#Dokter Spesialis Anak
Explore tagged Tumblr posts
feitoldya · 25 days ago
Text
Jadwal Jam Besuk RS Tumbuh Kembang Depok
Mengunjungi anak atau kerabat yang sedang dirawat di rumah sakit merupakan bentuk kepedulian yang dapat mendukung proses pemulihan mereka. RS Tumbuh Kembang Depok hadir sebagai rumah sakit khusus dengan layanan unggulan di bidang kesehatan anak, khususnya dalam mendukung tumbuh kembang optimal. Bagi keluarga dan pengunjung yang ingin menjenguk, mengetahui jadwal jam besuk sangatlah penting agar…
1 note · View note
dokteranakspesialisparu · 6 months ago
Text
AHLI BERPENGALAMAN, 0838-5658-5544 Dokter Anak Spesialis Paru Tangerang selatan
Tumblr media
AHLI BERPENGALAMAN, 0838-5658-5544 Dokter Anak Spesialis Paru Malang
Melayani KONSULTASI ONLINE maupun OFFLINE
dr. M. Fahrul Udin, Sp. A, Subsp. Resp. (K)., M. Kes
Dokter Spesialis Anak Konsultan Saluran Napas dan Paru Anak (Respirologi)
Dokter favorit bagi para ibu yang mempunyai anak dengan berbagai keluhan saluran napas seperti batuk grok grok, pilek, napas mengi, mendengkur serta sesak napas
No STR : 3511201423023756
Dokter Anak Spesialis Paru Malang
#DokterSpesialisParuAnakMalang
0 notes
lailatulqadr · 1 year ago
Text
Ditolak Rumah Sakit
Disclaimer : Ini murni karena kesalahan saya sih. Tapi saya cerita disini sebagai bahan pembelajaran. Ceritanya, obat jantungnya Alma habis. Jadi saya harus ke RS untuk kontrol seperti biasanya. Tapi sesampainya di RS, anak saya Alma tidak bisa mendapatkan perawatan kesehatan. Padahal rujukan dari faskes I, sudah saya berikan. Alasannya adalah karena rujukan Alma periode sebelumnya masih…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
alkesterdekat · 2 years ago
Text
Toko Jual Alat Rumah Sakit Kendal Jawa Tengah Telp/WA 0821-2767-2598 MITRA TERPERCAYA PT. JMM
Peralatan Kedokteran Yang Menerapkan Fisika, Peralatan Kedokteran Yang Berfungsi Membunuh Sel Kanker, Peralatan Kedokteran Gigi, Peralatan Kedokteran, Peralatan K3 Di Rumah Sakit Alat kesehatan adalah perangkat atau instrumen yang digunakan oleh tenaga medis atau pasien untuk membantu diagnosis, pengobatan, dan pengelolaan penyakit atau kondisi medis. Alat Operasi Bedah Saraf,Peralatan…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
Text
Dokter Gigi Spesialis Surabaya, BERKUALITAS WA 0877-7013-9191
Dokter Gigi Spesialis Surabaya - Banyak masyarakat di Surabaya yang masih menganggap perawatan gigi hanya sebatas pembersihan gigi atau memperbaiki masalah gigi seperti gigi berlubang. Padahal, perawatan gigi yang benar-benar efektif melibatkan perawatan yang lebih luas, termasuk perawatan ortodontik, periodontik, prostetik, dan lain-lain.
Biasanya seorang dokter gigi spesialis akan berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat tentang jenis-jenis perawatan gigi yang tersedia dan manfaatnya bagi kesehatan gigi dan mulut yang lebih baik. Dengan pengalaman dan kualitas pendidikan dokter gigi spesialis, mereka dapat mengidentifikasi masalah gigi dan mulut yang lebih rumit dengan lebih cepat dan juga efektif.
Dengan datang kepada dokter gigi spesialis Surabaya, Anda juga bisa berkonsultasi langsung terkait kendala untuk gigi dan mulut. Salah satu klinik gigi spesialis Surabaya adalah New Look Dental Care. Dengan teknologi yang modern dan memadai, akan memberikan kepuasan pada pelanggan saat menangani masalah kesehatan gigi dan mulut.
Jangan ragu, konsultasi kesehatan gigi dan mulut Anda dengan kamiHubungi WA : 0877-7013-9191 (WA Only)
1 note · View note
yasmijn · 1 month ago
Text
"Cari kebahagiaan yang lain."
Ada dua akun sosmed yang suka aku ikuti: Dokter Tono di Instagram dan Dokter Amira di TikTok. Dokter Tono adalah konsulen fertilitas yang praktik di RS Limijati Bandung, sedangkan Dokter Amira adalah satu-satunya dokter spesialis kandungan di Fakfak, Papua Barat. Dua dokter spesialis kandungan dengan konten yang isinya bumi dan langit.
Kalau liat konten Dokter Tono, mayoritas isinya adalah para pasutri yang sudah menikah lama dan sedang berikhtiar untuk bisa mempunyai anak. Sudah berkeliling ke banyak tempat dan dokter, sampai ke luar negeri segala, tapi masih belum dapat anak juga. Sedangkan isi konten Dokter Amira mayoritas adalah anak-anak di bawah umur yang datang dengan beragam penyakit menular seksual, hamil di luar nikah, sudah aktif berhubungan seksual sejak umur belasan tahun, ibu yang datang dengan pendarahan hebat karena sudah hamil ke-5 atau lebih karena suami masih mau punya anak laki-laki, serta berbagai macam kasus kegawatdaruratan persalinan yang sungguh bikin prihatin.
Akhir-akhir ini konten Dokter Tono banyak yang isinya adalah beliau menyampaikan dengan lugas bahwa ya, memang, pasangan yang datang tidak bisa mempunyai anak. Entah rahimnya sudah rusak, ovum sudah tidak terlihat, menopause dini, sperma suami yang juga jelek - kondisi-kondisi dimana usaha bayi tabung seperti apapun, secara sains, tidak akan bisa berhasil. Hanya akan menghabiskan uang saja, dan entah kesedihan seperti apa yang akan datang dari kegagalan demi kegagalan yang mungkin datang.
Dan ada satu kalimat yang sering beliau ucapkan setelah menyampaikan putusan menyedihkan itu: "Cari kebahagiaan yang lain, ya."
Itu, juga saran untuk meningkatkan kualitas hidup - entah dengan operasi besar untuk angkat rahim supaya tidak sakit setiap bulannya, untuk menikmati waktu bersama pasangan, atau cari cara lain untuk punya keturunan seperti melalui proses adopsi.
Kadang ucapan itu disampaikan sambil beliau bilang: "Jangan nangis dulu..." karena gak terbayang juga sih seperti apa rasa kecewanya, bahwa harapan yang masih dijaga untuk tetap ada itu pada akhirnya harus dipadamkan juga. Ada yang sudah belasan tahun menikah, ada yang umur masih awal 30-an, ada yang sudah gagal bayi tabung berkali-kali.
Tapi sebenarnya apa sih, kebahagiaan yang lain itu? Kata 'kebahagiaan' dan juga 'yang lain', sepertinya bukan dua frasa yang bisa disandingkan untuk diterima seseorang dengan mudah dan hati yang lapang. Karena tetap saja, ketika kita sudah mendefinisikan kebahagiaan yang lain, kebahagiaan itu tetaplah bukan kebahagiaan 'yang itu'. Dalam konteks kehidupan yang lain, misalkan anak SMA yang gagal SNMPTN untuk masuk ke universitas yang dia idamkan - dan dia harus mencari universitas 'yang lain'. Tentu, bisa saja ternyata universitas itu adalah pilihan yang lebih baik untuknya, tapi tetap saja itu bukan universitas 'yang itu'. Atau ketika seseorang masih mencintai seorang yang lain, tapi hubungan itu harus berakhir mengecewakan dan dia harus mencari orang 'yang lain', tapi tetap saja orang itu adalah bukan orang 'yang itu'..
Kalimat "Cari kebahagiaan yang lain" itu singkat saja, tidak bertele-tele, tapi implikasinya panjang. Ada keikhlasan yang harus diusahakan, ada mimpi-mimpi yang harus dilepaskan, dan ada jalan-jalan lain dan cerita hidup lain yang harus dicari, untuk diterima. Agar mungkin, suatu hari nanti kehidupan 'yang lain' itu adalah kehidupan yang bahagia, yang bisa terbebas dari perandaian mengenai situasi kehidupan 'yang itu'.
45 notes · View notes
kayyishwr · 1 year ago
Text
Nawaitu ikut jalan Syaikh Ahmad Yasin memperbaiki diri dan sekitar dengan Al Quran, dan fokus kepada pembebasan Al Aqsha
Oh ya btw, di bukunya ustadz Basyir ada beberapa nama yang bisa kita ambil pelajaran
1. Syekh Ibrahim Al Akhdhar, diceritakan baru serius menghafal Quran saat usianya sudah 24 tahun; ijazah pertama beliau bukan dalam bidang keagamaan tapi dari bidang Industri
Hari ini beliau dikenal sebagai salah satu orang yang alim pada ilmu qiraat
2. Syekh 'Abdullah Jarullah, dokter spesialis Family Medicine di Rumah Sakit Militer, sudah selesai S3 juga, beliau mendapatkan ijazah sanad hafalan 30 juz dengan riwayat Hafsh an Ashim dalam 7 tahun, kemudian setoran Qiraat Asyrah kepada Syekh Ibrahim Al Akhdhar 7 tahun lagi, dan rela bolak-balik lebih dari 700 KM
3. Ustadz Tamim, atau kita kenal Ustadz Mutammimul Ula rahimahullah, ayahanda Ustadz Basyir, yg punya 10 anak dengan julukan 10 bintang Quran.
