#Binatang Kurban
Explore tagged Tumblr posts
Text
Bagaimana Jika Ceritanya Begini
Agama dan ketakutan (dan juga kebodohan) adalah dua hal yang senantiasa berkawan. Ketakutan berasal dari ketidaktahuan dan melahirkan ketidaktahuan tingkat lanjut. Di saat seperti itulah manusia membutuhkan agama. Jika agama sering melanggengkan ketakutan (dan juga kebodohan), maka barangkali memang hanya dengan seperti itu, agama bisa bertahan hidup.
Saat ketakutan melanda, agama datang memberikan harapan. Tapi, bukankah itu aneh? Agama sendiri yang memendarkan ketakutan lalu agama datang menjajakan harapan. Itu seperti dukun yang menyebarkan penyakit lalu dukun itu sendiri yang manawarkan obatnya. Mungkin juga mirip pemuka agama yang senantiasa menebarkan ketakutan tentang penderitaan dunia serta akhirat yang disebabkan oleh pembangkangan manusia untuk beribadah. Lalu pemuka agama itu hadir dengan khotbah-khotbahnya yang berisi harapan. Lalu, apakah manusia menjadi selamat karenanya? Belum tentu. Yang pasti pemuka agama itu hidup nyaman dari bayaran atas khotbah-khotbahnya.
Salah satu yang menjadi tawaran agama adalah perdamaian manusia, tapi berapa abad dari usia manusia yang harus berisi pertumpahan darah atas nama agama? Sepuluh abad? Lebih dan masing berlangsung! Lihatlah Israel vs Palestina! Itu bukti betapa dustanya khotbah-khotbah para pemuka agama. Sebuah pembelaan klasik dan hampir-hampir basi pasti terlintas di benak. “Itu bukan karena agamanya, tetapi karena pemeluknya.” Jangan-jangan, seandainya tidak ada agama, maka puluhan abad dari usia manusia tidak harus diisi oleh pertumpahan darah.
Perang suci hanyalah bentuk paling mutakhir dan paling bertahan dari dampak agama. Agama-agama yang hampir setua peradaban manusia sudah biasa mengorbankan manusia demi untuk memuaskan tuhan-tuhan mereka. Darah segar serta jantung masih berdegup dalam keadaan luka adalah persembahan paling mulia sebelum kurban-kurban itu mati dalam kesakitan yang amat sangat. Belakangan, darah manusia diganti dengan darah binatang. Tetap saja agama memerlukan darah. Kini darah yang dipersembahkan adalah darah segar orang-orang kafir sebagai tumbal kebahagiaan di nirwana.
Imajinasi bisa membawa kepada agama yang mendaku diri sebagai agama paling benar hingga semua manusia harus menganut agama itu untuk kebahagiaan mereka di dunia dan akhirat. Setiap agama yang datang belakangan menjadi pengganti bagi agama yang datang lebih dahulu dan otomatis keliru selamanya. Tanpa bisa diragukan lagi, pemikiran seperti itu pasti melahirkan perang tiada henti. Korbannya bukan hanya laki-laki dewasa, tetapi juga anak-anak dan perempuan. Mungkinkah agama berhenti berfikir seperti itu? Sepertinya mustahil. Sepertinya agama memang terlahir untuk seperti itu.[]
0 notes
Text
Analisis Mendalam Tentang Pendapat Denny JA Mengenai Kurban Hewan Iduladha
Pada perayaan Iduladha, umat Muslim di seluruh dunia merayakan momen penting dalam agama mereka dengan berkurban hewan. Kurban hewan merupakan tradisi yang telah dilakukan selama berabadabad, dan masih mendapat perhatian yang besar dalam masyarakat Indonesia. Dalam konteks ini, kita akan melakukan analisis mendalam terhadap pendapat Denny JA mengenai kurban hewan Iduladha. Denny ja, seorang tokoh masyarakat yang dikenal sebagai seorang politisi, intelektual, dan juga pendiri lembaga survei, mengemukakan pandangannya mengenai kurban hewan Iduladha. Pandangan ini memicu perdebatan dan diskusi di kalangan masyarakat, karena Denny JA adalah seorang figur yang memiliki pengaruh yang signifikan. Menurut Denny ja, dalam era modern ini, tradisi kurban hewan Iduladha perlu dilihat secara kritis. Ia berpendapat bahwa dalam perkembangan zaman, banyak aspek dari tradisi ini yang telah berubah dan terkadang menjauh dari nilainilai fundamental Islam. Denny JA menyadari bahwa tradisi kurban hewan memiliki makna dan nilai yang dalam dalam ajaran agama, namun ia berargumen bahwa pelaksanaannya harus disesuaikan dengan konteks sosial dan kemanusiaan yang ada saat ini. Dalam pandangannya, Denny JA menjelaskan bahwa kurban hewan Iduladha tidak hanya tentang membunuh hewan semata, tetapi juga tentang semangat pengorbanan dan berbagi rezeki kepada sesama. Namun, ia mengkritik bahwa terkadang praktik kurban hewan saat ini telah menjadi seremonial belaka, di mana manusia lebih fokus pada penampilan dan jumlah hewan yang dikorbankan daripada tujuan sebenarnya dari kurban itu sendiri. Denny JA juga mengemukakan keprihatinannya terhadap perlakuan terhadap hewan kurban yang sering kali tidak manusiawi. Ia mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap kesejahteraan hewan dan menekankan perlunya pelaksanaan kurban yang humane. Menurutnya, Islam mengajarkan penghormatan terhadap makhluk hidup, dan kurban hewan seharusnya dilakukan dengan memperhatikan kesejahteraan dan perlakuan yang layak terhadap binatang kurban. Lebih lanjut, Denny JA juga menyoroti pentingnya membagi daging kurban kepada mereka yang membutuhkan. Ia berpendapat bahwa banyak kurban hewan yang tidak dimanfaatkan secara optimal, dan dagingnya terbuang siasia. Denny JA mengajak masyarakat untuk lebih sadar dan bertanggung jawab dalam memastikan bahwa daging kurban didistribusikan dengan baik kepada mereka yang membutuhkan. Ia melihat hal ini sebagai bagian integral dari nilainilai sosial dan kemanusiaan yang diajarkan dalam agama Islam. Namun, pandangan Denny JA juga mendapatkan tanggapan yang beragam dari masyarakat. Ada yang setuju dengan pandangannya yang mengajak untuk melihat ulang praktik kurban hewan dengan lebih kritis dan manusiawi, sementara yang lain merasa bahwa pandangannya mungkin berpotensi merusak kesucian dan nilainilai tradisi agama yang ada. Pendapat Denny JA mengenai kurban hewan Iduladha, baik disepakati atau tidak, telah memicu diskusi yang penting dan menarik dalam masyarakat. Diskusi ini dapat menjadi peluang bagi masyarakat untuk merenungkan kembali makna dan tujuan di balik tradisi kurban hewan, serta mencari solusi yang lebih baik dalam pelaksanaannya. Dalam kesimpulan, analisis mendalam terhadap pendapat Denny JA mengenai kurban hewan Iduladha menunjukkan bahwa pandangannya mengajak masyarakat untuk melihat praktik kurban dengan lebih kritis, manusiawi, dan bertanggung jawab.
