#Bersumarah
Explore tagged Tumblr posts
Text
halo, bolehkah ku coret jejak parasmu?
tolong, sekala menyita seluruh atensiku
dirimu buatku mematung termangu
laksana tanaman putri sedang kemayu.
kira-kira, siapa yang bersalah?
pula kepada siapakah kita berserah?
atau cukup kita berkelana tiada arah?
mengagih remah gundah pada amarah
sembari kidungkan hati yang berlabuh?
"jangan tambatkan hati yang keliru!"
begitu ucap mereka yang berseru
krusial nian opini engkau-engkau
memagar asmara dalam petak semu
cinta kini syarat dan ketentuan berlaku
konon, tersebut petua dalam nasihatnya
bentuk mencinta adalah belajar sukarela
maka, di sinilah hamba. terbata-bata
melantun untai namamu di dalam doa
salib digenggam eratnya, menutup netra
pinta agar dirimu berbahagia di sana
semoga Allah leluaskan jalan hidup sira
mengendanai sosokmu yang kucinta
dalam nama Yesus, ku bersumarah, amin.
@ awanIaIu
0 notes
Text
Bersumarah
Berbicara tentang kepasrahan maka kita akan sampai pada titik di kedalaman makna. Begitu juga dalam sebuah karya. Tidak banyak karya yang berhasil mencapai kedalaman makna yang dapat dialami (ditransfer) ke penikmat karya tersebut dengan hampir seragam. Karena kita tahu bahwa sebuah karya seni dalam bentuk apapun akan menjadi milik penikmat saat di karya tersebut dicerna. Penikmat yang…
View On WordPress
1 note
·
View note
Text
Bersumarah
Tuhan, hari ini aku melihatnya berdiri di sana— dari balik jendelaku. Aku tidak tahu kenapa tiba-tiba seperti ada sesuatu yang mengepungku. Aku tidak menampik bahwa ada sebuah perasaan ingin; berdiri tepat di samping raga itu, atau keleluasaan melihat ukiran-Mu yang menjelma simpul senyumnya. Rasanya itu seperti sebuah cita, namun, inginku juga seraya menabung apa-apa yang Kau cinta.
Tapi, aku tidak tahu. Maksudku, melihatnya berdiri di sana mengantarkanku kepada banyak sekali praduga. Aku tahu, mungkin aku yang terlalu banyak berprasangka tentang yang nanti-nanti— seperti takut sekali jika semua terjadi di luar kendali. Namun, aku rasa itu manusiawi. Sebagai manusia yang dilingkupi keterbatasan, banyak ketakutan yang tidak terelakkan.
Akan tetapi, bukan 'kah Kau menjanjikan sebuah bahagia pada setiap asa yang dikerahkan di atas jalan-Mu? Aku percaya tentang yang indah-indah. Walau takdir tidak kutahu akan bagaimana. Namun yakinku teguh, bahwa harsa untuk masing-masing dari aku dan dia pasti ada.
Tuhanku, sungguh, aku tak ingin Kau jauh. Kau telah menitipkan segala kebaikan-Mu kepadaku, dan aku tidak mau menjadi begitu angkuh— melakukan semua semauku, yang pada akhirnya membuatku jauh dari-Mu.
Mereka-mereka yang banyak itu— ah, Tuhanku, aku sangat takut jika aku seperti itu. Aku takut berjalan dalam keadaan buta, yang telah dibutakan. Bisu, yang telah dibisukan. Aku takut sekali tenggelam, aku juga takut ia temaram. Oleh karenanya, aku benar-benar memohon, agar Engkau meluaskan hamparan kesabaran atas penantian, juga keteguhan atas apa-apa yang selama ini telah diusahakan.
Tuhanku, Pemilik alam semesta; Kau yang menciptakan hatiku, Kau sangat tahu tentang apa yang ada di dalamnya, tanpa perlu aku banyak bicara. Segala cita itu sudah sampai kepada-Mu, bahkan sebelum aku ada di dunia. Namun, segala tentang manusia telah kering juga tintanya. Aku berserah, terserah Engkau saja.
Cita itu; aku akan mengerahkan ikhtiar semampuku sebagai manusia. Walau ia menjadi bagian yang ingin sekali kugenapkan, namun aku tetap lebih ingin berada pada apa yang telah Kau tetapkan. Aku mengembalikan segalanya kepada-Mu. Menitipkan tentang apapun yang ada di dalam hatiku.
Tuhanku— satu-satunya Dzat Yang Maha Bijaksana, pemilik alam semesta; tolong, ingatkan aku dan dia untuk tidak pernah bosan dalam berdoa, dan meraih apa-apa yang Kau cinta.
— 5 Desember 2020
0 notes