#By : Iis dan dewi
Explore tagged Tumblr posts
Text
Dewi Yustisiana, S.H., M.Kn
Dewi Yustisiana, S.H., M.Kn. (lahir 25 Februari 1978) adalah seorang politikus Indonesia. Ia tergabung dalam Partai Golongan Karya (Golkar). Pada pemilihan umum legislatif Indonesia 2024, ia maju pada daerah pemilihan Sumatera Selatan II, meraih 115.429 suara dan diangkat menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia 2024–2029.
0 notes
Text
LilouiSound #86
0.22 AM 29 September
Selepas skincare setelah nilepin baju dan pulamh makan-makan dari rumah Dewi. Liat hape, ehh udah ganti hari.
Iis 26 tahun .....
Kok tua yah???
0 notes
Text

Rupbasan Mojokerto Kemenkumham Jawa Timur Ikuti Sosialisasi Pengisian Survei Budaya Kerja Tahun 2024
Rupbasan Mojokerto Kemenkumham Jawa Timur Ikuti Sosialisasi Pengisian Survei Budaya Kerja Tahun 2024
Mojokerto - Rupbasan Kelas II Mojokerto Kanwil Kemenkumham Jawa Timurturut berpartisipasi dalam kegiatan sosialisasi pengisian Survei Budaya Kerja Tahun 2024 yang diselenggarakan oleh Kementerian Hukum dan HAM. Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari surat Kepala Biro Sumber Daya Manusia Sekretariat Jenderal Kemenkumham RI Nomor : SEK.2.UM.01.01-1097 tanggal 19 September 2024, perihal undangan sosialisasi petunjuk pengisian survei budaya kerja. Jum'at, 20 September 2024.
Kegiatan yang dilaksanakan secara virtual ini diikuti oleh seluruh pegawai Rupbasan Kelas II Mojokerto Kanwil Kemenkumham Jawa Timur. Sosialisasi ini bertujuan memberikan arahan mengenai tata cara pengisian survei yang akan dilaksanakan di seluruh unit kerja Kemenkumham, termasuk Rupbasan Kelas II Mojokerto Kanwil Kemenkumham Jawa Timur.
Dalam kesempatan tersebut, narasumber dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPANRB), Ibu Fajrianita Dewi, turut membahas mengenai Survei dan Evaluasi Budaya Kerja ASN 2024. Beliau menyampaikan pentingnya survei ini sebagai instrumen untuk mengukur dan mengevaluasi budaya kerja di lingkungan Kementerian Hukum dan HAM, yang nantinya akan dijadikan dasar dalam pengambilan kebijakan peningkatan budaya kerja ASN di Kemenkumham.“Survei ini tidak hanya sekadar pengumpulan data, tetapi juga sebagai refleksi dari komitmen ASN untuk menciptakan budaya kerja yang adaptif, inovatif, dan melayani. Evaluasi yang dilakukan akan berdampak langsung pada peningkatan kinerja dan pelayanan publik.”ujarnya.
Dengan mengikuti sosialisasi ini, Rupbasan Kelas II Mojokerto Kanwil Kemenkumham Jawa Timur berkomitmen mendukung pelaksanaan survei budaya kerja secara optimal, sebagai upaya untuk memperkuat budaya kerja yang positif dan produktif di lingkungan Kemenkumham. Survei ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang komprehensif mengenai kondisi budaya kerja di setiap unit kerja dan menjadi dasar penyusunan kebijakan yang lebih baik ke depannya.
#KumhamPASTI #kemenkumhamRI #supratmanandiagtas #kemenkumhamjatim #kakanwilkemenkumhamjatim #heniyuwono #RupMokerPrima #WBKPasti #menpanrb #rupbasanmojokerto #jatimpastihebat @kemenkumhamri @Ditjenpas @kumhamjatim @sipp_menpan @anugerahasn_menpan @diary_kemenkumham @rbkunwas
1 note
·
View note
Text
Kadisdukcapil Diduga Tak Netral di Pilkada Bupati Pandeglang, Ini Respons Bawaslu
RASIOO.id – Beredar foto Pejabat Eseelon II di Pemerintah Kabupaten Pandeglang yang diduga mendukung secara terang-terangan bakal calon Bupati Dewi Setiani dan Iing Andri Supriyadi. ASN tersebut diketahui merupakan Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kabupaten Pandeglang. Video terebut beredar luas di lini massa. Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Pandeglang,…
0 notes
Text
Jurnalis di Teritori Jatimbalinus Sabet Penghargaan Tertinggi di AJP 2023

