#Gamis Akad Nikah Sederhana
Explore tagged Tumblr posts
Text
DISKON GEDE,CALL/WA 0815-7759-803, Gamis Anak Jersey Tanah Abang
KLIK https://wa.me/08157759803 Gamis Jasmine Terbaru 2022,Gamis Kombinasi Batik,Gamis Kombinasi Brokat,Gamis Kombinasi Polos,Gamis Kombinasi Polos,Nibras menjadi salah satu brand baju muslim keluarga yang sedang diincar oleh banyak orang. Model gamis Nibras untuk wanita hadir dengan berbagai pilihan warna, ukuran dan desain yang menarik. Terdapat pula pilihan Nibras gamis yang dirancang khusus. Dapatkan Gamis Nibras di Indonesia, segera hubungi : "ARUMI SHOP" Kebonan, Jl. Yos Sudarso Gang Progo No. 1 Batang (Jawa Tengah) (Samping SD N Proyonanggan 01 Batang) Langsung Owner 0815-7759-803
#Dress Untuk Orang Pendek Dan Gemuk#Warna Baju Untuk Orang Gemuk Agar Terlihat Kurus#Model Baju Untuk Orang Gemuk Dan Pendek#Gamis Akad Nikah Sederhana#Model Gamis Akad Nikah Terbaru#Gamis Akad Nikah Syar'i#Gamis Akad Nikah Pria#Gamis Brokat Untuk Akad Nikah#Agen Gamis Syari Nibras Melayani Bojong Kabupaten Tegal Provinsi Jawa Tengah
0 notes
Text
Menuju Ketawadhuan #2
By Ustadz Nuzul Dzikri
Siapapun yang Allah kasih hidayah, tidak akan ada yang bisa menyesatkannya. Untuk itu, kita harus bersyukur saat diberi taufik oleh Allah agar kita bisa mengisi waktu dalam rangka beribadah khususnya kita saat muda.
Q.S Al An’am ayat 116 “Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah)”.
Kita harus mengisi waktu dengan ketaatan, banyak orang yang tenggelam kesyirikan. Dunia itu dikuasai oleh minoritas, dimana minoritas sebagai subjeknya. Sedangkan, Mayoritas menjadi objeknya. Jangan gampang terpengaruh dengan apa yang diantara kita atau mayoritas yang digandrungi oleh teman-teman kita.
Islam datang dari asing. Maka beruntunglah di cap asing oleh masyarakat. Jangan lemah, lengah, dan tergoda untuk meninggalkan kajian. Kunci sukses kehidupan ketika muda ialah:
1. Ilmu Bagaimana ilmu agama kita, ilmu skill dunia kita
2. Adab Bagaimana adab ke Allah & orang-orang sekitar
3. Iffah atau kehormatan Jangan menjadi penjilat, harus menjaga kehormatan
4. Amanah Lalu ketika kita diberi amanah, maka harus kita jaga
Imam Syafi’I berkata “tidak ada orang yang belajar ilmu agama dengan kekuasaan semata, uang, kebesaran namanya, lalu dia sukses, tidak ada” Menuntut ilmu lah dengan kerendahan hati, maka akan sukses dan berhasil. Dunia ilmu ialah dunia kerendahan hati / tawadhu.
“Barangsiapa yang tidak tahan untuk merendahkan dirinya terhadap ilmu walau sejenak, maka nikmati hinanya kebodohan selama-lamanya”
Dan sederhana saja, ahli ilmu kita yang terdahulu dimuliakan didunia dan dihormati orang-orang. Mereka semua pernah merasakan hinanya belajar. Namun saat merasa hinanya belajar, belum kenal sama kita yang sekarang. Dan mereka kenal dengan kita, saat dimuliakan.
Abdulllah bin Mu’taz, “Orang yang tawadhu ketika belajar, ilmu merekalah yang paling banyak”. Ketawadhuan sebuah keharusan dari ilmu.
‘Abdullah bin Al Mubarrok berkata, “Puncak dari tawadhu’ adalah engkau meletakkan dirimu di bawah orang yang lebih rendah darimu dalam nikmat Allah, sampai-sampai engkau memberitahukannya bahwa engkau tidaklah semulia dirinya.” (Syu’abul Iman, Al Baihaqi, 6: 298) Kemuliaan hanya milik Allah, rasul & orang yang beriman Ilmu itu pengulangan atau murojaah. Ada salah satu mushaif atau senior, dimana mengajar mata pelajaran yang killer di Syariah. Setiap pertemuan hanya 10-15 menit, selebihnya pengulangan. Apa yang terjadi? Adanya peningkatan kualitas ushul fiqih. Itu salah satu metode ulama kita, ilmu sedikit-sedikit, pelan-pelan agar meneguhkan hatimu.
Bagaimana kita bisa memiliki sifat tawadhu? Dan tidaklah seorang tawadhu karena Allah. Hal keliru bila dengan sombong diri kita mulia, dianggap, diakui. Justru tawadhu yang akan mengangkat. Merendahkan, menolak kebenaran justru menjatuhkan diri kita.
Nabi tidak berbicara dengan hawa nafsunya, namun wahyu dari Allah. Dan walaupun ucapannya salah, beliau tawadhu. Kiat berikut, bahwa tawadhu adalah karakter yang tidak bisa dipisahkan dengan generasi terbaik. Kalau kita ingin sukses dari semua bidang, maka belajarlah dari yang terbaik. Dan dalam Islam yang terbaik adalah generasi sahabat, generasi berikutnya (Tabiin) mereka punya karakter yang tidak terpisahkan dari Tawadhu.
Q.S As-Syuara ayat 215: “Dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang mengikutimu, yaitu orang-orang yang beriman”
Perintah tawadhu selalu menempel di karakter Nabi. Dari Abu Hurairah, “Nabi SAW kalau duduk dengan sahabatnya, kumpul di majlis ilmu, lalu datang orang asing yang belum pernah ketemu nabi (Yang gak punya gambaran apa-apa tentang nabi). Lalu begitu sampai, orang ini gak tahu dan gak bisa menentukan yang mana nabinya. Sampai nanya, Yang Rasulullah yang mana?”.
Orang-orang yang hijrah ke Madinah, yang mereka fikir yang nabinya ialah Abu Bakar. Lalu pada akhirnya mereka tahu bahwa nabi nya ialah Rasulullah SAW. Itulah nabi kita.
H.R Ahmad, “Wahai manusia, kalian harus bertakwa kepada Allah SWT. Dan jangan sampai syaithan menggoda kalian. Dan saya anak Abdullah. Saya adalah hamba Allah. Aku tidak suka jika kalian mengangkat diriku diatas sesudah ketetapan Allah dalam memposisikan diriku. Jangan dianggap sebagai raja. Saya adalah hamba Allah. Saya tidak suka mengangkat saya diatas kedudukan saya.
Nabi pernah ditegur oleh Allah mengenai seorang buta yang bertanya kepada beliau dan turunlah surah Abasa. Nabi mengharamkan madu, lalu turunlah surah At Tahrim. bisa bayangin jadi nabi? Kita salah, lalu dikoreksi, koreksinya jadi ayat hingga akhir zaman. Nabi gak cari alasan, gak cari bela diri..
Q.S Yusuf ayat 28 Maka tatkala suami wanita itu melihat baju gamis Yusuf koyak di belakang berkatalah dia: "Sesungguhnya (kejadian) itu adalah diantara tipu daya kamu, sesungguhnya tipu daya kamu adalah besar". “Sesungguhnya tipu daya syaithan dahsyat”
Ketika merasa dikalahkan pihak lain, sehingga terpancing untuk melawan dan melakukan power, semua itu ialah talbis iblis.
Q.S Al Hujurat ayat 1 “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mendahului Allah dan Rasulnya dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”
Tawadhu tidak bisa dipisahkan dengan sahabat. Bahkan hal ini Nampak gamblang & diakui baik kawan & lawan
Dalam hadits riwayat Bukhari, Abu Sufyan berbicara dengan Heraclius seorang kaisar Romawi yang saat itu mereka belum masuk agama Islam. Heraclius bertanya, “Saya mau tanya kepada Abu sufyan, pengikutnya Muhammad itu asrafnya manusia (orang-orang besar/kaya) atau dhuafa manusia (orang-orang lemah dan miskin)? Abu sufyan menjawab, “Pengikutnya adalah orang-orang yang lemah dari kalangan kita”.
Pandangan al Hafidz ibnu Hajr, makna Ashraf ialah para tokoh orang-orang kaya, tapi ahli takabur. Abu Bakar, Umar bin Khattab & Utsman adalah pengecualian. Pandangan kedua, Ahsraf itu orang-orang yang sombong. Sehingga dhuafa adalah orang yang tawadhu. Berangkat dari pandangan ini, tidak termasuk ashraf.
Abu Sufyan pada detik itu musuh Rasul. Beliau pemimpin quraisy yang memimpin perang uhud. Beliau mengakui bahwa pengikut Muhammad adalah bukan orang-orang yang sombong, bukan orang yang mengkerdilkan manusia, mereka ialah orang-orang yang tawadhu. Dan ini musuh yang menyatakan.
Pertanyaannya juga sederhana, Apakah kita bisa menampilkan profil kita (tawadhu) dengan orang-orang yang tidak suka dengan kita? Pengikut Muhammad bukan orang-orang yang sombong, bukan yang meremehkan manusia.
-Abu Bakar Ash-Shiddiq, beliau itu suka membantu memerah susu kambing saat sebelum menjadi khalifah. Lalu saat bai’at ada perempuan yang meletuk “Sekarang Abu Bakar tidak akan mau memerah kambing kita”. Abu Bakar berkata “Justru keliru, saya akan tetap memerah kambing kalian. Dan saya berharap Allah tidak merubah yang telah saya lakukan”.
