#CawagubDKI
Explore tagged Tumblr posts
Text
Ini yang Harus Dilakukan jika Sandiaga Ingin Kembali Dijadikan Wagub DKI
Inanews - Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri Akmal Malik mengatakan, proses pemilihan wakil gubernur DKI Jakarta harus diulang jika ingin mengembalikan calon wakil presiden Sandiaga Uno sebagai wagub. "Pastinya diulang dari partai pengusung lagi. Diusulkan dua nama," kata Akmal ketika dihubungi, Kamis (18/4/2019). Menurut Akmal, berdasarkan Pasal 176 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), partai pengusung gubernur dan wakil gubernur mengajukan dua nama ke DPRD melalui gubernur. Sebelum DPRD melakukan pemilihan, perlu disusun tata tertib pemilihan. Saat ini, DPRD DKI baru akan menyusun panitia yang berwenang menetapkan tata tertib. Soal lamanya proses pemilihan, Akmal mengatakan, langkah yang etis seharusnya DPRD memproses permohonan pemilihan wagub. Read the full article
0 notes
Text
3 Cawagub PKS: Ditolak Hanura, Diragukan PKB
Liputanviral - Belum diuji, tiga cawagub DKI Jakarta yang disodorkan PKS sudah mendapat penolakan. Dua fraksi, yakni Hanura dan PKB, meragukan kemampuan ketiga cawagub DKI, yakni Agung Yulianto, Ahmad Syaikhu, dan Abdurrahman Suhaimi. Ketua Fraksi Hanura DPRD DKI Ongen Sangaji mengatakan ketiga orang tersebut belum memiliki rekam jejak yang mumpuni untuk menjadi orang nomor dua di Ibu Kota. "Masa kami disuruh memilih orang yang track record-nya tak jelas. Ingat, DKI memiliki APBD besar, kalau salah, bisa bahaya. Jangan samakan DKI dengan provinsi lain atau kelas wali kota. Permasalahannya beda," tegas Ongen kepada wartawan, Senin (7/1/2019). Hanura, disebut Ongen, memang tak bisa mengintervensi pengusulan nama cawagub. Tapi Hanura berharap usulan nama bisa dipertimbangkan ulang Gerindra dan PKS sebagai parpol pengusung Anies Baswedan-Sandiaga Uno di Pilgub DKI. Keraguan mengenai kapabilitas ketiga cawagub DKI juga diutarakan Ketua Fraksi PKB Hasbiallah Ilyas. Dia mengaku sama sekali tidak mengetahui rekam jejak ketiga politikus PKS tersebut. "Sudah pasti kagak mampu, tinggal di mana kok. Jadi wagub juga nggak ngerti," ujarnya. Tiga nama yang diusulkan PKS masih akan diproses tim seleksi untuk menjalani fit and propers test. PKS menunjuk eks Wakil Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (WamenPAN-RB) Eko Prasodjo serta pengamat politik Ubedilah Badrun sebagai anggota tim fit and proper test. Sedangkan Gerindra menunjuk Wakil Ketua DPD Gerindra DKI dan peneliti LIPI Siti Zuhro sebagai anggota tim fit and proper test. Proses fit and proper test diharapkan selesai akhir bulan ini. Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyerahkan proses penentuan cawagub ke Gerindra dan PKS. Dengan tiga calon, menurutnya, akan lebih mudah mengerucutkan ke dua nama. "Kalau sekarang sudah ada tiga nama, segera ada dua nama. Kalau sudah dua nama, bisa diproses ke Dewan," kata Anies, Rabu (2/1). Read the full article
0 notes
Text
Golkar Senang Erwin Aksa Disebut Masuk Bursa Cawagub DKI
Liputanviral - Pelaksana Tugas (Plt) Ketua DPD Partai Golkar DKI Jakarta Rizal Malarangeng mengaku senang nama Erwin Aksa disebut-sebut masuk dalam bursa calon wakil gubernur DKI. "Kami senang nama Erwin Aksa disebut-sebut sebagai salah satu calon wakil gubernur DKI. Golkar dalam posisi pasif terkait proses pemilihan Wagub DKI. Kami menyerahkan mekanisme sesuai perundang-undangan yang berlaku," ujar Rizal di Jakarta, Senin (7/1/2019). Erwin Aksa yang keponakan Wapres Jusuf Kalla (JK) dalam sebulan terakhir disebut layak menjadi cawagub DKI mendampingi Gubernur Anies Baswedan menggantikan Sandiaga Uno yang