BALIPORTALNEWS.COM, JAKARTA - Pertamina menyelenggarakan Anugerah Jurnalistik Pertamina (AJP) untuk mengapresiasi insan pers terhadap karya-karya jurnalistik seputar energi dan kehidupan masyarakat di sekitarnya. Tahun ini pada gelaran yang sudah memasuki tahun ke-20, penghargaan tersebut melahirkan jurnalis berbakat dan karya-karya potensial. Kegiatan ini melibatkan seluruh jurnalis se-Indonesia yang terbagi menjadi 9 teritorial. Sebanyak 6 kategori diperlombakan antara lain essay foto, media online, media cetak, media radio, publikasi CSR, dan media TV. Pada malam penghargaan Anugerah Jurnalistik Pertamina yang bertempat di Yogyakarta, 15 Desember lalu, media di wilayah Jatimbalinus berhasil menyabet penghargaan tertinggi sebagai berikut: - Best of The Best 2023 dari seluruh kategori sekaligus Juara I kategori Media Cetak, karya dari Kekson Fole Salukh Jurnalis Victory News NTT dengan judul karya Oase di Pelosok Pulau Timur itu Bernama Pertashop. - Juara II Nasional Kategori CSR diraih oleh Dewi Umaryati, Jurnalis INews (MNC Group) Bali, dengan judul karya "Kedonganan Ngardi Resik". - Juara II Nasional Kategori TV diraih oleh Wida Subianto dengan jurnalis CNN Indonesia dengan judul karya "Menjaga Ketersediaan BBM di Daerah 3T (Tertinggal, Terdepan dan Terluar)". Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, Ahad Rahedi mengatakan bahwa Pertamina Patra Niaga sangat terbuka dan mengapresiasi para jurnalis untuk dapat memberikan informasi yang akurat dan tepat kepada masyarakat. “Ajang ini memacu media untuk mengedukasi masyarakat seputar informasi energi dan kami bangga turut mendampingi dan mencetak karya terbaik dari masing-masing jurnalis dari program-program Pertamina baik operasional bisnis maupun CSR yang memang menarik secara program untuk jadi sebuah karya,” tuturnya. Kekson Fole Salukh, peraih Best of The Best dari Victory News mengaku pencapaiannya menjadi Juara 1 Nasional Kategori Media Cetak serta Best of the Best AJP 2023 ini menjadi kebanggaan tersendiri. "Saya bersyukur juga sebelumnya bisa ikut pelatihan yang diselenggarakan oleh Pertamina Patra Niaga (PPN) Jatimbalinus di Banyuwangi, yang bisa menjadi 'isi' dan bekal bagi otak kami untuk menaklukkan AJP 2023 ini," papar Kekson menggebu-gebu. Rasa pesimis sempat menghampiri Kekson, mengingat 2.500 lebih karya yang masuk menjadi saingan. "Tetapi Puji Tuhan, hari ini dinobatkan menjadi Best of The Best ini bisa menjadi kebanggaan bagi kebanggan bagi PPN Jatimbalinus dan juga warga NTT," imbuhnya.(bpn) Read the full article
0 notes
Text
Sri Baduga Maharaja
( Prabu Siliwangi/Raden Pemanah Rasa )
Lahir : Kawali, Ciamis, Jawa Barat 1401 M
Gelar : Sri Baduga Maharaja Ratu Aji di Pakuan Pajajaran Sri Sang Ratu Dewata.
Raja Sunda ke - 35 : 3 Juni 1482 -
Orang Tua : ♂ Rakryan Ningratkancana / Prabu Dewa Niskala / Raja Sunda, ♀ Nay Ratna Mayangsari / Ratu Banawati.
Saudara : ♀ Dewi Retna Pamekas / Ratu Ayu Kirana, ♂ Raden Kusumalaya Ajar Kutamangu / Raden Palinggih.
Istri : Nyai Subanglarang / Dewi Kumalawangi (Puteri Subang Keranjang), ♀ Kentringmanik Mayang Sunda ? (Nyimas Padmawati), ♀ Ratu Anten, ♀ Ratu Ratnasih / Nyi Rajamatri (Ratu Istri Rajamantri), ♀ Nyai Ambetkasih, ♀ Nyai Aciputih.
Anak : ♂ Prabu Kian Santang / Raja Sangara, ♀Nyai Rara Santang / Hajjah Syarifah Mudaim, ♂ Walangsungsang / / Sri Mangana (Pangeran Cakrabuwana), ♂ Prabu Surawisésa / Munding Laya Dikusuma (Ratu Samiam), ♂ Dalem Manggu Larang, ♂ Munding Sari / Ratu Bancana, ♂Munding Laya Dikusumah (Munding Sari Ageung / Munding II / Prabu Munding Suria Ageung / Prabu Munding Wangi), ♂ R. Sake Alias Prabu Wastu Dewata, ♀ R. Ne-Eukeun,♂Munding Keleupeung / Munding Kelemu Wilamantri , ♂ Prabu Liman Sanjaya, ♂Jaka Puspa Alias Guru Gantangan, ♀ Dewi Surawati, ♂ Balik Layaran / Sunan Kebo Warna, ♂ Sultan Surosoan, ♂Banyak Ngampar (Silihwarni) / Arya Gagak Ngampar, ♂Prabu Layakusumah, ♀ Nyai Lara Badaya, ♂ Rd. Ceumeut / Raden Meumeut (Raden Ameut), ♂Raden Tenga, ♂ Raden Banyak Catra / Raden Kamandaka, ♀ Ratna Ayu Kirana.
Wafat : Pakuan Pajajaran, 31 Desember 1521 M
Makam : Desa Pajajar, Kecamatan Rajagaluh, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.
Keterangan :
Prabu Dewataprana Sri Baduga Maharaja atau Prabu Siliwangi (Sunda: ᮞᮢᮤ ᮘᮓᮥᮌ ᮙᮠᮛᮏ atau ᮕᮢᮘᮥ ᮞᮤᮜᮤᮝᮍᮤ) (Ratu Jayadewata) (1401-1521) putra Prabu Dewa Niskala putra Mahaprabu Niskala Wastu Kancana lahir 1401 M di Kawali Ciamis, mengawali pemerintahan zaman Pakuan Pajajaran Pasundan, yang memerintah Kerajaan Sunda Galuh selama 39 tahun (1482-1521). Pada masa inilah Pakuan Pajajaran di Bogor mencapai puncak perkembangannya.
Dalam prasasti Batutulis diberitakan bahwa Sri Baduga dinobatkan dua kali, yaitu yang pertama ketika Jayadewata menerima tahta Kerajaan Galuh di Kawali Ciamis dari ayahnya Prabu Dewa Niskala putra Mahaprabu Niskala Wastu Kancana dari Permaisuri Mayangsari putri Prabu Bunisora, yang kemudian bergelar Prabu Guru Dewataprana. Yang kedua ketika ia menerima tahta Kerajaan Sunda di Pakuan Bogor dari mertua dan uwanya, Prabu Susuktunggal putra Mahaprabu Niskala Wastu Kancana dari Permaisuri Ratna Sarkati putri Resi Susuk Lampung. Dengan peristiwa ini, ia menjadi penguasa Kerajaan Sunda - Kerajaan Galuh dan dinobatkan dengan gelar Sri Baduga Maharaja Ratu Haji di Pakuan Pajajaran Sri Sang Ratu Dewata. Jadi, sekali lagi dan untuk terakhir kalinya, setelah "sepi" selama 149 tahun, rakyat Sunda kembali menyaksikan iring-iringan rombongan raja yang berpindah tempat dari timur ke barat. Untuk menuliskan situasi kepindahan keluarga kerajaan dapat dilihat pada Pindahnya Ratu Pajajaran.
Prabu Siliwangi
Di Tatar Pasundan, Sri Baduga ini lebih dikenal dengan nama Prabu Siliwangi. Nama Siliwangi sudah tercatat dalam Kropak 630 sebagai lakon pantun. Naskah itu ditulis tahun 1518 ketika Sri Baduga masih hidup. Lakon Prabu Siliwangi dalam berbagai versinya berintikan kisah tokoh ini menjadi raja di Pakuan. Peristiwa itu dari segi sejarah berarti saat Sri Baduga mempunyai kekuasaan yang sama besarnya dengan Niskala Wastu Kancana (kakeknya). Menurut tradisi lama, orang segan atau tidak boleh menyebut gelar raja yang sesungguhnya, maka juru pantun memopulerkan sebutan Siliwangi. Dengan nama itulah ia dikenal dalam literatur Sunda. Wangsakerta pun mengungkapkan bahwa Siliwangi bukan nama pribadi, ia menulis:
"Kawalya ta wwang Sunda lawan ika wwang Carbon mwang sakweh ira wwang Jawa Kulwan anyebuta Prabhu Siliwangi raja Pajajaran. Dadyeka dudu ngaran swaraga nira".
Indonesia: Hanya orang Sunda dan orang Cirebon serta semua orang Jawa Barat yang menyebut Prabu Siliwangi raja Pajajaran. Jadi nama itu bukan nama pribadinya.
Arti nama Siliwangi Sunting
Nama Siliwangi adalah berasal dari kata "Silih" dan "Wawangi", artinya sebagai pengganti Prabu Wangi. Tentang hal itu, Pustaka Rajyarajya i Bhumi Nusantara II/2 mengungkapkan bahwa orang Sunda menganggap Sri Baduga sebagai pengganti Prabu Wangi, sebagai silih yang telah hilang. Naskahnya berisi sebagai berikut (artinya saja):
"Di medan perang Bubat, ia banyak membinasakan musuhnya karena Prabu Maharaja sangat menguasai ilmu senjata dan mahir berperang, tidak mau negaranya diperintah dan dijajah orang lain.
Ia berani menghadapi pasukan besar Majapahit yang dipimpin oleh sang Patih Gajah Mada yang jumlahnya tidak terhitung. Oleh karena itu, ia bersama semua pengiringnya gugur tidak tersisa.
Ia senantiasa mengharapkan kemakmuran dan kesejahteraan hidup rakyatnya di seluruh bumi Tatar Sunda. Kemasyurannya sampai kepada beberapa negara di pulau-pulau Dwipantara atau Nusantara namanya yang lain. Kemashuran Sang Prabu Maharaja membangkitkan (rasa bangga kepada) keluarga, menteri-menteri kerajaan, angkatan perang dan rakyat Tatar Sunda. Oleh karena itu, nama Prabu Maharaja mewangi. Selanjutnya ia di sebut Prabu Wangi. Dan keturunannya lalu disebut dengan nama Prabu Siliwangi. Demikianlah menurut penuturan orang Sunda".
Biografi Sunting
Leluhur Sunting
Kesenjangan antara pendapat orang Sunda dengan fakta sejarah seperti yang diungkapkan di atas mudah dijajagi. Pangeran Wangsakerta, penanggung jawab penyusunan Sejarah Nusantara, menganggap bahwa tokoh Prabu Wangi adalah Maharaja Linggabuana yang gugur di Bubat, sedangkan penggantinya ("silih"nya) bukan Sri Baduga melainkan Niskala Wastu Kancana (kakek Sri Baduga, yang menurut naskah Wastu Kancana disebut juga Prabu Wangisutah).
Orang Sunda tidak memperhatikan perbedaan ini sehingga menganggap Prabu Siliwangi sebagai putera Wastu Kancana (Prabu Anggalarang). Tetapi dalam Carita Parahiyangan disebutkan bahwa Mahaprabu Niskala Wastu Kancana itu adalah "seuweu" Prabu Wangi. Mengapa Dewa Niskala (ayah Sri Baduga) dilewat? Ini disebabkan Prabu Dewa Niskala hanya menjadi penguasa Galuh. Dalam hubungan ini tokoh Sri Baduga memang penerus "langsung" dari Wastu Kancana. Menurut Pustaka Rajyarajya I Bhumi Nusantara II/4, ayah dan mertua Sri Baduga (Dewa Niskala dan Susuktunggal) hanya bergelar Prabu, sedangkan Jayadewata bergelar Maharaja (sama seperti kakeknya Niskala Wastu Kancana sebagai penguasa Sunda-Galuh).
Dengan demikian, seperti diutarakan Amir Sutaarga (1965), Sri Baduga itu dianggap sebagai "silih" (pengganti) Prabu Wangi Wastu Kancana (oleh Pangeran Wangsakerta disebut Prabu Wangisutah). "Silih" dalam pengertian kekuasaan ini oleh para pujangga babad yang kemudian ditanggapi sebagai pergantian generasi langsung dari ayah kepada anak sehingga Prabu Siliwangi dianggap putera Mahaprabu Niskala Wastu Kancana.
Masa muda dan Silsilah Sunting
Waktu mudanya Sri Baduga atau Prabu Jayadewata terkenal sebagai pengembara ksatria pemberani dan tangkas. Istri pertamanya, Nyi Ambetkasih putri pamannya, Ki Gedeng Sindangkasih putra Mahaprabu Niskala Wastu Kancana dari Kerajaan Surantaka ibu kotanya Desa Kedaton sekarang di Kecamatan Kapetakan Cirebon, penguasa di Pelabuhan Muarajati Cirebon berbatasan langsung dengan Kerajaan Sing Apura. Saat Wafat digantikan menantunya, Prabu Jayadewata. Dalam berbagai hal, orang sezamannya teringat kepada kebesaran mendiang buyutnya (Prabu Maharaja Lingga Buana) yang gugur di Bubat yang digelari Prabu Wangi.
Bahkan satu-satunya saat menyamar dengan nama Keukeumbingan Rajasunu yang pernah mengalahkan Ratu Kerajaan Japura Prabu Amuk Murugul putra Prabu Susuktunggal putra Mahaprabu Niskala Wastu Kancana waktu bersaing memperebutkan Subang Larang putri Ki Gedeng Tapa/ Giridewata atau Ki Gedeng Jumajan Jati, penguasa Kerajaan Sing Apura putra Ki Gedeng Kasmaya, Penguasa Cirebon Girang putra Prabu Bunisora (Adik Mahaprabu Niskala Wastu Kancana), (istri kedua Prabu Siliwangi yang beragama Islam) dari Kerajaan Sing Apura berbatasan dengan Kerajaan Surantaka. Dari pernikahannya dengan Permaisuri Subanglarang melahirkan Raden Walangsungsang atau Cakrabuwana, Nyimas Rara Santang dan Raden Kian Santang. Kemudian Nyimas Pakungwati putri Pangeran Walangsungsang menikah dengan Sunan Gunung Jati putra Nyimas Rara Santang. Pangeran Walangsungsang sebagai Sultan Cirebon I dan Sunan Gunung Jati sebagai Sultan Cirebon II dalam Kesultanan Cirebon sejak tahun 1430 M.[1].[2]
Setelah terbuka jati diri Sang Prabu Jayadewata masih kerabat, lalu diantarkannya menemui ayah Prabu Amuk Murugul, yaitu Prabu Susuktunggal kakak lain Ibu Prabu Dewa Niskala ayahnya Prabu Jayadewata, di Kerajaan Sunda Bogor sekarang dan dijodohkan dengan Nyai Kentring Manik Mayang Sunda putri Prabu Susuktunggal, yang nanti melahirkan Prabu Sanghyang Surawisesa kelak jadi pengganti Sri Baduga Maharaja di Pakuan Pajajaran dan Sang Surasowan jadi Adipati di Pesisir Banten atau Banten Girang. Sang Surasowan berputra Adipati Arya Surajaya dan putri Nyai Kawung Anten. Nyi Kawung Anten kelak menikah dengan Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Djati dan melahirkan Pangeran Sabakingkin alias Maulana Hasanuddin, pendiri Kesultanan Banten tahun 1552 M.
Prabu Siliwangi juga menikahi Ratu Istri Rajamantri putri Prabu Gajah Agung putra Prabu Tajimalela atau Prabu Agung Resi Cakrabuana putra Prabu Aji Putih atas perintah Prabu Suryadewata putra untuk mendirikan Kerajaan Sumedang larang tahun 900 M. Nama kerajaannya berubah-ubah, Kerajaan Tembong Agung saat Prabu Aji Putih, zaman Prabu Tajimalela, diganti menjadi Himbar Buana, yang berarti menerangi alam, Prabu Tajimalela pernah berkata Insun medal Insun madangan. Artinya Aku dilahirkan, Aku menerangi. Sumedang dan Larang berarti sesuatu yang tidak ada tandingnya.[3]
Ratu Pucuk Umun Sumedang keturunan Prabu Gajah Agung menikah dengan Pangeran Pangeran Kusumahdinata atau Pangeran Santri putra Pangeran Pamelekaran atau Pangeran Muhammad, sahabat Sunan Gunung Jati. Ibu Pangeran Santri Ratu Martasari/Nyi Mas Ranggawulung, keturunan Sunan Gunung Jati dari Cirebon. Dari pernikahan itu lahir Prabu Geusan Ulun yang memerintah Sumedang Larang (1578-1610) M bersamaan dengan berakhirnya Pakuan Pajajaran tahun 1579 M, menerima mahkota emas milik Raja Pakuan Pajajaran yang bernama Binokasih (Mahkota Binokasih) dari senapati Pajajaran sebagai tanda bahwa Kerajaan Sumedang Larang penerus sah Kerajaan Pajajaran.
Kebijakan dalam kehidupan sosial Sunting
Tindakan pertama yang diambil oleh Sri Baduga setelah resmi dinobatkan jadi raja adalah menunaikan amanat dari kakeknya (Wastu Kancana) yang disampaikan melalui ayahnya (Ningrat Kancana) ketika ia masih menjadi mangkubumi di Kawali. Isi pesan ini bisa ditemukan pada salah satu prasasti peninggalan Sri Baduga di Kebantenan. Isinya sebagai berikut (artinya saja):
Semoga selamat. Ini tanda peringatan bagi Rahyang Niskala Wastu Kancana. Turun kepada Rahyang Ningrat Kancana, maka selanjutnya kepada Susuhunan sekarang di Pakuan Pajajaran. Harus menitipkan ibu kota di Jayagiri dan ibu kota di Sunda Sembawa.
Semoga ada yang mengurusnya. Jangan memberatkannya dengan "dasa", "calagra", "kapas timbang", dan "pare dongdang".
Maka diperintahkan kepada para petugas muara agar jangan memungut bea. Karena merekalah yang selalu berbakti dan membaktikan diri kepada ajaran-ajaran. Merekalah yang tegas mengamalkan peraturan dewa.
Dengan tegas di sini disebut "dayeuhan" (ibu kota) di Jayagiri dan Sunda Sembawa. Penduduk kedua dayeuh ini dibebaskan dari 4 macam pajak, yaitu "dasa" (pajak tenaga perorangan), "calagra" (pajak tenaga kolektif), "kapas timbang" (kapas 10 pikul) dan "pare dondang" (padi 1 gotongan). Dalam kropak 630, urutan pajak tersebut adalah dasa, calagra, "upeti", "panggeureus reuma".
Dalam koropak 406 disebutkan bahwa dari daerah Kandang Wesi (sekarang Bungbulang, Garut) harus membawa "kapas sapuluh carangka" (10 carangka = 10 pikul = 1 timbang atau menurut Coolsma, 1 caeng timbang) sebagai upeti ke Pakuan tiap tahun. Kapas termasuk upeti. Jadi tidak dikenakan kepada rakyat secara perorangan, melainkan kepada penguasa setempat.
"Pare dondang" disebut "panggeres reuma". Panggeres adalah hasil lebih atau hasil cuma-cuma tanpa usaha. Reuma adalah bekas ladang. Jadi, padi yang tumbuh terlambat (turiang) di bekas ladang setelah dipanen dan kemudian ditinggalkan karena petani membuka ladang baru, menjadi hak raja atau penguasa setempat (tohaan). Dongdang adalah alat pikul seperti "tempat tidur" persegi empat yang diberi tali atau tangkai berlubang untuk memasukan pikulan. Dondang harus selalu digotong. Karena bertali atau bertangkai, waktu digotong selalu berayun sehingga disebut "dondang" (berayun). Dondang pun khusus dipakai untuk membawa barang antaran pada selamatan atau arak-arakan. Oleh karena itu, "pare dongdang" atau "penggeres reuma" ini lebih bersifat barang antaran.
Pajak yang benar-benar hanyalah pajak tenaga dalam bentuk "dasa" dan "calagra" (Di Majapahit disebut "walaghara = pasukan kerja bakti). Tugas-tugas yang harus dilaksanakan untuk kepentingan raja diantaranya: menangkap ikan, berburu, memelihara saluran air (ngikis), bekerja di ladang atau di "serang ageung" (ladang kerajaan yang hasil padinya di peruntukkan bagi upacara resmi).
Dalam kropak 630 disebutkan "wwang tani bakti di wado" (petani tunduk kepada wado). Wado atau wadwa ialah prajurit kerajaan yang memimpin calagara. Sistem dasa dan calagara ini terus berlanjut setelah zaman kerajaan. Belanda yang di negaranya tidak mengenal sistem semacam ini memanfaatkanna untuk "rodi". Bentuk dasa diubah menjadi "Heerendiensten" (bekerja di tanah milik penguasa atau pembesar). Calagara diubah menjadi "Algemeenediensten" (dinas umum) atau "Campongdiesnten" (dinas Kampung) yang menyangkut kepentingan umum, seperti pemeliharaan saluran air, jalan, rumah jada dan keamanan. Jenis pertama dilakukan tanpa imbalan apa-apa, sedangkan jenis kedua dilakuan dengan imbalan dan makan. "Preangerstelsel" dan "Cultuurstelsel" yang keduanya berupa sistem tanam paksa memanfaatkan tradisi pajak tenaga ini.
Dalam akhir abad ke-19 bentuknya berubah menjadi "lakon gawe" dan berlaku untuk tingkat desa. Karena bersifat pajak, ada sangsi untuk mereka yang melalaikannya. Dari sinilah orang Sunda mempunyai peribahasa "puraga tamba kadengda" (bekerja sekadar untuk menghindari hukuman atau dendaan). Bentuk dasa pada dasarnya tetap berlangsung. Di desa ada kewajiban "gebagan" yaitu bekerja di sawah bengkok dan ti tingkat kabupaten bekerja untuk menggarap tanah para pembesar setempat.
Jadi "gotong royong tradisional berupa bekerja untuk kepentingan umum atas perintah kepala desa", menurut sejarahnya bukanlah gotong royong. Memang tradisional, tetapi ide dasarnya adalah pajak dalam bentuk tenaga. Dalam Pustaka Jawadwipa disebut karyabhakti dan sudah dikenal pada masa Tarumanagara dalam abad ke-5.
Piagam-piagam Sri Baduga lainnya berupa "piteket" karena langsung merupakan perintahnya. Isinya tidak hanya pembebasan pajak tetapi juga penetapan batas-batas "kabuyutan" di Sunda Sembawa dan Gunung Samaya yang dinyatakan sebagai "lurah kwikuan" yang disebut juga desa perdikan, desa bebas pajak.
Ketika memerintah Prabu Siliwangi dikenal sebagai pemimpin yang menganut gaya kepemimpinan Egalitarianisme. Egalitarianisme sendiri memiliki arti sebagai paham yang memegang teguh azas kesetaraan dalam kehidupan sosial. hal tersebut sering digambarkan dalam berbagai literasi menenai Prabu Siliwangi.[1]
Peristiwa-peristiwa pada masa pemerintahannya Sunting
Beberapa peristiwa menurut sumber-sumber sejarah:
Carita Parahiyangan Sunting
Dalam sumber sejarah ini, pemerintahan Sri Baduga dilukiskan demikian:
"Purbatisi purbajati, mana mo kadatangan ku musuh ganal musuh alit. Suka kreta tang lor kidul kulon wetan kena kreta rasa. Tan kreta ja lakibi dina urang reya, ja loba di sanghiyang siksa".
(Ajaran dari leluhur dijunjung tinggi sehingga tidak akan kedatangan musuh, baik berupa laskar maupun penyakit batin. Senang sejahtera di utara, barat dan timur. Yang tidak merasa sejahtera hanyalah rumah tangga orang banyak yang serakah akan ajaran agama).
Dari Naskah ini dapat diketahui, bahwa pada saat itu telah banyak Rakyat Pajajaran yang beralih agama (Islam) dengan meninggalkan agama lama.
Pustaka Nagara Kretabhumi parwa I sarga 2. Sunting
Naskah ini menceritakan, bahwa pada tanggal 12 bagian terang bulan Caitra tahun 1404 Saka, Syarif Hidayat atau lebih dikenal Sunan Gunung Jati menghentikan pengiriman upeti yang seharusnya di bawa setiap tahun ke Pakuan Pajajaran. Syarif Hidayat masih cucu Sri Baduga dari Lara Santang. Ia dijadikan raja oleh uanya (Pangeran Cakrabuana) dan menjadi raja merdeka terlepas dari Pajajaran di Tatar Pasundan (Jawa Barat dan Banten).
Ketika itu Sri Baduga baru saja menempati Istana Sang Bhima (sebelumnya di Surawisesa). Kemudian diberitakan, bahwa pasukan Angkatan Laut Demak yang kuat berada di Pelabuhan Cirebon untuk menjaga kemungkinan datangnya serangan Pajajaran.
Tumenggung Jagabaya beserta 60 anggota pasukannya yang dikirimkan dari Pakuan ke Cirebon, tidak mengetahui kehadiran pasukan Demak di sana. Jagabaya tak berdaya menghadapi pasukan gabungan Cirebon-Demak yang jumlahnya sangat besar. Setelah berunding, akhirnya Jagabaya menyerahkan diri dan masuk Islam.
Peristiwa itu membangkitkan kemarahan Sri Baduga. Pasukan besar segera disiapkan untuk menyerang Cirebon. Akan tetapi pengiriman pasukan itu dapat dicegah oleh Purohita (pendeta tertinggi) keraton Ki Purwa Galih. Cirebon adalah daerah warisan Cakrabuana (Walangsungsang) dari mertuanya (Ki Danusela) dan daerah sekitarnya diwarisi dari kakeknya Ki Gedeng Tapa (Ayah Subanglarang santri Syekh Quro).
Cakrabuana sendiri dinobatkan oleh Sri Baduga (sebelum menjadi Susuhunan) sebagai penguasa Cirebon dengan gelar Sri Mangana. Karena Syarif Hidayat dinobatkan oleh Cakrabuana dan juga masih cucu Sri Baduga, maka alasan pembatalan penyerangan itu bisa diterima oleh penguasa Pajajaran.
Demikianlah situasi yang dihadapi Sri Baduga pada awal masa pemerintahannya. Dapat dimaklumi kenapa ia mencurahkan perhatian kepada pembinaan agama, pembuatan parit pertahanan, memperkuat angkatan perang, membuat jalan dan menyusun Pagelaran (formasi tempur) karena Pajajaran adalah negara yang kuat di darat, tetapi lemah di laut.
Menurut sumber Portugis, di seluruh kerajaan, Pajajaran memiliki kira-kira 100.000 prajurit. Raja sendiri memiliki pasukan gajah sebanyak 40 ekor. Di laut, Pajajaran hanya memiliki enam buah Kapal Jung 150 ton dan beberapa lankaras (?) untuk kepentingan perdagangan antar-pulaunya (saat itu perdagangan kuda jenis Pariaman mencapai 4000 ekor/tahun).
Keadaan makin tegang ketika hubungan Demak-Cirebon makin dikukuhkan dengan perkawinan putera-puteri dari kedua belah pihak. Ada empat pasangan yang dijodohkan, yaitu:
Pangeran Hasanudin dengan Ratu Ayu Kirana (Purnamasidi).
Ratu Ayu dengan Pangeran Sabrang Lor.
Pangeran Jayakelana dengan Ratu Pembayun.
Pangeran Bratakelana dengan Ratu Ayu Wulan (Ratu Nyawa).
Perkawinan Pangeran Sabrang Lor alias Yunus Abdul Kadir dengan Ratu Ayu terjadi 1511. Sebagai Senapati Sarjawala, panglima angkatan laut, Kerajaan Demak, Sabrang Lor untuk sementara berada di Cirebon.
Persekutuan Cirebon-Demak inilah yang sangat mencemaskan Sri Baduga di Pakuan. Tahun 1512, ia mengutus putera mahkota Surawisesa menghubungi Panglima Imperium Portugis Afonso de Albuquerque di Malaka yang ketika itu baru saja gagal merebut Pelabuhan Pasai milik Kesultanan Samudera Pasai. Sebaliknya upaya Pajajaran ini telah pula meresahkan pihak Demak.
Pangeran Cakrabuana dan Susuhunan Jati (Syarif Hidayat) tetap menghormati Sri Baduga karena masing-masing sebagai ayah dan kakek. Oleh karena itu permusuhan antara Pajajaran dengan Cirebon tidak berkembang ke arah ketegangan yang melumpuhkan sektor-sektor pemerintahan. Sri Baduga hanya tidak senang hubungan Cirebon-Demak yang terlalu akrab, bukan terhadap Kerajaan Cirebon. Terhadap Islam, ia sendiri tidak membencinya karena salah seorang permaisurinya, Subanglarang, adalah seorang muslimah dan ketiga anaknya—Walangsungsang alias Cakrabuana, Lara Santang, dan Raja Sangara—diizinkan sejak kecil mengikuti agama ibunya (Islam).
Karena permusuhan tidak berlanjut ke arah pertumpahan darah, maka masing masing pihak dapat mengembangkan keadaan dalam negerinya. Demikianlah pemerintahan Sri Baduga dilukiskan sebagai zaman kesejahteraan (Carita Parahiyangan). Tome Pires ikut mencatat kemajuan zaman Sri Baduga dengan komentar "The Kingdom of Sunda is justly governed; they are honest men" (Kerajaan Sunda diperintah dengan adil; mereka adalah orang-orang jujur).
Juga diberitakan kegiatan perdagangan Sunda dengan Malaka sampai ke kepulauan Maladewa (Maladiven). Jumlah merica bisa mencapai 1000 bahar (1 bahar = 3 pikul) setahun, bahkan hasil tammarin (asem) dikatakannya cukup untuk mengisi muatan 1000 kapal.
Naskah Kitab Waruga Jagat dari Sumedang dan Pancakaki Masalah Karuhun Kabeh dari Ciamis yang ditulis dalam abad ke-18 dalam bahasa Jawa dan huruf Arab Pegon masih menyebut masa pemerintahan Sri Baduga ini dengan masa Gemuh Pakuan (kemakmuran Pakuan) sehingga tak mengherankan bila hanya Sri Baduga yang kemudian diabadikan kebesarannya oleh raja penggantinya dalam zaman Pajajaran.
Sri Baduga Maharaja alias Prabu Siliwangi dalam Prasasti Tembaga Kebantenan disebut Susuhunan di Pakuan Pajajaran, memerintah selama 39 tahun (1482 - 1521). Ia disebut secara anumerta Sang Lumahing (Sang Mokteng) Rancamaya karena ia dipusarakan di Rancamaya.
Kultus Prabu Siliwangi Sunting
Sunda Wiwitan Sunting
Dalam kepercayaan tradisional Sunda Wiwitan, tokoh Prabu Siliwangi dihormati sebagai gambaran pemimpin ideal masyarakat Sunda. Ia dihormati dan diakui sebagai karuhun atau leluhur para menak atau bangsawan Sunda.
Hindu Dharma Sunting
Dalam kompleks Pura Parahyangan Agung Jagatkarta, di lereng utara Gunung Salak, terdapat sebuah candi yang dibangun untuk memuliakan tokoh Sunda, Prabu Siliwangi. Pura ini terletak di Kecamatan Taman Sari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Konghucu Sunting
Prabu Siliwangi dipuja dan memiliki altar tersendiri pada Vihara Nam Hai Kwan Se Im Pu Sa, Simpenan, Sukabumi.[4]
Uga Wangsit Siliwangi Sunting
Prabu Siliwangi memberikan petuah kepada keturunannya dalam bentuk wangsit yang disebut Uga Wangsit Siliwangi
Sc: Elisandra Nur Maharani 28
#history #sunda #sejarah #siliwangi #rajasunda