-Umar bin Khattab, saya melihat Umar dipundaknya dia membawa tempat air (kalau zaman sekarang contohnya gallon), lalu ada yang meletuk “Wahai Amirul Mukminin, gak cocok anda melakukan ini”. Umar bin Khattab berkata, “Tadi ada utusan datang, ketika utusan datang, Sami’na wa atha’na, apapun yang diomongin, Siap. Maka masuklah virus kesombongan kedalam diriku. Untuk itu, aku ingin memecahkan kesombongan dengan cara bawa-bawa air. Itu merupakan terapi kesombongan”.
Intinya, lakukan sebuah hal, dan ketika anda melakukannnya, berfikirlah bahwa anda bukan siapa-siapa, hanya orang biasa. Sebagai contoh, ketika kita biasanya menggunakan business class untuk naik pesawat. Satu atau dua kali kita menggunakan economy class, agar kita merasakan yang namanya ngantri. Contoh lagi, ketika kita sebagai CEO dari perusahaan, sekali-kali menggunakan transportasi umum atau jalan ke kantor.
Contoh ketawadhuan di berbagai sahabat yang lainnya ialah -Abdullah bin Salam kalau ke pasar, mikul kayu bakar. Ada yang bertanya “Wahai Abdullah bin Salam mengapa engkau mikul kayu bakar? Padahal Allah sudah beri kenikmatan”. Abdullah bin Salam menjawab, “Iya benar, aku melakukan ini agar aku tidak sombong, karena beliau mendengar kalau ada kesombongan sekecil apapun dalam hatinya tidak akan masuk surga”.
Kisah lainnya, Ada seseorang yang menikah dengan wanita di Kuffah. Kemudian sudah akad nikah dan sah menjadi suami istri. Begitu menikah, yang menjadi mahram kita ialah pasangan kita dan mertua. Begitu dihadapan mertuanya, ternyata mertua lebih cantik dari istrinya dan ibu mertua ini statusnya janda.
Pertanyaannya adalah, kalau jadi anak laki tersebut apakah yang akan kalian lakukan? Laki tersebut bertanya ke Ibnu Mas’ud. “Saya belum masuk ke istri saya, lalu saya terpesona dengan ibunya. Bolehkah saya cerai istri saya lalu saya pilih ibunya?”. Ibnu Mas’ud dengan fatwanya berkata, “boleh” Lalu beneran, laki tersebut menceraikan istrinya, lalu melamar mertuanya dan diterima oleh mertuanya, dan akhirnya menikah.
Lalu setelah kejadian tersebut, Ibnu Mas’ud pergi ke Madinah. Beliau bertanya kasus ini kepada sahabat nabi. Dalam riwayat, Ibn Mas’ud bertemu pembesar-pembesar Umar bin Khattab, Ali bin Abi Thalib, lalu mereka mengatakan, “Tidak boleh, sudah akad, mertua tetap jadi mahram selama-lamanya”.
Lalu Ibn Mas’ud balik lagi ke kampung tersebut di Kuffah. Dan mencari laki-laki tersebut. “Perintahkan laki-laki itu untuk berpisah dengan mertuanya, apapun yang terjadi, pisahkan, karena hukumnya haram dari Allah SWT”.
Ibn Mas’ud mencerminkan ketawadhuannya, beliau mau menerima kebenarannya, tidak nembak langsung bahwa ini khilaf ijtihadiyah, gak bela diri, beliau takut kepada Allah dan berani mengatakan kesalahan
Wallahu a’lam bisshowab
9 notes
·
View notes
Text
Wedding Details
Sebagai mahasiswa doktoral tahun pertama dengan tuntutan riset berjibun, sungguh tak kusangka ku bisa menghandle acara nikahan sendiri dengan cukup mulus, ga banyak drama, ga overbudget banget dan hasilnya tetap sesuai keinginan :))
Aku dan Adit melangsungkan pernikahan di hari natal, 25 Desember 2018 lalu. Tahun 2018 betu-betul tahun penuh tantangan buatku. Lulus seminar proposal pada bulan Maret lalu menghadiri konferensi fokus riset pertama kali di California di bulan April. Di samping itu, Adit sejak akhir tahun lalu sudah mengajak ke jenjang pernikahan dan setelah berdiskusi serius kuputuskan untuk menerimanya. Di bulan Maret, untuk pertama kalinya, Adit pergi sendiri ke Lombok untuk menemui keluargaku dan menyatakan niatnya untuk melamar. Keluargaku sendiri sesungguhnya sangat setuju dengan niat baik kami, hanya saja mereka ragu karena aku masih harus menyelesaikan program doktoral di Melbourne sementara Adit saat itu masih bekerja di Sumatera Utara. Aku pun tidak sempat berdiskusi lama dengan mereka karena kesibukan mempersiapkan seminar dan forum, akhirnya kuputuskan untuk pulang pada bulan April untuk menjelaskan kepada mereka.
Sepulang dari California, aku mengambil cuti seminggu untuk pulang ke Lombok. Adit pun mengajak orangtuanya untuk ke Lombok dan berdiskusi mengenai rencana pernikahan kami. Keluargaku tak bergeming, Adit dan keluarga diterima dengan baik tapi mereka menolak untuk membicarakan detail pernikahan sampai rencana kehidupan kami setelah menikah jelas. Untungnya keluarga Adit mengerti dan hal ini memacu Adit untuk mengusahakan kepindahannya ke Melbourne. Ia mulai mendaftar ke berbagai Universitas di Melbourne dan mencari informasi mengenai beragam skenario. Pada bulan Agustus, ia resign kerja dan fokus pada persiapan berkas untuk mendaftar kuliah. Alhamdulillah, seorang professor di Melbourne University menerimanya sebagai mahasiswa master by research. Meski demikian kami tersandung masalah beasiswa, karena skor IELTS Adit belum cukup untuk mendaftar beasiswa di kampus, padahal kami tak mau mendaftar LPDP/AAS yang mewajibkan untuk kembali ke Indonesia.
Skenario kedua adalah menggunakan visa Student Dependent dimana Adit numpang ke Visa ku. Profesornya menawarkan Adit untuk bekerja sementara ia memperbaiki skor IELTS di Melbourne. Merasa mendapat titik terang aku bercerita mengenai skenario ini pada keluargaku dengan harapan mendapat ijin menikah segera. Untungnya mereka menyetujui.
Secara pribadi, aku selalu memimpikan pernikahan yang sederhana dan intim. Aku ingin menghandle sendiri acara besar tersebut dan meminta ijin pada keluarga agar membiarkanku menanganinya. Mereka setuju. Akhirnya aku memutuskan untuk mengambil cuti sebulan penuh di akhir tahun untuk mempersiapkan acara karena tuntutan riset di Melbourne tidak mengijinkan fokusku untuk terbagi (memang aku bukan tipe multi-tasker juga, sih).
Pada bulan November, untuk pertama kalinya aku mendapat undangan untuk mempresentasikan hasil riset di konferens di Adelaide. Selain itu abstrakku pun lolos pada simposium IAU di Osaka, Jepang. Simposium ini mewajibkan pesertanya menulis conference paper untuk diterbitkan, padahal aku sudah merencanakan cuti panjang akhir tahun. Sungguh aku stress namun excited. Tanggal pernikahan belum bisa ditentukan karena kesibukanku pun tentatif. Sementara aku harus menyajikan 2 hasil riset di 2 konferens yang berbeda lalu menulis satu paper. Setelah berdiskusi dengan dosen, aku mantap mengambil cuti 25 Desember - 8 Januari, meski aku masih harus mengedit paper yang deadlinenya 15 Desember, kurasa bisa dilakukan di Lombok. So here are the details:
KUA Karena aku dan Adit tidak berasal dari satu kecamatan dan kami berencana menyelenggarakan akad nikah di Selong, maka Adit membutuhkan surat numpang nikah dari KUA kecamatan Serang. Prosedurnya cukup ke kelurahan meminta surat pengantar ke KUA dengan membawa fotokopi KK dan KTP kedua calon mempelai. Surat pengantar tersebut kemudian dibawa ke KUA Serang untuk mendapat surat numpang nikah. Biaya mengurus administrasi di Serang adalah IDR150K. Biaya ini seharusnya tidak ada, namun seperti biasa, untuk “kemudahan” proses, orang kelurahannya meminta “biaya pengurusan” sehingga kita tak perlu repot bolak balik ke KUA, mereka akan mengurus hingga selesai. Mengurus administrasi nikah Selong sendiri prosedurnya cukup unik, yakni dimulai dari melapor pada kepala lingkungan dengan membawa persyaratan. Persyaratannya adalah fotokopi KTP, KK dan Ijazah terakhir kedua calon dan membayar IDR1000K. Selanjutnya seluruh urusan administrasi akan diselesaikan oleh kepala lingkungan sampai fix tanggal akad dengan penghulu. 3 hari sebelum akad, akan dilangsungkan bimbingan pranikah di KUA. Saat itu kami melengkapi berkas berupa pasfoto 2x3 dan 3x4 masing-masing 4lembar dari kedua calon lalu membayar administrasi KUA sebesar IDR600K di kantor pos.
Outfit
Sejak keluargaku memberi lampu hijau di rencana pernikahan kami, aku mulai sering browsing mengenai menyelenggarakan acara wedding. Seperti yang pernah kutulis sebelumnya, aku memutuskan untuk merajut sendiri gaun pernikahanku. Di bulan Agustus, aku membeli segulung benang putih dan mulai merajut di sela-sela waktu luangku. Tak kusangka gaunnya bisa selesai di bulan Oktober. Sekalian kurinci saja ya.