Menikahi istrinya dengan mahar Tafsir Buya Hamka (Tafsir Al Azhar 30 Juz), pernah menjadi politisi, seorang murobbi, dan sangat mencintai Al Quran; tidak pernah absen mengikuti agenda mukhoyyam Al Quran dari 2011-2014, saking cintanya dengan Quran, Mushaf yg digunakan sampai harus diselotip covernya
Bahkan, qadarallahnya, terdapat satu potongan artikel mengenai seorang muqri pemegang sanad tertinggi di dunia; syekh Bakri, yg diselipkan di Mushaf tersebut dengan doa "semoga mushaf ini menjadi saksi bagi pembacanya" dan hari ini Ustadz Basyir, salah satu putra beliau sudah tersambung sanadnya dengan Syekh Bakri tersebut
Pada poin nomor 3 hikmah yg bisa kita pelajari, jika rasanya berat untuk nomor 1&2 adalah, itulah barakah tirakat seorang ayah yg jujur dengan cita-citanya, itulah barakah pernikahan yang dibangun atas komitmen yang lebih tinggi daripada sekadar "harus" dengan dia, itulah komitmen Qurani
87 notes · View notes
penaimaji · 2 years ago
Text
Mengisi Tangki Cinta
Merantau bagi sebagian orang terlihat sangat berat, apalagi jauh dari keluarga. Namun sebenarnya ada banyak sekali sisi positifnya kalau kita bisa mencari partner hidup yang bisa diajak bekerjasama; punya lingkungan yang supportif; dan pertemanan yang cocok
Tapi, nyatanya nggak semudah itu. InsyaAllah bisa menjadi lebih mudah karena kita sandarkan semua pada Allah. Sombong kalau merasa diri sendiri mampu, padahal Ia yang memampukan
Semenjak hamil besar, ruang gerakku jadi terbatas banget. Apalagi setelah anak lahir, ulun gin kawa behinak ja alhamdulillah🤣
Luar biasa ternyata ya, merawat bayi bersama suami di tempat yang jauh dari siapa-siapa, disini support dari pasangan berpengaruh besar. Sungguh ku tak sanggup kalau sendiri
Fase-fase ini justru aku lebih slow, disamping pekerjaanku yang fleksibel, aku juga memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan anak. Mencari titik nyaman dulu menjalani peran ini. Soalnya kalau ini udah nyaman dan jadi habit, bisa eksplor lagi ke luar; update ilmu pengetahuan lebih banyak lagi
Gak ambis dulu, capek bener ngejar dunia tu nggak ada habisnya. Lagian apa yang dikejar? Harus merasa lebih dari orang lain? Wkwkwk gak dulu lah
Soalnya ya jadi ibu tuh rasanya kaya gimana yaaaa pokonya capeeeeee luar biasa. Stress nggak karuan; uring-uringan, sampe berpikir nggak sanggup punya anak, astaghfirullah
Sebulan ini akhirnya aku mulai mencari mana yang salah, mana yang perlu diperbaiki. Aku merefleksi diri, kalau selama ini kurang peka dengan perasaan anak. Wkwkwkw asli sih
Umur 1-4 bulan banyak cape fisik. Umur 5,5 bulan-7 bulan MP-ASI aman, sesuai feeding rules. 8-9 bulan mulai berantakan. Sampai masuk 10 bulan ini, aku pusing gimana cara dia mau makan dan ga minta ASI terossss. Capenya bukan lagi di fisik tapi psikis juga
Rutin fisioterapi, beberapa kali ke dokter spesialis anak, cari dokter yang cocok alhamdulillah dapat, baca-baca artikel dan konten kesehatan di yutub, sekaligus merenung apa yang kurang dariku. Sampai akhirnya aku menemukan sesuatu yang terlupa dan tidak aku sadari, yaitu..
Mengisi tangki cinta anak yang lagi kosong
Itu merupakan satu hal yang berpengaruh besar ketika anak lagi cranky. Selama ini aku terlalu sibuk melakukan aktivitasku, menjadikan anakku sebagai 'objek' yang harus di-treatment begini dan begitu se-ideal mungkin. Aku terlalu berambisi menjadi ibu yang bisa menjadikan anak sesuai inginku, hiks
Padahal anak ini juga manusia, sama halnya kita. Dia punya perasaan, dia punya keìnginan, dia punya selera, dia punya rasa ingin dicintai
Setelah mencoba memperbaiki keadaan dan menyentuh hatinya, melakukan banyak hal bersama dia dengan sepenuh hati. Alhamdulillah jadi beda banget perasaanku. Penuh cinta dan rasanya terharu sekaliiiiiii :') memang tidak mudah menjadi ibu, tapi mudah bagi Allah untuk menyadarkan kita; menjadikan kita sebagai manusia yang tidak pernah berhenti belajar dan melihat diri sendiri
Sungguh, kesalahan itu sejatinya melekat dalam diri manusia, maka dari itu perbanyaklah meminta petunjuk pada-Nya
Buntok, 29 Januari 2023 | Pena Imaji
64 notes · View notes
fahmarosyada · 3 months ago
Text
Bismillah..
Niat nulis ini buat healing diri sendiri sih sebenernya, udah sekitar semingguan ini off gak bikin story instagram dan itu disengaja karena emang lagi pengen menghilang, selain karena bentuk usahaku dalam menjaga self control supaya gak over sharing terkait fase apa yang ku jalani sekarang. Lebih takutnya, takut banget dikira sambat aka ngeluh wkwkw.. Karena semenjak jadi ibu tuh, yang ku rasakan ya, ngeluh dikit aja tuh udah salah, jadi ya agak gimana gitu akunya. Padahal sebenernya tuh adakalanya itu tuh semacam isyarat atau apa ya istilahnya, aku kasih tanda kalau aku tuh butuh bantuan, tapi ya gitu, entahlah ada aja omongan yang kadang agak nyelekit di hati. Niat cerita tuh buat healing aja sebenernya, tapi ya masih aja takut. Gatau sih ya apakah ibu-ibu yang lain juga merasakan hal yang sama, tapi itu yang ku rasakan.
Jadi, kalau kalian yang baca ini merasa tulisan ini tidak penting untuk kalian, lebih baik tidak usah dibaca ya. Terima kasih..
Hmm, lebih ke doa sih kayaknya ya.. Lagi-lagi, mau agak sambat tapi agak gimana gitu wkwk.. Cuma bisa berharap semoga fase nursing strike ini segera berlalu, dedek mimiknya mulai normal lagi (banyak mimik dan gak banyak drama), gak sering rewel, dan dimudahkan Allah dalam segala urusan termasuk juga ketika mengurus urusan domestik rumah tangga.
Kurleb dua mingguan ini rasanya campur aduk banget, sampai rasanya tuh energi udah bener-bener habis bahkan sekedar untuk buka sosial media. Sebenernya masih bisa sih, curi-curi waktu banget buat buka IG misalnya, tapi itu juga gak lama. Bahkan sekedar buat balesin DM dan WA tuh rasanya energi udah bener-bener habis, ditambah emosi bener-bener berkecamuk banget, meledak-ledak pengen marah karena bingung banget ini kenapa kok anakku minumnya jadi lebih sedikit dari biasanya, aku takut dia dehidrasi dll segala macam. Sampai akhirnya aku bawa anakku ke dokter spesialis anak (DSA), eh lha sampai sana malahan diajari cara nyusuin dedek, strategi gitu sih ya istilahnya. Kalau posisi A gamau, bisa coba alternatif posisi B, C, D dsb. Atuh mah aturan aku ke konselor laktasi aja ya, pikirku gitu. Tapi di satu sisi ya lumayan lega juga karena anakku gapapa. Ya memang bisa dibilang sebetulnya dia dehidrasi ringan karena kurang minum, dan penyebabnya ternyata karena lagi di fase nursing strike ini. Huhu rasanya mau nangis banget kalau keinget kurleb semingguan kemarin sebelum ke DSA, karena momen menyusui jadi terasa horor, baik untukku sendiri dan juga dedek. Bahkan ada tuh fase di mana aku akhirnya gamau nyusuin dedek, karena takut ditolak. Padahal anaknya udah nangis kejer, tapi akunya sendiri takut juga mau nyusuin, bukan bermaksud tega tapi masih berasa banget horornya, dan aku gamau emosi lagi. Akhirnya aku kasih dedek ASIP dari freezer, qadarullah dia pas gamau minum banyak, huhu pengen nangis kalau inget ini lagi. Ngelihat faktanya gini, barulah aku luluh ku coba buat nyusuin lagi, alhamdulillah dia mau walaupun cuma dikit, tapi setidaknya ada yg masuk asi ku.
Hmm, apaa lagi ya.. Udah dulu deh, anakku nangis. Alhamdulillah lega juga bisa nulis ini..
09/10/24
2 notes · View notes
ayuerahmi · 1 year ago
Text
Tumblr media
Seperti biasa, selain hari Minggu, setiap pagi sekitar pukul 09.00 WIB, tim dokter akan visit ke ruang rawat inap untuk memantau perkembangan pasien anak hemato, khususnya yang sedang menjalani kemoterapi atau perbaikan kondisi. Tim dokter ini berjumlah bisa mencapai 9 orang, termasuk salah satunya adalah dokter prof atau dokter konsulen, beberapa dokter spesialis, dan beberapa dokter PPDS.
Visit seperti ini menjadi hal yang sangat kami syukuri, karena kami merasa anak-anak mendapat perhatian yang cukup baik dari rumah sakit; baik itu para suster ataupun dokternya. Meski ada saja dramanya, tapi dengan keberadaan suster dan dokter yang selalu cepat membantu, kami bisa melewati hari-hari itu. 
Satu ruang rawat kemoterapi menampung 4 pasien anak. Masing-masing didampingi satu anggota keluarga yang menjaga. Untuk pasien dengan kondisi tertentu, boleh ditemani dua orang. 
Tibalah di pagi itu, setelah tim dokter menghampiri bed anak kami satu per satu, beliau memanggil seorang ibu yang anaknya terdiagnosis leukemia.  Dokter prof memanggil sang ibu untuk membicarakan sesuatu di luar ruangan. Sepertinya serius. Dan benar saja, masuk-masuk wajah si ibu berbekas air mata.
Saya dan ibu lain memilih untuk tidak bertanya 'kenapa' karena kita sama-sama tahu kejadian seperti ini sangat mungkin terjadi di waktu-waktu visit rawat inap. Sang anak yang melihat mata ibu sembab kemerahan, refleks menangis seg-segukan. Sang ibu juga tak bisa menahan rasa sedihnya, mereka berdua menangis bersama. Sendu sekali suasana pagi itu. Kami yang ikut larut dalam lara berjalan mendekatinya, berusaha menguatkan satu sama lain tanpa tahu apa yang sudah terjadi di luar tadi. Karena hanya itu yang bisa kami lakukan.
Sore hari sang ibu mulai bercerita tentang pembicaraan yang sepertinya harus dirahasiakan dari anaknya yang sudah berusia 9 tahun. Singkatnya, seputar kemungkinan-kemungkinan atas perbaikan keadaan sang anak sehingga harus mempersiapkan diri untuk tindakan dan kejadian ke depan. Keputusan harus diambilnya sendiri, karena suami yang dicintai telah pergi menghadap Ilahi.
Sedari awal para orang tua di hemato sadar harus mempersiapkan diri untuk berbagai kondisi. Berharap dan berupaya yang terbaik itu mesti, ketetapan takdir kita kembalikan pada Yang Maha Menyembuhkan, Maha Kuasa, Maha Mengetahui, dan Yang Maha Memiliki. 
"Bu, kita berusaha untuk memperpanjang angka ketahanan hidupnya, bukan sembuhnya". Dokter bilang begini berbekal ilmu dan pengalamannya dalam dunia medis. Tapi, hidup tidak serta merta berjalan didasari pengetahuan, tapi pasti selalu ada campur tangan Tuhan, kan...?