0 notes
Text
Mulyadi Irsan, Ditetapkan Sebagai Penjabat Bupati Tanggamus

Setelah beredarnya 6 nama yang diusulkan untuk menjadi Penjabat (Pj) Bupati Tanggamus, akhirnya pilihan jatuh kepada Mulyadi Irsan, Sabtu (23/09/2023). Mulyadi Irsan sebelumnya adalah Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Lampung. Ia menggantikan Dewi Handajani, yang telah habis masa jabatannya pada 20 September 2023. Sekdakab Tanggamus Hamid Heriansyah Lubis, sempat pula merasakan menjadi Pelaksana Harian (PLH) Bupati Tanggamus terhitung mulai Sabtu (23/9/2023). Sebentar memang, tapi setidaknya Hamid pernah menjadi Sekda yang merangkap sebagai Bupati Tanggamus. Saat ini tengah disiapkan pelantikan Mulyadi Irsan oleh Gubernur Lampung Arinal Djunaidi, di Balai Keratun, Kota Bandar Lampung. Bersamaan dengan pelantikan Ketua TP PKK dan Dekranasda Tanggamus di Gedung Pusiban Pemprov Lampung. Sebelumnya, beredar kabar ada enam pimpinan tinggi pratama (PPTP) atau Eselon II dari lingkup Pemprov Lampung. Tiga nama diusulkan oleh DPRD Tanggamus, dan tiga lainnya diusulkan oleh Pemerintah Provinsi Lampung ke Kemendagri. DPRD Tanggamus mengusulkan: - Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Agus Nompitu. - Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Mulyadi Irsan. - Kepala Dinas Cipta Karya dan Pengelolaan Sumber daya Air (PSDA) Budhi Dharmawan. Pemprov Lampung mengusulkan: - Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Transmigrasi (PMDT) Zaidirina. - Kepala Dinas Kehutanan Ruhyansyah . - Kasat Pol-PP Zulkarnain. Berkaca dari dua usulan itu, dapat diasosiasikan bahwa Pj Bupati Tanggamus Mulyadi Irsan adalah produk DPRD Tanggamus. Selamat bertugas Pak Bupati… ! (Hadi haryanto) Read the full article
0 notes
Text
Amber Heard dan Oki Setiana Dewi
Amber Heard dan Oki Setiana Dewi, akhir-akhir ini seperti pepatah Pinang dibelah dua, alias serupa. Tapi yang mirip dari Amber Heard dan Oki Setiana Dewi, bukan soal fisik, melainkan dipertemukan dalam suatu tema yang sama, yaitu Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT). Amber Heard melaporkan suaminya aktor Johnny Depp, atas kekerasan atau penganiayaan fisik. Karena perkara tersebut, sang aktor dilarang untuk tampil. Namun kemudian, ditemukan fakta bahwa kekerasan tersebut dibuat-buat, bahkan Amber Heard justru melakukan kekerasan fisik pada mantan suaminya tersebut. Kebohongan ini membuat sang aktris terancam dikeluarkan dari proyek film, antara lain Aquaman II. Lalu bagaimana dengan Oki Setiana Dewi. Dikenal masyarakat Indonesia lewat perannya dalam film Ketika Cinta Bertasbih (2009). Kini Oki atau lebih dikenal dengan Ustazah Oki, lebih aktif sebagai penceramah; selain gelar doktornya dalam bidang dakwah Islam.
Sebagaimana telah dibahas Amber Heard dan Oki Setiana Dewi, mirip karena isu KDRT. Mba Amber Heard yang tidak terlalu terkenal, jadi terkenal gara-gara KDRT. Mba Oki yang tadinya tidak terlalu menonjol sebagai dai' perempuan, jadi menonjol, karena konon menormalisasi KDRT dalam ceramahnya. Ceramahnya yang mana? Saya engga tau juga, karena cuma satu video yang saya tonton. Dalam video tersebut dia menyoroti soal kebiasaan buruk para isteri, yang senang mengeluh di sosial media, lapor ke orang tua. Daripada begitu, para isteri ini sebaiknya menyembunyikan kesukaran itu dan berdoa kepada Allah.
Pernyataan ini berkembang oleh para SJW maya. Statmen mereka sebagaimana biasanya mengkritik budaya patriaki dan agama Islam. Sebenarnya emang boleh memukul isteri ketika ia berlaku durhaka kepada suaminya? Soal ini sebenarnya sudah ada yang pernah bahas. Suami boleh memukul isteri, ketika dia sudah berupaya menasehati isterinya. Dan ada bagian-bagian tubuh manusia (berlaku bagi laki-laki maupun perempuan) yang tidak boleh dipukul, antara lain bagian kepala, wajah, dada,perut, kemaluan. Intinya yang boleh dipukul itu lengan. Memukulnya juga bukan seperti memukul samsak, alias menabok atawa kepret. Klo menampar kan lebih sering diasosiasikan dengan pipi.
By the way, anyway, busway. Poin penting dari ceramah Ustazah Oki itu penting buat kita yang hidup di jaman instagram, tiktok dll. Bahwa terkadang orang lupa klo semua itu cuma alat alias platform, untuk bercengkrama dengan mereka yang ngga bisa dijangkau secara nyata, dan bisnis. Sayangnya sekarang semuanya jadi abu-abu, mana yang sebenarnya mana yang maya, jadi engga jelas. Klo memang ada KDRT lapor ke pihak berwenang. Jadi bukan jatohnya ngumbar aib rumah tangga demi konten alias cari duit. Dari sini kita bisa belajar dari kasus Amber Heard, perempuan bisa melakukan fabrikasi KDRT dan pada waktu yang sama menjadi pelaku KDRT.
3 notes
·
View notes
Text
Wa 0822-1673-5559, Produsen Koas Dan Setelan Anak Cewek Motif Disney Di Subulussalam
Wa 0822-1673-5559, Produsen Koas Dan Setelan Anak Cewek Motif Disney Di Subulussalam, Reseller Koas Dan Setelan Anak Cewek Karakter Disney Merk D&C Di Sumatra Barat, Grosir Koas Dan Setelan Anak Cowok Gambar Disney Di Salatiga, Konveksi Koas Dan Setelan Anak Cewek Gambar Disney Merk D&C Di Tegal, Partai Besar Koas Dan Setelan Anak Gambar Disney Merk D&C Di Samarinda "Perkenalkan Kami Sumber Group (Devisi Fashion). Welcome Untuk Customer Pembelian Grosir, Dropship, Reseller, Partai Besar & Kulakan, Untuk Toko, Mall, Outlet, Babyshop, Jual Kembali . + ""PEMBELIAN GROSIR HARGA KHUSUS"" + Pengiriman Dari Tangerang. + Stock READY BANYAK. + Gambar Atau Motif Yang Kami Upload Hanya Sample + Selain Kaos Kami Juga Tersedia Legging Motif Dan Polos Untuk Usia/Umur 0.6 ~ 13 Th Dan Size (Xs, S, M, L, Xl, XXL, XXXL). + Kami Juga Melayani Pembelian Online Dari , Provinsi Sumatera Utara Meliputi : Kab Asahan-Kisaran, Kab Batu Bara-Limapuluh, Kab Dairi-Sidikalang, Kab Deli Serdang-Lubuk Pakam, Kab Humbang Hasundutan-Dolok Sanggul, Kab Karo-Kabanjahe, Kab Labuhanbatu-Rantau Prapat, Kab Labuhanbatu Selatan-Kota Pinang, Kab Labuhanbatu Utara-Aek Kanopan, Kab Langkat-Stabat, Kab Mandailing Natal-Panyabungan, Kab Nias-Gido, Kab Nias Barat-Lahomi, Kab Nias Selatan-Teluk Dalam, Kab Nias Utara-Lotu, Kab Padang Lawas-Sibuhuan, Kab Padang Lawas Utara-Gunung Tua, Kab Pakpak Bharat-Salak, Kab Samosir-Pangururan, Kab Serdang Bedagai-Sei Rampah, Kab Simalungun-Raya, Kab Tapanuli Selatan-Sipirok, Kab Tapanuli Tengah-Pandan, Kab Tapanuli Utara-Tarutung, Kab Toba-Balige, Kota Binjai, Kota Gunungsitoli, Kota Medan, Kota Padangsidempuan-, Kota Pematangsiantar, Kota Sibolga, Kota Tanjungbalai, Kota Tebing Tinggi Dan Seluruh Kota Se-Indonesia. . Langsung Owner : Bunda Dewi Wa : 0822-1673-5559 Jangan Lupa SAVE Nomor Tersebut. . Post By IIS . Kunjungi Akun Kami Di : G Map : https://g.co/kgs/nAeKg" #produsenkoasdansetelananakcewekmotifdisneydisubulussalam, #tempatkulakankoasdansetelananakcewekkarakterdisneymerkd&cdijayapura, #supplierkoasdansetelananakcewekkarakterdisneymerkd&cdidenpasar, #gudangkoasdansetelananakcowokkarakterdisneydilubuklinggau, #distributorkoasdansetelananakcewekgambardisneymerkd&cdikendari Produsen Koas Dan Setelan Anak Cewek Motif Disney Di Subulussalam, Agen Koas Dan Setelan Anak Motif Disney Merk D&C Di Pariaman, Pusat Koas Dan Setelan Anak Cowok Karakter Disney Di Sungaipenuh, Tempat Kulakan Koas Dan Setelan Anak Cowok Motif Disney Merk D&C Di Papua, Distributor Koas Dan Setelan Anak Cowok Motif Disney Merk D&C Di Palu
#Produsen Koas Dan Setelan Anak Cewek Motif Disney Di Subulussalam#Agen Koas Dan Setelan Anak Motif Disney Merk D&C Di Pariaman#Pusat Koas Dan Setelan Anak Cowok Karakter Disney Di Sungaipenuh#Tempat Kulakan Koas Dan Setelan Anak Cowok Motif Disney Merk D&C Di Papua#Distributor Koas Dan Setelan Anak Cowok Motif Disney Merk D&C Di Palu
1 note
·
View note
Text
Tarot by haidar


The Major Arcana
Kartu tarot arkana mayor berjumlah 22 helai dan menyimbolkan hal-hal yang bersifat spiritual atau rohaniah. Sesuatu hal bersifat sebagai spirit atau roh apabila bergeraknya di alam roh, dan bukan di alam fisik. Ada kaitan antara alam roh dan fisik berupa energi-energi. Tetapi energi-energi itu harus diaktifkan agar kaitan antara roh dan alam fisik bisa berjalan dengan baik. Pengaktifan energi dilakukan melalui konsentrasi, dan konsentrasi bisa berupa aktifitas mental, emosional, maupun fisikal. Jadi, bisa dilakukan di alam pikiran saja, di alam perasaan saja, di alam fisik saja, atau gabungan dari ketiga jenis aktifitas itu sekaligus.
Menurut pengalaman saya, pengaktifan sumber-sumber energi spiritual atau rohaniah yang disimbolkan oleh kartu tarot arkana mayor selalu melibatkan mental, fisik, dan emosi. Ada sesuatu yang berada di alam roh dan menunggu untuk diaktualisasikan di alam fisik, sehingga harus dilakukan sesuatu agar aktualisasi itu menjadi nyata. Dengan kata lain, kartu-kartu arkana mayor menunjukkan potensi-potensi yang akan terwujud di alam fisik apabila dilakukan hal-hal tertentu.
Jadi, pengertian pertama mengenai arkana mayor secara umum adalah adanya potensi perwujudan atau materialisasi dari suatu sumber energi spiritual yang spesifik. Bisa juga disebut sebagai Archetype (Tipe Utama) apabila mengikuti istilah yang dipopulerkan oleh psikolog Carl Gustav Jung. Potensi itu akan terwujud apabila manusianya mau menerima dan menjalankan kegiatan tertentu seperti disarankan oleh esensi dari kartu arkana mayor yang tercabut di dalam pembacaan.
Pengertian kedua mengenai arkana mayor secara umum adalah tentang adanya saran dari alam bawah sadar si penanya sendiri yang disuarakan oleh kartu arkana mayor yang tercabut. Tentu saja kita bisa menggunakan istilah “the higher self” atau alam bawah sadar (“subconscious mind”) untuk merujuk kepada sesuatu yang diasumsikan memberikan saran kepada si penanya; saya sendiri lebih suka menggunakan istilah alam bawah sadar. Dan saran oleh alam bawah sadar si penanya itu diberikan agar sumber energi spiritual tertentu yang disimbolkan oleh kartu tarot arkana mayor yang tercabut bisa termaterialisasi di kehidupan si penanya.
O. The Fool

The Fool adalah simbol diri kita sendiri ketika harus mengambil keputusan tanpa tahu konsekwensi apa yang menanti di masa depan. Biasanya cuma ada dua pilihan besar: ya atau tidak, dijalankan atau tidak. Kedua pilihan besar itu sama menariknya dan sama kuatnya, argumen pro dan kontra juga seimbang. Maka, apabila kartu ini muncul, berarti bawah sadar penanya sedang menunggu keputusan apa yang akan diambil oleh si penanya. Pegangannya demikian: apabila motivasi penanya berada di dimensi rohani yang relatif bersih, maka keputusan apapun yang diambil akan membawa kebaikan. Apabila motivasi diwarnai oleh ambisi-ambisi keduaniawian, maka penanya bisa terperosok ke dalam jebakan yang diciptakannya sendiri. Ini adalah pilihan terbuka bagi penanya untuk diputuskannya sendiri.
I. The Magician

The Magician adalah simbol dari kemauan, niat, atau tekad yang berada di diri manusia. Kemauan adalah suatu kekuatan energi untuk melaksanakan suatu keputusan atau rencana. Sebelum suatu hal tampak di permukaan secara fisik atau termaterialisasi, kemauan atau niat sudah ada di diri manusia yang akan mewujudkannya. Karena segala sesuatu adalah sinkronisitas, maka tidak ada yang kebetulan. Apabila sesuatu ternyata muncul di kehidupan seseorang, berarti ada yang menginginkannya. Apabila kartu the Magician muncul, berarti kemauan atau niat dari si penanya sudah terkumpul; sudah ada niat, tekad, atau kemauan untuk memutuskan atau melaksanakan sesuatu. Masalahnya, hal itu belum dinyatakan atau dikomunikasikan kepada pihak-pihak yang terkait. Dan alam bawah sadar si penanya memberikan saran agar hal itu dikomunikasikan. Melalui komunikasi, sumber energy dari the Magician akan bisa tersalurkan.
II. The High Priestess

The High Priestess adalah sumber kearifan yang berada di dalam diri si penanya sendiri, walaupun belum dipergunakan sebagaimana mestinya. Kearifan itu bisa berarti ilmu pengetahuan, pengalaman, atau disiplin yang berasal dari ketekunan kerja. Bisa juga berarti teknik tertentu untuk mengatasi kobaran konflik antar pribadi. Disini kuncinya adalah diri si penanya sendiri juga. Maukah penanya menerapkan apa yang sudah ada di dalam dirinya itu dalam situasi nyata yang kini dihadapinya? Walaupun bawah sadarnya menyarankan agar kearifan itu diterapkan saja, penanya mungkin masih ragu-ragu. Keraguan adalah hal biasa, dan yang bisa dilakukan oleh pembaca tarot adalah mempersilahkan penanya untuk bertanya lebih spesifik tentang keraguan yang menghambatnya sehingga apa yang disarankan oleh bawah sadar si penanya itu bisa dilaksanakan.
III. The Empress

The Empress adalah potensi untuk menghasilkan hal-hal nyata yang berlimpah-limpah. Hal ini bisa berupa prestasi kerja, keuntungan usaha, penghargaan masyarakat, dsb. Tetapi, sekali lagi, ini barulah potensi untuk produktif, dan mungkin sama sekali belum muncul walaupun segala sesuatu yang perlu telah tertata di tempatnya masing-masing. The Empress adalah simbol dari Dewi Keberuntungan atau Dewi Fortuna. Sebagai suatu sumber energi, keberuntungan tidak perlu melakukan hal lain selain menjadi dirinya sendiri. Itulah saran dari alam bawah sadar penanya apabila kartu ini muncul: jadilah diri sendiri dan menghasilkan hal-hal nyata yang bisa membawa manfaat bagi diri sendiri dan orang-orang lain. Dengan kata lain: teruskanlah apa yang telah dicanangkan untuk dijalankan itu karena akan membawa hasil berlimpah.
IV. The Emperor

The Emperor adalah simbol dari kekuatan berpikir rasional dan logis sekaligus mempraktekkannya dengan konsekwen tanpa pilih kasih. Kemampuan rasional bisa aktual, bisa juga potensial, dan sama sekali tidak tergantung pada gender seseorang. Seorang wanita bisa saja lebih rasional daripada pria. Usia juga tidak berpengaruh: banyak orang lebih muda justru lebih rasional daripada generasi di atasnya. Tetapi, banyak kemampuan berpikir dan bertindak rasional cuma berada di alam roh atau di dimensi potensial saja. Sebagai suatu potensi, the Emperor juga merupakan suatu sumber energi bagi manusia yang memilikinya apabila diterapkan dan dipraktekkan di dunia nyata dalam kehidupan sehari-hari. Itulah yang disarankan oleh alam bawah sadar penanya apabila kartu itu muncul.
V. The Hierophant

The Hierophant adalah simbol dari kekuatan energi yang berasal dari prinsip-prinsip ketuhanan universal: bisa berupa ajaran agama konvensional, bisa juga berupa spiritualitas non konvensional. Yang implisit di dalam sumber energi ini adalah jaring-jaring hubungan saling mempengaruhi antara berbagai individu yang menganut ajaran yang sama. Karena penanya memiliki hubungan antar pribadi dengan mereka yang memiliki posisi menentukan dalam ajaran kerohanian yang dianutnya, maka tentu saja hal itu perlu dikultivasikan agar bisa diperoleh manfaat maksimum. Dan memang itulah saran dari alam bawah sadar penanya. Jadi, penanya perlu melakukan pendaya-gunaan dari hubungan-hubungan yang telah ada itu. Bisa dengan menerapkan prinsip-prinsip ketuhanan universal itu di dalam kehidupannya sendiri, bisa juga dengan kultivasi hubungan antar pribadi dengan mereka yang ada di jaring-jaring yang sama.
VI. The Lovers

The Lovers adalah simbol dari sumber energi berupa saling pengertian antara diri penanya dengan orang-orang atau hal-hal tertentu di kehidupannya. Saling pengertian itu begitu mendalam sehingga tidak diperlukan lagi komunikasi melalui cara-cara normal sebagaimana layaknya dalam interaksi biasa. Tetapi disinilah letaknya batu sandungan dari simbol the Lovers. Karena pengertian itu telah mendarah-daging, penanya sering merasa bahwa hubungan itu agak aneh: terkadang tertarik untuk mendekat, dan terkadang seakan-akan ada yang menghalangi. Alasannya adalah karena adanya saling pengertian atau perasaan keterikatan yang mendalam itu. Pesan dari alam bawah sadar penanya apabila kartu ini muncul biasanya berkaitan dengan jenis komunikasi yang perlu dibina dengan orang atau hal yang terkait. Intinya, ada suatu ikatan saling pengertian karena kesamaan atau kecocokan pribadi. Dan jenis komunikasi yang sesuai tidak perlu ditentukan oleh norma-norma umum, melainkan cukup oleh mereka yang terkait langsung di dalam hubungan itu.
VII. The Chariot

The Chariot adalah sumber kekuatan spiritual berupa keberhasilan secara emosional yang walaupun bisa dirasakan, belum tentu bisa dilihat bukti-bukti nyatanya di alam materi. Yang penting disini adalah kenyamanan emosional, dan bukan penumpukan hasil yang bisa dilihat oleh mata fisik. Kenyamanan emosional itu selalu berkaitan dengan lancarnya hubungan dengan lingkungan dimana si penanya berada. Jadi, walaupun lingkungan kerja sedang mengalami kesulitan, belum tentu kehidupan emosional terjangkiti juga. Bahkan, bisa saja pribadi-pribadi yang terlibat justru sedang berada di tahap kesuksesan dalam menjalani hubungan antar pribadi, walaupun itu tidak disadari benar. Dan saran dari alam bawah sadar penanya adalah agar kesuksesan itu diterima dan disyukuri. Setidaknya ada hal yang masih bisa tetap menyambung di tengah berbagai distorsi yang dialami oleh penanya.
VIII. Strength