Pipit: Desain: https://www.ravelry.com/patterns/library/chrysanthemum-gown : USD6.99 = IDR105K Benang: Aunt Lydia Crochet Cotton Size 10 Jumbo: https://www.amazon.com/Aunt-Lydia-Jumbo-Crochet-Cotton/dp/B000WV866W : USD25 = IDR375K Daleman gamis: custom di ngsport2 https://shopee.co.id/ngsport : IDR250K Obi chiffon pita: Meiydya https://www.instagram.com/p/BpqW0uQBSsD/ : IDR55K Brooch: beli di Matahari : IDR100K Sepatu: Arana by chiel : https://www.instagram.com/chielshoes/p/Bf5pnhkFeWW/ : IDR450K
Adit: Jas + Sepatu: punya sendiri Shirt: Uniqlo : IDR299K Celana: Jahit : IDR250K Dasi kupukupu: shopee (lupa tokonya dia beli sendiri) : IDR70K
Invitation
Suatu hari saat sedang mumet mengerjakan riset, aku iseng buka canva.com dan browse berbagai desain undangan. Entah kerasukan apa, aku mulai mengedit suatu desain hingga hasilnya benar-benar kusuka. Waktu itu detail acara seperti waktu dan tempat masih kukosongkan. Berikut link menuju desainku. Begitu sampai dirumah dan detail acara sudah fix, aku mengedit desain tersebut dan mencetaknya di kertas Jasmine dengan biaya: IDR2K/lembar. Untuk teman-teman di Selong, aku cetak di Satria Digital, hubungi saja aku untuk mendapat kontaknya :) Oh iya biaya untuk mendownload desain tersebut sekitar USD1 = IDR15K
Seragam Keluarga dan Bridesmaid
Ketiadaan waktu dan resources (aku tidak bisa menyetir sedangkan di Lombok kalo kemana-mana harus pakai kendaraan sendiri :”)) membuatku kebanyakan belanja online untuk kepentingan acara. Karena rentang waktunya hanya sebulan, aku memutuskan untuk membeli kebaya jadi saja di shopee (berikut tautan tokonya). Satu set kebaya dengan rok: IDR150K Kemeja batik: IDR86K Jilbab untuk keluarga: IDR20K
Souvenir
Credit photo: Pedro Gondem Souvenir ini adalah mini tote bag hasil dari hunting di shopee lagi (tautan). Harganya murah meriah, hanya IDR2K/pcs namun cukup berkualitas. Tapi khusus untuk souvenir harus preorder sekitar 10 hari karena tasnya disablon sesuai dengan desain pilihan berikut nama pengantin dan tanggal acara.
Venue Sedari awal aku ingin konsep pernikahan yang sederhana, maka pilihan venue pun jatuh di restoran favoritku yang kebetulan pemiliknya sudah kukenal, yaitu lesehan rirana. Bentuk restoran ini sangat cantik dengan satu aula kecil, banyak kolam ikan dengan pondokan-pondokan yang biasa disebut “berugak” di bahasa sasak. Aku ingin acaranya santai dimana setelah akad nikah, pengantin akan menghampiri dan menyapa tamu. Adanya pondokan-pondokan ini membuat tamu dapat beristirahat sambil makan dengan santai.
Karena konsepnya outdoor, jujur aku khawatir akan hujan, karena sehari sebelumnya hujan deras mendera kota kami. Untungnya saat acara, cuacanya pas! Tidak begitu panas dan tidak hujan. Kelebihan venue di restoran adalah mereka menghandel catering dan venue sekaligus, sehingga tidak banyak vendor yang harus dikoordinasikan. Harga per porsi IDR50K dan sewa tempat IDR2000K.
Konsep lesehan ini memberi banyak alternatif spot foto, berikut contohnya:
MUA: regalia make up Sungguh MUA yang kutemukan is such a gem! Usianya satu tahun dibawahku dan sangat terbuka pada keinginanku. Aku ingin make up yang pinkish-natural, tanpa cukur alis dan riasan mata tebal. Beberapa minggu sebelumnya aku sempat trial make up dan dia betul-betul atentif akan make up yang kusuka. Kami pun berdiskusi panjang dan hasilnya sangat memuaskan. Harganya pun super murah! Total make up pengantin dengan 7 orang keluarga: IDR1150K!!
Detail Lain: Untuk teman-teman yang berada di Selong, hubungi aku aja ya kalo mau minta kontaknya. Semuanya recommended dan mural-murah!
Dekorasi: Pak Zam: IDR15M Beliau sangat mengakomodasi semua keinginanku untuk tema garden party. Selain itu concernku adalah tidak ingin menggunakan terlalu banyak bunga, apalagi bunga segar. Jadi sebisa mungkin gunakan bahan yang bisa digunakan kembali. Akhirnya kami sepakat untuk hanya menggunakan permainan kain dengan tema warna putih dan kuning. Ternyata hasilnya sangat cantik, sederhana dan elegan! Kami tidak menggunakan pelaminan sama sekali karena setelah selesai akad, pengantin akan menghampiri dan menyapa tamu sekaligus berfoto bersama. Hasilnya adalah acara yang kasual dan berkesan untukku.
Fotografer: Az photography : IDR1500K. Rasanya tidak perlu dikomentari lagi ya, hasil foto diatas sudah membuktikan kualitas fotonya. Meski jujur model acara seperti ini lebih susah untuk difoto karena formatnya tidak tetap, fotografer harus mengikuti pengantin dan colong-colong momen untuk mendapat foto bagus. Beberapa foto memang ada miss, namun secara keseluruhan aku sangat puas dengan hasil fotonya :)
Band+soundsystem: Boyon: IDR2500K Ini adalah “The Wedding Band” di Selong deh. Mau request lagu dengan tema apapun bisa. Permintaanku cukup standar dan tidak muluk-muluk sih, asal tidak ada lagu dangdut atau lagu bertema patah hati saja.
MC: mia&wahyu: IDR1000K. Mia adalah adik kelasku di SMA dan kami cukup dekat sehingga aku percaya ia dapat membawakan acara sesuai keinginanku. Mas Wahyu sendiri disarankan oleh sahabatku. Kombinasi mereka berdua sungguh pas untuk menghasilkan acara pernikahan yang santai tapi tidak formal.
TOTAL BIAYA: ~IDR60M Meleset 10M dari budget awal yang kami anggarkan yaitu IDR50M! Jumlah undangan ~250. It is totally worth it! Semoga membantu teman-teman yang sedang mempersiapkan pernikahan yaa!
Ciao!
52 notes
·
View notes
Text
A new journey
24 jam sebelum hari H
Didalam kereta yang kutumpangi dari Jogja menuju rumah, seorang ibu setengah baya duduk disampingku, "mau kemana mbak?" tanyanya. Kujawab pulang kerumah. Ia lalu bertanya "kuliah mbak? Liburan ya?." Aku lantas tersenyum sudah lulus bu. Ini mau pulang kampung. Dalam hati ingin kujawab, 'mau lamaran bu'. Tapi kuurungkan niat. Takut akan terjadi percakapan panjang. Aku merasa tidak nyaman dengan orang baru. Ditambah, malam ini pikiranku tengah sibuk menyusun strategi apa kiranya yang akan kugunakan untuk mengatakan pada Bapak dan Ibu bahwa aku ingin menikah, bukan hanya pertunangan semata. Kira-kira bahasa seperti apa yang bisa melunakan hati mereka. Seperti apa caranya. Otakku masih berusaha keras mencari cara.
12 jam sebelum hari H
Sebelum sampai pada tahap ini, hari ini, telah kulewati percakapan panjang dengan Kakakku dan istrinya tentang niatku menikah. Sesuai dugaanku, ada pro dan kontra. Kakak iparku memihak padaku, tentu saja. Dari awal ia selalu mendukung apapun keputusanku perihal menikah di usia muda, selain itu alasanku menikah pun disetujui olehnya, benar, daripada kalian berbuat dosa zina (zina padangan) setiap hari, lebih baik segerakan menikah.
Lain lagi dengan Kakakku sendiri-kandungku-sedarah denganku. Mungkin karena Kakak adalah laki-laki, ia tahu benar bagaimana perasaan dan sifatku yang sangat polos menurutnya, tidak percaya kalau aku sudah siap menikah. Banyak sekali alasan yang membuatnya selalu berkata, ''coba pikirkan dulu, memang sudah siap lahir batin?, kamu tahu sifat calon suamimu luar dalam?'', dan seterusnya. Wajar. Kami hanya dua bersaudara. Hubungan kami tidak terlalu dekat karena kami sama-sama kaku dan tertutup. Aku memang introvert, sangat sulit membuka percakapan pada siapapun tak terkecuali Kakakku sendiri. Aku adalah adik satu-satunya, jadi, kupikir, Kakak hanya takut kehilanganku, takut aku salah dalam memilih, takut aku belum siap, dan banyak ketakutan lain lagi.
Hingga akhirnya dia mengatakan, "Kakak mengijinkan, tak apa". Sudah. Hanya itu.
Kini, giliran orangtuaku.
Aku akan meminta ijin mereka.
Di ruang belakang, tepatnya dapur, kami duduk bertiga. Bapak memanggiku ikut serta ketika Beliau dan Ibu sedang berbincang entah masalah apa.
"benar kamu ingin menikah besok, bukan cuma lamaran?" tanyanya langsung padaku saat baru saja duduk di kursi menghadap mereka. Dengan mantap aku mengangguk.
"Ya. Aku ingin menikah dengan dia. Aku nggak mau terus-terusan begini pak. Aku takut dosa. Aku takut bakal ngelakuin hal-hal yang diluar kendali. Mending aku nikah pak, daripada begini (pacaran)"
Aku hampir menangis. Menatap kedua orangtuaku, untuk pertama kalinya, meyakinkan mereka.
"Bapak dan Ibu nggak usah khawatir soal materi. Aku, setelah ini, nggak bakal bebanin kalian. Aku dan suami bakal kerja keras sendiri. Bapak, aku cuma minta restu Bapak dan Ibu, bukan minta apa-apa, kita cuma minta restu. Aku nggak mau kalian yang nanggung dosa terus-menerus. Aku ingin menikah, ingin memenuhi syariat-Nya. Dia ingin menghormatiku sebagai wanita, ingin mengajakku menikah, bukan pacaran. Dia ingin menjaga kehormatanku, Pak.."