__salam sayang untuk semua ibu yang berjuang, anak-anak hebat, keluarga yang turut membantu tiada henti, serta teman yang turut mendoakan
Kiara, 23 Oktober 2023
17 notes · View notes
dokteranakspesialisparu · 6 months ago
Text
AHLI BERPENGALAMAN, 0838-5658-5544 Dokter Anak Spesialis Paru Tangerang
Tumblr media
AHLI BERPENGALAMAN, 0838-5658-5544 Dokter Anak Spesialis Paru Malang
Melayani KONSULTASI ONLINE maupun OFFLINE
dr. M. Fahrul Udin, Sp. A, Subsp. Resp. (K)., M. Kes
Dokter Spesialis Anak Konsultan Saluran Napas dan Paru Anak (Respirologi)
Dokter favorit bagi para ibu yang mempunyai anak dengan berbagai keluhan saluran napas seperti batuk grok grok, pilek, napas mengi, mendengkur serta sesak napas
No STR : 3511201423023756
Dokter Anak Spesialis Paru Malang
#DokterSpesialisParuAnakMalang
0 notes
kaktus-tajam · 2 years ago
Text
Percakapan dengan Supir Ambulans
Sedikit cuplikan obrolan hangat hari ini dengan Pak Wid, supir ambulans kami.. tentang kedermawanan dan tanggung jawab konsulen di RS tempat aku bekerja, yaitu seorang dokter spesialis bedah anak.
Beliau tuh ya Dok, menggratiskan operasi untuk pasien-pasien yang tidak memiliki jaminan kesehatan..
MasyaAllah
Bahkan jika ada keluarga karyawan dioperasi oleh beliau, pasti gratis.
Mbak perawat menyahut:
Dok, tau gaksih.. Jika ada pasien post-operasi butuh rawat luka, beliau tidak rela dikerjakan oleh perawat..
Wah iya Mbak? Terus gimana?
Beliau memilih untuk jauh-jauh datang hanya untuk mengganti perban pasien. Kata beliau:
“Nanti saya kesana”
Sekalipun beliau tidak ada jadwal poliklinik
Memang rumah beliau dekat?
Jauh dok, dekat RSUP di Jogja..
Pak Wid melanjutkan:
Dulu pernah Dok, anak saya tiba-tiba serangan asma ketika operasi selesai.. Lalu beliau menunggu di bangsal untuk memastikan anak saya aman..
Hah pak, serius? Nunggu di bangsal?
Iya dok, sampai subuh.. baru beliau pamit pulang..
Waah pantesan Pak, saya pernah periksa pasien pre-operasi yang rela datang dari Semarang karena hanya mau operasi jika dengan beliau
Iya dok, pasien beliau dari mana-mana.. Khusus mencari beliau..
Terima kasih obrolannya Pak,
Membuat perjalanan home-visit hari ini menyenangkan,
Membuat aku terdiam malu.
Semoga dimampukaaan menyadari dan mengisi ruang-ruang amal shalih yang sedemikian banyaknya.
-h.a.
Memasuki bulan ke-3 internsip dokter
43 notes · View notes
obladidas · 7 months ago
Text
"Rumah Timur"
Hanya satu yang tak mungkin kembali, hanya satu yang tak pernah terjadi.
Apa yang paling berarti untuk seseorang?
Untuk seumur hidup ingin dicintai oleh siapa?
Perpisahan apa yang paling menyakitkan?
Silly menatap baris baris kalimat yang menjadi pertanyaan, sehabis menonton acara live music tadi, penonton diberikan secarik kertas yang berisi pertanyaan. Sungguh? Dari sekian banyak kertas yang bisa dia dapat, kenapa pertanyaan ini yang tertuju pada Silly? Pikiran Silly sudah terlalu sibuk banyak dengan pekerjaan kantor yang sudah menumpuk. Tak punya waktu untuk menjawab pertanyaan yang bahkan tak pernah dia alami, terlintas dipikirannya pun tidak.
Tapi, alih-alih membuang kertas itu, tangan ramping itu malah sibuk menggenggam dan memasukkannya ke dalam kantong celana kain yang dia pakai saat ini.
Aneh, tapi manusia memang begitukan? Lain yang dipikirkan, lain juga yang dilakukan.
"Mau pulang kemana nih?" Jika pertanyaan yang di kertas tadi berbunyi seperti ini, mungkin Silly bisa memberikan jawaban.
"Rumah.." Sekilas terdengar benar untuk pertanyaan tadi, tapi tampaknya teman cerita Silly saat ini tidak puas dengan jawaban yang menggantung, terbukti decakan yang terdengar sebagai respon dari perempuan di depan Silly.
"Please, Sil, ga usah pura-pura lupa... amnesia.. insomnia.. Rumah kamu kan ada dua, mau pulang ke rumah yang di Utara apa Timur nih? Hhh."
Oh iya, sifat manusia juga pelupa. Silly manusa, jadi wajar saja dia pelupa.
"Rumah yang di Timur aja deh, kayaknya kalo pulang jam segini ada vibes pulang ke 'rumah asli' gitu, Pun." Punen. Dia menyanggupi saja, kepalanya bergerak dari atas ke bawah dua kali. Perempuan itu yang selau membersamai gadis berumur 25 tahun ini, ditengah sibuknya dia menjadi seorang Praktisi yang jelas punya banyak appointment. Bukan sebulan dua bulan Punen mengenal Silly, jadi untuk mengerti kata-kata Silly barusan dia sudah cukup ahli dan yaa iya iya aja sebagai respon. Biar cepet selesai, kalo kata Punen.
"Mending kamu langsung buat appointment ke Dokter Sri deh, serius loh, Sil." Kalo dipikir-pikir Silly kasian juga, nama Dokter Sri sudah sering disebut disetiap pembicaraan nyeleneh Silly dan Punen. Hanya karena dia tau spesialis dan tempat praktek dokter itu, namanya selalu dibuat jawaban untuk semua perkataan Silly. Tau begitu, dia tak usah memberitahu Punen saja tentang informasi Dokter itu.
Ketukan mamang penjual Es potong dan daun daun kecil yang jatuh ke jalanan dari rimbunan pohon, menjadi penanda selamat datang di "Rumah Timur" suasana sore dengan anak anak yang bermain dipinggir jalanan yang tidak besar tapi tidak kecil seperti lorong dan juga kuala kecil di belakang rumah itu, aliran air yang kadang memercik yang bisa terdengar dari dalam kamari mandi rumah, tidak lupa juga lembu lembu yang selalu diarak dari sawah melewati jalan untuk pulang ke tempat mereka. Pemandangan seperti ini adalah hal yang ingin ditangkap mata coklat itu, seolah menciptakan rasa kesan 'pulang' ke rumah. Rumah yang bukan hanya sekedar tempat istirahat, tapi rumah yang dapat memberikan pelukan yang hangat.
Setidaknya Silly ingin terus menyimpan ingatan di dalam rumah itu.
2 notes · View notes
eurasianskylark · 9 months ago
Text
Aku Punya Allah, dan Allah Mahakaya
Barusan sekali, aku duduk bersama mamah mendengarkan berbagai cerita dari masa kecil beliau, hingga akhirnya sampailah beliau bercerita tentang pakdenya (kakak laki-laki mbahku yang kupanggil mbah juga) yang dulu merupakan seorang dokter spesialis anak, rahimahullah. Untuk mempermudah, kita sebut beliau di sini sebagai mbah dokter.
Mbah buyutku rahimahullah, ayahnya mbah dokter, bukan orang yang berkecukupan. Bagi orang-orang di sekitarnya, keinginan beliau untuk menyekolahkan anaknya di kedokteran merupakan sesuatu yang tidak masuk akal, terlebih pada zaman itu. Hingga ada di antara mereka yang berkata:
"Kamu seperti Pungguk merindukan bulan!"
Jawaban mbah buyut sebagaimana diceritakan oleh mamah ternyata luar biasa...
"Aku punya Allah, dan Allah Mahakaya! Allah pasti tahu bagaimana kerasnya aku berusaha."
...
Masyaallah...
Jawaban yang luar biasa.
Beliau berjuang; beliau berusaha.
Dan beliau sangat tahu bahwa Allah Mahakaya.
Beliau yakin bahwa Allah yang akan mencukupkan segalanya, walau dengan cara yang tidak pernah terbayang dalam benaknya.
Dan... segalanya menjadi nyata!
Okay, let me tell you the whole story.
--
Kala itu mbah dokter diterima di FK UGM, sehingga otomatis beliau harus pindah ke Jogja untuk menjalani pendidikannya. Di masa perkuliahan inilah, keyakinan ayah beliau (mbah buyut) Allah jadikan nyata.
Mbah dokter tinggal di sebuah kos-kosan milik seorang ibu kaya-raya, Ibu G, rahimahallah. Mbah dokter merupakan seorang pekerja keras, rajin, baik hati, pintar, dan masih banyak sifat lainnya yang beliau miliki—dan aku tidak menyucikan siapapun di hadapan Allah—hingga sang ibu kos pun amat sayang kepada beliau. Ibu G inilah yang Allah jadikan sebagai wasilah suksesnya keberlangsungan pendidikan beliau di samping semua usaha yang dikerahkan mbah buyut. Entah berapa banyak bantuan yang ibu G berikan untuk mbah dokter, yang semuanya diberikan dengan tulus dan sepenuh hati.
Alhamdulillah Ya Rabb...
Segala puji bagi Engkau dalam seluruh keadaan.
Aku sangat suka mendengarkan jawaban dari mbah buyut rahimahullah ketika orang meragukan usahanya. Aku suka sekali dan kagum dengan keyakinan beliau bahwa Allah Mahakaya. Al-Ghoniyy. Betapa yakinnya beliau bahwa Allah lah yang akan mencukupkan hamba-hamba-Nya.
Sebagaimana yang Allah Ta'ala telah firmankan dalam penggalan ayat pada Surat Az-Zumar,
أَلَيْسَ اللهُ بِكَافٍ عَبْدَهُ
"Bukankah Allah yang mencukupi hamba-Nya?"
Jawaban beliau kala itu sungguh jadi pengingat yang menyentil bagi yang menulis ini secara pribadi. Si penulis, yang katanya sudah pernah belajar ayat dan hadits tentang tauhid bahwa segala sesuatu sudah dituliskan termasuk rizki, bahwa Allah sudah menetapkan bagian semua makhluk-Nya, bahwa takkan ada yang kurang atau kelebihan karena semua sesuai porsinya, bahwa Allah lah yang mencukupkan hamba-Nya... tapi masih sangattt terseok dalam menjalankannya..
Semoga Allah mengampuni penulis dan kita semua.