Strength adalah simbol dari kemampuan untuk melaksanakan hal-hal yang diinginkan secara fisik. Simbol energi ini bisa muncul manakala penanya merasa bahwa dirinya tidak mampu untuk berdaya-upaya melaksanakan tugas dan kewajibannya; manakala dirasakannya bahwa tantangan yang harus dihadapinya terlalu berat baginya. Memang terlalu berat, apabila sumber energi berupa kekuatan fisik itu tetap dibiarkan laten saja di alam potensial dan tidak didaya-gunakan. Alam bawah sadar disini mengingatkan penanya bahwa pada dasarnya kekuatan untuk melaksanakan tugas dan kewajiban itu telah ada di dirinya. Tidak perlu ada usaha lagi untuk memikirkan cara menjalankan, atau bahkan cara melakukan pendekatan pribadi dengan orang tertentu. Cukup dilaksanakan saja, karena yang lain-lain itu sebenarnya telah ada. Yang kurang adalah penggunaan kemampuan diri yang potensial itu, sehingga solusinya memang sederhana: gunakanlah kekuatan itu.
IX. The Hermit

The Hermit adalah simbol dari sesuatu di dalam diri penanya yang selalu menunjukkan dengan pasti apa yang perlu dilakukannya agar segala potensi dirinya bisa terwujud. Dalam budaya tertentu, symbol ini bisa mengambil bentuk sebagai malaikat pelindung (guardian angel). Kenapa malaikat pelindung? Karena malaikat pelindung adalah roh yang diberikan tugas khusus oleh YME untuk menjaga keselamatan seseorang, menunjukkan jalan yang harus ditempuh seseorang, menerangi jalan hidup seseorang. Dalam budaya lain, roh ini bisa disebut sebagai leluhur. Kenapa leluhur? Karena leluhur dipercayai sebagai mereka yang telah mendahului kita berpindah ke alam sana tetapi masih terikat dengan kita sebagai keturunannya. Jadi, prinsip pemberian bantuan tanpa pamrih itu tetap berlaku apapun simbol yang diambil. Lalu, apa saran yang diberikan oleh alam bawah sadar penanya apabila kartu ini muncul? Sarannya sederhana saja: ikutilah apa yang telah ditunjukkan di dalam kesadaran itu.
X. Wheel of Fortune

Wheel of Fortune berarti roda keberuntungan. Sebagai suatu simbol archetype, roda keberuntungan mengandung semua unsur alam semesta: api, air, udara, tanah. Artinya, ada penggunaan semua aspek yang ada di diri manusia sehingga keberuntungan itu hadir. Tidak ada yang kebetulan, semua sinkronisitas. Karena sinkron, maka terjadilah keberuntungan itu. Bisa karena hal-hal yang telah dilakukan oleh penanya di masa lalu, bisa juga karena penanya telah membina hubungan dengan mereka yang terbuka terhadap pemikiran dan pandangannya. Yang jelas, apabila kartu ini muncul, berarti penanya telah menggenggam potensi untuk mewujudkan salah satu tonggak penting dalam kehidupannya. Apabila yang ditanyakan tentang perjodohan, maka biasanya kartu ini menunjukkan bahwa orang yang ditanya itu memang jodohnya. Jadi, ada hubungannya juga dengan takdir, walaupun kita harus berhati-hati sekali. Takdir memang ada, tapi tidak selalu. Sebahagian besar dari kehidupan kita adalah pilihan, termasuk jodoh. Apabila mau dijalani, maka jadilah. Apabila tidak mau, maka akan muncul kandidat lainnya. Saya sendiri berulang-kali melihat bahwa kartu Wheel of Fortune memperlihatkan suatu bentuk hubungan takdir yang harus dijalani.
XI. Justice

Justice adalah simbol dari potensi-potensi untuk menghasilkan suatu kesepakatan bersama yang kemungkinan besar mengambil bentuk tertulis. Suatu kesepakatan tertulis di depan hukum. Bisa juga berarti hal-hal yang sudah dipertimbangkan dengan masak-masak dan diuraikan dengan sejelas mungkin di hadapan pihak-pihak yang relevan. Sebagai suatu sumber energi dari alam bawah sadar, Justice menghimbau penanya agar menggunakan segala kemampuannya untuk bersikap impartial atau tidak memihak. Untuk bersikap adil dan seimbang dalam memberikan pendapatnya. Apabila itu dijalankan, maka penanya akan bisa mengambil manfaat darinya. Apabila tidak dijalankan, maka potensi itu tetap akan menjadi potensi belaka, tidak menjadi realitas. Apapun spesifiknya, Justice selalu melibatkan komunikasi: bicaralah, komunikasikanlah dan komunikasi selalu berarti ada pihak-pihak lain. Ada yang harus disodorkan kepada pihak lain, dan ada pula yang harus diterima oleh penanya.
XII. The Hanged Man

Simbol dari the Hanged Man adalah manusia yang digantung terbalik. Kaki di atas dan kepala di bawah. Artinya bukanlah pemutar-balikkan fakta-fakta, melainkan penggunaan pengetahuan atau keahlian yang telah dimiliki oleh penanya secara nyata dalam kehidupannya. Asumsinya adalah adanya hal-hal yang telah diketahui oleh penanya sendiri tetapi belum diterapkannya. Penanya merasa bahwa dia bisa ditertawakan apabila hal itu diungkapkan dan diterapkannya. Kenapa? Karena tidak ada orang lain yang menggunakan cara atau metode itu. Tetapi alam bawah sadar penanya sendiri justru memberikan saran agar cara itu diterapkan saja. Cara itu memang kreatif, dan tidak ada yang bisa melihatnya selain penanya sendiri. Dengan menggunakan cara yang telah diketahuinya itu, maka jalan ke depan akan semakin terbuka. Itulah pesan dari the Hanged Man. Dan penggunaan cara itu biasanya melalui hubungan antar pribadi: bisa dengan komunikasi verbal, bisa juga dengan empati.
XIII. Death

Death tentu saja berarti kematian. Tetapi ini simbol belaka, dan bukan berarti harafiah. Kenapa kematian? Karena kematian adalah yang akan dialami oleh kita secara simbolis apabila kita tetap berkutat dalam bentuk hubungan pribadi yang sama dan monoton dengan orang-orang tertentu. Hubungan pribadi itu selalu berubah, bahkan dalam hubungan yang memuaskan sekalipun. Perlu ada perubahan dalam hakekat hubungan sehingga apa yang beku itu bisa kembali mencair dan spontanitas serta kreatifitas bisa berjalan kembali dengan lancar. Jadi, alam bawah sadar penanya menyarankan agar hubungan antar pribadi tertentu yang ditanyakan oleh penanya ditinjau kembali. Ditinjau kembali dan diusahakan agar terjadi pergerakan ke arah lain. Apabila hubungan terlalu dekat, maka perlu diambil jarak sehingga penanya bisa lebih obyektif. Apabila terlalu dingin, maka penanya perlu berusaha untuk lebih dekat agar bisa lebih memahami. Cuma itu saja yang perlu dilakukan, dan memang tidak perlu terlalu drastis. Cukup agar ada perubahan yang bisa dirasakan sehingga spontanitas dan kreatifitas bisa berjalan.
XIV. Temperance

Temperance adalah simbol dari mengalirnya usaha-usaha dua arah. Ada yang diberikan kepada orang lain oleh penanya, dan ada yang diterima oleh penanya dari pihak lain. Karena ada sesuatu yang mengalir dalam aktifitas timbal balik, maka Temperance juga menyimbolkan penyembuhan. Ada sesuatu di diri penanya yang disembuhkan oleh pihak lain, dan ada kekurangan di pihak lain yang bisa diisi oleh penanya. Saran dari alam bawah sadar penanya berupa dorongan agar dilakukan inisiatif untuk memulai proses itu, proses timbal balik berupa aktifitas fisik sehingga apa yang kurang di diri masing-masing bisa saling terisi. Beda archetype ini dengan yang lain adalah pada penekanannya. Temperance lebih menekankan “sharing” secara fisik dalam bentuk aktifitas yang dijalankan bersama. Archetype lain bisa menekankan “sharing” berbentuk mental atau emosional. Berbeda bentuk penekanannya. Sebagai suatu archetype, Temperance juga merupakan simbol penyembuhan fisik, atau potensi untuk mengaktualisasikan suatu rekonsiliasi secara fisik.
XV. The Devil

The Devil adalah iblis. Simbol ini dikenal sebagai roh penggoda manusia dengan iming-iming hal tertentu yang digandrungi. Apabila manusia tergoda, maka dia akan terikat selamanya kepada si iblis dan tidak bisa melepaskan dirinya lagi. Secara rasional, hal kegandrungan kepada sesuatu itu bisa diartikan sebagai suatu obsessi. Dan obsessi adalah arti dari kartu arkana mayor yang satu ini. Apabila kartu ini muncul, maka berarti bahwa hal yang ditanyakan memang benar-benar diinginkan oleh penanya, malahan benar-benar memenuhi hati dan pikirannya sehingga menjadi semacam obsessi. Tentu saja hal itu normal saja, setiap orang memiliki obsessi tertentu dalam saat tertentu. Tetapi obsessi yang telah melewati waktu yang sewajarnya bukanlah hal yang sehat, sehingga alam bawah sadar penanya merasa perlu untuk menyarankan agar obsessi itu ditinggalkan. Itulah pesan dari kartu ini apabila muncul: stop obsessi itu.
XVI. The Tower

The Tower adalah intervensi langsung dari YME dalam kehidupan penanya. Bentuk pastinya seperti apa memang tidak bisa langsung diketahui, yang jelas ada intervensi langsung berupa sesuatu yang datang tiba-tiba tanpa direncanakan dan diharapkan. Mengapa ada intervensi dari YME? Karena ada kebekuan di kehidupan si penanya, dan si penanya merasa tidak bisa mengambil jalan lain lagi. Karena ada kebekuan, dan hakekat dari alam semesta adalah pergerakan, maka muncullan intervensi itu. Apabila kartu itu muncul di posisi masa depan, maka penanya haruslah diberikan pengertian agar bersiap-siap untuk menghadapi sesuatu yang akan segera muncul di kehidupannya. Sesuatu yang mendadak muncul bisa berakibat baik, bisa juga berakibat buruk. Tetapi, apabila penanya sudah siap untuk menghadapi situasi apapun, bahkan situasi yang paling burukpun masih memiliki kesempatan untuk dihadapi dengan dewasa sehingga membawa kebaikan.
XVII. The Stars

The Stars adalah alam semesta atau kosmos. Alam luas yang mencakup bumi, bulan, matahari, dan bintang-bintang. Artinya adalah dunia luas dimana penanya hidup, dan bukan hanya dunia sehari-hari berupa orang atau hal itu-itu saja yang ditemuinya secara rutin. Sebagai suatu sumber energi atau archetype, the Stars adalah potensi yang dimiliki oleh penanya untuk meluaskan cakupan lingkungan pergaulannya dengan mereka yang sebenarnya telah diketahuinya tetapi belum ditemuinya secara intensif. Saran dari alam bawah sadar adalah agar orang-orang itu ditemui karena akan ada pertukaran informasi yang akan berguna bagi penanya. Akan ada perluasan perspektif atau cara pandang, bahkan berpotensi untuk merubah cara pandang yang selama ini dipegang oleh penanya. Alam semesta ada untuk dieksplorasi, untuk ditemui, dimengerti, dan diinkorporasikan ke dalam diri. Pengertian dari dunia luas selalu memiliki potensi untuk menjadi pengertian pribadi dari si penanya. Implisit disini adalah upaya penghilangan rasa takut, karena ketakutan adalah yang menghalangi orang untuk menjadi diri sendiri dan berkomunikasi secara terbuka dengan alam semesta (lingkungan baru, pemikiran baru, agama lain, dsb).
XVIII. The Moon

The Moon adalah sumber energi berupa naluri-naluri yang ada di alam bawah sadar penanya. Naluri adalah kemampuan untuk melakukan sesuatu tanpa tahu apa sebabnya. Yang diketahui hanyalah bahwa ada sesuatu yang perlu dilakukan, dan itu bisa dilakukan apabila mau. Naluri atau instink itu berada di dalam alam bawah sadar manusia dan bisa dibawa ke dalam alam kesadaran. Spesifiknya bisa berupa bakat dalam bidang tertentu. Bisa bakat seni, bisa bakat bisnis, bisa bakat bergaul, dll. Tetapi itu semuanya masih berupa potensi saja karena belum didaya-gunakan. Munculnya kartu arkana mayor the Moon memperlihatkan kepada penanya bahwa naluri di bidang tertentu yang dimilikinya belum digunakan. Dan sarannya adalah: gunakanlah! Apabila naluri itu digunakan, maka penanya akan semakin bertambah kemampuannya untuk lebih mengerti sesama manusia, untuk lebih mengerti apa yang harus dilakukannya agar masalah yang dihadapinya bisa terselesaikan. Memang lebih di alam hubungan antar pribadi atau energi empatik.
XIX. The Sun

The Sun adalah simbol dari kemampuan menghasilkan materi yang berlimpah-limpah dari pekerjaan yang dilakukan, sekaligus potensi untuk menikmatinya. Ada sesuatu yang bisa dilakukan oleh penanya, dan potensinya memang besar dalam aspek pemasukan. Tentu saja pemasukan bisa berarti materi, bisa juga berarti penghargaan, atau bahkan kesempatan untuk mempraktekkan bakat dan minat. Yang jelas, potensi itu sekaligus mengisyaratkan bahwa sesuatu yang diterima itu juga akan dinikmati. Ada pemasukan yang disimpan atau dipergunakan untuk investasi berikutnya, tetapi the Sun tidak demikian. Yang masuk akan dinikmati, dipergunakan, dan bukan hanya disimpan belaka. Saran dari alam bawah sadar juga di arah yang sama: Nikmatilah hidup Anda! Apabila selama ini penanya terlalu kuatir akan keuangannya sehingga terlalu hemat, maka melalui kartu ini alam bawah sadarnya memberikan petunjuk agar mulai menikmati hidup.
XX. Judgement

Judgement secara harafiah berarti penghakiman. Kenapa penghakiman? Karena ada yang perlu dinilai: benar atau salah, baik atau buruk, lebih banyak baiknya atau buruknya. Bentuk simbolnya adalah manusia mati yang dibangkitkan kembali pada hari akhir (kiamat) untuk dihakimi. Tetapi itu simbol belaka. Artinya adalah bahwa manusia harus berubah secara drastis, harus berubah total agar bisa menghadapi tantangan-tantangan baru yang ada di hadapannya. Saya sekarang tidak sama dengan saya lima tahun yang lalu karena saya telah berubah drastis, dan karena saya telah berubah drastis, maka saya sanggup menghadapi tantangan hidup di kekinian saya. Dan perubahan drastic dalam kehidupan harus dimulai di diri saya sendiri. Itulah pesan dari sumber energi di archetype ini: harus berubah seolah-olah lahir kembali menjadi manusia baru! Menjadi manusia baru berarti tidak memperhitungkan apa yang ada di belakang, tidak memperhitungkan segala sesuatu yang negatif di masa lalu, segalanya itu dianggap tidak ada sehingga penanya bisa memulainya kembali seperti seorang bayi yang baru lahir.
XXI. The World