Sekuat tenaga menahan tangisku yang hendak tumpah.
"yasudah, urus semuanya sekarang. Tanyakan segera pada penghulu sekarang." Ibuku menambahkan, "menikah dirumah, ya, besok sekalian setelah lamaran."
Lega. Entah apa yang kurasakan, semuanya bercampur memenuhi dada. Sesak. Bahagia.
Segera kulari ke dalam kamar. Mengabarkan padanya. Alhamdulillah orangtuaku merestui kita.
Sorenya, penghulu menjadwalkan jam 13:00 adalah waktu berlangsungnya akad. Dirumahku. Hanya ditemani keluarga. Seperti yang aku mau.
Hari H
09:00 pagi
Dia dan keluarganya sudah tida dirumahku. Kami bersantap bersama hidangan sederhana yang dibuat oleh Ibu dan para saudara. Tak banyak yang datang bersamanya, hanya Bapak, Ibu, dan kedua Pamannya. Berlima.
Selang beberapa menit setelah makan bersama, kami melangsungkan lamaran. Paman dari pihak Ibunya menanyakan padaku apakah aku bersedia menerima lamaranya, bersedia menolak lamaran lain setelah ini, bersedia menerima dan keluarganya apa adanya. Semua kujawab dengan satu kata 'Ya'. Lalu cincin disematkan pada jari manis tangan kananku. Pertanda kami sudah bertunangan.
Bapak menanyakan apakah benar bisa dilangsungkan pernikahan setelah ini? Pihak keluarganya mengatakan 'Ya' dengan mantap. Kami, dua keluarga, sepakat, akan melangsungkan pernikahan secara syariat agama pada hari ini pukul 13:00.
09:40 pagi
Bapak Penghulu datang kerumah sebelum pukul satu siang.
Bapaku bilang, setelah lamaran tadi dia datang menemui penghulu untuk mengkonfirmasi jadwal siang nanti apakah bersedia atau tidak. Qadarullah, penghulu baru saja hendak pergi kesuatu acara, namun membatalkannya, mengatakan untuk memajukan jam pada pukul 10:00 saja karena siang nanti ada acara yang lain lagi.
Saat itu aku sedang mengantarkan makanan kerumah sepupuku. Yang kukenakan hanya gamis biasa dan jilbab segiempat instan.
Setiba dirumah, mereka sudah siap melangsungkan akad nikah, hanya menungguku datang. Lalu, Bapak menyuruhku duduk rapi. Kubilang 'aku mau ganti baju dan memakai makeup sebentar.' Mereka bilang tak usah, begini sudah tidak apa-apa.
Jadilah, pakaian yang kukenakan saat akad adalah gamis wolfis warna maroon dan jilbab segiempat instan warna senada. Dan kulihat dia, mengenakan batik dengan warna yang senada pula. 'Syukurlah kita nggak kaya jemuran berjalan, warna bajunya cocok', batinku.
Akad pun berlangsung lancar tanpa ada pengulangan. Alhamdulillah, semua dimudahkan oleh-Nya. Sangat dimudahkan.
Saat berlangsungnya akad nikah, yang kupikirkan bermacam-macam pola. 'Kenapa secepat ini jam nya? Kenapa mudah sekali? Kenapa semuanya diluar rencana kita berdua? Aku belum sempat memakai baju yang kubawa dari Jogja. Aku belum apa-apa kenapa dimudahkan segalanya?' Banyak sekali yang kutanyakan kenapa dan kenapa.
Karena Allah sangat sayang padamu, Citra. Allah ingin menyegerakan pernikahanmu, memudahkan semuanya, tak apa, pernikahan sederhana seperti yang kau mau. Kau tak mau tabarruj kan? Allah mudahkan segala-galanya. Bahkan orangtuamu, yang dulu menentangmu melangsungkan pertunangan, malah menyetujui kalian segera menikah saat ini juga. Kau lihat, Allah lembutkan hati kedua orangtuamu, membisikan pada mereka agar merestui pernikahanmu. Allah sangat mencintaimu, karena kamu ingin dekat dengan-Nya..karena tujuanmu menikah supaya meneguhkan agama-Nya, memenuhi syariat-Nya.
Alhamdulillah ya rabbi..
Pada tanggal 20 Januari 2019 pukul 10:00 berlangsung akad nikah kami. Semuanya berjalan mudah. Semuanya diluar rencana. Alhamdulillah..semuanya karena-Nya. Allah Maha Segalanya. Rencana yang kami kira akan gagal diawal karena sangat sulit mendapatlan restu orangtua untuk menikah di usia muda, nyatanya semua itu terkikis. Allah Maha Segalanya. Allah Sang Pembolak-balik Hati Manusia. Serahkan semua pada Allah semata. Adukan semua gundah gulana pada-Nya seorang. Lihat, semua ketidak-mungkinan menjadi kenyataan. Allah Maha Segalanya.
14:00 siang
Aku dan Suami kembali melanjutkan perjalanan ke Jogja setelah akad berlangsung pagi tadi. Kami berdua sangat bersyukur, sedikit tidak percayaseperti mimpi, bahwa kita sudah menikah. Kami tak hentinya mengucap syukur pada-Nya.
"Mas, kini kita sudah menjadi suami dan istri. Sudah sah. Alhamdulillah. Allah sangat mencintai kita ya mas"
"Kalau kita mendekat pada-Nya, Dia akan berlari pada kita. Kalau kita sudah yakin, kita serahkan semua hidup dan mati pada-Nya, Dia akan menggenggam hati kita. Dia akan mudahkan semuanya."
Semoga pernikahan kita diberkahi oleh Allah swt…menjadi keluarga sakinah, mawaddah dan warohmah. Aamiin.
#moveon#hujan#throwback#pernikahan#pernikahansyari#walimah#wedding#felixsiauw#ummualila#megejarhalal#sah#alhamdulillah#curhatku#moeslem#moeslim#ayohijrah#catatanmenikahmuda#menikahmuda
2 notes
·
View notes
Text
LAGI PROMO, CALL/WA 0815-7759-803, Gamis Anak Ibu
KLIK https://wa.me/08157759803 Gamis Duyung Brokat,Gamis Di Shopee,Gamis Dusty Pink,Gamis Dress Remaja,Gamis Dress Remaja,
Abaya Untuk Orang Gemuk, Dress Untuk Orang Pendek Dan Gemuk, Warna Baju Untuk Orang Gemuk Agar Terlihat Kurus, Model Baju Untuk Orang Gemuk Dan Pendek, Gamis Akad Nikah Sederhana, Model Gamis Akad Nikah Terbaru, Gamis Akad Nikah Syar'i, Gamis Akad Nikah Pria
Nibras menjadi salah satu brand baju muslim keluarga yang sedang diincar oleh banyak orang. Model gamis Nibras untuk wanita hadir dengan berbagai pilihan warna, ukuran dan desain yang menarik. Terdapat pula pilihan Nibras gamis yang dirancang khusus. Dapatkan Gamis Nibras di Indonesia, segera hubungi : "ARUMI SHOP" Kebonan, Jl. Yos Sudarso Gang Progo No. 1 Batang (Jawa Tengah) (Samping SD N Proyonanggan 01 Batang) Langsung Owner 0815-7759-803
#gamiseksklusif,#gamisetnik,#gamisfashion,#gamisformal,#gamisformal,#gamisflanel,#gamislebaran,#gamisarab,#gamisgrosir,#gamisgaul
Toko Gamis Jersey Nibras Melayani Undaan Kabupaten Kudus Provinsi Jawa Tengah
#gamiseksklusif#gamisetnik#gamisfashion#gamisformal#gamisflanel#gamislebaran#gamisarab#gamisgrosir#gamisgaul#gamisdiskon#gamisharian#gamiscantik#gamisbeauty#gamisanakcantik#beauty
0 notes
Text
KUALITAS OKE,CALL/WA 0815-7759-803, Gamis Couple Polos Kombinasi 2 Warna
KLIK https://wa.me/08157759803 Gamis Di Shopee,Gamis Dusty Pink,Gamis Dress Remaja,Gamis Dewasa Kekinian,Gamis Dewasa Kekinian,
Nibras menjadi salah satu brand baju muslim keluarga yang sedang diincar oleh banyak orang. Model gamis Nibras untuk wanita hadir dengan berbagai pilihan warna, ukuran dan desain yang menarik. Terdapat pula pilihan Nibras gamis yang dirancang khusus. Dapatkan Gamis Nibras di Indonesia, segera hubungi : "ARUMI SHOP" Kebonan, Jl. Yos Sudarso Gang Progo No. 1 Batang (Jawa Tengah) (Samping SD N Proyonanggan 01 Batang) Langsung Owner 0815-7759-803
#gamisgrosir,#gamisgaul,#gamisgrosiran,#gamisgrosirmurah,#gamisgrosirmurah,#gamismurahmeriah,#gamissyariamiskatunjepang,#gamishijab,#gamishitam,#gamispolkadot
Dress Untuk Orang Pendek Dan Gemuk, Warna Baju Untuk Orang Gemuk Agar Terlihat Kurus, Model Baju Untuk Orang Gemuk Dan Pendek, Gamis Akad Nikah Sederhana, Model Gamis Akad Nikah Terbaru, Gamis Akad Nikah Syar'i, Gamis Akad Nikah Pria, Gamis Brokat Untuk Akad Nikah
Jual Baju Gamis Hitam Modern Melayani Muara Dua Kota Lhokseumawe Provinsi Aceh
0 notes
Text
Gamis Anak Sabyan
Gamis Anak Sabyan – gamis pria di tangerang, saudi burqa video, cara membuat cadar tali dua layer, gambar jilbab syar’i anak muda, busana muslim anak jogja, al mia gamis, gamis pesta sederhana, gamis syar’i untuk akad nikah, bahan premium wolfis, kerudung wolfis segi empat, parfum al rehab balkis, jual parfum non alkohol online Anda mencari Gamis Anak Sabyan ? silahkan langsung menghubungi kami…
View On WordPress
0 notes
Text
Pernikahan Terindah
👤 Maya Hayati Rasyid
Sebagai perempuan yang sudah menikah, saya selalu iri melihat baju-baju pengantin syar'i zaman sekarang yang begitu indah. Warna-warna pastel nan lembut dan bikin imut yang memakainya,
riasan kepala yang simple tapi bikin manis mempelai wanita, membuat para pengantin muslimah sekarang seakan menjelma menjadi putri-putri dalam negri dongeng. Kok dulu belum ada pas zaman saya ya? 😢
Dekorasi pernikahannya juga lucu-lucu dan membuat saya yang melihatnya serta merta menjadi histeris.