Benarlah apabila dikatakan bahwa teori itu berbeda dengan praktek. Orang yang memahami teori sesuatu belum tentu baik dalam prakteknya secara langsung. Semuanya sangat membutuhkan taufiq Allah, Na... Semuanya sangat membutuhkan pertolongan Allah.
Kalaulah bukan karena Allah,
betapa sulitnya kita bisa meraih ilmu naafi' (ilmu yang menambah keimanan kita, mengubah kita jadi lebih baik, membuahkan amal)...
Kalaulah bukan karena Allah,
betapa sulitnya kita mengamalkan ilmu yang sudah kita pelajari betapa pun dalamnya pemahaman kita terhadap ilmu tersebut...
Kalaulah bukan karena Allah,
betapa sulitnya hati kita bisa meyakini bahwa masa depan ada di tangan Allah, hingga hati kita bisa tetap tenang sambil terus memaksimalkan usaha yang bisa dilakukan...
Kalaulah bukan karena Allah,
betapa sulitnya kita bisa meyakini bahwa Allah Mahaadil dengan pembagian-Nya...
Ya Allah... berilah kami taufiq, agar kami bisa meyakini semua itu...
Berilah kami taufiq, agar kami bisa tawakkal sepenuhnya kepada-Mu...
Berilah kami taufiq, agar kami bisa memaksimalkan usaha kami...
Segala puji bagi Allah atas segala karunia-Nya kepada kita semua. Nikmat yang takkan pernah bisa kita hitung jumlahnya. Nikmat yang senantiasa mengalir, yang bahkan terkadang kita lupa akan keberadaannya—seperti oksigen yang kita hirup setiap detiknya.
Aku bersyukur sekali malam ini, karena Allah sudah karuniakan aku kesempatan untuk belajar pengamalan tauhid dari perkataan dan keyakinan serta keimanan mbah buyutku, rahimahullah. Mbah buyut yang belum pernah aku temui dalam hidup. Semoga Allah merahmati beliau dalam kuburnya, juga semua saudara seiman yang sudah mendahului kita.
Aku juga jadi diingatkan tentang pentingnya berusaha meraih ilmu naafi'. Sebagaimana kusebutkan di atas, ilmu naafi' adalah ilmu yang menambah keimanan kita, mengubah kita jadi lebih baik, serta membuahkan amal. Ilmu naafi' bukan sekadar teori... ia bukan sekadar idrakul ma'lumat (memperoleh teori semata). Ia adalah ilmu yang bisa diraih di antaranya dengan beradab saat menuntutnya, juga dengan bersihnya hati. Aku teringat guruku hafizhahullah berkata:
"Betapa pentingnya menata hati ketika belajar, karena kualitas ilmu naafi' kita tergantung thoharotul qolb (bersihnya hati dari segala keburukan yang mengotorinya). Ketika hati kita bersih, maka kesiapan menerima ilmu semakin besar."
Ya Allah.. mudahkanlah dan bersihkanlah hati kami ❤️
.
.
FUNFACT! 🎉
Beberapa waktu sebelum virus COVID-19 merebak di sekeliling kita, mamahku menghadiri sebuah acara milik keluarga besar mbah dokter. Tanpa disangka, mamah bertemu dengan teman mengajinya di sana, sebut saja Ibu N. Setelah mengobrol dan bertanya, turned out, Ibu N adalah putri dari Ibu G rahimahallah... ibu kos mbah dokter dulu. Tentunya mamah dan temannya sama-sama kaget, dan di momen inilah mamah banyak dapat cerita dari Ibu N tentang kebaikan-kebaikan mbah dokter dahulu selama ngekos di kosan keluarganya. Beliau yang rajin. Beliau yang baik hati. Beliau yang pekerja keras. Beliau yang pintar dan dengan senang hati mengajari Ibu N dan saudara-saudaranya tentang pelajaran di sekolah.
Surprising! ✨
And there is something that is more surprising than that one...
Ternyata Ibu N ini adalah ibu dari teman SD-ku, yaitu F.
Teman-teman,
sometimes the way you meet people is way too interesting.
Rasanya dunia seperti sempit yaa, hehe. Padahal dunia, bumi kita, itu luas. Sebagaimana firman Allah dalam penggalan ayat Surat Az-Zumar:
وَأَرْضُ اللهِ وَاسِعَةٌ
"...dan bumi Allah itu luas..."
.
Teman-teman yang membaca, mbah dokterku sudah wafat karena sakit yang menyerang beliau beberapa tahun silam. Ketika mbah dokter wafat, Ibu G yang saat itu masih hidup begitu terpukul dan sedih atas wafatnya beliau... Ibu G juga kerap memanggil-manggil nama mbah dokter. Sekarang, Ibu G pun juga sudah wafat, menyusul beliau.
Rahimahumallah, semoga Allah merahmati keduanya.
Aku akan sangat senang kalau teman-teman mau menyertakan doa baik kalian untuk beliau semuanya ❤️
Semoga tulisan ini bermanfaat 💕
19-04-2024.
23.47 WIB
2 notes · View notes
nurannisafauziyah · 2 years ago
Text
Hope (Perjalanan Cita-Cita & Cinta)
Tumblr media
Ketidakjelasan hubungan diakhiri
—-----------------------------------------
Kedekatan Anesha dan Arion tidak bisa dielakkan, sebenarnya Anesha berniat untuk tidak dekat dengan siapapun sebelum waktunya tiba, fokus saat ini masih mencari ilmu. Waktunya dekat dengan laki-laki minimal saat Anesha sudah menyelesaikan sarjana nya yang sudah tinggal 2 semester lagi mengingat Anesha orang yang butuh fokus sehingga ia sedikit khawatir belum bisa memanagement dengan baik jika harus menjalankan peran yang banyak. Belum lagi setelah lulus ia harus menjalani koas kurang lebih 2 tahun yang menjadi tuntutan profesinya setelah lulus sarjana kedokteran.
Cita-citanya sederhana sejadi ibu rumah tangga, bisa mengurus, merawat dan mendidik anak-anak nya dengan baik serta bisa senantiasa mendampingi suaminya. Sehingga saat dia memilih someone kelak, Anesha berharap seseorang itu memiliki potensi menjadi hebat karena sosok Ayah dari anak-anaknya harus bisa jadi teladan. 
Anesha teringat salah satu tokoh inspiratifnya, itulah juga yang berpengaruh terhadap cita-cita sederhana nan bermaknanya  yaitu sosok Habibie & Ainun. Saat itu Habibie bertanya pada Ainun, yang intinya siapa yang berperan di depan dan siapa yang berperan menjaga dan mendidik anak-anak. Saat itu Pak Habibie menawarkan diri kepada Ainun atas jawaban dari pilihan itu melihat potensi Ainun yang juga memiliki kemampuan yang tidak biasa, apakah Ainun yang mau berperan maju? karena Ainun berpotensi untuk itu dan Pak Habibie yang nanti akan merawat anak-anak? saat itu jawaban Bu Ainun adalah beliau mempersilahkan Pak Habibie untuk berperan maju dan ia yang akan mengurus anak-anak dan bisa dilihat bagaimana kualitas anak-anak dari keluarga Habibie & Ainun. 
Itulah cita-cita Anesha kala itu. Ia mengambil jurusan kedokteran yang saat ini dijalaninya salah satu tujuannya adalah untuk bisa minimal menjadi dokter di keluarganya. 
Anesha sudah memetakan jalan kehidupannya. Jika jodohnya dekat ia akan menikah setelah lulus sarjana atau jika belum dekat akan menikah setelah koas selesai dan jika hilal jodoh itu pun belum terlihat planning selanjutnya adalah mengambil spesialis anak dan jika diantara masa pendidikannya di spesialis bertemu jodohnya ia akan menikah tak masalah, sambil menjalani kehidupan pendidikan spesialis yang ia sudah pilih. 
Pendidikan yang ia jalani memang terbilang padat dan menurut Anesha pacaran itu kurang bermanfaat, seperti membuang-buang waktu, ininya kurang berguna dan hanya menghabiskan waktu untuk hal yang manfaatnya dipertanyakan. Ia pun merasa tak memiliki cukup waktu untuk hal-hal yang tidak serius. Anesha memang sekaku itu. Dibandingkan telponan tidak ada arah lebih baik digunakan untuk istirahat atau belajar. Anesha memang sangat menyukai belajar dan membaca. Segala pertanyaan akan kehidupan ia coba cari jawabannya dengan membaca banyak buku untuk mendapatkan berbagai sudut pandang sebagai referensi.
Tetapi saat datang sosok Arion yang ia kagumi, Anesha tak bisa menolak  ketika Arion mencoba mendekati nya walaupun Arion bukan laki-laki pertama yang ia suka tetapi ia merasa he is her first love. Ia sudah kenal Arion cukup lama saat dulu sedang aktif aktifnya di BEM Universitas. Anesha & Arion berbeda 2 tingkat di Universitas, walau mereka berbeda jurusan tetapi karena dulu di BEM universitas keduanya aktif sehingga mereka sering berinteraksi dan saat Arion sudah bekerja, sosok Arion datang mendekati Anesha yang saat ini masih berstatus sebagai mahasiswa. 
Sejak dulu Anesha mengagumi sosok Arion dimana Arion orang yang pemberani, berbeda dengan Anesha yang sedikit pemalu. Leadership Arion terlihat nyata terutama saat memimpin menjadi ketua BEM di tingkat Universitas. Tegasnya, bagaimana ia memimpin dan mengambil keputusan, bagaimana ia mencoba merangkul semua anggotanya tanpa terkecuali.
Benih-benih itu sudah ada sepertinya diantara mereka tetapi karena belum menjadi prioritas sehingga dianggap angin lalu dan tanpa diduga Arion mendekatinya. kebahagian tak terhingga bagi Anesha dan ia menjadi lupa jika ini sebenarnya belum waktunya ia mengaktifkan hati.
Rasa sayang Anesha ke Arion nyata. Anesha berusaha untuk melakukan yang terbaik untuk Arion semenjak dahulu. Anesha merasa Arion bisa membimbing nya, mengayomi. Leadership dan keaktifan nya Arion menjadi salah satu daya tarik Arion dimata Anesha.
Sosok pemimpin yang kuat, kecerdasan dan pengetahuan yang luas membuat Anesha bisa bertanya apapun padanya.
Cara Arion mendekati dengan perlahan tapi pasti sampai luluhlah perasaan Anesha hingga nyaman walau Anesha masih merasa kaku untuk banyak hal. Ia yang di kehidupannya senantiasa melakukan yang terbaik tapi kali ini ia tak cukup mengerti bagaimana menjadi pasangan yang terbaik. Tak ada ketentuan baku outline terkait ini yang ada hanya bagaimana menjadi istri yang baik. 
