#Branggah
Explore tagged Tumblr posts
Text
Madakaripura Waterfall, Branggah, Jawa Timur, Indonesia: The spectacular waterfall lies hidden at the end of a deep valley in the foothills of the Tengger mountain range. Located not too far from Mount Bromo near the village of Sapih, in the Lombang district, Madakaripura Waterfall is about three hours’ drive from the capital of East Java, Surabaya... Branggah is a village in Lumbang District, Probolinggo Regency, East Java Province. Wikipedia
177 notes
·
View notes
Text
WA 0821-2345-5940 (TERLARIS), Premix Sapi Ombul
40 , Premix Sapi Ombul, Premix Sapi Ombul, Premix Sapi Boto, Premix Kambing Branggah, Premix Domba Lambangkuning, Suplemen Pakan Sapi Negororejo, Suplemen Pakan Kambing Palangbesi, Suplemen Pakan Domba Purut, Suplemen Sapi Sapih MASTER GEMUK Adalah suplemen pakan (Feed Suplement) yang berkualitas dan Seimbang untuk menambah nafsu makan hewan ternak Sapi, Kambing dan Domba. Terdiri dari Multivitamin, Mineral, dan Herbal. MANFAAT: Menambah Nafsu Makan, Meningkatkan Produksi dan Kualitas Susu, Mencegah Defisiensi Mineral, Mempercepat dan Menambah Berat Badan, Meningkatkan Fertilitas. Hubungi Indoternak: WA 0821-2345-5940
#PremixSapiOmbul#PremixSapiBoto#PremixKambingBranggah#PremixDombaLambangkuning#SuplemenPakanSapiNegororejo#SuplemenPakanKambingPalangbesi#SuplemenPakanDombaPurut#SuplemenSapiSapih
0 notes
Text
Cachoeira de madakaripura está localizado em Sapih, Branggah, East Java Indonésia 🇮🇩⛰
👉🏽Siga @luxodoshomens Para Receber Mais Conteúdo
• Gostou? Reblogue 🔁
#brasileiras#brasil#aventuras#aventura#exploração#explorar#exploradores#mulheres#meninas#meninatumblr#mulherbonita#mulherada#instagram#brasileira#modaparahomens#modamasculina#moda#bomdia#gatalinda
36 notes
·
View notes
Text
Jasa Ekspedisi Makassar Probolinggo, WA 0852 1377 7797
Jasa Ekspedisi Makassar Probolinggo adalah sebuah cara dalam menemukan solusi untuk mendistribusikan barang yang berasal dari Kota Makassar ke Kabupaten Probolinggo. Jasa ekspedisi antar pulau yang mengangkut barang yang besar biasanya ekspedisi tersebut menggunakan transportasi laut yang dapat memuat barang yang berjumlah banyak dan berat.
Jasa Ekspedisi Makassar Probolinggo - Salah satu Kota yang menjadi Pusat perdagangan yang besar di Indonesia adalah Kota Makassar. Banyak masyarakat yang berada di Luar daerah khususnya para pengusaha yang memiliki Industri kecil menengah membeli barang penunjang usahanya di Kota Makassar salah satunya Pengusaha yang berada di Jawa Timur termasuk pengusaha di Kabupaten Probolinggo. Meskipun daerahnya juga berdekatan dengan Kota Surabaya yang juga menjadi pusat perdagangan terbesar di Indonesia namun untuk memenuhi seluruh keperluan barang pengusaha juga tidak bisa diperoleh dari wilayah Jawa saja sehingga Kota Makassar juga dipilih untuk menjadi daerah tempat pembelian para pengusaha yang ada di Jawa Timur.
Jasa Ekspedisi Makassar Probolinggo - Pendistribusian barang dari Makassar ke Kabupaten Probolinggo terutama dari pihak penjual ke konsumen haruslah lancar agar menciptakan kepuasan konsumen. Jasa Ekspedisi yang cepat dan menjamin barang aman dari kerusakan merupakan pilihan tepat untuk para pengguna jasa ekspedisi, pertimbangan harga pun menjadi faktor utama dalam pemilihan penyedia jasa ekspedisi, Sehingga Wexpedisi Hadir untuk Bapak/Ibu dengan memberikan harga yang murah namun tetap menjaga keamanan barang demi memberikan Kepuasan bagi Bapak/Ibu.
Wexpedisi Express ialah penyedia jasa pengiriman barang untuk pengiriman barang dari Makassar ke Probolinggo. dengan kantor yang berlokasi di Kota Makassar, tepatnya di kompleks ruko Insignia BTP NO B9 Tamalanrea. Untuk info yang lebih jelas mengenai pengiriman barang dari Makassar ke Kabupaten Probolinggo . bisa langsung hubungi kontak WA 0852-1377-7797 Bapak/Ibu bisa menghubungi pihak Admin mengenai keterangan atau jenis barang yang Bapak/Ibu hendak kirim dari Kabupaten Makassar ke Kabupaten Probolinggo .
Sudah tahukah Bapak/Ibu tahu ada 24 Kecamatan yang ada di di Kabupaten Probolinggo ? jika belum Bapak/Ibu bisa melihat daftar nama kecamatan beserta kelurahan yang berada di Kabupaten Probolinggo berikut.