"Sayang...itu..ya ampuuuun... Lucu bangeeettt."
Dan setiap saat suami saya akan bertanya, "maksudnya lucu itu apa sih?"
Dan saya menjawab dengan jawaban absurd (khas semua wanita), "lucu itu maksudnya bagus banget ". ..
Belum lagi foto-foto pernikahan yang membuat baper setiap akhwat yang melihat (tidak hanya untuk para jomblo, tapi juga perempuan dengan 4 anak seperti saya).
Seingat saya, dulu pose kami standart saja. Tatap-tatapan, saling melingkarkan lengan di bahu, dan duduk bersebelahan. Itu saja. Tapi para pengarah gaya zaman sekarang, benar-benar ahli membuat foto pernikahan seromantis mungkin.
Pokoknya pernikahan zaman sekarang itu more romantic, more colourful, dan bikin iri perempuan-perempun kebanyakan ngayal seperti saya ini 😋
Andai dulu acara pernikahan saya seperti itu... Aah, pasti lebih indah... Itu pikiran saya, sampai tadi pagi, saya menyadari kalau saya sudah membuat kesimpulan yang keliru... ---------------------- Pagi yang dingin, saya sudah harus mandi dan bersiap untuk pergi ke pernikahan antara dua orang kader kami dalam mengajar al-Qur'an. Yang perempuan adalah pengajar di salah satu rumah tahfizh kami, yang laki-laki pun pegiat di setiap acara dimana kami mensyiarkan menghafal al-Qur'an.
Anak-anak kami bangunkan dan hanya sempat berwudhu dan sikat gigi. Ya, kami pergi pagi-pagi buta karena sudah harus ada di tempat acara pada saat Shubuh. Karena memang pernikahannya sendiri diadakan ba'da Shubuh.
Kami mampir sholat di masjid sebelum sampai lokasi acara. Selesai sholat, kami bertemu mempelai lelaki yang masih berkaus. Rupanya dia sholat di masjid itu juga karena lokasi acara sudah sangat dekat.
Maka kami pun bersama dengan beberapa kader kami yang sama-sama membantu acara, pergi ke lokasi dimana akad akan dilangsungkan. Dan barulah saya tahu, bahwa lokasi akad adalah di rumah tahfizh dimana mempelai wanita mengajar setiap hari.
Sang mempelai pria masuk juga ke rumah itu. Rumah yang mungil, dimana begitu saya menjejakkan kaki ke dalamnya, saya bisa melihat mempelai wanita sedang sibuk menata makanan di atas lantai beralas karpet, dibantu beberapa akhwat lainnya.
Di dapur, ada seorang wanita paruh baya yang rupanya adalah ibu mempelai wanita, sedang sibuk memasak. "Umiii, makasih mau datang"... sang mempelai wanita memeluk saya.
Ia bergamis, berjilbab dan bercadar serba pink. Sederhana, sebagaimana biasa dipakai oleh para akhwat sehari-hari. Para akhwat lain menyalami saya dan mempersilakan saya duduk di ruang tamu seluas 3 x 4 itu.
Tak ada tirai pembatas yang memisahkan akhwat dan ikhwan, karena mungilnya ruangan yang dipersiapkan untuk akad itu.
Saya masih belum connect, karena keadaan ini diluar bayangan saya tentang pernikahan pada umumnya. Saya memandang makanan yang terhampar seadanya di hadapan saya. Menu sederhana, di wadah yang juga sederhana.
Jangan bayangkan mereka memesannya dari catering, sang mempelai wanita dan ibunya sendiri yang memasaknya. Mempelai wanita masih sibuk mondar-mandir mengurus apa-apa yang belum siap.
Sedangkan mempelai pria duduk berbaur bersama ikhwan lainnya. Saya lihat ia sudah mengganti kaosnya dengan gamis berwarna kelabu.
"Inikah baju pernikahan mereka?"... bisik saya dalam hati, seraya berharap mereka masih akan berganti pakaian sebelum akad dimulai.
Pada kenyataanya, hingga akhir acara mereka tak kunjung berganti pakaian. Tiba-tiba pengantin wanita membawa sebuah kardus bekas mie instan ke tengah ruangan, dan menutupinya dengan taplak warna pink yang ia lipat-lipat agar ukurannya sesuai dengan kardus yang ia bawa .
"Ini anggap aja mejanya yaa, buat akad"... katanya seakan menjelaskan keheranan saya. Sejak detik ini, hati saya sudah meleleh.
Maka setelah menunggu lebih dari setengah jam dan kami mengisinya dengan murajaah surat ar-Rohman (hampir semua yang di ruangan itu adalah penghafal al-Qur'an), suami saya segera mengambil microphone dan membuka acara.
Ia bertindak sebagai MC sekaligus pengganti penghulu (mereka baru akan mengurus surat-surat di KUA beberapa hari lagi. Mengundang penghulu lebih mahal daripada mendatanginya di KUA). Setelah wali dan mempelai pria saling berlatih sebentar untuk pembacaan ijab qobul, dimulailah prosesi akad nikah.
Suami saya membaca khutbah nikah, kemudian wali sang mempelai perempuan mengucapkan ijab, "... Dengan mas kawin seperangkat alat sholat dan cincin titanium..."
mendengar kalimat itu, segera buram mata saya karena air yang mulai mengembun... Apa???... Cincin titanium?...
Jangankan emas, bahkan perak pun tidak. Saya langsung ingat putri Rasulullah yang menikah dengan mas kawin sebuah baju zirah, hasil rampasan perang pula.
Buru-buru saya ambil tisu agar tak deras air mata ini keluar. Saya terus mengeringkan mata sampai kedua mempelai saling menyematkan cincin.
Tak ada fotografer profesional yang mengabadikan momen tersebut, hanya sebuah kamera pinjaman yang dioperasikan teman kedua mempelai, dan kamera-kamera dari hp kami yang menghadiri pernikahan mereka.
Tak ada pengarah gaya yang bisa mengabadikan romantisme mereka. Kami para perempuan hanya berteriak lirih ketika si mempelai pria mendadak mencium kening istrinya. "reflek", kata sang pria yang kami sambut dengan derai tawa.
Lalu kami semua mulai sarapan tanpa memindahkan badan sedikit pun. Makanan diedarkan, dan saya tanpa sadar makan dengan lahap. Inikah awal dari keberkahan pernikahan mereka? Karena makanan sederhana ini dapat menggugah tak hanya selera saya, namun juga para tamu yang hadir. Sebelum pulang, kami berfoto bersama pengantin selayaknya pernikahan pada umumnya. Tapi yang membedakan, tak ada dekorasi ruangan yang bertabur bunga dan penuh warna seperti terekam dalam kepala saya.
Kami hanya berfoto di pinggir jalan dengan latar rumah yang kami pakai untuk akad. Pengantin dan keluarganya, teman-teman yang hadir, semua menunjukkan rona bahagia di wajah mereka. Dan selama perjalanan kembali ke rumah, saya hanya bisa diam dan merenungi kebersahajaan pernikahan itu. Inilah pernikahan tersederhana yang pernah saya hadiri, namun juga pernikahan yang paling membuat saya kagum.
Betapa banyak pernikahan mewah yang saya hadiri, tapi bahkan detilnya pun sudah tak saya ingat lagi ketika kaki beranjak meninggalkan gedung resepsi. Namun acara pagi ini, tak mungkin saya lupa. Dan saya teringat bisikan lembut sang mempelai wanita saat saya memeluknya terakhir kali, "Umi, doakan saja agar kami jadi keluarga Qur'ani."
Saya mengangguk seraya tersenyum, melihat lekat ke kedua matanya yang tak tertutup cadar, mata tanpa sentuhan riasan apapun. Membuat saya teringat dengan para selebgram bercadar yang memiliki alis dan mata indah dalam setiap fotonya,
dan segera berkata dalam hati bahwa mata di hadapan saya itu tak kalah indahnya, karena saya bisa melihat rasa syukur yang terpancar disana.
Baarokallaah Santi dan Dhimas. Acara pernikahan kalian boleh sederhana, tapi cinta kalian berdua harus mewah terbingkai dalam amal ibadah kepadaNya.