Anesha sangat insecure terutama jika terkait dengan penampilan fisik terlebih saat mengetahui jauh sebelumnya beberapa wanita yang pernah Arion suka. Wanita tersebut cantik dan saat Anesha refleksi ke dirinya ia merasa tidak cukup cantik. Sehingga Anesha tidak cukup percaya diri dan merasa banyak kurang pada dirinya. 
Anesha seorang wanita yang pendiam, bahkan ketika sedang bersama dengan Arion, karena memang jarang dekat dengan laki-laki sehingga Arion yang senantiasa membuka pembicaraan. Sebenarnya Anesha tidak terlalu pendiam tetapi entah mengapa jika bersama Arion ia tak cukup berani, rasanya kaku, entah apa yang harus dibicarakan. Rasanya saat dia sedang sendiri banyak hal yang ia ingin bicarakan, ceritakan, diskusikan dengan Arion tetapi entah mengapa saat bertemu no idea at all bahkan sempat Anesha membuat tulisan dalam catatan Hpnya terkait hal yang ingin dia ceritakan, sampaikan, diskusikan tetapi itu juga tidak cukup membantu.
Anesha pun bingung dan tidak cukup mengerti dengan dirinya. Fase tersebut terulang dan terulang kembali. Sampai-sampai Arion sering kesal karena dia yang harus senantiasa membuka percakapan, bertanya ini dan itu. 
Anesha sayang dengan Ario tetapi dia bingung bagaimana cara menunjukan sayangnya. Dia pun cenderung diam karena memang ia sangat jarang untuk bercerita terutama saat bertemu, tetapi saat berkomunikasi lewat media komunikasi Anesha bisa berinteraksi lebih baik. Bahkan sering ia yang memulai percakapan terlebih dahulu. Bercerita banyak hal dll. 
Saat mereka sudah tidak satu kota, mereka LDR tetapi masih berkomunikasi hanya intensitas terbatas. Ada suatu waktu Anesha ingin adanya kepastian akan ke depan, apakah akan serius atau putus. Lalu melalui chat Anesha menyampaikan maksud dan tujuan menanyakan kedepan akan seperti apa, dia tidak mau ada di zona abu-abu karena ketika ada laki-laki lain mendekati, ia merasa bersalah, disatu sisi kejelasan dari Ario pun tidak ia dapatkan. Pernah suatu ketika Anesha menceritakan ada pria yang mendekatinya lalu ayahnya Anesha mengatakan “ya kan kamu sudah sama Arion”. Anesha memang menyayangi Arion dan setia padanya tetapi sampai kapan ada di zona abu-abu ini. Pikirnya jika serius hayu,, berjuang bersama, jika tidak ya sudah sampai disini dari pada sayang Anesha semakin besar dan ketergantungan Anesha pada Arion. Pikir Anesha cerita cinta dengan Arion hanya akan membuat luka yang dalam jika hubungan ketidakjelasan ini diteruskan. Jika pada akhirnya menyakitkan ya kenapa harus menunda rasa sakit itu datang.
Anesha tidak menuntut Ario menikahinya segera karena ia pun ingin menyelesaikan kuliahnya, lagi pula Anesha pernah mengatakan rencananya pada kedua orang tuanya jika selesai sarjana kedokteran dan koas, ia ada rencana untuk mengambil spesialis tetapi itu lihat situasi nanti dan Anesha menyampaikan jika cita-cita yang diceritakannya tidak akan menghalangi niat nya untuk menikah jika sudah ada laki-laki yang mengkhitbahnya. Itu bisa fleksibel dan rencana akan masa depannya akan diungkapkan pada calon Anesha kelak karena cita-cita sesungguhnya adalah menjadi istri & ibu yang sebaik mungkin. 
Sisi orangtua Anesha tidak masalah terkait itu karena dari orang tua Anesha pun tidak mewajibkan Anesha untuk berkarir setelah menikah nanti.
Hal yang ia inginkan Anesha dari Arion hanyalah pernyataan dan komitmen serius dari Arion. Lalu ia melontarkan pertanyaannya tersebut dan Arion tak memberikan jawaban, Arion berkata bingung. Di dalam pikiran Anesha “Aku tidak pernah bingung memilih kamu, aku yakin dengan mu tetapi kenapa kamu masih belum yakin dengan Aku?” emosi Anesha tidak stabil saat mendapatkan jawaban tersebut, emosi itu bertambah tambah karena Anesha berada di masa PMS (Pre Menstruasi Syndrom) 
Anesha berpikir ia tidak mau menghabiskan waktu sia-sia dengan ketidakpastian ini. Tenaganya lebih baik dialihkan untuk mengejar cita-cita yang pasti dari pada mengejar hati yang tidak pasti. Anesha percaya jika memang yang harus diutamakan adalah cita-cita lalu cinta akan mengikuti karena ketika memperjuangkan cinta belum tentu cita-cita bisa mengikuti. Hati manusia tidak bisa dipegang karena hanya Allahlah yang bisa membolak-balikan hati setiap orang. Akhirnya karena Arion tidak memberikan jawaban, Anesha menyimpulkan jika Arion tidak serius dengannya sehingga Anesha meminta cukup sampai disini.
Setelah drama-drama itu hubungan komunikasi tidak berhenti langsung, sesekali Anesha masih menghubungi untuk cerita karena memang sesulit itu untuk lepas karena selama ini Anesha sulit menemukan orang yang nyaman untuk bercerita sehingga Arion masih menjadi orang pilihannya untuk bercerita. Kejadian drama drama itu berlangsung di awal tahun 2016. Lalu di pertengahan tahun Anesha melihat postingan Arion bersama dengan rekan-rekan kerja nya lalu ada wanita yang comment dengan emoticon memberikan ciuman love. Cukup bergetar hati Anesha melihat itu. Memang dia dan Arion sudah tidak ada hubungan apa-apa, tapi apakah secepat itu Arion membuka hati pada yang lain? kecurigaan Anesha bahwa Arion memang tidak sayang padanya semakin membesar. Tak dipungkiri di hati Anesha masih menyimpan rasa sayang yang tulus pada Arion tetapi tidak mungkin bagi Anesha terus berada di hubungan yang tidak ada kejelasannya.
----------------------
Sakit hati selanjutnya
----------------------
Anesha masih sesekali berkirim pesan lewat DM instagram karena kontak Arion sudah dihapusnya dari HP sehingga yang bisa diakses hanyalah akun instagramnya, alasannya Anesha menghapus karena ketika Anesha memiliki kontak Arion ia akan mudah memiliki akses untuk menghubungi dan Anesha mengerti jika itu tidak baik. DM yang dikirimkan sering Anesha unsend saat logikanya sudah kembali menguasai.
Walaupun lama tidak kontak tetapi saat Anesha memerlukan bantuan ia masih menghubungi Arion. Jarak antar Kota Anesha tinggal dan Arion yang tidak terlalu jauh sehingga memungkinkan Arion bisa menolong Anasha saat perlu bantuan. Anesha orang yang sungkan meminta bantuan sebenarnya, dia hanya meminta bantuan pada orang-orang yang ia rasa sudah cukup dekat. 
Suatu ketika Anesha sakit, ia bingung untuk minta tolong siapa untuk membelikan buah dan mengurus kelengkapan berkas sebelum lusa terbang ke negeri tetangga untuk berkompetisi karena Anesha tidak nafsu makan dan terasa lemas, akhirnya ia memberanikan diri menghubungi Arion untuk meminta bantuan. Jarak dari Kota Arion bekerja dan Kota Anesha sekitar 2-3 jam, relatif dekat walau antar kota. 
Lalu Arion menyanggupi untuk permintaan pertolongan tersebut dan berjanji akan ke tempat Anesha sepulang kerja, Anesha menanti, awalnya mengabarkan telat karena masih ada hal yang harus dikerjakan lalu mengabarkan lagi jika ia tidak bisa kesana karena khawatir sudah tidak ada kereta saat pulang. Betapa hancur hatinya Anesha dengan pernyataan itu. “Hello pulang itu tidak hanya kereta alat transportasi yang ada”. Anesha hanya berfikir sebenarnya ia sadar jika meminta tolong tidak harus diberi pertolongan karena itu terserah dari si pemberi pertolongan. Di Dalam hati Anesha berkata “kl saja Aku tidak sakit, Aku pun tak harus meminta bantuan” dengan sakit yang masih dirasa, demam dan badan yang rapuh disertai hati yang juga rapuh pada akhirnya. Teringat cerita Arion yang dulu pernah mengantarkan seorang wanita yang ia pernah suka malam-malam antar kota yang menempuh perjalanan 4-5 jam sampai ia harus bermalam di salah satu masjid. Lalu Anesha langsung komparasi, memang Arion ga sayang sama Aku, dulu dengan wanita yang pernah ia suka ia sebegitunya, ini Aku lagi sakit minta tolong belikan buah saja dan sedikit mengurus kelengkapan berkas padahal kota Arion dan Anesha masih terjangkau dengan kendaraan roda dua pun. 
Anesha memang cemburu dan semarah itu, tetapi kemarahannya tidak pernah ia ungkapkan. Ia hanya mampu menangis. Begitulah Anesha saat dia marah, kesal dengan siapapun dia lebih memilih untuk diam bersama dirinya sendiri lalu jika diperlukan air matanya tumpah ia biarkan, karena jika kemarahannya terucap mulutnya bisa pedas sangat dan akhirnya dia akan feeling guilty sendiri.  Itulah mengapa dia lebih memilih bersama dirinya sendiri terlebih dahulu sampai emosional dia stabil karena jika bersama orang lain dia merasa energy negatifnya akan terasa alirannya dan itu adalah hal yang Anesha tidak inginkan karena Anesha menyadari jika energi itu bisa mengalir baik positif maupun negatif  
Anesha orang yang rapuh memang itu salah satu alasan dia tidak suka meminta bantuan karena orang yang tidak siap dengan penolakan. Ia menyadari hatinya serapuh itu sehingga menjadi independen adalah salah satu cara untuk melindungi hatinya agar baik-baik saja. 
-------------
Bahagia itu berujung luka
------------------------------------
Berselang beberapa bulan, tetiba Arion menghubungi Anesha, memberikan pesan handphone. Tersampaikan keinginan Arion untuk bertemu. Tak dipungkiri bahagia hati Anesha. Kita bertemu lalu makan bersama kemudian Arion mengantarkan sampai depan kosan Anesha. Sesekali di pertemuan itu Ario masih memanggil dengan panggilan sayang dan memperlakukan Anesha sama seperti dulu. Tak ada perubahan apa-apa saat mereka bercerita. Setelah sampai di depan Kos Ario tetiba berkata “kl nanti kamu nikah duluan, kamu akan kabari Aku ga?” lalu Anesha menjawab “mungkin” lalu tanpa banyak bercakap disitu Ario menyampaikan jika bulan depan ia akan melangsungkan pernikahan. 