maju menjadi cawapres mendampingi capres Prabowo Subianto. Rizal mengaku belum menghubungi Erwin Aksa secara langsung. Namun dirinya tetap gembira. "Ya saya belum berkomunikasi langsung dengan Pak Erwin Aksa. Soal mau atau tidak urusan nanti, yang jelas nama beliau disebut masuk bursa kami gembira," kata Rizal. Sebelumnya, sempat ramai diberitakan bahwa ada nama baru yang dianggap cocok mendampingi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, yakni pengusaha Erwin Aksa. Kabar tersebut mencuat, karena peneliti Abdul Haji Talaohu menyebut bahwa Erwin Aksa bisa jadi jalan tengah karena lamanya proses penentuan pengganti Sandiaga Uno yang maju sebagai calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto yang merupakan calon presiden pada pilpres 2019 mendatang. Read the full article
0 notes
Text
Nasdem Minta PKS dan Gerindra Tunda Pembahasan Cawagub DKI Usai Pemilu
Liputanviral - Ketua Fraksi Nasdem DPRD DKI Jakarta Bestari Barus meminta Partai Gerindra dan PKS menunda pembahasan calon Wakil Gubernur DKI Jakarta hingga selesai Pemilu. Bestari menilai bila pembahasan dilakukan saat ini dikhawatirkan dapat memperkeruh suasana tahun politik. "Selesai Pemilu sajalah, biar tidak menimbulkan konstelasi politik. Mereka saja berdua sudah bertengkar, antara Gerindra dan PKS," kata Bestari saat dihubungi di Jakarta, Jumat (4/1/2019). Tak hanya itu, dia mengatakan jelang Pemilu pun anggota DPRD mulai sibuk ke dapil masing-masing. Apalagi beberapa anggota lainnya ikut serta dalam Pileg 2019. Sementara itu, Bestari menyebut kedua partai pendukung di Pilkada DKI Jakarta 2017 tersebut telah memiliki waktu menentukan cawagub DKI sejak Sandiaga Uno mengundurkan diri pada Agustus 2018. Dia pun menilai, Gubernur Anies Baswedan tetap nyaman dan mampu menjalankan tugasnya tanpa didampingi wakil gubernur. "Kemudian sekarang ujug-ujug target beres 25 Januari 2019. Sudah selesai sajalah, biar tenang-tenang, nyaman-nyaman aja dulu," ucap dia. Sebelumnya, PKS sudah menyiapkan tiga nama sebagai kandidat di fit and proper test. Diantaranya yakni Sekretaris DPW PKS DKI, Agung Yulianto, mantan Wakil Wali Kota Bekasi Ahmad Syaikhu dan anggota DPRD DKI Jakarta Abdurrahman Suhaimi. "Nama kader PKS yang diajukan sebagai cawagub, Agung Yulianto, Ahmad Syaikhu, Abdurrahman Suhaimi," kata Ketua DPW PKS DKI Jakarta Syakir Purnomo dihubungi di Jakarta, Rabu (2/1/2019). Ketiga nama tersebut rencananya dikirimkan ke DPD Partai Gerindra DKI Jakarta. Sehingga penyelenggaran fit and proper test dapat segera dilaksanakan. Read the full article
0 notes
Text
Nama-nama yang Pernah Muncul Jadi Cawagub DKI Jakarta, Keponakan Prabowo Salah Satunya
Liputanviral - Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKS DKI, Syakir Purnomo, mengatakan, hari ini menyerahkan tiga nama kandidat pengganti Sandiaga Uno, yang telah melengserkan kursi Wakil Gubernur Jakarta. Adapun menurut dia, nama yang diajukan, di antaranya, mantan Wakil Wali Kota Bekasi Ahmad Syaikhu, Sekretaris Umum DPW PKS DKI Jakarta Agung Yulianto dan anggota DPRD DKI Jakarta Abdurrahman Suhaimi. "Nama kader PKS yang diajukan sebagai cawagub, Agung Yulianto, Ahmad Syaikhu, Abdurrahman Suhaimi." kata Syakir saat dikonfirmasi, Rabu (2/1/2019). Dia mengungkapkan, nama tersebut diserahkan langsung ke DPD Gerindra hari ini juga. Yang nantinya akan mengikuti uji kepatutan dan kelayakan yang dilakukan oleh tim dari PKS dan Gerindra. Usai lolos dari uji tersebut, maka hanya dua nama yang akan dimajukan ke DPRD DKI untuk dipilih. "Dari tiga nama tersebut, yang nanti akan dimajukan ke DPRD DKI Jakarta hanya dua nama," ungkap Syakir. Sebelumnya, DPW