Cek Selengkapnya: Analisis Mendalam Tentang Pendapat Denny JA Mengenai Kurban Hewan Iduladha
0 notes
Text
KEYAKINAN KASIAT "KENDIT" DI PERUT BOCAH : Makna Fetisy Kendit pada Arca Era Majapahit
Oleh : M. Dwi Cahnyono
A. Kendit dalam Sistem Keyakinan Jawa
Dalam kosa kata Jawa ada sebutan "kendit", yang berarti : sabuk, yaitu kain, benang, tali, dsb. yang dililitkan di perut dalam fungsi sebagai pengaman dan pengencang. Stagen (centhing) sering pula di- sebut dengan "kendit". Pada zaman dahulu kendit /stagen biasa digunakani selain sebagai sabuk saat memakai kain jarik/batik, juga berfungsi untuk me- nahan perut agar tak besar atau njemblung. Istilah "kendit" diserap ke dalam bahasa Indonesia, yang secara harafiah berarti : ikat pinggang dr kain, be- nang, dsb. (KBBI, 2002). Dalam artian ini, kendit adalah sesuatu yang melingkar di perut. Sesuatu itu bisa juga garis lingkar warna beda di perut, seperti dalam sebutan "wedus kendit". Unsur sebutan "ken- dit" padanya dikarenakan kambing yang demikian berwarna dasar hitam namun dilengkapi warna putih berupa garis melingkar seperti cincin tanpa putus. Jenis kambing kendit sangat sulit didapat, sehingga terbilang langka. Dalam ritual Jawa, we- dus kendit acap dijadikan binatang korban, seperti tolak balak, sedekah bumi, dsb. Di Bali korban kambing kendit amat bermakna sebagai hewan kurban suci, disebut hewan kurban "caru-ban" untuk menetralasi Wahyabhya (wahyabahya = bahaya).
Sebagai kelengkapan pada tubuh, konon anak-anak kecil pria atau wanita di Jawa diberinya lilitan kendit di perutnya. Biasanya berupa benang Lawe, yakni benang pintal yang tersusun dari serat-serat pendek (Staple), yang dibentuk dengan cara menarik serat- serat tersebut sedikit demi sedikit. Selanjutnya di- beri antihan sehingga menjadi suatu antihan yang berkesinambungan. Sering kedapatan benang lawe memiliki tiga warna, yaitu merah, putih dan hitam. Tiga warna itu diistilahi dengan "tridatu (tri = tiga, datu = elemen, warna)", sebagai lambang Kesucian Tuhan dalam manifestasinya sebagai Tri Murti, yai- tu : 1. Dewa Brahma (Dewa Pencipta), warnanya Merah, 2. Dewa Wisnu (Dewa Pemelihara), warna hitam, serta 3. Dewa Iswara/Siwa (Dewa Pelebur, pralina), warna putih. Disamping itu.benang Tri Datu sebagai lambang Tri Kona, yaitu : lahir, hidup, dan mati, Lawe pada bahasa Jawa berarti : mayat, bang- kai, wangke ada sebutan "tali wangke". Sebutan yang berkenaan dengan lawe diantaranya adalah tali lawe, benang lawe, lawean dsb. Benang lawe diyakini sebagai "jimat keramat (fetisy)", yang mem- punyai khasiat gaib. Bentuknya yang melingkar itu dimaknai sebagai "simpul", yakni penyatuan antara kedua ujung. Ada perputaran energi, baik positif maupun negatif dalam lingkarannya. Sebagai suatu benang suci, lawe juga digunakan dalam konteks ikatan perkawinan, ada pula sebagai penolak bala, seperti terhindar dari penyakit.
Pada masa lalu, benang lawe digunakan sebagai ta- li ikat melingkar perut, yang di dalam bahasa Jawa di istilahi "kendit". Umumnya yang berkendit adalah anak. Benda ini diposisikan sebagai "fetisy (jimat)", yang diyakni memiliki kekuatan gaib untuk menang- kal bala. Terkadang kendit benang lawe dilengkapi dengan rajah, yaitu sekumpulan huruf atau kalimat (yang terpenggal) yang membentuk gambar terten- tu yang dipercayai sebagai kesaktian penyembuh, keselamatan atau pengasihan. Bentuk dan jenis hu- rufnya bermacam-macam, sebagian dapat dibaca dan ada yang hanya berupa huruf saja. Ada yang terkumpul seperti bulatan, kotak, segitiga atau yang semacamnya. Rajah ada yang dimasukkan di dom- pet, dikalungkan, ditaruh bawah bantal atau kasur. Pada kendit, rajah ditempatkan kantong kain kecil dan dikaitkan dengan tali lawe.
B. Jejak Kendit pada Ikonografi Era Majapahit
Bilamana kendit telah dikenal pada masyarakat di Jawa? Tidak mudah untuk menyebut tarikh mutlak (absolud dating)-nya. Sebagai istilah, kata "kendit" telah kedapatan dalam bahasa Jawa Kuna dan Te- ngahan, yang berarti :ikat pinggang (Zoetmulder, 1995 : 489) Kata jadian "akendit" berarti : memakai ikat pinggang, "kebenditan (memberi ikat pinggang pada). Pada wanita, selain kendit terdapat "inding", yakni kain haid. Sayang sekali dari sumber data su- sastra lama tak ada informasi bagaimana tali kendit dikenakan pada anak-anak. Yang kita dapati aluh-aluh adalah pengenaan tali kendit pada perut anak-anak beberapa dasawarsa yang lalu.
Beruntung bahwa diperoleh foto dokumenter yang menggambarkan sebuah arca dari batu tuff (batu putih, batuan piroklastik mengandung debu vulka- nik bergambarkan pria kecil yang telanjang. Pada perutnya terlilit dua tali, yaitu tali melingkar perut sekitar hulu hati dan sebuah lagi melingkar perut dibawah pusar. Tali bawah itu mengingatkan kita pada "tali kendit'. Uniknya, di bagian depan talinya bergantung tiga buah klinthingan (bell), dengan ke- linthingan tengah lebih besar daripada kelinthingan sisi kanan dan kiri. Patung yang beri judul "boy with bell" ini menggambarkan tentang seorang anak de- ngan postur tubuh yang kegendutan dari keluarga menengah, sebagaiman terlihat dari aksesoris yang dikenakan, yang berupa anting-anting (kunda- la) sumping, kalung (haa), gelang tangan (kankana) dan kelat bahu (keyura) serta binggel. Rambut sisi depan dibelah di tengah, serta disisir rapi ke arah belakang dengan bagian pentujung rambut ikal. Ar- ca ini diprakirakan berasal dari Jawa Timur era Majapahit (tahun 1300- 1500 M.). Foto aca kecil (T : 26, T, L : 10,8 dan D : 10,2 Cm) koleksi daru Dr. dan Mrs. David Buchanan No. 1991.199.