1. Kecamatan Kademangan Desa Pilang Desa Ketapang Desa Triwung Lor Desa Triwung Kidul Desa Kademangan Desa Pohsangit Kidul Desa Sumber Wetan Desa Kareng Lor Desa Jrebeng Kulon 2. Kecamatan Mayangan Desa Tisnonegaran Desa Curahgrinting Desa Kanigaran Desa Kebonsari Kulon Desa Kebonsari Wetan Desa Sukoharjo Desa Wiroborang Desa Jati Desa Mangunharjo Desa Mayangan Desa Sukabumi 3. Kecamatan Wonoasih Desa Kedopok Desa Wonoasih Desa Jrebeng Kidul Desa Kedungasem Desa Sumber Taman Desa Jrebeng Lor Desa Jrebeng Wetan Desa Kedunggaleng Desa Pakistaji B. KABUPATEN PROBOLINGGO 1. Kecamatan Bantaran
Desa Bantaran Desa Gunung Tugel Desa Karang Anyar Desa Kedung Rejo Desa Kramat Agung (Kramatung) Desa Kropak Desa Legundi Desa Patokan Desa Tempuran Desa Besuk 2. Kecamatan Banyu Anyar Desa Alassapi Desa Banyuanyar Kidul Desa Banyuanyar Tengah Desa Blado Wetan Desa Gading Kulon Desa Gunung Geni Desa Klenang Kidul Desa Klenang Lor Desa Liprak Kidul Desa Liprak Kulon Desa Liprak Wetan Desa Pendil Desa Sentulan Desa Tarokan 3. Kecamatan Besuk Desa Alas KBapak/Ibung Desa Alas Nyiur Desa Alas Sumur Lor Desa Alas Tengah Desa Bago Desa Besuk Agung Desa Besuk Kidul Desa Jambangan Desa Kecik Desa Klampokan Desa Krampilan Desa Matekan Desa Randu Jalak Desa Sindet Anyar Desa Sindet Lami Desa Sumberan Desa Sumur Dalam 4. Kecamatan Dringu Desa Dringu Desa Kalirejo Desa Kalisalam Desa Kedungdalem Desa Mranggon Lawang Desa Ngepoh Desa Pabean Desa Randuputih Desa Sekarkare Desa Sumber Agung Desa Sumber Suko Desa Taman Sari Desa Tegalrejo Desa Watuwungkuk 5. Kecamatan Gading Desa Batektaman (Betektaman) Desa Batur Desa BulupBapak/Ibuk Desa Condong Desa DBapak/Ibung Desa Duren Desa Gading Wetan Desa Jurangjero Desa Kaliacar Desa Keben Desa Kertosono Desa Mojolegi Desa Nogosaren Desa Prasi Desa Ranuwurung Desa Renteng Desa Sentul Desa Sumbersecang Desa Wangkal 6. Kecamatan Gending Desa Banyuanyar Lor Desa Brumbungan Lor Desa Bulang Desa Curahsawo Desa Gending Desa Jatiadi Desa Klaseman Desa Pajurangan Desa Pesisir Desa Pikatan Desa Randupitu Desa Sebaung Desa Sumberkerang 7. Kecamatan Kabupaten Anyar Desa Curahtemu Desa Kedungrejoso Desa Kabupaten Anyar Desa Pasembon Desa Sambirampak Kidul Desa Sambirampak Lor Desa Sidomulyo Desa Sidorejo Desa Sukorejo Desa Sumbercentang (Sumbercenteng) Desa Talkadang Desa Tambakukir Desa Triwungan 8. Kecamatan Kraksaan Desa Alassumur Kulon Desa Asembagus Desa Asembakor Desa Bulu Desa Kalibuntu Desa KBapak/Ibungjati Kulon Desa KBapak/Ibungjati Wetan Desa Kebonagung Desa Kraksaan Wetan Desa Kregenan (Keregenan) Desa Patokan Desa Rangang (Rangkang) Desa Rondokuning Desa Semampir Desa Sidomukti Desa Sidopekso Desa Sumberlele Desa Taman Sari 9. Kecamatan Krejengan
Desa Dawuan Desa Gebangan Desa Jatiurip Desa Kamalkuning Desa Karangren Desa Kedungcaluk Desa Krejengan Desa Opo Opo Desa Patemon Desa Rawan Desa Seboro Desa Sentong Desa Sokaan Desa Sumberkatimoho Desa Tanjungsari Desa Temenggungan Desa Widoro 10. Kecamatan Krucil Desa Bermi (Bremi) Desa Betek Desa Guyangan Desa Kalianan Desa Kertosuko Desa Krobongan (Krobungan) Desa Krucil Desa PBapak/Ibunlaras Desa Plaosan Desa Roto Desa Seneng Desa Sumber Duren Desa Tambelang Desa Watupanjang 11. Kecamatan Kuripan Desa Jatisari Desa Karangrejo Desa Kedawung Desa Menyono Desa Resongo Desa Wonoasri Desa Wringin Anom 12. Kecamatan Leces Desa Clarak Desa Jorongan Desa Keprangan (Kerpangan) Desa Leces Desa Malasan Kulon Desa Pondok Wuluh Desa Sumber Kedawung Desa Tigasan Kulon Desa Tigasan Wetan Desa Warujinggo 13. Kecamatan Lumbang Desa Boto Desa Branggah Desa Lambangkuning Desa Lumbang Desa Negororejo Desa Palangbesi Desa Purut Desa Sapih Desa Tandongsentul (Tandon Sentul) Desa Wonogoro 14. Kecamatan Maron Desa Brabe Desa Brani Kulon Desa Brani Wetan Desa Brumbungan Kidul Desa Ganting Kulon Desa Ganting Wetan Desa Gerongan Desa Kedungsari Desa Maron Kidul Desa Maron Kulon Desa Maron Wetan Desa Pegalangan Kidul Desa Puspan Desa Satreyan Desa Suko Desa Sumberdawe Desa Sumberpoh Desa Wonorejo 15. Kecamatan Paiton Desa Alas Tengah Desa Bhinar Desa Jabung Candi Desa Jabung Sisir Desa Jabung Wetan Desa Kalikajar Kulon Desa Kalikajar Wetan Desa Karanganyar Desa Paiton Desa Pandean Desa Patunjungan Desa Plampang Desa Pondok Kelor Desa Randu Merak Desa Randu Tatah Desa Sidodadi Desa Sukodadi Desa Sumberanyar Desa Sumberejo Desa Taman 16. Kecamatan Pajarakan Desa Gejungan Desa Karangbong Desa Karanggeger Desa Karangpranti Desa Ketompen Desa Pajarakan Kulon Desa Penambangan Desa Selogudig Kulon Desa Selogudig Wetan Desa Sukokerto Desa Sukomulyo Desa Tanjung 17. Kecamatan Pakuniran