Selamat... _____
artikel tertanggal: 15 Agustus 2017
https://web.facebook.com/photo.php?fbid=1431616870249992&set=a.575259049219116.1073741826.100002050773824&type=3&theater
318 notes
·
View notes
Photo
[Pernikahan Terindah]
Sebagai perempuan yg sudah menikah, saya selalu iri melihat baju2 pengantin syar'i zaman sekarang yg begitu indah. Warna2 pastel nan lembut dan bikin imut yg memakainya, riasan kepala yg simple tapi bikin manis mempelai wanita, membuat para pengantin muslimah sekarang seakan menjelma menjadi putri2 dalam negri dongeng. Kok dulu belum ada pas zaman saya ya? 😢 Dekorasi pernikahannya juga lucu2 dan membuat saya yg melihatnya, serta merta menjadi histeris. "Sayang...itu..ya ampuuuun. Lucu bangeeettt." Dan setiap saat suami saya akan bertanya, "maksudnya lucu itu apa sih?" Dan saya menjawab dgn jawaban absurd (khas semua wanita), "lucu itu maksudnya bagus banget 😍". Belum lagi foto2 pernikahan yg membuat baper setiap akhwat yg melihat (tdk hanya utk para jomblo, tp juga perempuan dgn 4 anak seperti saya). Seingat saya, dulu pose kami standart saja. Tatap2an, saling melingkarkan lengan di bahu, dan duduk bersebelahan. Itu saja. Tapi para pengarah gaya zaman sekarang, benar2 ahli membuat foto pernikahan seromantis mungkin. Pokoknya pernikahan zaman sekarang itu more romantic, more colourful, dan bikin iri perempuan2 kebanyakan ngayal seperti saya ini 😋 Andai dulu acara pernikahan saya seperti itu... Aah, pasti lebih indah. Itu pikiran saya, sampai tadi pagi, saya menyadari kalau saya sudah membuat kesimpulan yg keliru.
-----------------------------------------------------------------------------
Pagi yg dingin, saya sdh harus mandi dan bersiap untuk pergi ke pernikahan antara dua orang kader kami dalam mengajar al-Qur'an. Yang perempuan adalah pengajar di salah satu rumah tahfizh kami, yang laki2 pun pegiat di setiap acara dimana kami mensyiarkan menghafal al-Qur'an. Anak2 kami bangunkan dan hanya sempat berwudhu dan sikat gigi. Ya, kami pergi pagi2 buta karena sudah harus ada di tempat acara pada saat Shubuh. Karena memang pernikahannya sendiri diadakan ba'da Shubuh. Kami mampir sholat di masjid sebelum sampai lokasi acara. Selesai sholat, kami bertemu mempelai lelaki yang masih berkaus. Rupanya dia sholat di masjid itu juga karena lokasi acara sudah sangat dekat. Maka kami pun bersama dengan beberapa kader kami yg sama2 membantu acara, pergi ke lokasi dimana akad akan dilangsungkan. Dan barulah saya tau, bahwa lokasi akad adalah di rumah tahfizh dimana mempelai wanita mengajar setiap hari. Sang mempelai pria masuk juga ke rumah itu. Rumah yg mungil, dimana begitu saya menjejakkan kaki ke dalamnya, saya bisa melihat mempelai wanita sedang sibuk menata2 makanan di atas lantai beralas karpet, dibantu beberapa akhwat lainnya. Di dapur, ada seorang wanita paruh baya yg rupanya adl ibu mempelai wanita, sedang sibuk memasak. "Umiii, makasih mau datang." sang mempelai wanita memeluk saya. Ia bergamis, berjilbab dan bercadar serba pink. Sederhana, sebagaimana biasa dipakai oleh para akhwat sehari2. Para akhwat lain menyalami saya dan mempersilakan saya duduk di ruang tamu seluas 3 x 4 itu. Tak ada tirai pembatas yg memisahkan akhwat dan ikhwan karena mungilnya ruangan yg dipersiapkan utk akad itu. Saya masih belum connect karena keadaan ini di luar bayangan saya tentang pernikahan pada umumnya. Saya memandang makanan yg terhampar seadanya di hadapan saya. Menu sederhana, di wadah yg juga sederhana. Jangan bayangkan mereka memesannya dari catering, sang mempelai wanita dan ibunya sendiri yg memasaknya. Mempelai wanita masih sibuk mondar mandir mengurus apa2 yg belum siap. Sedangkan mempelai pria duduk berbaur bersama ikhwan lainnya. Saya lihat ia sudah mengganti kaosnya dengan gamis berwarna kelabu. "Inikah baju pernikahan mereka?" bisik saya dalam hati seraya berharap mereka masih akan berganti pakaian sebelum akad dimulai. Pada kenyataanya, hingga akhir acara mereka tak kunjung berganti pakaian. Tiba2 pengantin wanita membawa sebuah kardus bekas mie instan ke tengah ruangan, dan menutupinya dengan taplak warna pink yg ia lipat2 agar ukurannya sesuai dengan kardus yg ia bawa . "Ini anggap aja mejanya yaa, buat akad." katanya seakan menjelaskan keheranan saya. Sejak detik ini hati saya sudah meleleh. Maka setelah menunggu lebih dari setengah jam dan kami mengisinya dengan murajaah surat ar-Rohman (hampir semua yg di ruangan itu adalah penghafal al-Qur'an), suami saya segera mengambil microphone dan membuka acara. Ia bertindak sebagai MC sekaligus pengganti penghulu (mereka baru akan mengurus surat2 di KUA beberapa hari lagi. Mengundang penghulu lebih mahal dari mendatanginya di KUA). Setelah wali dan mempelai pria saling berlatih sebentar untuk pembacaan ijab qobul, dimulailah prosesi akad nikah. Suami saya membaca khutbah nikah, kemudian wali sang mempelai perempuan mengucapkan ijab, "... Dengan mas kawin seperangkat alat sholat dan cincin titanium..." mendengar kalimat itu, segera buram mata saya karena air yg mulai mengembun. Apa??? Cincin titanium? Jangankan emas, bahkan perak pun tidak. Saya langsung ingat putri Rasulullah yg menikah dengan mas kawin sebuah baju zirah, hasil rampasan perang pula. Buru2 saya ambil tisu agar tak deras air mata ini keluar. Saya terus mengeringkan mata sampai kedua mempelai saling menyematkan cincin. Tak ada fotografer profesional yg mengabadikan momen tersebut, hanya sebuah kamera pinjaman yg dioperasikan teman kedua mempelai, dan kamera2 dari hp kami yg menghadiri pernikahan mereka. Tak ada pengarah gaya yg bisa mengabadikan romantisme mereka. Kami para perempuan hanya berteriak lirih ketika si mempelai pria mendadak mencium kening istrinya. "reflek", kata sang pria yg kami sambut dengan derai tawa. Lalu kami semua mulai sarapan tanpa memindahkan badan sedikit pun. Makanan diedarkan dan saya tanpa sadar makan dengan lahap. Inikah awal dari keberkahan pernikahan mereka? Karena makanan sederhana ini dapat menggugah tak hanya selera saya, namun juga para tamu yg hadir. Sebelum pulang, kami berfoto bersama pengantin selayaknya pernikahan pd umumnya. Tapi yg membedakan, tak ada dekorasi ruangan yg bertabur bunga dan penuh warna seperti terekam dalam kepala saya. Kami hanya berfoto di pinggir jalan dengan latar rumah yg kami pakai untuk akad. Pengantin dan keluarganya, teman2 yg hadir, semua menunjukkan rona bahagia di wajah mereka. Dan selama perjalanan kembali ke rumah, saya hanya bisa diam dan merenungi kebersahajaan pernikahan itu. Inilah pernikahan tersederhana yg pernah saya hadiri, namun juga pernikahan yg paling membuat saya kagum. Betapa banyak pernikahan mewah yg saya hadiri, tapi bahkan detil nya pun sudah tak saya ingat lagi ketika kaki beranjak meninggalkan gedung resepsi. Namun acara pagi ini, tak mungkin saya lupa. Dan saya teringat bisikan lembut sang mempelai wanita saat saya memeluknya terakhir kali, "Umi, doakan saja agar kami jadi keluarga Qur'ani." Saya mengangguk seraya tersenyum, melihat lekat ke kedua matanya yg tak tertutup cadar, mata tanpa sentuhan riasan apapun. Membuat saya teringat dengan para selebgram bercadar yg memiliki alis dan mata indah dalam setiap fotonya, dan segera berkata dalam hati bahwa mata di hadapan saya itu tak kalah indahnya, karena saya bisa melihat rasa syukur yg terpancar di sana. Baarokallaah Santi dan Dhimas. Acara pernikahan kalian boleh sederhana, tapi cinta kalian berdua harus mewah terbingkai dalam amal ibadah kepadaNya. Selamat. ============================================================
Source : Maya Hayati Rasyid
2 notes
·
View notes
Photo
Tentang Nadia.
Perempuan dengan berjuta cerita. Perempuan yang kan selalu tampak ceria dan baik-baik saja. Perempuan berkacamata penggila bahasa. Perempuan dengan kecepatan berbicara di atas rata-rata. Perkenalkan, namanya Nadia Almira Sagitta.
Aku pertama kali mengenalnya lewat media sosial Twitter. Sebuah akun yang rajin berkicau tentang jurusan tempat ia diterima kuliah, Sastra Indonesia Universitas Indonesia. Akun tersebut bernama Nadia_Skinny dengan gambar profil perempuan berkerudung yang diedit efek warna biru. Wow, aku menemukan kawan dalam kesukaan warna. Dan ternyata, pertemanan kami tak sebatas pada kicauan belaka.
Sejak mengenal Nadia, aku menjadi lebih tahu banyak hal. Aku pun merasa menemukan kawan lama, sebab Nadia merupakan sosok muslimah yang mengenakan kerudung syar'i, rok, dan juga manset tangan. Aku yang pada masa itu sedang berada di titik rendah dalam menjalankan syariat, merasa bahwa Nadia tak lebih dari gambaran kawan-kawanku dulu sewaktu di Rohis SMA. Di sisi lain, aku juga selalu merasa aman di dekatnya. Semacam ada pancaran aura positif yang ia jalarkan melalui tutur kata dan sikapnya.
