp8D/?igshid=NGJjMDIxMWI=
0 notes
Text
PSIKOLOG VS PSIKIATER #3
Mereka ngapain aja sih? (Psikiater)
Disisi lain, seorang psikiater dengan dasar sebagai dokter, maka pada umumnya, klien yang datang adalah klien yang membutuhkan penanganan dengan obat. Seperti klien yang kesulitan mengendalikan dirinya, sulit diajak berkomunikasi, atau klien dalam kondisi gelisah, mengamuk dan sulit ditenangkan, hingga klien yang membahayakan dirinya maupun orang lain disekitarnya. Misalnya untuk pasien skizophrenia, paranoid, bipolar, dan gangguan kejiwaan lainnya yang lebih serius. Prosedur yang dilakukan juga dapat melalui langsung mendatangi psikiater maupun melalui rujukan baik itu dokter umum maupun seorang psikolog.
Karena basicnya adalah seorang dokter spesialis, prosedur yang dilalui biasanya harus melalui rujukan dokter umum maupun psikolog. Penanganan yang diberikan lebih ke terapi obat (farmakoterapi) meskipun tidak menutup kemungkinan psikiater memberikan farmakoterapi dan psikoterapi. Klien yang datang ke psikiater adalah orang-orang yang sudah mulai kehilangan kontrol atau kendali terhadap diri dan pikirannya sehingga dibutuhkan obat untuk menstabilkan atau menenangkan klien tersebut (obat penenang). Psikiater hanya kusus menangani masalah gangguan kejiwaan dan yang berkaitan dengan keluhan fisik yang perlu penangan medis lanjut. Misalnya pasien skizofrenia, paranoid, bipolar dan gangguan kejiwaan lain yang tingkatnya lebih serius (sampai mengamuk, menyakiti diri sendiri atau rawan melakukan bunuh diri) ditambah komplikasi penyakit fisik misalnya darah tinggi, epilepsi, jantung.
Ibtichal Gusyani Putri
3 notes
·
View notes
Photo
Gus Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani mendatangi kediaman Wapres KH Ma’ruf Amin. Dalam pertemuan yang berlangsung sekitar 30 menit ini, Wapres mengungkapkan dukungannya terhadap rencana Pemerintah Kabupaten Gresik yang hendak membangun Kawasan Industri Halal (KIH) untuk mendukung pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia. “Saya kira kita memang mendorong pertumbuhan KIH. Itu memang program pemerintah dan salah satu fokus dari pengembangan ekonomi dan keuangan syariah kita,” ujar Kiai Ma’ruf dilansir dari keterangan tertulis Setwapres pada Kamis (11/11). Sementara itu, Bupati Fandi Akhmad Yani melaporkan bahwa Pemerintah Kabupaten Gresik telah menyiapkan lahan seluas 204 hektar di wilayah Kecamatan Sidayu, Manyar, dan Bungah untuk pengembangan KIH. “Di Manyar sendiri ada Pelabuhan Internasional dan merupakan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Kebetulan Sidayu ini bisa kita peruntukkan untuk kawasan industri halal,” ujar Gus Yani sapaan akrabnya. Adapun pembangunan KIH ini, lanjut Fandi, akan bekerjasama dengan sejumlah perusahaan BUMN antara lain Petrokimia Gresik dan Semen Gresik. “Kerjasamanya nanti Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) akan memasok produk ke KIH,” paparnya. Gus Yani memastikan bahwa terkait pemasaran dan pengangkutan tidak akan menjadi masalah karena Gresik memiliki banyak pelabuhan baik yang umum maupun khusus. Sumber Radar Gresik #iniGresik #gresik #latepost #news #kabargresik #gresikhits #exploregresik #halal #gusyani #wapres (di Gresik Jawa Timur Indonesia) https://www.instagram.com/p/CWSA21aPUTb/?utm_medium=tumblr
0 notes
Photo