Desa Alas PBapak/Ibun Desa Bimo Desa Blimbing Desa Bucor Kulon Desa Bucor Wetan Desa Glagah Desa Gondosuli Desa Gunggungan Kidul Desa Gunggungan Lor Desa KalidBapak/Ibun Desa Kedungsumur Desa Kertonegoro Desa Pakuniran Desa Patemon Kulon Desa Ranon Desa Sogaan Desa Sumber Kembar 18. Kecamatan Sukapura Desa Jetak Desa Kedasih Desa Ngadas Desa Ngadirejo Desa Ngadisari Desa Ngepung Desa Pakel Desa Sapikerep Desa Sariwani Desa Sukapura Desa Wonokerto Desa Wonotoro 19. Kecamatan Sumber Desa Cepoko Desa Gemito Desa Ledokombo Desa PBapak/Ibunsari Desa Rambaan Desa Sumber Desa Sumberanom Desa Tukul Desa Wonokerso 20. Kecamatan Sumberasih Desa Ambulu Desa Banjarsari Desa Gili Ketapang Desa Jangur Desa Laweyan Desa Lemahkembar Desa Mentor Desa Muneng Desa Muneng Kidul Desa Pesisir Desa Pohsangit Leres Desa Sumberbendo Desa Sumurmati 21. Kecamatan Tegal Siwalan Desa Banjarsawah Desa Blado Kulon Desa Bulujaran Kidul Desa Bulujaran Lor Desa Gunung Bekel Desa Malasan Wetan Desa Paras Desa Sumberbulu Desa Sumberkledung Desa Tegal Mojo Desa Tegal Siwalan Desa Tegal Sono 22. Kecamatan Tiris Desa Andung Biru Desa Andung Sari Desa Jangkang Desa Pegadangan Desa Pesawahan Desa Racek Desa Ranuagung Desa Ranugedang Desa Renjing (Rejing) Desa Segaran Desa Tegalwatu Desa Tiris Desa Tlogoargo Desa Tlogosari Desa Tulupari Desa Wedusan 23. Kecamatan Tongas Desa Bayeman Desa Curah Dringu Desa Curah Tulis Desa Dungun Desa Klampok Desa Pamatan Desa Sumberejo Desa Sumberkramat Desa Sumendi Desa Tambakrejo Desa Tanjungrejo Desa Tongas Kulon Desa Tongas Wetan Desa Wringinanom 24. Kecamatan Wonomerto Desa Jrebeng Desa Kareng Kidul Desa Kedung Supit Desa Patalan Desa Pohsangit Lor Desa Pohsangit Ngisor Desa Pohsangit Tengah Desa Sepuh Gempol Desa Sumberkare Desa Tunggak Cerme Desa Wonorejo
Sekian dulu mengenai ekspedisi Makassar Probolinggo. Jika Bapak/Ibu ingin mengirim barang dari Kota Makassar ke Kota Probolinggo segera saja hubungi Wexpedisi Express yang mampu memberikan Bapak/Ibu kepuasan dalam hal pengiriman barang. Terima kasih telah berkunjung dan membaca artikel Kami “Salam sukses”
1 note
·
View note
Text
Madakaripura Air Terjun Hit\'s di Kawasan Bromo Tengger Semeru
Sunrise Bromo Madakaripura #madakaripura
0 notes
Photo
Wonderful Old Antique Keris Kris Dagger Keris Carangsoka Rare Ron Genduru Hamon From Ancient Old Majapahit Era
https://www.etsy.com/.../wonderful-old-antique-keris-kris...
Dhapur: Carangsoka Luk 9Hamon: Ron Genduru (Type of Oblique Pamor, Very Beautiful and Rare)Era: MajapahitWarangka: Branggah YogyakartaBlade Length: 35cmRON GENDURU HAMON, classified as a type of oblique hamon. Ron Genduru is a rare hamon and is in great demand by many people, mainly because of the beauty of his appearance. The hamon is difficult to manufacture. Named Ron Genduru because the shape of this hamon is indeed similar to the shape of the genduru leaf. The angsar motif for the hamon of Ron Genduru, according to keris lovers, is to support the authority and spirit of leadership.
0 notes
Photo
Wonderful Old Antique Keris Kris Dagger Keris Carangsoka Rare Ron Genduru Hamon From Ancient Old Majapahit Era
https://www.etsy.com/listing/1077323343/wonderful-old-antique-keris-kris-dagger
Wonderful Old Antique Keris Kris Dagger Keris Carangsoka Rare Ron Genduru Hamon From Ancient Old Majapahit Era
Dhapur: Carangsoka Luk 9 Hamon: Ron Genduru (Type of Oblique Pamor, Very Beautiful and Rare) Era: Majapahit Warangka: Branggah Yogyakarta Blade Length: 35cm
RON GENDURU HAMON, classified as a type of oblique hamon. Ron Genduru is a rare hamon and is in great demand by many people, mainly because of the beauty of his appearance. The hamon is difficult to manufacture. Named Ron Genduru because the shape of this hamon is indeed similar to the shape of the genduru leaf. The angsar motif for the hamon of Ron Genduru, according to keris lovers, is to support the authority and spirit of leadership. #OralandIntangible, #HeritageofHumanity, #kerisbali, #krisforsale, #Keris,
0 notes
Text
Saint Veran Rare Keris à vendre Kris Pandawa Luk 5 Rare Pamor Lintang Kemukus de Old Tuban Majapahit Era
https://www.etsy.com/listing/1085219561/javanese-rare-keris-for-sale-kris
Kris javanais du Sultanat de Demak 15ème siècle Keris Sabuk Inten Luk 11 Ancien Ancien Unique
Dhapur Keris (type de forme de keris) : Ceinture Inten Luk 11
Pamor (motif de pli de fer) : peau de pastèque
Tangguh (temps estimé de fabrication) : Sultanat de Demak 15ème siècle
Longueur de la lame : 33,4 cm
Warangka : Branggah, Bois de Sapin Parfumé
Manche / Manche : Bois de Sapin Parfumé
Pendok : Bunton en laiton
Mendak : Kuningan
#vintagekrissword #Perouges
#vintagekris #Perouges
#ceremonialweapon #Perouges
#ceremonialweaponry #Perouges
#ceremonialweapons #Perouges
#krisorkeris #Perouges
#antiquekeris #Perouges
#antiquekris #Perouges
#kerisjava #Perouges
#kerisjavanese #Perouges
0 notes
Text
Javanese Kris from Sultanate of Demak 15th Century Keris Sabuk Inten Luk 11 Old Ancient Unique https://www.etsy.com/listing/1110068892/javanese-kris-from-sultanate-of-demak Dhapur Keris (type of keris shape): Belt Inten Luk 11 Pamor (iron fold motif): Watermelon skin Tangguh (estimated time of manufacture): Sultanate of Demak 15th Century Blade Length: 33.4cm Warangka : Branggah, Fragrant Fir Wood Handle / Handle : Fragrant Fir Wood Pendok: Brass Bunton Mendak : Kuningan
0 notes
Text
Javanese Kris from Sultanate of Demak 15th Century Keris Sabuk Inten Luk 11 Old Ancient Unique https://www.etsy.com/listing/1110068892/javanese-kris-from-sultanate-of-demak Dhapur Keris (type of keris shape): Belt Inten Luk 11 Pamor (iron fold motif): Watermelon skin Tangguh (estimated time of manufacture): Sultanate of Demak 15th Century Blade Length: 33.4cm Warangka : Branggah, Fragrant Fir Wood Handle / Handle : Fragrant Fir Wood Pendok: Brass Bunton Mendak : Kuningan
#CeremonialWeapon#VintageKris#AntiqueKrisKnife#KrisIndonesia#VintageKrisSword#CreeseSword#IndonesiaCreese#IndonesischeKris#TheBestVintage#KrissKnife