Yang kuingat betul, Nadia merupakan “pagar”-ku dalam melakukan berbagai aktivitas. Saat kerudungku makin memendek, Nadia tidak menjauhiku. Saat aku beralih mengenakan celana jeans, Nadia tetap membersamaiku. Hingga suatu hari, menjelang pementasan Petang Kreatif FIB UI 2012, kudapati ia menangis tersedu-sedu di musala fakultas. Apa penyebabnya? Ternyata ia dan beberapa kawan lainnya merasa tersindir karena ia tidak bergabung latihan untuk penampilan tersebut. Nadia menghindari latihan tersebut, sebab ia tidak suka terlalu membaur dengan lawan jenis, diharuskan memakai celana, latihan fisik, dan pulang hingga larut malam. Ia sungguh tidak suka dan daya tahan tubuhnya juga sedang menurun belakangan ini. Ya, Nadia menangis karena alasan-alasan tersebut.
Aku yang saat itu masih kerap kali mengikuti latihan, jadi berfikir juga. Mengapa aku santai saja mengenakan celana, tak berkaus kaki, dan membaur hingga larut malam dengan lawan jenis? Padahal… Ah. Hatiku mulai bergetar karena menyadari bahwa ada yang salah dengan diriku. Mengapa aku tidak merasa sesedih Nadia?
Hari berganti hari. Aku semakin sering menceritakan kehidupanku kepada Nadia, dan begitu pula sebaliknya. Nadialah kawan pertama di jurusan yang paling mengenalku. Nadialah saksi hijrahku dari masa lalu yang suram hingga terus berproses lebih baik sampai saat ini. Nadialah orangnya.
Bukan sekadar itu, Nadia jugalah yang paling sering menyemangatiku menulis. Ia selalu meninggalkan “love” pada Tumblr-ku. Tak jarang, setelah membaca tulisanku, ia langsung mengirim pesan tentang tulisanku. Entah berupa komentar atau apresiasi, itulah yang kuterima darinya. Ia juga mengatakan bahwa aku ini setipe dengannya, yaitu mahir dalam dunia pergalauan. Ah, kemahiran macam apa itu?
Nadia juga adalah orang yang “menyeretku” menjadi bagian dari Tim Solidaritas Peduli Jilbab. Ia yang memperkenalkanku dengan orang-orang shalihah yang membumikan jilbab syar'i. Nadia selalu sedia menemaniku belanja saat hijrahku dulu. Ia merekomendasikan toko penjual kerudung, gamis, manset, dan kaus kaki. Ia juga tak segan menawarkan kerudung-kerudungnya atau pakaiannya yang dirasa sudah kekecilan, kebesaran, atau sekadar karena lemarinya terlalu penuh. Ia tidak pelit dalam memberi kepada kawan-kawannya.
Ketika kesibukan berorganisasi semakin membatasi interaksi kami, aku perlahan mulai bertahan tanpanya. Alhamdulillah, aku masih memiliki keluarga lembaga dakwah fakultas untuk menaungiku. Begitu pula Nadia di tingkat universitas. Namun ternyata, kesibukan kami tak mengurangi kegalauan di hati kami. Tentang cinta dan apa-apa yang kami khawatirkan tentangnya. Nadia menangis, dan itu sering. Ah, Nadia. Sedih sekali mengetahui bahwa hatinya itu jatuh pada orang yang belum tepat. Kujamin, orang itu tidak cukup baik untuknya. Nadiaku layak mendapatkan yang lebih baik!
Akulah orang pertama yang paling hancur saat Nadia mengatakan bahwa kedekatannya dengan seorang lelaki itu sampai membuatnya menanggalkan idealisme yang ia jaga selama ini. Nadia, bukankah ia yang menjadi sosok muslimahku selama ini? Bukankah ia yang menjadikanku hingga menjadi seperti saat ini?
Lagi-lagi, Nadia terisak. Di klaster menghadap danau, dengan suara bergetar, ia mengatakan bahwa ia menyadari apa yang ia lakukan salah. Aku memeluknya. Aku tahu perasaan itu. Aku tahu betul, sebab aku pernah berada di posisi itu. Nadiaku menangis. Dan kemudian ia memutuskan untuk berhenti.
Berbulan kemudian, kujumpai ia termasuk dalam kawan yang hadir sedemikian pagi pada hari bahagiaku, saat akad nikah berlangsung. Kudapati ekspresi bahagia dan harunya ia saat menatapku. Akhirnya, orang yang selama ini kuceritakan padanya, kini sah menjadi suamiku, pendamping dunia dan akhiratku.
Dan Nadia kini semakin dewasa dengan penampilannya. Ia telah mengenal make up dan memiliki banyak koleksi. Nadiaku tetap cantik, dengan atau pun tanpa polesan di wajahnya. Yang kutahu, senyum cerianya, wajah lelahnya, dan juga keceriwisannya dalam bertutur maupun dalam tulisan. Selalu, sosok ekspresif yang apa adanya.
Nadia kini telah berpindah ke Jogjakarta, untuk menjadi seorang analis bahasa. Sangat sesuai dengan apa yang ia sukai. Dan semoga, ia mampu bertahan di sana dengan pekerjaannya yang pasti tidak mudah. Jauh sekali, ya, sekarang. Perputaran kehidupan menghempaskan kita terlalu jauh dan memaksa kita untuk tetap berjalan ke depan.
Baik-baik di sana, ya, Nad. Kalau ada apa-apa, kabari aku. Kita mungkin tidak sedekat dulu, saat apa-apa selalu kita tuangkan dalam percakapan. Tapi percayalah, kamu selalu memiliki ruang tersendiri di dalam hati ini, Nad.
Sebuah tulisan sederhana untuk seorang kawan nan jauh di sana, @gelaranrasa :)
***
Rumah, Februari 2017
2 notes
·
View notes
Text
LAGI CUCI GUDANG, CALL/WA 0815-7759-803, Gamis Couple Pasangan Terbaru 2022
KLIK https://wa.me/08157759803 Gamis Elegan Untuk Lebaran,Gamis Elegan Warna Hitam,Gamis Full Brokat,Gamis Full Kancing,Gamis Full Kancing,Nibras menjadi salah satu brand baju muslim keluarga yang sedang diincar oleh banyak orang. Model gamis Nibras untuk wanita hadir dengan berbagai pilihan warna, ukuran dan desain yang menarik. Terdapat pula pilihan Nibras gamis yang dirancang khusus. Dapatkan Gamis Nibras di Indonesia, segera hubungi : "ARUMI SHOP" Kebonan, Jl. Yos Sudarso Gang Progo No. 1 Batang (Jawa Tengah) (Samping SD N Proyonanggan 01 Batang) Langsung Owner 0815-7759-803
#Dress Untuk Orang Pendek Dan Gemuk#Warna Baju Untuk Orang Gemuk Agar Terlihat Kurus#Model Baju Untuk Orang Gemuk Dan Pendek#Gamis Akad Nikah Sederhana#Model Gamis Akad Nikah Terbaru#Gamis Akad Nikah Syar'i#Gamis Akad Nikah Pria#Gamis Brokat Untuk Akad Nikah#Jual Baju Gamis Hitam Modern Melayani Muara Dua Kota Lhokseumawe Provinsi Aceh
0 notes
Text
Berawal Kenalan di Fb, Bule Cantik Italia Jadi Mualaf dan Nikah dengan Pemuda Desa Batang Jawa Tengah
Berawal Kenalan di Fb, Bule Cantik Italia Jadi Mualaf dan Nikah dengan Pemuda Desa Batang Jawa Tengah
[Harianpublik.com] BATANG – Zaman teknologi saat ini memungkinkan orang berjodoh setelah berkenalan di media sosial facebook meski beda etnik serta beda negara.
Adalah Ilaria Montebianco gadis cantik asal Italia nekat datang dan menemui pemuda yatim yang tinggal di Desa Tragung Kecamatan Kandeman Kabupaten Batang Jawa Tengah, bernama Dzulfikar.
Ilaria bahkan rela menabung untuk bisa datang ke Indonesia menemui sang pujaan hati.
“Selama dua tahun saya mengumpulkan uang bekerja di sebuah restoran di Italia hanya untuk datang ke Indonesia,” kata Ilaria. Saat itu Ilaria belum masuk Islam dan belum berhijab.
Saat kedatangnnya pertamakali pada 18 April 2017 lalu ke desa terpencil itu sontak warga geger, bahkan sampai pihak kepolisian turut datang.
(Ilaria saat pertama kali tiba di rumah Dzulfikar)
Dzulfikar saat itu juga tak menyangka Ilaria senekad itu datang ke desanya yang terpencil walau sekalipun belum pernah bertemu langsung tapi hanya lewat facebook.
Dzulfikar mengaku berkomunikasi dengan Ilaria memakai bahasa Inggris yang dipelajarinya secara otodidak.
Ilaria akhirnya jadi mualaf pada 1 Mei dan menikah pada Kamis 11 Mei kemarin.
Hari Indah Pernikahan
Perjalanan cinta bule Italia Ilaria Montebianco dan Dzulfikar, pemuda Desa Tragung Kandeman, Batang, memasuki babak baru yang indah. Mereka resmi menikah Kamis kemarin (11/5/2017). Sejak pagi, rumah sederhana Dzulfikar di depan SDN 01 Tragung dikerumuni tamu yang ingin menjadi saksi pernikahan insan lintas benua yang dipertemukan lewat facebook tersebut.
Para bocah di dekat rumah pun tak ingin ketinggalan momen itu. Membawa ponsel pintar milik orang tua, mereka berharap bisa mencuri-curi foto paras bule cantik asal Kota Bari yang menabung sampai dua tahun agar bisa terbang ke Indonesia itu.
Sekitar pukul 09.00, akad nikah dimulai dengan dipimpin KH Nakhrowi dari Pekalongan. Prosesi dilakukan tertutup lantaran pihak keluarga ingin menjaga privasi. Dengan mantap, Fikar –sapaan Dzulfikar– mengucapkan ijab kabul.