Setelah melalui 100 hari pemerintahan, Gus Yani sebagai Bupati Kabupaten Gresik Memutasi lebih dari 300 pejabat dibawahnya. Dalam mutasi jilid ke-I bupati 36 tahun itu merombak pejabat Eselon II, III dan IV di lingkungan Pemkab Gresik. Rencananya agenda Mutasi akan diselenggarakan, Senin (30/08) pukul 12.30 di halaman parkir belakang kantor bupati Gresik. Informasi yang dihimpun, pejabat Eselon II yang ikut dalam gerbong mutasi diantaranya Kepala Satpol PP Pemkab Gresik, Abu Hasan, Kepala Bappeda Pemkab Gresik, Hermanto Sianturi, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU), Gunawan Setijadi dan Kepala Dinas Pertanahan (Distah), Sutaji Rudi . Bupati Yani juga rencananya akan merombak Sekretariat Dewan (Setwan) yang diduduki Darmawan dan Asisten II Pemkab Gresik, Ida Lailatus Sa’diyah. Sementara itu, sumber di lingkungan Pemkab Gresik menyebutkan, banyak Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang hampir seluruh pejabatnya dimutasi. Di antaranya OPD Dishub, Bappeda, BKD, Dispendik, PU, BPPKAD dan DPM-PTSP. Tidak hanya Kepala OPD, Gus Yani juga melakukan mutasi terhadap camat. Mulai dari camat Tambak, Sangkapura, Cerme hingga Kebomas. Sementara untuk pejabat eselon II yang posisinya masih dipertahankan atau tidak ada dalam daftar mutasi salah satunya, Kepala BPBD Gresik, Tarso Sagito. “Pak bupati seluruh programnya bisa dieksekusi dengan baik oleh seluruh jajarannya yang baru,” kata sumber tersebut. Sumber Radar Gresik #iniGresik #gresik #mutasi #gusyani (di Gresik Jawa Timur Indonesia) https://www.instagram.com/p/CTL9gcrpH6e/?utm_medium=tumblr
0 notes
Text
PSIKOLOG VS PSIKIATER #5
Lalu, Efek penanganan psikolog dan psikiater bedanya apa?
Penanganan yang dilakukan oleh psikolog terdiri dari beberapa sesi pertemuan karena perlu menggali berbagai informasi mengenai klien (proses asesmen sebelum diagnosa), namun dampaknya dapat bersifat jangka panjang. Sedangkan psikiater, melalui terapi obat yang diberikan akan dapat langsung dirasakan dampaknya. Akan tetapi dampak tersebut juga memerlukan adanya kedisiplinan dalam mengonsumsi obat. Apabila klien tidak teratur dalam menjalani proses farmakoterapinya, maka akan ada kemungkinan dampak lain yang akan muncul seperti kekambuhan atau kondisi yang semakin parah di masa yang akan datang.
Ibtichal Gusyani Putri
2 notes
·
View notes
Text
PSIKOLOG VS PSIKIATER #4
Jadi psikolog saingan dengan psikiater?
Dalam praktek kesehariannya, tidak menutup kemungkinan seorang psikolog dan seorang psikiater bekerja sama. Misalnya disaat psikolog menangani seorang klien dengan gangguan yang serius, maka psikolog dapat terlebih dahulu merujuk klien agar berkonsultasi ke psikiater untuk mendapatkan terapi obat terlebih dahulu hingga kondisinya cukup stabil baru kemudian kembali melanjutkan sesi konseling atau psikoterapi dengan psikolog, maupun sebaliknya.“Kira-kira saya harus ke psikolog atau psikiater ya?”
Tergantung dari permasalahan yang dialami. Selama klien merasa masih mampu untuk berdiskusi dan kooperatif, maka ada baiknya untuk menemui psikolog terlebih dahulu, namun apabila klien sudah hilang kendali atas dirinya ada baiknya klien segera menemui psikiater untuk mendapatkan penanganan yang lebih sesuai.
Ibtichal Gusyani Putri
1 note
·
View note
Quote
Kalau aku tidak bisa menjadikanmu sebagai pribadi yang lebih baik dalam memaknai cinta, aku selalu berharap Allah akan membimbingmu untuk menemukan makna cinta yang tulus. Hingga suatu saat ketika tiba waktunya, seseorang akan merasa sangat beruntung memilikimu. Akupun masih cukup egois, berharap bahwa akulah yang beruntung.
Ibtichal Gusyani Putri
1 note
·
View note
Text
MOMENT
Ijin curhat sedikit
Sebenarnya heran, kenapa ya kok aku ini sering kangen moment-moment tertentu, entah dengan siapa aja tapi malu ngakuin kalo kangen. Serius deh, semisal aku berani bilang kangen itu pasti udah beneran kangen banget. Tapi heran aja gitu apa-apa dikangenin, meski nggak semuanya diungkapkan. Terutama momen kebersamaan. Suatu hari ada yang bilang begini “ib kenapa sih kamu maniak foto?”
What?? Hahahaha aku dikatain maniak looh. Sedikit nyesek dengernya, tapi nggak papa. Waktu itu aku nanggepinnya sambil bercandaan. Andai waktu itu momentnya tepat buat ngejelasin.
Singkatnya gini..