Dengan adanya arca ini, tergambar bahwa paling tidak tradisi kendit telah dikenal semenjak masa Majapahit. Tradisinya berlanjut hingga memasuki masa-masa berikutnya, sampai beberapa dasa- warsa lalu. Yang khas dari kendit Jawa Tengahan itu adalah adanya serangkaian kelinthingan bergan- tung pada tali kendit. Hal itu mengingatkan kepada arca Bhairawa era Singhasari, yang diperlengkapi dengan tali hulu hati lengkap dengan rangkaian ke- linthingan. Belum jelas apa fungsi klinthingan pada tali kendit anak tersebut. Apakah sebagai sumber bunyi agar gerak anak bisa dimonitor, ataukan ada fungsi magis untuk penolak gaib.
C. Tradisi Kendit yang Kian Raib
Kini tidak banyak dijumpai anak-anak yang menge- nakan tali kendit. Kalaupun sekarang masih ada yang mengikatkan benang lawe pada organ tubuh, kebanyakan dikenakan pada pergelangan tangan. Nampaknya fungsi magis dari tali kendit telah tak banyak yang mengikutinya. Fungsi kendit dengan media tolak bala kadang tergantikan oleh tali ka- lung, yang bagian tengahnya juga digantungi rajah yang dibungkus dalam kantong kain kecil seperti konon dijumpai pada tali kendit. Fungsi rajah pada tali kendit maupun tali kalung itu bisa jadi serupa dengan fungsi klinthingan yang bergantung di tali kendit.
Konsepsi tentang tali melingkar perut (kendit) dite- rapkan pula kepada binatang korban, yaitu pada wedus kendit, yang dikorbankan antara lain untuk fungsi protektorik. Suatu fungsi religio-magis yang serupa dengan fungsi kendit. Kendit pada masa sekarang telah menjadi fenomena langka, bahkan tinggal menjadi cerita masa lampau. Perjalanan panjangnya semenjak masa Hindu-Buddha nyaris berakhir. Arca batu dari era Majapahit yang ditelaah pada tulisan ini menjadi pembukti bahwa kendit telah hadir di Masa Hindu-Buddha, dalam arti sta- gen, ikat pinggang ataupun tali lingkar perut.
Demikianlah tulisan ringkas mengenai tali kendit masa lalu. Semogga telaah yang bersahaja ini bisa menambah pengetahuan budaya lokal kepada para pembaca budiman.
Salam budaya. Nuwun.
Catatan :
Terima kasih postingan foto pada FB Riyan Dhamma yang ditelaah pada tulisan ini..
Sangkaling, 14 Nopember 2022
Griyajar CITRALEKHA
1 note
·
View note
Video
Kenapa sih kita berkurban? 1. Meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT. 2. Menambah amal kebaikan untuk bekal di akhirat. 3. Mensyiarkan Agama Islam yang penuh kasih sayang. 4. Wujud rasa syukur kepada Allah SWT. 5. Menghubungkan kepedulian antar saudara prasejahtera dan saudara yang mampu. 6. Sebagai aksi sosial dan kemanusiaan. 7. Pengingat bahwa harta hanya titipan Allah SWT. Yuk, berkurban melalui https://globalqurban.com/agen/andimahardika3fh #kurban #qurban #korban #sacrifice #hewan #binatang #animal #unta #sapi #kambing #domba #camel #cow #goat #sheep #ibadah #agama #Islam #ACT #GlobalQurban #CareForHumanity #BerqurbanTanpaBatas #pandemi #resesi #COVID19 #bantuan #Indonesia #dunia #akhirat https://www.instagram.com/reel/CQntsZLnFMv/?utm_medium=tumblr
#kurban#qurban#korban#sacrifice#hewan#binatang#animal#unta#sapi#kambing#domba#camel#cow#goat#sheep#ibadah#agama#islam#act#globalqurban#careforhumanity#berqurbantanpabatas#pandemi#resesi#covid19#bantuan#indonesia#dunia#akhirat
0 notes
Text
Asal Muasal Aqiqah
Tujuan untuk menikah salah satunya adalah agar memiliki keturunan untuk menjadi penerus. Ini juga merupakan jalur investasi di akhirat. Ada beberapa ayat dalam Al-Qur’an yang menyebutkan tentang memperoleh keturunan, antara lain :
1. QS. Al-Furqan : 74, yang memiliki terjemahan, “Dan orang orang yang berkata: "Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.”
2. QS. Ali Imran : 38, yang memiliki terjemahan, “Di sanalah Zakariya mendoa kepada Tuhannya seraya berkata: "Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa"”
3. QS. As-Saffat : 100, yang memiliki terjemahan, “Ya Tuhanku, anugrahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang saleh”
4. QS. Al-Anbiya : 89, yang memiliki terjemahan, “Dan (ingatlah kisah) Zakaria, tatkala ia menyeru Tuhannya: "Ya Tuhanku janganlah Engkau membiarkan aku hidup seorang diri dan Engkaulah Waris Yang Paling Baik””
5. QS. Maryam : 5, yang memiliki terjemahan, “Dan sesungguhnya aku khawatir terhadap mawaliku sepeninggalku, sedang isteriku adalah seorang yang mandul, maka anugerahilah aku dari sisi Engkau seorang putera”
Ayah dan Bunda, dengan adanya keturunan, tidak hanya menambah investasi di akhirat saja, seperti yang sudah disebutkan di salah satu hadist, hadits tersebut diriwayatkan dari Abu Hurairah ra dalam hadits riwayat Imam Muslim, Rasulullah SAW bersabda: "Apabila manusia itu meninggal dunia maka terputuslah segala amalnya kecuali tiga: yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan doa anak sholeh yang berdoa baginya". Tetapi juga ada tanggung jawab yang di emban oleh orang tua, yaitu ber-aqiqah.
Menurut bahasa, Aqiqah berasal dari bahasa Arab dengan kata dasar ’aqqu (عَقُّ) yang mempunyai arti potong. Kata potong disini terdapat dua jenis yaitu memotong dalam artian mencukur rambut bayi yang akan diaqiqah. Kemudian, makna kata potong yang kedua adalah menyembelih hewan kurban untuk bayi yang diaqiqahkan.
Aqiqah merupakan salah satu tradisi yang berlangsung sejak dahulu dan juga dipraktikkan oleh Rasulullah SAW, adalah akikah. Akikah dalam istilah agama berarti penyembelihan hewan untuk anak yang baru lahir sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT atas anugerahnya, dengan niat dan syarat-syarat tertentu. Oleh sebagian ulama, akikah disebut dengan nasikah atau dzabihah, yaitu binatang yang disembelih. Tradisi ini biasanya digelar dan dianjurkan pada hari ketujuh, ke-14, ke-20, atau hari kapan saja saat keluarga merasa sudah siap (mampu). Kemudian, daging akikah itu disedekahkan kepada fakir miskin, sebagaimana halnya daging kurban. Kendati tidak banyak literatur yang menyebutkan, kemungkinan tradisi akikah ini berakar dari sejarah kurban Nabi Ibrahim AS. Syariat akikah sendiri telah dikenal dan biasa dilakukan orang sejak zaman jahiliyah, namun dengan cara yang berbeda dengan yang dituntunkan oleh Nabi SAW kepada umat Islam.