PKS DKI berencana hanya mengajukan dua nama untuk diajukan sebagai Cawagub DKI. Dua nama yang ada dalam surat pencalonan itu adalah Ahmad Syaikhu dan Agung Yulianto. "Yang kita kirim dua itu kan nanti yang dipilih jadi wagub cuma satu," kata Ketua Fraksi PKS DKI Abdurrahman Suhaimi. Wakil Ketua DPRD DKI M. Taufik mengklaim Partai Gerindra sudah bulat mencalonkan dirinya maju sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta. Taufik mengaku tak ada perubahan nama calon wagub dari Gerindra. "Enggak ada perubahan, nah nanti siang ini kita rapat pimpinan diperluas ya, itu DPD, DPC sama PAC untuk memutuskan ini (Taufik Cawagub)," kata Taufik saat dihubungi, Jumat (21/9/2018). Saat ini, PKS dan Gerindra belum sepakat siapa saja dua nama yang akan diajukan ke DPRD untuk menduduki kursi DKI2. Namun, dia menilai seharusnya tidak perlu ada pembahasan alot bila masing-masing parpol pendukung hanya mengusulkan satu cawagub, bukan dua. "Sebenarnya enggak perlu alot, ngapain mesti alot kalau mau ngikutin undang-undang ya. Makanya balik lagi lah pada undang-undang, sudah ikutin saja Undang-undang. Partai pengusungnya kan cuma dua. Jadi satu-satu saja ngajuin, selesai kok," ucapnya. Sebelumnya, Taufik menilai Partai Keadilan Sejahtera takut bersaing dengan dirinya dalam voting pemilihan wagub DKI di DPRD DKI Jakarta. Menurutnya, ketakutaan PKS tercermin saat PKS mengajukan dua nama kandidat wakil gubernur. "PKS jangan takut bertanding di DPRD, jelas, kan fair dong. Belum tentu juga saya yang menang, belum tentu saya dipilih juga oleh kawan-kawan DPRD," ujar Taufik. Beredar kabar politisi Partai Gerindra yang juga keponakan Prabowo Subianto, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, menjadi salah satu kandidat calon Wagub DKI Jakarta yang masuk dalam pembahasan di internal Gerindra. Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon pun angkat bicara. Dia mengatakan sampai saat ini belum ada keputusan soal Wagub DKI Jakarta pengganti Sandiaga Salahuddin Uno yang maju menjadi cawapres dari Prabowo. Menurutnya, pengganti Sandiaga akan diputuskan di tingkat pimpinan partai, tak hanya Gerindra, tapi juga PKS sebagai partai pengusung pada Pilkada DKI Jakarta. "Saya kira enggak lah (Rahayu Saraswati Djojohadikusumo). Saya kira kalau soal itu sudah diputuskan di antara pimpinan nanti. Ada waktunya. Formalnya akan ada," jelasnya ditemui di Hotel Sultan, Jakarta Selatan, Senin (25/9) malam. Fadli mengatakan kandidat yang layak itu akan ditetapkan PKS dan Gerindra. Karena itulah dia meminta publik menunggu pengumuman formalnya. "Karena yang eligible itu ya pasti partai pengusung dalam hal ini ya PKS dan Gerindra, Gerindra dan PKS (akan menentukan). Kita tunggu saja nanti formalnya seperti apa," jelasnya. Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menunda pembahasan uji kepatutan dan ijin kelayakan calon wakil gubernur DKI Jakarta pengganti Sandiaga Uno. Tim uji kepatutan dan uji kelayakan dari Partai Gerindra, Syarif menyebut pihaknya dan anggota partai saat ini tengah berada di Semarang, Jawa Tengah. Menurut dia, PKS menyetujui penundaan itu. "Lagi di Semarang, ada bimtek, saya sudah komunikasi dengan Pak Syakir (Ketua DPW PKS) kalau acaranya ditunda sampai Minggu depan," kata Syarif saat dihubungi di Jakarta, Senin (3/12/2018). Kendati demikian, Syarif mengatakan belum dapat memastikan tanggal pembahasan calon wakil gubernur tersebut. "Saya berharap sebelum pada kegiatan kunker, antara Senin sampai Rabu," ucapnya. Sebelumnya, rencananya pada 4 Desember mendatang, PKS akan kembali mengundang Gerindra untuk membahas detail proses cawagub. Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta M Taufik meminta Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk segera mengajukan nama calon wakil gubernur (cawagub) DKI Jakarta. Apalagi fit dan propert test atau uji kelayakan dan uji kepatutan segera diselenggarakan. "Segera ajukan nama-namanya, tingggal masukin aja ke badan (tim penguji) biar badan itu kerja," kata Taufik di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (21/11/2018). Dia menjelaskan di partai pimpinan Prabowo Subianto juga memiliki mekanisme yang sama bila menunjuk salah satu calonnya, yakni dengan uji kelayakan dan uji kepatutan. Sehingga kata Taufik, proses tersebut bukanlah untuk mempersulit cawagub dari PKS. "Saya kira Gerindra enggak mempersulit juga. Apa yang mempersulit? Kalau mempersulit, Gerindra diam aja," ucap dia. Sementara itu, Ketua Dewan Syariah Wilayah PKS DKI Jakarta Abdurrahman Suhaimi menyatakan pihaknya telah memiliki dua nama untuk diusulkan sebagai cawagub DKI, yakni Ahmad Syaikhu dan Agung Yulianto. Akan tetapi, dia belum dapat memastikan surat kedua calon tersebut diajukan di uji kelayakan dan uji kepatutan. "Buat apa banyak-banyak, dua aja cukup, toh yang dipilih cuma satu. Sampai hari ini enggak ada (tambahan kandidat wagub)," jelas Suhaimi. Sebelumnya, rapat tertutup Gerindra dan PKS, Senin (6/11/2018), menghasilkan kemajuan untuk menjawab teka-teki siapa yang akan mengisi posisi Wakil Gubernur DKI. sejak ditinggal Sandiaga Uno berlaga di Pilpres 2019, kursi itu sudah berbulan-bulan kosong. Kedua partai sepakat membentuk Badan Bersama untuk menjaring calon-calon yang akan diusulkan ke DPRD Jakarta. Ketua DPD Gerindra DKI, M Taufik, menjelaskan masing-masing partai akan menunjuk perwakilan menjadi anggota. Paling sedikit, satu perwakilan terdapat dua orang. "Intinya anggotanya ada dari Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Terserah utusannya Gerindra mau nunjuk ahli monggo, PKS mau nunjuk ahli monggo, tapi badan diakui bersama," ujar dia, Senin, 5 November 2018. Badan ini akan melakukan uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) terhadap calon yang diusulkan ke DPRD Jakarta. Dari sanalah akan ditentukan keputusan akhir siapa yang layak mendampingi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Read the full article
0 notes
Text
PKS DKI Serahkan 3 Nama Pengganti Sandiaga Uno
Liputanviral - Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKS DKI, Syakir Purnomo, mengatakan, hari ini menyerahkan tiga nama kandidat pengganti Sandiaga Uno, yang telah melengserkan kursi Wakil Gubernur Jakarta. Adapun menurut dia, nama yang diajukan, diantaranya, mantan Wakil Wali Kota Bekasi Ahmad Syaikhu, Sekretaris Umum DPW PKS DKI Jakarta Agung Yulianto dan anggota DPRD DKI Jakarta Abdurrahman Suhaimi. "Nama kader PKS yang diajukan sebagai cawagub, Agung Yulianto, Ahmad Syaikhu, Abdurrahman Suhaimi." kata Syakir saat dikonfirmasi, Rabu (2/1/2019). Dia mengungkapkan, nama tersebut diserahkan langsung ke DPD Gerindra hari ini juga. Yang nantinya akan mengikuti uji kepatutan dan kelayakan yang dilakukan oleh tim dari PKS dan Gerindra. Usai lolos dari uji tersebut, maka hanya dua nama yang akan dimajukan ke DPRD DKI untuk dipilih. "Dari tiga nama tersebut, yang nanti akan dimajukan ke DPRD DKI Jakarta hanya dua nama," ungkap Syakir. Sebelumnya, DPW PKS DKI berencana hanya mengajukan dua nama untuk diajukan sebagai Cawagub DKI. Dua nama yang ada dalam surat pencalonan itu adalah Ahmad Syaikhu dan Agung Yulianto. "Yang kita kirim dua itu kan nanti yang dipilih jadi wagub cuma satu," kata Ketua Fraksi PKS DKI Abdurrahman Suhaimi. Read the full article
0 notes