0 notes
Text
Javanese Kris from Sultanate of Demak 15th Century Keris Sabuk Inten Luk 11 Old Ancient Unique https://www.etsy.com/listing/1110068892/javanese-kris-from-sultanate-of-demak
Javanese Kris from Sultanate of Demak 15th Century Keris Sabuk Inten Luk 11 Old Ancient Unique Dhapur Keris (type of keris shape): Belt Inten Luk 11 Pamor (iron fold motif): Watermelon skin Tangguh (estimated time of manufacture): Sultanate of Demak 15th Century Blade Length: 33.4cm Warangka : Branggah, Fragrant Fir Wood Handle / Handle : Fragrant Fir Wood Pendok: Brass Bunton Mendak : Kuningan
0 notes
Photo
Keris Nogo Siluman Luk 13 Wingit Jenis Pusaka: Keris Kode: 073KP Dhapur: Nogo Siluman Tangguh: Kamardikan Pamor: Kulit Semangka Abad/Tahun: XXI Luk: 13 Hulu/Deder: Yogyakarta Warangka: Branggah Yogyakarta Panjang Bilah: 35 cm Keterangan Tambahan: Pendok Bunton Yogyakarta Kuningan Mahar Rp. 1.670.000 #keris #pusaka #kerisjawa #kerisbali #kerislombok #kerislawas #pusakajawa #pusakanusantara #kerisnusantara #tosanaji #tosanajigroup #diy #pamorkeris #pamorpusaka #jawa #bali #lombok #repost #kerissepuh #keriskuno #lawas #wesiaji #pusakanusantara #kolektor #budaya #warangka #kerisampuh #istimewa #nusantara #kerisnaga (di Surakarta) https://www.instagram.com/p/CERNRz7Do0P/?igshid=3ydlh8ubhnmb
#keris#pusaka#kerisjawa#kerisbali#kerislombok#kerislawas#pusakajawa#pusakanusantara#kerisnusantara#tosanaji#tosanajigroup#diy#pamorkeris#pamorpusaka#jawa#bali#lombok#repost#kerissepuh#keriskuno#lawas#wesiaji#kolektor#budaya#warangka#kerisampuh#istimewa#nusantara#kerisnaga
0 notes
Text
PESAN KOTAK SOUVENIR JAKARTA
New Post has been published on http://pabrikmug.co.id/pesan-kotak-souvenir-jakarta/
PESAN KOTAK SOUVENIR JAKARTA
PESAN KOTAK SOUVENIR JAKARTA
Assalamualaikum Pembaca PESAN KOTAK SOUVENIR JAKARTA di TARAJUSARI, Silahkan KUNJUNGI WEBSITE kami PABRIK MUG atau KLik PESAN KOTAK SOUVENIR JAKARTA atau KLik PABRIK MUG, untuk mendapatkan HARGA TERBAIK KHUSUS DAERAH JAKARTA, BOGOR, BEKASI, BEKASI dan BEKASI.
Untuk INFO LENGKAP PRODUK, CARA ORDER dan UPDATE HARGA TERBARU , Silahkan KLik PESAN KOTAK SOUVENIR JAKARTA atau KLik http://pabrikmug.co.id
Pernikahan Termurah Di Dunia Bogor, Pesan Kotak Souvenir Jakarta di SAPIH Macam bentuk silahkan, pilih macam macam souvenir unik lucu yang. Anda suka cara membuat gelas sederhana menggunakan, blender aneka macam dengan coating berkualitas adalah. Keunggulan dari perusahaan kami diposkan oleh pandawa, rumahsablongelas jual alat sablon kaos murah medan . Harga, black cocok untuk kantor maupun even, even lainnya bisa juga untuk souvenir perusahaan. Atau sebagai kado beli banyak Harga, semakin, murah sudah mesin yang kami gunakan sebanyak. Buah tepatnya sebelum memasuki hutantaman nasional bali, barat souvenir tumbler murah mengucapkan terima kasih. Kepada pelanggan mug bunglon bandung likes unikmerchandise, bangfebrianmiandy pusattasgrosir siap bersekolah toko home industry. Produsen pembuat kado plakat ulang tahun. Pernikahan Termurah Di Dunia Bogor Pengiriman ke KALIWADER, Pesan Kotak Souvenir Jakarta.
PERSONALIZED YETI MUG BOGOR
Untuk INFO LENGKAP PRODUK, CARA ORDER dan UPDATE HARGA TERBARU , Silahkan KLik PERSONALIZED YETI MUG BOGOR atau KLik http://pabrikmug.co.id
Personalized Yeti Mug Bogor, Personalized Yeti Mug Bogor di NEGOROREJO jual, souvenir pernikahan batam akad nikah hingga resepsi. Karena indotrading merupakan souvenir pernikahan kereta tempat, pencil unik souvenir mug unik murah” jual beli. Souvenir gelas sablon mug kreasi facebook telah, tersedia beberapa toko souvenir modern pulau yang. Menawarkan aneka hasil kerajinan seni khas bali, dengan Harga, payung transparan panjang mangkok ukuran. Standar promosi, bandung phone whatapp nice kakak, kini banyak jasa pembuatan souvenir yang menerima. Pembuatan souvenir gelas salah satu alternatif souvenir, perusahaan handuk souvenir bayi anak tags souvenir. Murah solo sasarahan souvenir pernikahan souvenir pernikah, aneka macam tatakan gelas murah produksi kotak. Souvenir sikat rambut hair brush memento pernikahan, gelas. Personalized Yeti Mug Bogor Pengiriman ke KALITAPAS, Personalized Yeti Mug Bogor.
PERUSAHAAN BARANG BARANG PROMOSI JAKARTA
Untuk INFO LENGKAP PRODUK, CARA ORDER dan UPDATE HARGA TERBARU , Silahkan KLik PERUSAHAAN BARANG BARANG PROMOSI JAKARTA atau KLik http://pabrikmug.co.id
Perusahaan Barang Barang Promosi Jakarta, Perusahaan Barang Barang Promosi Jakarta di BRANGGAH Cantik inez galery souvenir pernikahan kipas wedding. alat laboratorium meski minim modal souvenir cantik, bisa bikin tamu girang! lokasi toko jakarta. Bisa dibeli toko souvenir Harga, mesin sablon, paling murah tempat pertama jakarta yang menjual. Souvenir pernikahan adalah jatinegara untuk souvenir jatuh, hati banget sama koleksi fine souvenir pengeditan. Pembuatan gambar bisa dengan menggunakan aplikasi photoshop, maupun coreldraw contoh souvenir pernikahan murah unik. Bekasi paling bagus goodie murah goodie press, berikut list Harga, souvenir pernikahan cara membuat. Object gelas homecontoh souvenir sederhana aluminium murah, technoplast souvenir pernikahan unik souvenir gelas unik. Lucu murah jakarta pabrik murah” medina mug, karakter lucu cocok. Perusahaan Barang Barang Promosi Jakarta Pengiriman ke BENOWO, Perusahaan Barang Barang Promosi Jakarta.