Pertama, aku ini anak tunggal yang punya ibu overprotective. Nggak usah dijelaskan alasannya, karena panjang banget. Nah aku foto-foto ini tu bukan buat narsis atau karena maniak foto. Fotoku ini aku kirimkan ke ibuku biar ibuku percaya kalau aku ini perginya positif. Heran nggak? Yaa begitulah. Bener- bener apa yang aku lakuin aku wajib lapor. Lebay? Ya emang karena mau gimana lagi. Tuntutannya begitu. Ada banyak hal yang panjang dan susah kalo mau dijelasin. Dan Alhamdulillah, seingatku sekalipun aku belum pernah bohong aku ijin pergi kemana tapi kemana. Semua 100% terbukti. Bayangin aja kalo sekalinya bohong, diiket dirumah kali aku.
Kedua, dasar alasan yang sama, aku anak tunggal. Aku menghargai setiap momen kebersamaan. Setiap aku kumpul bareng teman aku selalu berusaha untuk dapet foto bareng. Nggak aku share atau upload di instagram atau manapun. Bener-bener aku simpen di hp aku liatin kalo malem tiap belum bisa tidur terus kadang bisa ketawa sampe terharu sendiri karena itu aja yang bisa aku kenang dan nggak bakal terulang. Sambil dilihat sambil didoain satu-satu. Sambil kepikiran kira-kira ntar di masa depan pada jadi apa. Hahaha mellow gitu yaa. Tapi memang begitu adanya. Jujur, aku diluar tampak keras terkenal galak tegas, tapi sebenernya ya gitu dikit-dikit mewek sendiri.
Pernah temen kantor bilang “ayok kita main kemana lagi, itung-itung nyenengin mbak iib kasihan dirumah sendiri sepi, nggak ada saudara buat diajak bercanda” itu langsung kaya terharu tapi ya bener juga sih. Aku diluar bisa lepas ketawa-ketawa menikmati setiap kebersamaan yang jarang banget aku dapetin dirumah. Itu salah satu alasan juga kenapa aku berusaha menyempatkan waktu untuk sekedar kumpul-kumpul dan bahkan yang mengkoordinasi biar pada bisa kumpul. Kalo udah bisa kumpul kan sayang nggak diabadikan.
Tapi life must go on. Udah banyak yang mulai menempuh hidup baru, sekolah lagi, kerja atau bahkan nikah. Sudah semakin susah menemukan moment. Naahhh itu loh alasan kenapa aku memotret setiap momen. Dokumentasiku, jembatan untuk merecall memoriku bareng-bareng teman, jembatan buat aku bisa selalu bersyukur kenal mereka, jembatan buat aku bisa ingat teman-teman dan mendoakan yang terbaik buat mereka, jembatan buat aku bisa merasa rame meski dikamar sendiri.
- Ibtichal Gusyani Putri
1 note
·
View note
Text
SEEKOR BURUNG
Mari kita bermain analogi lagi. Ibaratkan kita ini adalah seekor burung. Saat ini kita berada di sarang bersama orangtua kita. Medapatkan kenyamanan, kehangatan, kebersamaan, dan tentunya kebutuhan kita saat ini sedikit banyak dipenuhi oleh orangtua kita. Suatu ketika akan tiba saat dimana kita akan meninggalkan sarang kita mengepakkan sayap entah terbang kemana, mencari tempat baru untuk singgah dan berkembang disana. Mungkin saat itu orangtua kita akan merasakan “empty nest”. Mau tidak mau harus mau, tega tidak tega harus tega. Kita mungkin memang harus terbang, agar kita bisa melihat luasnya dunia, melihat segala perbedaan, agar kita mampu mensyukuri nikmat yang Allah berikan. Mumpung masih muda, masih kuat terbang jauh. Mungkin juga akan tiba saat untuk mencari sarang baru untuk masa depan? Dan mungkin kita akan tinggal disarang baru tersebut. Who knows? Tapi gimana kalu misal sayap kita masih dipegang oleh orangtua kita? Harus nekat? Kalau nggak direstui? Hmmmm, belum ketemu jawabannya.
- Ibtichal Gusyani Putri
1 note
·
View note
Text
PRAJURIT DOA
SBayanganku saat ini memikirkan bagaimana cara doa kita dikabulkan oleh ang Pencipta.
Ibaratkan saja setiap kita memohon kita memunculkan seorang prajurit yang kita kirimkan ke langit untuk bertempur menjadi pemenang. Apabila menang, hadiahnya adalah terkabulnya doa.
Saat ini prajuritku lemah, rapuh, bahkan kehilangan arah. Mereka belum siap bertempur.