Itulah Ayah dan Bunda, sedikit sejarah yang mungkin bisa kita ketahui. Ditengah pandemi yang sedang melanda ini, mungkin Ayah dan Bunda kesulitan untuk menemukan aqiqah yang sesuai dengan kebutuhan. Tidak usah khawatir, Ayah dan Bunda, Premier Aqiqah by PDA Grup kini telah hadir. Mengapa kami? Karena Premier Aqiqah menjaga ke-higienis-an, memiliki kemasan yang menarik, memiliki domba yang sehat dan terawat dengan baik, penyembelihan menggunakan syariat, diproses dengan baik dan menggunakan keamanan kemasan yang ekstra. Info lebih lanjut silakan berkunjung ke website kami http://premieraqiqah.id/ atau kunjungi media sosial kami di @premier.aqiqah untuk lebih jelasnya.
1 note
·
View note
Text
Pelajaran Untuk Anak Lelaki
Saat itu adalah hari sabtu sore yang tenang dan menyenangkan. Aku sedang mengerjakan beberapa tugas kantor yang kemarin belum terselesaikan, Istriku tengah menghabiskan buku bacaan favoritnya, Novel Sherlock Holmes. Sementara kedua anakku sedang bermain di kamarnya.
Ketenangan itu akhirnya sirna ketika tiba-tiba, Andi, anak laki-laki ku bertengkar karena memperebutkan mainan dengan adiknya, Ara, dan membuatnya harus mengalah hingga cemberut setelahnya.
Setelah berbicara singkat dengan istriku, aku pun berinisiatif untuk mengajak Anak lelakiku berkeliling sembari menenangkannya. Sesaat kemudian kami telah berada di atas sepeda motor tua milikku.
Perjalanan yang kami tempuh adalah rute menuju kebun baru yang baru saja kutanami berbagai macam tanaman. Sepanjang perjalanan kami disambut oleh pohon kelapa sawit di kiri dan kanan.
Di sekitar pohon tersebut terlihat ada banyak orang yang menggembalakan sapi.
" Menggembala itu seru loh mas. Kita bisa belajar soal kepemimpinan, kesabaran dari sosok binatang yang bahkan tidak berakal"
Kucoba untuk mengajak Andi berbicara tentang serunya pengalaman menggembala hewan namun ia masih tampak cemberut.
Mengetahui hal tersebut aku tak menyerah. Kucoba memberhentikan sepeda motor tepat di seberang penggembala yang sudah kukenal lama, Pak Budi namanya. Kami pun turun dari sepeda motor dan berkalan ke tempat pak Budi berada.
" Sore pak Budi. Lagi sibuk nih kayaknya?" Kucoba menyapa pak Budi yang sedang asik beristirahat di bawah pohon yang cukup rindang.
" Eh Bapak tumben kemari,Ada apa nih pak. Kan kurban masih lama hehe" Pak Budi menyambut kami dengan celetukan jenakanya.
" Ini pak mau memperkenalkan jagoan kecil"
" Wah ini Andi to? Udah gede ternyata ya" Kami berdua tertawa, Andi terlihat kebingungan.
Kemudian aku pun menjelaskan kepada Andi tentang pak Budi, seorang tetangga yang istrinya menjadi pengasuh anak laki-laki ku ketika masih belia. Entah karena masih adanya ikatan emosional antara mereka berdua, tak lama setelah berbincang anakku telah berada tepat di sebelah pak Budi yang sedang menggiring sapi-sapinya untuk berpindah tempat. Sementara aku masih memperhatikannya dari jauh sambil mengasah parang yang tadi belum sempat diasah.
Setelah waktu berlalu sekitar satu jam Andi dan pak Budi akhirnya kembali. Kali ini mereka kembali dengan sosok Andi yang telah dapat tersenyum lebar.
" Gimana mas? Seru kan? " Aku bertanya kepada jagoan kecilku, ia mengangguk.
" Wah mas Andi ini pinter banget pak, kayaknya sapi pada nurut sama dia. Haha" Pak Budi tetawa begitupun aku, sementara Andi terlihat tersipu malu.
Sebelum aku sempat menawarkan untuk melanjutkan perjalanan, Andi meminta sebuah permintaan.
" Yah Andi mau ikut pak Budi gembala besok boleh?" Aku tergaket mendengar permintaannya, kubalas lagi dengan anggukan dan senyum tanda setuju.
" Jadi mas gamau lanjut ke Kebun nih?"
" Capek yah. Besok aja gapapa"
" Iya gak apa-apa. Tapi janji harus senyum dan berdamai sama adik ya?"
" Janji"
Perjalanan dilanjutkan dengan mengendarai sepeda motor kembali ke rumah, sepertinya anak laki-laki ku telah mendapat sebuah pelajaran untuk berani dan mau mencoba hal yang baru.
7 notes
·
View notes
Text
3 Nilai Ini Akan Kamu Dapatkan Ketika Berkurban
Kurban bukanlah hal yang asing bagi semua orang, setiap tahun kita melaksanakannya. Ada yang menyembelih sapi dan ada juga yang menyembeli kambing. Secara garis besar kurban bisa dilihat sebagai ibadah sosial, hal itu dikarenakan ada hak dalam daging hewan untuk dikeluarkan atau disedekahkan kepada mustadh’ifin (orang-orang yang lemah). Berikut adalah nilai yang akan kamu dapatkan ketika berkurban.
Semakin dekat dan semakin tinggi setiap atas-Nya
Segala sesuatu yang ada dimuka bumi ini hanyalah bersifat sementara, dan segala sesuatu yang ada dalam diri kita hanyalah titipan yang perlu disyukuri. Kita menyadari bahwa hidup didunia yang saat ini kita jalani hanyalah sementara, untuk itu sudah sepaptutnya manusia memperbvanyak ibadah yanfg bisa mendekatkan diri kepada Allah selam nafas masih berhembus.
Begitu juga dengan harta benda, tak ada gunanya ditumpuk atau ditimbun jika hanya untuk memperkaya diri. Berqurban adalah cara terbaik untuk mengungkapkan rasa syukur kepada Allah Swt. atas segala nikmat dan rezeki yang diterima.
Membuat kaum duafa bahagia
Berbagi kepada yang lain adalah bagian yang tidak terpisahkan dalam ibadah qurban, berbagi disini termasuk berbagi kepada kaum dhuafa’ yang mungkin dalam kesehariannya tidak pernah atau jarang sekali mengkonsumi daging yang notabennya adalah makanan orang yang berada.
Allah telah menjanjikan kepada siapa saja yang berkurban dan membagikannya kepada kaum dhuafa yakni berupa balasan rezeki yang berlipat ganda dan diliputi banyak keberkahan.
