#EconomySyaria
Explore tagged Tumblr posts
Text
Utang = Sumber Rezeki Demi Bisa Hidup Hedon dan Ga Ketinggalan Adakah Hutang yang Tanpa Bunga/Riba?
Sebelum kita bahas tentang pinjaman tanpa bunga, perlu kita pahami lagi esensi hutang.
Beberapa orang menganggap bahwa utang adalah sumber rezeki.
Bisa jadi memang ada yang berutang karena kebutuhan hidup yang mendesak. Namun, dalam kasus ini, yang terjadi dimaksud utang adalah yang terjadi tanpa urgensi, melainkan sekadar untuk memenuhi hasrat keinginan pribadi.
Warga Jakarta Hobi Utang Pinjol, Nilainya Tembus Rp 10 Triliun
Terus Meningkat, Utang Masyarakat RI ke Pinjol per Mei 2023 Tembus Rp 51.46 Triliun
Meski terdengar janggal, namun memang ada kelompok masyarakat yang rela mengajukan pinjaman hanya untuk melakukan hobinya tersebut. Hobi yang dimaksud ini seperti misalnya dalam kategori olahraga, hobi travelling, hingga hobi koleksi barang dan berbelanja.
Dari jumalh tersebut, sebanyak 38.89 persen disalurkan kepada pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Dengan penyaluran pelaku usaha perseorangan sebesar Rp 15.63 triliun dan badan usaha senilai Rp 4.13 triliun.
Apalagi kalau realitanya seperti di bawah ini apakah bijak? 80% Mengeluarkan uang untuk menyesuaikan/mengikuti gaya hidup dengan sekitarnya (teman-temannya). 41% Sering meminjam uang dari teman atau keluarga. 12% Pengeluaran melebihi pemasukan.
FInancial Fitness Index 2024 yang dikeluarkan oleh OCBC Indonesia bekerja sama dengan NielsenIQ.
Terlepas untuk konsumsi atau produksi, utang sebaiknya jangan dijadikan sumber rezeki.
Ingat, narasi utang selalu dihadapkan bertolak belakang dengan rezeki.
Doa lancar rezeki, bebas dari utang
Rezeki sempit atau banyak utang?
Gaya hidup elit, utang melilit
Mau utang lunas, rezeki mengalir deras
Strategi bebas utang
Tidak pernah ada artikel menyebutkan "utangmu rezekimu'. Bahkan ketika terjadi masalah keuangan, alternatif yang disarankan terlebih dahulu adalah menjual aset ketimbang harus berutang.
Utang dianggap sebagai cara paling cepat mengatasi masalah keuangan bagi orang-orang yang tidak mau merelakan asetnya.
Di Al-Qur'an dijelaskan jalan rezeki antara lain sebagai berikut, adakah utang?
Rezeki yang telah dijamin (QS 11:6).
Rezeki tak terduga (QS 65:2).
Rezeki karena anak (QS 17:31).
Rezeki karena istighfar (QS 71:10-11).
Rezeki karena menikah (QS 24:32).
Rezeki karena bersyukur (QS 14:7).
Rezeki karena sedekah (QS 2:245).
Rezeki karena usaha (QS 53:39).
"Semua dosa orang yang mati syahid akan diampuni kecuali utang." (HR Muslim)
Utang menurut buku Finance for the People:
Siklus kepuasan semu atau bisa juga disebut lingkaran setan.
Memindahkan sumber daya dari masa depan ke masa sekarang.
Manipulatif. bebannya terletak pada kewajiban mengembalikan dan rasa malu. Dampaknya intimidatif, bahkan ke psikolog dan sosial.
Jadi, ga boleh ngutang? Boleh kok, kalau kepepet. Islam membolehkan utang-piutang dengan ketentuan:
Orang yang ingin berutang adalah yang benar-benar karena terpaksa.
Orang yang berutang memiliki niat yang kuat untuk mengembalikan, tidak meremehkan utang.
Utang - piutang harus ditulis dan ada saksinya.
Pemberi utang tidak boleh mengambil keuntungan atau manfaat dari orang yang berutang karena tujuan memberi pinjaman adalah menolong, bukan mencari keuntungan. Jangan mempersulit.
Jika sudah mempunyai uang, harus segera melunasi, tidak menunda-nunda apalagi menunggu ditagih.
Perhatikan nomor 4: tidak boleh mengambil keuntungan atau manfaat dari pinjaman. Dalam keuangan syariah (fikih muamalah) akad terbagi menjadi 2 dari segi ada atau tidaknya kompensasi (profit).
Akad Tijarah, ditujukan untuk memperoleh keuntungan.
Akad Tabarru' ditujukan untuk tolong-menolong, bukan mencari keuntungan.
Utang, termasuk ke dalam akad tabarru' yang disebut QARD, berarti pinjaman tanpa mensyaratkan apapun selain mengembalikan pinjaman tersebut setelah jangka waktu tertentu. Selain QARD, ada juga QARD HASAN.
Qard dapat ditagih kembali, sedangkan ward hasan/qardhul hasan adalah pemberian pinjaman kepada orang lain, peminjam tidak diharuskan mengembalika pokoknya apabila dirasa benar-benar peminjam tidak mampu untuk mengembalikannya sehinnga qardhul hasan ini dianggap sedekah.
Bukankan kita sering mengikhlaskan utang karena orang yang meminjam benar-benar tidak bisa mengembalikan?
Ya kalau iutang ga ada bunga ya gimana mau dapet untung?
Kalau kamu dapat untung, caranya bukan dengan utang/ngasih pinjaman. Caranya ya bisnis, jual beli, investasi. Coba cek lagi poin sebelumnya. Lengka tinggal pilih yang mana.
Beberapa lembaga keuangan, terutama yang sosial, sudah menerapkanmekanisme qard dan qard hasan.
Kalau konteksnya relasi kekeluargaan, kekerabatan, atau pertemanan, biasakan untuk tidak megambil manfaat atas pinjaman yang kita berikan.
Nah, jadi mulai sekarang:
Jangan menganggap utang sebagai sumber rezeki. Pola pikir seperti itu akan membiasakan kita dengan (1) gaya hidup konsumtif, (2) besar pasak daripada tiang, (3) terbisa berutang, (4) bergantung pada orang lain, (5) tidak beryukur.
Tingkatkan literasi, sebelum mengambil keputusan keuangan, pahami betul produk keuangannya. Jangan hanya karena akses pinjol dan pay later atau sejenisnya (credit card) begitu mudah, lantas sedikit-sedikit utang.
Biasakan bersyukur merasa cukup (qana'ah). Perasaan cukup (qana'ah) adalah pondaso dari kemandirian. You will never enough if you don't know how much you have. Remember, human has always want what they don't have.
0 notes