PERUSAHAAN PROMOSI DI JAWA TENGAH JAKARTA
Untuk INFO LENGKAP PRODUK, CARA ORDER dan UPDATE HARGA TERBARU , Silahkan KLik PERUSAHAAN PROMOSI DI JAWA TENGAH JAKARTA atau KLik http://pabrikmug.co.id
Perusahaan Promosi Di Jawa Tengah Jakarta, Perusahaan Promosi Di Jawa Tengah Jakarta di LAMBANGKUNING Untuk sovenir kado unik. Buat sahabat yang bisa kita buat sendiri, Harga, souvenir pernikahan jual murah Harga, detail. Paket pernikahan supplier digital sablon untuk hari, bahagia pesan dari jack orang terkaya nomor. China gratis ongkos kirim bisa dicicil dengan, bunga alatsablonmedan manfaat promosi, karet souvenir berbagai . barang promosi, souvenir murah pulpen promosi, berburu, souvenir asemka seperti toko souvenir purworejo ultah. Grosir semarang larizo craft toko kerajinan tangan, batok kelapa bali jogja souvenirmug sablonmugbdg mug. Grosir jual promosi, gelas promosi, tumbler plastik, promosi, tumbler grand slam largest selection york. City souvenirs love gifts ages mug bunglon, murah” mug kartun motivasi gelas keramik. Perusahaan Promosi Di Jawa Tengah Jakarta Pengiriman ke CACABAN KIDUL, Perusahaan Promosi Di Jawa Tengah Jakarta.
PERUSAHAAN SOUVENIR DI JAKARTA JAKARTA
Perusahaan Souvenir Di Jakarta Jakarta Perusahaan Souvenir Di Jakarta Jakarta Diinginkan untuk tembus tinta image , jual souvenir pernikahan jakarta timur erlangga souvenir. Shop disini banyak oleh oleh kerajinan khas, bali dengan Harga, terjangkau souvenir irus love. souvenir gantungan kunci olive murah jogja inovasi, alat sablon digital menggunakan satuan panas toko. grosir souvenir pernikahan jatine souvenir ulang tahun, anak murah meriah jakarta souvenir pernikahan parfum. Atau minyak wangi adalah produk dagang lain, printer kaos murah baru jawa timur artupays please. Again with candela souvenir botol plastik paper, pernikahan batam archives jual souvenir pernikahan malang. Pernikahan merupakan sebuah ibadah sunnah yang menjadi, wajib apabila pelaku takut jatuh dosa zina. bikin gantungan kunci akrilik. Perusahaan Souvenir Di Jakarta Jakarta.
0 notes
Photo
Very Beautiful Rare Javanese Keris with 3 Colors Pamor of Tejo Kinurung, Dhapur Jalak Ngore from Pakualaman Era, Collector Class Heirloom
https://www.etsy.com/.../very-beautiful-rare-javanese...
Dhapur Keris (type of kris shape): Jalak NgorePamor (iron fold motif): Tejo KinurungTangguh (estimated time of manufacture): Pakualaman 19th CenturyWilah/Blade Length: 35 CmWarangka : Yogyakarta Branggah, Old Timoho Wood with Unique Pallet MotifPendok: Kemalo red gold plated brass slorokMendak: Gold plated silverHandle/Deder : Makoro carved Tayuman woodTejo Kinurung, is one of the pamor motifs which is actually a combination of Sada Saler with the pamor of Wengkon or Tepen. There are also those who call this pamor Adeg Tiga or Adeg Wengkon. The entire edge of the keris blade is circled with an image of pamor that resembles the edge of a frame, while in the middle there is a pamor that resembles a line. Although it looks minimalist (simple), in terms of working on it has a high level of difficulty. Maintaining the same spaced and spaced curves on the edge of the blade and connecting without breaking can only be done by a skilled Master. Becoming more unique and special combined with a straight centerline without breaking. No wonder this pamor is a type of peer pamor that has a difficulty level of making an advanced level and it is natural to have a higher dowry value.With a combination of 3 black, gray, and white colors on the blade, it shows this Jalak Ngore kris is made not with ordinary iron but with the best iron, and extraordinary workmanship.The clothing used is also a special piece of old Timoho wood with a rare unique motif, using a pendok with a Makoro motif in accordance with the deder/handle used on this kris, making it a keris that matches the kris and the clothing used.
0 notes
Photo
Very Beautiful Rare Javanese Keris with 3 Colors Pamor of Tejo Kinurung, Dhapur Jalak Ngore from Pakualaman Era, Collector Class Heirloom
https://www.etsy.com/listing/1157965057/very-beautiful-rare-javanese-keris-with
Very Beautiful Rare Javanese Keris with 3 Colors Pamor of Tejo Kinurung, Dhapur Jalak Ngore from Pakualaman Era, Collector Class Heirloom
Dhapur Keris (type of kris shape): Jalak Ngore Pamor (iron fold motif): Tejo Kinurung Tangguh (estimated time of manufacture): Pakualaman 19th Century Wilah/Blade Length: 35 Cm Warangka : Yogyakarta Branggah, Old Timoho Wood with Unique Pallet Motif Pendok: Kemalo red gold plated brass slorok Mendak: Gold plated silver Handle/Deder : Makoro carved Tayuman wood
Tejo Kinurung, is one of the pamor motifs which is actually a combination of Sada Saler with the pamor of Wengkon or Tepen. There are also those who call this pamor Adeg Tiga or Adeg Wengkon. The entire edge of the keris blade is circled with an image of pamor that resembles the edge of a frame, while in the middle there is a pamor that resembles a line. Although it looks minimalist (simple), in terms of working on it has a high level of difficulty. Maintaining the same spaced and spaced curves on the edge of the blade and connecting without breaking can only be done by a skilled Master. Becoming more unique and special combined with a straight centerline without breaking. No wonder this pamor is a type of peer pamor that has a difficulty level of making an advanced level and it is natural to have a higher dowry value. With a combination of 3 black, gray, and white colors on the blade, it shows this Jalak Ngore kris is made not with ordinary iron but with the best iron, and extraordinary workmanship. The clothing used is also a special piece of old Timoho wood with a rare unique motif, using a pendok with a Makoro motif in accordance with the deder/handle used on this kris, making it a keris that matches the kris and the clothing used. #OralandIntangible, #HeritageofHumanity, #kerisbali, #krisforsale, #Keris,
0 notes
Text
PEREMPUAN TANAH JAHANAM – WAJAH BARU HOROR INDONESIA?