Tamu undangan pun dengan sigap mengeluarkan ponsel dan mengabadikan sosok Ilaria. Meski sempat dilarang, mereka tetap nekat mengabadikan momen langka tersebut. Apalagi, Ilaria yang menjadi mualaf sejak 1 Mei lalu tampil anggun dengan balutan gamis putih dengan hijab beruntai melati.
Setelah prosesi akad dan penyematan cincin di dua jari mempelai, Fikar yang didampingi ibunya, Ismoyowati, dan pakdenya, Zaenal Arifin, menemui awak media. Seperti sebelumnya, Ilaria belum bisa turut serta menemui para pemburu berita.
“Today is full of God grace (Hari ini penuh dengan rahmat Tuhan, Red),” ujar Fikar mencurahkan perasaannya setelah akad nikah. Fikar yang mengenakan kemeja putih, jas hitam, sarung batik, serta peci hitam berhias mawar merah merasa lega setelah sah secara agama menghalalkan pujaan hatinya.
Kendati tak tampak satu pun anggota keluarga Ilaria, Fikar dan keluarga mengaku sudah mengantongi izin dari keluarga mempelai perempuan. Baik untuk menikah maupun untuk pindah agama. Ilaria mengucapkan dua kalimat syahadat di bawah bimbingan pengasuh Pondok Pesantren Darul Ulum Tragung KH Zainul Iroki Lc.
“Yang jelas, kami bahagia sudah bisa meresmikan hubungan kami. Kami belum memikirkan soal keturunan ataupun bulan madu,” imbuhnya.
Ke depan, pihak keluarga berfokus mengurus pernikahan itu sesuai dengan perundang-undangan, baik di Indonesia maupun Italia. Setelah itu, keluarga mempertimbangkan masalah pindah kewarganegaraan Ilaria.
Ismoyowati menyatakan senang Ilaria sudah resmi menjadi menantunya. ’’Terharu sekali, semua sudah terwujud. Dia sudah saya anggap anak saya sendiri. Dia tidak pilih-pilih kalau makan. Oseng-oseng tempe, opor ayam, sayur bayam, semua suka. Sedikit-sedikit sudah bisa bahasa sini, nopo Bu? dalem Bu? Ora popo. Alhamdulillah.” Barakallahu laka wa baraka ‘alaik, wa jama’a bainakuma fi khair..
Sumber: Jawa Pos, Tribunnews
Sumber : Source link
0 notes
Photo
AKAD NIKAH 17 September 2017, akhirnya sampai juga ditanggal itu. Sebuah hari yang ditunggutunggu. Sebuah waktu yang dinantinanti dan didoadoakan. Akad nikah. Dari khitbah sampai ke akad, tepatnya 1 minggu. Maka, utk menuju ke tanggal 17.9.17, adalah Satu minggu yang sangat butuh perjuangan. Satu minggu yang penuh keberkahan juga kemudahan. Satu minggu penuh keajaiban dari segala bentuk pertolongan Allah swt. 1 minggu yg sangat butuh perjuangan. Harus mnjaga hati, krn belum tentu pernikahan terjadi. Harus mnjaga izzah, krn sudah ada Ikhwan yang datang mengkhitbah. Harus berhusnudzhan, krn Allah mngikuti prasangka hambaNya. Harus snantiasa berdoa, krn sebaik2 penolong hanyalah Allah, & Dialah penentu segalanya. Harus banyak mendekatkan diri kpd Allah, krn setan terus mencari celah utk terus menggoda. Harus yakin, siap, & ikhlas, mnerima sgala konsekuensi dari hidup berumah tangga brsma dgn seorang Ikhwan yg sederhana. Satu minggu yang penuh keberkahan juga kemudahan: . Tenda yang Allah beri dgn harga cukup murah, dgn bonus pelaminan, make up, sound, & juga baju ganti 1 stell. Perjuangan seorang emak utk anak perempuannya. Allah balas telak dgn keberkahan. Masyaa Allah. . Baju nikah. Sesungguhnya, Aku tak punya 1pun baju utk akad & resepsi. Sewa? Sayangnya dana tdk mncukupi utk sewa menyewa. Niat menikah utk ibadah, bukan pakai baju2 mewah. Cukup pakai gamis yg lumayan msh bagus menurutku itu sdh cukup. Namun, tak diduga2, prtolongan Allah datang. Singkat cerita, Aku bsa brganti baju resepsi yang indah sebanyak 2 kali yang ksmuanya adlh pemberian. Untuk baju akad, Aku dipinjami oleh sahabat liqoku, @maharaniramadhanti. Jazaakillah khair utkmu, shalihah. Berkah. . Kartu undangan. Sminggu adlh trmsuk wktu singkat utk mmprsiapkan resepsi nikah. H-6 kartu undangan belum disebar. Kata tmn2, jarang ada perceratakan yg sehari jadi. Tapi, alhamdulillah Allah tunjukkan melalui ttangga sebuah prcetakan yg bisa kilat. Siang dipesan, besok malam diambil. Sebuah kartu undangan yg sederhana. Makanan. Masih bersisa banyak smpai slesai resepsi dgn jmlh 1500an tamu, Pdhal disiapkan hanya utk 600an. Sampai bude, ketua masak2, mengekspresikn perasaannya. Lanjut ke Komen.
0 notes
Text
HARGA TERJANGKAU,CALL/WA 0815-7759-803, Gamis Anak Nibras Terbaru
KLIK https://wa.me/08157759803 Gamis Dannis Terbaru 2022,Gamis Duyung Brokat,Gamis Di Shopee,Gamis Dusty Pink,Gamis Dusty Pink,
Model Baju Hijab Untuk Orang Gemuk Dan Pendek, Abaya Untuk Orang Gemuk, Dress Untuk Orang Pendek Dan Gemuk, Warna Baju Untuk Orang Gemuk Agar Terlihat Kurus, Model Baju Untuk Orang Gemuk Dan Pendek, Gamis Akad Nikah Sederhana, Model Gamis Akad Nikah Terbaru, Gamis Akad Nikah Syar'i
Nibras menjadi salah satu brand baju muslim keluarga yang sedang diincar oleh banyak orang. Model gamis Nibras untuk wanita hadir dengan berbagai pilihan warna, ukuran dan desain yang menarik. Terdapat pula pilihan Nibras gamis yang dirancang khusus. Dapatkan Gamis Nibras di Indonesia, segera hubungi : "ARUMI SHOP" Kebonan, Jl. Yos Sudarso Gang Progo No. 1 Batang (Jawa Tengah) (Samping SD N Proyonanggan 01 Batang) Langsung Owner 0815-7759-803
Toko Gamis Hitam Kombinasi Melayani Mejobo Kabupaten Kudus Provinsi Jawa Tengah
#gamiselegan#gamiseksklusif#gamisetnik#gamisfashion#gamisformal#gamisflanel#gamislebaran#gamisarab#gamisgrosir#gamisdiskon#gamisharian#gamiscantik#gamisbeauty#gamisanakcantik#beauty#cute
0 notes
Text
Random Thought
Tadi, sedang sholat sunah ba'diyah isya di kamar Kak Aziz, dan Kak Aziz sedang rebahan di kasur. Tak lama kemudian Kak Aziz tertidur, keliatan capek sekali. Sebelumnya minta dicarikan obat tetes mata di lemari, belum selesai nyari dan balik hadap eh ternyata dianya udah lelap. Aku melihat sendiri bagaimana perjuangannya melobi sesepuh-sesepuh di Desa Penujak, melobi para kyai dan tetua adat. Perjuangan pertama untuk mengkhitbah calonnya Alhamdulillah berhasil. Tapi ternyata, di H-6 akad nikah tetua adat tidak setuju dengan konsep yang akan digunakan Kak Aziz. Kak Aziz ingin acaranya sederhana, akad di Masjid dan setelah itu syukuran di rumah. Bajunya juga biasa, inginnya mempelai perempuan pakai gamis dan mempelai laki-laki pakai jubah. 20 tetua adat malam itu saat musyawarah, menyerang Kak Aziz tidak setuju. Katanya, "biarkan itu pakaian orang Arab, pakaian orang luar, kita ini orang Sasak ya pakai pakaian adat Sasak." Akhirnya Kak Aziz mengiyakan, dengan segera mencari referensi untuk pakaian adat yang bisa dimodif syar'i. Cari mencari tak kunjung temu, akhirnya aku memberi saran untuk menjahit saja. Toh juga nyewa 2jt utk sekali pakai. Jahit sendiri bisa dipakai lagi. Pagi tadi sibuk mengurus pemuda2 yang bantu pasang terop, siangnya keliling cari kain songket dan beludru, dan ukur baju. Tadi, sambil merem dia bilang, "Nggak bisa ya na kita bikin acara sesederhana yang kita inginkan." Aku melihat dia sedang banyak sekali pikiran, ditambah lelah. Aku langsung membatin, ternyata urusan menikah tidak sesederhana yang aku bayangkan selama ini. Tidak hanya menghubungkan 2 keluarga besar, tapi juga 2 masyarakat besar. Besar sekali tanggung jawab yang harus ditopang lelaki, memikirkan mahar, biaya lamaran, biaya acara, undangan, mengumpulkan pemuda2 yang akan membantu persiapan dimulai jauuh2 hari sebelum hari H, musyawarah dengan tetua adat, dll. Setelah dia merem beberapa menit, ada paman dan bibi yang datang, katanya ingin ketemu Kak Aziz. Pintu diketuk dari luar dan aku masih sholat. Seketika Kak Aziz langsung bangun seperti orang yang nggak ngantuk samasekali. Kuat, ya harus kuat. Menurutku memang begitu lah keputusan, setiap keputusan memiliki alasan dan konsekuensi yang menyertainya. Dan aku yakin, InsyaAllah akan ada balasan indah untuk orang-orang yang bersabar. Salam Semangka. Semangat karena Allah. Lombok, 9 Mei 2017
0 notes