Anesha hanya mengatakan selamat disertai air mata yang tak bisa ia tahan keluar membasahi pipi, lalu mengatakan dengan senyum dibibir dan tumpahan air mata yang berlinang “ga perlu ceritakan terkait masa lalumu karena wanita itu pencemburu”, banyak hal yang sebenarnya Anesha ingin tanyakan tapi ia hanya melontarkan satu pertanyaan “teman kerja”? dan Ario menganggukan kepala
Tanpa berlama-lama bersama karena hati Anesha tak kuat seyogyanya. Ia masuk ke rumah kosnya lalu menuju kamar kemudian membaringkan tubuhnya, lama ia tak bisa memejamkan mata untuk tidur, pikirannya tak menentu begitu juga dengan hatinya. 
Ia hanya chat pada Arion hati-hati dijalan, lalu esok harinya sedikit emosinya ia luapkan, bertanya “kenapa ga bilang dari dulu kl kamu berencana menikah dalam waktu dekat ini?” “kenapa baru kamu infokan H-14 hari pernikahanmu dengannya?” “kenapa kamu ga jujur saat dulu aku tanya”, “atau dulu cukup bilang kl kamu ga sayang sama Aku” atau “mengatakan dengan segera kamu akan segera menikah dengan orang lain” kenapa baru sekarang? jika kau sampaikan dari dulu perihal itu mungkin bisa lebih mudah Aku lupakan kamu dari dulu. Kenapa, kenapa dan kenapa dan tidak ada satupun pertanyaan Anesha yang dijawab oleh Arion. Setega itu memang Arion. 
Proses menikah pastinya tidak simsalabim, melalui persiapan dll tapi kenapa semendadak ini menyampaikannya.
Tidak ada pertanyaan yang dijawab, Anesha hanya pasrah dan mencoba menerima pahitnya kenyataan ini. Berhari-hari badannya tak mampu untuk beraktifitas seperti biasa yang Anesha lakukan hanya berbaring dengan airmata yang mengalir tanpa henti dan pikiran yang tak terarah, rasanya lemas tak bertenaga tak terkira. 
-----------------
Sedih itu harus diakhiri
----------------------
Baru kali ini aku tak mampu mengontrol diri aku sendiri, kenapa badan ini tak mampu digerakkan untuk aktifitas seperti biasa? gumam Anesha. Air mata tak mampu untuk dihentikan terus mengalir tanpa henti. Lalu Anesha berucap pada dirinya sendiri jika ia akan membiarkan sedih dan sakit yang dirasa ini paling lama seminggu, setelah itu LIFE MUST GO ON. Anesha harus kembali ke alam nyata. Harus dihadapi segalanya.
Anesha menyadari bahwa ia yang minta usai tapi permintaan itu bukan tanpa alasan, Anesha hanya ingin kepastian dan ternyata memang sayangnya Arion bukan untuk dirinya.
Lagu Raisa yang berjudul usai disini menemani hari Anesha
Pedihnya tanya yang tak terjawab
Mampu menjatuhkanku yang dikira tegar
Kau tepikan aku kau renggut mimpi
Yang dulu kita ukir bersama
Seolah aku tak pernah jadi bagian besar dalam hari-harimu
Lebih baik kita usai di sini
Sebelum cerita indah tergantikan pahitnya sakit hati
Bukannya aku mudah menyerah tapi bijaksana
Mengerti kapan harus berhenti
Ku kan menunggu tapi tak selamanya
Kau tepikan aku kau renggut mimpi
Yang dulu kita ukir bersama
Seolah aku tak pernah jadi bagian besar dalam hari-harimu
Seolah janji dan kata-kata yang telah terucap kehilangan arti
Lebih baik kita usai di sini
Sebelum cerita indah tergantikan pahitnya sakit hati
Bukannya aku mudah menyerah tapi bijaksana
Mengerti kapan harus berhenti
Ku kan menunggu tapi tak selamanya
Tak akan jera kupercaya cinta
Manis dan pahitnya kan kuterima
Kini kisah kita akhiri dengan makna
Lebih baik kita usai di sini
Sebelum cerita indah tergantikan pahitnya sakit hati
Bukannya aku mudah menyerah tapi bijaksana
Mengerti kapan harus berhenti
Ku kan menunggu tapi tak selamanya
Ku kan menanti
Tapi tak selamanya
—----------------
Sakit itu terlalu sakit
—----------------
Air mata terus tumpah
Tapi Anesha orang yang pintar menyembunyikan kesedihan
Esoknya dimana malam hari saat air matanya tak berhenti terjatuh tapi paginya sudah menjadi MC salah satu kegiatan di kampusnya, lalu
Kurang lebih seminggu setelah itu
Arion masih mengirimkan pesan berupa permintaan izin untuk share undangannya
“what for” dalam hati Anesha bergumam mau menyakiti tanpa merasa menyakiti? tidakkah dia mengetahui betapa dalam sayang Aku ke dia? tak bisakah dia merasakan itu?”
Selalu banyak tanya saat ada stimulasi yang membuat Anesha ingat tentang Arion
Sakit itu terlalu sakit
Tapi semenyakitkan itu Anesha masih positive thinking terhadap Arion, Anesha berusaha berdamai dengan semuanya
lagu you don’t know Katelyn Tarver mengiringi langkahnya dan setiap mendengarkan lagu itu Anesha tak mampu membendung rasa itu
I know you got the best intentions
Just trying find the right words to say
I promise I've already learned my lesson
But right now, I wanna be not okay
I'm so tired, sitting here waiting
If I hear one more "Just be patient"
It's always gonna stay the same
So let me just give up
So let me just let go
If this isn't good for me
Well, I don't wanna know
Let me just stop trying
Let me just stop fighting
I don't want your good advice
Or reasons why I'm alright
You don't know what it's like
You don't know what it's like
Can't stop these feet from sinking
And it's starting to show on me
You're staring while I'm blinking
But just don't tell me what you see
I'm so over all this bad luck
Hearing one more "Keep your head up"
Is it ever gonna change?
So let me just give up
So let me just let go
If this isn't good for me
Well, I don't wanna know
Let me just stop trying
Let me just stop fighting
I don't want your good advice
Or reasons why I'm alright
You don't know what it's like
You don't know what it's like
Don't look at me like that
Just like you understand
Don't try to pull me back
Let me just give up
Let me just let go
If this isn't good for me
Well, I don't wanna know
Let me just stop trying
Let me just stop fighting
I don't want your good advice
Or reasons why I'm alright
You don't know what it's like
You don't know what it's like
You don't know, you don't know, you don't know
You don't know what it's like
You don't know what it's like
You don't know, you don't know
You don't know what it's like
You don't know what it's like
—------------------------
Allah knows everything and we know nothing
----------------------------
Walaupun sudah membuat janji dengan dirinya sendiri terkait menyudahi rasa sedih setelah seminggu berlalu tetapi hati Anesha tak sekuat itu, serapuh-rapuhnya Anesha ia percaya jika apa yang ditakdirkan Allah adalah yang terbaik. Mengingatkan hal tersebut  Anesha menuliskan kata “Allah knows everything and we know nothing” tulisan itu terpasang di meja belajarnya untuk mengingatkan dirinya untuk kuat, ingat jika skenario Allah adalah yang terbaik
Tak lama setelah kabar jika Arion akan menikah. Anesha memberitahukan kabar itu ke Ayahnya melalui telepon. Ia tak menceritakan banyak hanya memberitahukan “Yah, Arion akan menikah dengan orang lain, Ayah tidak perlu menceritakan berita ini pada Mamah”, Ayahnya tak bereaksi apa-apa, tak lama setelah informasi itu keduanya menutup telepon tetapi tidak ada selang 5 menit Ayahnya menelpon kembali dua kali, tidak membahas apapun terkait Arion, sepertinya Ayah Anesha hanya mencoba memastikan dari jauh jika anak putrinya baik-baik saja”
Anesha berperang dengan perasaannya, Ia mencoba menekan perasaannya, ia mempelajari polanya saat ia sibuk tetiba ia lupa akan kenyataan pahit yang sedang dijalankan, tetapi saat tiba di kos, dirinya sangat rapuh tak berdaya dan Anesha tidak suka itu kala ia tidak bisa mengendalikan dirinya sendiri. Sampai-sampai ia memadatkan jadwalnya, ikut banyak organisasi, banyak volunteer, kerja sana sini dan masih menjalani kuliahnya yang sudah mendekati semester akhir. Upaya untuk menekan hatinya berhasil dilakukan dengan kesibukan karena ketika sibuk mode feelingnya switch ke thingking tetapi sebenarnya tidak bisa dikatakan berhasil karena ketika dia diam, istirahat di kamar kosnya unstable dirinya keluar karena Anesha lelah dengan rasa yang dirasakan ia pun semakin sibuk kesana sini tanpa henti dan tanpa jeda. 
-------
Burnout
-------
Time flies kurang lebih dua tahun Anesha menjalani kehidupan yang seperti itu, Anesha lelah dengan pola seperti ini karena sebenarnya ia ingin beristirahat tetapi ia takut dirinya tidak baik baik saja saat istirahat. Akhirnya karena dia pun sudah tidak stabil, burnout karena pola itu, ia belajar untuk take a break dan benar saja yang ditakutkannya terjadi. Asam lambungnya cepat meningkat, mual muntah dan disuatu ketika tiba ia mengalami sakit punggung yang sangat menyebabkan dia tidak bisa beraktifitas, berjalan pun penuh dengan usaha dan dia harus menahan rasa nyeri. Perut yang kembung sering datang dan saat itu datang Anesha tidak bisa beraktifitas dengan maksimal. 
Kejadian itu ditambahkan buruk dengan posisi diri Anesha yang harus kembali ke rumah, tempat Ia Koas selanjutnya ada di area domisili asli Anesha sehingga mau tidak mau Anesha kembali ke rumahnya. 
Keadaan dirumah tidak semudah itu, mamanya yang ingin segera memiliki mantu membuat Anesha tidak nyaman berada dirumah. 
Mamanya bukan sekali dua kali menanyakan terkait Arion. “Arion udah nikah belum?” dan pertanyaan lainnya dan yang Anesha jawab hanyalah “tidak tau”
Anesha sengaja tidak memberitahukan mamanya terkait kejadian sebenarnya, Anesha berfikir lebih baik mamanya tidak mengetahui sebenarnya bahwa dari bertahun tahun lalu Arion sudah menikah dan sudah memiliki anak pertamanya karena menurut Anesha itu akan membuat sakit hati mama sepertinya, apalagi ketika kejadian dulu saat Anesha masih bersama Arion lalu ada laki-laki lain mendekat dan mamanya mengatakan “kata Papah kamu kan udah pilih Arion ya sudah cukup” tapi pada akhirnya kesetiaan Anesha dikhianati dengan luka yang sangat dalam. 