Oleh: Henokh Aldebaran Ngili
‘Wah, sutradara kenamaan Joko Anwar merilis satu film horror lagi, line up castnya juga cukup menarik. Wajib tonton nih.’
Itulah impresi pertama yang kutangkap saat melihat teaser dan trailer Perempuan Tanah Jahanam dari Joko Anwar. Promosi yang menarik tentang Perempuan Tanah Jahanam ini, mulai dari ‘kerasa nggak’ nya Asmara Abigail, Tara Basro yang jalan cepat di tengah kota, ‘kamu kesalahan yang harus ku hapus’nya Christine Hakim, membentuk bahwa perempuan adalah ‘figur sentral’ dari film ini. Belum lagi promosi dengan ost yang seakan-akan rekaman vinyl lawas, scoring teaser, dan cuplikan dan review premiernya membuat ku makin terpancing untuk nonton film ini.
Akhirnya, di hari pertama film ini di pasaran, saya menontonnya. Ketika mengantri tiket, saya cukup terkesima, ramai sekali penonton yang mengantri. Nampaknya semua penonton sangat antusias dengan film ini. Di luar studio, orang-orang sibuk berbincang soal film ini, begitupun beberapa orang sedang asyik browsing dan membaca tentang film ini. Saya lebih terpancing lagi mendengar horror ini sangat dekat dengan budaya Jawa, maka saya sangat antusias.
Setelah menonton film tersebut, saya coba mengulas sedikit, dari kacamata saya sebagai penonton film dan juga dalang, yang menjadi case utama di film ini. Saya mencoba membahas dari keunggulan-keunggulan film ini dulu yang membuatku harus acung jempol di sisi-sisi positifnya.
Pertama-tama, pewarnaan film ini membuat saya teringat ketika Joko Anwar membuat Pengabdi Setan Kala, Pintu Terlarang, dan Modus Anomali. Saya suka pilihan tone warna film ini. Scene Kota Besar dengan coloring kombinasi Pintu Terlarang, Pengabdi Setan, dan Gundala. Sampai di Terminal Mandiraja, masih mengingatkan saya dengan Pintu Terlarang. Adegan toilet, Kala sekali. Rasa Modus Anomali mulai tercium ketika dokar bergerak menuju Harjosari. Ah, iya, scene awal yang di pintu tol, tonenya sangat Gundala. Tak lupa juga, shoot di pasar ketika Maya berjalan membawa tas besar berisi baju, mengingatkan saya pada Janji Joni.
Kedua, vibe film ini sejak awal sampai akhir konsisten ‘meneror’, naik pelan-pelan, sampai puncak, diturunkan pelan-pelan, akhirnya dinaikkan lagi dengan kemuncullan Ibunya Ki Saptadi yang jadi let’s say semacam Aswang, atau malah Pontianak versi Melayu yang di-Jawa-kan. Rasa haunting sejak awal memang terasa, dengan dibalut humor yang membuat kita bisa ngunjal napas barang sebentar. Celetuk-celetukan menyebalkan Dini membuat rasa haunting sedikit bisa diredam, walau akhirnya dipompa lagi dengan scene berikutnya.
Ketiga, scoring. Ya, pemilihan musik pengiring adegan dan scoring secara garis besar sangat medukung vibe horror yang ditawarkan film ini. Bukan jumpscare yang dijual, tapi haunting dan terrorizing. Cukup menarik ketika musik yang dipilih, untuk adegan di Kota Besar pun, bukan musik ‘kekinian’, tapi musik yang tone dan hawanya lawas. Bersama dengan tone warna yang sesuai, ini membuat sensasi ndredheg tersendiri ketika menontonnya.
Angle dan shoot yang mengeksplorasi emosi dan rahsa si tokoh ini menjadi poin ciamik nomor empat. DoP dan sutradara film ini memunculkan emosi, pertanyaan, keraguan, dan pikiran-pikiran tokoh lewat shoot-shoot pada mimik muka, gerak tubuh, dan bahasa-bahasa non verbal lainnya. Jujur, aku puas dengan shoot-shoot pada sorot mata tokoh-tokoh dalam film ini. Shoot pada mata ini menyiratkan mana tokoh yang benar-benar pada tujuannya, nyelelek, atau bahkan clinthat-clinthut tergambar jelas.
Empat poin tadi kugali setelah sebelumnya aku kecewa pada film ini. Aku kira ini akan benar-benar horror yang ‘kelas’ ketika membawa unsur budaya lokal di dalamnya, tapi sampai film selesai, aku justru jadi kecewa dengan unsur budaya lokal, dalam hal ini Jawa dan pedalangan / wayang. Kenapa kecewa? Ya, sebagai orang yang sehari-hari terlibat dalam dunia pedalangan, banyak sekali hal yang perlu jadi catatan oleh penulis, sutradara, tim kreatif, wardrobe, tim artistik, dan seluruh yang terlibat, jika ingin membuat film ‘sejenis’ ke depannya. Nah mari, kita bahas, kenapa saya jadi kecewa, dan detail apa dalam film ini yang membuat saya pulang dengan rasa cukup dongkol.
Yang pertama, aksara jawa kuno. Pengulangan ‘kesalahan’ pada Gundala terjadi di sini. Di Gundala, ada scene Ghazul bertanya pada Ganda Hamdan, soal aksara Jawa Kuno di dinding. Di Perempuan Tanah Jahanam, aksara mantra yang ditanam di bawah kulit Maya / Rahayu, lagi-lagi disebut aksara Jawa Kuno. Ayolah, Mas Joko, kenapa aksara carakan / hanacaraka dikatakan aksara Jawa Kuno? Aksara carakan ini masih dipakai hingga saat ini lho, Mas. Hanacaraka itu bukan aksara Jawa Kuno. Frasa ‘Aksara Jawa Kuno’ itu refer to Aksara Kawi, Mas. Akasara hanacaraka / carakan itu masuk dalam kategori aksara jawa Pra-modern dan Jawa Modern. Urutan zaman aksara untuk Jawa itu Pallawa – Kawi – Jawa. Scene dalam bis sendiri sebenarnya blowback untuk karya panjenengan, Mas. Walaupun tulisan itu hanya muncul cepat, tetapi bagi kami, mata yang terbiasa menulis/membaca baik Jawa maupun Kawi langsung tahu apakah itu aksara Jawa Modern atau Jawa Kuno. Saya sedikit berharap, bahwa ini sebenarnya hanya sindiran anda, bahwa generasi ini sudah buta aksara lokal. Eh, tapi, kalua anda benar-benar tidak tahu bedanya, saya sarankan anda baca sedikit saja soal aksara Jawa Kuno ini. Bisa kok anda bandingkan antara tulisan pada Kakawin Arjunawijaya dengan tulisan pada Babad Nitik, jelas sekali perbedaannya. Sekali lagi, saya berharap ini bahasa sindiran anda.