Bukan salah mereka, tapi karena aku yang kurang membekalinya dengan kekhusyukan dan niatan tulus untuk akhirnya mampu memenangkan pertempuran di atas sana.
Tetes demi tetes air mata yang jatuh hanya sebuah gambaran penyesalan tidak berdaya karena prajuritku satu persatu runtuh, sia-sia.
Aku tidak ingin menyalahkan siapa-siapa, namun dalam hati aku sempat berfikiran kurang waras, mungkin ini yang menjadi penyebabnya
singkat cerita aku sangat semangat untuk dapat mendapatkan ibatatkan saja X, aku berusaha secara lahiriah, dan batiniah dengan mengirimkan prajurit, prajurit terkuatku untuk pertempuran besar. Mengapa pertempuran besar? Karena perlu dikatui X ini adalah keinginan setiap orang. Semua orang akan berusaha mati-matian untuk memenangkan X.
Pada saat yang bersamaan ketika aku mulai mengumpulkan bekal, orangtuaku tidak menginginkan aku mendapatkan X, konflik batinku semakin hebat apakah harus aku akhiri apa tetap menuruti egoku melanjutkannya. Akibatnya prajuritku diatas sana goyah, mereka lengah.
Aku tidak pernah tau apa yang orangtuaku kirimkan ke langit, apakah bekal untuk menemani prajuritku berjuang, atau malah prajurit lain yang lebih kuat dan mengalahkan prajuritku. apapun jawabannya pastilah orangtua menginginkan yang terbaik untuk anaknya.
Aku pastilah berdosa besar karena berpikir demikian. Mana mungkin orangtuaku mengirimkan sesuatu untuk langit yang kelak juga akan dikembalikan dibumi untukku suatu saat ketika aku butuh pertolongan.
Aku sedang bingung, tidak mampu berfokus, tidak mampu meluruskan niat. Aku tak melihat adanya batu besar yang menghambat, namun aku merasa ada yang mencegahku. Aku ingin mendapatkan X, ibuku tidak mendukung untuk mendapatkan X, dan ayahku membebaskan aku memilih.
setiap kali hal ini terjadi rasanya aku ingin berteriak. kenapa bisa tak sejalan? kalaupun aku menuruti egoku, katanya ridho orangtua adalah Ridho milik Sang Pencipta. semakin pesimis aku dibuatnya.
Alhasil aku menjadi pasif, hanya pasrah karena setiap usahaku malah menjadi boom waktu yang dapat meledakkan aku kapan saja. Boom waktu disini berisi setiap tanggungjawab yang harus aku pikul, tanggungjawab untuk menaikkan derajat orangtua, menjaga nama baik, memperbaiki kualitas hidup keluarga dan sebaginya. Sampai salah langkah mau jadi apa aku di kehidupan yang akan datang.
Aku hanya sendiri, aku pun sudah dewasa. Aku harus mau menerima semua itu, dan itu memang kewajibanku. Aku tidak mengeluh, bahkan aku sudah menyadarnya sejak umurku belum belasan. Usia dimana anak-anak masih berpikir untuk bermain dan belajar, aku sudah merencanakan langkahku meski saat itu belum terlalu matang.
Namun, aku melihat satu persatu prajuritku yang membawa harap menuju medan perang, tak satupun dari mereka membawa bekal yang lengkap, senjata yang kuat untuk menyelamatkan mereka diatas sana.
Aku menoleh kebelakang, melihat kedua orantuaku dengan masing-masing harapan mereka, aku melihat prajurit-prajurit itu pun juga berangkat dengan pasti.
Bukankah seharusnya prajuritku ini dibekali keinginan kuat, niat dan harapan yang tulus? Bukankah prajuritku seharusnya mendapatkan bantuan dari prajurit-prajurit yang diciptakan orangtuaku untuk menemani pertempuran diatas? Bukankah seharusnya prajuritku juga bisa menang?
Dosakah aku apabila saat ini aku merasa prajuritku dan prajurit orangtuaku malah bertempur diatas sana karena mengedepankan ego masing-masing?
Dosakan aku apabila aku saat ini menjadi kurang yakin untuk kembali menyiapkan dan mengirim prajurit-prajuritku untuk bertmpur?
Dosakah aku apabila memilih berhenti menciptakan atau membekali prajuritku yang tersisa karena aku sudah merasa pesimis?
Apakah sebaiknya aku berbalik untuk mendukung prajurit ciptaan orangtuaku, agar harapan mereka bisa terkabul?
Apakah sebaiknya aku yang mengalah dan melupakan mimpi, harap, cita, dan impianku agar menjadi sejalan ?
Apakah menurut orangtuaku mimpi ini tak pantas mendapatkan kesempatan untuk diperjuangkan?