Anesha memang orang yang setia dan berkomitmen ketika dia sudah memilih itulah alasan Anesha menyudahi hubungan dengan Arion karena up and down hubungan mereka lalu Arion tidak memberikan kepastian padahal sudah beberapa tahun Anesha bersama Arion dan waktunya untuk menunggu seorang Arion sudah tidak bisa ditoleransi dan ketika ditanya Arion tidak memberikan jawaban kepastian bagaimana kedepannya.
Mamahnya senantiasa menyinggung terkait menikah, lagi dekat dengan siapa dll. Mamahnya kurang bisa mengerti yang Anesha rasakan berbeda dengan Ayahnya yang paham benar jika hal tersebut tidak perlu di tanyakan yang terpenting adalah didoakan karena masalah jodoh, rezeki, maut itu adalah kuasNya. 
Papahnya senantiasa mengingatkan pada mamanya Anesha jika tidak usah bertanya terkait hal tersebut tetapi karena mamanya sudah ingin sekali memiliki mantu sepertinya sehingga peringatan itu tak dihiraukannya dan tetap bertanya
Mamanya membuka pembicaraan saat Ayah Anesha berangkat ke masjid untuk sholat berjamaah “Nesya, mamah ingin kamu menikah agar kamu bahagia”
sontak Anesha kaget mendengar pernyataan itu lalu ia pun tak kuat untuk menahan tangis, menangis sambil berkata “Mah, siapa sih yang ga mau menikah? semua orang juga mau menikah tetapi apakah kita bisa berkuasa simsalabim jodoh itu datang? Anesha sudah cukup bahagia dengan kehidupan ini, bukannya Nesya tidak mau menikah, ya mana Mah jodohnya belum tiba, apakah Mamah mengerti terkait konsep itu?” Nesya mengerti mungkin mamah juga dapat tekanan sosial anak gadisnya belum menikah, maafin Nesha Mah, tapi ada daya Nesya? “setiap orang itu memiliki cobaan yang berbeda-beda, dan mungkin salah satu ujian aku ada di menanti jodoh untuk bersabar”
Anesha tak kuasa menahan tangisannya, ia langsung menuju kamarnya dan melanjutkan menangisnya, tak lama Ayahnya pulang, melihat dan mendengar tangisan itu. Tak lama Ayahnya mengabarkan jika mamanya juga menangis dan Anesha tak menghiraukan itu ia asik dengan tangisannya yang tak kunjung henti. Ia tak bisa menggambarkan bagaimana perasaannya saat itu. Keadaan dirumah tidak membuatnya menjadi baik-baik saja malah sebaliknya memperburuk kondisi perasaannya. Perasaan yang merasa tidak bisa dimengerti. Belum lagi ketika mengunjungi Neneknya, senantiasa membahas hal yang sama, ketika kumpul keluarga ada saja yang menyinggung terkait itu.
Hal yang Anesha rasa sepertinya sulit sekali orang mengerti kondisinya, hanya Ayahnya yang masih mampu menjaga perasaannya dan mengerti dengan baik akan hal tersebut. 
Anesha merasa keadaan dirinya sudah tidak dalam keadaan normal. Ia akhirnya ke psikiater dan menceritakan segalanya. Dihari offnya menjalankan koas, Anesha pamitan ke RS, orangtuanya tak banyak bertanya karena memang itu ada di rangkaian koasnya sehingga pamit ke rumah sakit bukan hal yang berbeda, tapi sesungguhnya pamitnya kali ini ke rumah sakit bukan untuk berperan menjadi dokter melainkan berperan menjadi pasien seorang dokter spesialis jiwa. 
Ia, Anesha sudah tidak tahan dengan keadaan dirinya yang sudah tidak baik-baik saja, mimpi-mimpi buruk menghantui, asam lambung yang meningkat dengan cepat dan yang bisa dengan sangat Anesha rasakan adalah quality of life tak sebaik sebelumnya. Saat ini ia merasa cepat lelah dan tak berdaya, benar-benar tak berdaya berbeda dengan kondisi sebelumnya yang dia aktif sana sini dan tak mengenal lelah. ini aktivitas setengah hari saja membuat ia tak berdaya belum lagi mimpi-mimpi buruknya yang membuat lelah waktu istirahatnya. Waktu istirahat yang seharusnya membuat diri kita menjadi lebih segar, ini sebaliknya. Lelah bahkan sangat lelah saat mimpi buruk menyapa.
Setelah konsul dengan dokter spesialis jiwa. Anesha mendapatkan beberapa obat. kembung yang sering dirasakan lebih disebabkan keadaan psikologis nya yang memang tidak baik.
Pengalaman pahitnya bersama Arion sedikit banyak mempengaruhi bagaimana ia saat membina hubungan dengan orang setelah itu. Anesha sekarang ketika belum ada kepastian akan kedepannya, ia menjaga jarak karena Anesha mengenal dirinya jika tidak menjaga jarak dengan baik Anesha akan tergantung cerita kepadanya dll dan ketika lepas akan sulit karena ada perasaan “butuh”. Ia menjaga jarak bukan berarti dia tidak butuh, ia butuh sekali pada kenyataannya tetapi ia tidak cukup berani untuk lebih dalam karena ia takut akan luka. Itulah cara yang Anesha lakukan untuk menjaga hatinya. 
Sesekali saja Ia cerita ketika ada yang menghubunginya selebihnya semua cerita ia simpan sendiri, salah satu media untuk menuangkannya dengan membuat tulisan terkait bagaimana perasaannya, apa yang terjadi dan hal lainnya yang ia rasakan dan pikirkan 
-----------------
Hubungan itu SALING
------------------
Kejadian antara Anesha dan Arion yang hubungan mereka diketahui keluarga Anesha lalu membuat mamahnya bertanya akan kelanjutan hubungan mereka dan Anesha memilih untuk menutupi demi menjaga hati mamanya, dari situ Anesha tidak mau lagi mengenalkan laki-laki siapapun pada orang tuanya sampai nanti ada laki-laki yang langsung datang ke rumahnya untuk meminta Anesha pada orangtuanya.
Setelah hubungannya berakhir dengan Arion dan harus melewati bertahun-tahun Anesha berusaha untuk berdamai dengan kenyataan, berdamai dengan dirinya dan berdamai dengan banyak hal. Hal yang membuat Anesha tidak memiliki perasaan pada Arion karena sakit hatinya ternyata lebih besar dibandingkan rasa sayangnya, setega itu Arion, saat rasa itu hadir Anesha langsung mengingat betapa Arion itu tega melakukan itu semua tanpa berfikir bagaimana perasaan Anesha seperti apa. Kala pikiran itu datang Anesha ingat pada yang Maha Kuasa, ia langsung mengalihkan pikiran itu dan langsung berkata pada dirinya “tidak ada yang sepatutnya disalahkan, semua sudah skenario terbaikNya, Arion hanyalah alat yang digunakan Allah untuk memberikan pelajaran pada diriku” begitu gumam Anesha pada dirinya untuk tetap menjaga agar benci tidak merasuki hatinya. Cukup biasa saja pada Arion tanpa rasa apapun itu sudah lebih dari cukup. Tidak ada rasa sayang, tidak ada rasa benci dan rasa rasa lainnya. 
Kejadian itu mengajarkan Anesha untuk memaafkan dirinya sendiri, dirinya yang kebablasan sayang dengan makhlukNya, tidak mengontrol rasa yang ada sehingga ketika sakit terasa sangat.
Setelah hubungannya berakhir dengan Arion, Anesha sudah berusaha untuk membuka hati dan pernah juga jatuh hati atau mengagumi seseorang kembali tapi tak jarang semuanya berakhir kandas dan dari situ perasaan Anesha menjadi lebih datar dan ia juga sangat berhati-hati akan perasaan demi menjaga perasaannya sendiri. 
dan salah satu hikmah terbesar dari kejadian pahit itu adalah Anesha memiliki self love pada dirinya yang sangat baik dan self worth tak lagi ia se insecure dulu. Dulu ia senantiasa memandang dirinya banyak kurangnya terutama di sisi fisik, ia merasa tidak cantik karena memang fisik tidak berubah pastinya, mindset nya mengatakan “biarkan saja jika Aku mungkin kurang cantik, Aku pun tak mau orang itu jatuh hati hanya karena fisik semata, Aku mau saat ada orang yang menyukai ku karena memang melihat aku secara holistic bukan hanya part of me”. Pastinya dibalik kekurangan seseorang, pasti ada kelebihan yang dimiliki dan kita harus merasa cukup akan diri kita. 
Anesha ingat sekali kala masih memiliki hubungan dengan Arion, Anesha merasa yang banyak memulai conversation melalui media handphone seperti chat dll Anesha yang memulai duluan dan dari situ Anesha merasa kesannya hanya Anesha yang butuh Arion, karena terkesan Anesha yang menjaga hubungan. Ya memang benar Anesha membutuhkan Arion dahulu untuk cerita dll karena saat itu Anesha sangat sulit menceritakan apapun pada yang lain tapi dari situ Anesha belajar saat membina hubungan ia membatasi diri untuk contact duluan. Anesha harus memiliki batas jangan sampai ia butuh kebebasan yang tanpa disadari menjadi kebutuhan. 
Ketika aura nya seorang laki-laki menarik perhatian Anesha dan bisa membuat Anesha nyaman, Anesha akan hati-hati karena ia mudah untuk tergantung. 
Prinsip Anesha hubungan itu saling jika hanya satu yang bekerja keras hubungan itu tidak akan bekerja dengan baik. Prinsip itu yang Anesha pegang, sesayang sayangnya Anesha pada seseorang ia tidak akan memaksakan memiliki, ia akan melihat dari sisi laki-lakinya terlebih dahulu seberapa sayang dan butuh laki-laki itu pada dirinya dan begitu juga sebaliknya saat ada laki-laki yang mungkin sayang pada Anesha ia akan bertanya pada dirinya terlebih dahulu sebelum memutuskan lebih jauh.
Hati Anesha sudah lelah dalam ketidakpastian yang berujung sakit hati sehingga saat ini lebih memilih menetralkan hati untuk belahan hati sesungguhnya nanti. Walau tak dipungkiri pastinya di saat saat tertentu hatinya tak netral dalam arti tertarik kepada seseorang tetapi Anesha terus menjaga dalam batas yang tidak berlebihan. Membatasi dengan porsinya demi menjaga hati rapuh yang dimilikinya.
Saat ini Anesha sudah menyelesaikan 2 tahun koasnya dan sudah selesai pula menjalankan internship satu tahunnya di perbatasan, Anesha saat ini sudah bekerja di salah satu Rumah Sakit Ibu dan Anak di Kotanya. 