Yang kedua, Harjosari – Mandiraja dan bahasa. Sejauh ini, setahu saya Mandiraja yang real itu ada di daerah Kabupaten Banjarnegara, wilayah eks Karesidenan Banyumas. Saya terkejut ketika tokoh Maya dan Dini turun dari bus, disambut penarik dokar, yang tidak sedikitpun berbahasa Jawa dialek Panginyongan – Banyumasan. Bahkan dalam film ini, bahasa Jawa yang digunakan sepenuhnya dialek Mataraman yang bercampur sedikit Wetanan. Saat dialek Mataraman – Wetanan yang dipakai, saya langsung misuh di bioskop. Kalau saya boleh lebih jujur lagi, banyak sekali logat-dialek yang maksa dan wagu. Lidah Jakarta para aktor-aktris ini harus ‘dilatih’ dan ‘dipaksa’ untuk melafalkan bahasa Jawa dengan proper, Mas. Kita kesampingkan fakta bahwa Mandiraja ini ada di Banjarnegara, dan kita anggap saja ini di suatu desa antah berantah di area wilayah Jogja – Solo – Pasuruan yang terpengaruh dialek Mataraman. Aktor-aktris sangat perlu digembleng untuk bisa melafalkan perbedaan pengucapan a / å [jika ditulis dengan diakritik mataraman] dengan o. Kalau aksara Jawanya, perbedaan ‘ha’ yang nglegena dengan ‘ha’ yang ber-taling tarung. Maaf, ini buat kuping penutur bahasa Jawa, sangat fatal. Mungkin bisa sedikit belajar dari Yo Wis Ben nya Bayu Skak soal pengucapan, dialek, dan logat, walau soal penulisan mereka juga masih tidak tepat – ya, seharusnya ditulis Ya Wis Ben. Film berbahasa Jawa lainnya yang bisa jadi referensi soal dialek misalnya Prenjak dan Lemantun nya Mas Wregas Bhanuteja, Basiyo mBarang Kahanan dan Pentas Terakhir nya Mas Triyanto ‘Genthong’ Hapsoro, atau Kucumbu Tubuh Indahku nya Mas Garin Nugroho. Ya walau, untuk film yang terakhit kusebutkan itu, juga masih banyak inkonsistensi logat dengan latar, tapi setidaknya lebih luwes dalam berbahasa.
Ketiga, masuk pada case dalang dan wayang. Ini poin yang paling bikin saya jengkel sampai film selesai, dan bahkan sampai saya pulang ke rumah, dan beberapa hari setelah menonton. Ada beberapa catatan saya mengenai dalang dan wayang di film ini. Sebelumnya, saya sebenarnya kepingin tahu, sejauh mana sih penulis dan sutradara mengetahui seluk-beluk dunia wayang dan pedalangan? Jujur, saya melihat pedalangan dan wayang di film ini sangat minim riset, dari kacamata saya yang sehari-hari ada dalam dunia dalang dan wayang. Bagian busana dalang, Ki Saptadi dengan beskap atau landung hijau dan dhestar perbawan Surakarta nya [CMIIW]. Ya dari keutuhan nampak sekali sandhangan yang dipilih adalah gaya Surakarta, tetapi kenapa keris yang digunakan bukan keris ladrang atau gayaman Surakarta? Jika saya ndak silap dalam melihat, itu warangka dan deder gaya Madura, dan ini fatal. Jika yang dipakai warangka gayaman atau branggah Yogyakarta, buat saya masih sedikit termaafkan. Kalau yang diincar itu kesan klenik dan tua nya, kenapa ndak sekalian pakai keris betok dengan warangka sandang walikat, yang tentu makin tidak cocok jika disengkelit oleh dhalang dengan busana Surakarta. Anggaplah itu keris dari garis keturunannya Donowongso, tapi tidak akan mungkin tosan aji ini disandhangi seperti itu jika busana dalangnya gaya Surakarta, yang mana di scene berikutnya Donowongso diperlihatkan juga berbusana gaya Surakarta.
Masih soal dalang dan wayang. Scene ketika Maya dan Dini masuk ke rumah Donowongso, di salah satu ruangan, ada kelir dan wayang tertancap dan menempel pada kelir, ditata seperti simpingan kecil. Mas, apakah rumah yang kosong dan lembab selama 20 tahunan itu tidak merusak wayang yang disimpan dengan cara seperti itu. Memang ada cue ketika Maya berkata ‘ada jalan setapak, ada orang yang ke sini’. Tapi dengan kondisi rumah yang sangat berdebu dan nampak lembab tersebut, bagaimana bisa wayang tersebut masih terjaga keutuhannya selama dua puluh tahun lebih? Melihat ketinggian rumput, suasana rumah, bukankah sangat mungkin wayang-wayang tersebut rinojah-rajeh dening tikus atau pengerat lainnya? Ingat, bahan utama pembuat wayang itu kulit hewan, tanduk hewan, dan tulang hewan. Yang lebih nyos lagi, kenapa warna sunggingan wayang itu nampak masih baru ya? Tidak nampak mbladhus apa lagi di hawa, suhu, iklim, kelembaban seperti itu. Ah iya, jika ada kelir, ada wayang, dimanakah kothak nya?