Jadi indahnya hikmah qurban yang bisa kamu peroleh dari ibadah utama selain salat ini. Mulai dari teladan Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS menghangatkan hubungan kita dan Sang Pencipta, hingga membawa kebahagiaan bagi mereka yang kurang beruntung.
Beroleh pahala dari setiap helai bulu hewan qurban
Hal ini telah dipublikasikan sendiri HR Ahmad dan Ibnu Majah ketika seseorang bertanya kepada Rasulullah apa keutamaan yang diperoleh dari berqurban. Dia pun menjawab bahwa setiap helai bulu binatang itu mewakili satu kebaikan. Dari menyetujui itu kamu pasti bisa membahas sebagian besar pahala jika kamu merelakan sebagian besar dengan ikhlas untuk berqurban dan berbagi untuk sesama.
1 note
·
View note
Text
Qurban Apa Tahun Ini?
Nuansa idul adha masih menggema di sekitar kita. Terlebih hari ini baru memasuki hari tasyrik sampai 13 dzulhijjah. Takbir masih terdengar dari masjid terdekat. Alhamdulillah. Pemotongan hewan kurban juga masih berlangsung hingga hari tasyrik terakhir. Di media sosial di penuhi dengan meme pertanyaan "Tahun ini kamu kurban apa", bahkan terkadang diplesetkan jangan jangan hanya kurban perasaan. Tapi bukankah terkait iman memang kadangkala kita berkorban perasaan untuk melepaskan egoisme dunia??
Kita tentunya mengetahui bersama bahwa kondisi finansial yang berbeda setiap orang sehingga tidak semua bisa berkurban. Itulah esensi bagi yang Allah karuniakan rezeki untuk berkurban menjadi bagian dari yang memberi kepada yang layak mendapatkan hewan kurban. Secara spiritual, semangat berkurban mencerminkan ketundukan dan keridhoan terhadap segala ketentuan-Nya. Diharapkan, dampak dari ibadah kurban ini akan melahirkan pribadi yang memiliki komitmen dan semangat untuk mengorbankan segala yang dimiliki, demi tegaknya kalimat Allah di muka bumi.
Disisi lain, ada yang menarik dan mencengangkan dari ritual ibadah kurban. Belakangan ini ketika saya mengamati masyarakat yang berkurban ternyata kita tak bisa mengatakan lagi bahwa hanya bagi yang mampu. Tapi bagi yang memang memiliki rasa cinta kepada Allah dan bersungguh-sungguh untuk mewujudkan disertai doa, usaha, dan ikhtiar yang ekstra maksimal.
Dua tahun lalu saat Allah memberikan amanah kepada saya untuk kerja di lembaga kemanusiaan dan sekaligus sebagai konsultan kurban. Disana mengajarkan saya banyak hal khususnya terkait syukur dan memberi (sedekah). Hampir tiap pekan selama sebulan itu saya terharu, bahagia dengan semangat dermawan untuk berkurban, dan malu kepada Allah tatkala mendapatkan beberapa dermawan yang berasal dari latar belakang ekonomi yang sebenarnya belum tergolong wajib untuk berkurban, tapi senantiasa mengusahakannya. Pernah suatu hari seorang bapak-bapak yang maaf dari tampilan luar saya tak menyangka kedatangannya adalah untuk berkurban. Pekerjaannya hanyalah buruh harian biasa, lalu bagaimana caranya ia bisa berkurban sedangkan tanggungan keluarganya untuk anak dan istrinya saja kadang tidak cukup? Karena penasaran saya pun bertanya kepada bapak tersebut. Dengan lirih, sedih dan bahagia karena impian nya selama bertahun-tahun bisa terwujud. Beliau berkata "dari dulu saya mau berkurban nak, tapi selalu tertunda karena menghidupi keluarga saja harus banting tulang, tapi tahun lalu saya bertekad untuk setiap penghasilan harus ada yang saya sisihkan untuk kurban, berapapun itu, dan saya memiliki celengan khusus kurban. Celengan itu saya buka kemarin dan alhamdulillah cukup". Deg! Saya tertegun dan berbinar mendengar ceritanya.
Cukup lama saya bercerita dengan beliau. Beliau juga menyampaikan bahwa niat baik itu ketika kita benar benar berusaha maka pasti Allah akan menolong kita untuk mewujudkannya. "Saya yakin nak dengan pertolongan Allah. Rezeki saja sudah diatur. Meskipun setiap hari saya harus sisihkan uang untuk saya simpan di celengan, keluarga saya tetap bisa makan apa adanya. Asalkan kita banyak bersyukur saja", katanya kepadaku. Selepas bapaknya pergi, saya diam-diam terenyuh dengan perkataan bapak dan segera mengevaluasi diri. Sembari sebuah niat dalam hati "Ya allah, berikan saya kemampuan untuk berkurban di tahun depan".
Waktu berjalan, pertemuan dengan bapak tersebut sangat membekas sampai hari ini. Tips dan nasehatnya selalu menggema dan mengangkasa dalam doa agar kelak Allah juga mampukan saya. Dimana ada usaha, maka pasti ada jalan. Sejatinya, harta yang kita miliki adalah apa yang kita sedekahkan. Hingga allah pun mengabulkan doa saya. Alhamdulillah. Meskipun tidak langsung terjawab di tahun berikutnya, tapi dua tahun selanjutnya.
Niat niat baik selalu ada jalan untuk kesana. Bergantung bagaimana usaha kita. Mau apapun profesi yang kita jalani, tak ada yang tidak mungkin jika kita berdoa dan berusaha. Kalau misalnya kita hanya mahasiswa yang masih mengandalkan uang dari orang tua, beasiswa, atau pekerjaan maka bukan penghalang untuk menabung setiap hari khusus kurban. Selama memang kemauan sudah bulat dan meminta hanya kepada Allah untuk dimudahkan.
Ibadah kurban juga mengandung sejumlah hikmah. Sekurang-kurangnya, ada dua hikmah ibadah kurban. Pertama, hikmah vertikal dan horizontal. Vertikal, karena ibadah kurban bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah, dan horizontal, lantaran dengan menyembelih hewan kurban, dagingnya dapat dinikmati oleh orang-orang yang membutuhkan. Dan dari sinilah akan terbentuk solidaritas dan kesetiakawanan sosial.
Kedua, hikmah sosial, moral, dan spiritual. Hikmah sosial, karena kurban berdampak strategis bagi ikhtiar membangun kebersamaan dan pemerataan dalam masyarakat. Misalnya, ada dalam masyarakat kita yang belum tentu dapat makan daging sekali dalam setahun. Tahun lalu penyaluran hewan kurban oleh rekan-rekan di sebuah daerah minoritas muslim penuh haru biru karena masyarakat disana ternyata sudah puluhan tahun tidak menikmati daging. Sedangkan kita yang mungkin dengan mudahnya menikmati daging bahkan terkadang tidak menghabiskannya alias mubazir. Astagfirullah. Oleh karena itu kurban dapat dijadikan sarana membangun kebersamaan dan keharmonisan hubungan antara orang kaya dengan orang miskin. Hikmah moral, karena perintah berkurban mengingatkan bahwa pada hakikatnya kekayaan itu hanyalah titipan Allah. Dari sini, seharusnya kita menyadari bahwa pada harta yang dimilikinya ada hak orang lain, yang harus ditunaikan dengan cara mengeluarkan zakat, infaq, shadaqah, wakaf, termasuk kurban. Hikmah spiritual, kurban yang secara bahasa berasal dari kata: qaraba–yaqrobu–qurbaanan, yang berarti “dekat”, dimaksudkan sebagai jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah dengan cara mendekatkan diri kepada sesama manusia melalui ibadah kurban.