The World adalah simbol dari menyatunya semua elemen kehidupan secara harmonis di kehidupan seseorang sehingga apa yang telah dimulainya di masa lalu kini telah tercapai. Dengan kata lain, segala tujuan-tujuan yang dicanangkan oleh seseorang ketika memulai suatu usaha tertentu telah tercapai. Tujuan tercapai. Itulah arti dari archetype ini. Apabila tujuan telah tercapai, apa yang harus dilakukan? Bersyukur, tentu saja. Dan bersyukur adalah yang disarankan oleh alam bawah sadar penanya apabila kartu ini muncul. Bersyukur karena apa yang ditargetkan telah tercapai. Bersyukur bahwa sekarang akan ada hal lain lagi yang harus mulai dicanangkan dan dikejar. Bersyukur bahwa hal baru yang ditargetkan untuk dicapai itu, bahkan mungkin sebenarnya telah tercapai secara potensial rohaniah. Yang diperlukan hanyalah menjalankannya saja.
The Minor Arcana Ini adalah hal-hal kecil yang sangat penting dari perjalanan hidup kita, sebagai elemen pendukung Major Arcana yang bersifat lebih besar dan menyeluruh. Dalam Kartu Minor ini, terdapat 56 kartu yang melambangkan tindakan- tindakan di dalam kehidupan manusia, dibagi menjadi empat jenis utama: Wands, Swords, Cups dan Pentacles. Ada tindakan yang dilakukan dalam bentuk fisik semata-mata, dan itu dinyatakan oleh kartu-kartu berelemen api (Wands). Tindakan secara mental intelektual, termasuk komunikasi lisan dan tulisan, dinyatakan oleh kartu-kartu berelemen udara (Swords). Tindakan yang melibatkan emosi atau hubungan antar pribadi dinyatakan oleh kartu-kartu berelemen air (Cups). Dan tindakan-tindakan yang melibatkan hal-hal konkrit seperti mengalirnya transaksi uang, pemberian penghargaan, dan sebagainya akan dinyatakan oleh kartu-kartu berelemen tanah (Pentacles). Tentu saja jarang sekali perilaku manusia semata-mata hanya berdasarkan salah satu elemen itu saja: api, udara, air, atau tanah.Kebanyakan tindakan kita selalu melibatkan keempat unsur itu: tindakan secara fisik yang diikuti oleh pertukaran mental intelektual maupun emosi; selain ada juga elemen tawar-menawar.Karenanya, untuk arti yang akurat tetap diperlukan intuisi dalam pembacaan tarot sesungguhnya. Di bawah ini saya akan menuliskan arti kartu-kartu Arkana Minor secara umum; maksudnya, arti kartu-kartu di dalam ruang vakum ketika pertimbangan lokal dan temporal tidak ada. Konteks pertanyaan yang sangat menentukan arti spesifik kartu dalam pembacaan sebenarnya juga tidak diformulasikan. Hal ini perlu dipertegas kembali karena ketika kita berada dalam situasi pembacaan sebenarnya, konteks pertanyaan selalu relevan, sehingga arti kartu yang diberikan di bawah ini otomatis akan mengikuti konteks spesifik dari pertanyaan yang tentu saja berbeda-beda. Kesimpulannya adalah Major Arcana mewakili tema-tema yang kuat, berjangka panjang, atau berakar dalam, Minor Arcana memanfaatkan aspek-aspek yang lebih ringan dari lingkup sehari-hari. Terhubung dengan pikiran dan perasaan yang kita alami dan hubungan yang kita miliki dengan orang lain.
Arkana Minor Elemen Api (Wands)
Ace of Wands
Ace of Wands berarti sumber kekuatan untuk melaksanakan suatu rencana telah ada dan tinggal menjalankannya saja. Tanpa perlu dipikirkan kembali bagaimana melaksanakannya, dan bahkan tanpa perlu mempertimbangkan keberatan pihak lain maupun keperluan mengumpulkan modal untuk memulainya. Tinggal menjalankan saja.
Two of Wands
Two of Wands adalah pekerjaan yang telah dimulai dan berjalan sekitar 20 %. Jadi jalannya masih panjang agar pekerjaan atau tugas itu selesai. Tetapi, energi yang dimiliki masih banyak sehingga tidak banyak masalah berarti. Ini adalah periode “bulan madu”, ketika seseorang baru saja memasuki pekerjaan baru.
Three of Wands
Three of Wands adalah pekerjaan yang sudah menunjukkan gejala akan sukses, walaupun jalannya masih panjang. Masih banyak yang perlu dikerjakan sehingga posisi yang dicanangkan bisa dipegang dengan aman dan mampu berjalan dengan sendirinya.
Four of Wands
Four of Wands adalah pengakuan pertama bahwa pekerjaan yang dijalankan itu sudah berhasil. Sudah ada keberhasilan yang terlihat dalam arti pencapaian secara fisik. Kalau mengikuti analogi marathon, Four of Wands adalah sukses dalam tahap pertama. Tapi masih ada tahapan berikutnya yang harus dilalui.
Five of Wands
Five of Wands adalah persaingan fisik untuk memenangkan pekerjaan yang ditangani. Banyak pihak lain yang juga bergerak di jalur yang sama, sehingga mau tidak mau akan terjadi usaha saling menyikut. Berat secara fisik, tetapi bukan berarti tidak bisa diatasi.
Six of Wands
Six of Wands adalah sukses yang bisa dibanggakan di hadapan lebih banyak orang. Boleh dikatakan ini adalah sukses di tahap kedua. Lebih dari separuh usaha yang harus dijalani telah dijalani dengan sukses sehingga kebanggaan diri bertambah.
Seven of Wands
Seven of Wands adalah kemampuan untuk bertahan di puncak kemampuan sehingga tidak perlu lagi berlari kesana kemari untuk menangani pekerjaan. Apa yang harus dilakukan akan datang dengan sendirinya, dan energi yang dikeluarkan tidaklah sebesar apa yang biasanya dikeluarkan di masa lalu.
Eight of Wands
Eight of Wands adalah perluasan atau ekspansi kerja secara cepat ke segala arah. Karena kemampuan telah terbuktikan, maka segalanya kini berjalan dengan cepat, bahkan seolah-olah berjalan dengan sendirinya, otomatis tanpa ada yang mengendalikan dengan penuh kesadaran seperti pada saat memulai usaha.
Nine of Wands
Nine of Wands adalah tahap terakhir ketika harus maju menuntaskan apa yang telah dimulai. Pertanyaannya: Apakah akan mengambil tantangan itu sehingga apa yang dimulai akan tuntas? Apabila mau, tantangan bisa diambil karena tenaga untuk mencapainya masih ada.
Ten of Wands
Ten of Wands adalah beban yang luar biasa berat secara fisik yang harus ditanggung. Memang sukses, tetapi kesuksesan itu tidak datang dengan cuma-cuma. Ada harga yang harus dibayar berupa pengorbanan diri menanggung beban pekerjaan yang terus-menerus datang bertubi-tubi sehingga bukan penikmatan melainkan penderitaan yang dialami.
Page of Wands
Page of Wands berarti kabar gembira tentang pekerjaan. Bisa juga berarti seseorang; yaitu seorang pria atau wanita muda dengan ciri- ciri sebagai berikut: periang, bersifat penuh petualangan, bertindak gegabah (bertindak lebih dahulu dan berpikir belakangan), dan tidak terlalu memperdulikan perasaan pihak lain atau tidak sensitif.
Knight of Wands
Knight of Wands berarti situasi yang berjalan terus tanpa perlu menoleh ke belakang. Ada energi yang bergerak dengan sendirinya, walaupun belum tentu membawa hasil secara nyata. Bisa juga berarti orang sesungguhnya dalam konteks yang ditanyakan. Apabila orang, kemungkinan besar orang itu berusia sekitar 30 tahun dan berposisi menengah di keorganisasian. Sifatnya seperti api: langsung bertindak dan tidak terlalu banyak berpikir atau bermain perasaan.
Queen of Wands
Queen of Wands berarti suatu situasi usaha atau bisnis yang dijalankan secara handal. Bisa berarti orang sesungguhnya di kehidupan penanya: istri penanya, atasan penanya, atau rekan sekerja penanya. Dan biasanya memang melambangkan seorang wanita yang bersifat keras dalam melaksanakan kemauannya. Seorang wanita karier yang tidak emosional dan bahkan cenderung bersifat maskulin.
King of Wands
King of Wands berarti kemampuan untuk melaksanakan pekerjaan melalui banyak orang. Ada banyak orang yang bisa diberi berbagai macam tugas sehingga segalanya akan bisa berjalan dengan lancar. Bisa juga melambangkan orang sesungguhnya dalam kehidupan penanya. Bisa suami penanya, atasan penanya, rekan sekerja penanya, dsb. Yang jelas, simbol ini biasanya memperlihatkan seorang pria yang sangat mampu untuk melaksanakan kemauannya tanpa perlu berkomunikasi maupun berempati secara panjang lebar dan komprehensif. A man of action.
2 notes
·
View notes
Text
Lepas Gerak Jalan 8 KM Tingkat SD, Sekda Suyasa Harap Peserta dapat Bangkitkan Kembali Jiwa Patriotisme

BALIPORTALNEWS.COM, BULELENG - Meriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 Republik Indonesia (RI), Pemerintah Kabupaten Buleleng melalui Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Buleleng menggelar Gerak Jalan 8 KM tingkat SD se-Kabupaten Buleleng. Lomba yang diikuti sebanyak 89 peserta itu dilepas langsung oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Buleleng, Gede Suyasa yang diikuti oleh seluruh Pimpinan OPD dan BUMD lingkup Pemkab Buleleng di depan Taman Kota Singaraja, Senin (14/8/2023). Dalam sambutannya, Sekda Suyasa mengatakan, lomba Gerak Jalan yang rutin diadakan setiap tahun memiliki makna tentang pembangunan serta bentuk peringatan terhadap hari Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia. "Saya berharap lomba Gerak Jalan ini mampu membangkitkan kembali jiwa Patriotisme dan Nasionalisme serta semangat kebangsaan, sehingga akan tumbuh rasa persatuan dan kesatuan menuju pembangunan manusia Indonesia seutuhnya," harapnya. Selain itu, Suyasa menyampaikan Gerak Jalan ini juga dapat meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani serta dapat dijadikan sebagai sarana untuk menempa diri menjadi generasi muda yang kuat, cerdas dan bermartabat. Gerak Jalan 8 KM tingkat SD menempuh rute yang diawali start Jln. Ngurah Rai, lurus menuju Jln. Pramuka, Jln. Diponegoro, Jln. Erlangga, Jln. Imam Bonjol, Jln. Gajah Mada, Jln. Veteran, Jln. Pahlawan, Jln. Sudirman, Jln. A.Yani, Jln. Dewi Sartika, Jln. Udayana, finish di depan kantor KONI Buleleng. Adapun total hadiah yang diperebutkan dalam lomba Gerak Jalan 8 KM tingkat SD sebesar Rp30 juta dengan rincian, Juara I memperoleh Tropy, Piagam, dan hadiah lomba sebesar Rp10 juta, Juara II memperoleh Tropy, Piagam dan hadiah Lomba sebesar Rp7,5 juta, Juara III Memperoleh Tropy, Piagam dan hadiah Lomba sebesar Rp5 juta, serta Juara Harapan I memperoleh Piagam dan hadiah Lomba sebesar Rp3 juta. (sri/bpn) Read the full article
0 notes
Text
Masa Jabatan Habis, SK Pj Bupati Tanggamus Belum Turun

Masa jabatan Dewi Handajani sebagai bupati dan AM Syafi'I sebagai wakil bupati Tanggamus berakhir pada hari ini. Namun, Kementerian Dalam Negeri belum menurunkan surat Penjabat (Pj) belum turun hingga jatuh tempo, Rabu (20/09/2023). Kabupaten Tanggamus harus dijabat oleh pj atau pelaksana harian (plh) karena bupati dan wakilnya habis masa jabatan 20 September 2023, hingga terpilihnya pasangan kepala daerah yang baru lewat Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024, tepatnya 27 November 2024. Kabag Kerjasama Pejabat Negara dan Legislatif Biro Pemerintahan dan Otda Pemprov Lampung Koharuddin mengatakan jika sampai jatuh tempo belum keluar SK Pj, otomatis penjabat sementaranya Sekdakab Tanggamus Hamid Heriansyah Lubis. Sebelumnya, beredar enam pimpinan tinggi pratama (PPTP) atau eselon II dari lingkup Pemprov Lampung, tiga usul DPRD Tanggamus dan tiga usul Pemprov Lampung ke Kemendagri. DPRD Tanggamus mengusulkan: - Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Agus Nompitu. - Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Mulyadi Irsan. - Kepala Dinas Cipta Karya dan Pengelolaan Sumber daya Air (PSDA) Budhi Dharmawan. Pemprov Lampung mengusulkan: - Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Transmigrasi (PMDT) Zaidirina. - Kepala Dinas Kehutanan Ruhyansyah . - Kasat Pol-PP Zulkarnain. (Hadi haryanto/Hatta) Read the full article
0 notes
Text
Toko Kain Di Semarang
Toko Kain Di Semarang