Perihal menikah dari sejak ia lulus sebenarnya sudah menjadi prioritasnya tetapi memang belum ketentuanNya untuk dipertemukan jodohnya sampai saat ini, bukannya tak ingin menikah dan tidak berusaha, hanya Allah yang tau bagaimana usahanya tanpa harus ia ceritakan dan biarlah Allah yang mengetahui pasti bagaimana perasaannya.
Terkait dengan orangtua, semenjak sensitivitas aku jika dibahas hal terkait menikah yang tak bisa menahan air mata karena jika hal tersebut dibahas karena rasanya berkata dalam hati “apakah tidak mengerti?” sehingga mamah ku sudah memiliki kendali terhadap bahasan itu. Bukannya Anesha tak mengerti kekhawatiran mereka terkait Anesha belum menikah tapi Anesha pun ingin dimengerti jika itu bukan ada kuasa dirinya. Jika memang orangtuanya tidak mengerti mungkin pilihan Anesha adalah bekerja di luar kota sehingga bisa menghindari bahasan itu tetapi sejauh ini karena Anesha rasa semuanya lebih bisa terkendali, Anesha menikmati kebersamaan bersama dengan keluarganya.
Terkait hati, Anesha sangat hati-hati karena seseorang yang bisa memberikan energi pada kita disaat yang sama orang tersebut juga yang bisa melumpuhkan kita, itu yang Anesha rasa sehingga ia dituntut untuk bijak memanagement hati yang dimiliki.
Terkait jodoh Anesha tak mampu lagi mengerti usaha apa yang harus diperjuangkan, dan pada akhirnya Ia hanya mampu berserah dari dan tidak mau fokus pada hal yang diluar kendali dirinya sepenuhnya. Rencana Anesha sambil ia menikmati kebersamaan dengan keluarga bekerja di RSIA ia pun berusaha meluangkan waktu untuk mempersiapkan diri mengambil spesialis.
Anesha pikir, realistis saja dalam menjalani kehidupan, apa yang bisa diupayakan ya diusahakan dan apa yang diluar kendali kita hanya doa yang mampu menjembatani keinginan dan harapan untuk menjadi realita. Saat Allah belum mengijinkan Anesha bersama kekasih halalnya fokus dia adalah upgrade diri untuk bisa bertemu dengan kualitas pribadi yang unggul. 
Ia tersadar jika kehidupan menuntut realita tak sekedar cinta, ada tubuh yang harus diberikan asupan makanan untuk bisa berenergi, ada raga yang perlu atap untuk beristirahat. Kesiapan diri pribadi untuk membina rumah tangga hanya Allah yang Maha Mengetahui lalu menentukan dengan takdirNya. Syukurnya ia tak sekaku dahulu yang cerita saja sulit tetapi Anesha yang sekarang lebih terbuka dan ceria, tak se strike dahulu yang berfikir memiliki relation itu sia-sia sebenarnya boleh saja diri Anesha mengijinkan itu untuk berkomunikasi dll asalkan Anesha bisa untuk menjaga kadar di porsi yang seharusnya demi menjaga hatinya.
Orang senantiasa beranggapan jika Anesha hanya fokus pada cita-cita padahal sesungguhnya sejak dahulu ia mempersiapkan diri akan kehidupan berkeluarga dan cita-cita besarnya ada disana. Biarlah bagaimanapun pandangan orang padanya, orang tidak pernah menapaki jalan yang ditempuhnya. 
Sejauh ini yang Anesha syukuri adalah Ia masih dikuatkan oleh Allah S.W.T jadi teringat DM yang masuk di instagramnya dari salah satu teman wanitanya yang satu angkatan tanpa basa basi tertulis di chat “Sha ajarin untuk tenang menghadapi gunjingan orang terkait tentang nikah” lalu segera Anesha balas 
“Kita harus belajar biasa saja terkait omongan orang yang seperti itu karena kebahagiaan kita bukan tergantung omongan orang, yang meminta kita nikah segera lalu ketika kita asal tanpa memilih memang orang lain mau bertanggung jawab terhadap hal tersebut? bertanggung jawabkah mereka terhadap pernikahan dan kebahagiaan kita? mereka hanya bisa bersuara bertanya tanya, menggunjing, mereka ga pernah ada diposisi kita, mereka yang menggunjing ga pernah paham posisi kita dan mereka ga paham jika urusan jodoh bukan ada dikuasa manusia, kita memang bisa berusaha tapi tetap Allah yang menentukan, bagaimana usaha kita mereka pun tak tau dan ga mesti tau”
“Ketika kita bisa keluar dari lingkungan itu ya keluar saja jika itu membawa dampak negatif pada kehidupan kita dan jika dikhawatirkan menggoyahkan kekuatan diri kita, jika tidak bisa keluar sepertinya tidak usah terlalu dekat, kl mereka ada di lingkungan terdekat kita misal orang tua coba komunikasikan dengan asertif, mungkin orang tua kita belum paham. Terkait menikah itu bukan urusan sederhana sehingga kita harus memiliki prinsip jadi sebisa mungkin kita kuat akan prinsip kita, jika diolok-olok pilih-pilih dll, ya memang memilih, mau membeli sayur saja kita milih, mau membeli sepatu yang mungkin terpakai hanya satu tahun dua tahun saja kita milih, ini imam kita, ayah dari anak-anak kelak. Jangan sampai kita goyang hanya karena omongan orang yang tidak bisa dipertanggungjawabkan. Aku paham posisi kita tidak mudah, apalagi ketika berkumpul bersama keluarga di momen tertentu akan menjadi sasaran empuk, kl memang kita bisa hindari interaksi ketika kita merasa tidak kuat, itu gpp menurut Aku dibanding nanti runtuh pertahanan dan mengambil keputusan yang tanpa pertimbangan itu bisa merusak masa depan dan akan merugikan diri sangat. Bismillahirohmanirohim ya untuk kita.
15 notes · View notes
fazalisans · 10 months ago
Text
Dirawat (lagi)
12 Maret 2024.
Hari ini hari ke 3 sekaligus hari terakhir ibu dirawat (lagi), dan jadi hari pertama Ramadhan juga (ya sebenarnya kami sudah puasa dari kemarin, ikut putusan muhammadiyah), tapi biar gak ribet, anggap aja sekarang tanggal 1. Tadi malam ibu sudah pulang dan langsung istirahat.
Sedikit TMI, sebenarnya kondisi ibu masih sangat baik untuk dirawat (setidaknya itu yang terlihat). Tapi ada kekhawatiran dari hasil ct-scan minggu lalu, ada penyumbatan pembuluh darah di 2 titik menuju jantung, dan disarankan untuk kateter.
Saat dapat hasil ct-scan, 3 hari sebelum ibu dirawat, aku nonton video podcastnya Raditya Dika yang kebetulan ngundang dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, dan fokus menangani kasus penyempitan pembuluh. Dokternya cerita juga tentang bahaya penyakit jantung koroner yang diam-diam mematikan. Persis sama penyakit ibu selama ini.
Hari sabtu kemarin ibu ke igd, niatnya biar bisa konsultasi sama dokter lebih cepat, karena kalau daftar manual baru dapet jadwal tanggal 15, tapi karena dokternya lagi gak ada di tempat, dan ibu juga kelihatan lemas, jadi langsung dirawat hari itu juga, observasi kondisi jantung dan dikasih pengencer darah seperti biasa.
4 bulan yang lalu juga kondisinya sama, ibu mau konsul ke dokter sesuai jadwal setelah 1 tahun lepas obat (emang suka bandel), dan waktu dilihat kondisinya, dokter langsung larang pulang, karena curiga ada potensi serangan jantung ringan. Akhirnya dikasih obat suntik pengencer darah 6 dosis untuk 3 hari, biar ibu bisa istirahat total juga.
Kemarin, waktu lagi nunggu ibu di rumah sakit, ibu cerita kondisi waktu lagi nunggu ruang rawat inap di igd. Cerita yang cukup membuat aku sedikit khawatir.
Jadi ceritanya, waktu ibu lagi nunggu di igd, ada ibu-ibu paruh baya (lebih tua dari ibu sedikit) datang sama anaknya, mengeluh sakit jantung juga. Si ibu ini bilang kalau beliau pasien dr. Henny, dokter yang sama dengan dokternya ibu, katanya beliau emang dokter jantung paling bagus di hermina. Tapi waktu dicek, gak ada rekam medis beliau di rumah sakit ini, si ibu bilang memang sudah lama gak konsul ke dokter, sekitar 2-3 tahun.
Si ibu itu langsung diperiksa ECG, dan karena ruangan lagi penuh dokter igd langsung menyarankan masuk ruang ICU. Anaknya menolak, alasannya biaya yang mahal, mamanya juga masih kelihatan sehat, gak ada tanda-tanda mengkawatirkan menurut si anak. Ibunya langsung bilang, "ya udah, pulang lagi aja, gak usah dirawat". Akhirnya ibu anak ini keluar igd.
Selang 2-3 jam, anaknya kembali lagi ke igd, dengan kodisi yang berbeda. Sepertinya ibunya benar-benar serangan jantung, dan langsung ditangani perawat, tapi karena terlambat ditangani (dan sudah takdir dari Allah), beliau meninggal dunia saat itu juga. Anaknya kelihatan sangat menyesal, menangis dan meraung-raung cukup lama, menunggu kerabatnya datang, dan bingung harus berbuat apa. Karena cukup mengganggu pasien lain di igd, si anak diamankan ke area luar ruangan, dan bertemu kerabatnya.
Dengar cerita itu aku jadi makin sadar kalau penyakit jantung itu menang silent killer yang menyeramkan. Kita gak pernah tahu kapan serangan jantung akan terjadi, seringnya malah kelihatan sehat-sehat aja, tiba-tiba kolaps dan terlambat ditangani. Rutin minum obat dan konsultasi ke dokter harus dilakukan setiap bulan, karena kadang dokter emang lebih tahu soal kondisi pasien dibanding pasien dan keluarganya sendiri. Pokoknya nurut aja udah. Dokter juga udah sekolah lama buat jadi spesialis, percaya aja.
Urusan ajal emang udah diatur, mau siap atau nggak, kalau udah takdirnya, manusia gak bisa lagi mengelak, tapi kita cuma bisa berusaha dan menjaga kesehatan semampu kita.
Intinya, alhamdulillah ibu udah selesai staycation di rumah sakit, dan sekarang harus lebih galak lagi buat ngingetin soal minum obat dan jadwal kontrol ke dokter.
Btw, ibu belum cerita ke dokternya soal izin mau umroh, katanya nanti aja izinnya, waktu kontrol minggu depan, (dokternya galak soalnya wkwk). Semoga semuanya aman, lancar sampai selesai umroh, bisa ibadah dengan sehat, dan kalau harus operasi bisa dapet jadwal operasi segera 🥺🙏🏻
3 notes · View notes