Imam Ghazali bahkan menegaskan bahwa penyembelihan hewan kurban adalah sebagai simbol dari penyembelihan atau penghilangan sifat-sifat kebinatangan yang ada pada manusia, seperti sifat rakus, tamak, serakah, dan mau menang sendiri. Dengan berkurban, diharapkan semua manusia dapat membuang sifat-sifat kebinatangan yang dapat mendatangkan musibah dan bencana.
Keutamaan pahala berkurban tergambar dalam hadits Rasulullah: “Tidak ada satu pun perbuatan manusia yang paling disukai Allah pada hari raya haji (selain) dari mengalirkan darah (berkurban). Sesungguhnya orang yang berkurban itu datang pada hari kiamat membawa tanduk, bulu, dan kuku binatang kurban itu dan sesungguhnya darah (kurban) yang mengalir itu akan lebih cepat sampai kepada Allah dari (darah itu) jatuh di permukaan bumi. Maka sucikanlah dirimu dengan berkurban” (HR.at Tirmidzi dan Ibnu Majah dari Aisyah).
Mengutip dari tagline Dompet Dhuafa bahwa "Karena sesungguhnya yang YANG BESAR hanyalah rasa kepemilikan kita saja". Semoga setiap niat kebaikan dimudahkan. Semoga menjadi momentum untuk lebih banyak intropeksi diri.
Selamat hari raya Idul Adha, Taqabbalallhu minna wa minkum. August, 12 th 2019.
9 notes
·
View notes
Text
Pemulihan Umat Tuhan
Renungan Senin, 31 Oktober 2022 Oleh Wahyudi Purnomo Yehezkiel 39:17-29
"Oleh sebab itu beginilah firman Tuhan ALLAH: Sekarang, Aku akan memulihkan keadaan Yakub dan akan menyayangi seluruh kaum Israel dan cemburu-Ku timbul untuk mempertahankan nama-Ku yang kudus. Mereka akan melupakan noda mereka dan segala ketidaksetiaan mereka, yang dilakukannya terhadap Aku, kalau mereka sudah diam kembali di tanah mereka dengan aman tenteram dengan tidak dikejutkan oleh apa pun, dan kalau Aku sudah membawa mereka kembali dari tengah bangsa-bangsa dan mengumpulkan mereka dari tanah musuh-musuh mereka dan pada saat Aku menunjukkan kekudusan-Ku kepada mereka di hadapan bangsa-bangsa yang banyak." - Yehezkiel 39:25-27 (TB)
Berita penghukuman pada masa yang akan datang disimpulkan pada bagian ini. Pertama melalui persembahan kurban yang mencurahkan darah sebagai ritual penting dalam umat berelasi dengan Tuhan. Mengapa kurban berdarah? Karena keadilan harus ditegakkan, yaitu dosa harus dibayar dengan kematian. Namun yang dipersembahkan dalam perjamuan kurban ini adalah manusia, yaitu musuh Israel yang berdosa. Sedangkan yang berpesta kurban adalah para burung dan binatang buas. Apa maksudnya? Perjamuan kurban ini menunjukkan betapa jahat dan menjijikkannya dosa sehingga hukuman atas dosa juga sedemikian mengerikan. Dosa tidak bisa dibuat main-main!
Kedaulatan Allah sekali lagi dinyatakan dan ditegakkan. Israel berdosa begitu jahat di hadapan Tuhan, hukumannya dahsyat berupa pembuangan (ayat 23-24). Namun pengampunan dan pemulihan pun adalah karya Allah yang berdaulat. Saat Allah memutuskan untuk mengampuni dan memulihkan, maka cara yang Dia pakai sangat luar biasa. Dia membawa mereka dari tempat mereka terpencar di pembuangan kembali ke tanah pusaka pemberian Allah. Terjemahan LAI di ay. 26, “… melupakan noda mereka” bisa juga “menanggung” yaitu dengan sadar mereka bertanggung jawab untuk perbuatan mereka. Kalau Allah sudah menyucikan mereka, betapa mereka tidak akan lagi menajiskan diri untuk bermain-main dengan dosa seperti yang dulu mereka lakukan. Akan tetapi, hanya ketika Roh Allah dicurahkan pada umat-Nya, baru pertanggungjawaban itu menjadi mungkin (ayat 29).
Refleksi: Berita penghukuman Allah yang dinyatakan dalam Alkitab harus menyadarkan kita bahwa dosa adalah hal yang sangat serius di mata Allah. Sedemikian serius sehingga Allah harus mengirimkan Putra Tunggal-Nya, Yesus, untuk mati agar masalah dosa diselesaikan. Kalau begitu biarlah kita tidak lagi hidup sembarangan. Ingat, kita sudah dikuduskan oleh darah Kristus yang kudus. Bila kita masih bermain-main dengan dosa, berarti kita menghina pengurbanan-Nya!