Bagi anda warga kota Semarang yang sedang ingin membuat pakaian atau keperluan sandang lainnya, kami akan berikan beberapa nama toko kain di Semarang beserta alamatnya.Sebagian yang kami tuliskan mungkin sudah akrab bagi anda warga kota Semarang khususnya jasa konveksi di semarang yang sudah sering berkutat di dunia tekstil. Namun beberapa nama mungkin ada yang anda belum tahu dan bisa anda jadikan alternatif berbelanja. Berikut daftar nama beserta alamat toko kain di Semarang:
1. Toko Kain Jangkrik Kranggan
Alamat : Jl. K.H. Wahid Hasyim No.104, Kranggan, Semarang Tengah, Kota Semarang Jawa Tengah
Kode Pos : 50139
Nomor Telepon : (024) 3566888
Jam operasional : 09.00 – 16.00
2. Pesona Indah
Alamat : Jl. MT. Haryono No.720, Karangturi, Semarang Tim., Kota Semarang, Jawa Tengah
Kode Pos : 50124
Nomor Telepon : (024) 8445931
Jam operasional : 09.00 – 17.30
3. Mac Mohan Elite
Alamat : Jl. Pemuda No.21, Pandansari, Semarang Tengah, Kota Semarang, Jawa Tengah
Kode Pos : 50139
Nomor Telepon : (024) 3510588
4. Toko Kain Dewi
Alamat : Tlogosari raya 1/31, Kelurahan Tlogosari Kulon, Kecamatan Pedurungan, Tlogosari Kulon, Pedurungan, Kota Semarang, Jawa Tengah
Kode Pos : 50196
Nomor Telepon : (024) 6718353
Jam operasional : 08.00 – 20.00
5. D’Best Textile
Alamat : Jl. Gajahmada No.15, Semarang, Jawa Tengah
Kode Pos : 50133
Nomor Telepon : (024) 3521004
Jam operasional : 10.00 – 19.00
6. Toko Kain Samudra
Alamat : Krobokan, Semarang, Jawa Tengah
Kode Pos : 50141
Nomor Telepon : –
7. Toko Kain (Bahan Kaos) Subur Jaya
Alamat : Jl. Imam Bonjol No.55, Pandansari, Semarang Tengah, Kota Semarang, Jawa Tengah
Kode Pos : 50173
Nomor Telepon : (024) 3542562
8. Garden Textile
Alamat : Jl. Pemuda No.34, Bangunharjo, Semarang Tengah, Kota Semarang, Jawa Tengah
Kode Pos : 50139
Nomor Telepon : (024) 3549409
9. Toko Kain Bahan Oscar Jaya Abadi
Alamat : Jl. MT. Haryono No.187, Purwodinatan, Semarang Tengah, Kota Semarang, Jawa Tengah
Kode Pos : 50137
Nomor Telepon : (024) 3543404
10. Toko Kain Sanjaya
Alamat : Jalan Soekarno Hatta,Relokasi Pasar Johar Blok G-5,Gayamsari, Sambirejo, Gayamsari, Kota Semarang, Jawa Tengah
Kode Pos : 50166
Nomor Telepon : 0851-0022-5816
11. Pesona Indah
Alamat : Jl. MT. Haryono No.720, Karangturi, Semarang Tim., Kota Semarang, Jawa Tengah
Kode Pos : 50124
Nomor Telepon : (024) 8445931
12. Bandung Prima (Jual Bahan Kaos)
Alamat : Jl. Kedung Mundu Raya No.17 F, Sambiroto, Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah
Kode Pos : 50273
Nomor Telepon : 0859-5087-4250
13. Toko Anugrah Kain
Alamat : Jl. Majapahit No.299, Kalicari, Pedurungan, Kota Semarang, Jawa Tengah
Kode Pos : 50246
Nomor Telepon : –
14. Toko Kain Baru
Alamat : Jl. Jenderal Sudirman No.157, Krobokan, Semarang Bar., Kota Semarang, Jawa Tengah
Kode Pos : 50141
Nomor Telepon : –
15. Toko Kain Bahan Jok dan Oscar Jaya Abadi
Alamat : Jl. MH Thamrin No.44, Sekayu, Semarang Tengah, Kota Semarang, Jawa Tengah
Kode Pos : 50132
Nomor Telepon : (024) 3552398
16. K. Textile
Alamat : Jl. K.H. Wahid Hasyim No.130, Bangunharjo, Semarang Tengah, Kota Semarang, Jawa Tengah
Kode Pos : 50139
Nomor Telepon : (024) 3560071
17. Kain Indah Toko
Alamat : JL. Letjen Haryono MT No.726, Jagalan, Semarang Tengah, Kota Semarang, Jawa Tengah
Kode Pos : 50613
Nomor Telepon : (024) 3546547
18. Toko Kain Semarang New Penny
Alamat : Jl. Pemuda, Pandansari, Semarang Tengah, Kota Semarang, Jawa Tengah
Kode Pos : 50139
Nomor Telepon : –
19. Grosir & Eceran Kain Kaos Sakura
Alamat : Jl. Gendingan No.25, Pandansari, Semarang Tengah, Kota Semarang, Jawa Tengah
Kode Pos : 50139
Nomor Telepon : 0851-0639-4099
20. Toko Kain Timur Baru
Alamat : Jl. Citarum No.76, Bugangan, Semarang Tim., Kota Semarang, Jawa Tengah Kode Pos : 50126
Nomor Telepon : (024) 3541552
21. Toko Bahan Kaos Tumbuh Jaya
Alamat : Jl. Tlogosari Raya II No.63, Semarang, Jawa Tengah
Kode Pos : 50197
Nomor Telepon : 0878-8150-8080
22. Toko Kain Agung Sejahtera
Alamat : Jl. Atmodirono No.2, Wonodri, Semarang Sel., Kota Semarang, Jawa Tengah
Kode Pos : 50242
Nomor Telepon : (024) 76441372
23. Toko Kain Kaos”Gama”
Alamat : Jalan Karang Rejo Raya No 12C-D, Karangrejo, Gajahmungkur, Kota Semarang, Jawa Tengah
Kode Pos : 50231
Nomor Telepon : 0819-1454-0101
24. Kain Tenun Dan Kopi Semarang
Alamat : Jl. Dewi Sartika Timur, Sukorejo, Gn. Pati, Kota Semarang, Jawa Tengah
Kode Pos : 50221
Nomor Telepon : 0898-5981-234
Itulah toko kain di semarang yang biasa digunakan oleh konveksi semarang, membeli kain tergantung dengan kebutuhan, untuk mengetahui kebutuhan anda silahkan buka harga konveksi semarang. Terimakasih semoga bermanfaat .
1 note
·
View note
Text
Akibat Kakakku Ketagihan Masturbasi
Cerita Sex ini berjudul ”Akibat Kakakku Ketagihan Masturbasi” cerita luncah,cerita mesum,cerita sex,cerita sekz,cerita sesk,cerita srx,cerita sx,cerita terbaru,cerita zex,cerpen sek,cersek terbaru,cersex terbaru,crita sek. ini mengisahkan serunya seorang adik suka ngintip kakaknya cewek masturbasi. Ga cuman suka masturbasi, ternyata sang kakak adalah seorang cewek lesbian, suka berhubungan dengan sesama jenis. Bahkan si adik pernah diajak ngentot bareng dengan teman pasangan lesbinya sang kakak. Namaku Tedy. Aku mahasiswa salah satu perguruan tinggi di Bandung. Saat ini aku kuliah semester II jurusan TI. Sejak awal kuliah, aku tinggal dirumah kakak ku. “Kak Dewi” begitulah aku memanggilnya. Usianya terpaut 5 tahun denganku. Ia sebenarnya bukan kakak kandungku, namun bagiku ia adalah kakak dalam arti yang sebenarnya. Ia begitu telaten dan memperhatikan aku. Apalagi kini kami jauh dari orang tua. Rumah yang kami tempati, baru satu tahun dibeli kak Dewi. Tidak terlalu besar memang, tapi lebih dari cukup untuk kami tinggali berdua. Setidaknya lebih baik dari pada kost-kostan. Kak Dewi saat ini bekerja disalah satu KanCab bank swasta nasional. Meskipun usianya baru 28 tahun, tapi kalau sudah mengenakan seragam kantornya, ia kelihatan dewasa sekali. Berwibawa dan tangguh. Matanya jernih dan terang, sehingga menonjolkan kecantikan alami yang dimilikinya. Dua bulan pertama aku tinggal dirumah kak Dewi, semuanya berjalan normal. Aku dan kak Dewi saling menyayangi sebagaimana adik dan kakak. Pengahasilan yang lumayan besar memungkinkan ia menangung segala keperluan kuliah ku. Memang sejak masuk kuliah, praktis segala biaya ditanggung kak Dewi. Namun dari semua kekagumanku pada kak Dewi, satu hal yang aku herankan. Sejauh ini aku tidak melihat kak Dewi memiliki hubungan spesial dengan laki-laki. Kupikir kurang apa kakaku ini ? cantik, sehat, cerdas, berpenghasilan mapan, kurang apa lagi ? Seringkali aku menggodanya, tapi dengan cerdas ia selalu bisa mengelak. Ujung-ujungnya ia pasti akan bilang, “Gampang deh soal itu, yang penting karier dulu…!”, aku percaya saja dengan kata-katanya. Yang pasti, aku menghomati dan mengaguminya sekaligus. Hingga pada suatu malam. Saat itu waktu menunjukan pukul 9.00, suasana rumah lengang dan sepi. Aku keluar dari kamarku dilantai atas, lalu turun untuk mengambil minuman dingin di kulkas. TV diruang tengah dimatikan, padahal biasanya kak Dewi asyik nongkrongin Bioskop Trans kesayangannya. Karena khawatir pintu rumah belum dikunci, lalu aku memeriksa pintu depan, ternyata sudah dikunci. Sambil bertanya-tanya didalam hati, aku bermaksud kembali ke kamarku. Namun tiba-tiba terlintas dibenakku, “kok sesore ini kak Dewi sudah tidur ?”, lalu setengah iseng perlahan aku mencoba mengintip kak Dewi didalam kamar melalui lubang kunci. Agak kesulitan karena anak kunci menancap dilubang itu, namun dengan lubang kecil aku masih dapat melihat kedalam. Dadaku berdegup kencang, dan lututku mendadak gemetar. Antara percaya dan tidak pada apa yang kulihat. Kak Dewi menggeliat-geliat diatas spring bad. Tanpa busana sehelaipun !!! Ya Ampun ! Ia menggeliat-geliat kesana kemari. Terkadang terlentang sambil mendekap bantal guling, sementara kedua kakinya membelit bantal guling itu. Kemudian posisinya berubah lagi, ia menindih bantal guling. Napasku memburu. Ada rasa takut, malu, dan entah apalagi namanya. Sekuat tenaga aku tahan perasaan yang bergemuruh didadaku. Kualihkan pandanganku dari lubang kunci sesaat, pikiranku sungguh kacau, tak tahu apa yang harus kuperbuat. Namun kemudian rasa penasaran mendorongku untuk kembali mengintip. Kulihat kak Dewi masih menindih batal guling. Pinggulnya bergerak-gerak agak memutar, lalu kemudian dengan posisi agak merangkak ia menumpuk dan memiringkan bantal dan guling, lalu meraih langerie-nya. Ujung bantal itu ditutupinya dangan langerie. Kembali aku mengalihkan pandanganku dari lubang kunci itu. Ngapain lagi tuh ?!!, aku tertegun. Entah kenapa, rasa takut dan jengah perlahan berganti dengan geletar-geletar tubuhku. Tanpa sadar ada yang memanas dan mengeras di balik training yang aku kenakan. Aku meremasnya perlahan. Ahhh… Ketika kembali aku mengintip ke dalam kamar, kulihat Kak Dewi mengarahkan selangkangannya pada ujung bantal itu, hingga posisinya benar-benar seolah menunggangi tumpukan bantal itu. Lalu tubuhnya terutama bagian pinggul bergoyang goyang dan bergerak-gerak lagi, setiap goyangan yang dilakukanya secara reflek membuat aku semakin cepat meremas batang kemaluanku sendiri. Entah berapa lama aku menyaksikan tingkah laku kak Dewi didalam kamar. Nafasku memburu, apalagi manakala aku melihat gerakan kak Dewi yang semakin cepat. Mungkin ia hendak mencapai orgasme, dan benar saja, beberapa saat kemudian tubuh kak Dewi nampak berguncang beberapa saat, jemari kak Dewi mencengkram seprai. Aku tak tahan lagi. Bergegas aku menuju kamarku sendiri. Lalu kukunci pintu. Kumatikan lampu, lalu berbaring sambil memeluk bantal guling dengan nafas memburu. Pikiranku kacau. Bagaimanapun aku laki-laki normal. Aku merasakan gelombang birahi menyala dan semakin menyala didalam tubuhku. Dan makin lama makin membara. Ah… aku tak tahan lagi. Dengan tangan gemetar aku membuka seluruh pakaian yang kukenakan, lalu aku berguling-guling diatas spring bad sambil mendekap bantal guling. Aku merintih dan mendesah sendirian. Diantara desahan dan rintihan aku menyebut-nyebut nama kak Dewi. Aku membayangkan tengah berguling-guling sambil mendekap tubuh kak Dewi yang putih mulus. Pikiranku benar-benar tidak waras. Aku membayangkan tubuh kak Dewi aku gumuli dan kuremas remas. Sungguh aku tidak tahan, dengan sensasi dan imajinasiku sendiri, aku merintih dan merintih lalu mengerang perlahan seiring cairan nikmat yang muncrat membasahi bantal guling. (Besok harus mencuci sarung bantal…masa bodo…!!!!)……………. Sejak kejadian malam itu, pandanganku terhadap kak Dewi mengalami perubahan. Aku tidak saja memandangnya sebagai kakak, lebih dari itu, aku kini melihat kak Dewi sebagai wanita cantik. Ya wanita cantik ! wanita cantik dan seksi tentunya. Ah…….! (maafkan aku kak Dewi !) Terkadang aku merasa berdosa manakala aku mencuri-curi pandang. Kini aku selalu memperhatikan bagian-bagian tubuh kak Dewi. . ! mengapa baru sekarang aku menyadari kalau tubuh kak Dewi sedemikian putih dan moligh. Pinggulnya, betisnya, dadanya yang dihiasi dua gundukan itu. Ah lehernya apalagi, mhhh rasanya ingin aku dipeluk dan membenamkan wajah dilehernya. “Hei, kenapa melamun aja ? Ayo makan rotinya !“, kata kak Dewi sambil menuangkan air putih mengisi gelas dihadapanya, lalu meneguknya perlahan. Air itu melewati bibir kak Dewi, lalu bergerak ke kerongkonganya…. Ahhh kenapa aku jadi memperhatikan hal-hal detail seperti ini ? “Siapa yang melamun, orang lagi …. ammmm mmm enak nih, selai apa kak ?”, aku mengalihkan perhatian ketika kedua bola mata kak Dewi menatapku dengan pandangan aneh. “Nanas ! itu kan selai kesukaanmu. awas abisin yah !”, kak Dewi bangkit dari tempat duduknya lalu berjalan membelakangiku menuju wastafel untuk mencuci tangan. “OK, tenang aja !”, mulutku penuh roti, tapi pandangan mataku tak berkedip menyaksikan pinggul kak Dewi yang dibungkus pakaian dinasnya. Alamak, betisnya sedemikian putih dan mulus… “Kamu gak pergi kemana-mana kan ?“, kata kak Dewi. Hari sabtu aku memang gak ada mata kuliah. “Enggak…!”, kataku sesaat sebelum meneguk air minum. “Periksa semua kunci rumah ya Ted kalo mau pergi. Kemarin di blok C11 ada yang kemalingan….!”. “Mmhhh… iya, tenang aja…”, kataku sambil merapikan piring dan gelas bekas sarapan kami. Beberapa saat kemudian suara mobil terdengar keluar garasi. Lalu suara derikan pintu garasi ditutup. Dan ketika aku keteras depan, Honda Jazz warna silver itu berlalu meninggalkan pekarangan. Setelah memastikan kak Dewi pergi, aku kemudian mulai mengamati atap dan jarak antar ruangan. Sejak kemarin aku telah memiliki suatu rencana. Aku mau memasang Mini Camera kekamar kak Dewi, biar bisa online ke TV dikamarku, he he !. Sebulan berlalu, otakku benar-benar telah rusak. Aku selalu menunggu saat-saat dimana kak Dewi bermasturbasi. Dengan bebas aku melihat Live Show, lewat mini kamera yang telah kupasang dilangit-langit kamar Kak Dewi. Aman ! sejauh ini kak Dewi tak menyadari bahwa segala gerak-geriknya ada yang mengamati. Benar rupanya hasil survai sebuah lembaga bahwa 60 % dari wanita lajang melakukan masturbasi. Kalau kuhitung bahkan ka Dewi melakukanya seminggu dua kali. Pasti tidak terlewat ! malam rabu dan malam minggu. Kasihan kak Dewi. Ia mestinya memang sudah berumah tangga. Tapi biarlah, kak Dewi toh sudah dewasa, ia pasti tahu apa yang dilakukannya. Dan yang terpenting aku punya sesuatu untuk kunikmati. Kalau kak Dewi melakukannya dikamarnya, pasti aku juga. Ahh….. Seringkali ditengah kekacauan pikiranku, ingin rasanya aku bergegas kekamar kak Dewi ketika kak Dewi tengah menggeliat-geliat sendiri. Aku ingin membantunya. Sekaligus membantu diriku sendiri. Gak usah beneran, cukup saling bikin happy aja. Tapi aku gak berani. Apa kata dunia ? Malam ini. Aku tak sabar lagi menunggu, sudah hampir jam sembilan. Tapi kok gak ada tanda-tandanya. Kak Dewi masih asyik nongkrongi TV diruang tengah. Aku kemudian bergegas keluar rumah bermaksud mengunci gerbang. “Mau kemana Ted ?”, “Kunci gerbang ah, udah malem !”, kataku sambil menggoyangkan anak kunci . “Jangan dulu dikunci, temen kak Dewi ada yang mau kesini !”, “Mau kesini ? siapa kak ?”, “Santi…yang dulu itu lho !”, “Ohh…!”, aku mencoba mengingat. Sinta ? ah masa bodo… tapi kalo dia kesini, kalo dia nginep, berarti …? Yah…! hangus deh. Aku bergegas kembali kedalam. Dan ketika aku menaiki tangga ke lantai atas, HP kak Dewi berdering. Kudengar kak Dewi berbicara, rupanya temennya si Sinta brengsek itu udah mau datang. Huh ! Aku hampir aja ketiduran. Atau mungkin memang ketiduran. Kulihat jam menunjukan pukul 10.30 malam, ya ampun aku memang ketiduran. Cuci muka di wastafel, lalu aku ambil sisa kopi yang tadi sore kuseduh. Dingin tapi lumayan daripada gak ada. Lalu seteguk air putih. Lalu sebatang Class Mild. Dan, asap memenuhi ruang kamar. Kubuka jendela, membiarkan udara malam masuk kekamarku. Sepi. Temennya kak Dewi udah pulang kali ?!. Kunyalakan TV, tapi hampir seluruh chanel menyebalkan, Kuis, Lawakan, Ketoprak, Sinetron Mistery, fffpuih ! kuganti-ganti channel tapi emang semua chanell menyebalkan, lalu kutekan remote pada mode video…lho apa itu…?! Ya ampun ! sungguh pemandangan yang menjijikan. Apa yang akan dilakukan kak Dewi dan temannya itu. Aku geleng-geleng kepala, ada rasa marah, kesal. Aku tidak menyangka kalau kak Dewi ternyata menyukai sesama jenis (Lesbian). Apa kata Mama. Ya ampuuuuun…! Kumatikan TV. Aku termenung beberapa saat. Aku ambil gelas kopi, satu tetes, kering. Ah air putih saja. Aku habiskan air digelas besar sampai tetes terakhir. Tapi…., aku tekan lagi tombol power TV, Upps… masih On Line ! Aku melihat kak Dewi dengan temannya berbaring miring berhadapan. Aku yakin mereka tanpa busana. Meskipun berselimut, bagian pundak mereka yang tak tertutup menunjukan kalau mereka tak berpakaian. Mereka saling menatap dan tersenyum. Tangan kiri kak Sinta mengelus-elus pundak kak Dewi. Sementara kuperhatikan tangan kak Dewi nampaknya mengelus-elus pinggang kak Sinta, tidak kelihatan memang tapi gerakan-gerakan dari balik selimut menunjukan hal itu. Lama sekali mereka saling pandang dan saling tersenyum. Mungkin mereka juga saling berbicara, tapi aku tak mendengarnya karena aku tidak memasang Mini Camera dengan Mic. Perlahan kepala kak Sinta mendekat, tangannya menghilang kedalam selimut dan menelusuri punggung kak Dewi. Aku Cemburu ! Mereka berciuman dengan penuh perasaan, perlahan saling mengulum dan melumat. fffpuih ! Ternyata benar-benar ada tugas pria yang dilakukan oleh wanita. Untuk beberapa saat mereka berciuman dan saling meraba. Aku jadi menahan nafas. Mungkin aku juga ketularan tidak waras, rasanya ada satu gairah yang perlahan bangkit didalam tubuhku. Bahkan, aku mulai mendidih ! Sesaat kak Sinta nampak menelusuri leher kak Dewi dengan bibir dan lidahnya, aku mengusap leherku sendiri. Entah kenapa aku merasa merinding nikmat. Apalagi melihat ekpresi kak Dewi yang pasrah tengadah, sementara kak Sinta dengan lembut bolak-balik menjilat leher, dagu, pangkal telinga. Aku tak tahan melihat kak Dewi diperlakukan seperti itu. Setelah mematikan lampu, aku kemudian beranjak ke atas spring Bad, mendekap bantal guling, sementara mataku tak lepas dari layar TV. Situasi semakin seru, kak Dewi kini yang beraksi, ia kelihatan agak terlalu terburu-buru. Dengan penuh nafsu ia menjilati dan menciumi leher kak Sinta yang kini terlentang ditindih kak Dewi. Kepala kak Sinta mendongak-dongak, aku yakin ia tengah merasakan gelenyar-gelenyar nikmat dilehernya. Kemudian kak Dewi berpindah menciumi dada kak Sinta, sekarang baru nampak jelas wajah kak Sinta. Ia ternyata cantik sekali, bahkan sedikit lebih cantik dari kak Dewi. Ah aku