Apakah menurut orangtuaku harapan ini bukan jalan terbaik untuk masa depanku dan orangtuaku kelak?
Cita-cita seperti apa yang mereka harapkan?
Apakah impian mereka sesuatu yang sulit dikabulkan sehingga saat ini hatiku belum merasa sejalan dan menerimanya dengan lapang dada?
Aku lelah berkawan dengan kebingungan. Mereka mengacaukan pikiran. Aku butuh kepastian, aku tak mungkin terus pungkiri kenyataan, aku punya harapan. Tapi apakah harapanku ini yang harus dikedankan? Aku ingin sejalan
Sang Pencipta, aku mohon jadikanlah aku hamba yang mampu bersabar, berpikiran terbuka, mampu melihat setiap perbedaan dari berbagai sudut pandang, ikhlas dan mensyukuri setiap keputusanmu.
- ibtichal Gusyani Putri
1 note
·
View note
Quote
Saat diri berusaha untuk apa adanya, dengan tidak beruaha menggunakan topeng dengan segala atributnya, mengapa malah dianggap berbeda? Sedangkan seseorang yang menunjukkan “diri publik”, Dengan segala intrik yang dikemas dengan sok asik, Mengapa malah dianggap menarik?
Ibtichal Gusyani Putri
0 notes
Text
Ibarat tali yang ditarik di masing-masing sisinya, sekuat apapun pasti akan putus ditengah karena terlalu lama menerima tarikan dan gesekan. Terlebih jika masing-masing sisi menarik sama kuat, tangan akan merasakan sakit dan bahkan menimbulkan luka. Andaikan salah satu mau mengendurkan genggamannya, menurunkan egonya, mungkin tali tidak akan putus dan tidak ada tangan yang terluka. Dan aku adalah tali itu. Berusaha bertahan ditengah-tengah dua pandangan yang berbeda. Terus tergesek hingga tali mulai menipis dan siap kapanpun untuk putus. Mengapa tidak seirama saja?
- Ibtichal Gusyani Putri
0 notes
Text
Tidak semua kebaikan yang kamu lakukan akan dibalas dengan kebaikan pula. Ada kalanya kebaikanmu akan dibalas dengan kejahatan untuk mengukur keikhlasan dan ketulusanmu dalam berbuat baik. Setidaknya kamu akan mendapatkan pelajaran bahwa kebaikan tidak harus didapatkan dari orang yang telah menerima kebaikanmu. Tunggulah, Allah tidak akan pernah luput menghitung setiap kebaikanmu. Pelajaran lainnya yaitu kamu akan mampu menilai mana yang baik dan mana yang buruk sesuai versi masing-masing. Pesanku apabila kejahatan itu datang jangan sampai kamu marah dan menyulut dendam. Karena setiap doa akan didengar oleh Sang Pencipta. Sesalmu akan datang diakhir. Kamu tidak tahu kapan doa itu akan terkabul, tapi doakanlah saja yang terbaik. Percayalah, doa itupun nantinya akan berbalik kepadamu.
- Ibtichal Gusyani Putri
0 notes
Text
Karma benar adanya, berhati-hatilah! Karma tidak hanya berbalik layaknya bumerang yang dilempar pemainnya, namun dapat mengenai orang lain disekitarmu sebelum kembali ke tanganmu.
- Ibtichal Gusyani Putri
0 notes
Quote
Mungkin hanya sekali kesempatanmu bertemu dengan wanita sepertiku. Wanita yang tidak takut dengan segala tantanganmu, wanita yang mengusahakan apapun untuk menurutimu, wanita yang tetap maju dengan segala konsekuensi dan tidak pernah menyesal dengan setiap keputusan yang disetujuinya, wanita yang mau mengalah walau sifatnya tidak ingin dikalahkan, wanita yang setia menunggumu walau ketidakpastian selalu menghalangi, wanita yang tidak berusaha meminta walau hatinya meronta, wanita yang terkadang kekanak-kanakan dan menyebalkan namun berusaha menghiburmu, wanita yang selalu berusaha memantaskan diri untuk berada disisimu, wanita yang pikirannya mampu menerawang jauh kedepan, wanita yang membelamu ketika semua orang berkata tidak, wanita yang sering disebut seperti laki-laki tapi memberimu cinta tulus sepenuh hati, dan terakhir wanita yang mau menerimamu apa adanya meski banyak hal yang tertutupi. Wanita ini tangguh bahkan dirinya sanggup melihatmu menemukan kebahagiaan tanpa dirinya.
Ibtichal Gusyani Putri
0 notes