0 notes
Photo
2. Menambah Amal Kebaikan Selain sebagai upaya untuk meningkatkan takwa kepada Allah, salah satu keutamaan berkurban Iduladha yang penting untuk diketahui dapat menambah amal kebaikan untuk bekal di kehidupan akhirat. Dalam keutamaan berkurban Iduladha ini, Allah akan memberikan pahala yang berlipat-lipat bagi setiap umat Muslim yang menggunakan sebagian hartanya untuk berkuban. Pada HR Ahmad dan Ibnu Majah dikatakan, “Pada setiap lembar bulunya itu kita memperoleh satu kebaikan.” Bukan hanya itu, hewan-hewan yang telah disembelih saat kurban menjadi saksi di hari perhitungan amal bagi setiap hamba Allah yang melaksanakannya. Keutamaan berkurban Iduladha ini tertuang dalam HR Ibnu Majah: “Tidak ada amalan yang dikerjakan anak Adam ketika hari (raya) kurban yang lebih dicintai oleh Allah Azza Wa Jalla dari mengalirkan darah. Sesungguhnya pada hari kiamat ia akan datang dengan tanduk-tanduknya, kuku-kukunya dan bulunya. Sesungguhnya darah tersebut akan sampai kepada Allah Azza Wa Jalla sebelum jatuh ke tanah, maka perbaguslah jiwa kalian dengannya.” 3. Sebagai Syiar Agama Keutamaan berkurban Iduladha merupakan upaya syiar agama yang dapat dilakukan oleh setiap umat Muslim. Dalam keutamaan berkurban Iduladha ini, umat Muslim yang melaksanakan kurban sudah turut serta menyebarkan pesan atau syiar agama, yaitu tentang kewajiban berkurban yang diperintahkan Allah kepada Nabi Ibrahim dan anaknya Nabi Ismail. Berkurban atau keutamaan berkurban Iduladha membuat umat Muslim juga telah menyisihkan sebagian rezeki yang diberikan Allah untuk memenuhi kewajibannya sebagai umat untuk saling berbagi kepada sesama. Hal keutamaan berkurban Iduladha tersebut seperti yang tercantum dalam QS Al Hajj ayat 34 yaitu, “Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban), supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah direzekikan Allah kepada mereka. Maka Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa. Karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah).” #iduladha #iduladha2022 #iduladha1443H #qurban #kurban #gelaranqurban #gelaransajadah (di Gelaran Sajadah) https://www.instagram.com/p/CftHblnOFqX/?igshid=NGJjMDIxMWI=
0 notes
Photo
https://globalqurban.com/agen/andimahardika3fh Pandemi membatasi. Kurban dulu semarak, kini lebih sepi. Sekat-sekat di wilayah pun, tidak bisa dilalui. Saudara yang menikmati, tak sebanyak dulu lagi. Niat berkurban ada, tapi apa daya, tak mampu beli. Namun ternyata, batas itu lebih banyak di dalam diri. Merasa cukup satu kurban saja, meski harta mencukupi. Padahal Rasulullah SAW. pernah berkurban 100 unta. Nabi Ibrahim AS. berkurban 1000 domba, 300 sapi, dan 100 unta sekaligus. Ayo, dobrak kebiasaan lama, dengan berkurban tanpa batas. Terobos kesulitan, muliakan jutaan saudara di Indonesia hingga penjuru dunia. Raih keberkahan, tanpa batas. Tebarkan kebermanfaatan tanpa batas, bersama GlobalQurban. #kurban #qurban #korban #sacrifice #hewan #binatang #animal #unta #sapi #kambing #domba #camel #cow #goat #sheep #ibadah #agama #Islam #ACT #GlobalQurban #CareForHumanity #BerqurbanTanpaBatas #pandemi #resesi #COVID19 #bantuan #Indonesia #dunia #akhirat https://www.instagram.com/p/CQm8q28Hpjv/?utm_medium=tumblr
#kurban#qurban#korban#sacrifice#hewan#binatang#animal#unta#sapi#kambing#domba#camel#cow#goat#sheep#ibadah#agama#islam#act#globalqurban#careforhumanity#berqurbantanpabatas#pandemi#resesi#covid19#bantuan#indonesia#dunia#akhirat
0 notes
Text
TURISIAN.com – Tana Toraja memiliki warisan budaya yang unik, menarik, dan cukup tenar sebagai daya tarik wisata. Salah satu budayanya yaitu arsitektur rumah panggung tradisionalnya, yang terkenal dengan sebutan Tongkonan. Tongkonan merupakan rumah tradisional masyarakat Toraja, Sulawesi Selatan. Dalam Bahasa Toraja, Tongkonan berarti sebagai tempat duduk. Berasal dari kata “tonkon” yang berarti duduk. Rumah panggung tradisional masyarakat Toraja ini, berbentuk persegi panjang. Desainnya rumah panggung, maksudnya agar penghuni terhindar dari gangguan binatang buas. Bangunan tersebut terdiri dari tiga bagian, antara lain bagian kaki, badan rumah, dan atap. Hal ini merefleksikan kosmogini masyarakat Toraja dalam aluk yang mengenal tiga struktur alam, yaitu alam bawah, tengah, dan atas. Dalam perjalanannya, Tongkonan mengalami 4 tahap perkembangan. Tahap pertama disebut Banua Pandoko Dena atau rumah pertama. Bentuknya agak bundar dengan dinding yang terbuat dari daun dan rumput-rumputan. Tahap kedua, Banua Lentong atau bentuk bangunan rumah yang mempunyai empat tiang tetapi tidak besar. Tahap ketiga, Banua Tamben atau rumah yang terbentuk dari susunan kayu-kayu secara berselang-seling. Dan tahap keempat Banua Tolo atau rumah yang menggunakan pasak besar. Baca juga: Mencicipi Pa’Piong, Kuliner Unik Khas Tana Toraja Biasanya, di rumah tradisional Sulsel ini terdapat hiasan dengan berbagai ukiran khas Toraja. Terdapat pula beberapa elemen pelengkap. Ada ariri posi (tiang tengah, pusat rumah), tulak somba (tiang kayu penyangga), kabongo (patung kepala kerbau), dan katik (patung burung atau ayam berleher panjang). Tata Letak Rumah Tongkonan Toraja Uniknya, rumah di Toraja ini selalu menghadap ke arah utara, ke arah Ulunna Lino (kepala dunia) menurut pandangan kosmologi Toraja. Tata hadap tersebut merupakan ungkapan simbolik sebagai penghormatan dan pemulian kepada Puang Matua, sang Pencipta jagad raya. Puang Matua dipercaya bersemayam di bagian utara, sehingga penjuru utara tidak boleh dibelakangi. Artinya rumah panggung tersebut harus selalu menghadap ke Puang Matua agar selalu mendapat berkah dari-Nya. Dengan mengacu pada sistem budaya Toraja, maka tata letak Tongkonan menjadi tanda indeks bagi penjuru mata angin Utara, Selatan, Timur, dan Barat. Sekaligus bermakna simbolik sebagai penjuru utama dalam pandangan kosmologi Toraja. Oleh karena itu, upacara adat untuk memuja dan memuliakan Puang Matua dilaksanakan di depan (di bagian utara) Tongkonan. Seperti pada pesta adat dengan upacara penyembelian hewan kurban sebagai sesajen dalam peresmian pembuatan atau renovasi sebuah Tongkonan yang dinamakan Mangrara Banua. Tujuannya sebagai ungkapan yang memuliakan Puang Matua dan sekaligus merupakan cara bersyukur atas berkah-Nya. Tata hadap dan penempatan rumah tradisional ini di dalam lingkungannya berdasarkan posisi keberadaan Puang Matua, Deata-deata dan dan Tomembali Paung. Hak tersebut merupakan suatu upaya yang menyadarkana oleh orang Toraja. Dengan tujuan untuk menjadikan Tongkonan sebagai tempat yang sakral dalam rangka menjalankan konsep kepercayaan Aluk To dolo. Serta menceminkan spirit religius sangat mempengaruhi kehidupan masyarakat tradisional Toraja.*