terangsang. Tonjolan dibalik kain sarung yang kukenakan makin mengeras. Agak ngilu terganjal ujung bantal guling, sehingga perlu kuluruskan. Kak Dewi benar-benar beraksi, ia menciumi dan melahap payudara kak Sinta. Wajah kak Sinta mengernyit, dan mulutnya terbuka, apalagi ketika kak Dewi mengemut putting susunya. Ia Menggeliat-geliat sementara kedua tangannya mendekap kepala kak Dewi. Bergantian kak Dewi mengerjai kedua payudara kak Sinta. Kak Sinta menggeliat-geliat. Semakin liar, apalgi ketika kak Dewi menyelinap ke dalam selimut. Tiba-tiba kepala Kak Dewi muncul lagi dari balik selimut, tengadah mungkin ia tersenyum atau tengah mengatakan sesuatu, karena kulihat kak Sinta tersenyum, lalu sebuah kecupan mendarat dikening Kak Dewi. Sesaat kemudian kak Dewi menghilang lagi ke dalam selimut. Kak Sinta tampak membetulkan posisi badannya, selimutnya juga dirapihkan, aku tak dapat melihat apa yang tengah dilakukan kak Dewi, tapi menurut perkiraanku kepala kak Dewi tepat diantara selangkangan kak Sinta. Entah apa yang tengah dilakukannya. Namun yang terlihat, kak Sinta mendongak-dongak, kedua tanganya meremas-remas kepala kak Dewi. Kepala kak Sinta bergerak kekanan dan kekiri. Tubuhnya juga menggelinjang kesana sini. Kondisi seperti itu berlalu cukup lama. Aku keringatan. Nafasku memburu. Tanpa sadar kubuka kaus yang kukenakan, lalu kulemparkan kain sarungku. Kemaluanku mengeras, menuntut diperlakukan sebagaimana mestinya. Ah… edan ! Tiba-tiba aku lihat kak Sinta mengejang beberapa kali. Pinggulnya mengangkat, kedua pahanya menjepit kepala kak Dewi. Mengejang lagi, sementara kepalanya mendongak kekanan dan kiri. Ia terengah-engah, lalu sesaat kemudian terdiam. Matanya terpejam. Kemudian kak Dewi muncul dari balik selimut, ia nampak mengelap mulutnya dengan selimut. Paha kak Sinta tersingkap karenanya. Kak Sinta kemudian meraih kedua bahu kak Dewi, mendaratkan kecupan dikening, pipi kanan dan kiri kak Dewi, lalu merangkul kak Dewi ke dalam pelukannya. Beberapa saat mereka berpelukan. Aku yang menyaksikan kejadian itu hanya dapat menahan napas, sementara tangan kananku meremas-remas dan mengurut kemaluanku sendiri. Dan, kemudian mereka nampak berbincang lagi, lalu kak Dewi membaringkan badanya. Terlentang. Kak Sinta menarik selimut, lalu menyingkirkannya jauh-jauh. Kak Dewi kelihatan protes, tapi protes kak Dewi dibalas dengan lumatan bibir kak Sinta. Tubuh kak Sinta menindih tubuh kak Dewi. Aku melihat, dengan mata kepalaku sendiri. Dua wanita cantik, dua tubuh indah dengan kulit putih mulus, tanpa busana, tanpa penutup apapun. Saling menyentuh. Kak Sinta kini yang bertindak aktif, ia kini menjilati leher, pangkal leher, bahu, dada, payudara kanan dan kiri. Kak Dewi nampak pasrah diperlakukan seperti itu. Kak Sinta nampak lebih terampil dari kak Dewi, hampir setiap inci tubuh kak Dewi dijilati dan dikecupnya. Bahkan kini ia menelusuri pangkal paha kak Dewi dari arah perut dan terus bergerak ke awah. Kak Dewi hendak bangun, kedua tanganya seolah menahan kepala kak Dewi yang terus bergerak ke bawah, entah mungkin karena geli atau nikmat yang teramat sangat. Tapi tangan kak Sinta menahanya, akhirnya kak Dewi menyerah. Dihempaskannya tubuhnya ke atas spring bad. Kak Sinta kini menciumi paha, lutut, bahkan telapak kaki kak Dewi. Tangan kanan kak Dewi mengusap-usap kemaluannya, sementara jari-jari tangan kirinya dimasukan kedalam mulutnya sendiri. Ia mengeliat-geliat. Tubuh kak Sinta kemudian berubah lagi. Ia kini telah siap berada diantara paha kak Dewi. Kak Sinta menarik bantal dan meletakannya, dibawah pinggul kak Dewi, sehingga tubuh bagian bawah kak Dewi makin terangkat. Kepala kak Dewi terjepit persis diantara selangkangan kak Dewi. Sebelah tangannya meremas-remas payudara kak Dewi. Aku lihat tubuh kak Dewi mengelinjang-gelinjang. Tak sadar aku turut merintih. Semakin kak Dewi menggelinjang, nafasku semakin memburu. Tubuhku kini mendekap dan mengesek-gesek bantal guling, dan batang kemaluanku menggesek-gesek ujungnya. Nikmat, entah apa yang kini berada didalam pikiranku. Yang pasti aku turut larut dalam situasi antara kak Dewi dan kak Sinta. “Kak Dewiii… kak Sinta……, ini Tedy… asssshhh..ahh kak…aku juga..!”, aku merintih dan terus merintih. Semakin lama kak Dewi kulihat semakin liar, badannya bergerak-gerak, naik-turun searah pinggulnya. Kedua tangannya menangkup kepala kak Sinta. Semakin lama gerakan kak Dewi semakin liar, lalu pessss, TV mendadak padam. Sialan ! lampu diluar juga padam. Gelap gulita. PLN sialan ! Brengsekkkkkk !!! Aku terengah-engah, dalam kegelapan. Sudah kadung mendidih, aku teruskan aksiku meski tanpa sensasi visual. Aku merintih dan mendesah sendiri dalam kegelapan. Aku yakin disana kak Dewi dan kak Sinta pun tengah merintih dan mendesah, juga dalam kegelapan……. Dor ! Dor ! Dor ! “Tedy… bangun, udah siang !“, suara ketukan atau entah gedoran pintu membangunkan aku. Rupanya sudah siang. “Bangun…!”, suara kak Dewi kembali terdengar. “Iya..! udah bangun…”, teriakku. Lalu terdengar langkah kaki kak Dewi menjauh dari pintu kamarku. Ya ampun ! aku terkaget. Berantakan sekali tempat tidurku. Dan bantal guling…, bergegas aku buka sarungnya. Wah nembus ! Dengan terburu-buru kurapikan kamarku, jam menunjukan pukul 8 pagi. Kalau tidak khawatir mendengar kembali teriakan kak Dewi yang menyuruh sarapan mungkin aku memilih untuk tidur lagi. Akhirnya aku keluar kamar, mengambil handuk, dan bergegas kekamar mandi. Didekat ruang makan aku berpapasan dengan kak Dewi yang membawa nasi goreng dari dapur. Namun bukan itu yang menarik perhatianku. Rambut lepek kak Dewi yang belum kering benar jelas terlihat. Aku teringat kejadian tadi malam. “abis keramas nih yee !”, kataku dalam hati. “Apa senyam-senyum gitu ?”, kak Dewi menatapku heran. “Enggak …! Siapa… lagi yang senyam-senyum. Mmm enak !”, kataku sambil menyuap sesendok nasi goreng hangat. “Mandi dulu sana, dasar jorok !”, kata kak Dewi sambil meletakan piring yang dipegangnya. “Jorokan juga kak Dewi, gituan dijilatin hiiii….”, kataku dalam hati, tapi kemudian bergegas mandi, eh keramas juga ! Segar sehabis mandi, hampir aku balik lagi ketika menyadari dimeja makan Kak Dewi tengah sarapan ditemani kak Sinta. “Ikutan Indonesian Idol dong ted !, jangan cuma berani nyanyi dikamar mandi aja !”, itu kalimat yang pertama kudengar dari kak Sinta. Cantik. Bener- benar cantik. Sumpah ! tapi matanya itu ! aku merasakan keliaran dimatanya ketika menatapku yang hanya terbungkus handuk sepinggang. “Eh, maaf kirain gak ada kak Sinta, maaf yah…permisi !”, kataku sambil berlalu. Buru-buru aku ganti baju, menyisir rambut. Ah kenapa aku ingin nampak keren. Karena ada kak Sinta yang cantik kali ya ? Pandang dari kiri dan kanan. Sip ! Turun kembali ke lantai bawah, menikmati dua wajah cantik, dan sepiring nasi goreng bertabur SoGood Sozzis. “Nih buruan, sarapan dulu !”, kak Dewi yang kemudian menyuruhku sarapan, sementara mereka sendiri telah selesai. Aku lalu sarapan dengan diawasi oleh dua mahluk cantik yang tidak buru-buru beranjak dari meja makan. Mereka berbincang ngalor ngidul seputar dunia kerja. Sesekali aku menimpali meskipun mungkin enggak nyambung. “Dasar kuli, hari libur gini masih aja ngurusin kerjaan !”, aku membatin. “Tumben dihabisin ?”, kata kak Dewi melihat aku makan dengan lahap. “Abis enak sih !”, “Biasanya, dia tuh ! susah makannya, di masakin ini-itu…!”, “Bohong kak ! jangan dengerin !”, kataku menimpali ucapan kak Dewi “Alah… emang biasanya gitu kok !”, kak Dewi memotong ucapanku. Kak Sinta hanya tersenyum aja. Manis lagi senyumnya. Mmmuah ! ingin rasanya kusentuh bibirnya itu. Seminggu berlalu, setiap hari rasanya aku menjadi tambah bejat. Pikiranku kotor terus. Terbayang kak Dewi dan kak Sinta. Namun yang lebih sering menari-nari dalam khayalanku kemudian adalah sosok kak Dewi. Mungkin karena ia yang tiap hari ketemu. Sehingga pikiran kotorku kemudian mengacu kepadanya. Aku merasa bersalah karena kemudian khayalanku semakin kacau. Aku begitu terobsesi dengan kak Dewi. Setiap menjelang tidur, pikiranku melayang-layang membayangkan kak Dewi. Aku ingin merasakan kehangatan tubuh mulusnya, mengecap setiap inci kulit halusnya. …ahhhhhh…..!!! Rasanya semua hal yang berkaitan dengan kak Dewi membuatku terangsang. Melihat pakaiannya yang lagi dijemur saja aku terangsang. Bahkan entah berapa kali ketika kak Dewi tidak ada dirumah, aku mempergunakan benda-benda pribadi kak Dewi menjadi objek fantasiku. Dan makin lama aku makin berani, hingga aku melakukan self service, di kamar kak Dewi, ketika tidak ada kak Dewi tentunya. Seperti siang itu, sebotol Hand Body Lotion milik kak Dewi kugenggam erat. Aku terlentang diatas spring bad kak Dewi. Isi lotion telah kukeluarkan sehingga melumuri kemaluanku yang mengacung. Kuurut perlahan, menikmati sensasi yang membuai, sambil sesekali aku menciumi celana dalam pink kak Dewi. Aku benar-benar hanyut dan terbuai dalam kenikmatan. Sehingga aku tak begitu menghiraukan ketika ada suara-suara didepan rumah. Ah… kak Dewi biasanya pulang jam 6.30, sekarang baru jam 2 siang…. Aman..Ach….shhhh….. Aku terhanyut dan bergelenyar penuh kenikmatan hingga…. Jeckrek !!! kunci pintu depan dibuka dari luar, lalu pintu terbuka. Seseorang masuk. Ya ampun ! aku sungguh panik. Kak Dewi Pulang !!! Dengan gemetar dan penuh ketakutan aku mengenakan celana. Ya ampun, berantakan begini, dan… Hand Body Lotion tumpah… mati gue ! Tak dapat dicegah karena pintu kamar memang tak kukunci. Blak…pintu didorong dari luar… “Tedy…! Ngapain kamu ?”, mata kak Dewi menatapku tajam. “ng..mmm ini lagi !”, aku tak berkutik. Baju yang kugunakan mengelap ceceran Hand Body Lotion di seprai kugenggam erat. Wangi Hand Body Lotion tercium kemana-mana. Keringat dingin membasahi tubuhku yang hanya mengenakan training. Napasku tercekat manakala menyadari tatapan kak Dewi ke atas tempat tidur, celana dalam ka Dewi, langerie kak Dewi, bantal guling, dan celana dalamku yang tak sempat kupakai atau kusembunyikan. Shittttt….sialan! Kak Dewi menghela nafas panjang dan berat, tatapannya sungguh menakutkan. Aku menggigil gemeteran. Kak Dewi pastinya dapat menebak kelakuanku. “Kok cepet pulangnya kak ?”, dengan susah payah aku bersuara. Tapi kak Dewi tak memperdulikanku. Ia berlalu, langkah kakinya menjauhi kamar. Lalu terdengar dentingan gelas, dan pintu lemari es dibuka. Bergegas aku membereskan segala yang berantakan, sekedarnya. Lalu buru-buru meninggalkan kamar kak Dewi ! “Anjing…!, brengsek “, kataku sambil meninju dinding. “Bodoh, bodoh !”, aku mengutuk diriku sendiri. Aku malu sekali. Dengan penuh ketakutan aku bergegas ganti baju. Pikiranku kacau sekali. Aku dengan mengendap keluar rumah, motorku-pun kudorong keluar halaman. Lalu aku kabur…ketempat kost temanku. Tiga hari aku aku tak pulang, temanku sampai terheran-heran dengan kelakuanku. Tapi aku simpan rapat-rapat masalah yang sebenarnya. Aku hanya bilang lagi berantem sama kakaku. Tadinya aku kebingungan juga kelamaan tidak pulang, mau pulang juga rasanya bagaimana. Namun sebuah telpon dari kak Dewi membuat semuanya lebih baik, “Tedy kamu kemana aja ? kamu dimana ?”, terdengar suara kak Dewi di HP ku, datar. “mm ng… dirumah temen kak ?”, kataku sedikit bergetar. “Pulang…nanti kalo mamah nanya gimana ?”, suara kak Dewi masih terdengar datar. Tapi setidaknya hal itu membuatku sedikit lega. “Iya kak !”, lalu tak terdengar lagi suara kak Dewi. Aku tertegun beberapa saat, namun kemudian aku memutuskan untuk pulang. Tiba dirumah, tatapan kak Dewi menyambutku. Aku tak berani menatap wajahnya. “kamu kemana aja ?”, suara kak Dewi masih terdengar datar seperti ditelepon. “Mmm…dari rumah Wawan kak !”, “Makan dulu…tuh kakak udah masak !”, terdengar suara kak Dewi dari ruang tengah. “Iya kak !”, bergegas aku ke meja makan. Melahap makanan yang tersedia dimeja makan, emang gua laperrrr ! Besoknya, suasana masih terasa amat hambar. Kak Dewi tak mengucap sepatah katapun. Ia membuang muka ketika berpapasan dengan aku yang bermaksud ke kamar mandi. Selesai mandi, ganti baju, kembali keruang makan. Aku dan kak Dewi sarapan seperti biasanya, tapi rasanya suasana betul-betul mencekam. Kak Dewi nampak buru-buru menyelesaikan sarapannya. Akupun bergegas menghabiskan sisa makananku. “Kak, maafin Tedy yah !”, kataku sambil meletakan gelas yang airnya habis kuteguk. Kak Dewi tak bersuara, tapi matanya menatapku, penuh keheranan dan tanda tanya, atau mungkin tatapan apa itu artinya. Entahlah. Beberapa hari kemudian setelah situasi dirumah mulai terasa normal, malam itu kak Dewi diruang tengah nonton TV atau mungkin membaca majalah. Entahlah atau bisa kedua-duanya, soalnya TV dinyalakan tapi ia asyik membaca majalah sambil telungkup dipermadani. Dagunya diganjal dengan bantal guling. Aku kemudian duduk disofa, tepat dibelakangnya. Rasanya badanku gemetar menyaksikan pandangan dihadapanku. Sittttt !!!! Pikiran gilaku melintas lagi. Pantat kak Dewi yang hanya dilapisi selembar baju tidur tipis begitu indah terlihat. Garis celana dalam yang dikenakanya nampak menggurat. Betisnya itu, alamak. Aku tak tahan ingin mengecapnya dengan lidahku. Dan… “Bikin minum dong, haus nih…!”, Kak Dewi membalikan badannya, dan melihat kearahku yang tengah menikmati bagian belakang tubuhnya. “Orange, atau susu ?”, tanpa sadar aku melirik kearah dadanya. Kak Dewi merasakan pandangan mataku, ia membetulkan leher bajunya. “Susu deh ! tapi jangan penuh-penuh yah !”, “Ok !”, lalu aku pergi ke ruang sebelah. Seperti kebiasaannya kalau bikin susu ia pasti hanya minta setengah gelas. “Takut gak abis”, katanya ! “Nih kak !”, kataku sambil meletakkan gelas susu disebelah kanan. Lalu aku bergerak kesebelah kiri kak Dewi. Kak Dewi segera mereguk minuman yang kusediakan untuknya itu. Aku sendiri meraih majalah yang tengah dibaca Kak Dewi. “Ih apaan nih, sini ! orang lagi dibaca juga !”, kak Dewi berusaha meraih majalahnya kembali. Akhirnya kulepaskan. Aku mengambil remote TV. Sambil tengkurap disamping kak Dewi, aku memindah-mindah chanel. “Kebiasaan Tedy mah, pindah-pindah terus, balikin TransTV !”, katanya sambil berusaha meraih remote. Akupun menyerah, kukembalikan channel ke TransTV. Lalu aku memiringkan badan, sekarang aku menghadap kearah kak Dewi. Menatapnya dalam-dalam. Ah… kakak ku sayang, engkau cantik sekali. Lalu aku mutup kedua mataku rapat-rapat. “Kak mau tanya, boleh ?”, kataku sambil tetap memejamkan mata. “Tanya apa sih !”, ia menjawab tanpa menoleh. “ng…mmmm kenapa Tedy akhir-akhir jadi aneh yah ?”, “Maksudnya apa ?”, “Tapi kak Dewi jangan marah yah !”, “Akhir-akhir ini, tedy sering error. Pikiranya yang begituuu.. aja. Gak siang gak malem, pusing deh !”, “Mikirin apa sih ?”, “Ah… kak Dewi ini. Maksud Tedy… mmm jangan marah yah. Rasanya Tedy gampang terangsang deh !”, kubuka mataku, keterkejutan nampak diwajah kak Dewi. Lalu ia menghela nafas panjang. “Kebanyakan nonton film jelek kali. Tuh dikomputer hapus-hapusin gambar gambar jelek kayak gitu !”, “Bisa juga sih…, kalau masturbasi bahaya enggak sih kak?”, aku kembali melontarkan pertanyaan yang mengagetkannya. ”Apaan sih gituan di tanya-tanyain ?!”, nampak kak Dewi agak gusar menimpali pertanyaanku. “Kalau kata temen tedy sih, mendingan masturbasi daripada main sama cewek nakal, bisa penyakitan !”, Tak terdengar komentar. Waduh aku kehabisan kata-kata. “Sebenarnya gara-gara kak Dewi sih !”, dan aku menunggu. Benar saja, kak Dewi bereaksi. Ia menatapku penuh tanya. “Menurut sebuah survai, 60 % wanita lajang melakukan masturbasi, bener kan ?”, aku kembali melontarkan pukulan kata-kata. “Kata siapa kamu ?”, “Kata koran dannnnn… lubang kunci !”, “Maksud Tedy apa sih…? Kakak jadi pusing !”, “Tedy tahu rahasia kak Dewi !”, “Rahasia apa ?”, “Kak Dewi suka menggeliat-geliat ditempat tidur tanpa pakaian dan memeluk bantal guling !”, akhirnya. Mata Kak Dewi membeliak kaget. Tatapan matanya menyiratkan rasa marah dan malu, tapi ia berusaha menutupinya. “Kamu ngintip ?”, “Gak sengaja sih…!”, kubenamkan mukaku dipermadani sambil menunggu efek selanjutnya. “Tapi tenang aja. Rahasia kak Dewi aman kok ditangan Tedy. Dan rahasia Tedy ada ditangan kak Dewi. Sama-sama aman ok ?!”, Kak Dewi tak bersuara. Benar-benar terdiam. Ia malah membolak-balikan halaman majalah. “Meskipun ada satu rahasia lagi !”, tampak wajah kak Dewi kembali menegang. Pandanganya mengarah kepadaku, yang kini juga menatapnya. “Kak Sinta… !”, kataku. Kak Dewi benar-benar terhenyak. Ia bangkit hingga terduduk. Aku membalikan badan, terlentang disamping kak Dewi. “Tenang aja. Tedy gak akan membocorkannya ke siapa-siapa kok !”, “Tedy tahu semuanya ?”, kata kak Dewi tiba-tiba. Pandangan matanya kini memelas dan penuh ketakutan. Aku menganggukan kepala. “Jangan bilang siapa-siapa, jangan bilang mamah. Please !”, kak Dewi mengguncang bahuku. “Tenang…pokoknya aman !”, Kak Dewi nampak gelisah. Aku tidak tega melihatnya. Kak Dewi yang sangat baik padaku telah aku antarkan pada suatu kondisi serba salah dan menakutkan baginya. Tapi sudahlah. Tiba-tiba terdengar dering telp, bergegas aku bangun dan mengangkat gagang telpon. “Halloo..!”, terdengar suara perempuan diseberang sana. “Hallo…!”, kataku “Ini tedy yah ?, kak Dewi ada ?”, suara itu terdengar lembut. “ng.. ini siapa yah ?”, kataku sambil menduga-duga. “Ini Sinta…kak Dewi-nya ada ?”, “Ada…sebentar ya kak !”, kataku. “Kak… ini kak Sinta !”, kataku pada kak Dewi. Kulihat tiba-tiba expresi kak Dewi menegang. Namun tak urung ia mendekatiku, dan menerima gagang telepon yang kusodorkan. “Haloo..”, Aku bergegas pergi, tak ingin mengganggu “sepasang kekasih” yang telepon-an. Aku naik ke lantai atas, menuju kekamarku sendiri. Kukunci pintu kamar, mematikan lampu, dengan perasaan campur aduk. Beberapa