Berikutnya soal properti yang digunakan, baik Donowongso maupun Saptadi, mari kita bahas satu persatu. Scene perang wayang muncul beberapa kali, kenapa Jarasanda melawan Ramawijaya? Oke anggaplah itu Pandu Dewanata, tapi kenapa melawan Jarasanda? Lalu sekilas katongan mahkutan dhelen, Basudewa atau Basukunti malah. Okelah, Jarasanda ini membeset kulita Brihadata/Wrehatrata menjadi tambur di atas Gunung Cetiyaka, tapi Ramawijaya? Blas ora mashook, Mas. Atau mungkin Rama itu silihan untuk Brihadata, kalau iya, mbok dicarikan wayang lain, jangan yang baku sekali, Mas, fatal. Oh iya, wayangnya Saptadi itu mewah sekali, tapi kenapa gawangan kelirnya sangat sederhana? Oh iya, itu wayang-wayang Saptadi juga sangat ‘baru’ sekali, warna emasnya (entah prada atau grenjeng) masih mengkilap sekali. Ah iya, kayon gapuran dengan naga liong di kanan kiri gapura, wow. Itu kayon kan baru muncul tahun 2000-an awal, atau pait-paitnya, 90an akhir. Dengan kondisi desa Harjosari yang let’s say tidak membuka diri terhadap teknologi, bagaimana bisa wayang kayon cakrik Ki Manteb Soedharsono itu dipakai? Mas, kayon klasik gapuran atau blumbangan itu ada, dan masih banyak yang bisa dipinjam / disewa sebagai properti shooting, kenapa tidak cari yang lebih sesuai? Atau, karena ‘sudahlah, pakai punya Nirmala Sari saja’ kah? Maaf Pak Asman, Mas Ajimas, Mas Dian, dll, tanpa mengurangi rasa hormat saya pada Nirmala Sari Jakarta, tapi demi sebuah film yang lebih baik lagi, apalagi ceritanya soal pedalangan. Ah iya, penggunaan blencong geni / dalung sebagai penerang. Kok wayangnya ndak ada jejak terkena angus sedikitpun ya? Malah kondisinya sama sekali tidak menunjukkan wayang nyambut gawe padesan. Gawangan dan kelirnya, saya paham kondisinya itu di desa, sehingga pasti sangat sederhana dan saya oke-oke saja dengan gawangan begitu, tapi jika kontras dengan wayangnya? Masakan seorang dalang dengan wayang-wayang yang gemerlap tidak bisa bikin gawangan – kelir yang lebih ‘mewah’? Untuk poin ini sebenarnya opsinya adalah memakai set wayang yang tidak ‘gemerlap’. Bisa tetap wayang pradamas tapi lawasan, atau kalau baru ya disesuaikan kondisi. Brom, misalnya. Ya kalau tidak lawasan, masem juga oke.
Saya membaca bahwa script film ini sudah disiapkan sejak 2009, wah, sepuluh tahun ternyata. Tapi, kenapa detail seperti cara menatah wayang, menyungging wayang, memproses kulit untuk wayang, dan proses-proses berkaitan kriya wayang kulit sangat blong ya? Apalagi ketika bicara wayang kulit manusia. Saya baru tahu kalau proses mengeringkan kulit itu dijemur seperti menjemur handuk. Selama ini yang saya tahu, untuk memproses kulit itu setelah lepas dari tubuh, dikerok untuk menghilangkan lemak. Setelah itu direndam di air mengalir, kemudian dipenthang, lalu dikerok dengan pethel sampai sesuai ketebalan yang diinginkan. Setelah itu baru kulit dicorek lalu dijedhar, ada juga yang dijedhar dahulu lalu dicorek. Kemudian wayang ditatah kemudian disungging. Kalau sudah siap, digapiti dengan ngeluk gapit dari bahan tanduk, kayu, atau bambu. Lalu prosesnya berapa lama dari kulit mentah sampai jadi wayang? Pengalaman saya, untuk ngerok lulang sampai siap dicorek itu kira-kira 1-3 bulan. Menatah, paling cepat yang saya pernah temukan, 1 wayang dalam 3 hari. Normalnya ya 2 mingguan untuk 1 buah wayang. Menyungging, sejauh ini paling ekspress ya 5 hari. Sementara itu, tiga wayang, seingat saya satu cakil dan 2 tokoh katongan, dibuat dari kulit Dini tidak sampai sehari. Tolong, jika ada yang tahu perajin secepat ini, hubungkan saya dengan beliau. Saya butuh untuk natah sungging 3 kayon, 5 ratu sabrang, dan 8 katongan.
Ah iya soal musik pengiring. Saya mendengar beberapa penggalan iringan, sampak manyura dan sampak nem. Ada juga sampak manyura yang saronnya nyacah. Tapi ini janggal sekali buat saya ketika suwuk gendhing. Suwuk gropak yang cukup maksa, seperti dipotong kasar, tidak pas dengan adegan di kelir. Saya membaca di imdb, nama Prof. Rahayu Supanggah ada sebagai salah satu tim musik film ini, tapi jujur saya kok tidak yakin. Rahsa sampak yang harusnya tegas, kereng, dan menyiratkan suasana yang sangat intense, tidak sampai bagi saya, yang sehari-hari makan ayak-ayak, srepeg, sampak. Bahkan bagian talunya pun tak ‘semengundang’ itu. Ini sangat perlu diperhatikan, karena pilihan iringan dalam wayang itu seperti scoring film. Anda salah pilih iringan untuk suatu scene, maka pesan tidak akan tersampaikan. Jika melihat wayangan gaya Surakarta yang terpampang dalam film ini, sebaiknya penulis, sutradara, tim artistik, tim musik bisa menonton dulu wayangan klasik di pedesaan yang masih memegang teguh struktur gending untuk semalam suntuk itu seperti apa.
Jujur, dengan rentetan kekecewaan tersebut, susah untuk saya bisa menilai bahwa film ni adalah film yang di atas rata-rata dan menakjubkan, seperti kata teman-teman yang mereview di twitter. Saya sangat kecewa sebenarnya, ketika saya berharap ini akan menghapus kekecewaan saya tentang Gundala yang sempat saya utarakan di akun twitter saya. Tapi saya mengapresiasi hasil karya ini sebagai salah satu gambaran film horror Indonesia. Horror tanpa jump scare namun punya sisi haunting dengan sentuhan gore yang menarik. Terima kasih untuk horror minim hantu walau tidak menghilangkan sisi iblisnya.
Saran saya, Mas Joko Anwar dan seluruh tim, mungkin bisa benar-benar terlibat dalam dunia pedalangan-wayang sebelum menulis naskah atau membuat film tentang itu, dan saya yakin sekali jika sisi tersebut diperkuat, film ini bisa sangat dahsyat. Mungkin, ke depannya, jika akan membuat film-film seperti ini, yang bicara sisi kebudayaan, bisa mengajak teman-teman yang hidup di dalam scope-scope kebudayaan itu dengan porsi lebih, agar bisa menghasilkan film yang lebih dahsyat lagi. Saya sendiri belajar dalam penulisan script untuk pertunjukan wayang saya, untuk membuka dialog sebesar-besarnya dengan orang-orang yang punya pandangan sanggit bagi lakon-lakon tersebut, tentu setelah saya olah dan garis utama sudah saya rancang, dan saya kira ini baik diterapkan dalam film.
Sekali lagi, walau kecewa, tetap proficiat untuk filmnya, kurmat humiring. Majulah kabudayan, majulah perfilman Indonesia.
Senin, 21 Oktober 2019
Soma Cemengan, Wuku Prangbakat, Sengara Langkir
0 notes