0 notes
Photo
*_MUHASABAH DIRI MENJELANG 'IEDUL ADHA_* _Jika kita belum mampu menyembelih binatang qurban, *maka sembelihlah sifat HEWAN dalam diri kita.*_ _Jika kita belum mampu melempar jumroh, *maka lemparlah sifat kebencian dan egoisme dalam hati kita.*_ _Jika kita belum mampu mengelilingi ka'bah untuk towaf, *maka kelilinglah ketempat sanak saudara, tetangga, dan sahabat untuk menjalin UKHUWAH..*_ _Setiap kita adalah *'IBRAHIM'* dan setiap Ibrahim punya *'ISMAIL'*_ _Ismailmu mungkin *'HARTAMU',* Ismailmu mungkin *'JABATANMU'*, Ismailmu mungkin *'GELARMU'* Ismailmu mungkin *'EGOMU',*_ _Ismailmu adalah sesuatu yg kau *'SAYANGI'* dan kau *'PERTAHANKAN'* di dunia ini.._ _Ibrahim tidak diperintah Allah untuk membunuh Ismail, Ibrahim hanya diminta Allah untuk membunuh rasa *'KEPEMILIKAN'* terhadap Ismail. Karena HAKEKATNYA semua adalah milik Allah.._ _Semoga Allah Subhanahu Wa Ta'ala menganugrahkan *KESHALIHAN* Nabi Ibrahim dan *KEIKHLASAN* Nabi Ismail kepada kita semua, agar kita bisa mengaplikasikan dalam kehidupan kita.._ _Jangan rendahkan dan hinakan orang lain dengan harta, jabatan dan gelarmu.. Karena di hadapan Allah hanya ketaqwaan kita yang diterimaNya.._ *_Selamat menyambut datangnya Idul Adha 1442 H semoga kita bisa meneladani kecintaan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail kepada Allah Ta'ala._* *Aamiin ya Rabbal 'Aalamiin.....* *_بركالله لنا ولكم_* *_والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته_* #iduladha #kurban #harirayaiduladha #nabimuhammad #nabiibrahim #nabiismail #hotelaustralia #cafefurniture #villafurniture #apartmentfurniture #house #hotelaustralia #hoteldubai #beachfurniture #patio #patiofurniture #dubaifurniture #uaefurniture #maldivesislands #maldivesresorts #maldivesfurniture #maldiveslovers #mecca #medina #mina #arofah #haji2021 #padangarofah #kakbah #sofamarwa #hotelmecca (di Burger King Zam Zam Tower Mecca Al Muqoromah) https://www.instagram.com/p/CRig0Rbsoq4/?utm_medium=tumblr
#iduladha#kurban#harirayaiduladha#nabimuhammad#nabiibrahim#nabiismail#hotelaustralia#cafefurniture#villafurniture#apartmentfurniture#house#hoteldubai#beachfurniture#patio#patiofurniture#dubaifurniture#uaefurniture#maldivesislands#maldivesresorts#maldivesfurniture#maldiveslovers#mecca#medina#mina#arofah#haji2021#padangarofah#kakbah#sofamarwa#hotelmecca
0 notes
Text
Selamat Hari Raya Idul Adha 1442 Hijriya.
Eidul Adha Mubarak !
وَلِكُلِّ أُمَّةٍ جَعَلْنَا مَنسَكًا لِّيَذْكُرُوا۟ ٱسْمَ ٱللَّهِ عَلَىٰ مَا رَزَقَهُم مِّنۢ بَهِيمَةِ ٱلْأَنْعَٰمِ ۗ فَإِلَٰهُكُمْ إِلَٰهٌ وَٰحِدٌ فَلَهُۥٓ أَسْلِمُوا۟ ۗ وَبَشِّرِ ٱلْمُخْبِتِينَ
Wa likulli ummatin ja'alnā mansakal liyażkurusmallāhi 'alā mā razaqahum mim bahīmatil-an'ām, fa ilāhukum ilāhuw wāḥidun fa lahū aslimụ, wa basysyiril-mukhbitīn
Artinya: "Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban), supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah direzekikan Allah kepada mereka, maka Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah)
(Al Hajj : 34)
1 note
·
View note
Photo
[FESTIVAL QURBAN SENI RELIGI UB] وَلِكُلِّ أُمَّةٍ جَعَلْنَا مَنسَكًا لِّيَذْكُرُوا۟ ٱسْمَ ٱللَّهِ عَلَىٰ مَا رَزَقَهُم مِّنۢ بَهِيمَةِ ٱلْأَنْعَٰمِ ۗ "Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (qurban), supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah direzekikan Allah kepada mereka" (Qur'an Surah Al-Hajj Ayat 34). Halo sobat religi! ✨ Tak terasa nih bulan Dzulhijjah telah tiba, datang pula waktu umat muslim yang dianjurkan untuk menyembelih hewan qurban 🤩. Sobat bingung mau qurban gimana? atau bingung menyalurkan kurban dimana? Tenang aja! Ada UKM Seni Religi UB yang mempunyai program kerja tahunan yaitu FESTIVAL QURBAN yang membuka donasi bagi sobat untuk ikutan berkurban. ▪️ Pelaksanaan Festival Qurban : 🗓️ 22 Juli 2021 🏡 di Yayasan Nurul Huda Lilmuttaqin, Dsn.Kreweh, Ds.Gunung Rejo Sumberawan, Singosari, Malang. ▪️Donasi dapat berupa : 🐂 Hewan Qurban 💸 Dana Tunai dan E-money Donasi E-money dapat melalui : 🏧 BRI : 3442 0101 9364 539 a.n Irfan Nuril Faza 🏧 BCA : 1240516272 a.n Regita Indira Mutiara Bathari 💸DANA : 082197033166 a.n Regita 💸LinkAja : 085259352249 a.n Ida Dimohon untuk melakukan konfirmasi setelah melakukan donasi. Konfirmasi dan Informasi lebih lanjut dapat menghubungi CP yang tertera di bawah ini👇 *Contact Person* 📲 : Regita (0821-9703-3166) ~Yuk, donasi! Semangat berqurban, Qurban untuk sesama😊 "Hidup itu Seni, Seni itu Indah, Indah itu Baik, yang Baik Disenangi!" ________________________ Departemen Media, Komunikasi, Informasi, dan Industri Kreatif Kabinet Sinergi Madani UKM Seni Religi UB 2021 #ApiMadani #SeniReligiUB #UniversitasBrawijaya #SeniReligi #IdulAdha #DonasiHewanQurban #DonasiMalang #DonasiQurban #HewanQurban #relawanhitsid https://www.instagram.com/p/CQ2Gv64DtSG/?utm_medium=tumblr
#apimadani#senireligiub#universitasbrawijaya#senireligi#iduladha#donasihewanqurban#donasimalang#donasiqurban#hewanqurban#relawanhitsid
0 notes
Video
instagram
Fiqh Qurban Part.2 Usahakan memilih Kurban bersama orang yang tahu dalam dunia peternakan Jadi gak salah beli Banyak lho orang yg iseng saat mendekati musim Qurban dengan memberi karbit di gigi binatang supaya tanggal giginya. Awas penjual nakal #fiqh #qurban #hajj #haji #umrah #مكة #مدينة_المنورة #alharaam #islamic_video #fyp #viral #viral_video #islamic #mecca #raudah #madina https://www.instagram.com/p/CRTWCGvJ4HO/?utm_medium=tumblr
#fiqh#qurban#hajj#haji#umrah#مكة#مدينة_المنورة#alharaam#islamic_video#fyp#viral#viral_video#islamic#mecca#raudah#madina
0 notes