saat kemudian kudengar langkah kaki kak Dewi di tangga menuju kearah kamarku. Lalu tiba-tiba aku mendengar ketukan dan suara kak Dewi. Aku terdiam, menunggu. “Tedy…!”, kembali terdengar ketukan. Kunyalakan lampu lalu membuka kunci pintu kamar. Tanpa kupersilahkan kak Dewi menyeruak masuk lalu duduk dipinggir tempat tidur. “Tedy…”, kak Dewi tiba-tiba memecahkan keheningan. Aku yang hendak menyalakan rokok, menoleh. Kulihat kak Dewi menatapku dalam-dalam. Nampaknya ada sesuatu yang ingin diucapkanya. Tak jadi menyalakan rokok. Aku menarik kursi, dan membalikanya sehingga menghadap kearah kak Dewi. Lalu aku duduk dihadapan kak Dewi. “Tedy bisa pegang rahasia kan ?”, ia menatapku sungguh-sungguh. Ada ketakutan dimatanya. “Masalah apa ?”, “Sinta…!”, “Oh…!”, aku mengangguk perlahan. “Jangan sampai Mamah tahu !’, Aku hanya menatapnya, lalu tersenyum hambar. “Janji ?!”, kak Dewi menatapku dalam-dalam. “Janji !”, kataku sambl mengacungkan telunjuk dan jari tengahku. “Tedy boleh minta apa aja, pasti kakak turutin, syaratnya satu, gak boleh bocorin rahasia !”, “Tenang…aman !’, kataku agak bergetar. “Tedy mau minta apa sama kaka?”, nampaknya kak Dewi mencoba bernegosiasi, he he…. “ng…gak minta apa-apa deh…mmm…”, sungguh tak terpikir untuk minta sesuatu pada kak Dewi, lagi pula aku sama sekali gak kepirkiran untuk membocorkan rahasianya. Namun tatapan liarku kearah dada ka Dewi sungguh dinterpretasikan oleh kak Dewi. “Kakak tahu kok apa yang Tedy inginkan, sini…!”, kak Dewi menepuk spring bad, mungkin maksudnya menyuruhku duduk disampingnya. Aku ragu sesaat. “Sini….!”, katanya mengulang. Meskipun ragu aku kemudian beranjak, dan dengan bingung aku duduk disebelahnya. Darahku berdesir saat jemari lembut kak Dewi mengusap punggung tanganku. Lalu ia meraih telapak tanganku. Jemari tanganku digenggamnya. “Pasti Tedy sekarang lagi error !”, tiba-tiba kak Dewi berkata datar, “Apaan sih kak ?”, kataku agak jengah. “Pake pura-pura lagi !”, kak Dewi mendorong tubuhku. Karena Kak Dewi mengisyaratkan agar aku terlentang maka aku segera terlentang dengan kakiku menjuntai kelantai. “Tedy pengen ini kan ?”, jemari kak Dewi merayapi pahaku. Aku terhenyak menahan nafas. Kemudian kak Dewi tanpa ragu mulai meremas kemaluanku perlahan, ahh….., kedua lututku terangkat parlahan, lalu kuturunkan lagi. “Kak…”, kataku lirih “sst…kakak tahu apa yang Tedy inginkan, tenang aja…”, kak Dewi benar-benar meremas-remas kemaluanku. Geletar nikmat perlahan merayap, seiring makin mengerasnya batang kemaluanku. Kuraih bantal, kudekap hingga menutupi mukaku. Rasa jengah dan nikmat membaur menjadi satu. “Pake malu-malu lagi !”, kak Dewi memaksaku melepaskan bantal. Akhirnya untuk aku hanya bisa menutup mata dan menikmati gelenyar kenikmatan dari setiap remasan tangan kak Dewi. “Ah…shhh..kak….!”, Tanganku perlahan merayap kearah pinggang kak Dewi, meremasnya perlahan seiring geliat kenikmatan. Aku semakin berani karena kak Dewi tak menolak remasan tanganku dipinggangnya. Tiba-tiba, “Udah ya…cukup segitu aja !”, tiba-tiba kak Dewi menghentikan remasan tanganya. “Ah kakak !”, aku merintih kecewa, hampir aku melonjak bangun. “Kenapa ?”, ia menatapku, sebuah senyum seolah menggoda aku yang tengah konak. “Tanggung…please…!”, aku merintih dan memelas. “Dasar….”, katanya sambil memijit hidungku. Tanpa ragu aku melepaskan training yg kukenakan, kemaluanku yg sungguh telah mengeras, mendongak… Nampak ada rasa jengah pada tatapan kak Dewi, aku bangkit dari tidurku, “Please…!”, lalu kuraih tangan kak Dewi agar menjamah kemaluanku. Akhirnya tak urung kak Dewi menuruti kemauanku. Kembali kuhempaskan tubuh, lalu menunggu kak Dewi melakukan hal yg seharusnya. Tangan lembut dan halus kak Dewi menggenggam kemaluanku, nampaknya ia agak ragu, badanku mengerjap sesaat, ketika tangan kak dewi mulai meramas kemaluanku dengan perlahan. Kupenjamkan mata, menikmati setiap kenikmatan yang datang. Semakin lama keinginanku semakin kuat. Aku merintih, mendesah dan sesekali menggeliat. Remasan tangan kak Dewi memang nikmat, namun semakin lama aku menginginkan lebih, lalu aku meraih Hand Body dari sela-sela pinggir springbad, dengan gemetar kusodorkan pada kak Dewi. “Apa ini ?”, Meski terlihat ragu, perlahan kak Dewi meraih Hand Body Lotion, membuka tutupnya, menumpahkannya ditangan kanannya. Lalu ia melumuri kemaluanku. Ahhh.. “Maafin Tedy ya kak !”, “Iya anak nakal !”, katanya. Mungkin seharusnya ia tersenyum tapi aku tidak melihatnya. “Digimanain ?”, katanya berbisik perlahan. “Urut aja, keatas dan kebawah, pelan-pelan !”, “Begini…!”, “Ya…ah… shhh… kak Dewi…!”, akupun tenggelam dan terbuai dalam kenikmatan. Belaian lembut tangan Kak Dewi sungguh membuat aku terlena. Dan tanpa kuminta kak Dewi telah cukup paham ketika sudah agak mengering dan kesat ditambahkannya lagi cairan Hand Body itu. Ia telah tahu yang kuinginkan. Caranya mengurut dan meremas sungguh sempurna. Aku kemudian hanya bisa pasrah, merintih dan mendesah. “ssshhhh… kaka…mkasihhhh…. Mmmm shhhhh enak !”, Aku terus merintih dan merintih. Kak Dewi benar-benar memanjakan aku. Ia mengurut dan membelai membuat aku terasa melambung-lambung. Tapi lama kelamaan ada rasa ngilu dikemaluanku. Makin lama makin ngilu. “kenapa ? udah ?”, kak Dewi bertanya ketika tanganku menahan gerakan tanganya yang masih mengurut dan membelai. “Ngilu…!”, kataku berbisik. Lalu aku bangkit dari tempat tidurku, sehingga kami duduk berdampingan. Kak Dewi terlihat berusaha mengelap cairan Hand Body yang berlepotan ditanganya. Trainingku menjadi korban. Tanggung sekalian kotor, akupun mengelap kemaluanku dari cairan handbody. Kami terdiam, beberapa saat. “Tahu enggak sebenarnya Tedy suka pake bantal guling. Seperti Kak Dewi !”, “Apa enaknya…!”, pertanyaan itu seolah terlontar begitu saja. “Ya enak aja. Gesek-gesek. Sambil membayangkan sedang memeluk kak Dewi !”. “Dasar !”, ia memelintir kupingku. “kak Dewi…!”, ‘Apa..?”, ‘Tanggung nih !”, “Tanggung apanya ?”, “Pura-pura jadi bantal guling mau ?”, “Apalagi nih !”, “Tedy gak tahan nih. Tapi kak Dewi gak usah khawatir. Tedy gak merusak apapun. Kak Dewi tetap berbaju lengkap. Kak Dewi hanya berbaring aja. Nanti Tedy…!”, kak Dewi terdiam tak menjawab. “Cuma gesek-gesek aja !”, aku kemudian menandaskan. “Gimana ? kamu ini aneh-aneh aja ?”, “Berbaring dulu kak Dewi-nya. Pokonya aman deh. Tedy gak bakalan merusak apapun. Janji !”, kataku sambil setengah mendorong tubuh kak Dewi. Kak Dewi tak urung menurut. Ia beringsut keatas spring bad, lalu kubaringkan tubuhnya hingga terlentang. Dengan bergetar kemudian aku berbaring menyamping. Lalu kakiku menyilang keatas dua kakinya. Selangkanganku kini menempel ke pahanya. Sayang masing terlindung pakaian yang dikenakannya. Tapi lumayan enak. Lalu aku mulai menggesek-gesekan kemaluanku kepaha kak Dewi. Rasa nikmat perlahan mengalir seiring gesekan itu. Makin lama makin terasa enak. Tangan kak Dewi kupaksa agar mau melingkari pinggangku. Aku terus menggesek dan menggesek. Sesaat aku lepaskan bajuku, aku kini telanjang bulat, menelungkup tubuh kak Dewi yang masih terbungkus Langerie… ”shhhh…. Mmmm enak kak. Enak ! shhhhh ahhhh shhh !”, tanpa sadar aku menciumi bahu kak Dewi. Aku semaki berani karena kak Dewi membiarkan aku menciumi pundaknya. Makin lama tubuhku makin bergeser. Tahu-tahu aku kini berada diantara dua paha kak Dewi. Kemaluanku menggesek-gesek persis kemaluan kak Dewi. Sungguh nikmat. Geletar-geletar birahi makin memuncak. Aku mendesis dan merintih sambil sesekali mendaratkan ciuman ke pundak kak Dewi. Lambat laun aku menyadari, setiap aku bergerak dan menggesek, tubuh kak Dewi ikut bergerak seirama gerakan tubuhku. Bahkan beberapa kali ia membetulkan posisi pinggangku. Kemaluanku terus menggesek-gesek kemaluan kak Dewi. Dan terus bergoyang-goyang berirama. “Kurang keatas…sakit tahu !”, suara ka Dewi terdengar memburu. Aku menurut. Aku bergerak lebih keatas. Paha kak Dewi bergerak seolah memberi ruang agar tubuhku bergerak lebih leluasa. “Pelan…pelan…”, ia mendesis, “Enak kak?’, akhirnya kulontarkan pertanyaan itu. Kak Dewi terdiam. Namun nafasnya semakin terdengar memburu. Jemari tangannya terasa meremas-remas punggungku. Tanpa meminta persetujuan aku berusaha meraih celana dalam kak Dewi. “Mau apa ?”, “Biar gak sakit lepasin aja yah ?”, ia sedikit mempertahankanya. “Please !”, kataku. Akhirnya kak Dewi menurut. Bahkan kakinya bergerak-gerak membantuku melepaskan celana dalam itu. Aku tidak bermaksud menyetubuhi kak Dewi. Tidak benar-benar maskudku. Biar bersentuhan lebih dekat aja. Dan untuk pertama kalinya dalam hidupku. Kemaluanku menempel pada kemaluan wanita. Sungguh sensasinya luar biasa. Kemaluanku mengarah kebawah, terjepit diantara paha kak Dewi. Lalu aku mulai menggesek-kesekanya. Ada sesuatu yang hangat namun basah dibawah sana. Semakin kugesekkan semakin terasa nikmat. Tiba-tiba aku mendengar kak Dewi mendesah pelan. Kepalanya mendongak. Kuulangi gerakan dan gesekanku, kembali ia mendesah. Akhirnya kuulangi gesekan diwilayah itu. Aku senang mendengar kak Dewi mendesah-desah dan merintih. Kami ternyata berada pada posisi saling berdekapan. Wajah kami begitu dekat. Aku merasakan semburan nafas hangat kak Dewi. Dengan lembut kudaratkan bibirku didagunya. Kemudian bergeser, perlahan. Akhirnya bibir kami bertemu. Bibir kak Dewi awalnya diam tak bereaksi ketika bibirku berusaha melumat, tapi lama kelamaan bibir itu membalas lumatan bibirku. Kami berpagutan dan saling melumat. Semakin lama segalanya semakin liar. Aku kini bahkan sudah mengecap, menjilat bahkan setengah menggigit leher kak Dewi. Ketika jilatan lidahku menyerang pangkal leher dibawah telinganya, kak Dewi mendesah dan merintih. Aku kini benar-benar membuat kak Dewi menjadi hilang kesadaran. Ia telah menjadi benar-benar liar. Diarahkannya kepalaku untuk menciumi dadanya. Aku maklum dengan apa yang diinginkan kak Dewi. Aku bangit dari cengraman tubuhnya. Lalu dengan gemetar kubuka Langerie yang dikenakan kak Dewi. Kemudian Bra yang dikenakannya. Kini tubuh kak Dewi tak berbalut selembar benangpun, sebagaimana aku. Tak tahan berlama-lama aku merangkul tubuh kak Dewi. Aku menggumulinya dengan penuh nafsu. Aku jilat setiap inci tubuhnya, semakin kak Dewi merintih semakin aku mejilat dan menggigit. Putting susunya bergantian aku lahap. Aku bagai orang yang kesetanan. Tanpa terasa aku mulai menjilati tubuh kak Dewi bagian bawah. Bahkan aku kini mulai menciumi pangkal paha dan selangkangannya. Kak Dewi merintih dan melenguh. Aku tak tahu bagaimana cara menjilat yang baik dan benar. Pokonya semakin keras rintihan kak Dewi semakin lama aku menjilat. Kupingku terasa berdenging dan pekak karena terjepit kedua paha kak Dewi. Aku menjilat dan terus menjilat kemaluan kak Dewi. Meskipun hidungku mencium aroma yang aneh, dan lidahku mengecap rasa yang aneh pula. Aku terus menjilat. Bahkan bibirkupun mencium bagian-bagian kemaluan kak Dewi. Aku bahagia mendengar kak Dewi Merintih-rintih dan menjerit. Sampai kemudian kak Dewi menarik kepalaku. “Sudah-sudah ! ngilu !”, “Ngilu ?”, batinku. Bukanya enak ? Nafas kak Dewi tersengal-sengal. Aku segera mengelap mulutku dengan baju kak Dewi, mengusir perasaan tidak nyaman dimulutku. Namun aku masih bernafsu. Ketika aku bermaksud menaiku tubuh kak Dewi. “Tunggu sebentar. Masih ngilu !?”, katanya. Akhirnya aku hanya dapat menciumi perut dan dada serta payudara kak Dewi. Kedua tangan kak Dewi membelai-belai rambutku. Tubuhku perlahan mulai merayap kembali. Masuk kedalam dekapan hangat tubuh kak Dewi. Rasa nikmat itu perlahan kembali mengalir. Kemaluan kami kembali bergesekan. Dan aku mulai meracau… “Jangan !”, kak Dewi menahan tubuhku. Aku tak tahan lagi. Aku ingin memasukannya. Aku ingin merasakan terbenam dalam lembah kenikmatan itu. “Jangaaaaannn… please ! Tedy jangan !”, kak Dewi memohon ketika aku mencoba dan memaksa untuk kedua kalinya. “Tedy udah gak tahan kak ! gak tahan lagi !”, “Tapi Tedy udah janji, gak bakalan merusak.!”, kak Dewi menghiba. “Tedy udah gak tahannnnnn….shhhh !”, “Kak Dewi juga sama. Tapi please jangannnn shhh !”, Kak Dewi berbisik dengan nafas memburu. Aku tak tahan lagi. Namun kemudian otak warasku hadir. Kalau dengan bantal guling saja aku bisa puas, kenapa sekarang enggak. Aku ambil celana dalam kak Dewi, lalu kugunakan untuk menutupi kemaluan kak Dewi. “Tedy pengen keluar disini, boleh yah !”. setengah memohon aku berbisik. Karena tak dilarang segera aku memposisikan kemaluanku. Mengarah kebawah dan terjepit paha kak Dewi. Kedua Kemaluan kami hanya dipisah selembar celana dalam. Dan aku kemudian mulai menggesek. Mencari sensasi kenikmatan itu. Aku menggesek dan menggesek. Tak beberapa lama, gelombang kenikmatan itu datang. Cratt cratt….. Aku terkapar diatas tubuh kak Dewi. Terdiam beberapa saat, sebelum kak Dewi mendorong tubuhku yang menindih tubuhnya. Aku terbaring ke samping. Ingin rasanya aku memeluk kak Dewi berlama-lama. Tapi kak Dewi buru-buru bangkit. Dikenakannya Langerie-nya kembali. Lalu bergegas ia keluar dari kamarku. Celana dalamnya yang basah berlumuran ditinggalkannya ! Sejak saat itu, rahasia dirumah ini bertambah, sampai sekarang kami terus melakukanya, tidak terlalu sering memang, namun ketika aku menginginkan atau ketika kak Dewi “kepengen” (begitulah istilah kak Dewi), maka kami akan melakukannya. Didapur, dikamar mandi, diruang tengah, bahkan diruang tamu. Satu hal yang tetap kami jaga, kami tidak benar-benar bercinta, sungguh akupun komit dengan janjiku, aku teramat menyayangi kak Dewi, aku tak ingin merusaknya, semua yang kuperoleh telah lebih cukup bagiku. Dan mudah-mudahan akan tetap saperti itu. cerita luncah,cerita mesum,cerita sex,cerita sekz,cerita sesk,cerita srx,cerita sx,cerita terbaru,cerita zex,cerpen sek,cersek terbaru,cersex terbaru,crita sek Read the full article
#ceritaluncah#CeritaMesum#ceritasekz#ceritasesk#CeritaSex#ceritasrx#ceritasx#ceritaterbaru#ceritazex#cerpensek#cersekterbaru#cersexterbaru#critasek
15 notes
·
View notes
Text
TURISIAN.com – Pengguna operator XL Axiata tak perlu khawatir terhadap gangguan sinyal ketika menyaksikan event F1 Powerboat (F1 H20) di Danau Toba, Sumatera Utara. PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) memperkuat jaringan 4G untuk mendukung kelancaran pertandingan internasional F1 H20 pada 24-26 Februari 2023 mendatang. Di kawasan seputaran Danau Toba, termasuk Pulau Samosir, jaringan 4G perusahaan telah menjangkau 489 desa dan 35 kecamatan supaya tak ada gangguan sinyal. Yakni yang berada di Kabupaten Simalungun, Kabupaten Toba Samosir, Kabupaten Tapanuli Utara. Lalu di Kabupaten Humbang Hasunduta, Kabupaten Dairi, Kabupaten Karo dan Kabupaten Samosir. BACA JUGA: 18 Calender of Event 2023 Siap Digelar Pariwisata Riau, Ini Daftarnya Total ada sekitar 430 BTS 4G yang melayani pelanggan di semua area tersebut. Secara khusus, pihaknya juga mengerahkan 2 unit mobile BTS. "Kami berupaya untuk terus menjaga performa jaringan 4G di Kawasan Danau Toba. Hal ini seiring dengan penetapan destinasi popular ini sebagai destinasi wisata super prioritas oleh pemerintah," kata Group Head XL Axaita West Region, Desy Sari Dewi dalam keterangannya Jumat 17 Februari 2023. Dikatakan, F1 Powerboat merupakan merupakan Kejuaraan Dunia Perahu Motor Formula 1 (F1), yang diselenggarakan oleh Union Internationale Motonautique. Dan disponsori H20. F1 Powerboat merupakan ajang balap perahu motor internasional ini juga sering disebut F1H20. 25 Ribu Wisatawan Ajang balap perahu super cepat kelas dunia ini ditargetkan bisa mendatangkan hingga 25 ribu wisatawan, baik lokal maupun mancanegara. BACA JUGA: Event Otomotif IIMS 2023 Tawarkan Kendaraan Listrik, Bisa Dibeli Lewat Finance Ini (Act) Head of Sales XL Axiata Sumut Outer - Aceh, Bertrand Sinabariba, menyebut bahwa saat ini tersedia promo produk yang bisa dimanfaatkan oleh pelanggan dan masyarakat di Kawasan Danau Toba. Utamanya, untuk mengakses layanan data di jaringan 4G XL Axiata dengan harga yang sangat terjangkau. Dengan produk tersebut, masyarakat dan pelanggan akan mendapatkan manfaat berupa paket data mulai dari 3GB hingga 55GB. “Paket data tersebut juga bisa dimanfaatkan untuk menunjang produktivitas masyarakat sehari-hari. Termasuk untuk mendukung bisnis kalangan UMKM, pelajar dan mahasiswa, pegawai swasta, hingga aparat pemerintahan,” paparnya. BACA JUGA: Dukung Ajang F1 Powerboat Danau Toba, AP II Siapkan Bandara Sisingamangaraja XII “Untuk memastikan masyarakat dan pelanggan mudah mendapatkan produk XL Axiata, baik XL maupun AXIS, saat ini di Kawasan Danau Toba ada sekitar 300 toko pulsa yang menyediakan produk XL Axiata,” sambung Bertrand. Jaringan Distribusi Melalui toko-toko jaringan distribusi tersebut, pelanggan juga bisa mendapatkan informasi dan juga menyampaikan keluhan. Di mana selanjutnya pengelola toko akan meneruskannya ke layanan pelanggan XL Axiata. Sebagian toko-toko tersebut berada di sekitar pusat aktivitas penyelenggaraan F1 Powerboat. Sehingga para pengunjung. BACA JUGA: Ada 1,3 Juta Wisatawan Menuju Danau Toba, Event Ini Daya Tariknya Bahkan para pihak yang terkait dengan penyelenggaraan gelaran besar tersebut bisa dengan mudah mendapatkan produk XL Axiata, termasuk kartu perdana. Ada juga promo terbaru Paket Combo Flex dengan menawarkan bonus dobel kuota dalam periode yang Panjang. Pelanggan yang membeli dan mengaktifkan kartu perdana XL mulai bulan Januari 2023 akan mendapatkan bonus dobel kuota tiap kali isi ulang paket data selama setahun penuh. Bonus dobel kuota hanya perlu di aktifkan 1x di Aplikasi myXL, di bulan berikutnya bonus dobel kuota langsung aktif setelah perpanjangan paket. Total kuota hingga 124GB, mulai dari 15 ribuan. *** Sumber: Antaranews
0 notes